Fraktur Smith
March 21, 2017 | Author: Chriscahya Wibisana Candra | Category: N/A
Short Description
Download Fraktur Smith...
Description
Fraktur Smith Pembimbing : Dr. Andre Sihombing, SpOT Oleh
: Charly Siahaan (02-052)
Anatomi
Definisi Fraktur Smith adalah fraktur radius distal dengan fragmen distal berpindah ke arah volar (terbalik dari fraktur Colles).1 Biasa juga disebut sebagai fraktur Colles terbalik. Fraktur Smith pertama kali dikemukakan oleh R.W. Smith (1847).
• Cedera ini biasanya sekunder dari benturan pada dorsum pergelangan tangan atau radius distal dengan lengan bawah dalam keadaan pronasi. • Fraktur jenis ini lebih sering ditemukan pada pria daripada wanita, dan khas pada dewasa muda.
Etiologi dan Mekanisme • Ditemukan deformitas dengan fragmen distal mengalami pergeseran ke arah volar dimana garis fraktur tidak melalui persendian.2 • Terjatuh pada sisi punggung tangan dapat menyebabkan fraktur pada sisi bawah radius dengan perpindahan ke arah anterior dari fragmen distal.
• Fraktur Smith yang sejati adalah fraktur melintang sekitar 1 inci (2-5 cm) proksimal pergelangan tangan dan berbeda dari fraktur Colles dari arah perpindahan fraktur, karena fragmen fraktur berpindah ke arah anterior. • Tidak terdapat ruptur pada pembungkus daerah pergelangan tangan dan konsekuensi subluksasi dari pergelangan tangan.3
Tanda Klinis • Pasien datang dengan cedera pada pergelangan tangan. Dan terdapat deformitas dari lengan bawah yang menyerupai bentuk “sekop”.
Radiologi • Pada pemeriksaan foto rontgen, terdapat fraktur yang melalui metafisis distal dari radius yang terkena. • Pada posisi lateral menunjukkan bahwa fragmen distal radius tersebut berpindah ke arah anterior-(posisi berlawanan dari fraktur Colles). Seluruh metafisis dapat retak, atau bisa menjadi patah oblik yang keluar pada sisi dorsal atau volar dari radius.4
Penatalaksanaan • Perawatan pada awalnya terdiri dari reduksi tertutup di bawah anestesi. • Posisi supinasi dan pendorongan dari dorsal pada fragmen distal dapat mengurangi fraktur. • Fraktur harus diimobilisasi dengan posisi lengan bawah dalam keadaan supinasi dan pergelangan tangan dalam keadaan ekstensi.
• Fraktur dapat direduksi dengan traksi dan ekstensi pada pergelangan tangan, dan lengan bawah diimobilisasi dengan gips selama 6 minggu.4 • Fraktur ini sangat tidak stabil dan pasien harus diberitahu bahwa hal ini mungkin terjadi, dan reduksi terbuka dengan pin atau plate umumnya diperlukan.
• Terapi Non Operatif (Reduksi): • - Fraktur harus direduksi tertutup dengan membalik deformitas dengan traksi longitudinal & menerapkan arm cast dengan lengan bawah dalam keadaan supinasi & pergelangan tangan dalam posisi netral.
• Technic of reduction
• Technic of fixation.
• Terapi Operatif: - ORIF (Fiksasi Eksternal) adalah terapi pilihan bagi dislokasi fraktur volar. - Reduksi dengan flouro & K wires mungkin diperlukan untuk memastikan anatomi alignment dari sendi radiocarpal.
ORIF (Fiksasi Eksternal)
Kepustakaan 1.
2.
3.
4.
5.
Swiontkowski, Marc F. Stovitz, Steven D. Elbow and Forearm Injuries. In : Swiontkowski, Marc F., Stovitz, Steven D, editors Manual of Orthopaedics, 6th ed. New Lippincott Williams & Wilkins. 2001. p:260 Rasjad C. Trauma. Dalam: Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, edisi 3. Penerbit Bintang Lamumpatue. 2007. p:419 Fuller DJ. Fracture of the long bones of the upper limb. In : Bentley G, editors. Operative Surgery Fundamental International Techniques Orthopaedics Part 1, 3rd ed. Butterworth & Co (Publisher) Ltd. England. 1979. p:102-103 Solomon L, Warwick D, Nayagam S. Injuries of the forearm and wrist. In : Solomon L, Warwick D, Nayagam S, Apley’s System of Orthopaedics and Fractures, 8th ed. Oxford University Press Inc. New York. 2001. p:618 www.radiologyassistant.nl/images/thmb_477a59b...
TERIMA KASIH
View more...
Comments