Garam Rangkap Dan Garam Kompleks
May 4, 2018 | Author: Christopher Herman | Category: N/A
Short Description
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II...
Description
Garam Rangkap Dan Garam Kompleks
2014
Garam Rangkap Dan Garam Kompleks Jumat, 9 Mei 2014 Raisa Soraya*
Naryanto, Melinda Indana Nasution, Septiwi Tri Pusparini, Pusparini, Faisal Amanilah Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014
ABSTRAK Garam adalah suatu zat yang dihasilkan jika logam (atau kumpulan atom yang bertindak sebagai logam) menggantikan satu atau lebih atom hidrogen pada asam. Garam rangkap adalah garam yang mengandung lebih dari satu ion logam atau ion sisa asam. Garam kompleks. Garam yang mengandung ion-ion kompleks . Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak dan dapat ditempa. Tembaga mudah larut dalam asam nitrat nitrat dan dalam asam sulfat
dengan adanya oksigen. Ia juga larut daam larutan KSCN atau ammonia dengan adana oksigen seperti dicirikan dengan potensialnya. Tembaga termasuk ke dalam logam transisi. Ciri logam transisi adalah memiliki memiliki subkulit d yang tidak terisi penuh atau mudah menghasilkan ion-ion dengan subkulit d yang tidak terisi penuh. Garam rangkap yang terbentuk adalah [Cu(H2O)6]2+ garam kompleks yang terbentuk adalah [Cu(NH 3)4]2+. Uji kualitatif pada prosedur ketiga adalah untuk mengetahui kualitas dari garam yang diperoleh. Kata kunci: Garam, Garam Rangkap, Rangkap, Garam Kompleks, Kompleks, Tembaga.
INTRODUCTION Garam adalah suatu zat yang dihasilkan jika logam (atau kumpulan atom yang bertindak sebagai logam) menggantikan satu atau lebih atom hidrogen pada asam. Contoh: Natrium sulfat Na2SO4, adalah garam yang berasal dari asam sulfat, H 2SO4, dengan Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
Page 1
Garam Rangkap Dan Garam Kompleks
2014
menggantikan 2 atom hidrogen dengan 2 atom Na. Yang disebut garam dalam istiah seharihari adalah natrium klorida, NaCl. Garam rangkap. Garam yang mengandung lebih dari satu ion logam atau ion sisa asam dalam rumusnya. Contoh: KMgCl 3 (Kalium Magnesium Klorida) mengandung dua ion logam, yaitu K + dan Mg2+. KMgSO4Cl (Kalium Magnesium Sufatklorida) mengandung dua ion logam, yaitu K + dan Mg2+ dan dua ion sisa asam, yaitu SO 42- dan Cl-. Garam kompleks. Garam yang mengandung ion-ion kompleks. Contoh: K 3Fe(CN)6, tri kalsium heksa siano ferat atau kalium feri sianida. Garam ini, jika dilarutkan dalam air, akan terurai menjadi ion K + dan ion kompeks Fe(CN) 6- , (Hadiat.2004). Garam rangkap adalah garam yang terdiri dari dua kation yang berbeda dengan sebuah anion yang sama dalam satu kisi kristalnya. Garam rangkap biasanya lebih mudah membentuk kristal besar dibandingkan dengan garam tunggal penyusunnya. Kation garam rangkap umumnya terdiri kation logam transisi yang bergabung kation logam alkali atau ion ammonium, (anonim). Ciri-ciri khas ligan. Di antara ciri-ciri khas ligan yang umum diketahui sebagai mempengaruhi kestabilan kompleks dalam mana ligan itu terlibat, adalah (i) kekuatan basa dari ligan itu, (ii) sifat-sifat penyepitan itu (jika ada), dan (iii) efek-efek sterik ruang. (J.Basset. 1994). Ciri logam transisi adalah memiliki memiliki subkulit d yang tidak terisi penuh atau mudah menghasilkan ion-ion dengan subkulit d yang tidak terisi penuh. Ciri ini menyebabkan beberapa ciri khas, meliputi warna yang unik, pembentukan senyawa paramagnetik, aktivitas katalitik, dan terutama kecenderungan besar untuk membentuk ion kompleks. (Raymon Chang. 1994). Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak dan dapat ditempa. Ia melebur pada 1038 C. Karena potensial elektrodanya positif, (+0,34 V untuk pasangan Cu/Cu 2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. Asam nitrat yang sedang pekatnya (8M) dengan mudah melarutkan tembaga: 3Cu + 8HNO 3 → 3Cu2+ + 6NO3- + 2NO ↑ + 4H 2O Asam sulfat pekat panas juga melarutkan tembaga: Cu + 2H2SO4 → Cu2+ + SO42- + SO2↑ + 2H2O, (Vogel. G.Svehla.1985).
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
Page 2
Garam Rangkap Dan Garam Kompleks
2014
MATERIAL AND METHOD Alat:
Gelas ukur
Cawan petri
Gelas kimia
Oven
Pipet tetes
Stopwatch
Termometer
Penjepit kayu
Aumunium foil
Kaca arloji
Water bath
Statif dan ring
Spatula
Corong
Tabung reaksi
Neraca O’hauss O’hauss
Bahan:
Sampel CuSO4 (1)
Kertas saring
Sampel CuSO4 (2)
2,5 gram ammonium sulfat
Etanol
KSCN 0,5M
Aquades/air
Prosedur Kerja: Pembuatan Pembuatan Gar am Kompl eks
1. Larutkan sampel CuSO 4 dengan 5 ml aquades ke dalam gelas kimia 2. Tambahkan ammonia pekat setetes demi setetes sampai endapannya larut 3. Diamkan pada suhu kamar selama 5 menit
4. Tambahkan 20 ml etanol dengan pipet tetes secara perlahan, melalui dinding sampai terbentuk layer 5. Tutup rapat dengan alumunium foil 6. Panaskan sampai terbentuk kristal 7. Saring kristal/endapan 8. Masukkan ke dalam oven dengan suhu 60 C selama 2 jam 9. Timbang kristal Pembuatan Pembuatan Gar am Rangkap
1. Sampel dilarutkan ke dalam 20 ml air mendidih sebagai larutan kesatu 2. 2,5 gram ammonium sulfat dilarutkan ke dalam 20 ml air sebagai larutan kedua 3. Campurkan larutan kesatu dan kedua hingga homogen
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
Page 3
Garam Rangkap Dan Garam Kompleks
2014
4. Uapkan sampai jenuh (akan ada kristal) lalu angkat dan diamkan 5. Masukkan ke dalam ice bath (biar terbentuk kristal) 6. Ambil/kerok kristal lalu cuci dengan etanol secukupnya 7. Keringkan pada suhu kamar Uji Kualitatif Kualitatif
1. Ditimbang dengan sejumlah massa yang sama 2. Larutkan masing-masing kristal yang didapat dengan 5 ml air 3. Tambahkan 2 ml KSCN 0,5M 4. Amati yang terjadi
RESULT AND DISCUSSION
Prosedur Kerja
Pengamatan
Garam Kompleks Sampel (1) CuSO 4
Berwarna biru muda
+ Ammonium sulfat
Endapan larut, sebanyak 5 tetes
+ 20 ml etanol
Terbentuk layer, lapisan atas berwarna putih lapisan bawah berwarna biru muda
Dipanaskan
Terbentuk kristal
Disaring
Endapan berwarna biru tua
Garam Rangkap Sampel (2) CuSO 4
Berwarna biru muda
Larutan pertama
Larutan berwarna biru muda
Larutan kedua
Larutan tak berwarna
Diuapkan
Volume larutan berkurang, terdapat kristal
Dimasukkan ke ice bath
Kristal terbentuk, berwarna biru muda
Uji Kualitatif Kristal sampel (1) + 5 ml air
Larutan berwarna biru muda pudar
Kristal sampel (1) + 5 ml air + KSCN 0,5M
Larutan
berwarna
hijau
muda
pudar,
terbentuk sedikit endapan Kristal sampel (2) + 5 ml air
Larutan berwarna biru muda
Kristal sampel (2) + 5 ml air + KSCN 0,5M
Larutan berwarna hijau muda butek
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
Page 4
Garam Rangkap Dan Garam Kompleks
2014
Pembahasan:
Tembaga
mudah larut dalam asam nitrat dan dalam asam sulfat dengan adanya
oksigen. Ia juga larut daam larutan KSCN atau ammonia dengan adana oksigen seperti dicirikan dengan potensialnya. Cu + 2NH3 → [Cu(NH3)2]2+ → [Cu(NH3)4]2+ Pembuatan garam kompleks yang merupakan suatu garam yang terbentuk karena ion atom pusat dan ligan saling mengkomplekskan sehingga membentuk senyawa kompleks yang merupakan senyawa berwarna. Pada umumnya, atom pusat pada senyawa kompleks berasal dari logam-logam transisi yang dalam percobaan ini yaitu tembaga. Logam-logam transisi dapat membentuk kompeks karena memiliki orbital yang masih kosong. Ion logam yang bertindak sebagai ligan akan menyediakan pasangan eektronnya untuk menyediakan pasangan elektronnya untuk mengisi mengisi orbital-orbita kosong yang tersedia. Untuk logam tembaga (Cu2+) jika membentuk senyawa kompleks,maka kompleks tembaga (II) mempunyai biangan koordinasi enam, dimana empat ligan bertetangga dalam bidang segiempat membentuk struktur oktahedral. Pada pembuatan garam kompleks tetra amin tembaga (II) sulfat monohidrat, CuSO 4.5H2O direaksikan dengan ammonium hidroksida dimana yang bertindak sebagai atom pusat yaitu tembaga (ion Cu 2+) sedangkan yang menjadi ligannya adalah tetra amin. Tembaga tersebut akan menerima pasangan elektron bebas dari ligan yaitu tetra amin sehingga akan membentuk senyawa kompleks melalui ikatan koordinasi dengan bilangan koordinasi enam sehingga akan membentuk struktur oktahedral. Garam kompleks yang diperoleh yaitu berwarna biru tua. Percobaan selanjutnya yaitu pembuatan garam rangkap tembaga (II) ammonium sulfat heksahidrat ditambahkan ke dalam larutan ion Cu 2+, larutan biru berubah menjadi biru tua karena terjadinya pendesakan igan air oleh ligan ammonia menurut persamaan re aksi: [Cu(H2O)6]2+ + 5NH3 → [Cu(NH3)(4-5)(H2O)(2-1)]2+ + 5H2O Kemudian ditambah air, dalam air hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru oleh karena warna ion kompleks koordinasi enam [Cu(H 2O)6]2+. Suatu perkecualian yang terkenal adalah tembaga (II) korida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kmpleks koordinasi empat [CuCl]2+ Pada percobaan ini, praktikan tidak menimbang berat endapan pada garam kompleks dan garam rangkap dikarenakan waktu yang terbatas. Uji kualitatif pada prosedur ketiga bertujuan untuk mengetahui kualitas dari garam kompleks dan garam rangkap yang diperoleh dari setiap prosedur. Ketika garam ditambahkan
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
Page 5
Garam Rangkap Dan Garam Kompleks
2014
air warna larutan sama seperti warna endapan yang diperoleh. Uji positif ketika ditambahkan KSCN 0,5M pada garam kompleks, garamnya akan mengendap kembali sedangkan pada garam rangkap uji positif menunjukkan larutan berubah warna menjadi hijau muda. Berdasarkan pengamatan garam kompleks yang didaptkan menunjukkan uji positif dan pada garam rangkap juga menunjukkan uji positif namun warna larutan yang diperoleh bukan hijau muda melainkan hijau muda butek. Hal ini disebabkan oleh garam rangkap yang digunakan terlalu banyak dan langkah kerja yang dilakukan tidak sesuai prosedur yaitu ketika garam ditimbang dengan sejumlah massa yang sama.
CONCLUSION Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Garam adalah suatu zat yang dihasilkan jika logam(atau kumpulan atom yang bertindak sebagai logam) menggantikan satu atau lebih atom hidrogen hidrogen pada asam 2. Garam kompleks adalah garam yang mengandung ion-ion kompleks. 3. Garam rangkap adalah garam yang terdiri dari dua kation yang berbeda dengan sebuah anion yang sama dalam satu kisi kristalnya. 4. Dalam air hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru oleh karena penambahan warna ion kompleks koordinasi keenam [Cu(H 2O)6]2+ 5. Penambahan ammonia ke dalam larutan (Cu) 2+, menyebabkan larutan biru menjadi biru tua karena terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan ammonia.
REFERENCE LIST Basset.J dkk. 1994. Buku Ajar Vogel: Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik . Jakarta. Buku Kedokteran EGC. Chang, Raymond. 1994. Kimia 1994. Kimia Dasar Jiid Satu Edisi Ketiga. Ketiga. Jakarta: Erlangga. Hadiat, dkk. 2004. Kamus 2004. Kamus Sains. Jakarta Sains. Jakarta : Balai Pustaka Vogel. G.Svehla. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimakro. Semimakro. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka. Anonim.
tanpa
tahun.
Garam
Rangkap.
http://nurma.staff.uns.ac.id/wp-
content/blogs.dir/25/files/2008/12/diskusi-praktikum.pdf . diakses pada tanggal 16 Mei 2014 pukul 08:00 WIB. WIB.
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II
Page 6
View more...
Comments