Fungsi Hadits Terhadap Al Qur_an

August 11, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Fungsi Hadits Terhadap Al Qur_an...

Description

 

Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur'an Fungsi hadits terhadap Al Quran sebagai dasar dari pengetahuan Islam tentunya tentu nya haru harus s dipa dipahami. hami. Sunnah rasul send sendiri iri diinf diinformas ormasikan ikan melal melalui ui hadits ditulis oleh para ulama zaman dulu. Sebagai penyampai risalah dari  Allah, sudah pasti apa yang yang disampaikan o oleh leh Rasul adalah ben benar. ar. Pen Pe naf afs siran iran

dan fu fun ngs gsii

hadits dits ini ini

ti tida dak k

bole leh h

dil ilak akuk ukan an

de den nga gan n

sembarangan. Hal ini harus dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli dan memiliki ilmu pengetahuan terkait tentangnya. Hadits adalah Sunnah Rasul Ras ul yan yang g dit dituli uliska skan n kem kembal bali. i. Kar Karena ena itu itulah lah ha hadit dits s ten tentun tunya ya mem memilik ilikii fungsi terhadap pemahaman Al Quran. Fung Fu ngsi si ha hadi dits ts te terh rhad adap ap Al Qu Qura ran n ak akan an di dipe peng ngar aruh uhii ol oleh eh se sebe bera rapa pa sahi sa hihn hnya ya ha hadi dits ts te ters rseb ebut ut.. Jika Jika dipa dipaha hami mi de deng ngan an be bena narr ma maka ka ak akan an berfungsi bagi manusia dalam mengamal Al Quran secara lebih lengkap. Jadi sebelum itu, kamu harus mengetahui apakah sebuah hadits sudah diuji kebenarannya atau belum. Sebelu Seb elum m mem memaha ahami mi fun fungsi gsi had hadits its ter terhad hadap ap Al Qur Quran, an, kam kamu u ten tentun tunya ya harus mengetahui mengetahui terleb terlebih ih dahu dahulu lu peng pengertian ertian hadits itu send sendiri. iri. Hadit Hadits s secara harfiah dapat diartikan sebagai perkataan (sabda), percakapan, atau ata u per perbua buatan tan.. Sed Sedang angkan kan sec secara ara ter termin minolo ologi, gi, had hadits its did didefi efinis nisika ikan n sebagai catatan yang bersumber dari pernyataan dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan syariat islam. i slam.  Ada beberapa pendapat pendapat tentang penge pengertian rtian hadits ini, sebagai beriku berikut: t: Menurut para ahli hadits, hadits , hadits merupakan segala perkataan (sabda), perbuatan, hal ihwal (kejadian, peristiwa, masalah), dan ketetapan lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhahmmad SAW. Menurut ahli ushul fiqh (ushuliyyun), (ushuliyyun) , hadits adalah segala perkataan, perbuatan perbu atan,, dan ketet ketetapan apan yang disandark disandarkan an kepa kepada da Nabi Muha Muhammad mmad SAW yang hanya berhubungan dengan hukum-hukum islam. Menurut Menu rut jumh jumhur ur ulama ulama,, bebera beberapa pa ula ulama ma ber berpen pendap dapat at ba bahwa hwa had hadits its adalah ada lah seg segala ala per perkat kataan aan (sa (sabda bda), ), per perbua buatan tan,, dan ke ketet tetapa apan n lai lainny nnya a (taqrir) yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan para tabiin.

 

Seca Se cara ra ga gari ris s be besa sar, r, da dari ri fung fungsi si ha hadi dits ts te terh rhad adap ap Al Qu Qura ran n in ini, i, ha hadi dist st mempunyai makna segala perkataan (sabda), perbuatan, dan ketetapan lainnya dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan hukum syariat islam selain Al-Qur’an.

 Ada banyak sekali ulama-ulama ahlul hadits. Namun yang paling terkemuka ada 7 orang, diantaranya adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Abu Daud, Imam Ibnu Majah, dan Imam Nasa’i. Setela Set elah h me menge ngetah tahui ui pen penger gertia tian n ha hadit dits, s, ba barul rulah ah kam kamu u bis bisa a me mengk ngkaji aji tentang fungsi hadits terhadap Al Quran. Berikut beberapa fungsi hadits terhadap Al Quran yang perlu kamu pahami: Bayan At-Taqrir (Memperjelas isi Al Quran) Fungsi hadits terhadap Al Quran yang pertama adalah sebagai Bayan AtTaqrir yang berarti memperkuat isi dari Al-Quran. Sebagai contoh hadits yang ya ng di diri riwa waya yatk tkan an oleh oleh H. H.R R Bu Bukh khar arii da dan n Mu Musl slim im te terk rkai aitt pe peri rint ntah ah berwudhu, yakni: “Ras “R asul ulul ulla lah h SA SAW W be bers rsab abda da,, tid tidak ak di dite terim rima a sh shal alat at se sese seor oran ang g ya yang ng berhadats sampai ia berwudhu” (HR.Bukhori dan Abu Hurairah) Hadits diatas mentaqrir dari surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi: “Haii ora “Ha orangng-ora orang ng yan yang g be berima riman, n, apa apabil bila a kam kamu u hen hendak dak men menge gerja rjakan kan shalat, maka basuhlah muka dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki” (QS.Al-Maidah:6) Bayan At-Tafsir (Menafsirkan isi Al Quran) Fungsi hadist terhadap Al Quran selanjutnya adalah sebagai Bayan AtTafsir yang berarti memberikan tafsiran (perincian) terhadap isi Al Quran yang masih bersifat umum (mujmal) serta memberikan batasan-batasan (persyaratan) pada ayat-ayat yang bersifat mutlak (taqyid). Contoh hadits sebagai bayan At-tafsir adalah penjelasan nabi Muhammad SAW mengenai hukum pencurian.

 

“Rasu “Ra sulul lullah lah SAW did didata atangi ngi ses seseo eoran rang g ya yang ng me memba mbawa wa pen pencur curi, i, mak maka a beliau memotong tangan pencuri tersebut dari pergelangan tangan” Hadist diatas menafsirkan surat Al-maidah ayat 38: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduan ked uanya ya (se (sebag bagai) ai) pem pembal balasa asan n bag bagii apa yan yang g mer mereka eka ke kerja rjakan kan da dan n sebagai siksaan dari Allah” - (QS.Al-Maidah: (QS.A l-Maidah: 38) Dalam Al Quran, Allah memerintahkan hukuman bagi seorang pencuri dengan memotong tangannya. Ayat ini masih bersifat umum, kemudian Nabi Muhammad SAW memberikan batasan bahwa yang dipotong dari pergelangan tangan. Bayan At-Tasyri’ (Memberi kepastian hukum Islam yang tidak ada di Al Quran) Sedangkan fungsi hadits terhadap Al Quran sebagai Bayan At-tasyri’ ialah sebagai pemberi kepastian hukum atau ajaran-ajaran islam yang tidak dij dijela elask skan an dal dalam am AlAl-Qur Quran. an. Bia Biasa sanya nya Al Qur Quran an han hanya ya men menera erangk ngkan an pokok-pokoknya pokok-pokokny a saja. Contohnya hadits mengenai zakat fitrah, dibawah ini: “Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan Rama Ra madh dhan an sa satu tu sh sha’ a’ ku kurm rma a at atau au ga gand ndum um un untu tuk k se seti tiap ap or oran ang, g, be beik ik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan” - (HR. Muslim).

Bayan Nasakh (Mengganti ketentuan terdahulu) Fungsi hadits terhadap Al Quran selanjutnya adalah Baya Nasakh. Para ulama ula ma me mende ndefin finisi isika kan n Bay Bayan an Na Nasak sakh h ber berart artii ket ketent entuan uan yan yang g dat datang ang kemu ke mudi dian an da dapa patt me meng ngha hapu pusk skan an ke kete tent ntua uan n

ya yang ng te terd rdah ahul ulu, u, se seba bab b

ketentuan yang baru dianggap lebih cocok dengan lingkungannya dan lebih luas. Contohnya: “Tidak ada wasiat bagi ahli waris” Hadits ini menasakh surat QS.Al-Baqarah ayat 180:

 

“Diwajibkan “Diwaj ibkan atas kamu kamu,, apab apabila ila sese seseoran orang g dian diantara tara kamu kedatang kedatangan an (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabat secara ma’ruf. (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa” - (QS.Al-Baqarah:180)

Untuk fungsi hadits sebagai Bayan Nasakh ini ada perdebatan di kalangan ulama. Ada juga yang berpendapat Bayan Nasakh bukanlah fungsi hadit

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF