Gaya Kognitif

January 16, 2019 | Author: Nazhifa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Pengertian Gaya Kognitif...

Description

Gaya Kognitif A.

Pengertian Gaya Kognitif

Gaya Kognitif dalam Messick Messi ck dan Keefe 1987 disebutkan bahwa merupakan kecendrungan seseorang yang relative tetap dalam menerima, memfikirkan memfi kirkan dan memecahkan masalah. Serta mengingat informasi.. batasan yang dibuat oleh Messick disini sama dengan apa yang diungkapkan oleh Zelniker (1990) bahwa gaya kognitif adalah kecendrungan perseorangan yang relative tetap dalam pemrosesan informasi untuk memecahkan masal ah. Sementara waber (1990) bahwa gaya kognitif adalah kecendrungan pendekatan pemecahan masalah yang menjadi cirri prilaku seseorang dalam menghadapi berbagai situasi dan isi domain. Winkel lebih menggunakan definisi yang lebih aplikati yakni gaya kognitif adalah cara khas yang digunakan seseorang dalam mengamati dan beraktifitas mental di bidang kognitif. Cara khas ini lebih bersifat individual yang kerap kali tidak disadari dan terbentuk cendrung  bertahan terus. Ini menandakan bahwa gaya gaya kognitif tidak dapat dimanipulasi, artinya seseorang yang memiliki gaya kognitif tertentu sangat sulit dirubah menjadi gaya kognitif yang lain. Coop (1974:251) insilah gaya kognitif lebih kepada kekonsistenan pempolaan ( patterning) yang ditampilakn sesorang di dalam merespons berbagai situasi. Juga mengacu kepada  pendekatan intelektual dan atau strategi dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan menurut menurut kogan (ardana 2000) gaya kognitif dapat didefinisikan sebagai variasi individu dalam cara memandang, mengingta da berfikir atau cara tersendiri dalam hal memahami , menyimpan , mentransformasi, dan menggunakan informasi. Beberapa ga ya kognitif yang diidentifikasi oleh siegel& coop yaitu yaitu : (1) mengutamakan perhatian global versus perhatian detail (bagian), (2) membedakan suatu stimulus ke dalamkategori yang lebih besar versus kategori  bagian-bagian kecil yang banyak banyak (3) kecendrungan mengklarifikasi item berdasarkan karakteristik yang tampak seperti kesamaan fungsi, waktu atau ruang, versus memilih kesamaan dari beberapa attribute abstrak. (4) cepat, implsive versus lambat, tingkah laku  pemecahan masalah yang serius/sungguh-sungguh serius/sungguh-sungguh (5) intiutif, induktif versus kognitif logic, kognitif deductif.

B.

Perbedaan Gaya Kognitif.

1.

Perbedaan Gaya Kognitif Secara Psikologis.

Gaya Kognitif yang dibedakan berdasarkan psoikologi meliputi gaya kognitif Field Independent dan gaya kognitif Field Field Dependent. Witkin dalam Elkind & Weiner menyatakan bahwa : orang yang memiliki gaya gaya kognititf Field Independent Independent merespon suatu tugas cendrung berpatokan pada syarat-syarat yang ada di dalam diri sendiri . Sedangkan orang yang dengan gaya gaya kognititf Field dependent dependent melihat syarat lingkungan lingkungan sebagai  petunjuk di dalam merespons suatu stimulus. Selanjutnya Selanjutnya orang yang memiliki gaya kognitif kognitif Field Independent Independent lebih bersifat kritis, mereka dapat memilih stimulus berdasarkan berdasarkan situasi, sehingga presepsinya hanya sebagian kecil ketika ada perubahan situasi. Sedangkan gaya kognitif field Dependent Dependent Mengalami Kesulitan Kesulitan dalam membedakan stimulus melalui situasi yang dimiliki sehingga presepsinya mudah dipengaruhi oleh manipulasi dari situasi di sekelilingnya. Witkin More & Goodenburg Goodenburg Mengatakan Bahwa :” orang yang Memiliki gaya FI lebih suka memisahkan bagian-bagian dari pola dan Menganalisis pola berdasarkan

komponen-komponennya. Sedangkan yang memiliki gaya FD cendrung memandang pola sebagai suatu keseluruhan. Tidak memisahkan ke dalam bagian-bagiannya. Dari penjelasan Di atas orang dengan gaya kognititf FI mempunyai kecendrungan di dalam merespon Stimulus dengan menggunakan presepsi yang dimilikinya sendiri, lebih analitis, dan menganalisis pola berdasarkan komponen-komponennya. Sedangkan Orang yang Memiliki Gay Kognitif FD Mempunyai kecendrungan dalam merespon suatu stimulus menggunakan syarat lingkungan sebagai dasar presepsin ya , dan kecendrungan memandang suatu pola sebagai suatu keseluruhan . tidak memisahkan bagian-bagiaanya.

2.

Perbedaan Gaya Kognitif Secara Konseptual Tempo.

Perbedaan Gaya kognitif berdasarkan konseptual tempo yaitu perbedaan gaya kognitif  berdasarkan waktu yang digunakan untuk merespons suatu stimulus. Gay kognitif dalam klasifikasi ini dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu Gaya kognitif Impulsif dan gaya kognitif Reflektif. Kogan (1970) dalam Thomas (1990:610) menyebutkan bahwa :” orang yang memiliki gaya kognitif impulsive menggunakan alternative-alternatif secara singkat dan cepat untuk menyeleksi sesuatu. Mereka menggunakan waktu dengan sangat cepat dalam merespons, tetapi cendrung membuat kesalahan sebab mereka tidak memanfaatkan semua alternative, sedangkan orang yang memiliki gaya kognitif reflektif sangat berhati-hati di dalam merespons sesuatu, dia mempertimbangkan secara matang-matang dan memanfaatkan semua alternative. Waktu yang dibutuhkan relative lama tetapi kesalahn rela tive kecil. Dari pendapat di atas perbedaan gaya kognitif impulsive dan refleksif terletak pada kecendrungan untuk merefleksi atau memfikirkan alternative pemecahan suatu masalah, atau kecendrungan untuk mengambil keputusan yang impulsive dalam menghadapi masalahmasalah yang sangat tidak pasti jawabannya.

C.

Implikasi Gaya kognitif Secara Psikologis di dalam Pembelajaran.

Implikasi gaya kognitif berdasarkan perbedaan Psikologi pada pemebalajran adalah sebagimana berikut : Siswa yang memeiliki agaya kognitif FI , cendrung memilih belajar individual, memungkinkan merespons lebih baik, dan lebih Independent. Siswa dengan gaya kognitif FI lebih memungkinkan mencapai tujuan dengan motivasi Interinsik, dan cendrung  bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.. dan Siswa yang memiliki gaya pembelajaran FD Cendrung memilih belajar dalam kelompok dan sesering mungkin melakukan interaksi dengan guru, memerlukan ganjaran atau penguatan yang bersifat eksterinsik. Untuk siswa yang gaya kognitif FD guru harus merancang apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya. Mereka akan bekerja kalau ada tuntutan guru dan motivasi yang tinggi berupa  pujia atau dorongan.

D.

Kecenderungan Gaya Kogniti

1. Kecenderungan untuk mengamati dan berpikir secara analisis. Sesuatu yang dipelajari ditinjau dari beberapa sudut dan seoalah-olah dibagi atas beberapa ba gian yang masingmasing diperdalam, untuk kemudian digabung lagi. Gaya seper ti ini dilawankan dengan kecenderungan untuk mempelajari sesuatu secara global tanpa mengadakan pemotongan atau  pembagian.

2. Perbedaan antara kedua kecendrugan ini sangat mirip dengan apa yang dikenal sebagai ketergantungan pada medan (field dependency) lawan ketidak-ketergantungan pada medan (field-independent). Dalam hal yang pertama orang cendrung memandang suatu pola sebagai keseluruhan dan kerap lebih berorientasi pada sesama manusia serta hubungan sosial. Oleh karena itu guru yang sungguh-sungguh mengenal kepribadian masing-masing siswa, harus mendampinginya dalam memanfaatkan kelebihannya serta mengatasi kelemahannya. 3. Ketahanan terhadap kecenderungan untuk meninggalkan arah atau cara yang telah diplih dalam mempelajari sesuatu. Sekali dipilih suatu car a yang dinilai tepat apakah cara itu mudah ditinggalkan untuk diganti dengan cara lain yang nampaknya lebih mudah, tetapi sebanarnya kurang tepat. 4. Luas sempitnya pembentukan pengertian (konseptualisasi) apakah seseorang cenderung untuk membentuk konsep-konsep yang luas atau yang lebih terbatas. Yang  pertama mencakup banyak hal sekaligus yang kedua mencakup beberapa hal saja. 5. Kecenderungan untuk sangat memperhatikan perbedaan antara obyek-obyek atau kurang meperhatikannya. Hal ini terutama menyangkut pengamatan yang dalam belajar dapat memegang peranan penting. 6. Kecenderungan ini mungkin dipengaruhi oleh gaya kognitif yang mendasari yaitu  bereaksi dengan sangat cepat, namun kurang tepat (impulsif) atau bereaksi dengan lebih lamban tetapi tepat( refleksif). Dengan meningkatknya umur anak pada umumnya menjadi lebih refleksif, namun anak yang sejak umur muda cendrung beraeaksi dengan cepat tidak akan berbalik menjadi orang yang angat bereakasi refleksif siswa yang cendrung untuk terlalu inplusif dalam berpersepsi dan mengerjakan tugas-tugas belajar, harus dibantu untuk bekerja dengan lebih lambat, misalnya dengan menganjurkan supaya membaca soal dalam tes secara teliti dan menjawabnya secara terencana. 7. Tipe belajar menunjuk pada kecenderungan seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih visual atau lebih auditif. Siswa yang tergolong tipe visual cendrung lebih mudah belajar bila materi pelajaran dapat dilihat atau dituangkan dalam bentuk gambar,  bagan, diagram dan lain sebagainya. Namun tidak semua siswa akan jelas tergolong kedalam salah satu tipe; mungkin saja seorang siswa akan menyesuaikan tipe belajarnya dengan materi  pelajaran yang dihadapi.

E. Perangkat Pengukur Gaya Kognitif Diperlukan suatu instrument untuk mengukur dan menetapkan ga ya kognitif sesorang, ada  beberapa instrument yang telah dikembangkan oleh para pakar seperti GEFT(Group Embedded Figure Test), MFFT (Matching Familiar Figure Test), RFT ( Rod and Frame Test), dan perangkat tes Profil gaya kognitif yang dikembangkan oleh NASSP ( national association of Secondary school Pricipals). Ini berarti , Perangkat MFFT yang memebedakan gaya kognitif Reflectife atau impulsive, sedangkan perangkat GEFT yang membedakan gaya kognitif ke dalam Field Independent atau Field Dependent . contoh GEFT terdapat di lampiran.

F.

Kajian Empirik.

Diperlukan sebuah pembuktian melalui penelitian untuk mengetahui perbedaan antara jenis jenis gaya kognitif. Abdul Rahman di dalam Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Melakukan  penelitian “ Analisis Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Kognitif Secara Psikologis dan Konseptual Tem po Pada Siswa Kela X SMA Negeri Makasar”. Dari hasil  penbelitian yang dilakuka terdapat perbedaan yang signifikan antara belajar matematika siswa yang bergaya kognitif Field Independent dengan hasil belajar siswa yang bergaya kognitif field dependent. FI memiliki hasil yang lebih baik daripada FD. Selanjutanya hasil  penelitian juga menyebutkan bahwa tidak dapat perbedaan yang signifikan antara hasil  belajar siswa bergaya impulsive dengan siswa yang bergaya belajar refleksif. Sementara Tesis Rina Widjajati dalam tesis yang berjudul “ Pengaruh Pemebrian Analogi Secara Tertulis Dan Melalui Ceramah Terhadap Hasil Belajar Pemahaman Konsep Ipa Siswa Kelas V Yang Bergaya Kognitif Berbeda Di Sdn Bareng 3 Kota Malang” menyimpulkan  bahwa ada pengaruh Gaya kognitif terhadap hasil belajar IPA Siswa kelas V SDN Bareng Kota Malang. Perbedaan yang signifikan antar siswa yang memiliki gaya Kognitif F.D .N dan FI terhadap hasil belajar IPA . Siswa dengan gaya kognitif FI lebih unggul hasil belaj arnya daripada siswa dengan gaya kognitif FD. Peneliti disini di dalam menentukan siswa tersebut FI atau FD menggunakan GEFT(Group Embedded Figure Test), instrument t erdap[at di lampiran.

BAB III KESIMPULAN Gaya Kognitif merupakan kecendrungan seseorang yang relative tetap dalam menerima, memfikirkan dan memecahkan masalah. Serta mengingat informasi. Terdapat dua klasifikasi gaya kognitif yakni gaya kognitif berdasarkan Psikologis yang kedua adalah berdasarkan konseptual tempo. Berdasarkan Psikologis yakni Field Independent, dimana pribadi bersikap analitis dan tidak tergantung kepada lingkungannya. Sementara Field Dependent individu bersifat global le bih memfokuskan kepada lingkungan secara keseluruhan dan dia didominasi oleh loingkungan sekitarnya. Secara konseptual Tempo dibedakan menjadi dua bagian yakni Refleksif memeiliki kecendrunga cepat di dalam merespons stimulus yang diberikan, namun kekurangan yang terjadi adalah akurasi dari respons tersebut kurang baik, karena cendrung menggunakan sebagian alternative pemecah masalah. Sementara mereka yang memiliki gaya kognitif impulsive memiliki kecendrunag lambat di dalam merespons stimulus namun respons yang diberikan lebih baik dari mkereka yang gay refleksif, hal ini dikarenakan mereka memanfaatkan berbagai alternative pemecahan masalah. Instrumen yang dapat dipakai di dalam mengetahui gaya kognitif dapat berupa.. seperti GEFT(Group Embedded Figure Test), MFFT (Matching Familiar Figure T est), RFT ( Rod and Frame Test), dan perangkat tes Profil gaya kognitif yang dikembangkan oleh NASSP ( national association of Secondary school Pricipals).

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF