Grand Teori Johnson

July 22, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Grand Teori Johnson...

Description

 

 

TUGAS NURSING THEORIST GRAND TEORIES & CONCEPTUAL MODELS DOROTHY E. JOHNSON

 Diajukan untuk memenuhi salah Satu Satu Tugas Kelompok  Mata Kuliah Nursing Theories Theories Saint Keperawatan

DISUSUN OLEH : ROSMIATI NUR AYU YULIROCITA ASEP WAHYUDIN

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN (S-2) STIKES JENDRAL AHMAD YANI CIMAHI 2019

1

 

 

BAB I PENDAHULUAN A.  Latar Belakang

Perawat (nurse (nurse)) berasal dari bahasa latin yaitu nutrix yang artinya merawat atau memelihara. Perawat adalah seorang yang bertugas memelihara, merawat, membantu, serta melindungi karena sakit, cidera, dan proses penuaan. Sedangkan perawat  professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwenang memberikan  pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengann tugasnya masing-masing. Teori merupakan sekumpulan konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang  berdasarkan fakta-fakta yang telah diobservasi. Dalam dunia keperawatan sendiri,  banyak sekali bermunculan theorist-theorist   yang mengemukakan pendapatnya yang dituangkan dalam bentuk teori. Pada masing-masing teori terdapat ciri khas dimana hal inilah yang menjadikan suatu pembeda antara teori yang satu dengan teori lainnya. lai nnya. Dalam layanan asuhan keperawatan, seorang perawat pastinya tidak akan terlepas dengan yang namanya teori. Dari beberapa teori yang telah ada, perawat dapat mengaplikasikannya baik secara indivual teori maupun kolaborasi teori. Teori-teori inilah yang nantinya dapat membantu kelancaran dalam layanan asuhan keperawatan sehingga perawat dapat memberikan layanan secara prima. Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi kerja melibatkan perawat didalamnya. Model konseptual keperawatan memperlihatkan  petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi untuk menjadikan  perawat peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang terjadi pada suatu saat dengan apa yang harus dikerjakan. Model konseptual keperawatan digunakan dalam praktek, penelitian dan pengajaran. Oleh karena itu model harus diperkenalkan untuk memperkuat prosesi perawat khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah tentang profesi perawatan, bahwa perawat merupakan pembantu dokter dan tidak sedikit yang berpikiran bahwa perawat hanya mengikuti perintah dokter. Dalam

dunia

Perawatan,

banyak

sekali

dikemukakan

tentang

teori-teori

keperawatan yang kesemuanya bertujuan untuk kemajuan dalam bidang keperawatan. Salah satu teori yang akan di bahas dalam makalah ini adalah model teori keperawatan 2

 

 

yang dikemukakan oleh Dorothy Johnson. Teori Dorothy Johnson dikenal dengan model sistem perilaku . Teori keperawatan Dorothy E. Johnson ini, dikenal dengan sebutan behavioral system model yakni model teori yang membahas tentang perilaku. Mengetahui tentang nama teori dan yang mengemukakannya saja tidak cukup untuk memeberikan wawasan bagi kita bagaimana bentuk teori tersebut. Untuk lebih jelasnya kita harus mengetahui latar belakang theorist , konsep utama dan definisi, asumsi, sumber-sumber serta penegasan teori tersebut. Maka dari itu penulis menulis makalah dengan judul ”Teori Keperawatan Behavioral Keperawatan Behavioral System Model ”  Johnson mengembangkan sistem tingkah lakunya untuk merawat dari satu  perspektif filosofis "didukung oleh satu kaya, bunyi dan dengan cepat tubuh perluas dengan pengetahuan empiris dan teoritis". dari kepercayaan awal dia, yang difokuskan  pada individu yang sakit, Johnson meningkatkan satu dari banyak definisi yang lebih luas dari keperawatan. Oleh 1980, dia mendefinisikan keperawatan seperti "satu kekuatan pengatur exsternal yang mana berulah memelihara organisasi dan integrasi dari sabar perilaku pada satu taraf optimal di bawah kondisi itu dimana perilaku mendasari satu ancaman fisik atau kesehatan kemasyarakatan, atau dimana penyakit ditemukan". Didasari di sini definisi, empat gol dari keperawatan adalah untuk membantu sabar untuk menjadi seseorang yaitu : Siapa perilaku adalah setaraf dengan permintaan kemasyarakatan, Siapa mampu untuk memodifikasi perilakunya di jalan dukungan itu sangat mendesak biologi, Siapa dapat bermanfaat bagi ke paling penuh luas selama  penyakit dari pengetahuannya ahli pengobatan dan keterampilan. , Siapa perilaku yang tidak membuktikan dengan trauma yang tak perlu sebagai satu konsekwensi penyakit. Assumption Of The Behavioral System Model ( dugaan dari sistem tingkah laku

model), Ada beberapa lapisan dari dugaan yang Johnson yang dibuat pada pembangunan dari konsepnya dari sistem tingkah laku. Dugaan dibuat tentang sistem seperti keseluruhan seperti halnya tentang subsistim. Setelan lain dari kesepakatan dugaan dengan dasar pengetahuan diperlukan untuk mempraktekkan keperawatan. Seperti dengan Rogers dan roy, Johnson meyakini juru keperawatan itu kebutuhan yang beralasan pada fisik dan ilmu pengetahuan sosial. Penekanan tertentu harus ditempatkan pada pengetahuan di area dari fisik dan ilmu pengetahuan sosial yang ditemukan untuk mempengaruhi perilaku. Dengan demikian Johnson meyakini ini dengan sama penting untuk mempunyai keterangan siap pada pengaruh endokrin pada  perilaku seperti halnya pada pengaruh psikologis psikologis pada perilaku. 3

 

 

B.  Rumusan Masalah  1.  Bagaimana riwayat hidup Dorothy Johnson ? 2.  Apa teori yang dikemukakan oleh Dorothy Johnson J ohnson ? 3.  Apa hubungan teori yang dikemukakan oleh Dorothy Johnson dengan konsep keperawatan ? C.  Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1.  Tujuan Umum : Untuk memahami Model Konseptual Keperawatan menurut Dorothy E. Johnson 2.  Tujuan Khusus : a.  Mengetahui bagaimana biografi Dorothy E. Johnson J ohnson  b.  Mengetahui bagaimana sejarah teori Dorothy E. Johnson c.  Mengetahui aplikasi model konseptual keperawatan Dorothy E. Johnson d.  Mengetahui bagaimanakah Aplikasi Teori Dorothy Johnson dalam tatanan tatanan sistem keperawatan

4

 

 

BAB II TINJAUAN TEORI

A.  Biografi Dorothy Johnson

Dorothy E Jonhson dilahirkan pada tanggal 21 Agustus 1919 di Sayanana, Georgia. Ia memperoleh gelar A.A dari Armstrong Junior College di Savannah, Georgia  pada tahun 1938, gelar B.S.N dari Universitas Vanderbilt di Nashville, Tennesa pada tahun 1942 dan gelar M.P.H dari Universitas Harvard di Boston pada tahun 1948. Sebagian besar pengalaman profesionalnya melibatkan pengajaran, sekalian ia adalah staff perawat di Dewan kesehatan Catham-Savannah dari tahun 1943-1944. Ia telah menjadi instruktur dan asisten professional dalam perawat kesehatan anak-anak (Pediatrik nursing) di Vanderbilt Universiaty School of Nursing. Dari tahun 1949 sampai  pensiunnya pada tahun 1978 dan pindah ke Florida, Jonhson menjadi asisten profesior  bidang  pediatric Nursing dan asisten profesi ilmu keperawatan dan profesi ilmu keperawatan di Unversitas California Los Angeles. Pada tahun 1955 dan 1956 Johnson menjadi penasehat pediatric nursing yang ditugaskan di Sekolah Kesehatan Kristen bidang keperawatan di Vellore, india selatan. Di samping itu, dari tahun 1965 sampai tahun 1967, ia mengepalai komite Asosiasi  perawat yang mengembangkan pernyataan posisi atas spesifikasi-spesifikasi spesifikasi-spesifi kasi untuk spesialis klinik. Publikasi Johnsosn termasuk 4 buku, lebih dari 30 artikel berkala dan sejumlah laporan, proceeding dan monograph. Salah-satu

dari

sekian

penghargaan

yang

telah

diterima

yang

paling

dibanggangkan adalah Faculty Award tahun 1975 dari mahasiswa-mhasiswa sarjana.

B.  Sejarah Teori Dorothy Johnson

Teori system perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan  perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari  penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagai individu dan bukan pada entitas penyakit yang spesifik. Model konseptual yang dihasilkan adalah disajikan di vancerbilt universitas di tahun 1968 ( johnson, tahun 1968, ).Sejak saat itu, yang patut dicatat presentasi dari model telah yang ditawarkan ( auger, l976; dee, l990 derdiarian, 1990, l993; grubbs, tahun 1974; johnson, tahun 1980, 1990 ). Johnson  pensiun di tahun 1978, 1978, ucla ' systems ' melalui dirinya dir inya hobi olahraga dan suka melakukan 5

 

 

 penelitian dan kemudian menyumbangkan menyumbangkan penelitiannya untuk sebuah museum di sanibel, florida. Johnson melakukan penelitian keperawatan yang terkait dengan model system perilaku. Aplikasi dari model sistem perilaku menawarkan panduan yang berguna untuk  praktek Keperawatan. Digunakan dalam hubungannya dengan proses Keperawatan, itu telah memberikan peta konseptual yang berguna untuk rencana perawatan pasien. PosteL Dee, dan Randell (1997) disediakan untuk mengumpulkan bukti mendukung kemanjuran model sistem perilaku sebagai alat untuk mengevaluasi hasil pasien. Auger dan Dee (I983). Dikembangkan UCLA Neuropsychiatric Institute dan rumah sakit sistem klasifikasi, berdasarkan model sistem perilaku. Sistem ini terintegrasi dengan proses Keperawatan dan digunakan sebagai ukuran klinis kemajuan pasien. Karya Auger dan Dee menyebabkan perkembangan perilaku indeks, dengan masing-masing subsistem operationalized dalam hal perilaku adaptif dan maladaptive kritis. Perilaku peringkat ke dalam kategori menurut tingkat diasumsikan adaptiveness. Perawat klinis dapat menilai setiap perilaku sesuai dengan skala rating aktivitas dari satu ke empat. Skala ini memberikan dasar untuk mengalokasikan sumber daya Keperawatan di UCLA  Neuropsychiatric menghasilkan imperatif dan tindakan (Holaday 1974, 1981, 1982, tahun 1987; Holaday, Thrner-Henson, & amp; Swan, 1996). Penelitian menunjukkan  potensi mengisolasi faktor dan mengkategorikan model sistem perilaku Johnson, divalidasi gagasan tentang perilaku subsistem, dan disediakan empiris deskripsi konsepkonsep pusat dalam teori (Derdiarian, 1983, 1988, 1990; Derdiarian & amp; Forsythe, 1983). Meleis (1991) dijelaskan badan penelitian yang berkaitan dengan Keperawatan  praktik model sistem perilaku Johnson yan telah dihasilkan dan mencatat bahwa ia telah memberikan 'perkembangan yang signifikan dalam konseptualisasi klien Keperawatan. C.  Gambaran Model Keperawatan Dorothy Johnson dengan Paradigma Keperawatan

1.  Konsep Perawatan Disiplin profesional dengan komponen ilmu dan seni yang  berfungsi sebagai pengatur kekuatan luar dari sistem tingakah laku. 2.  Alasan Tindakan Perawatan Kegiatan perawatan berasal dari kebutuhan karena adanya ketidak stabilan atau diseguilibrium dalam keseimbangan sistem tingkah laku.

6

 

 

3.  Konsep Sehat Penolakan yang ditentukan oleh faktor psikologi yang memegang  peran dari semua profesi kesehatan, keseimbangan status pergerakan yang mendorong terjadinya perubahan proses kesehatan yang menyeluruh. 4.  Konsep Lingkungan Lingkungan Tidak dijelaskan dalam model, model, merupakan bagian external dari system tingkah laku

D.  Konsep Teori Model Keperawatan Dorothy Johnson

Menurut dengan pelayanan

Johnson

pelayanan

keperawatan

medis,

walaupun

keduanya

tidak

harus

mempunyai

tergantung

tujuan

untuk

menyembuhkan penyakit atau lebih mengadaptasikan dengan kondisi sehat sesuai dengan yang diinginkan. Johnson juga memberikan label terhadap tanggung jawab  perawatyang

terkait

dengan

pelayanan

medis

dan

menjadi

lebih

baik.

Perawat berkolaborasi atau a tau dalam hal ini menjadi fasilitator fasili tator yang sangat respek terhadap pelayanan medis dan pelayanan kesehatan Teori Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang dikatakan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terjadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu kesimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit. Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya,  bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya. Fokus teori keperawatan Dorothy Johnson penekanan pada model Johnson menurut Leddy dan Pepper (1993) adalah, pada individu sebagai sistem perilaku. Sistem tersebut teridentifikasi oleh tindakan dan perilaku yang teratur dan terkontrol oleh faktorfaktor biologis, psikologis, dan sosiologis. Sistem terdiri te rdiri dari ketujuh hasil interaksi subsistem yang mengakibatkan fungsi spesifik untuk semua sistem secara menyeluruh. Seven Behavioral Sistem Assessment yang diidentifikasi Dorothy E. Johnson adalah : 7

 

 

1.  Subsistem Subsistem Attachment-affiliative  Attachment-affiliative (kasih  (kasih sayang/cinta-ikatan/pertalian Subsistem ini membentuk landasan semua organisasi sosial, memberikan kelangsungan hidup ( survival) dan  survival) dan keamanan ( security).  security). Konsekuensi dari subsistem ini adalah inklusi sosial, kedekatan (intimacy), (intimacy), pembentukan  pembentukan dan pemeliharaan ikatan sosial yang kuat. 2.  Subsistem Dependency Subsistem Dependency ( kemandirian) Subsistem ini membantu mengembangkan

perilaku

dan

memerlukan

respon pengasuhan. Konsekuensi dari subsistem s ubsistem ini adalah bantuan, persetujuan,  perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembangan dari perilaku dependency ini berubah dari bergantung total kepada orang lain kearah bergantung pada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar. Banyaknya interdependency penting untuk kelangsungan kelompok sosial. 3.  Subsistem Biologis ( Ingestion  Ingestion dan Eliminative) Eliminative) Subsistem ini berkaitan dengan kapan, bagaimana, apa, berapa banyak dan dengan kondisi apa kita buang. Respon-respon ini dikaitkan dengan psikologis dan sosial seperti halnya respon biologis. 4.  Subsistem Seksual Subsistem

ini

memiliki

kepuasan( gratification),  gratification),

tetapi

fungsi

ganda

yakni

hasil

( procretaion  procretaion))

tidak

terbatas

pada

couinting

(lingkup

dan yang

terbatas)dan mating (perkawinan). Sistem respon ini dimulai dengan perkembangan identitas peran gender, termasuk perilaku-perilaku yang didasarkan prinsip jenis kelamin. 5.  Subsistem Agresive/protection Fungsi subsistem ini adalah untuk perlindungan ( protection)  protection)   dan pemeliharaan ( preservation) yang  preservation) yang dapat dipelajari dengan maksud utama membahayakan orang lain dan hak miliknya dihormati dan dilindungi. 6.  Subsistem Achievment/Attachment Subsistem ini berfungsi berfungsi memanipulasi, mengontrol mengontrol atau menguasai aspek pribadi dan lingkungan untuk mencapai standar kesempurnaan area dari pencapaian perilaku meliputi ketrampilan intelektual, fisikal, kreatif, mekanik dan social Johnson ( tahun 1968 ) mengusulkan bahwa keperawatan klien sebuah sistem  perilaku dengan perilaku yang menarik bagi keperawatan dan dilihat dari kelompok tujuh subsystems perilaku: prestasi, affiliative, agresif, depen- dence, eliminative, 8

 

 

ingestive, dan seksual. Perawat menggunakan model model percaya bahwa wilayah tambahan  perilaku perlu diatasi ( auger, tahun 1976; derdiarian, tahun 1990; grubbs, tahun 1974; Holaday, tahun 1980. Johnson menambahkan satu subsistem, kedelapan Restorativ setiap subsistem memiliki sendiri structure dan fungsi. fungsi. Fungsi dari subsistem tersebut yaitu: 1)  Affiliative subsistem

a.  Fungsi Affilative Sistem a)  Untuk membentuk hubungan kerjasama dan saling bergantung dalam sistem sosial manusia,  b)  Untuk menikmati hubungan interpersonal, menjadi milik sesuatu selain diri sendiri, c)  Untuk berbagi, d)  Untuk mencapai kriteria,  b.  Komponen Struktural: a)  Tujuan: berhubungan atau milik sesuatu atau orang selain diri sendiri,

untuk mencapai keintiman dan inklusi. b)  Persevaratory: himpunan A konsisten

atau

pola

perilaku

untuk

membangun hubungan affilative konsisten kecenderungan untuk memilih individu tertentu atau kelompok untuk generik dan karakteristik yang menentukan dan pengaruh affilative dan perilaku, pengembangan identitas diri dan konsep diri untuk kelompok keyakinan budaya dan adat. c)  Persiapan set: percertion situasi dan memerlukan peran tertentu perilaku

recuired oleh interaksi pengaturan, selektif dalam memperhatikan perilaku sosial suasana. d)  Pilihan: pilihan dari antara alternatif avaible dan situasi seperti dirasakan

melalui set. Perilaku dianggap tepat untuk memenuhi tujuan. Dalam konteks situasi, perilaku berkisar dari afiliasi, penghindaran, hubungan nonreciprocated, hubungan sosial noncontingent, pemeliharaan hubungan, dan afiliasi dengan hewan atau benda lainnya. e)  Tindakan : Setiap perilaku yang dapat diamati secara langsung yang

faailitates gerakan menuju orang lain dalam lingkungan. Tindakan spesifik termasuk smilling, kontak visual, berbicara ucapan sosial, percakapan, undangan memperluas, ekspresi wajah, perilaku motorik menyentuh,

9

 

 

memegang, memeluk, dan tindakan lain yang membangun atau mempertahankan hubungan timbal balik antara dua atau lebih individu. f)  Imperatif Sustenal: Kondisi yang berfungsi melindungi, merangsang dan

 perilaku dewasa yang berhubungan dengan afiliasi termasuk perilaku yang  belajar untuk memulai me mulai dan mempertahankan keberadaan pertukaran sosial sosi al dari lingkungan di mana keterampilan ini dapat diajarkan dan dipelihara,  pengembangan kepercayaan, kekerabatan, kesadaran diri sendiri identitas, harga diri, kemampuan untuk berkomunikasi secara verbal dan non verbal, keanggotaan dalam kelompok, pengetahuan tentang pedoman formal dan informal untuk proses interpersonal, dan aman orangtua-bayi attacment. 2)  Ingestive subsystem a.  Fungsi

a)  Untuk mempertahankan hidup melalui asupan makanan, cairan dan oksigen.  b)  Untuk memperoleh pengetahuan atau informasi yang berguna untuk diri untuk memperoleh kesenangan kepuasan melalui mengambil dalam bahan  berfungsi seperti Rokok, alkohol alkohol dan obat-obatan. c)  Untuk memulihkan kekurangan merasa dalam sistem diri untuk meringankan atau rasa sakit dan psycofisiologi sistem lain. b.  Komponen Struktural

a)  Tujuan: untuk menginternalisasi exsternal dan lingkungan,  b)  Perseveratori

set: Sistem, cairan dan keseimbangan electrolite, kondisi

rongga mulut, sosialisasi jenis makanan, minum kebiasaan, menggunakan ruang, obat-obat oral, SC, IM, suntikan IV, bantuan sensorik, seperti alat  bantu dengar, kacamata dan gigi palsu. c)  Persiapan set: Awareness yang lapar, atau Haus, membutuhkan minuman, keinginan untuk menjadi tinggi, menghilangkan nyeri, dosis untuk makan, ketersediaan makanan. d)  Pilihan: Pilihan perilaku avaible untuk makanan dan cairan, obat, udara  pasokan, tembakau, alkohol, mariyuana, mariyuana, narkotika. e)  Tindakan: Perilaku mungkin termasuk visual, pendengaran, penciuman, dan  pengecapan (lebih atau kurang dari opimal) dan preferensi untuk zat tertentu.

10

 

 

Berdasarkan subsistem tersebut, maka akan terbentuk sebuah sistem perilaku individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa keperawatan dalam mengatasi  permasalahan

tersebut

harus

dapat

berfungsi

sebagai

pengatur

agar

dapat

menyeimbangkan sistem perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidakseimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.

E.  Johnson Model Sistem Tingkah Laku Laku dan Empat Konsep Utama Utama (asumsi-asumsi) (asumsi-asumsi) 

Pandangan Johnson manusi a seperti mempunyai dua sistem utama, sistem  biologi dan sistem tingkah laku. Ini adalah peran dari perobatan untuk memfokuskan  pada sistem biologi, sedangkan rawat fokus adalah sistem tingkah laku. Ada pengenalan dari aksi timbal balik yang terjadi di antara sistem biologi dan tingkah laku ketika  beberapa jenis dari kelainan fungsi tubuh terjadi di yang lain sesuatu dari sistem. Masyarakat Healty Rawat

 Masya  Mas yaraka rakat berhubungan ke lingkungan dimana perorangan berada. Johnson,  perilakunya perorangan dipengaruhi oleh semua peristiwa pada lingkungan. Pengaruh  budaya pada perorangan perilaku dipandang sebagai dalam. Bagaimanapun, ini adalah rasakan bahwa banyak alur, membedakan budaya fro ke budaya, yang mempengaruhi  perilaku spesific pada sekelompok orang-orang, walau bagi seluruh group atau individu  jadi sama.

K esehata esehatan n adalah satu ” penuh arti, yang dapat menyesuaikan diri,tanggapan,fisik, secara mental,emotinally,dan secara sosial, ke internal dan exsternal stimuli agar memelihara kemantapan dan hibur. Johnson model tingkah laku mendukung bahwa  perorangan

sedang

mencoba

untuk

memelihara

beberapa

seimbang

atau

keseimbangan. Perorangan gol adalah untuk memelihara sistem tingkah laku entrie secara efisien dan secara efektif, tapi dengan fleksibilitas cukup ke retrunto satu seimbang bisa diterima kalau satu kegagalan pemakaian distrupts asli keseimbangan.

11

 

 

P er aw awat at  punya satu masukan primer itu untuk membantu perkembangan keseimbangan pada perorangan. Ini mempertimbangkan praktek dari perawat dengan individu pada apapun titik pada rangkaian penyakit kesehatan. Merawat implementasi mungkin memfokuskan pada perubahan dari satu perilaku yang yang mendukung untuk memelihara keseimbangan untuk perorangan. Di pekerjaan lebih awal, Johnson memfokuskan perawatan pada individu rusak. Oleh 1980, dia menyatakan keperawatan itu mempunyai kaitan dengan utuh terorganisir dan terintegrasi, tapi itu fokus utama di di dalam memelihara satu seimbang pada sistem tingkah laku ketika  penyakit terjadi pada perorangan.

F.  Konsep-Ko Konsep-Konsep nsep Utama Dan Definisi-Definisi

havii or )  1.  Perilaku (B ehav Teori keperawatan Johnson diukur dengan behavioral system theory. theory. Johnson menerima definisi perilaku seperti diyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi : output dari struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan di artikulasi dan bersifat responsif terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulasi. Johnson memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran aktual dan tak langsung makhluk sosial lain yang telah ditunjukkan mempunyai signifikansi adaptif utama. 2.  Sistem 

Dengan memakai definisi sistem oleh Rapoport tahun 1968, Johnson menyatakan, ”A system is a whole that functions as a whole by virtue of the interpedence of it’s  part.”   (Sistem  part.”

merupakan

keseluruhan

yang

berfungsi

berdasarkan

atas

ketergantungan antar bagian-bagiannya). Johnson menerima pernyataan Chin yakni terdapat “Organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan elemenelemen -elemen”. Disamping itu, manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian ini melalui pengaturan dan adaptasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.

havii oral Syste System m)  3.  Sistem Perilaku (B ehav Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan 12

 

 

lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai sistem perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan  pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi  pengaruh yang diakibatkan. 4.  Subsistem  Karena behavioral  sistem   sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian

sistem berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan “sistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain lai n atau lingkungan tidak diganggu.” Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka, terhubung dan saling  berkaitan (interealated )).. Motivasi mengendalikan langsung aktifitas subsistemsubsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran. Sistem yang dijelaskan tampak ada cross-culturally cross-culturally dan  dan di kontrol oleh faktor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah affiliative,, dependency affiliative dependency,, ingestive ingestive,, eliminative eliminative,, sexual , achievement  dan  dan aggressive aggressive.. a.  Subsistem Perhubungan ( Affiliative  Affiliative)) Subsistem ini merupakan yang paling kritis, subsistem ini membentuk landasan untuk semua organisasi sosial. Pada tingkatan umum, hal itu memberikan

kelangsungan

( survival )

dan

keamanan

( security).  security).

Sebagai

konsekuensinya adalah inklusi sosial, kedekatan (intimacy (intimacy)) dan susunan serta  pemeliharaan ikatan sosial yang kuat.  b.  Subsistem Ketergantungan ( Dependency  Dependency)) Dalam hal paling  hal  paling  luas,   luas, subsistem ketergantungan membantu mengembangkan  perilaku yang memerlukan respon pengasuhan. Konsekuensinya adalah bantuan  persetujuan, perhatian atau pengenalan dan bantuan fisik. Pengembangan perilaku ketergantungan (dependency (dependency)) berubah dari hampir bergantung total pada orang lain ke arah bergantung kepada diri sendiri dengan derajat yang lebih besar. c.  Subsistem Ingesti ( Ingestive  Ingestive)) Hal-hal yang berhubungan berhubungan dengan  dengan pola makan. d.  Subsistem Eliminasi ( Eliminative).  Eliminative). Hal-hal yang berhubungan dengan pembuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh secara biologis. 13

 

 

e.  Subsistem Seksualitas (Sexual  (Sexual ) Memiliki fungsi Memiliki  fungsi ganda  ganda yakni hasil ( procreation  procreation)) dan kepuasan ( gratification  gratification). ). Termasuk pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai. f.  Subsistem Pencapaian ( Achievement   Achievement ) Berusaha memanipulasi memanipulasi   lingkungan. Fungsinya mengontrol atau menguasai aspek pribadi atau lingkungan pada beberapa standar kesempurnaan. Cakupan  perilaku prestasi termasuk kemampuan intelektual, fisikis, kreatif, mekanis dan sosial. g.  Subsistem Penyerangan ( Aggressive)  Aggressive) Fungsi sistem agresif adalah perlindungan ( protection)  protection) dan pemeliharaan ( preservation).  preservation).

G.  Asumsi-Asumsi

1.  Perawatan (nursing  (nursing ) Perawatan seperti yang dipandang Johnson, adalah tindakan eksternal untuk memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stres dengan memakai mekanisasi pengaturan yang berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan kontrol. Aktivitas perawatan tidak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap (komplementer) bagi medis/pengobatan. 2.  Orang ( person)  person) Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku dengan pola,  pengulangan dan cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah sistem dari bagian-bagian interdependent   yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan. Johnson lebih jauh menganggap bahwa behavioral system  system  adalah penting untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah mengganggu keseimbangan sistem perilaku, integritas manusia terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar

14

 

 

 biasa, yang menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan  penyembuhan. 3.  Kesehatan (health (health)) Johnson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami (elusive elusive)) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial. Kesehatan menjadi suatu s uatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person pada person bukannya  bukannya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi, saling ketergantungan subsistem-subsistem dari sistem perilaku. Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam sistem ini yang akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang baik dalam persyaratan struktural atau fungsional cenderung mengarah ke memburuknya kesehatan. Ketika sistem membutuhkan sejumlah energi minimum untuk pemeliharaan, suplai energi yang lebih besar yang tersedia mempengaruhi  proses biologi dan penyembuhan. penyembuhan. 4.  Lingkungan  Lingkungan   Dalam teori Johnson, lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang bukan bagian sistem perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi sistem, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungan-nya. Sistem perilaku  berusaha menjaga equilibrium equilibrium   dalam respon terhadap faktor lingkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya sistem membangun kembali equilibrium equilibrium   dalam menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang  baik.

H. Gambaran Model Konseptual Keperawatan 1.

Konsep Perawatan Disiplin Disiplin profesional profesional dengan dengan komponen ilmu dan dan seni yang yang  berfungsi sebagai pengatur kekuatan luar dari sistem tingakah laku.

2.

Alasan Tindakan Tindakan Perawatan Kegiatan perawatan perawatan berasal dari kebutuhan kebutuhan karena karena adanya ketidak stabilan atau diseguilibrium dalam keseimbangan sistem tingkah laku. 15

 

 

3.

Konsep Sehat Penolakan yang ditentukan oleh faktor psikologi yang yang memegang  peran dari semua profesi kesehatan, keseimbangan status pergerakan yang mendorong terjadinya perubahan proses kesehatan yang menyeluruh.

4.

Konsep Lingkungan Tidak dijelaskan dalam model, merupakan bagian external dari system tingkahlak

I. Kerangka Kerja Model Konseptual Keperawatan Dorothy Johnson

Secara khusus, perawat membuat kesimpulan, menguraikan informasi dengan menambahkan rincian, dan menghasilkan hubungan antara dan di antara, informasi baru dan siap menyimpan informasi dalam memori. Singkatnya, mereka berpikir kritis tentang informasi baru dan lama (Pressley, 1992, Wittrock, 1990). Model sistem perilaku menurut johnson menyediakan information dengan cara yang premists pemecahan masalah dan perencanaan perawatan. Fokus dari proses adalah untuk mendapatkan  pengetahuan klien

melalui wawancara dan pengamatan pasien dan keluarga

untuk

mengevaluasi perilaku hadir dalam hal pola masalalu, untuk menentukan dampak. Elemen kerangka kerja model Dorothy Johnson adalah: 1.  Delapan subsistem pengkajian kebiasaan 1)  Achievment/ attachment : Achievment adalah Hubungan sosial dengan keluarga, pencapaian prestasi pribadi atau organisasi dan attachment adalah kasih sayang atau sentuhan 2)  Affiliative Adalah pola pengasuhan, jumlah saudara atau anak, hospitalisasi 3)  Aggressive/protective Adalah perlindungan diri atau mekenisme koping dalam menghadapi stres 4)  Dependecy Adalah ketergantungan keluarga, ketergantungan medis, benda kesukaan 5)  Eliminative Adalah berhubungan dengan BAK dan BAB (frekunsi, bau, warna, konsistensi). konsist ensi). 6)  Ingestive Adalah makanan, nutrisi dan cairan, terapi infus

7)  Restorative Istirahat dan tidur, refresing 16

 

 

8)  Sexual Penyimpanan seksusal, aktivitas seksual, jenis kelamin, pertumbuhan sek sekunder, pengkajian tumbuh kembang berkaitan dengan psikososal 2.  Pengkajian lingkungan 1)  Internal : a.  Biological : pemeriksaan fisik dari dari head to toe  b.  Patological : riwayat penyakit sekarang, riwayat imunisasi, riwayat kehamilan, genogram c.  Psycological : konsep diri terhadap penyakitnya, emosi (pada keperawatan anak sulit untuk dikaji) d.  Developmental : perkembangan (motorik halus, motorik kasar, kemandirian, sosia dan pemeriksaan menggunakan DDST) e.  Level of wellness : kesejahteraan anak, status sosial ekonomi orang tua,  pembiayaan. 2)  External : a.  Cultural : budaya, suku, keyakinan, keyakinan, tradisi  b.  Ecological : sistem lingkungan lingkungan dalam rumah, rumah, luar rumah, fasilitas dalam rumah c.  Familial : riwayat kesehatan keluarga, jumlah anggota keluarga, suport sistem keluarga, pengambilan keputusan siapa yang lebih dominan d.  Sociological : hubungan interaksi dengan teman, perawat, kelompok.

17

 

 

Sebagai organisasi profesi, agar dapat dikomunikasikan dengan disiplin ilmu yang lain maka perlu adanya kerangka kerja konseptual. Yang dimaksud kerangka kerja konseptual adalah cara melihat (konseptualisasi) terhadap mutu disiplin. Model konseptualisasi tersebut akan memberikan arah yang jelas terinci dalam area keperawatan yaitu praktek, pendidikan dan penelitian. Dibawah ini akan dijelaskan kerangka kerja model konseptual keperawatan menurut “Dorothy E. Johnson “ Model menurut “  Model perilaku : 1. Tujuan perawatan tercapainya keseimbangan prilaku dan stabilitas dinamis. 2.

Klien : Mahluk yang mempunyai perilaku yang terdiri dari 7 subsistem yaitu ingesti,  pencapaian, agresif, eliminasi, seksual, afiliasi, ketergantungan. a.  Ingesti, yaitu berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya makan dan minum sebagai suatu subsistem tingkah laku.  b.  Pencapaian, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui kterampilan yang kreatif. c.  Agresif ,  merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan  berbagai ancaman yang ada di lingkungan. lingkungan. d.  Eliminasi,  berhubungan dengan bagaimana, kapan, cara, dan banyaknya zat yang tidak di butuhkan oleh tubuh dikeluarkan secara bilogis sebagai suatu subsistem tingkah laku. e.  Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai. f.  Afiliasi, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan sosial, keamanan, dan kelangsungan hidup. g.  Ketergantungan,  merupakan bagian yang membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan bantuan, kedamaian, keamanan serta kepercayaan.

4.

Peran perawat : Mengatur dan mengawasi stabilitas perilaku dan keseimbangan. Penyebab kesulitan klien : Stress psikis atau fisik

5.

Fokus intervensi

3.

6.

a. 

Mekanisme pengawasan dan pengaturan

 b. 

Kewajiban hidup

Pola intervensi : Memberi kemudahan, mencegah, mempertahankan, klien dalam menghadapi stress fungsi dan fisik.

7.

Konsekuensi tindakan perawatan.

18

 

 

BAB III APLIKASI MODEL KEPERAWATAN DOROTHY JOHNSON

A.  Kasus

Bapak W dan Ibu A mempunyai seorang anak laki-laki bernama Agus yang  berusia 11 tahun 2 bulan anak tersebut sangat mereka sayangi karena dia anak satusatunya. An. Agus tersebut dalam kesehariannya aktif, cerdas, pintar, dan aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler disekolahnya, bahkan pernah mendapatkan kejuarannya dalam kegiatan olahraga, Hanya saja semua kegiatannya tidak diimbangi dengan istirahat dan asupan makanan yang cukup sehingga bakteri/virus dapat menyerang menurunkan daya tahan tubuhnya. Berat badannya saat ini mengalami  penurunan menjadi 22 kg dari 30 kg sebelum sakit dan adanya anoreksia serta mual. Saat ini Agus tergolek lemah di salah satu bangsal keperawatan anak kelas 1 Rumah sakit swasta. Agus terdiagnosis menderita meningitis. Pada pengkajian hari ini data didapatkan adanya nyeri kepala disertai demam dan inkonteninsia / retensi urin. Ibu A menyatakan sangat sedih dan Bapak W merasakan bingung memikirkan keadaan anaknya, belum tahu bagaimana kondisi kesehatan Agus selanjutnya. An. Agus menangis merintih kesakitan, kesadaran compos mentis, TTV suhu 39 0C RR 24 x/mnt.

B.  Pembahasan Kasus

1.  Pengkajian kebiasaan sehari-hari a)  Achievment/attachment Achievment : pada kasus diatas Agus memiliki prestasi disekolahnya, aktif, cerdas, pintar, dan aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler disekolahnya, bahkan pernah mendapatkan kejuarannya dalam kegiatan olahraga Attachment : hubungan kedekatan agus dengan keluarganya dekat, orang tuanya sangat menyayanginya karena agus adalah anak satu-satunya.  b)  Affiliative/saling mempengaruhi Agus

adalah anak tunggal, yang yang diasuh diasuh dan dibesarkan oleh oleh kedua

orangtuanya, pola interaksi antara anggota keluarga baik, interaksi dengan teman sebayanya juga baik. 19

 

 

c)  Agresif / pelindung Agus adalah anak yang aktif, tetapi semua kegiatannya tidak diimbangi dengan

istirahat

dan

asupan

makanan

yang

seimbang

sehingga

 bakteri/virus dapat menyerang dan menurunkan daya tahan tubuhnya. d)  Dependency/Ketergantungan Karena Agus mengalami kelemahan kelemahan kepada orang tuanya (total care).

semua perawatan diri tergantung

e)  Ingestive Pola makan Agus 3x sehari, dengan porsi sedang, kadang tidak menghabiskan makannya, makan berupa nasi, sayur, lauk pauk, dan buah. Pola cairan agus biasa minum air putih 7-8 gelas sehari, dan agus kurang suka minum susu. Saat ini terjadi penurunan penurunan berat badan badan karena nafsu makan menurun menurun dan sering merasa mual. mual. Agus terpasang infus RL 15 tts/menit(makro). f)  Eliminative Agus mengalami inkonteninsia retensi urin, pola Bab 1x sehari, dengan konsistensi lembek, warna kekuningan, dan baunya khas. g)  Seksual Agus mengalami meningitis , tahapan perubahan hormon/ pubertas , pada usia 11 tahun terganggu.  terganggu.  h)  Restorative Restorative   Agus mengalami kelelahan, rasa sakit, dan mungkin ada gangguan istirahat tidur.  tidur. 

2.  Pengkajian lingkungan Penilaian lingkungan mempelajari sumber-sumber sustenal imperactive (persyaratan fungsional) untuk menentukan apakah mereka memberikan  persyaratan fungsional yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan sistem  perilaku. Jika ini hadir (atau telah hadir dalam cukup kuantitas dan kualitas dari waktu ke waktu) subsistem dan ensubsequently sistem entri beroperasi pada tingkat efisiensi dan efektivitas yang sama dan dapat menjaga keseluruhan keseimbangan dan stabilitas. Jika mereka tidak hadir, perawat akan bertindak 20

 

 

sebagai kekuatan peraturan eksternal untuk memberikan perlindungan, stimulasi, atau nurturance, perubahan struktural unit; atau memaksakan peraturan mekanisme eksternal. Komponen kritis dari penilaian lingkungan adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan atau pengaruh masalah  perilaku sistem. Kebanyakan patient dengan diagnosis meningitis krisis kehidupan meskipun ketakutan kematian sering menghampiri, potensi stres lainnya juga ada. terapi  pengobatan, kemungkinan penyebaran keganasan, ke ganasan, dan prognosis pasti semua itu menimbulkan stres. menunjukkan potensi ketidakseimbangan sistem perilaku. 1)  Lingkungan Internal  



Biological Pemeriksaan fisik : Kepala simestris, wajah simestris kepala berada p pada ada garis tengah, tengah, kepala bersih, warna rambut hitam, tidak mudah dicabut, dstribusi merata. Leher : terdapat kaku kuduk, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid. Mata : mata simetris kanan-kiri, konjungtiva anemis, sklera tidak ikteric, pupil isokor, reflek terhadap cahaya positif. Telinga : fungsi mendengar baik,tidak terdapat serumen. Hidung : fungsi penciuman baik, tidak polip Mulut : bibir kering, mukosa kering, gigi lengkap, tidak ada gangguan menelan, tidak ada pembesaran tonsil. Dada : bentuk simetris, tidak terdapat bentuk dada burung, suara paru vesikuler, RR 24x/menit, terdengar bunyi jantung mur-mur. Abdomen : tidak ada asites, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba  pembesaran hepar, bising usus 20 x menit, terdapat nyeri tekan pada abdomen. Genetalia : jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan pada genetalia dan anus Ekstremitas : kekuatan otot normal, reflek patella + reflek babynsky babynsky +

 



Patological 21

 

 

Riwayat penyakit sekarang, agus sebelumnya badannya sering demam, sebelumnya agus pernah terjatuh tetapi tidak dilakukan pengobatan secara tuntas, menurut ibu klien sewaktu hamil agus tidak pernah ada masalah, ibu rutin memeriksan kehamilannya dan proses persalinan di tolong oleh bidan, agus juga sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Tetapi

hasil

pemeriksaan

menunjukkan

agus

sudah

menderita

temperamennya

keras,

bila

meningitis.  



Psycological Menurut

orang

tua

anaknya

dia

menginginkan sesuatu harus dipenuhi.  



Developmental Perkembangan motorik kasar agus bersepeda, berlari, melompat, sepak  bola, berenang. Kemampuan motorik halus menuis tanpa merangkai huruf, menguasai lebih besar ketrampilan dan video game, bermain komputer.

 



Level Of Wellnes Stasus sosial ekonomi orang tua agus cukup baik, dengan penghasilan  berkisar antara antar a 3-4 juta perbulan, saat ini agus dirawat dengan fasilitas askes.

2)  Lingkungan Eksternal  



Cultural Keluarga agus adalah sukunya jawa, tidak nilai yang anut yang  bertentangan dengan kesehatan.

 



Ecological Lingkungan tempat tinggal agus dengan rumah permanen, ventiasi cukup memadai, kebersihan rumah terjaga, lingkungan rumah bersih, tidak ada industri di sekitar rumah.

 



Familial Dalam keluarga agus tidak ada yang mengalami penyakit keturuan seperti Dm, Hipetensi dan penyakit seperti yang dialami oleh klien sekarang. Dalam keluarga pengambil keputusan adalah ayahnya.

 



Sosiological 22

 

 

Agus dapat berinteraksi dengan baik dengan perawat, teman dan orang tua. 3.  Analisis Diagnosa dan intervensi Model sistem perilaku menurut Johnson memberikan perspektif untuk menyusun

praktek

dengan

melihat

Debbie

sebagai

biopsikososial

direpresentasikan dalam sistem perilaku. Tujuan dan subjektif data menunjukkan masalah di subsistem prestasi, sebagai berikut: 1)  Data objektive:  Agus menderita meningitis, kesadaran compos mentis, TTV suhu 390C RR 24 x/mnt.  x/mnt.  2)  Data subjektif : An. Agus menangis merintih kesakitan,mengeluh nyeri kepala   kepala

4.  Evaluasi Agus memiliki gangguan Nyeri berhubungan dengan agen pencedera  biologis adanya proses

infeksi/ inflamasi toksin dalam sirkulasi.  sirkulasi.  Ansietas

 berhubungan dengan ancaman kematian/perubahan dalam status kesehatan Sebuah assesmen. Untuk menentukan pemahaman Agus tentang tujuan  pengobatan

diperlukan.

Hasil

evaluasi

diharapkan

menunjukkan

adanya

 perubahan yaitu, Melaorkan Mela orkan nyeri hilang atau terkontrol. Menunjukkakan kontur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat. Mengakui dan mendiskusikan rasa takut. Mengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang situasi.Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang sampai pada tingkat dapat di atasi.

23

 

 

BAB IV PENUTUP

A.  Kesimpulan

Ditinjau dari kebutuhan keperawatan maka ruang lingkup pengkajian fisik keperawatan dapat dikembangkan berdasarkan keperawatan. Untuk menentukan model yang dapat diterapkan di Indonesia, maka perlu diadakan suatu pengkajian tentang masalah kesehatan di Indonesia, sistem pelayanan kesehatan, sosial budaya  peran perawat yang diharapkan. Diharapkan dengan mempelajari dan memahami  pengkajian keperawatan yang optimal perawat dapat memberikan pelayanan secara  profesional baik dalam bentuk pemberian pelayanan keperawatan maupun asuhan keperawatan. Model konsep dan teori keperawatan menurut Jhonson adalahdengan  pendekatan sistem perilaku, dimana individu dipandang sebagaisistem perilaku yang selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun di lingkungan eksternal juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yangditimbulkannya.Sebagai suatu sistem, didalamnya terdapat sub sistem yangmembentuk sistem perilaku menurut Jhonson adalah :  prestasi, affiliative, agresif, depen- dence, eliminative, ingestive, dan seksual dan restorative. Berdasarkan subsistem tersebut, maka akan terbentuk sebuahsistem perilaku individu, sehingga Jhonson memiliki pandangan bahwakeperawatan dalam mengatasi  permasalahan

tersebut

harus

dapat

berfungsisebagai

pengatur

agar

dapat

menyeimbangkan sistem perilaku tersebut .klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak seimbangan penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan kes ehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau

stabilitas

dengan

lingkungan.Tujuan

individu

adalah

untuk

mencapai

keseimbangan perilaku dan kondisi yang stabil melalui penyelarasan danadaptasi terhadap tekanan tertentu

24

 

 

B.  Saran

1.  Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan klien dapat melihat konsep dari  beberapa model keperawatan agar dalam sistem pelayanan keperawatan mengalami peningkatan sesuai dengan kebutuhan manusia sebagai se bagai objeknya. 2.  Model sistem perilaku menurut Johnson ini memungkinkan diaplikasikan dalam tatanan pelayanan di indonesia guna terpenuhinya masalah kebutuhan manusia secara menyeluruh.

25

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Ann Marriner Tomay & Martha Raile alligood (2006); Nursing Theory Utilization & Application, Third Edition, USA: Mosby. Hidayat A. Aziz Alimul (2007); Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Edisi 2, Jakarta: Salemba Medika. George, Julia B (1990); Nursing Theoris The Basic for Profesional Profesional Nursing Praetice, 3rd ed.  Newjersey. Gordon, Majory (1992); Manual of Nursing Diagnosis. Snd ed. st. Lours : The Cv. Mosby

26

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF