Gestalt PDF

March 18, 2019 | Author: NasrudinSuaib | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Gestalt PDF...

Description

Desain Pembelajaran Matematika Evy Yosita Silva 20092512022

TEORI PEMBELAJARAN MENURUT ALIRAN PSIKOLOGI PSI KOLOGI GESTAL GESTALT T Gestalt dalam bahasa Jerman berarti “whole configuration” atau bentuk yang utuh, pola, kesatuan, dan keseluruhan.

Artinya Gestalt adalah keseluruhan lebih

berarti dari bagian-bagian. Perintis teori Gestalt ini ialah Chr. Von Ehrenfels, dengan karyanya

“Uber 

Gestaltqualitation“ (1890). Para pengikut-pengikut aliran psikologi Gestalt mengemukakan

konsepsi yang berlawanan dengan konsepsi yang dikemukakan oleh para ahli yang mengikuti aliran-lairan lainnya seperti aliran Asosiasi. Bagi para ahli pengikut Gestalt, perkembangan itu adalah proses diferensiasi. diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan, sedangkan bagian-bagian adalah sekunder; bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian daripada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lainnya; keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagianbagiannya. Bila kita bertemu dengan seorang teman misalnya, dari kejauhan yang kita saksikan terlebih dahulu bukanlah bajunya yang baru atau pulpennya yang bagus, atau dahinya yang terluka, melainkan justru teman kita itu sebagai keseluruhan, sebagai Gestalt; baru kemudian menuyusul kita saksikan adanya hal-hal khusus tertentu seperti bajunya yang baru, pulpennya yang bagus, dahinya yang terluka, dan sebagainya. Seorang anak kecil, yang di rumahnya ada seekor kucing yang dinamai “Melati”,

mula-mula akan menyebut semua kucing yang dijumpainya  – bahkan mungkin harimau di kebun binatang  – dengan nama “Melati”, baru kemudian dia dapat mengetahui bahwa tidak semua kucing itu namanya “Melati”, ada kucing yang mempunyai nama -nama. Proses ini

adalah proses diferensiasi. Juga pengenalan anak terhadap dunia luar merupakan proses diferensiasi. Mulamula anak merasa satu dengan dunia sekitarnya, baru kemudian k emudian ada diferensiasi: diferensiasi: dia meras (mengetahui) dirinya sebagai sesuatu yang berbeda dari dunia sekitarnya. Lebih jauh dia dapat membedakan bahwa dunia sekitarnya itu terdiri dari manusia dan bukan manusia, dan selanjutnyanya manusia itu berbagai-bagai pila, ada ibu dan bukan ibu; dan yang bukan ibu itu itu disebut dengan ayah, kakek, nenek, dan sebagainya. Selanjutnya aliran Neo-Gestalt, yang bentuk nyatanya salah satu aliran psikologi Medan (yang dirintis oleh Kurt Lewin) terhadap proses stratifikasi. Struktur pribadi itu masih terdiri dari lapisan-lapisan (strata); lapisan-lapisan lapisan-lapisan itu makin lama makin bertambah. Anak kecil kehidupan psikisnya mula-mula hanya terdiri dari satu lapis; apa yang dinampakkan keluar itu pulalah adanya di dalam; tidak ada hal yang disembunyikan. Itulah yang membuat anak kecil tidak akan berdusta dengan 1

Desain Pembelajaran Matematika Evy Yosita Silva 20092512022

sengaja. Jika dia berdusta, maka itu adalah dusta khayal. Makin bertambah dewasa dia, maka lapisan itu makin terbentuk dan bertambah. Demikianlah pada orang dewasa, isi batin kita dapat kita gambarkan sebagai berlapis-lapis: lapisan-lapisan paling luar paling gampang terpengaruh dari luar dan dinyatakan keluar, lapisan-lapisan, paling dalam adalah hal yang bersifat pribadi, mungkin dipandang hal yang bersifat “top secret”  , hal yang tidak akan dinyatakan kepada setiap orang, melainkan akan dinyatakan kepada seseorang atau orangorang tertentu; juga hal ini merupakan hal yang pailng dipertahankan dan paling sukar untuk dipengaruhi dari luar. Banyak ahli psikolog mempertentangkan ilmu aliran asosiasi dan aliran psikologi bertentangan dengan psikologi Gestalt. Pada waktu ini konsepsi Gestalt dan Neo-Gestalt itu diterima oleh sebagaian besar, walaupun itu dengan variasi berbeda-beda antar yang satu dari yang lain. Max Wertheiner adalah pendiri mazhab Gestalt. Teori ini sering disebut dengan field theory  atau insight ful learning . Menurut Gestalt, manusia itu bukanlah hanya

sekadar makhkluk yang hanya berbuat jika ada perangsangan yang mempengaruhinya. Sebagai individu manusia beraksi atau lebih cepat berinteraksi dengn dunia luar sesuai dengan kepribadiannya, dan hanya dengan cahaya yang unik pula. Sebagai pribadi, manusia tidak secara langsung beraksi kepada suatu perangsang dan tidak pula reaksinya itu dilakukan secara trial dan error. Reaksi manusia terhadap dunia luar tergantung kepada bagaimana ia menerima stimulus dan bagaimana serta apa motifmotif yang ada padanya. Dengan demikian, belajar menurut aliran ini bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus-respon yang makin lama semakin kuat karena adanya latihan-latihan atau pengulangan-pengulangan, melainkan belajar terjadi jika ada pengertian (insight ), pengertian insight mucul apabila seseorang telah beberapa saat mencoba memahami suatu masalah, tiba-tiba muncul adanya kejelasan, terlihat adanya hubungan unsur-unsur yang satu dengan yang lain, kemudian memahami kaitannya, dimengerti maknanya. Belajar adalah suatu proses rentetan penemuan dengan bantuan pengalamannya yang banyak dan berserakan menjadi suatu struktur dan kebudayaan yang berarti dan dipahaminya. Teori kognitif dari psikologi Gestalt ini terdiri dari beberapa teori lagi yang di dalamnya terimplikasi belajar dan pembelajaran. Teori-teori tersebut adalah: 

Wawasan,

adalah

merupakan

konsep

psiko

Gestalt.

Tekanan

dalam

pembelajarannya yaitu “Pembinaan Wawasan belajar” . Tokoh-tokohnya: Max Wertheiner, Kofika Kohler.

2

Desain Pembelajaran Matematika Evy Yosita Silva 20092512022 

Tujuan yang berwawasan, dengan konsep konfiguralisme. Tekeanan dalam pebelajarannya

adalah

“M embanutu

siswa

mengembangkan

wawasan

yang 

berkualitas tinggi . Tokoh-tokohnya : Bode, Mheeler, Batles. 

Wawasan kogniti, yaitu relative positive (piskologi wawasan). Tekanan dalam pembelajarannya: “Membantu siswa merastruktur „life spaces‟ mereka, meletakkan wawasan baru ke dalam situasi siswa.”  Tokoh-tokohnya: Lewin, Dewey, Alport

Bigge, Brumner, Koch.

Hukum-Hukum Belajar Gestalt Dalam hukum-hukum belajar Gestalt ini ada satu hukum pokok , yaitu hukum Pragnaz, dan empat hukum tambahan (subsider) yang tunduk kepada hukum yang pokok itu,yaitu hukum –hukum keterdekatan , ketertutupan, kesamaan , dan kontinuitas. 1. Hukum Pragnaz. Hukum Pragnaz ini menunjukkan tentang berarahnya segala kejadian , yaitu berarah kepada Pragnaz itu, yaitu suatu keadaan yang seimbang, suatu Gestalt yang baik. Gestalt yang baik , keadaan yang seimbang ini mencakup sifat-sifat keturunan, kesederhanaan ,kestabilan, simetri dan sebagainya. Medan pengamatan ,jadi juga setiap hal yang dihadapi oleh individu, mempunyai sifat dinamis, yaitu cendrung untuk menuju keadaan Pragnaz itu , keadaan seimbang . Keadaan yang problematis adalah keadaan yang tidak Pragnaz, tidak teratur, tidak sederhana, tidak stabil, tidak simetri , dan sebagainya dan pemecahan problem itu ialah mengadakan perubahan kedalam struktur medan atau hal itu dengan memasukkan hal-hal yang dapat membawa hal problematis ke sifat Pragnaz. 2. Hukum-hukum tambahan Ahli-ahli psikologi Gestalt telah mengadakan penelitian secara luas dalam bidang penglihatan

dan

akhirnya

mereka

menemukan

bahwaobjek-objek

penglihatan

itu

membentuk diri menjadi Gestalt-gestalt menurut prinsip-prinsip tertentu. Adapun prisipprinsip tersebut dapat dilihat pada hukum-hukumyaitu : 1.

Hukum keterdekatan

2.

Hukum ketertutupan

3.

Hukum kesamaan

Selain dari hukum-hukum tambahan tersebut menurut aliran teori belajar gestalt ini bahwa seseorang dikatan belajar jika mendapatkan insight. Insight ini diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalan situasi tertentu. Dengan adanya insight maka didapatlah pemecahan problem, dimengertinya persoalan ; inilah inti 3

Desain Pembelajaran Matematika Evy Yosita Silva 20092512022

belajar. Jadi yang penting bukanlah mengulang- ulang hal yang harus dipelajari, tetapi mengertinya, mendapatkan insight. Adapun timbulnya insight itu tergantung a. Kesangupan Maksudnya kesanguapan atau kemampuan intelegensi individu. b. Pengalaman Karena belajar, berati akan mendapatkan pengalaman dan pengalaman itu mempermudah munculnya insght. c. Taraf kompleksitas dari suatu situasi. Dimana semakin komplek situasinya semakin sulit masalah yang dihadapi. d. Latihan Dengan banyaknya latihan akan dapat mempertinggi kesangupan memperoleh insght, dalam situasi-situasi yang bersamaan yang telah dilatih . e. Trial and error Sering seseorang itu tidak dapat memecahkan suatu masalah. Baru setelah mengadakan

percobaan-percobaan,

sesorang

itu

dapat

menemukan

hubungan

berbagai unsur dalam problem itu, sehingga akhirnya menemukan insight.

Menurut Hilgard(1948 : 190-195) memberikan enam macam sifat khas belajar dengan insight : 

Insight termasuk pada kemampuan dasar Kemampuan dasar berbeda-beda dari individu yang satu ke individu yang lain. Pada umumnya anak yang masih sangat muda sukar untuk belajar dengan insight ini.



Insight itu tergantung pengalaman masa lampau yang relevan.



Insight tergantung kepada pengaturan secara eksperimental



Insight itu didahului oleh suatu periode coba-coba



Belajar dengan insight itu dapat diulangi



Insight yang telah sekali didapatkan dapat dipergunakan untuk menghadapi situasisituasi yang baru

4

Desain Pembelajaran Matematika Evy Yosita Silva 20092512022

Daftar Pustaka: Syaiful Sagala. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran . Bandung:Alfabeta http://maradagv.multiply.com/journal/item/32 http://elearning-po.unp.ac.id/index.php?Itemid=63&id=129&option=com_content&task=view http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/02/teori-teori-belajar/

5

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF