Gas Tester

August 29, 2017 | Author: jumansyah_hamid | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Gas Tester...

Description

GAS TESTER by Toha N A HSE & WI

1

APAKAH GAS DETECTOR? • Gas Detector: alat yang digunakan untuk mendeteksi (mengetahui) keberadaan gas-gas di udara dan mengukur konsentrasi/kadar gas-gas di udara.

• Contoh gas-gas atau uap di udara yang diukur : hidrokarbon, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), oksigen (O2) by Toha N A HSE & WI

2

Dalam training Gas tester ini diharapkan para peserta training nantinya dapat mengetahui masing-masing gas yang beracun yang umum dijumpai, gas-gas yang mudah terbakar, cara pengetesan gas yang aman serta dapat menggunakan gas detektor dengan baik.

INGAT !!! HASIL PENGUKURAN GAS YANG SALAH DAPAT MEMBAHAYAKAN NYAWA ORANG LAIN ATAUPUN PENGUKUR GAS ITU SENDIRI by Toha N A HSE & WI

3

PENGENALAN GAS TESTING

by Toha N A HSE & WI

4

PENGENALAN GAS TESTING Dalam menunjang aktivitas sehari-hari, terutama kita yang bekerja di dunia perminyaan maka sangat umum menjumpai keberadaan gas-gas disekitar kita.sesuai dengan sifat dan karateristik dari pada masing-masing gas. Maka keberadaan gas-gas ini dapat berdampak membahayakan kita baik karena sifat racunnya maupun karena sifat mudah terbakarnya. Proses untuk mengenali keberadaan gas-gas tersebut sangat penting sebagai upaya kita untuk terhindar dari dampat-dampak tersebut. Pada masa lampau untuk mengenali keberadaan gas berbahaya ini biasanya menggunakan cara yang sangat sederhana. Misalnya sebelum orang masuk sumur mereka memasukkan ayam by Toha N A HSE & WI terlebih dahulu.

5

Jika ayam tersebut mati atau mengalami kelainan maka mereka mengamsumsikan bahwa ada gas beracun yang menyebabkan ayam tersebut mati. Cara tradisional ini tentu sangat membantu mereka daripada tidak ada pengetesan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemasukan. Sudah sering sekali kita mendengar adanya kasus kecelakaan kerja baik di industri perminyaan ataupun industri lainnya karena gas beracun, kekurangan oksigen ataupun dampak adanya gas-gas yang mudah terbakar. Kecelakaan kerja ini sebetulnya dapat kita hindari jika kita mengenali keberadaan gas-gas tersebut sebelumnya serta mengetahui masing-masing dampak dari gas-gas tersebut

by Toha N A HSE & WI

6

Untuk mengetahui kehadiran gas-gas beracun dan gas mudah terbakar saat ini banyak sekali alat-alat pendeteksai yang beredar di pasar. Alat-alat pendeteksi tersebut akan berfungsi dengan maksimal jika dioperasikan oleh operator yang memang qualified didalam mengoperasikan alat-alat tersebut. Disamping itu operator tersebut juga harus mengetahui batas aman dan tidakaman untuk masingmasing gas, serta bagaimana cara mengukur yang aman untuk operator itu sendiri.

by Toha N A HSE & WI

7

APAKAH GAS TESTING ITU? Gas testing yang dimaksud dalam training ini adalah pengukuran kandungan dan konsentrasi gas baik itu gas beracun maupun gas-gas yang mudah terbakar dengan menggunakan peralatan-peralatan gas detector lengkap dengan assesorisnya jika diperlukan.

Dalam pengukuran ini kita harus memastikan bahwa gas detector yang kita gunakan adalah benar-benar berfungsi dengan baik,

by Toha N A HSE & WI

8

MENGAPA GAS TESTING PERLU DILAKUKAN ? Sebelum dilakukan pengetesan gas maka kita tidak akan mengetahui kandungan gas dan konsentrasi dari gas tersebut. Jika tidak diidentifikasi terlebih dahulu khususnya pada saat kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu,maka keberadaan gas ini bisa sangat membahayakan, bahkan bisa menimbulkan kematian ataupun kebakaran Hasil-hasil pengukuran ini harus didokumentasikan sebagai bahan untuk melakukan analisa selanjutnya sehingga kita bisa menentukan tindakan2 yang akan kita ambil

by Toha N A HSE & WI

9

SIAPAKAH YANG MELAKUKAN GAS TESTING INI ? Hasil pengukuran yang salah bisa berakibat sangat fatal. Untuk menghindari terjadinya kesalahan pengukuran maka gas testing ini hanya boleh dilakukan oleh personel yang berkompeten ( gas tester ) by Toha N A HSE & WI

10

Personel yang melakukan pengukuran ini harus mengetahui bahwa gas detector yang digunakan dapat berfungsi dengan baik,dapat melakukan teknik-teknik pengukuran dengan benar sehingga hasil pengukuran sesuai dengan kondisi dilapangan. Dan yang paling penting petugas yang melakukan pengukuran ini adalah authorized person yang ditugaskan oleh perusahaan tempat dimana kita bekerja.

Biasanya petugas yang melakukan pengetesan ini adalah mereka yang sudah mendapatkan sertifikat authorized gas tester by Toha N A HSE & WI

11

KAPAN GAS TESTING DILAKUKAN? u Membuka manhole u Memasuki ruang tertutup( Confined space) u Selama Orang bekerja di dalam ruang terbatas u Sebelum melakukan dan selama pengelasan berlangsung u Jika terjadi kebocoran u Kegiatan-Kegiatan lain yang diduga mengandung bahaya gas beracun dan gas mudah terbakar by Toha N A HSE & WI

12

PERSYARATAN SEORANG GAS TESTER Mengetahui gas-gas berbahaya dan beracun (O2,CO,H2S, Methane / LEL ) Mengetahui sifat-sifat gas Mengetahui nilai ambang batas. - PEL/TWA, - STEL Mengetahui peralatan untuk mendeteksi dengan baik Harus bisa melakukan pengukuran dengan benar.

Rish assesment ( menilai bahaya ) Pemilihan PPE by Toha N A HSE & WI

13

ISTILAH-ISTILAH YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM GASTESTER PPM: Part per milion suatu satuan pengukuran yang umum untuk gas-gas beracun. berarti satu bagian dari kemungkinan satu juta bagian PEL : Permessible exposure limit. Ukuran gas dalam ppm yang dapat diterima seseorang bekerja selama 8 jam sehari/ 40jam seminggu sepanjang hidupnya tanpa efek kesehatan jangka panjang. Batas ini ditentukan oleh OSHA TWA: Time wighted average. rata-rata jumlah gas dalam ppm yang dapat diterima seorang pekerja selama suatu periode waktu tertent.waktu ini ditentukan sebagai 8 jam untuk mewakili jam kerja normal. TWA adalah istilah yang dibuat oleh ACGIH. STEL: Short Term Exposure limit. rata-rata jumlah gas dalam ppm yang dapat diterima seorang pekerja dalam waktu 15 menit tanpa suatu efek kesehatan jangka panjang. Hal ini dapat ter jadi 4 kali suatu pergantian dengan satu jam diantara 15 menit kontaminasi STEL adalah suatu istilah yang dibuat oleh ACGIH IDLH: Immadiately Dangerous to Life and Helt Konsentrasi gas maksimum dalam ppm, dimana seorang pekerja nasih dapat menyelamatkan diri dalam 30 menit tanpa mengalami kesulitan melarikan diri atau dampak kesehatan yang tidak dapat disembuhkan. by Tohaoleh N A HSE & WI IDLH adalah suatu istilah yang dibuat NIOS

14

by Toha N A HSE & WI

15 13

Pernafasan. • Sebelum mengenali gas-gas beracun,kita perlu memahami tentang system pernafasan. - System pernafasan •



System Pernafasan ialah ; Proses dimana Oxygen masuk,dan karbon dioksida keluardari tubuh kita. Udara yang dihirup melalui hidung masuk ke Paru-Paru, yang selanjutnya menstransfer oksigen ke darah,dan karbon dioksida dari darah, terjadi dalam kantong kecil udara yang kecil dan berdinding tipis yang di sebut alveoly.yang di kelilingi dengan pembuluh darah yang sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut dengan pembuluh darah kapiler. Dalam kondisi normal kita bernafas 12 – 20 kali per menit ( orang dewasa ) 15 – 30 kali per menit ( anak-anak ) 25 – 50 kali per menit ( bayi ). by Toha N A HSE & WI

16

by Toha N A HSE & WI

17

Fungsi udara bagi tubuh • Fungsi udara bagi tubuh: Tubuh kita membutuhkan Oksigen secara terus menerus untuk bertahan hidup dan megeluarkan karbon dioksida secara terus menerus dari udara sekeliling. Oksigen di supplay ke sel sel agar sel sel dapat berfungsi dan bahkan untuk tetap hidup ,pada waktu yang bersamaan, karbon dioksida dan produk produk buangan lainnya perlu di keluarkan.

Bila saluran oksigen ke tubuh kita terputus maka sel sel otak akan mati dalam kira kira 5 menit. by Toha N A HSE & WI

18

Komposisi udara • Udara yang ditarik ke dalam paru-paru dari atmosfir terdiri dari sejumlah gas dalam perkiraan proporsi dalam volume sebagai berikut. 21%

Oxygen

17%

0,03% Carbon dioxide 4% 78 % Nitrogen 78 % 0,96% Noble gases

0,96%

Kalau kita lihat dari angka –angka diatas tubuh kita hanya membyerap oksigen 4% dan sisanya di hembuskan Lagi. Agar tubuh kita dapat berfungsi dengan baik udara yang kita hirup harus mengandung minimal 19,5% oksigen Dan tidak ada gas beracun. by Tohaby N Toha A HSE & WI

19

GAS-GAS BERBAHAYA & BERACUN • Dalam lingkungan kerja kita ataupun dalam kehidupan sehari-hari gas beracun ini sangat sering kita temukan. Pengertian berbahaya dan beracun sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu gas/substance yang mana bila gas-gas tersebut terhirup,terserap ataupun kontak dengan kulit akan menyebabkan gangguan ataupun kerusakan organ bahkan bahaya kematian • Gas – gas berbahaya dan beracun yang umum dijumpai adalah sebagai berikut: u H2S u Co u SO2 u Gas Combustible ( Hydrocarbon, methane dll ) by Toha N A HSE & WI

20

Gas Hydrogen Sulfida ( H2S ) DEFINISI GAS H2S

Gas hydrogen sulfida ( H2S ) adalah suatu gas beracun yang terbentuk oleh 2 unsur atom hydrogen dan 1 unsur atom sulfur. Gas ini berdasarkan pembentukannya dapat terbentuk secara alamiah ataupun dapat dihasilkan sebagai suatu hasil reaksi di laboratoriom.

by Toha N A HSE & WI

21

Gas Hydrogen Sulfida ( H2S ) PROSES TERJADINYA GAS H2S Secara alamiah gas ini terbentuk sebagai hasil dari suatu proses pembusukan/penguraian material 2 organik oleh bakteri anaerob. Berdasarkan proses pembentukannya maka gas H2S bisa terbentuk bersamaan dengan pembentukan minyak dan gas sehingga bisa ditemukan di kegiatan industri minyak & gas. Disamping itu H2S juga bisa ditemukan di tambang2 bawah tanah, penumpukan2 sampah ataupun pada pembuangan limbah industri by Toha N A HSE & WI

22

SIFAT-SIFAT FISIK DAN KARASTERISTIK GAS H2S - H2S merupakan jenis gas yang sangat beracun - Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara sehingga akan cenderung di tempat / daerah yag rendah. Berat jenis gas H2S sekitar 20% lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S : 1,2 atm sedang berat jenis udara : 1 atm. - Tidak berwarna tetapi mempunyai bau yang sangat khas seperti telur busuk pada konsentrasi rendah. - Dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL 4,3% ( 43000 PPM ) sampai UEL 46% ( 460000 ppm) dengan nyala api berwrna biru pada temperatur 500”F ( 260”C ) -

-

H2S dapat larut (bercampur)dengan air ( daya larut dalam air 437ml/100ml air pada 0”; 186ml/100ml air pada 40”C ) H2S bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam. by Toha N A HSE & WI

23

EFEK H2S TERHADAP KESEHATAN PPM

GEJALA-GEJAL DAN EFEK KESEHATAN

0,13

Bau minimal yang masih terasa

4,6

Mudah didetksi, bau yang sedang

10

Permulaan iritasi mata, Permissible Exposure Level 8 jam ( OSHA, ACGIH )

27,00

Bau yang tidak enak , kuat, tapi tidak dapat di tolerir

100

Batuk, iritasi mata, kehilangan rasa penciuman setelah 2 sampai 5 menit.

200 - 300

Ditandai dengan Konjunktivitis ( pembengkakan mata ) dan iritasi sestem pernafasan setelah satu jam kontaminasi

500

pingsan secara cepat

700 - 1000

Kehilangan kesadaran, cessasi ( berhenti atau berhenti sejenak ) sitem respirasi, dan kematian

1000 - 2000

Ketidak sadaran seketika, dengan cessasi awal pernafasan dan kematian dalam beberapa menit. Kematian dapat terjadi meskipun korban segera dibawa ke udara terbuka. by Toha N A HSE & WI

24

Menurut ACGIH ( American Conference Of Govermental Industrial Hyginests ) : -

Nilai ambang batas TLV-TWA ( Treshold Limit Value – Time Weighted Average ) H2S adalah 10 ppm, yang didefinisikan sebagai konsentrasi rata-rata yang diperkenankan untuk paparan selama 8 jam sehari atau 40jam seminggu. Pekerja dapat terpapar secara berul;ang tanpa menimbulkan gangguan kesehatan pada konsentrasi 10 ppm.

-

Nilai ambang batas yang merekomendasikan bahwa pwkerja tidak boleh terpapar H2S untuk jangka waktu maksimal 15 menit adalah bila paparan melebihi 15 ppm atau yang disebut dengan TLV-STEL ( Treshold Limit Value – Short Tern Exposure Limit )

-

Efek fisik gas H2S pada tingkat rendah dapat menyebabkan terjadinya gejalagejala sebagai berikut: u Sakit kepala atau pusing u Badan terasa lesu u Rasa kering pada hidung,tenggorokan dan dada u Hilangnya nafsu makan u Batuk - batuk u Kulit terasa perih

by Toha N A HSE & WI

25

PROSES DAN KRONOLOGI TERJADINYA KASUS KERACUNAN GAS H2S Pada kondisi normal, seseorang bernafas dengan menghirup udara yang terkandung oksigen sebagai salah satu bagian udara bebas , selain nitrogen dan unsur2 lainnya. Oksigen sangat dibutuhkan manusiauntuk proses oksidasi didalam tubuh. Oksigen yang masuk kedalaam paru2 akan dibawa oleh darah keseluruh tubuh termasuk otak. Jika seseorang menhirup udara yaang telah mengandung gas H2S maka komposisi oksigen yang masuk kedalam tubuh akan berkurang.sehingga kinerja otakpun akan terganggu, tingkat konsentrasi gas H2s di otak yang semakin tinggi akan mengakibatkan lumpuhnya saraf pada indera penciyman dan hilangnya fungsi kontrol otak pada paru2. Akibat fatalnya adalah paru2 akan melemah dan berhenti bekerja ,sehingga sesorang dapat hilang kesadaran dan meninggal dalam ukuran waktu tertentu. by Toha N A HSE & WI 26

SULFUR DIOKSIDA Sulfur Dioksida ( SO2 ) umumnya dihasilkan ketika material yang mengandung sulfur seperti gas H2S, bahan bakar fosil seperti batubara terbakar. Sulfur Dioksida merup[akan gas yang tidak berwarna . Berbau menyengat dan sangat mencekik pernafasan. Sulfur Dioksida merupakan gas yang mempunyai tingkat racun sangat tinggi yang mana akan meracuni korbannya melalui pernafasan. SO2 jika bercampur dengan air akan membentuk H2SO4.karena sebab inilah maka jika sulfur dapat menimbulkan efek terbakar pada tenggorokan jika terhirup. Konsentrasi tinggi dari sulfur dioksida ini dapat menyebabkan kematiandalam waktu yang cepat. Lembar data Sulfur Dioksie ( SO2) Bahaya : Terbakar, tidak meledak Klasifikasi kesehatan : Sangat beracun Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 2 ppm (ACGIH) STEL : 10 ppm (OSHA) IDLH : 100 ppm by Toha N A HSE & WI

27

EFEK SULFUR DIOKSIDA PPM

GEJALA-GEJALA DAN EFEK KESEHATAN

0,3 – 1

Sulfur Dioksida awalnya diketahui dari rasa

2

Permissible exposure level (OSHA, ACGIH )

3

Bau menjadi mudah diketahui

6 – 12 20

Iritasi pada hidung dan tenggorokan Iritasi pada mata

50 – 100

Kontaminasi maksimum untuk periode waktu 30 menit

400 – 500

Kontaminasi yang berbahaya dapat menyebabkan edema paru.

by Toha N A HSE & WI

28

KARBON MONOKSIDA (CO) Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna. Manusia tidak dapat merasakannya. karbon monoksida adalah produk ikutan dari pembakaran dan akan muncul secara alami dalam situasi dimana terjadi kebakaran

Karbon monoksida adalah gas yang sangat beracun yang disebut suatu pembuat sesak nafas, yang berarti gas ini menurunkan kemampuan transportasi oksigen dalam darah. Gas ini bereaksi dengan hemoglobin dalam darah dan membentuk karbohemoglobin yang mencegah hemoglobin membawa oksigen. Dosis karbin monoksida ppmrendah dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing. Bila korban dibawa keudara segar tidak ada kerusakan permanen yang terjadi. Dosei tinggi bisa berakibat fatal.

Lembar data Karbon Monoksida: CO Bahaya : Terbakar, akan meledak: LEL 12,5% Klasifikasi kesehatan : Sangat beracun Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 50 ppm (ACGIH) STEL : 400 ppm (OSHA) IDLH : 1200 ppm by Toha N A HSE & WI

29

TINGKAT CO DALAM PPM PPM

KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA

50

Tingkat kontaminasi yang diijinkan untuk 8 jam

200

Dapat terjadi sakit kepala ringan dibagian depan dalam 2 sampai 3 jam

400

Sakit kepala bagian depan dan mual setelah 1 sampai 2 jam .

800

Sakit kepala , pening,dan mual dalam 45 minit.pingsan dan bisa terjadi kematian dalam 2 jam.

1600

Sakit kepala , pening,dan mual dalam 20 minit.pingsan dan bisa terjadi kematian dalam 1 jam.

3200

Sakit kepala , pening,dan mual dalam 5 sampai 10 minit. Ketidaksadaran dan bahaya kematian dalam 30 menit

6400

Sakit kepala dan dalam 1 sampai 2 menit. Ketidak sadaran dan bahay kematian dalam 10 sampai 15 menit.

12.800

Efek cepat - ketidak sadaran. Bahaya kematian dalam 1 sampai 3 menit. by Toha N A HSE & WI

30

KARBON DIOKSIDA (CO2) Meskipun dalam bernafas kita menghembuskan karbon dioksida dan bahwa gas ini berada di atmosfir sekitar 400 ppm, tingkat aman maksimumnya adalah 5000 ppm (0,5% dari volume). Gas ini adalah produk dari pembakaran yang sempurna, dan ditemukan pada pembuatan bir dan proses fermentasi lainnya. CO2 dengan metana adalah komponen utama gas pencerna dalam pengurukan tanah dan pemorosesan sampah. CO2 digunakan untuk mengkarbonasi bir,

Beberapa resiko ditempat yang sesak dan ventilasinya buruk, dan atmosfir yang kurang oksigen akan menyertai masalah ini.

Lembar data Karbon Monoksida: CO Bahaya : Gas yang tidak mudah terbakar Klasifikasi kesehatan : pembuat sesak nafas Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 5.000 ppm (ACGIH) STEL : 30.000 ppm (OSHA) IDLH : 40.000 ppm by Toha N A HSE & WI

31

EFEK TINGKAT CO2 DALAM PPM PPM

KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA

3000 - 5000

konsentrasi rendah karena respirasi yang meningkat dan sakit kepala.

8000 - 12000

Konsentrasi menyebabkan sakit kepala,mual dan muntah yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran bila dibawa ke udara bebas atau diberikan oksigen

> 15.000

Konsentrasi tinggi menyebabkan kekurangan sirkulasi yang cepat dan mengakibatkan koma dan kematian by Toha N A HSE & WI

32

AMONIAK (NH4) Amoniak digunakan secara luas di industri sehingga dapat ditemukan pada berbagai lingkungan industri umum. Gas ini tidak berwarna dengan bau yang tajam menyesakkan. Sifat amoniak adalah dapat terbakar meskipun sangat sulit untuk menyala. Bila terkena panas, suatu solusi amoniak akan deterkomposisi menjadi gas dan oksida nitrogen ( NOx),Amoniak ini pembuat iritasi bila konsentrasinya meningkat.

Lembar data Amoniak: NH4 Bahaya : Sulit terbakar, LEL 15% Klasifikasi kesehatan : sangat beracun Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 25 ppm (ACGIH) STEL :35 ppm (OSHA) IDLH : 500 ppm

by Toha N A HSE & WI

33

EFEK –EFEK DARI BERBAGAI TINGKAT NH4 PPM

0 - 25

25

KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA Iritasi minor pada mata dan saluran pernafasan

Permissible Exposure level (OSHA)

50 - 100

Mual & muntah - muntah, Iritation of the throat.

100 - 500

Iritasi semakin intense, kematian dapat terjadi karena kontak yang lama by Toha N A HSE & WI

34

NITROGEN DIOKSIDE Nitrogen Dioksida adalah: gas berwarna coklat kekuning-kuningan dengan sifat bau yang tajam, tak enak. Nitrogen dioksida larut dalam zat ini bereaksi ke asam nitrat normal. NO2 dapat ditemukan di industri- industri dimana pembakaran minyak disel terjadi. Komponen yang paling beracun pada emisi disel adalah nitrogen dioksida. Kontaminasi nitrogen dioksida dosis rendah dapat menyebabkan iritasi mata dan tenggorokkan, sakit kepala,mual,dan kehilangan tenaga secara bertahap. NO2 dosis tingi dapat menyebabkan edema paru ( air dalam paru-paru ).

Lembar data Nitrogen dioksida : NO2 Bahaya : Terbakar, tidak akan meledak Klasifikasi kesehatan : sangat beracun Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 3 ppm (ACGIH) STEL :5 ppm (OSHA) IDLH : 50 ppm

by Toha N A HSE & WI

35

GAS KHLORIN (CI2) Khlorin adalah gas berwarna kuning kehijau-hijauan dengan karakter bau yang tajam. Meskipun tidak di klasifikasikan sebagai gas eksplosif klholrin akan bereaksi secara ekplosif atau berubah menjadi suatu senyawa eksplosif bila diombinasikan dengan zat seperti acetilin, amoniak, hydrogen dan gas bahan bakar.

Khlorin sangat beracun , racun akan masuk melalui paru – paru dan menghalangi sistem pernafasan . Gas khlorin dosis tinggi dapat mengakibatkan kematian dengan cepat.

by Toha N A HSE & WI

36

GAS KHLORIN (CI2) Lembar data gas khlorin : CI2 Bahaya : Tidak akan meledak Klasifikasi kesehatan : sangat beracun Exposure limit: (OSHA) PEL / TWA : 0,5 ppm (ACGIH) STEL :1ppm (OSHA) IDLH : 30 ppm Industri

: Kolam renang umum, instalasi proses pengolahan air limbah

by Toha N A HSE & WI

37

GAS KHLORIN (CI2) TINGKATAN DALAM PPM

KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK-EFEK PADA MANUSIA

3,5

Tingkatan Kontaminasi uang diperboleghkan ( OSHA,ACGIH ) Iritasi pada membran mukosa, mata dan sistem pernafasan menimbulkan bau yang mudah dikenali

15

Menyebabkan iritasi tenggorokan dengan cepat

30

Kontaminasi maksimum selama periode 30 menit

100 - 150

Sakit, sesak dada, dan kematian yang disebabkan kontaminasi yang berkelanjutan

O,5

3

by Toha N A HSE & WI

38

NETROGEN ( N2 ) • Nitrogen adalah: gas Aspyxiant yang sangat membahayakan pada konsentrasi tinggi.karena mengusir oksigen yang ada pada udara. • Pada kondisi normal udara yang kita hirup mengandung N2 78%. • Ketika konsentrasi N2 meningkat bertambah maka konsentrasi oksigen akan berkurang. Sehingga oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh Manusia tidak mencukupi yang mengakibatkan Otak kekurangan oksigen , pingsan bahkan kematian by Toha N A HSE & WI

39

NITROGEN DIOKSIDA Nitrogen Dioksida adalah: gas berwrna coklat kekuningan dengan sifat bau yang tajam, tak enak. Nitrogen dioksida larut dalam saat zat ini bereaksi ke asam nitrat normal. NO2 dapat ditemukan pada industri-industri dimana pembakaran minyak diesel terjadi. Komponen yang paling beracun pada emisi disel adalah Nitrogen dioksida Kontaminasi nitrogen dioksida dosis rendah dapat menyebabkan iritasi mata dan tenggorokan,sakit kepala, mual, dan kehilangan tenaga secara bertahap. NO2 dosis tinggi dapat menyebabkan edema paru ( air dalam paru-paru ) dan kematian. by Toha N A HSE & WI

40

EFEK DARI BERBAGAI TINGKAT NO2 TINGKATAN DALAM PPM 0.2-1 1 5-10

EFEK-EFEK PADA TUBUH MANUSIA Bau tajam tak enak yang dapat dirasakan Permesible Exposure Level (OSHA, ACGIH ). Iritasi hidung dan tenggorokan.

20

Iritasi pada mata

50

Kontaminasi maksimum untuk suatu periode waku 30 menit

100-200

Rasa sesak di dada,bronchitis akut, dan kematian akibat kontaminasi berkelanjutan by Toha N A HSE & WI

41

GAS-GAS MUDAH TERBAKAR ( COMBUSTIBLE GAS )

Pengertian dari Flammable atau Combustible gas adalah; suatu gas yang mana mempunyai flash point yang cukup rendah dan mempunyai range explosive yang cukup luas untuk membuat potensi terbakar. Sedangkan flammable sendiri mempunyai pengertian sifat mudah terbakar dari suatu subtance Kalau kita membahas mengenai combustible gas maka akan sangat erat kaitannya dengan istilah-istilah Lower Explosive Limit ( LEL ) dan Uper Explosive Limit ( UEL ) by Toha N A HSE & WI

42

REAKSI TERJADINYA API Potensi bahaya adanya kebakaran atau ledakan selalu ada ketika ada akumulasi gas-gas yang mudah terbakar ( Flammable gas ). Area seperti sewer ( genangan air) gas-gas terbentuk secara alamiah dari raw sawage seperti gas methane dan gas H2S. Gas-gas ini jika terjebak dalam suatu tempat yang terbatas maka akan sulit untuk terurai di udara bebas maka bahaya akumulasi flmmable gas ini akan selalu ada. by Toha N A HSE & WI

43

by Toha N A HSE & WI

44

Dalam Proses yang lain seperti ruagan tertutup, gas-gas ini kemungkinan terakumulasi untuk jangka waktu yang lama dan kemungkinan tidak terdeteksi sampai pengetesan gas delakukan. Untuk dapat terbakar dan terjadinya ledakan, campuran flamable gas ini memerlukan reaksi dengan oksigen dengan kadar yang cukup dan terpapar dengan sumber-sumber percikan api. Hal ini tidak boleh terjadi didalam “Safe Working Practices” atau bekerja dengan cara-cara yang aman. Untuk itu agar bahaya ini bisa terkontrol, digunakan surat ijin kerja ( permit to work) by Toha N A HSE & WI

45

Gas Hydrokarbon Minyak mentah dan gas alam terbentuk dari sisa-sisa binatang ataupun tumbuhan dan mengandung ribuan komposisi kimia yang berbeda. Material yang paling banyak adalah mengandung campuran dari Hydrogen (H) atau Carbon (C) dan ini dikenal dengan nama hydrocarbon

by Toha N A HSE & WI

46

Mendeteksi gas-gas hydrokarbon Campuran dari flamable gas ataupun uap yang mudah terbakar dengan udara atau oksigen hanya akan terbakar jika flamable gas tersebut dalam konsentrasi tertentu dan adanya kehadiran sumber-sumber percikan. Syarat untuk terjadinya api atupun ledakan dari gas-gas yang mudah terbakar adalah adanya konsentrasi yang melebihi konsentrasi minimum dari gas-gas tersebut Jika konsentrasi dari gas tersebut terlalu rendah maka gas-gas tersebut akan larut dalam udara dan molekul-molekulnya akan terpisah oleh jarak yang cukup renggang sehingga tidak akan menimbullkan ledakan. Untuk flamable gas yang memerlukan udara untuk terjadinya proses pembakaran, kemudian selanjutnya kita definisikan sebagai “Explosive limit” by Toha N A HSE & WI

47

Lower Explosive limit (LEL) / Lower Flammable Limit (LFL) • Batas konsentrasi minimum dari combustible gas yang bercampur dengan udara dimana suatu gas akan meledak. Konsentrasi ini dinyatakan dalam % Volume (%V). Sedangkan instrument pengukur combustible gas umumnya mempunyai satuan sebagai faktor prosentasi dari point LEL (%LEL)

• Jika Konsentrasi gas-gas tersebut masih dibawah L.E.L maka gas tersebut terlalu miskin untuk terjadinya ledakan melalui campuran tersebut by Toha N A HSE & WI

48

Upper Explosive limit (UEL) / Upper Flammable Limit (UFL) • konsentrasi maksimum dari combustible gas yang bercampur dengan udara dimana suatu gas akan meledak

• Konsentrasi diatas U.E.L adalah terlalu kaya/jenuh dan tidak cukup oksigen untuk terjadi pembakaran/ledakan

by Toha N A HSE & WI

49

High Explosion Limit 10 % % of Crude Oil Vapor)

Too Rich

1% Lower Explosion Limit

Lack of O2

FLAMMABLE RANGE Too Lean

21 %2 Crude Oil Gasoline Kerosene Butane Propane

% of O2 in the Air

10 %

1% - 10% 1.4% - 7.7% 1.6% - 6% 1.6% - 8.5% 2.3% - 9.5%

1.45% - 8% 1.2% - 7% 2.5% - 80% 2.1% - 13%

Benzene Toluene Acetylene Acetone Methane

by Toha N A HSE & WI

5.0% - 15.0%

NFPA 325, Fire hazard Propertes of Flammabel Liquid, Gasses, and Volitile Solids,1994 edition

50

Oksigen (O2) Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan oksigen yang berada diudara bebas dengan kadar oksigen sekitar 20,9%. Untuk tetap bisa bernafas dengan normal maka oksigen yang diperlukan oleh manusia adalah 19.5 – 23.5% JHika diluar amabng tersebut maka oksigen ini juga akan membahayakan kehidupan manusia

by Toha N A HSE & WI

51

Kekurangan oksigen (Oxygen Deficiency) • Disebut dengan kekurangan oksigen jika kandungan oksigen diudara bebas kurang dari 19,5%

• Penyebab: - Konsumsi oksigen - Oksidasi -Adanya bakteri - Displacement ( Penggantian) N2,CO2,dll by Toha N A HSE & WI

52

Pengayaan oksigen (Oxygen Enrichment) • Disebut dengan kaya oksigen jika kandungan oksigen diudara bebaslebih dari 23% • Bisa menimbulkan bahay api • Material akan terbakar lebih cepat • Penyebab - Kebocoran Valve - Kebocoran Cylinders by Toha N A HSE & WI

53

% per Volume

KONDISI YANG DIAKIBATKAN / EFEK PADA MANUSIA

23

Tingkat aman maximum

21

Konsentrasi normal di udara

19,5

Tingkat aman minimum

17

Mulai kesulitan untuk memutuskan

16

Tanda pertama anaksia muncul

16-12

Pernafasan dan denyut nadi meningkat

14-10

Ketidaksadaran berlanjut, emosi meningkat,kelelahan abnormal pada tiap upaya

6 - 10%

Mual dan muntah-muntah, tidak mampu bergerak bebas dan kehilangan kesadaran mungkin terjadi

6%

Kejang dan terjadi sesak nafas,ketegangan pernafasan dan beberapa menit kemudian detak jantung berhenti by Toha N A HSE & WI

54

PENGENALAN GAS DETEKTOR DAN PRINSIP KERJA SENSOR

by Toha N A HSE & WI

55

PENGENALAN GAS DETEKTOR DAN PRINSIP KERJA SENSOR • Gas detector type portable atau yang dapat dibawabawa mempunyai cara pemakaian yang berbeda-beda. Kegunaanya juga berbeda-beda tergantung dari designe dan spesifikasi teknisnya.

• Gas detector yang berukuran kecil biasanya dikenal nama hend held gas detector, umumnya digunakan untuk mengetes adanya kebocoran,spot check,ataupun untuk monitor keberadaan gas-gas berbahaya dan beracun disekitar kita. Umumnya gas detector ini sudah dilengkapi dengan audible dan visual alarm by Toha N A HSE & WI

56

• Gas detector yang berukuran lebih besar biasanya digunakan untuk memonitor gas beracun secara temporer dimana suatu pekerjaan sedang berlangsung yang mana sangat potensial untuk terpapar dengan gasgas tersebut. Misalnya saat ada pekerjaan welding di prodution area, loading/unloading fuel,atau pekerjanpekerjaan yang memerlukan “certificate gas free” • Setiap orang yang menggunakan gas detector harus sudah mendapatkan training sebelumnya dan dapat menggunakan gas detector tersebut dengan benar. • INGAT!! • Gas detector adalah salah satu alat yang dikategorikan dalam “LIFE SAVING DEVICE” (alat penyelamat hidup)

by Toha N A HSE & WI

57

Combustible Gas Detector/Indicator Explosif Gas detector atau combustible gas detector umumnya menggunakan sensor jenis catalytic. Campuran udara dan gas-gas yang mudah terbakar akan masuk secara disfusi kedalam chamber pembakaran. Meskipun prinsip kerjanya menggunaka sestem pembakaran, tetapi alat ini tetap aman digunakan di area yang mengandung gas mudah terbakar karena ada flame arestor untuk mencegah efek pembakaran ini kel;uar dari chamber pembakaran. Satuan pembacaan yang umum dari flamable gas detector adalah %LEL. Meskipun ada juga gas detector yang mempunyai pembacaan dalam ppm, misalnya untuk leak detector,serta satuan % vapour by volume(% V/V). Satuanm ini biasanya digunakan untuk sensor-sensor yang menggunakan teknologi infra merah.

by Toha N A HSE & WI

58

Catalytic Diffusion Sensor •

Catalytic diffusion sensor umumnya digunakan untuk mendeteksi combustible gas dan vapors. Prinsip kerja sensor ini adalah berdasarkan adanya perubahan panas pada salah satu elemen pada rangkaian jembatan Wheat stone yang disebabkan oleh adanya kontak dengan gas yang mudah terbakar. Semakin tinggi konsentrasi gas yang mudah terbakar maka akan semakin panas temperature dari element tersebut perubahan panas ini oleh sirkuit akan di konversikan kedalam pembacaan konsentrasi gas-gas yang mudah terbakar. Umumnya satuannya adalah % LEL Metal Sinter Disk Detection Element

Compensating Element Wheatstone Bridge

Karena dalam sensor terjadi suatu proses pembakaran maka sensor ini harus dibuat untuk memenuhi standar “instrisically safe” sehingga tidak akan memicu terjadinya kebakaranby Toha N A HSE & WI

59

Catalytic Sensor Untuk cataliytic sensor, karena prinsipkerjanya menggunakan katalist, maka lam kelamaan akan berkurang kemampuan untuk mengadakan pembakaran. Untuk itu explosive meter harus dipastikan dari waktu kewaktu dengan menggunakan gas kalibrasi. Beberapa uap gas dikenal sebagai racun untuk katalis dalam sensor tersebut . Racun ini akan menyebabkan sensor kehilangan sensitivitas. Racun untuk katalist yang paling terkenal adalah silicone dan uap gas dari bahan bakar yang mengandung timbal.

by Toha N A HSE & WI

60

INGAT • Sebelum menggunakan peralatan ini maka harus dipastikan terlebih dahulu dengan gas standart untuk memastikan bahwa hasil pembacaanya adalah benar.

• Hal – hal yang harus diprthatikan dalam penggunaan flamable detector: -

-

pada waktu menghidupkan gas detector ini maka harus berada pada tempat dengan udara yang bersih Pada saat melakukan pengukuran untuk gas-gas mudah terbakar ada kemungkinan terjadi layer-layer konsentrasi sehingga perlu dilakukan spot check untuk titik-titik yang mewakili Uap combustible gas yang mengandung air kemungkinan bisa menutup pori-pori di flame arrestor sehingga sensor tidak bisa membaca kehadiran gas-gas mudah terbakar. Combustible gas detector biasanya memang hanya untuk mendeteksi uap gas mudah terbakar bukan untuk mendeteksi kehadiran dust/material combustable. by Toha N A HSE & WI

61

• Alat pengukur untuk gas-gas mudah terbakar yang digunakan secara regular harus selalu diinspeksi dan dipastikan bahwa pembacaanya adalah akurat • Jika alat-alat pendeteksi tersebut jatuh atau terkena air,terbentur maka sebelum di gunakan kembali harus dipastikan alat tersebut bisa membaca dengan benar. • Jika menggunakan alat pendeteksi ini maka ada kemungkinan kehadiran gas-gas beracun juga sehingga hal ini juga harus diperhatikan.

by Toha N A HSE & WI

62

Electrochemical Sensor Sebagian besar alat pendeteksi gas beracun saat ini adalah menggunakan teknologi “electrochemichal sensor” / sensor electrokimia. Komponen utama sensor ini terdiri dua buah electroda (katoda dan anoda). Kedua electroda ini terbungkus dalam suatu larutan kimia electrolit dan ditutup dengan suatu membran yang porous dimana gas bisa masuk. Pada saat gas kontak dengan larutan kimia maka akan terjadi reaksi kimia yang dapat menghasilkan arus listrik. Semakin tinggi konsentrasi gas yang masuk maka akan semakin tinggi pula arus listrik yang dihasilkan. Arus listrik ini akan diubah menjadi bentuk signal dan dikonversikan kedalam pembacaan ppm atau % volume. by Toha N A HSE & WI

63

Electrochemical Sensor Membrane

Electrolyte Electrolyte 1. Gas to be Measured 2. Dust & Mist Filter 3. Diffusion Membrane 4. Measuring Electrode 5. Electrolyte 6. Reference Electrode 7. Counter Electrode by Toha N A HSE & WI

64

Infrared Sensor • Prinsip kerja sensor infra red berdasarkan bahwa semua gas akan menyerap “light energy” /sinar infra red pada panjang gelombag yang spesifik • Konsentrasi gas merupakan proporsi dari sejumlah energy cahaya yang diserap. • Menggunakan lifter optik untuk absorption pada panjang gelombang yang spesifik • Panjang gelombang dari sinar infra red yang diserap ini berbeda-beda untuk tiap gas • Gas dengan konsentrasi yang lebih tinggi akan lebih banyak menyerap sinar infra red

by Toha N A HSE & WI

65

Infrared Sensor

1.) IR Light Source 2.) Lens 3.) Cuvette / Chamber 4.) Mirror 5.) Lens 6.) Beam Splitter 7.) Light Filter 8.) Measure Detector 9.) Light Filter 10.) Comp. Detector by Toha N A HSE & WI

66

Kelebihan Infrared sensor - Dapat mendeteksi gas dalam kondisi lingkungan yang “inert” tidak ada oksigen (o% oksigen) atau kurang oksigen - Tidak terpengaruh oleh silikon dan timbal - Respon sangat cepat

Kekurangan Infrared sensor - Tidak dapat mendeteksi O2, N2, H2, Cl2 - Akan mempunyai interference yang cukup significance dengan uap air - Harganya mahal

by Toha N A HSE & WI

67

Aturan umum Pengoperasian Gas Detector • Bacalah buku manual sebelum menggunakan. Sebelum kita mengoperasikan gas detector maka sangat penting untuk terlebih dahulu membaca buku manual dan spesifikasi teknis darialat tersebut. Sehingga kita mengetahui dengan pasti hal-hal yang harus kita lakukan sebelum kita mengoperasikan gas detector. Salah dalam mengoperasikan gas detector dapat membahayakan keselamatan orang lain, bahkan bisa membabkan kematian. Gas detector juga instrument yang harus dilakukan perawatan secara periodik

by Toha N A HSE & WI

68

• Melakukan Function test harian. sebelum digunakan tiap hari maka direkomendasikan gas detector ini untuk dilakukan testing dengan cara menggunakan gas kalibrasi yang telah diketahui konsentrasinya. Pembacaan detector harus dalam range 10% dari konsentrasi yang sebenarnya tertera dalam cylinder gas kalibrasi

• Gunakan Gas detector tersebut dengan benar jangan menggunakan gas detector untuk mendeteksi selain combustible gas atau toxic gas yang berada dalam udara

• Hati-hati dengan bahan pengganggu bagi combustible sensor Sensor-sensor combustible gas yang menggunakan teknologi catalic diffusion sangat dipengaruhi oleh silikon,halogens bebas dan metalic okside. Jika gas-gas tersebut hadir diudara yang kita ukur, maka kita harus semakin sering melakukan kalibrasi by Toha N A HSE & WI

69

• Lakukan dengan cara yang aman Setiap ada alaram atau indikasi didalam screen yang menandakan kehadiran gas beracun, kelebihan atau kekurangan oksigen ataupun kehadiran gas-gas mudah terbakar,maka kita harus segera mengamankan diri terlebih dahulu sesuai dengan prosedur yang berlaku diperusahaan.

• Lakukan kalibrasi secara periodik. - lakukan kalibrasi sesuai dengan kalibrasi schedule jika gas detector tidak menunjukkan adanya kondisi yang abnormal - Lakukan kalibrasi jika dalam bump test pembacaan diluar range +/10% dari konsentrasi gas yang kita gunakan. - jika pembacaan sensor diluar range dari kemampuan sensor untuk membaca (over range) by Toha N A HSE & WI

70

PERALATAN UNTUK GAS TESTING

by Toha N A HSE & WI

71

PERALATAN UNTUK GAS TESTING • Secara umum alat-alat pendeteksi gas-gas beracun maupun gas-gas berbahaya ini dapat dikelompokan menjadi tiga macam. - Fixid Monitoring system - Poartable Gas detector - Personal detector • Untuk keperluan gas tester yang digunakan adalah tipe portable gas detector dan personal gas detector. Tiaptiap jenis peralatan tersebut mempunyai spesifikasi kegunaan yang khusus , serta kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Sebagai seorang petugas gas tester maka kita harus dapat memilih dan by Tohatersebuit N A HSE & WI dengan benar. 72 menggunakan peralatan

• Kemajuan teknologi dalam pembuatan peralatan gas testing khususnya gas detector sangatlah pesat. Berbagai macam feature/menu sekarang ini banyak dimiliki oleh gas detector.misalnya menu penyimpanan data, featur untuk peringatan waktu kalibrasi dan penyimpanan data-data kalibrasi serta featur featur lainnya. Untuk dapat memanfaatkan feature-feature tersebut maka sebelum menggunakan gas detector harus kita pelajari terlebih dahulu secara detail. Tiap-tiap gas detector akan mempunyai spesifikasi dan cara pengoperasian yang berbeda-beda sehingga sebelum kita menggunakan gas detector tersebut kita harus mempelajari secara detail petunjuk penggunaan dari pabrik yang mengeluarkan. Pada waktu membeli gas detector biasanya vendor akan memberikan training bagaimana cara menggunakan gas detector tersebut. by Toha N A HSE & WI

73

FIXED POINT MONITORING SYSTEM • Fixed point monitoring system digunakan hanya sebagai sestem peringatan (warning) bahwa telah terjadi suatu pelepasan gas ditempat dimana sensor tersebut dipasang. Alat ini bukanlah alat ukur yang bisa dibawa kemana-mana sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat untuk gas testing. • Alat ini bukan sebagai alat ukur tetapi sebagai early warning saja. • Secara umum terdiri dari tiga bagian yang merupakan satu kesatuan yaitu: - Monitor/controler - Sensor - Alarm

by Toha N A HSE & WI

74

FIXED SYSTEM

Alaram

Monitor

Sensor & Transmiter by Toha N A HSE & WI

75

PORTABLE GAS DETECTOR • Portable Gas detector adalah alat untuk mendeteksi kehadiran gas yang dapat dibawabawa.bentuknya kecil biasanya ringan sehingga mudah untuk digunakan dilapangan.

• Portable gas detector berdasarkan jumlah yang dapat didteksi maka dapat dikelompokkan menjadi: - Singgle gas detector - Multi gas detector by Toha N A HSE & WI

76

SINGLE GAS DETECTOR • Single gas detector merupakan suatu alat pendeteksi kehadiran gas-gas baik itu gas beracun maupun gas-gas mudah terbakar dimana hanya dapat digunakan untuk mendeteksi satu jenis gas.

• Pada beberapa brand sensor dapat diganti-ganti sesuai dengan gas yang akan kita ukur • Sensor-sensor yang umum adalah untuk gas-gas: - H2s, O2, CO, LEL dll

by Toha N A HSE & WI

77

Contoh Single gas Detector

by Toha N A HSE & WI

78

MULTI GAS DETECTOR • Multi gas detector merupakan suatu peralatan pendeteksi gas yang dapat membaca beberapa jenis gas dalam waktu yang bersamaan. Satu alat ini dapat mendeteksi 1-6 jenis gas yang berbeda-beda tyergantung dari sensor yang digunakan. • Sensor yang umum terdapat dalam alat ini yang dipasang secara bersamaan biasanya H2S, CO, O2, dan LEL. Kombinasi sensor ini sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan khususnya untuk pendeteksian dalam ruang tertutup. • Untuk brand-brand dan type tertentu sudah terdapat aspirated pump (pompa hisap) sehingga dapat digunakan untuk mengambil sampel dari tempat-tempat yang jauh dengan menggunakan bantuan tubing atau sampale hose.

by Toha N A HSE & WI

79

Contoh-contoh Multi Gas Detector

by Toha N A HSE & WI

80

Contoh Combustible Gas Detector • Salah satu contoh Combustible gas detector ini hanya bisa digunakan untuk mendetecsi kehadiran gas-gas mudah terbakar

by Toha N A HSE & WI

81

Personal Gas Detector • Personal gas detector atau biasanya juga dikenal dengan nama hand held pump detector adalah suatu alat untuk mengetahui konsentrasi gas yang kita ukur dimana cara kerjanya adalah berdasarkan reaksi reagent kimia yang terdapat dalam analyzer tube dengan gas yang kita ukur.cara kerja alat ini tidak menggunakan listrik tetapi dengan menggunakan pompa yang kita gerakan. Alat ini hanya akan bekerja pada waktu kita operasikan dan tidak bisa mendeteksi kehadiran gas-gas secara otomatis seperti halnya gas detector. Karena spesifikasi inilah maka alat ini tidak dikelempokkan sebagai alat pendeteksi tetapi sebagai alat untuk mengukur jimlah konsentrasi gas disekitar kita. by Toha N A HSE & WI

82

Contoh hand Held Sampling Pump

Dragger

RAE LP-1200 hand pump

by Toha N A HSE & WI

83

Prosedur Penggunaan Personal Gas detector • Pastikan tube yang akan kita gunakan sesuai denagn gas yang akan jita ukur • Pastikan tube dalamrange skala untuk gas yang akan kita ukur. • Pastikan tube belum expire • Patahkan kedua ujung tube • Letakan ujung tube kedalam inlet pump dan pastikan tanda panah mengarah ke pump sesuai dengan arah aliran udara yang masuk. • Arahkan ujung tube ketempat yang akan diukur konsentrasinya. • Lakukan pengukuran dengan pump stroke sesuai dengan yang diinstruksikan • Tunggu sesuai dengan waktu yang diinstruksikan untuk mengambil sample. • Pembacaan berdasarkan perubahan warna yang tertera dalam skala.

by Toha N A HSE & WI

84

Multi Gas Detector • Multi gas detector merupakan suatu peralatan pendeteksi gas yang dapat membaca beberapa jenis gas dalam waktu yang bersmaan satu alat ini dapat mendetecsi 1-6 jenis gas yang berbeda-beda tergantung dari sensor yang digunakan • Sendor yang umum terdapat dalam alat ini yang dipasang secara bersamaan biasanya,H2S,CO,O2,LEL.kombinasi sensor ini sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan khususnya untuk pendeteksian dalam ruang tertutup. • Untuk brand-brand dan type tertentu sudah terdapat aspirated pump(pompa hisap) sehingga dapat digunakan untuk mengambil sample dari tempat-tempat yang jauh dengan menggunakan bantuan tubing atau sample hose by Toha N A HSE & WI

85

Contoh-Contoh Multi Gas Detector

by Toha N A HSE & WI

86

Assesories Peralatan Pendeteksi • Hand aspirated pump Sampling pump berfungsi untuk mengalirkan sampel dari ujung tubing pengukuran ke sensor.Peralatan gas detector ada yang dilengkapi dengan internal sampling pump dan external sampling pump. Internal sampling pump sudah “built in” didalam detector itu sendiri. Sedangkan external sampling pump bisa dipasang dan dilepaskan sesuai dengan kebutuhan. Ada kalanya pengukuran yang sifatnya monitoring memerlukan sestem difusi saja sehingga sampling pump tidak diperlukan. Pemakaian sampling pump akan memperpendek waktu pakai baterai. by Toha N A HSE & WI

87

Hand Aspirated pump by Toha N A HSE & WI

88

• Sampling probe • Sampling probe digunakan sebagai assesories gas detector untuk mengambil sampel dari tempat yang jauh.sampling probe ini erat kaitanya dengan motorized sampling pump. Sampling probe tidak bisa bekerja sendirian. Tetapi harus dikombinasikan dengan motorized sampling pump. by Toha N A HSE & WI

89

• Pada saat melakukan pengukura dengan sampling pump dan probe maka harus diperhitungkan “ respose Timenya” yaitu waktu yang dibutuhkan oleh sampel dari ujung tubing/probe sampai terbaca oleh sensor. • Misal: suatu gas detector mempunyai kemampuan sampling pump untuk menghantarkan sample 2 feet/detik. Waktu sensor untuk terekspose secara menyeluruh 1 menit. Panjang tubing yang digunakan 30 ft. berapakah lama minimal kita harus menunggu pembacaan tersebut? Minimal lama pembacaan = 30 ft/2ft/detik = 15 detik + 1menit = 1 menit 15 detik. Beda manufacture beda waktu sensor terekspose. by Toha N A HSE & WI

90

BUMP TEST DAN KALIBRASI • Gas detector adalah suatu alat yang dikategorikan kedalam life saving device.untuk itu gas detector harus dipastikan benar-benar berfungsi dengan baik sebelum digunakan. • Alat-alat gas monitoring didesign untuk melindungi personel dari bahaya yang tidak terlihat yang mingkin ada disekitar tempat kita bekerja,ataupun dalam ruangan tertutup. • Alat-alat pendeteksi gas yang dalam pembacaannya tidak akurat bisa menjadi penyebab kecelakaan yang fatal ataupun kematian. Terpapar dengan gas beracun dengan konsentrasi pada level yang membahayakan ataupun adanya kekurangan oksigen akan menyebabkan pekerja mengalami kecelakaan yang serius ataupun menjadi penyebab kematian.

by Toha N A HSE & WI

91

Menurut ISEA ( The Internasional Safety Equipment Assosiasition ), merekomendasikan paling sedikitnya verifikasi keakuratan sensor dilakukan setiap hari sebelum alat tersebut dugunakan. Pengecekan fungsi (bump test) direkomendasikan untuk dilakukan setiap saat sebelum alat tersebut digunakan. Bump test dilakukan dengan cara mengetest gas detector tersebut dengan gas yang telah duketahui konsentrasinya dengan tujuan untuk mengetahui sensor tersebut dapat membaca dengan baik serta alarm system juga berfungsi dengan baik. Pada dasarnya bump test adalah memberikan gas yang sebenarnya sehingga sensor seperti kontak langsung dengan gas yang didetiksi di udara bebas. Semua fungsi indikasi detector yang telah diatur jika kontak dengan gas maka akan aktif seperti aktivasi peringatan alarm rendah maupun tinggi serta fungsi-fungsi yang lain. Jika pada saat bump test gas detector mengalami kegagalan pembacaan maka kalibrasi secara keseluruhan harus dilakukan. Jika seting point alarm sudah terlewati dan tidak ada indikasi alarm yang berbunyi maka seting point alarm harus dilakukan pengecekan kembali. Setelah semua pengecekan dan penyetelan ulang dilakukan maka bump test harus kembali dilakukan. by Toha N A HSE & WI

92

GAS DETECTOR ALARAM SETTING POINT

GAS

LOW ALARAM

HIGH ALARAM

H2S

10 ppm

20 ppm

CO

35 ppm

70 ppm

LEL

10%

20 %

O2

19,5 %

23%

SO2

2.ppm

4 ppm

HCN

5 ppm

10 ppm

CO2

0,5%

1%

by Toha N A HSE & WI

93

Alasan utama untuk melakukan kalibrasi secara regular dan benar. • Kalibrasi yang dilakukan dengan benar akan membantu kita untuk memastikan bahwa alat-alat pendeteksi akan memberikan respon yang akurat sesuai dengan jenis sensornya. Dan akan memberikan peringatan untuk penggunaanya pada saat mencapai lavel yang berbahaya. • Alat pendeteksi gas sering dioperasikan dalam lingkungan yang kotor ataupun disimpan ditempat-tempat yang tidak sesuai dengan petunjuk dari pabriknya. Hal ini akan bisa menjadi penyebab pembacaan yang tidak akurat • Secara fisik instrumentnya kemungkinan tampak dakam kondisi yan bagus Tetapi secara internal kemungkinan bisa saja mengalami kerusakan.

• kalibrasi secara regular merupakan satu-satunya cara untuk memastikan instrument masih dapat bekerja dengan baik. • keselamatan pekerja adalah yang utama by Toha N A HSE & WI

94

Kapan dilakukan Bump test dan Kalibrasi ? Sebenarnya ada dua cara untuk mengetahui keakuratan pembacaan instrument, yaitu dengan cara melakukan test fungsi (bump test) serta melakukan kalibrasi secara penuh. Bump test sebenarnya memferivikasi hasil kalibrasi dengan cara menggunakan konsentrasi gas yang sudah diketahui konsentrasinya dan dibandingkan dengan hasil pembacaan instrument tersebut. Jika hasil pembacaan dari instrument tersebut masih dalam toleransi yang diijinkan oleh manufacture maka berarti alat tersebut pembacaanya akuurat. Jika hasil bump test tidak dalam batas yang dapat diterima,maka alat tersebut harus dilakukan kalibrasi secara menyeluruh. Kalibrasi secar penuh merupakan penataan ulang pembacaan dalam instrument agat dapat membaca sesuai dengan konsentrasi gas yang digunakan. Kalibrasi secara penuh sebenarnya dilakukan jika bump test tersebut gagal atau instrument tersebut setelah mengalami perbaikan. by Toha N A HSE & WI

95

Kapan dilakukan Bump test dan Kalibrasi ? • Sering sekali membingungkan kapan sebenarnya bump test dan kalibrasi dilakukan. Untuk mengklarifikasi masalah ini maka ISEA mengeluarkan pernyataan yang berhubungan dengan masalah ini.

• “Bump test” atau kalibrasi secara menyeluruh dari portable instrument dengan pembacaan langsung harus dilakukan setiap hari sebelum digunakan dengan cara sesuai dengan petunjuk dari manufacture,menggunakan gas kalibrasi (gas test) yang sesuai/tepat. Jika instrument gagal dalam melakukan bump test, maka instrument tersebut harus dilakukan kalibrasi secara penuh/menyeluruh by Toha N A HSE & WI

96

• Bump test sangat mudah dilakukan karena biasanya tidak memerlukan penyetelan instrument secara khusus. Alat-alat yang digunakan untuk melakukan bump test terdiri dari cylinder gas kalibrasi yang sudah diketahui konsentrasinya,regulator sebagai saluran keluar dan pengaturan jumlah gas dikeluarkan,serta tubing penghubung antara regulator dan tabung gas.. by Toha N A HSE & WI

97

Prosedur melakukan Bump test secara umum dapat dilakukan sebagai berikut: • Hidupkan gas detector dan tunggu sampai warm up selesai. • Lakukan pengetesan dengan gas yang telah diketahui konsentrasinya. • Perhatikan respo sensor terhadap gas yang telah kitadigunakan. • Pastikan alarm berfungsi sesuai dengan setting point yang telah ditentukan • Lepaskan gas dari detector dan tunggu monitor sampai pembacaan kembali “ ZERO” • Lakukan pencatatan untuk hasil pembacaan dalam format-format yang umum digunakan.

by Toha N A HSE & WI

98

Gas Kalibrasi. • National Institut Of Standart and Technology (NIST) merekomendasikan, komposisi didalam cylinder gas kalibrasi selalu dianalisa untuk memastikan jenis dan konsentrasi gas sesuaidengan yang diperlukan. Gas kalibrasi dari industri Scientific Corporation misalnya mempunyai akurasi +/- 2%. Misal 100 ppm carbon dioksidea mempunyai tingkat keakuratan antara 98 ppm – 102 ppm by Toha N A HSE & WI

99

Rekomendasi penggunaan diposable gas cylinder regulator 1.

Sebelum memasang regulator ke cylinder, maka harus dopastikan regulator dalam posisi ON. Kemudian pastikan ujung regulator jangan menghadap ke muka kita tetapi menghadap ke lantai. Pada waktu regulator sudah benar-benar terpasang kemudian tutup regulator dalam posisi OFF (mati).prosedur ini akan membantu untuk mensegah adanya tekanan yang terjebak didalam regulator pada saat pemasangan cylinder.

2.

Gunakan tubing penghubung antara regulator dan gas detector secukupnya untuk menghibdari distorsi dalam sistem gas yang digunakan. Umumnya yang digunakan adalah tubing jenis teflon.

3.

Jangan menyimpan cylinder dengan regulator terpasang, hal ini untuk menghindari adanya kebocoran serta kerusakan-kerusakan dari sealnya.

by Toha N A HSE & WI

100

4. Jangan pernah membuka atau menutup swich on/of regulator terlalu kencang ketika menutup regulator. Untuk menutup regulator memerlukan beberapa saat untuk menghentikan aliran gas setelah regulator tertutup karena tekanan dalam regulator sedang dilepas. 5. Lakukan kalibrasi ditempat yang nyaman,terbuka,ventilasi cukup bagus,jangan sampai regulator atau cylinder kalibrasi terjatuh. 6. Selalu mengikuti petunjuk penggunaan dari manufacture untuk dapat menggunakan dan melakukan kalibrasi dengan benar.

by Toha N A HSE & WI

101

Contoh cylinder gas kalibrasi dengan berbagai macam ukuran

Contoh berbagai macam regulator untuk cylinder kalibrasi dengan berbagai macam ukuran dan type

by Toha N A HSE & WI

102

Aturan Untuk Melakukan Klaibrasi • Untuk dapat melakukan kalibrasi dengan benar,maka kita harus mengikuti petunjuk kalibrasi yang dilakukan oleh manufacture.tipe gas kalibrasi, gas regulator, tubing, serta calibrasi adaptor merupakan alat-alat yang harus tersedia pada saat melakukan kalibrasi. Menggunakan peralatan kalibrasi yang disediakan oleh manufatur akan lebih memastikan bahwa kalibrasi bisa dilakukan dengan benar. • Hanya dengan menggunakan gas kalibrasi standart yang masih valid atau belum kedaluarsa, karena dalam kalibrasi gas kalibrasi inilah alat yang sangat penting. Biasanya gas kalibrasi ini juga sertakan “traceable certificate” dari manufacturnya. • Petugas yang melakukan kalibrasi adalah petugas terlatih untuk metode melakukan kalibrasi. Sekarang ini umumnya alat pendeteksi didesign untuk dapat dilakukan kalibrasi dilapangan. by Toha N A HSE & WI

103

Contoh Cara melakukan Kalibrasi A. PERSIAPAN KALIBRASI Sebelum Memulai kalibrasi, pastikan gas detector berada di udara bersih (fresh air) bebas dari combustable, CO, dan H2S. Untuk persiapan kalibrasi: 1. Matikan (Turn OFF) MSA Gas Detector 2. Biarkan gas detector dalam beberapa menit, untuk menyesuaikan dengan udara sekitar. B. PROSEDUR KALIBRASI Pasang modul pompa (bila terpisah) seperti gambar di bawah

by Toha N A HSE & WI

104

2. Tekan tombol PAGE dan RESET kemudian diikuti dengan menekan tombol ON/OFF. Gas detector akan ON. Muncul tampilan seperti berikut

Untuk membatalkan Kalibra Tekan tombol PAGE (NO) atau tunggu beberapa detik, secara otomatis gas detector akan warming up dan masuk ke dalam mode opearasi.

Untuk Melanjutkan Kalibrasi: 3. Tekan Tombol RESET (YES), akan tampil layar APPLY FRESH AIR seperti ini :

by Toha N A HSE & WI

105

4.Tekan tombol RESET (READY), dan gas detector akan warm up beberapa saat dengan pesan “ADJUSTING ZEROES, PLEASE WAIT”. Selama waktu warm up dilayar akan tampil seperti berikut

5. Tunggu sekitar 15 detik sampai gas detector selesai warm up. Setelah warm up selesai, gas detector siap untuk dikalibrasi ; Tampilan yg pertama adalah kalibrasi Combustable gas :

by Toha N A HSE & WI

106

6. Pasang Gas sample (Gas Combustable) 7. Tekan RESET (READY

8. Buka valve gas sample, lihat nilai yang tertera di display. Tunggu beberapa detik, untuk memastikan gas sudah terdeteksi dengan sempurna 9. Tekan tombol PAGE (down) untuk mengurangi dan tombol RESET (up) untuk menambah nilai yang ditampilkan hingga sama dengan kandungan gas dari botol. Berikut nilai kandungan masing-masing gas sample : - Combustible = 58 % LEL - O2 = 20.9 % - CO = 50 ppm - H2S = 50 ppm by Toha N A HSE & WI

107

10. Bila nilai yang terbaca sudah sesuai dengan kandungan gas sample Tekan tombol ON/OFF (OK) . Tampilan berpindah ke sensor berikutnya yang akan di kalibrasi. 11. Apabila ingin melanjutkan kalibrasi tekan tombol RESET (READY) 12. Ulangi langkah 6 sampai 10 untuk mengkalibrasi sensor O2, CO dan H2S 13. Apabila semua kalibrasi sudah dilakukan akan muncul bunyi beeb yang panjang dan dilayar akan terbaca:

by Toha N A HSE & WI

108

14. Kemudian diikuti dengan

15. Lepas semua sambungan dari gas sample dan tekan tombol RESET (READY). Di layer terbaca

Dan biarkan gas sample kalibrasi hilang dari sensor (sekitar 30 detik) by Toha N A HSE & WI

109

16.Dengan bunyi beeb yang panjang MSA gas detector secara automatis mati

Pelaksanaan kalibrasi selesai

by Toha N A HSE & WI

110

• Calibrasi Station • Calibrasi station saat ini sudah sangat umum digunakan karena sangat mempermudah pemakai gas detector. Alat ini dapat melakukan kalibrasi secara otomatis tetapi memerlukan sambungan dengan gas kalibrasi. Pada beberapa type setelah melakukan kalibrasi alat ini dapat mencetak sendiri hasil kalibrasinya lengkap dengan S/N dari peralatan tersebut. Selain melakukan fungsi kalibrasi alat ini juga bisa dijadikan sebagai charger system dan datalogging station. by Toha N A HSE & WI

111

Cara-Cara Melakukan Pengukuran Dengan Menggunakan Gas Detector & Analyzer Tube • Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pengukuran dengan menggunakan gas detector ataupun dengan menggunakan handpump dan analyzer tube akan sangat tergantung denganbagaimana kita melakukan pengukuran. Cara-car melakukan pengukuran yang tidak benar akan memberikan hasil yang tidak benar juga. Hasil pengukuran yang tidak benar maka akan memberikan suatu interprentasi atupun pengambilan kesimpulan yang salah.hal ini sangat membahayakan karena hasil pengukuran yang dilakukan oleh seorang gas tester akan digunakan untuk menilai suatu pekerjaan aman atau tidak untuk dilakukan. Misalnya hasil pengukuran/pembacaan oksigen yang salah dalam suatu ruangan tertutup maka bisa menyebabkan kematian jika hasil tersebut digunakan sebagai dasar orang tersebut untuk memasuki ruangan tertutup. Ingat : hasil pengukuran yang salah sangat membahayakan keselamatan kita atau orang lain!!! by Toha N A HSE & WI

112

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengukuran: • Lakukan penilaian bahaya terlebih dahulu,kondisi pada saat pengukuran harus aman. • Pastikan gas detector yang kita gunakan mempunyai response yang bagus dan sudah terkalibrasi. • Perhatikan cara-cara mengoperasikan gas detector sesuai dengan buku petunjuk pengoperasian. • Gunakan PPE dengan lengkap. Jika diperlukan gunakan alat-alat perlindungan pernafasan agar kita terhindar dari paparan gas-gas yang berbahaya. • Lakukanlah dokumentasi atau pencatatan untuk setiap hasil pengukuran.

by Toha N A HSE & WI

113

Pengukuran pada ruangan tertutup Dalam ruangan tertutup atau confined space pengujian kandungan atmosfir atau yang biasanya dikenal dengan atmosferic testing secara umum mempunyai dua tujuan: mengevaluasi bahaya-bahay yang berkaitan dengan gas-gas beracun atau gas yang berbahaya yang terdapat pada ruangan tertutup Untuk melakukan verifikasi bahwa untuk masuk kedalam ruangan tertutup bahaya-bahay yang berkaitan dengan kandungan atmosfir adalah dalam batas-batas yang diperbolehkan. by Toha N A HSE & WI

114

kondisi atmosfir didalam ruangan tertutup karena terbatasnya ventilasi dan pergerakan udara didalam ruangan tersebut maka ada kemungkinan gas-gas yang akan kita ukur akan menempati atau berada pada strata atau lapisan-lapisan tertentu Misalnya gas-gas yang mempunyai berat jenis lebih ringan dari udara maka akan menempati bagian atas ruangan tertutup. Untuk gas-gas yang mempunyai berat jenis hampir sama dengan udara atau sedikit lebih ringan dari udara maka ada kecenderungan untuk menempati bagian tengah dari suatu ruangan tertutup.

Untuk gas-gas yang mempunyai berat jenis lebih berat dari udara maka ada kecenderungan untuk menempati bagian bawah dari suatu ruang tertutup. by Toha N A HSE & WI

115

Berat dari berbagai gas jika dibandingkan terhadap udara. Gas-gas yang lebih ringan dari udara a.l: - Acetyline - Ammonia - Carbon Monoxide - Etylene - Hydrogen - Hydrogen cyanide - Methane

Gas-gas yang lebih berat dari udara a.l: - Argon - Butan - Carbon Dioxide - Clorine - Ethane - Hydrogen Sulfide - Sulfur Dioxide - Propane

by Toha N A HSE & WI

116

Gas-gas mudah terbakar misalnya methane mempunyai berat jenis yang lebih ringan dari udara sehingga gas ini akan menempati bagian atas dari udara sehingga gas ini akan menempati bagian atas dari suatu ruang tertutup. Pada saat melakukan pengukuran dengan gas detector pastikan bagian atas ini terukur dengan baik. Turunkan tubing pengukur secara pelan-pelan dan mewakili bagian atas . Berapa lama pengukura atas ini dilakukan ? Tergantung dari panjang tubing yang kita gunakan dan kecepatanpompa untuk mengalirkansampel. Ingat kita harus mempertimbangkan “response time” setiap melakukan pengukuran dengan alat bantu METHANE ( lebih ringan dari udara ) tubing dan aspirated pump.

by Toha N A HSE & WI

117

Gas-gas yang sedikit lebih ringan dari udara seperti karbon monoksida (CO) akan menempati bagian-bagian tengan dari suatu ruangan tertutup.pengukuran harus mewakili bagian tengah ini sehingga konsentrasi gas CO tetap terdeteksi dengan baik

METHANE (lebih ringan dari udara) M CARBON DIOXIDE (sedikit lebih ringan dari udara) E by Toha N A HSE & WI T

118

Hydrogrn Sulfide (H2S) mempunyai berat lebih dari udara sehingga kemungkinan akan menempati bagian-bagian bawah dari suatu ruangan tertutup. Jika keberadaan dari gas H2S ini tidak terdeteksi karena pengukuran tidak mewakili bagian bawah maka sangat membahayakan orang yang masuk kedalam confined space tersebut

METHANE (lebih ringan dari udara) CARBON DIOXIDE (sedikit lebih ringan dari udara) HYDROGEN SULFIDE (lebih berat dari udara) by Toha N A HSE & WI

119

Ruangan Tertutup vertikal dengan bagian tengah tersekat • Pada ruangan tertutup dengan bentuk vertikal dan bagian tengah tersekat maka pengukuran dapat dilakukan dengan menjadi dua bagian. Bagian pertama yang diukur adalah sekat bagian atas terlebih dahulu. Pengukuran tetap memperhatiakan stara bagian atas tengah dan bawah by Toha N A HSE & WI

120

Hasil pengukuran bagian atas kemudian dijadikanpenilaian apakah bagian tersebut aman atau tidak untuk dimasuki sebelum melakukan pengukuran bagian bawah. Jika hasil pengukuran bagian atas menunjukan kondisi yang tidak aman untuk dimasuki maka pemasukan untuk kepentingan melakukan pengukuran dibagian bawah tidak diperbolehkan. Jika kondisi bagian atas menunjukan kondisi yang aman untuk dimasuki maka pemasukan untuk melakukan pengukuran dibagian bawah bisa dilanjutkan. by Toha N A HSE & WI

121

Ruangan Tertutup Vertikal • Untuk confined space dengan betuk vertikal yang cukup tinggi/dalam maka kendala utam yang dihadapi biasanya terbatasnya panjangtubing. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan gas detector yang mempunyai kemampuan untuk sampling pump cukup besar sehingga bisa dikombinasikan dengan tubing yang panjang. by Toha N A HSE & WI

122

Ruangan Tertutup Horisontal Untuk ruangan tertutup horisontal pengukuran juga harus tetap memperhatikan strata atmosfir. Gas detector yang digunakan hari=us dilengkapi dengan “sampling probe” Jika sampling pump yang digunakan hanya dilengkapi teflon tubing yang tidak rigit maka agak susah untuk menjangkau sampling point yang jauhdidapan kita. Sebelum kita melangkah maju maka harus memastikan dahulu bagian didepan kita sudah diukur dengan kondisi atmosfir yang dapat diterima by Toha N A HSE & WI

123

Ruangan tertutup horisontal dengan konfigurasi didalamnya

by Toha N A HSE & WI

124

Untuk melakukan pengukuran kandungan atmosfirdalam suatu ruangan tertutup dengankonfigurasi seperti dalam gambar diatas, dapat dilakukan denganmenggunakan gas detectordengan sampling probe yang rigid. Gunakan panjang probe semaksimal mungkin agar kita terhindar dari paparan bahaya gas beracun. Kemudian kita dapat maju sampai dengan area yang sudah kita deteksi dengan probe step by step. Pada prinsipnya setiap area yang akan kita lewati harus terukur terlebih dahulubaik horisontal maupun vertikal. Inagt: setiap melakukan pengukuranperbagian harus memperhatikan response time dari sensor dan panjang tubing atau probe serta strata atmosfir by Toha N A HSE & WI

125

Pengukuran diruangan /udara terbuka Selain untuk pemasukan ruangan tertutup maka pengetesan kandungangas-gas berbahaya dan beracun juga bisa dilakukan ditempat-tempat terbuka. Pada prinsip. Pada prinsipnya hampir sama dalam penggunaan gas detectornya. Tetapi pengukuran dalam udara terbuka banyak sekali kemungkinan sumbersumber gas yang kita ukur. Di udara terbuka keberadaan gasi ini sangat dipengaruhi oleh arah angin atau ventilasi, sehingga faktor-faktor ini harus diperhatikan. Jangan sampai hasil pengukuran tidak benar karena terpoengaruh oleh arah angin.adakalnya gas yang keluar dari sumber yang kita ukur bercampur dengan lumpur dan uap air. Jika hal tersebut sampai mengenai filter dari sensor maka respose dari sensor dapat terganggu. by Toha N A HSE & WI

126

Contoh-contoh Pengukuran di Udara terbuka •Leaking Test (pengetesan kebocoran) Kebocoran umumnya dimulai dengan adanya gas yang keluar dalam konsentrasi yang sangat kecil. Umumnya dalam kebocoran suatu proses gas maka yang pertama akan terdeteksi adalah LEL. Jika gas detector yang kita gunakan mempunyai “leaking mode detection” maka aktifkanlah mode tersebut. Umumnya leaking mode akan mendeteksi combustible gas dalam satuan PPM. Kadang-kadang karena kebocorannya sangat kecil sehingga tidak terdeteksi dalam % LEL.tetapi dapat terdeteksi pada saat satuan PPM. 127 by Tohamenggunakan N A HSE & WI

Cara-cara yang efektif utuk mendeteksi kebocoran: • Jika kebocoran sangat kecil, gunakan gas detector yang mempunyai leaking mode sehingga dapat mendeteksi combustblegas dalam satuan PPM. • Letakan ujung probe sedekat mungkin dengan lokasi atau tempat yang diduga mengalami kebocoran. • Perhatikan arah angin. Pastikan sample point yang kita ambil berada dibawah arah angin

• Jika kebocoran besar maka gas detector type multi gas detector aka gampang sekali mengalami “over range” pada combustible sensornya. Untuk mengetahui kandungan gasgas yang lain maka dapat digunakan hand pump dan analyzer tube by Toha N A HSE & WI 128

• Jika kebocoran sudah besar maka pada saat mendekati sumbernya utnuk melakukan pengukuran, alat perklindungan pernafasan harus digunakan karena kita belum mengetahui komposisi gas dan tingkat konsentrasinya. Karena gas beracun dengan konsentrasi yang sangat tinggi hanya memerlukan waktu hitungan detik untuk dapat membunuh kita. by Toha N A HSE & WI

129

Pengukuran pada Tangki Penyimpanan Pada tangki-tangki penyimpanan yang berada di fasilitas produksi jika kita melakukan pengukuran dengan menggunakan multi gas detector maka sensor combustible gas akan over range terlebih dahulu sebelum sensor yang lain selesai melakukan pembacaan karena tingginya konsentrasi gas hidrokarbon. Karena tingginya konsentrasi ini maka gas detector jika sering digunakan untuk melakukan pengukuran seperti ini akan cepat rusak sensornya. Dalam kondisi seperti ini maka alat yang efektif untuk mendeteksi kandungan-kandungan gas adalah by Toha N A HSE & WI 130 analyzer tube.

Cara-cara melakukan pengukuran dalam tangki penyimpanan • Pada saat melakukan pengukuran gunakanlah Breathing apparatus, karena konsentrasi gas hydrokarbon yang sangat tinggi juga dapat mengurangi kadar oksigen di udara. Ada kemungkinan gas-gas beracun terdapat bersama-sama dengan gas hydrokarbon.

• Pada saat akan kita mendekati lokasi tangki penyimpanan pastikan gas detector dalam posisi “ON” sebagai alat untuk mendeteksi jika disekitar kita terdapat gas berbahaya. • Agar lebih aman, gunakan sestem berpasangan ( boddy sestem) by Toha N A HSE & WI

131

• Bawalah beberapa range pengukuran dari masingmasing tube sehingga jika over range kita bisa menggunakan tube yang lain yangh lebih tinggi • Bukalan manhole secara perlahan-lahan, hindarkan terjadinya percikan apai karena adanya penutuan manhole yang terlalu keras. Percikan apai bisa menyebabkan terjadinya kebakaran atau ledakan karena kontak dengan gas hydrokarbon yang tinggi. • Gunakan analyzer tube sesuai dengan gas yang akan diambil sampelnya, misalnya tube H2S untukpengukuran konsentrasi gas H2S. Penggunaan multi gas detector tidak akan efektif untuk mendeteksi gas-gas yang ada di dalamnya karena akan lebih dulu over range di sensor. Jika dipaksakan maka sensor akan rusak. by Toha N A HSE & WI

132

• Lakukan pengukura sesuai dengan petunjuk pengukuran yang tertera dalam box analyzer tube yang digunakan. • Ambilah titik pengukura yang kira-kira mewakili konsentrasi yang berada dalam tangki tersebut. Jika memungkinkan gunakan assesoris pengukuran jarak jauh untuk hand pump. • Karena biasanya permukaan disekitar manhole cukup panans, gunakan PPE yang lengkp dan sesuai. • Setelah selesai melalui pengukuran tutup kembali manhole by Toha N A HSE & WI

133

Cara-cara pengambilan sample di sampling point: Gunakanlah alat perlindungan pernafasan untuk menghindarri kita terpapar dengan gas-gas berbahaya • Pada saat kita membuka valve sample point lakukan dengan perlahan-lahan agar gas yang keluartidak terlalu banyak terkontrol • Tampunglah gas yang keluar dari sample point dengan menggunakan botol sample,kemudian lakukan pengukuran dari gas yang berada botol sample by Toha N A HSE & WI

134

• Pengukuran secara langsung dari sample point biasanya kurang akurat karena gas yang keluar akan segera tertiup angin atau bahkan masih keluar bersama dengan uap air. • Lakukan pengukuran sample untuk masingmasing gas sesuai dengan analyzer tubenya

• Sediakan beberapa range pengukuran sehingga jika terjadi over range kita segera bisa melakukan penggantian dengan range berikutnya. • Catatlah hasil pengukuran yang meliputi dalam suatu form yang disetujui oleh perusahaan anda by Toha N A HSE & WI

135

HAZARDOUS LOCATION AND GAS DETECTOR SAFETY CERTIFICATE

by Toha N A HSE & WI

136

KLASIFIKASI AREA BERBAHAYA DAN SAFETY SERTIFIKAT GAS DETECTOR • Yang dimaksud dengan “hazardus material area” disini adalah lokasi yang berbahaya karena kehadiran gas-gas atau bahan-bahan mudah terbakar sebagaimana didefinisikan oleh Electric Code,Article 500 )USA) –NFPA 70. • Untuk pembagian Class Hazardous Area ini dapat dikelompokan menjadi 3 Class yaitu Class1 (Flamable gas or Vapour), ClassII (Combustble Dust, Class III ( Ignitible Fibers or Flying) by Toha N A HSE & WI

137

Konsep-Konsep Proteksi Gas Detector Konsep proteksi atau perlindungan dari gas-gas detector adalah merupakan suatu metode yang dipilih untuk mencegah adanya bahaya percikan/ignitation. Beberapa metode yang digunakan umumnya adalah: - Mencegah atmosfir yang berbahaya/mengandung gasgas mudah terbakar kontak dengan sumber percikan. - Mencegah terjadinya sumber percikan - Mencegah percikan yang telah terjadi untuk menjalar ke atmosfir disekitarnya.

by Toha N A HSE & WI

138

Berikut ini adalah konsep-konsep perlindungan dari gas detector yang umum digunakan Flameproof (Ex d) • Sumber-sumber percikan internal dicegah untuk menjalar ke luar atau atmosfir dengan seuatu design pelindung (enclosure) yang kuat. Biasanya digunakan untuk design peralatan di zona 1 dan zona 2 Pressurized (Ex p) • Udara yang berbahaya/mengandung gas-gas yang mudah terbakar dicegah untuk masuk kedalam sestem dengan cara menjaga sestem pressure di dalam lebih tinggi dari pada tekanan atmosfir. Biasanya digunakan untuk deign peralatan di Zona1 dan zona 2. Increased Safety (Ex e) • Peralatan yang digunakan adalah termasuk dalamkategori non sparking. Biasanya digunakan untuk design peralatan di zone 1 dan zona 2. by Toha N A HSE & WI

139

Intrinsic Safe ( Ex ia or ib) • Intrinsic safety adalah suatu teknik design yang diaplikasikan pada peralatan electronic dan sestem perkabelan untuk lokasi yang mana kemungkinan ada flemable gas. Teknik ini pada darasarnya adalah membatasi energy electrical dan thermal ke tingkat level yang rendah sehingga dapat mencegah terjadinya sumber percikan api untuk hazardous atmopheric mixture yang spesifik. • Intrisically safe equepment seharusnya tidak akan menimbuklkan pelepasan energi listrik atau panas dalam kondisi normal ataupun abnormal untuk menyebkan terjadinya sumber api dari campuran udara yang flameble. • Contoh – contoh lembaga yang mengeluarkan instrically safe sertifikat: - MSHA - Underwriters Laboratories Inc - Canadian Standart Ascociation - Factory Mutual Researh - SIRA Certification Services (U.K) - BASEEFA/EECS (U.K) - KEMA (Nederland) by Toha N A HSE & WI

140

Intrinsic Approval Agencies • • • • • •

UL : Underwriter’s Laboratory CENELEC: European Approval now ATEX CSA : Canadian Standards Association MSHA : Mine Safety and Health Administration CCOE : Chief Controller of Explosive DGMS : Director General Mines Service

by Toha N A HSE & WI

141

Ingress Protection IP Codes

No protection

0

0

No Protection

Objects >50mm

1

1

Verticaly drippng water

Objects >12mm

2

2

Angled dripping water 75” – 90”

Objects >2,5mm

3

3

Spryed water

Objects 1.0mm

4

4

Splasheed water

Dust-Protected

5

5

Water jeet

Dust Tight

6

6

Heavy season

7

Efectif of immersion

Contoh: IP 65

8 Indeefinite immersion Equepment is Dust Thight and Protected water jet by Toha N A HSE & WI

142

Klasifikasi Temperatur • Suatu campuran gas-gas yang mudah terbakar dengan udara akan memerlukan energi tertentu untuk dapat menimbulkan percikan api atau ledakan.campuran gas atau uap gas-gas mudah terbakar ini akan terbakar atau meledak secara spontan ketika terakumulasi pada temperatur yang berbeda. Tetapi tidak ada korelasi khusus antara dua phenomena tersebut. by Toha N A HSE & WI

143

Peralatan gas detector diklasifikasikan berdasarkan temperatur permukaan dalam kondisi bekerja normal adalah seperti dalam tabel berikut.

T1

= 450” C

T4

= 135”C

T2

= 300”C

T5

= 100”C

T3

= 200”c

T6

= 85”C

by Toha N A HSE & WI

144

PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT UNTUK GAS TESTER: by Toha N A HSE & WI

145

Personal Protective Equipment Untuk Gas Tester Pemilihan alat Pelindung diri didasarkan pada beberapa faktor: • A. dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya yang dihadapi.oleh pekerja • B. memenuhi standart yang telah di tentukan • C. Ukuran sesuai. • D. Bentuk dan warna menarik • E. Beratnya seringan mungkin. • F. Tidak menimbulkan bahay tambahan. • G. Tidak membatasi gerak sipemakai. • H. Suku cadangnya mudah didapat by Toha N A HSE & WI

146

• Apabila kita sudah memakai alat pelindung diri yang sesuai, kita masih dituntut untuk selalu berhati-hati karena alat pelindung diri yang kita pakai mempunyai keterbatasan. • Tujuan dari pemakaian alat pelindung diri,adalah untuk mengurangi kontak energi dari sumber bahaya, karena alat pelindung diri mempunyai keterbatasan antara lain: - Terbatas daerah yang dilindungi - Terbatas kemampuannya - Terbatas jenis bahaya yang dilindungi - Terbatas waktu pemakaiannya by Toha N A HSE & WI

147

Jenis-jenis alat pelindung diri 1. Alat pelindung kepala 2. Alat pelindung pernafasan 3. Alat pelindung telinga 4. Alat pelindung mata dan telinga 5. Alat pelindung badan 6. Alat pelindung anggota badan 7. Alat pencegah jatuh 8. Alat pencegah tenggelam by Toha N A HSE & WI

148

ALAT PERLINDUNGAN PERNAFASAN Alat pelindung pernafasan dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Purifying respirator Merupakan suatu alat perlindungan pernafasan dimana udara pernafasannya diambil dari hasil proses pemurnian udara lingkungan yang terkontaminasi Cara akerja alat ini terdiri dari a. Secara Chemical b. Secara Mechanical c. Combination

by Toha N A HSE & WI

149

Respirator Tight fitting

Loose fitting

by Toha N A HSE & WI

150

2. Supplying Respirator • Merupakan alat perlindungan pernafasan dimana udara pernafasannya di supplai dari sestem itu sendiri sehingga relatif tidak terpengaruh oleh kondisi udara lingkungan yang dihadapi Jenis ini antara lain: a. Air line System/SABA system b. SCBA (Self Contained Breathing Apparatus)

by Toha N A HSE & WI

151

by Toha N A HSE & WI

152

Semoga Bermafa’at

by Toha N A HSE & WI

153

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF