Grammatik b1 Klasse L 2020

April 24, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Grammatik b1 Klasse L 2020...

Description

GRAMMATIK FÜR MITTELSTUFE GRAMMATIK IM B1 NETZWERK

Organisiert von: Studentinnen von Grammatik Klasse L 2020

PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2022

KAPITEL 1 Infinitiv mit zu | Verb lassen

Aldhira Noviajasmine

(20203241049)

Iftakhatul Kiromah

(20203241038)

A. Infinitiv mit zu Infinitiv mit zu yaitu kalimat yang kata kerjanya (verben) tidak dikonjugasikan dan terdapat partikel zu sebelum kata kerja tersebut. Infinitiv mit zu merupakan sebuah Nebensatz (anak kalimat) yang tidak memiliki subjek dalam kalimatnya. Kalimat dengan “zu” biasanya memberikan lebih banyak informasi tentang seseorang atau sesuatu. Cara Penggunaan secara umum : 1. Umumnya infinitiv mit zu digunakan jika terdapat kata kerja di Hauptsatz (Induk kalimat) yang memiliki hubungan dengan tindakan/kata kerja yang ada di Nebensatz. Contohnya yaitu : ● Ich hoffe, dass ich bald eine Wohnung finde. (Subjekt im Hauptsatz = ich dan Subjekt im Nebensatz = ich), jika diubah ke dalam kalimat infinitiv mit zu maka menjadi Ich hoffe, bald eine Wohnung zu finden. ● Ich hoffe, dass es bald regnet. (Subjekt im Hauptsatz = ich dan Subjekt im Nebensatz = es), jika diubah ke dalam kalimat infinitiv mit zu maka menjadi Ich hoffe, bald zu regnen. 2. Penggunaan Infinitiv mit zu juga bisa digunakan jika terdapat adjektiven (kata sifat) atau Substantiven (kata benda) di Hauptsatz jika memiliki hubungan dengan tindakan selanjutnya pada Nebensatz. Contohnya, yaitu : Es ist schön, dass man gesund isst. (“es” im Hauptsatz und “man” im Nebensatz), jika diubah ke dalam kalimat infinitiv mit zu, maka menjadi Es ist schön, gesund zu essen. Cara penggunaan zu + infinitiv dalam kalimat, yaitu : 1. Nach Verben (Verben) Kata kerja (verben) yang biasa digunakan untuk membuat kalimat infinitiv mit zu yaitu aufhören, anfangen, planen, vergessen, versuchen, vorhaben, helfen, treffen dan sebagainya. Contohnya, yaitu : ● Ich treffe dich, ins Kino zu gehen. ( “zu” steht nach dem verben) ● Sie planen, nach Dresden zu fahren. ( “zu” steht nach dem verben)

● Matthias hat aufgehört, in der Nacht zu arbeiten. ( “zu” steht nach dem verben) ● Meine Eltern haben vor, nächstes Jahr nach Japan zu fliegen. ( “zu” steht nach dem verben) 2. Nach Adjektiven ( Adjektiv + sein/finden ) Beberapa kata sifat (adjektiven) yang bisa digunakan untuk membuat kalimat infinitiv mit zu yaitu anstrengend, interessant, gut sein, langweilig, einfach sein, spannend, gesund, wichtig sein dan sebagainya. Contohnya, yaitu : ● Es ist gut, gesund zu essen. ( “zu” steht nach dem adjektiven) ● Es ist langweilig, den ganzen Tag am Strand zu liegen. ( “zu” steht nach dem adjektiven) ● Es ist wichtig, regelmäßig neue Wörter zu wiederholen. ( “zu” steht nach dem adjektiven) ● Es ist einfach, einen Job in Deutschland zu finden. ( “zu” steht nach dem adjektiven) 3. Nach Substantiven ( Nomen + haben / machen) Beberapa kata benda (nomen) yang bisa digunakan untuk membuat kalimat infinitiv mit zu yaitu (keine) Lust haben, (keine) Zeit haben, Angst haben, Spaß machen dan sebagainya. Contohnya, yaitu: ● Ich habe keine Lust, Filme zu sehen. ( “zu” steht nach dem substantiven) ● Ich habe Lust, nach draußen zu gehen. ( “zu” steht nach dem substantiven) ● Ich habe keine Zeit, ins Reisebüro zu gehen. ( “zu” steht nach dem substantiven) ● Er hat Angst, die Wahrheit zu sagen. ( “zu” steht nach dem substantiven)

B. Lassen Das verb “ lassen” Lassen merupakan kata kerja bantu yang digunakan seperti modal verb dan diletakkan pada posisi kedua di dalam kalimat. Cara penggunaanya ketika akan mendeskripsikan suatu jasa atau layanan. Das Verb “lassen” ist unregelmäßig. Berikut konjugasi dari “lassen”, yaitu : -

ich lasse

-

du lässt

-

er/sie/es lässt

-

wir lassen

-

ihr lasst

-

sie / Sie lassen

Ada 6 cara penggunaan verb Lassen, yaitu : 1. Etwas veranlassen (untuk membiarkan atau mengizinkan seseorang melakukan sesuatu untukmu) Contohnya, yaitu : ● Morgen lasse ich meine Haare schneiden. ( Aku membiarkan rambutku dipotong besok) ● Morgen lässt Paul sein Auto reparieren. (Paul membiarkan mobilnya diperbaiki besok) 2. Etwas erlauben ( to allow/mengizinkan, to let/membiarkan) ● Elsa lässt ihre Katze im Bett schlafen. (Elsa mengijinkan/membiarkan kucingnya tidur di kasur) ● Paul lässt seine Kinder im Park spielen. ( Paul membiarkan/mengizinkan anakanaknya bermain di taman) 3. Etwas zurücklassen (to leave something behind/ untuk meninggalkan sesuatu di suatu tempat) ● Ich lasse meinen Laptop im Büro. (Aku meninggalkan laptopku di kantor) ● Via hat ihr Handy zu Hause gelassen. (Via meninggalkan handphone nya di rumah) 4. Einen Vorschlag machen ( untuk membuat saran) ● Lasst uns ins Kino gehen. (Ayo kita pergi ke bioskop) 5. Aufhören, etwas zu tun (untuk berhenti melakukan sesuatu) ● Nächstes Jahr lasse ich das Rauchen. (Aku akan berhenti merokok tahun depan) 6. “Lassen” als Passiversatzform ( “Lassen” sebagai pengganti bentuk pasif) ● Die Tür kann nicht geöffnet werden. menjadi Die Tür lässt sich nicht öffnen. (Pintu itu tidak bisa dibuka) ● Das Auto kann nicht mehr repariert werden. menjadi Das Auto lässt sich nicht mehr reparieren. (Mobil itu tidak bisa diperbaiki lagi)

Contoh penggunaan “lassen” di dalam kalimat lainnya, yaitu sebagai berikut: 1. Ich lasse mein Hemd bügeln. 2. Sie lässt ihren Hund auf dem Bett schlafen. 3. Sie können die komplette Touren von uns organisieren lassen. 4. Wir haben uns verwöhnen gelassen. 5. Ich lasse mein Fahrrad reparieren. 6. Das Auto lässt sich gut reparieren.

KAPITEL 2 Nebensatz mit obwohl | Genitiv | Präpositionen: wegen und trotz

Nadhifah Shafa Kamila

(20203244008)

Matahari Cahaya Pradana

(20203244021)

1. Nebensatz Mit Obwohl Der Hauptsatz enthält eine “unerwartete Folge“, der im Nebensatz mit obwohl beschriebenen Aussage. Bei einem Nebensatz mit obwohl steht das Verb am Ende. Nebensätze, die mit der Konjunktion obwohl beginnen, drücken eine Tatsache aus, die nicht die erwarteten Folgen hat. Oft gibt es einen Widerspruch zwischen dem Inhalt des übergeordneten Satzes und des Nebensatzes. Nebensätze, die mit obwohl eingeleitet werden. Nebensatz adalah kalimat yang menyambungkan dua kalimat yang saling berhubungan. Arti ‘Obwohl' adalah ‘Meskipun'. Nebensatz digunakan untuk melengkapi sebuah kalimat utama, maka dari itu Nebensatz juga disebut sebagai kalimat pelengkap.. Verben yang ada di Nebensatz selalu diletakkan di posisi terakhir. 

Rumus: Obwohl + Subjekt + Ergänzung + Verb, Verb + Subjekt + Ergänzung

Jika obwohl di tengah kalimat maka, Subjekt + Verb + Ergänzung, Obwohl + Subjekt + Ergänzung + Verb 

Contoh :

Hauptsatz a. Er ist nicht zu meiner Party gekommen, obwohl ich ihn eingeladen habe. b. Ich arbeite im Garten, obwohl ich keine Zeit habe. Nebensatz a. Obwohl ich ihn eingeladen habe, ist er nicht zu meiner Party gekommen. b. Obwohl ich keine Zeit habe, arbeite ich im Garten.

2. Genetiv

Pengertian Genetiv juga sebagai “Wessen-Fall” adalah kasus yang dimiliki kata benda untuk menunjukkan kepemilikan. 

Penggunaan genetiv

Kata benda (Nomen) dalam Bahasa jerman mendapatkan Kasus tergantung dari Verben, Adjektiven atau Präpositionen yang mempengaruhinya, Artinya, Nomen atau Pronomen memiliki kasus Genetiv bisa disebabkan oleh Verben, Adjektiven atau Prapositionen atau disebabkan fungsinya untuk menunjukkan kepunyaan (Zugehörigkeit). 

Penambahan huruf S dan ES



Contoh : a. Der Kühlschrank = der Inhalt des Kühlschranks. b. Das Haus = die Bewohner des Hauses. c. Die Wohnung = die Atmosphäre der Wohnung.

3. Präpositionen : wegen, trotz 

Penjelasan

Die Präpositionen "wegen" und "trotz" sind wahrscheinlich die häufigsten Präpositionen mit Genitiv. Sie ersetzen einen kausalen Satz mit "weil" ("wegen") oder einen konzessiven Satz mit "trotzdem" ("trotz"). Die Präposition "aufgrund" bedeutet dasselbe wie "wegen". Der einzige Unterschied: "aufgrund" benutzt man eher in der formalen Schriftsprache (bei Behörden, Ämtern, etc.), "wegen" braucht man in der Umgangssprache. Die Präpositionen "wegen" und "trotz" stehen in der Umgangssprache gern mit dativ! Da sich die deutsche Sprache immer ein bisschen ändert, wird der Dativ nicht mehr als falsch angesehen. Trotz memiliki arti meskipun.

Wegen memiliki arti karena. Ketika menggunakan preposisi genitiv maka artikel berubah menjadi genitiv dan mendapat akhiran genitiv. 

Contoh kalimat a. Die Party wurde wegen des Regens verschoben.

Die Party sebagai subjekt (nominativ). Wegen des Regens sebagai Präpositionales Objekt (mit Genetiv Präposition) b. Wegen eines Unfalls hat die Polizei die Straße gesperrt. c. Sie ist trotz des Unwetters zur Arbeit gegangen. d. Er ist trotz einer Warnung ins Wasser gesprungen.

Suhaila Aimana

(20203241017)

Farin Ayuningtyas

(20203244001)

A. Nebensatz mit obwohl Nebensatz atau kata sambung adalah kegunaannya untuk menggabungkan 2 kalimat menjadi 1, sebenarnya hampir mirip dengan konjunktion (kata penghubung) yang membedakan ialah bedanya penggunaan/ letak verben yang di belakang untuk nebensatz. 1. Pada Konjuktion susunan penempatannya adalah (Konj + Subj + Verb), sedangkan 2. Pada Nebensatz susunan penempatannya adalah (Nebensatz + Subj + …… + Verb): Subjek diletakkan dibelakang kalimat sebelum titik, mau seberapa panjang pun kalimatnya penempatan Verben (kata kerja) harus dibelakang sebelum titik. Klausa bawahan bergantung pada klausa lain. Biasanya mereka tidak dapat berdiri sendiri, tetapi membutuhkan klausa utama superordinat atau klausa bawahan superordinat lainnya. Banyak klausa bawahan dimulai dengan kata pengantar yang menghubungkan klausa bawahan dengan klausa induk. Klausa bawahan yang dimulai dengan konjungsi meskipun mengungkapkan fakta yang tidak memiliki konsekuensi yang diharapkan. Seringkali ada kontradiksi antara isi klausa superordinat dan klausa bawahan. Contohnya: Frauen bekommen Kinder, obwohl sie große Schmerzen bei der Geburt haben. = Wanita memiliki anak meskipun mengalami rasa sakit yang hebat saat melahirkan. Penjelasan: Wanita mengalami rasa sakit yang hebat saat melahirkan. Seseorang mungkin berharap tidak ingin memiliki anak karena mereka takut akan rasa sakit yang hebat itu. Tetapi, meskipun mengalami rasa sakit itu mereka tetap memilih untuk punya anak.

Klausa superordinat seringkali merupakan klausa utama. Kata kerja berada di posisi kedua dalam klausa utama. di klausa bawahan ada di akhir.

Nebensatz juga bisa berada sebelum klausa superordinat. Kemudian seluruh nebensatz menempati posisi pertama dan kata kerja terkonjugasi dari kalimat superordinat berada posisi kedua. Ini berarti bahwa kata kerja terkonjugasi dari klausa subordinat mendahului koma. Kata kerja terkonjugasi dari kalimat induk adalah setelah koma.

di

B. Genitiv Bahasa Jerman memiliki empat kasus: nominatif, akusatif, datif, dan genitif. Genitive dapat digunakan untuk menyatakan kepemilikan. Anda dapat melengkapi kata benda (dalam hal ini kata yang direferensi) dengan kata benda lain dalam kasus genitif (atribut genitif). Atribut genitif mengungkapkan milik siapa atau apa sesuatu itu. Selain itu, preposisi, kata kerja, dan kata sifat tertentu memerlukan genitif. Contoh: 1. Das ist das Auto des Chefs. = Ini adalah mobil bos. 2. Der Firmenwagen der Firma ist neu. = Mobil perusahaan itu baru. Dalam genitive, artikel dari kata benda berubah. Juga, sebagian besar kata benda maskulin dan netral memiliki akhiran -s atau -es. Kata benda yang berakhiran bunyi s (-s, -ß, -z atau -x) membentuk kasus genitif dengan akhiran -es. Dengan kata benda yang hanya memiliki satu suku kata, kedua akhiran sering kali memungkinkan. Contoh: Bist du mit der Reparatur des Wasserhahn(e)s schon fertig? Apakah Anda sudah selesai memperbaiki keran?

Berikut menunjukkan contoh kata benda dan artikel dalam kasus genitif untuk maskulin, feminin, netral dan jamak.

Kata benda feminin dan bentuk jamak tidak mendapatkan akhiran. Pada artikel pasti atau bestimmter Artikel, Adjektive atau kata sifat bentuknya sama pada semua artikel singular maupun plural. Genitiv juga bisa digunakan dalam bentuk Pronomen atau kata ganti. Berikut adalah perubahan kata ganti orang dan kata ganti posesif dalam genitif.

Penggunaan 1. Kata depan yang membutuhkan genitif: ● anstelle/an Stelle, aufgrund/auf Grund, während, wegen ● außerhalb, oberhalb, unterhalb, innerhalb ● beiderseits, diesseits, jenseits, unweit, entlang …, links, rechts

● nördlich, östlich, südlich, westlich ● trotz, ungeachtet Contoh: Wegen der Krankheit kann er nicht ins Kino gehen. = Karena penyakitnya, ia tidak bisa pergi ke bioskop. 2. Kata kerja yang memerlukan genitif: ● jemanden anklagen, jemanden beschuldigen, jemanden bezichtigen, jemanden überführen ● sich brüsten, sich enthalten, sich rühmen, sich schämen, sich erinnern, sich freuen ● gedenken, Herr werden, bedürfen Contoh: Wir bedürfen der Hilfe. = Kami membutuhkan pertolongan. Wir gedenken der Toten. = Kami memperingati orang mati. 3. Kata sifat yang membutuhkan genitif: kundig, mächtig, (un)würdig, überdrüssig sein, sicher sein, fähig sein,... Contoh: Du bist der Sprache fähig. = Kamu pintar berbicara. Genitif selalu membutuhkan artikel atau kata sifat sebagai pendamping. Itulah mengapa ketika ingin menggunakan kata benda dalam bentuk plural tanpa artikel atau kata sifat, kita menggunakan datif. Contohnya sebagai berikut: ● wegen + Genitiv: Wegen der Regenfälle fährt niemand mit dem Fahrrad. ● wegen + Dativ: Wegen Regenfällen fährt niemand mit dem Fahrrad. Dalam bahasa lisan, seringkali penggunaan wegen+genitif maupun wegen+dativ masih kurang tepat digunakan. Contohnya adalah sebagai berikut: Wegen einem Unfall bin ich zu spät gekommen. = contoh salah Wegen eines Unfalls bin ich zu spät gekommen. = contoh benar

C. Präpositionen wegen und trotz 1. wegen Wegen adalah termasuk salah satu preposisi dalam bahasa Jerman. Wegen memiliki arti ‘karena’. Preposisi ini seringkali berada di awal kalimat. Wegen termasuk dalam Kausale Präpositionen (preposisi kausal) karena menyebabkan hubungan sebab akibat. Dengan kata depan wegen, kita dapat memberikan alasan atas sesuatu hal. Contohnya: Warum hat die Polizei die Straße gesperrt? = Mengapa polisi memblokir jalan? Wegen eines Unfalls hat die Polizei die Straße gesperrt. = Karena sebuah kecelakaan, polisi memblokir jalan. Preposisi wegen selalu diikuti genitiv. Maka dari itu artikel dari kata benda atau kata sifat yang mengikuti preposisi wegen akan di deklinasi. Berikut adalah beberapa contoh deklinasi artikel kasus genitif yang mengikuti preposisi wegen: Wegen: maskulin des/eines Unfalls feminim

der/einer Baustelle

netral

des/eines Unwetters

Plural

der Regenfälle

2. trotz Trotz merupakan preposisi yang termasuk dalam preposisi kausal Konzessive Präposition yaitu preposisi konsesi atau preposisi yang menyatakan pertentangan. Preposisi trotz menyebutkan alasan tandingan, yaitu alasan yang menentang realisasi sebuah tindakan. Contohnya: Alasan kontra: Trotz des schlechten Wetters gehen wir spazieren. Alasan sebab-akibat: Wegen des schlechten Wetters gehen wir nicht spazieren. Preposisi trotz selalu diikuti genitiv. Maka dari itu artikel dari kata benda atau kata sifat yang mengikuti preposisi trotz akan di deklinasi. Berikut adalah beberapa contoh deklinasi artikel kasus genitif yang mengikuti preposisi trotz:

Trotz: maskulin

des Unterschieds

feminim

der Warnung

netral

des Verbots

Plural

der Klagen

KAPITEL 3 Präteritum | temporale Präpositionen: vor, nach, während | Folgen ausdrücken: deshalb, darum, deswegen, so ... dass, sodass

Alif Ediva C. Bintang (20203244047) Zhulva Tiara Effendi (20203244036) 1. Präteritum Präteritum digunakan untuk membicarakan suatu kejadian di waktu lampau. Ini hampir mirip dengan bentuk Perfekt, namun perbedaannya bentuk Präteritum lebih banyak digunakan dalam bentuk tulisan seperti pada buku, novel, koran dan majalah. Sedangkan bentuk Perfekt digunakan membicarakan suatu kejadian di waktu lampau dalam bentuk percakapan sehari-hari. Tetapi terkadang juga berlaku sebaliknya. Bentuk Präteritum yang biasa digunakan dalam percakapan yaitu haben dan sein. Präteritum memiliki rumus sebagai berikut : Aktiv : Subjek + verb (prät) + objek. z.B : ich wohnte in Berlin. Passiv : subjek + wurden + objek + partizip II y.B : ich hatte in Berlin gewohnt.

Berikut ini tabel haben dan sein dalam Präteritum.

Sumber gambar : ttps://www.baamboozle.com/ Contoh : „Das Wetter war schlecht.“ „Wir hatten Glück.“

Selain itu, dalam Präteritum terdapat aturan khusus untuk kata kerja infinitiv beraturan (Regelmäßige Verben) dan kata kerja Infinitiv tidak beraturan (Unregelmäßige Verben). a. Regelmäßige Verben Präteritum dengan regelmäßige Verben dibentuk dengan menyisipkan “t” atau “et” antara Verbstamm dan Verbendung. Untuk bentuk Präteritum pada orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal (er,sie,es) selalu sama. Sedangkan yang berakhiran dengan “t,d,m,n” akan mendapatkan penambahan “e” antara Verbstamm dan Endung. Secara umum penulisan regelmäßige Verben dalam Präteritum seperti berikut.

Sumber gambar : https://syams.wordpress.com/ Untuk regelmäßige Verben yang berakhiran dengan huruf “t,d,m,n” seperti berikut. Subjekt

arbeiten

atmen

gründen

rechnen

Endung

ich

arbeitete

atmete

gründete

rechnete

ete

du

arbeitetest

atmetest

gründetest

rechnetest

etest

er,sie,es

arbeitete

atmete

gründete

rechnete

ete

wir

arbeiteten

atmeten

gründeten

rechneten

eten

ihr

arbeitetet

atmetet

gründetet

rechnetet

etet

sie/Sie

arbeiteten

atmeten

gründeten

rechneten

eten

Sumber gambar : https://syams.wordpress.com/

b. Unregelmäßige Verben Dalam unregelmäßige Verben perubahan kata pada stamm dan endungnya tidak beraturan, dan juga tidak semuanya memiliki personalendung. Selain itu, perubahannya selalu pada verbstamm. Secara umum penulisan unregelmäßige Verben dalam Präteritum seperti berikut. Subjekt

gehen

Endung

ich

ging



du

gingst

st

er,sie,es

ging



wir

gingen

en

ihr

gingt

t

sie/Sie

gingen

en

Untuk unregelmäßige Verben yang berakhiran dengan huruf “t,d,m,n” seperti berikut. Subjekt

bitten

finden

Endung

ich

bat

fand



du

batst

fandst

st

er,sie,es

bat

fand



wir

baten

fanden

en

ihr

batet

fandet

et

sie/Sie

baten

fanden

en

Untuk unregelmäßige Verben yang memiliki akhiran “s, ß”. Subjekt

lesen

vergeßen

Endung

ich

las

vergaß



du

last/lasest

vergaß/vergaßest

st/est

er,sie,es

las

vergaß



wir

lasen

vergaßen

en

ihr

last

vergaßt

t

sie/Sie

lasen

vergaßen

en

Untuk konjungsi unregelmäßige Verben di atas dalam bentuk Präteritum, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk Präteritum akan terdapat perubahan pada Stammvokalnya. Pada unregelmäßige Verben dalam Präteritum untuk Subyek orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal (er,sie,es) sama dan tidak mengalami perubahan. Tetapi untuk bentuk Subyek lainnya akan mengalami perubahan. Sedangkan untuk unregelmäßige Verben yang berakhiran “t,d, s, ß(ss)” akan mengalami perubahan yaitu dengan menambahkan “e” diantara Stamm dan Endung, hal tersebut berlaku untuk subjek orang kedua tunggal (du), jamak (wir, ihr) serta subyek (Sie). Berikut ini panduan yang dapat membantu dalam membentuk Präteritum dari unregelmäßige Verben, ini tidak bersifat mutlak karena terdapat perbedaan pada beberapa kata : Stammvokal Infinitiv Präsens

Präsens

Stammvokal Infinitiv Präteritum

Präteritum

-e/-i

geben / sitzen

-a

gab /saß

-a/-ei

halten / schreiben

-ie

hielt /schrieb

-ie

verlieren / ziehen

-o

verloren / zog

c. Konjugasi kata kerja Infinitiv bentuk campuran Selain bentuk kata kerja infinitiv yan telah dijelaskan, terdapat beberapa kata kerja yang memiliki ciri khusus dalam bentuk Präteritum, contohnya :

Sumber gambar : https://syams.wordpress.com/

2. Temporale Präpositionen : vor, nach, während. Temporale Präositionen merupakan preposisi yang berfungsi untuk menyatakan keterangan waktu (Zeitangabe). Temporale Präpositionen diikuti oleh kasus dativ atau akkusativ. Perhatikan tabel di bawah ini : Dativ

Akkusativ

Genitiv

ab (mulai dari)

bis (sampai)

während (selama, dalam proses)

an (pada hari)

über (sekitar)

Außerhalb (di luar)

seit (sejak)

um (pada jam)

innerhalb (di dalam)

Dativ

Akkusativ

Genitiv

vor (yang lalu)

trotz (meskipun)

nach (setelah)

wegen (karena)

a. Vor Vor berkaitan mengenai durasi waktu (Zeitdaeur). Digunakan ketika menggambarkan peristiwa atau tindakan di masa lalu yang telah berakhir. Spesifikasi waktu ini menyatakan berapa banyak waktu yang telah berlalu sejak tindakan atau peristiwa dilakukan. Präposition vor dituliskan dengan kasus Dativ.

Struktur kalimat : Subjek + Verb + Objek + T.Präp + Zeitangabe. z.B : ● Seine Mutter ist vor einem Jahr gestorben. (Ibunya meninggal setahun yang lalu) ●

Vor dem Umzug musste sie lange überlegen.

(Dia harus berpikir panjang sebelum bergerak) ● Vor zwei Jahren habe ich meine Ausbildung als Hotelfachfrau abgeschlossen. (Dua tahun lalu saya menyelesaikan pelatihan saya sebagai manajer hotel.

b. Nach Präposition nach berkaitan mengenai keterangan waktu dan memiliki arti “sesudah”. Dalam penulisannya, artikel dan kata benda (Nomen) selalu dalam bentuk Dativ.

nach + Dativ Struktur kalimat : T.Präp + Zeitangabe + Verb + Subjek + Objek + Ortangabe. z.B : ● Das ist super, denn nach der Arbeit gehe ich gern noch zum Sport. (Itu bagus, karena saya suka berolahraga setelah bekerja.) ● Nach der Sendung bekam sie viele Mails. (Setelah mengirim ia mendapat banyak surat) ● Nach dem Frühstück gehe ich zur Schule. (Setelah sarapan saya pergi ke sekolah.) c. Während Präposition während digunakan untuk menginformasikan waktu secara spesifik dan memiliki arti “ketika”. Berfungsi untuk menjelaskan dua kegiatan atau lebih yang berlangsung dalam waktu dalam tempat yang sama.

Während + Genitiv z.B : ● Während des Praktikums lernt Maria viel über Architektur. (Selama magang, Maria belajar banyak tentang arsitektur.) ● Während der Arbeit mussten die Bergleute einen Helm tragen. (Saat bekerja, para penambang harus memakai helm.) ● Das Kind sitzt während des ganzen Tages zu Hause vor dem Fernseher.

Ingat bahwa artikel di setiap Nomen setelah preposisi harus diubah dalam bentuk Dativ atau Akkusativ, sesuai dengan kasus yang digunakan dan jika menggunakan adjektiv (kata sifat) untuk menerangkan Nomen harus mendeklinasi adjektifnya.

3. Folgen Ausdrücken Mengungkapkan hubungan sebab-akibat dalam bahasa Jerman dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan beberapa kata. Pada einheit 3, kita akan mempelajari penggunaan “deshalb, darum, deswegen, so .. dass, sodass”. a. deshalb, darum, deswegen Kata “deshalb, darum, deswegen” merupakan kata keterangan yang dapat digunakan untuk menghubungkan 2 Hauptsatz. Kata keterangan ini disebut juga satzverbindende Adverb. Urutannya Hauptsatz pertama selalu menyatakan pernyataan penyebab kemudian Hauptsatz kedua menyatakan akibat dari kalimat sebelumnya. Penulisan kata “deshalb, darum, deswegen” dalam kalimat dapat berada di awal Hauptsätz pada posisi 1 kemudian diikuti oleh kata kerja di posisi 2. Struktur kalimat : Hauptsatz I + deshalb / darum / deswegen + Hauptsatz II Contoh : ● Ich bin krank, deshalb bleibe ich zu Hause. ● Ich brauche Briefmarken, deshalb gehe ich zur Post. ● Das Wochenende ist da, darum fahren wir weg. ● Heute ist ein Feiertag darum haben die Geschäfte zu. ● Ich habe Freunde in Deutschland, deswegen bin ich in Deutschland. b. so .. dass, sodass Kata “so .. dass, sodass” merupakan kata keterangan yang dapat digunakan untuk menghubungkan Hauptsatz dan Nebensatz. Hauptsatz + sodass + Nebensatz Contoh : ● Es hatte so stark geregnet, dass die Flüsse über die Ufer getreten sind. ● Ich habe so viel gelernt, dass ich die Prüfung ohne Probleme bestanden habe. ● Es regnete zu viel, sodass ich nicht spazieren gehen konnte. ● Ich gehe arbeiten, sodass ich Geld verdiene.

Fadila Rahmania Audina

(18303241027)

Willy Hendrian

(19203241025)

I. Präteritum. Präteritum merupakan salah satu tatanan bahasa dalam Bahasa Jerman untuk mengungkapkan atau menceritakan sebuah kejadian dimasa lampau. Pola kalimat ini juga sangat berkaitan erat dengan Perfect, yang sama - sama menceritakan tentang kejadian di masa lampau. Lalu, apakah perbedaan dari kedua jenis kalimat tersebut? Jadi, biasanya Präteritum digunakan untuk kepentingan gramatikal secara tertulis, sedangkan perfect digunakan untuk kepentingan berbicara secara langsung. Meskipun begitu, tidak jarang pula aturan tersebut kerap kali tidak begitu dihiraukan. Secara umum, Präteritum kerap kali membutuhkan kata kerja bantu seperti haben dan sein, pola kalimat dengan menggunakan haben atau sein ini biasanya dalam bentuk pasif, sedangkan untuk bentuk aktifnya hanya perlu mengkonjugasikan kata kerja asli sesuai dengan subjek yang berlaku. Perhatikan kalimat - kalimat berikut ini : 1. Salman hat Deutsch gelernt. 2. Salman hatte Deutsch gelernt. 3. Salman lernte Deutsch. Kalimat pertama merupakan salah satu bentuk kalimat perfect dengan menggunakan kata kerja bantu berupa haben yang telah dikonjugasikan sesuai dengan pelaku. Sedangkan kalimat kedua merupakan kalimat bentuk Präteritum, yang secara gramatikalnya memiliki pola kalimat yang sama yakni, Subjek + Kata Kerja Bantu + Objek + Kata Kerja Bentuk Lampau. Dimana, kedua kalimat diatas merupakan bentuk kalimat pasif. Lalu kalimat nomor 3 merupakan bentuk Präteritum dalam kalimat aktif. Berikut adalah bentuk konjugasi dari kata kerja bantu haben dan sein :

di Secara umum, Präteritum dibagi menjadi : a. Regelmäβigen Verben (kata kerja beraturan) Yang dimaksud teratur adalah perubahan stamm dari setiap kata kerjanya itu memiliki pola yang sama atau teratur dengan catatan harus tetap memenuhi rumus yang berlaku sesuai dengan pelaku

dan jenis kata kerjanya. Kata kerja ini pada prinsipnya tidak mengalami perubahan stamm (pokok kata kerja) pada bentuk konjugasinya baik dalam bentuk Präsens, Präteritum dan Perfekt. Rumus : Verbstamm + -te = Personalendung Contoh dalam kata kerja lernen > lern (verbstamm)+en (endung)

1. Konjugasi kata kerja Infinitiv umum lernen, spielen, usw ...

Melihat contoh tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Präteritum” dibentuk dengan menyisipkan “t” atau “et” antara Verbstamm dan Verbendung. Bentuk kata kerja Präteritum untuk orang pertama pelaku utama tunggal (ich) dan orang ketiga tunggal (er, sie, es) selalu sama.

2. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran “t”, “d”. arbeiten, bitten bilden warten, usw ...

Kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “t dan d” akan mendapatkan penambahan “e” antara Stamm dan Endung untuk memudahkan dalam pengucapan. 3. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran “s”, “ss”, “z”. heizen, reißen, reisen, usw ...

4. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “er”, “el”. ändern, klingeln, verbessern, usw ...

5. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “m”, “n” setelah huruf konsonan. atmen, begegnen, trocknen, usw ...

6. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berakhiran dengan “ieren”. studieren, usw ...

Contoh kalimat : Präsent : Ich spiele Fussball mit den Freunden. Präteritum : Ich spielte Fussball mit den Freunden. Disini, kata spielen memiliki Stamm yaitu "Spiel", yang berarti Stamm tersebut memiliki huruf akhir "L". Jadi penambahan endung terhadap Stamm ini hanyalah huruf "te,test, dan ten", tinggal disesuaikan saja dengan subjek untuk mengkonjugasikannya. b. Unregelmäβigen Verben (kata kerja tak beraturan). Kata kerja yang termasuk kata kerja tak beraturan/kata kerja kuat adalah kata kerja yang mengalami perubahan stamm pada bentuk konjugasinya baik dalam bentuk Präsens, Präteritum dan Perpekt. Perubahan verbstamm dapat dilihat pada Subyek orang kedua tunggal (du) dan orang ketiga tunggal (er, sie, es) sedang Subyek (ich,wir,ihr,Sie/sie) tetap sama seperti kata kerja beraturan/kata kerja lemah.

Contoh dalam mata kerja sprechen > sprech(verbstamm)+en (endung)

1. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berubah vokal “o” menjadi “ö”. stoßen, usw ...

2. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berubah vokal “au” menjadi “äu”. laufen, saufen, usw ...

3. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berubah vokal “e” menjadi “i”. geben, essen, helfen nehmen, usw ...

4. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berubah vokal “e”,menjadi “ie”. lesen, sehen, stehen, befehlen, usw ...

5. Konjugasi kata kerja Infinitiv yang berubah vokal “a” menjadi “ä”. fahren, lassen, schlafen, wachsen, usw ...

Setelah melihat konjugasi kata kerja Infinitiv unregelmäßige dan starke Verben di atas dalam bentuk Präteritum, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk Präteritum akan mengalami perubahan pada Stammvokalnya. Sehingga bentuk Präteritum kata kerja kuat dan kata kerja tak beraturan sebaiknya dihafalkan. Seperti halnya dengan Präteritum kata kerja lemah dan beraturan untuk Subyek orang I tunggal (ich) dan orang III tunggal (er,sie,es) tetap sama dan tidak mengalami perubahan. Tetapi untuk bentuk Subyek lainnya akan mengalami perubahan sedangkan untuk kata kerja kuat dan tidak beraturan yang berakhiran “t,d, s, ß(ss) akan mengalami perubahan yaitu dengan menambahkan “e”

diantara Stamm dan Endung, hal tersebut berlaku untuk orang kedua tunggal dan jamak serta subyek bentuk hormat (Sie). c. Kata kerja Infinitiv lainnya (bentuk campuran) Selain bentuk kata kerja Präteritum diatas, terdapat beberapa kata kerja yang memiliki ciri-ciri sebagai kata kerja lemah dan kuat dalam bentuk Präteritum dan Partizip Perpekt.

Melihat tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa“denken” memiliki ciri-ciri kata kerja lemah, sebab antara Stamm dan Endung mendapat penambahan “t” = dach-t-e, pada bentuk Partizip Perpekt mendapat akhiran “t” = gedach-t. Sedangkan kata kerja kuat ciri-cirinya dapat ditandai dengan adanya perubahan pada “Stammvokalnya”.

KAPITEL 4 Konjunktiv II der Modalverben | irreale Bedigungssätze mit Konjunktiv II | Pronominaladverbien: dafür, darauf, ... | Verben mit Präposition und Nebensatz

Khoirun Nufus

(18203244007)

Syifa Rizki Amalinda (2020324049) Konjuktiv II der Modalverben Konjuktiv II merupakan ungkapan yang digunakan untuk mengekspresikan adanya keinginan yang belum tentu  terjadi dalam realitanya (nicht Wirklichkeit) disebut irrealer Konjunktiv ‘kalimat pengandaian’. Kalimat pengandaian dalam bahasa Jerman selalu dideskripsikan dalam bentuk kalimat Konjunktiv. Kalimat pengandaian ini selalu ditandai oleh adanya bentuk Konjunktiv dan bukan bentuk Indikativ. Bentuk Indikativ digunakan untuk mengekspresikan keadaan yang sebenarnya dan nyata (Realität), sedangkan bentuk Konjunktiv digunakan untuk mengekspresikan keadaan yang bukan sebenarnya atau tidak nyata. Biespiel : (1). Wenn ich Zeit hätte, käme ich zu dir      ‘Seandainya saya punya waktu, saya akan ke rumahmu’. Hauptsatz “käme ich zu dir” Folge/akibat Nebensatz “Wenn ich Zeit hätte” Bedingung/bersyarat (2). Ich habe Zeit, komme ich zu dir ‘Saya ada waktu, saya akan ke rumahmu’. Kalimat ini merupakan kalimat Indikativ. Konjuktiv terdiri dari 2 macam yaitu : 1. Konjuktiv I Konjunktiv I berfungsi sebagai indirekte Rede ‘ungkapan tidak langsung’ yang digunakan untuk menirukan ucapan orang lain. 2. Konjuktiv II Konjunktiv II  berfungsi untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak sesuai dengan realita sebenarnya. Dengan kata lain, ungkapan yang digunakan untuk mengekspresikan sebuah perumpamaan yang disebabkan oleh adanya keadaan yang tidak sesuai dengan realita itu disebut pengandaian atau dalam bahasa Jerman disebut  irrealer Konjunktiv. Konjuktiv II memiliki dua fungsi yaitu : 1. pengungkap pengandaian dalam kalimat dan sebagai pengungkap keadaan yang tidak sesuai dengan kenyataan

2. manakala dalam sebuah kalimat memiliki bentuk pengandaian dengan kata jika … - maka …’. Bildung der Formen Indikativ

Konjunktiv II

Er fӓhrt

Er führe

Er fuhr

Er wäre gefahren

Er ist (war) gefahren

 

Er las

Er hätte gelesen

Er hat (hatte) gelesen

 

Indikativ             Präteritum + “ ( umlaut ) + e Konjunktiv 2 der Modalverben

  

können

müssen

dürfen

sollen

wollen

Ich

könnte

müsste

dürfte

sollte

wollte

Du

könntest

müsstest

dürftest

solltest

wolltest

Er, Sie, Es

könnte

müsste

dürfte

sollte

wollte

Wir

könnten

müssten

dürften

sollten

wollten

Ihr

könntet

müsstet

dürftet

solltet

wolltet

Sie

könnten

müssten

dürften

sollten

wollten

Biespiel :

-Er hätte es wissen müssen.

-Sie hätte auch später kommen können Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=my7K4ZR8jXg

Irreale Bedingungssätze (irreale Konditionsätze) Kalimat irrealer Bedingungssatz ‘kalimat pengandaian bersyarat’ ini berfungsi untuk mengungkapkan perumpamaan atau pengandaian yang bersyarat. Artinya, apabila syarat dipenuhi, maka maksud yang disampaikan akan dilakukan. Demikian pula sebaliknya, apabila persyaratan tidak dipenuhi, maka tidak akan dilakukannya. Hal ini menunjukan bahwa kalimat pengandaian

hanya digunakan untuk menyampaikan maksud yang kemungkinan tidak sesuai dengan fakta atau Wirklichkeit, misalnya pada kalimat berikut ini : ● Wenn ich Zeit hätte, käme ich zu dir. (wenn+Subjekt+Konjungktiv, so+Konjunktiv+ Subjekt) ● ich käme zu dir, wenn ich Zeit hätte (Subjekt+Konjunktiv, wenn+Subjket+ Konjunktiv) ● hätte ich Zeit, (so) käme ich zu dir (Konjunktiv+Subjekt, so Konjunktiv+Subjekt+ Angabe) ● wenn ich gestern Zeit gehabt hätte, wäre ich zu dir gekommen

Bentuk-bentuk lain dari irrealer Konjunktif yaitu : 1.      Irreale Wunschsätze Wenn + S + doch/bloß/nur + Konj II-! Kalimat irreale Wunschsätze ini berfungsi untuk mengungkapkan harapan. a)      Er ist nicht gesund. Er wüscht sich: Wenn ich doch gesund wäre! Wäre ich doch gesund! b)      Die Freunde sind nicht mitgefahren. Wir wünschen: Wenn sie nur (oder: doch nur) mitgefahren wären! Wären sie nur (oder: doch nur) mitgefahren! c)      Hans belügt mich immer. Ich wünsche mir: Wenn er mir doch die Wahrheit sagte (oder: sagen würde)! d)      Ich habe Evas Adresse vergessen und wünsche mir: Wüßte ich doch (oder: bloß) ihre Adresse! 2.      Die Umschreibung des Konjunktivs II mit,, würde’’ + Infinitiv berfungsi untuk mengungkapkan maksud yang berkaitan dengan pengandaian yang bersyarat. a)      Wenn ich Karin fragte, berichtete sie mir von ihrer Tätigkeit. b)     Wenn ich Karin fragen, würde sie mir von ihrer Tätigkeit. Wenn ich Karin fragte, würde sie mir von ihrer Tätigkeit berichten. c)      Wenn sie mich zur Teilnahmen zwängen, träte ich aus dem Verein aus d)     Wenn sie mich zur Teilnahme zu zwingen versuchten, würde ich aus dem Verein austreten

3.      irreale Vergleichssätze (irreale Komparationssätze) Hauptsatz (Hs), als ob + S + Konj II berfungsi untuk mengungkapkan perbandingan (Vergleich) yang bersifat tidak nyata. Pada Hauptsatz  ‘induk kalimat’ bermakna positif atau nyata sehingga berkonstruksi sebagai Indikativ. Sedang pada Nebensatz  ‘anak kalimat’ bermakna negatif atau tidak nyata sehingga berkonstruksi Konjunktiv. Kalimat irrealer Vergleichssatz biasanya untuk mengungkapkan personifikasi antara seseorang dengan lainnya. a)      Sie schaut mich an, als ob sie mich nicht verstünde b)     Sie schaut mich an, als ob mich nicht verstanden hätte. c)      Er hat solchen Hunger, als hӓtte er seit Tagen nicht gegessen 4.      irreale Folgesätze (irreale Konsekutivsätz) Hauptsatz (Hs), als dass + S + Konj II. berfungsi untuk mengungkapkan maksud dengan cara memberikan penekanan atau penguatan (Verstärkung). Untuk memberikan penekanan tersebut, biasanya digunakan kata adverbial seperti kata viel ‘banyak’, zu ‘sangat’, dan allzu  ‘terlalu’. a)      Es ist zu spät, als daß wir noch bei ihm anrufen könnten b)      Ich hab’ das Tier allzu gern, als daß ich es weggeben könnte c)      Er hat soviel Zeit, daß er das ganze Jahr verreisen könnte

Pronomen mit Präposition und Pronominaladverbien ● Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=ADzAWTkfIH4 --> Pronominaladverbien werden mit da-(r) und wo-(r) + Präposition gebildet. Deshalb werden sie auch als Präpositionaladverbien bezeichnet. z.b. darauf, darüber, darum, ... --> Das Vorkommen des Fugen-r bei Pronominaladverbien, die mit da- und wo- gebildet werden, ist davon abhängig, ob die Präposition mit einem Vokal oder einem Konsonanten beginnt. Wenn die Präposition mit einem Konsonanten beginnt, fällt das Fugenßr weg. z.b. Furgen-r --> darauf (da-r-auf) kein Furgen-r --> dafür (da-für)

Weitere Pronominaladverbien mit Fugen-r:

daran, darauf, daraus, darin, darüber, darunter, woran, worauf, woraus, worin, worüber, worunter,... Weitere Pronominaladverbien ohne Fugen-r: dabei, dadurch, dafür, dagegen, dahinter, damit, danach, daneben, davon, davor, dazu, dazwischen, wobei, wodurch, wofür, wogegen, wohinter, womit, wonach, woneben, wovon, wovor, wozu, wozwischen,.. o Pronominaladverbien können auch anstelle einer Präpositionalergänzung, die zu einem Verb, Nomen oder Adjektiv mit fester Präposition gehört, verwendet werden. z.b. Wartest du auf die Pause ? - Nein, darauf warte ich nicht. o Pronominaladverbien können sich nicht nur pronominal für einzelne Ergänzungen, sondern auch für ganze Sätze verwendet werden. Beispiel: 1. Er hatte ihren Geburtstag vergessen. Darüber war sie sehr enttäuscht. 2. Sie hat einen sehr viel älteren Mann geheiratet. Dafür hatten ihre Eltern überhaupt kein Verständnis.

Verben mit Präposition und Nebensatz ● Die Präpositional-Ergänzung im Haupsatz sind normalerweise Pronomen, Namen, oder Nomen. z.b. Ich interessiere mich nur für dich. ● In einem "dass"-Satz als Präpositional-Ergänzung ist die Präpositional-Ergänzung kein Nomen, sondern ein Nebensatz, der mit der Konjunktion "dass" eingeleitet wird. z.b. Ich freue mich darüber, dass du die Prüfung bestanden hast. ● Die Präposition bleibt jedoch dem Hauptsatz erhalten. Aus diesem Grund muss man einen Bezug vom Nebensatz zur Präposition im Hauptsatz herstellen. Dies geschieht bei Sachen mit so genannten Präpositionaladverbien "wo(r)" + Präposition". Die Präpositionaladverbien wo(r) + Präposition fragen nach der Präpositional-Ergänzung: z.b. - Wofür interessierst du dich? ● Präpositionaladverbien werden nur gebraucht, wenn sich die Präpositional-Ergänzung auf Sachen oder Sachinhalte bezieht. 1. sich ärgern (über + Akk) - Ich ärgere mich täglich daüber, dass mein 2. sich interessieren (für + Akk) - Firmen interessieren sich dafür, qualifiyierte Mitarbeiter zu finden.

3. rechnen (mit + Dat) - Natürlich muss am Wochenende damit gerechnet werden, dass es regnet. Nurul Intan Susilowati

(20203244002)

Bonita Iswaningrum

(20203241028)

Konjunktiv II der Modalverben A. Definisi Konjunktiv II Di dalam bahasa Jerman Konjunktiv sendiri berada di samping indikativ dan imperativ yang merupakan kata kerja. Konjunktiv merupakan kalimat yang menyatakan pengandaian, pengharapan, sesuatu yang tidak pasti (anggapan, perkiraan, kemungkinan),dan pemberitahuan perkataan atau pikiran orang lain dalam kalimat sendiri. Konjunktiv sendiri dibagi menjadi dua yaitu, Konjunktiv I dan Konjunktiv II. Dimana masing-masing dibagi menjadi dalam tiga waktu seperti masa kini, masa lampau, dan masa depan. Konjunktiv II adalah salah satu jenis gramatika dalam bahasa Jerman. Konjunktiv II merupakan ungkapan yang digunakan untuk mengekspresikan adanya keinginan yang belum tentu terjadi dalam realitanya (nicht Wirklichkeit). Dalam sebuah kalimat Konjunktiv II menyatakan pengandaian, angan-angan, dan keinginan. .Konjunktiv II juga sering digunakan baik tulisan maupun lisan. Penggunaan Konjunktiv II dalam lisan sering muncul dalam percakapan sehari-hari dan sedangkan dalam tulisan sering ditemukan dalam roman. Konjunktiv II digunakan dalam situasi : 1. Seolah-olah bertentangan dengan kenyataan. 2. Permintaan, kewajiban (bersikap sopan!) 3. Keraguan atau ketidakpastian. 4. Keinginan, angan-angan. 5. Penggantian untuk Konjunktiv I B. Penggunaan Konjunktiv II der Modalverben können

müssen

dürfen

sollen

wollen

möchten

ich

könnte

müsste

dürfte

sollte

wollte

möchte

du

könntest

müsstest

dürftest

solltest

wolltest

möchtest

er/sie/es

könnte

müsste

dürfte

sollte

wollte

möchte

wir

könnten

müssten

dürften

sollten

wollten

möchten

ihr

könntet

müsstet

dürftet

solltet

wolltet

möchtet

sie/Sie

könnten

müssten

dürften

sollten

wollten

möchten

Modalverb “können” dalam Konjunktiv II (könnten) dapat menyatakan sebuah dugaan atau prasangka (Vermutung) : 1. Es könnte heute noch regnen ( Kemungkinan hari ini masih hujan) 2. Martin könnte den Bus verpasst haben. ( Martin kemungkinan sudah ketinggalan bus) Modalverb “dürfen” dalam bentuk Konjunktiv II (dürften) : 1. Heute Abend dürfte es noch regen. ( Malam ini kemungkinan masih hujan) 2. Marti dürfte um diese Zeit schon zu Hause sein. (Martin kemungkinan sudah berada di rumah saat ini) Dengan bentuk Konjunktiv II pada “solllen” dapat digunakan untuk membuat saran atau memberi saran : 1. Du solltest mal früh schlafen! (Anda sebaiknya tidur lebih awal!) 2. Ich denke, du solltest viel lernen. (Saya pikir Anda sebaiknya banyak belajar) Modalverb “müssen” dalam bentuk Konjunktiv II dapat melemahkan keyakinan benar si pembicara menjadi sekitar 85% : 1. Maria müsste bald ankommen. (Maria seharusnya segera tiba) “Möchten” merupakan bentuk Konjunktiv II dari “mögen” yang digunakan menyatakan keinginan atau untuk membuat permintaan yang sopan : 1. Maria möchte ins Kino gehen. (Maria ingin pergi ke bioskop) 2. Wir möchten einen Spaziergang machen.( Kami ingin jalan-jalan) 3. Ich möchte lieber Tee trinken. (Saya lebih suka minum teh)

Vergangenheit Hanya ada satu bentuk lampau dari Konjunktiv II. Seseorang sering menggunakan Konjunktiv masa lalu II dengan kata kerja modal untuk mengungkapkan penyesalan/simpati untuk situasi masa lalu.

Mereka juga digunakan untuk mengkritik situasi/tindakan masa lalu sesudahnya. Membentuk Konjunktiv II di masa lalu dengan kata kerja bantu "haben" di Konjunktiv II dan dengan kata kerja utama dan kata kerja modal di infinitive. Dalam klausa utama, kata kerja bantu datang sebelum kata kerja penuh dan modal. Dalam klausa bawahan, urutannya tetap sama. Kata kerja bantu selalu datang langsung sebelum kata kerja penuh dan modal. Contoh : 1.

Ich habe meine Prüfung nicht bestanden.

Ich hätte mehr für die Prüfung lernen müssen. 2. Leider habe ich beim Abbiegen einen Fahrradfahrer umgefahren. Ich hätte beim Abbiegen den Schulterblick nicht vergessen dürfen. 3.

Ich konnte die Rechnung nicht bezahlen, weil ich kein Geld dabei hatte.

Wenn ich Geld dabei gehabt hätte, hätte ich die Rechnung bezahlen können. 4. Arianna musste die Bibliothek verlassen, weil sie telefoniert hat. Arianne hätte nicht in der Bibliothek telefonieren dürfen. 5. Wir sind zu spät am Flughafen angekommen, weil wir zu spät losgefahren sind. Jetzt haben wir den Flug verpasst! Wir hätten frühzeitig losfahren sollen!

Irreale Bedingungsätze mit konjunktiv II A. Definisi Irreale Bedingungsätze Irreale Bedingungsätze adalah ungkapan secara lisan ataupun tulisan yang bermaksud mengungkap keinginan, fantasi, dan lainnya yang bermakna tidak sesuai realita atau bermakna pengandaian atau perumpamaan, akan ditandai oleh penggunaan bentuk verba Konjunktiv. Irrealer Bedinungssatz berfungsi untuk mengungkapkan pengandaian bersyarat. Bentuk dan Fungsi Irrealer Konjunktiv dalam Kalimat Bahasa Jerman dalam realitanya keine Wirklichkeit (bukan kenyataan) perumpamaan disebut irrealer Konjunktiv (kalimat pengandaian). Kalimat pengandaian ini selalu ditandai oleh adanya bentuk Konjunktiv konjungsi, karena bentuk Konjunktiv konjungsi digunakan untuk mengekspresikan keadaan yang bukan sebenarnya atau tidak nyata. Kalimat pengandaian ini selalu ditandai oleh adanya bentuk Konjunktiv ‘konjungsi’ dan bukan bentuk Indikativ ‘indikatif’. Bentuk Indikativ ‘indikatif’ digunakan untuk mengekspresikan keadaan yang sebenarnya dan nyata atau Realität ‘keadaan nyata’, sedangkan bentuk Konjunktiv ‘konjungsi’ digunakan untuk mengekspresikan keadaan yang bukan sebenarnya atau tidak nyata Irrealtät ‘pengandaian atau perumpaan’. Hal ini disebabkan oleh adanya kesenjangan antara maksud dan kenyataan, seperti diungkap pada kalimat berikut ini. (1). Wenn ich Zeit hätte, käme ich zu dir.

‘Seandainya saya punya waktu, saya akan ke rumahmu’. Kalimat (1) termasuk kalimat pengandaian yang bersyarat, artinya pernyataan pada Hauptsatz ‘induk kalimat’ käme ich zu dir ‘saya akan ke rumahmu’ adalah Folge ‘akibat’ dari Nebensatz ‘anak kalimat’. Nebensatz ‘anak kalimat’ Wenn ich Zeit hätte ‘seandainya saya punya waktu’ adalah Bedingung ‘bersyarat’. Jadi, Nebensatz ‘anak kalimat’ yang berkonstruksi Wenn+Subjekt+ Konjunktiv ‘Seandainya+subjek+konjungsi’ merupakan Bedingung ‘bersyarat’ dan bermakna pengandaian, sedangkan Hauptsatz ‘induk kalimat’ yang berkonstruksi Konjunktiv+Subjekt ‘konjungsi+subjek’ merupakan Folge ‘akibat’ dari Bedingung ‘kalimat bersyarat’. Jadi, kalimat (1) disebut irrealer Bedinungssatz ‘kalimat pengandaian yang bersyarat’. B.

Macam-macam Irrealer Konjuntiv

Mennurut Dreyer-Schmidt (2012: 283 – 290), irrealer Konjuntiv memiliki lima macam bentuk Irrelität ‘perumpamaan’, yaitu 1. Irrealer Wunschsatz ‘pengandaian untuk mengungkap keinginan’. Contoh: a. Wenn ich doch schon volljährig wäre! ‘Seandainya saya sudah dewasa’ b.

Wenn es doch nur wärmer wäre! ’Seandainya di sini udara hangat’

2. Irrealer Bedingungssatz (irrealer Konditionsatz) ‘pengandaian yang bersifat bersyarat’. Contoh: a. Hätte ich Zeit, so käme ich sofort zu dir. ‘Seandainya saya ada waktu, saya akan ke rumahmu.’ b. Ich käme sofort zu dir, wenn ich Zeit hätte. ‘Seandainya saya ada waktu, saya akan ke rumahmu. 3. Umschreibung des Konjunktivs II mit würde + Infinitiv ‘deskripsi Konjunktiv dengan menggunakan würde + Infinitiv’. Contoh: a. Wenn ich ihn fragte, erzählte er mir von seiner Kindheit. ‘Jika saya bertanya pada dia, dia berceritera tentang masa kecilnya.’ b. Wenn ich ihn fragen würde, erzählte er mir von seiner Kindheit. ‘Jika saya bertanya pada dia, dia berceritera tentang masa kecilnya.’ 4. Irrealer Vergleichssatz (irrealer Komparationssatz) ‘pengandaian yang membandingkan seseorang atau sesuatu dengan yang lain’. Contoh:

a. Sie sieht mich an, als ob sie mich nicht verstünde. ‘Dia tampak seperti saya, seakanakan dia tidak bisa mengenali saya’. b. Sie sieht mich an, als ob sie mich nicht verstanden hätte. ‘Dia tampak seperti saya, seakan-akan dia tidak bisa mengenali saya’. 5. irrealer Folgesatz (irrealer Konsekutivsatz) ‘pengandaian yang memiliki hubungan logis dengan makna terkait/sebelumnya’. Contoh: a. Er ist zu spät, als dass wir ihn noch anrufen können. ‘Dia datang terlambat, meskipun kita dapat menelponnya’. b. Er ist weggefahren, ohne dass er sich verabschiedet hätte. ‘Dia pergi, tanpa pamit’.

Pronominaladverbien: dafür, darauf,... A. Penggunaan Pronominaladverbien 1. Formbildung - Kata keterangan pronominal dibentuk dengan preposisi da-(r)-, wo-(r)– und hier- + Präposition. Itu sebabnya mereka juga disebut kata keterangan preposisional. - Kata keterangan pronominal (juga disebut kata keterangan preposisi) adalah kata keterangan yang digunakan seperti kata ganti dan menggantikan kombinasi, misalnya, kata depan + kata ganti (seperti 'dengan apa') dalam kalimat. 2. Daftar Pronominaladverbien paling umum di bahasa Jerman Präpositio n

Adverb da Präposition

+ Adverb hier Präposition

+ Adverb wo Präposition

bei

dabei

hierbei

wobei

durch

dadurch

hierdurch

wodurch

für

dafür

hierfür

wofür

gegen

dagegen

hiergegen

wogegen

hinter

dahinter

hierhinter

wohinter

mit

damit

hiermit

womit

nach

danach

hiernach

wonach

neben

daneben

hierneben

woneben

+

an

daran

hieran

woran

auf

darauf

hierauf

worauf

aus

daraus

hieraus

woraus

in

darin

hierin

worin

über

darüber

hierüber

worüber

um

darum

hierum

worum

unter

darunter

hierunter

worunter

von

davon

hiervon

wovon

vor

davor

hiervor

wovor

zu

dazu

hierzu

wozu

zwischen

dazwischen

hierzwischen

wozwischen

3. Contoh penggunaan Pronominaladverbien https://youtu.be/0nLh5YGZbII - Da+ Preposisi Kombinasi preposisi da + tidak selalu dapat diterjemahkan secara harfiah. Itu semua tergantung pada konteksnya. Terkadang da akan mempertahankan arti "di sana" jika mengacu pada suatu lokasi. Di lain waktu, kata tersebut memiliki arti yang lebih dekat dengan bahasa Inggris "itu". Memahami perbedaan ini penting bagi siswa bahasa Jerman yang ingin memastikan ucapan mereka benar secara tata bahasa meskipun artinya masih dipahami. Sebagai contoh: a. Ich kann nichts dafür. (etwas können für) b. Fährst du in den Urlaub? – Das kommt darauf an, ob ich Geld habe. (ankommen auf) c. Man wartet darauf, dass die Firma antwortet. d. Am Tag darauf, am Dienstag…

Verben mit Präposition und Nebensatz A. Präposition Präposition adalah salah satu jenis kata yang tidak berdiri sendiri dan biasanya terletak sebelum jenis kata lainnya seperti Nomen, Pronomen dan juga Adverb. Dimana Preposisi ini memiliki hubungan dengan kata-kata lainnya didalam kalimat. Berikut adalah contoh präposition beserta kasus yang mengikutinya: AKKUSATIV

DATIV

B. Nebensatz Nebensatz (Kalimat Sambung) adalah kegunaannya menggabungkan 2 kalimat menjadi 1, sebenarnya hampir mirip dengan Konjuktion (Kata Penghubung), hanya bedanya penggunaan / letak verben yang di belakang untuk Nebensatz. C. Verben mit Präposition und Nebensatz Merupakan kata kerja dengan preposisi dan kata penghubung. Berikut adalah contoh kalimat yang merupakan Verben mit Präposition und Nebensatz. 1. Man wartet darauf, dass die Firma antwortet. 2. Denken Sie bei Bewerbungen daran, alle Unterlagen in einem Dokument zu schicken! 3. Ich warte seit vier Wochen darauf, dass die Firma sich bei mir meldet. 4. Meine Freundin kümmert sich darum, eine Stelle im Ausland zu bekommen. 5. Ich ärgere mich darüber, dass ich noch keine Stelle gefunden habe.

KAPITEL 5 Nebensatz mit da | Komparativ und Superlativ vor Substantiven | n-Deklination | aus + Material

Imanuel Ronaldo Lamauran (20203249001) Iker Evangelista Welly

(20203244023)

1. Nebensatz mit da (weil) Apa sih itu da? “Da” merupakan sebuah konjungsi yang menghubungkan antara Hauptsatz (klausa utama) dan Nebensatz (klausa bawaan) pada sebuah kalimat. Penggunaan “da” menyatrakan sebab-akibat. Dalam Bahasa Indonesia da diartikan sebagai karena. Adapun dikarenakan da, weil, dan denn merupakan sebuah konjungsi yang memiliki arti yang sama yaitu karena. Maka, apa saja persamaan dan adakah yang membedakan di antara ketiganya? A. Persamaan da dan weil 

Memiliki persamaan dalam tata cara penulisan( Gramatika)



Merupakan conjungsi yang menghubungkan antara Hauptsazt dan Nebensazt.

B. Perbedaan da dan weil 

Da digunakan pada situasi formal sedangkan weil digunakan pada situasi informel.



Da digunakan untuk mengkonjugasikan kalimat yang sudah diketahui sebelumnya. Zum biespil (Ich habe schon gegessen da ich jetzt keinen Hunger mehr habe, nehme ich nur einenn Kaffee trinken. Sedangkan weil digunakan untuk mengkonjugasikan kalimat yang baru atau yang belum diketahui. Zum biespil (Ich nehme nur einen Kaffee trinken, weil ich schon gegessen habe.



Maka dari itu penggunaan da biasanya terletak di awal kalimat, sedangkan weil biasanya digunakan di tengah kalimat, meskipun terkadang keduanya di awal atau tengah kalimat.

C. Perbedaan da, weil, dan denn 

Da atau weil merupakan konjungsi yang menghubungkan antara Hauptsatz dan Nebensazt. Sedangkan denn merupakan konjungsi yang menghubungkan 2 klausa utama atau Hauptsazt.



Da atau weil memiliki struktur Gramatika yang terdiri dari: S + Verben +…. , da/weil + S +… + Verben (Verben di letakan di akhir kalimat). Sedangkan

den memiliki struktur Gramtika yang terdiri dari: S + Verben +…, den + S+ Verben +…. ( tidak mengubah struktur Hauptsazt aslinya). 

Penggunaan da atau weil dapat menjawab pertanyaan Warum, karena menyatakan sebab dari kalimat utama. Sedangkan penggunaan denn tidak dapat pertanyaan Warum.



Da atau weil dapat diletakkan di awal kalimat, Sedangkan denn tidak dapat diletakkan di awak kalimat.

D. Struktur da dalam kalimat Ich kann nicht arbeiten, da ich krank bin. (artinya bahwa Ich kann nicht arbeiten merupakan Hauptsazt dan Ich kann nicht arbeiten merupakan Nebensatz, sedangkan da merupakan konjungsi penghubung). Zum Biespiel: 1. Ich lerne Deutsch, da ich Deutschland reise möchte. 2. Da heute Sommerfrien ist, bleiben ich am Wochenende bei meinem Freunde. 3. Da ich kein Lust habe, ich kein Übungen gemachtDa er krank ist, arbeitet Stefen heute nicht. 4. Stefan kommt heute nicht in die Schule, da er letzte Woche einen Verweit 2. Komparativ und Superlativ vor Subtantiven Komparativ dan Superlativ merupakan kata sifat bertingkah yang digunakan untuk membandingkan dua hal lebih. Ada 3 tingkat perbandingan kata sifat dalam perbandingan Bahasa Jerman. A. der Positiv ( Adjektif): tingkat dasar (die Grundstufe) B. der Komparativ: tingkat lebih (die Höherstufe) C. der Superlativ: tingkat paling (Höchststufe) A. Der Positiv Der Positiv adalah merupakan bentuk dasar dari kata sifat yang akan ditemui dalam kamus. Tingkat dasar kata sifat ini digunakan : 



untuk menggambarkan seseorang, sesuatu atau kegiatan. o

Sie ist schön.

o

Anton ist klug.

Untuk menggambarkan suatu persamaan dengan mempergunakan “wie” o

Catatan :

Er ist hübsch wie Tom Hanks.

“wie” selain berdiri sendiri, juga dapat digabungkan dengan kata lain seperti “so”, “genauso”,”gleich” “ebenso” untuk menggambarkan suatu tingkat persamaan (Gleichheit). 

“so ….. wie” – Mein Bruder ist so klug wie mein Vater.



“genauso …. wie” – Bali ist genauso interessant wie Thailand.



“gleich …. wie” – Das Hotel ist gleich hoch wie der Kokosbaum.



“ebenso …. wie” – Sie ist genauso groß wie ich.

Sedangkan untuk ketidaksamaan perbandingan (Ungleichheit) digunakan : 

“nicht/kein so…..wie” – Dein Bruder ist nicht so alt wie mein Bruder.



der Komparativ +”als” 

Dein Bruder ist älter als mein Bruder. 

“nicht/kein so…..wie” – Dein Bruder ist nicht so alt wie mein Bruder.



der Komparativ +”als” – Dein Bruder ist älter als mein Bruder.

B. Der Komparativ Der Komparativ digunakan untuk menyatakan tingkat perbandingan lebih. Dibentuk dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Menggunakan “als”. o

Hamid ist älter als Joko.

o

Indonesien ist größer als Malaysien.

2. Bentuk kata sifat pada tingkat lebih (Komparativ) akan mengalami penambahan akhiran “er”. Zum Beispiel: o

schön – schöner

o

klug – klüger

o

klein – kleiner 

3. Pada umumnya kata sifat yang dirubah ke dalam bentuk Komparativ akan mengalami penambahan Umlaut apabila kata sifat tersebut memiliki huruf vokal (a = ä)-(u = ü)-(o = ö). Zum Beispiel : o

arm – ärmer

o

jung – jünger

o

dumm – dümmer

o

hoch – höher usw.

4. Apabila kata sifat yang berakhiran dengan “el” akan dipergunakan dalam bentuk Komparativ, yang perlu diperhatikan sebelum menambahkan “er” pada kata sifat tersebut adalah menghilangkan huruf “e” sebelum huruf “l” apabila dikonjugasikan. Zum Beispiel: o

dunkel – dunkler

o

edel – edler

5. Apabila kata sifat yang berakhiran dengan “er” akan dipergunakan dalam bentuk komparativ, yang perlu diperhatikan sebelum menambahkan “er” pada kata sifat tersebut adalah menghilangkan huruf “e” sebelum huruf “r” apabila dikonjugasikan. Zum Beispiel : o teuer – teurer o sauer – saurer Komparativ dapat dibentuk dengan tiga cara yaitu : 1. Kata Sifat sebagai Predikatif (Prädikative Adjektive) o

Ich bin kleiner als meine Schwester.

o

Rita ist schöner als Soraya.

2. Kata Sifat sebagai Kata keterangan (Adverbiale Adjektive) o

Eric läuft schneller als ich.

o

Sie spricht besser Deutsch als Rita.

3. Kata Sifat sebagai Pelengkap dari kata benda (Attribut zu einem Nomen) dan kata sifat itu sendiri (Attribut zu eine Adjektiv). o

Rita ist die schönste Frau im Dorf.

o

Indonesien ist das kleinere Land als China.

o

Der Zug ist ein schnelleres Verkersmittel als das Auto. C. Der Superlativ

Der Superlativ digunakan untuk menyatakan sesuatu dalam bentuk tingkat paling tinggi, dibentuk dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kata Sifat dalam bentuk Superlativ pada umumnya dibentuk dengan menambahkan “st”. o

schön = am schönsten- atau der/das/die schönste

o

klug = am klügsten- atau der/das/die klügste

o

klein = am kleinsten- atau der/das/die kleinste

o

sauber = saubersten- atau der/das/die sauberste usw.

2. Tetapi kata sifat yang berakhiran dengan “d”,”t”,”s”,”ß”,”z”, “x” dan “sch” akan dipergunakan dalam bentuk Superlativ, akan mengalami penambahan “est” untuk memudahkan pengucapan kata sifat tersebut. Zum Beispiel : o

laut = am lautesten- atau der/das/die lauteste

o

frisch = am frischesten- atau der/das/die frischeste

o

mild = am mildesten- atau der/das/die mildeste

o

heiß = am heißesten- atau der/das/die heißeste

o

kurz = am kürzesten- atau der/das/die kürzeste.

3. Sama halnya dengan bentuk Komparativ, kata sifat yang dirubah ke dalam bentuk Superlativ akan mengalami penambahan Umlaut apabila kata sifat tersebut memiliki huruf vokal (a = ä)-(u = ü)-(o = ö). Zum Beispiel : o

arm = am ärmsten- atau der/das/die ärmste

o

jung = am jüngsten- atau der/das/die jüngste

o

dumm = am dümmsten- atau der/das/die dümmste

o

hoch = am höchsten- atau der/das/die höchste.

Superlativ dapat dibentuk dengan tiga cara yaitu: 1. Kata Sifat sebagai Predikatif (Prädikative Adjektive) – dibentuk dengan : am + kata sifat +st+en. o

Ich bin am kleinsten.

o

Hamid findet Ida am schönsten.

2. Kata Sifat sebagai Kata keterangan (Adverbiale Adjektive)- dibentuk dengan : am +kata sifat+st+en. o

Das Flugzeug fliegt am schnellsten.

o

Schümacher fährt am besten.

3. Kata Sifat sebagai Pelengkap dari kata benda (Attribut zu einem Nomen) dan kata sifat itu sendiri (Attribut zu eine Adjektiv). Apabila

dikombinasikan dengan bestimmten Artikel (der,das,die) dan possessive Artikel (mein, dein, uns usw) dengan menambahkan “st” sebelum kata sifat tersebut dikonjugasikan. o

Der Junge ist der lauteste Knabe.

o

Rita ist meine beste Freundin.

 Komparativ und Superlativ vor Subtantiven Jika komparatif atau superlatif datang sebelum kata benda, itu harus ditolak sesuai dengan kata sifat di depannya, dalam komparatif, kita cukup menambahkan akhiran kata sifat ke bentuk komparatif. Dalam superlatif, kita perlu mengubah akhiran "en" agar sesuai dengan penurunan kata sifatnya. Zum Beispiel : Der Geschirrspüler ist die bessere Wahl Komparatif sebelum kata benda memiliki akhiran yang sama dengan kata sifat tanpa perbandingan, bahkan dengan artikel tak tentu. Zum Beispiel : Ein teures Gerät, ein teureres Gerät Gerät kan artikelnya das, nah adjektivendungenya das itu es, jadinya teur+es, jadi teures. [Zum Beispiel : Er hat ein schnelleres Auto als ich (Akkusativ-Neutral) Jojo ist der schnellste Mann der Welt (Nominativ-Maskulin) 3. n- declination Deklination der Nomen di dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai deklinasi pada kata benda (Nominal). Deklination merupakan istilah tata Bahasa yang diambil dari Bahasa Latin “declinare” yang dalan Bahasa Jerman dapat diartikan “beugen”. Deklination der Nomen dapat dipahami sebagai perubahan bentuk kata benda yang pada akhirannya sesuai dari Genus ( Maskulin, Feminin, Neutral), Numerus ( Singular, Plural) dan Kasus ( Nominativ, Akkusativ, Dativ, Genetiv). Zum Beispiel:

Singular:

Maskulin

Neutral

Feminim

Nominativ

Der Vater

Das Kind

Die Mutter

Akkusativ

Dem Vater

Das Kind

Die Mutter

Dativ

Den Vater

Dem Kind

Der Mutter

Genetiv

Des Vaters

Des Kind(e)s

Der Mutter

Nominativ

Die Väter

Die Kinder

Die Mütter

Akkusativ

Die Väter

Die Kinder

Die Mütter

Dativ

Der Vätern

Die Kinder

Der Müttern

Genetiv

Der Väter

Der Kindern

Der Mütter

Plural:

Jadi pada dasarnya deklinasi kata benda disesuaikan pada kasus yang menimpa atau terjadi pada kata benda tersebut . Dari tabel diatas kalian bisa lihat perubahan hanya terjadi pada kasus singular di Genitiv ( kata kepemilikan ) dimana sifat maskulin dan neutral akhirannya ditambah -s atau -es . Sedangkan kasus pada plural hanya terjadi di Dativ dimana semua sifat akan ditambahi akhiran atau Endungen -n atau -en . 4. aus+ material Kata depan aus sangat berguna dalam bahasa Jerman dan sering digunakan, baik dengan sendirinya maupun dalam kombinasi dengan kata lain. Itu selalu diikuti oleh  kasus datif . Kata ini juga sering digunakan sebagai prefiks. Makna asli dari preposisi aus tidak hanya 'di luar' dan 'keluar', sama dengan artinya saat ini, tetapi juga 'naik'. Berikut adalah arti utama dari aus yang didefinisikan, diikuti oleh kata benda dan ekspresi umum dengan aus . Aus dalam Arti 'Dari Suatu Tempat' Dalam beberapa kasus, aus digunakan untuk mengungkapkan 'dari suatu tempat', seperti saat menyatakan dari negara atau tempat seseorang berasal. Dalam kalimat Jerman tersebut, kata kerja kommen (datang) atau stammen (asal) perlu digunakan, sedangkan dalam bahasa Inggris tidak demikian. 

Ich komme aus Spanien. 



Ich stamme aus Deutschland. 

Dalam penggunaan lain dari aus seperti 'dari suatu tempat', kata kerja yang sama dalam kedua bahasa akan digunakan. 

Ich trinke aus einem Glas. 



Lubang Ich meine Jacke aus dem Klassenzimmer. 



Er kommt aus der Ferne.

Aus dalam Arti 'Terbuat Dari' 

Aus welchem Material ist deine Bluse? 

Aus dalam Arti 'Keluar / Keluar Dari' 

Sie geht aus dem Haus jetzt. 



Das kleine Kind ist beinahe aus dem Fenster gefallen. 

Aus dalam Arti 'Keluar dari / Karena / Karena' 

Er hat es aus persönlichen Gründen abgesagt. (Dia membatalkan karena [karena] alasan pribadi.)



Deine Mutter tat es aus Liebe. (Ibumu melakukannya karena cinta.)

KAPITEL 6 Futur I | Relativsätze: Relativpronomen im Dativ und mit Präposition

Elmiatin Zulva (20203244014) Laurencia Dhita Prastiwi (20203241037) Futur I Pengertian: Futur I adalah tempus dalam bahasa Jerman yang digunakan untuk menyatakan suatu tindakan di masa depan, asumsi tentang masa kini, asumsi tentang masa depan, suatu janji (ein Versprechen), dan perintah (Aufforderung). Namun, dalam bahasa Jerman lisan, lebih umum digunakan bentuk Präsens dalam hal ini. Konjugasi:

sumber gambar: https://studyflix.de/ Contoh: Secara khusus penggunaan dari bentuk Futur I dalam bahasa Jerman adalah untuk mengekspresikan: 1. Tindakan di masa depan Kami akan mengunjungi kawan-kawan kami. → Wir werden unsere Freunde besuchen. Saya akan menulis laporan besok malam. → Ich schrieb das bericht morgen abend. Besok saya akan memesan kue. → Morgen werde ich Kuchen bestellen. 2. Asumsi tentang masa depan Mereka bekerja malam ini. → Sie arbeiten heute abend. Kamu tidak akan bisa melakukan ini seharian. → Das wirst du nicht an einem Tag schaffen. Saya bisa makan ini setiap hari.

→ Ich kann das jeden Tag essen. 3. Asumsi tentang saat ini Dia masih akan bekerja. → Er wird immer noch arbeiten. Rumahnya masih akan terlihat berantakan. → Sein Haus wird wohl immer noch so chaotisch aussehen. 4. Janji (ein Versprechen) → Ich werde da sein. Aku akan berada di sana. → Ich werde mich anstrengen. Aku akan melakukan yang terbaik. → Er wird uns am Wochenende helfen. Dia akan membantu kami selama akhir pekan.

5. Perintah (Aufforderung) → Du wirst jetzt sofort zu ihm gehen und dich entschuldigen. Anda akan pergi kepadanya sekarang dan meminta maaf. → Du wirst den Dreck sauber machen! Kamu akan membersihkan kotoran! Die Modalpartikeln: Wohl Penggunaan kata “wohl” digunakan untuk menyatakan asumsi atau kemungkinan. Ketika menggunakan kata “wohl” dalam suatu kalimat, kita masih belum tahu secara pasti, tetapi pecaya bahwa kalimat tersebut merujuk pada kepastian. Penggunaan kata “wohl” cocok untuk memperkuat dan menekankan asumsi pada suatu kalimat. Dalam kalimat pertanyaan (Fragen), penggunaakn kata “wohl” paling sering digunakan untuk mengungkapkan ketidakpastian tertentu. Contoh: → Er ist wohl schon zurückgefahren. Dia pasti sudah kembali. → Sie ist wohl sehr reich. Dia pasti sangat kaya.

→ Das können Sie wohl sagen. Anda boleh mengatakannya. → Ob ich es wohl schaffe, genug Geld zu verdienen? Apakah aku bisa mendapatkan cukup uang? → Ob er mich wohl verstanden hat? Apakah dia mengerti aku?

Präsens oder Futur I? Selain menggunakan tense Futur I dalam menyatakan masa depan, kita juga bisa menggunakan Präsens. Contoh: Am Abend kommt meine Freundin zu Besuch. → Di malam hari pacar saya akan datang berkunjung. Übermorgen feiert meine Oma ihren Geburtstag. → Lusa nenek saya merayakan ulang tahunnya. Bald komme ich dich mal besuchen. → Aku akan segera mengunjungimu. Dalam kalimat di atas berbicara tentang masa depan. Dalam banyak kasus, kita dibebaskan apakah kita ingin menggunakan Präsens atau Futur I jika kalimat tersebut berisi spesifikasi waktu. Namun, penggunaan Präsens lebih menunjukkan jika situasi tersebut pasti terjadi. Maka dari itu, penggunaan Futur I lebih cocok untuk membuat asumsi atau membuat janji.

Penjelasan lebih lengkap mengenai Futur I bisa diakses pada link berikut: https://studyflix.de/deutsch/futur-i-3488 https://www.youtube.com/watch?v=FUl6P7XDemc

Relativsätze Klausa relatif biasanya disebut juga dengan klausa yang memodifikasi nomina atau frasa nomina, dan menggunakan beberapa tata bahasa untuk menunjukkan bahwa salah satu argumen dalam klausa relatif memiliki referensi/rujukan yang sama dengan nomina atau frasa nomina. Kata ganti relatif dapat berada dalam kasus dativ jika itu adalah objek dativ dari klausa relatif.

Contohnya : Nico trifft Pepe. Die Krimiserie gefällt ihm (= Pepe) gut. Nico trifft Pepe, dem die Krimiserie gut gefällt. Nico trifft Selma. Er hat ihr (= Selma) ein Fahrrad geschenkt. Nico trifft Selma, der er ein Fahrrad geschenkt hat.

Relativsatz: Relativpronomen mit Nominativ Dalam bentuk der, die dan das, kata ganti relatif memperkenalkan klausa relatif dalam kasus nominatif. Kata acuan dalam klausa utama menentukan genus gramatikal dari kata ganti dan jumlah (tunggal atau jamak). Kasus ditentukan oleh peran kata ganti relatif dalam klausa bawahan. Jika kata ganti relatif dalam klausa bawahan memiliki fungsi subjek, itu dalam kasus nominatif. Nominativ maskulin Singular (der Mann): Hauptsatz + Hauptsatz: Der Koch ist der Mann. Er (= der Mann) kocht im Restaurant für Gäste. Pada kalimat tersebut Hauptsatz + Relativsatz: Der Koch ist der Mann, der im Restaurant für Gäste kocht. Nominativ feminin Singular (die Kneipe): „Ich gehe gern in die Kneipe, die neben meinem Haus ist.“ In diesen Beispielen hat das Bezugswort einen bestimmten Artikel (der, die). Aber auch, wenn vor dem Bezugswort der unbestimmte Artikel oder gar kein Artikel steht, hat das Relativpronomen im Nominativ die Form des bestimmten Artikels. Nominativ neutral Singular (das Gericht): Pizza ist ein Gericht. Es ist nicht besonders gesund. Pizza ist ein Gericht, das nicht besonders gesund ist.

Nominativ Plural (die Menschen): Feinschmecker sind Menschen. Sie wissen viel über gutes Essen. Feinschmecker sind Menschen, die viel über gutes Essen wissen. Andere Beispiele : Bezugswort = Numerus (Singular oder Plural) und Genus (maskulin, feminin, neutral) Bezugswort im Nebensatz = Kasus = Nominativ 







Der Mann heißt Erwin Knuddelbär. Er kommt aus Bremen. o

Der Mann, der aus Bremen kommt, heißt Erwin Knuddelbär.

o

HS: Bezugswort = der Mann = maskulin /// NS: Er kommt = Nominativ

Die Frau heißt Gertrude Nimmersatt. Sie kommt aus Hannover. o

Die Frau, die aus Hannover kommt, heißt Gertrude Nimmersatt.

o

HS: Bezugswort = die Frau = feminin /// Sie kommt = Nominativ

Das Kind heißt Torsten. Es kommt aus Lübeck. o

Das Kind, das aus Lübeck kommt, heißt Torsten.

o

Bezugswort = das Kind = neutral /// Es kommt = Nominativ

Die Leute sind Wissenschaftler. Sie kommen aus Berlin. o

Die Leute, die aus Berlin kommen, sind Wissenschaftler.

o

Bezugswort = die Leute = Plural /// Sie kommen = Nominativ

o

Relativpronomen im Akkusativ Dalam bentuk tunggal akkussativ, kata ganti relatif der, die dan das memiliki bentuk yang sama dengan kata : dalam akusatif "den", "die", "das" (tunggal) dan "die" (jamak). Bezugswort = Numerus (Singular oder Plural) und Genus (maskulin, feminin, neutral) Bezugswort im Nebensatz = Kasus = Akkusativ 



Der Tisch war sehr teuer. Mein Mann hat ihn letzte Woche gekauft. o

Der Tisch, den mein Mann letzte Woche gekauft hat, war sehr teuer.

o

Bezugswort = der Tisch = maskulin /// Er hat ihn gekauft = Akkusativ

Die Fotos sind echt gut geworden. Ich habe sie in Paris gemacht. o

Die Fotos, die ich in Paris gemacht habe, sind echt gut geworden.

o

Bezugswort = die Fotos = Plural /// Ich habe sie gemacht = Akkusativ

Relativpronomen im Dativ Was sind Relativpronomen ? Dalam bahasa Jerman, terdapat dua perangkat kata ganti relatif yang bisa digunakan. Pertama adalah bentuk der, die, das. Yang lainnya adalah bentuk welcher, welche, welches. Kata ganti relatif der lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sedangkan kata ganti relatif welcher terutama digunakan dalam tulisan yang lebih banyak menyangkut ungkapan gaya bahasa. Kasus pada kata ganti relatif ditentukan oleh pemakaiannya dalam klausa relatif. Sedangkan genus nya ditentukan oleh kata sebelumnya yang akan diganti. Bila klausa relatif merupakan suatu klausa terikat, maka kata kerja harus disusun di akhir kalimat. Awalan kata kerja yang dapat dipisahkan digabung kembali dengan kata kerjanya. Antara induk kalimat atau kalimat utama dan klausa relatif, terdapat sebuah koma. Akhiran pada kata ganti relatif sama dengan akhiran artikel tentu, kecuali untuk genitif tunggal dan jamak, serta dativ jamak.

Beispiele: „Das ist der Mann, der einen Ferrari hat.“ Berikut adalah contoh klausa nominatif, dimana der disana merujuk kepada der Mann. Relativpronomen menunjukkan kata benda yang dirujuk pada kalimat sebelumnya. Bezugswort = Numerus (Singular oder Plural) und Genus (maskulin, feminin, neutral) Bezugswort im Nebensatz = Kasus = Dativ Dalam bentuk tunggal dativ, kata ganti relatif der, die dan das memiliki bentuk yang sama dengan kata : dem dan der. Dalam bentuk jamak, kata ganti relatif dibentuk dari artikel den + en. Contoh : 

Nico trifft Max und Tarek. Er hilft ihnen (= Max und Tarek) im Restaurant.

Nico trifft Max und Tarek, denen er im Restaurant hilft. 

Das ist der Junge, dem ich letztes Jahr geholfen habe.

Das sind Efa und Maria, denen ich gestern zum Geburtstag gratuliert habe. Andere Beispiele : ●

Herr Schmal hat neuerdings Geldprobleme. Ihm gehören mehrere Häuser. ○

Herr Schmal, dem mehrere Häuser gehören, hat neuerdings Geldprobleme.

○ ●

Bezugswort = Herr Schmal = maskulin /// Ihm gehören mehrere Häuser = Dativ

Unsere Gäste sind zufrieden. Das Büfett hat ihnen sehr gut geschmeckt. ○

Unsere Gäste, denen das Büfett sehr gut geschmeckt hat, sind zufrieden.



Bezugswort = unsere Gäste = Plural /// Es hat ihnen geschmeckt = Dativ

● Alex geht zu Frau Berger. Er bringt ihr einen frischen Kaffee ● Alex geht zu Frau Berger, der er einen frischen Kaffee bringt. ○

Bezugswort = Alex = Singular /// Er bringt ihr einen frischen Kaffee = Dativ

Relativpronomen mit Präpositionen Jika relative pronoun mengacu pada kata benda dengan preposisi di depannya, maka preposisi juga harus digunakan di depan relative pronoun. Itu tidak tergantung pada anteseden dalam klausa utama, tetapi apakah kata benda dalam klausa bawahan memiliki preposisi di depannya. Klausa relatif tidak bisa hanya dimulai dengan kata ganti relatif. Jika kata benda dan kata kerja dari klausa relatif harus digabungkan dengan preposisi, maka preposisi itu muncul sebelum kata ganti relatif. Kasus kata ganti relatif tergantung pada preposisi. Preposisi "mit" yang selalu membutuhkan dativ. Zum Beispiele : "Kameramänner tragen schwere Kameras, mit denen sie filmen.“ Klausa relatif "mit denen sie filmen" dimulai dengan preposisi, diikuti oleh kata ganti relatif "denen". Yang merujuk pada "Kameras". Serta terdapat tanda koma yang diletakkan sebelum kata depan. “Hamburg ist die Stadt, in der wir aufgewachsen sind“ Bei den Wechselpräpositionen fraft man wie üblich „Wo?“ oder „Wohin?“, um den Kasus zu bestimmen : aufwachsen

Wo?

Andere Beispiele :

in+Dativ

die Stadt, in der wir aufgewachsen sind.



„Das sind meine Freunde, mit denen ich nach Hamburg fahren möchte“

denen pada kalimat tersebut merujuk kepada die Freunde. 

„Da kommt der Bus. Wir warten schon so lange auf den Bus.“

„Da kommt der Bus, auf den wir schon so lange warten.“ 

„Dort ist die Schule. Ich bin früher in diese Schule gegangen.“

„Dort ist die Schule, in die ich früher gegangen bin.“ 

„Dort liegt der Hund, vor dem ich Angst habe.“

vor di kalimat tersebut berperan sebagai preposisi, sedangkan dem di kalimat tersebut merujuk kepada der Hund.

KAPITEL 7 Plusquamperfekt | temporale Nebensätze: bevor, nachdem, seit, ...

Frida Rahma Azzahra

(20203241013)

Karina Dini Aunillah

(20203241018)

Plusquamperfekt Apa itu Plusquamperfekt? Plusquamperfekt digunakan ketika suatu peristiwa terjadi sebelum peristiwa lain di masa lalu. Plusquamperfekt digunakan untuk mengungkapkan kejadian sebelumnya kemudian kejadian selanjutnya diungkapkan dalam bentuk Präteritum atau dalam bentuk Perfekt. Hal ini digunakan untuk menggambarkan tindakan berturut-turut di masa lalu. Contoh : Er hatte sehr lange gespart, bevor er sich ein neues Tablet gekauft hat. -Dia telah menabung untuk waktu yang lama sebelum dia membeli tablet baru. Plusquamperfekt terbentuk sebagai berikut 

Präteritumform von sein  /  haben + Partizip II

Kapan menggunakan Plusquamperfekt? Seseorang menggunakan Plusquamperfekt untuk menggambarkan beberapa peristiwa berturut -turut di masa lalu dalam sebuah cerita. Sebuah alur cerita telah selesai di masa lalu, tetapi alur cerita lain mengikuti. Seringkali kata- kata isyarat bevor ‘sebelum’ dan nachdem ‘sesudah’ menjadi penanda untuk menggunakan Plusquamperfekt. 

Bevor sie ihre Freunde traf, hatte sie lange in der Schule gesessen. -Sebelum dia bertemu teman-temannya, dia sudah berada di sekolah untuk waktu yang lama .



Nachdem sie viel gelernt hatte, beantwortete sie die Fragen der Lehrerin ohne Probleme. Setelah belajar banyak , dia menjawab pertanyaan guru tanpa masalah.

Dalam kedua contoh, bevor dan nachdem merupakan Nebensatz. Namun, dapat dilihat bahwa urutan kalimat berbeda dalam kedua contoh. Karena pada contoh pertama, Hauptsatz berada dalam bentuk Plusquamperfekt dan Nebensatz dalam bentuk Präteritum. Pada contoh kedua, Nebensatz dalam bentuk Plusquamperfekt dan Hauptsatz dalam Präteritum. Tentu saja, klausa utama dan bawahan juga bisa dalam urutan terbalik: 

Sie hatte lange in der Schule gesessen, bevor sie ihre Freunde traf. - Dia telah berada di sekolah untuk waktu yang lama sebelum dia bertemu teman - temannya .



Sie beantwortete die Fragen der Lehrerin ohne Probleme, nachdem sie viel gelernt hatte.

-Dia menjawab pertanyaan guru tanpa masalah setelah banyak belajar . Berikut akan disampaikan beberapa contoh tambahan agar lebih jelas : Plusquamperfekt dalam Hauptsatz Hauptsatz in Vergangenheit

der

Hauptsatz mit Plusquamperfekt Pos. 1

Verb 1

Mittelfeld

Verb 2

Ihm war schlecht.

Er

hatte

zuvor 8 Grillwürstchen

gegessen.

Sie waren sehr gut gelaunt.

Sie

hatten

gegen den FC mit 5:0

gewonnen .

Karl hatte Unfall.

Zuvor

hatte

er sehr viel Alkohol

getrunken .

einen

Plusquamperfekt dalam Nebensatz

Nebensatz mit Plusquamperfekt Hauptsatz Konj.

Subjekt

Mittelfeld

Verben

Nachdem

ich

dich

angerufen hatte,

bin ich einkaufen gegangen.

Nachdem

Tom

die Wahrheit

erfahren hatte,

reichte er die Scheidung ein.

Nachdem

die Dinosaurier

 

ausgestorben waren,

eroberten die Säugetiere den Planeten.

Plusquamperfekt mit Modalverb Position 1

Verb 1

Mittelfeld

Verben 2

Gestern

hatten

wir nur schmutzige Arbeiten

machen müssen.

Das Schulkind

hatte

seine Hausaufgaben nicht

machen wollen.

Der Mechaniker

hatte

das Auto nicht

reparieren können.

Plusquamperfekt mit Modalverb im Nebensatz Nebensatz mit Plusquamperfekt Hauptsatz Konj.

Subj.

Mittelfeld

Verben

Nachdem

wir

nur schmutzige Arbeiten

hatten machen müssen,

kündigten wir.

Nachdem

Tom

das Auto nicht

hatte reparieren können,

ging er.

Nachdem

Tim

seine Hausaufgaben

hatte machen müssen,

ging er zu Bett.

Präteritumformen von haben und sein

haben

sein

ich  (1. Person Singular)

hatte

war

du (2. Person Singular)

hattest

warst

er/sie/es (3. Person Singular)

hatte

war

wir (1. Person Plural)

hatten

waren

ihr (2. Person Plural)

hattet

wart

sie (3. Person Plural)

hatten 

waren

Temporale Nebensätze : bevor, nachdem, deit/seitdem, während, bis Temporale Nebensätze digunakan untuk menjelaskan keterangan waktu. Kata yang digunakan adalah sebagai berikut :



Seit/Seitdem (Since/Since Then/Sejak)

Seitdem selalu menunjukkan keadaan atau tindakan yang dimulai di masa lalu dan belum berakhir. Contohnya : -

,,Seitdem ich einen Unfall hatte, sitze ich im Rollstuhl.’’

Apabila tindakan dalam anak klausa sudah selesai, maka kalimat berdiri di masa lalu. Kalimat utama selalu satu tingkat setelah klausa minor - biasanya dalam present tense. -

,,Ich lerne Deutsch, seitdem ich in Deutschland wohne.“

⇒ Tindakan atau keadaan telah terjadi secara bersamaan dan belum usai. 

Bis (To/Untuk)

Untuk mengungkapkan simultanitas dua tindakan dan menetapkan waktu ketika keduanya berakhir. -

„Ich bleibe hier, bis ich mit meiner Arbeit fertig bin.“

-

„Bis du mit der Arbeit fertig bist, sehe ich ein bisschen fern.“

-

„Ich warte hier auf dich, bis du wieder zurück kommst.“

⇒ Kedua tindakan berakhir secara bersamaan.



Während (During/Selama)

Gunanya mengungkapkan simultanitas dari dua tindakan. -

„Ich gehe einkaufen, während du die Wohnung aufräumst.“

-

„Während du Computer spielst, lerne ich.“

⇒ Kedua tindakan terjadi pada waktu yang sama. 

Solange (As Long/Selama)

mengekspresikan simultanitas, seperti "selama". Perbedaannya adalah kedua tindakan tersebut dijamin akan berakhir pada saat yang bersamaan. (Zeitraum) -

„Ich werde putzen, solange ihr eure Hausaufgaben macht.“

-

„Solange du bei mir bist, habe ich keine Angst.“

⇒ Kedua tindakan berakhir pada waktu yang sama. 

Nachdem (After/Setelah)

Menyatakan bahwa sesuatu tidak terjadi pada saat yang bersamaan. Tindakan klausa bawahan terjadi sebelum tindakan klausa utama. Anak klause dengan "nachdem" harus selalu satu tense sebelum klausa utama.

Contoh :



Bevor (Before/Sebelum)

Menyatakan bahwa sesuatu tidak terjadi pada saat yang bersamaan. Tindakan klausa utama terjadi sebelum tindakan klausa bawahan. -

„Ich putze Zähne, bevor/ehe ich schlafen gehe.“

-

„Bevor/ehe du dich setzt, machst du deine Hausaufgaben.“

„Bevor" lebih sering digunakan daripada „ehe". „Bevor" dan „ehe" adalah kebalikan dari „nachdem". 

Sobald/Sowie (As soon/As well/Segera/Juga)

„Sobald“ dan „Sowie“ menyatakan bahwa sesuatu tidak terjadi pada saat yang bersamaan. Ini adalah urutan dari 2 tindakan. Tindakan klausa bawahan berakhir ketika tindakan klausa utama dimulai. Oleh karena itu, tindakan klausa bawahan harus satu tense sebelum klausa utama.

Contoh :

Perbedaan dengan „nachdem“ : Dengan „nachdem“ itu hanya beberapa saat setelah menyelesaikan tindakan pertama. Dengan „sobald“ atau „sowie“ tindakan ke-2 (klausa sementara) dimulai segera setelah akhir tindakan ke-1 (klausa utama).

Yulia Putri Permatasari

(20203241015)

Firyal Marita Pratiwi

(20203244009)

A. Plusquamperfekt Plusquamperfekt dalam Bahasa Jerman itu mengungkapkan pra-masa lalu dan digunakan Ketika seseorang ingin menekankan hubungan antara dua Tindakan masa lalu dalam waktu atau hubungan kausal dari satu Tindakan dengan yang lain. Digunakan untuk menyatakan keadaan / fakta yang telah terjadi. Waktu kejadian terletak sebelum waktu berbicara. Jadi, makna kalimat Plusquamperfekt sama dengan Präteritum. Bentuk plusquamperfekt disusun dari pentuk Präteritum dari kata kerja bantu haben sein ditambah bentuk Partizip perfekt. Untuk bentuk ini tidak ada perubahan apa-apa dari kata kerja kuat maupun kata kerja lemahnya. Haben

Sein

Ich hatte gegessen.

Ich war gefahren.

Du hattest gegessen.

Du warst gefahren.

Er/sie/es hatte gegessen.

Er/sie/es war gefahren.

Wir hatten gegessen.

Wir waren gefahren.

Ihr hattet gegessen.

Ihr wart gefahren.

Sie hatten gegessen.

Sie waren gefahren.

Contoh kalimat:



Er hatte mich gestern eingeladen.



Monick war die Handschuhe in die Schublade gelegen.



Wann wart ihr gekommen?

Plusquamperfekt dalam bentuk pasif digunakan dalam satu bentuk yaitu kata kerja bantu sein, seperti war menjadi warden. Singular: 

Ich war gebissen worden.



Du warst gebissen worden.



Er/sie/es war gebissen worden.



Wir waren gebissen worden.



Ihr wart gebissen worden.



Sie waren gebissen worden.

Plural:

Dalam bentuk ini biasanya menggunakan kata penghubung denn (karena) yang tidak mempengaruhi susunan kata pada anak kalimat yang memuat bentuk plusquamperfekt. Contoh: 

Ich war müde, denn ich hatte den ganzen Tag gearbeitet.



Wir hatten Hunger, denn wir hatten nicht gegessen.



Er hatte nicht Geld mehr, denn er hatte alles gekauft.

B. Temporale Nebensätze 1. Pengertian Kalusa subordinat yang selalu dimulai dengan konjungsi temporal dan memberikan informasi tentang awal, akhir, dan durasi suatu Tindakan. Mereka juga dapar menunjukkan apakah sesuatu terjadi pada waktu yang sama atau tidak pada waktu yang sama. Mereka juga menggambarkan titik waktu, durasi, keunikan, pengulangan, awal dan akhir. Ada banyak konjungsi dengan arti yang berbeda. 2. Konjungsi Temporal a) Während : Mengungkapkan simultanitas dua Tindakan.



“Ich gehe einkeufen, während du die Wohnung aufräumst.”

Aku pergi berbelanja saat kamu membersihkan apartmen.



”Während du Computer spelst, lerne ich.”

Saat kamu bermain computer, aku belajar. b) Solange : Mengekspreksikan simultanitas dengan cara yang sama seperti “Während”. Perbedaannya adalah bahwa kedua Tindakan dijamin akan dihentikan pada saat yang sama.



“Ich werde putzen, solange ihr eure Hausafugaben macht.“

Aku akan membersihkan selama kamu melakukan pekerjaan rumahmu.



„Solange du bei mir bist, habe ich keine Angst.“

Selama kmau bersamaku, aku tidak takut. c) Seit/seitdem : Sebuah tindakan telah dimulai di masa lalu dan belum berakhir. 

„Ich lerne Deutsch, seitdem ich in Deutschland wohne.“

Saya sudah belajar bahasa Jerman sejak saya tinggal di Jerman. (kedua tindakan telah dimulai pada saat yang sama dan belum berakhir.) 

„Seitdem ich einen Unfall hatte, sitze ich im Rollstuhl“

Sejak saya mengalami kecelakaan, saya berada di kursi roda. (jika tindakan dalam klausa bawahan sudah selesai, itu di masa lalu. Klausa utama selalu satu langkah waktu setelah klausa bawahan biasanya dalam bentuk sekarang.) d) Nachdem : mengungkapkan bahwa sesuatu tidak terjadi pada saat yang sama. Tindakan klausa bawahan terjadi sebelum tindakan klausa utama. Nebensatz mit nachdem harus selalu mendahului klausa utama

e) Sobald/sowie : Mengungkapkan bahwa sesuatu tidak terjadi pada saat yang sama. Ini adalah urutan dua Tindakan. Tindakan klausa bawahan berakhir Ketika Tindakan klausa utama dimulai.

f) Bevor/ehe : Mengungkapkan bahwa sesuatu tidak terjadi pada saat yang sama. Tindakan klausa utama terjadi sebelum tindakan klausa bawahan. Bevor lebih sering digunakan daripada ehe.



„Ich putze Zähne, bevor/ehe ich schlafen gehe.“

Aku menyikat gigi sebelum tidur.



„Bevor/ehe du dich setzt, machst du deine Hausaufgaben.“

Sebelum Anda duduk, Anda melakukan pekerjaan rumah Anda. g) Bis : Mengungkapkan simultanitas dua tindakan dan menentukan titik waktu di mana keduanya berakhir. 

„Ich bleibe hier, bis ich mit meiner Arbeit fertig bin.“

Aku akan tinggal di sini sampai aku selesai dengan pekerjaanku. 

„Ich warte hier auf dich, bis du wieder zurück kommst.“

Aku akan menunggumu di sini sampai kamu kembali.

KAPITEL 8 Reflexivpronomen im Akkusativ und Dativ | nicht/kein/nur + brauchen + zu | zweiteilige Konnektoren

Hanik Kurniawati

(20203241014)

Setia Ayuningtyas

(20203241016)

1. Nicht/kein + brauchen + zu Penggunaan nicht/kein + brauchen + zu dalam kalimat fungsinya sama dengan ketika kita menggunakan nicht müssen. Hanya saja ketikan menggunakan brauchen, maka harus diikuti zu sebelum infinitiv. z.B : Der Schüler muss die Prüfung nicht machen. Jika menggunakan brauchen menjadi :

Der Schüler braucht die Prüfung nicht zu machen. Sie müssen keine E-Mail schreiben. Jika menggunakan brauchen menjadi : Sie brauchen keine E-mail zu schreiben. Jadi, kesimpulan tata letak menggunakan nicht/kein + brauchen + zu dalam kalimat adalah sebagai berikut. ...+ brauchen + ... + nicht + zu + iInfinitiv. Atau, ... + brauchen + kein/keine + ...+ zu + infinitiv.

2. Brauchen + nur + zu Penggunaan brauchen + nur + zu dalam kalimat fungsinya untuk menyatakan bahwa seseorang hanya perlu melakukan sesuatu hal tertentu sesuai konteks yang sedang dibicarakan. z. B. Wenn Sie den Film sehen möchten, brauchen Sie nur ins Kino zu gehen. (Ketika anda ingin melihat film, anda hanya perlu pergi ke bioskop). Du brauchst nur den Artz / die Arztin zu rufen, wenn du krank bist. (Kamu hanya perlu menelepon dokter, ketika kamu sakit). Wenn Sie Urlaub machen möchten, brauchen Sie nur eine Urlaubskarte zu buchen. (Ketika anda ingin berlibur, anda hanya perlu memesan tiket lburan). Jadi, kesimpulan tata letak menggunakan brauchen + nur + zu dalam kalimat adalah sebagai berikut. Wenn..., + brauchen + ... + nur + ... + zu + infinitiv. Atau, Subjekt + brauchen + nur + ... + zu + infinitiv +....

3. Reflexivpronomen im Akkusativ und Dativ

ich du

Akkusativ mich dich

Dativ mir dir

er sie es wir ihr

sich sich sich uns euch

sich sich sich uns euch

Tabel tersebut merupakan tabel Reflexivpronomen im Akkusativ dan Dativ. Kita menggunakan Reflexivpronomen im Akkusativ jika terdapat satu objek saja dalam kalimat. Sedangkan Refelxivepronomen im Dativ, kita gunakan ketika terdapat lebih dari satu objek dalam kalimat. z. B. Ich wasche mir das Gesicht. (Kasus Dativ karena memiliki 2 objek, yaitu mir dan das Gesicht) Ich wasche mich täglich. (Kasus Akkusativ karena hanya memiliki satu objek, yaitu mich) Ein anderes Beispiel : Er hat sich den Bart rasiert. (Dativ) Zieh dich warm an! Draußen ist es Eiskalt. (Akkusativ) Ich bedanke mich bei Ihnen für Ihre hilfe. (Akkusativ) Zieh dir einen warmen Pullover an! (Dativ) Du musst dir nur noch die Bücher lesen. (Dativ)

Jadi, kesimpulan penggunaan Reflexivpronomen im Akkusativ dan Dativ adalah sebagai berikut. Akkusativ S + Verb + Reflexivpronomen + keterangan (selain Objek) Dativ S + Verb + Reflexivpronomen + keterangan (harus ada Objek) 4. Zweiteilige Konnektoren Zweiteilige Konnektoren adalah kata penghubung dalam sebuah kalimat. Terdapat 6 pasang kata zweiteilige Konnektoren, yaitu : a. sowohl ... als auch => berfungsi untuk menyatakan dua hal atau lebih yang samasama disukai atau tidak disukai. Bisa juga sesuatu yang sama-sama ingin dilakuan

b.

c.

d.

e.

f.

atau tidak ingin dilakukan. z. B. Ich mag sowohl klassische-Musik als auch Rock. (Saya suka musik klasik juga musik Rock). nicht nur ..., sondern auch => berfungsi untuk menyatakan bahwa tidak hanya satu hal yang disukai atau ingin dilakukan. z. B. Ich höre nicht nur gern Musik, sondern ich spiele auch selbts ein Instrument. (Saya tidak hanya suka mendengarkan musik, saya juga suka memainkan alat musik sendiri). entweder ... oder => berfungsi untuk menyatakan satu hal atau lain hal, seperti either + or dalam bahasa Inggris. z. B. Am Wochenende gehe ich entweder ins Kino oder auf ein Konzert. (Pada akhir pekan saya pergi ke bioskop atau ke konser). weder... noch => berfungsi untuk menyatakan tidak pada satu hal maupun hal lainnya, seperti neither + nor dalam bahasa Inggris. z. B. Wenn ich arbeite, kann ich weder Radio noch Cds hören. (Ketika saya bekerja, saya tidak bisa mendengarkan radio atau CD). zwar... aber => berfungsi untuk menyatakan dua hal yang cukup kontars. z. B. Tom geht zwar gern auf Konzerte, aber oft bleibt er lieber zu Hause. (Meskipun Tom suka pergi ke konser, dia sering lebih suka tinggal di rumah). einerseits..., andererseits => berfungsi untuk menyatakan dua sisi dari suatu hal. z. B. In meiner Freizeit treffe ich einerseits gerne Freunde, andereseits bin ich auch gerne mall alleine. (Di waktu luang, saya suka bertemu teman-teman dan saya juga suka menyendiri).

Nurul Amelia Assalavi

(20203244045)

Savira Rohmatul Layli

(20203244030)

1. Reflexivpronomen im Akkusativ + Dativ Reflexivpronomen (pronomina refleksif) nach kasus dalam bahasa Jerman kebanyakan digunakan dalam kasus Akkusativ dan Dativ.

● Reflexivpronomen im Akkusativ Berikut ini adalah bentuk reflexivpronomen yang digunakan dalam kasus Akkusativ: Personalpronomen

Reflexivpronomen im Akkusativ

ich

mich

du

dich

er/sie/es

sich

ihr

euch

wir

uns

Sie

sich

sie

sich

Reflexivpronomen digunakan dalam kasus Akkusativ, apabila mendapatkan “echte reflexive Verben im Akkusativ” atau “unechte reflexive Verben im Akkusativ”. 1) Echte reflexive Verben im Akkusativ merupakan kata kerja yang digunakan bersama dengan pronomina refleksif dalam kasus Akkusativ. a. Contohnya, sich bedanken (bei/für), sich beeilen, sich befinden, sich beschweren (über), sich bewerben, sich einigen, sich erholen, sich freuen (auf/über), sich erkälten, sich kümmern (um), sich beziehen (auf), usw. b. Contoh dalam kalimat: -

Ich bedanke mich für dein Geschenk. >> Saya berterima kasih atas hadiahmu.

-

Ich beschwere mich über das schlechte Wetter. >> Saya mengeluh tentang cuaca buruk.

-

Ich freue mich über das Geschenk von dir. >> Saya senang dengan hadiah darimu.

2) Unechte reflexive Verben im Akkusativ Merupakan kata kerja yang digunakan bisa dengan pronomina refleksif atau tanpa pronomina refleksif dalam kasus Akkusativ. a. Contohnya, sich andern, sich anmelden, sich duschen, sich anziehen, sich ärgern (über), sich beherrschen, sich entschuldigen, sich konzentrieren (auf), sich interessieren (für), sich aufregen (über), sich verabreden (mit), sich unterhalten, usw. b. Contoh dalam kalimat: -

Ich dusche mich jeden Tag. >> Saya mandi setiap hari.

-

Die Mutter duscht ihre Kinder. >> Ibu memandikan anak-anaknya.

-

Der Chef ärgert sich über mich, wenn ich zu spät komme. >> Boss marah, apabila aku datang terlambat. ● Reflexivpronomen im Dativ

Berikut ini adalah bentuk reflexivpronomen yang digunakan dalam kasus Dativ:

Personalpronomen

Reflexivpronomen im Akkusativ

ich

mir

du

dir

er/sie/es

sich

ihr

euch

wir

uns

Sie

sich

sie

sich Reflexivpronomen digunakan dalam kasus Dativ, apabila mendapatkan “reflexive Verben im

Dativ”. a. Contohnya, sich etwas ansehen, sich etwas ausdenken, sich etwas holen, sich etwas merken, sich etwas waschen, sich etwas vorstellen, sich etwas nehmen, sich etwas kaufen, usw. b. Contoh dalam kalimat: -

Ich konnte es mir nicht merken. >> Saya tidak bisa mengingatnya.

-

Nimm dir doch noch etwas das Salat! >> Ambil salad itu!

-

Endlich habe ich mir ein neue Laptop gekauft. >> Saya akhirnya membeli sebuah laptop baru.

Dalam suatu kalimat dalam bahasa Jerman, ketika terdapat refleksif pronomina dan objek Akkusativ maka kalimat itu disebut Reflexivpronomen im Dativ (Reflexivpronomen und Akkusativobjekt >> Reflexivpronomen im Dativ).

2. nicht/kein/nur + brauchen + zu Kalimat nicht/kein/nur + brauchen + zu merupakan suatu bentuk kalimat yang dipakai untuk menyampaikan maksud agar seseorang atau orang lain tidak harus melakukan sesuatu (nicht/kein + brauchen + zu) atau harus melakukan sesuatu (nur + brauchen + zu). nicht/kein + brauchen + zu

Bentuk nicht/kein + brauchen + zu biasanya digunakan untuk menyatakan kalimat dalam bentuk negatif dan mengungkapkan suatu hal yang tidak perlu atau tidak harus dilakukan. Kalimat ini dibentuk dengan rumus brauchen + kein/nicht + zu + infinitiv. Contoh: -

Das brauchst du nicht zu machen. >> Kamu tidak harus melakukan itu.

-

Du brauchst keine Angst zu haben. >> Kamu tidak perlu takut.

nur + brauchen + zu Bentuk nur + brauchen + zu digunakan untuk mengungkapkan suatu kalimat yang bermakna “hanya perlu melakukan sesuatu” atau berarti harus melakukan sesuatu. Kalimat ini dibentuk dengan rumus brauchen + nur zu + infinitiv. Contoh: -

Sie brauchen mich nur zu rufen. >> Kamu hanya perlu menelepon saya.

-

du brauchst es nur zu sagen. >> Kamu hanya perlu untuk mengatakannya.

3. Zweiteilige Konnektoren Zweiteilige konnektoren (konjungsi dua bagian) merupakan penghubung atau konektor yang terdiri dari dua bagian dan berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang saling berhubungan. Zweiteilige konnektoren ini terdiri dari pasangan kata yang menjadi penghubung dalam suatu kalimat dan bersifat saling terkait satu dengan yang lainnya. Konjungsi dua bagian juga dikenal sebagai konjungsi majemuk yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua hal atau dua situasi.

Konnektorenpaar

Bedeutung

Funktion

sowohl… als auch

das eine und das andere

Pilihan keduaduanya

tidak hanya … tetapi juga

yang satu dan yang lainnya

nicht nur .., sondern auch das eine und das andere

tidak hanya … tetapi juga

yang satu dan yang lainnya

Pilihan keduaduanya

entweder … oder

das eine oder das andere

baik ini … atau

yang satu atau yang lainnya

weder … noch

das eine nicht und das andere nicht

tidak … tidak juga

tidak kedua-duanya

zwar …, aber

das eine mit Einschränkungen

yang ini memang … tetapi

yang ini (dengan batasan)

einerseits …, andererseits eine Sache hat zwei Seiten

di satu sisi …, di sisi lain

Salah pilihan

satu

Pilihan negatif

Membatasi pilihan

Perbedaan kontras

sesuatu punya dua sisi berbeda

contoh: sowohl… als auch

“Dein Nachbar ist sowohl nett als auch intelligent.“ > "Tetanggamu baik dan juga cerdas." “Ich esse gern sowohl Fleisch als auch Gemüse.“ > "Saya suka makan daging dan juga sayuran."

nicht nur .., sondern „Ich spreche nicht nur Deutsch, sondern auch auch Englisch.“ > "Saya tidak hanya berbicara bahasa Jerman, tetapi juga bahasa Inggris." “Ich habe gestern nicht nur meine Oma, sondern auch deine Schwester getroffen.“ > "Kemarin aku tidak hanya bertemu nenekku, tetapi juga adikmu." entweder … oder

“Ich kaufe entweder ein Auto oder ein Fahrrad.“

> "Aku akan membeli mobil atau sepeda." “Entweder gehe ich ins Restaurant oder ich bleibe heute zu Hause.“ > "Entah aku pergi ke restoran atau aku tinggal di rumah hari ini." weder … noch

“Ich mag weder Katzen noch Hunde.“ > "Aku tidak suka kucing atau anjing." “Er fährt weder in einen Urlaub, noch besucht er mich.“ > "Dia tidak mengunjungiku."

zwar …, aber

pergi

berlibur,

juga

tidak

“Dein Auto ist zwar schnell, aber zu teuer.“ > "Mobilmu cepat, tapi terlalu mahal." „Er hat zwar viel Geld, aber seine Frau ist nicht glücklich.“ > "Dia punya banyak uang, tapi istrinya tidak bahagia."

einerseits andererseits

…, “Ich freue mich einerseits auf unseren Umzug, andererseits habe ich Angst.“ > "Di satu sisi saya menantikan perpindahan kami, di sisi lain saya takut." „Er möchte einerseits gesund leben, andererseits würde er am liebsten nur Pizza essen.“ > "Di satu sisi dia ingin hidup sehat, di sisi lain dia lebih suka hanya makan pizza."

KAPITEL 9 Adjektivdeklination ohne | Artikel Stellung von nicht im Satz

Solekhah Sagirahwati Maulana

(19203241019)

Rosalin Carla.D.Wisang

(19203244026)

Adjektivdeklination ohne Artikel Adjektivdeklination yaitu perubahan yang terjadi pada akhiran kata sifat. Perubahan tersebut dikarena oleh kata sifat yang terletak sebelum kata benda atau kata sifat berperan sebagai pelengkap kata benda (bisa kita sebut dengan Adjektiv als Attribut zu einem Nomen). Contoh:



Der fleiβe Mann lernt Englisch. (Pria yang rajin itu belajar Bahasa Inggris)



Der Mann ist fleiβe. (Pria itu rajin)

Dalam kalimat-kalimat diatas terdapat persamaan pada kata sifat, yaitu “fleiβe” akan tetapi terkandung perbedaan. Contoh kalimat pertama “fleiβe” mendapat akhiran -e dan kalimat kedua tidak mengalami perubahan apapun. Penambahan akhiran -e terjadi karena kata sifat terletak sebelum kata benda. Deklinasi kata sifat bervariasi, tergantung pada faktor yang dialami kata benda. Deklinasi kata sifat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dialami oleh kata benda, antara lain: 1. Genus: Maskulin, Feminin, Neutral 2. Numerus: Singular, Plural 3. Artikel: Bestimmter Artikel, Unbestimmter Artikel, Nullartikel 4. Kasus: Nominativ, Akkusativ, Dativ, Genitiv. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai Adjektivdeklination ohne Artikel (Nullartikel). Rumus yang digunakan untuk bentuk ini ialah: Adjektiv + Nomen Contoh: gutter Mann (Pria yang baik) Gibt es noch gute Männer, wo sind sie. (Apakah masih ada pria-pria yang baik, dimana mereka). Kasus

Nominativ

Akkusativ

Dativ

Genitiv

Maskulin

Feminin

Neutral

Plural

der Spaβ

die Gruppe

das Stück

die Hare

groβer Spaβ

nette Gruppe

neues Stück

lange Hare

den Spaβ

die Gruppe

das Stück

die Hare

groβen Spaβ

nette Gruppe

neues Stück

lange Hare

dem Spaβ

der Gruppe

dem Stück

den Hare

groβem Spaβ

netter Gruppe

neuem Stück

langen Hare

des Spaβes

der Gruppe

des Stücks

der Hare

groβen Spaβ

netter Gruppe

neuen Stück

langer Hare

Penjelasannya: Huruf yang berwarna biru diatas merupakan hasil perubahan dari kata sifat. Endungnya berbeda beda, tergantung dari kasus dan genusnya. Contoh Adjektivdeklination ohne Artikel im Nominativ:

1) Kalter Kaffee schmeckt mir nicht. 2) Kaltes Bier schmeckt lecker. 3) Kalte Pizza schmeckt mir auch nicht. 4) Kalte Getränke schmecken besonders gut. Contoh Adjektivdeklination ohne Artikel im Akkusativ: 1) Er trinkt kalten Kaffee. 2) Er trinkt kaltes Bier. 3) Er trinkt kalte Cola. 4) Er trinkt kalte Getränke. Contoh Adjektivdeklination ohne Artikel im Dativ: 1) Er liebt den Geruch von warmem Kaffee. 2) Er badet gern in warmem Wasser. 3) Im Winter geht er nur mit warmer Kleidung von die Tür. 4) An warmen Tagen geht er oft ins Schwimmbad. Contoh Adjektivdeklination ohne Artikel im Genitiv: 1) Die Veranstaltung wird wegen starken Regens abgesagt. 2) Die Veranstaltung wird wegen starken Gewitters abgesagt. 3) Die Veranstaltung wird wegen starker Verschmutzung abgesagt. 4) Die Veranstaltung wird wegen starker Böen abgesagt.

Tambahan penjelasan : Adjektive ohne Artikel memiliki endung yang sama dengan Bestimmte Artikel: Der groβe Spaβ -> groβer Spaβ; das neue Stück -> neues Stück

! Pengecualian ! Genitiv Singular und neutrum: Wegen des schlechten Wetters -> wegen schlechten Wetters, trotz des langen Wartens -> trotz langen Wartens.

Den Genitiv ohne Artikelwort digunakan hampir secara eksklusif sehubungan dengan wegen oder trotz.

Stellung von nicht im Satz Nicht" kann entweder einen ganzen Satz, ein Verb oder ein Nomen mit dem bestimmten Artikel negieren. ( “Nicht” dapat meniadakan seluruh kalimat, kata Kerja,kata Benda dan besitmmten Artikel) "Nicht" wird ans Satzende gestellt. (nicht di tempatkan di akhir kalimat ) Zum Beispiel : 1. Schläfst du? - Nein, ich schlafe nicht. 2. Kaufst du die Schuhe? - Nein, ich kaufe die Schuhe nicht. 3. Leihst du mir morgen das Auto? - Nein, ich leihe dir morgen das Auto nicht. Steht ein Verb am Satzende, wird "nicht" vorgestellt. (trennbare Verben, Sätze mit Modalverben, Infinitiven, Perfekt, Prädikativen) Zum Beispiel : 1. Rufst du Robert heute Abend an? - Nein, ich rufe ihn heute Abend nicht an. 2. Hat der Dieb auch den Schmuck gestohlen? - Nein, den hat er nicht gestohlen. 3. Könntest du die drei schweren Koffer tragen? - Nein, die kann ich leider nicht tragen. "Nicht" wird ebenfalls vor einer Präposition gestellt. (Präpositional-, Direktiv- und SituativErgänzung) Zum Beispiel : 1. Warten Sie auf den Zug nach Köln? - Nein, ich warte nicht auf den Zug nach Köln. 2. Liegt das Buch auf dem Tisch? - Nein, es liegt nicht auf dem Tisch. 3. Fährt Herr Maisenberg nach London? - Nein, er fährt nicht nach London. Steht die Präposition auf Position 1, wird "nicht" nicht vorgestellt, sondern steht wie gewohnt am Ende. "Nicht" darf nicht auf Position 1 stehen! Zum Beispiel : 1. Warten Sie auf den Zug nach Köln? - Nein, auf den warte ich nicht.

2. Liegt das Buch auf dem Tisch? - Nein, auf dem Tisch liegt es nicht. 3. Fährt Herr Maisenberg nach London? - Nein, nach London fährt er nicht.

Tyara Romadhona (19203241053) Martha Setiyo Cahyami (19203241033) Adjektivdeklination ohne Artikel Deklinasi kata sifat terjadi pada akhiran kata sifat. Jika kata sifat terletak sebelum kata benda atau kata sifat sebagai pelengkap kata benda, maka perubahan tersebut terjadi. Ein altes Auto steht in der großen Garage. Der alte Mann trinkt gerne kaltes Bier. Der kleine Junge mag schnelle Autos. Ich bade in kaltem Wasser. Jika kata sifat berakhiran -e, tidak ada lagi -e yang ditambahkan  “leise” - “ein leises Kind” (bukan: “ein leisees Kind”) Jika kata sifat berakhiran -el, maka kata sifat kehilangan “e” dari -el  “dunkel” - “ein dunkler Raum” (falsch: “ein dunkeler Raum”) Jika kata sifat berakhiran -er, maka kata sifat kehilangan “e” dari -er jika ada vokal (a, i, u, e, o) tepat di depannya.  “teuer” - “ein teures Kleid” (falsch: “ein teures Kleid”) Kata sifat “hoch” kehilangan “c” saat diberi akhiran  “hoch” - “das ist ein hohes Haus” (falsch: “das ist ein hoches Haus”) Ringkasan:

Jika artikel tidak menunjukkan kasus, kata sifat harus menunjukkan kasus. Kata sifat kemudian memiliki akhir artikel yang pasti (der, die, das…) Pengecualian: Akhiran -en selalu digunakan dalam genitif, maskulin dan netral, karena genitif -s di akhir kata menunjukkan kasus. Singular Kasus

der

die

das

Plural

Nominatif

-er

-e

-es

-e

Akussativ

-en

-e

-es

-e

Dativ

-em

-er

-em

-en

Genitiv

-en

-er

-en

-er

Stellung von nicht im Satz Kata (nicht) digunakan untuk meniadakan pernyataan/kalimat. Dalam membentuk sebuah kalimat menggunakan (nicht) maka hendaklah memperhatikan dengan tepat di mana kata (nicht) harus diposisikan.  Nach dem Subjekt und dem Konjugierten Verb(teil). kata (nicht) selalu ditempatkan setelah subjek dan kata kerja terkonjugasi dalam kalimat. Contoh : - Frederick singt nicht. Dapat dilihat pada contoh di atas, subjek (Frederick) dan kata kerja (singt) kemudian diikuti dengan negasi (nicht). Catatan : Kata (nicht) muncul setelah (Konjugierten Verb(teil)). Bagian lain seperti kata kerja, kata benda, atau kata sifat muncul setelah kata (nicht). Contoh : - Anna geht nicht aus. Dalam kalimat ini dapat dilihat awalan (aus) berada setelah kata (nicht) - Ich habe nicht gekocht. - Ich möchte nicht kochen

Dua kalimat diatas menunjukkan cara lain untuk peletakan kata (nicht) di antara dua bagian kata kerja : das Perfekt dan ein Modalverb dengan infinitiv di akhir kalimat. Kemungkinan lainnya misal : das Futur I, das Plusquamperfekt atau die Formen des Konjunktivs II mit würde. Kata (nicht) juga muncul setelah kata kerja yang terhubung dengan kata benda dalam konteksnya. Kata benda kemudian mengikuti di akhir kalimat. Contoh : - Ich spiele nicht Klavier. Catatan : ketika frasa selain subjek berada di awal kalimat, kata (nicht) tetap berada setelah subjek. Contoh : - Heute gehe ich nicht spazieren.  Achtung bei Nebensätzen! Kata (nicht) tidak muncul setelah kata kerja dalam kalimat ini. Contoh : - Frederick singt nicht = Ich weiß, dass Fredrick nicht singt.  Nach Akkusativ und Dativobjekten Kata (nicht) muncul setelah Akkusativobjekten dan Dativobjekten. Objek ini bisa berupa kata benda atau kata ganti. Jika objeknya adalah kata benda, maka harus berhati-hati dengan artikel mana objek ini digunakan, karena Catatan : Untuk kata benda dengan unbestimmten Artikel atau Nullartikel maka menggunakan artikel negatif (kein) Contoh : - Ich habe einen Garten = Ich habe keinen Garten. - Mario mag frisches Obst = Mario mag kein frisches Obst. Untuk kata benda dengan artikel lain, maka menggunakan (nicht) setelah objek tersebut. Contoh : - Ich mag diesen Mann nicht. - Peter schreibt dem Chef den Brief nicht. Kata (nicht) juga muncul setelah Genitivobjekten Contoh : - Karl hat den Schlüssel des Hausmeisters nicht.  Nach temporalen Angaben

Dalam kasus pernyataan temporal atau penentuan adverbial waktu, kata (nicht) diletakkan setelah pernyataan ini. Menanyakan informasi ini dengan kata tanya seperti (wann, bis wann, wie lange usw). Contoh : - Die Sonne scheint heute nicht.  Nach kausalen Angaben Kata (nicht) juga muncul setelah pernyataan kausal. Ini adalah rincian dalam kalimat yang kita minta (warum, weshalb, wieso fragen) Contoh : - Ich gehe wegen des schlechten Wetters nicht spazieren. Tapi kata (tidak) berdiri sebelum kata sifat, kata benda, kata ganti atau nama diri, setelah kata kerja sein, werden, bleiben, dan (meistens) heißen. Contoh : - Das Wetter ist nicht schön. ´- Ich bin nicht Herr Meier. - Stefan wird nicht Architekt. Sebelum adverb kecuali (außer Temporaladverbien und Kausaladverbien). Kata (nicht) muncul sebelum kata keterangan karena meniadakannya. Contoh : - Die Kinder treiben nicht gerne Sport = Sie treiben Sport, aber nicht gerne. - Paul trinkt heute nicht viel Bier = Paul trinkt Bier, aber nicht viel. Catatan : Pengecualian untuk außer Temporaladverbien und Kausaladverbien.  Vor modalen Angaben Modale Angaben adalah informasi dalam kalimat yang kita minta, misalnya dengan kata tanya (wie fragen). Kata (tidak) datang sebelum pernyataan ini. Contoh : - Ich gehe nicht gerne zum Friseur - Anna spielt nicht mit ihnen Puppen  Vor lokalen Angaben Dalam lokalen Angaben informasi dalam kalimat dengan kata (wo, wohin, atau woher). negasi dengan (nicht) muncul sebelum ini. Indikasi lokal sering kali berupa Orte, Plätze oder (Pro-)Nomen nach Präpositionen oder Lokaladverbien.

Contoh : - Wir fahren nicht nach Paris - Die Tasse steht nicht auf dem Tisch.  Vor Präpositionalobjekten Ini adalah kata kerja, kata sifat, atau kata benda yang datang dengan preposisi tetap. Kata (nicht) ditempatkan sebelum objek preposisi ini. Contoh : - Im Urlaub denkt er nicht an seine Arbeit. - Maria interessiert sich nicht für Fußball. - Sein Chef ist dem Mitarbeiter nicht für seine Arbeit dankbar. Ada aturan yang jelas untuk posisi not dalam kalimat, tapi terkadang kita juga memiliki elemen dalam kalimat yang ingin dirubah yang mana tidak dibolehkan dalam aturan. Oleh karena itu kita perlu....  Die Konjunktion sondern Konjungsi sondern adalah penghubung antara klausa utama atau bagian-bagiannya. Dengan Sondern bisa mengoreksi pernyataan negatif dari klausa utama yang ditulis sebelumnya. Sondern diperlukan saat kita ingin menggunakan kata (nicht) dan melawan aturan yang mendasarinya. Contoh : - Ich gehe nicht heute ins Kino, sondern morgen. Jadi dalam contoh ini, kata (nicht) ada pada posisi sebelum kata keterangan temporal (heute). ini melawan aturan yang ada. Tetapi karena ingin meniadakan kata (heute) maka terdapat penjelasan dengan (sondern) dan kemudian diikuti pernyataan korektif.

KAPITEL 10 Passiv Präsens, Präteritum, und Perfekt | Passiv mit Modalverben | Präposition mit Genitiv: innerhalb, außerhalb

Aisyah Fitria Nur Aulia (20203241039) Bernike Netania (20203241050) A. Passiv Dalam membuat sebuah Kalimat Bahasa Jerman kita pasti tidak hanya menggunakan sebuah kalimat aktif, tetapi terkadang pasti ada kalanya kita akan membuat sebuah Kalimat Pasif. Penggunaan bentuk pasif menunjukkan suatu pergeseran tekanan dari subjek pada kalimat aktif menjadi objek pada kalimat pasif. Zum Beispiel: Die Mutter kauft ein Kilo Ei im Supermarket. (Aktiv) Menjadi: Ein Kilo Ei wird von der Mutter im Supermarkt gekauft. (Passiv) Kalimat Passiv dalam Bahasa Jerman tediri dari 3 kasus, yaitu Präsens, Präteritum, und Perfekt. -

Präsens

Präsens adalah kalimat yang menunjukkan suatu kejadian yang sedang berlangsung atau terjadi saat itu juga. Untuk kasus ini menggunakan rumus kalimat: S + werden + O/Preposisi/... + Partizip 2 Zum Beispiel: a. Dalam kalimat aktiv : Er ladet uns zur Party ein. Menjadi passiv: Wir werden zur Party eingeladen. b. Aktiv: Der Arzt hilft dem Verwundeten. Passiv: Es wird dem Verwundeten vom Arzt geholfen.

-

Präteritum

Präteritum adalah bentuk kalimat lampa, menandakan suatu kejadian yang sudah berlalu atau sudah terjadi. Kasus Präteritum menggunakan tatanan kalimat: S + wurden + O/Preposisi/... + Partizip 2

Zum Beispiel: Kami dilihat oleh dia. → Wir wurden von ihm gesehen. Sejarah itu diceritakan oleh guru. → Die Geschichte wurde von dem Lehrer erzählt. Kata itu dieja oleh siswa. → Das Wort wurde von dem Schueler buchstabiert.

-

Perfekt

Sama dengan Präteritum, Perfekt juga menunjukkan suatu kejadian yang sudah berlalu. Namun, dalam hal susunan kata terdapat perbedaan, yaitu: S+ sein + O/Preposisi/.... + Partizip 2 +worden

Zum Beispiel: Mobil itu telah diperbaiki oleh montir. → Das Auto ist vom Mechaniker repariert worden. Restoran dihancurkan oleh api. → Das Restaurant ist durch das Feuer zerstört worden. Singa telah diberi makan oleh penjaga. → Der Löwe ist vom Wärter gefüttert worden.

B. Präpositionen mit Genetiv: Innerhalb und Außerhalb Innerhalb dan Außerhalb merupakan bagian dari Präposition mit Genetive. Cara menentukan Präposition mit Genetive jika muncul sebelum kata benda, biasanya digunakan Genitive dan jika muncul setelah kata benda, digunakan Dativ. Jika preposisi berada di depan kata benda, kita juga dapat memasukkan "von" di sini, dengan demikian kita tidak perlu menggunakan Genitiv.

Contohnya. 

Innerhalb geschlossener Ortschaften müssen Autofahrer langsam fahren.



Innerhalb von geschlossenen Ortschaften müssen Autofahrer langsam fahren.

Dalam grammatikal bahasa Jerman khususnya Präposition mit Genetive: Innerhalb dan Außerhalb dibagi menjadi dua fungsi, yaitu Lokale Bedeutung dan Temporale Bedeutung. 

Lokale Bedeutung

Lokale Bedeutung merupakan preposisi yang digunakan untuk menunjukan tempat atau posisi. Dalam bahasa Jerman sering disebut Position. Untuk memudahkan penggunaan preposisi ini ditandai dengan kata tanya Wo? Contohnya: -

Innerhalb

Wo darf nur mit 30 km gefahren werden? Antworten: Innerhalb des Wohngebiets darf nur mit 30 km gefahren werden. -

Außerhalb

Wo liegt der Flughafen? Antworten: Der Flughafen liegt außerhalb der Stadt.



Temporale Bedeutung

Temporale Bedeutung merupakan preposisi yang digunakan untuk menunjukan waktu. Dalam bahasa Jerman sering disebut Position. Untuk memudahkan penggunaan preposisi ini ditandai dengan kata tanya Wann? Contohnya: -

Innerhalb

Wann müssen die Prüfung abgeschlossen werden? Antworten: Die Prüfungsaufgaben müssen innerhalb einer Stunde gelöst werden. -

Außerhalb

Wann ruft er an? Antworten: Er ruft außerhalb der Sprechzeit an.

Alfian Fadhlur Rahman (19203244022) Lavenia Annisya (19203241005) Es gibt sechs Zeitformen im Deutschen:  1. Präsens (Gegenwart, jetzt) 2. Perfekt (Vergangenheit, abgeschlossen) 3. Präteritum (Vergangenheit) 4. Plusquamperfekt (Vergangenheit vor der Vergangenheit) 5. Futur I (Zukunft) 6. Futur II (Zukunft, abgeschlossen) In Einheit 10 werden jedoch nur 3 Tempora besprochen, es gibt Passiv Präsens, Präteritum und Perfekt. 1. Präsens Aktiv: Der Fahrer fährt den Mann zum Bahnhof. Passiv: Der Mann wird zum Bahnhof gefahren. Wenn ich einen Aktivsatz ins Präteritum transformiere, verändere ich nur das konjugierte Verb, d.h. das Verb auf der 2. Position. Aus «fährt» wird «fuhr», das Präteritum von «wird» ist «wurde».  2. Präteritum Aktiv: Der Fahrer fuhr den Mann zum Bahnhof.

Passiv: Der Mann wurde zum Bahnhof gefahren. Perfekt bilde ich mit «haben» oder «sein» auf der zweiten Position und Partizip II auf der letzten Position. Aus «fährt» wird «hat … gefahren». Perfekt von «werden» ist «ist … geworden», aber ACHTUNG, hier gibt es eine Ausnahme: Im Passiv ist das Perfekt von «werden» «ist … worden». Ich schreibe also: 3. Perfekt Aktiv: Der Fahrer hat den Mann zum Bahnhof gefahren. Passiv: Der Mann ist zum Bahnhof gefahren worden. 4. Passiv mit Modalverben Die Modalverben können nicht ins Passiv gesetzt werden, sie können aber alle einen Passivinfinitiv eines Vollverbs regieren. Auch beim Passiv mit Modalverb wird zwischen dem persönlichen und dem unpersönlichen Passiv unterschieden. Die Zeitformen (Tempus) des Passivs mit Modalverb bildet man so: Präsens Aktiv: Der Arzt muss den Mann operieren Passiv: Der Mann muss operiert werden. Präteritum Aktiv: Der Arzt musste den Mann operieren. Passiv: Der Mann musste operiert werden. Perfekt Aktiv: Der Arzt hat den Mann operieren müssen. Passiv: Der Mann hat operiert werden müssen. 5. Präpositionen mit Genitiv: innerhalb und außerhalb 1) Lokale Bedeutung I.

In lokaler Bedeutung bezeichnet die Präposition innerhalb eine Position (wo?).

Beispiel: innerhalb Wo darf nur mit 30 km gefahren werden?- Innerhalb des Wohngebiets darf nur mit 30 km gefahren werden. = Im Wohngebiet darf nur mit 30 km gefahren werden. II.

In lokaler Bedeutung bezeichnet die Präposition außerhalb eine Position (wo?). 

Beispiel 1: außerhalb (lokale)

Wo befindet sich die Dusche ? – Die Dusche befindet sich außerhalb des Hotelszimmers = Die Dusche befindet sich nicht im Hotelzimmer (sondern außen.) 

Beispiel 2: außerhalb (lokale)

Wo liegt der Flughafen? – = Der Flughafen liegt nicht in der Stadt 

Der

Flughafen

liegt

außerhalb der

Stadt.

Innerhalb der Spielstadt übernehmen die Kinder alle Berufe. Die Eltern warten außerhalb des Stadt-Gebiets.

2) Lokale Bedeutung I.

In temporaler Bedeutung bezeichnet die Präposition innerhalb einen Zeitpunkt (wann?). Eine weitere (formalere) Variante ist binnen.

Beispiel: innerhalb 

Die Prüfungsaufgaben müssen innerhalb einer Stunde gelöst werden.

= Die Prüfungsaufgaben müssen in einer = Die Prüfungsaufgaben müssen binnen einer Stunde gelöst werden II.

Stunde gelöst

werden.

In temporaler Bedeutung bezeichnet die Präposition außerhalb einen Zeitpunkt (wann?).

Beispiel: außerhalb (temporal) 

Wann ruft er an? – Er =Er ruft nicht in der Sprechzeit an.

ruft außerhalb

der

Sprechzeit an.

Weitere Beispiele: außerhalb (temporal) 

Die Schüler dürfen nur außerhalb der Schulzeit für dem Klimaschutz demonstrieren.



Urlaub außerhalb der Ferien ist für Schüler nur in Ausnahmefällen möglich.



“Sie rufen außerhalb unserer Öffnungszeiten an. Wir sind morgen ab 8.00 Uhr wieder erreichbar.“ (Anrufbeantworter)



Innerhalb einer Stunde sind alle Arbeitsplätze besetzt. Außerhalb der Ferien gibt es kein Programm.

Man verwendet in der gesprochenen Sprache auch von + Dativ statt dem Genitiv. Das gilt ganz besonders für Städte- und Ländernamen ohne Artikel : Reisen innerhalb von Deutschland ist einfach.

KAPITEL 11 Artikelwörter als Pronomen: einer, keiner, meiner, ... | Adjektive als Substantive | Relativpronomen was und wo

Eunike Yohana Sitio (20203244032) Sherli Rahmalinda (20203244050) Artikelwörter als Pronomen Artikelwörter kann man als Artikel zusammen mit dem Nomen benutzen oder als Pronomen anstelle des Nomens. Kata artikel dapat digunakan sebagai artikel bersama dengan kata benda atau sebagai kata ganti sebagai ganti kata benda.

z.B: der Stadttyp Bin ich ein Stadttyp? = Nein, du bist keiner. (Nominativ)

die Stadt Was für eine Stadt ist das? = Das ist eine, in der … (Nominativ)

Sind hier Ärzte? = Ja, hier sind welche / Nein, hier sind keine. (Nominativ. Pl)

der Artz Gibt es hier einen Artz? = Ja, hier gibt es einen / Nein, hier gibt es keinen. (Akkusativ)

das Krankenhaus

Gibt es hier ein Krankenhaus? = Ja, hier ist eins / Nein, hier ist keins. (Akkusativ)

Gibt es hier Ärzte? = Ja, hier gibt es welche. / Nein, hier gibt es keine. (Akkusativ. Pl)

ein Artz Hast du mit einem Artz gesprochen? = Ja, ich habe mit einem gesprochen/ Nein, ich habe mit keinem gesprochen. (Dativ)

Hast du mit Ärzten gesprochen? = Ja, ich habe mit welchengesprochen / Nein, ich habe mit keinen gesprochen. (Dativ. Pl)

2. Adjektive als Substantive Kata sifat Sebagai Kata Benda merupakan kata sifat yang sering digunakan untuk Person atau sesuatu yang Abstrak. Seperti kata sifat yang digunakan untuk kata benda Mann, Frau, Mensch dll. Sehingga kata bendanya tidak perlu di tuliskan dan kata sifat bertindak sebagaimana kata benda yaitu di tuliskan huruf besar pada awal kata, namun deklinasi (perubahan) kata sifatnya masih tetap. Ein kranker Mann wird heute Nachmittag operiert. = Ein Kranker wird heute Nachmittag operiert. (Seorang yang sakit akan dioperasi siang hari ini) Krank: Kata sifat Mann: Person untuk kata sifat dapat dihilangkan, penulisan kata sifat dengan huruf besar pada awal kata akhiran kata sifat yang digunakan sebagai kata benda ditambahkan huruf "er". Struktur yang sering digunakan untuk merubah kata sifat menjadi kata benda, sebagai berikut: Artikel + Adjektiv + Nomen - Der kranke Mann - Die kranke Frau - Die kranken Menschen, dan lain-lain Der Arzt unterhält Sich mit dem kranken Mann. = Der Arzt unterhält Sich mit dem Kranken. Artikel dapat dijadikan petunjuk jenis kelamin atau jumlah yang di tuju, seperti Maskulin (der) untuk laki-laki, Feminin (die) untuk perempuan, Plural (die) untuk kata benda jamak.

1. Der Arzt unterhält Sich mit dem Kranken. (Dokter itu berbicara dengan orang(laki-laki) sakit itu) 2. Der Arzt unterhält Sich mit der Kranken. (Dokter itu berbicara dengan orang(perempuan) sakit itu) 3. Der Arzt unterhält Sich mit den Kranken. (Dokter itu berbicara dengan mereka(jamak) sakit itu)

Deklination - Adjektiv als Nomen mit bestimmten Artikel (Kata Sifat Sebagai Kata Benda dengan bestimmterArtikel) Der kranke Mann — Der Kranke Der Kranke wird heute Nachmittag operiert.

- Adjektiv als Nomen mit unbestimmten Artikel (Kata Sifat Sebagai Kata Benda dengan unbestimmter Artikel Ein kranker Mann — Ein Kranker Ein

Kranker

wird

heute

Nachmittag

operiert.

Plural: Kranke werden in diesem Krankenhaus gepflegt.

- Adjektiv als Nomen im Neutrum (Kata Sifat Sebagai Kata Benda pada Artikel Neutral) Kata sifat yang digunakan sebagai kata benda untuk menerangkan sesuatu yang abstrak dibentuk dengan artikel neutral. Ich glaube an das Gute im Menschen. das Gute: kata benda yang berasal dari kata sifat. das Gute: sesuatu yang abstrak yang ada di dalam diri manusia.

Das Gute daran ist, wir haben etwas gelernt.

3. Relativpronomen was and wo Dalam Bahasa Jerman Relativpronomen digunakan untuk memperjelas kata benda atau orang yang disebutkan dalam sebuah kalimat. Relativpronomen identik dengan Bestimmter Artikel, hanya berbeda dalam bentuk plural dativ dan genitif. Relativpronomen ditentukan oleh tiga faktor yang berbeda: ● Numerus (Singular oder Plural) ● Genus (Maskulin, Feminin, Neutral) ● Kasus (Nominativ, Akkusativ, Dativ, Genitiv) Relativesätze digunakan untuk memberikan informasi lebih lanjut dalam kalimat tentang kata atau frasa. Relativesätze diperkenalkan melalui kata ganti relatif “der, die, das”. Namun, klausa relatif juga dapat disisipkan menggunakan kata "was", "wo" atau "wel-". Penggunaan: “wo” Kata “wo” digunakan untuk menambahkan klausa relatif jika ingin mengatakan lebih banyak mengenai tempat. 'wo' → mengacu pada Ortsangaben - Hamburg ist eine Stadt, wo ich gerne wohnen würde. Hamburg ist eine Stadt, ---- Hauptsatz wo ich gerne wohnen würde. --- Relativsatz - Wir fahren nach Italien, wo es die beste Pizza gibt. Wir fahren nach Italien, ---- Hauptsatz wo es die beste Pizza gibt. --- Relativsatz “was” Kata “was” digunakan ketika kata ganti relatif mengacu pada kata-kata seperti alles, nichts, viel, wenig, etwa, allerlei, manches yang disebut dengan kata ganti tak tentu/ Indefinitpronomen. 'was' → mengacu pada kalimat atau kata ganti seperti alles, etwas, nichts, das - Ein eigenes Geschäft ist das, was ich mir schon lange wünsche. Ein eigenes Geschäft ist das, ---- Hauptsatz was ich mir schon lange wünsche. --- Relativsatz - Ich finde alles interessant, was du vorgeschlagen hast. . Ich finde alles interessant, ---- Hauptsatz

was du vorgeschlagen hast. --- Relativsatz

KAPITEL 12 Sätze mit je ... desto | Partizip II als Adjektiv | Partizip I als Adjektiv

Rafli Ramadhan Indraputra (20203241029) Haqi Safitri (20203244046) JE … DESTO DAN JE … UMSO Je adalah kata yang aneh dan sulit didefinisikan. Je merupakan bagian dari kata-kata seperti jemand (seseorang) atau jeder (semua orang). dan desto sendiri tidak memiliki arti. Je…desto juga bisa dikatakan je…umso. Tapi pada dasarnya je…desto memiliki arti semakin … semakin. PEMBENTUKAN JE … DESTO DAN JE … UMSO 1. Formula: Je + comparative adjective, desto + comparative adjective Contoh: Je früher, desto besser. (Semakin awal, semakin baik) 2. Formula: Je + comparative adjective + clause with verb at the end, desto + comparative adjective + conjugated verb + clause Contoh: Je berühmter der Maler, desto teurer sind seine Gemälde. (Semakin terkenal pelukis, semakin mahal lukisannya). 3. Formula: Je + comparative adjective + clause with verb at the end, desto + comparative adjective + noun + kata konjugasi + clause Contoh: Je besser die Lebensqualität einer Stadt ist, desto höhere Mieten müssen die Einwohner zahlen. (Semakin baik kualitasnya kehidupan di kota, semakin banyak penduduk harus membayar sewa) 4. Formula: Je + comparative adjective, umso + comparative adjective Contoh: Je schneller, umso besser. (Semakin cepat, semakin baik) 5. Formula: Je + comparative adjective + clause with verb at the end, umso + comparative adjective + clause Contoh: Je schneller du fährst, umso höher ist das Unfallrisiko. ( Semakin cepat Anda mengemudi, semakin tinggi risiko kecelakaan.) PENGGUNAAN JE … DESTO DAN JE … UMSO PADA KALIMAT 1. Je mehr ich arbeite, desto mehr Geld verdiene ich. 2. Je älter wir werden, desto kleiner werden unsere Wunschzettel.

3. Je älter wir werden, desto weniger Freunde haben wir. 4. Je früher Krebs erkannt wird, desto besser sind die Heilungschancen. 5. Je langsamer man abnimmt, desto besser. 6. Je langsamer man abnimmt, desto besser ist das für den Körper. 7. Je mehr Zeit ihr damit verbringt, euer Deutsch zu üben, desto besser werder ihr. 8. Je weiter wir fahren, desto mehr Benzin verbrauchen wir. 9. Je älter man ist, desto mehr Lebenserfahrung hat man. 10. Je eher du gehst, desto besser. 11. Je weniger sie weiß, desto besser. 12. Je mehr Bücher man liest, umso schllauer wird man. 13. Je kälter es wird, desto unwohler fühle ich mich. 14. Je öfter ich Geld zur Bank bringe, desto freundlicher ist der Angestellte. 15. Je mehr Touristen ins Land kommen, desto mehr Geld verdienen viele Leute.

PARTIZIP I ALS ADJEKTIV Partizip merupakan salah satu bentuk grammatikal dari suatu kata kerja. Salah satunya adalah Partizip 1 yang bentuknya infinitif. Bentuk Partizip dapat dipakai untuk memanfaatkan kata kerja menjadi suatu kata sifat (Adjektiv). Partizip 1 disebut juga sebagai Partizip Präsens. Partizip 1/ Partizip Präsens umumnya digunakan sebagai kata sifat,jika : 1. Digunakan secara atributif/terletak suatu kata benda. 2. Menjelaskan tindakan aktif yang terjadi secara bersamaan dengan kata kerja yang lain. 3. Tindakan tersebut terjadi di masa sekarang. PEMBENTUKAN PARTIZIP I ALS ADJEKTIV Formula : Infinitiv + D Contoh : Infinitiv

Partizip 1 als Adjektiv

schlafen

schlafend

lesen

lesend

weinen

weinend

PENGGUNAAN PARTIZIP I ALS ADJEKTIV PADA KALIMAT Partizip 1 als Adjektiv akan mengalami deklinasi dalam pembuatan suatu kalimat, tergantung dari kasusnya (Nominativ,Akkusativ,Dativ,Genitiv) dan juga artikel yang disandang oleh kata bendanya (der,die,das). Contoh dalam kalimat : 1. Nominativ Die arbeitende Frau schreibt jetzt eine E-Mail. 2.

Akkusativ

Du siehst einen schlafenden Mann in der Bibliothek an. 3. Dativ Ich gebe einer lesenden Studentin ein neues Buch von Dan Brown. 4. Genitiv Wegen des regnenden Himmels kann ich nicht in der Stadt ausgehen.

PARTIZIP II ALS ADJEKTIV Partizip II bisa disebut juga sebagai Partizip Perfekt. Penggunaan Partizip II als Adjektiv terjadi, jika : 1. Digunakan secara atributif/terletak sebelum kata benda. 2. Menjelaskan tindakan tidak aktif/pasif yang terjadi di masa lalu. 3. Tindakan tersebut dilakukan di masa lampau. PEMBENTUKAN PARTIZIP II ALS ADJEKTIV Terbentuknya Partizip II als Adjektiv tergantung dari jenis kata kerjanya dan dari setiap jenis kata kerja tersebut memiliki deklinasi yang berbeda-beda. Empat jenis kata kerja dalam pembentukan Partizip II als Adjektiv di antaranya: 1. Die Bildung des Partizip II bei schwachen Verben. Formula : ge + verbstamm + -(e)t Infinitiv

Partizip II als Adjektiv

kaufen

gekauft

arbeiten

gearbeitet

tanzen

getanzt

2. Die Bildung des Partizip II bei starken Verben. Formula : ge + Verbstamm + en Infinitv

Partizip II als Adjektiv

lesen

gelesen

essen

gegessen

gehen

gegangen

3. a.

Die Bildung des Partizip II mit Präfix.

Trennbares Präfix

Formula : Trennbares Präfix + ge + Verbstamm + -(e)n/-(e)t Infinitiv

Partizip II als Adjektiv

vorlesen

vorgelesen

einkaufen

eingekauft

ausgehen

ausgegangen

b.

Untrennbares Präfix

Formula : Untrennbares Präfix + Verbstamm + -(e)n/-(e)t Infinitiv

Partizip II als Adjektiv

verstehen

verstanden

entwickeln

entwickelt

verwenden

verwendet

4.

Die Bildung des Partizip II mit –ieren

Formula : Verbstamm (mit –ieren) + t Infinitiv

Partizip II

studieren

studiert

telefonieren

telefoniert

alarmieren

alarmiert

PENGGUNAAN PASRTIZIP II ALS ADJEKTIV DALAM KALIMAT 1. Nominativ Das gekaufte Haus ist sehr bequem 2.

Akkusativ

Ich esse einen gekochten Fisch. 3. Dativ Neben dem vorgelesenen Text liegt ein Stift. 4. Genitiv Die Stimme des gefahrenden Zugs ist sehr laut.

Rosganifa Aulia Putri (19203241021) Saiful Ramadan (20203244029)

Das Partizip als Adjektiv (Partisip Sebagai Kata Sifat Bahasa Jerman) Partisip sebagai kata sifat digunakan Ketika kata kerja difungsikan sebagai kata sifat, penggunaan tersebut memungkinkan pembuatan kalimat yang lebih efektif. Sebenarnya Partizip adalah bentuk gramatikal yang berasal dari kata dan dapat berfungsi untuk menggunakan kata kerja sebagai kata sifat, kata keterangan, kata benda dan lainnya. Dalam Bahasa jerman terdapat dua partizip, yaitu : 1. Partizip I (Partizip Präsens) 2. Partizip II (Partizip Perfekt) 1. Partizip Präsens als Adjektiv Partizip Präsens digunakan sebagai kata sifat apabila : 

Digunakan secara atributif atau terletak sebelum kata benda.



Mendeskripsikan tindakan aktif/berbentuk aktif yang terjadi bersamaan dengan kata kerja lainnya.



Tindakan tersebut terjadi dimasa sekarang.

Die Bildung des Partizip I Partizip I dibentuk dari Infinitiv (kata kerja dasar) dan ditambahkan akhiran -d Rumus : Infinitiv + -d Infinitiv

Partizip I

Schlafen

Schlafend

Lesen

Lesend

Weinen

Weinend

Spielen

Spielend

Penggunaan Partizip I sebagai kata sifat didalam kalimat Partizip I yang digunakan sebagai kata sifat akan mengalami deklinasi. Deklinasi tersebut tergantung dari kasus seperti pada Adjektivdeklination. 1. Nominativ Die lesende Studentin sitzt auf dem Sofa. (Siswi yang sedang membaca duduk di sofa) 2. Akkusativ Du weckst ein schlafendes Kind, um ihm ein Märchen zu erzählen. (Anda membangunkan seorang anak yang sedang tidur untuk menceritakan dia sebuah dongeng)

3. Dativ Sie springt aus dem fahrenden Bus. (Dia melompat keluar dari bus yang sedang berjalan) 4. Genetiv Er sah die Gesichter lachender Kinder. (Dia melihat wajah anak-anak yang tertawa)

2. Partizip II als Adjektiv Partizip II digunakan sebagai kata sifat, apabila : 

Digunakan secara atributif atau terletak sebelum kata benda.



Mendeskripsikan tindakan tidak aktif/berbentuk pasif yang telah terjadi sebelum kata kerja lainnya.



Tindakan tersebut di masa lampau.

Die Bildung des Partizip II Pembentukan Partizip II tergantung dari jenis kata kerja dan setiap jenisnya memiliki perubahan yang berbeda-beda. Terdapat empat jenis kata kerja dan pembentukan Partizip II. 1. Die Bildung des Partizip II bei schwachen Verben 2. Die Bildung des Partizip II bei starken Verben 3. Die Bildung des Partizip II mit Präfix 4. Die Bildung des Partizip II mit -leren

Die Bildung des Partizip II bei schwachen Verben:

Penggunaan Partizip II sebagai kata sifat didalam kalimat: 1. Nominativ Das gekaufte Auto ist sehr bequem (Mobil yang sudah dibeli sangat nyaman). 2. Akkusativ Wir suchen einen geöffneten Supermarkt. (Kami mencari supermarket yang telah dibuka) 3. Dativ Dieser Wein geeignet zu dem gekochten Rindfleisch (Anggur ini cocok untuk daging sapi yang sudah di masak) 4. Genetiv Der autor der veröffentlichten Studie ist Professor in Köln. (Penulis studi yang telah diterbitkan adalah seorang profesor di Köln)

QUELLE

Kapitel 1 https://easy-deutsch.de/satzbau/infinitiv-mit-zu/ https://www.youtube.com/watch?v=gsfTkeF5tNU https://learngerman.dw.com/de/lassen-infinitiv/l-38575937/gr-39135723 https://www.youtube.com/watch?v=6WxShqoXFtQ https://www.youtube.com/watch?v=dHfxkJZ4PQM Netzwerk B1 Kapitel 2 https://youtu.be/DOsTLqnbivo https://youtu.be/usRE0VHXQ6U https://youtu.be/oskcXcv3_1w https://youtu.be/xzpnjZb7I0s Genitiv – Deklination von Artikel, Nomen, Pronomen und Adjektiv im Deutschen (lingolia.com) Genitiv | Grammatik | Einstieg | DW Deutsch Lernen Genetiv dalam Bahasa jerman - KOJ - Penjelasan Lengkap (kursusonlinejerman.com) https://learngerman.dw.com/de/nebens%C3%A4tze-obwohl/gr-39121202 Kausale Präpositionen: wegen | Grammatik | Wegen des Wetters | DW Deutsch Lernen Die Bedeutung der Präpositionen: trotz - Deutsche Grammatik 2.0 (deutschegrammatik20.de) Kapitel 3 Deutsch lernen mit Deutschlernerblog. (2020). sodass oder so dass?. Diakses melalui https:// deutschlernerblog.de/sodass-oder-so-dass-getrennt-oder-zusammenschreibung/ Deutsche Welle. Adverbien: Gründe - Grammatik - Geldprobleme. Diakses melalui https:// learngerman.dw.com/de/adverbien-gr%C3%BCnde/l-38466214/gr-39120859 Die Präposition nach. Diakses melalui https://www.deutschplus.net/pages/Praposition_nach Study German Online. (2020). How to show a consequence in German. Diakes melalui https://www.studygermanonline.com/show-a-consequence-in-a-german-sentence/ Syams. (2006). das Präteritum (Kata kerja bentuk Lampau) | Bahasa Jerman. Diakses melalui https://syams.wordpress.com/category/grammatik-tata-bahasa/das-verb-kata-kerja/das-prateritumkata-kerja-bentuk-lampau/ Temporale Präpositionen - mein-deutschbuch.de. Diakses melalui https://mein-deutschbuch. de/temporale-praepositionen.html

https://syams.wordpress.com/2006/06/22/regelmassige-und-unregelmassige-verben-kata-kerjaberaturan-dan-tidak-beraturan/ https://syams.wordpress.com/2006/08/23/das-prateritum-kata-kerja-bentuk-lampau/ Kapitel 4 https://likkachus.blogspot.com/2020/10/konjunktivii.html? showComment=1649358895581#c4214938443126315930 www.mein-deutschbuch.de www.deutschegrammatik20.de https://deutschegrammatik20.de/adjektiv/adverb/pronominaladverbien https://www.deutschesinstitut.it/adverbialpronomen/ https://sprachekulturkommunikation.com/konjunktiv-2-mit-modalverben-in-der-gegenwart-undvergangenheit/ https://www.youtube.com/watch?v=f6HoZJq4aSM Kapitel 5 https://syams.wordpress.com/2006/08/02/komparation-der-adjektive-tingkat-perbandingan-kata-sifat/ https://learngerman.dw.com/de/n-deklination/l-40727999/gr-42063808 https://www.kursusonlinejerman.com/deklination-der-nomen https://educateforfree.wordpress.com/2016/01/10/deklinasi-dari-kata-benda-pluralbildungdeklination-des-nomens/ https://www.greelane.com/id/bahasa/jerman/german-preposition-aus-1444458/ https://youtu.be/9X3PzLpy43U https://youtu.be/nymodKZcdpU Kapitel 6 DW. 2022. Relativsätze mit Präposition und Dativ. Diakses di https://learngerman.dw.com/de. Pada tanggal 05 April 2022. mein-deutschbuch.de. 2022. Relativpronomen und Relativsätze. Diakses di https://mein-deutschbuch.de/relativpronomen-relativsaetze.html#akkusativ . Pada tanggal 05 April 2022. Sumber belajar lain mengenai materi Futur 1 dan Relativsätze: Relativpronomen im Dativ und mit Präposition bisa di akses pada : 

Relativsatz Dativ : https://www.youtube.com/watch?v=yBhEoU1E-KU



Futur I : https://studyflix.de/deutsch/futur-i-3488



Futur I dan Futur II : https://www.youtube.com/watch?v=FUl6P7XDemc



Modalpartikeln | vielleicht, denn, nur, bloß, wohl :

https://www.youtube.com/watch?v=Er6mIcYBuW4 Kapitel 7 https://studyflix.de/deutsch/plusquamperfekt-3438 https://mein-deutschbuch.de/plusquamperfekt.html https://easy-deutsch.de/satzbau/nebensatz/temporalsaetze/ https://xn--80aaaarc2a9a3aflfdl2j.xn--p1ai/id/proshedshee-vremya-plusquamperfekt-i-soyuznachdem-proshedshee-vremya-pr-teritum-glagol-skazuemoe.html http://wieger-wieger.blogspot.com/2010/06/plusquamperfekt.html https://www.dartmouth.edu/~deutsch/Grammatik/perfect/PastPerfect.html https://deutsch.lingolia.com/en/grammar/tenses/past-perfect https://paullin-blog.blogspot.com/2020/08/bentuk-waktu-plusquamperfekt-atau.html https://easy-deutsch.de/satzbau/nebensatz/temporalsaetze/ Kapitel 8 Reflexivpronomen (2020). https://www.kursusonlinejerman.com/reflexivpronomen/. Diakses pada 6 April 2022. Dengler, S., Rusch, P., Schmitz, H., & Sieber, T. 2020. Netzwerk B1: Kursbuch. Edisi ke-6. KlettDeutsch als Fremdsprache. München. Jerman. Two-part conjunctions. https://chatterbug.com/grammar/german/two-part-conjunctions. Diakses pada 7 April 2022. Zweiteilige Konnektoren – Mit Beispielen und Übungen einfach erklärt. https://www.deutsch-mitanna.de/grammatik/satzbau/zweiteilige-konnektoren-2/. Diakses pada 7 April 2022. Kapitel 9 https://youtu.be/oBercc8vILk https://youtu.be/MgAypaNh5Dg https://www.kursusonlinejerman.com/deklinasi-kata-sifat/ NETZWERK B 1 https://youtu.be/06CuRbpFbDY https://mein-deutschbuch.de/negation-verneinung.html

https://deutsch-coach.com/die-Position-von-nicht-im-satz/ https:/youtu.be/xLa48zQ6ysY Neubold, Joachim. 2008. Gramatika Ringkas Bahasa Jerman. Handajanto, Lusien. 2018. Katalis: Jakarta, Indonesia https://mein-deutschbuch.de/adjektivdeklination-nach-nullartikel.html Kapitel 10 https://belajar-jerman.com/membuat-kalimat-pasif-dalam-bahasa-jerman/ www.scribbr.de/wissenschaftliches-schreiben/aktiv-passiv https://www.nthuleen.com/teach/grammar/passiv1antw.html https://www.nthuleen.com/teach/grammar/passiv2antw.html https://deutschegrammatik20.de/praepositionen/die-bedeutung-der-prapositionen-ubersicht/diebedeutung-der-prapositionen-auserhalb/ https://deutschegrammatik20.de/praepositionen/die-bedeutung-der-prapositionen-ubersicht/diebedeutung-der-prapositionen-innerhalb/ https://www.deutschplus.net/pages/Passiv_mit_Modalverb Kapitel 11 https://slideplayer.org/slide/14812562/ https://images.app.goo.gl/FeThi2SadzfJCMiu9 https://images.app.goo.gl/aGFSHnFm8fi6J6pa8 Kata Sifat Sebagai Kata Benda Bahasa Jerman (Adjektiv als Nomen) (kursusonlinejerman.com) https://www.deutschakademie.de/online-deutschkurs/english/deutschkurs/nach-thema/ relativpronomen-was-wo ▷ Relativpronomen — einfache Erklärung (mit kostenlosen Übungen) (deutsch-mit-anna.de) Kapitel 12 2019. “Partisip sebagai Kata Sifat Bahasa Jerman (Das Partizip als Adjektiv)”. https://www.kursusonlinejerman.com/partisip-sebagai-kata-sifat/ , diakses pada 07 April 2022 pukul 15.33 WIB. 2017. “Pelajaran Bahasa Jerman (104) - Je… desto… - B1” https://youtu.be/IIoctPf6N7I , diakses pada 7 April 2022. https://www.kursusonlinejerman.com/partisip-sebagai-kata-sifat/ https://m.facebook.com/germanteacherluzi/photos/

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF