Geologi Masa Paleozoikum Akhir

October 9, 2017 | Author: Nurul Aisyah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Geologi Masa Paleozoikum Akhir...

Description

Geologi masa Paleozoikum Akhir 

Zaman Mississippian (362-322 milyar tahun yang lalu)

Zaman Mississippian dikategorikan sebagai endapan karbonat. Mendekati akhir zaman, material pasir immature nampak di kraton sebagai hasil dari singkapan yang tersebar secara luas dari batuan basement masa kriptozoikum pada busur kratonik dan sebagai hasil dari kelanjutan erosi dari batuan massa paleozoikum pada regional Appalachian. 

Regresi Zaman Mississippian akhir

Regresi

Zaman Mississippian akhir mengakhiri

sikeun Kaskaskia dan

menghasilkan sebuah ketidakselarasan kraton yang luas yang terletak di atas endapan sikuen absaroka 

Sedimentasi berulang

Sedimentasi berulang merupakan proses yang paling jelas terlihat pada lapisan di beberapa kontinen pada masa paleozoikum akhir. Sebanyak 50 cyclothem yang hidup pada habitat laut dan darat mencerminkan osilasi transgresi dan regresi yang melintasi daerah yang luas. osilasi ini rata-rata berdurasi sekitar 2 juta tahun, yang mana merupakan bagian dari tipe durasi peristiwa transgresi dan regresi masa paleozoikum yang lebih tua. Perubahan muka air laut secara global berkaitan dengan perluasan dan kontraksi gletser continental pada gondwana land menjelaskan dengan baik osilasi pada masa paleozoikum 

Batubara

Batubara terbentuk secara luas pada rawa di daratn pantai Pennsylvania yang terbentuk oleh akumulasi vegetasi yang sangat banyak. Terkubur di dalam sebuah lingkungan anaerob dan terkompaksi di bawah endapan transgresi, mengkonversi material tumbuhan menjadi batubara. Karena elevasi rawa sangat rendah, sedikit perubahan muka air laut berdampak pada daerah yang luas. Iklim pada zaman karbon lembab dan tropis dengan musim yang tidak jelas di Amerika utara dan eropa, tetapi menjadi agak kering pada zaman Perm. Aktivitas tektonik Aktivitas tektonik pada semua kontinen menghasilkan daratan yang luas selama zaman Perm hingga Trias dan menaikan elevasi rata-rata daratan ini. Sebagai

konsekuensinya, laut epeiric hampir seluruhnya tidak nampak sekitar 20 juta tahun. Material sedimen berwarna merah yang diakibatkan oleh oksidasi unsure besi yang bereaksi dengan endapan evaporit yang terbentuk secara luas di sebagian besar kontinen. Warna merah nampaknya dipengaruhi oleh iklim yang hangat dengan perbedaan musim yang jelas dari hujan, evaporit mengindikasikan kenaikan kekeringan. 

Fosil dan material sedimen

Fosil dan material sedimen mengindikasikan zonasi iklim zaman Perm-Trias lebih berpengaruh dibandingkan dengan zaman karbon. Evaporit dan penyebaran yang luas gumuk pasir memberi kesan kondisi gurun kering di barat, bagian yang terkena angin di amerika utara. Sedangkan posisi geografis dan elevasi gunung Apalachian menampakkan kesan iklim moonsonal di timur amerika utara. 

Appalchian orogeny

Appalchian orogeny merupakan peristiwa pembentuka gunung terakhir untuk America utara bagian tenggara, yang dihasilkan dari tubrukan kontinen dengan baratlaut gondwana land. Kejadian yang sangat besar ini membentuk banyak lengkungan dan patahan dalam kraton, seperti lipatan, sesar naik dan sistem elevasi

gunung

appalchian-ouachita-marathon

sebagai

sabuk

orogenik

interkratonik. 

Pangea super-supercontinent

Pangea super-supercontinent terbentuk oleh agregasi seluruh kontinen selama zaman paleozoikum akhir sebagai akibat dari banyaknya tubrukan. Serupa dengan amerika utara dan kontinen lainnya, seperti herchian orogeni Eropa dan pengangkatan gunung ural di rusiadapat dijelaskan dengan reorganisasi lempeng tektonik yang sangat besar. 

Suksesi batuan gondwana (Zaman Paleozoikum-Mesozoikum Akhir)

Suksesi batuan gondwana (Zaman Paleozoikum-Mesozoikum Akhir), yang unik dengan menghadirkan 5 kontinen bagian selatan yang dikarakteristikkan hingga zaman es, sedimen nonmarin mengandung batubara, bunga Glossopteris, dan vertebrata nonmarin. Ini ditutupi oleh basal dan penetrasi local berlian dalam peridotit yang berasal dari selubung bumi.

Paleoklimate 

Paleoklimate pangea dengan jelas berzona. Pusat es bergeser sebagai bagian pangea yang berbeda bermigrasi melintasi kutub selatan. Glasiasi dimulai di Afrika utara (Zaman ordovisium akhir), kemudian pindah ke Amerika utara (Zaman Silur-Devon) dan arah timur melintasi Afrika dan Antartika (zaman Karbon) ke Australia (Zaman Perm Awal), kemudian berhenti bergerak dan berada jauh dari kutub (Zaman Perm Akhir). Sementara itu kutub utara berada di samudera sehingga laurasia terlalu hangat untuk glasiasi kecuali di timur laut Siberia. Glasiasi gondwana yang bertambah dan berkurang berkemungkinan besar sebagai penyebab dari sedimentasi berulang masa paleozoikum pada banyak kontinen.



Bunga glossopteris bagian selatan beradaptasi dengan iklim sedang. Dua bunga kontemporer laurasian yaitu tropis (lycopsid) dan iklim sedang utara bagian utara (asiatik) secara berturut-turut. Disisi lain fauna nonmarin

yang

tersebar

di

seluruh

kontinen

dan

menjunjukkan

keanekaragaman rendah karena akses ke seluruh daratan melalui jembatan darat. 

Sebagai pangea yang mengapung jauh dari kutub di Zaman Perm-Trias dan daerah daratan menjadi lebih luas, seluruh iklim menjadi lebih hangat dan kering. Ketiga bunga masa paleozoikum akhir digantikan dengan tumbuhan masa mesozoikum yang ternyata lebih baik beradaptasi dengan kondisi iklim yang baru.

Tektonik dan kehidupan 

Sebagian besar kelompok invertebrate marin beradaptasi dan kebanyakan mengalami perubahan evolusi, seperti crinoids, corals, brachiopods, dan fusulinids. Ini mengembangkan iklim di zaman Perm, seperti yang terlihat pada pengembangan karang di asia tenggara dan barat daya amerika serikat.



Puncak tektonik global masa paleozoikum akhir juga berakibat besar pada kehidupan, dilustrasikan kembali sebuah umpan balik antara evolusi bumi fisika dan organic



Kondisi kehidupan darat masa paleozoikum akhir. Adaptasi untuk menghindari pengeringan embrio tumbuhan dan reptile untuk menginvasi habitat daratan kering seperti daratan lembab yang juga diinvasi pada masa Paleozoikum tengah oleh tumbuhan tanpa biji, binatang invertebrate dan amfibi. Telur amniote membentuk kemungkinan perubahan habitat ini untuk reptile dan synapsids.



Krisis kehidupan laut yang paling besar yang pernah ada di akhir zaman Perm menghasilkan kepunahan setengah dari family binatang invertebrate laut dan kemungkinan 95% spesies laut di samudera. Penyebabnya masih controversial, tetapi regresi, instabilitas iklim dan erupsi vulkanik massif di Siberia yang mungkin merupakan faktor penting.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF