Grand Design ISMKI 2017-2018

May 1, 2017 | Author: luthfi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

H...

Description

GRAND DESIGN ISMKI Periode 2017-2018

DAFTAR ISI I. Daftar Isi ........................................................................................................................... 1 II. Pendahuluan .................................................................................................................... 2 III. Visi & Misi .................................................................................................................... 4 IV. Struktur Kepengurusan .................................................................................................. 5 V. Grand Design 

Grand Design Vice President of Assessment and Development ............................. 11



Grand Design Vice President of External Affairs.................................................... 17



Grand Design Vice President of Internal Affairs..................................................... 31



Grand Design Vice President of Policy and Advocacy............................................55



Grand Design Vice President for Project Development ..........................................63



Grand Design Community Empowerment................................................................85



Grand Design Funding And Partnership................................................................102



Grand Design Health Policy Studies ......................................................................123



Grand Design International Affair .........................................................................156



Grand Design Information, Communication and Technology ...............................169



Grand Design Leadership Development ................................................................178



Grand Design Medical Education And Profession ................................................208



Grand Design Public Relation ................................................................................230

VI. Rekapitulasi Anggaran Dana ........................................................................................244

1

PENDAHULUAN Indonesia adalah negara yang dilintasi garis khatulistiwa dengan populasi lebih dari 237 juta jiwa. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Seiring dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia dan sumber daya manusianya (SDM), negera ini juga memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Pengelolaan SDM dan SDA Indonesia membutuhkan sebuah sistem yang komprehensif terutama dalam bidang kesehatan. Kesehatan adalah hak dasar setiap orang agar terwujud masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Bangsa yang sejahtera, adil dan makmur adalah bangsa yang bermartabat. Khusus dibidang kesehatan diberlakukan Sistem Jaminan Sosial Nasional yang merupakan amanah UU No. 40 tahun 2004 dalam upaya pemberian layanan dan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat masyarakat Indonesia. Hal ini tidak terkecuali mahasiswa kedokteran Indonesia yang tergabung dalam ISMKI juga dapat melakukan pembangunan kesehatan. Upaya ini sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam landasan konstitusi ISMKI. Berbagai pekerjaan rumah yang selalu dikaji oleh mahasiswa kedokteran sampai saat ini seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Pendidikan Dokter Layanan Primer (PPDLP). Jaminan Kesehatan Nasional yang diimplementasikan per 1 Januari 2014 mendapatkan berbagai kritikan mengenai kesiapan pemerintah dan kesiapan elemen pelaksananya. Mulai dari kesiapan infrastruktur pelayanan kesehatan, ketersediaan sumber daya manusia bidang kesehatan, seperti dokter (umum dan spesialis), hingga tenaga kesehatan seperti bidan, perawat, dan analis kesehatan. Begitu juga PPDLP yang terus tarik ulur antara pemerintah, ikatan profesi, dan mahasiswa itu sendiri. Jika kita ingin meningkatkan kualitas dokter di Indonesia, maka tingkatkanlah kualitas dokternya. Untuk meningkatkan kualitas dokter, maka tingkatkanlah kualitas pendidikannya. Pendidikan kedokteran merupakan hulu dari semua masalah dokter di Indonesia. Sayangnya, pendidikan kedokteran ini masih jauh dari kata sempurna. Input, proses, output sampai outcome pendidikan kedokteran dipenuhi berbagai masalah dan tantangan. Antara lain akses pendidikan kedokteran yang penuh akan indikasi komersialisasi, kualitas proses pendidikan yang tidak merata, berpotensi menimbulkan kasus-kasus dokter malpraktik, berjiwa materialistis, dan kerugian-kerugian lain yang dirasakan oleh Indonesia dan rakyatnya. Program Pendidikan Dokter Layanan Primer dilalui dengan menambah waktu kuliah dua tahun meskipun ini hanyalah program pilihan. PPDLP mengalami fenomena bottle neck yang akan terjadi akibat hanya fakultas kedokteran dengan akreditasi A yang dapat menjadi pelaksananya seakan menghilangkan keunggulan dokter layanan primer, yaitu bertambahnya penghasilan dokter di layanan primer serta keunggulan kompetensi untuk era JKN. Singkatnya, 2

belum ada alasan yang cukup menggugah para dokter untuk kuliah lagi menjadi dokter layanan primer. Rumusan program ini mendapatkan resistensi yang cukup kuat dari berbagai kalangan dokter. Tidak jelas dan menyalahi kebijakan selama ini, dimana seharusnya lulusan fakultas kedokteran sudah menjadi dokter di layanan primer yang paripurna. Awal 2016 adalah masa dimana tantangan globalisasi dan modernisasi semakin deras, mulai berlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuka sekat dan batas antara negeri ini dengan negara-negara di Asia Tenggara. ISMKI juga harus menyesuaikan diri untuk memanfaatkan momentum ini untuk menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran Indonesia mampu berkontribusi lebih untuk Indonesia dan dunia internasional. Peran mahasiswa kedokteran adalah mengawal proses ini berlangsung dengan baik dari tataran hulu hingga hilir. ISMKI akan bertransformasi membentuk strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Melalui dan manfaatkan efek sentrifugal Indonesia untuk bergerak dari pusat sampai batas negeri. Rancangan ini diharapkan dapat berkesinambungan dengan upaya yang dilakukan melalui ISMKI SATU (Sinergis, Aktif Berkontribusi, Terdidik, Universal) menuju INDONESIA SEHAT BERMARTABAT.

3

VISI DAN MISI VISI ISMKI SATU, INDONESIA SEHAT BERMARTABAT MISI 1. ISMKI Sinergis Modal dasar yang yang mesti ada ketika karakteristik institusi dan wilayah ISMKI yang begitu plural, potensi BK ISMKI, beragam IOMS dan nilai kolaborasi yang bisa ditanamkan agar ISMKI menjadi episentrum mahasiswa kedokteran Indonesia. 2. ISMKI Aktif Berkontribusi Penguatan aktivitas ISMKI dalam menyukseskan program pemerintah dibidang kesehatan dan aktivitas ISMKI di kanca internasional serta turun langsung berkontribusi kepada masyarakat. 3. ISMKI Terdidik Konsep kaderisasi yang berjenjang bertahap mengutamakan pembentukan pola pikir, intelektualitas yang holistik, berpikiran terbuka serta mampu menghasilkan ide-ide solutif untuk permasalahan kesehatan bangsa. 4. ISMKI Universal Usaha ISMKI untuk mencapai semua kalangan mahasiswa kedokteran, seluruh latar belakang institusi/bem/senat/hima, serta program yang dapat digerakkan oleh perangkat ISMKI tanpa terkecuali dari pusat sampai batas.

4

PENGURUS HARIAN NASIONAL IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017-2018

Sekretaris Jenderal (President) Irwanda (Universitas Tanjungpura) Sekretaris Umum (General Secretary) Anindya Anjas Putriavi (Universitas YARSI) Sekretaris II (Secretary II) Juwita Valen Ramadhania (Universitas Tanjungpura) Bendahara Umum (Treasurer) Chesa Yuni Hasranita (Universitas Batam)

WAKIL SEKRETARIS JENDERAL (Vice Presidents) Wasekjend Internal (Vice President of Internal Affairs) Muhammad Fadhil (Universitas Halu Oleo) Staf Ahli:

Adhika Rahman (Universitas Islam Indonesia) Amirul Adil A. (Universitas Muhammadiyah Makassar) Anantyo Satria Anugrah (Universitas Sebelas Maret) Fauzan Yan Rabbani (Universitas Islam Sumatera Utara) Jeni Friska (Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta) Khishotul Hayati (Universitas Padjajaran) Muhammad Hidayatullah (Universitas Islam Al-Azhar Mataram) Muhammad Ilham Raymana Amiruddin (Universitas Tadulako) Sumiosa Hardini Fitri Hara (Universitas Muhammadiyah Jakarta) Syahrasyid Abdul Malik (Universitas Al-Khairaat)

5

Wasekjend Eksternal (Vice President of External Affairs) Nadya Noor Ramadhania (Universitas Airlangga) Staf Ahli:

Anthony Paulo Sunjaya (Universitas Tarumanagara) Dhau'Atha Yudhistira (Universitas Mataram) Faisal Gani Putra Arlond (Universitas YARSI) Inggit Luthfia Zahra (Universitas Muhammadiyah Malang) Muhammad Rizky Nur Karim (Universitas Padjajaran) Rannissa Puspita Jayanti (Universitas YARSI) Trevor Seo Zih Siang (Universitas Sumatera Utara)

Wasekjend Penilaian dan Pengembangan (Vice President of Assessment and Development) Fenti Endriyani (Universitas Sebelas Maret) Staf Ahli:

Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (Universitas Brawijaya) Dyah Putri Mentari Ginting (Universitas Lambung Mangkurat) Hilmy Farhan (Universitas Airlangga) Meliani Fransiska Andita (Universitas Tanjungpura) Raden Roro E. K. W. (Universitas HKBP Nommensen)

Wasekjend Kebijakan dan Advokasi (Vice President of Policy and Advocacy) Ayu Putri Balqis (Universitas Indonesia) Staf Ahli:

M. Marliando Satria P. C. (Universitas Lampung) Muhammad Raoul Taufiq Abdullah (Universitas Indonesia) Nur Muhammad Ichsan (Universitas Diponegoro) Raania Amaani (Universitas Indonesia)

Wasekjend Pengembangan Proyek (Vice President for Project Development) Zata Yuda Amaniko (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) Staf Ahli:

Antony Halim (Universitas Tanjungpura) Aoulia Ajeng Rahmawati (Universitas Muhammadiyah Semarang) Arief Rahmatullah (Universitas Islam Malang) Fatma Nashriati (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Maharani Eka (Universitas Andalas) Reyhan Dimas Dwinanda (Universitas Islam Sumatera Utara) Roikhatul Khusniyah (Universitas Muhammadiyah Malang)

6

SEKRETARIS WILAYAH Sekretaris Wilayah 1 Feri Arjuna Sembiring (Universitas Methodist Indonesia) Sekretaris Wilayah 2 Mochammad Rivaldi (Universitas Jenderal Achmad Yani) Sekretaris Wilayah 3 Rizal Rian Dhalas (Universitas Sebelas Maret) Sekretaris Wilayah 4 Ahmad Yogendra Baebudi (Universitas Muhammadiyah Makassar)

KOORDINATOR NASIONAL (National Coordinators) Bidang Pendanaan dan Kerjasama (Funding and Partnership) Nadiah Umniati Syarifah (Universitas Bengkulu) Staf Bidang: Annisa Zakia Widiastuti (Universitas Diponegoro) Firma Hernik Saputri (Universitas Bengkulu) Indah Afifatul (Universitas Hang Tuah) Indri Parameswari (Universitas Muhammadiyah Jakarta) Mardiana Maya Utari (Universitas Islam Al-Azhar Mataram) Muhammad Iqbal Anand (Universitas Swadaya Gunung Jati) Nurul Husain (Universitas Halu Oleo) Putri Landya Roverti (Universitas Jenderal Achmad Yani) Bidang Hubungan Internasional (International Affair) Dzaki Murtadho (Universitas Muhammadiyah Jakarta) Staf Bidang: Anugrah Rosando Siwy (Universitas Tadulako) Fathia Kesuma Dinanti (Universitas Islam Sultan Agung) Fitrah Aulia Lisabilla (Universitas Brawijaya) Josevaldo Bagus Pratomo (Universitas Diponegoro) Maya Hapsari Kusumaningtyas (Universitas Airlangga) Meisari Rezki R. (Universitas Muhammadiyah Jakarta) Reynaldo Halomoan (Universitas Katolik Atma Jaya) Rosyilla (Universitas Sriwijaya) Ulfiah Fairuz Zhafirah (Universitas Lampung) 7

Bidang Kajian Kesehatan dan Kebijakan (Health and Policy Studies) Mohammad Natsir Ramadhan (Universitas Padjajaran) Staf Bidang: Anis Julianti (Universitas Muhammadiyah Jakarta) Ariikah Dyah Lamara (Universitas Airlangga) BJ Azmy As' Ady (Universitas Jember) Dhimas Kurniawan (Universitas Islam Malang) Gio Justisia Batubara (Universitas Sumatera Utara) I Gusti Agung Ayu Novi Wiraningrat (Universitas Warmadewa) Lathifah Nadiah (Universitas Sriwijaya) Mahathir Muhammad (Universitas Syiah Kuala) Mochammad Ari Wivowo (Universitas Padjajaran) Nisa Alyananda Ritonga (Universitas Tanjungpura) Putri Qurrotul Aini (Universitas Jenderal Soedirman) Tita Erlanggawati (Universitas Diponegoro) Yumna Puji Apriani (Universitas Lambung Mangkurat)

Bidang Pengembangan Kepemimpinan (Leadership Development) Hawari Martanusa (Universitas Sriwijaya) Staf Bidang: Amanda Putra (Universitas Syiah Kuala) Desi Fitri (Universitas Padjajaran) Devi Putri Ramadani (Universitas Muhammadiyah Malang) Dhany Febriantara (Universitas Riau) Eric Herrianto Dwiputra (Universitas Tanjungpura) Fithriyyah (Universitas Tanjungpura) Lukman Hakim (Universitas Airlangga) Nadya Aprilianti (Universitas Bengkulu) Nurullia Rahmawati (Universitas Jenderal Soedirman) Qurrata 'Ayuni. Wae (Universitas Diponegoro) Rahmatulloh Pujo Widodo (Universitas Lambung Mangkurat) Salim (Universitas Al-Khairaat) Sebrin Fathia Rahman (Universitas Andalas)

8

Bidang Pengembangan Masyarakat (Community Empowerment) Anisar Apriliani (Universitas Hasanuddin) Staf Bidang: Achmad Syuaib (Universitas Tadulako) Ali Laksana Surya (Universitas Halu Oleo) Chusnul Khotimah (Universitas Hasanuddin) Hardianti Hardmi Putri (Universitas Muhammadiyah Jakarta) Mardhatillah (Universitas Airlangga) Maskur Fahmi Adi B. (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) Muhammad Ralfi Irsan (Universitas Sumatera Utara) Nadya Hasna Rasyida D. A. (Universitas Jenderal Soedirman) Nadya Ratu Aziza Fuady (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Nurul Karima (Universitas Bengkulu) R. Fausan Numyani P. (Universitas Muslim Indonesia) Salma Nur Fadhilah (Universitas Diponegoro) Silvira Nazzai (Universitas Abulyatama Aceh) Syeryl Ayuningtyas (Universitas Islam Malang)

Bidang Pendidikan dan Profesi Kedokteran (Medical Education and Profession) Dini Ayu Harisiani (Universitas Diponegoro) Staf Bidang: Affan Naufal Akhmad (Universitas Lambung Mangkurat) Azhar Naufaldi Saputra (Universitas Jenderal Soedirman) Beladiena Citra Siregar (Universitas Bengkulu) Gde Sindu Mega (Universitas Padjajaran) Khansa Khairunnisa Azzahra (Universitas Brawijaya) M. Fakhri K. W. (Universitas Sebelas Maret) Muthia S. N. (Univ Padjajaran) Nindy Agista Kasim (Universitas Hasanuddin) Norman Fahryl (Universitas Lampung) Nurdima Apriani S. (Universitas Islam Sumatera Utara) Syahdi Nugraha K. (Universitas Diponegoro) Tanisa Larasati Putri (Universitas Airlangga) Widhiastri Dyah Pratiwi (Universitas Padjajaran)

9

Bidang Informasi, Komunikasi dan Teknologi (Information, Communication and Technology) Rafika Kartika Putri (Universitas Muhammadiyah Malang) Staf Bidang: Achmad Zaldy Burham Rahadi (Universitas Islam Indonesia) Afina Maudy (Universitas Diponegoro) Althaf Fathan (Universitas Abdurrab) Andi Lestari Rahman (Universitas Airlangga) Ayu Miya (Universitas Wijaya Kusuma Surabaya) Azhar Rafiq (Universitas Mataram) Dani Gemilang Kusuma (Universitas Sriwijaya) Haidar Ali (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) Nada Nabilah Amani (Universitas Sriwijaya) Bidang Hubungan Masyarakat (Public Relation) Frizky Ramadhan (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) Staf Bidang: Achisna Rahmatika (Universitas Lampung) Amiru Zachra (Universitas Muhammadiyah Jakarta) Annisa Tiqi Faizalia (Universitas Jenderal Achmad Yani) Dewi Maulidina Azizah (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) Dian Novita Anggraeni (Universitas Islam Al-Azhar Mataram) I Gede Putu Wegen Wismaya (Universitas Widya Mandala Surabaya) Kadita Pratiwi (Universitas YARSI) Muhammad Teguh Syahputra (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) Pamela Sandhya De Jaka (Universitas Jenderal Soedirman) Rifda Savirani (Universitas Muhammadiyah Malang) Wulan Syafitri (Universitas Lambung Mangkurat)

10

GRAND DESIGN VICE PRESIDENT OF ASSESSMENT AND DEVELOPMENT (VPAD) IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 - 2018 A. Latar Belakang Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) adalah organisasi mahasiswa dengan general tagline “Mengakar di Tatanan Lokal, Kokoh di Tatanan Nasional, dan Bersuara di Tatanan Internasional”. Selain menjadi wadah koordinasi mahasiswa kedokteran Indonesia dalam berbagai bidang, kegiatan, dan pengembangan pemerintahan, ISMKI juga menjadi wadah aspirasi mahasiswa kedokteran. Tidak terhitung, berapa isu terkait pendidikan kedokteran, pemerintahan, kesehatan, pengembangan masyarakat, dan kepemimpinan yang dihasilkan setiap kepengurusan. Dengan pengalaman berpuluh-puluh tahun ditempa dan dideru berbagai tantangan dan perubahan, ada satu hal penting yang luput dari perhatian. Sebuah organisasi membutuhkan manajemen untuk menciptakan keberlangsungannya. Manajemen yang dimaksud di sini terdiri dari tiga hal mendasar: manajemen produksi (atau operasi), manajemen manusia, dan manajemen pekerjaan (atau organisasi itu sendiri (Donnely et. al., 1984). Dari pernyataan ini, tersirat bahwa sistem manajerial sebuah organisasi tidak hanya mencakup problem-problem teknikal; menilik lebih jauh, ia juga mencakup manajemen individual dan perilaku sebagai sebuah kesatuan terkecil yang turut menjadi kontributor suksesnya organisasi. Pertanyaannya adalah, bagaimana menciptakan sebuah sistem manajerial yang baik dan komprehensif? Mencoba melakukan breakdown dari kalimat di atas, ISMKI di tahun 2016 telah hadir dengan membawa perlengkapan-perlengkapan baru yang menggenapkan hingga ke poin terkecil, assessment. Assessment atau yang biasa disebut dalam bahasa Indonesia sebagai ‘penilaian’, diharap bisa menjadi komponen yang menyukseskan manajerial hingga ke tingkat terkecil, yaitu perilaku individual. Pada tahun 2017, ISMKI berupaya untuk terus memperbaiki diri dengan mencoba meningkatkan partisipasi individu dan institusi, untuk melakukan kontribusi terbaiknya bersama ISMKI. Keluaran yang diharapkan dari upaya untuk melihat sebuah organisasi dalam jarak se-dekat-dekatnya ini adalah segala hal yang tercatat bisa menjadi usulan pengembangan yang objektif untuk program kerja lain dan bahkan kepengurusan yang akan datang. Selanjutnya, kami berharap ISMKI ke depannya menjadi organisasi yang memliliki kontinuitas dan terus berkembang, mengikuti kebutuhan jaman.

11

B. VPAD dan Staff Ahli a) VPAD: Fenti Endriyani (FK UNS 2012) b) Staff Ahli: 1. Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (FK Univ. Brawijaya 2015) 2. Hilmy Farhan (FK Univ. Airlangga 2014) 3. Meliani Fransiska Andita (FK Univ. Tanjungpura 2013) 4. Dyah Putri Mentari Ginting (FK Univ Lambung Mangkurat 2013) 5. Raden Roro E.K.W (FK HKBP Nomensen Medan 2013)

1. Controlling, Evaluating, and Developing Department (CED for Department) i. Need Assesment a. Deskripsi Penilaian project dan bidang sebelum IMSS menggunakan toolkit assessment milik VPAD ISMKI 2016 yang akan disebar luas-kan sebelum IMSS 2017 dan dipaparkan saat sesi President Meeting (Presmeet). b. Tujuan  Sebagai optimalisasi kinerja sekbid dalam mendesain bidang dan program kerja nya  Sebagai studi kelayakan bidang dan project  Untuk melihat pemetaan tiap-tiap bidang dan menilai masing-masing bidang dengan skor c. Sasaran dan Toolkit yang Digunakan  Sekbid dan bidang  Toolkit assessment VPAD 2016 d. Indikator Keberhasilan Terlampir hasil need assesment sebagai acuan dan saran untuk kepengurusan bidang dan keseluruhan ISMKI e. Waktu Pelaksaan  Toolkit dibagikan pada sekbid sebelum DM EB 2017 untuk diisi  Saat DM EB, toolkit sudah dalam keadaan diisi hanya tinggal menyempurnakan  Pasca-DM, toolkit diolah oleh tim VPAD untuk ditampilkan saat IMSS f. Person in Charge: Fenti Endriyani (FK UNS 2012)

12

ii. Functional capacity of department a. Deskripsi Merupakan pembuatan draft kompetensi pengurus harian nasional ISMKI, draft kompetensi awal dan kompetensi yang harus diperoleh selama individu menjadi PHN ISMKI. b. Tujuan Mengontrol kualitas pengurus dan mengupgrade kemampuan pengurus sesuai minat dan passion. c. Sasaran dan Toolkit yang Digunakan Kompetensi dan kurikulum yang ditentukan dengan hasil analisis National Coordinator dan Sekjen serta Wasekjen d. Indikator Keberhasilan Pengurus harian nasional dapat memenuhi borang yang disediakan dan mendapat skor dalam tanda peningkatan e. Waktu Pelaksanaan Awal kepengurusan, tengah tahun dan akhir tahun f. Person in charge  Meliani Fransiska Andita (FK Univ. Tanjungpura 2013)  Dyah Putri Mentari Ginting (FK Univ Lambung Mangkurat 2013)  Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (FK Univ. Brawijaya 2015) 2. Monthly Assessment of National Officer, National Coordinator and Department i. Monthly Assessment of National Officer a. Deskripsi Penilaian per bulan kinerja NO/staff yang diisi oleh NC/Sekbid dengan menggunakan toolkit assessment. Dikirimkan ke Staff Ahli VPAD setiap akhir bulan (tanggal 28-31). Hasil assessment akan diolah untuk menilai staff terbaik bidang per 3 bulan sekali dan staff of the period per 3 bulan sekali b. Tujuan  Untuk menjaga kinerja NO/staff dan memberikan motivasi dalam optimalisasi kinerja  Untuk menilai staff terbaik bidang dan staff of the period per 3 bulan sekali

13

c. Sasaran dan Toolkit yang Digunakan  Staff dan sekbid  Toolkit assessment staff (toolkit 1) d. Indikator Keberhasilan  Sekbid rutin mengirimkan toolkit assessment tepat waktu pada Staff Ahli VPAD  Staff Ahli VPAD tepat waktu dalam mengolah data hasil assessment  Rilis pengumuman staff terbaik bidang per bulan dan staff of the period per 3 bulan sekali dapat terlaksana e. Waktu Pelaksaaan  Toolkit dibagikan tiap mendekati akhir bulan untuk diisi NC/sekbid  Hasil olahan data akan direkap hingga hasilnya diumumkan per 3 bulan dalam bentuk reward f. Person in Charge  Hilmy Farhan (FK Univ. Airlangga 2014)  Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (FK Univ.Brawijaya 2015) ii. Monthly Assessment of National Coordinator and Department a. Deskripsi Penilaian per bulan kinerja NC/Sekbid yang diisi oleh Staff Ahli VPAD dengan menggunakan toolkit assessment. Hasil assessment akan diolah untuk menilai national coordinator of the period (sekbid terbaik) per 6 bulan sekali b. Tujuan  Untuk menjaga kinerja NC/Sekbid dan memberikan motivasi dalam optimalisasi kinerja  Untuk menilai National Coordinator of the period per 6 bulan sekali c. Sasaran dan Toolkit yang Digunakan  Sekbid dan Staff Ahli VPAD  Toolkit assessment NC/Sekbid (Toolkit 2) d. Indikator Keberhasilan  Staff Ahli VPAD rutin mengisi toolkit assessment tepat waktu  Staff Ahli tepat waktu dalam mengolah data hasil assessment  Rilis pengumuman National Officer of the period per 6 bulan sekali dapat terlaksana

14

e. Waktu Pelaksanaan  Toolkit diisi SA VPAD tiap akhir bulan  Hasil olahan data akan direkap hingg hasilnya diumumkan per 6 bulan sekali dalam bentuk reward f. Person in Charge  Dyah Putri Mentari Ginting (FK Univ Lambung Mangkurat 2013)  Raden Roro E.K.W (FK HKBP Nomensen Medan 2013) 3. Questionnaire i. Post-Event Questionnaire a. Deskripsi  Diisi oleh SC eksternal (ISMKI yang menjadi SC acara bersangkutan) dan SC dan/ OC internal setelah melaksanakan kegiatan ISMKI yang ditenderkan  Diisi oleh representatif dari yang menghadiri acara tersebut (Presbem, PHN, PHW, dll) b. Tujuan  Untuk menilai evaluasi dari event yang dijalankan  Sebagain bahan masukan untuk urgensi kontinuitas project pada tahun-tahun berikutnya  Untuk melihat kepuasan penyelenggara terhadap event c. Sasaran SC ISMKI, SC dan/OC institusi d. Indikator Keberhasilan  Kuesioner dapat dibagikan segera setelah event dilaksanakan (maksimal 2 minggu setelah hari terakhir pelaksaan event)  Kuesioner diisi dengan jumlah yang representative  Kuesioner dapat diolah secepatnya untuk kemudian dirilis kepada publik dan dijadikan bahan untuk manual tenderisasi tahun ke depan e. Waktu Pelaksanaan  Kuesioner dibuat di awal kepengurusan  Diisi maksimal 2 minggu setelah hari terakhir event  Diolah maksimal rilis 1 bulan setelah hari terakhir pelaksanaan event f. Person in Charge  Hilmy Farhan (FK Univ. Airlangga 2014)  Raden Roro EK.W (FK HKBP Nomensen Medan 2013 Grand Design 2013) 15

4. Development of Organizational a. Deskripsi Merupakan langkah kinerja VPAD yang akan berupaya melaksanakan kinerja ISMKI sesuai dengan perencanaan pembangunan organisasi, dan landasan inti oragnisasi ISMKI b. Tujuan Menyusun milestone ISMKI yang terencana c. Sasaran Organisasi ISMKI secara menyeluruh d. Indikator keberhasilan Terbentuknya GBHO yang dapat didefinisikan secara berjenjang (pertahun) dan pelaksanaan GD sekjen dan bidang yang koheren. e. Waktu pelaksanaan Sepanjang kepengurusan f. Person in charge  Fenti endriyani ( FK UNS 2012)  Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (FK Univ.Brawijaya 2015)  Hilmy Farhan (FK Univ. Airlangga 2014)  Meliani Fransiska Andita (FK Univ. Tanjungpura 2013)  Dyah Putri Mentari Ginting (FK Univ Lambung Mangkurat 2013)  Raden Roro E.K.W (FK HKBP Nomensen Medan 2013)

16

GRAND DESIGN VICE PRESIDENT OF EXTERNAL AFFAIRS (VPE) IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 - 2018

KATA SAMBUTAN Assalamualaikum wr.wb., salam sejahtera. Puji dan Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wata’ala karena atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk terus mengembangkan diri dan tentunya diberi semangat untuk terus mengusahakan peningkatan taraf kesehatan masyarakat Indonesia. Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia adalah sebuah organisasi yang sudah tidak dapat diragukan lagi eksistensinya melalui semua program kerjanya dalam rangka memfasilitasi mahasiswa kedokteran untuk turut bekerja bersama pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia terutama di bidang kesehatan. Sebagai organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di Indonesia, selain kekuatan di bidang internalnya, ISMKI tentunya juga membutuhkan hubungan yang baik dengan berbagai pihak eksternal, baik organisasi pemerintahan maupun diluar pemerintahan di Indonesia, untuk berkerjasma dan mendukung dijalankanya berbagai program kerja ISMKI. Selain di Indonesia, ISMKI juga akan terus menunjukkan eksistensinya di kancah internasional melalui International Federation of Medical Students’ Associations (IFMSA) sebagai salah satu National Member Organization (NMO) yang aktif di dalamnya. Untuk mewujudkan berbagai hal di atas, tentunya akan membutuhkan banyak bantuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam ISMKI baik dari tingkatan institusi, wilayah, dan nasional, sehingga akan sangat menyenangkan bila kita semua bisa bergerak bersama menuju ISMKI yang lebih baik dan dapat memberikan manfaat lebih untuk masyarakat dan mahasiswa kedokteran Indonesia. Demikian sambutan singkat ini, semoga semangat mengabdi untuk negeri tetap tertanam pada diri kita dan dapat kita sebarkan usaha baik ini untuk orang-orang di sekitar kita. Kurang lebihnya mohon maaf, Wassalamualaikum wr.wb. Nadya Noor Ramadhania Wasekjen Bidang Eksternal ISMKI Periode 2017-2018 17

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sangat luas, mencakup lebih dari 15.000 pulau terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sebanding dengan luasnya, Indonesia juga memiliki jumlah institusi kesehatan yang tidak bisa dibilang sedikit. Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) sebagai organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di Indonesia, selain memfokuskan pandangan kepada program kerja dan keadaan internalnya juga tetap harus memastikan inklusifitas ISMKI, agar organisasi ini dapat benar-benar menaungi dan dirasakan kebermanfaatannya oleh seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia. Diibutuhkan koordinasi eksternal yang baik untuk mewujudkan hal-hal di atas. Wasekjen bidang eksternal ISMKI akan berkoordinasi dengan empat bidang eksternal, yaitu International Affair (IA), Funding and Partnership (FP), Information and Communication Technology (ICT) dan Public Relations (PR) yang masing-masing bidangnya akan dipimpin oleh seorang Koordinator Nasional Bidang.

VISI DAN MISI Visi Mewujudkan ISMKI SATU, dengan memaksimalkan kebermanfaatan ISMKI bagi mahasiwa kedokteran seluruh Indonesia dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Misi 1. Memperkuat branding ISMKI sebagai organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di Indonesia baik di kancah nasinal maupun internasional. 2. Menyebarluaskan informasi yang dibutuhkan mahasiswa kedokteran Indonesia, baik nasional maupun internasional. 3. Mengusahakan agar kebermanfaatan ISMKI dapat dirasakan oleh mahasiswa kedokteran dari berbagai instiusi kedokteran di Indonesia dengan cara melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. 4. Memberikan arahan dan acuan kerja untuk 4 bidang eksternal untuk menyamakan arah kerja dan memaksimalkan fungsi bidang.

TAGLINE VPE Siap Berkarya!

