Geoteknik - 001- Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan
March 7, 2017 | Author: crstskbl | Category: N/A
Short Description
Download Geoteknik - 001- Sifat Fisik Dan Mekanik Batuan...
Description
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Massa Batuan Utuh
1
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
PRODUCTION WORK PROCESS
2
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Klasifikasi Penggalian
Gali bebas dengan BWE Gali potong dengan VASM2D
Gali bebas dengan Dragline Penggaruan dengan Bulldozer
3
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
4
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Karakteristik Batuan Utuh SIFAT FISIK
SIFAT MEKANIK
bobot isi porositas absorpsi void ratio dan kandungan air
kuat tekan, statik & dinamik kuat tarik, statik & dinamik modulus Young, statik & dinamik nisbah Poisson, statik & dinamik kuat geser kecepatan ultrasonik
5
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Kekuatan Batuan Utuh & Massa Batuan
6
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Karakteristik Fisik & Mekanik Statik Batuan Utuh Jenis batuan
Bobot isi (t/m3)
Kuat Tekan (MPa)
Kuat Tarik (MPa)
Modulus Young (GPa)
Granit
2,5 – 2,8
70 - 300
8 - 30
35 – 80
Basalt
2,4 – 2,9
50 - 300
6 - 30
20 – 100
Batupasir
2,2 – 2,7
40 - 150
2 - 15
10 – 40
Dolerit
2,9 – 3,1
100 - 300
8 - 30
40 – 90
Batugamping
2,0 – 2,8
40 - 130
2 - 12
10 – 50
Andesit
2,5 – 2,8
70 - 150
5 - 15
30 – 60
7
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Kuat Tekan Uniaksial (UCS) UCS (MPa) Klasifikasi Bieniawski, 1973
Tamrock, 1988
Sangat keras
250-700
200 [7]
Keras
100-250
120 – 200 [6-7]
Keras sedang
50-100
60 – 120 [4,5-6]
-
30 – 60 [3-4,5]
Lunak
25-50
10 – 30 [2-3]
Sangat lunak
1-25
-10
Cukup lunak
(Tamrock Surface Drilling and Blasting, 1988), Mohs Hardness [-]
8
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Persamaan Kurva Tegangan Regangan Energi Fraktur UCS = Wf = ½ Fp x Dl Energi Fraktur Spesifik UCS = Wsf = sc x ep
sc Toughness Indeks (Singh, 1983) = TI = x 100 2E 2
sc Rock Toughness (Farmer, 1986) = RT= E
2
9
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
F
Kuat Tarik Brazilian (UTS)
Plat tekan atas Contoh Batuan
D
Plat tekan bawah F
UTS 0,5D a. Uji Diametrikal
P
0,3W < D < W
0,3W < D < W
b. Uji Aksial
W = (W 1+W2)/2
16
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Point Load Index F Is 2 D
Is(50)
F k 2 D
D k 50
0.45
Is = Point load index, MPa F = Failure load, N D = Jarak antara dua konus penekan, mm sc = 23 Is - Untuk diamater contoh 50 mm
Jika Is = 1 MPa, indeks tsb tidak memiliki arti, maka penentuan kekuatan harus berdasarkan uji UCS
17
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Karakteristik Massa Batuan
Rock Quality Designation (RQD) Bidang diskontinuiti Jarak antar bidang diskontinuiti
18
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Bentuk Struktur Umum
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(a) Vertical Discontinuity (b) : Horizontal (c) : Dip Into Face
(d) : Dip Out of Face (e) : Powder/Friable (f) : Totally Massive 19
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Pengaruh Kekar Pada Peledakan Orientasi bidang diskontinuitas ke arah pit : - Ketidakmantapan lereng - Backbreak berlebih
A
Orientasi bidang diskontinuitas sejajar bidang bebas : - Lereng mantap - Arah lemparan terkontrol
C
Orientasi bidang diskontinuitas ke arah massa batuan : - Toe tidak hancur - Potensi batuan menggantung
B
Orientasi bidang diskontinuitas menyudut terhadap bidang bebas : - Muka jenjang berblok-blok D - Hancuran berlebih
20
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Klasifikasi Jarak Kekar (Attewell, 1993) Deskripsi
Strukture Bidang Diskontinuiti
Jarak - mm
Very wide spaced
Very thickly bedded
> 2000
Widely spaced
Thickly bedded
600 - 2000
Moderately widely spaced
Medium bedded
200 - 600
Closely spaced
Thinly bedded
60 - 200
Very closely spaced
Very thinly bedded
20 - 60
Thickly laminated (sedimentary)
6 - 20
Narrow (metamorphic and igneous)
6 - 20
Foliated, cleaved, flow-banded, etc. metamorphic
6 - 20
Extremely closely spaced
< 20 Thinly laminated (sedimentary)
2 parameter, tergantung kepentingannya.
Klasifikasi massa batuan dibuat untuk memenuhi (Bieniawski, 1989): 1.
Untuk mengidentifikasi parameter yang paling mempengaruhi perilaku massa batuan.
2.
Untuk membagi massa batuan kepada kelompok grup yang berperilaku sama, yaitu kelas massa batuan dengan kualitas berbeda.
3.
Untuk melengkapi suatu dasar pengertian karakteristik masingmasing kelas.
4.
Untuk menghubungkan pengalaman atas pengamatan suatu kondisi massa batuan di satu tempat dengan lainnya.
5.
Untuk menghasilkan data kuantitatif untuk desain rekayasa.
6.
Untuk melengkapi suatu dasar umum komunikasi. 27
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Rock Mass Rating (Bieniawski, 1973) Sistem Rock Mass Rating (RMR), atau sering juga dikenal sebagai Geomechanics Classification Klasifikasi ini telah dimodifikasi berulang kali begitu informasi baru dari studi-studi kasus diperoleh dan menjadikannya sesuai dengan International Standard dan prosedur. RMR terdiri dari 5 parameter utama & 1 parameter pengontrol untuk membagi massa batuan 1. Kuat Tekan Batuan utuh (UCS) 2. RQD 3. Jarak diskontinuiti/kekar 4. Kondisi diskontinuiti/kekar 5. Kondisi air tanah 6. Koreksi dapat dilakukan bila diperlukan untuk “Orientasi diskontinuiti/kekar” 28
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
RMR – A Klasifikasi Parameter & Pembobotan Parameter 1
Untuk kuat tekan rendah perlu UCS
Kuat tekan
PLI (MPa)
> 10
4 - 10
2-4
1-2
batuan utuh
UCS (MPa)
> 250
100 - 250
50 - 100
25 - 50
5-25
1-5
2m
0.6-2 m
0.2-0.6 m
0.06-0.2 m
< 0.06 m
Bobot
20
15
10
8
5
sangat kasar, tdk menerus, tdk ada pemisahan, dinding batu tdk lapuk
agak kasar. pemisahan < 1 mm, dinding agak lapuk
agak kasar. pemisahan < 1 mm, dinding sangat lapuk
Slicken-sided /tebal gouge < 5 mm, atau pemisahan 1-5 mm, menerus
Gouge lunak tebal > 5 mm, atau pemisahan > 5 mm, menerus
30
25
20
10
0
Aliran/10 m panjang terowongan (Lt/min)
None
< 10
10 - 25
25 - 125
> 125
Tekanan air kekar/MaksTegang an utama
0
< 0.1
0.1 - 0.2
0.2 - 0.5
> 0.5
Kondiisi umum
Kering
Lembab
Basah
Menetes
Mengalir
15
10
7
4
0
2
3
4 Kondisi diskontinuiti
Bobot Air tanah
5
Selang Nilai
Bobot
29
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
RMR - B Peubah bobot orientasi diskontinuiti Jurus & kemiringan orientasi diskontinuiti
Bobot
Sangat menguntungkan
Menguntungkan
Sedang
Tidak menguntungkan
Sangat tidak menguntungkan
Terowongan
0
-2
-5
- 10
- 12
Fondasi
0
-2
-7
- 15
- 25
Lereng
0
-5
- 25
- 50
- 60
RMR - C Kelas massa batuan menurut bobot total Bobot
100 - 81
80 - 61
60 - 41
40 - 21
< 20
No. Kelas
I
II
III
IV
V
Description
Batuan sangat baik
Batuan baik
Batuan sedang
Batuan buruk
Batuan sangat buruk
RMR - D Arti kelas massa batuan No. Kelas
I
II
III
IV
V
20 th. utk 15 m span
1 th. utk 10 m span
1 mgg utk 5 m span
10 jam utk 2.5 m span
30 min utk 1 m span
Kohesi massa batuan (kPa)
> 400
300 - 400
200 - 300
100 - 200
< 100
Sudut gesek dalam
> 450
350- 450
250- 350
150 - 250
< 150
Stand up time rata-rata
30
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Profil kekasaran (roughness) & pemeriannya (ISRM, 1981). Panjang profile dalam selang 1 - 10 m Skala vertikal & horizontal
sama
31
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Pengaruh Orientasi Kekar Dalam Pembuatan Terowongan & Penggalian (Bieniawski, 1989: Fowell & Johnson, 1991) 1
Pengaruh jurus & kemiringan kekar untuk penerowongan Jurus tegak lurus sumbu terowongan Galian searah kemiringan
2
Galian melawan kemiringan
Jurus paralel
Dip 0 - 20o
sumbu terowongan
Tdk tergantung jurus
kemiringan 45-90o
a = 20-450
a = 45-900
a = 20-450
a = 45-900
a = 20-450
Sangat menguntungkan
Menguntungkan
Sedang
Tidak menguntungkan
Sangat tdk menguntungkan
Sedang
Tdk menguntungkan
Koreksi orientasi untuk penggalian dengan RMR (Fowell & Johnson, 1991) Kelas Batuan
I
II
III
IV
V
Orientasi jurus & kemiringan
Sangat menguntungkan
Menguntungkan
Sedang
Tidak menguntungkan
Sangat tidak menguntungkan
Bobot untuk penggalian
-12
-10
-5
-2
0
32
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Rock Mass Quality - Q System Klasifikasi Massa Batuan menurut Q-System dibuat di Norwegia pada tahun 1974 oleh Barton, Lien dan Lunde, semuanya dari Norwegian Geotechnical Institute. Pembobotan Q-System didasarkan atas penaksiran numerik kualitas massa batuan dengan menggunakan 6 parameter berikut ini:
RQD Jumlah set kekar Kekasaran kekar atau diskontinuiti utama Derajat alterasi atau pengisian sepanjang kekar yang paling lemah Aliran air Faktor reduksi tegangan
33
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Q System
RQD Jr Jw Q x x Jn Ja SRF
RQD = Rock quality designation
Jn
= Jumlah set kekar
Jr
= Angka kekasaran kekar
Ja
= Angka alterasi kekar
Jw
= Angka reduksi kondisi air
SRF = Faktor reduksi tegangan
Ukuran blok - (RQD/Jn)
Kuat geser blok utuh - (Jr/Jn)
Tegangan aktif - (Jw/SRF)
34
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
Deskripsi & Nilai Q-Sistem (Barton dkk, 1974)
1. Rock Quality Designation
RQD (%)
A. Very poor B. Poor C. Fair D. Good E. Excellent
0 - 25 25 - 50 50 - 75 75 - 90 90 -100
2. Modified Joint Set Number (Kirsten, 1982) A. Massive, none or few joints B. One joint set / fissure set C. One joint set / fissure set / plus random D. Two joint sets / fissure set E. Two joint sets / fissure set / plus random F. Three joint sets / fissure set G. Three joint sets / fissure set / plus random H. Four joint sets / fissure set J. Multiple joint / fissure set
Jn 1.0 1.22 1.5 1.83 2.24 2.73 3.34 4.09 5.0
3. Joint Roughness Number (a) Rock wall contact and (b) Rock wall contact before 10 cm shear A. Discontinuous joint B. Rough or irregular, undulating C. Smooth, undulating D. Slickensided, undulating E. Rough or irregular, planar F. Smooth, planar G. Slickensided planar
Jr 1.0 4.0 3.0 2.0 1.5 1.5 1.0 0.5
(c) No rock wall contact when sheared H. Zone containing clay minerals thick enough to prevent rock wall contact 1.0b J. Sandy, gravelly/crushed zone thick enough 1.0b
Note : Add 1.0 if the mean spacing of the relevant joint set is greater than 3 m 2. Jr = 0.5 can be used for planar slickensided joints the lineations are favorable oriented .
3. Descriptions B - G refer to small - scale features & intermediate to prevent rock wall contact scale features in that order. b – nominal
35
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
4. Joint Alteration Number Ja
fr
(a) Rock wall contact A. Tightly healed, hard, nonsoftening, impermeable filling, i.e., quartz or epidote
0.75
B. Unaltered joint walls, surface staining only
1
25-35o
coatings, sandy particles, clay-free disintegrated rock, etc.
2
25-30o
D. Silty or sandy clay coatings, small clay fraction (non-softening)
3
20-25o
4
8-16o
F. Sandy particles, clay-free disintegrate rock etc.
4
25-30o
G. Strongly over-consolidated, non-softening clay mineral fillings (continuous, < 5 mm in thickness)
6
16-24o
H. Medium or low over-consolidation, softening, clay mineral fillings (continuous,< 5 mm in thickness)
8
12-16o
8
6-12o
C. Slightly altered joint walls. Non-softening mineral
E. Softening or low-friction clay mineral coatings, i.e., kaolinite, mica. Also chlorite, talc, gypsum, & graphite, etc., & small quantities of swelling clays (discontinuous coatings, 1-2 mm or less in thickness) (b) Rock wall contact before 10 cm shear
J. Swelling clay fillings, i.e., monmorilonite (continuous, < 5 mm in thickness). Value of Ja depends on percentage of swelling clay sized particles, and acces to water, etc. (c) No rock wall contact when sheared K. Zones or bands of disintegrated or crushed rock & clay (see G., H., J., for description of clay condition)
6-8 or 16-24o
8-12 L. Zones or bands of silty or sandy clay, small clay fraction (nonsoftening)
5.0
M. Thick, continuous zones or bands of clay (see G., H., J., for description of clay condition)
10-13 or 13-20 6-24o
Note : Values of fr are intended as an approximate guide to the mineralogcal properties of the alteration products.
36
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
5. Stress Reduction Factor
`SRF
(a) Weakness zones intersecting excavation, which may cause loosening of rock mass when tunnel is excavated A. Multiple occurences of weakness zonescontaining clay or chemically disintegrated rock, very loose surrounding rock (any depth) 10.0 B. Single-weakness zones containing clay or chemicallydisintegrated rock (depth of excavation < 50 m) 5.0 C. Single-weakness zones containing clay or chemically disintegrated rock (depth > 50 m) 2.5 D. Multiple-shear zones in competent rock (clay-free), loose surrounding rock (any depth) 7.5 E. Single-shear zones in competent rock (clay-free) & (depth of excavation < 50 m) 5.0 F. Single-shear zones in competent rock (clay-free) & (depth of excavation > 50 m) 2.5 G. Loose open joints, heavily jointed or "sugar cube", etc. (any depth) 5.0 (b) Competent rock, rock stress problems H. Low stress, near surface J. Medium stress K. High-stress, very tight structure (usually favorableto stability, may be unfavorable to wall stability L. Mild rock burst (massive rock)
sc/s1 >200 200-10
st/s1 >13 13-0.66
2.5 1.0
10-5 < 25
0.66-0.33 < 0.16
0.5-2.0 10-20
(c) Squeezing rock; plastic flow of incompetent rock under the influence of high rock pressures N. Mild squeezing rock pressure O. Heavy squeezing rock pressure
5-10 10-20
(d) Swelling rock: chemical swelling activity depending on presence of water P. Mild swelling rock pressure 5-10 R. Heavy swelling rock pressure 10-15 Note : (i) Reduce these SRF values by 25-50% if the relevant shear zones only influence but do not intersect the excavation (ii) For strongly anisotropic stress field (if measured ) : when 5 < s1/s3 < 10, reduce sc and st to 0.8 sc and 0.8 st; when s1/s3 > 10, reduce sc and st to 0.6 sc and 0.6 st (where sc = UCS and st = tensile strength (point load), s1 and s3 = major and minor principal stresses) 37
1 # TA3211 Bahan Peledak & Teknik Peledakan SK Departemen Teknik Pertambangan ITB
6. Joint Water Reduction Factor Approx water pressure Jw (kg/cm2) A. Dry excavations or minor inflow, i.e., 5 litre/min locally
1.0
10.0
F. Exceptionally high inflow or water pressure continuing w/o noticeable decay0. 1-0.05
> 10.0
Note : (i) Factors C-F are crude estimates. Increase Jw if drainage measures are installed. (ii) Special problems caused by ice formation are not considered. ___________________________________________________________________ a After Barton et.al (1974) b Nominal
38
View more...
Comments