Free Scribd Downloader: Download Scribd.com Document (PDF, DOCX, TXT)
January 20, 2017 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Free Scribd Downloader: Download Scribd.com Document (PDF, DOCX, TXT)...
Description
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KB PASCA PERSALINAN
Disusun Oleh :
Annisatus Sholehah
(011112022)
Mirantika Rakhmaditya
(011112025)
I Gusti Ayu Vedadhyanti W.R
(011112039)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Kontrasepsi Pasca Persalinan
Sasaran
: Pengunjung Puskesmas Sidotopo Wetan
Hari, tanggal
: Selasa, 04 Februari 2014
Waktu
: 20 menit
Tempat
: Ruang Tunggu Puskesmas Sidotopo Wetan
1.
Tujuan 1.1. Tujuan Umum Diharapkan setelah diberi penyuluhan tentang kontrasepsi pasca persalinan, ibu dan suami mampu mengetahui dan memilih alat kontrasepsi yang sesuai untuk keamanan dan kenyamanan ibu dan suami 1.2 Tujuan Khusus. Setelah diberi penyuluhan mengenai kontrasepsi pasca persalinan, pengunjung Puskesmas Sidotopo Wetan diharapkan mampu : 1.2.1
Mengetahui konsep dasar kontrasepsi pasca persalinan
1.2.2
Mengetahui jenis-jenis kontrasepsi pasca persalinan yang aman dan nyaman bagi ibu
1.2.3
Mengetahui keunggulan dan efek samping kontrasepsi pasca persalinan
1.2.4 Mengetahui kontra indikasi masing-masing kontrasepsi pasca persalinan 2.
3.
Media dan Metode 2.1 Media
: Leaflet, microphone, materi SAP
2.2 Metode
: Ceramah dan Tanya jawab
Materi 3.1 Konsep dasar kontrasepsi pasca persalinan 3.2 Jenis-jenis kontrasepsi pasca persalinan yang aman dan nyaman bagi ibu 3.3 Keunggulan dan efek samping kontrasepsi pasca persalinan
3.4 Kontra indikasi masing-masing kontrasepsi pasca persalinan bagi ibu 4.
Pelaksanaan
No.
Acara
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Sasaran
Media
1.
Pembukaan
5 menit
1. Memperkenalkan diri
1. Menyambut
Microphone
2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
dan
mendengarkan
3. Melakukan kontrak waktu 4. Menyebutkan penyuluhan
salam
2. Mendengarkan
materi 3. Mendengarkan yang
akan 4. Mendengarkan
diberikan 5. Membagi leaflet 2.
Penyuluhan
10 menit
1. Menggali
pengetahuan/ 1. Mendengarkan
pengalaman ibu 2. Menjelaskan tentang:
1. Leaflet
2. Memperhatikan
2. Doorprize
3. Bertanya
3. Microphone
Konsep dasar kontrasepsi 4. Menjawab pasca persalinan Jenis-jenis kontrasepsi pasca persalinan Keuntungan dan efek samping kontrasepsi pasca persalinan Kontra indikasi masingmasing kontrasepsi pasca persalinan 3. Melakukan tanya jawab kepada peserta penyuluhan dan pembagian doorprize
3.
Penutup
5 menit
1. Menyatakan kegiatan telah 1. Mendengarkan selesai 2. Mengucapkan terima kasih 3. Mengucapkan salam
2. Menjawab salam
Microphone
5.
Pengorganisasian Pembimbing
: Sri Ema KK., Amd. Keb Dwi Purwanti, S. Keb, M. Kes
6.
Moderator dan Observer
: I Gusti Ayu Vedadhyanti W.R
Penyaji dan Demonstran
: Annisatus Sholehah
Fasilitator
: Mirantika Rakhmaditya
Kriteria Evaluasi 6.1 Evaluasi Struktur 6.1.1 Kesiapan materi penyuluhan 6.1.2 Kesiapan SAP 6.1.3 Kesiapan media : leaflet dan microphone 6.1.4 Kesiapan daftar hadir peserta penyuluhan 6.1.5 Peserta hadir di tempat penyuluhan 6.1.6 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Tunggu Puskesmas Sidotopo Wetan 6.1.7 Pengorganisasian
penyelenggaraan
penyuluhan
dilakukan
sebelumnya 6.2 Evaluasi Proses 6.2.1 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan 6.2.2 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan 6.2.3 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar 6.2.4 Tim bekerja sesuai dengan pengorganisasian 6.2.5 Suasana penyuluhan tertib 6.2.6 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan 6.2.7 Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang 6.3 Evaluasi hasil Peserta dapat : 1. Mengetahui konsep dasar kontrasepsi pasca persalinan 2. Mengetahui jenis-jenis kontrasepsi pasca persalinan 3. Mengetahui keuntungan dan efek samping kontrasepsi pasca persalinan
7.
Antisipasi masalah 7.1 Apabila suasana kurang kondusif, moderator dapat mengingatkan peserta penyuluhan. 7.2 Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan, moderator dapat menstimulasi dengan cara berdialog dengan penyaji materi dalam membahas materi yang sedang diberikan. 7.3 Apabila tidak ada peserta yang bertanya pada saat sesi tanya jawab, maka moderator dapat memberikan pertanyaan kepada peserta penyuluhan. 7.4 Apabila ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan, moderator maupun penyaji materi dapat mengingatkan bahwa akan dibagikan doorprize di akhir acara.
Materi Penyuluhan
KB Pasca Persalinan
I. Pengertian Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk individu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas. II. Manfaat Keluarga Berencana a. Perbaikan kesehatan badan ibu b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, beristirahat, dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain. c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna. d. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik. III. Macam-Macam Metode Kontrasepsi a. Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu (ASI). MAL sebagai kontrasepsi bila menyusui secara penuh, belum haid, umur bayi kurang dari 6 bulan. - Cara kerja: Penundaan/penekanan ovulasi. - Keuntungan kontrasepsi: § Efektivitas tinggi § Tidak mengganggu senggama § Tidak ada efek samping secara sistemik § Tidak perlu obat atau alat § Tanpa biaya - Keterbatasan: § Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan. § Tidak melindungi terhadap IMS.
- Cara pemakaian: § Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel). § Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya. § Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu malam membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI. § Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit. § Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera mulai metode KB lainnya. b. PIL mini Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat. - Efek samping:
gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau
perdarahan tidak teratur) - Cara kerja: § Menekan ovulasi. § Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan. § Mengentalkan lendir servik. § Mengganggu transportasi sperma. - Keuntungan: § Tidak mengganggu hubungan seksual. § Tidak mempengaruhi ASI. § Kesuburan cepat kembali. § Dapat dihentikan setiap saat. - Keterbatasan: § Mengganggu siklus haid. § Peningkatan atau penurunan berat badan. § Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama. § Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar. § Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat. - Cara pemakaian: § Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid. § Diminum setiap hari pada saat yang sama.
§ Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan. § Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir. c. Suntik Progestin. Sangat efektif dan aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan, cocok untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI. - Cara kerja : § Mencegah ovulasi. § Mengentalkan lendir servik. § Menghambat transportasi sperma. - Keuntungan : § Sangat efektif § Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri § Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause § Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah - Keterbatasan : § Gangguan siklus haid § Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya § Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat - Cara pemakaian : § Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil § Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid § Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan hubungan seksual § Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik IM dalam didaerah pantat. suntikan diberikan setiap 90 hari
d. Kontrasepsi IMPLAN Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, dan Implanon, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan, kesuburan segera kembali setelah implant di cabut, aman dipakai saat laktasi. - Cara Kerja: § Lendir serviks menjadi kental § Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi. § Mengurangi transportasi sperma § Menekan ovulasi - Keuntungan: § Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun) § Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan. § Tidak memerlukan pemeriksaan dalam § Bebas pengaruh estrogen § Tidak mengganggu senggama § Tidak mengganggu produksi ASI § Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan - Keterbatasan: § Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan
bercak
(spotting),
hipermenorhea,
atau
meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorhea. § Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual, pening/ pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan. § Membutuhkan tindak pembedahan minor. - Cara Pemakaian: Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran. Bila klien menggunakan
kontrasepsi
hormonal
atau
AKDR
dan
ingin
menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat. Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub
kutan). Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk mencegah infeksi pada luka insisi). Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari). Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan wajar. Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan, atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik. Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas. e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang, haid menjadi lebih lama dan lebih banyak, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, tidak boleh dipakai oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular Seksual, ada beberapa jenis : CuT-380A, NOVA-T, Lípez Loops. - Cara Kerja : § Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi. § Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri. § Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang kemampuan sperma untuk fertilisasi § Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus - Keuntungan : § Efektifitas tinggi ( 0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun pertama, § 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan ). § Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti). § Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil. § Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI. § Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
§ Dapat digunakan sampai menoupouse (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir). § Tidak ada interaksi dengan obat-obat. - Kerugian : § Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid ( umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan ), haid lebih lama dan banyak, perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid lebih sakit. § Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid yang memungkinkan penyebab anemia. § Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS. § Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti-ganti pasangan. - Cara Pemakaian : § Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil. § Hari pertama sampai ke-7 siklus haid. § Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan setelah 6 bulan dengan metode MAL. § Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi ) § Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi § AKDR dipasang di dalam rahim. § Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan. § Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin terutama setelah haid. § Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR, merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang mencurugakan, adanya infeksi. § Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas. - Evaluasi : § Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian KB dan manfaat KB
§ Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu menyusui. § Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungan pemakaian alat kontrasepsi. § Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang biasa cocok bagi dirinya IV. Konseling Keluarga Berencana Pada umumnya, klien pasca persalinan ingin menunda kehamilan berikutnya paling sedikit 2 tahun lagi, atau tidak ingin tambahan anak lagi. Konseling tentang Keluarga Berencana atau metode kontrasepsi sebaiknya diberikan sewaktu asuhan antenatal maupun pasca persalinan. Anjuran bagi klien pasca persalinan antara lain: a. Memberikan ASI Ekslusif (hanya memberi ASI saja) kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan. Sesudah bayi berusia 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI, dengan pemberian ASI diteruskan sampai anak berusia 2 tahun. b. Tidak menghentikan ASI untuk mulai suatu metode kontrasepsi c. ASI atau kesehatan bayi V. Infertilitas Pasca Persalinan a. Pada klien pasca persalinan yang tidak menyusui, masa infertilitas ratarata berlangsung sekitar 6 minggu. b. Pada klien pasca persalinan yang menyusui, masa infertilitasnya lebih lama. Namun, kembalinya kesuburan tidak dapat ditentukan. VI. Saat Mulai Menggunakan Kontrasepsi -
Waktu mulai menggunakan kontrasepsi pasca persalinan tergantung dari status menyusui. Metode langsung dapat digunakan adalah : a. Spermisida b. Kondom c. Koitus interuptus
VII. Perbedaan Klien Menyusui dan Tidak Menyusui KLIEN MENYUSUI a. Klien menyusui tidak memerlukan kontrasepsi pada 6 minggu pasca persalinan. Pada klien yang mengggunakan MAL waktu tersebut dapat sampai 6 bulan. b. Jika klien menginginkan metode selain MAL, perlu didiskusikan efek samping metode kontrasepsi tersebut terhadap laktasi dan kesehatan bayi. c. Sebagai contoh, pil kombinasi dan suntikan kombinasi merupakan pilihan terakhir. Pil kombinasi, juga dengan pil dosis rendah (30-35 mikrogram EE) akan mengurangi poduksi ASI, dan secara teoritis akan terpengaruh terhadpat pertumbuhan normal bayi pada 6-8 minggu pasca persalinan. Tunggu hingga 8-12 minggu pasca persalinan sebelum memulai pil kombinasi atau suntikan kombinasi. KLIEN TIDAK MENYUSUI a. Klien tidak menyusui umumnya akan mendapat haid kembali dalam 4-6 minggu pasca persalinan. Kurang lebih 1/3 nya berupa siklus ovulatoir. Oleh karena itu, kontrasepsi harus mulai pada waktu atau sebelum mulai hubungan seksual pertama pasca persalinan. Karena masalah pembekuan darah masih terdapat pada 2-3 minggu pasca persalinan, kontrasepsi kombinasi jangan dimulai sebelum 3 minggu pasca persalinan. b. Sebaliknya, kontrasepsi progestin dapat segera dimulai pasca persalinan karena metode ini tidak meningkatkan risiko masalah pembekuan darah.
Metode Kontrasepsi Waktu
pasca Ciri-ciri khusus
Catatan
persalinan MAL
Mulai
segera
pasca persalinan Efektifitas tinggi
Manfaat
kesehatan
bagi ibu dan bayi Memberikan
waktu
sampai 6 bulan
untuk memilih metode
pasca
kontrasepsi lain
Harus
benar-
benar
ASI
ekslusif Efektifitas berkurang
persalinan/belum
mulai
dapat haid
suplementasi
jika
Kontrasepsi kombinasi
Jika
menyusui,
jangan
dipakai
Selama 6-8 minggu pasca
Kontrasepsi
persalinan,
kombinasi
sebelum
6-8
kontrasepsi kombinasi
merupakan
minggu
pasca
akan mengurangi ASI
pilihan terkahir
dan
pada
persalinan Sebaiknya tidak dipakai
dalam
mempengaruhi
tumbuh kembang bayi Selama
minggu
3
menyusui Dapat diberikan
waktu 6 minggu-
pasca
6
kontrasepsi kombinasi
dengan riwayat
meningkatkan
pre
bulan
pasca
persalinan Jika pakai MAL, tunda sampai 6
menyusui
masalah
resiko
pembekuan
darah
tidak
haid
dapat
dimulai
3
minggu
pasca
sudah
dan
klien
eklampsia/hiper dalam
kehamilan Sesudah
3
berhubungan seksual,
minggu
pasca
mulailah
persalinan, tidak
kontrasepsi
kombinasi yakin
persalinan
pada
tensi
Jika klien tidak dapat
bulan Jika
persalinan,
klien
setelah
tidak
ada
kehamilan
meningkatkan resiko pembekuan darah
Kontrasepsi progestin
Sebelum minggu
6
Selama
pasca
pertama
minggu
6
pasca
persalinan, klien
persalinan,
menyusui jangan
mempengaruhi
menggunakan
tumbuh kembang bayi Tidak ada pengaruh
kontrasepsi progestin
terhadap ASI
Jika menggunakan MAL, kontrasepsi progestin
progestin
dapat
Perdarahan ireguler terjadi
dapat
ditunda sampai 6 bulan Jika
tidak
menyusui, dapat segera dimulai Jika
tidak
menyusui, lebih dari 6 minggu pasca persalinan, atau sudah dapat haid, kontrasepsi progestin dimulai
dapat setelah
yakin tidak ada kehamilan AKDR
Dapat
dipasang Tidak
langsung
pasca
sewaktu
seksio
sesarea, atau 48 jam
pasca
persalinan
pengaruh Insersi
terhadap ASI Efek
persalinan,
ada
samping
post
plasental lebih
memerlukan
sedikit pada klien yang
petugas
menyusui
khusus
terlatih
Konseling
perlu
dilakukan
Jika tidak, insersi ditunda sampai 46 minggu pasca persalinan
sewaktu
asuhan
antenatal Angka pencabutan
Jika laktasi atau
AKDR
tahun
haid sudah dapat,
pertama
lebih
insersi
tinggi pada klien
dilakukan
sesudah tidak kehamilan
yakin ada
menyusui Ekspulsi spontan lebih tinggi pada
pemasangan pasca plasental Sesudah
4-6
minggu
pasca
persalinan ternik sama
dengan
pemasangan waktu interval Kondom/spermisida
Dapat
digunakan Tak
setiap saat pasca
ada
pengaruh Sebaiknya pakai
terhadap laktasi Sebagai cara sementara
persalinan
kondom
yang
diberi pelicin
sambil memilih metode lain Diafragma
Sebaiknya tunggu Tidak sampai 6 minggu
ada
pengaruh Perlu
terhadap laktasi
pasca persalinan
pemeriksaan dalam oleh petugas Penggunaan spermisida membantu mengatasi masalah keringnya vagina
KB alamiah
Tidak dianjurkan sampai haid teratur
siklus kembali
Tidak ada pengaruh Lendir terhadap laktasi
serviks
tidak seperti
keluar haid
reguler lagi Suhu basal tubuh kurang
akurat
jika klien sering terbangun waktu malam
untuk
menyusui Dapat digunakan
Koitus interuptus/abstinensia
tiap waktu
Tidak ada pengaruh terhadap laktasi atau
pasangan tidak
tumbuh kembang bayi
sanggung
Abstinensi
Tubektomi
Perlu konseling
Dapat dilakukan
Tidak ada pengaruh
Perlu
dalam waktu 48
terhadap laktasi atau
lokal
jam
tumbuh kembang bayi
pasca
Jika
tidak,
persalinan
paling
tunggu sampai 6
mudah
minggu
dalam waktu 48 jam
pasca
persalinan Dapat dilakukan setiap saat
dilakukan
sudah
harus
dilakukan sewaktu asuhan antenatal
pasca persalinan Tidak segera efektif karena
perlu
sedikit
20
sampai
paling
ejakulasi
Merupakan salah satu cara KB untuk pria
benar-benar
steril
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Saifuddin. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
anastesi
Konseling
Minilaparotomi pasca
persalinan
Vasektomi
abstinensi
100%
efektif Kontrasepsi mantap :
Beberapa
8. Kriteria evaluasi a. Kriteria struktur -
Audience / peserta penyuluhan datang dan berkumpul di Puskesmas Sidotopo Wetan dan siap untuk mengikuti kegiatan.
-
Tim pelaksana siap baik alat maupun kelengkapan lainnya, sehingga kegiatan penyuluhan dapat segera dimulai pada jam 08.00 wib
-
Jumlah audience ± 15 orang
b. Kriteria proses -
Audience
/
peserta
penyuluhan
dengan
tenang
dan
tertib
memperhatikan serta mendengarkan penyampaian materi -
Suara pemateri dapat didengar jelas dan dipahami oleh Audience / peserta penyuluhan.
-
Ada umpan balik dari Audience / peserta penyuluhan terhadap materi yang disampaikan, terbukti dengan adanya pertanyaan di akhir penyajian
c. Kriteria hasil -
Seluruh materi tersampaikan
-
Audience / peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri.
\
LEMBAR PENGESAHAN Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang “KB Pasca Persalinan” di Puskesmas Sidotopo Wetan, telah diperiksa, disetujui, dan dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2014.
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Puskesmas Sidotopo Wetan
Program Studi Pendidikan Bidan
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
Dwi Purwanti, S.Kep, S.ST, M.Kes
Sri Emma Kristiana, Amd.Keb
View more...
Comments