Geologi tektonik

March 7, 2018 | Author: Dio Yasril Zulfaris | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

tektonik...

Description

TEKTONIK LEMPENG

Seorang ahli Meteorologi dari Jerman, Alfred Wegener mengemukakan sebuah hipotesis mengenai Apungan Benua (Hypothesis of Continental Drift) bahwa dulunya ada sebuah super-kontinen, disebut Pangaea, yang pecah jutaan tahun yang lalu, kemudian benua-benua pecahannya perlahan bergerak menuju posisinya saat ini dan masih terus bergerak perlahan. Teori Tektonik Lempeng Pada teori ini, menjelaskan bahwa permukaan bumi dibentuk oleh kepingan-kepingan litosfer, yaitu lapisan padat dari kerak bumi dan mantel bumi bagian atas, yang mengapung di atas astenosfer. Astenosfer adalah lapisan plastis di bawah litosfer yang memiliki sifat seperti fluid yang dapat mengalir. Masing-masing kepingan litosfer ini disebut lempeng. Gambar di atas ini menunjukkan batas-batas utama lempeng tektonik dan bagaimana mereka saling berinteraksi satu sama lain. Gambar di samping menunjukkan pergerakan relatif dan kenampakan yang berasosiasi dengan tiga tipe batas lempeng.

Gambar A adalah batas divergen, yaitu masing-masing lempeng saling menjauhi satu sama lain. Terbentuk rekahan pada lantai samudera dan keluarnya magma yang berasal dari mantel bumi. Gambar B adalah batas konvergen, yaitu ketika dua lempeng bertemu dan bertabrakan satu sama lain. Terbentuk busur gunungapi pada lempeng benua. Gambar C adalah batas transform, dimana dua lempeng saling bergesekan atau berpapasan satu sama lain. Sebagai contoh batas divergen yaitu Daerah timurlaut Afrika. Magma yang keluar merekahkan lempeng litosfer. Ketika rekah pada litosfer semakin melebar, batuan di atasnya runtuh dan membentuk zona rekahan. Semakin melebar dan membentuk laut yang dangkal, seperti Laut Merah.

Contoh benturan antar lempeng benua seperti gambar dibawah yang terus berlangsung antara India dan Asia, dimulai sejak 45 juta tahun yang lalu, membentuk Pegunungan Himalaya. Apabila benturan yang terjadi antara sesama lempeng benua akan membentuk busur kepulauan vulkanik. Sedangkan bila benturan yang terjadi antara lempeng benua dan lempeng samudera, akan membentuk busur pegunungan vulkanik pada lempeng benua.

Mekanisme Penggerak Satu hal yang mengganjal hipotesis Wegener tentang Apungan Benua adalah dia tidak dapat menjelaskan mekanisme seperti apa yang menyebabkan pergerakan lempeng.

Saat ini, ada tiga ide yang dikemukakan oleh para ilmuwan terkait mekanisme penggerak tersebut yaitu: a. terjadinya arus konveksi yang besar di dalam bumi yan menyebabkan terjadinya pergerakkan lempeng seperti sabuk konveyer. b. lempeng yang menunjam lebih berat daripada lempeng di atasnya, karenanya akan menarik lempeng ini ke bawah. Hal ini disebut slab-pull. Juga karena gravitasi, bagian atas dari lempeng di lokasi pematang terdorong ke atas. Ini disebut slab-push. c. adanya plume (aliran magma yang membumbung) yang bergerak ke atas. Ide ini memjelaskan bahwa hanya ada beberapa plume yang sangat besar yang menggerakkan arus konveksi ke arah atas di dalam mantel bumi, sedangkan lempeng yang menunjam menggerakkan arus konveksi ke arah bawah dan menyempurnakan perputaran arus konveksi tersebut.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF