Guru Sombong
August 21, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Guru Sombong...
Description
Daya Pikat Guru Hilang karena Satu Penyakit Pe nyakit
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas harian semester 5 Mata kuliah Manhaj kuliah Manhaj Ta’lim Dosen Pengampu: Zaid Abdul Lathif
Oleh : Ulfani Muzdalifah NIM : TM.01.17.012 Jurusan : Tarbiyah
Ma’had Aly Darusy Darusy Syahadah Li Ta’hilil Mudarrisat Mudarrisat Tahun Pelajaran : 2018/2019 Pesona Guru Hilang Karena Sombong
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Guru adalah pengerak utama kemajuan suatu bangsa. Ia merupakan sososok sentral yang mesti diperhatikan. Dunia pendidikan akan mandek tanpa hadirnya guru. Namun, dunia pendidikan juga akan tertatih-tatih bila guru hanya mengejar sensasi dan materi. Selain itu guru tidak cukup hanya transfer ilmu, tetapi harus menjadi tauladan dalam bertingkah laku dan bertutur sapa dalam keseharian. Untuk itu penting bagi seorang guru memiliki akhlak yang baik. Dengan akhlak mulia guru akan memiliki daya pikat yang tak tertandingi. Daya pikat dan pesona guru tergambar dari keperibadiannya, sikap dan perilaku yang menghiasi hidupnya dengan keteladanan yang sungguh mempesona. Daya pikat itulah yang mengambil hati anak didik. Rugilah jika seorang guru hanya memanfaatkan kecantikan atau ketampanan wajahnya, harta yang banyak, kekayaan yang melimpah, jabatan, pangkat yang tinggi untuk mengambil perhatian anak didik. Kenapa rugi? Karena semua itu memiliki potensi sifat yang buruk bagi guru. Lama mengendap dalam jiwanya akan menimbulkan sifat ujub dan berubah menjadi kesombongan. Ketika seorang guru memiliki perilaku sombong kepada orang lain terkhusus kepada anak didiknya maka hal itu akan menghalangi kebaikan diantara keduanya. Serta guru yang sombong tidak akan memiliki kewibawaan dihadapan anak didiknya. Tak hanya itu guru yang sombong akan menggangu berjalannya proses tarbiyah dan pasti aka nada dampak-dampak negative lainnya.
1
Oleh karena itu seorang guru hendaknya berhati-hati agar tidak terjangkit penyakit sombong, guru senantiasa harus menyadari akan bahaya perilaku sombong, dan pengaruhnya terhadap dirinya sebagai seorang guru serta dampak negative bagi anak didiknya. Oleh karena itu dalam tulisan ini penulis akan mencoba mengupas tentang pembahasan sombong. Mulai dari pemahaman sombong secara umum hingga secara sepesifik yakni perilaku sombong sang guru. Penulis akan mengadirkan bagaimana cara menyikapi guru yang hasad serta fenomena yang terjadi hari ini berkenaan dengan perilaku sombong. Penulis berharap semoga dengan hadirnya tulisan ini dapat menjadi alaram bagi seorang guru agar terhindar dari penyakit sombong. Dan semoga tulisan singkat ini dapat memberi manfaat yang besar bagi seluruh pembaca, baik sang senulis itu sendiri. Amiin sendiri. Amiin ya Rabbal Alamin. Alamin.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi 1. Secara Bahasa dan Istilah
Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
“sombong”
adalah
menghargai diri secara berlebihan, congkak, atau pongah. Kesombongan (al-kibr (al-kibr ) adalah melihat diri sendiri melebihi al-haq al-haq (kebenaran) dan al-khalq al-khalq (makhluk; (makhluk; orang lain). memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong 1
merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. Seorang manusia, tatkala melihat dan menganggap dirinya besar atau mulia, dia akan menganggap orang lain kecil dan merendahkannya. Dia akan memandang al-haq al-haq (kebenaran) akan menghancurkan kedudukannya dan mengecilkan posisinya. Dan dia melihat manusia lainnya seolah-olah binatang karena dianggap bodoh dan hina.2
2. Qoul Ulama’ Ulama’
Raghib As-Asfahani ra ra berkata, berkata, “Sombong adalah keadaan atau kondisi seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri, memandang dirinya lebih utama dari orang lain, kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan cara menolak kebenaran (dari-Nya) dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan maupun dalam mentauhidkan- Nya.”3
1
Salim al Hilali, Bahjatun Hilali, Bahjatun Nadzirin, Nadzirin , cet. Daar Ibnu Jauzi, hlm. 664
2
Salîm al-Hilâli, atat-Tawâdhu’ Tawâdhu’ fî Dhauil Dhauil Qur’ânil Karîm was Sunnah ash-Shahîhah ash -Shahîhah,, hlm. 35
3
Raghib As-Asfahani, Umdatul Qari’ 22/140. 22/140.
3
Syaikh Utsaimin mengatakan bahwa, “Sikap sombong manusia adalah ia merasa dirinya-lah sebab segala-galanya, segala- galanya, bukan dari Allah.”4
B. Celaan terhadap sikap sombong
ا حق ا رض غ ون ا ذذ آ فص
“Aku akan memalingkan orang -orang -orang yang menyombongkan diri-nya di muka bumi tanpa alasan yang benar.” (Albenar.” (Al-A’raf: A’raf: 146) 146) “Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenag-wenag.” sewenagwenag.” (Ghafir: (Ghafir: 35) Rasulullah bersabda, “Tidak akan masuk surga siapa yang dalam hatinya ada kesombongan seberat semut hitam.” (HR. hitam.” (HR. Muslim) Dalam ash-Shahihain dari Nabi saw bahwa beliau bersabda, “Api neraka berkata, ‘Aku diistimewakan dengan (dihuni oleh) orang-orang yang sombong .” .” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan At-Tirmidzi) Nabi و ه و ص ص bersabda:
ج ن ن ك ل ذ اَل غشج ر اا ص ذرل اث م ا ون اَ ش ح ل اَ ر ط ا رة ن ر ر اَ س ت
“ Pada Hari Kiamat orang-orang yang sombong akan digiring dan dikumpulkan seperti semut kecil, di dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari berbagai sisi. Mereka akan digiring menuju sebuah penjara di dalam Jahannam yang namanya Bulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar mereka. Mereka akan diminumi nanah penduduk neraka, yaitu thinatul khabal (lumpur kebinasaan). kebinasaan). (Hadits Hasan. H.R. al-Bukhari, Tirmidzi, Ahmad, dan Nu'aim bin Hammad dalam Zawa'id dalam Zawa'id Az-Zuhd, no. 151) C. Jenis-jenis sombong 4
Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin , Tafsir Al-Qur’an Al- Qur’an Al Karim Al Karim –Juz ‘Amma, ‘Amma , (Dar Tsuraya:
1424H)
4
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi semua Bani Adam, benih-benihnya seringkali muncul tanpa disadari. Sering kali yang menjadikan seseorang itu sombong ialah karena harta, fisik, ilmu pengetahuan, keturunan, bahkan ibadah. ibad ah. Berikut beberapa jenis kesombongan kesombong an yang patut kita ketahui ket ahui agar terhindar daripadanya: 1. Sombong terhadap Allah
Merupakan sebuah penyakit yang paling parah karena seseorang sombong kepada Allah SWT , artinya ia menolak dan tidak taat kepada Allah. Orang yang memiliki sifat tinggi hati kepada Allah berarti dalam hatinya tertanam bahwa ia tidak peduli, tidak takut, serta tidak segan untuk melanggar apapun perintah Allah yang pastinya semua itu dilakukan tanpa ada perasaan bersalah atau tidak merasa berdosa sedikitpun.
2. Sombong terhadap Rasulullah Seseorang yang tidak mau mengikuti ajaran Rasulullah, merasa bahwa
apa yang diajarkan Rasulullah tidak benar dan tidak sedikitpun peduli atau mau taat terhadap ajaran beliau, berarti orang tersebut telah memiliki sifat sombong terhadap Rasulullah di dalam hatinya.
3. Sombong terhadap sesama manusia
Jenis penyakit sombong ini yang paling sering terjadi yakni menganggap remeh orang lain, merasa dirinya adalah yang paling baik, paling bijaksanan, paling hebat, paling kaya, paling cantik, dan segala yang besifat paling besifat paling lainnya. Selalu memabandingkan diri dengan orang lain dan menganggap orang lain tersebut paling buruk jika dibandingkan dengan diri sendiri. Orang yang sombong biasanya gila hormat dan sangat senang dipuji bahkan bisa dibilang haus pujian. Mereka selalu memabanggakan diri dihadapan orang lain dengan niat ingin pamer agar dipuji dan orang lain pun jadi merasa rendah. Selain itu, orang yang sombong tidak suka menerima teguran, kritik, saran, nasihat, apalagi bantahan. Ia merasa bahwa dirinya lah 5
yang paling benar dan tidak akan peduli terhadap keadaan atau pendapat orang lain.5
D. Bentuk Perilaku Sombong
Sebagian orang menyangka bahwa kesombongan itu letaknya dalam hati saja, sehingga dengan perbuatannya perbuatann ya semata-mata seseorang itu tidak bisa dikatakan sombong. Benarkah demikian? Ternyata tidak. Karena walaupun pada asalnya kesombongan itu di dalam hati, akan tetapi bisa memunculkan bentuk-bentuk kesombongan
yang
dapat
diketahui
oleh
panca
indra.
Berikut
bentuk
kesombongan-kesombongan yang harus ditinggalkan:
aq(( kebenar naran) an) 1 Sombong Terhadap al-H aq Di antara bentuk kesombongan terburuk adalah menolak kebenaran. Kesombongan ini menyebabkan dia tidak bisa mengambil faedah ilmu dan tidak bisa menerima al-haq al-haq serta serta tidak tunduk kepada al-haq. al-haq. 2 Sombong Dengan Manusia
Yaitu seseorang memandang dirinya di atas manusia lainnya, sehingga dia menganggap dirinya besar dan meremehkan yang lain. Kesombongan ini akan mendorong kepada kesombongan terhadap perintah Allah. Sebagaimana kesombongan Iblis terhadap Nabi Adam mendorongnya untuk enggan melaksanakan perintah Allah untuk sujud kepada Adam. A Allah llah berfirman: “ Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis; Iblis; dia menyombongkan diri dan adalah dia termasuk orang-orang yang kafir. Allah berfirman, "Hai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang
telah
Ku-ciptakan
dengan
kedua
tangan-Ku.
Apakah
kamu
menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". tanah ". (QS. Shad: 73-76)
5
https://dalamislam.com/dasar-islam.. Diakses pada, kamis 31 Oktober, 7:54 https://dalamislam.com/dasar-islam
6
3 Kesombongan Dengan Pakaian
Rasulullah bersabda:“Barangsiapa bersabda:“Barangsiapa menyeret pakaiannya dengan sebab sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat Lalu Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya terkadang salah satu sisi sarungku turun, kecuali jika aku menjaganya". Maka Nabi bersabda, "Engkau tidak termasuk orang yang melakukannya dengan sebab sombong" (HR. (HR. Al-Bukhari) 4 Kesombongan Dengan Perbuatan
Kesombongan dengan perbuatan bisa berupa memalingkan wajahnya dari manusia, berjalan dengan berlagak, dan lainnya. Allah berfirman, “ Dan janganlah jan ganlah kamu memalingkan memaling kan mukamu dari manusia (karena sombong)) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. sombong Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” diri.” (QS. Luqman: 18) Luqman: 18) Semoga Allah menjauhkan kita dan menjaga diri dari kesombongan dengan segala bentuknya. Hanya Allah زوج tempat memohon pertolongan.6
E. Bahaya sombong
Sesungguhnya bahaya kesombongan itu sangat besar, banyak orang binasa karenanya. Di antara bahaya kesombongan adalah kesombongan merupakan dosa pertama yang dilakukan makhluk. Kesombongan adalah dosa pertama yang dilakukan Iblis. Allah berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam!," Maka sujudiah mereka kecuali Ibiis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir . (QS.Al-Baqarah: 34)
6
Majalah As-Sunnah Edisi Majalah As-Sunnah Edisi 09. (Surakarta, Yayasan Lajnah Istiqomah: 2015M)
7
Diantara bahaya kesombongan juga adalah neraka menjadi tempat kembali mereka, sebagaimana ketika Allah menyebutkan sifat sombong orang-orang kafir dalam firman-Nya:
ى اث ئس خ اب ج ا ادخ
“ Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di daiamnya. Maka neraka Jahannam ituiah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” diri. ” (QS.Az-Zumar: 72)
ه و ص ص bersabda: Nabi و
ن غ ا ا ا ا ع و ع ج ي ج اظ ج ر ك ا ن
“Sesungguhnya penduduk neraka adalah semua orang yang kasar lagi keras, orang yang bergaya sombong saat berjalan, orang yang bersombong, orang yang banyak mengumpulkan harta, orang yang sangat bakhil. Adapun penduduk surga adalah orang-orang yang lemah dan terkalahkan.” terkalahkan. ” (H.R Ahmad, 2/114; alHakim, 2/499) Mereka akan merasakan berbagai macam siksaan di neraka Jahannam, akan diliputi kehinaan dari berbagai sisi, dan akan diminumi nanah penduduk neraka. 7 F. Ketika seorang guru berperilaku sombong 1. Sebab-sebab kesombongan guru
Guru adalah sebuah tongak perubahan dalam dunia pendidikan, selain itu guru adalah seorang manusia bisa yang diberi d iberi kelebihan besar memiliki ilmu banyak untuk diberikan kepada anak-anak. lalu kenapa seorang guru bisa
7
Abu Ismail Muslim al-Atsari, Kesombongan al-Atsari, Kesombongan Penghalang Penghalang Masuk Surga, Surga, Majalah As-Sunnah Edisi As-Sunnah Edisi
09. (Surakarta, Yayasan Lajnah Istiqomah: 2015M)
8
memiliki sifat sombong? Ust Adi Hidayat menyebutkan beberapa sebab seseorang menjadi sombong, yakni:
Merasa senior
Faktor kesuksesan yang ia raih atau anaknya yang sukses karena hasil
usahanya
Merasa paling dipercaya oleh atasan
Paling menguasai konsep suatu acara sekolah
Merasa paling hebat dan mulia
Merasa paling dekat dengan murid dan wali murid
Merasa paling terdepan dalam segala hal
Merasa paling berjasa terhadap murid
Merasa paling cantik atau tampan
Karena faktor bentuk tubuh
Karena faktor kekuatan dan kesehatan
Berasal dari keluarga terpandang
Karena sebab bisa dekat dengan wali murid yang terpandang (donator)
Banyak melakukan perbuatan atau kegiatan amal
Merasa dirinya sudah baik
Mengikuti hawa nafsu
Haus pujian
Ustadz Adi Hidayat menambahkan beberapa sebab paling besar orang berperilaku sombong, yakni:
Bertambahnya harta
Bertambahnya kedudukan (Jabatan)
Bertambahnya ilmu (merasa paling pintar)
Bertambahnya ketaatan8
2. Dampak sombong bagi guru 8
Lihat Kajian Ust Adi Hidayat, Penyebab Orang Menjadi Sombong. Diakses pada, kamis 31
Oktober, 7:59
9
a) Diri sendiri
Ditutupnya pintu hidayah
Mendapat kehinaan dunia dan akhirat (siksaan di neraka)
Dijauhi oleh orang dekat
Meninggal dengan su-ul dengan su-ul khatimah khatimah
Menjadikanya kufur atas nikmat Allah
Pintu hatinya terkunci dan tertutup
Sulit menerima nasihat atau masukan dari orang lain
Mudah tergoda oleh rayuan setan
Kehilangan wibawa didepan murid
Tidak akan mendapat bantuan jika ia dalam kesulitan
Selalu lelah karena orang lain tidak pernah benar dimatanya
Disulitkan kehidupan dunianya
Selalu merasa kurang dalam segala hal
b) Murid
Jalannya pendidikan tidak akan sesuai
Murid tidak akan menyukai guru
Murid meremehkan guru karena terlalu sombong
Murid akan mengabaikan apa yang dibicarakan dan dilakukan guru
Murid engan menerima permintaan tolong dari guru
Murid akan malas ketika guru ngajar
Tidak akan menjadi guru teladan atau favorit bagi murid
c) Rekan kerja
Rekan kerja akan menjauhi dan memutus tali silaturahmi
Tidak akan memberinya bantuan ketika dalam kesusuahan
Akan menjadi bahan ghibahan di kantor
Akan mendapat komplain dari para murid dan wali murid
Tidak merasa tenang jika ia ada di kantor 10
Tidak akanada yang mau mengajaknya dalam rapat kerja/rekreasi
Merasa terepotkan dalam hal diskusi karena selalu minta didepankan
pendapatnya, sehingga susah mencari kesepakatan
Akan ada pandangan sinis dari rekan kerja karena perilaku sombongnya
d) Wali murid
Wali murid tidak respek terhadap guru tersebut
Dipandang jelek oleh wali murid
Tidak akan disegani
Guru tidak akan dihormati dan dijunjung
Wali murid akan selalu membicarakanya di belakang (ghibah)
3. Hikmah larangan sombong 4. Cara guru untuk menghindari sikap sombong
Sifat sombong itu adalah salah satu sifat yang dibenci Allah, maka tentunya sebagai seorang guru harus mencegahnya untuk kebaikan seluruh penghuni sekolah: a) Meningkatkan ibadah kepada Allah
Tujuan hidup menurut Islam adalah untuk beribadah kepada Allah, maka dengan meningkatkan ibadah ibadah kita sudah berusaha memenuhi tujuan hidup tersebut. Sebagai seorang guru yang berkualitas sudah seharusnya memperbaiki dan meningkatkan kualitas ibadahnya, maka dengan ini sifat sombong bisa dihindari. b) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
Hal yang wajib bagi seorang Muslim adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dalam hal ibadah. Jika seorang guru banyak menjalankan ibadah dengan tekun dan khusyuk, tentulah keimananya akan semakin meningkat. Begitu pula dengan kadar ketaqwaannya terhadap 11
Allah SWT. SWT. Selain menghindarkan guru menjadi sombong, orang yang beriman dan bertaqwa akan tahu cara menjaga sifat-sifat buruk yang tak pantas disandang dan dimiliki. c) Menyadari segala kekurangan sebagai manusia
Cara menjaga kesehatan hati adalah dengan tetap melihat dan berkaca pada kekurangan diri sendiri. Manusia terlahir dengan segala kelebihannya, tetapi dibalik setiap kelebihan itu ada kekurangan pula. Tidak ada seorangpun yang sempurna, begitupula dengan anak didik. Tak pantas jika seorang guru sombong atas apa yang menjadi kelebihan dan hal yang ia sandang. d) Mensyukuri segala nikmat Allah
Allah telah memberikan nikmat-Nya kepada hambanya dalam berbagai bentuk. Dengan menumbuhkan pentingnya rasa syukur terhadap semua karunia Allah kepada kita, dapat mengurangi keinginan untuk bersikap sombong terhadap orang lain. Menjadi guru adalah suatu kenikmatan, segala hal yang terjadi adalah bagian cerita perjalanan kita. Namun, jika seorang guru menorehkan rasa sombong didalamnya didalam nya akankah itu terasa nikmat?
e) Menyadari bahwa hidup ini hanya sementara
Suatu saat manusia akan mengalami yang namanya kematian. Itu berarti bahwa hidup ini hanya sementara saja di dunia ini. Orang yang sombong kerap melupakan hal ini. Mereka merasa bahwa kehidupan sebagai manusia akan berlangsung selamanya sehingga lupa menyiapkan bekal untuk ke akhirat kelak. f) Ikhlas melakukan perbuatan amal
12
Banyak berbuat amal juga bisa menyebabkan seseorang mulai bersikap takabur, karena merasa dirinya telah melakukan amalan baik yang banyak. Jika perbuatan itu dilakukan dengan ikhlas, biasanya seseorang justru tidak akan mengingatnya lagi, karena ia melakukannya memang bukan untuk memamerkan kebaikan hatinya. g) Selalu berusaha menghormati dan menghargai orang lain
Untuk menghindar dari sifat sombong, hendaknya seorang guru haruslah menumbuhkan rasa penghargaan terhadap orang lain. Jika ada rasa penghargaan terhadap keberadaan orang lain, maka keinginan untuk menonjolkan diri dan merasa hebat tidak akan muncul. h) Berusaha selalu rendah hati atau bersikap tawadhu tawadh u di depan Allah dan sesama manusia
Rendah hati adalah lawan dari sombong. Dengan selalu bersikap rendah hati, maka tidak mudah tergelincir kepada sikap sombong. Bila ingin menarik hati anak didik ialah bersikap rendah hati. Sedangkan sifat sombong tidak disukai. i) Tidak membedakan perlakuan dengan sesama manusia
Semua manusia diciptakan sama oleh Allah SWT. SWT. Memang ada beberapa manusia yang hidupnya h idupnya lebih beruntung dari d ari pada pad a yang lainnya. lainn ya. Tetapi itu tidak memberi hak untuk mulai bersikap menyombongkan diri terhadap orang lain yang tidak sama berlebihannya. Bersikap adil terhadap sesama manusia adalah cara menjadi peribadi baik serta menghilangkan sifat egois. Dan sikap ini wajib dimiliki oleh seorang guru. 5. Sikap ketika menghadapi guru yang sombong
13
Ketika berhadapan dengan guru yang sombong selayaknya harus memiliki cara untuk menghadapinya. Berikut beberapa sikap murid ketika meghadapi guru yang sombong: a) Hadapi guru dengan santai
Ketika berhadapan dengan guru yang selalu bersikap sombong, hendaknya ia buat hati dan pikiran p ikiran sesantai mungkin. Jangan pernah berfikir untuk membalas kelakuan minus sang guru, karena pada hakikatnya guru adalah orang tua pengganti ketika di Sekolah. b) Jangan tersinggung dan terbawa emosi
Mengelola hati, tidak mudah tersinggung, dan jangan terpancing emosi adalah kunci utama murid ketika menghadapi gurunya saat sombong. Guru akan merasa pekewoh merasa pekewoh sendiri sendiri saat si murid bisa mengatur emosinya.
c) Selalu berikan senyuman Selalu berikan senyuman tulus pada guru walaupun ia sombong,
selalu membanggakan diri, dan memandang rendah. Karena dengan senyuman akan meluluhkan hati guru yang sudah tercemar rasa sombong. d) Mendekati guru dengan kesederhanaan
Memberikan perlakuan yang berbeda merupakan salah satu langkah menghadapi guru sombong yang cukup efektif. Sebagai contoh, memberikan hadiah kecil yang tak malah sebagai ucapan terimakasih kepada guru. Dengan begitu mungkin saja sang guru akan membuka mata dan pikiran bahwa yang ia sombongkan tidaklah penting. e) Percaya diri dihadapan sang guru
Salah satu hal positif dari orang yang sombong dan suka pamer adalah tingkat kepercayaan diri mereka yang tinggi. Ketika guru mulai menceritakan yang mereka miliki dan mereka raih tentu diselingi rasa sombongan, hal ini membuat murid semakin rendah dan terintimidasi. Solusinya adalah tetaplah percaya diri ketika guru mulai menyombong dalam segala hal, dan tetap menjaga adab terhadapnya.
f) Doakan sang guru 14
Hal yang paling mujarab adalah do’ do ’a. Dengan sebuah do’ do’a kebaikan kepada sang guru Allah akan membukakan cahaya taubat dari perilaku sombong. Do’ Do’a yang tulus akan mengetuk hati guru yang sombong dan membuatnya menyadari akan kekeliruan selama ini. 6. KOLERASI Dikisahkan dalam kitab Fathul kitab Fathul Majid karya karya Syekh Nawawi AlJawi terdapat seorang ulama yang memiliki ilmu luas dan tiada bandingnya, namanya Dahriyah. Ulama ini hidup di masa Imam Abu Hanifah masih kecil, yaitu sekitar umur beliau sekitar 7 tahun. Seluruh ulama pada waktu itu tidak mampu menandinginya saat berdebat, terutama dalam bab tauhid. Oleh karena karena itu, dia merasa paling pintar, sehingga muncullah sifat sombong. Saking sombongnya, ia sampai berani mengatakan bahwa Allah SWT itu tidak ada. Pada suatu pagi dikumpulkanlah para ulama di suatu majlis milik Syekh Himad. Pada hari itu, Imam Abu Hanifah yang masih kecil ikut hadir di d i majlis tersebut. Dahriyah yang ikut hadir di majlis tersebut langsung naik ke mimbar dan berkata dengan sombongnya, “Siapakah di antara kalian para ulama yang akan sanggup menjawab pertanyaanku?” pertanyaanku?” Mendengar ucapan tersebut, sejenak suasana hening, para ulama semuanya diam, namun tiba-tiba Imam Abu Hanifah berdiri dan berkata, “Pertanyaan apa? Maka siapa pun yang tahu, pasti akan menjawab pertanyaanmu.” pertanyaanmu.” Dahriyah yang melihat hal tersebut, kemudian berkata, “Siapa kamu wahai anak ingusan, beraninya kamu bicara denganku. Tidakkah kamu tahu, bahwa banyak yang bersorban, berumur tua, para pejabat, para pemilik jubah kebesaran. Mereka semua kalah dan diam dari pertanyaanku, kamu masih ingusan dan kecil badan berani menantangku!” menantangku!” 15
Imam Abu Hanifah kemudian menimpali ucapan Dahriyah yang begitu sombong, “Allah SWT SWT tidak menyimpan kemuliaan dan keagungan kepada pemilik sorban yang besar dan para pejabat, akan tetapi kemuliaan hanya diberikan kepada ulama.” ulama.” Kemudian Dahriyah bertanya kepada Imam Abu Hanifah, “Apakah kamu akan menjawab pertanyaanku? Imam Abu Hanifah menjawab, “Ya, aku akan menjawab pertanyaanmu dengan taufiq Allah SWT.” SWT.” Dahriyah pun memberikan pertanyaan kepada Imam Abu Hanifah, “Apakah Allah SWT itu ada?” Imam Abu Hanifah menjawab, “Iya, ada”. Dahriyah bertanya lagi, “Di mana?” Imam Abu Hanifah menjawab, “Dia, tiada tempat bagian Dia”. Dia”. Dahriyah kembali bertanya kepada Imam Abu Hanifah, “Bagaimana bisa disebut ada bila dia tidak punya tempat?” Imam Abu Hanifah menjawab, “Dalilnya ada di badan kamu, yaitu ruh. Saya tanya, kalau kamu yakin ruh itu ada, maka di mana tempatnya? Di kepalamu, di perutmu atau di kakikmu?” kakikmu?” Mendengar jawaban tersebut, Dahriyah diam seribu bahasa dengan muka malu. Lalu Imam Abu Hanifah minta air susu kepada gurunya Syekh Himad, dan dia balik bertanya kepada Dahriyah, “Apakah kamu kam u yakin di dalam susu ini ada manis?” Dahriyah menjawab, “Ya, saya yakin di susu itu ada manis” manis” Imam Abu Hanifah lalu bertanya kembali, “Kalau kamu yakin ada manisnya, saya tanya apakah manisnya ada di bawah, atau di tengah, atau di atas?” Lagi-lagi Lagi-lagi Dahriyah diam dengan rasa malu dan kemudian Imam Abu Hanifah menjelaskan, “Seperti ruh atau manis yang tidak memiliki tempat, maka seperti itu pula tidak akan ditemukan bagi Allah SWT tempat di alam ini, baik itu arsy atau dunia ini.” ini.” 16
Dahriyah pun bertanya lagi kepada Abu Hanifah, “Sebelum Allah SWT itu apa dan setelah Allah SWT itu apa?” apa?” Imam Abu Hanifah kemudian menjawab, “Tidak ada apa-apa apa -apa sebelum dan sesudahnya Allah SWT.” Dahriyah masih belum terima dan berkata, “Bagaimana bisa dijelaskan bila sebelum dan sesudahnya se sudahnya tidak ada apa-apa?” apa-apa?” Imam Abu Hanifah menjawab, “Dalilnya ada di jari tanganmu, apakah ada sesuatu sebelum jempol dan setelah kelingking? Apakah kamu bisa menerangkan mana yang lebih dahulu, jempol duluan atau kelingking duluan? Demikianlah sifat Allah SWT, ada sebelum semuanya ada dan tetap ada bila semua tiada. Itulah makna kalimat ada bagi ba gi Allah SWT”. SWT”. Lagi-lagi Dahriyah dipermalukan. Namun ia belum menyerah, ia kemudian mengajukan pertanyaan lagi, “Apa perbuatan Allah SWT sekarang ini?” Imam Abu Hanifah menjawab, “Perbuatan Allah SWT sekarang adalah menjatuhkan orang yang tersesat seperti kamu, ke bawah jurang neraka dan menaikkan yang benar seperti aku, ke atas mimbar keagungan.” keagungan.” Oleh karena itulah, walaupun punya banyak ilmu jangan berlagak sombong. Karena di atas ilmu masih ada ilmu dan di atas langit masih ada langit.9 Mi’raj Islamic News Agency Oleh Bahron Ansori, wartawan Mi’raj (MINA)
Suatu hari, ada seorang pria yang bertamu di rumah seorang Kyai ternama tertegun keheranan. Dia melihat Sang Kyai sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai rumahnya sampai bersih. Pria itu bertanya, “Apa yang sedang Kyai Kyai lakukan?” Kyai itu menjawab, “Tadi saya kedatangan tamu yang minta nasihat. Saya berikan banyak nasihat
9
https://islami.co/kisah-anak-kecil-membungkam-ulama-sombong/ diakses pada 7 November 2019, 9:49 https://islami.co/kisah-anak-kecil-membungkam-ulama-sombong/
17
yang bermanfaat. Namun, setelah tamu itu pulang saya merasa jadi orang hebat. Kesombongan saya mulai muncul, karena itu, saya lakukan pekerjaan ini untuk membunuh perasaan sombong itu.” itu.” Dari ilustrasi dialog diatas, bisa dibilang kesombongan seseorang itu bukan hanya karena banyaknya ilmu yang dimilikinya, hartanya, keturunannya saja, tapi bisa jadi kesombongan itu muncul setelah berbuat kebaikan seperti Kyai tersebut. Tak sedikit di antara kita yang sombong setelah berhasil be rhasil memberi solusi bagi masalah orang lain. Ada juga yang merasa besar hati setelah berhasil membantu meringankan beban hidup orang lain. Tak jarang ungkapan kesombongan pun tanpa disadari muncul seperti, “Andai dia tidak aku bantu, pasti masalahnya tak pernah terselesaikan.” Ini adalah bentuk ungkapan sederhana tapi mengandung makna keangkuhan. Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi semua Bani Adam, benih-benihnya seringkali muncul tanpa disadari.
BAB III 18
KESIMPULAN
Jika seorang muslim memerlukan sikap tawadhu’ supaya sukses dalam hubungannya dengan Allah dan masyarakat, maka tingkat kebutuhan seorang guru kepadanya lebih tinggi dan lebih kuat karena profesinya yang bersifat ilu, pengajar, dan pengarah mengharuskan adanya komunikasi anak didik dan dekat dengan mereka. Jika seorang pengajar berperilaku sebaliknya yaitu sombong maka tidak akan mampu meraih tujuan dari mengajar. Maka dari itu, guru yang profesional ialah harus memiliki sifat dan sikap rendah hati, karena guru bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan perkembangan anak. Guru yang bersikap rendah hati (tawadhu’ ), ), adalah guru yang tidak sombong dan tidak membangga banggakan dirinya, serta mengakui dan menghargai eksistensi orang o rang lain, termasuk terhadap peserta didiknya. Sikap guru yang demikian sangat berpengaruh terhadap peserta didik yang ingin mengaktualisasikan diri untuk menemukan jati dirinya. Sebab segala pengaruh, terutama dari guru yang menjadi tokoh acuannya, bisa diterima dan diolahnya secara pribadi sesuai dengan individualitasnya masing-masing, yang kemudian menjadi bagian dari dirinya sendiri. Wahai para guru, jadilah engkau teladan bagi anak didikmu. Tularkan ilmu, bukan akhlak negatifmu. Bersahabatlah dengan mereka dan sertailah akhlak yang mulia. Niscaya kenikmatan itu akan nampak di depan d epan matamu dan begitu terasa dalam hatimu. Anak didikmu bukanlah sebuah robot berjalan, mereka adalah pelita bagi kegelapan dunia.
DAFTAR PUSTAKA 19
AlAl-Qur’an Qur’an digital digital
Abu Ismail Muslim al-Atsari, Kesombongan al-Atsari, Kesombongan Penghalang Penghalang Masuk Surga, Surga, Majalah As-
Sunnah Edisi Sunnah Edisi 09. Surakarta, Yayasan Lajnah Istiqomah: 2015M
Adi Hidayat, Penyebab Orang Menjadi Sombong
Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin , Tafsir Al-Qur’an Al-Qur’an Al Karim– Juz ‘Amma ‘Amma,(Dar ,(Dar
Tsuraya: 1424H
Raghib As-Asfahani, As-Asfahani, Umdatul Qari’
Salim al Hilali, Bahjatun Hilali, Bahjatun Nadzirin, Nadzirin, cet. Daar Ibnu Jauzi
……………….. ………………..atat-Tawâdhu’ Tawâdhu’ fî Dhauil Dhauil Qur’ânil Karîm was Sunnah ash-Shahîhah ash-Shahîhah
https://dalamislam.com/dasar-islam https://dalamislam.com/dasar-islam
https://rumaysho.com/category/belajar-islam https://rumaysho.com/category/belajar-islam
20
View more...
Comments