Grain Counting

August 31, 2017 | Author: akram | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

sa...

Description

M - II GRAIN COUNTING

2.1.

Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum grain counting ini adalah untuk menentukan kadar

dari suatu sampel mineral yang ingin diketahui kadarnya.

2.2.

Landasan Teori Grain counting merupakan cara untuk menentukan kadar dari suatu

mineral sampel dengan membandingkan antara persen volume suatu mineral tertentu terhadap mineral secara keseluruhan, proses ini menggunakan alat bantu seperti kertas milimeter block yang memiliki ukuran 10×10 lebih yang memiliki beberapa bagian dengan ukuran 1×1

cm 2

atau

cm 2 , proses ini

dilakukan dengan cara memisakan mineral yang memiliki sifat fisik yang berbeda, proses ini biasanya dilakukan menggunakan bantuan dari alat mikroskop binokuler, selain itu proses grain counting ini dapat menggunkan alat seperti spliter dalam tahap coning dan quartering dengan tujuan untuk mencampur (blending) antara mineral kuasa dan kasiterit dan untuk mereduksi jumlah dari kedua mineral ini sehingga didapat hasil blending dengan berat 1 gram.

2.3.

Alat dan Bahan

2.3.1. Alat :  Mikroskop Mikroskop digunakan untuk mengihitung butiran di papan grain counting,

Sumber: bangunkimia.indonetwork.co.id

Foto 2.1 Mikroskop



Lampu Penerangan Lampu penerangan digunakan apabila tidak ada cahaya yang menerangi



lensa mikroskop Kertas Milimeter Block Kertas milimeter block digunakan untuk menyimpan butiran-butiran



sampel Neraca Analitik Neraca analitik digunakan untuk menimbang sampel yag akan dihitung kadarya

Sumber: www.productsdb.com

Foto 2.2 Neraca Analitik

2.3.2. Bahan: Sampel mineral kuarsa dan kasiterit seberat 493 gram

2.4. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Prosedur Timbang berat sampel Lakukan coning dan kuartering sehingga sampel seberat 1 gram. Siapkan papan grain counting Letakan sampel yang telah ditimbang di atas papan grain counting. Amati sampel dengan mikroskop atau lup. Hitung jumlah sempel yang ada di setiap kotak kertas milimeter block dan

catat jumlah nya. 7. Lalu hitung kadar dari kasiterit

2.5.

Rumus yang Digunakan K SnO 2=

n SnO 2 x ρ SnO 2

( n SnO2 x ρ SnO2 ) +(n Si O2 x ρ Si O2 )

Keterangan:

x 100

K SiO

2

n SnO

2

pSnO

2

n SiO

2

pSiO

2.6.

2

: Kadar kasiterit pada per block (%). : Jumlah butir kasiterit per block. : Densiti kasiterit (7 ton/m3). : Jumlah butir kuarsa per block. : Densiti kuarsa (2,65 ton/m3).

Hasil Percobaan Tabel 2.1 Tabel Hasil Percobaan Grain Counting Sumber: Data Pengamatan Praktikan

NO

SnO 2

SiO 2

NO

SnO 2

SiO 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 1 3 2 1 3 1 2 0 0 3 0 3 0 7 3 4 4 3 1 4 0 6 6

8 5 5 6 13 17 6 9 0 5 2 1 15 10 8 23 13 8 7 0 3 10 9 31

26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

0 2 2 4 1 1 2 3 0 8 8 5 3 1 2 0 0 0 3 0 1 5 1 0

21 20 14 8 6 1 2 5 17 32 21 12 14 11 12 0 1 8 11 8 11 7 8 0

25  

2.7.

0

24

50

120

516

0

0

Perhitungan n

SnO 2 = 120

n

SiO 2



SnO 2 = 7 (ton/ m3 )



SiO 2

SnO 2 = K

=

= 516

= 2,65 (ton/ m

3

)

n SnO 2 x SnO 2 x 100 ( n SnO 2 x SnO 2 ) +(n SiO 2 x SiO 2)

120 x 7 x 100 ( 120 x 7 ) +(516 x 2,65)

= 38,05%

2.8.

Analisa Pada proses grain counting atau proses penghitungan kadar mineral

terdapat tahapan coning dan quartering yang merupakan proses pencampuran dan pengurangan berat atau jumlah dari mineral kasiterit dan mineral kuarsa, proses coning dan quatering dapat dilakukan dengan menggunakan alat spliter atau dengan manual, dalam proses ini diperlukan ketelitian agar mineral kuarsa dan mineral kasiterit tercampur dengan rata karena jika tidak tercampur dengan rata akan mempengaruhi dalam perhitungan kadar dari mineral kasiteritnya, selain dalam proses pencampuran diperlukan juga ketelitian dalam proses penghitungan butir di papan grain counting atau milimeter block karena jika kita tidak teliti dalam menghitung jumlah butir mineral kuarsa dan kasiterit pada papan grain counting maka kadar dari mineral kasiteritnya pun akan salah nantinya.

2.9.

Kesimpulan

Pada praktikum grain counting kali ini didapat berat sampel gabungan kasiterit dan kuarsa seberat 493 gram dan di reduksi dengan tahapan coning dan quartering sehinnga didapat berat sampel 1 gram, dalam 1 gram sampel terdapat 120 butir kasiterit dan 516 butir kuarsa, setelah dihitung dalam 493 gram sampel yang diberikan kasiterit memiliki kadar sebesar 38,05% dengan rumus:

K SnO 2=

n SnO 2 x ρ SnO 2

( n SnO2 x ρ SnO2 ) +(n Si O2 x ρ Si O2 )

x 100

Daftar Pustaka

Yahya, Andy. 2013. “Analisis Mineral Butir, Derajat Liberasi, Tekstur Mineral dan Kadar Mineral”. http://www.andyyahya.com/2013/07/share-analisismineral-butir-derajat.html. Diakses pada tanggal 01 Maret 2015 pukul 14.20 WIB. Syardilla, Pabwi. 2014. “Grain Counting”. Blogger. http://mekanikatanahitm10306011.blogspot.com/2014/05/grain-countingpbg.html. Diakses pada tanggal 01 Maret 2015 pukul 14.41 WIB . Effendy. 2010. ”Pengertian Grain Counting”. Wordpress. http://effendy.wordpress.com/2010/pengertian_grain_counting.html. Diakses pada tanggal 01 Maret 2015 pukul 15.02

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF