Glomerulonefritis Akut Sna Ppt
April 21, 2018 | Author: natalia | Category: N/A
Short Description
llalalalalala...
Description
GLOMERULONEFRITIS AKUT GLOMERULONEFRITIS SINDROMA NEFROTIK RICKY REYNALDI ADITYA WINATA DOKTER PEMBIMBING: DR VIRANY DIANA, SP.A
ANATOMY
ANATOMY
ANATOMY
APA ITU GLOMERULONEFRITIS AKUT?
PENYEBAB? Pada
anak-anak kebanyakan kasus glomerulonefritis akut adalah pasca infeksi, dan paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus beta hemolitikus grup A.
GNAPS=
GlomeruloNefritis Akut Pasca Streptococcus
EPIDEMIOLOGI
GNAPS dapat terjadi secara sporadik ataupun epidemik. Biasanya kasus terjadi pada kelompok sosioekonomi rendah, berkaitan dengan higiene yang kurang baik dan jauh dari tempat pelayanan kesehatan
Penelitian
multisenter di Indonesia memperlihatkan sebaran usia 2,5 – 15 tahun dengan rerata usia tertinggi 8,46 tahun dan rasio ♂ : ♀ = 1, 34 : 1
PATOGENESIS & GEJALA KLINIS INFEKSI KUMAN STREPTOCOCCUS
REAKSI INFLAMASI Kompleks Ag-Ab Aktivasi Komplemen Zat mediator inflamasi, dan Sitokin
Membran Basal Glomerolus RUSAK
HEMATURIA , PROTEINURIA, CASTS RBC
Proliferasi MC and EC
Kapiler Ginjal obstruksi, GFR menurun
•
• •
EDEMA, HIPERTENSI
Retensi Cairan dan Natrium
DIAGNOSIS
Gejala Klinis(KHAS Klinis(KHAS)) : HEMATURIA + HIPERTENSI HIPERTENSI + EDEMA + OLIGURIA
PENUNJANG PENUNJAN G : Pemeriksaan Urin (Proteinuria, Hematuria Mikroskopik) Pemeriksaan Darah(ASTO, Komplemen, LED)
KULTUR : Biakan positif untuk streptokokus streptokokus ß hemolitikus hemolitikus grup A
TATALAKSANA BED REST •
•
DIET
ANTIBIOTIK
TERUTAMA PADA FASE AKUT PENYAKIT
EDEMA BERAT = DIET TANPA GARAM
KINI PASIEN BISA DIPULANGKAN SETELAH 10-14 HARI RAWAT INAP JIKA TAK ADA KOMPLIKASI
EDEMA RINGAN = 0.5-1 g/hari
Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. Jika terdapat alergi terhadap golongan penisilin, dapat diberi eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari.
Diet rendah protein jika ditemukan kadar ureum lebih dari 1 g /hari
TATALAKSANA Bendungan Sirkulasi Pembatasan Cairan untuk mencegah edema
jumlah cairan cairan yang masuk harus seimbang dengan pengeluaran, berarti asupan cairan = jumlah urin + i nsensible water loss (20-25 ml/kgbb/ hari) + jumlah keperluan cairan pada setiap kenaikan suhu dari normal (10 ml/kgbb/hari).
Anti Hipertensi
Gagal Ginjal Akut
Pada hipertensi ringan dengan istirahat cukup dan pembatasan cairan yang baik, tekanan darah bisa kembali normal dalam waktu 1 minggu
Hal penting yang harus diperhatikan adalah pembatasan cairan, pemberian kalori yang cukup dalam bentuk karbohidrat. Bila terjadi asidosis harus diberi natrium bikarbonat dan bila terdapat hiperkalemia diberi Ca glukonas atau Kayexalate untuk mengikat kalium
Hipertensi sedang atau berat tanpa tanda-tanda serebral dapat diberi kaptopril (0,3-2 mg/kgbb/hari) atau furosemid atau kombinasi keduanya.
hipertensi berat atau hipertensi dengan gejala serebral (ensefalopati hipertensi) dapat diberi klonidin (0,002-0,006 mg/kgbb) yang dapat diulangi hingga 3 kali atau diazoxide 5 mg/ kgbb/hari secara intravena (I.V). Kedua obat tersebut dapat digabung dengan furosemid (1 – (1 – 3 3 mg/kgbb)
PROGNOSIS
Dapat sembuh sempurna dalam 1-2 minggu
Pada anak 85-95% kasus GNAPS sembuh sempurna, sedangkan pada orang dewasa 50-75% GNAPS dapat berlangsung kronis, baik secara klinik maupun secara histologik atau laboratorik. Pada orang dewasa kira-kira 15-30% kasus masuk ke dalam proses kronik, sedangkan pada anak 5-10% kasus menjadi glomerulonefritis kronik.
Apa itu Sindroma Nefrotik?
Sindroma Nefrotik adalah adalah penyakit penyakit ginjal kronis yang memiliki karasteristik yaitu gangguan permeabilitas dinding kapiler glomerulus yang menyebabkan ketidakmampuan mencegah pengeluaran protein .
Epidemiology
Amerika Serikat dan Inggris adalah 2-7 kasus baru per 100.000/tah 100.000/tahun un
Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 /tahun
Anak berusia kurang dari dari 14 tahun.
Anak laki-laki dan perempuan 2:1.
Etiology
Etiologi Sindroma Sindroma Nefrotik dibagi 3 yaitu yaitu
1. kongenital 2. primer/idi primer/idiopatik opatik 3. sekunder mengikuti penyakit sistemik
Patofisiology
H:\referat anak\Nephrotic anak\Nephrotic Syndrome - Types and pathology (histology).mp4
Diagnosis 1. Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50 mg/kg/hari atau rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ dipstik ≥ 2+) 2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL 3. Edema 4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL
Remisi. : pro protei teinur nuria ia neg negati atiff ata atau u trace (proteinuria < 4 mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut
dalam dala m 1 minggu minggu
mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 Relaps. : proteinuria ≥ 2+ ( proteinuria >40 mg/m2 minggu
Relaps Rel aps jara jarang. ng. : relap relapss ku kura rang ng da dari ri 2 x dalam dalam 6 bulan bulan pe pert rtam amaa se sete tela lah h re respo spons ns aw awal al at atau au
kuran kur ang g dar darii 4 x per tahun tahun pen pengam gamata atan n
Relaps Rel aps seri sering. ng. ( frequent frequent relaps relaps): ): relaps ≥ 2 x dal dalam am 6 bul bulan an per pertam tamaa set setela elah h res respon ponss awa awall
atau ≥ 4 x dal dalam am per period iodee 1 tahun tahun
Dependen Depend en steroi steroid. d. : rela relaps ps 2 x ber beruru urutan tan pad padaa saa saatt dos dosis is ste steroi roid d ditu diturun runkan kan ( alternating ) atau
dalam dal am 14 hari set setela elah h pen pengob gobata atan n dih dihent entika ikan n
Resisten Resiste n steroi steroid. d. : ti tida dak k te terj rjad adii re remi misi si pa pada da pe peng ngob obat atan an pr pred edni niso son n do dosi siss pe penu nuh h ( full dose) dose) 2
mg/kgbb/h mg/k gbb/hari ari selam selamaa 4 ming minggu. gu.
Tatalaksana 1. Diitetik 2. Diuretik 3. Kortikosteroid
Kortikosteroid
Terapi Lain 1.
Pemberian obat imunosupresif untuk mengurangi proteinurin
2.
Infeksi
3.
Trombosis
4.
Hiperlipidemia
5. Hipokalsemia 6. Hipovolemia 7. Hipertensi
Indikasi Melakukan Rujukan Kepada Ahli Nefrologi Anak 1. Awitan sindrom nefrotik pada usia di bawah 1 tahun, riwayat penyakit sindrom nefrotik di dalam keluarga 2. Sindrom nefrotik dengan hipertensi, hematuria nyata persisten, penurunan fungsi ginjal, atau disertai gejala ekstrarenal, seperti artritis, serositis, atau lesi di kulit 3. Sindrom nefrotik dengan komplikasi edema refrakter, trombosis, infeksi berat, toksik steroid 4. Sindrom nefrotik resisten steroid 5. Sindrom nefrotik relaps sering atau dependen steroid
View more...
Comments