geriatri .pdf
April 25, 2019 | Author: Ika Fitri Ramadhana | Category: N/A
Short Description
pasien geriatri...
Description
Bahan Diskusi Kuliah Pharmaceutical Kuliah Pharmaceutical Care PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI USU
SUMBER BACAAN : Aslam, M., dkk., dkk., (2003)., Farmasi Klinis, Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien ., PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Puspita, T., (2005)., Farmasi Klinik Geriatri., Geriatri ., Makalah disampaikan pada Workshop Informasi Obat, Pra Konggres HISFARSI, HISF ARSI, Jakarta, 25-27 April 2005 Soejono, CH CH.. (2 (200 006) 6)., ., Kekhususan Pelayanan Kesehatan Untuk Pasie Pasien n Usia Usia Lanjut Lanjut ., Makalah disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Pharmaceutical Care , Bukittinggi, 30 Mei 2006. Trisna, Y. Y. (2006). (2006).,, Pelayanan Farmasi Untuk Pasien Usia Makalah h disampaikan disampaikan dalam Semin Seminar ar dan Lokakarya Lokakarya Lanjut., Makala Pharmaceutical Care , Bukittinggi, 30 Mei 2006.
UU RI No. 13 13//1998 tentang Kesejahteraan usia lanjut : pasien usia lanjut adalah pasien usia > 60 th
35
30
25
20
Jumlah penduduk usia lanjut semakin meningkat
15
10
5
Sensus penduduk Indonesia : - Th. 1990 = 11,5 juta 11,5 juta (6,5 (6,5%) %) - Th. 1998 = 15 juta (7,5 7,5%) %) - Th. 2020 = 30,1 juta 30,1 juta urutan keke-4 dunia (WHO) 0
19 9 0
1 9 98
2 0 20
Pendahuluan Pasien usia lanjut bukan bukan pasien pasien dewasa yang ditambah umurnya
Mempunyai karakteristik tertentu sehingga pengelolaannya berbeda Tidak sekedar mengurangi dosis – Banyak aspek lain yang harus ditilik –
Pendahuluan (samb.) Jumlah pasien usia lanjut bertambah pengelolaan khusus tersebut bertambah penting
Perlu pemahaman dan perhatian khusus agar tidak terjadi salah-kelola ( mismanagement/ mistreatment)
Proses penuaan mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan fisiologi, anatomi, psikologi, dan sosiologi Perubahan fisiologi terkait usia dapat menyebabkan perubahan yang bermakna dalam penatalaksanaan obat Peresepan yang tidak tepat dan polifarmasi merupakan problem utama terapi dengan obat pada pasien usia lanjut
PERUBAHAN FISIOLOGIS YANG TERKAIT DENGAN USIA PADA SALURAN PENCERNAAN, HATI, DAN GINJAL :
Reduksi sekresi asam lambung Penurunan motilitas gastrointestinal Reduksi luas permukaan total absorbsi Reduksi aliran darah jaringan Reduksi ukuran hati Reduksi aliran darah hati Reduksi filtrasi glomerulus Reduksi filtrasi tubuler ginjal
Respon terhadap obat berubah .2 Multipatologi
Gejala iatrogenesis
.1
.3
Tampilan gejala klinis tidak khas Kondisi mental dan kognitif berubah
.4 .5
MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN OBAT (Drug Related Problems = DRPs )
1. RESPON terhadap OBAT BERUBAH Pada psoses menua normal :
fungsi fisiologi
cadangan homeostasis
obat-obatan
perubahan farmakokinetik dan/atau farmakodinamik
perubahan respon obat
reaksi obat yang tidak diinginkan / toksisitas
(2)
2. MULTIPATOLOGI akumulasi penyakit kronis
MULTIPATOLOGI
jumlah obat yang digunakan
INTERAKSI OBAT : EFEK SAMPING TOKSISITAS
3. Gejala iatrogenesis EFEK SAMPING
DISALAH INTERPRETASIKAN
SEBAGAI GEJALA PENYAKIT BARU
+
OBAT LAIN
prescribing cascade
EFEK SAMPING BERTAMBAH
+
OBAT LAIN
4. Tampilan GEJALA klinis TIDAK KHAS
GEJALA PENYAKIT TIDAK KHAS
SALAH DIAGNOSIS
SALAH PENGOBATAN
5. Kondisi mental dan kognitif berubah Depresi, daya ingat, pendengaran, penglihatan
(atau sampai sindrom demensia) MASALAH KETIDAK PATUHAN
Ketidakpatuhan masalah ekonomi Tidak yakin khasiat obat lupa bosan Gejala penyakit sudah hilang Efek samping obat Takut ketergantungan Sediaan obat yang tidak sesuai kondisi pasien Kurang memahami penyakit dan terapinya
283 kasus (terpilih secara acak)
pasien di unit gawat darurat rata2 mendapat 4 obat 10,6 %
penyebab datangnya pasien ke RS adalah karena ADRs 50%
pasien setidaknya mendapat 1 obat yang potensial menyebabkan ADRs berbahaya Kecenderungan polifarmasi : (Linjakumpu 2002) 1990-1991 : 19 % polifarmasi jumlah obat 3 1998-1999 : 25 % polifarmasi jumlah obat 4
Di poliklinik Geriatri Dept. IPD - RSCM :
1999 : 32,3 %
pasien menggunakan > 5 obat
2000 : 21,8 %
pasien mendapat polifarmasi
2001 : 15,6 %
pasien mendapat polifarmasi Polifarmasi adalah : Meresepkan obat melebihi indikasi klinik 1. Pengobatan yang setidaknya satu obat yang tidak perlu 2. Penggunaan empiris lima obat atau lebih 3.
PERUBAHAN FARMAKOKINETIK pada Geriatri 1. ABSORPSI 2. DISTRIBUSI & protein binding 3. METABOLISME hepatik 4. EKSKRESI ginjal
Perubahan ABSORPSI obat sekresi asam lambung (aklorhidria)
pH lambung
pelarutan obat :
c/ : ketokonazol indometasin siprofloksasin absorpsi
Perubahan DISTRIBUSI & ikatan protein cairan tubuh
Vd obat larut air
konsentrasi plasma
c/ : cimetidine massa otot
lemak tubuh
plasma albumin
Vd obat digoxin
Vd obat larut lemak
obat dg ikatan protein tinggi
c/ : phenytoin, warfarin
konsentrasi plasma
T 1/2
c/ : diazepam
ikatan protein
obat (aktif) bebas
Perubahan METABOLISME hepatik massa hepar
aliran darah ke hepar
metabolisme obat oleh enzim hati c/ : propranolol benzodiazepines theophylline clearance
T1/2
Perubahan EKSKRESI ginjal massa ginjal
aliran darah ke ginjal
ekskresi obat melalui ginjal c/ : aminoglikosida digoxin furosemide clearance
T1/2
Sensitivitas terhadap obat berubah karena :
Jumlah reseptor berkurang Kualitas reseptor berubah
Perubahan sensitivitas reseptor
sensitivitas thd benzodiazepine
c/ : diazepam clonazepam
sedasi
sensitivitas otak thd narkotik
c/ : fentanil morfin
analgesia
sensitivitas thd warfarin
C/ : warfarin
efek antikoagulan
OBAT yang paling sering menyebabkan ADRs pada GERIATRI 1. Obat KARDIOVASKULAR 2. Obat yang mempengaruhi SSP 3. NSAIDs 4. Obat hipoglikemik 5. ANTIBIOTIK
PERMASALAHAN yang KOMPLEKS
PENDEKATAN INTERDISIPLIN
TIM TERPADU GERIATRI
Dapat terdiri dari : INTERNIS SPESIALIS REHABILITASI MEDIK PSIKIATER DOKTER GIGI AHLI GIZI APOTEKER PERAWAT TIM REHABILITASI MEDIK
Bertujuan agar terciptanya suatu tim terpadu dengan konsep interdisiplin Disadari bahwa hasil penilaian tim akan lebih baik bagi pasien Ditentukan batas otoritas dalam penyampaian rekomendasi sesuai ekspertise keilmuan masing-masing Diperlukan koordinasi untuk mencapai tujuan bersama yang berorientasi pada pasien :
H ow can we prevent these age-related drug problems?
TIM TERPADU GERIATRI
DOKTER
PERAWAT PELAYANAN MEDIS
PASIEN
ASUHAN KEPERAWATAN
PELAYANAN FARMASI
APOTEKER
PELAYANAN GIZI
AHLI GIZI
PELAYANAN KESEHATAN LAINNYA
PROFESIONAL LAINNYA
KONTAK PROFESIONAL
Pasien dinilai
Instruksi Pengobatan dibuat
Fungsi klinik: -Telaah rejimen obat - Ronde di ruang rawat
Instruksi Pengobatan diterima dan diproses
Obat disiapkan
Fungsi distribusi: - Dispensing
Obat diberikan kepada pasien
Respons pasien dievaluasi
Tindak lanjut berdasarkan respons pasien
Fungsi klinik: - Memberikan informasi & edukasi - Memantau efek terapi & efek merugikan - Memantau kepatuhan
PELAYANAN FARMASI
Telaah rejimen obat (medication review)
Memastikan bahwa rejimen obat diberikan sesuai dengan indikasi kliniknya, efek merugikan dari obat dapat dicegah/ diminimalkan, kepatuhan pasien dapat dievaluasi.
1. Ketahui Sejarah Penggunaan Obat :
Obat yang sedang digunakan (termasuk obat OTC), gaya hidup dan pola makan Faktor yang dapat mempengaruhi proses pengobatan, c/: masalah komunikasi, multipatologi dan/atau multiple medication
2. Lakukan Penilaian dan monitoring farmakoterapi
Ketepatan peresepan :
APAKAH ? ada indikasi tiap obat
efektif tepat dosis tepat aturan pakai cara pakai mudah durasi dapat diterima
Ketepatan peresepan :
ADAKAH ?
interaksi obat - obat interaksi obat - penyakit obat yang lebih murah dengan kualitas setara alergi obat
3. Susun daftar masalah, buat rencana terapi farmakologi dan tetapkan tujuan terapi 4. Komunikasikan dengan dokter yang merawat
5. Lakukan Konseling untuk meningkatan kepatuhan Sesuaikan jadwal penggunaan obat dengan gaya hidup pasien Gunakan obat generik untuk mengurangi biaya Gunakan wadah yang mudah dibuka dan bentuk sediaan yang mudah digunakan Berikan informasi yang jelas baik secara lisan maupun tertulis
Penyiapan obat (dispensing ) produk obat berasal dari sumber yang dapat dipercaya mutu sediaan baik, belum kadaluarsa stok obat selalu tersedia dosis tepat tepat waktu tepat durasi
Menyesuaikan bentuk / formulasi sediaan
Menggunakan wadah yang user - friendly
Memberi penandaan yang jelas dan tidak mudah hilang
6. Dokumentasikan seluruh kegiatan dan monitor kemajuan pasien
Dokumentasikan seluruh intervensi
Beri perhatian pada setiap pertanyaan pasien
Ketahui tujuan terapi sebelumnya yang telah tercapai
Tanyakan adanya efek samping, atau reaksi yang tidak diinginkan
Secara regular kaji ulang obat-obatan jangka panjang
Berkomunikasi dengan pasien Bersikap empati Menggunakan istilah yang dapat dipahami oleh orang awam (lay language ) Memberikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalahnya Menjaga privacy pasien Menyesuaikan sikap (komunikasi verbal dan non verbal)
•
•
•
•
•
Memberikan informasi dan edukasi Perkenalkan diri Periksa identitas dan informasi yang telah ada tentang pasien Jelaskan tujuan pembicaraan Sesuaikan dengan latar belakang pasien Gunakan pertanyaan terbuka untuk mendorong pembicaraan
•
•
•
•
•
Pasien dengan :
polifarmasi
obat risiko tinggi
obat dengan indeks terapi sempit
sejarah ADRs
menderita 6 atau lebih penyakit
Minimalkan polifarmasi yang tidak diperlukan Pastikan dosis obat telah disesuaikan Monitor efek terapi apakah sesuai dengan tujuan terapi Monitor ADRs Berikan konseling pada pasien Rekomendasikan untuk menghindari penggunaan obat dengan risiko tinggi
Kemungkinan DRPs Pasien Geriatri dapat menjadi prioritas pelayanan farmasi klinik Permasalahan yang kompleks memerlukan peran farmasis dalam perawatan pasien geriatri
View more...
Comments