SUSUNAN TIM VPE: Nadya Noor Ramadhania (Univ. Airlangga) Staf Ahli VPE: 1. M. Rizky Nur Karim (Univ. Padjajaran) 2. Faisal Gani Putra Arlond (Univ. YARSI) 3. Inggit Luthfia Zahra (Univ. Muhammadiyah Malang) 4. Dhau’atha Yudhistira (Univ. Mataram) 5. Anthony Paulo Sunjaya (Univ. Tarumanegara) 6. Trevor Seo Zih Siang (Univ. Sumatera Utara) 7. Rannissa Puspita (Univ. YARSI) 18

PROGRAM KERJA 1. Eksternalisasi Proker A. Latar Belakang Program Kerja ISMKI memiliki beragam proker dari berbagai bidang yang tentunya bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran maupun masyarakat secara luas, namun, tidak semua orang mengerti mengenai proker-proker besar ini sehingga diperlukan eksternalisasi yang lebih masif lagi dari ISMKI yang merupakan gabungan dari pekerjaan tiga bidang eksternal, yaitu FP, PR, dan ICT. Dibutuhkan pula berbagai kerjasama untuk memaksimalkan proker-proker ISMKI sehingga diperlukan perhatian khusus dari tim eksternal mengenai hal ini. B. Tujuan Program Kerja Memaksimalkan dan menyebarluaskan manfaat proker ISMKI kepada mahasiswa kedokteran dan masyarakat pada umumnya. C. Deskripsi Program Kerja Pembuatan tim eksternal di setiap program kerja besar ISMKI yang terdiri dari satu orang staf ahli VPE dan 1 orang dari setiap bidang eksternal. D. Value Sinergis dan Universal. E. Metode Program Kerja Pembagian tim eksternal menjadi kelompok-kelompok kecil yang bertugas untuk mendampingi panitia OC penender acara-acara besar ISMKI atau staf bidang yang melaksanakan proker tersebut. Berikut ini adalah program kerja yang akan kami masifkan eksternalisasinya: 1. Bulan Bakti ISMKI 2017 2. National Multi Development Project (NMDP) 2017 3. Rapat Koordinasi Nasional 2017 4. Medprobe 2017 5. Indonesiam International Medical Olympiad (IIMO) 2017 6. Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Nasional 2017 7. Indonesian Medical Students’ Summit (IMSS) 2018 F. Sasaran Program Kerja 1. Staf bidang eksternal 2. Panitia proker besar ISMKI

19

G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan timeline program kerja terkait, persiapan dimulai hingga tiga bulan sebelum dimulainya acara. 1. Bulan Bakti ISMKI 2017 (April 2017 persiapan dilakukan sejak bulan Februari 2017) 2. National Multi Development Project (NMDP) 2017 (Mei 2017 persiapan dilakukan sejak bulan Februari 2017) 3. Rapat Koordinasi Nasional 2017 (Agustus 2017 persiapan dilakukan sejak bulan Mei 2017) 4. Medprobe 2017 (Juni 2017 persiapan dilakukan sejak bulan Maret 2017) 5. Indonesiam International Medical Olympiad (IIMO) 2017 (Oktober 2017 persiapan dilakukan sejak bulan Juli 2017) 6. Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Nasional 2017 (November 2017 persiapan dilakukan sejak bulan Agustus 2017) 7. Indonesian Medical Students’ Summit (IMSS) 2018 (Februari 2018 persiapan dilakukan sejak bulan November 2017) H. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dari proker ini dinilai dari setiap program kerja 1. Kerjasama dengan organsisasi pemerintahan/non pemerintahan (3 poin) 2. Publikasi media massa lokal (1 poin per publikasi) 3. Publikasi media massa nasional (2 poin per publikasi) 4. Bantuan sponsorship oleh link perusahaan dari FP (2 poin per sponsor) Dinilai sebagai keberhasilan eksternalisasi proker tersebut - Baik, jika >7 poin - Cukup, jjka 5-7 poin - Butuk, jika 50 poin - Cukup, jika 35-50 poin - Buruk, jika 7 GO/NGO berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun kepengurusan - Cukup, jika terdapat 4-7 GO/NGO berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun kepengurusan - Buruk, jika terdapat 4 badan usaha baru berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun kepengurusan  Cukup, jika terdapat 3-4 badan usaha berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun kepengurusan  Buruk, jika terdapat 80% pengurus harian sudah memiliki pengetahuan dasar tentang IFMSA yang diukur melalui tes pasca pencerdasan (3 poin) o 60-80% pengurus harian sudah memiliki pengetahuan dasar tentang IFMSA yang diukur melalui tes pasca pencerdasan (2 poin) o 5 proker ISMKI maupun institusi yang terdaftar dalam program IFMSA (3 poin) o Terdapat 3 – 5 proker ISMKI maupun institusi yang terdaftar dalam program IFMSA (2 poin) o Terdapat 9 poin 2. Cukup jika 6-9 poin 3. Kurang jika sosialisasi dengan PresBem -> menentukan jadwal pengakaran - Upgrading PHN BK: siapkan materi tentang leadership, organisasi, etc dari ISMKI (Pemateri bisa dari LD atau VPI) -> review materi oleh Sekjen ISMKI -> pelaksanaan lewat netmeet dan atau directmeet (bisa pada saat event TEMILNAS BAPIN adan PJN BPN) - Oprec bersama: menyiapkan berkas-berkas oprec -> diskusi dengan BK -> Publikasi bersama -> oprec -> pengecekan pendaftar oprec -> penugasan/magang di salah satu lembaga -> pengumuman - Evaluasi BK: membuat form evaluasi untuk BK -> form diisi BK tiap 1 atau 2 bulan sekali -> review oleh VPI -> kemudian dilakukan netmeet pasca 3 hari review -> notulensi netmeet -> pantau untuk bulan berikutnya - Publikasi kegatan via ISMKI -> setiap 2 minggu sekali akan dikonfirmasikan kepada BK terkait hal-hal apa saja yang ingin dibantuk dipublikasi. Poin berikutnya, mungkin dari ISMKI bisa promote akun BK lewat sosmed yang ada di ISMKI - Koordinasi BK dengan EB ISMKI semua bidang: bersifat kondisional -> dari hasil evaluasi dipantau -> VPI mengkomunikasikan kepada EB yang berhubungan terkait hal-hal yang dibutuhkan BK -> Diskusi ->Problem solved F. Sasaran Program Kerja Badan Kelengkapan ISMKI, yaitu BAPIN dan BPN G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Setiap bulan akan dilakukan evaluasi rutin untuk BK. Upgrading PHN BK akan dilaksanakan bulan Juni, September, Desember. Oprec bersama bulan Oktober. Dan yang lainnya bersifat kondisional. H. Indikator Keberhasilan 1. Terlaksananya pengakaran bersama minimal di 40 institusi FK di Indonesia 2. Terlaksananya upgrading PHN BK minimal 2 kali dalam satu tahun kepengurusan 3. Terlaksananya oprec bersama dengan target lebih dari 80 pendaftar per lembaga (ISMKI, BAPIN,BPN) 4. Terlaksananya evaluasi minimal 6 kali dalam satu tahun kepengurusan 5. Terlaksananya koordinasi dengan EB ISMKI I. Perkiraan Dana Program Kerja Sementara belum ada 43

J. Penanggung Jawab Adhika Rahman

6. Tim Upgrading PHN dan PHW A. Latar Belakang ISMKI merupakan organisasi kemahasiswaan terbesar di lingkup mahasiswa kedokteran, yang mengharuskan PHN-PHW mempunyai kemampuan organisasi melebihi mahasiswa di intitusi masing-masing. Sehingga PHN-PHW dapat mengakar dengan baik diranah institusi dan mempermudah proses Nasionalisasi ISMKI di institusi. B. Tujuan Program Kerja - Meningkatkan dan mengembangkan potensi PHN dan PHW agar menjiwai tugas nya sebagai pengurus harian dan lebih berkompeten daripada pengurus di Institusi. Selain itu juga untuk mengakarkan ISMKI ke pengurus harian agar pengurus harian memahami Core Competence ISMKI dan memiliki rasa Nasionalisme ISMKI yang tinggi. - PHW-PHN dapat melaksanakan tugas dengan baik - Menciptakan atmosfer kerja yang berasas profesionalisme dan kekeluargaan. C. Deskripsi Program Kerja Memberikan upgrading by need berupa materi wajib per bidang, Core Competence ISMKI serta soft skills dan upgrading by demand sesuai permintaan untuk menjalin bonding antar pengurus harian nasional dan wilayah yang dilaksanakan secara online maupun offline. D. Value Cerdas dan kolaboratif. E. Metode Program Kerja 1. Upgrading Direct Meeting di bagi menjadi 2, yaitu Upgrading Akbar dan Upgrading bidang. Upgrading Akbar diadakan di Rakornas untuk PHN dan di Rakorwil untuk PHW. Inti acara bisa Games untuk merekatkan pengurus atau Materi untuk pencerdasan. Upgrading Bidang diadakan pada saat Rakornas dan IMSS untuk PHN dan Muskerwil dan Rakorwil untuk PHW. Diisi oleh Sekbidnas atau Sekbidwil masing-masing bidang dan bila perlu diisi juga oleh Sekbidnas atau Sekbidwil demisioner sebagai Narasumber Non Pengurus. Yang di bahas adalah fokus perbidang agar semua staf bidang menjiwai bidang nya dan lebih berkompeten 1 atau 2 tingkat diatas pengurus bidang di institusi. Topik di pilih sesuai kesepakatan bersama. Direct

44

Meeting diharapkan diisi dengan sesuatu yang menyenangkan agar terjalin kekompakan Pengurus. 2. Upgrading Net Meeting di bagi menjadi 2, yaitu Upgrading Akbar dan Upgrading Bidang. Upgrading Akbar diadakan 1 atau 2 bulan sekali di grup besar PHN dan di grup besar PHW. Narasumber bisa dari Pengurus atau Non Pengurus. Narasumber Non Pengurus didatangkan untuk mengisi Upgrading apabila perlu. Yang di bahas adalah AD/ART ISMKI, GBHO ISMKI, Rekomendasi Munas ISMKI di tahun tersebut, Instruksi Sekjend tahun tersebut, Garis Koordinasi dan Kepemimpinan di ISMKI, Isu yang berkaitan dengan dunia kedokteran, wawasan umum ISMKI. Setiap topik bahasan bisa di bagi ke sesi-sesi sesuai Timeline yang sudah di sepakati. Upgrading bidang diadakan 1 2-4 minggu sekali di grup bidang masing-masing atau di grup bidang yang isinya ada PHW dan PHN bidang terkait. Diisi oleh Sekbidnas atau Sekbidwil masing-masing bidang dan bila perlu diisi juga oleh Sekbidnas atau Sekbidwil demisioner sebagai Narasumber Non Pengurus. Yang di bahas adalah fokus perbidang agar semua staf bidang menjiwai bidang nya dan lebih berkompeten 1 atau 2 tingkat diatas pengurus bidang di institusi. Topik bahasan bisa di bagi ke sesi-sesi sesuai timeline yang sudah di sepakati. F. Sasaran Program Kerja - Pengurus Harian Nasional - Pengurus Harian Wilayah G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Di rangkaikan kegiatan ISMKI dan Online Meeting sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan - Secara Kualitatif : Semua Komponen Utama sudah membahas AD/ART ISMKI, GBHO ISMKI, Rekomendasi Munas ISMKI di tahun tersebut, Instruksi Sekjend tahun tersebut, Garis Koordinasi dan Kepemimpinan di ISMKI, dan bidang-bidang yang ada di ISMKI yang berkaitan dengan PHW dan PHN serta Koordinasi dan kondisi di lapangan dalam satu kepengurusan ISMKI - Secara Kuantitatif : PHW dan PHN 80% hadir di setiap sesi Upgrading I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab 1. Khishotul Hayati 2. Syahrasyid Abdul Malik 3. Sumiosa Hardini Fitri Hara 45

7. Tim Khusus SK FK baru A. Latar Belakang Sebagai mahasiswa kedokteran, kita mempunyai tanggung jawab bersama untuk memperbaiki dan menjalankan sistem pendidikan kedokteran yang ada di Indonesia melalui banyak cara, salah satunya melalui kegiatan kemahasiswaan. ISMKI adalah organisasi kemahasiswaan yang menampung dan mewadahi segala bentuk kegiatan kemahasiswaan kedokteran yang ada di Indonesia, dimana ISMKI sendiri membawahi BEM/HIMA/LEM FK Se-Indonesia. Adapun salah satu tujuan ISMKI adalah mempererat persatuan dan kesatuan mahasiswa kedokteran Indonesia, dengan cara ikut berkontribusi dalam pembangunan kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Sedangkan untuk keanggotaan ISMKI sendiri adalah seluruh mahasiswa yang mengikuti program sarjana kedokteran atau program profesi dokter. Di Indonesia sendiri sampai saat ini telah berdiri 83 Fakultas Kedokteran di Indonesia yang tersebar dari sabang sampai merauke. Dari 83 Fakultas Kedokteran tersebut, masih terdapat beberapa institusi yang belum tergabung dalam anggota ISMKI. Maka, diharapkan setiap institusi dapat menjadi anggota ISMKI untuk menjadi pilar utama dalam mengawal isu kesehatan, serta informasi mengenai pendidikan kedokteran, khususnya untuk FK yang baru berdiri B. Tujuan Program Kerja Mendampingi pembentukan BEM/HIMA/LGM dari fakultas kedokteran baru dan bergabung dalam keanggotaan ISMKI dalam rangka mempererat persatuan dan kesatuan mahasiswa kedokteran Indonesia dalam mengawal isu kesehatan dan pendidikan kedokteran Indonesia. C. Deskripsi Program Kerja Salah satu usaha bidang VPI ISMKI untuk mendampingi institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI, dan juga sebagai bentuk pemanfaatan Penanggung Jawab Program Kerja yang dirancang khusus dengan cara: 1. Mengumpulkan data rinci dari setiap Institusi yang belum menjadi anggota 2. Komunikasi aktif dengan para pengurus organisasi kemahasiswaan yang terdapat di Institusi tersebut, melalui media sosial. 3. Road Show dari pengurus ISMKI baik wilayah maupun nasional dalam rangka pencerdasan ISMKI di institusi yang belum menjadi anggota ISMKI. 4. Kontrol rutin serta follow up kepada setiap delegasi yang mengikuti kegiatan tenderisasi baik di wilayah maupun nasional. 5. Evaluasi alur komunikasi dan harapan institusi kepada ISMKI yang akan di pantau secara langsung oleh staff VPI. D. Value Sinergis, Universal. 46

E. Metode Program Kerja - Pengumpulan Data Sebelum melakukan pendekatan, sebaiknya dikumpulkan dulu data-data rinci dari setiap institusi agar dalam menentukan jenis pendekatan bisa tepat. Dibutuhkan koordinasi dengan Sekwil terkait. - Komunikasi Aktif Komunikasi aktif dengan para pengurus organisasi kemahasiswaan yang terdapat di Institusi tersebut, melalui media sosial. Serta pembuatan grup yang ditujukan untuk memudahkan komunikasi secara intens di setiap institusi. - RoadShow Road Show dari pengurus ISMKI baik wilayah maupun nasional dalam rangka pencerdasan ISMKI di institusi yang belum menjadi anggota ISMKI. Dengan harapan institusi bersangkutan dapat mengetahui arah kebijakan ISMKI terhadap isu-isu nasional dan prestasi ISMKI dengan membawa cakrawala tentang dunia kedokteran. - Evaluasi Kontrol rutin serta follow up kepada setiap delegasi yang mengikuti kegiatan tenderisasi baik di wilayah maupun nasional. Evaluasi alur komunikasi dan harapan institusi kepada ISMKI yang akan di pantau secara langsung oleh staff VPI.

F. Sasaran Program Kerja Institusi yang baru berdiri maupun institusi yang belum bergabung dalam keanggotaan ISMKI G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang Kepengurusan H. Indikator Keberhasilan Melakukan Komunikasi Intens dengan Institusi 1) Terjalin Komunikasi melalui Net Meeting Rutin setiap bulannya (3) 2) Terjalin Komunikasi melalui Net Meeting lebih dari 1 bulan sekali (2) 3) Tidak terjalin Komunikasi (1) Mendapatkan minimal 1 kunjungan kerja dari pengurus ISMKI baik wilayah maupun nasional 1) Kunjungan dilakukan di seluruh institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI (3) 2) Kunjungan dilakukan di minimal > ½ jumlah institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI (2) 47

3) Kunjungan dilakukan di minimal < ½ jumlah institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI (1) Evaluasi dan penilaian terhadap kinerja staff VPI dalam mengawal insititusi yang belum bergabung yang menjadi anggota ISMKI 1) Seluruh institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI dapat merasakan kebermanfaatan ISMKI (3) 2) > ½ jumlah institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI dapat merasakan kebermanfaatan ISMKI (2) 3) < ½ jumlah institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI dapat merasakan kebermanfaatan ISMKI (1) Total indikator keberhasilan  7-9 : Baik  5-6 : Cukup  3-4 : Kurang I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab 1. Amirul Adil Abdullah 2. Muh. Ilham Raymana

8. Leadership Camp A. Latar Belakang Perlunya terciptakan koordinasi antara Sekretaris Jendral Terpilih dengan setiap PresBEM untuk Menyusun Grand Design Sekretaris Jendral yang baik demi menunjang alur koordinasi dan sinergisitas institusi, wilayah dan nasional. B. Tujuan Program Kerja Menampung masukan dari Presiden BEM FK se-Indonesia untuk menjadi masukan bagi Sekretaris Jendral Terpilih maupun setiap pengurus ISMKI itu sendiri. C. Deksripsi Kegiatan Event bagi Sekretaris Jendral Terpilih di Rapat Koordinasi Nasional dalam bentuk rapat dan diskusi maupun ajang silaturahmi dengan petinggi badan eksekutif mahasiswa kedokteran untuk mendiskusikan Grand Design secara direct meeting.

48

D. Value Sinergis, Universal E. Metode Program Kerja Pembuatan sesi diskusi antara PresBEM se-Indonesia dengan Sekretaris Jendral ISMKI maupun Sekretaris Jendral Terpilih ISMKI dalam bentuk forum untuk mendiskusikan Grand Design di Rapat Koordinasi Nasional. F. Sasaran - PresBEM FK Se-Indonesia - Sekretaris Jendral Terpilih G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Rapat Koordinasi Nasional H. Indikator Keberhasilan Kehadiran Presbem Dihadiri > 60% PresBEM institusi se-Indonesia Hasil Diskusi Terciptanya Rekomendasi bagi Sekjenter untuk kepengurusanya disaat Sekjendter sudah dilantik menjadi Sekjend. I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Muh. Ilham Raymana

49

9. Intervensi PHN A. Latar Belakang Lamanya 1 periode kepengurusan Pengurus Harian Nasional ISMKI, perbedaan jadwal akademik di masing masing institusi, dan berbagai faktor internal maupun eksternal menyebabkan fluktuatif-nya kinerja PHN ISMKI. Sehingga dibutuhkan suatu tindakan intervensi agar dapat menjaga perjalanan kinerja dari Pengurus Harian Nasional tetap dalam jalur yang di inginkan. B. Tujuan Program Kerja Menjaga kinerja Pengurus Harian Nasional Progresif hingga akhir kepengurusan C. Deskripsi Program Kerja Bekerja sama dengan VPAD dalam Mengawasi kinerja PHN. Kemudian VPI melakukan intervensi saat dibutuhkan. D. Value Sinergis, Aktif Berkontribusi.

E. Metode Program Kerja - Koordinasi VPI – VPAD: Melakukan Screening PHN bermasalah sesuai dengan hasil assessment VPAD; - Koordinasi VPI – NC: Konfirmasi kepada NC bidang yang bersangkutan untuk mengetahui kinerja PHN berdasarkan pengalaman kerja dari NC bersama PHN terkait; - Follow up: VPI Berkomunikasi aktif dengan PHN terkait untuk merangkul dan intervensi di kemudian hari.

memberi

F. Sasaran Program Kerja Pengurus Harian Nasional G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Selama periode kepengurusan 2017-2018 H. Indikator Keberhasilan Melakukan screening PHN dengan kinerja kurang memuaskan dan memberi intervensi setiap 2 bulan/ 50

I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Shahrasyid Abdul Malik

10. Pengakaran ISMKI A. Latar Belakang Apabila Institusi memiliki Nasionalisme ISMKI yang tinggi serta bisa bermanfaat dan dicintai oleh anggotanya sendiri, disitulah ISMKI besar, mengakar dan pengurus ISMKI dianggap sukses dalam mendampingi Institusi. B. Tujuan Program Kerja Menumbuhkan rasa cinta dan Nasionalisme ISMKI oleh Anggota ISMKI C. Deskripsi Program Kerja Pengakaran adalah salah satu bagian dari program kerja Wakil Sekretaris Jendral Internal ISMKI yang berisi: 1. Pemaparan terkait dengan perkara-perkara yang berkaitan dengan ISMKI di berbagai tataran dengan beberapa konten dimaksudkan untuk memberi pengetahuan mendalam tentang ISMKI dan peran penerima pengakaran sebagai Mahasiswa Kedokteran Indonesia. 2. Pengembangan Institusi oleh PHW dan PHN ISMKI dengan mengoptimalkan dan menyeimbangkan fungsi Bottom Up dan Top Down Kepengurusan ISMKI. PHW dan PHN di kerahkan semua untuk selalu ada demi pengembangan Institusi agar Institusi di rasakan manfaatnya oleh anggota dari setiap institusi itu sendiri dan Institusi di cinta oleh anggotanya. Karena ISMKI itu adalah Institusi itu sendiri. Maka apabila anggota sudah mencintai Institusinya masing-masing karena manfaat yang diberikan, maka anggota pun akan semakin mencintai Institusi dan rasa Nasionalisme ISMKI meningkat. D. Value Mengakar dan Kolaboratif.

51

E. Metode Program Kerja 1. Pengenalan ISMKI Pengenalan ISMKI di sampaikan dengan menggunakan Power Point yang berisi : Intro : a. Sejarah keberagaman Indonesia bisa bersatu atas nama NKRI b. Sejarah pergerakan Mahasiswa Kedokteran Indonesia, mulai dari Boedi Oetomo, IMKI, hingga lahirnya ISMKI, termasuk definisi ISMKI. Isi utama : a. Tujuan adanya ISMKI b. Persamaan, perbedaan, dan keterkaitan dengan Organisasi Mahasiswa Kedokteran di Institusi c. Struktur ISMKI - Nasional  Sekretaris Jenderal  Sekretaris Jendral Terpilih  Vice President  Bidang-bidang di tataran nasional - Wilayah  Sekretaris Wilayah  Bidang-bidang di tataran wilayah - Peran dan Fungsi Majelis Pertimbangan Agung - Badan Kelengkapan Organisasi Outro: - Brainstorming berkaitan tugas ISMKI saat ini. 2. Pengembangan Institusi PHW & PHN selalu siap dan sedia dalam membantu dan mengembangkan Institusi dari segala segi demi pengakaran dan kebermanfaatan Institusi itu sendiri ke anggotanya. Untuk teknisnya sudah di jelaskan di poin Koordinasi VPI ISMKI Nasional, PHW & PHN, dan Presbem dari setiap Institusi Anggota. 3. Pembagian Angket Evaluasi Angket Evaluasi adalah alat untuk mengukur keberhasilan Program Kerja Pengakaran yaitu untuk menilai kinerja dan kebermanfaatan dari institusi ke anggota dan apakah anggota sudah mengenal ISMKI. Apakah institusi sudah di nilai bermanfaat bagi anggotanya. Angket Evaluasi ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu : a. Angket Evaluasi Pengenalan ISMKI : Berisi pertanyaan tentang pengetahuan umum ISMKI yang sudah di sampaikan pada saat Pemaparan Pengenalan ISMKI. Angket ini dibagi kepada anggota sebagai audiens sesudah pemaparan pengenalan ISMKI berlangsung. 52

b. Angket Evaluasi Pengembangan Institusi : Berisi pertanyaan tentang Kinerja dan kebermanfaatan Institusi untuk anggotanya. Apakah institusi sudah dinilai bermanfaat dan apakah kebutuhan anggota selama ini sudah di penuhi oleh institusi. Disebarkan oleh Institusi secara online maupun offline selama 1 kepengurusan dan di follow up oleh presbem dan koordinator regio setiap 2 bulan sekali. Apabila Institusi berkenan. F. Sasaran Program Kerja Pengurus Institusi dan anggota ISMKI G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Selama periode kepengurusan 2017-2018 H. Indikator Keberhasilan - Secara Kualitatif : Anggota sudah mengenal ISMKI dan anggota sudah merasakan manfaat dari institusi yang dinilai secara objektif dengan hasil Angket Evaluasi yang di sebar secara online maupun offline kepada anggota - Secara Kuantitatif : Pengenalan ISMKI di laksanakan minimal 1 kali dalam 1 kepengurusan. Pengembangan Institusi dengan Kunjungan ke Institusi minimal 2 bulan sekali. I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab 1. Khishotul Hayati 2. Muhammad Ilham Raymana

53

TIMELINE Nama Program Kerja Februari 2017

Semua Kecuali LC

Maret 2017

Semua Kecuali LC

April 2017

Semua Kecuali LC

Mei 2017

Semua Kecuali LC

Juni 2017

Semua Kecuali LC

Juli 2017

Semua Kecuali LC

Agustus 2017

Semua Kecuali LC

September 2017

Semua termasuk LC

Oktober 2017

Semua Kecuali LC

November 2017

Semua Kecuali LC

Desember 2017

Semua Kecuali LC

Januari 2018

Semua Kecuali LC

Keterangan : LC = Leadership Camp di Rakornas

PENUTUP Cukup sekian Grand Design Wakil Sekretaris Jendral Bidang Internal yang kami buat untuk kepengurusan 2017/2018. Grand Design kami buat untuk menjabarkan dan mendetilkan arah gerak kami selama 1 tahun kepengurusan agar yang bersangkutan bisa memahami arah gerak kami. Apabila ada saran dan kritik bisa langsung disampaikan. Apabila ada yang kurang berkenan dalam pembuatan Grand Design kami mohon maaf. Semua kelebihan hanya berasal dari Tuhan dan kesalahan berasal dari kami. Terima Kasih.

54

GRAND DESIGN Vice President for Policy and Advocacy (VPPA) IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 – 2018

A. Latar Belakang ISMKI merupakan organisasi yang seyogyanya mampu menyatukan pergerakan seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia. Tidak hanya itu ISMKI pun telah bergabung bersama Asosiasi Organisasi Mahasiswa Kesehatan Indonesia, yang menandakan bahwa anggota ISMKI yaitu mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia merupakan bagian dari pergerakan mahasiswa terutama di bidang kesehatan secara general. Dalam sejarahnya ISMKI merupakan organisasi mahasiswa kedokteran tertua di Indonesia yang seharusnya sudah memiliki sepak terjang dalam pengembangan kualitas kesehatan Indonesia. Namun penyebaran ilmu melalui pencerdasan, propaganda dan kajian tidak akan cukup untuk mencapai target perubahan kualitas kesehatan apabila tidak ada hubungan langsung yang dibina dengan para pemangku kebijakan. Maka dari itu ISMKI memiliki fungsi politik yang memungkinkan adanya hubungan antara organisasi ini dengan para pemangku kebijakan sehingga gagasan-gagasan mahasiswa kedokteran sebagai bentuk sumbangsih pembangunan kesehatan dapat tersalurkan dengan baik. VPPA hadir untuk memberikan jalan bagi mahasiswa kedokteran se-Indonesia dalam melakukan advokasi demi mencapai tujuan dari gerakan bersama seluruh mahasiswa kedokteran dalam mencapai kualitas kesehatan Indonesia yang lebih baik. VPPA akan mendobrak pintu-pintu dunia pemangku kebijakan demia menyampaikan aspirasi rakyat yang difasilitas melalui gagasan-gagasan mahasiswa kedokteran. B. VPPA dan Staff Ahli a) VPPA: Ayu Putri Balqis Sarena (FKUI 2013) b) Staff Ahli: 1. M Marliando Satria Pangestu Catur (FK UNILA 2013) 2. Nur Muhammad Ichsan (FK UNDIP 2014) 3. Raania Amaani (FKUI 2014) 4. Muhammad Raoul Taufiq Abdullah (FKUI 2015)

55

VPPA 1. Kolaborasi dan Ekspansi 1. Affiliation Map  Latar Belakang Basis data ISMKI dibutuhkan untuk mempermudah kerja VPPA dalam melakukan advokasi dan memperlihatkan sudah sejauh mana ISMKI mampu memiiki kerjasama dengan para pemangku kebijakan.  Deskripsi Kegiatan Terdiri dari: Nama Stakeholder, Nama 3 Pejabat Utama, CP yg bisa dikontak, Hubungan Kerjasama yang sudah pernah dilakukan, Kondisi hubungan (baik atau buruk)  Tujuan Kegiatan - Adanya basis data untuk melakukan hubungan dengan pemangku kebijakan - Tergambarkanya hubungan ISMKI dengan pemangku kebijakan - Memudahkan pencarian  Sasaran Kegiatan Vertikal: Stakeholder, NGO (Peta Afiliasi), Institusi Pendidikan Horizontal: IOMS, Institusi  Perkiraan Waktu Kegiatan Februari – Desember  Perkiraan Tempat Kegiatan  Kriteria Keberhasilan - Pendataan Awal Peta Afiliasi terbentuk. (50%) - Update Per Bulan (50%)

2. Chief Executive Meeting and ISMKI Political Statement Latar Belakang a. Latar Belakang Sikap dan arah kebijakan ISMKI diputuskan melalui keputusan rapat PresBEM terutama dalam menyikapi isu-isu yang dikaji oleh internal ISMKI. Selama ini

56

partisipasi PresBEM masih dinilai rendah sehingga perlu dibuatkan SOP agar netmeeting bisa dilaksanakan dengan b. Deskripsi Kegiatan Pembuatan Standard Operational Procedure untuk net meeting PresBEM dalam sosialiasi kajian dan penyikapan sikap c. Tujuan Kegiatan Terdapat peraturan yang mengikat presBEM untuk mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam Net Meeting penentuan kebijakan dan sikap ISMKI d. Sasaran Kegiatan Presiden BEM FK Se-Indonesia e. Perkiraan Waktu Kegiatan Februari – Desember f. Perkiraan Tempat Kegiatan g. Kriteria Keberhasilan - Terbentuknya SOP CEM dan SOP Political Statement (50% - Terdapat sosialisasi SOP saat IMSS dan Rakornas (30%) - Pelaksanaan CEM dan PS sesuai dengan SOP (20%)

3. Steering Comitttee for NMDP a. Latar Belakang Pada tahun 2017 ISMKI akan mengadakan project National Multi Development Project yang diadakan dengan bertujuan untuk mencetak penggerak dari setiap Institusi yang mampu menciptakan pengembangan komunitas secara terintegrasi satu Indonesia

b. Deskripsi Kegiatan VPPA dan team akan menjadi SC untuk acara National Multi Development Project yang bertempat di Andalas. VPPA akan bergerak dibidang pembangung jembatan antara Institusi dan NGO. NMDP tahun ini berisi pelatihan mengenai pembuatan comdev yang terintegrasi dengan tema ISMKI. c. Tujuan Kegiatan ISMKI dan OC memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan NGO 57

d. Sasaran Kegiatan Peserta NMDP, NGO e. Perkiraan Waktu Kegiatan April f. Perkiraan Tempat Kegiatan Universitas Andalas, Padang g. Kriteria Keberhasilan - 1/2 Jumlah dari NGO dan Stakeholder yang diundang dalam acara NMDP hadir 60% - Terlaksananya pelatihan advokasi ada NMDP 40%

VPPA 2. Think tank VPPA-HPS-MEP A. Penyusunan Platform HPS 1. Latar Belakang VPPA akan mengawasai HPS dalam melakukan pergerakannya selama satu tahun. VPPA akan membukakan jalan untuk HPS melakukan advokasi dan audiensi terkait isu yang sedang dibawa. Dibutuhkan perencanaan yang matang selama satu tahun agar setiap isu bisa dibawa hingga ke tataran kebijakan. 2. Deskripsi Kegiatan Pembuatan platform mendetail mengenai alur perencanaan isu yang akan dibawa HPS hingga ke taraf advokasi. VPPA sebagai pemegang platform berkewajiban untuk selalu memfollow up isu yang direncanakan sesuai dengan platform dan melaksanakan perencanaan-perencanaan advokasi setiap isu. 3. Tujuan Kegiatan Isu yang dibawa oleh HPS akan terencana dengan baik dan di-follow up oleh VPPA per bulannya. 4. Sasaran Kegiatan HPS 5. Perkiraan Waktu Kegiatan Februari-Desember 6. Perkiraan Tempat Kegiatan – 58

7. Kriteria Keberhasilan Terbentukan platform isu HPS 50% Update platform per bulan 50%

B. Penyusunan Platform MEP 1. Latar Belakang VPPA akan mengawasai MEP dalam melakukan pergerakannya selama satu tahun. VPPA akan membukakan jalan untuk MEP melakukan advokasi dan audiensi terkait isu yang sedang dibawa. Dibutuhkan perencanaan yang matang selama satu tahun agar setiap isu bisa dibawa hingga ke tataran kebijakan. 2. Deskripsi Kegiatan Pembuatan platform mendetail mengenai alur perencanaan isu yang akan dibawa MEP hingga ke taraf advokasi. VPPA sebagai pemegang platform berkewajiban untuk selalu memfollow up isu yang direncanakan sesuai dengan platform dan melaksanakan perencanaan-perencanaan advokasi setiap isu. 3. Tujuan Kegiatan Isu yang dibawa oleh MEP akan terencana dengan baik dan di-follow up oleh VPPA per bulannya. 4. Sasaran Kegiatan HPS 5. Perkiraan Waktu Kegiatan Februari-Desember 6. Perkiraan Tempat Kegiatan – 7. Kriteria Keberhasilan Terbentukan platform isu MEP 50% Update platform per bulan 50%

59

C. Guideline Drafter Policy Paper International 1. Latar Belakang Dengan mimpi Internasionalisasi, VPPA ingin adanya partisipasi ISMKI dalam dunia internasional dalam ranah pergerakan yaitu pembuatan Policy Paper IFMSA. Selama ini ISMKI belum pernah berpartisipasi aktif dalam penyusunan Policy Paper IFMSA. 2. Deskripsi Kegiatan Tahun 2017, VPPA akan mencoba untuk mencarikan jalan bagi HPS dan MEP sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pembuatan Policy Paper IFMSA 3. Tujuan Kegiatan Tahun 2017, VPPA akan mencoba untuk mencarikan jalan bagi HPS dan MEP sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pembuatan Policy Paper IFMSA 4. Sasaran Kegiatan IFMSA 5. Perkiraan Waktu Kegiatan Februari-Maret 6. Perkiraan Tempat Kegiatan – 7. Kriteria Keberhasilan Terbentuk tata cara menjadi drafter IFMSA 100%

VPPA 3. Advokasi dan Audiensi A. Advoaction! 1. Latar Belakang ISMKI yang memiliki fungsi sosial politik memiliki peran sebagai mitra kritis dan mitra kolaborasi dengan pemerintah dalam memajukan kesehatan dan pendidikan kedokteran. 2. Deskripsi Kegiatan Melakukan advokasi dan audiensi untuk semua isu yang memiliki target audiensi dan advokasi 60

3. Tujuan Kegiatan - Pergerakan yang diadakan oleh mahasiswa kedokteran bisa memberikan dampak yang lebih luas karena dibawa hingga ke tataran kebijakan. - ISMKI dipercaya dan dapat bekerjasama dengan pemangku kebijakan dalam menyampaikan aspirasi mahasiswa.

4. Sasaran Kegiatan Pemangku Kebijakan 5. Perkiraan Waktu Kegiatan Februari-Desember 6. Perkiraan Tempat Kegiatan – 7. Kriteria Keberhasilan Setiap isu yang berada dalam platform dengan target advokasi dan audiensi akan terlaksana advokasi dan audiensinya (100%)

VPPA 4. Peningkatan Mutu Internal A. Pengembangan Wawasan Survey dan Kajian 1. Latar Belakang Seringkali wilayah dan institusi belum memiliki kompetensi yang cukup dalam melakukan survey, kajian dan advokasi yang baik. Sehingga hubungan koordinasi antara Nasional-Wilayah-Institusi bisa lebih solid dalam pengambilan keputusan 2. Deskripsi Kegiatan Pelatihan mengenai kompetensi pembuatan survey dan pembuatan kajian kepada HPS wilayah, MEP wilayah dan Institusi yang bekerjasama dengan isu yang dibawa oleh VPPA-HPS-MEP Nasional. Pelatihan tetap akan dilakukan bagi wilayah atau institusi yang meminta pelatihan. 3. Tujuan Kegiatan Penggerak-penggerak ISMKI memiliki kompetensi yang cukup dan memadai dalam membuat survey dan kajian. 4. Sasaran Kegiatan Pemangku Kebijakan 61

5. Perkiraan Waktu Kegiatan Februari – Desember 6. Perkiraan Tempat Kegiatan – 7. Kriteria Keberhasilan Terlaksana pelatihan survey atau kajian untuk 4 wilayah 100%

B. Quality Control Kajian dan Propaganda 1. Latar Belakang VPPA sebagai pembuka jalan advokasi harus memastikan bahwa kajian dan propaganda yang dibawakan oleh HPS dan MEP memiliki kualitas yang baik 2. Deskripsi Kegiatan Pengecekan kualitas kajian dan propaganda yang dikeluarkan oleh HPS dan MEP di dalam grup koordinasi VPPA-HPS-MEP 3. Tujuan Kegiatan Memastikan kualitas kajian dan propaganda yang akan dikeluarkan oleh ISMKI 4. Sasaran Kegiatan HPS dan MEP 5. Perkiraan Waktu Kegiatan Februari – Desember Perkiraan Tempat Kegiatan 6. Kriteria Keberhasilan  Setiap Kajian yang dikeluarkan oleh HPS dan MEP harus dilakukan pengecekan kualitas oleh VPPA (65%)  Setiap Propaganda yang dikeluarkan oleh HPS dan MEP harus dilakukan pengecekan kualitas oleh VPPA (45%).

62

GRAND DESIGN Vice President for Project Development (VPPD) IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 - 2018 KATA SAMBUTAN Assalamualaikum Salam Sejahtera untuk kita semua Hai, Apa Kabar ISMKI ? Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia memasuki babak baru dengan menghadapi perkembangan zaman, 35 tahun ISMKI berdiri tentu nya bukanlah waktu yang sebentar, tentu saat ini ISMKI perlu terus adaptasi dengan perkembangan yang ada tanpa sedikitpun mengurangi nilai-nilai yang ISMKI bawa selama ini, perkembangan mutlak akan terus terjadi dan sangat merugi ketika kita tidak mampu untuk beradaptasi dan masuk menantang perkembangan tersebut. Dalam berupaya beradaptasi perlu diperhatikan apa saja yang telah dilalui dan analisis apa saja tantangan zaman yang ada di depan mata, ISMKI sebagai organisasi besar sudah saat nya memiliki perencanaan yang matang berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya untuk dijadikan sebagai acuan dalam menghadapi perubahan, selain memberi warna untuk ISMKI dan dunia kesehatan Indonesia. Karena sesunnguh nya ISMKI yang mampu bertahan ialah organisasi yang adaptif dengan perkembangan dan mampu menjawab tantangan perkembangan tersebut Salam ISMKI, Jaya !! Hidup Mahasiswa

Zata Yuda Amaniko Wasekjen Bidang Pengembangan Proyek ISMKI Periode 2017-2018

63

VISI DAN MISI Visi

# ISMKI IMPACT Terwujudnya ISMKI yang berdampak bagi mahasiswa kedokteran maupun masyarakat luas -The best way to predict ISMKI future is to create it TAGLINE #ISMKIProjectRangers Siap Berkarya!

64

PROGRAM KERJA A Nama Kegiatan ISMKI Sustainable Project . B Latar Belakang Kegiatan . Masyarakat era saat ini terlahir dengan berbagai macam isu yang menyertainya. Usaha-usaha pembangunan-pun coba dirumuskan untuk dapat menjawab isu tersebut dan untuk meningkatkan kualitas hidup masyakarat. Atas dasar semangat tersebut lahirlah Millenium development Goals (MDGs) sebagai target pembangunan global yang mulai dilaksanakan mulai dari tahun 2000 hingga 2015. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang turut berpartisipasi bersama 188 negara lain dalam mencapai target pembangunan global tersebut. Realisasi target pembangunan global (MDGs) mulai dilakukan di Indonesia dengan lahirnya instruksi presiden no. 3 tahun 2010. Setelah hampir 5 tahun memfokuskan diri mencapai target pembangunan global MDGs, Indonesia masih memiliki beberapa catatan dalam pencapaiannya dari berbagai poin pembangunan MDGs, khususnya mengenai poin kesehatan yang tertuang dalam MDGs. Dalam pelaksanannya, MDGs memuat beberapa poin yang berhubungan dengan kesehatan. Setelah 15 tahun pelaksanannya, target poin pembangunan khususnya dalam bidang kesehatan yang dilaksanakan di Indonesia masih menyisakan banyak catatan. Dari 8 poin pembangunan yang tertuang dalam MDGs, Indonesia dinyatakan berhasil mencapai 3 poin target pembangunan tersebut, diantaranya adalah pencapaian Indonesia dalam penurunan prevalensi TBC. Sedangkan 6 poin yang ada di dalam MDGS dinyakatan sebagai poin yang akan dicapai pada tahun 2015, antara lain penurunan angka kematian balita dan prevalensi balita dengan berat badan rendah. Sementara 3 poin yang dinyatakan belum tercapai dalam MDGs, 2 diantaranya merupakan isu kesehatan, yaitu angka kematian ibu dan target penurunan jumlah penduduk dengan HIV/Aids. Setelah target pembangunan MDGs dinyatakan selesai pada tahun 2015, semangat pembangunan ini diteruskan dengan dilahirkannya Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai program pembangunan berkelanjutan yang akan dilaksanakan hingga tahun 2030. Indonesia masih menjadi bagian untuk terus mewujudkan target pembangunan berkelanjutan (SDGs), dengan berbagai evaluasi pencapaian dari program MDGs sebelumnya. Berbeda dengan MDGs yang secara spesifik menyantumkan beberapa isu kesehatan dalam poin pembangunannya. SDGs hanya mencakup satu poin general dalam pencapaian peningkatan kesehatan dunia. poin ini tertuang dalam SDGs poin ketiga. Dalam pelaksanannya poin target pencapain kesehatan ini memiliki beberapa turunan fokus, meliputi usaha penurunan prevalensi penyakit tidak menular, usaha pengendalian alkohol dan tembakau, hingga usaha penurunan prevalensi penyakit tidak menular. Semua poin tersebut tertuang secara spesifik sebagai target pembangunan dari sisi kesehatan yang coba diwujudkan untuk menciptakan kesehatan masyarakat. Melihat kenyataan bahwa keberlangsungan target pembangunan MDGs masih menyisakan banyak evaluasi bagi Indonesia khususnya dalam bidang kesehatan, dan besarnya usaha yang harus dilakukan Indonesia dalam perwujud-an target pembangunan berkelanjutan SDGs. Ikatan senat mahasiswa kedokteran Indonesia (ISMKI) sebagai suatu ikatan mahasiswa kedokteran yang hadir dengan semangat mewujudkan peningkatan taraf kesehatan Indonesia, mengartikan ini sebagai suatu tangangan yang harus diusahakan oleh semua unsur bangsa Indonesia.

65

C.

Tujuan Kegiatan Tujuan Umum 1. Membantu pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goal’s khusus nya pada poin ke 3.1 – 3.4 Tujuan Khusus • ISMKI berpartisipasi dalam upaya pencapaian target SDG’s 2030 • Menekan angka PTM khusus nya hipertensi, ,menekan angka AIDS, dan Maternal Health • Bentuk pengembangan masyarakat secara berkelanjutan

D.

Deskripsi Kegiatan Merupakan program kerja berkelanjutan yang menitik beratkan dampak ISMKI ke masyarakat. Program ini akan dimulai dari analisis permasalahan kesehatan oleh bidang HPS, strategi pengembangan oleh bidang CE, dan menargetkan hasil berbasis data.

E.

Metode Kegiatan SURAT PENGANTAR DINAS KESEHATAN PROVINSI

KAJIAN

INSTITUSI

PERMOHONAN DATA KESEHATAN DAERAH BINAAN/CALON DAERAH BINAAN

BORANG COMDEV DATA PRIMER

DATA SEKUNDER

PORTOFOLIO COMDEV

PENCARIAN SPONSORSHIP JANGKA PANJANG

EVALUASI

INISIASI COMDEV

SOSPENGMAS INSTITUSI

VALIDASI COMDEV

COMPILE BOOK HASIL

PENGEMBANGAN COMDEV

GOALS

Metode : Kajian & Peta ISMKI  Policy Statement  ISMKI for SDG’s  Sustainable Project ISMKI  Bank Data ISMKI (primer & skunder)  penetapan sesuai tema & capacity building NMDP  implementasi pengembangan masyarakat  hasil dan monev Bidang yang terlibat HPS , CE, LD, AD

F.

Indikator Keberhasilan 1. Terbentuk nya kajian mengenai SDG’s 3.1-3.4 2. Terkumpul nya bank data institusi min 20 3. Tersusun nya SOP, Guideline, dan modul 4. Tersusun compilation book 1x selama kepengurusan 66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

PENUTUP Demikian sketsa rencana yang kami buat semata-mata berupaya terus berkontribusi bagi kesehatan Indonesia dan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa kedokteran Indonesia, mudah-mudahan apa yang telah direncanakan dapat bernilai manfaat baik bagi tim maupun masyarakat dan mahasiswa kedokteran Indonesia.

~The best way to predict ISMKI future is to create it~ Warm Regards, PROJECT RANGER’S

84

GRAND DESIGN BIDANG COMMUNITY EMPOWERMENT IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 - 2018 KATA SAMBUTAN Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat-Nya, kita diberikan kesehatan agar dapat menjalankan kegiatan sehari-hari. Tak lupa kita kirimkan salam dan salawat atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam biadab menuju alam yang lebih beradab. Teman-teman seperjuangan yang insya Allah dimuliakan Allah SWT. Awal kepengurusan adalah langkah pertama mau dibawa kemana organisasi selama setahun kepengurusan, seperti halnya ISMKI. Pijakan awal adalah tolak ukur bagaimana kita bisa mengambil langkah-langkah selanjutkan menjalankan amanah ini hingga khusnul khotimah. Saya Anisar Apriliani yang diberikan amanah oleh teman-teman sekalian sebagai Koordinator Nasional bidang Community Empowerment periode 2017-2018. Saya dipilih oleh teman-teman bukan berarti saya lebih baik daripada yang lain. Kritik dan saran sangat diperlukan dalam mengemban amanah ini. Mohon maaf apabila dalam penyusunan Grand Design ini terdapat salah kata dan tindakan. Terlepas dari manusia biasa yang tidak luput dari segala kesalahan.

Anisar Apriliani Koordinator Nasional Bidang Community Empowerment ISMKI Periode 2017-2018

85

PENDAHULUAN Pengembangan masyarakat terdiri dari dua konsep yaitu pengembangan dan masyarakat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Sedangkan masyarakat berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sejumlah manusia dalam arti seluas–luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Jadi pengembangan masyarakat adalah perbuatan mengembangkan sejumlah manusia dalam suatu konteks tertentu. Bidang pengembangan masyarakat adalah bidang yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dengan program kerjanya. Dalam hasil ketetapan MUNAS telah dijelaskan bahwa pengembangan masyarakat mempunyai tugas mendorong secara proaktif institusi lokal untuk menciptakan programprogram yang berorientasi kepada kesehatan masyarakat, berkesinambungan, mendorong institusi dalam inovasi program berbasis pengembangan masyarakat. Serta berkoordinasi dengan Wakil Sekretaris Jenderal bidang Internal dan Koordinator Nasional Bidang Pengembangan Kepemimpinan mengembangkan kapasitas institusi dalam mengembangkan program. Bidang pengembangan masyarakat ini merupakan salah satu bidang yang dimiliki oleh ISMKI yang berguna sebagai penggerak serta bertanggung jawab atas peran ISMKI terhadap masyarakat dalam pengembangan mutu kesehatan di Indonesia.

VISI DAN MISI Visi Menumbuhkan jiwa sosial dalam diri mahasiswa Indonesia untuk menciptakan karakter masyarakat Indonesia sehat serta mengaplikasikan nilai-nilai tri dharma pendidikan khususnya poin ketiga. Misi  Membentuk paradigma masyarakat tentang apa itu sehat.  Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kesehatan di Indonesia.  Memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial.

TAGLINE #CEHeroes Bidang Community Empowerment Siap Berkarya!

86

SUSUNAN TIM Koordinator Nasional Anisar Apriliani Universitas Hasanuddin C11114523 Samarinda, 5 April 1996

Muhammad Ralfi Irsan Universitas Sumatera Utara 140100227 Medan, 10 Oktober 1995

Wakil Koor. Nasional Nadya Hasna Rasyida DA Universitas Jenderal Soedirman G1A014005 Pati, 05 Desember 1996

Nadya Ratu Aziza Fuady Universitas Muhammadiyah Purwokerto 1413010031 Jakarta, 15 Maret 1996

Achmad Syuaib Universitas Tadulako N10115047 Palu, 19 september 1997

Nurul Karimah Universitas Bengkulu H1A015020 Palembang, 10 Oktober 1997

Ali Laksana Surya Universitas Halu Oleo K1A115131 Kolaka, 07 Februari 1998

R. Fausan Numyani P. Universitas Muslim Indonesia 11020150115 Enrekang, 23 September 1997

Chusnul Khotimah Universitas Hasanuddin C11114065 Toraja, 20 Desember 1995

Salma Nur Fadhilah Universitas Diponegoro 22010115130148 Surabaya, 02 Juni 1997

Hardianti Hardmi Putri Universitas Muhammadiyah Jakarta 2014730038 Jakarta, 15 Desember 1996

Silvira Nazzai Universitas Abulyatama 14171037 Aceh, 29 Juni 1996

Mardhatillah Universitas Airlangga 011511133051 Kolaka, 05 Februari 1997

e

Syerly Ayuningtyas Universitas Islam Malang 21501101074 Probolinggo, 20 Juni 1996

Maskur Fahmi Adhi Baskara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 11141030000094 Klaten, 20 Agustus 1996

88

PROGRAM KERJA 1. Bulan Bakti Germas A. Latar Belakang Program Kerja Non Communicable Disease (NCDs) atau penyakit tidak menular merupakan suatu kondisi medis atau penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi sehingga penyakit tersebut tidak ditularkan atau disebarkan dari manusia ke manusia. Pada masa kini, penyakit tidak menular atau NCDs menimbulkan beban global yang lebih besar dari penyakit menular. Bahkan, WHO telah menetapkan rencana untuk mengatasi penyakit tidak menular seperti penyakit jantung. Di Indonesia, angka kematian dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh Non Communicable Disease (NCDs) terus meningkat. Data dari Badan Litbangkes, Kemenkes menunjukan pada tahun 1995 presentase kematian akibat Non Communicable Disease (NCDs) itu 41,7%, Pada tahun 2001 meningkat menjadi 49,9% dan pada tahun 2007 mengalami peningkatan lagi menjadi 59,5%. Menurut data dari Centers For Disease and Prevention tahun 2013, Non Communicable Disease atau penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian nomor 1 di Indonesia. Penyakit tersebut adalah Stroke dengan presentase 8%, kedua Tuberculosis 7%, Cancer 6%, Road Injuries 5%, Diarrheal Disease 4%, Ischemic Heart Disease 4%, Diabetes 3%, Major Depressive Disorder 3%, Lower Back Pain 3%, Lower Respiratory Infections 3%. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. GERMAS dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif masyarakat. Tujuan GERMAS antara lain: 1) Menurunkan penyakit tidak menular baik kematian maupun kecacatan, 2) Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk, 3) Menurunkan beban pembiayaan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Gerakan ini akan dimulai dengan 3 fokus kegiatan, yaitu meningkatkan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM). B. Tujuan Program Kerja 1. Meningkatkan taraf kehidupan dan kesehatan masyarakat. 2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. 3. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat tentang bahaya NCD. 88

4. Meningkatkan peran serta mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk membangun kesadaran akan bahaya dari NCD. 5. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa Kedokteran Indonesia tentang pentingnya menjaga kesehatan dalam upaya menghindari kejadian NCD.

C. Deskripsi Program Kerja Mahasiswa dapat melakukan fokus pada hal hal berikut: meningkatkan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta deteksi dini penyakit tidak menular (PTM). Dalam aktifitas fisik institusi direkomendasikan untuk melakukan senam kebugaran yang dilaksanakan serentak serta mengedukasi pentingnya memakan buah dan sayur. Kegiatan tersebut diselingi dengan pemeriksaan kesehatan gratis kepada para peserta senam. D. Value Aktif Berkontribusi dan Universal. E. Metode Program Kerja Community Empowerment merekomendasikan tiga kegiatan yaitu senam kebugaran, pembagian buah atau sayur-sayuran serta pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan oleh institusi secara serentak dan ketiga kegiatan tersebut dapat dirangkaikan dalam satu kegiatan. F. Sasaran Program Kerja  Mahasiswa Kedokteran seluruh Indonesia.  Masyarakat. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja April 2017 H. Indikator Keberhasilan  Indikator Partisipasi Institusi: - Dilaksanakan 21 - 30 institusi dikatakan baik - Dilaksanakan 10- 20 institusidi katakan cukup - Dilaksanakan 1- 9 institusi dikatakan kurang  Indikator Partisipasi Regio: - Dilaksanakan > 7 regio dikatakan baik - Dilaksanakan 4-6 regio dikatakan cukup - Dilaksanakan 1-3 regio dikatakan kurang 89

I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Achmad Syuaib  Chusnul Khotimah  Nurul Karima Edison  Ali Laksana S.

2. CRISIS CENTER A. Latar Belakang Program Kerja Kejadian alam dan bencana sosial di negara Indonesia tidak dapat dipungkiri sering terjadi. Hal ini pun tidak dapat dihindari. Korban-korban pun selalu berjatuhan dalam kejadian alam dan bencana social ini. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) statistik jenis bencana di Indonesia tahun 2016 yaitu 766 bencana banjir, 612 longsor, 669 puting beliung, 74 kombinasi banjir dan longsor, 178 kebakaran hutan dan lahan, 13 gempa, tujuh gunung meletus, dan 23 gelombang pasang dan abrasi. Hingga bulan November 2016, data bencana yang tercatat adalah jumlah kejadian 2.342 peristiwa, 522 orang meninggal dunia dan hilang, 3,05 juta jiwa mengungsi dan menderita, 69.287 unit rumah rusak dimana 9.171 rusak berat, 13.077 rusak sedang, 47.039 rusak ringan, dan 2.311 unit fasilitas umum rusak. Kejadian demi kejadian itu bahkan datang pada saat yang hampir bersamaan di berbagai belahan wilayah Indonesia. Sebagai agent of health, mahasiswa Kedokteran Indonesia menjadi bagian yang harus turut peduli atas peristiwa bencana alam yang sedang terjadi. Selama ini, mahasiswa Kedokteran Indonesia sudah cukup tanggap dalam menggalang bantuan bagi wilayah bencana. Akan tetapi, aksi tanggap bencana yang sudah ada itu dapat dikatakan kalah cepat dengan keresahan masyarakat akibat bencana itu sendiri. B. Tujuan Program Kerja 1. Meningkatkan peran dan aksi ISMKI terhadap bencana yang terjadi di Indonesia. 2. Menciptakaan suatu sistem aksi tanggap bencana cepat dan efektif. 3. Menciptakan koordinasi antarwilayah dalam hal tanggap bencana. 4. Mengajak seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk terlibat dalam aksi peduli bencana. 5. Memfasilitasi masyarakat umum yang ingin berpartisipasi dalam aksi penggalangan dana.

90

C. Deskripsi Program Kerja Crisis Center (CC) ISMKI merupakan merupakan suatu sistem terpadu yang bertujuan untuk mempercepat pengumpulan dan penyaluran dana siaga bagi korban di daerah bencana, serta membantu dalam kegawatdaruratan medis dan rehabilitasi yang dilakukan oleh tim volunteer dari ISMKI yang bernama RETINA. Sistem CC terdiri atas CE ISMKI, Pengmas ISMKI Wilayah dan PJ CC Institusi, serta seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia. Pelaksanaannya dibagi dalam 3 tahap, yaitu pre-bencana, tanggap bencana, dan pascabencana. Pre-Bencana  Pencerdasan ke masa kampus (institusi) Semua institusi wajib mengikuti dan membantu menyebarluaskan informasi yang diberikan akun CC Nasional. (Twitter, Facebook, Line dan sebagainya).  Dana non-insidental Dana non-insidental akan dikumpulkan tanpa waktu maksimal (melalui rekening CC dan acara ISMKI baik wilayah dan nasional) dengan bertujuan mencegah adanya keterlambatan penyaluran dana apabila terjadi bencana yang berdekatan waktunya.

 Pembentukan Tim RETINA Pembentukan tim volunteer yang bernama RETINA (Rescue Team ISMKI for Indonesia) Tanggap Bencana  Konsolidasi (Net-Meeting) cepat Informasi terkait besarnya bencana, dampak, bantuan yang diperlukan, korban dan lain-lain melalui Grup Line yang berisi PJ CC ISMKI Nas, PJ CC masing-masing Wilayah, PJ CC Institusi, Kepala Departemen Pengmas dan Presiden BEM institusi.  Pemetaan kondisi dan infromasi dengan daerah terkait melalui Wilayah dan institusi terdekat oleh CE ISMKI.  PJ CC wilayah membuat Rapid Disaster Assessment sebagai tahap awal untuk mengetahui gambaran bencana. Kegiatan tepat guna untuk galang dana oleh masingmasing institusi dengan SOP pengumpulan dana CC.  RETINA turun langsung ke daerah bencana.  Penyaluran dana secara tepat (berdasarkan informasi) dan cepat serta terjun langsung ke tempat bencana oleh RETINA.

91

Pasca Bencana Bencana alam akan menimbulkan reaksi psikologis bencana yang sangat besar dalam diri seseorang. Sebagai Tim Volunteer kita dapat melakukan beberapa kegiatan dalam rehabilitasi psikologis korban bencana, yaitu: 1. Psychological First Aid (PFA) oleh RETINA Merupakan suatu cara untuk memberikan dukungan emosional dan membantu orang dari berbagai latar beakang (usia, dubaya, etnik, sosek) segera setelah terjadinya bencana (Dukungan psikologis awal). Kondisi yang dapat diciptakan PFA adalah Safety-Function-Action. 2. Kegiatan Penyuluhan Memberikan penyadaran, pengetahuan dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi bencana. Bisa mengenai mitigasi bencana, kesehatan bencana dan lainlain. 3. Trauma healing Merupakan kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan trauma yang ada khususnya psikologi akibat bencana, seperti terapi bermain, terapi aktivitas kelompok, terapi relaksasi-medikasi, terapi memasak dan lain-lain 4. Kegiatan spiritual Dalam hal ini dapat mengembalikan kembali ketenangan dalam diri dan siap kembali ke dalam kehidupan seperti semula, seperti sholat berjamaah, ceramah atau khotbah, mengaji bersama, dan kegiatan rohani lainnya. 5. Melakukan follow-up terhadap daerah bencana. Mempublikasikan dan melaporkan hasil kerja. 6. Pelaporan hasil kegiatan ISMKI Jumlah dana yang masuk, obat-obatan, bahan makanan maupun berupa barang yang diberikan serta field report. Pencerdasan PREBENCANA!

Dana noninsidental

NM Rapid Disaster Assesment

Crisis Center TANGGAP BENCANA !

Penggalangan dana insidental Tanggap Bencana oleh RETINA

Penyaluran dana oleh RETINA

Follow Up PASCA BENCANA !

Publikasi laporan

92

D. Value Aktif Berkontribusi. E. Metode Program Kerja  Dilaksanakan di seluruh institusi.  Dilaksanakan sesuai SOP dan ketentuan dari ISMKI.  Setiap Pengmas Institusi wajib memiliki program Crisis Center (CC).  Setiap Pengmas Institusi wajib memiliki satu PJ CC tetap selama satu kepengurusan. F. Sasaran Program Kerja  Mahasiswa Kedokteran seluruh Indonesia.  Masyarakat Indonesia yang terkena bencana alam. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan  Baik: 50% institusi mengirimkan dana dan 15% institusi mengirimkan volunteer  Cukup: 25% intitusi mengirimkan dana dan 10% institusi mengirimkan volunteer  Kurang: 15% institusi mengirimkan dana dan 5% institusi mengirimkan volunteer I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Muhammad Ralfi Irsan  Nadya Ratu Aziza Fuady  Syerly Ayuningtyas

93

3. Community Development (Comdev) A. Latar Belakang Program Kerja Pada goal ketiga dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mengenai Good Health and Well Being ada beberapa masalah kesehatan utama yaitu kesehatan reproduktif, ibu dan anak; penyakit menular, penyakit tidak menular dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan; cakupan kesehatan universal; dan akses obat dan vaksin yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau. Dalam Millenium Development Goals (MDGs), target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Sampai pada akhir MDGs, Indonesia belum berhasil mencapai target dalam menurunkan Angka Kematian Ibu. Menurut WHO 2014, Maternal conditions ini masuk dalam 50 besar penyebab kematian terbanyak di Indonesia tepatnya menduduki peringkat ke 33.

Pelayanan antenatal memiliki peranan sangat penting, di antaranya agar dapat dilakukan deteksi dini dan tata laksana dini komplikasi yang dapat timbul pada saat persalinan. Sedangkan penyebab kematian terbanyak ke-7 di Indonesia adalah hipertensi. Hipertensi jika tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi: stroke (penyebab kematian pertama), serangan jantung (penyebab kematian kedua), juga diabetes (penyebab kematian ketiga). Berdasarkan Riskesdas 2013, hipertensi merupakan penyakit dengan prevalensi tertinggi di Indonesia (25,8%), artinya 1 dari 4 orang di Indonesia mengalami hipertensi. Sebagian besar kasus hipertensi (63,2%) tidak terdiagnosis. Hipertensi dan komplikasi yang disebabkannya merupakan Penyakit Tidak Menular. Penyakit Tidak Menular menyebabkan 68% kematian di seluruh dunia. Padahal Penyakit Tidak Menular dapat dihindari dan dapat dicegah. 94

Selain itu, angka kematian yang disebabkan oleh Penyakit Menular masih tinggi seperti angka kematian yang disebabkan oleh Tuberculosis, Influenza dan Pneumonia, dan HIV/AIDS. Berdasarkan Statistik HIV/AIDS yang dilaporkan oleh Kemenkes pada Maret 2016, dari Januari hingga Maret 2016 terdapat 32.711 kasus baru HIV dan 7.864 kasus baru AIDS. Maka akumulasinya terdapat 191.073 kasus HIV dan 77.940 kasus AIDS (sejak 1987). Tingkat prevalensi HIV/AIDS cenderung meningkat di Indonesia. Sesuai dengan prinsip dari Comdev yaitu “we are working WITH community, NOT FOR community” dan “Mulailah dari apa yang mereka punya, apa yang mereka tahu, dan apa yang mereka butuhkan” tentu sangat dibutuhkan penelaahan lebih lanjut terhadap suatu komunitas sebelum kita melakukan suatu sikap, tindakan/intervensi. Maka dari itu peran community analysis sangatlah penting di dalam melakukan community development. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia analisis adalah penelitian suatu peristiwa atau kejadian (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya dan sebagainya). Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". (Wenger, 2002:4). Sedangkan analisis komunitas adalah penelaahan terhadap suatu kelompok individu untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk permasalahan). B. Tujuan Program Kerja  Tujuan Umum: Community Development bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

95

 Tujuan khusus: 1. Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik. 2. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya kesehatan. 3. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa Kedokteran untuk melakukan aksi kesehatan. C. Deskripsi Program Kerja Dalam perencanaan Community Development dibutuhkan beberapa tahapan sebagai berikut:  NEED ASSESSMENT Need Assessment adalah suatu pendekatan formal untuk mengumpulkan data dengan tujuan mengidentifikasi kebutuhan sekelompok individu, menyediakan dasar untuk perencanaan program yang akan mengatasi masalah yang ada (Fertman & Allensworth, 2010). Didalam melakukan need assessment Menurut Dignan & Carr (1992) ada dua tahap yaitu: 1. Analisis komunitas : Identifikasi kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki. 2. Diagnosis komunitas : Interpretasi data yang terkumpul. Analisis Komunitas Analisis komunitas secara garis besar ialah menilai semua aspek dari masyarakat yang nantinya akan menjadi landasan dasar dalam penyelesaian permasalahan yang ada dalam suatu komunitas tersebut. Dalam melakukan analisis ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan, yaitu pengumpulan informasi, menentukan batas-batas, mendefinisikan latar belakang dan menentukan main problem yang dihadapi oleh masyarakat yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi dan peran aktif masyarakat untuk ikut serta dalam penyelesaian masalah mereka. Diagnosis Komunitas Setelah tahapan analisis kita lakukan, berikutnya ialah menentukan status kesehatan masyarakat berdasarkan permasalahan yang mereka hadapi, kemudian menilai secara umum pelayanan kesehatan didaerah setempat, bagaimana kelengkapan infrastruktur serta tenaga kesehatan yang ada disana sehingga kita benar-benar nantinya bisa menentukan kondisi berdasarkan status kesehatan mereka. Jadi memang awalnya hanyalah penyelesaian permasalahan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat, namun nanti pada akhirnya penilaian secara keseluruhanlah yang akan kita dapatkan.

96

Target Assessment Target assessment adalah siapa yang menjadi target ataupun sasaran dari suatu program yang dibuat berdasarkan need assessment. Need assessment adalah kegiatan yang bersifat pengumpulan informasi tentang kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang sudah dijelaskan pada materi sebelumnya. Langkah-langkah untuk mendapatkan target assessment:  Pengumpulan informasi  Identifikasi kesenjangan  Analisis performance  Identifikasi hambatan dan sumber  Identifikasi karakter masyarakat  Identifikasi prioritas dan tujuan Merumuskan Target Assessment Setelah semua proses identifikasi calon target assesment, maka segera dilakukan penilaian untuk menentukan siapa-siapa saja yang menjadi target assesment yang sesungguhnya, kemudian siapa saja warga yang berpotensi untuk bisa membantu kitaa dalam penyelesaian permasalahan tersebut. Evaluasi Program Evaluasi adalah tahap penilaian suatu program dan tahapan-tahapan yang sudah dilakukan yang dimulai dari community analysis sampai dengan implementasi yang dilakukan. Ada 2 teknik evaluasi yang bisa dilakukan, yaitu: 1. Evaluasi proses 2. Evaluasi output/outcome Evaluasi Proses Evaluasi proses adalah penilaian semua proses yang sudah dilakukan dari awal hingga akhir. Dalam evaluasi proses ini, ada 3 cara yang bisa dilakukan, yaitu: o Observasi Observasi adalah cara evaluasi yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung target assessment serta perubahan-perubahan yang telah terjadi setelah proses dilakukan. Cara ini bisa dilakukan namun memiliki kelemahan karena hanya melalui pengamatan saja sehingga tidak cukup akurat untuk memastikan karena bias dari subjektifitas individu yang mengamati.

97

o Wawancara Wawancara adalah metode evaluasi yang dilakukan dengan cara langsung berdialog dengan semua pihak yang terlibat dalam proses untuk menanyakan semua aspek yang telah dilakukan dari awal hingga akhir. o Focus Group Discussion Focus group discussion adalah suatu metode evaluasi yang dilakukan dengan mengumpulkan para pihak yang terlibat dalam proses dan kegiatan untuk bersamasama mendiskusikan berbagai macam hal yang sudah dilakukan serta mendiskusikan apa-apa saja yang menjadi kendala selama proses berlangsung. Evaluasi output/outcome Evaluasi ini adalah evaluasi terhadap target assessment secara spesifik dengan menggunakan indikator-indikator yang telah di tentukan serta dengan memberikan penilaian dari pre-test sebelum kegiatan implementasi dilakukan kemudian post-test setelah kegiatan implementasi dilakukan. C. Value Aktif Berkontribusi dan Universal. D. Metode Program Kerja Community Empowerment ISMKI akan membuat guideline dan modul pendekatan yang akan dipakai pada pendekatan komunitas. Modul terdiri dari maternal health, modul hipertensi, dan modul HIV/AIDS. Setelah itu hasil yang didapat dari comdev ini akan dibukukan dalam compile book. E. Sasaran Program Kerja  Mahasiswa Fakultas Kedokteran seluruh Indonesia.  Masyarakat. F. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. G. Indikator Keberhasilan  Indikator partisipasi Institusi: - Dilaksanakan >10 Institusi - Dilaksanakan 6 – 10 Institusi - Dilaksanakan 1 – 5 Institusi

(Baik) (Cukup) (Kurang) 98

 Indikator pembuatan modul dan guideline: Terbentuknya modul dan guideline H. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 1.000.000,00 I. Penanggung Jawab  Silvira Nazzai  Maskur Fahmi Adibas  Salma Nur Fadhillah  Mardhatillah

NON PROGRAM KERJA 1. CE Awards A. Latar Belakang Program Kerja Community Empowerment Awards merupakan pemberian penghargaan kepada Institusi terbaik yang berhasil melaksanakan Bulan Bakti, Crisis Center dan RETINA. Pelaksaaan program Bulan Bakti 2017 dengan tema “Kesehatan Ibu & Anak” yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Institusi se-Indonesia pada bulan yang telah di tentukan dan Crisis Center serta RETINA untuk penanganan bencana di Indonesia perlu diapresiasi pelaksanaannya. Bulan Bakti merupakan Program Kerja ISMKI bidang Community Empowerment (Pengembangan Masyarakat) yang bertujuan untuk menggalang aspirasi, gagasan, ide kreatif, dan kegiatan yang inovatif. Crisis Center merupakan Program kerja ISMKI Community Empowerment (Pengembangan Masyarakat) yang bergerak dalam aksi tanggap bencana dalam bentuk penggalangan dana untuk korban bencana, dan RETINA adalah non program kerja CE ISMKI yang bergerak dalam aksi tanggap bencana dalam bentuk penyediaan sumber daya mahasiswa (volunteer) untuk turun langsung menangani korban bencana tersebut. B. Deskripsi Program Kerja 1. BULAN BAKTI GERMAS A. Ter-Efektif (1 Institusi) Seluruh kegiatan dalam Program Kerja Pengabdian Masyarakat (CE) ISMKI 2016 selalu ingin bermanfaat bagi masyarakat.“Terefektif” diberikan bagi institusi yang dalam pelaksanaannya dinilai memiliki efektivitas tertinggi, karena manfaatnya pada masyarakat dapat dirasakan secara langsung, luas dan berkelanjutan. 99

B. Ter-Inovatif (1 Institusi) Penghargaan sebagai “Terinovatif” diberikan kepada salah satu institusi sebagai bentuk apresiasi terhadap kepemilikan ide atau gagasan yang unik dan fresh serta berhasil dalam pelaksanaannya. Berupa ide dan diwujudkan melalui kegiatan yang unik dan sesuai dengan tema acara pada rangkaian Program Kerja Bulan Bakti Pengabdian Masyarakat (CE) ISMKI 2017. C. Ter-Favorit (1 Institusi) “Terfavorit” dapat diberikan kepada Institusi yang melaksanakan Program Kerja Bulan Bakti Pengabdian Masyarakat (CE) ISMKI 2017 dan mendapatkan like terbanyak. Like dapat diberikan oleh seluruh masyarakat Indonesia melalui beberapa sosial media terkini (Instagram dan Youtube). 2. CRISIS CENTER (Ter-Aktif) “Teraktif” diberikan kepada Institusi yang melaksanakan Program Kerja Crisis Center Pengabdian Masyarakat (CE) ISMKI 2017 yang paling aktif melakukan aksi tanggap bencana yaitu penggalangan dana untuk korban bencana sesuai dengan SOP Crisis Center ISMKI. 3. Appreciation for RETINA Penghargaan dalam bentuk sertifikat akan diberikan kepada setiap institusi anggota ISMKI yang telah membentuk RETINA dan mengirimkan RETINA-nya untuk penanggulangan korban bencana di Indonesia. INDIKATOR PENILAIAN CE AWARD PROGRAM

BULAN BAKTI

KATEGORI TEREFEKTIF TERINOVATIF Kreativitas institusi  Kegiatan tepat sasaran  Jumlah PENILAIAN peserta kegiatan

JURI

SEKJEND ISMKI

TERFAVORIT Like dari masyarakat Indonesia pada media sosial terkini (Instagram dan Youtube) MASYARAKA T INDONESIA

CRISIS CENTRE TERAKTIF  Intensitas partisipasi institusi

SEKJEND ISMKI

C. Tujuan Program Kerja Memberi motivasi dan apresiasi kepada institusi untuk melaksanakan Program Kerja dari Pengembangan Masyarakat Bulan Bakti dan Crisis Centre ISMKI. 100

D. Manfaat Program Kerja Institusi lebih termotivasi dan terapresiasi untuk melaksanakan program kerja dari Pengembangan Masyarakat ISMKI. E. Sasaran Program Kerja Institusi anggota ISMKI. F. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Penilaian dimulai setelah Bulan Bakti, Crisis Center, dan RETINA dilaksanakan di tiap Insititusi. Kemudian penghargaan diserahkan pada saat RAKORNAS dan 6th IMSS. Tempat pelaksanaan pemberian penghargaan di institusi yang memenangkan tenderisasi RAKORNAS dan 6th IMSS. G. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 1.500.000,00 H. Penanggung Jawab  Hardianti Hardmi Putri  Risal Fausan Numyani P.

TIMELINE

PENUTUP Demikian Grand Design ini kami buat. Kami sadar bahwa apa yang telah kami canangkan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga Grand Design ini mampu memberikan kebermanfaatan bagi seluruh pihak yang terkait. Akhir kata, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

101

GRAND DESIGN BIDANG FUNDING AND PARTNERSHIP IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 - 2018

KATA SAMBUTAN Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya yang tiada henti sehingga kita masih memiliki kesempatan untuk terus berkarya dan mengemban setiap amanah-Nya dengan baik. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah memberikan kita keteladanan hidup di dunia yang fana ini. Funding and Partnership (FP) merupakan salah satu bidang yang ada di bawah Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) yang bergerak di bidang pendanaan dan pengembangan kerjasama dengan berbagai institusi atau perusahaan baik yang bergerak di bidang kesehatan maupun non-kesehatan. Bidang FP sangat diperlukan untuk menunjang terlaksananya setiap kegiatan ISMKI terutama dalam hal pendanaan. Tidak dapat dipungkiri banyaknya jumlah mahasiswa Kedokteran yang bertambah setiap tahunnya dan banyaknya mahasiswa Kedokteran yang aktif dalam menjalankan segala kegiatan kampus maupun organisasi kemahasiswaan, memaksakan kami untuk dapat memenuhi kebutuhan. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam memenuhi kebutuhan ini, dengan cara menjual produk-produk yang khas tentang ISMKI dan juga membangun kerjasama denngan banyak pihak atau sponsor. Produk-produk ISMKI juga dapat menjadi salah satu cara untuk membuat mahasiswa Kedokteran lebih dekat dengan ISMKI. ISMKI Wilayah dan institusi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke merupakan bagian dari ISMKI Nasional, kita dapat menjalin kerjasama melalui teman-teman yang ada dan berperan terutama di Danus Institusi ataupun FP Wilayah yang bertujuan untuk memperkenalkan produk yang kita akan dijual sehingga ISMKI dapat lebih dekat dengan Danus Institusi. Nadiah Umniati Syarifah Koordinator Nasional Bidang Funding and Partnership ISMKI Periode 2017-2018 102

PENDAHULUAN Funding and Partnership adalah bidang yang bertanggung jawab dalam pengumpulan dana untuk mendukung setiap kegiatan dan pergerakan ISMKI baik kegiatan nasional maupun international. Produk-produk yang dijual oleh FP Nasional ataupun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan salah satu sarana untuk pengakaran ISMKI yang membuat ISMKI lebih dekat dengan mahasiswa Kedokteran. Branding ISMKI pun dapat dicapai melalui FP dengan adanya pengadaan ISMKI Attributes, ISMKI Merchandise, ISMKI Membercard dan ISMKI Point. Pengembangan kerjasama yang dilakukan oleh FP Nasional dengan FP Wilayah maupun dengan institusi dapat meningkatkan jalinan koordinasi. Koordinasi antara FP Nasional dan FP Wilayah maupun institusi sangat dibutuhkan baik dalam pengadaan ISMKI Attributes dan ISMKI Merchandise sharing profit dengan tujuan untuk meningkatkan rasa memiliki ISMKI dan menjadi satu kesatuan ISMKI yang utuh meskipun ranah kerja yang berbeda baik itu di wilayah maupun nasional. Pengembangan kerjasama ini juga dilakukan dengan institusi atau perusahaan kesehatan dan non-kesehatan yang bisa memberikan keuntungan untuk FP Nasional dan juga mahasiswa Kedokteran Indonesia. FP Nasional akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada FP Wilayah, Danus Institusi dengan melakukan sharing program dan profit yang didapatkan. Selain itu, FP Nasional akan mengadakan Sekolah Entrepreneur untuk mahasiswa Kedokteran untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada mahasiswa Kedokteran.

VISI DAN MISI Visi Membantu mewujudkan ISMKI satu, Indonesia sehat bermatabat terutama dalam bidang ekonomi. Misi  Memfasilitasi minat dan bakat entrepreneur yang ada pada mahasiswa Kedokteran.  Memfasilitasi FP Wilayah dan Danus Institusi untuk mempromosikan branding yang dimiliki dan berperan aktif dalam suksesor pendanaan FP Wilayah dan Danus Institusi.  Meningkatkan branding ISMKI dan produktifitas untuk mencapai target pendapatan FP Nasional.  Meningkatkan promosi dan publikasi produk FP Nasional supaya ISMKI dapat dikenal lebih luas di Indonesia.  Menjaga hubungan dan meningkatkan kerjasama yang baik dengan partner ISMKI.  Mahasiswa Kedokteran mendapatkan keuntungan dari kerjasama antara FP Nasional dengan partner ISMKI.

TAGLINE #BersamaFPkantongsehat #OmUangOm Bidang Funding and Partnership Siap Berkarya! 103

SUSUNAN TIM

104

PROGRAM KERJA 1. ISMKI Attributes A. Latar Belakang Program Kerja Identitas sebuah organisasi sangat penting terutama identitas yang akan dibawa oleh orang-orang yang berperan di dalamnya. Selain kinerja yang bagus, sebuah pengenal merupakan hal penting tentang kontribusi individu dalam sebuah organisasi. Pakaian Dinas Harian (PDH) ataupun tanda pengenal lainnya dapat menunjukkan seseorang berperan aktif dalam organisasi tertentu. ISMKI Attributes merupakan program kerja yang menyediakan Pakaian Dinas Harian (PDH), jas, jaket parka ataupun tanda pengenal lainnya untuk semua pengurus hariannya baik di Nasional maupun Wilayah. B. Tujuan Program Kerja  Menyediakan PDH, jas, jaket parka dan name tag pengurus harian ISMKI.  Menjalin koordinasi yang baik antara FP Nasional dengan FP Wilayah dalam penyediaan ISMKI Attributes untuk Pengurus Harian Wilayah.  Sebagai identitas dari Pengurus Harian Nasional maupun Wilayah ISMKI. C. Deskripsi Program Kerja ISMKI Attributes merupakan program kerja yang menyediakan PDH, jas, jaket parka, name tag pengurus harian ISMKI baik Nasional dan Wilayah sebagai tanda pengenal dari PHW dan PHN. Barang-barang untuk kepengurusan tahun 2017-2018 tidak diperjualbelikan secara bebas. D. Value Universal. E. Metode Program Kerja FP Nasional akan mendata nama-nama, ukuran baju, jas jaket dan parka, serta jabatan PHN dan PHW (kerja sama dengan FP Wilayah). Semua PHW dan PHN membayar ISMKI Attributes, setelah itu semua barang akan diproduksi oleh FP Nasional. Setelah barang selesai diproduksi, semua barang akan dibagikan pada PHN saat IMSS dan PHW saat Muswil yang dikirim melalui FP Wilayah. F. Sasaran Program Kerja Semua Pengurus Harian Nasional dan Wilayah ISMKI 2017-2018.

105

G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja  Mengumpulkan data : Januari 2017  Produksi : Januari 2017 – Februari 2017  Distribusi : Februari 2017 – Maret 2017 H. Indikator Keberhasilan  Pengurus harian memesan ISMKI Attributes  >90% (3)  75-90 (2)  3 bulan (1)  Pendistribusian produk  Saat IMSS dan muswil (2)  1 bulan setelah IMSS dan muswil (1)  Jumlah indikator keberhasilan  6-8 (baik)  3-5 (cukup)  1-2 (kurang) I. Perkiraan Dana Program Kerja Perkiraan dana disesuaikan dengan jumlah pengurus harian yang memesan dan modal yang dikeluarkan untuk setiap barang yang diproduksi. J. Penanggung Jawab  Annisa Zakia Widiastuti  Firma Hernik Saputri

106

2. ISMKI Merchandise A. Latar Belakang Program Kerja Mahasiswa Kedokteran sekarang sudah banyak melirik pasar online untuk membeli produk-produk kebutuhan mereka. Produk online yang dijual mulai dari baju, jaket tas, topi dan lainnya. FP Nasional melihat ada kesempatan untuk ISMKI ikut serta dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa Kedokteran dengan cara branding ISMKI. Branding ISMKI juga merupakan salah satu cara untuk menjaga eksistensi ISMKI, hal ini dibutuhkan supaya ISMKI juga dapat dikenal bukan hanya di kalangan mahasiswa Kedokteran tetapi juga fakultas lain dan masyarakat umum. ISMKI Merchandise merupakan produk-produk yang dijual dengan tema kedokteran atau ISMKI dan dapat menjadi salah satu upaya pengkaran ISMKI dengan mengenal ISMKI dari produk yang dijual.

B. Tujuan Program Kerja  Untuk branding ISMKI.  Mengenalkan ISMKI secara luas pada mahasiswa Kedokteran, fakultas lain dan masyarakat umum.  Membantu menyediakan merchandise khas tentang kedokteran dan ISMKI untuk seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia.  Sebagai sarana pencarian dana untuk ISMKI. C. Deskripsi Program Kerja Program kerja ISMKI Merchandise untuk menjaga eksistensi dan branding ISMKI yaitu dengan memproduksi merchandise khas ISMKI dan kedokteran yang didesain dan dipublikasi dalam bentuk katalog yang menarik. Untuk awal kepengurusan, sistem yang digunakan adalah Pre-Order, selanjutnya ada Pre-Order dan Ready Stock. Barang yang akan diproduksi antara lain adalah jaket ISMKI, gelang kulit tulisan ISMKI, gelang karet, kaos polo, kaos oblong, tas, lencana, topi, gantungan kunci, pin, kalender, stiker, buku tulis dan produk-produk lainnya. D. Value Sinergis dan Universal. E. Metode Program Kerja Program kerja ini untuk awal kepengurusan akan menggunakan sistem Pre-Order, mahasiswa Kedokteran bisa memesan langsung melalui contact person FP Nasional 107

ataupun dapat memesan melalui Danus Institusi dan juga FP Wilayah. Pembeli dapat memilih produk yang diinginkan dan melunasi pembayaran, masa Pre-Order sekitar 2 minggu dan akan didata untuk nama dan pesanannya, setelah semua data sudah dibuat akan dilakukan produksi produk yang dikoordinir langsung oleh FP Nasional sekitar 1-2 minggu. Pendistribusian atau pengiriman akan dilakukan langsung oleh FP Nasional dan dikirim ke pembeli ataupun pembeli yang memesan pada FP Wilayah atau Danus Institusi pendistribusian barangnya akan dikoordinir FP Wilayah ataupun Danus Institusi. F. Sasaran Program Kerja Mahasiswa Kedokteran di seluruh Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan 2017-2018. H. Indikator Keberhasilan  Publikasi katalog.  >1x dalam 2 bulan (3)  1x dalam 2 bulan (2)  2 bulan setelah pemesanan dan pelunasan merchandise (1)  Jumlah barang yang diproduksi selama satu tahun kepengurusan  >1000 buah (3)  750-1000 buah (2)  Rp 20.000.000,00 (3)  Rp 10.000.000,00 – Rp 20.000.000,00 (2)  < Rp 10.000.000,00 (1)  Jumlah Poin  Poin 8-12 : Baik  Poin 5-7 : Cukup  Poin 2-4 : Kurang

108

I. Perkiraan Dana Program Kerja Perkiraan dana disesuaikan dengan jumlah pembeli yang memesan dan modal yang dikeluarkan untuk setiap barang yang diproduksi. J. Penanggung Jawab  Firma Hernik Saputri  Putri Landya Roverti

3. ISMKI Membercard A. Latar Belakang Program Kerja ISMKI merupakan suatu organisasi Senat Mahasiswa Kedokteran yang sudah banyak dikenal bukan hanya di kalangan mahasiswa Kedokteran dan Kesehatan tetapi juga pada lembaga-lembaga lain, organisasi dan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Sudah banyak kerjasama yang terjalin antara ISMKI dengan partner-partner ISMKI mulai dari bidang sosial, pendidikan dan lainnya. Perusahaan seperti buku, alat kesehatan, maskapai dan lainnya juga sudah menjalin kerjasama dengan ISMKI dalam bidang ekonomi, yaitu memberi keuntungan kepada anggota ISMKI berupa potongan harga untuk setiap transaksi. ISMKI Membercard merupakan tanda pengenal untuk mahasiswa Kedokteran yang ingin mendapatkan potongan harga tersebut dan dapat digunakan jika mahasiswa Kedokteran ingin membeli produk-produk yang dibutuhkan yang dijual oleh partner-partner ISMKI. B. Tujuan Program Kerja  Membantu mahasiswa Kedokteran untuk mendapatkan keuntungan yang ditawarkan oleh partner ISMKI.  Terjalin kerja sama yang baik dengan partner ISMKI. C. Deskripsi Program Kerja Program kerja ini merupakan jenis program kerja yang memberikan keuntungan untuk mahasiswa Kedokteran yang ingin membeli produk dan jasa dari partner ISMKI. Hal ini dapat mempererat hubungan kerjasama antara ISMKI dengan partner ISMKI sehingga semakin banyak keuntungan yang didapat oleh partner ISMKI, ISMKI dan juga mahasiswa Kedokteran. FP Nasional akan menambah dan mengajak perusahaanperusahaan lainnya untuk bekerjasama dengan FP Nasional sehingga semakin banyak manfaat dan keuntungan dari ISMKI Membercard. 109

 Partner ISMKI yang sudah bekerja sama dengan ISMKI:  Uber  EGC  Littmann  Jasa Jurnal  Maskapai Citilink  Perusahaan yang akan diajak kerja sama untuk kepengurusan tahun 2017-2018:  Penerbit buku kedokteran: Elsavier  Toko buku: Sagung Seto, Gramedia  Toko Alat kesehatan: ABN, General care, OneMed  Maskapai: Lion Air/Air Asia/Garuda Indonesia  Market: Alfamart/Indomaret D. Value Universal. E. Metode Program Kerja FP Nasional akan mengajak beberapa pihak untuk bekerja sama dengan ISMKI, FP Nasional dan partner ISMKI akan sama-sama memberikan penawaran kerjasama hingga terdapat kesepakatan. Kesepakatan yang dibuat akan memberikan keuntungan untuk partner ISMKI, ISMKI dan mahasiswa Kedokteran sehingga akan terjalin hubungan yang baik. FP Nasional akan membuat promosi dan publikasi tentang ISMKI Membercard yang memberikan keuntungan untuk mahasiswa Kedokteran jika membeli produk dari FP Nasional maupun partner ISMKI. Mahasiswa Kedokteran yang ingin memesan ISMKI Membercard bisa langsung menghubungi FP Nasional ataupun melalui FP Wilayah dan Danus Institusi serta memberikan data diri berupa nama, foto dan asal institusi. Semua data yang sampai di FP Nasional akan diproduksi kurang lebih 1 bulan. Setelah produksi membercard selesai, membercard akan dikirimkan langsung kepada pemesan ataupun FP Wilayah dan Danus Institusi. Mahasiswa Kedokteran yang ingin menggunakan ISMKI Membercard untuk membeli produk bisa menghubungin FP Nasional yang bertanggung jawab untuk perusahaan tersebut dan FP Nasional akan langsung membantu mahasiswa Kedokteran dalam hal pemesanan sampai pengiriman. F. Sasaran Program Kerja Mahasiswa Kedokteran di seluruh Indonesia.

110

G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja  Periode 1: Februari 2017  Periode 2: April 2017  Periode 3: Juli 2017  Periode 4: Oktober 2017  Periode 5: Desember 2017 H. Indikator Keberhasilan  Perusahaan yang diajak bekerja sama:  8-12 perusahaan (3)  5-7 perusahaan (2)  1-4 perusahaan (1)  Jumlah mahasiswa Kedokteran yang memesan ISMKI Membercard:  >600 (3)  300-600 (2)  250 (1)  100-250 (2)  75 : Baik  50-75 : Cukup  20 Danus Institusi  15-20 Danus Institusi  100 : (3)  50-100 : (2)  30 : (3)  20-30 : (2)  4 acara (3)  3-4 acara (2)  5 (3)  Pengajuan proposal mendapatkan sponsor 2-4 (2)  Pengajuan proposal mendapatkan sponsor 1 (1)  Jumlah poin:  5-6 : Baik  3-4 : Cukup  10 orang/event).  Terpublishnya artikel oleh delegasi meeting.  Adanya e-Book pendelegasian. I. Perkiraan Dana Program Kerja 159

J. Penanggung Jawab Josevaldo Bagus Pratomo

2. International Delegations A. Latar Belakang Program Kerja Wujud nyata dari Internasionalisasi ISMKI di IFMSA. B. Tujuan Program Kerja 1. Membuat pendelegasian ISMKI menjadi lebih lancar, jelas dan terarah. 2. Memberikan hasil nyata dari pendelegasian ISMKI. 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia mendapatkan pengalaman internasional.

untuk

C. Deskripsi Program Kerja 1. Membuat prosedur dan alur pendelegasian yang sistematis, adekuat dan komprehensif. 2. Mendelegasikan orang-orang yang sudah mengerti mengenai IFMSA dan tugas sebagai delegasi perwakilan ISMKI. 3. Memberikan informasi mengenai teknis dan bagaimana suatu meeting IFMSA dilaksanakan guna menunjang persiapan delegasi. 4. Pembuatan artikel oleh delegasi yang telah pulang dari meeting. 5. Pengusungan ide dana untuk delegasi. D. Value Ekspansif. E. Metode Program Kerja  Menyebarkan informasi dan proposal IFMSA Meeting ke seluruh Indonesia.  Mendata delegasi yang akan berangkat meeting. F. Sasaran Program Kerja Seluruh Mahasiswa Kedokteran Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang masa kepengurusan

.

H. Indikator Keberhasilan  Terlampirnya prosedur dan alur pendelegasian di Website ISMKI.  Delegasi memberikan hasil laporan perjalanan.  Memberikan informasi mengenai teknis meeting IFMSA.  Adanya artikel pendelegasian.  Adanya ide konkrit mengenai pendelegasian. 160

I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Anugrah Rosando Siwy

3. IFMSA4U – Bedah IFMSA A. Latar Belakang Program Kerja Tercapainya tujuan ISMKI Goes International melalui pencerdasan masif yang dilakukan oleh PHN IA di kegiatan Wilayah serta mampu membentuk cara berfikir mahasiswa Kedokteran yang Internasional. B. Tujuan Program Kerja 1. Mencerdaskan mahasiswa Kedokteran mengenai IFMSA. 2. Memberikan informasi yang masif kepada seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia. 3. Mendorong peran aktif mahasiswa Kedokteran di kancah internasional. C. Deskripsi Program Kerja 1. Tercapainya tujuan ISMKI Goes International. 2. Membentuk cara berfikir mahasiswa Kedokteran. D. Value Sinergis, Aktif Kontribusi dan Universal. E. Metode Program Kerja  Melakukan upgrading mahasiswa Kedokteran di berbagai acara ISMKI Nasional maupun Wilayah.  Melakukan upgrading mahasiswa Kedokteran berkala melalui media sosial dan di kegiatan ISMKI Nasional maupun Wilayah.  Kegiatan yang diadakan dilakukan oleh seluruh staf International Affair yang bekerjasama dengan Sekretaris Wilayah. F. Sasaran Program Kerja  Pengurus Harian Nasional ISMKI  Pengurus Harian Wilayah ISMKI  Presiden BEM/HM/LEMA/SEMA Institusi  Bidang Hubungan Luar Institusi

161

G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Selama kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan  Tercerdaskannya >70% Pengurus Harian, Presiden BEM Institusi dan bidang Hubungan Luar Institusi mengenai ISMKI.  Staf IA mampu menjadi pembicara dalam setiap agenda Bedah IFMSA yang ada di Wilayah  Peningkatan jumlah pendaftar pada setiap event IFMSA. I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Reynaldo Halomoan

4. NMSEP A. Latar Belakang Program Kerja Mahasiswa Kedokteran Indonesia memerlukan pengembangan pengetahuan yang tak hanya berasal dari textbook namun juga melalui pertukaran mahasiswa. B. Tujuan Program Kerja Mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan mahasiswa Kedokteran sebagai calon klinisi dengan melakukan pertukaran mahasiswa, ilmu dan pengetahuan kedokteran. C. Deskripsi Program Kerja 1. Local Exchange yang akan dilaksanakan oleh beberapa institusi terbaik di Indonesia. 2. Menyebarkan informasi mengenai NMSEP ke seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia. 3. Membuat sistem baru dalam mempromosikan kegiatan NMSEP dengan menonjolkan keunggulan tiap institusi yang terdaftar sebagai Host. D. Value Insklusif.

162

E. Metode Program Kerja  Merilis SOP terkait Local Exchange.  Penentuan Host melalui survey NMSEP dan melakukan pendekatan  Host akan dipegang langsung oleh PJ Wilayah.  Melakukan publikasi terkait agenda kegiatan. F. Sasaran Program Kerja Seluruh mahasiswa Kedokteran se-Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Antara September hingga November di institusi yang tergabung dalam ISMKI dan memiliki kualifikasi untuk menjadi Host. H. Indikator Keberhasilan  Memperbarui SOP dan NMSEP bylaws.  Terlaksananya exchange minimal 1 kali dalam setahun kepengurusan.  Menambah Host NMSEP.  Tersebarnya informasi mengenai NMSEP ke seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia.  Evaluasi exchange (termasuk revisi bylaws). I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp. 10.000.000,J. Penanggung Jawab  Maya Hapsari Kusumaningtyas  Fitrah Aulia Lisabila  Rosyila

5. Medical Student Goes Abroad (MSGA) A. Latar Belakang Program Kerja Menciptakan mahasiswa Kedokteran Indonesia yang berwawasan luas dan berempati terhadap dunia internasional.

163

B. Tujuan Program Kerja Memperkaya wawasan internasional melalui kerjasama dengan AIESEC dan memperluas jejaring ISMKI di internasional. C. Deskripsi Program Kerja 1. Menjadikan wadah mahasiswa Kedokteran untuk exchange keluar negeri dalam bidang Social, Health dan Education. 2. Membawa nama ISMKI ke dunia international melalui organisasi kepemudaan international. 3. Melebarkan sayap ISMKI dalam International Affair. 4. Mempersiapkan delegasi ISMKI untuk matching dengan negara yang dituju, memilih project yang sesuai dan tanggal keberangkatan. 5. Mempublikasikan bentuk kerjasama AIESEC – ISMKI melalui media sosial dan website ISMKI. 6. Menyebarkan artikel delegasi setelah kepulangan mereka dari negara tujuan masingmasing. 7. Mengevaluasi bentuk kerjasama selama 1 tahun sebelumnya.

D. Value Ekspansif. E. Metode Program Kerja  Melakukan kerjasama dengan AIESEC.  Melakukan penyeleksian mealui AIESEC dan LC AIESEC terdekat.  Mengirimkan delegasi ke negara tujuan dengan program yang sudah ditentukan. F. Sasaran Program Kerja AIESEC di Indonesia, mahasiswa seluruh Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Batch Summer dan Winter H. Indikator Keberhasilan  Melanjutkan bentuk kerjasama AIESEC – ISMKI.  Memberangkatkan mahasiswa Kedokteran.  ISMKI semakin dikenal.  Melakukan project bersama AIESEC-ISMKI (Hometown Project) 164

I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Fathia Kesuma Dinanti  Ulfiah Fairuz Zhafirah

6. IMMUN A. Latar Belakang Program Kerja Mewadahi aspirasi mahasiswa Kedokteran Indonesia. B. Tujuan Program Kerja 1. Sebagai wadah mahasiswa Kedokteran seluruh Indonesia untuk mengasah pemikiran yang tajam serta berdiplomasi dengan mengetahui issue luar negeri dan hubungan international. 2. Melatih mahasiswa untuk menjadi public speaker dan debater yang baik. 3. Agar mahasiswa lebih peduli dengan keadaan yang sedang terjadi di dunia terutama di Indonesia. C. Deskripsi Program Kerja 1. Merupakan program berkelanjutan ISMKI. 2. Kegiatan yang diadakan secara tenderisasi. 3. Berharap untuk menjadi program yang selanjutnya ada dan bisa dikembangkan di kemudian hari. 4. Membawa generasi mahasiswa Kedokteran yang kooperatif, open minded dan inovatif. 5. Membentuk cara berfikir mahasiswa Kedokteran. D. Value Ekspansif dan Inklusif. E. Metode Program Kerja  Melakukan kerjasama dengan ISAFIS.  Melakukan penyeleksian mealui ISAFIS.  Mengirimkan delegasi ISMKI untuk mengikuti kegiatan MUN.

165

F. Sasaran Program Kerja Seluruh mahasiswa Kedokteran. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Maret 2017 dan 2018 H. Indikator Keberhasilan  Terbitnya SOP MUN ISMKI terbaru.  Terlaksananya MUN ISMKI melalui sistem tenderisasi.  Banyak peserta yang ikut dan berstatus bukan pengurus BEM/LEMA/HIMA/SEMA yang mengikuti MUN ISMKI. I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Meisari Rezki R.

TIMELINE International International Information Delegation

Bedah IFMSA

MSGA

NMSEP

IMMUN

Februari 2017 Maret 2017 April 2017 Mei 2017 Juni 2017 Juli 2017 Agustus 2017 September 2017 Oktober 2017 November 2017 Desember 2017 Januari 2018 2018

166

PENUTUP Demikian pemaparan Grand Design bidang International Affair ISMKI 2017-2018. Semoga ISMKI bisa menjadi wadah pergerakan mahasiswa Kedokteran baik di lokal, wilayah, nasional dan Internasional.

167

GRAND DESIGN BIDANG INFORMATION, COMMUNICATION AND TECHNOLOGY IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 – 2018

KATA SAMBUTAN Assalamualaykum, Om Swastyastu dan salam sejahtera bagi kita semua. Hai medstud kesayangan ISMKI dari Sabang sampai Merauke! Pernahkah dengar sebuah quote yang mengatakan Medicine is an Art atau Kedokteran adalah Seni? Bidang yang sedang kita geluti sekarang adalah sebuah bidang yang sangat erat kaitannya dengan seni seperti seni memilih obat, seni memeriksa, seni komunikasi dan seniseni lainnya, bermodalkan dari quote tersebut ISMKI melihat sebuah potensi seni yang dapat lebih dikembangkan oleh mahasiswa Kedokteran yaitu berupa seni komunikasi. Seni dalam berkomunikasi di antara pengolahan komunikasi sangat penting, tidak hanya terbatas pada dokter pasien tetapi juga kehidupan kita setiap harinya tidak lepas dari pada sesuatu yang disebut komunikasi, maka didirikanlah sebuah bidang yang dinamakan Information, Communication and Technology (ICT). Suatu kehormatan bagi saya untuk memiliki kesempatan untuk menjadi Koordinator Nasional yang menjadi ujung tombak dalam publikasi organisasi Kedokteran terbesar di Indonesia. Tidak hanya seorang diri, dalam ICT terdapat beberapa sub-bidang yang bekerja secara spesifik untuk mengolah suatu informasi yang diterima dan akan disebarkan oleh ISMKI, seperti videographer, designer, website maintance, penulisan artikel, dan admin social media. Menjadikan ISMKI memiliki kontrol yang baik dalam pengolahan informasi dan pastinya tetap mempertahankan kaidah-kaidah estetika seninya.

Rafika Kartika Putri Koordinator Nasional Bidang Information, Communication and Technology ISMKI Periode 2017/2018

168

PENDAHULUAN Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) merupakan salah satu organisasi mahasiswa Kedokteran terbesar di Indonesia dan merupakan gerbang utama dalam segala pergerakan mahasiswa baik dalam akademis maupun non–akademis. ISMKI turut serta dalam pengembangan minat dan bakat mahasiswa, terbukti dengan adanya program kerja yang diselenggarakan dengan konsekuensi mengasah otak para mahasiswa dan program kerja sosial maupun program kerja lainnya. Akan tetapi program kerja yang begitu bagus tersebut hendaknya diimbangi dengan publikasi yang sepadan, untuk lebih menyadarkan dan lebih membuat mahasiswa Kedokteran mengetahui apa yang akan atau sedang terjadi. Oleh karenanya, ISMKI menghadirkan suatu bidang baru yakni Information, Communication and Technology (ICT). ICT merupakan suatu bidang yang bergerak dalam pengolahan informasi dan komunikasi. Berguna sebagai sarana publikasi pada sebuah organisasi. Menjunjung tinggi nilai seni dalam sebuah propaganda yang akan dirilis kepada masyarakat umum dengan rasa penuh tanggung jawab. Oleh karenanya dalam publikasi yang dilakukan oleh ICT memerlukan sebuah identitas khusus sebagai penanda ciri khas dari organisasi ISMKI. Sedikit berbeda dibanding dengan organisasi yang lain, ICT ISMKI juga merupakan suatu wadah pengembangan diri mahasiswa dalam bidang non–akademik terutama seni. Pada tahun lalu ISMKI menjadi wadah untuk mahasiswa yang gemar menyalurkan hobinya dalam hal design, penulisan, dan website. Tahun ini ICT ISMKI mencoba menambahkan nafas baru dalam perkembangan dunia seni yang tetap berkonsentrasi dalam bidang publikasi, yaitu pengembangan dalam bidang boardcaster atau penyiaran dan pembuatan aplikasi. Tentunya dengan adanya perkembangan ini tidak serta-merta membuat apa yang sudah ada sebelumnya menjadi terhenti, oleh karenanya pada Grand Design ini akan dituliskan beberapa program kerja yang menunjang perkembangan ICT ISMKI beserta inovasi baru dalam dunia publikasi.

VISI DAN MISI Visi ISMKI SATU, INDONESIA SEHAT BERMARTABAT Misi 1. ISMKI Sinergis Modal dasar yang yang mesti ada ketika karakteristik institusi dan wilayah ISMKI yang begitu plural, potensi BK ISMKI, beragam IOMS dan nilai kolaborasi yang bisa ditanamkan agar ISMKI menjadi episentrum mahasiswa Kedokteran Indonesia. 2. ISMKI Aktif Berkontribusi Penguatan aktivitas ISMKI dalam menyukseskan program pemerintah di bidang kesehatan dan aktivitas ISMKI di kancah internasional serta turun langsung berkontribusi kepada masyarakat.

169

3. ISMKI Terdidik Konsep kaderisasi yang berjenjang bertahap mengutamakan pembentukan pola pikir, intelektualitas yang holistik, berpikiran terbuka serta mampu menghasilkan ide-ide solutif untuk permasalahan kesehatan bangsa. 4. ISMKI Universal Usaha ISMKI untuk mencapai semua kalangan mahasiswa Kedokteran, seluruh latar belakang institusi/BEM/Senat/HIMA, serta program yang dapat digerakkan oleh perangkat ISMKI tanpa terkecuali dari pusat sampai batas.

TAGLINE ICT Siap Berkarya! SUSUNAN TIM

170

PROGRAM KERJA 1. Publikasi A. Latar Belakang Program Kerja Publikasi merupakan suatu hal yang sangat esensial dalam sebuah organisasi. Baik buruknya citra suatu organisasi sedikit banyak ditentukan oleh branding yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Oleh karena itu, ICT sebagai ujung tombak branding ISMKI berdedikasi untuk memasifkan publikasi ISMKI serta siap sedia untuk membagikan informasi yang bermanfaat seputar dunia kedokteran dan kesehatan kepada masyarakat luas. B. Tujuan Program Kerja  ICT sebagai pengontrol bahan publikasi untuk semua bidang dan Wilayah maupun lokal.  ICT memfasilitasi ketersediaan bahan publikasi untuk semua bidang. C. Deskripsi Program Kerja ICT sebagai bidang utama dalam publikasi menyediakan ketersediaan bahan publikasi yang telah terstandar sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan dan mempublikasikan informasi di berbagai media ISMKI. Media elektronik yang dimiliki ISMKI yaitu: Official Account LINE, Instagram, Twitter, Facebook Fanpage, website, ismki.app dan Youtube. D. Value Aktif Berkontribusi dan Universal. E. Metode Program Kerja  Proses penerimaan dan pengumpulan informasi dari pihak-pihak terkait.  Pembuatan bahan materi publikasi.  Standarisasi bahan materi publikasi sesuai SOP serta konfirmasi kepada pihak-pihak terkait.  Proses publikasi informasi melalui media-media ISMKI. F. Sasaran Program Kerja Seluruh bidang di ISMKI baik Nasional maupun Wilayah serta lokal. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan 171

H. Indikator Keberhasilan 80% request publikasi dapat ter-publish. I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 3.000.000,00 J. Penanggung Jawab  Rafika Kartika Putri  Ahmad Zaldy

2. School of Design (SoD) A. Latar Belakang Program Kerja Desain merupakan hal yang tidak terpisahkan dari publikasi informasi non-verbal melalui media elektronik. Tidak terbantahkan bahwa proses pengolahan informasi menjadi bahan publikasi yang siap release merupakan keterampilan khusus. Hal ini sering kali menjadi masalah karena keterbatasan waktu mahasiswa kedokteran untuk melatih skill atau memperdalam ilmu dalam hal mendesain bahan publikasi, sehingga diperlukan suatu pelatihan khusus tentang publikasi di media elektronik mulai dari pengumpulan dan pengelolaan informasi sampai menjadi bahan yang siap dipublikasikan, serta bagaimana publikasi yang efektif melalui media eletronik. B. Tujuan Program Kerja  Upgrading untuk staf ICT Nasional dan Wilayah serta Infokom Institusi.  Sebagai media pengembangan minat bakat di bidang ICT. C. Deskripsi Program Kerja School of Design merupakan sebuah pelatihan tentang seluk-beluk pembuatan bahan publikasi baik berupa poster maupun motion graphic. School of Design merupakan program kerja dari Nasional yang akan dilaksanakan di Wilayah 1, 2, 3 dan 4 masingmasing dengan SOP dan TOR yang telah ditetapkan oleh ICT Nasional. D. Value Terdidik dan Sinergis. E. Metode Program Kerja  Proses persiapan acara  Pelaksanaan acara  Follow up peserta (pasca acara) 172

F. Sasaran Program Kerja  ICT Nasional dan Wilayah.  Infokom Institusi. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja April 2017 H. Indikator Keberhasilan  Terlaksananya acara SoD di Wilayah 1, 2, 3 dan 4.  Peserta >30 orang. I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 5.000.000,00 J. Penanggung Jawab  Afina Maulidyna  Nada Nabilah Amani

3. Art Competition A. Latar Belakang Program Kerja Medicine is an Art, Kedokteran adalah Seni. Sama halnya mahasiswa Kedokteran yang sebenarnya kaya akan minat dan bakat di bidang seni namun mungkin belum terkesplor maksimal karena minimnya kesempatan. Art Competition hadir sebagai wadah mahasiswa Kedokteran untuk mengekspresikan bakat seninya. B. Tujuan Program Kerja  Sarana kompetisi mahasiswa Kedokteran dalam bidang seni.  Sebagai sarana pengembangan kreativitas mahasiswa Kedokteran.  Melihat potensi dari mahasiswa Kedokteran dalam bidang seni. C. Deskripsi Program Kerja Art Competition berupa lomba fotografi, lomba poster publik dan lomba videografi. D. Value Universal dan Terdidik. E. Metode Program Kerja  Persiapan lomba.  Publikasi lomba.  Penilaian oleh dewan juri.  Pengumuman dan pemberian hadiah. 173

F. Sasaran Program Kerja Seluruh mahasiswa Kedokteran se-Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Oktober-November 2017 H. Indikator Keberhasilan  >10 peserta fotografi.  >10 peserta poster publik.  >5 peserta video pencerdasan. I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 2.000.000,00 J. Penanggung Jawab  Andi Lestari Rahman  Rafika Kartika Putri

4. ISMKI Breaking News A. Latar Belakang Program Kerja Event-event ISMKI harus dapat diabadikan dan dapat disaksikan oleh seluruh mahasiswa Kedokteran se-Indonesia. Adanya breaking news pada event-event ISMKI dapat menjadi sarana penyebaran informasi yang efektif pada mahasiswa Kedokteran yang belum berkesempatan hadir dalam event tersebut. B. Tujuan Program Kerja Menyiarkan berita seputar event ISMKI yang sedang berlangsung agar dapat disaksikan oleh seluruh mahasiswa Kedokteran. C. Deskripsi Program Kerja Bekerja sama dengan BPN ISMKI, meliput dan menyiarkan event-event ISMKI dalam bentuk breaking news. D. Value Universal/ E. Metode Program Kerja  Proses peliputan. 174

 Proses pengolahan gambar.  Proses publikasi melalui media-media ISMKI. F. Sasaran Program Kerja Seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Setiap event ISMKI. H. Indikator Keberhasilan 50% acara dapat terliput. I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 3.000.000,00 J. Penanggung Jawab  Althof Fathon Amsaka  Ayu Miya Maryani

5. Health Day Event A. Latar Belakang Program Kerja Hari-hari besar kesehatan merupakan kesempatan yang baik untuk mengingatkan kembali kepada mahasiswa Kedokteran dan masyarakat luas akan pentingnya menjaga kesehatan. B. Tujuan Program Kerja  Memperingati hari-hari besar dan hari kesehatan.  Mempromosikan pentingnya kesehatan pada mahasiswa Kedokteran dan masyarakat luas. C. Deskripsi Program Kerja Dipilih 6 hari besar atau hari kesehatan dalam satu tahun. 3 diantaranya akan diperingati dengan release video pencerdasan yang berkaitan dengan hari kesehatan tersebut dan 3 yang lainnya akan diperingati dengan campaign atau photo challenge di Instagram ISMKI. D. Value Aktif Berkontribusi.

175

E. Metode Program Kerja  Pembuatan video pencerdasan.  Penyelenggaraan photo challenge atau campaign.  Publikasi kegiatan peringatan hari kesehatan. F. Sasaran Program Kerja Seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia dan masyarakat luas. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan 6 hari besar atau hari kesehatan dapat terselenggara event. I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 1.200.000,00 J. Penanggung Jawab  Haidar Ali Arkhani  Dani Gemilang Kusuma

TIMELINE PUBLIKASI

SCHOOL OF DESIGN

ART COMPETITION

ISMKI BREAKING NEWS

HEALTH DAY EVENT

Setiap diadakan event tahunan ISMKI

Sepanjang kepengurusan

Maret 2017 April 2017 Mei 2017 Juni 2017 Juli 2017 Agustus 2017 September 2017 Oktober 2017 November 2017 Desember 2017 Januari 2018

Sepanjang kepengurusan

176

PENUTUP Dalam Grand Design ini kami menyadari, masih banyak terdapat kekurangan yang ada. Namun kami berharap program kerja yang telah disusun dapat terselenggara dengan lancar sehingga niat baik yang telah kita bangun bisa terealisasi. Mari kita wujudkan cita-cita luhur ISMKI yang tercermin dari baik dan santunnya komunikasi serta publikasi. Selamat berproses, selamat berkontribusi. Seperti kata pepatah, langit tak pernah perlu menjelaskan dirinya tinggi, people will know you're good if you're good. Hebatkan diri, ayo kontribusi! Salam hangat, Koodinator Nasional Bidang ICT 2017/2018 Rafika Kartika Putri

177

GRAND DESIGN BIDANG LEADERSHIP DEVELOPMENT IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 – 2018 KATA SAMBUTAN Assalamualaikum Wr., Wb. Halo Pemimpin Muda Bangsa Indonesia! Syukur Alhamdulillah hingga sejauh ini Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) masih diberi kekuatan dan kepercayaan dari seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia sebagaimana dijelaskan juga dalam AD/ART bahwa ISMKI berstatus sebagai satusatunya organisasi antar Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kedokteran di Indonesia. Atas dasar inilah, ISMKI akan meningkatkan kinerjanya di berbagai bidang agar mampu menjawab problematika yang bergulir di organisasi ini termasuk bidang Leadership Development (LD). Mengemban amanah di bidang ini bukanlah hal yang mudah, diperlukan konsistensi, profesionalitas dan dedikasi yang tinggi selama masa kepengurusan. Leadership Development (LD) merupakan salah satu bidang yang bergerak di pengembangan potensi kader-kader mahasiswa Kedokteran Indonesia dan regenerasi kepemimpinan ISMKI. Sangat diperlukan dukungan, kritik dan saran dari sejawat semua agar ISMKI tetap mampu mengibarkan kiprahnya di kancah nasional. LD ISMKI #BerkaryaUntukNegeri akan melanjutkan kesuksesan program dan proyek yang telah yang telah dibangun dari kepengurusan sebelumnya sebagaimana yang akan dipaparkan dalam Grand Design ini. Hingga akhirnya akan mampu menciptakan kader yang profesional dari sistem kaderisasi yang berkualitas. Maka dari itu, mari kita tingkatkan koordinasi efektif dari Institusi hingga Nasional, agar bersatu padu mampu memberikan solusi terbaik dan kelancaran pelaksanaan program kerja ISMKI terkhusus LD yang akan bermanfaat untuk menghasilkan pemimpin – pemimpin bangsa ini di berbagai sektor terkhusus sektor kesehatan Indonesia. Mari kita junjung bahwa ISMKI itu SATU, bukan hanya Nasional/Wilayah/institusi saja yang menggerakkan, namun dibutuhkan kesinergisan antar ketiganya. Semangat membangun negeri! #ISMKI_SATU #BerkaryaUntukNegeri Wassalamualaikum Wr., Wb. Hawari Martanusa Koordinator Nasional Bidang Leadership Development ISMKI Periode 2017-2018 178

VISI MISI Visi Leadership Development profesional untuk pengembangan kader ISMKI yang terintegrasi dan signifikan. Misi 1. Membentuk internal PHN LD yang memiliki dedikasi tinggi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan kepengurusan. 2. Menjalin hubungan komunikasi yang efektif dan tertata baik dengan LD Wilayah dan LD Institusi 3. Mampu meningkatkan partisipasi aktif LD Wilayah dan LD Institusi dalam menyukseskan program kerja LD Nasional untuk kebersamaan dan kebermanfaatan. 4. Menjaga inklusivitas LD untuk mahasiswa Kedokteran Indonesia. 5. Menciptakan kader ISMKI yang tepat guna, kompatibel dan solutif melalui jenjang puncak kaderisasi ISMKI. 6. Menciptakan dan menjaga trainer ISMKI agar berkualitas dan mampu dipergunakan sebagaimana mestinya dengan turut aktif mengelola dan mengembangkan wadah pengembangan trainer. 7. Memaksimalkan sistem kaderisasi berjenjang ISMKI yang akan diterapkan di tingkat lokal – Wilayah – Nasional sehingga terwujudnya output/kader yang unggul, profesional, produktif dan berguna untuk memajukan ISMKI dan/atau Indonesia. 8. Mengoptimalkan fungsi dan menjunjung Buku Pedoman Pelaksanaan Kaderisasi (BPPK) sebagai acuan dasar kaderisasi berjenjang ISMKI.

TAGLINE Dare to Develop Our Potential! Leadership Development Siap Berkarya!

179

SUSUNAN TIM

180

PROGRAM KERJA Secara garis besar, Grand Design LD Nasional #BerkaryaUntukNegeri terdiri atas 3 program, yaitu peningkatan profesionalitas dan kekeluargaan PHN LD, koordinasi Nasional-Wilayahinstitusi dan kaderisasi.

A. Program Profesionalitas dan Kekeluargaan PHN LD Sebagai pelaksana kaderisasi ISMKI, PHN LD harus memiliki kualifikasi dan kompetensi tertentu, sehingga dapat bekerja secara profesional. Selain itu, kekeluargaan di LD pun harus terjaga agar kondusivitas kerja dapat terwujud.

1. LD Army A. Latar Belakang Program Kerja Pembentukan sebuah tim sebelum bekerja adalah salah satu langkah pokok dalam suatu organisasi yang berlandaskan kerja sama tim. Namun, perlu diperhatikan juga standar dan komposisi anggota tim agar mendapatkan perpaduan yang tepat guna untuk mencapai tujuan bersama. Maka dari itu, bermodalkan perencanaan rekrutmen yang kritis ditambah dengan pertimbangan penempatan strategis tiap anggota di bidang LD diharapkan akan memunculkan tim LD Nasional 2017-2018 yang padu. B. Tujuan Program Kerja 1. Terbentuknya tim LD Nasional ISMKI 2017-2018 pada awal kepengurusan mengacu pada timeline dan teknis yang telah ditentukan. 2. Tersedianya grup komunikasi LD yang tertata dan teratur. C. Deskripsi Program Kerja LD Army merupakan titik awal pembentukan tim LD Nasional ISMKI 2017-2018 yang berawal dari mekanisme rekrutmen. Proses penjaringan staf dilakukan secara komprehensif untuk menggali potensi pendaftar staf LD. Setelah didapatkan PHN LD, maka akan dibentuknya grup komunikasi LD Nasional serta membuat SOP Komunikasi untuk kelancaran koordinasi internal PHN LD. D. Value Sinergis. E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Sekbid LD membuat perencanaan SDM yang dibutuhkan untuk LD Nasional. 2. Sekbid LD mengeksplorasi potensi pendaftar staff LD dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan perencanaan SDM. 3. Setelah selesai proses rekruitmen, akan dilakukan pemilihan staf LD berdasarkan hasil penilaian potensi pendaftar. 181

4. Terpilihnya staf LD Nasional. 5. Pembentukan grup komunikasi LD Nasional. 6. Pembuatan dan sosialisasi SOP Komunikasi kepada staf LD. F. Sasaran Program Kerja Calon staf LD Nasional dan staf LD Nasional terpilih. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Januari 2017. H. Indikator Keberhasilan 1. Terbentuknya PHN LD sesuai dengan timeline dan teknis yang ditentukan (30%). 2. Terbentuknya grup komunikasi PHN LD selambatnya 1 minggu setelah pengumuman staf terpilih (30%). 3. Terbentuknya SOP komunikasi selambatnya 6 minggu setelah grup komunikasi terbentuk (20%). 4. Sosialisasi SOP Komunikasi kepada Staff LD Nasional selambatnya 2 minggu setelah IMSS (10%). 5. Evaluasi SOP komunikasi setiap 3 bulan (10%). I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Hawari Martanusa 2. LD Army on Fire! A. Latar Belakang Program Kerja Keberagaman potensi yang dimiliki staf merupakan kekuatan tim untuk saling melengkapi. Meskipun telah terpilih staf melalui rekrutmen, masih diperlukan pengembangan wawasan dan penanaman dasar organisasi ISMKI. Semua diupayakan demi terwujudnya kesinergisan dan pemahaman yang luas dan tepat terhadap LD. Sehingga staf LD yang telah dibekali ini mampu menjalankan amanahnya dengan benar. B. Tujuan Program Kerja 1. Mengenalkan basic organisasi kepada staf sebagai acuan dasar dalam pergerakan LD selama kepengurusan. 2. Membentuk pemahaman staf LD yang luas terhadap ISMKI, arah gerak LD dan skill lain yang dibutuhkan agar mampu memberikan kontribusi maksimal untuk LD dan ISMKI. 3. Menjalin silaturahmi dan komunikasi kepada pengurus LD periode 2016-2017.

182

C. Deskripsi Program Kerja Pengembangan wawasan terkait dasar-dasar organisasi dan fungsi ISMKI, bekal untuk menjadi sumber kaderisasi yang terdiri dari materi-materi yang dijelaskan pada Buku Pedoman Pelaksanaan Kaderisasi (BPPK), metode dan teknis kaderisasi (baik kaderisasi mahasiswa baru maupun calon pengurus BEM/Senat Mahasiswa /sejenisnya) dan tukar wawasan bersama alumni PHN LD sebelumnya. D. Value Terdidik. E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan bahan pengembangan wawasan yang dapat diakses oleh staf LD  AD/ART ISMKI  GBHO ISMKI  Buku Putih ISMKI  Grand Design ISMKI 2017-2018 khususnya bidang LD  Buku Pedoman Pelaksanaan Kaderisasi (BPPK) 2. Pengembangan wawasan dilakukan secara Net Meeting dengan metode diskusi interaktif dan/atau Direct Meeting pada IMSS. 3. Pengembangan wawasan dilakukan minimal sebanyak 3 kali dalam rentang waktu yang ditentukan (Januari - Februari) dengan rincian:  Dua kali pertemuan diskusi internal PHN LD membahas dasar organisasi, BPPK, teknik kaderisasi.  Satu kali pertemuan bersama alumni PHN LD periode sebelumnya untuk bertukar wawasan. 4. Melakukan evaluasi staf LD setelah pengembangan selesai dengan membuat checklist pencapaian. F. Sasaran Program Kerja PHN LD. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Januari 2017 - Februari 2017 H. Indikator Keberhasilan 1. Tersedianya bahan pengembangan wawasan sebagai acuan topik yang akan dibahas (15%). 2. Seluruh PHN LD mengikuti seluruh rangkaian pertemuan LD Army On Fire! (25%).

183

3. Seluruh PHN LD memahami dasar organisasi ISMKI, arah gerak LD, materi yang ada di BPPK, metode dan teknis kaderisasi dan evaluasi LD dengan pencapaian standar nilai diatas 80 yang dievaluasi dengan pre-test dan post-test (30%). 4. Seluruh PHN LD mampu menjadi sumber kaderisasi bagi Wilayah dan institusi (30%) yang dievaluasi dengan checklist PHN LD. I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Hawari Martanusa

3. Team Building LD Army A. Latar Belakang Program Kerja Kompetensi staf memang merupakan hal yang harus dibangun sebagai modal dalam menjalankan kepengurusan. Namun, diperlukan juga kondisi lingkungan yang kondusif dan mendukung kinerja staf tersebut agar semakin baik hasil kinerja yang akan dicapai. Kekeluargaan dalam internal LD dapat menjadi solusi agar terciptanya suasana nyaman dan bersahabat dalam menjalankan kepengurusan. Lebih dari itu, keberhasilan kinerja tim akan lebih maksimal jika dipayungi dengan atmosfir kekeluargaan. B. Tujuan Program Kerja 1. Terciptanya suasana kondusif dan kekeluargaan bagi PHN LD untuk menunjang kinerja kepengurusan. 2. Meningkatkan team chemistry atau keakraban antar internal LD. C. Deskripsi Program Kerja Program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kekeluargaan di antara PHN LD. Program kerja ini dilaksanakan sebanyak 3 kali, pada awal, tengah dan akhir kepengurusan (diperkirakan pada bulan Februari, Juni, dan Oktober), baik secara tatap muka langsung maupun secara online. D. Value Sinergis. E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah dengan mengadakan pertemuan baik secara langsung maupun online yang dilakukan dengan cara pendekatan antar personal / kelompok, dalam

184

suasana yang menarik dan menyenangkan dan diharapkan mampu meningkatkan keakraban dan kekeluargaan.

F. Sasaran Program Kerja PHN LD. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Februari, Juni, Oktober 2017 H. Indikator Keberhasilan 1. Terlaksananya 1 kali team building secara tatap muka langsung (15%). 2. Terlaksananya 3 team building selama kepengurusan (45%). 3. 80% PHN LD mengikuti seluruh team building (25%). 4. Dilakukan survei kepuasan team building dan didapatkan hasil yang memuaskan (15%). I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Hawari Martanusa

4. LD Army Report A. Latar Belakang Program Kerja Suatu organisasi harus mampu menjaga ritme produktifitas bidang/pengurus agar tetap dalam performa yang maksimal. Dalam menjalankan kepengurusan suatu organisasi diperlukan suatu pemantauan terhadap kinerja staf sebagai bentuk monitoring dan evaluasi kepada kinerja staf LD yang diharapkan mampu menjadi instrument yang mengingatkan dan meningkatkan performa dalam bekerja. Maka dari itu, diperlukan suatu rapor pengurus yang dilakukan berkala dengan checklist tertentu sebagai indikator untuk mengukur performa staf. B. Tujuan Program Kerja 1. Meningkatkan dan menjaga mutu staf PHN LD. 2. Menjaga agar performa staf PHN LD tetap dalam ruang gerak yang diharapkan.

185

C. Deskripsi Program Kerja LD Army Report terdiri dari kompetensi dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh PHN LD dan hal-hal yang harus dilakukan oleh PHN LD pada kepengurusan ini. Checklist ini akan dievaluasi secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh Koordinator Bidang LD. D. Value Terdidik. E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut 1. Membuat checklist PHN LD. 2. Dalam rentang waktu menuju LD Army Report, Koordinator Nasional LD memantau kinerja staf selama kepengurusan dan mencatat hal yang diperlukan sebagai bentuk monitoring dan evaluasi kinerja. 3. Melakukan evaluasi rutin setiap 3 bulan berdasar checklist dengan cara pendekatan interpersonal kepada masing-masing staf. 4. Memberikan hasil evaluasi kepada staf. F. Sasaran Program Kerja Staf LD Nasional. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja April – Juli – Oktober 2017, Januari 2018. H. Indikator Keberhasilan  Terbentuknya checklist PHN LD pada awal kepengurusan selambatnya 1 minggu setelah IMSS (40%).  Evaluasi rutin pelaksanaan checklist pada setiap 3 bulan (30%).  Seluruh staf LD menerima rapor dari Koordinator Nasional selama pelaksanaan evaluasi (30%) I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Hawari Martanusa

186

5. Bank Data LD A. Latar Belakang Program Kerja Suatu bidang dalam organisasi sebesar ISMKI pasti memiliki beragam informasi, data yang datang dan akan dipergunakan untuk analisa keberhasilan suatu program kerja, diolah menjadi informasi menarik dan lain-lain. Maka dari itu, diperlukan suatu tata kelola informasi/data yang tersusun rapi dan profesional dimana data ini akan dipergunakan untuk kepentingan – kepentingan tertentu. Fokusnya adalah data/informasi yang berhubungan dengan LD ISMKI. B. Tujuan Program Kerja 1. Menjadikan LD Nasional sebagai episentrum dalam sumber data terkait pengembangan kepemimpinan/kaderisasi. 2. Mencatat dan menyimpan hasil dari setiap program kerja yang diolah dalam data yang informatif untuk dipergunakan bagi LD kedepannya ataupun ISMKI. C. Deskripsi Program Kerja Bank Data LD merupakan pusat pengumpul informasi yang dikelola secara teratur dan rapi agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya jika diperlukan. Data-data tersebut akan disimpan secara internal ataupun akan dipublikasikan jika diperlukan. D. Value Universal. E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mencari data yang diinginkan. 2. Mengolah data dan disajikan dalam bentuk yang informatif. 3. Data disimpan ataupun dipublikasikan tergantung situasi. 4. Data dapat di-update apabila ada perubahan sewaktu-waktu. F. Sasaran Program Kerja LD dan mahasiswa Kedokteran Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Selama kepengurusan.

187

H. Indikator Keberhasilan  Terkumpulnya data mengenai (berikut adalah yang ditargetkan, tidak menutup kemungkinan ada data lainnya): o Database LD Nasional – LD Wilayah – LD Institusi (20%) o Data assessment, monitoring dan evaluasi LD selama kepengurusan (15%) o Absensi, Notulen rapat/pertemuan (5%) o Jumlah mahasiswa baru FK se-Indonesia (5%) o Jumlah partisipasi institusi dalam LKMM Wilayah (10%) o Jumlah partisipasi institusi dalam LKMM Nasional (10%) o Jumlah partisipasi institusi dalam TFT Nasional dan Wilayah (10%) o Jumlah partisipasi institusi dalam Be The Leaders (5%)  Dilakukannya update data yang diperbaharui sesuai dengan kondisi (20%) I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Desi Fitri  Qurrata Ayuni. Wae

B. Program Koordinasi Nasional-Wilayah-Institusi Selain menjalankan roda sebagai sebuah organisasi, ISMKI juga memiliki fungsi sebagai wadah atau ikatan bagi seluruh institusi. Koordinasi dan komunikasi merupakan elemen yang sangat penting untuk keberlangsungan dan keberhasilan ISMKI Nasional dalam menjalankan tugasnya. Nasional sebagai struktur tertinggi di ISMKI seharusnya berfungsi sebagai pembuat pedoman bagi wilayah dan institusi. Diharapkan akan terwujudnya koordinasi Nasional-Wilayah-Institusi yang signifikan dan mampu meningkatkan produktivitas LD Nasional – Wilayah dan Institusi.

6. Menuju IMSS A. Latar Belakang Program Kerja Momentum IMSS merupakan golden period bagi ISMKI untuk membangun koordinasi bersama institusi dan wilayah. Adanya transisi kepengurusan dari periode sekarang ke periode yang akan datang, perumusan rekomendasi untuk kepengurusan berikut, diadakannya pertemuan antar bidang dapat dijadikan instrument penting untuk membangun komunikasi awal yang baik. Tidak bisa dipungkiri kendala suatu organisasi sebesar ISMKI salah satunya adalah koordinasi. Diperlukan komitmen bersama sejak awal, menanamkan kesadaran diri, pengenalan arah gerak bidang demi mengupayakan koordinasi yang lebih baik. 188

B. Tujuan Program Kerja 1. Membentuk kesigapan LD untuk menyongsong kepengurusan. 2. Memperkenalkan konsep kerja LD periode 2017-2018. 3. Membentuk komitmen dan koordinasi LD Nasional bersama LD Wilayah dan LD Institusi yang lebih baik. C. Deskripsi Program Kerja Program kerja yang dilaksanakan di sebelum IMSS yang bertujuan untuk menegakkan pedoman di antara Nasional-Wilayah-institusi. Dan menjadi titik awal koordinasi LD selama kepengurusan. Program kerja ini terdiri dari:  Penyusunan evaluasi LD Nasional-LD wilayah-LD institusi.  Survei kebutuhan insitusi terhadap wilayah dan institusi-wilayah terhadap nasional.  Evaluasi dan revisi BPPK (Termasuk SOP LKMM Lokal – Wilayah dan Nasional, SOP TFT Wilayah dan Nasional) jika diperlukan dan penetapan konten BPPK sebelum dibukukan.  Publikasi wujud Buku Panduan Pelaksanaan Kaderisasi (BPPK) dan strategi penerapan.  Pembuatan Survival Kit.  Publikasi Grand Design LD (Grand Design yang sudah didiskusikan dengan PHN LD dan LD Wilayah dan disesuaikan dengan hasil survei kebutuhan).  Pembentukan SOP Komunikasi dan koordinasi Nasional-Wilayah-institusi.  Persiapan LD-session di IMSS D. Value Sinergis, Aktif Kontributif dan Universal. E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Membagi PHN LD kedalam tim-tim yang diperlukan untuk mempersiapkan pemaksimalan momentum IMSS. 2. Mengevaluasi dan membuat item-item yang diperlukan untuk menunjang persiapan menuju IMSS (lihat itemnya di deskripsi program kerja). 3. Pengemasan dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami kepada publik. 4. Siap untuk dipublikasikan dan disosialisasikan khususnya kepada LD Wilayah dan LD Institusi. 5. Menyelenggarakan SCO LD-session di IMSS.

189

F. Sasaran Program Kerja Staf LD Nasional, LD Wilayah dan LD Institusi. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Januari – Februari 2017 H. Indikator Keberhasilan  Terkumpulkannya evaluasi dan kebutuhan dari LD institusi, LD Wilayah dan Nasional (40%) .  Terpublikasikannya Survival Kit dan Grand Design LD selambatnya di H-1 pelaksanaan IMSS (10%).  Terlaksananya SCO LD-session di IMSS dengan dihadiri oleh ¾ PHN LD Nasional, perwakilan LD Wilayah 1-4 dan perwakilan LD Institusi sekurang-kurangnya 25 institusi (30%).  Disepakatinya seluruh SOP Nasional-Wwilayah-institusi di SCO LD-session (10%).  Dilakukan monitoring dan evaluasi minimal sebanyak 3 kali selama kepengurusan terhadap SOP yang telah disepakati (10%). I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 7.500.000,00 J. Penanggung Jawab Hawari Martanusa

7. Halo Indonesia! A. Latar Belakang Program Kerja Komunikasi dan penyampaian informasi merupakan hal yang penting dalam menjalin suatu koordinasi organisasi. Semua sektor-sektor yang dapat menunjang kelancaran suatu organisasi hendaknya difasilitasi sebuah wadah agar mereka dapat berkomunikasi dengan lancar. Berawal dari sini, diharapkan akan muncul suatu koordinasi yang lancar dan dapat digunkan secara terus menerus di ISMKI. Maka dari itu, LD ISMKI memfasilitasi wadahwadah ini ada dan tertata penggunaannya. B. Tujuan Program Kerja 1. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi di antara PHN LD dengan LD Wilayah dan LD Institusi. 2. Mempermudah penyampaian informasi terkait LD / ISMKI. 190

C. Deskripsi Program Kerja Program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi di antara PHN LD dengan LD Wilayah dan LD institusi, terdiri dari pembentukan grup komunikasi, SOP Komunikasi dan Koordinasi D. Value Sinergis dan Universal. E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah dengan cara membuat grup komunikasi yang tertata dan diatur dengan SOP Komunikasi demi kelancaran koordinasi. Grup komunikasi yang dimaksud adalah grup komunikasi inti yang menjadi platform basis koordinasi LD. 1. Grup komunikasi LD Nasional – LD Wilayah dan LD Institusi. 2. Grup komunikasi Koordinator Nasional LD – sekbid LD Wilayah. 3. Grup komunikasi PHN LD – PHW LD. 4. Grup komunikasi penanggung jawab wilayah terkait – PHW LD terkait. F. Sasaran Program Kerja Staf LD Nasional, LD Wilayah dan LD Institusi. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Januari – Maret 2017 H. Indikator Keberhasilan  Grup komunikasi LD Nasional – LD Wilayah – LD Institusi o Terbentuknya grup komunikasi LD nasional – LD Wilayah - LD Institusi dan dilakukan pengenalan jajaran kepengurusan PHN LD 2017-2018 selambatnya 2 minggu setelah IMSS (5%). o 100% LD Institusi di seluruh Indonesia tergabung dalam grup komunikasi (10%).  Grup komunikasi Koordinator Nasional LD – sekbid LD Wilayah o Terbentuknya grup komunikasi Koordinator Nasional LD – sekbid LD Wilayah dan dilakukan pengenalan koordinasi awal selambatnya 1 minggu setelah sekbid LD Wilayah tersebut terpilih (5%). o Seluruh Sekbid LD Wilayah tergabung dalam grup komunikasi (10%).  Grup komunikasi PHN LD – PHW LD o Terbentuknya grup komunikasi PHN LD – PHW LD dan dilakukan pengenalan koordinasi awal selambatnya 1 minggu setelah terpilihnya kepengursan LD Wilayah tersebut (5%). 191

o Seluruh PHN LD – PHW LD tergabung dalam grup komunikasi (10%).  Grup komunikasi penanggung jawab wilayah terkait – PHW LD terkait o Terbentuknya grup komunikasi penanggung jawab wilayah terkait – PHW LD terkait dan dilakukan pengenalan koordinasi awal selambatnya 2 minggu setelah terpilihnya kepengursan LD Wilayah tersebut (5%). o Seluruh penanggung jawab wilayah terkait – PHW LD terkait tergabung dalam grup komunikasi (10%).  Diselesaikannya dan disepakati SOP Koordinasi (10%)  Berjalannya komunikasi dan koordinasi di antara LD Nasional-LD Wilayah-LD Institusi yang sesuai dengan SOP (30%). I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Seluruh PHN LD.

8. LD Award A. Latar Belakang Program Kerja ISMKI memiliki fungsi sebagai ikatan dan organisasi. Sebagaimana fungsinya tersebut program kerja yang dibuat oleh ISMKI haruslah berupa jawaban dari permasalahan yang ada dan memang dibutuhkan oleh mahasiswa Kedokteran Indonesia. Dalam menjawab dan melaksanakan program kerjanya, akan amat sangat diperlukan dukungan dan partisipasi aktif dari wilayah maupun institusi untuk mensukseskan program kerja yang telah dicanangkan hingga pada akhirnya mampu memenuhi kebutuhan institusi. Selama ini, harus diakui bahwa angka institusi yang mengikuti LKMM Lokal sudah diatas 80% dari seluruh institusi di Indonesia. Artinya, keterlibatan institusi berdampak bagi program kaderisasi yang dicanangkan oleh LD ISMKI. Namun, banyak sektor yang harus ditingkatkan angka partisipasinya, seperti pertemuan forum nasional yang mempertemukan Nasional – Wilayah – institusi, partisipasi pengiriman delegasi LKMM Wilayah dan Nasional, pelaksana tenderisasi, dan lain-lain harus lebih ditingkatkan lagi. Namun, suatu kinerja dan kerjasama yang telah dibangun dengan terstruktur dan aman selama kepengurusan harus pula mendapatkan apresiasi. Demi menjaga dan meningkatkan partisipasi instutusi dalam menyukseskan program kerja LD, maka lahirlah suatu bentuk apresiasi yang diberikan oleh LD Nasional ISMKI kepada institusi dan Wilayah. B. Tujuan Program Kerja 192

1. Menunjukkan inklusivitas dan apresiasi LD kepada institusi dan LD Wilayah yang telah berperan aktif di setiap program kerja LD. 2. Meningkatkan semangat dan angka partisipasi institusi di Indonesia untuk menyukseskan program kerja LD. 3. Meningkatkan mutu pelaksanaan program kerja LD baik itu di tingkat institusi – Wilayah maupun nasional. C. Deskripsi Program Kerja LD Award merupakan penghargaan yang diberikan LD kepada institusi dan LD Wilayah sebagai bentuk apresiasi dan meningkatkan angka partisipasi institusi dalam menyukseskan program kerja LD. LD Award akan disusun sebaik-baiknya demi didapatkan hasil yang objektif dan mampu dipertanggungjawabkan. Dengan berkoordinasi dengan LD Wilayah dalam pemantauan terhadap LD Institusi, diharapkan LD Award mampu memacu semangat LD Institusi dan LD Wilayah dalam berperan mensukseskan program kerja LD Nasional yang dibuat untuk kita bersama. Pemberian LD Award akan dilakukan sebanyak 3 kali selama kepengurusan. D. Value Aktif Kontributif dan Universal. E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan tim LD Award yang terdiri dari PHN LD. 2. Membuat panduan pelaksanaan LD Award dan garis koordinasi antar tim. 3. Membuat borang penilaian LD Award yang merujuk pada angka partisipasi institusi/wilayah dalam program kerja (keaktifan) dan kreasi pelaksanaan program kerja LD yang dikerjakan di institusi maupun wilayahnya (kualitas). 4. Borang penilaian dilengkapi oleh institusi dan wilayah disertai bukti yang mendukung, namun tetap dalam pemantauan LD Nasional. 5. LD Nasional merekap borang penilaian dan siap mengumumkan pemenang LD Award. 6. LD Award akan dilakukan selama 3 kali selama masa kepengurusan (setelah RAKORNAS, setelah LKMM Nasional dan setelah IMSS). 7. Selama LD Award dilaksanakan, akan dilakukan pemantauan angka partisipasi (keaktifan) dan pelaksanaan program kerja (kualitas) institusi dan wilayah meningkat atau tidak. Untuk mengukur keberhasilan program kerja. F. Sasaran Program Kerja LD Wilayah dan LD Institusi. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Pengumuman LD Award akan dilaksanakan pada: 193

1. Saat RAKORNAS 2. Saat LKMM Nasional 3. Saat IMSS H. Indikator Keberhasilan  Terbentuknya tim LD Award pada awal kepengurusan LD Nasional selambatnya 1 minggu setelah IMSS (10%).  Diselesaikannya panduan pelaksanaan LD Award selambatnya 1 bulan setelah IMSS (20%).  Diselesaikannya borang penilaian LD Award selambatnya 7 minggu setelah IMSS (20%).  Meningkatnya angka partisipasi institusi dalam: o Melaksanakan kegiatan sesuai BPPK (10%) - Kesesuaian dan kreatifitas pelaksanaan LKMM Lokal - Kesesuaian dan kreatifitas pelaksanaan LKMM Wilayah - Kesesuaian dan kreatifitas pelaksanaan TFT Wilayah o Pendelegasian LKMM Wilayah (7,5%) o Pendelegasian LKMM Nasional (12,5%) o Keaktifan dalam koordinasi yang dipantau dan diukur selama Net Meeting, Direct Meeting, pemberian feedback, dll (7,5%) o Be The Leaders (2,5%) o Pendelegasian TFT Nasional dan Wilayah (7,5%) I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 500.000,J. Penanggung Jawab  Nadya Aprillianti  Salim  Rahmatullah Pujo W.

C. Program Kaderisasi PHN LD yang profesional dan berkompeten, PHN LD yang bisa bekerja secara optimal dan terbentuknya koordinasi di antara nasional-wilayah-institusi adalah hal penunjang bagi program kerja kaderisasi LD. Sebagaimana tugas yang diamanahkan kepada bidang ini adalah menjamin kaderisasi, pengembangan kepemimpinan bagi mahasiswa Kedokteran Indonesia agar mampu menjadi karakter yang berkualitas. Kaderisasi yang dimaksud adalah 194

kaderisasi seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia (mahasiswa baru, calon pemimpin organisasi mahasiswa, calon pengurus BEM/Senat mahasiswa)

9. Kaderisasi Berjenjang Sesuai Buku Pedoman Pelaksanan Kaderisasi (BPPK) ISMKI A. Latar Belakang Program Kerja LD ISMKI sejauh ini telah mengupayakan dan melaksanakan kaderisasi berjenjang sesuai yang tertera di GBHO dan arahan dari sekertaris jenderal. Kaderisasi berjenjang merupakan model kaderisasi yang diterapkan oleh ISMKI untuk mampu menciptakan kader terbaik yang dapat memberikan kontribusinya untuk Indonesia. BPPK merupakan kitab atau acuan dasar pelaksanaan kaderisasi di Institusi, wilayah maupun Nasional. Telah dibuat sedemikian rupa untuk mencakup semua aspek yang mengatur mengenai standar operasional prosedur kaderisasi. Tahun ini, akan digencarkan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan kaderisasi di institusi ataupun wilayah dengan kesesuainnya pada BPPK. B. Tujuan Program Kerja

1. Menjadikan BPPK sebagai acuan utama pelaksanaan kaderisasi ISMKI. 2. Mengevaluasi pemakaian BPPK di institusi, wilayah maupun nasional. 3. Mengatur proses kaderisasi dengan sistem kaderisasi berjenjang ISMKI yang telah dilakukan pada periode kepengurusan sebelumnya.

C. Deskripsi Program Kerja Kaderisasi berjenjang pada BPPK adalah pedoman pelaksanaan kaderisasi bagi seluruh LD institusi dan LD wilayah, baik pelaksanaan LKMM maupun pelaksanaan TFT. Evaluasi Buku Alur Kaderisasi ini akan dilaksanakan di awal kepengurusan, pada bulan Februari dan disosialisasikan kembali pada IMSS. Program kerja ini terdiri dari:  Evaluasi dari LD institusi dan wilayah kepengurusan sebelumnya serta ketua pelaksana LKMM wilayah dan nasional terhadap pelaksanaan BPPK.  Sinergisitas BPPK nasional dengan wilayah.  Pemantauan pelaksanaan LKMM Lokal dan menjaga mutu LKMM Wilayah dan LKMM Nasional.  Penambahan SOP Pelaksanaan TFT Wilayah dan Nasional.  SOP Pelaksanaan dan evaluasi BPPK. D. Value Sinergis, Aktif Kontributif, Terididik, Universal 195

E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah dengan mengevaluasi pelaksanaan dan pemakaian BPPK pada periode sebelumnya dan memastikan pelaksanaannya pada tahun ini. Membukukan BPPK agar terbit dan berwujud agar dapat mudah diakses oleh subjek dan objek kaderisasi. Serta diakhir kepengurusan akan dilakukan evaluasi pemakaian BPPK dan akan dijadikan laporan bagi periode selanjutnya untuk membuat perubahan pada BPPK jika diperlukan. F. Sasaran Program Kerja Seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Selama periode kepengurusan H. Indikator Keberhasilan  Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk survey terhadap BPPK dari LD institusi dan wilayah sebelum IMSS sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan (15%)  Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksanaan LKMM wilayah dan nasional di awal kepengurusan / sebelum IMSS sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan yang dilakukan secara deep interview (5%)  Terkumpulnya data persentase pemakaian BPPK disetiap institusi (15%)  Disergiskannya Buku Alur Kaderisasi nasional dengan wilayah (20%)  Membukukan konten BPPK selambatnya 1 hari sebelum IMSS (15%)  Mensosialisasikan kembali BPPK pada IMSS dan selambatnya 1 minggu setelah IMSS kepada LD seluruh Indosia (10%)  Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk survey terhadap BPPK dari LD institusi dan wilayah di akhir kepengurusan / sebelum 6th IMSS sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan (15%)  Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksanaan LKMM wilayah dan nasional di akhir kepengurusan / sebelum 6th IMSS sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan yang dilakukan secara deep interview (5%) I.

Perkiraan Dana Program Kerja -

J. Penanggung Jawab  Eric Herrianto D. 196

 Salim  Rahmatullah Pujo W.  Sebrin Fathia R.

10. Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Nasional ISMKI 2017 A. Latar Belakang Program Kerja Seorang pemimpin ataupun pengembagan diri bukan merupakan hal yang didapat sejak lahir, melainkan hal yang dibentuk dan dibina di tempat yang tepat. Mahasiswa Kedokteran Indonesia merupakan salah satu elemen masyarakat yang nantinya akan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan Negara ketika kelak di masa profesi. Mahasiswa Kedokteran Indonesia yang juga merupakan anggota ISMKI telah menjadi tanggung jawab bagi ISMKI untuk mengembangkan potensi diri didalamnya. Sebagaimana yang telah diatur dalam kaderisasi berjenjang ISMKI, Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) hadir untuk menjawa kebutuhan ini. LKMM Lokal 1 dan 2, dilanjutkan dengan LKMM Wilayah telah disediakan kepada kader kader ISMKI untuk berkembang. Diperlukan lagi, wadah kaderiasi puncak sebagai titik akhir perjalanan kaderisasi mereka agar terbentuk kader/output yang telah dicanangkan di BPPK. Maka dari itu, LKMM Nasional hadir sebagai wadah pengkaderan tingkat nasional yang telah menjadi program tahunan dari ISMKI yang melibatkan seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia dimana ilmu dan cakupan bahasan didalamnya akan dikelola secara profesional dan diharapkan mampu mencetak kader-kader calon pemimpin bangsa. B. Tujuan Program Kerja

1. Meningkatkan kualitas, kapasitas dan kompetensi kader melalui proses kaderisasi 2. 3. 4. 5. 6.

yang terarah dan berjenjang Memberikan pemahaman mengenai lingkungan dan situasi ISMKI Memberikan pengetahuan tentang realita mahasiswa Kedokteran dan kondisi kesehatan di Indonesia untuk memicu pergerakan mahasiswa. Memfasilitasi setiap individu agar dapat memberikan segala kemampuan sesuai bidang keahliannya agar dapat memberikan kontribusi yang tepat bagi institusinya. Membangun kerjasama antar institusi, menjadi wadah pembangunan relasi diantara peserta. Mencetak pemimpin-pemimpin yang siap berkontribusi optimal di tingkat institusi, wilayah, nasional maupun internasional 197

C. Deskripsi Program Kerja LKMM Nasional merupakan program kerja unggulan penghasil pemimpin yang dimiliki oleh LD Nasional. Inovasi yang akan dilakukan di tahun ini adalah menjaga mutu pelaksanaan LKMM Nasional, meningkatkan minat peserta untuk mengikuti LKMM Nasional dengan bekerjsama bersama VPPD. Institusi pelaksana LKMM Nasional adalah perpanjangan tangan dari PHN LD untuk menjadi pengkader dan membuat proses yang menghasilkan pemimpin, oleh karena itu institusi dan panitia pelaksana LKMM Nasional harus memiliki profesionalitas sebagai seorang pengkader. LKMM Nasional harus mampu menjadi puncak kaderisasi ISMKI yang menghasilkan output yang berkualitas. Dengan menjaga kualitas mutu peserta dan pelaksana diharapkan mampu menjadikan LKMM Nasional tahun ini di Universitas Jenderal Soedirman menjadi salah satu LKMM Nasional terbaik yang pernah diadakan. D. Value Terdidik dan Universal. E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi pelaksanaan LKMM Nasional tahun lalu yang disesuaikan dengan arahan konsep LKMM Nasional 2017 dari sekertaris jenderal / rekomendasi. 2. Membuat guideline pelaksanaan yang mencakup hal-hal yang dibutuhkan di LKMM Nasional yang dipadukan dengan sistem kaderisasi berjenjang yang diatur dalam BPPK. 3. Pembuatan panitia SC-OC yang kemudian dilakukan koordinasi rutin dan efektif untuk mempersiapkan LKMM Nasional. 4. Melakukan promosi dan sosialisasi kepada institusi seluruh Indonesia dan melakukan pendekatan khusus kepada institusi yang kurang aktif dalam berpartisipasi di LKMM Nasional 5. Persiapan teknis kegiatan termasuk mengundang pembicara / pengisi materi LKMM Nasional 6. Persiapan penjaringan peserta dengan memperhatikan standar minimal calon peserta LKMM Nasional 7. Persiapan penjaringan fasilitator dan komandan lapangan LKMM Nasional 8. Pemilihan peserta LKMM Nasional, fasilitator dan komandan lapangan 198

9. Pelaksanaan LKMM Nasional 10. Follow up Point of Action (PoA) yang merupakan bukti konkrit yang dilakukan seluruh peserta LKMM Nasional sebagai implementasi proses pembelajaran yang mereka dapatkan di LKMM Nasional 11. Pemberian sertifikat dan pengumuman kelulusan peserta LKMM Nasional 12. Membuat evaluasi pelaksanaan LKMM Nasional F. Sasaran Program Kerja Seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Oktober / November 2017 H. Indikator Keberhasilan  Kepesertaan (25%) o Terdapat minimal 60% institusi anggota ISMKI yang mengirimkan perwakilan peserta (40%) o Terdapat minimal 150 peserta LKMM Nasional (40%) o 80% peserta yang terdaftar hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara terhitung dari materi pertama hingga penutupan (20%)  Perencanaan Kegiatan (20%) o Terbentuknya standar minimal pelaksanaan LKMM Nasional yang didasarkan pada evaluasi dan saran dan disosialisasikan selambatnya 5 bulan sebelum pelaksanaan LKMM Nasional (25%) o Terbentuknya pembagian tugas di antara SC dengan OC selambatnya 5 bulan sebelum pelaksanaan LKMM Nasional (20%) o Terbentuknya timeline kerja yang dijadikan acuan progress persiapan kegiatan selambatnya 5 bulan sebelum pelaksanaan LKMM Nasional (20%) o Terpilihnya fasilitator dan komandan lapangan LKMM Nasional selambatnya 2 bulan sebelum pelaksanaan LKMM Nasional (10%) o Peserta LKMM Nasional telah terpilih selambatnya 2 minggu sebelum pelaksanaan LKMM Nasional (10%) o Dilakukannya brainstorming sebelum pelaksanaan LKMM Nasional oleh fasilitator untuk mencetak standar pemahaman peserta sebelum mengikuti LKMM Nasional, dimana 75% peserta mengikuti proses brainstorming dengan intensitas minimal 50% dari intensitas total pelaksanaan brainstorming (15%)

199

 Kemampuan Peserta (30%) o Semua materi yang telah direncanakan, berhasil disampaikan dan sesuai dengan BPPK (30%) o Terjadinya peningkatan kemampuan peserta, ditandai minimal 80% peserta lulus dengan nilai post test minimal 80 dan maksimal 15% peserta yang mendapat nilai dibawah 50 di setiap materi yang diadakan evaluasi (30%) o 80% Peserta LKMM Nasional mendapatkan penilaian minimal pada kategori “baik/memuaskan” yang merupakan intepretasi hasil akhir penilaian total peserta selama LKMM Nasional yang merupakan gabungan dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor (40%)  PoA (15%) o Peserta berhasil menyelenggarakan PoA maksimal 2 bulan setelah pelaksanaan LKMM Nasional (30%) o 90% peserta terlibat dalam pelaksanaan PoA (30%) o Kegiatan PoA yang dilakukan dapat memberikan kebermanfaatan yang luas dan merupakan implementasi dari seluruh proses pembelajaran yang didapat di LKMM Nasional (40%)  Feedback kegiatan (10) o Acara terselenggara dengan baik ditandai minimal 75% delegasi memberikan feedback positif/baik pada kuisioner post acara (100%) I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 200.000.000,J. Penanggung Jawab  Lukman Hakim  Nurullia Rahmawati

11. Training for Trainer (TFT) A. Latar Belakang Program Kerja Dewasa ini, kemampuan untuk menjadi trainer dengan keahlian seperti public speaking, penyampaian informasi secara menarik sangat dibutuhkan untuk dimiliki. Jika melihat IFMSA sebagai induk organisasi mahasiswa Kedokteran dunia, sedang digencarkan dan menjadi program tahunan yang berjenjang untuk menghasilkan seorang trainer. Besar harapan agar ISMKI mampu mencetak trainer yang dapat berguna dan bersertifikasi IFMSA untuk meningkatkan angka trainer ISMKI agar semakin berkualitas 200

kedepannya. Meskipun telah dibuka TFT di tingkat wilayah yang berstandar nasional, ISMKI harus tetap membuka kesempatan anggotanya jika ingin menambah skill dan mengembangkan dirinya dengan TFT yang berstandar IFMSA. Disamping itu, TFT Wilayah yang juga telah dilaksanakan oleh LD Wilayah harus dikembangkan dan dijaga mutunya. Output yang dihasilkan adalah trainer yang bersertifikasi ISMKI hendaknya memiliki kapabilitas yang unggul dan mampu menjadi trainer yang handal. B. Tujuan Program Kerja 1. Memfasilitasi terbentuknya trainer yang akan dipergunakan dalam kegiatan tertentu 2. Menjaga dan meningkatkan mutu trainer yang akan dicetak 3. Meningkatkan angka trainer ISMKI yang bersertifikasi IFMSA 4. Menjaga mutu pelaksanaan TFT Wilayah C. Deskripsi Program Kerja Program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan trainer mahasiswa Kedokteran di Indonesia, seperti public speaking dan presentasi. TFT Nasional akan dilaksanakan berdasarkan SOP dan sertifikasi internasional dari IFMSA. D. Value Terdidik, Universal E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah sebagai berikut: - TFT Nasional 1. Melakukan evaluasi TFT Nasional tahun sebelumnya 2. Berkoordinasi dengan koordinator trainer ISMKI untuk membuat guideline dan SOP TFT 3. Berkoordinasi dengan CIMSA untuk pendelegasian peserta TFT berstandar IFMSA 4. Follow-up dan evaluasi kegiatan - TFT Wilayah 1. Evaluasi dan penetapan SOP TFT Wilayah 2. Pelaksanaan TFT Wilayah 3. Pelaksanaan PoA oleh peserta TFT Wilayah 4. Pemberian sertifikasi TFT berstandar ISMKI 5. Evaluasi kegiatan F. Sasaran Program Kerja 201

Seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Tentatif H. Indikator Keberhasilan  Terbentuknya standar minimal pelaksanaan TFT Nasional yang didasarkan pada SOP dan sertifikat internasional dari IFMSA (40%)  Minimal terpilihnya 10 peserta TFT Nasional dari ISMKI (30%)  Diselesaikannya SOP TFT Wilayah selambatnya 2 bulan sebelum kegiatan dan dilaksanakan sesuai SOP (30%) I.

Perkiraan Dana Program Kerja -

J. Penanggung Jawab  Desi Fitri  Qurrata Ayuni Wae

12. LD Library A. Latar Belakang Program Kerja LD memiliki tugas untuk mengembangkan potensi kaderi mahasiswa Kedokteran Indonesia. Kebutuhan mengenai ditemukannya informasi yang mudah bagi mahasiswa Kedokteran membuat LD harus memfasilitasi dan berbagi tentang sumber informasi / tools kepemimpinan. Maka dari itu, LD Library hadir sebagai pustaka utama bagi mahasiswa Kedokteran Indonesia yang mampu menyediakan informasi LD dan tools leadership. B. Tujuan Program Kerja 1. Menyediakan akses informasi kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia tentang tools kepemimpinan / terkait LD 2. Menyimpan materi LKMM, TFT yang mampu diakses publik 3. Menunjukkan inklusivitas LD C. Deskripsi Program Kerja 202

LD Library merupakan pustaka informasi / data yang disediakan di dropbox dan dapat diakses seluas-luasnya. Berisikan: 1. Seluruh materi yang disampaikan pada LKMM Lokal, Wilayah dan Nasional 2. Seluruh materi TFT wilayah dan nasional. 3. BPPK 4. Grand Design LD 2017-2018 5. Be The Leaders 6. Quotes kepemimpinan inspiratif 7. Rujukan artikel mengenai kepemimpinan 8. Video edukasi pengembangan diri, kepemimpinan dan organisasi 9. Dll. D. Value Aktif Kontributif, Universal

E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan dengan melakukan update secara berkala dan konten LD Library yang disusun dan tertata dengan rapi agar mudah dipahami dan diakses seluas – luasnya. F. Sasaran Program Kerja Seluruh masyarakat Indonesia G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Selama kepengurusan H. Indikator Keberhasilan  Mensosialisasikan dan mempromosikan LD Library setiap bulan kepada publik dengan media sosial yang ada (30%)  Membentuk tim redaksi LD Library selambatnya 1 bulan setelah IMSS (20%)  Update Dropbox LD yang dilakukan secara berkala minimal 4 kali selama kepengurusan (20%)  Melakukan evaluasi kepuasan dan didapat hasil positif/baik di rakornas dan akhir kepengurusan (30%) I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab 203

 Desi Fitri  Qurrata Ayuni Wae

13. Be The Leaders! A. Latar Belakang Program Kerja Mahasiswa Kedokteran Indonesia merupakan sasaran utama kaderisasi ISMKI, karena mereka adalah anggota ISMKI. Namun, tidak semua dari mereka yang akan mengikuti proses kaderisasi ke jenjang yang lebih tinggi dikarenakan kesempatan ataupun motivasi. LD ISMKI ingin memberikan kebermanfaatan kepada seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia tidak hanya yang mengikuti kaderisasi berjenjang yang dapat merasakannya. Namun kepada semuanya. LD ISMKI Tidak hanya berfokus dalam mensukseskan kaderisasi berjenjang ISMKI, bidang LD juga ingin menunjukkan sisi inklusivitas ke mahasiswa Kedokteran. Maka terbentuklah suatu ide untuk mempublikasikan suatu artikel kepemimpinan dan lomba quotes yang dapat diikuti seluruh mahasiswa Kedokteran. Harapannya, kebermanfaatan LD dapat dirasakan lebih bagi seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia B. Tujuan Program Kerja 1. Menunjukkan inklusivitas LD kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia 2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa Kedokteran Indonesia melalui artikel kepemimpinan C. Deskripsi Program Kerja Be the Leaders! Adalah bentuk inklusivitas dari LD institusi, LD wilayah dan LD nasional kepada seluruh mahasiswa Kedokteran, terdiri dari publikasi materi terkait kepemimpinan dalam bentuk poster dan atau video secara rutin minimal setiap 2 bulan dan kompetisi quotes kepemimpinan inspiratif yang akan dilakukan sebanyak 2 kali pada bulan Mei dan Oktober. D. Value Terdidik dan Universal E. Metode Program Kerja Metode yang dilakukan adalah dengan membagi dan memilih tim penulis redaksi publikasi (tulisan / video) yang kemudian dipublikasikan dalam rentang waktu yang ditentukan. Dan dipublikasi secara massif oleh LD se-Indonesia ke institusinya. F. Sasaran Program Kerja 204

Seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Artikel kepemimpinan : Setiap 2 bulan terhitung dari April Lomba quotes : Setiap bulan Mei dan Oktober H. Indikator Keberhasilan  Terpublikasikannya minimal 5 poster atau video tentang kepemimpinan (30%)  Publikasi disampaikan oleh minimal 30% LD Institusi ke institusinya (30%)  Terlaksananya kompetisi quotes sebanyak 2 kali dengan minimal keterlibatan 30 peserta (20%)  40% institusi pernah mengikuti lomba quotes yang diselenggarakan LD (20%) I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp. 1.000.000.J. Penanggung Jawab  Devi Putri R.  Dhany Febriantara  Fithriyyah  Amanda Putra

205

TIMELINE LD Army

LD Army on Fire!

Team Building LD Army

LD Army Report

Bank Menuju Data LD IMSS

Halo Indonesia!

LD Award

BPPK

LKMM Nasional

TFT

Be The LD Library Leaders

Januari 2017 Februari 2017 Maret 2017 April 2017

Artikel

Mei 2017

Quotes *Rakor nas

Juni 2017

Artikel

Juli 2017 Agustus 2017 September 2017

#

*LKM M Nas

Oktober 2017 November 2017 Desember 2017 Januari 2018 Februari 2018

Artikel

Artikel Quotes

Artikel

*IMSS

Artikel

Keterangan: (*) = Dilaksanakan saat …...

PENUTUP Organisasi adalah sebuah hal yang dinamis, akan ada permasalahan yang baru, tantangan yang baru dan solusi yang baru dari mereka yang berhasil menemukannya. Organisasi bukanlah sebuah hal yang berdiam diri, yang hanya menunggu dan mengikuti perkembangan zaman seiring berjalannya waktu. Organisasi harus memiliki arah yang jelas, begitu pula ISMKI, berlandaskan AD/ART dan ditunjang dengan Grand Design kepengurusan yang telah dibuat. ISMKI diharapkan mampu menjawab kebutuhan mahasiswa terlebih masyarakat Indonesia dan mampu menjadi pionir perubahan dan ikut dalam pengembangan zaman yang lebih baik. Demikian Grand Design bidang Leadership Development (LD) Nasional ISMKI periode 2017 – 2018 yang telah diolah sedemikian rupa, dianalisa sesuai dengan kebutuhan dan disepakati bersama tim-tim hebat calon pemimpin muda bangsa Indonesia. Besar harapan kami 206

agar karya yang telah dibuat ini dapat dilaksanakan dengan lancar sesuai dengan yang direncakan dan mampu memberikan dampak yang signifikan kepada mahasiswa terlebih masyarakat Indonesia. Semoga dengan adanya Grand Design ini mampu mewujudkan kesinergisan dengan bidang lain menuju ISMKI SATU, Indonesia Sehat Bermartabat sesuai dengan visi ISMKI periode 2017-2018. Mari kita bersama-sama mensukseskan rencana besar yang telah kita buat bersama ini dan akan memetik hasilnya dikemudian hari. Semoga amanah #ISMKI_SATU #BerkaryaUntukNegeri. Wassalamualaikum wr.wb. Salam Sejawat!

207

GRAND DESIGN BIDANG MEDICAL EDUCATION AND PROFESSION IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 – 2018 KATA SAMBUTAN Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini dunia kedokteran telah berkembang secara luas. Baik dalam bidang keilmuannya maupun non-keilmuannya. Banyak tantangan yang nantinya akan dihadapi oleh semua orang yang berkecimpung di dalam dunia kedokteran. Di era yang seperti ini persaingan bukan satu-satunya halangan untuk menuju kesuksesan. Untuk menjawab tantangan itu kami dari MEP ISMKI 2017/2018 ingin selalu memberikan motivasi dan pandangan beserta dukungan kepada seluruh mahasiwa Kedokteran di Indonesia melalui berbagai macam program kerja yang sudah kami persiapkan untuk satu tahun mendatang. Saat ini dunia kedokteran cukup menjadi sorotan mengenai beberapa hal yang isu nya terus diangkat ke publik. Oleh karena itu kami dari MEP (Medical Education and Profession) ISMKI 2017/2018 berupaya semaksimal mungkin untuk terlibat dalam mengiring seluruh isu dan masalah yang muncul dalam bidang pendidikan Kedokteran maupun profesi dokter. Kami dari MEP ISMKI memiliki cita-cita untuk dapat menjembatani seluruh mahasiswa Kedokteran, baik pre-klinik maupun klinik, untuk dapat menyampaikan aspirasinya mengenai berbagai macam isu, serta kami berusaha menjawab kegelisahan seluruh mahasiswa Kedokteran dengan menjadikan seluruh mahasiswa Kedokteran untuk menjadi lebih vocal dan berani memberikan pendapatnya mengenai berbagai macam isu yang berkembang di dunia kedokteran saat ini dan berupaya menjadi perantara mahasiswa Kedokteran dengan pemangku kepentingan yang bersangkutan. MEP ISMKI 2017/2018 tidak hanya aktif dalam menggiring isu yang ada, namun kami juga berusaha untuk mencerdaskan seluruh mahasiswa Kedokteran dalam bidang ilmu kedokteran yang akan kami lakukan di beberapa program kerja unggulan MEP 2017-2018 saat ini. Setahun mendatang kami berusaha untuk terus menjadi pemberi informasi serta menjadi tempat bagi mahasiswa Kedokteran seluruh Indonesia untuk menyampaikan aspirasinya. Tidak hanya mencerdaskan dan menampung aspirasi MEP ISMKI 2017/2018 membuat program kerja unggulan dimana kami dapat menjadi wadah untuk bertemunya seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk saling mengakrabkan diri serta bertukar wawasan mengenai permasalahan di dunia kedokteran baik keilmuan maupun non-keilmuan. Tahun ini MEP memiliki 3 arahan kerja utama yaitu kajian, riset, dan project. Dimana ketiganya akan dilakukan secara berkesinambungan sesuai fungsi dan tujuannya untuk mencapai tujuan MEP khususnya dan ISMKI pada umumnya. Semoga dengan adanya program kerja yang sudah kami susun bersama kami dapat terus ada untuk mahasiswa Kedokteran dan mampu menjawab tantangan yang ada di dunia kedokteran saat ini. Dini Ayu Harisiani 208

Koordinator Nasional Bidang Medical Education and Profession ISMKI Periode 2017-2018

DESKRIPSI BIDANG Mahasiswa Kedokteran Indonesia hari ini adalah praktisi, klinisi, akademisi dan birokrat kesehatan di masa depan. Perwujudan sistem Pendidikan Kedokteran yang baik akan berkorelasi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan yang bermanifestasi sebagai peningkatan status kesehatan nasional. Sebagai subyek dalam sistem Pendidikan Kedokteran, mahasiswa Kedokteran memiliki potensi besar untuk dapat terlibat dalam berbagai isu pendidikan kedokteran. Bidang Pendidikan dan Profesi adalah salah satu bidang core-competence ISMKI yang memiliki peran strategis untuk merencanakan dan melaksanakan konsep pengembangan pendidikan dan profesi di Indonesia. Isu-isu pendidikan dan profesi menjadi penting karena merupakan isu-isu yang melibatkan kepentingan seluruh kelompok mahasiswa Kedokteran tanpa memandang kelas-kelas yang ada. Berdasarkan ART ISMKI, Bidang Pendidikan dan Profesi memiliki tugas sebagai berikut: a. Memberikan informasi kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia mengenai pendidikan dan keprofesian dokter. b. Memfasilitasi mahasiswa Kedokteran dalam penentuan rencana dan kebijakan terkait pendidikan dan profesi kedokteran di institusi. c. Mendampingi institusi dalam inisiasi pembentukan dan pengembangan program bidang pendidikan dan profesi. d. Mengarahkan institusi melalui program dan aktivitas dalam mendukung implementasi kurikulum pendidikan kedokteran yang responsif terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia.

VISI DAN MISI Visi Menjadi media bagi mahasiswa Kedokteran dan katalisator dalam upaya peningkatan kualitas mahasiswa Kedokteran Indonesia. Misi 1. Melakukan upaya peningkatan keberhasilan akademik mahasiswa Kedokteran Indonesia dalam menjalani proses pendidikan. 2. Membuat wadah penghimpun aspirasi dan pastisipasi aktif mahasiswa Kedokteran indonesia terkait pendidikan dan profesi kedokteran. 3. Menerapkan riset dan kajian bertahapan ilmiah dalam upaya menjawab aspirasi terkait isu kedokteran dan profesi yang muncul. 4. Melakukan rangkaian pencerdasan kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia terhadap beberapa hal, yaitu peran dan fungsi Bidang MEP ISMKI, isu pendidikan dan profesi kedokteran yang ada.

209

5. Membangun koordinasi efektif dan penguatan internal antar bidang pendidikan dan profesi institusi dan Wilayah melalui upaya pemetaan program kerja, informasi sistem pendidikan dan kebutuhan institusi akan topik-topik pendidikan dan profesi kedokteran.

TAGLINE #MEProud #MEPShineAndBright MEP Siap Berkarya!

210

SUSUNAN TIM PROGRAM KERJA 1. Indonesian Medical Olympiad 2017 (8th Indonesian Medical Olympiad FK USU 2017)1

211

A. Latar Belakang Program Kerja Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang medis dan semakin meningkatnya daya saing diantara mahasiswa FK. Maka perlu diadakannya sebuah program yang dapat menggugah semangat mahasiswa untuk lebih berprestasi tidak hanya di dalam lingkup fakultas dan universitas namun juga di lingkup nasional dan internasional. B. Tujuan Program Kerja 1. Menyediakan wadah adu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa Kedokteran Indonesia dan mahasiswa Kedokteran Internasional. 2. Memperkenalkan ISMKI kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia dan mahasiswa Kedokteran Internasional. 3. Menumbuhkan semangat sportivitas dan rasa kompetitif antar mahasiswa Kedokteran Indonesia yang terlibat. 4. Memperkenalkan pendidikan Kedokteran Indonesia kepada khalayak Internasional. 5. Menyediakan media temu dan sharing mahasiswa Kedokteran antar institusi di Indonesia dan negara lain. C. Deskripsi Program Kerja Indonesian Medical Olympiad (IMO) adalah rangkaian kompetisi antar mahasiswa Kedokteran preklinik terbesar di Indonesia. IMO 2017 akan melombakan 6 cabang ilmu Kedokteran, 4 diantaranya adalah cabang yang akan dilombakan secara nasional, sedangkan 2 cabang lainnya akan dilombakan secara internasional. 4 cabang nasional adalah Kardio-Respilogi, Digestif, Muskuloskeletal, dan Uro-Reproduksi. 2 cabang internasional adalah Infeksi Tropis dan Neuro-Psikiatri. Kompetisi terdiri dari 4 tahap, yakni babak penyisihan, survival stage, babak Semi Final, babak Final. Untuk standar kualitas, teknis perlombaan melibatkan kerja sama dengan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) dan pusat-pusat pendidikan kedokteran Indonesia. Tuan Rumah IMO 2017 adalah FK Universitas Sumatera Utara. D. Value Universal dan Aktif Berkontribusi.

E. Metode Program Kerja Perlombaan cabang ilmu Kedokteran untuk mahasiswa Kedokteran Preklinik seluruh Indonesia. F. Sasaran Program Kerja 212

Delegasi Mahasiswa Kedokteran Preklinik di seluruh Indonesia yang merupakan anggota ISMKI dalam Institusi kedokteran yang ada dan beberapa institusi Kedokteran di beberapa negara. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Oktober 2017 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

H. Indikator Keberhasilan  IMO diikuti oleh 3-4 institusi kedokteran luar Indonesia (25%).  IMO diikuti oleh tidak kurang dari 250 tim peserta yang berasal dari anggota ISMKI (25%).  IMO dirancang dan disusun berdasarkan SOP dan Panduan Pelaksanaan yang sebagian isinya dikonsultasikan dengan pemangku kepentingan, seperti AIPKI, dan merupakan bahan rujukan untuk pelaksanaan IMO di tahun berikutnya. (25%)  IMO diselenggarakan dengan kerja sama ekstensif dengan AIPKI dan Dikti, terutama dalam standar keilmiahan kegiatan, pengadaan soal dan penjurian. (15%).  Proses tenderisasi IMO 2017 selesai sebelum 4th IMSS. (10%) I. Perkiraan Dana Program Kerja Perkiraan Dana untuk Official Committee (OC) FK USU: Rp 700.000.000,00 J. Penanggung Jawab  Nurdima Apriani  Gde Sindu

2. JOIN-PROJECT ISMKI-CIMSA-AMSA1 A. Latar Belakang Program Kerja Salah satu langkah ismki untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kedokteran yang langsung dibawa oleh ketiga IOMS sebagai bentuk kolaborasi nyata untuk mewujudkan pendidikan kedokteran yang mumpuni

B. Tujuan Program Kerja  Tujuan Umum o Melakukan pencerdasan kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia terhadap perkembangan keilmuan dalam dunia kedokteran. 213

o Menjadi informan bagi mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk isu pendidikan dan profesi dokter melalui cara-cara publikasi tepat sasaran. o Menyediakan media temu dan sharing untuk seluruh mahasiswa Kedokteran.  Tujuan Khusus o Menginformasikan tentang prospek dan akses terhadap berbagai pilihan pasca lulus dokter kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia. o Menciptakan upaya kalaborasi antar mahasiswa Kedokteran Indonesia yang tergabung dalam beberapa IOMS yang berbeda. C. Deskripsi Program Kerja Program kerja ini dilakukan bersama Ikatan Organisasi Mahasiswa Kedokteran (IOMS): AMSA dan CIMSA. Nantinya program kerja ini akan diinformasikan dan dijadikan tender bersama. D. Value Sinergis E. Metode Program Kerja Kegiatan yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya. F. Sasaran Program Kerja Mahasiswa Kedokteran Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Juni/Juli 2017 H. Indikator Keberhasilan  Tercipta koordinasi yang baik dalam penyelenggaraan program.  Jumlah peserta mencapai target yang ditentukan oleh ketiga organisasi. I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 35.000.000,00 J. Penanggung Jawab Azhar Naufaldi

3. Seminar Tematik Nasional (Seminar Kajian Isu Kesehatan Nasional)1 A. Latar Belakang Program Kerja

214

Merupakan program kerja yang dilaksanakan dalam upaya membantu pendanaan ISMKI yang akan dilaksanakan di beberapa institusi yang bersedia untuk menjadi tuan rumah dan bagi hasil. B. Tujuan Program Kerja 1. Membantu pendanaan ISMKI. 2. Memberikan pengalaman baru bagi institusi. C. Deskripsi Program Kerja Merupakan seminar yang akan diadakan oleh institusi dengan bekerja sama dengan ISMKI dalam hal pembicara. Pembagian hasil akan dibagi 70% untuk tuan rumah dan 30% untuk ISMKI. D. Value Terdidik dan Universal. E. Metode Program Kerja Seminar dan Workshop. F. Sasaran Program Kerja Mahasiswa Fakultas Kedokteran. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Maret 2017 dan September 2017. H. Indikator Keberhasilan Dalam setahun seminar dapat dilaksanakan sebanyak 2 kali. I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Beladiena Citra

4. Skill Lab Video Campaign1 215

A. Latar Belakang Program Kerja Merupakan salah satu upaya menjawab Misi dan Visi MEP 2016, juga membantu menjadi media mahasiswa FK di seluruh Indonesia untuk berlatih keterampilan medis dasar. B. Tujuan Program Kerja 1. Menyediakan akses bahan belajar untuk mahasiswa Kedokteran Indonesia. 2. Membantu mahasiswa Kedokteran dalam menyiapkan dirinya untuk berlatih dengan lebih terarah dalam mempelajari tahapan kompetensi praktik atau skill yang ada dalam kurikulum pendidikan kedokteran di Indonesia. 3. Memperkuat peran Pendpro Institusi dalam upaya pencerdasan dan pemenuhan kebutuhan informasi tentang ilmu kedokteran bagi mahasiswa Kedokteran Indonesia. C. Deskripsi Program Kerja Skill Lab Video Campaign adalah suatu upaya untuk mengkampanyekan prosedurprosedur keterampilan klinik yang terstandar sistem pendidikan kedokteran Indonesia untuk tujuan pembelajaran bagi mahasiswa Kedokteran. Video dibuat oleh institusi dengan petunjuk dari ISMKI dan berdasar standar yang dibuat AIPKI. D. Value Terdidik dan Universal. E. Metode Program Kerja Pembuatan video skill lab oleh beberapa universitas yang telah dikomunikasikan dengan aktif sebelumnya dan kemudian akan dipublikasi dalam media resmi ISMKI. F. Sasaran Program Kerja Video dapat dibuat dengan kerja sama ISMKI, AIPKI dan IDI, serta dapat tersebar dan diakses seluruh mahasiswa Kedokteran di Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Februari-Oktober 2017. H. Indikator Keberhasilan  SLVC memiliki daftar tilik yang telah dikonsulkan dengan AIPKI untuk siap divideokan oleh institusi (25%).  SLVC dilakukan oleh sekurangnya 3 institusi yang mengerjakan daftar tilik dengan jumlah yang sama (30%).  Tersusunnya aturan dan petunjuk teknis pembuatan video untuk institusi sesuai dengan petunjuk dan konsultasi dari konselor AIPKI (25%). 216

 Video skill lab dapat terpublikasikan secara berkala pada semester kedua kepengurusan (20%). I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Widhiastri Dyah

5. Sharing UKMPPD (100 Hari Berlatih)2 A. Latar Belakang Program Kerja Merupakan salah satu upaya menjawab Misi dan Visi MEP 2017, juga membantu menjadi media mahasiswa FK di seluruh Indonesia untuk berlatih keterampilan medis dasar. B. Tujuan Program Kerja Memberi manfaat yang nyata kepada anggota untuk bisa mendapat penyelesaian masalah dari soal-soal yang sering muncul dalam kasus baik ketika ujian atau dalam keseharian, sehingga kemampuan anggota dapat lebih baik dalam menyelesaikan kasus-kasus kedokteran yang ada. C. Deskripsi Program Kerja Strategi MEP ISMKI dalam memberi upaya manfaat yang nyata kepada anggotanya dengan secara berkala mem-publish soal UKMPPD beserta jawaban, pembahasan dan diskusi berasal dari sumber yang berkompeten. D. Value Universal dan Terdidik. E. Metode Program Kerja Menghimpun soal-soal dari berbagai sumber yang kompeten dan juga dari berbagai kumpulan soal-soal UKMPPD dari berbagai tahun yg didapatkan dari AIPKI. Dan kemudian nantinya akan di-share dalam Official Account khusus disertai dengan pembahasannya.

F. Sasaran Program Kerja 217

Mahasiswa Kedokteran di Seluruh Indonesia dengan kerja sama pemilihan dan pembahasan soal dengan AIPKI dan IDI. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Maret-Oktober 2017 H. Indikator Keberhasilan  Tiap-tiap anggota MEP mengumpulkan 1 soal kepada penanggung jawab setiap minggunya (35%)  Pemilihan soal dilakukan mulai Jumat-Senin (10%)  Soal akan di-posting di Instagram setiap 2 kali dalam 2 minggu (45%).  Umpan balik aktif dari pengguna Instagram terkait soal yang sudah di-posting (10%). I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 1.000.000,00 J. Penanggung Jawab Norman Fahryl

6. Bank Data Institusi (Catatan MEP)2 A. Latar Belakang Program Kerja Sebagai suatu bidang dalam ISMKI, maka MEP diharapkan dapat menyusun arah kegiatan dan perkembangannya dalam berkarya juga memiliki legacy bagi institusi, Wilayah dan kepengurusan berikutnya. B. Tujuan Program Kerja 1. Memberikan panduan dan standar kerja Pendpro Institusi yang dapat menjadi dasar pemikiran, sumber pembelajaran dan solusi praktis pengelolaan kegiatan pendidikan dan profesi dalam lingkup lokal. 2. Membangun sinergisme gerakan ISMKI dan Institusi dalam ranah Pendidikan dan Profesi. C. Deskripsi Program Kerja Merupakan program kerja lanjutan berupa buku panduan yang berisikan panduan teknis pengelolaan isu pendidikan profesi, panduan manajemen acara pendidikan, pengenalan pemangku kepentingan dan rekomendasi acara-acara pendpro yang dapat diadaptasi pendpro lokal. 218

D. Value Sinergis dan Aktif Berkontribusi. E. Metode Program Kerja Pengumpulan informasi tentang MEP, dan kontak institusi besera profilnya, yang kemudian akan disusun dalam bentuk buku. F. Sasaran Program Kerja Seluruh Bidang Pendidikan dan Profesi Institusi Anggota ISMKI. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang Kepengurusan hingga RAKORNAS 2017 H. Indikator Keberhasilan  Catatan MEP ISMKI tersusun atas esensi kerja bidang pendidikan dan profesi, sistem pendidikan kedokteran nasional, dasar-dasar kajian pendidikan dan profesi dan rekomendasi program kerja pendidikan profesi yang dapat diaplikasikan di institusi (30%).  Catatan MEP ISMKI tersusun sebagai dokumen praktis (.pdf dengan bookmark) (5%).  Brainbook MEP ISMKI disebarkan kepada seluruh anggota ISMKI. (20%).  Didapatkannya feedback berupa masukan konten dari tidak kurang 20 institusi (20%).  Catatan dapat dipublikasikan sebelum RAKORNAS 2017 (25%). I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 500.000,00 J. Penanggung Jawab Tanisa Larasati

7. Rangkaian Kajian dan Satgas Wilayah3 219

A. Latar Belakang Program Kerja Kondisi dunia pendidikan kedokteran yang ada saat ini menggerakkan ISMKI untuk ikut andil dalam mempelajari kebijakan, memantau perkembangannya serta mengkritisi berbagai aturan dan kebijakan serta kondisi yang memiliki kemungkinan untuk menyulitkan dan memberi efek negatif bagi mahasiswa Kedokteran di Indonesia. B. Tujuan Program Kerja  Tujuan Umum 1. Menjadi informan bagi mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk isu pendidikan dan profesi dokter melalui cara-cara publikasi tepat sasaran. 2. Meningkatkan partisipasi aktif peran mahasiswa Kedokteran dalam penentuan rencana dan kebijakan pendidikan dan profesi dokter Indonesia. 3. Menjadi media bagi aspirasi mahasiswa Kedokteran untuk turut andil dalam penentuan rencana dan kebijakan pendidikan dan profesi dokter Indonesia. 4. Menguatkan internal Pengurus Harian Nasional Pendpro, Pendpro Wilayah, Pendpro Institusi dalam upaya-upaya peningkatan kemampuan diri.  Tujuan Khusus 1. Melaksanakan upaya-upaya pencerdasan kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia secara masif dan terstruktur. 2. Meningkatkan pengetahuan Institusi dan mahasiswa Kedokteran tentang topiktopik problematika pendidikan kedokteran Indonesia. 3. Mengembangkan kemampuan Pendpro Wilayah dan Pendpro Institusi dalam pengelolahan kajian. C. Deskripsi Program Kerja Program kerja rangkaian kajian dimaksudkan untuk menjelaskan kondisi aktual terkait problematika dalam pendidikan kedokteran, regulasi terkait, dan pengelolaan sistem. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa Kedokteran tentang topik-topik pendidikan kedokteran dan hal-hal yang akan dihadapi dalam proses pencapaian pendidikan. Pencerdasan dirancang menggunakan bentuk artikel populer, tulisan serial di media sosial, dan poster propaganda, infografis atau video narasi. Pencerdasan dirancang mainstream agar dapat menimbulkan ketertarikan mahasiswa Kedokteran terhadap topik-topik yang dibahas. Dalam menjalankan pencerdasan, setiap Wilayah akan dilibatkan dengan pembentukan satuan tugas kajian yang dibentuk menyesuaikan dengan topik-topik Pokja AIPKI Wilayah. Satgas dirancang terdiri dari unsur Pengurus Harian Nasional, Pengurus Harian Wilayah dan Pendpro Institusi. Setiap satgas bertugas mengumpulkan data, menganalisa masalah, berdiskusi dengan pemangku kepentingan, menganalisa data, 220

menentukan sikap, melakukan diskusi publik dan melakukan upaya publikasi melalui artikel hasil kajian, penyebaran notulensi diskusi publik, video narasi hasil kajian dan poster infografis. Materi kajian dan Pencerdasan: 1. Akreditasi FK 2. SNPK 3. DLP 4. Penerapan Academic Health System 5. Evaluasi kurikulum pendidikan 2012 6. Evaluasi UKMPPD* 7. RSP 8. Revisi UU Dikdok 9. Internship* Note: (*) Merupakan kajian insidental dan kajian rutin. Kajian insidental merupakan kajian yang dilakukan secara ilmiah terhadap isuisu pendidikan kedokteran yang bersifat darurat, penting, segera dan mengundang perhatian besar dari mahasiswa Kedokteran. Pengelolaan isu dilakukan secara antisipatif dengan melakukan analisis isu-isu yang mungkin menjadi insidental. Selain itu, dapat pula dilakukan kajian terhadap isu-isu lain yang mungkin tak terduga di sepanjang kepengurusan. D. Value Universal dan Aktif Berkontribusi. E. Metode Program Kerja Proses pengkajian yang menyeluruh dari institusi, Wilayah, dan Nasional yang berlandaskan ilmiah dengan kerja sama melalui hubungan MEP-VPPA, merencanakan output yang berupa pencerdasan, advokasi atau penyataan. F. Sasaran Program Kerja Pemangku jabatan terkait dan mahasiswa Kedokteran Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan  Dilakukan kajian berbasis EBM untuk poin 3 dan 6 (20%).  Dilaksanakannya publikasi melalui infografis dan/atau media mainstream lain untuk poin 1-9 (10%).  Dibentuknya Satgas Wilayah yang aktif sesuai dengan SOP (10%). 221

 Diselenggarakannya diskusi publik untuk masing-masing Satgas Wilayah (20%).  Disebarkannya poster infografis hasil kajian kepada mahasiswa Kedokteran melalui jejaring pendpro di aplikasi messenger dan media sosial milik ISMKI (10%).  Disebarkannya video post-project diskusi publik, tulisan hasil kajian dan notulen hasil diskusi publik kepada mahasiswa Kedokteran (10%).  Dipresentasikannya hasil kajian untuk poin 1,3,6,8,9 pada Muktamar AIPKI Bali 2017 (20%). I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Syahdi Nugraha  Muthia Shafaria  M. Fakhri K.

8. Medical Education (MEPERIDINE)3

and

Profession

Period

of

Headline

News

A. Latar Belakang Program Kerja Perlu adanya upaya bagi proses penyebaran informasi tentang hasil kajian yang ada serta informasi penting terkait proses pendidikan dan hal mengenai MEP yang baik dan masif bagi para staf MEP institusi dan wilayah serta menarik. B. Tujuan Program Kerja Mampu dengan masif melakukan penyebaran informasi dan publikasi terkait hasil kinerja MEP dan tim ISMKI dalam skub pendidikan dan profesi serta dapat menjadi media dalam upaya MEP ISMKI menyentuh anggotanya yaitu mahasiswa Kedokteran dan memberikan manfaat yang nyata. C. Deskripsi Program Kerja Langkah nyata dari MEP untuk secara simultan, mengakar dan serius memanfaatkan media komunikasi dan teknologi dalam mencapai tujuan kinerja yang ada lainnya. Menggandeng rekan Wilayah dan institusi secara menyeluruh dan kondusif. D. Value Universal dan Aktif Berkontribusi. 222

E. Metode Program Kerja Pengemasan informasi yang kreatif, memanfaatkan media elektronik dan teknologi yang ada, juga komunikasi yang aktif dalam proses penyebaran informasi bekerja sama dengan ICT. F. Sasaran Program Kerja Mahasiswa Kedokteran di seluruh Indonesia. Kerja sama tim MEP ISMKI dengan tim ICT ISMKI. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan  Dilaksanakannya publikasi melalui infografis dan/atau media mainstream lain untuk poin 1-9 (10%).  Disebarkannya poster infografis hasil kajian kepada mahasiswa Kedokteran melalui jejaring Pendpro di aplikasi messenger dan media sosial milik ISMKI (20%).  Disebarkannya, tulisan hasil kajian dan notulen hasil diskusi publik kepada mahasiswa Kedokteran (10%).

I. Perkiraan Dana Program Kerja Rp 1.000.000,00 J. Penanggung Jawab  Khansa Khairunnisa  Affan Naufal

9. Penelitian Multi Center (PMC)3 A. Latar Belakang Program Kerja Masih perlunya evaluasi-evaluasi terhadap sistem pendidikan di Indonesia dimana salah satu caranya adalah dengan mengetahui secara langsung bagaimana kondisi pendidikan yang sedang berlangsung di lapangan.

223

B. Tujuan Program Kerja  Tujuan Umum 1. Menjadi informan bagi mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk isu pendidikan dan profesi dokter melalui cara-cara publikasi tepat sasaran. 2. Meningkatkan partisipasi aktif peran mahasiswa Kedokteran dalam penentuan rencana dan kebijakan pendidikan dan profesi dokter Indonesia.  Tujuan Khusus 1. Menjadi kontribusi nyata ISMKI untuk kemajuan pendidikan kedokteran Indonesia. 2. Menjadi bahan rekomendasi dalam proses penentuan kebijakan terkait peraturan perundangan turunan UU No. 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran. C. Deskripsi Program Kerja Sebuah kajian yang berfokus pada evaluasi dan pemberian rekomendasi kepada AIPKI untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran Indonesia yang dilakukan secara ilmiah. D. Value Universal dan Aktif Berkontribusi. E. Metode Program Kerja Dilakukan oleh 2 Universitas terpilih yang akan melaksanakan penelitian secara ilmiah mengenai isu yang akan diangkat. F. Sasaran Program Kerja AIPKI dan Mahasiswa Kedokteran Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Februari-Oktober 2017 H. Indikator Keberhasilan  Penelitian dilakukan sesuai dengan timeline (30%).  Pencerdasan awal dilakukan melalui penyebaran infografis yang dilakukan sebelum Mei 2017, masing-masing sebanyak satu kali untuk dua topik kajian utama (10%).  Penelitian dapat dipublikasikan dengan masif sebagai upaya pencerdasan terkait kondisi aktual pendidikan kedokteran Indonesia kepada Pengurus Harian Nasional. Pengurus Harian Wilayah Pendpro, Pendpro Institusi, PresBEM serta mahasiswa Kedokteran melalui media sosial (30%).  Penelitian dipresentasikan pada Forum Muktamar AIPKI 2017 di Bali (30%) 224

I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab Nindy Agista Kasim (dibantu dengan Wasekbid Kajian) Note: 1Project 2 Riset 3 Kajian

225

TIMELINE UMUM Bulan

Program Kerja

Februari 2017

SLVC 100 HARI BERLATIH

SLVC

April 2017

100 HARI BERLATIH

SLVC

Mei 2017

100 HARI BERLATIH

SLVC

Maret 2017

SEMINAR TEMATIK I

Juni 2017

MEDPROBE

100 HARI BERLATIH

SLVC

Juli 2017

MEDPROBE

100 HARI BERLATIH

SLVC

100 HARI BERLATIH

SLVC

SEMINAR TEMATIK II

100 HARI BERLATIH

SLVC

IMO

100 HARI BERLATIH

SLVC

Agustus 2017

September 2017

Oktober 2017

November 2017

Desember 2017

Januari 2018

KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP KAJIAN PENCERDASAN CATATAN MEP

226

TIMELINE KHUSUS 1. TIMELINE KAJIAN NO Kajian 1 Akreditasi FK 2 SNPK 3 RSP 4 DLP 5 Penerapan Academic Health System 6 Internship 7 Evaluasi Kurikulum Pendidikan 2012 8 Evaluasi UKMPPD 9 Revisi UU Dikdok

Target Maret April Mei Juni Agustus Agustus September Oktober November

Keterangan

Target Maret mg ke 3 April mg ke 3 Mei mg ke 3 Juni mg ke 4 Agustus mg ke 4 Agustus mg ke 4 September mg ke 3 Oktober mg ke 4 Desember mg ke 3

Keterangan Release di OA Release di OA Release di OA Release di OA Release di OA Release di OA Release di OA Release di OA Release di OA

Insidental Insidental

2. TIMELINE PENCERDASAN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pencerdasan Akreditasi FK SNPK RSP DLP Penerapan Academic Health System Internship Evaluasi Kurikulum Pendidikan 2012 Evaluasi UKMPPD Revisi UU Dikdok

3. TIMELINE IMO NO

Rencana Kerja

Target

1

Konsolidasi fix planning ide IMO dan keperluan administrasi.

Februari

2 3 4 5

Visitasi 1 Persiapan soal, penyusunan soal Proposal delegasi sudah tersebar Visitasi 2

Februari Maret April Juni

6

Soal terdokumentasi

Agustus

7 8

Visitasi 3 IMO

Agustus Oktober

Keterangan Rencana kegiatan sudah benar benar terencana oleh tuan rumah (FK USU) Bersamaan dengan IMSS April minggu ke 1/2 Persiapan sejak FebruariAgustus minggu ke 4 Optional 227

4. TIMELINE JOIN-PROJECT NO

Rencana Kerja

1

Musyawarah ISMKI-AMSA-CIMSA

2

Release poster acara

3 4 5 6 7

Proposal Delegasi tersebar DM 1 bersama pihak-pihak terkait Follow up seluruh pihah terkait DM 2 bersama pihak-pihak terkait Acara terlaksana

Target Februari (Setelah IMSS)

Keterangan Penentuan konsep acara dan tuan rumah penyelenggara

Februari (minggu terakhir) Maret April Mei Mei Juni/Juli

5. TIMELINE SLVC NO 1 2 3 4 5

Rencana Kerja Menghimpun info dan rencana (AIPKI dan Ex-MEP) Mendapatkan institusi penanggung jawab Persiapan pembuatan Release SLVC 1 Release SLVC 1

Target

Keterangan

Februari Februari Maret Mei Oktober

Dapat berubah sewaktu-waktu

ARAHAN KERJA WASEKBID PROJECT MEP 2017-2018 1. Indonesian Medical Olympiad 2017 (IMO)  Pendekatan dan komunikasi secara berkala dan teratur antara SC dan OC (FK USU).  Evaluasi terhadap IMO tahun-tahun sebelumnya kemudian mencari solusinya (bersamasama dengan SC tahun lalu dan pihak-pihak terkait).  Perbaikan mutu dan kualitas soal (semua soal dari semua stage) dan dilakukan bersama pihak-pihak terkait lainnya.  Bekerja sama dengan Koordinator Nasional terkait soal-soal olimpiade.  Peninjauan ulang silabus.  Pendekatan pada AIPKI.  Adanya tim independen pembuat soal (termasuk di dalamnya ada seorang dokter yang me-review soal), akan dibahas lebih lanjut. 228

2. JOIN PROJECT  Diskusi dengan AMSA-CIMSA-ISMKI membahas penentuan mulai dari ketua, tuan rumah dan lain-lain.  Pembuatan konsep baru dengan tidak merubah tujuan diadakannya MEDPROBE.  Mencari tema yang sesuai untuk seminar.  Membangun komunikasi yg baik antara ketiga organisasi terkait juga dengan tuan rumah. 3. SEMINAR TEMATIK  Mulai mencari dan membantu memberikan masukan sekiranya tema seminar apa yang akan diajukan (Penyakit-penyakit yang sedang ramai dibicarakan).  Mencari peluang-peluang pada institusi yang akan dijadikan sebagai tuan rumah.  Komunikasi berjalan dengan baik dengan pihak pihak tertentu. 4. Skill Lab Video Campaign (SLVC)  Membantu membuat dan menentukan daftar tilik yang sesuai dengan video yang nantinya akan dibuat. Daftar tilik dapat dikonsulkan bersama dengan AIPKI.  Melaksanakan tender atau mencari institusi yang dengan sukarela ingin membuat video terkait.  Mengingatkan PJ dan institusi terkait timeline pengumpulan video namun pengumpulan video dapat dikumpulkan secara bertahap.  Menjadi perantara antara Koordinator Nasional dan institusi terkait. 5. 100 HARI BERLATIH  Mempersiapkan soal-soal yang akan dipublikasikan.  Bersama-sama dengan Koordinator Nasional dan seluruh staf MEP mengumpulkan dan mengevaluasi soal yang ada.  Rutin melihat perkembangan dan kemajuan soal-soal yang sudah dipublikasikan bersama dengan PJ.  Mengingatkan timeline pengumpulan soal dan publikasi kepada PJ dan seluruh staf.  Menjadi narahubung bersama dengan PJ. 6. CATATAN MEP  Mengevaluasi daftar pertanyaan yang harus diisi dalam borang catatan MEP.  Menentukan pertanyaan yang sekiranya penting dan dibutuhkan dalam borang catatan MEP.  Aktif me-monitoring institusi mana saja yang sudah melengkapi dan mengisi borang bersama dengan PJ.  Menjadi narahubung Koordinator Nasional dengan institusi bersama dengan PJ. 229

ARAHAN KERJA WASEKBID KAJIAN MEP 2017-2018 1. Fokus pengawalan isu yang sedang hangat dibicarakan. 2. Fokus pengawalan isu dan hasil kajian yang sudah dirilis sebelumnya (MEP 2016). 3. Fokus dalam mempersiapan isu yang belum dirilis (Penerapan Academic Health System, Evaluasi kurikulum 2012, Revisi UU Dikdok). 4. Menghimpun informasi secara cepat dan efektif terkait kajian yang sudah ada dan yang dirasa masih perlu serta persiapan untuk kajian-kajian insidental yang diperlukan untuk pencerdasan khusus atau advokasi kepada pihak terkait. 5. Rutin memantau publikasi terkait hasil kinerja MEP dalam kajian, pencerdasan dan riset (advokasi, survei program, sharing informasi dan lain-lain). 6. Teknis desain grafis dan informasi serta penentuan tanggal release. 7. Narahubung PJ Kajian dengan PJ Pencerdasan. 8. Bersedia hadir dalam pertemuan-pertemuan khusus dengan pihak-pihak terkait (bersama dengan Koordinator Nasional atau mewakili Koordinator Nasional).

RISET

KAJIAN INSIDENTAL

WASEKBID KAJIAN

KAJIAN UTAMA

PENCERDASAN

PENUTUP Demikian program kerja ini saya susun. Semoga dengan adanya program kerja ini mampu menjawab dan berkontribusi secara aktif dan nyata dalam memperbaiki dan mengawal proses pendidikan kedokteran di Indonesia serta dapat menjawab berbagai pertanyaan yang timbul dari isu-isu mengenai proses pendidikan kedokteran yang ada saat ini. Semoga ISMKI dapat terus berkontribusi untuk pendidikan kedokteran yang lebih baik. #MEProud #MEPShineAndBright #ISMKISatu 230

GRAND DESIGN BIDANG PUBLIC RELATION IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA PERIODE 2017 – 2018 KATA SAMBUTAN Assalamualaikum Wr., Wb. Salam sejahtera untuk kita semua. Wajah dari perusahaan atau organisasi ditentukan oleh bagian Public Relation (PR). PR merupakan bagian dari suatu perusahaan atau organisasi yang secara langsung melakukan kontak dengan dunia luar. PR ISMKI bertugas untuk menjalin hubungan dengan Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), pemangku jabatan (stakeholder), Forum Alumni, dan media massa. PR ISMKI selama ini telah berjuang dengan baik dalam menjalankan tugasnya. Pada tahun kepengurusan 2017-2018 semoga PR ISMKI dapat menjadi wajah terbaik ISMKI khususnya terhadap pihak luar. Terima kasih terhadap seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Grand Design Public Relation ISMKI 2017-2018 ini.

Frizky Ramadhan Koordinator Nasional Bidang Public Relation ISMKI Periode 2017-2018

231

PENDAHULUAN PR ISMKI adalah bidang yang menentukan wajah ISMKI kepada organisasi lain. Kegiatannya meliputi menjaga relasi dan kerja sama dengan media massa, dengan Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), pemangku jabatan (stakeholder), dan Forum Alumni. PR bersama dengan ICT ikut memperingati hari-hari penting dalam dunia kesehatan dan kedokteran. PR turut serta bersama IA dalam penyampaian informasi seputar IFMSA.

VISI DAN MISI Visi PR ISMKI sebagai wajah terbaik ISMKI. Misi 1. Bekerja sama dengan IOMS. 2. Menjalin hubungan baik dengan stakeholder dan media. 3. Mempererat hubungan dengan Forum Alumni. 4. Menjembatani penyampaian info dari IFMSA ke mahasiswa Kedokteran Indonesia . 5. Memperingati hari-hari yang berhubungan dengan kesehatan atau kedokteran.

TAGLINE PR Siap Berkarya!

SUSUNAN TIM Frizky Ramadhan

FK UINJKT

Achisna Rahmatika

FK UNILA

Amiru Zachra

FK UMJ

Annisa Tiqi Faizalia

FK UNJANI

Dian Novita Anggraeni

FK UNIZAR

Dewi Maulidina Azizah

FK UINJKT

I Gede Putu Wegen Wismaya

FK UKWMS

Kadita Pratiwi

FK YARSI

Muhammad Teguh Syahputra

FK UMSU

Pamela Sandhya De Jaka

FK UNSOED 232

Rifda Savirani

FK UMM

Wulan Syafitri

FK UNLAM

SUSUNAN TIM

233

PROGRAM KERJA 1. Media ISMKI A. Latar Belakang Program Kerja Setiap tahun, Institusi dan ISMKI dalam menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan program kerja baik secara internal maupun eksternal. Dengan publikasi lewat media massa, masyarakat umum akan lebih mengenal dunia mahasiswa kedokteran. Institusi dan ISMKI membutuhkan sarana untuk memperkenalkan profil dan kegiatankegiatan mahasiswa kedokteran kepada masyarakat luas baik di tingkat lokal maupun nasional. B. Tujuan Program Kerja  Meningkatkan profil ISMKI di level nasional.  Menjaga eksistensi dan memperkenalkan ISMKI sebagai ormawa FK di Indonesia.  Memberikan informasi mengenai dunia kedokteran kepada mahasiswa FK dan khalayak umum. C. Deskripsi Program Kerja Melakukan kerja sama dengan media massa baik cetak ataupun elektronik dan media partner terutama untuk kegiatan ISMKI. D. Value Universal. E. Metode Program Kerja Menumpulkan database media, mengajukan permohonan peliputan acara dan follow up publikasi. F. Sasaran Program Kerja  Media o Kompas o Warta Kota (tribunnews) o Media Indonesia o Koran Sindo o Republika o Pos Kota o Jawa Pos o Tempo 234

o Suara Merdeka o Koran Jakarta o The Jakarta Post o Suara Pembaruan (berita satu)  Citizen Media o Kaskus o Kompasiana (kompas.com) o Babe o Kabar Indonesia o Plimbi o Ruang Public (okezone.com) o Indonesiana (tempo.co) o Pasang Mata (detik.com) G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan  Terkumpulnya database dan contact person dari media yang ditargetkan (10%)  Berhasil bekerja sama dengan media saat kegiatan ISMKI jika institusi pemegang tender meminta untuk koordinasi dengan PR (30%)  Terpublikasikannya minimal enam artikel kegiatan ISMKI di media (35%)  Terkirimnya minimal enam press release ke akun line@ ISMKI dan situs citizen media lainnya (25%) I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Amiru Zachra  Annisa Tiqi Faizalia

235

2. Stakeholder A. Latar Belakang Program Kerja Untuk mempermudah kerja ISMKI dalam meningkatkan kualitas kesehatan terutama di bidang kedokteran, diperlukan hubungan baik dengan beberapa stakeholder terkait. Dengan ini PR ISMKI membantu untuk menghubungi para stakeholder untuk menjalin hubungan baik. Tidak hanya silaturahmi, kami bekerja sama dengan bidang lain melangsungkan audiensi serta hadir dalam setiap undangan atau pertemuan yang diselenggarakan stakeholder. B. Tujuan Program Kerja  Menjaga hubungan baik antara ISMKI dengan stakeholder.  Menjaga posisi ISMKI sebagai representasi mahasiswa Kedokteran Indonesia.  Menyampaikan aspirasi mahasiswa Kedokteran Indonesia.  Berkoordinasi dengan institusi pemegang tender dalam menghubungi stakeholder. C. Deskripsi Program Kerja Menjadi narahubung ISMKI dengan stakeholder. D. Value Universal. E. Metode Program Kerja Mengumpulkan database stakeholder, melaksanakan audiensi dengan stakeholder, berkoordinasi dengan PHN untuk memenuhi undangan stakeholder. F. Sasaran Program Kerja  Organisasi Pemerintahan: o Kementerian Kesehatan RI o BPPSDM Kemenkes RI o Promkes Kemenkes RI o Komisi IX DPR RI o MPR RI o AIPKI o IDI o KKI o Kemenristekdikti RI o KDPI o WHO Indonesia o DIB 236

 Organisasi non-pemerintahan: o PMI o Komnas PT o Mer-C Indonesia o SDSN o CISDI o ALURA o Docquity o UNDP o UNFPA o IFL o AIESEC o ISAFIS G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan  Terkumpulnya database dan contact person dari stakeholder yang ditargetkan (10%)  Terlaksananya 7 audiensi atau kerja sama strategis dengan stakeholder (45%)  Perwakilan ISMKI datang ke undangan acara stakeholder minimal 5 kali (25%)  Berhasil bekerja sama untuk menghubungi pembicara dalam kegiatan ISMKI jika institusi pemegang tender meminta untuk koordinasi dengan PR (20%) I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Frizky Ramadhan  Kadita Pratiwi

3. IOMS A. Latar Belakang Program Kerja Dalam lingkup pergaulan mahasiswa terdapat beberapa organisasi yang bergerak satu tujuan, yakni bidang kesehatan. Dalam rangka terwujudnya kerja sama yang baik dalam berbagai sisi untuk memajukan kesehatan Indonesia dari sudut pandang mahasiswa, maka berdirilah berbagai Ikatan Mahasiswa ataupun organisasi mahasiswa sejenis sesuai 237

dengan visi misi dalam profesi mereka di kemudian hari. Diharapkan terjalinnya silaturahmi dan berbagai kerja sama yang baik dan pada akhirnya demi satu tujuan yaitu kesehatan Indonesia. B. Tujuan Program Kerja  Menjaga hubungan baik ISMKI dengan IOMS  Publikasi kegiatan ISMKI kepada IOMS C. Deskripsi Program Kerja Membangun dan menjalin silaturahmi dengan Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis. D. Value Sinergis. E. Metode Program Kerja Berkoordinasi dengan ketua dan/atau humas IOMS untuk menentukan bentuk kerja sama selama kepengurusan terutama dalam bidang publikasi. F. Sasaran Program Kerja  ILMPI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia)  ILMAGI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia)  PSMKGI (Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia)  ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Indonesia)  ISMKMI (Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia)  IKAMABI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Kebidanan Indonesia)  ILMIKI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia)  AMSA Indonesia (Asia Medical Student Association)  CIMSA (Center of Indonesian Medical Students Activity)  PTBMMKI (Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia)  FULDFK (Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran) Indonesia  AOMKI (Asosiasi Organisasi Mahasiswa Kesehatan Indonesia) G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan  Terkumpulnya database dan contact person IOMS yang terus di-update (50%)  Minimal satu acara nasional ISMKI didatangi oleh perwakilan dari satu IOMS (25%)  Minimal satu kali perwakilan dari ISMKI datang ke acara IOMS (25%)

238

I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Dewi Maulidina Azizah  Wulan Syafitri

4. Forum Alumni A. Latar Belakang Program Kerja Dalam perkembangannya, ISMKI terus menerus menjaga eksistensinya sebagai wadah dari mahasiswa Fakultas Kedokteran. ISMKI perlu bergerak dalam berbagai bidang. Untuk memudahkan hal tersebut, diperlukan bantuan dari alumni pengurus ISMKI yang sudah sukses dalam bidangnya masing-masing, seperti alumni ISMKI yang sudah menjadi dokter yang bekerja baik dalam bidang birokrasi dan kepemerintahan, pendidikan, pengabdian sosial dan lain-lain. B. Tujuan Program Kerja  Menjaga hubungan baik antara ISMKI dengan alumni.  Memudahkan ISMKI dalam mendapatkan kontak atau jejaring ke stakeholder.  Sarana ISMKI dalam menerima masukan, saran, maupun kritik yang membangun dari alumni. C. Deskripsi Program Kerja Memandirikan Forum Alumni dan memfasilitasi perjalanan kegiatan Forum Alumni. D. Value Aktif berkontribusi. E. Metode Program Kerja Berkoordinasi dengan Forum Alumni untuk hadir dalam kegiatan ISMKI dan mengelola database alumni. F. Sasaran Program Kerja  Alumni ISMKI.  Mantan Ketua BEM Fakultas Kedokteran se-Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. 239

H. Indikator Keberhasilan  Terbentuk grup telegram atau line dengan minimal satu orang EB ISMKI dari periode 2000-2016 (30%)  Datangnya perwakilan alumni minimal dalam 5 kegiatan ISMKI (25%)  Terbentuknya sesi forum alumni minimal dalam 4 kegiatan ISMKI (15%)  Terwujudnya pertemuan atau musyawarah forum alumni (20%)  Mengelola database dan contact person dari alumni ISMKI dalam format excel (10%)

I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Muhammad Teguh Syahputra  I Gede Putu Wegen Wismaya

5. Mailing list A. Latar Belakang Program Kerja Dewasa ini, e-mail merupakan hal mutlak yang dimiliki oleh mahasiswa. Fitur mailing list memberikan kemudahan dalam menyebarkan informasi secara akurat ke lebih dari beberapa orang dan mampu membatasi informasi hanya pada anggotanya saja. ISMKI memerlukan sebuah mailing list (ahoogroups) yang mewadahi seluruh informasi penting yang diterima menjadi informasi bersama yang diketahui seluruh anggota bahkan sebagian besar mahasiswa Kedokteran di Indonesia. Diharapkan mailing list ini dapat menjadi sumber pencarian seluruh informasi tentang kegiatan mahasiswa Kedokteran yang informasinya dapat selalu tersimpan dan sifatnya abadi. B. Tujuan Program Kerja  Memperluas jejaring dengan mahasiswa Kedokteran via surat elektronik.  Menjadi sumber informasi dan diskusi via surat elektronik. C. Deskripsi Program Kerja Meng-update informasi penting dan publikasi terkait ISMKI maupun kegiatan mahasiswa Kedokteran. D. Value Terdidik.

240

E. Metode Program Kerja Membuat jadwal untuk update mailing list kepada PHN PR secara bergilir, update mailing list dengan informasi mengenai dunia kedokteran. F. Sasaran Program Kerja Seluruh mahasiswa Kedokteran se-Indonesia. G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan  Mailing list ter-update minimal 15 kali dalam satu bulan (50%)  80% PHN kepengurusan 2017-2018 bergabung dalam mailing list (25%)  700 Mahasiswa FK bergabung di mailing list (25%) I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Achisna Rahmatika  Pamela Sandhya De Jaka

6. Greetings Card & Company Profile ISMKI A. Latar Belakang Program Kerja Untuk menjaga hubungan baik ISMKI dengan pemangku kebijakan, maka dipandang perlu untuk memberikan suatu ucapan pada hari besar nasional dan diwujudkan dalam bentuk kartu ucapan selamat (Greetings). Sangat penting bagi ISMKI untuk membuat sebuah profil organisasi atau company profile dalam bentuk softcopy maupun hardcopy untuk mempermudah kebutuhan birokrasi maupun kerja sama. B. Tujuan Program Kerja  Menjaga hubungan baik antara ISMKI dengan stakeholder, IOMS, media massa dan media partner ISMKI.  ISMKI menjadi wadah untuk memperingati hari besar dan hari-hari yang penting bagi mahasiswa Kedokteran.  Suatu media untuk menunjang kebutuhan branding ISMKI. C. Deskripsi Program Kerja Memperingati hari besar dan hari-hari penting bagi mahasiswa Kedokteran dan membuat konten company. 241

D. Value Universal. E. Metode Program Kerja Membuat jadwal hari-hari yang ingin dibuat greetings card, membuat konten company profile dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk presentasi dan dalam bentuk dokumen, bekerjasama dengan bidang ICT untuk membuat desain dan publikasi greetings card, company profile disertakan dalam permohonan audiensi maupun kerja sama kepada pihak eksternal dalam bentuk softcopy, diberikan juga dalam bentuk hardcopy jika ada undangan acara untuk ISMKI dari pihak eksternal. F. Sasaran Program Kerja  Stakeholder  IOMS  Media massa  Media partner  Seluruh mahasiswa Kedokteran se-Indonesia G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja Sepanjang kepengurusan. H. Indikator Keberhasilan  Terjadwalnya hari-hari yang ingin dibuat greetings card (15%)  Pembuatan konten company profile selesai sebelum bulan Maret 2017 (15%)  Seluruh greetings card terpublikasi di akun Line@ ISMKI (40%)  Terkirimnya greetings card dan company profile kepada IOMS, stakeholder, atau media massa ISMKI baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy (30%) I. Perkiraan Dana Program Kerja J. Penanggung Jawab  Dian Novita Anggraeni  Rifda Savirani

242

TIMELINE Media ISMKI

April 2017 Mei 2017 Juni 2017

Forum Alumni

Stakeholder

Mengumpulkan database

Februari 2017

Maret 2017

IOMS

Buat jadwal kumpul ketua/ humas organisasi Siap & kumpul di bulan menghubungi yang sama media massa untuk acara ISMKI dan Saling kirim kunjungan ke perwakilan di media acara

Mailing list

Greetings Card & Company Profile

Memuat jadwal

Undang alumni potensial & buat jadwal sesi alumni di acara ISMKI Siap untuk audiensi

Publikasi

Publikasi

Siap untuk audiensi

Publikasi

Publikasi

Sesi alumni Terbentuk kepengurusan FA

Juli 2017

Evaluasi Agustus 2017 September 2017 Oktober 2017 November 2017 Desember 2017 Januari 2018

Siap menghubungi media massa untuk acara ISMKI dan kunjungan ke media

Terbentuk kepengurusan FA Saling kirim perwakilan di acara

Sesi alumni

Evaluasi

PENUTUP Demikian penjabaran Grand Design Public Relation ISMKI 2017-2018. Tiada gading yang tak retak, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun tata bahasa. Akhir kata terima kasih terhadap seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan mari samasama berjuang untuk PR ISMKI dan tentunya untuk ISMKI yang lebih baik. Wassalamualaikum Wr., Wb.

243

REKAPITULASI ANGGARAN DANA ISMKI PERIODE 2017-2018

Wakil Sekretaris Jenderal 

VPAD

:

Rp 0,00



VPE

:

Rp 2.500.000,00



VPI

:

Rp 0,00



VPPA

:

Rp 0,00



VPPD

:

Rp.32.000.000,00

Bidang 

CE

:

Rp.2.500.000,00



FP

:

Rp 122.000,00



HPS

:

Rp 2.650.000,00



IA

:

Rp 10.000.000,00



ICT

:

Rp 14.200.000,00



LD

:

Rp 9.000.000,00



MEP

:

Rp 16..500.000,00



PR

:

Rp 0,00

Total Anggaran Dana:

Rp 89.472.000,00

244

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF