Go Blog - Identifikasi Nilai RF Pada Analisa Kromatografi Lapis Tipis

July 3, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Go Blog - Identifikasi Nilai RF Pada Analisa Kromatografi Lapis Tipis...

Description

 

4/10/2014

Go Bl og : IDENTIFIKASI NILAI Rf PAD A ANALISA KROM ATOGRAFI LAPIS TIPIS & KERTAS Bagikan   0

  Lainny a

B uat Blog   Masuk

Blog B erik ut » Bl

Go Blog I'll share all things I k now'

Followers Join this site w ith Google Friend Connect Connect

Members (44)

 Already a m mem ember? ber? Sign in

Jumat, 19 Februari 2010

Guess

IDENTIFIKASI NILAI Rf PADA ANALISA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS & KERTAS IDENTIFIKASI NILAI Rf PADA ANALISA WARNA IDENTIFIKASI DENGAN DEN GAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KROMATOGRAFI KERTAS A. ACARA Identifikasi Ide ntifikasi nilai Rf pada pada analisa warna dengan kromatografi lapis tipis dan kromatografi kro matografi kertas. Ada kesalahan di dalam gadget ini B. PRINSIP a. kromatografi lapis tipis : memisahkan memisa hkan komponen-komponen komponen-komponen atas perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fasa diam yang berupa lapisan tipis dari s ilic ilica a gel dibawah gerakan fasa gerak yaitu n-hexan. b. kromatografi k ertas : memisahk an komponen-komponen atas perbedaan perbedaan adsorpsi

About me Bertha Julisti Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia

atau partisi oleh fasa diam yang berupa berupa kertas dibaw dibawah ah gerakan fas a gerak yaitu nhexan. C. TUJUAN Mengetahui nilai Rf dari masing- masing warna baik pada metode kromatografi kertas maupun kromatografi lapis tipis.

You want to know me?? are you sure?? Lihat profil lengkapku

Arsip Configure Agustus (3) Oktober (24) Desember (1)

D. DASAR TEORI Kromatografi adalah suatu istilah umum yang dig unakan untuk bermacam-macam bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair cair dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun ataupun suatu padatan. Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran berdasarkan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Kromatografi berkembang berkembang menjadi teknik pemisahan untuk zat kimiawi dengan sifat yang sangat mi rip, dan dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif dan penetapan penetapan kuantitatif untuk zat-zat yang sudah dipisahkan. Keun Keuntungan-keuntu tungan-keuntungan ngan dari Kromatografi diantaranya : 1. Kromatografi merupakan metoda pemisahan yang cepat, mudah dan menggunakan peralatan peral atan yang murah serta sederhana, kecuali kecuali untuk kromatografi gas, hingga campuran campur an yang k omple ompleks ks dapat dipisahkan dengan mudah. 2. Kromatografi hanya membutuhkan membutuhkan campuran cuplikan.yan cuplikan.yang g s angat sedikit sekali, bahkan tidak menggunakan jumlah yang yang besar, dis amping itu kromatografi

http://btag al ler y.bl og spot.com/2010/02/i denti fi kasi- ni lai - r f- pada- anal i sa.html

Februarii (10 ) Februar Maret (14) April (5) Mei (2) Juni (2) Juli (11) November (3) April (2)

Label Biografi (1) Captured (6)

1/6

 

4/10/2014

Go Bl og : IDENTIFIKASI NILAI Rf PAD A ANALISA KROM ATOGRAFI LAPIS TIPIS & KERTAS

pekerjaannya dapat diulang.

HOT news (1) Interest Things (5)

a. Kromatografi Kert Kertas as Kromatografi kertas termasuk dalam kelompok kelompok kromatografi plan planar, ar, dimana pemisahannya pemisahanny a menggunakan medium pemisah dalam bentuk bidang (umumnya bidang datar) yaitu benuk benuk k ertas. Seluruh bentuk bentuk kromatografi memiliki fas e diam (berupa padatan atau cairan cairan yang didukung pada padatan) dan fase g erak (cairan atau gas). Fase g erak mengalir melalui melalui fas e diam dan membawa komponen-komponen komponen-komponen dari campuran campur an bersama-s ama. Komponen-komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula. Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Berbagai Berba gai jenis pemis ahan yang sederhana dengan Kromatografi kertas tel telah ah dilakukan dimana proses dikenal sebagai "analisa Kapiler". Metoda-metoda ini sangat s esuai dengan kromatografi serapan, dan sekarang kromatografi kertas dipandang sebagai perkembangan dari sistem partisi. Salah satu zat padat dapat digunakan untuk menyokong fasa tetap yaitu bubuk bubuk s elu elulosa. losa. Pada kromatografi Kertas peralatan yang dipakai tidak perlu alat-alat yang teliti atau mahal. Hasil-hasil yang baik dapat diperoleh dengan peralatan dan materi-materi yang sangat s ederh ederhana. ana. S eny enyawa-senyaw awa-senyawa a yang terpisahkan dapat dideteksi pada kertas dan dapat segera diidentifikas diidentifikas ikan. Bahkan jik a dikehendaki, komponen-komponen yang terpisahkan dapat diambil dari kertas dengan jalan memotong-motongnya, kemudian dilarutkan secara terpisah.

manga (1) Medic (1) Myth (7) Open Your Mind (4) Penderitaan Kuliah (24)

Daftar Blog Saya Favourite Pic Of Da Day

  Jumpin' YEAH!

b. Kromatografi Lapis Tipis ( thin Layer Chromatography) Chromatography) Teknik T LC/KLT f asa diam ( terut terutama ama silika, alu alumina, mina, dan selulosa) selulosa) dilapiskan di permukaan sbuah plat pendukung (umumnya dibuat dari bahan kaca atau lembaran logam Al). Bila noda telah kering plat diletakkan secara vertikal dalam bejana yang sesuai dengan tepi yang di bawah dicelu dicelupkan pkan dalam fasa bergerak yang terpilih, maka pemisahan kromatografi penaikan akan diperoleh. diperoleh. Pada ak hir perkembangan, pelarut pelarut dibiarkan menguap dari plat dan noda-noda yang terpisah dilokalisir dan diidentifikasi dengan cara-cara cara-cara fisika dan kimia s epert epertii yang digunakan dalam kromatografi kertas. Bila dibandingkan dibandingkan dengan kromatografi kertas, metoda Iapis an tipis mempunyai keuntungan, yaitu membutuhkan waktu yang lebih cepat dan diperoleh pemisahan yang lebih lebih baik. W aktu rata-rata untuk untuk kromatografi lapisan tipis dengan panjang 10 cm pada silika gel adalah adalah sekitar 20 - 30 menit (tergantung (tergantung dari si fat fasa bergerak), sedangkan pemisahan yang s ama dengan memerlukan memerlukan waktu dua jam. Untu Untuk k pemisahan-pemisahan secara kualitatif pada plat yang kecil memerlukan waktu sekitar 5 menit. Hasil pemisahan yang baik terny ternyata ata bahwa penyerap penyerap dalam dalam k romatografi lapisan tipis mempunyai mempuny ai k apasitas yang lebih besar bila dibandingkan dengan kertas. Keun Keuntungan tungan dari sis tem serapan ialah dapat digunakan untuk memis ahkan senyawa-senyawa senyawa-senyawa yang sifatnya hidrofobi, s epert epertii lipida-lipida dan hidrokarbon, hidrokarbon, di mana hal ini s ukar dikerjakan dengan kertas. S ekarang pemisahan dengan lapisan lapisan tipis banyak digunakan dalam kimia organik dan beberapa dalam dalam kimia anorganik. Lok asi dari s enyaw enyawaasenyawa senyaw a yang terpisah pada lapisan tipis dik erjakan seperti pada kertas, tetapi pereaksi-pereaksi yang lebih reaktif seperti asam sulfat dapat digunakan pada lapisan lapisan tipis, dengan catatan bahwa materi lapisan tipis adalah senyawa yang tak bereaksi seperti silika gel atau alumina.

E. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Kromatografi Kertas • kertas saring (fasa diam) • bejana • penggaris • beaker glass • penangas air • spatula • corong • batang pengaduk • mortar 2. Kromatografi Lapis Tipis • kaca preparat kecil • kaca preparat besar (20x20 cm) • beaker glass • neraca

http://btag al ler y.bl og spot.com/2010/02/i denti fi kasi- ni lai - r f- pada- anal i sa.html

2/6

 

4/10/2014

Go Bl og : IDENTIFIKASI NILAI Rf PAD A ANALISA KROM ATOGRAFI LAPIS TIPIS & KERTAS

• spatula • kaca arloji • gelas ukur • pipet tetes • penyuntik sampel • penangas air • corong • batang pengaduk • mortar

Bahan : 1. Kromatografi Kertas • n-Hexane (fasa gerak) • Kloroform • daun menir 2. Kromatografi Lapis Tipis • n-Hexane (fasa gerak) • Kloroform • silica gel (bahan penyerap) • bunga bouganvile F. PROSEDUR a. Pembuatan lapisan lapisan tipis kecil 1. 2 gelas mikrosk op yang dilekatkan satu sama lain dicelup dicelupkan kan dalam bubur silica gel (bubur silica gel dibuat dengan mencampurkannya dengan kloroform yang diaduk sampai homogen). 2. S etel etelah ah dicelupkan dicelupkan diangkat kembali, biarkan hingg a kering di udara. Setelah kering bagian s isi yang terletak di sebelah sebelah dalam dari masing-masing gelas dibersihkan dengan kertas kering. b. Pembuatan lapisan lapisan tipis besar 1. Timbang silika gel sebanyak 12 gram, tambah air sebanyak 27 ml diaduk sampai homogen, air yang digunakan adalah aquadest. 2. Tuangkan pada gelas mikroskop besar, 20x20 cm dan usahakan mendapatkan tebal permukaan yang serata mungkin dengan mengetep-ngetepny mengetep-ngetepnya a diatas gabus. 3. Plat gelas yang telah dilapisi dilapisi s ilika gel dikeringkan untuk diaktifk an dengan jalan memanaskan dalam oven dengan suhu 100°C s ela elam m 30 menit, makin lama makin baik. c. Pembuatan cuplikan Dipakai zat dari tumbuh tumbuhan, an, mis alny alnya a kunir, daun atau bunga-bungaan, dapat juga zat organik yang tak berwarna. berwarna. 1. Kunir Kunir,, daun atau bunga dipotong-potong dan dilumatkan sampai halus dengan lumping porselen dan diekstrak dengan pelarut organik, contoh : kloroform atau pelarut lain. 2. Ek strak dis aring ambil bagian yang terlarut terlarut dalam kloroform kemudian diuapkan sehingga diperoleh larutan yang pekat. d. Pembuatan kromatogram 1. Diatas lapisan tipis, teteskan zat yang akan dikromatografikan dengan pipa kapiler pada jarak kira-kira 1 cm dari bagian bawah kaca. Untuk plat yang kecil noda berupa titik, s edangkan untuk plat plat besar 20x20 cm berupa berupa deretan titik-titik sehingga membentuk membentu k garis , biarkan beberapa saat hingga kering. 2. Lapis an tipis yang mengandung cuplikan cuplikan dimasukk an dalam satu bejana yang yang berisi fasa gerak, untuk lapisan tipis yang kecil dapat ditempatkan ditempatkan dalam gelas piala bagian yang mengandung cuplikan dicelupkan dalam fasa gerak, noda jangan sampai tercelup dalam fasa gerak. 3. S etel etelah ah fasa g erak naik sam pai hampir ujung atas lapisan, lapisan tipis diambil dari bejana atau gelas piala. Untuk plat kecil batas fasa bergerak dan noda-noda diberi tanda biarakan kering di udara. 4. Untuk mengetahui lokasi noda (bila tidak terlihat) maka s etel etelah ah lapisan tipis k ecil kering dimasukkan dalam gelas piala yang di dalamnya diberi Kristal iod. 5. Tentukan harga Rf untuk lapisan lapisan tipis kecil. 6. Penanganan plat besar selanjutnya bila dikehendaki untuk mendapatkan hasil pemisahan maka pita-pita yang m erupakan komponen-komponen komponen-komponen senyawa masingmasing dikeruk dan dikumpulkan secara terpisah, tiap-tiap bagian dicuci dengan dengan kloroform yang kemudian perlu di uji lebih lanjut dengan menggunakan lapisan tipis untuk mengetahui mengetahui apakah masing -masing bagian marupakan komponen tunggal atau masih merupakan campuran. campuran.

http://btag al ler y.bl og spot.com/2010/02/i denti fi kasi- ni lai - r f- pada- anal i sa.html

3/6

 

4/10/2014

Go Bl og : IDENTIFIKASI NILAI Rf PAD A ANALISA KROM ATOGRAFI LAPIS TIPIS & KERTAS

G. DATA HASIL PENGAMATAN 1. Kromatografi Kertas Jarak yang ditempuh pelarut (cm) Jarak yang ditempuh senyawa (cm) Hijau ( Kl Klorofil) orofil) Kuning Orange 15 7,5 11,5 15,1 Nilai Rf = Jarak yang ditempuh senyawa : jarak yang ditempuh pelarut • hijau ( klorofil klorofil)) Rf = 7,5 : 15 = 0,5 cm • Kuning Rf = 11,5 : 15 = 0,76 cm • Orange Rf = 15,1 : 15 = 1,0067 cm 2. Kromatografi Lapis Tipis Jarak yang ditempuh pelarut (cm) Jarak yang ditempuh senyawa (cm) 6,5 2,4 Nilai Rf = jarak yang ditempuh senyawa : jarak yang ditempuh pelarut = 2,4 : 6,5 = 0,3692 cm

H. PEMBAHASAN a. Kromatografi Lapis Tipis ( Thin Layer Chromatography) Chromatography) Sampel yang dipergunakan dalam analisa KLT adalah bunga bouganvile, bunganya berwarna berw arna merah muda. bunga i ni diekstrak dengan menggunakan kloroform terlebih terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk analisa. Penanganan sampel yang yang pertama adalah adalah memisahkan bunga yang akan dieksrak dengan daun dan ranting dari tanaman as alny alnya, a, s aat praktikum jumlah dari bunga yang akan diekstrak adalah secukupnya secukupnya (sek itar segenggam tangan), setelah dibersihkan bunga dipotong-potong dan k emudian dihaluskan dihaluskan s ecara manual dengan dengan menggunakan mortar. Setelah cukup halus, halus, kemudian tambahkan kloroform untuk mengekstrak zat-zat warna yang larut dengan pelarut organik yang terkandung dalam sample. Jumlah kloroform yang ditambahkan secukupnya atau sampai sampel terbenam dengan pelarut, hal ini dimamaksudkan agar zat-zat warna yang terkandung dalam sampel dapat terekstrak terekstrak dengan maksi mal. hasil ekstraksi dari bunga bouganvi le ini berwarna hijau muda transparan. hasil ekstraksi kemudian dipanaskan untuk menguapkan pelarut pelarut organiknya, karena plearut ple arut organic menguap pada suhu dibawah dibawah 100oC sehingga proses pemanasan dilakukan diatas penangas air untuk m emghindari kemungkinan terjadinya pemansan pemansan yang terlalu terlalu tinggi hingga hasi l ekstraksi yang dipanaskan menjadi k ering. Dalam KLT, fas a diam yang dipergunakan adalah terutama terutama silica gel, alumina dan selulosa. selul osa. M enuru enurutt teori jika fasa diam yang dipergunakan adalah silica silica gel, maka pelarut yang dipergunakan adalah aquadest, akan tetapi saat praktikum, pelarut yang dipergunakan untuk melarutkan silica gel adalah pelarut organic yaitu kloroform. dibandingkan dengan aquadest kloroform merupakan pelarut yang mudah menguap sehingga plat yang sudah dilapisi dengan bubur silica gel, tidak perlu mengalami proses “pengaktifan” cukup dibiarkan di udara terbuka sampai kering. Plat gelas gelas yang dipergunakan pada saat praktikum berukuran kecil (gelas preparat/ mikroskop slide), sebelum dipergunakan plat tersebut terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan tisu yang dibasahi dengan alcohol 70%. Setelah dibersihkan plat tersebut kemudian dikeringkan. Proses pelapisan plat dengan bubur silica gel dilakukan diatas plat gelas kaca berukuran besar (20 x 20 cm) Karena permukaannnya rata. plat kecil yang dilapisi dengan bubur silica gel diletakan berdampingan dan bagian pinggirnya saling menempel sehingga permukaannya saling berhadapan ke atas. Dalam 1 kali proses pel pelapisan, apisan, plat yang dilapisi dilapisi ada 2. bagi an pinggir luar plat ditahan ditahan

http://btag al ler y.bl og spot.com/2010/02/i denti fi kasi- ni lai - r f- pada- anal i sa.html

4/6

 

4/10/2014

Go Bl og : IDENTIFIKASI NILAI Rf PAD A ANALISA KROM ATOGRAFI LAPIS TIPIS & KERTAS

dengan menggunakan gelas prepar preparat at yang lain sebanyak 2 tumpuk,. Kemudian bubur silica gel ditungkan diatas permukaan plat plat dan bagian atasnya didorong dengan kaca preparat yang lain, karena terdapat penahan sebanyak 2 tumpuk maka hal ini akan membuat tinggi lapisan bubur silica gel menjadi rata saat didorong dengan kaca preparat, hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya permukaan plat yang dilapisi tidak rata dan bergelombang bergelombang s ehingga akan mempengaruh mempengaruhii pemisahan padat saat pengambangan gerakan fas a gerak tidak sempurna atau alirannya alirannya terganggu. proses ini harus dilakukan secepat mungkin, k arena silica gel yang yang dilarutkan dilaru tkan dengan kloroform cepat sekali mengering. setelah plat plat s udah dilapisi s ela elanjutny njutnya a dibiarkan kering, proses pengeringann pengeringannya ya cukup cepat karena pelarut yang dipergunakan untuk menglarutkan silica gel adalah kloroform, jika menggunakan pelarut pelarut aquadest, s ilica gel diatas plat membutuhkan membutuhkan waktu yang lebih lama lama untuk k ering sehingga harus dikeringkan didal didalam am ov en terlebih terlebih dahulu untuk mempercepat proses pengeringannya. silica gel yang sudah k ering diatas plat tersebut tersebut kemudian ditetesi dengan s ampel ampel,, proses penetesan sampel ini sulit sekali dilakukan, s elain jumlah jumlah sampel yang harus diteteskan sedikit s ekali, juga k arena silica gel kering diatas plat tersebut tidak dapat menyerap menye rap sampel. s etel etelah ah s ampel diteteskan diteteskan dengan menggunakan alat s untik, selanjutnya selanjutn ya plat plat dimasukan k edal edalam am beaker glass yang berisi fas a gerak dan ditutup dengan platik platik wrap, fasa gerak yang dipergunakan saat praktikum adalah n-hexane. plat dimasukan dimasukan k edal edalam am beaker glass dengan posis i berdiri, sehingga j umlah fasa gerak didalam beaker glass tidak bole boleh h melebihi melebihi tinggi sampel yang yang diteteskan diatas plat.. k emudian ditutup kembali, plat kembali, s aat praktikum noda sampel yang berhasil diteteskan dengan baik diatas plat hanya 1, dan nodanya berwarna hijau yang diperkirakan klorofil. dari hasil praktikum tersebut maka jarak yang ditempuh pelarut pelarut n-hexane dalam dalam KLT adalah 6,5 cm, dan jarak yang ditempuh senyawa yang terbawa oleh pelarut adalah 2,4 cm. dari data tersebut maka harga R f-nya adalah adalah 0,369 2 cm.

b. Kromatografi kertas sampel yang dipergunakan berbeda berbeda dengan s ampel pada KLT, pada k romatografi kertas sampel yang dipergunakan yaitu daun menir yang berwana dominan hijau dengan bintik merah dan kuning. proses preparasi sampel pada kromatografi kertas s ama dengan preparasi preparasi s ampel pada KLT, yaitu sampel dihaluskan dihaluskan dengan menggunakan mortar, ditambahkan pelarut kloroform kemudian dipanaskan diatas penangas air sampai sampel mengental. mengental. pada kromatografi kertas, f asa diam yang dipergunakan adalah kertas yang yang s angat beragam dan saat praktikum dipergunakan kertas saring yang dipotong persegi panjang, dengan fasa gerak pelarut organic n-hexane. n-hexane. tidak s epert epertii pada KLT, pada kromatografi k ertas prosesnya cukup cepat, selain proses penet penetesan esan s ampel tidak terlalu terl alu rumit, kromatografi kertas juga tidak perl perlu u menunggu fasa diam kering untuk meneteskan s ampel ampel.. sebelum sebelu m noda s ampel diteteskan, diteteskan, terl terlebih ebih dahulu dahulu kertas saring diberi garis dengan menggunakan pensil untuk membuat jarak antara noda dengan pelarut dibawahnya, dan yang kedua adalah membuat tanda untuk meneteskan sampel yang berjarak ± 2 cm. pada saat praktikum penetesan sampel dilakukan dilakukan menggunakan tusuk gigi, saat penetesan penet esan noda sampel, fasa diam berada dalam dalam posis i mendatar dan noda dibiarkan mengering terlebih terlebih dahulu dahulu sebelum dimasukan k edal edalam am bejana yang berisi fas a gerak. penetesan noda yang terlalu banyak harus dihindari, karena kelebihan setiap komponen akan menyebabkan tidak akan terc terca¬painya a¬painya kesetimbangan partisi selama ia bergerak, hingga ia akan mengakibatkan terjadinya kedudukan atau lokasi lokasi yang kabur. setelah noda noda sampel mengering, kertas dimasukan kedalam bejana sudah jenuh dengan fasa gerak yaitu n-hexane, n-hexane, kertas s aring berisi noda yang sudah kering tersebut diposisikan tegak berdiri dan bagian bawahnya bawahnya terbenam terbenam dalam fasa gerak. metoda yang dipakai dalam kromatografi k ertas ini adalah metoda penaikan, yaitu kertas dicelupkan dicelupkan hingga ujung di mana aliran mulai bergerak terletak terletak sedikit di atas per¬mukaan dari pelarut dan pelarut naik melalui serat-serat dari kertas oleh gaya kapiler. kertas sebagai serat-serat selulosa selulosa dengan lapisan yang s angat tipis dari molekul-molekul molekul -molekul air yang berikatan pada permukaan. Interaksi ini dengan air merupakan efek yang sangat penting selama pengerjaan kromatografi kertas. noda-noda yang naik dari sampel daun menir ini terdiri dari 3 warna, yaitu hijau, kuning dan orange. jarak yang ditempuh dari masing-mas ing warna adalah adalah hijau 7,5 cm; warna kuning 11,5 cm; dan warna orange 15,1. s edangkan jarak yang ditempuh pelarut pel arut adalah adalah 15 cm. dari data tersebut maka harga Rf untuk masing-mas ing warna adalah, adala h, warna hijau 0,5 cm; warna kuning0,76 cm; dan warna warna orange 1,00 67 cm. harga Rf dari kromatografi k ertas ini cukup tinggi, salah satu penyebabny penyebabnya a adalah penggunaan n-hexane sebagai f asa gerak, m olekul olekul-molekul -molekul polar polar akan memiliki

http://btag al ler y.bl og spot.com/2010/02/i denti fi kasi- ni lai - r f- pada- anal i sa.html

5/6

 

4/10/2014

Go Bl og : IDENTIFIKASI NILAI Rf PAD A ANALISA KROM ATOGRAFI LAPIS TIPIS & KERTAS

atraksi yang tinggi untuk molekul-molekul air dan kurang untuk pelarut yang non polar. Molekul-molekul polar dalam campuran sampel memiliki sedikit atraksi antara molekul-molekul air dan molekul-molekul yang melekat pada selulosa, dan karena akan menghabiskan banyak waktunya untuk larut dalam pelarut yang bergerak. Molekulmolekul seperti ini akan bergerak sepanjang kertas diangkut oleh pelarut. hal inilah yang menyebabkan menyebabkan nilai Rf m enjadi tinggi. Posting By Bertha Julisti di 00.45 00.45   Label: Penderitaan Kuliah

Tidak ada kome komentar: ntar: Poskan Komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:  sebagai: 

Google Accou

  Publikasikan

Pratinjau

Posting Lebih Baru

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

.

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger Blogger..

http://btag al ler y.bl og spot.com/2010/02/i denti fi kasi- ni lai - r f- pada- anal i sa.html

6/6

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF