Formula Tetes Hidung

March 29, 2019 | Author: Jalaluddin Muh Akbar | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

teknologi sediaan steril...

Description

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu yang masuk ke dalam melalui hidung. Tanpa penyaringan ini mungki mungkin n debu debu ini dapat dapat mencap mencapai ai paru-p paru-paru aru.. Bagian Bagian depan depan dari dari rongga rongga hidung hidung terda terdapat pat rambu rambutt hidun hidung g yang yang berfun berfungsi gsi menaha menahan n butira butiran n debu debu kasar kasar,, sedang sedangkan kan debu debu halus halus dan bakter bakterii menemp menempel el pada pada muko mukosa sa hidu hidung ng.. Dala Dalam m rong rongga ga hidu hidung ng udar udara a diha dihang ngat atka kan n sehingga terjadi kelembaban tertentu. Mukosa hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel respirateris yang terdiri dari sel-sel rambut getar dan sel “leher. !elsel rambut getar ini mengeluarkan lendir yang tersebar rata sehingga merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi mukosa hidung dimana debu dan bakteri ditahan dan melekat. Debu dan bakteri melekat ini tiap kali dikeluarkan ke arah berla"anan dengan jurusan tenggorokan. #ang ang mendor mendoron ong g adalah adalah rambut rambut getar getar hidung hidung dimana dimana getara getaranny nnya a selalu selalu mengar mengarah ah keluar keluar.. $eraka $erakanny nnya a seperti seperti cambuk cambuk,, jadi jadi selal selalu u mencambuk keluar, dengan demikian bagian yang lebih dalam dari lapisan bulu getar ini selalu bersih dan “steril. Biasanya pada pagi hari hal ini dapat dicapai. !ediaan !ediaan hidung hidung adalah adalah cairan, cairan, semisolid semisolid atau sediaan sediaan padat padat yang digunakan pada rongga hidung untuk memperoleh suatu efek sistemik atau lokal. Berisi satu atau lebih bahan aktif. !ediaan hidung

sebisa mungkin tidak mengiritasi dan tidak memberi pengaruh yang negatif pada fungsi mukosa hidung dan silianya. !ediaan hidung mengandung air pada umumnya isotonik dan mungkin berisi e%cipients, sebagai contoh, untuk melakukan penyesuaian sifat merekat untuk sediaan, untuk melakukan penyesuaian atau stabilisasi pH, untuk meningkatkan kelarutan bahan aktif, atau kestabilan sediaan itu. !ediaan hidung disediakan dalam dosis ganda atau kontainer dosis tunggal, diberikan jika perlu, dengan suatu alat yang dirancang untuk menghindari paparan dari kontaminan. I.2 Tujuan &ntuk mengetahui jenis obat dan sediaan steril yang digunakan pada hidung.

BAB II FORMULA TETES HIDUNG A. Fr!ula Tiap '( ml mengandung ) *fedrin Hidroklorida Benalkonium lorida 0a/H123 0aH/123 Metil !elulosa 0atrium lorida  87ua 1ro 9njeksi B. Ta"el Ma#ter Fr!ula 0o .

ode Bahan

'.

(' - *H

/.

(/ - B

>. 3. +. 5. @.

(> ? 0' (3 ? 0/ (+ ? M! (5 ? 0 (@ - 819

(,+  (,(/  (,/43  (,+5  (,+  (,6  7.s ad '( ml

0ama Bahan

:ungsi

;umlah < Dosis

=at aktif

(,(+ gram

1enga"et

(,((/ gram

1endapar 1endapar 1engental 1engisotonis 1emba"a

(,(/43 gram (,(+5 gram (,(+ gram (,(+ gram 6, @5>5 ml

*fedrin Hidroklorida Benalkonium lorida 0a/H123 0aH/po3 Metil !elulosa 0atrium lorida 87ua 1ro 9njeksi

$. Da#ar Pe!%l%&an 'at Akt%(  *fedrin merupakan alkaloid tumbuhan, tetapi sekarang dapat dibuat secara sintetik. 2bat ini adalah obat adrenergik bekerja ganda,berarti tidak saja melepas simpanan norepinefrin dari ujung saraf, tetapi mampu pula memacu langsung reseptor A dan . 2bat ini

digunakan

sebagai

dekongestan

hidung karena

kerja

Casokontriksi lokal. :armakologi &lasan Bergambar *disi / ) 54 E. Dosis yang digunakan untuk tetes hidung / ? > tetes dengan konsentrasi (,+ ? /   FemingtonGs pharmaceutical sciences ) 454E. D. Da#ar Pe!%l%&an 'at Ta!"a&an '. Benalkonium lorida Benalkonium klorida adalah senya"a surfaktan yang digunakan

dalam

formulasi

farmasi

sebagai

penga"et

antimikroba seperti penga"et pada kosmetik, sediaan mata dan sediaan hidung. onsentrasi yang digunakan pada hidung (,((/ ? (,(/  b < C, kadang di kombinasi dengan thimerosal dengan konsentrasi (,((/ ? (,((+ . Benalkonium klorida  juga digunakan sebagai penga"et dalam kosmetik, parenteral Colume kecil dan sediaan mata.  Handbook 2f 1harmaceutical *%cipients *disi 5 ) +5 E /. 0a/H123  0atrium Hidrogen :osfat E 0atrium hidrogen fosfat digunakan dalam berbagai macam formulasi farmasi sebagai buffer, juga digunakan dalam produk makanan

sebagai

emulsifier

dalam

pengolahan

keju.

Handbook 2f 1harmaceutical *%cipients *disi 5 ) 5+5E >. 0aH/po3  0atrium Dihidrogen :osfat E 0atrium dihidrogen fosfat digunakan dalam berbagai macam formulasi farmasi sebagai buffer, agen pengemulsi dan  juga digunakan dalam produk makanan dalam bubuk kue. Handbook 2f 1harmaceutical *%cipients *disi 5 ) 5+6E 3. Metil !elulosa Metil selulosa digunakan sebagai agen Ciskositas, konsentrasi (,+  digunakan untuk mendapatkan Ciskositas larutan seimbang dengan Ciskositas mukosa hidung.  :ormula !teril ) ''3E +. 0atrium lorida 0atrium klorida banyak digunakan dalam berbagai sediaan parenteral dan formulasi farmasi non parenteral, dimana penggunaan utama adalah untuk menghasilkan keadaan isotonik.Handbook 2f 1harmaceutical *%cipients *disi 5 ) 5>4E. 5. 87ua 1ro 9njeksi  87ua pro injeksi digunakan sebagai pemba"a dan digunakan untuk melarutkan suatu at, pada penyimpanan di rancang untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan kontaminasi lainnya.  Martindale *disi >5 ) /3'3 E E. Ura%an Ba&an Ura%an Ba&an 'at Akt%(  '. *fedrin Hidroklorida

0ama Fesmi 0ama Iain FM< BM 1emerian

) ) ) )

*1H*DF909 H#DF2HI2F9D&M *fedrin Hidroklorida '(H'+02.HI Hablur putih atau serbuk putih halus,

elarutan

tidak berbau, rasa pahit. ) Bebas larut dalam airJ larut dalam

!terilisasi 1enyimpanan

alkohol. ) 8utoclaCe ) Dalam "adah

tertutup

baik,

terlindung dari cahaya. Ura%an Ba&an 'at Ta!"a&an 1. Benalkonium lorida

0ama Fesmi 0ama Iain FM < BM 1emerian

) ) ) )

B*0=8I2099 HI2F9D&M Benalkonium lorida 5H+H/0 H> E/ FKE l- < $udir tebal < potongan seperti gelatin,

"arna

kekuningan, elarutan

putih

bau

<

putih

aromatik,

sangat pahit. ) !angat mudah larut dalam

rasa

air dan

etanol  6+  E 1 dalam aseton 1, at anhidrat agak sukar larut dalam eter  9ncompatibilitas

1 dan mudah larut dalam benen 1. ) Dengan aluminium, surfaktan anionik, sitrat, kapas, fluorescein, hidrogen peroksida, nitrat, surfaktan non ionik dalam konsentrasi tinggi, permanganat, garam

perak,

protein, sabun,

salisilat, sulfonamid,

oksalat, seng oksida, seng sulfat, beberapa

campuran

karet,

dan

!tabilitas

beberapa campuran plastik. ) !tabil pada suhu dan pH berbagai macam mulai pH rendah sampai pH

tinggi. !terilisasi ) Di autoclaCe 1enyimpanan ) Dalam "adah kedap udara. /. 0a/H123  0atrium Hidrogen :osfat E 0ama Fesmi 0ama Iain 1emerian

) !2D9&M H#DF2$*0 1H2!1H8T* ) 0atrium Hidrogen :osfat ) ristal putih, tidak berbau atau

elarutan

hampir putih. ) !angat larut dalam air, lebih larut dalam air panas < mendidih, praktis tidak larut dalam etanol  6+  E, bahan anhidrat larut dalam 4 bagian

!tabilitas

air. ) Bersifat

higroskopis,

ketika

dipanaskan sampai 3(( dan '(((  !terilisasi 9ncompatibilitas

akan kehilangan airnya. ) Di autoclaCe ) Dengan alkaloid, antipyrine,kloral hidrat, asetat memimpin, pirogalol, resorsinol dan kalsium glukonat, dan

ciproflo%acin 1enyimpanan ) Dalam "adah kedap udara. >. 0aH/po3  0atrium Dihidrogen :osfat E 0ama Fesmi 0ama Iain 1emerian

) !2D9&M D9H#DF2$*0 1H2!1H8T* ) 0atrium Dihidrogen :osfat ) ristal putih, tidak berbau, tidak

elarutan

ber"arna. ) Iarut dalam ' bagian air, sangat sedikit

!tabilitas

larut dalam etanol  6+  E 1. ) !tabil secara kimia"i dan stabil pada

!terilisasi 9ncompatibilitas

suhu panas '(( (. ) Di autoclaCe ) Dengan aluminium, kalsium, magnesium

atau garam sejak mereka mengikat fosfat 1enyimpanan

dan

bisa

mengganggu

penyerapan dari saluran pencernaan. ) Dalam "adah kedap udara, terlindung cahaya.

3. Metil selulosa

0ama Fesmi 0ama Iain 1emerian

) M*TH#I *II&I2!* ) Metil !elulosa ) !erbuk putih, bubuk berserat atau

elarutan

butiran, tidak berbau dan berasa. ) 1raktis tidak larut dalam air panas, dalam alkohol, dalam aseton dan

!tabilitas

toluen, larut dalam air dingin. ) !tabil meskipun sedikit higroskopis, stabil untuk alkalis dan larutan asam encer pada pH > ? '', stabil pada

9ncompatibilitas

suhu kamar. ) Dengan aminacrine chlorocresol,

hidroklorida,

klorida merkuri,

fenol,

resorsinol, 8sam tannic, perak nitrat, klorida cetylpyridinium,hidroksibenoat asam, paminobenoic, methylparaben, 1enyimpanan +. .0atrium lorida

propil paraben dan butil paraben. ) Dalam "adah kedap udara.

0ama Fesmi 0ama Iain FM < BM 1emerian

) ) ) )

!2D9&M HI2F9D* 0atrium lorida 0al < +4,33 Hablur heksahedral, tidak ber"arna atau serbuk hablur putih, tidak berbau,

rasa asin. ) Iarut dalam /, 4 bagian air, dalam /, @

elarutan

bagian air mendidih dan dalam lebih kurang '( bagian gliserol 1, sukar larut dalam etanol  6+  E 1. ) !tabil tetapi dapat menyebabkan

!tabilitas

pemisahan partikel kaca pada "adah kaca tertentu. ) Di autoclaCe ) 0atrium klorida bersifat korosif besi

!terilisasi 9ncompatibilitas

dalam air, akan bereaksi membentuk endapan dengan garam perak, timbal merkuri dan timbal. ) Dalam "adah tertutup rapat, tempat

1enyimpanan

yang sejuk dan kering. 5. 87ua 1ro 9njeksi 0ama Fesmi 0ama Iain 1emerian

) 8L&8 1F2 90;*T920* ) 87ua 1ro 9njeksi ) easaman ? kebasaan ) amonium, besi, tembaga, timbal, kalsium, klorida, nitrat, sulfat, at teroksidasi memenuhi syarat

!terilisasi 1enyimpanan

yang

tertera

pada

a7ua

destilasi. ) Destilasi ) Dalam "adah kedap tertutup baik.

F. Ura%an Far!aklg% '. *fedrin Hidroklorida  1edoman 2bat &ntuk 1era"at ) >6> E 9ndikasi

) 1emyembuhan

kongesti

nasal

pada

infeksi saluran nafas akibat Cirus atau Mekanisme erja

rinitis alergi. ) Melepas simpanan

norepinefrin

dari

ujung saraf, tetapi mampu pula memacu langsung reseptor A dan , bekerja sebagai Casokontriksi lokal. ) &ntuk tetes hidung (,+ , tidak boleh

Dosis

digunakan lebih sering dari tiap 3 jam ontraindikasi

atau lebih dari > -3 hari. ) Dengan golongan obat penghambat

*fek !amping 9nteraksi 2ba

M82. ) 9ritasi Iokal ) 1enggunaan bersama inhibitor M82 menyebabkan krisis hipertensi.

G. Per&%tungan 1erhitungan Bahan 0,5

*fedrin Hidroklorida

(,+  

100

 N '(  (,(+ gram

0,02

Benalkonium lorida (,(/  

100

 N '(  (,((/ gram

0,284

0a/H123

(,/43  

100

 N '(  (,(/43 gram

0,56

0aH/123

(,+5  

100

 N '(  (,(+5 gram 0,5

Metil !elulosa

(,+  

100

 N '(  (,(+ gram

0,5

0atrium lorida

(,6  

100

 N '(  (,(+ gram

 87ua 1ro 9njeksi '( ml  '( ? (,/>53  6, @5>5 ml 1erhitungan Dapar pH  5,+ 0aH/123  (,+5  b < C BM  ''6,64 0a/H123  (,/43  b < C BM  '3',65 gr 0,56 M 0a/H123  B M × l   119,98 × 0,1   (,(3@ M M 0aH/123 

gr B M × l  

pa dapar fosfat  @,/

0,284 141,96 × 0,1   (,(/ M

a  - antilog pa  5,> N '(-4 pH dapar fosfat  5,+  HK E  - antilog pH   >,'5 N '(-@    0aH/123 K  0a/H123  (,(3@ K (,(/  (,(5@ M

 H +¿

¿

apasitas dapar B  /,> N  N

 Ka

¿ ¿

2,3 × 0,067 ×( 3,16 × 10 × 6,3 × 10 )



3,16 × 10 + 6,3 × 10

 (,(/' mol < I &ntuk pH  5  HK E  - antilog pH  '(-5  H +¿

¿

(,(/' /,> N  N

 Ka

¿ ¿

( 10 . 6,3 × 10) (,(/' /,> N  N ( 10 + 6,3 × 10 ) 2 (6,3 × 10 ) (,(/'  /,> N  N ( 1,063 × 10 ) 2 ( 6,3 × 10 ) (,(/' /,> N  N ( 1,13 × 10 )−12   (,'53

( garam ) pH  pa K log ( asam ) ( garam ) 5  @,/ K log ( asam ) ( garam ) log ( asam )   - ',/ garam asam   - antilog ',/

garam asam   (,(5>

   asam fosfat E K  garam fosfat E (,'53   asam fosfat E K (,(5>  garam fosfat E  ' K (,(5> E  asam fosfat E  (,'53 0,164

 asam fosfat E 

1,063

  (,'+3 M

 garam fosfat E   asam fosfat E (,(5>  (,'+3 N (,(5>  (,((6@ M  asam fosfat E  (,'+3 M gr  M N BM N I  (,'+3 N ''6,64 N '  '4,34 gr   b < C  '4,34 gr < I   ',434 gr < '((( ml   ',434 gr < '(( ml   ',434   garam fosfat E  (,((6@ M gr  M N BM N I   (,((6@ N'3/,'3 N '   ',>4 gr   b4 gr4 gr4  1erhitungan 9sotonik 1TB *fedrin Hidroklorida  (,'5+ 0,52−a . c

O

b

0,52−0,082

0,52−( 0,5 × 0,165 )





0,576

0,438 0,576

  (,@5 10

&ntuk '( ml 

100

 N (,@5  (,(@5 gr P @5 mg

ataline C  1 g' ? (,((3 N /6,/  (,(/@ N /6,/  (,@4 10

&ntuk '( ml 

100

 N (,@4  (,(@4 gr P @4 mg

H. $ara )erja 1. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Oadah yang ingin digunakan ditarer '( ml. *. Botol yang digunakan dicuci dengan deterjen lalu dibebas alkalikan dengan cara direndam dalam HI (,' 0 panas selama >( menit lalu dibilas dengan 819 lalu disterilkan dengan autoklaf. Begitu pula dengan alat gelas yang lain. +. Tutup karet dibersihkan dan dibebas sulfurkan dengan cara direndam dalam 0aH2> /  mengandung '  0a lauril sulfat, dipanaskan selama '+ menit kemudian dibilas dengan air suling. ,. 1enutup karet dijenuhkan dengan cara direndam dengan / kali konsentrasi benalkonium klorida. -.  8lat dan bahan yang akan digunakan disterilkan dengan metode yang sesuai. . Dibuat pengenceran efedrin hidroklorida dengan cara + mg efedrin hidroklorida dilarutkan dalam '( ml a7ua pro injeksi dan dipipet ' ml. /. Dibuat pengenceran benalkonium klorida dengan cara / mg benalkonium klorida dilarutkan '( ml a7ua pro injeksi dan dipipet ' ml. 0. Dibuat pengenceran metil selulosa dengan cara + mg metil selulosa dilarutkan dalam '( ml a7ua pro injeksi dan dipipet ' ml. 1. Dibuat pengenceran natrium klorida dengan cara @@ mg natrium klorida dilarutkan dalam + ml a7ua pro injeksi kemudian dipipet ' ml.

11. Dibuat pengenceran dapar dengan cara 56 mg masing ? masing dapar dilarutkan dalam + ml a7ua pro injeksi lalu dipipet > ml. 12. Ditambahkan

hasil

pengenceran

efedrin

hidroklorida,

benalkonium klorida, metil selulosa, natrium klorida ke dalam dapar fosfat. 1*. Di cek pH larutan  pH 5 E kemudian dicukupkan Columenya hingga '( ml. Dimasukkan ke dalam "adah yang telah dikalibrasi sebanyak '( ml dan disterilkan sediaan akhir 

I.

dengan autoklaf pada suhu '/' (. 1+. Diberi etiket dan dikemas. $ara Pe!aka%an

Hembuskan udara mele"ati

uci tangan dengan sabun hingga bersih.

1eriksa ujung penetes untuk memastikan bah"a tidak rusak +. Hindari ujung penetes bersentuhan dengan hidung. Miringkan kepala 8nda sejauh mungkin ke belakang, atau berbaring telentang di permukaan yang rata  seperti di tempat tidurE dan posisikan kepala anda menggantung di tepinya.

Teteskan obatsejumlah yang telah ditentukan.

Tekuk kepala ke depan ke arah lutut dan gerakkan dengan pelan ke kiri dan kanan.

4. Tetaplah dalam posisi ini selama beberapa menit 0. Bersihkan ujung penetes dengan air hangat. !egera tutup botol obat tetes. '(.uci tangan sampai bersih. . Da#ar Pe!%l%&an )e!a#an &ntuk sediaan nasal dikemas dalam botol tetes atau botol semprot  spray E plastik dengan Colume '+ ml ? >( ml. 1roduk harus stabil dalam kontener dan kemasan tertutup rapat bila tidak digunakan.  sediaan farmasi steril ) /4> E Tetes hidung dibuat dalam jumlah kecil '( atau /+ mlE dalam botol gelas ber"arna bergalur dengan plastik penyegel dan penetes. 1emilik spray menyiapkan dalam "adah tipe bertekanan. 1enggunaan jangka "aktu lama obat Casokontriktor dalam hidung dapat menyebabkan kerusakan mukosa hidung  Bentley Textbook  of Pharmaceutics ) >+/E ). Da#ar Pe!%l%&an Met3e Ster%l%#a#% !ediaan hidung harus steril. !terilisasi dapat dicapai dengan penggunaan membran filter steril ukuran (,3+ Qm, (,/ pure penyaring ke "adah steril. Metode lain bisa digunakan autoklaf dan sterilisasi akhir dengan gas etilen oksida. L. E4alua#% *Caluasi sediaan mengacu pada eCaluasi larutan atau suspensi eseragaman robot dilakukan untuk sediaan tetes hidung •

berupa larutan ) Timbanglah massa sediaan tetes hidung secara satu persatu sebanyak '( "adah, dan tentukan rata-rata bobotnya. Tidak lebih dari dua bobot tiap "adah menyimpang dengan lebih dari '( persen dari rata-rata bobot dan sama sekali tidak menyimpang lebih dari /(.



eseragaman isi dilakukan untuk sediaan tetes hidung berupa emulsi atau suspensi.  B12M /(''.pdf E

TABEL STERILISASI

N ' /

Na!a Alat5 Ba&an Oadah Batang pengaduk

  Met3e   Ster%l%#a#% 2Cen, '@((, '  jam 2Cen, '@((, '  jam

Pu#taka !coC ) /45 1arrot)/45

6aktu Mula% Ak&%r

Para(  

>

1inset

3

ertas timbang

+

!endok tanduk

5  4 6 '( ''

*fedrin HI Benalkonium klorida 0a/H123 0aH/123 Metil selulosa !arung tangan

'/

819

'>

$elas ukur

'3

0al

'+

ertas saring

o

2Cen, '@((, '  jam 2Cen, '5((, '  jam 8utoklaf, '/'(,'+ menit 2toklaf 2toklaf 2toklaf 2toklaf 2toklaf 8utoklaf, '/'(,'+ menit 2toklaf, '/'(, >( menit 2toklaf, '/'(, >( menit 2toklaf, penyaringan 2Cen, '5((, '  jam

1arrot)/45 Iachman)5/> 1arrot)/45 MD )'' MD ) //4 *%p ) 36> *%p ) 365 *%p ) 3>6 1arrot)/45 :9 9R ) ''/ !coCilleSs)/45 MD ) //4 Iachman)5/>

 8lat gelas dibebas alkalikan dengan cara direndam dengan Hl (,' 0 panas selama >( menit lalu dibilas dengan air suling.

o

 8lat yang terbuat dari karet dibebas sulfurkan dengan cara direndam dalam / 0a/2> dalam (,' 0a-Iauril !ulfat selama '+ menit.kemudian dibilas dengan air suling.

BAB III PENUTUP III.1 )e#%!7ulan !ediaan steril obat tetes hidung dengan formula mengandung efedrin hidroklorida dan at tambahan lainnya sebagai pendukung formula ini sehingga dihasilkan larutan yang isotonis terhadap cairan tubuh dan mempunyai 1H cairan hidung normal yaitu antara + ? 5,+. 2bat

ini

berkhasiat

sebagai

dekongestan.

Dengan

metode

pembuatan secara aseptis dan melalui sterilisasi terlebih dahulu baik alat maupun bahannya dengan metode yang berbeda ? beda sesuai dengan karakteristik fisik tersendiri. III.2 Saran 1ada pembuatan sediaan steril harus diperhatikan tonisitasnya supaya dihasilkan sediaan yang isotonis. Disamping itu harus diperhatikan cara pembuatan formula dan melakukan sterilisasi terlebih dahulu baik dia"al maupun sterilisasi akhir.

DAFTAR PUSTA)A Deglin . ;.H. 1edoman 2bat &ntuk 1era"at *disi 3. *$ );akarta. Dirjen 12M. '6@6. :armakope 9ndonesia *disi 999. Depkes F9 ) ;akarta. $oes"in 8goes. /((6. !ediaan :armasi !teril. 9TB ) Bandung ;ohn,*.H. '66(. FemingtonGs 1harmaceutical !ciences. Mark 1ublishing ompany. *astron) Iondon. Mycek. ;.. /(('. :armakologi &lasan Bergambar *disi /. Oidya Medika ) ;akarta.

Fo"e  Faymand. /((6. Handbook of 1harmaceutical *%cipients *disi 5. 1harmaceutical 1ress ) Iondon. !ean . !"eetman. /((6. Martindale >5 th edition. 1harmaceutical 1ress ) Iondon. !tefanus lukas. /((5. :ormulasi !teril. 8ndi ) #ogyakarta. Fa"ling,*.8., /((>E, Bentley Textbook of Pharmaceutics, *ight *dition, Bailliere, Tindall, Iondon.

TUGAS TE)NOLOGI FARMASI SEDIAAN STERIL

OLEH 8

)el!7k 9 Satr%ana Ner

alalu33%n Mu&. Ak"ar  

N4%ant% Para!!a

U!ar Sa%3

9etra Nell:a

Ir(an

N%la Sar%

A. Mu& F%r!an#:a&

Re#k% A#!a;at% B

Sa7utra Ner  

El#a Ar!el%a

Mu&. Ra
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF