Gereja Yang Satu
August 30, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Gereja Yang Satu...
Description
GEREJA YANG SATU. Katekismus Gereja Katolik menjelaskan bahwa Gereja itu satu, karena tiga alasan. Pertama, Gereja itu satu menurut asalnya, yang adalah Tritunggal Mahakudus, kesatuan Allah tunggal dalam tiga Pribadi Bapa, Putra dan Roh Kudus. Kedua, Gereja itu it u satu menurut pendiri-Nya, Yesus Kristus, yang yang telah mendamaikan semua o orang rang dengan A Allah llah melalui darah-Nya di salib. Ketiga, Gereja itu satu menurut jiwanya, yakni Roh Kudus, yang tinggal di hati umat beriman, yang menciptakan persekutuan umat beriman, dan yang memenuhi serta membimbing seluruh Gereja (#813). “Kesatuan” Gereja juga kelihatan nyata. Sebagai orang orang-orang -orang Katolik, kita dipersatukan dalam pengakuan iman yang satu dan sama, dalam perayaan ibadat bersama terutama sakramen-sakramen, dan struktur hierarkis berdasarkan suksesi apostolik yang dilestarikan dan diwariskan melalui Sakramen Tahbisan Suci. Sebagai misal, entah kita ikut ambil bagian dalam Misa di Surabaya, Alexandria, San Francisco, Moscow, Mexico City, atau di manapun, Misanya sama - bacaan-bacaan, tata perayaan, doa-doa, dan lain sebagainya terkecuali bahasa yang dipergunakan dapat berbeda - dirayakan oleh orang-orang percaya yang sama-sama beriman Katolik, dan dipersembahkan oleh Imam yang dipersatukan dengan Uskupnya, yang dipersatukan dengan Bapa Suci, Paus, penerus St Petrus. Namun demikian, Gereja yang satu ini memiliki kemajemukan yang luar biasa. Umat beriman menjadi saksi iman dalam panggilan hidup yang berbeda-beda dan dalam beraneka bakat serta talenta, tetapi saling bekerjasama untuk meneruskan misi Tuhan kita. Keanekaragaman buday budaya a dan tradisi memperkaya Gereja kita dalam ungkapan iman yang satu. Pada intinya, cinta kasih haruslah merasuki Gereja, sebab melalui cinta kasihlah para anggotanya saling dipersatukan dalam kebersamaan dan saling bekerjasama dalam persatuan yang harmonis
Gereja merupakan benih dan awal Kerajaan Allah di antara segala bangsa. Gereja bertanggung jawab untuk mendatangkan Kerajaan Alah dengan sepenuh-penuhnya sepanjang masa sampai akhirnya bersatu dengan Rajanya dalam kemuliaan (bdk.Lumen Gentium 5). Memang seluruh perbuatan Yesus mengarah pada pendirian Gereja. Pendirian Gereja tersebut harus dilihat dalam kematian Kristus di salib. Kematian Kristus adalah saat kelahiran Gereja. Semua hal yang mendahuluinya dapat dipandang sebagai konsepsi Gereja. Pendirian Gereja diselesaikan pada hari Pentakosta ketika Yesus melimpahkan Roh-Nya kepada para rasul. r asul.
Kerajaan Allah di dunia ini harus mempunyai bentuk persatuan yang hidup sepanjang masa, yaitu Gereja. Gereja kelihatannya dibangun oleh kotbah para rasul, tetapi bukan mereka yang mengadakannya. Mereka hanya bertindak "atas nama" (bdk. 1Kor. 4:l). 4: l).
Kerajaan Allah dan Gereja tidak sama. Tetapi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Gereja adalah lembaga yang membawa Kerajaan Allah kepada manusia di dunia.
Kurban Kristus merupakan sumber segala kehidupan, pengampunan dan kekudusan k ekudusan agar semua manusia memperoleh keselamatan karena penebusan salib Kristus. Oleh karena itu harus ada satu wadah tetap yaitu Gereja, yang melanjutkan karya Kristus di dunia. Kebesaran Allah adalah tujuan terakhir Gereja karena Allah sudah menentukan terlebih dahulu bahwa melalui Yesus Kristus, Ia mengangkat kita menjadi anak-anak-Nya sendiri (bdk. Ef. 1:5-6). Kesempurnaan Gereja adalah kekudusannya yaitu kehidupan ilahi yang ada padanya dan diterima dari Allah sendiri. Gereja berbeda dengan persatuan manusia biasa karena Gereja hidup dari Kristus dan dipersatukan dengan Kristus melalui Roh Kudus. Ada 4 sifat Gereja yang kita imani yaitu satu, kudus, katolik dan apostolik. Berikut ini kita tinjau masing-masing sifat tersebut.
Satu > Kesatuan Gereja punya dua aspek yang berhubungan satu sama lain. Gereja satu ke
luar maupun ke dalam. Gereja satu ke luar yang berarti untuk membawakan dan menyelesaikan Kerajaan Allah, Kristus mendirikan hanya satu Gereja saja, dan bukan banyak Gereja yang sangat berlainan. Sedangkan Gereja hanya satu ke dalam berarti Gereja satu dalam ajaran, wahyu yangbukanlah diwartakan, pengakuan iman, pembagian rahmat dan pemerintahan. Kesatuan kesamaan mutlak. Dalam Gereja terdapat perbedaan pelayanan, kebudayaan, fungsi dan sebagainya. Tetapi perbedaan itu tidak menghilangkan kesatuan Gereja (bdk. 1Kor.12: 4-6). Sebaliknya kesatuan adalah bukti kebenaran perutusan Kristus. Gereja yang benar adalah Gereja di mana ada kesatuan dalam ajaran, pengakuan iman, kebaktian, kehidupan sakramental dan pimpinan. 1.Gereja yang Satu Satu dalam 3 pribadi Bapa, Putra dan Roh kudus (Ef 4:3-6 ) Terungkap dalam : - Kesatuan iman para anggotanya - Kesatuan dalam pimpinannya yaitu Hierarki - Kesatuan dalam kebaktian dan kehidupan
sakramental
Keempatnya merujuk pada empat aspek yang sangat hakiki dari Gereja sejati: persatuan, kesucian, keuniversalan dan kerasulan. Syahadat Syahadat iman iman Gereja Katolik Katolik dirumuskan dalam dalam Kredo Kredo (credere = percaya). Ada dua rumusan kredo yaitu rumusan pendek dan rumusan panjang. Syahadat rumusan pendek disebut Syahadat Para Rasul karena menurut tradisi syahadat ini disusun oleh para rasul.Yang panjang disebut Syahadat Nikea yang disahkan dalam Konsili Nikea (325) yang menekankan keilahian Yesus. Dikemudian hari lazim disebut sebagai Syadat Nikea-Konstantinopel karena berhubungan dengan dengan Konsili Konstantinopel I I (381). Pada Konsili ini ditekankan keilahian keilahian Roh Kudus Kudus yang harus disembah dan dimuliakan bersama Bapa dan Putera.Syahadat inilah yang lebih banyak digunakan dalam liturgiliturgi Gereja Katolik. liturgi Katolik.
Di dalam rumusan syahadat panjang itu pada bagian akhir dinyatakan ke empat sifat atau ciri ciri Gereja Katolik : satu, kudus, Katolik dan apostolik. Gereja percaya akan kehendak Allah, sebagaimana Katolik tertulis dalam Kitabsuci, bahwa orang-orang o rang-orang beriman kepada Kristus hendaknya berhimpun menjadi Umat Allah (1Ptr 2:5-10) dan menjadi satu Tubuh (1Kor 12:12). Gereja Katolik percaya bahwa kesatuan itu menjadi begitu kokoh dan kuat karena secara historis bertolak dari penetapan Petrus sebagai penerima kunci Kerajaan Surga. Setelah Petrus menyatakan pengakuannya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, maka Yesuspun menyatakan akan mendirikan jemaat-Nya di atas batu karang yang alam maut tidak akan menguasainya (Mt 16:16-19). Demikianlah Petrus ditugaskan untuk menggembalakan domba-domba dengan cinta sehingga St. S t. Ignatius dari Antiokia menyebut Gereja Roma sebagai “pemimpin cinta kasih”. Memang secara historis juga menjadi bagian dari kepercayaan bahwa para Paus merupakan pengganti Petrus (Paus yang pertama), yang memimpin Gereja bersama semua Uskup seluruh dunia secara kolegial disebut sebagai successio apostolica. apostolica. Konsili Vatikan II II menegaskan corak kolegial tugas penggembalaan ini yang bertanggungjawab bagi pelakasanaan tugas-tugas Gereja : memimpin/melayani, mengajar, dan menguduskan. Akhir-akhir ini dialog ekumenis dengan Gereja-Gereja Angklikan, Angklikan, Ortodoks, Ortodoks, dan Protestan dan Protestan menunjukkan semakin dirasakannya kebutuhan membangun kesatuan dalam penghayatan iman dan kerjasama sebagai murid-murid Kristus
1. SATU Semua anggota gereja mengimani satu Tuhan, mempraktekkan satu iman, satu dalam komuni, dan ada di bawah kepala gereja yang satu, yaitu paus, yang mewakili kepala gereja yang tidak kelihatan, yaitu Yesus Kristus ( Yoh 10:16 ). Konsili Vatikan II menyatakan bahwa ” Pola dan prinsip terluhur misteri kesatuan gereja ialah
kesatuan Allah yang tunggal dalam tiga pribadi, Bapa, Putera, dan Roh Kudus” (UR 2). ”Allah telah berkenan menghimpun orang-orang yang beriman akan kristus menjadi umat Allah” ( 1Ptr 2:5 -10) dan ”membuat mereka menjadi satu tubuh” ( 1Kor 12:12), (AA 18). Kesatuan gereja itu sendiri tidak sama dengan keseragaman. Kesatuan gereja lebih tepat dimengerti sebagai ”Bhineka Tunggal Ika”, yang dimaksud sebagai kesatuan iman yang mungkin diucapkan
dengan cara berbeda. Oleh karena itu, kesatuan lahir bukan dari keseragaman atau kesamaan, melainkan dari persekutuan dalam persaudaraan, baik dalam pengungkapan iman i man liturgis & katekis, maupun dalam perwujudan persekutuan dalam organisasi atau penampilan dalam masyarakat. Kesatuan gereja harus diwujudkan dalam persekutuan kongkret antar umat beriman yang terarah pada kesatuan semua orang yang ”Berseru kepada Tuhan dengan hati yang ya ng murni” (2Tim 2:22).
Gereja Katolik mengiani Gereja yang satu, apa maksudnya?
Jawab: Alkitab menghendaki agar Gereja itu satu, seiya sekata, dan tidak terpecah-pecah, dan dengan demikian menolak semangat denominasional: Ef 4:3-6 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam
panggilanmu,satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Paulus menekankan bahwa Gereja haruslah bersatu, kesatuan ini bukanlah konsep kesatuan yang abstrak (hanya sekedar satu Visi, Misi, dan Tujuan) karena Paulus justru menggunakan kata "satu tubuh": 1. Seperti halnya tubuh itu tampak maka kesatuan Gereja itu harus tampak. 2. Seperti halnya tubuh itu saling berkoordinasi sempurna satu sama lain, demikian pula koordinasi Gereja harus sempurna 3. Paulus juga Juga menggunakan kata "Satu Roh", yang berarti satu iman secara utuh Menimbang fakta di atas, semangat denominasional bertentangan dengan ajaran Paulus oleh o leh sebab: 1. Kesatuan Antar Denominasi tidak tampak, yang tampak adalah kesatuan intra denominasi 2. Antar denominasi tidak bisa saling berkoordinasi sempurna (bahkan tidak jarang tidak dapat saling berkoordinasi) 3. Antar denominasi punya setidanya satu point iman yang berbeda, contohnya ada denominasi yang percaya keselamatan dapat hilang ada pula yang tidak.
1Kor 1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
Paulus menghendaki tidak adanya perpecahan, perpecahan di sini dikontraskan dengan "seiya sekata" dan "sehati sepikir" 1. "seiya sekata," "sehati sepikir": tidak boleh ada pertentangan dalam hal iman 2. "Jangan ada perpecahan" :Tidak ada pendirian Gereja yang terpecah dari Gereja lain Semangat denominasional jelas bertentangan dengan ayat di atas. Yoh 17:21-23 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan m emberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Yesus menghendaki kesatuan para murid2-Nya sama seperti kesatuan Yesus dengan bapa, maka Gereja itu harus satu dalam pengertian tidak adanya satu saja perpecahan pendapat karena antara Yesus dan Bapa tidak ada satu perpecahan pendapat. Semangat denominasional jelas bertentangan dengan kriteria ini. Ayat2 lainnya: Flp 1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
Flp 2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,
1Kor 12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya. Yoh 17:21-23 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan m emberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Salam Kasih
View more...
Comments