Gina 2021
July 24, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Gina 2021...
Description
ASTHMA AND COVID 19 DIAGNOSIS ASSESMENT
Saran tentang penatalaksanaan asma selama pandemi Covid 19 orang dengan dengan asma tdak memiliki resiko>> resiko>> erinfeksi erinfeksi covid aau aau dengan
covid yang parah
anjuran unuk erus meminum oba asma eruana ICS & OCS (jika diresepkan pastkan semua pasien memiliki rencana tndakan erulis hindari nebulizer konrmasi/dugaan Covid 19 hindari spiromeri pada pasien dengan konrmasi/dugaan ikut rekomendasi pengendalian infeksi saran: vaksinasi covid unuk penderia asma ingakan unuk vaksinasi inuenza
tentang GINA asma mempengaruhi 300 jua orang di dunia
→ masalah
kesehatan global didirikan untuk ↑kesadarn tentang asma strategi global untuk menajemen dan pencegahan
dengan pendekatan yang komprehensif
asma
Apa itu Asma? Asma? asma→penyakit
kronis yang umum dan berpotensi serius
asma obatibaik, secara efektif dan sebaian besar dapat mencapai kontroldiyang berupa:
perlu
sedikit / tanpa obat pereda
memiliki
kehidupan yang produktif dan aktif
memiliki
fungsi paru normal atau mendekati
hindari
eksaserbasi
definisi -asma menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas, dada terasa sesak dan batuknyang bervariasi dari waktu ke waktu dalam kejadian, frekuensi, dan intensitas -gejala berhubungan dengan aliran udara ekspirasi yang bervariasi yaitu kesulitan menghirup udara dari bronkokonstriksi -faktor-faktor yang dapat memicu dan memperburuk gejala asma termasuk virus -pengobatan asma bersifat individual
diagram alur diagnosis untuk asma
Kriteria Penegakkan Diagnosis Asma 1. riwaya gejala pernapasan yang bervariasi -mengi, sesak napas, dada sesak, bauk -bervariasi dari waku ke waku, sering muncul dan memburuk malam hari aau saa bangun, sering dipicu oleh orahra, awa, alergen aau udara dingin 2. bukt keer keerbaasan baasan variabel aliran udara ekspirasi -1x selama diagnostk-->rasio FEV/FVC dibawah normal -FEV ↑ ↑ seelah menghirup bronkodilaor >200 ml dan >12% dari nilai prabronkodilaor, Variabilias PEF harian raa-raa >10%, FEV ↑>12% dan 200 ml ->>variasi --> >> kemungkinan asma -pengujian diulang selama gejala, pagi hari, seelah pemakaian oba bronkod bronkodilaor ilaor
3. Reversibilias bronkodilaor bronkodilaor yang signikan tdak ada selama se lama eksaserbasi aau infeksi virus vi rus
mengkonfirmasi diagnosis pada pasien yang mendapat pengobatan kontroler pasien
dengan gejala asma→ SABA > 4 jam, ICS-LABAS 2x sehari selama 24 jam, ICS+LABAS 1x sehari >36 jam
jika
gejala sering, pertimbangkan uji coba peningkatan pengontrol dan ulangi pengujian fungsi paru setelah 3 bulan
asma dalam konteks lain
asma akiba kerja
wania hamil
perokok dan manan perokok
orang ua
pasien dengan bauk persisen
penilaian pasien pasien asma
konrol asma
penyaki Komorbid
pengobaan
penilaian pengendalian gejala dan prognosis
investigasi asma yang tidak terkontrol
ASTHMA MANAGEMENTS MILD ASTHMA STARTING ST ARTING ASTHMA TREA TREATMENT TMENT ASTHMA TREATMENT TRACKS
Manajemen Asma • Prinsip umum • Menurunkan risiko • Mengonrol gejala
• Skill komunikasi sanga dibuuhkan • Health literacy : kemampuan pasien unuk mendapakan, memproses, dan memahami informasi dasar mengenai kesehaan
• Rek Rekomendasi omendasi level populasi • Kecenderungan erapi asma yang yang menjadi erapi erbaik pada pasien di suau populasi erenu
• Pemilihan erapi level pasien • Terapi yang mempertmbangkan karakeristk individu, fakor risiko, komorbid, dan fenotp yang bisa menurunkan gejala pasien dan risiko eksaserbasi melalu erapi erenu.
siklus manajemen asma Assesmen
• Konrmasi diagnosis joka dbuuhkan Konrol gejala dan fakor risiko yang dapa dimodikasi • Konrol • Identkasi komorbid • Teknik penggunaan inhaler dan adherence
• Tujuan dan kecendrungan pasien
Adjust
• Dewasa dan anak-anak anak-anak mendapakan ICS • Reliever: ICS-formoerol aau SABA • Menaalaksana fakor risiko dan komorbid • Menggunakan erapi non-farmakologi non-farmakologi • Terapi asma • Edukasi dan pelathan skill
Review
• Gejala • Eksaserbasi • Faal paru • Kepuasan pasien dan keluarga keluarga
Rekomendasi untuk asma sedang • SABA unggal tdak direkomendasikan direkomendasikan anpa ICS -> meningkakan risiko eksaserbasi dan penurunan fungsi paru • Pengguaan SABA reguler: meningkakan respon alergi dan inamasi jalan napas • Penggunaan SABA berlebihan: meningkakan resiko eksaserbasi bera dan kematan akiba asma
Pasien asma dewasa dan anak-anak anak-anak mendapakan ICS sebagai erapi • konroler
Memulai terapi asma ICS diberikan sesegera mungin, karena:
- Pasien dengan asma ringan dapa mengalami eksaserbasi bera - ICS dosis rendah mengurangi rawa inap dan kematan - ICS dosis rendah sanga efektf unuk mencegah eksaserbasi bera, mengurangi gejala, meningkakan fungsi paru, dan mencegah bronkokunsriksi yang diinduksi aktas sik
- Terapi awal dengan ICS dosis rendah dihubungkan dengan fungsi paru yang lebih baik daripada jika gejala muncul lebih dari 2-4 ahun
- Pada asma akiba kerja, menghindari pajanan lebih awal dan erapi lebih awal meningkakan kemungkinan kesembuhan
Sebelum memulai erapi conroller conroller awal: 1. Rekam ekam bukt bukt diag diagno nosa sa asma asma 2. Caa Caa co conr nrol ol gejal gejala a dan dan fac facor or resik resiko o 3. Nila Nilaii fung fungsi si paru paru jik jika memun memungk gkin inka kan n 4. Lath Lath pasien pasien unuk unuk menggu menggunak nakan an inhal inhaler er deng dengan an benar benar 5. Jadwa Jadwalk lkan an kunju kunjung ngan an unuk unuk follo follow w up up
Seelah memulai erapi conroller conroller awal: 1. Tinjau Tinjau ulan ulang g respon respon pengob pengoba aan an seel seelah ah 2-3 2-3 bulan bulan 2. Pertmbang Pertmbangkan kan sep down ketka ketka asma elah elah erk erkonr onrol ol dengan dengan baik selama 3 bulan
Alur erapi asma unuk dewasa dan remaja: 1. Track 1 Penggunaan ICS – formoerol formoerol dosis rendah saa dibuuhkan sebagai pelega 2. Track 2 Penggunaan SABA saa dibuuhkan sebagai pelega
TREATMENT TMENT STEP TREA INHALER SKILLS AND ADHERENCE
STEPWISE APPROACH FOR ADJUSTING TREATMENT FOR INDIVIDUAL PATIENT NEED (Hal 31-36)
Tahap 1 terapi pilihan untuk dewasa dan remaja: ICS dosis rendah -formoterol bila perlu (track 1)
Tahap 1 direkomendasikan unuk:
• Terapi awal asma unuk pasien yang gejalanya kurang dari 2 kali dalam sebulan dan tdak ada resiko eksaserbasi • Penurunan dosis erapi unuk pasien yang erkonrol baik dengan erapi ahap 2 Pilhan pengontrol lainnya lainnya pada tahap 1: ICS dosis rendah ditambahkan saat memakai SABA (rack 2)
Unuk rekomendasi ini, pertmbangan yang paling pentng adalah mengurangi resiko keparahan eksaserbasi dan fakanya kepauhan dengan ICS harian ini buruk pada pasien yang gejalanya kurang dari 2 kali dalam setap bulan
• Tidak ada bukt unuk keamanan dan ekasi erapi hanya menggunakan SABA saja. Penggunaan regular SABA selama 1-2 minggu mengakibakan peningka peningkaan an hiperreponsiv saluran napas( dan mengurangi bronkodilaasi. bronkodilaasi. Penggunanan SABA yang berlebihan >3 caniser/ahun) caniser/ ahun) dihubungkan dengan peningkaan resiko eksaserbasi dan kematan
Tahap 2:
Daa erbaru pada asma ringan dengan budesonide dosis
terapi pilihan untuk dewasa dan remaja: ICS
rendah dan formoerol • Dibandingkan dengan hanya menggunakan SABA jika perlu, penggunana ICS-formoerol jika perlu, mengurangi eksaserbasi sebesar 60-64%
dosis rendah -formoterol bila perlu (track 1)
• Dibandingkan dengan pemakaian ICS dosis rendah setap hari, budesonide-formoerol jika perlu, mengurangi eksaserbasi ketngka yang sama aau lebih baik sebagai ICS dosis rendah setap hari, dengan perbedaan yang sanga kecil aau tdak ada perbedaan dalam konrol gejala • Budesonide-formoerol dalam sau hari mengurangi resiko eksaserbasi yang bera dibandingkan dengan SABA unggal • Efek samping Budesonide-formoerol jika perlu dibandingkan hanya dengan SABA aau ICS adalah sama erlepas dari apakah eosinol darah Aau FeNO rendah aau tnggi
Dosis budesonide-formoerol jika diperlukan adalal 1 inhalasi 200/6mcg dipakai Ketka dibuuhkan unuk meredakan gejala/ pelega. pe lega. ICS-formoerol jika diperlukan dan dipakai sebelum lathan menunjukan ICS-formoerol manfaa yang sama sepert ICS setap hari, sehingga ini menyarank menyarankan an pasien yang diberikan ICS-formoer ICS-formoerol ol jika diperlukan tdak membuuhkan SABA sebagai erapi sebelum lathan
• Pilihan terapi tahap 2: ICS dosis rendah seap hari dan SABA jika diperlukan (track 2)
Pertmbangan yang sanga pentng unuk mengurangi resiko erjadinya eksaserbasi bera
Pilihan lain adalah ICS dosis rendah setap pemakaian SABA LTRA
Tahap 3 terapi pilihan untuk dewasa dan remaja: ICS dosis rendah -formoterol untuk terapi pengontrol dan pelega (track 1)
Sebelum menaikan erapi ke ahap ini, periksa kepauhan pasien, ehnik pemakaian inhaler dan komorbid Dosis rekomendasi ICS-formoerol maksimum perhari: 48mcg formoerol pada BDP formoerol dan 72mcg formoerol pada budesonide-formoerol
Alternaf tahap 3 untuk remaja dan dewasa: pengontrol dosis rendah ICS- LABA Keka menggunakan SABA
Pasien asma yang tdak erkonrol erkonrol dengan ICS dosis rendah, kombinas ICS dosis rendah dengan LABA mengurangi eksaserbasi sekiar 20 % dan meningkakan meningkak an fungsi paru Pilihan pengonrol lainnya: lainnya: ICS dosis sedang aau ICS dosis rendah + LTRA. Unuk pasien pasie n dewasa dengan rhinits yang alergi dengan debu rumah, pertmbangkan penambahan sublingual immunoheraphy immunoheraphy (SLIT) dengan syara FEV1 >70%
Tahap 4 terapi pilihan untuk dewasa dan remaja: ICS dosis sedangformoterol sebagai terapi pengontrol dan pelega (track 1)
• Pada kelompok ini, banyak keunungan dari ICS dosis rendah, eapi respon individual bervariasi, dan beberapa pasien yang asmanya tdak erkonrol pada ahap 3 meskipun dengan kepauhan yang baik dan ehnik yang benar memberikan keunungan dengan menaikan dosis ICS menjadi sedang • Sebagai erapi pengonrol dan pelega, dosis pengonrol dapa ditngkakan menjadi dosis sedang eapi sebagai pelega masih dengan dosis rendah.
Alternaf terapi tahap 4: dosis sedang atau ICS dosis nggi -LABA Keka menggunakan SABA (track 2)
Beberapa pasien dengan asma tdak erkonrol aau yang mengalami peningkaan eksaserbasi dalan penggunanan ICS LABA dosis rendah meskipun dengan kepauhan yang baik dan ehnik yang benar memberikan manfaa dengan ICS-LABA dosis sedang, jika erapi sebelumnya (rack 1 ) tdak ersedia Pilihan pengontrol tahap 4 lainnya
Menambahakan LAMA unuk pasien>18 ahun ( inhalasi toropium >6hn)
Tahap 5 membutuhkan penilaian fenop+ terapi tambahan
Pasien yang tdak memberikan respon yang adekua dengan pengobaan ahap 4 Terapi ambahan
• LAMA >18 ahun dengan inhaler erpisah aau kombinasi (riple) • Ant-IgE (sc omalizumab, >6hn) unuk asma alergi yang bera • Ant-IL5 (SC mepolizumab, >6 hn aau IV reslizumab >18 hn) aau ant-IL5R (SC benralizumab >12 hn) aau ant-IL4R (SC dupilumab, >12 hn) unuk asma eosinophilic bera • Penambahan aziromisin 3 kali dalam seminggu seming gu mengurangi eksaserbasi eapi meningkakan resisensi antbiotc. Belum ada evidence erapi ambahan pada sep 5 Opsi lain: beberapa pasien erliha mengunungkan dengan menggunakan dosis rendah OCS eapi dapa memberikan efek sisemik jangka panjang yang serius
REVIEWING RESPONSE AND ADJUSTING TREATMENT ( hal 36-37)
Terapi awal 13 bulan selanjunya setap 3-12 bulan
Seberapa sering pasien asma harus kontrol?
Kehamilan setap 4-6 minggu
Seelah eksaserbasi 1 minggu
Peningkatan pengobatan asma Asma merupakan kondisi yang dapa bervariasi dan periode pengobaan disesuaikan oleh doker dan aau berdasarakan kebuuhan pasien
peningkatan berkelanjutan (minimal 2-3 bulan) jika gejala dan/aau dan/aau eksaserbasi eksaserbasi eap eap ada meskipun 2-3 bulan pengobaan pengobaan pengonrol/ pengonrol/ sesuai sesuai ahap. Tehnik inhalasi dan kepauhan memuaskan, facor resio yang bisa dimodikasi sepert merokok elah ercapai. Setap peningkaan harus dipandang sebagai percobaan erapi dan melakukan pemanauan respon seelah 2-3 bulan
peningkatan jangka pendek (selama 1-2 selama pekan) Peningkaan dosis kortkoseroid inhalasi sebagai pengonrol 1-2 pekan dibuuhkan pada keadaan Misalnya selama infeksi aau pajanan allergen musiman.
penyesuaian harian oleh pasien pada pasien yang diresepkan sesuai kebuuhan dosis rendah ICS-formoerol unuk asma ringan
aau ICS formoerol sebagai reliver dan konroler,
Penurunan dosis terapi saat asma terkontrol Konrol asma yang baik menurunkan pengobaan perahankan selama 3 bulan
• Waku yang epa ( tdak ada infeksi saluran pernapasan, tdak hamil) • Nilai facor resiko • Melibakan pasien dalam proses, dokumenasikan saus asma mereka (conrol gejala, fungsi paru dan facor resiko); sediakan insruksi jelas, rencana asma erulis, dan passtkan pengobaan pasien cukup unuk meringkas dosis sebelumnya jika dibuuhkan
• Menurunkan dosis ICS 25-50% dalam 2-3 bulan • jika asma erkonrol dengan dengan baik pada ICS dosis rendah aau erapi anagonis resepor leukorien, formoerol ICS dosis rendah sesuai kebuuhan adalah pilihan penurunan erapi. (>> efektf dibandingkan dengan hanya penggunan SABA)
• Tidak boleh menghentkan ICS secara lengkap • Jadwalkan kedaangan follow-up
Inhaler skills and adherence (hal 38)
80% pasien penggunaan inhaler tdak benar
Berperan dalam eksaserbasi dan konrol gejala yang buruk
Penggunaan inhaler yang efektiv
Choose The mos appropriae device
Check Inhaler echnique
Correct
Conrm
Using a physical
Tha you have
demonsraton
checklis
Tanyakan peranyaan per anyaan emphatc Mengenali masalah kepauhan
Memeriksa penggunan Memeriksa oba
Tanyakan sikap dan keyakinan enang asma dan oba-obanya
OTHER TREATMENT ASTHMA FLARE-UPS (EXACERBATIONS)
• MENGOBATI FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIMODIFIKASI Risiko
eksaserbasi dapat diminimalkan dengan mengoptimalkan obat asma, dan dengan mengidentifikasi dan mengobati faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Beberapa contoh pengubah risiko dengan bukti kualitas tinggi yang konsisten adalah:
Manajemen
diri terpandu: pemantauan sendiri terhadap gejala dan/atau PEF,, rencana tindakan PEF t indakan asma tertulis dan tinjauan medis regular
Penggunaan
rejimen yang meminimalkan eksaserbasi: resepkan pengontrol yang mengandung ICS, baik setiap hari, atau, untuk asma
ringan, ICS-formoterol jika diperlukan. T Terapi erapirisiko pemeliharaan danparah pereda (MART) dengan ICS-formoterol mengurangi eksaserbasi dibandingkan dengan jika peredanya adalah SABA
Menghindari Alergi
paparan asap tembakau
makanan yang dikonfirmasi: penghindaran penghindaran makanan yang tepat;
memastikan ketersediaan epinefrin suntik untuk anafilaksis berbasis sekolah yang mencakup keterampilan k eterampilan manajemen diri asma
Program Rujuk
ke pusat spesialis, jika tersedia, t ersedia, untuk pasien dengan asma berat,
untuk penilaian rinci dan pertimbangan t ambahan dan/atau pengobatan dengan panduan dahak. obat biologis tambahan
STRATEGI STRA TEGI DAN INTERVENSI I NTERVENSI NON-PHARMAKOLOGIS
• Saran berhenti merokok • Aktivitas fisik • Pemeriksaan asma akibat kerja • Identifikasi penyakit pernapasan eksaserbasi aspirin
PERAWA PERAW ATAN PADA POPULASI P OPULASI ATAU KONTEKS KONTE KS KHUSU KHUSUS S • Kehamilan: kontrol asma sering berubah selama kehamilan • Rhinitis dan sinusitis: ini sering terjadi bersamaan dengan asma • Obesitas: dokumentasikan diagnosis asma pada orang gemuk, untuk menghindari pengobatan yang berlebihan atau kurang • Orang tua: penyakit penyerta dan pengobatannya dapat mempersulit manajemen asma • Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) • Kecemasan dan depresi • Penyakit pernapasan eksaserbasi aspirin (AERD) • Alergi makanan dan anafilaksis
Pembedahan
FLARE UP ASMA (EKASERBASI) • gejala dan fungsi paru yang memburuk secara akut atau sub-akut dari status normal pasien Mengidentifikasi Pasien
pasien yang berisiko kematian terkait asma
dengan fitur yang menunjukkan peningkatan risiko kematian terkait asma harus ditandai untuk peninjauan yang lebih sering 1. Riwayat: Riwayat asma yang hampir fatal (perna (pernah) h) yang memerlukan intubasi dan ventilasi; rawat inap atau perawatan darurat untuk asma dalam satu tahun terakhir
2. Obat-obatan: saat ini tidak menggunakan ICS, atau dengan kepatuhan yang buruk terhadap ICS; sedang menggunakan atau baru saja menghentikan OCS (indikasi keparahan baru-baru ini); penggunaan SABA yang berlebihan, terutama lebih dari 1 tabung per bulan 3. Komorbiditas: riwayat penyakit psikiatri atau masalah psikososial; konfirmasi alergi makanan pada pasien asma; komorbiditas yang terkait
dengan usia yang lebih tua 4. Kurangnya rencana tindakan asma tertulis
RENCANA AKSI ASMA TERTULIS • Manajemen diri dengan rencana aksi tertulis
Rencana tindakan asma tertulis harus mencakup m encakup • obat asma yang biasa digunakan pasien • kapan dan bagaimana meningkatkan pengobatan, dan memulai OCS • cara mengakses perawatan medis jika gejala gagal merespons Tingkatkan frekuensi pereda inhalasi (formoterol ICS dosis rendah, atau SABA) pasien untuk mencari perawatan medis jika kondisinya Anjurkan memburuk dengan cepaT. Tingkatkan pengontrol: Peningkatan pengontrol yang cepat, tergantung pada obat dan rejimen pengontrol yang biasa, sebagai berikut:
1. ICS: Pada orang orang dewasa dan remaja, remaja, pertimbangkan dosis empat kali lipat
2. Pemeliharaan ICS-formoterol: Pertimbangkan empat kali lipat dosis pemeliharaan ICS-formoterol 2. • Pemeliharaan ICS-LABA lain: Tingkatkan Tingkatkan ke formulasi dosis yang lebih tinggi, atau pertimbangkan untuk menambahkan inhaler ICS terpisah untuk mencapai dosis ICS empat kali lipat • Pemeliharaan dan pereda ICS-formoterol: Lanjutkan dosis pemeliharaan; tingkatkan dosis pereda sesuai kebutuhan
Kortikosteroid Untuk dewasa, prednisolon 40-50mg, selama 5-7 harioral (Tapering (Tapering tidak diperlukan jika OCS diberikanbiasanya kurang dari 2 minggu)
MENGELOLA EKASERBASI DALAM PERAWATAN PRIMER ATAU AKUT • Kaji tingkat keparahan eksaserbasi saat memulai SABA dan oksigen • penyebab alternatif sesak napas akut • perawatan intensif jika pasien mengantuk, bingung, atau
silent chest
• Mulai pengobatan dengan dosis SABA berulang , OCS dini, dan oksigen oks igen aliran terkontrol jika tersedia • Titrasi oksigen, jika diperlukan, untuk mempertahankan saturasi target 9395% • Untuk eksaserbasi berat magnesium sulfat intravena dapat dipertimbangkan untuk respons yang tidak memadai • Jangan rutin melakukan rontgen dada atau gas darah, atau meresepkan antibiotik secara rutin
Penatalaksanaan eksaserbasi eksaserbasi asma di layanan primer
Menilai Respon Resepkan terapi pengontrol reguler (atau tingkatkan dosis saat ini) untuk mengurangi risiko eksaserbasi lebih lanjut. Lanjutkan peningkatan dosis pengontrol selama minggu, dan kurangi pereda menjadi sesuai kebutuhan. Periksa2-4 teknik inhaler dan kepatuhannya. Berikandosis rencana tindakan asma tertulis sementara • Atur tindak lanjut dini setelah eksaserbasi apapun, apapun, dalam 2-7 hari (untuk anak-anak, dalam 1-2 hari kerja). Pertimbangkan rujukan awal untuk saran spesialis setelah rawat inap, atau untuk pasien dengan presentasi ED berulang
TINDAK LANJUT SETELAH EKASERBASI
• Ambil kesempatan untuk meninjau: • Pemahaman pasien tentang penyebab eksaserbasi • Faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk eksaserbasi, mis. merokok • Pemahaman tentang tujuan pengobatan, dan keterampilan teknik inhaler • Kepatuhan dengan ICS dan OCS karena ini dapat menurun dengan cepat setelah dipulangkan. • Rencana tindakan asma tertulis – revisi jika perlu
• Program pasca-pemulangan yang komprehensif yang mencakup manajemen pengontrol yang optimal, teknik inhaler, pemantauan diri, rencana asma tertulisyang dan tinjauan rutin adalah dikaitkantindakan dengan peningkatan signifikan dalam hasilhemat asma.biaya dan
View more...
Comments