G08rfr

November 27, 2017 | Author: Elsa Hikari Manullang | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download G08rfr...

Description

DAYA INHIBISI EKSTRAK DAUN JATI BELANDA DAN BANGLE TERHADAP AKTIVITAS LIPASE PANKREAS SEBAGAI ANTIOBESITAS

RHOITO FRISTA SILITONGA

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

ABSTRAK RHOITO FRISTA SILITONGA. Daya Inhibisi Ekstrak Daun Jati Belanda dan Bangle Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas Sebagai Antiobesitas. Dibimbing oleh DYAH I. PRADONO dan LATIFAH K. DARUSMAN. Jati belanda dan bangle merupakan contoh tanaman obat yang secara tradisional sering digunakan sebagai obat penurun bobot badan atau antiobesitas. Mekanisme kedua tanaman ini secara in vitro dalam menurunkan bobot badan belum diketahui dengan pasti. Penelitian ini mengevaluasi potensi dari kedua tanaman sebagai obat antiobesitas, dengan melihat kemampuan ekstrak tanaman tersebut dalam menghambat aktivitas lipase pankreas secara in vitro. Ekstrak air daun jati belanda mengandung flavonoid, saponin, dan tanin, sedangkan ekstrak etanolnya mengandung flavonoid, saponin, steroid, dan tanin. Ekstrak air bangle mengandung flavonoid dan saponin, sedangkan ekstrak etanolnya mengandung flavonoid, saponin, dan triterpenoid. Lipase pankreas yang digunakan pada penelitian ini adalah lipase pankreas yang berasal dari manusia, dengan menggunakan substrat minyak wijen. Enzim ini memiliki aktivitas optimum pada pH 8,0, waktu inkubasi 45 menit, dan suhu 40°C. Hasil ekstrak daun jati belanda menunjukkan bahwa ekstrak etanol pada konsentrasi 60 ppm memiliki daya inhibisi yang paling tinggi, yaitu sebesar 25,31%. Ekstrak bangle yang memiliki daya inhibisi paling tinggi adalah ekstrak etanol pada konsentrasi 100 ppm, yaitu sebesar 29,17%. Nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan kontrol positif Xenical® 100 ppm, yang memiliki daya inhibisi 17,53%. Ekstrak saponin pada kedua sampel cenderung memiliki daya inhibisi yang lebih kecil dibanding ekstrak yang lainnya.

ABSTRACT RHOITO FRISTA SILITONGA. The Inhibitory Effects of Jati Belanda Leaves and Bangle Extracts on The Pancreatic Lipase Activity as Antiobesity. Supervised by DYAH I. PRADONO and LATIFAH K. DARUSMAN. Jati belanda and bangle has been used traditionally as herbal medicine to reduce body weight or used as antiobesity. But the mechanism in vitro of this herbal in reducing body weight has not been known yet. This research evaluated the potency of these plants as antiobesity, with their abilities to inhibit pancreatic lipase activity. The water extract of jati belanda leaves contained flavonoids, saponins, and tannins, and the ethanol extract contained flavonoids, saponins, steroids, and tannins. Water extract of bangle contained flavonoids and saponins, and the ethanol extract contained flavonoids, saponins, and triterpenoids. Pancreatic lipase used in this research was from human pancreatic lipase, with sesame oil used as substrate. This enzyme has optimum activity at pH 8,0, incubation time 45 minutes, and temperature 40°C. The results of jati belanda’s leaves extracts showed that ethanol extract in concentration of 60 ppm had the highest inhibitory effect, with the value of 25,31%. In bangle’s extracts, ethanol extract at concentration of 100 ppm had the highest inhibition, with the value of 29,17%. These values were higher than inhibitory effect of Xenical® 100 ppm as the positive control, with the inhibition value of 17,53%. Saponin extract of both samples had lower inhibitory effect than the other extracts.

DAYA INHIBISI EKSTRAK DAUN JATI BELANDA DAN BANGLE TERHADAP AKTIVITAS LIPASE PANKREAS SEBAGAI ANTIOBESITAS

RHOITO FRISTA SILITONGA

Skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Kimia

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

Judul Skripsi Nama NIM

: Daya Inhibisi Ekstrak Daun Jati Belanda dan Bangle Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas Sebagai Antiobesitas : Rhoito Frista Silitonga : G44203035

Menyetujui, Pembimbing I,

Dr. Dyah I. Pradono, M.Agr NIP 132 956 706

Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. Latifah K. Darusman, M.S. NIP 130 536 681

Mengetahui: Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor,

Dr. Drh. Hasim, DEA NIP 131 578 806

Tanggal lulus:

Kupersembahkan untuk Mama dan Papa Kakak-kakakku Asti dan Mey Juga adik-adikku Meylin, Mariy, Yan, dan Ary. This is my best

PRAKATA Puji syukur kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat, karena kasih setia dan pengharapan yang selalu diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah berjudul Daya Inhibisi Ekstrak Daun Jati Belanda dan Bangle terhadap Aktivitas Lipase Pankreas sebagai Antiobesitas ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sains pada Departemen kimia FMIPA IPB. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Dyah I. Pradono, M.Agr dan Prof. Dr. Ir. Latifah K. Darusman, M.S. sebagai pembimbing yang telah memberikan arahan, saran, dan dorongan selama pelaksanaan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Pusat Studi Biofarmaka IPB yang telah memberikan bantuan dalam hal tempat penelitian, peralatan laboratorium, serta enzim lipase pankreas yang Penulis gunakan dalam penelitian ini . Ungkapan terima kasih Penulis berikan kepada mama, papa, kakak-kakak, dan adik-adik atas doa, kasih, dan semangat yang senantiasa diberikan. Terima kasih juga kepada Pak Eman, seluruh laboran Kimia Analitik, Bu Nunuk, Mba Salina, serta semua staf dan pegawai Pusat Studi Biofarmaka atas bantuan yang diberikan selama penelitian dan penulisan karya ilmiah. Ucapan terima kasih turut Penulis berikan kepada Elisabeth yang turut membantu dalam mengerjakan penelitian, serta kepada Armiastho, Chia, Juli, Lina, Duma, Laura, Mars, rekan-rekan PMK IPB, dan rekan-rekan kimia angkatan 40 atas doa dan semangat yang selalu diberikan. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Bogor, Mei 2008

Rhoito Frista Silitonga

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Karawang pada tanggal 30 Desember 1985 sebagai putri ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan Drs. A. Silitonga dan Kesly Simanjuntak. Tahun 2003 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Karawang dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur undangan seleksi masuk IPB (USMI) pada Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Agama Kristen Protestan pada tahun ajaran 2004/2005 dan 2005/2006, serta mata kuliah Kimia Fisik Layanan pada tahun ajaran 2006/2007 dan 2007/2008. Penulis juga aktif di unit kegiatan mahasiswa (UKM) persekutuan mahasiswa kristen (PMK) sebagai bendahara komisi pembinaan dan pemuridan pada kepengurusan 2005/2006 dan wakil koordinator I Badan Pengurus Harian pada kepengurusan 2006/2007, serta menjadi pemimpin kelompok kecil. Selama perkuliahan Penulis juga memperoleh beasiswa Student Equity selama 4 tahun, yaitu tahun 2003-2007. Bulan Juli-Agustus 2006, penulis melaksanakan praktik lapangan di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, Karawang.

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL............................................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................... xii PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1 TINJAUAN PUSTAKA Jati Belanda (Guazuma ulmifolia)......................................................................... 1 Bangle (Zingiber cassumunar).............................................................................. 2 Lipase .................................................................................................................... 2 Saponin ................................................................................................................. 3 Xenical® .............................................................................................................. 3 Penelitian Pendukung............................................................................................ 4 BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat...................................................................................................... 4 Penetapan Kadar Air dan Ekstraksi....................................................................... 4 Uji Fitokimia ......................................................................................................... 5 Uji toksisitas ......................................................................................................... 5 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dan Kondisi Optimum Lipase ......... 5 Uji in vitro Ekstrak Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas ..................................... 6 HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Air dan Ekstraksi ........................................................................................ 6 Uji Fitokimia ......................................................................................................... 6 Uji Toksisitas ........................................................................................................ 7 Panjang Gelombang Maksimum dan Kondisi Optimum Lipase........................... 7 Uji in vitro Ekstrak Terhadap Aktivitas Lipase Pankreas ..................................... 7 Uji statistik ........................................................................................................... 10 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan ............................................................................................................... 10 Saran ..................................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11 LAMPIRAN .................................................................................................................... 13

DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Tanaman jati belanda (Guazuma ulmifolia).................................................................. 2 2 Tanaman bangle (Zingiber cassumunar) ...................................................................... 2 3 Contoh struktur senyawa saponin ................................................................................ 3 4 Struktur orlistat ............................................................................................................. 3 5 Grafik daya inhibisi ekstrak jati belanda terhadap aktivitas lipase pankreas ................ 8 6 Grafik daya inhibisi ekstrak bangle terhadap aktivitas lipase pankreas........................ 9

DAFTAR TABEL Halaman 1 Hasil uji fitokimia jati belanda kering dan ekstraknya.................................................. 6 2 Hasil uji fitokimia bangle kering dan ekstraknya ......................................................... 6 3 Nilai LC50 ekstrak jati belanda dan bangle terhadap larva udang ................................. 7 4 Daya inhibisi kontrol negatif dan positif serta ekstrak pada konsentrasi maksimum ... 10

DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Bagan alir penelitian ..................................................................................................... 14 2 Bagan alir ekstraksi air.................................................................................................. 15 3 Bagan alir ekstraksi etanol ............................................................................................ 15 4 Bagan alir ekstraksi saponin ......................................................................................... 15 5 Bagan alir penentuan nilai LC50 dengan menggunakan larva udang............................. 16 6 Bagan alir uji in vitro ekstrak terhadap aktivitas enzim lipase pankreas ...................... 17 7 Penentuan kadar air....................................................................................................... 18 8 Aktivitas ekstrak terhadap larva A. Salina L. setelah 24 jam........................................ 19 9 Penentuan panjang gelombang maksimum standar asam oleat .................................... 20 10 Data hasil optimasi enzim lipase pankreas ................................................................. 21 11 Perhitungan aktivitas enzim lipase.............................................................................. 22 12 Daya inhibisi ekstrak terhadap aktivitas lipase pankreas ............................................ 23 13 Perhitungan statistik ekstrak jati belanda dan bangle ................................................. 24 14 Uji estimasi kurva ....................................................................................................... 26

PENDAHULUAN Kegemukan atau yang sering kali disebut obesitas, merupakan kelebihan bobot badan yang diakibatkan oleh timbunan lemak yang berlebih di dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh asupan lemak dalam tubuh yang lebih besar daripada jumlah pemanfaatannya sebagai sumber energi. Keadaan ini bagi sebagian orang sangat mengganggu, baik dalam hal penampilan maupun masalah kesehatan yang mungkin akan timbul. Oleh sebab itu banyak orang melakukan berbagai cara untuk dapat menurunkan bobot badannya, di antaranya olah raga yang teratur atau mengkonsumsi obat-obat pelangsing. Sebagian besar obat-obat pelangsing merupakan obat sintetik yang ternyata menimbulkan banyak efek samping. Oleh karena itu saat ini masyarakat lebih memilih untuk mengkonsumsi obat pelangsing yang berasal dari tanaman obat, karena cenderung memiliki risiko efek samping yang lebih kecil. Tanaman yang saat ini telah dikenal berpotensi sebagai obat pelangsing di antaranya adalah jati belanda, bangle, malabar tamarind (Garcinia cambogia), mangrove jenis Rhizopora mucronata, dan kemuning. Malabar tamarind, misalnya, berkhasiat menekan rasa lapar dan meningkatkan rasa kenyang (Digest 2006), sedangkan tanin yang banyak terkandung di bagian daun jati belanda, mampu mengurangi penyerapan makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan usus (Hendri 2006). Jati belanda dan bangle merupakan contoh tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan dasar jamu pelangsing karena telah terbukti khasiatnya secara turun-menurun. Oleh karena itu penelitian mengenai kemampuan kedua tanaman ini dalam potensinya sebagai antiobesitas menarik untuk dilakukan. Pradono et al. (2003) menyatakan bahwa ekstrak metanol daun jati belanda dapat menghambat aktivitas enzim lipase yang berasal dari mikrob Rhizopus arrhizus, sedangkan ekstrak kloroform dan steroid meningkatkan aktivitas lipase. Penelitian mengenai tanaman bangle menunjukkan bahwa ekstrak metanol, flavonoid, dan taninnya dapat menghambat aktivitas lipase, sedangkan ekstrak air dan steroid meningkatkan aktivitas lipase (Pradono et al. 2005). Hasil yang kurang jelas tersebut mendorong untuk dilakukan studi lebih lanjut mengenai metode uji in vitro yang lebih sesuai. Salah satunya yaitu dengan melihat

daya inhibisi tanaman bangle dan jati belanda terhadap aktivitas enzim lipase yang berasal dari pankreas. Lipase pankreas merupakan enzim yang berperan utama dalam penguraian lipid untuk mengabsorpsi asam lemak (Shin et al. 2003). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif yang berpotensi dalam menghambat aktivitas lipase pankreas adalah saponin. Di antaranya ialah saponin yang terdapat pada tanaman Panax japonicus (Han et al. 2005), dan Kochia scoparia (Han et al. 2006). Berdasarkan penelusuran melalui situs paten Amerika, banyak paten yang berhubungan dalam pemeliharaan obesitas, diantaranya adalah ekstrak gingko biloba (Stankov 2002; US Patent No. 6447818) dan bioflavonoid lemon (Alviar et al. 2002; US Patent No. 6413545) yang dapat bermanfaat menurunkan bobot badan. Belum ditemukan paten yang memuat informasi mengenai antiobesitas berbasis daun jati belanda maupun bangle sehingga sangat mungkin untuk membuat paten yang berhubungan dengan kedua tanaman ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui daya inhibisi dari ekstrak kasar air, etanol, dan saponin dari tanaman daun jati belanda dan bangle terhadap aktivitas lipase pankreas secara in vitro.

TINJAUAN PUSTAKA Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Guazuma ulmifolia dikenal juga dengan nama daerah jati belanda (Indonesia), jati londa atau jatos landi (Jawa) (Heyne 1987). Secara taksonomi, jati belanda diklasifikasikan dalam divisi spermatophyta, sub divisi angiospermae, kelas dicotyledonae, ordo malvales, famili sterculiaceae, genus guazuma, dan spesies Guazuma ulmifolia. Tanaman jati belanda memiliki daun tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip, berseling, dan berwarna hijau. Batangnya keras, bulat, permukaan kasar, banyak alur, bercabang, dan berwarna hijau keputih-putihan (Anonim 2003). Seduhan daun jati belanda yang diminum dua kali sehari selama sebulan telah lama digunakan sebagai obat pelangsing tubuh. Hasil uji fitokimia yang dilakukan oleh Kristiani (2003) menyatakan bahwa ekstrak air daun jati belanda mengandung alkaloid, steroid, tanin, dan saponin, sedangkan ekstrak

etanolnya mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, fenol hidrokuinon, tanin, kuinon, dan saponin. Hendri (2006) menyatakan bahwa tanin yang terkandung dalam daun jati belanda mampu mengurangi penyerapan makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan usus. Pramono et al. (2000) mengemukakan bahwa pemberian lendir daun jati belanda per oral dosis 350 mg/kg BB menunjukkan adanya penghambatan kenaikan bobot badan tikus dibanding pemberian air suling sebagai kontrol. Litbang BBIA (2007) menyatakan bahwa ekstrak air daun jati belanda dapat menurunkan atau mempertahankan bobot mencit pada pemeliharaan selama 4 minggu. Contoh dari tanaman jati belanda dapat dilihat pada Gambar 1.

(Wijayakusuma 1997). Hasil uji fitokimia yang dilaporkan oleh Pradono et al. (2005) menyatakan bahwa ekstrak kasar air rimpang bangle mengandung flavonoid dan triterpenoid, sedangkan rimpang segarnya mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, tanin, dan saponin.

Gambar 2 Tanaman bangle (Zingiber cassumunar). Lipase

Bangle (Zingiber cassumunar)

Lipase merupakan suatu enzim yang dapat mengkatalisis reaksi hidrolisis ester berantai panjang dari gliserol (trigliserida). Enzim ini bekerja menghidrolisis triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol (Wahyuditomo 1987). Substrat dari enzim ini adalah trigliserida berantai panjang yang tidak larut dalam air, seperti minyak dan lemak. Berikut adalah reaksi hidrolisis trigliserida oleh enzim lipase

Tanaman Zingiber cassumunar ini memiliki nama sinonim Zingiber pupureum Roxb. dan beberapa nama daerah seperti mungle (Aceh), bungle (Batak), bangalai (Nusa Tenggara), dan unin makei (Ambon) (DepKes 1977). Tanaman bangle termasuk ke dalam divisi plantanum, sub divisi spermatophyta, kelas monocotyledonae, ordo zingiberales, famili zingiberaceae, genus zingiber, dan spesies Zingiber cassumunar. Tanaman yang tumbuh pada ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut ini memiliki rimpang yang kuat dan berdaging. Rimpang bangle yang sudah tua akan berwarna kuning, terasa pedas dan pahit, serta berbau tidak enak (Heyne 1987). Tanaman ini memiliki daun banyak, berhadapan, dan helainya berbentuk lonjong (DepKes 1977) (Gambar 2). Khasiat yang dimiliki oleh tanaman ini antara lain, sebagai obat lemah jantung, sakit kepala, reumatik, penyembuh sakit perut, cacingan, batuk berdahak, ramuan jamu wanita setelah melahirkan, dan mengatasi kegemukan

Lipase dalam tubuh manusia merupakan enzim yang secara khusus dihasilkan oleh kelenjar pankreas, dan oleh karena itu disebut lipase pankreas. Lipase pankreas merupakan enzim utama dalam penguraian lipid untuk mengabsorpsi asam lemak. Lipase pankreas menghidrolisis trigliserida makanan dalam usus menjadi monogliserida dan asam lemak rantai panjang yang kemudian akan diangkut menuju permukaan mikrovili untuk diserap pembuluh darah (Shin et al. 2003). Apabila aktivitas enzim lipase pankreas meningkat maka penyerapan monogliserida dan asam lemak juga akan meningkat (Rahardjo 2005) sehingga menimbulkan penimbunan lemak. Obat pelangsing tubuh seperti orlistat (dengan merek dagang Xenical®) bekerja dengan cara

Gambar 1 Tanaman jati belanda (Guazuma ulmifolia).

menghambat absorpsi lemak melalui penghambatan aktivitas lipase pankreas sehingga meningkatkan ekskresi lemak lewat feses. Berdasarkan hasil penelitian, senyawa yang diketahui mampu menghambat aktivitas dari enzim lipase diantaranya adalah flavonoid yang terdapat pada bangle (Pradono et al. 2005) dan galangal (Shin et al. 2003), tanin yang terdapat pada bangle (Pradono et al. 2005) dan Nomame Herba (Yamamoto et al. 2000), senyawa terpenoid pada Gardenia jasminoides (Lee et al. 2005), serta saponin yang terdapat pada berbagai macam tanaman (Xu et al. 2005, Han et al. 2005 dan 2006). Saponin Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih dari 90 suku tumbuhan. Pencarian saponin dalam tumbuhan telah dirangsang oleh kebutuhan akan sumber sapogenin yang mudah. Senyawa yang telah digunakan termasuk hekogenin dari Agave, diosgenin, serta yamogenin dari jenis Dioscorea (Harborne 1987). Sifat-sifat yang dimiliki oleh saponin diantaranya adalah berasa pahit, berbusa dalam air, mempunyai sifat detergen yang baik, merusak sel darah merah, dan mempunyai sifat antiinflamatori. Senyawa saponin juga dipercaya dapat bermanfaat untuk mengontrol jumlah kolesterol pada tubuh manusia (Amelia 2002). Senyawa saponin dalam tanaman dapat dideteksi secara kualitatif dengan menambahkan air secukupnya pada sampel tanaman, dipanaskan selama 5 menit, didinginkan, lalu dikocok kuat. Jika timbul busa yang stabil selama 10 menit, maka tanaman tersebut positif mengandung saponin. Senyawa saponin dikarakterisasi dari strukturnya yang mengandung suatu aglikon steroid atau triterpen, serta satu atau lebih rantai gula (Giuseppe 2007). Senyawa saponin yang diisolasi dari Tagetes patula (tanaman obat dari India), memiliki pita spektrum IR pada bilangan gelombang 3600-3250 cm-1 dan 1050 cm-1 yang mengindikasikan adanya kelompok hidroksil, satu pita serapan pada bilangan gelombang 1650 cm-1 yang mengindikasikan adanya ikatan ganda, serta beberapa pita serapan tajam yang mengindikasikan adanya struktur cincin asam olefinat (Sondhia 2005). Contoh struktur senyawa saponin terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Contoh struktur saponin. Xenical® Xenical® merupakan suatu obat penghambat enzim lipase saluran cerna yang poten dan spesifik dengan lama kerja yang panjang. Zat aktif yang terkandung dalam Xenical® adalah orlistat. Orlistat bekerja pada lumen lambung dan usus halus dengan membentuk suatu ikatan kovalen pada bagian serine yang aktif dari lipase pankreas dan lambung. Enzim yang dinonaktifkan tersebut dengan demikian tidak dapat menghidrolisis trigliserida makanan menjadi asam lemak bebas dan monogliserida yang dapat diserap. Oleh karena trigliserida yang utuh tidak diserap, maka defisit kalori akan berdampak positif pada pengaturan berat badan (Anonim 2008a). Orlistat tidak larut dalam air, tetapi larut bebas dalam kloroform, serta dalam metanol dan etanol (Anonim 2008b). Orlistat merupakan turunan dari senyawa lipstatin yang diisolasi dari bakteri Streptomyces toxytricini. Struktur orlistat dapat dilihat pada Gambar 4. Efek samping Xenical® umumnya pada saluran cerna yang berkaitan dengan efek farmakologi obat dalam mencegah absorbsi lemak. Kejadian yang seringkali dialami adalah sakit perut, perut kembung, feses cair atau lunak, serta gangguan gigi atau gusi.

Gambar 4 Sruktur orlistat.

Penelitian Pendukung

BAHAN DAN METODE

Penelitian mengenai tanaman jati belanda dan bangle telah banyak dilakukan. Pramono et al. (2000) mengemukakan bahwa pemberian lendir daun jati belanda per oral dosis 350 mg/kg BB menunjukkan adanya penghambatan kenaikan bobot badan tikus dibanding pemberian air suling sebagai kontrol. Lendir yang terdapat dalam daun jati belanda bersifat sebagai pelicin yang dapat mengurangi absorbsi usus terhadap makanan (Hendri 2006). Uji in vitro terhadap aktivitas enzim lipase dari mikrob Rhizopus arrhizus menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun jati belanda yang mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, steroid, tanin, dan kuinon dapat menghambat aktivitas enzim lipase, sedangkan ekstrak kloroform yang mengandung alkaloid, triterpenoid, dan steroid berpotensi sebagai aktivator enzim (Pradono et al. 2003). Penelitian tentang bangle menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki beberapa khasiat, antara lain sebagai antioksidan, antiinflamatori (Masuda et al. 1994), mengatasi kegemukan, obat pelangsing usai melahirkan, dan sebagai insektisida (Ariani 2003). Penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak metanol, flavonoid, dan tanin dari rimpang bangle dapat menghambat aktivitas lipase, sedangkan ekstrak air dan steroid meningkatkan aktivitas enzim lipase yang berasal dari mikrob Rhizopus arrhizus (Pradono et al. 2005). Penelitian mengenai daya inhibisi beberapa tanaman obat dalam menghambat aktivitas lipase pankreas sebagai salah satu metode untuk antiobesitas telah dilakukan. Han et al. (1999) mengatakan bahwa ekstrak air tanaman oolong tea dapat menghambat aktivitas enzim lipase pankreas sehingga dapat digunakan sebagai obat antiobesitas. Sedangkan ekstrak etanol daun jati belanda dapat menghambat aktivitas enzim lipase serum pada tikus putih (Rahardjo et al. 2005). Penelitian lain menunjukkan bahwa senyawa aktif yang berpotensi sebagai antiobesitas dalam menghambat aktivitas lipase pankreas adalah saponin yang terdapat pada tanaman Platycodi radix (Xu et al. 2005) dan Panax japonicus (Han et al. 2005). Han et al. (2006) juga mengatakan bahwa senyawa saponin yang diisolasi dari tanaman Kochia scoparia menghambat aktivitas enzim lipase pankreas secara in vitro dan berpengaruh terhadap pengurangan lemak pada tikus.

Bahan dan Alat Lipase pankreas yang digunakan adalah lipase pankreas manusia dengan kode Sigma L9780-50 units. Sampel kering daun jati belanda dan rimpang bangle diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka. Bahan-bahan yang digunakan adalah minyak wijen, buffer posfat berbagai macam pH, telur udang Artemia salina L., lipase pankreas manusia, heptana, Xenical®, pereaksi tembaga, dan Na-dietilditiokarbamat. Alat-alat analitik yang digunakan adalah pH meter, dan spektrofotometer UV berkas ganda. Metode Penelitian ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu penelitian pendahuluan (penentapan kadar air dan uji fitokimia) dan penelitian utama (ekstraksi, penentuan LC50 dan uji in vitro terhadap aktivitas lipase pankreas) (Lampiran 1).

Penetapan kadar air dan Ekstraksi Penetapan kadar air. Cawan porselin yang bersih dipanaskan ke dalam oven bersuhu (105±3)°C selama 30 menit dan ditimbang hingga diperoleh bobot konstan cawan kosong. Serbuk rimpang bangle dan daun jati belanda ditimbang sebanyak ± 2 g ke dalam cawan tersebut dan dipanaskan ke dalam oven bersuhu (105±3)°C selama tiga jam. Setelah tiga jam, cawan dipindahkan ke dalam eksikator selama 15 menit dan ditimbang. Sampel dikeringkan lagi selama satu jam sampai diperoleh bobot konstan sampel. Ekstraksi air Sampel yang sudah kering diekstraksi secara maserasi dengan air, disaring, dan filtratnya dipekatkan hingga diperoleh residu kering. (Lampiran 2) Ekstraksi etanol Sampel kering diekstraksi secara maserasi dengan etanol 70% lalu disaring dan dipekatkan dengan rotary evaporator. (Lampiran 3)

Ekstraksi kasar saponin Serbuk sampel direfluks dengan menggunakan pelarut metanol-diklorometana (1:1) selama 30 menit sebanyak 3 kali. Filtrat disaring dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak pekat kemudian direfluks lagi dengan heksana sebanyak 3 kali untuk menghilangkan lemak. Heksana kemudian dipisahkan, dan ekstrak diangin-anginkan selama 1 jam. Setelah itu ekstrak direfluks lagi dengan menggunakan pelarut etil asetatkloroform (1:1) sebanyak 4 kali untuk memisahkan flavonoid, alkaloid, dan senyawa-senyawa lain selain saponin. Pelarut etil asetat-kloroform lalu dipisahkan, dan sisanya kemudian ditambahkan pelarut metanol dan dipekatkan dengan rotary evaporator. Ekstrak pekat yang didapatkan merupakan ekstrak kasar saponin (Lampiran 4). Uji fitokimia ekstrak Ekstrak yang telah diperoleh kemudian dilakukan uji kualitatif kandungan senyawa (uji fitokimia) seperti flavonoid, alkaloid, saponin, steroid, triterpenoid, dan tanin dengan menggunakan metode Harborne (1987). Uji flavonoid. Sedikit sampel ditambah air secukupnya dan dipanaskan selama 5 menit, kemudian ditambahkan serbuk Mg, 0,2 ml HCl pekat, dan beberapa tetes amil alcohol. Larutan alkohol dikocok dan dibiarkan memisah. Keberadaan flavonoid ditandai dengan terbentuknya warna merah coklat pada lapisan amil alkohol. Uji alkaloid. Sampel ditambahkan 10 ml kloroform dan beberapa tetes amoniak lalu fraksi kloroform dipisahkan, diasamkan dengan H2SO4 2M, dan dikocok hingga terbentuk 2 lapisan. Lapisan asam yang tak berwarna diuji dengan reagen Wagner, Mayer, dan Dragendrof. Jika hasil pengujian dengan reagen Wagner, Mayer, dan Dragendrof berturut-turut menghasilkan warna coklat, putih dan jingga, maka ekstrak tersebut mengandung alkaloid. Uji saponin. Sampel ditambahkan air secukupnya dan dipanaskan selama 5 menit, lalu didinginkan dan dikocok kuat. Adanya saponin ditandai dengan timbulnya busa yang stabil selama ± 10 menit. Uji steroid/triterpenoid. Sampel ditambahkan etanol panas 50°C, kemudian disaring ke pinggan porselin dan diuapkan hingga kering. Residu yang dihasilkan ditambahkan eter , lalu lapisan eter dipipet dan diuji dengan pereaksi Liebermen Buchard

(asam anhidrat-H2SO4 pekat 3:1). Warna merah ungu menunjukkan adanya triterpenoid dan warna hijau menunjukkan adanya steroid. Uji tanin. Sampel ditambah air secukupnya, dipanaskan selama 5 menit, dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan FeCl3 1%. Jika larutan menghasilkan warna hijau kebiruan, maka sampel tersebut mengandung tanin. Uji toksisitas Uji toksisitas dilakukan dengan mennetukan nilai Lethal Concentration (LC50) menggunakan larva udang. Telur udang Artemia salina L ditetaskan dalam gelas piala yang berisi air laut yang telah disaring. Penetasan dilakukan selama 48 jam dan dibantu oleh aerasi agar kadar oksigen terlarut dalam air laut tercukupi sehingga telur udang tersebut menetas menjadi larva. Larutan ekstrak dibuat menjadi 2000 ppm. Sebanyak 0,05 g ekstrak dilarutkan dalam 25 ml air laut. Setelah 48 jam, sebanyak 10 ekor larva udang dan 1000 μl air laut dimasukkan ke dalam vial uji diikuti dengan 1000, 100 dan 10 μl larutan ekstrak, sehingga konsentrasi akhir dari dalam vial adalah 1000, 100, dan 10 ppm. Setiap konsentrasi dilakukan 3 kali pengulangan. Untuk kontrol dilakukan tanpa penambahan larutan ekstrak. Setelah 24 jam, larva udang yang mati dihitung. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Probit Analysis Method untuk menemukan LC50 dengan selang kepercayaan 95% (Lampiran 5). Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dan Kondisi Optimum Lipase Pankreas Panjang gelombang maksimum ditentukan dengan menggunakan standar asam oleat dengan konsentrasi 3,7590 μmol dalam kloroform yang ditambahkan dengan 4 ml kloroform-heptana (1:1) dan 2,5 ml pereaksi tembaga. Campuran dikocok kemudian disentrifus selama 10 menit. Sebanyak 3 ml lapisan kloroform diambil dan ditambahkan 0,25 ml Na-dietilditiokarbamat lalu diukur absorbansinya pada panjang gelombang 370500 nm, dengan interval 5 nm. Panjang gelombang yang memuat nilai serapan paling tinggi merupakan panjang gelombang maksimum. Penentuan kondisi optimum lipase pankreas meliputi pH, waktu dan suhu. Aktivitas lipase diukur pada pH 6-12, waktu 30-55 menit, dan suhu 30-50°C. Kondisi optimum diperoleh pada saat aktivitas lipase mencapai titik optimum.

Uji in vitro ekstrak terhadap aktivitas lipase pankreas Metode uji in vitro yang digunakan kali ini berbeda dengan metode yang biasa digunakan untuk uji in vitro yang menggunakan lipase pankreas. Metode yang digunakan kali ini lebih sederhana, yaitu dengan menggunakan minyak wijen sebagai substrat dan pereaksipereaksi lain yang lebih sederhana. Sebanyak 15 μl substrat dan 100μl ekstrak sampel dimasukkan ke dalam tabung rekasi lalu ditambah dengan 10 μl albumin 10% dan larutan buffer. Setelah itu enzim lipase pankreas dimasukkan ke dalam tabung tersebut dan diinkubasi pada waktu, pH dan suhu optimum. Setelah mencapai waktu optimum, reaksi dihentikan dengan cara menambahkan 3 ml kloroform. Larutan dalam tabung kemudian dikocok dan disentrifus selama 5 menit. Sebanyak 1 ml lapisan kloroform kemudian diambil dan ditambahkan 4 ml kloroform-heptana (1:1) lalu dikocok hingga homogen. Setelah itu larutan ditambahkan 2.5 ml pereaksi tembaga, dikocok 3 menit, dan disentrifus kembali selama 10 menit. Lapisan kloroform kemudian diambil sebanyak 3 ml dan ditambahkan 0.25 ml larutan Nadietilditiokarbamat, hingga berwarna kuning. Larutan kemudian diukur serapannya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum. Nilai yang diperoleh kemudian dikonversi dengan perhitungan sehingga diperoleh nilai aktivitas enzim. Aktivitas enzim dinyatakan dalam μmol asam oleat/l campuran reaksi.menit. Kontrol negatif dilakukan tanpa penambahan ekstrak, sedangkan untuk kontrol positif dilakukan dengan mengganti ekstrak dengan Xenical®. Tahap ini dapat dilihat secara jelas pada Lampiran 6.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar air dan Ekstraksi Kadar air daun jati belanda dan rimpang bangle masing-masing adalah 13,66% (b/b) dan 11,17% (b/b) (Lampiran 7). Kadar air suatu contoh perlu ditentukan untuk memperkirakan cara penanganan terbaik bagi contoh agar terhindar dari pengaruh aktivitas mikrob. Sampel daun jati belanda dan bangle diekstrak dengan menggunakan pelarut air dan etanol. Selain itu juga dilakukan ekstraksi untuk mendapatkan ekstrak kasar saponin.

Rendemen yang diperoleh dari ekstrak air, etanol, dan saponin daun jati belanda berturutturut adalah 22,25, 5,77, dan 0,90%. Sementara itu, rendemen yang diperoleh dari ekstrak air, etanol, dan saponin rimpang bangle berturut-turut adalah 12,18, 11,04, dan 5,01%. Rendemen ekstrak air bangle yang dihasilkan berbeda dengan rendemen yang dihasilkan oleh Pradono et al. (2005) yang hanya 0.16%. Hal ini selain disebabkan oleh perbedaan sumber tanaman, juga disebabkan oleh perbedaan teknik yang digunakan, sehingga rendemen yang diperoleh pada penelitian ini lebih banyak. Ekstrak ini selanjutnya diuji kandungan senyawa metabolit sekundernya, toksisitasnya terhadap toksisitas larva udang, dan daya inhibisinya terhadap aktivitas lipase pankreas. Uji Fitokimia Uji fitokimia terhadap ekstrak air, etanol dan ekstrak kasar saponin dilakukan untuk mengetahui jenis senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam masing-masing ekstrak. Hasil uji fitokimia daun jati belanda dan bangle yang tersaji pada Tabel 1 dan 2 memperlihatkan bahwa ekstrak etanol memiliki senyawa metabolit sekunder yang lebih banyak dibandingkan dengan ekstrak air. Hal ini dikarenakan etanol merupakan salah satu pelarut alkohol umum serba guna yang sangat baik untuk digunakan sebagai pengekstrak dalam ekstraksi pendahuluan, karena dapat mengekstrak senyawa polar dan nonpolar (Harborne 1987). Tabel 1 Hasil uji fitokimia jati belanda kering dan ekstraknya Golongan Senyawa Flavonoid Alkaloid Saponin Steroid Triterpenoid Tanin

Jati Belanda kering ++ + + ++

Air ++ + ++

Ekstrak Etanol Saponin +++ + + +++

+ + -

Tabel 2 Hasil uji fitokimia bangle kering dan ekstraknya Golongan Senyawa Flavonoid Alkaloid Saponin Steroid Triterpenoid Tanin

Bangle kering ++ ++ ++ -

Air ++ ++ -

Ekstrak Etanol Saponin +++ ++ ++ + ++ -

Hasil uji fitokimia ekstrak saponin jati belanda menunjukkan bahwa kandungan senyawa yang terdeteksi tidak hanya saponin, tetapi juga steroid. Hasil ini sama dengan uji ekstrak saponin bangle yang juga mendeteksi adanya triterpenoid. Hal tersebut dikarenakan senyawa saponin merupakan glikosida dari steroid dan triterpenoid (Wina et al. 2005), sehingga memungkinkan uji steroid dan triterpenoidnya memberikan hasil yang positif. Senyawa tanin ditemukan pada ekstrak air dan etanol jati belanda tetapi tidak pada ekstrak bangle. Senyawa saponin yang terdeteksi pada tanaman bangle lebih banyak jika dibandingkan dengan yang ada pada tanaman jati belanda. Senyawa alkaloid menunjukkan hasil yang negatif pada semua sampel. Hal ini berbeda dengan hasil pengujian oleh Kristiani (2003) pada ekstrak air dan etanol jati belanda, dan oleh Pradono et al. (2005) pada ekstrak segar bangle. Hasil yang berbeda ini disebabkan oleh perbedaan sumber sampel dan waktu pengujian. Keberadaan alkaloid juga dimungkinkan ada tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit, sehingga pada pengujian kali ini, tidak memberikan hasil yang positif ketika ditambahkan pereaksi Wagner, Mayer, maupun Dragendorf. Uji Toksisitas Uji toksisitas dilakukan dengan menentukan nilai LC50 dengan menggunakan larva udang. Uji ini dilakukan sebagai deteksi awal untuk mengetahui potensi bioaktivitas dan toksisitas dari masing-masing sampel sehingga dapat ditentukan konsentrasi ekstrak yang aman untuk pengujian. Nilai LC50 ditentukan dengan cara menghitung jumlah larva udang yang mati setelah diberi perlakuan dan didiamkan selama 24 jam (Lampiran 8). Nilai LC50 dari masing-masing sampel tersaji pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai LC50 ekstrak jati belanda dan bangle terhadap larva udang Sampel Ekstrak LC50 (ppm) Jati Belanda Air 672.6535 Etanol 1070.9291 Saponin 1039.0184 Bangle Air 394.3767 Etanol 81.0987 Saponin 920.6387 Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa semua ekstrak memiliki potensi bioaktif karena memiliki pengaruh yang nyata

terhadap kehidupan larva udang. Hasil dari penentuan nilai LC50 ini kemudian dijadikan sebagai dasar untuk penentuan konsentrasi dalam pengujian in vitro. Ekstrak yang memiliki potensi bioaktif yang paling tinggi, dan bersifat toksik adalah ekstrak etanol bangle. Hal ini dikarenakan ekstrak etanol bangle memiliki nilai LC50 yang paling rendah, yang berarti pada konsentrasi yang kecil ekstrak ini dapat mematikan setengah populasi dari larva udang. Panjang Gelombang Maksimum dan Kondisi Optimum Lipase Pankreas Panjang gelombang maksimum yang diperoleh untuk standar asam oleat dengan konsentrasi 3,7589 μmol adalah 435 nm (Lampiran 9). Hasil ini sama dengan hasil yang pernah dilakukan oleh Febriany (2004). Hasil optimasi untuk lipase pankreas menunjukkan bahwa enzim ini memiliki aktivitas optimum pada pH 8, waktu inkubasi 45 menit, dan suhu 40°C (Lampiran 10). Selanjutnya uji daya inhibisi ekstrak sampel terhadap aktivitas lipase pankreas dilakukan pada kondisi tersebut. Hasil penentuan kondisi optimum ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Han et al. (2005), yaitu pada pH 7, waktu inkubasi 30 menit, dan suhu 37°C. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan substrat yang digunakan. Substrat yang digunakan oleh Han et al. (2005) adalah substrat murni triolein sedangkan pada penelitian ini substrat yang digunakan adalah minyak wijen. Oleh sebab itu enzim membutuhkan waktu yang lebih lama dan suhu yang lebih tinggi untuk menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak (asam oleat). Akan tetapi pH optimum yang diperoleh mendekati nilai pH yang ada pada katalog Sigma tahun 2007. Dalam katalog tersebut, disebutkan bahwa lipase pankreas manusia menghidrolisis 1 µmol monogliserida per menit dari 1,2-digliserida pada pH 8,1. Akan tetapi jika substrat yang digunakan adalah triacetin maka pH yang digunakan adalah 7,4 dengan waktu inkubasi 60 menit. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan sumber substrat yang digunakan berpengaruh pada aktivitas optimum enzim. Uji in vitro ekstrak terhadap aktivitas lipase pankreas Penentuan aktivitas enzim dilakukan dengan menggunakan asam oleat (konsentrasi 0,7589 µmol) sebagai standar dengan nilai serapan 1,0898. Pengaruh ekstrak sampel

terhadap aktivitas lipase pankreas dianalisis dengan melarutkan ekstrak tersebut dalam bufer untuk menghilangkan efek pelarut yang mungkin dapat mempengaruhi aktivitas enzim. Pelarut kloroform digunakan untuk menghentikan reaksi hidrolisis lipase, sedangkan kloroform-heptana digunakan sebagai pengekstrak untuk mengekstrak oleat yang terbentuk. Seluruh ekstrak diuji aktivitas enzim lipase pankreas secara in vitro dengan menggunakan spektrofotometri untuk mencari konsentrasi ekstrak optimum dalam menghambat aktivitas enzim. Aktivitas enzim lipase dengan penambahan ekstrak dihitung dengan membandingkan nilai serapannya dengan serapan standar, yaitu asam oleat (Lampiran 11). Aktivitas enzim kemudian dihitung sebagai μmol asam oleat/l campuran reaksi menit. Daya inhibisi ekstrak dilihat dari penurunan aktivitas enzim yang dihitung dari selisih nilai aktivitas enzim lipase kontrol negatif (tanpa ekstrak) dengan zat uji. Konsentrasi ekstrak yang ditambahkan pada tiap pengujian adalah 15, 30, 45, 60, 75, serta 100 ppm, dan masing-masing dilakukan dengan tiga kali ulangan (Lampiran 12). Berdasarkan hasil uji terhadap ekstrak sampel (Gambar 5 dan 6) terlihat bahwa peningkatan konsentrasi tidak berbanding lurus terhadap peningkatan daya inhibisi ekstrak terhadap aktivitas lipase. Artinya peningkatan konsentrasi ekstrak yang ditambahkan tidak

selalu meningkatkan daya inhibisinya juga. Untuk daun jati belanda, ekstrak air memiliki daya inhibisi maksimum pada konsentrasi 45 ppm dengan nilai inhibisi 15,48%, lalu ekstrak etanol pada konsentrasi 60 ppm dengan nilai inhibisi 25,31%, serta ekstrak saponin pada konsentrasi 30 ppm dengan nilai inhibisi 10,02% (Gambar 5). Berdasarkan hasil ini terlihat bahwa ekstrak etanol daun jati belanda memiliki daya inhibisi yang paling tinggi terhadap aktivitas lipase pankreas manusia. Hasil ini mendukung penelitian Rahardjo et al. (2005) yang menyatakan bahwa ekstrak etanol daun jati belanda menghambat aktivitas lipase serum Rattus norvegicus secara bermakna. Hasil pengujian ekstrak bangle terhadap aktivitas lipase pankreas terlihat pada Gambar 6. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa ekstrak air memiliki daya inhibisi maksimum pada konsentrasi 75 ppm dengan nilai 25,80%, ekstrak etanol pada konsentrasi 100 ppm dengan nilai 29,17%, serta ekstrak saponin pada konsentrasi 60 ppm dengan nilai 12,61%. Berdasarkan hasil uji kedua tanaman tersebut terlihat bahwa ekstrak etanol memiliki daya inhibisi yang paling tinggi dibandingkan ekstrak yang lain. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah senyawa metabolit sekunder yang dimiliki oleh ekstrak etanol lebih banyak dibandingkan ekstrak yang lain.

50,00

Daya inhibisi (%)

40,00

30,00 24,12

25,31 21,93 22,85

20,37

20,00

16,72

15,48 10,10

10,00

10,70 8,08

6,29

10,02

5,92

6,08 3,92 2,94

1,43

4,67

0,00 15

30

45

60

75

100

15

30

45

60

75

100

15

30

45

60

75

Konsentrasi (ppm)

dengan = ekstrak air = ekstrak etanol = ekstrak saponin Gambar 5 Grafik daya inhibisi ekstrak jati belanda terhadap aktivitas lipase pankreas.

100

50,00

Daya inhibisi (%)

40,00

30,00

29,17 25,15

24,47 21,37

26,77

25,80 23,39

22,20

21,47 18,88

20,00

20,10

18,07

10,83

12,61

12,29

10,00

7,81 7,62

5,67

0,00 15

30

45

60

75

100

15

30

45

60

75

100

15

30

45

60

75

100

Konsentrasi (ppm)

dengan = ekstrak air = ekstrak etanol = ekstrak saponin Gambar 6 Grafik daya inhibisi ekstrak bangle terhadap aktivitas lipase pankreas Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa ekstrak saponin cenderung memiliki daya inhibisi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan ekstrak kasar air dan etanolnya. Hal ini kurang sesuai dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Shin et al. (2003), Xu et al. (2005) dan Han et al. (2005) yang menunjukkan bahwa senyawa aktif yang berpotensi sebagai antiobesitas dalam menghambat aktivitas lipase pankreas adalah saponin, seperti yang terdapat pada tanaman Platycodi radix, Panax japonicus, dan Kochia scoparia. Akan tetapi hasil ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Han et al. (1999) dan Rahardjo et al. (2005) yang menyatakan bahwa ekstrak air tanaman oolong tea dan ekstrak etanol daun jati belanda dapat menghambat aktivitas enzim lipase. Daya inhibisi ekstrak air dan etanol lebih besar karena pada ekstrak air dan etanol terdapat senyawa lain selain saponin yang juga berpotensi menghambat aktivitas enzim lipase, sehingga meningkatkan pengaruh penghambatannya terhadap enzim tersebut. Senyawa tersebut diantaranya adalah flavonoid dan tanin yang terdapat pada ekstrak air dan etanol daun jati belanda, serta flavonoid yang terdapat pada ekstrak air dan etanol bangle. Senyawa flavonoid terbukti dapat menghambat aktivitas enzim lipase secara in vitro, diantaranya yaitu yang

terdapat pada bangle (Pradono et al. 2005) dan galangal (Shin et al. 2003). Selain itu senyawa tanin (Yamamoto et al. 2000 dan Pradono et al. 2005) juga memiliki potensi dalam menghambat aktivitas lipase. Daya inhibisi ekstrak saponin bangle cenderung lebih besar jika dibandingkan dengan ekstrak saponin jati belanda. Hal ini dikarenakan adanya senyawa lain selain saponin dalam ekstrak tersebut yang juga ikut mempengaruhi aktivitas enzim. Senyawa tersebut adalah steroid yang terdapat pada ekstrak saponin daun jati belanda dan triterpenoid yang terdapat pada bangle. Steroid diketahui dapat meningkatkan aktivitas lipase (Pradono et al. 2005), sedangkan triterpenoid diketahui dapat menghambat aktivitas lipase (Xu et al. 2005). Oleh karena itu adanya streoid akan memberikan pengaruh yang berlawanan, yang mengakibatkan daya inhibisi ekstrak menurun, sedangkan adanya triterpenoid akan memberikan pengaruh yang sinergis dan mengakibatkan daya inhibisi ekstrak meningkat. Tabel 4 memuat data daya inhibisi tiap ekstrak tanaman pada konsentrasi maksimum serta kontrol negatif (tanpa penambahan ekstrak) dan kontrol positif (dengan penambahan Xenical®). Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa daya inhibisi ekstrak etanol dari daun jati belanda maupun bangle lebih tinggi jika dibandingkan dengan daya

inhibisi Xenical® sebagai kontrol positif. Shin et al. (2003) dan Lee et al. (2005) menyatakan bahwa daya inhibisi ekstrak 3-methylether galangin dari Alpinia officinarum dan crocetin dari Gardenia jasminoides terhadap aktivitas lipase pankreas secara in vitro dengan menggunakan subsrat triolein, masih lebih kecil jika dibandingkan dengan daya inhibisi orlistat sebagai kontrol positif. Jika memperhatikan data tersebut, maka hasil penelitian kali ini membuktikan bahwa ekstrak jati belanda dan bangle memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap penghambatan aktivitas lipase pankreas, sehingga sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai obat antiobesitas. Tabel 4 Daya inhibisi kontrol negatif dan positif, serta ekstrak tanaman pada konsentrasi maksimum. Ekstrak Air Etanol Saponin

Jati Belanda 15.48 25.31 10.02

Sampel Bangle Kontrol (-) 25.80 29.17 12.61 0.00

Kontrol (+)

17.53

Zat aktif yang terkandung dalam Xenical® yang digunakan sebagai kontrol positif ialah orlistat. Mekanisme orlistat dalam menghambat aktivitas lipase pankreas ialah nonkompetitif, yaitu dengan cara membentuk suatu ikatan kovalen pada bagian serine yang aktif dari lipase pankreas dan lambung, sehingga merubah enzim tersebut menjadi nonaktif (Anonim 2008a). Mekanisme penghambatan ini belum tentu sama dengan mekanisme penghambatan ekstrak daun jati belanda atau bangle terhadap aktivitas lipase pankreas. Hal ini dikarenakan struktur yang dimiliki oleh orlistat tidak sama atau tidak menyerupai salah satu senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam kedua tanaman ini. Mekanisme yang terjadi bisa saja berupa penghambatan kompetitif (ekstrak berkompetisi dengan substrat untuk berikatan pada sisi aktif enzim) maupun unkompetitif (ekstrak merusak keseluruhan struktur dari enzim). Penentuan mekanisme yang pasti mengenai penghambatan ekstrak tanaman daun jati belanda dan bangle ini tidak dapat ditentukan secara langsung, tetapi memerlukan penelitian yang lebih lanjut. Uji Statistik Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik, yaitu uji beda perlakuan, dengan

menggunakan uji F. Uji ini dilakukan untuk menguji apakah tiap perlakuan memiliki perbedaan yang nyata (Hanafiah 2005), dalam hal ini yaitu daya inhibisi terhadap aktivitas lipase pankreas. Perlakuan yang dibandingkan adalah ekstrak air, etanol, dan saponin pada konsentrasi maksimum dari kedua tanaman, serta perlakuan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan (Lampiran 13) terlihat bahwa daya inhibisi ekstrak etanol dan saponin dari daun jati belanda dan bangle tidak berbeda nyata, karena daya inhibisi kedua tanaman ini tidak berbeda jauh. Untuk ekstrak air, daya inhibisi dari kedua tanaman ini berbeda nyata. Hal ini dikarenakan nilai daya inhibisi ekstrak air bangle yang jauh lebih besar dibandingkan ekstrak air daun jati belanda. Uji beda perlakuan terhadap ekstrak etanol daun jati belanda, etanol bangle, kontrol negatif dan kontrol positif menyatakan bahwa ada dua pasang perlakuan yang memberikan pengaruh daya inhibisi yang berbeda nyata. Perlakuan tersebut yaitu ekstrak etanol daun jati belanda dengan kontrol positif, serta ekstrak etanol daun jati belanda dengan etanol bangle. Hal ini berarti daya inhibisi yang dimiliki oleh ekstrak etanol daun jati belanda, ekstrak etanol bangle, dan kontrol positif memiliki daya inhibisi yang berbeda nyata. Selanjutnya dilakukan uji pencocokkan kurva dari grafik daya inhibisi masing-masing ekstrak. Uji ini untuk melihat pola kurva dari masing-masing ekstrak. Estimasi kurva yang diuji adalah kurva linier, kuadratik, logaritmik, inverse, dan kubik. Berdasarkan uji tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) yang sangat kecil, yaitu dibawah 50% untuk semua ekstrak (Lampiran 14). Artinya keragaman dari konsentrasi ekstrak tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh model dari masing-masing kurva. Hal ini memperlihatkan bahwa grafik daya inhibisi dari masing-masing ekstrak tidak mewakili salah satu dari kelima pola kurva yang diuji. Hal ini dapat diakibatkan oleh jumlah data (variasi konsentrasi) yang sedikit, sehingga sulit untuk menentukan pola dari masingmasing ekstrak.

SIMPULAN Ekstrak air, etanol, dan saponin daun jati belanda memiliki daya inhibisi tertinggi berturut-turut pada konsentrasi 45 ppm (15,48%), 60 ppm (25,31%), dan 30 ppm (10,02%). Sedangkan ekstrak air, etanol, dan

saponin bangle memiliki daya inhibisi tertinggi pada konsentrasi 75 ppm (25,80%), 100 ppm (29,17%), dan 60 ppm (12,61%). Nilai tertinggi dari kedua ekstrak masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan daya inhibisi kontrol positif Xenical® 100 ppm sebesar 17,53%. Daya inhibisi yang dimiliki oleh ekstrak etanol daun jati belanda, ekstrak etanol bangle, dan kontrol positif secara statistik berbeda nyata, sedangkan ekstrak etanol dan saponin dari kedua tanaman tidak berbeda nyata. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak daun jati belanda dan bangle dapat menghambat aktivitas lipase pankreas, sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai obat antiobesitas.

SARAN Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa aktif yang terkandung di dalam ekstrak, yang secara khusus berpotensi menghambat aktivitas lipase pankreas. Penggunaan substrat murni juga baik dilakukan agar hasil reaksi yang diperoleh lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA Alviar B et al. 2002. Diet composition and method of weight management. United States Patents No. 6413545. [terhubung berkala]. www.uspto.gov [23 Apr 2007].

litura F. [skripsi]. Jurusan Kimia. FMIPA. Bogor: IPB. Departemen Kesehatan Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia. Jilid ke-1. Jakarta: Departemen Kesehatan. Digest Otc. 2006. Memilih obat pelangsing. [terhubung berkala]. http://sehatbugar.multiply.com/journal. [2 Mei 2008]. Febriany S. 2004. Potensi ekstrak tunggal bangle dan gabungannya dalam meningkatkan aktivitas enzim lipase secara in vitro [skripsi]. Jurusan Kimia. FMIPA. Bogor: IPB. Giuseppe, M. 2007. Saponins: properties, application and processing. www. redorbit.com/news [18 Apr 2008] Hanafiah KA. 2005. Rancangan Percobaan Aplikatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Han LK et al. 1999. Anti-obesity action of oolong tea. International journal of obesity. Vol. 23: 98-105. Han LK et al. 2005. Anti-obesity effects of chikusetsusaponins isolated from Panax japonicus rhizomes. [Artikel]. BioMed Central.

[Anonim]. 2003. Katalog Tanaman Obat. Dirjen Bina produksi Hortikultura.

Han LK et al. 2006. Reduction of fat storage in mice fed a high-fat diet long term by treatment with saponins prepared from Kochia scoparia fruit. [Artikel]. Phytother Res.

[Anonim]. 2008a. Xenical® (Orlistat). [terhubung berkala]. http : // www. Mar roche.co.id/bahasa/index.htm [7 2008].

Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terjemahan K. Padmawinata & I. Soediro. Bandung: Penerbit ITB.

[Anonim]. 2008b. Xenical: Drug Description. [terhubung berkala]. http://www.rxlist.com /cgi/generic/orlistat.htm [7 Mar 2008].

Hendri J. 2006. Jati belanda si pelangsing pengusir kaki gajah. [Artikel]. Anekaplantasia.

Amelia. 2002. Fito-kimia komponen ajaib cegah PJK, DM dan kanker. [terhubung berkala]. http://www.kimianet.lipi.go.id. [12 Apr 2007].

Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid ke-3. Jakarta: Yayasan Sarana Warna Jaya.

Ariani A. 2003. Aktivitas insektisida ekstrak rimpang bangle (Zingiber Cassumunar Roxb.) terhadap ulat grayak Spodoptera

Kristiani EBE. 2003. Ekstrak daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) sebagai obat alternatif untuk hiperlipidemia: kajian in vivo dan in vitro

[Tesis]. Program Pascasarjana. Bogor: IPB. Lee et al. 2005. Antihyperlipidemic effect of crocin isolated from the fructus of Gardenia jasminoides and its metabolite crocetin. Biol. Pharm Bull. 28(11):21062110. Litbang BBIA. 2007. Penelitian ekstraksi bahan aktif dari jati belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk.) dan pemanfaatannya untuk kesehatan. [Abstrak]. [terhubung berkala]. http://www.bbia.go.id. [2 Mei 2008]. Masuda T dan Jitoe A. 1994. Antioxidative & antiinflammatory compounds from tropical gingers: isolation, structure determination, and activities of cassumunins A, B, and C, new complex curcuminoids from Zingiber Cassumunar. J agric Food Chem 41: 1850-1856. Pradono DI, Darusman LK, Gunawan E, Nurulita Y. 2003. Identifikasi senyawa bioaktif daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) sebagai pelangsing dengan menggunakan metode enzimatis (enzim lipase). Jurnal Ilmiah Pertanian Gakuryoku. 9:138-142. Pradono DI, Darusman LK, dan Febriany S. 2005. Pengaruh ekstrak tunggal dan gabungan dari bangle terhadap aktivitas enzim lipase dalam kajian sebagai pelangsing. Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXIV. Bogor.276-282 Pramono, S., Nurwati, S., Sugiyanto. 2000. Pengaruh lendir daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia, 6(2): 14-5. Rahardjo SS, Ngatijan, Pramono S. 2005 Influence of etanol extract of jati belanda leaves (Guazuma ulmifolia Lamk.) on lipase enzyme activity of Rattus norvegicus serum. Inovasi. 4(XV11):4853. Sondhia, S. 2005. Isolation, structural elucidation and chemistry of an allelopathic compound from a medicinal plant. [Artikel]. [terhubung berkala]. http.//www.allelopathyjournal.com. [18 Apr 2008].

Shin JE, Han MJ, Kim DH. 2003. 3Methylethergalangin isolated from Alpinia officinarum inhibits pancreatic lipase. Biol Pharm Bull. 26(6): 854-857. Stankov B. 2002. Compositions containing compounds with adregenic activity and vegetables extracts of crataegus and gingko biloba for the treatment of overweight and obesity. United States Patents No. 6447818. [terhubung berkala]. www.uspto.gov [23 Apr 2007]. Wijayakusuma HMH, Dalimartha S, Wirian AS. 1997. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jakarta: Pustaka Kartini. Wina E, Muetzel S, Becker K. 2005. The Impact of saponins or saponin-containing plant materials on ruminant production. J Agri Food Chem. 53(21): 8093-105 Xu BJ, Han LK, Zheng YN, Lee JH, Sung CK. 2005. In vitro inhibitory effect of triterpenoidal saponins from Platycodi radix on pancreatic lipase. Arch Pharm Res. 28(2): 180-185. Yamamoto M et al. 2000. Anti-obesity effects of lipase inhibitor CT-II. An extract from edible herbs, Nomame Herba, on rats fed a high-fat diet. International Journal of Obesity. 24:758-764.

LAMPIRAN

Lampiran 1 Bagan alir penelitian

Rimpang bangle

Daun jati belanda

Ekstraksi air

Ekstraksi etanol

Ekstrak air

Ekstrak etanol

Ekstraksi saponin

Uji toksisitas dengan menggunakan larva udang

Ekstrak air, etanol dan saponin dalam berbagai konsentrasi (di bawah LC50)

Uji aktivitas enzim lipase pankreas secara in vitro pada kondisi optimum

Ekstrak saponin

Lampiran 2 Bagan alir ekstraksi air Sampel daun jati belanda dan bangle kering Dimaserasi dengan air Disaring Filtrat dipekatkan Ekstrak kasar air

Lampiran 3 Bagan alir ekstraksi etanol Sampel daun jati belanda dan bangle kering Dimaserasi dengan etanol 70% Disaring Filtrat dipekatkan Ekstrak kasar etanol

Lampiran 4 Bagan alir ekstraksi saponin Sampel daun jati belanda dan bangle kering Direfluks dengan metanol-diklorometana (1:1) selama 30 menit sebnayak 3x Disaring Dipekatkan dengan rotary evaporator Ekstrak pekat Direfluks dengan heksana sebanyak 3x Dikeringkan dan diangin-anginkan ± 1 jam Ekstrak pekat Direfluks dengan etil asetat-kloroform (1:1) sebanyak 4x filtrat dipisahkan dipekatkan dengan rotary evaporator Ekstrak kasar saponin

Lampiran 5 Bagan alir uji toksisitas dengan menggunakan larva udang air laut + telur udang (ditetaskan 48 jam)

0,05 g ekstrak

25 ml air laut

Larutan ekstrak 2000 ppm

1

10 ekor larva udang + 1000 µl air laut + 1000 µl larutan ekstrak (1000 ppm)

2

10 ekor larva udang + 1900 µl air laut + 100 µl larutan ekstrak (100 ppm)

3

10 ekor larva udang + 1990 µl air laut + 10 µl larutan ekstrak (10 ppm)

4

10 ekor larva udang + 2000 µl air laut (kontrol)

Dibiarkan 24 jam (Triplo)

larva udang yang mati dihitung

Ditentukan nilai LC50 menggunakan Probit Analysis Method

Lampiran 6 Bagan alir uji in vitro ekstrak terhadap aktivitas enzim lipase pankreas

Substrat, enzim lipase, dan ekstrak

Diinkubasi pada suhu, pH dan waktu optimum + 3 ml kloroform Dikocok Disentrifusa selama 5 menit

Diambil 1 ml lapisan kloroform I + 4 ml kloroform-heptana (1:1) Dikocok + 2,5 ml pereaksi tembaga Dikocok 3 menit Disentrifusa selama 10 menit Diambil 3 ml lapisan kloroform II + 0,25 ml natrium dietilditiokarbamat Larutan berwarna kuning Diukur serapan dengan spektrofotometer pada λ maksimum Serapan Dihitung nilai aktivitas Aktivitas hidrolitik lipase

Lampiran 7 Penentuan kadar air Kadar air daun jati belanda Ulangan Bobot contoh (g) 1 2 3

2,0080 2,0075 2,0043

Kadar air rimpang bangle Ulangan Bobot contoh (g) 1 2 3

Perhitungan

2,0137 2,0072 2,0092

Cawan kosong 19,1585 19,7159 18,7159

Cawan kosong 22,5754 16,0703 33,4334

Bobot (g) Cawan + sampel 20,8811 21,4639 20,4430

Bobot (g) Cawan + sampel 34,3637 17,8532 35,2183

Kadar air (%) Sampel kering 1,7226 1,7480 1,7271 Rerata

14,21 12,93 13,83 13,66

Kadar air (%) Sampel kering 1,7883 1,7829 1,7849 Rerata

Kadar air (%) = Bobot sampel basah − bobot sampel ker ing x100% Bobot sampel basah

11,19 11,17 11,16 11,17

Lampiran 8 Aktivitas ekstrak terhadap larva A. Salina L. setelah 24 jam Ekstrak daun jati belanda Bahan uji Konsentrasi (ppm) Blanko 0

Ulangan 1 0

Jumlah larva udang yang mati Ulangan 2 Ulangan 3 0 0

Ekstrak air

10 100 1000

2 4 7

1 4 7

1 3 5

Ekstrak etanol

10 100 1000

1 2 6

1 3 4

1 2 4

Ekstrak saponin

10 100 1000

0 0 5

0 1 4

0 1 5

Ekstrak rimpang bangle Bahan uji Konsentrasi (ppm) Blanko 0

Ulangan 1 0

Jumlah larva udang yang mati Ulangan 2 Ulangan 3 0 0

Ekstrak air

10 100 1000

2 5 9

2 2 8

1 4 9

Ekstrak etanol

10 100 1000

1 7 10

0 6 10

2 6 10

Ekstrak saponin

10 100 1000

1 2 5

2 2 5

1 2 6

Lampiran 9 Penentuan panjang gelombang maksimum standar asam oleat Panjang gelombang (nm) 370 375 380 385 390 395 400 405 410 415 420 425 430 435

Absorbans

Panjang gelombang (nm) 440 445 450 455 460 465 470 475 480 485 490 495 500

0.131 0.151 0.185 0.226 0.286 0.359 0.443 0.543 0.654 0.766 0.879 0.977 1.049 1.089

Absorbans 1.086 1.052 0.997 0.928 0.847 0.754 0.668 0.558 0.520 0.457 0.408 0.367 0.332

1.2

Absorbans

1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 370

390

410

430

450

470

Panjang gelombang (nm)

490

510

Lampiran 10 Data hasil optimasi enzim lipase pankreas a. Optimasi pH pH 6 7 8 9 10 11 12

Absorbans 0.956 1.038 1.237 1.048 0.893 0.697 0.445

Aktivitas enzim (μmol/L.menit) 977.5189 1061.321 1264.694 1071.541 913.134 712.827 454.778

Aktivitas Enzim (μmol/L.menit)

1400 1200 1000 800 600 400 200 0 5

b. Optimasi waktu Waktu (menit) 30 35 40 45 50 55

6

7

Absorbans 1.329 1.335 1.572 1.691 0.967 0.899

8

9

10

pH

11

12

13

Aktivitas enzim (μmol/L.menit) 1358.204 1364.336 1606.033 1728.159 988.25 918.755

Aktivitas Enzim (μmol/L.menit)

1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 25

30

35

40

45

Waktu (menit)

50

55

60

c. Optimasi suhu Suhu (°C) 30 35 37 40 45 50

Absorbans 0.932 1.090 1.142 1.211 1.170 1.022

Aktivitas enzim (μmol/L.menit) 952.481 1114.293 1166.755 1237.612 1196.732 1044.799

Aktivitas Enzim (μmol/L.menit)

1300 1200 1100 1000 900 800 700 25

30

35

40 45 Suhu (°C)

50

55

Lampiran 11 Perhitungan aktivitas enzim lipase Aktivitas enzim lipase pankreas (µmol/l.menit) =

A 1000 volume zat pengekstra k 1 × μmol standar × × × B volume enzim ( ml ) volume zat yang diukur menit

Keterangan: A = absorbans sampel B = absorbans standar (asam oleat) = 1,0898 µmol standar = jumlah standar oleat yang digunakan (3,7589 µmol) volume enzim = 100 µl volume zat pengekstrak = volume kloroform-heptana (1:1) (4 ml) volume zat yang diukur = 3 ml menit = waktu inkubasi (45 menit)

Lampiran 12 Daya inhibisi ekstrak terhadap aktivitas lipase pankreas Rerata

Aktivitas enzim (µmol/l.menit)

1.222

1.234

1261.1169

Daya Inhibisi (%) 0

1.115 1.076 1.048 1.136 1.140 1.081

1.130 1.090 1.047 1.149 1.156 1.096

1.109 1.134 1.043 1.156 1.161 1.102

1133.7107 1159.2601 1065.9197 1181.7435 1186.5128 1126.2162

10.10 8.08 15.48 6.29 5.92 10.70

1.036 0.938 0.879 0.866 0.974 0.905

0.992 0.997 0.957 1.017 0.947 1.029

1.055 1.013 0.973 0.882 0.969 0.922

1.027 0.982 0.936 0.921 0.963 0.952

1050.2494 1004.2606 956.9091 941.9201 984.5024 972.9200

16.72 20.37 24.12 25.31 21.93 22.85

15 30 45 60 75 100

1.206 1.093 1.169 1.207 1.120 1.163

1.234 1.141 1.210 1.188 1.226 1.191

1.209 1.097 1.178 1.198 1.131 1.175

1.216 1.110 1.185 1.197 1.159 1.176

1243.0620 1134.7327 1211.7215 1223.9852 1184.4688 1202.1830

1.43 10.02 3.92 2.94 6.08 4.67

Air

15 30 45 60 75 100

0.897 0.970 0.921 0.889 0.888 1.053

0.927 0.961 0.936 1.041 0.955 0.915

0.947 0.980 0.939 0.906 0.904 0.939

0.923 0.970 0.932 0.945 0.915 0.969

943.9641 991.6562 952.4805 966.1069 935.7883 990.2936

25.15 21.37 24.47 23.39 25.80 21.47

Etanol

15 30 45 60 75 100

0.993 0.997 0.978 0.878 0.987 0.847

0.996 0.932 1.055 0.907 0.978 0.909

1.014 0.951 1.000 0.926 0.993 0.866

1.001 0.960 1.011 0.903 0.986 0.874

1022.9968 981.0958 1033.2165 923.5246 1007.6672 893.2060

18.18 22.20 18.17 26.77 20.10 29.17

Saponin

15 30 45 60 75 100

1.143 1.041 1.186 1.021 1.113 1.154

1.003 1.153 1.148 1.187 1.176 1.127

1.155 1.053 1.158 1.027 1.124 1.139

1.100 1.082 1.164 1.078 1.137 1.140

1124.5129 1106.1174 1189.5787 1102.0295 1162.6667 1165.0513

10.83 12.29 5.67 12.61 7.81 7.62

Kontrol (+) Xenical®

100

1.007

1.029

1.017

1.018

1040.0297

17.53

Sampel

Ekstrak

Konsentrasi (ppm)

1

Absorbans 2

3

0

1.237

1.243

Air

15 30 45 60 75 100

1.083 1.237 1.034 1.184 1.187 1.129

Etanol

15 30 45 60 75 100

Saponin

Kontrol (-) Jati belanda

Bangle

Lampiran 13 Perhitungan statistik ekstrak jati belanda dan bangle. a. Ekstrak air Daya inhibisi (%) ekstrak air terhadap aktivitas lipase pankreas Ulangan Tanaman Jati belanda Bangle 1 16.21 28.04 2 15.07 22.61 3 15.15 26.74 46.43 77.39 ΣYi

ΣYj 44.25 37.68 41.89 123.82

Analisis sidik ragam daya inhibisi ekstrak air terhadap aktivitas lipase pankreas Sumber keragaman db JK KT F-hitung Perlakuan 1 159.7536 159.7356 37.8359 Galat 4 16.8871 4.2218 Total 5 176.6407

F-tabel 7.709

H0 : μ1 = μ2 (semua perlakuan memberikan daya inhibisi yang sama terhadap aktivitas lipase pankreas) H1 : μi ≠ μj (paling sedikit ada satu pasang perlakuan yang memberikan daya inhibisi yang berbeda terhadap aktivitas lipase pankreas)

(123.82) 2 Y .. 2 FK = = = 2555.2321 (2 x3) p⋅r

⎛ 46.43 2 + 77.39 2 ⎞ ΣYi 2 ⎟⎟ - 2555.2321 = 159.7536 − FK = ⎜⎜ 3 r ⎝ ⎠ JKT = ΣΣ Yij2 – FK = (16.212 + … + 26.742) – 2555.2321 = 176.6407

JKP =

JKG = JKT – JKP = 176.6407 – 159.7536 = 16.8871

JKP 159.7536 = = 159.7536 1 dbp JKG 16.8871 KTG = = = 4.2218 4 dbg KTP 159.7536 = = 37.8359 F hitung = 4.2218 KTG KTP =

F0,05(1,4) = 7.709 Fhitung > Ftabel Æ Kesimpulan : Tolak H0 (berarti ekstrak air jati belanda dan bangle memberikan pengaruh daya inhibisi yang berbeda nyata terhadap aktivitas lipase pankreas)

b. Ekstrak etanol Daya inhibisi (%) ekstrak etanol terhadap aktivitas lipase pankreas Ulangan Tanaman Jati belanda Bangle 1 29.82 31.36 2 17.59 26.34 3 28.53 29.82 75.94 87.52 ΣYi

ΣYj 61.18 43.93 58.35 163.46

Analisis sidik ragam daya inhibisi ekstrak etanol terhadap aktivitas lipase pankreas Sumber keragaman db JK KT F-hitung Perlakuan 1 22.3494 22.3494 0.8635 Galat 4 103.5343 25.8836 Total 5 125.8837

F-tabel 7.709

Fhitung < Ftabel Æ Kesimpulan : Terima H0 (berarti ekstrak etanol jati belanda dan bangle memberikan pengaruh daya inhibisi yang tidak berbeda nyata terhadap aktivitas lipase pankreas) c. Ekstrak saponin Daya inhibisi (%) ekstrak saponin terhadap aktivitas lipase pankreas Ulangan ΣYj Tanaman Jati belanda Bangle 1 11.43 17.26 28.69 2 7.54 3.81 11.35 3 11.10 16.77 27.87 30.07 37.84 67.91 ΣYi Analisis sidik ragam daya inhibisi ekstrak saponin terhadap aktivitas lipase pankreas Sumber keragaman db JK KT F-hitung Perlakuan 1 10.0622 10.0622 0.3203 Galat 4 125.6729 31.4182 Total 5 135.7351

F-tabel 7.709

Fhitung < Ftabel Æ Kesimpulan : Terima H0 (berarti ekstrak saponin jati belanda dan bangle memberikan pengaruh daya inhibisi yang tidak berbeda nyata terhadap aktivitas lipase pankreas) d. Uji statistika daya inhibisi maksimum dari ekstrak jati belanda dan bangle terhadap kontrol negatif dan positif Perlakuan: I : tanpa penambahan ekstrak (kontrol negatif) II : penambahan ekstrak etanol jati belanda 60 ppm III : penambahan ekstrak etanol bangle 100 ppm IV : penambahan Xenical 100 ppm (control positif) Daya inhibisi (%) sample terhadap aktivitas lipase pankreas Ulangan Perlakuan I II III 1 0.00 29.82 31.36 2 0.00 17.59 26.34 3 0.00 28.53 29.82 ΣYi 0.00 75.94 87.52 µ 0.00 25.31 29.17

ΣYj IV 18.40 16.61 17.59 52.60 17.53

Analisis sidik ragam daya inhibisi sampel terhadap aktivitas lipase pankreas Sumber db JK KT Fhitung keragaman Perlakuan 3 1507.6377 502.5459 38.2379 Galat 8 105.1412 13.1426 Total 11 1612.7789

79.58 60.54 75.94 216.06

Ftabel 4.066

H0 : μ1 = μ2 = μ3 = μ4 (semua perlakuan memberikan daya inhibisi yang sama terhadap aktivitas lipase pankreas) H1 : μi ≠ μj (paling sedikit ada satu pasang perlakuan yang memberikan daya inhibisi yang berbeda terhadap aktivitas lipase pankreas)

(216.06) 2 Y .. 2 = = 3890.1603 p⋅r (4 x3) KTP 502.5459 F hitung = = = 38.2379 KTG 13.1426

FK =

F0,05(3,8) = 4.066 Fhitung > Ftabel Æ Kesimpulan : Tolak H0 (berarti perlakuan memberikan pengaruh daya inhibisi yang berbeda nyata terhadap aktivitas lipase pankreas) Untuk melihat perlakuan mana yang memberikan pengaruh yang berbeda, dilakukan uji Duncan Uji Duncan Rp = r0.05 (p,dbg)

KTG

r

Tolak Ho jika |ýi - ýj| > Rp R2 = 9.33 R3 = 8.51 R4 = 8.03 Urutan perlakuan: ý1 = 0.00 (kontrol negatif) ý2 = 17.53 (kontrol positif) ý3 = 25.31 (etanol jati belanda) ý4 = 29.17 (etanol bangle) |ý1 – ý2| = 17.53 > R2 Æ Tolak Ho |ý1 – ý3| = 25.31 > R3 Æ Tolak Ho |ý1 – ý4| = 29.17 > R4 Æ Tolak Ho |ý2 – ý3| = 7.78 < R2 Æ Terima Ho |ý2 – ý4| = 11.64 > R3 Æ Tolak Ho |ý3 – ý4| = 3.86 < R2 Æ Terima Ho Kesimpulan: yang memberikan pengaruh daya inhibisi yang berbeda nyata adalah ekstrak jati belanda dengan kontrol positif, serta ekstrak etanol jati belanda dengan ekstrak etanol bangle. Lampiran 14 Uji estimasi kurva *Ekstrak air daun jati belanda Linear Model Summary R .114

R Square .013

Adjusted R Square -.049

Std. Error of the Estimate 4.527

Logarithmic Model Summary R .116

R Square .014

Adjusted R Square -.048

Std. Error of the Estimate 4.525

Inverse Model Summary R .097

R Square .009

Adjusted R Square -.053

Std. Error of the Estimate 4.535

Quadratic Model Summary

R .166

R Square .028

Adjusted R Square -.102

Std. Error of the Estimate 4.641

Cubic Model Summary

R .445

R Square .198

Adjusted R Square .026

Std. Error of the Estimate 4.363

*Ekstrak etanol daun jati belanda Linear Model Summary

R .377

R Square .142

Adjusted R Square .088

Std. Error of the Estimate 4.403

Logarithmic Model Summary

R .482

R Square .232

Adjusted R Square .184

Std. Error of the Estimate 4.165

Inverse Model Summary

R .539

R Square .291

Adjusted R Square .246

Std. Error of the Estimate 4.003

Quadratic Model Summary

R .559

R Square .313

Adjusted R Square .221

Std. Error of the Estimate 4.069

Cubic Model Summary

R .588

R Square .346

Adjusted R Square .206

Std. Error of the Estimate 4.109

*Ekstrak saponin daun jati belanda Linear Model Summary

R .044

R Square .002

Adjusted R Square -.060

Std. Error of the Estimate 3.418

Logarithmic Model Summary

R .132

R Square .017

Adjusted R Square -.044

Std. Error of the Estimate 3.391

Inverse Model Summary

R .249

R Square .062

Adjusted R Square .003

Std. Error of the Estimate 3.314

Quadratic Model Summary

R .168

R Square .028

Adjusted R Square -.101

Std. Error of the Estimate 3.483

Cubic Model Summary

R .415

R Square .172

Adjusted R Square -.005

Std. Error of the Estimate 3.328

*Ekstrak air bangle Linear Model Summary

R .109

R Square .012

Adjusted R Square -.050

Std. Error of the Estimate 3.812

Logarithmic Model Summary

R .104

R Square .011

Adjusted R Square -.051

Std. Error of the Estimate 3.815

Quadratic Model Summary

R .166

R Square .027

Adjusted R Square -.102

Std. Error of the Estimate 3.906

Inverse Model Summary

R .121

R Square .015

Adjusted R Square -.047

Std. Error of the Estimate 3.807

Cubic Model Summary

R .400

R Square .160

Adjusted R Square -.020

Std. Error of the Estimate 3.757

*Ekstrak etanol bangle Linear Model Summary

R .615

R Square .379

Adjusted R Square .340

Std. Error of the Estimate 3.779

Logarithmic Model Summary

R .555

R Square .308

Adjusted R Square .265

Std. Error of the Estimate 3.986

Quadratic Model Summary R .644

R Square .415

Adjusted R Square .337

Std. Error of the Estimate 3.786

Inverse Model Summary

R .478

R Square .228

Adjusted R Square .180

Std. Error of the Estimate 4.211

Cubic Model Summary

R .676

R Square .456

Adjusted R Square .340

Std. Error of the Estimate 3.778

*Ekstrak saponin bangle Linear Model Summary

R .236

R Square .056

Adjusted R Square -.003

Std. Error of the Estimate 4.829

Logarithmic Model Summary

R .229

R Square .052

Adjusted R Square -.007

Std. Error of the Estimate 4.837

Quadratic Model Summary

R .236

R Square .056

Adjusted R Square -.070

Std. Error of the Estimate 4.988

Inverse Model Summary

R .204

R Square .042

Adjusted R Square -.018

Std. Error of the Estimate 4.865

Cubic Model Summary

R .242

R Square .059

Adjusted R Square -.143

Std. Error of the Estimate 5.154

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF