Gangguan Pendengaran (Tuli)
April 7, 2019 | Author: Yusrina Nur Rahma | Category: N/A
Short Description
tuli...
Description
Gangguan Pendengaran (Tuli) ...Cophie... 061
Tuli • Suatu kelainan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan untuk dapat mendengar.
Klasifikasi Berdasarkan Letak TULI
TULI KONDUKTIF
TULI SENSORINEURAL
TULI KOKLEA
TULI CAMPUR (MIXED DEAFNESS)
TULI RETROKOKLEA
Tuli Konduktif • Gangguan pendengaran akibat adanya
gangguan terhadap hantaran suara akibat adanya kelainan yang terjadi pada telinga luar dan tengah.
Etiologi Tuli Konduktif TELINGA LUAR
TELINGA TENGAH
Sumbatan Tuba Eustachius
Otitis Media
Atresia Liang Telinga
Otosklerosis
Sumbatan oleh Serumen
Timpanosklerosis
Otitis Eksterna Sirkumskripta
Hemotimpanum
Osteoma Liang Telinga
Dislokasi Tulang Pendengaran
Tuli Sensorineural • Gangguan pendengaran akibat adanya
gangguan terhadap hantaran suara akibat adanya kelainan yang terjadi pada telinga dalam. • Kalsifikasi : – Tuli sensoneural koklea – Tuli sensoneural retrokoklea
Tuli sensoneural Koklea
Aplasia (Kongenital)
Labirinitis (oleh Bakteri, Virus) Intoksikasi Obat Streptomisin, Kanamisin, Garamisin, Neomisin, Kina, Asetosal dan Alkohol
Trauma Kapitis, Trauma Akustik
Pajanan Bising
Etiologi Tuli Sensorineural Tuli sensorineural Retrokoklea Neuroma Akustik Tumor sudut pons Serebelum Mieloma Multipel Cedera dan perdarahan otak Akibat Penggunaan Obat, Suara Keras dan Usia Lanjut
Tuli Campuran • Gangguan pendengaran akibat adanya
gangguan terhadap hantaran suara akibat adanya kelainan yang terjadi pada telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. • Etiologi : – Radang telinga tengah dengan komplikasi pada telinga dalam – Tumor nervus VIII dengan radang telinga tengah
Klasifikasi Tuli Lainnya Gangguan Pendengaran Lainnya
Gangguan Pendengaran Berdasarkan Usia
Pada Bayi dan Anak
Gangguan Akibat Bising (Noice Induce)
Pada Usia Lanjut
Tuli Mendadak (Suddenly Deafness)
Gangguan Akibat Obat Ototoksik
Gangguan Pendengaran Pada Bayi dan Anak • Biasanya disertai dengan keterbelakangan
mental, gangguan emosional dan afasia. • Biasanya diawali dengan terlambat bicara
(delayed speech). • Klasifikasi : – Tuli sebagian (hearing impaired) – Tuli total (deaf)
Klasifikasi Tuli Pada Bayi dan Anak • Tuli sebagian (Hearing Impaired) – Keadaan berkurangnya fungsi pendengaran,
namun masih dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan atau tanpa alat bantu dengar. • Tuli total (Deaf) – Keadaan berkurangya fungsi pendengaran yang berat hingga tidak dapat berkomunikasi walaupun sudah mendapatkan perekasan bunyi (amplikasi)
Tahapan Perkembangan Bicara Usia
Kemampuan
Neonatus
Menangis (Refleks Vocalization) dan mengeluarkan suara seperti burung, berkumur dan mendengakur
2-3 bulan
Tertawa dan mengoceh tanpa makna (babbling)
4-6 bulan
Mengkombinasikan huruf hidup dan huruf mati yang bermakna (mama, papa, dada, dsb) • Mampu meniru suara
7-11 bulan
• Memahami arti tidak dan ya • Memberi perhatian pada musik • Menggabungkan kata atau kalimat pendek
12-18 bulan
• Mengetahui instruksi sederhana • Menunjuk bagian tubuh dan nama mainannya
Jika terdapat gangguan pendengaran Usia
Kemampuan
12 bulan
Belum dapat mengoceh (babbling) atau meniru bunyi
18 bulan
Tidak dapat menyebutkan 1 kata yang mempunyai arti
24 bulan
Perbendaharaan kata kurang dari 10 kata
30 bulan
Belum apat merangkai 2 kata
Etiologi • Masa Prenatal – Genetik Herediter – Non Genetik • Kelainan struktur anatomik (atresia liang
telinga dan aplasia koklea) • Kekurangan zat gizi (ex : yodium) • Infeksi TORCH • Obat ototoksik dan teratogenik
Etiologi • Masa Perinatal – Prematur – BBLR (< 2500 gram) – Hiperbilirubinemia – Asfiksia (bayinya tidak menangis)
Etiologi • Masa Posnatal – Infeksi Virus dan bakteri (ex : rubella,
campak, parotis) – Meningitis, ensefalitis – Perdarahan pada telinga tengah – Trauma temporal
Tuli Kongenital berasal dr Genetik -
Tuli berasal dr genetik tanpa kelainan lainnya
• Ketulian MICHEL Ditandai dgn tdk brkmbangnya telinga dalam secara total • Ketulian SCHEIBE Dimana Labirin tulang berkembang penuh namun pars inferior (sakulus & duktus koklearis) brwjd gundukan sel” yg tak berdeferensiasi
-
Ketulian dgn kelainan lainnya
• Albinisme : Dpt bersifat autosomal dominan,resesif / terkait seks. Ketulian yg menyertai albinisme dpt bilateral & berat
-
Kelainan kromosom
• Trisomia 13-15
: dpt termasuk telinga letak rendah,tdk berdiferensiasi pinna,tdk adanya liang telinga / telinga tengah
• Trisomia 18
: dpt termasuk telinga letak rendah,malformasi pinna
Tuli Kongenital berasal dr Non-Genetik • Rubella -
Penyebab trsering
-
trkna pd trimester I
-
Px. Patologi mnunjukkan aplasia organ corti & sakulus
Tuli sensorineural
Pemeriksaan pendengaran • Behavioral Observation Audiometry (BOA) – Behavioral Refleks Audiometry – Behavioral Response Audiometry • Timpanometri • Audiometri Bermain • Oto Acoustic Emission (OAM) • Brainstem Evoked Response Audiometry
(BERA)
Gangguan Pendengaran Pada Usia Lanjut • Gangguan pendengaran akibat perubahan
patologik pada organ auditori akibat proses degenarasi. • Biasanya jenis : – Tuli sensorineral – Tuli konduktif – Tuli campuran
Proses Degenerasi yang Alamiah Telinga
Perubahan
Jar. Kulit telinga
Menjadi tipis dan kering
Jar. Daun dan liang telinga
Elastisitasnya berkurang
Rambut Liang telinga
Bertambah banyak
Kel. sebasea dan seruminosa
Produksinya berkurang
Jar. lemak (Bantalan liang telinga) Membran timpani, tulang pendengaran, otot di telinga
Menyusut Berdegenerasi sehingga fungsinya berkurang
Patofisiologi Usia lanjut ↓
Degenarasi jaringan telinga ↓
Serumen cenderung mengumpul, mengeras dan menempel pada jaringan kulit di liang telinga ↓
Telinga teersumbat dan Mudah mengalami trauma/perlukaan saat pengeluaran kotoran ↓
Gangguan pendengaran (TULI)
Penelitian Etholm dan Belal (1974) Bag. telinga tengah
Perubahan struktur mikroskopis
Membran timpani
Menipis dan lebih kaku
Persendian antar tulang pendengaran
Artritis sendi
Serabut otot pendengaran
Atrofi dan degenerasi
Tulang rawan di sekitar Mengalami pengkapuran tuba eustachius
Patofisiologi Perubahan pada struktur mikroskopis ↓
ada sedikit masalah dengan daya hantar TAPI tidak terlalu berpengaruh terhadap ambang dengar
Perubahan pada telinga dalam Degenerasi Sensor
Degenerasi
Saraf
↓
Pemb. darah Organ corti Sel rambut luar di bagian basal
Penurunan ambang dengar
Tuli Konduktif pada Usia Lanjut Degenerasi pada telinga luar dan tengah ↓ • Berkurangnya elastisitas daun telinga • Bertambah besarnya ukuran pinna daun telinga • Atrofi dan bertambah kakunya liang telinga • Atrofi kelenjar serumon produksi berkurang
serumen menjadi kering serumen prop penumpukan serumen • Membran timpani bertambah kaku dan tebal • Sendi tulang pendengaran bertambah kaku ↓
Gangguan konduktif
Tuli saraf pada Usia Lanjut (Presbikusis) • Presbikusis
tuli sensorineural frekuensi tinggi (>100 Hz), umumnya mulai usia 65 tahun dan simetris pada telinga kanan dan kiri • Progesivitas
lebih besar pada pria
• Etiologi : – Proses degenerasi – Faktor herediter – Pola makanan – Metabolisme – Ateriosklerosis – Infeksi – Bising – Gaya hidup
Patofisiologi Degenerasi ↓
Perubahan struktur koklea dan N. VIII Koklea
N. VIII
• Atrofi & degenerasi sel rambut
•Berkurangnya jumlah dan
penunjang pada organ corti
ukuran sel saraf, sel ganglion •Degenerasi pada pemb. darah dan myelin akson saraf
↓
Gangguan pendengaran (TULI)
Klasifikasi • Bedasarkan perubahan patologik yang
terjadi (Schuknecht, dkk) : – Sensorik – Neural – Metabolik (Strial Presbycusis) – Mekanik (Cochlear Presbycusis)
Patogenesis Jenis
Patologi
Sensorik
Lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ corti, jumlah sel-sel rambut berkurang
Neural
Sel-sel neuron pada koklea dan jaras auditorik berkurang
Metabolik Atrofi stria vaskularis. Potensial mikrofonik (Strial menurun. Fungsi sel dan keseimbangan Presbycusis) biokimia/bioelektrik koklea berkkurang Mekanik Perubahan mekanik duktus koklearis. (Cochlear Atrofi ligamentum spiralis. Memban Presbycusis) basilaris lebih kaku
Gejala klinik • Berkurangnya pendengaran secara perlahan
(simetris pada telinga kanan dan kiri) • Telinga berdenging (tinitus nada tinggi) • Dapat mendengar suara percakapan TAPI sulit
untuk memahaminya apalagi di ucapkan dengan cepat dan dalam tempat yang bising (coctail party deafness) • Bila intensitas suara tinngi meninggalkan rasa
nyeri akibat faktor kelelahan saraf (recruitment)
Diagnosis Membran timpani suram dan mobilitasnya berkurang
• Px. Otoskopik
• Tes penala tuli sensorineural • Px. Audiometri nada murni tuli saraf
nada tinggi, bilateral dan simetris
Penatalaksanaan • Rahabilitasi dengan alat bantu dengar
(hearing aid) • Latihan membaca ujaran (speech reading) • Latihan mendengar (auditoring training)
Dilakukan oleh AHLI TERAPI WICARA (speech therapist)
View more...
Comments