Gastritis (Kel.2).ppt
August 31, 2018 | Author: Gita Puspitasari | Category: N/A
Short Description
GI Tract...
Description
GASTRITIS Kelompok 2 (IK Reg 2)
DEFINISI Gastritis adalah inflamasi yang terjadi pada mukosa lambung yang ditandai dengan adanya radang pada daerah tersebut yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam lambung (seperti makanan yang asam atau pedas).
DEFINISI Selain itu, juga dapat disebabkan oleh ketidakteraturan diet seperti makan terlalu banyak dan cepat, kebiasaan merokok, minum alkohol, mengkonsumsi aspirin, refluks empedu ataupun terapi radiasi. Gastritis juga merupakan gangguan yang sering terjadi dengan karakteristik adanya anorexia, rasa penuh, dan tidak enak pada epigastrium, mual, muntah.
Klasifikasi 1. Gastritis akut Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial. Menurut (Firwan, 2013),gastritis akut dikelompokkan menjadi 2 yaitu: a . Gastritis eksogen akut, disebabkan faktur dari luar yang terdiri dari beberapa bagian:
Gastritis eksogen akut yang simple, disebabkan oleh :
Makanan dan minuman panas yang dapat merusak mukosa lambung, seperti rempah-rempah, alcohol dan sebagainya.
Obat-obatan seperti, digitalis, iodium, SF, kortison, dsb.
Gastritis akute korosiva, disebabkan oleh:
Con’t.. b. Gastritis endogen akut, disebabkan kelainan dalam tubuh yang terdiri dalam beberapa bagian : Gastritis
infektiosa akut , disebabkan oleh toxin atau bakteri yang beredar dalam darah dan masuk ke jantung, misalnya morbili, dipteri , variola dsb.
Gastritis
egmonos akute, di sebabkan oleh invasi langsung dari bakteri pirogen pada dinding lambung, seperti streptococcus, stpilacoccus dsb
Con’t.. 2. Gastritis kronik
Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun. Menurut (Mutaqqin,2011), Gastritis kronik diklasifikasikan dengan tiga perbedaan yaitu gastritis superficial, gastritis atrofik dan gastritis hipertrofik. a. Gastritis superficial, dengan manifestasi kemerahan, edema, serta perdarahan dan erosi mukosa. b. Gastritis atrofik, dimana peradangan terjadi pada seluruh lapisan mukosa. Pada perkembangannya dihubungkan dengan ulkus dan kanker lambung, serta anemia pernisiosa. Hal ini merupakan karakteristik dari penurunan jumlah sel parietal dan sel chief.
Con’t.... Menurut (Smeltzer dan Bare, 2002), diklasifikasikan sebagai tipe A atau tipe B :
gastritis
Tipe A (sering disebut sebagai Gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan penyakit autoimun seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari lambung.
Tipe B (kadang disebut sebagai Gastritis H.pylori) mempengaruhi antrum dan pilorus (ujung bawah lambung dekat duodenum). Ini dihubungkan dengan bakteri H.pylori : faktor diet seperti minum panas atau pedas, penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok, atau
ETIOLOGI 1. Asam lambung berlebih 2. Infeksi H. Pylori 3. Kelainan Autoimun
FAKTOR RISIKO 1. Pola makan - Frekuensi makan - Jenis makanan - Porsi makanan 2. Rokok 3. Alkohol 4. Stres 5. Teh
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS Gastritis Akut
• Nyeri epigastrum • Mual, kembung, muntah
• Ditemukan juga perdarahan di saluran cerna berupa hematemesis (muntah darah) dan melena (feses hitam akibat diwarnai darah).
MANIFESTASI KLINIS (Con’t) Gastritis Kronis
Pada pasien gastritis kronis umumnya tidak mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK (Con’t) 1. Endoskopi 2. Rontgen 3. Urea Breath Test
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK (Con’t) 4. Pemeriksaan darah Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya anti bakteri H.pylori dalam darah. (+) : Pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi akibat pendarahan lambung akibat gastritis. 5. Pemeriksaan feces Tes ini memeriksa apakah terdapat H.pylori dalam feces atau tidak. Hasil yang positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah dalam feces. Hal ini menunjukkan adanya perdarahan pada lambung.
PENATALAKSANAAN • Cytoprotective agents
Membantu untuk melindungi jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil • Penghambat pompa proton
Menutup kerja dari “pompa-pompa” HCl
Omeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan
esomeprazole Kombinasi dari antibiotik dan penghambat
pompa proton
PENATALAKSANAAN (Con’t) • Antasida • Antagonis reseptor H2 Histamin: Simetidin
dan Ranitidin. Obat-obat tersebut memblok kerja histamine pada sel parietal dan mengurangi sekresi asam. • Penguat mukosa : Sukralfat.
KOMPLIKASI Gastritis Akut
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik
KOMPLIKASI Gastritis Kronis
• Gangguan penyerapan vitamin B 12 anemia pernisiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. • Gastritis Kronis jika dibiarkan tidak terawat ulkus peptik dan pendarahan pada lambung • Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung.
PENCEGAHAN • Makanlah secara disiplin, sesuai dengan jadwal • Makanlah buah-buahan dan sayur-sayuran • Hindarilah makanan yang pedas, asam, atau
berlemak, jika makanan tersebut membuat gejala tukak Anda menjadi makin buruk • Jangan minum susu, karena diketahui bahwa
kalsium dalam laktosa (asam lemak susu) dapat meningkatkan sekresi asam di dalam lambung. Gunakan susu krim atau susu berkadar lemak rendah.
PENCEGAHAN (Con’t) • Batasi makanan yang asam, seperti jeruk, karena
dapat menyebabkan rasa perih di saluran pencernaan yang luka • Berhentilah merokok • Minumlah obat antasida yang dijual bebas • Periksalah obat-obatan Anda, jika perlu
menggunakan obat penghilang rasa nyeri untuk mengatasi demam atau flu, pilih yang mengandung parasetamol (asetaminofen). Hindari obat-obatan yang mengandung aspirin, ibuprofen, ketoprofen
ASUHAN KEPERAWATAN
View more...
Comments