Folio Pendidikan Jasmani Dan Kesihatan Tingkatan 4

July 13, 2017 | Author: Ahh Kei | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

TENIS , LARI BERPAGAR *Full mark folio...

Description

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

FOLIO PENDIDIKAN JASMANI DAN KESIHATAN 2012 NAMA PELAJAR

: PHANG KEI KEI

TINGKATAN

: 4P1

NAMA SEKOLAH

: SMJK HENG EE

NAMA GURU PENILAI

: ENCIK TEOH CHENN KAE

TANDATANGAN GURU PENILAI : TAHUN

© Copyright by Kei Kei | 2012

: 2012

1

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012 SEKOLAH MENENGAH JENIS KEBANGSAAN HENG EE, PULAU PINANG PENDIDIKAN JASMANI DAN PENDIDIKAN KESIHATAN PANDUAN dan menyediakan FOLIO PELAJAR 1.

2.

Peraturan Am : a. Tiap-tiap pelajar sekolah ini yang mengambil mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kesihatan DIWAJIBKAN melakukan kerja kursus FOLIO PELAJAR. TIADA PENGECUALIAM diberikan. b. Hasil kerja khusus hendaklah dibuat secara INDIVIDU. c. Hasil kerja khusus hendaklah DITULIS TANGAN atau TAIP pada kertas bersaiz A4. d. Hasil kerja khusus hendaklah dibuat mengikut FORMAT yang ditetapkan. e. Tarikh mula : awal bulan APRIL. f. Tarikh serah hasil kerja khusus : hujung bulan JUN. FORMAT hasil kerja khusus – hendaklah dikemukakan mengikut FORMAT seperti berikut : a. MUKA HADAPAN – hendaklah mengandungi perkara-perkara berikut : (2 markah) - Perkataan “FOLIO PJK” - Nama guru penilai - Nama pelajar - Tandatangan guru penilai - Tingkatan - Tahun - Nama sekolah b. MUKA KEDUA – terdiri daripada risalah panduan menyediakan FOLIO PELAJAR (0 markah) c. SENARAI KANDUNGAN – hendaklah mengandungi perkara-perkara berilut : (2 markah) - Biodata Pelajar muka suratnya - Analisa satu Permainan muka suratnya - Analisa satu acara Olahraga muka suratnya - Rumusan TIGA Bab Kesihatan yang berlainan muka suratnya - Rumusan keseluruhan muka suratnya - Rujukan muka suratnya d. BIODATA PELAJAR – hendaklah mengandungi perkara -perkara berikut : (2 markah) - Nama penuh - Bangsa - Tinggi - Nombor kad Pengenalan - Agama - Berat - Nombor pendaftaran sekolah - Tarikh lahir - Hobi - Jantina - Umur - Alamat e. ANALISA SATU PERMAINAN – hendaklah mengandungi EMPAT espek iaitu : 1-sejarah perkembagaan ; 2-peralatannya; 3-kemahiran atau teknik asas; 4-peraturan-peraturan amnya. (10 markah) f. ANALISA SATU ACARA OLAHRAGA – hendaklah mengandungi EMPAT espek iaitu : 1-sejarah perkembagaan ; 2-peralatannya; 3-kemahiran atau teknik asas; 4-peraturan-peraturan amnya. (10 markah) g. RUMUSAN TIGA BAB KESIHATAN BUKU TEKS (iaitu Bab 4, 5 dan 6) – nyatakan : Tajuk setiap bab diikuti denga n rumusa nnya dala m bentuk a yat le ngkap. (6x3 =18 mar ka h) h. RUMUSAN HASIL KERJA – nyatakan faedah-faedah yang diperolehi setelah membuat dan menyiapkan kerja khusus ini, pandangan dan pendapat tentang kerja khusus ini. (4mar kah) i. RUJUKAN – sumber maklumat yang dirujuk dalam proses menyiapkan FOLIO seperti buku teks, majalah, surat khabar. Nama buku, nama penulis dan nama penerbit serta tahun diterbitkan. (2 markah) JUMLAH : 50 MARKAH

PILIHAN PERMAINAN mengikutTINGKATAN Tingkatan 1 : BOLA SEPAK / BOLA JARING Tingkatan 2 : BOLA BALING / BADMINTON Tingkatan 3 : BOLA TAMPAR / SOFBOL Tingkatan 4 : HOKI / TENIS Tingkatan 5 : BOLA KERANGJANG / KRIKET

© Copyright by Kei Kei | 2012

PILIHAN ACARA OHLAHRAGA mengikut TINGKATAN Tingkatan 1 : LARI PECUT / LONTAR PELURU Tingkatan 2 : LARI BERGANTI-GANTI / MEREJAM LEMBING Tingkatan 3 : LUMBA JALAN KAKI / LEMPAR CAKERA Tingkatan 4 : LARI PERPAGAR / LOMPAT JAUH Tingkatan 5 : LARI BERHALANG / LOMPAT JAUH

2

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

SENARAI KANDUNGAN Bil. 1.

2.

Perkara Biodata Pelajar  Nama pelajar

Muka surat  Tarikh lahir

 No. Kad Pengenalan

 Umur

 No. Pendaftaran sekolah

 Tinggi

 Jantina

 Berat

 Bangsa

 Hobi

 Agama

 Alamat rumah

4

Analisa satu Permainan - Tenis  Sejarah dan perkembangan  Peralatan dan cara bermain

5 – 51

 Kemahiran atau teknik asas  Peraturan-peraturan am 3.

Analisa satu acara Olahraga - Lari Perpagar  Sejarah dan perkembangan  Peralatan

52 – 57

 Kemahiran atau teknik asas  Peraturan-peraturan am 4.

Rumusan TIGA Bab Kesihatan yang berlainan  Bab 4 : Kesihatan Diri dan Keluarga  Bab 5 : Gaya Hidup Sihat

58 – 64

 Bab 6 : Kebersihan dan Keselamatan Persekitaran 5.

Rumusan keseluruhan

65

6.

Rujukan

66

© Copyright by Kei Kei | 2012

3

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

BIODATA PELAJAR Nama penuh pelajar

: Phang Kei Kei

No. kad Pengenalan

: 960201-07-5518

No. Pendaftaran sekolah : 09112 Jantina

: Perempuan

Bangsa

: Cina

Agama

: Buddha

Tarikh lahir

: 01.02.1996

Umur

: 16

Tinggi

: 163cm

Berat

: 45kg

Hobi

: Bermain badminton dan bersenam

Alamat rumah

: 17, MK8 Gertak Sanggul 11910 P.Pinang.

© Copyright by Kei Kei | 2012

4

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Analisa satu Permainan - TENIS Tenis adalah olahraga yang biasanya dimainkan antara dua pemain atau antara dua pasangan masing-masing dua pemain. Setiap pemain menggunakan raket untuk memukul bola karet. Tenis adalah salah satu cabang olahraga Olimpiade dan dimainkan pada semua tingkat masyarakat di segala usia. Olahraga ini dapat dimainkan oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang duduk di kursi roda. Permainan tenis modern berasal dari Birmingham, Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai "tenis rumput" yang memiliki hubungan dekat ke berbagai lapangan / rumput game serta untuk permainan tenis kuno nyata. Sejarah dan Perkembangan Tenis merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan yang dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang menunjukan representasi dari permainan bola tenis. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-8. Pada awal perkembangannya tenis dimainkan dengan memakai tangan atau sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari kayu yang padat. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang. Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada waktu itu adalah dengan menggunakan sarung tangan kulit yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi oleh dedak kulit padi.

© Copyright by Kei Kei | 2012

5

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Olahraga ini sangat berkembang di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah mulai banyak digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan dengan nama „Jeu de Palme‟ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri dipercaya berasal dari pemain Perancis yang sering menyebut kata „Tenez‟ yang artinya “Main!” pada saat akan memulai permainan dan hingga sekarang kata tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian berkembang hingga dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon Bonaparte di Eropa. Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang besar. Karena pada waktu itu tenis populer dimainkan di halaman rumput, maka terkenal dengan sebutan „Lawn Tennis‟ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola dari karet vulkanisir yang pada waktu itu dianggap dapat mengurangi rusaknya rumput di lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri. Sebutan Lawn Tennis berasal dari seorang Inggris bernama Arthur Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen dengan memainkannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat) dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim panas. Puncaknya terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris, All England Croquet Club, tidak berhasil menarik banyak peminat dan mencoba untuk memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarik peminat terutama pada permainan Tenis tersebut hingga pada tahun 1877 mengganti namanya menjadi „All Engand Croquet and Lawn Tennis Club‟. Sejarah ini berlanjut ketika lokasi klub yang bertempat di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapatkan dana lebih dari biasanya.

© Copyright by Kei Kei | 2012

6

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Oleh karena itu klub mengadakan turnamen tenis pertama di Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk mengadakan pertandingan dan membuat peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut diikuti oleh 20 peserta dengan penonton sekitar 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang merupakan salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia. Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak sebelum Masehi, yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan. Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara-negara Eropa yang lain. Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola, termasuk tenis. Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai 'tenis lapangan' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai "tenis panjang". Tenis pada mulanya merupakan permainan masyarakat kelas atas. Tenis lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.

© Copyright by Kei Kei | 2012

7

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Klub tenis pertama yang didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, Harry Gem, Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis disebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis telah pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu dibukalah kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersedia memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan klub tenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan tenis di Amerika Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari sana lahir banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.

Orang Belanda di klub tenis Surabaya (1895-1910= -25)

© Copyright by Kei Kei | 2012

8

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Istilah-istilah dalam permainan Tenis A  Ace – Servis yang dilakukan pemain dimana bola masuk dan tidak dapat dijangkau oleh pemain lawan.  Ad court – Bagian sisi kiri dari lapangan tenis terhadap masing-masing pemain.  Advantage – Poin ketika seseorang telah mendapatkannya setelah deuce dan butuh satu poin lagi untuk memenangkan sebuah game.  All-court – Tipe permainan yang menggabungkan seluruh tipe yang ada di tenis termasuk serve and volley, dan baseline.  Alley – Daerah pada lapangan tenis diantara garis single dan double.  Approach shot – Pukulan yang digunakan sebagai set up sebelum pemain maju ke depan net, umumnya menggunakan pukulan slice atau topspin yang lebih cepat dari pukulan dalam suatu reli.  ATP – Association of Tennis Professionals, Asosiasi tenis putra profesional.  ATP Champions Race – Sistem perhitungan peringkat pemain ATP berdasarkan poin yang dikumpulkan mulai pada awal tahun hingga akhir tahun. 8 pemain teratas pada akhir tahun akan bertarung pada ATP Tennis Masters Cup.  Australian formation – Formasi yang digunakan di permainan ganda dimana pemain yang berada di depan net berdiri di tengah net untuk menghadang bola return yang datang menyilang (cross court). B  Backhand – Jenis pukulan tenis dimana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola menggunakan bagian belakang dari raket. © Copyright by Kei Kei | 2012

9

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

 Backspin – (dikenal juga sebagai slice atau underspin), pukulan yang memberikan efek putaran ke belakang setelah bola dipukul.  Backswing – Bagian dalam fase pukulan tenis dimana raket diayunkan ke belakang dalam rangka persiapan untuk memukul bola dengan ayunan ke depan.  Bagel – kemenangan atau kekalahan set dengan skor 6-0.  Ball Person – Seseorang (laki-laki atau perempuan) yang bertugas untuk memungut bola pada pertandingan tenis.  Baseline – daerah di luar garis akhir dari zona permainan di dalam lapangan tenis.  Baseliner – Tipe permainan yang sering bermain di daerah baseline dan sangat mengandalkan kualitas pukulan groundstroke-nya.  Big serve – Servis yang kencang dan bertenaga, umumnya memberikan keuntungan bagi pemain yang melakukannya.  Block – Sebuah pukulan bertahan yang menggunakan sedikit ayunan, umumnya ketika melakukan pengembalian servis (return).  Breadstick – Kemenangan atau kekalahan pada set dengan skor 6-1  Break – Memenangkan game dalam posisi menerima servis, maka disebut serve break.  Break back – Memenangkan game dalam posisi menerima servis setelah sebelumnya kehilangan game dalam posisi memegang servis.  Break point – Satu poin tertinggal untuk dapat melakukan break (atau pada posisi skor 30-40); double break point/ two break points pada skor of 15-40; triple break point pada skor 0-40  Buggy Whip – Pukulan forehand yang memiliki ayunan dari bawah ke atas dan tidak melakukan followthrough seperti yang normal (ayunan melintasi badan) melainkan berakhir di sisi badan yang sama.

© Copyright by Kei Kei | 2012

10

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

 Bye – Fase dalam turnamen dimana pemain otomatis melaju ke babak berikutnya tanpa melawan pemain lain. C  Call – Penilaian dari hakim garis yang mengatakan bahwa bola keluar daerah permainan.  Cannonball – Ungkapan lama yang menjelaskan sebuah pukulan servis yang flat dan keras.  Can Opener – Pukulan servis dari pemain yang mendarat di pertemuan antara garis batas permainan single dengan garis servis.  Carve – Jenis pukulan yang menggabungkan pukulan sidespin dan underspin.  Challenge – Peraturan baru dimana pemain dapat mengajukan peninjauan ulang terhadap bola yang dianggap keluar kepada wasit dengan menggunakan teknologi Hawk-Eye.  Challenger – Turnamen yang memiliki level di bawah turnamen ATP. Pemain yang berkompetisi disini akan mendapatkan poin untuk dapat bermain di turnamen kelas ATP.  Chip – memblok pukulan dengan underspin.  Chip and charge – Sebuah strategi yang menggunakan pukulan underspin dalam mengembalikan servis lawan kemudian diikuti oleh pergerakan ke depan net.  Chop – Pukulan dengan underspin yang ekstrim.  Clean the Line/Clip the Line – Pukulan dimana sebagian bagian dari bola jatuh di garis permainan.  Closed stance – Cara memukul bola dengan posisi badan yang paralel dengan garis baseline.  Code Violation – Peraturan di ATP dimana pemain melakukan pelanggaran dengan cara mengeluarkan suara-suara negatif/makian atau © Copyright by Kei Kei | 2012

11

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

memukul bola dengan keras tidak dalam permainan. Pelanggaran pertama akan diberikan peringatan, kedua akan diberikan penalti pengurangan poin, ketiga diberikan pengurangan game dan keempat pertandingan di hentikan untuk kemenangan lawan.  Counterpuncher – Tipe permainan baseliner yang cenderung defensif.  Court – Lapangan yang memiliki ukuran tertentu untuk memainkan permainan tenis.  Crosscourt – Memukul bola menyilang ke arah area permainan lawan.  Cross-over – Pemain yang menyebrangi net ke daerah lawan. Dapat dilakukan dengan maksud baik atau bermusuhan. Seringkali dalam permainan tenis di lapangan tanah liat pemain melintasi net untuk melihat jejak jatuhnya bola bila ia merasa dirugikan oleh keputusan wasit.  Cyclops – Sebuah alat yang dipasang untuk mendeteksi apakah bola servis yang dipukulkan masuk atau keluar. Alat ini segera berbunyi apabila bola jatuh di luar garis servis. D  Dead net (dead net cord) – Situasi dimana seorang pemain mendapatkan keuntungan dari pukulannya yang menyentuh ujung net kemudian bergulir ke daerah lawan.  Deep – Pukulan dimana bola jatuh di dekat garis baseline.  Deuce – Situasi pada poin 40-40 dan pemain harus merebut dua poin berturut-turut untuk memenangkan sebuah game.  Deuce court – Sisi kanan lapangan tenis menurut masing-masing pemain.  Dink – Pukulan yang lamban dan tidak bertenaga.  Dirtballer – Pemain spesialis tanah liat.  Double Bagel – 2 set menang dengan skor 6-0, 6-0: lihat Bagel  Double Fault – Dua kali melakukan kesalahan pada saat melakukan sevis.

© Copyright by Kei Kei | 2012

12

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

 Doubles – Permainan tenis yang dimainkan oleh 4 orang, masing-masing 2 orang tiap sisi lapangan.  Down the line – Memukul bola lurus ke arah daerah permainan lawan.  Drop shot – Pukulan yang dipukul dengan pelan dan jatuh di dekat net untuk memancing pemain berlari ke depan.  Drop volley – Pukulan drop shot yang dihasilkan dari voli. F  Fault – Kesalahan pada pukulan servis dimana bola jatuh di luar daerah servis yang dituju.  First Service – Pukulan servis pertama dari dua kesempatan pukulan yang diberikan kepada pemain untuk memulai permainan.  Flat – e.g. Pukulan yang tidak atau sedikit sekali memiliki efek spin pada bola.  Follow through – Ayunan lanjutan dari fase pukulan tenis setelah bola dipukul.  Foot fault – Situasi dimana pemain pada saat melakukan servis melakukan pelanggaran dengan cara kakinya menginjak atau masuk ke daerah permainan sebelum bola servis dipukul.  Forced error – Situasi dimana lawan melancarkan pukulan yang susah dijangkau sehingga bola bergulir keluar.  Forehand – Pukulan tenis sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan dan pemain memukul bola dengan ayunan yang datang dari belakang badan pemain serta bagian depan raket menghadap bola.

© Copyright by Kei Kei | 2012

13

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

G  Game point – Situasi dimana pemain yang sedang memimpin perolehan angka hanya membutuhkan satu poin lagi untuk memenangkan gane.  Golden Set – Memenangkan set tanpa kehilangan poin  Golden Slam – Memenangi seluruh Grand Slam dan menjadi merebut emas pada Olimpiade.  Grand Slam – Turnamen tenis yang paling bergengsi di seluruh dunia: Australian Open, French Open, Wimbledon dan French Open.  Groundies – lihat Groundstroke  Groundstroke – Pukulan backhand atau forehand yang dilakukan setelah bola memantul. H  Hacker – Istilah untuk pemain pemula atau menengah.  Hail Mary – Pukulan lob yang sangat tinggi terutama untuk bertahan.  Half volley – Pukulan volley yang dilakukan tepat setelah bola memantul.  Head – (racket) Bagian dari raket yang terdapat senar.  Hold – Memenangi game pada posisi servis. I  formation – (in doubles) Formasi pada permainan ganda diman kedua pemain

berdiri

pada

sisi

yang

sama

sebelum

memulai

permainan/melakukan servis.  Inside-out – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola menyilang.  Inside-in – Berlari ke arah sisi yang berlawanan dan memukul bola lurus.  Insurance Break – mendapatkan keuntungan/poin dari dua kali servis break.

© Copyright by Kei Kei | 2012

14

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

 ITF – the International Tennis Federation, Asosiasi yang mengatur pertenisan dunia. J  Jamming – Pukulan servis atau pengembalian yang mengarah ke badan lawan. K  Kick serve – Tipe pukulan servis yang menghasilkan spin dan membuat efek pantul bola yang lebih tinggi dari biasanya. L  Lawn tennis – lawn sendiri artinya lapangan rumput, Asal mula permainan tenis yang dimainkan di lapangan rumput.  Let (let service) – Situasi dimana pukulan servis masuk namun menyentuh net sehingga pemain harus mengulang servisnya kembali.  Let – Istilah yang digunakan apabila terdapat situasi dimana bola dari lapangan lain masuk ke dalam lapangan kita pada saat permainan berlangsung sehingga poin saat itu harus diulangi. Dapat pula terjadi apabila bola dari jatuh dari kantung pemain dan masuk ke lapangan.  Line judge – Seseorang yang ditugaskan untuk mengamati jatuhnya bola pada permaian tenis. Orang ini dapat memberikan penilaian apakah bola jatuh di dalam atau di luar permainan namun keputusannya tetap berada di bawah seorang wasit.  Lob – Pukulan dimana bola melambung jauh di atas net.  Love – skor 0 (nol). Dipercaya berasal dari bahasa Perancis “l‟ouef” yang artinya harfiahnya telur atau nihil.  Love game – Game yang dimenangkan dengan telak tanpa membuat lawan mencetak skor.

© Copyright by Kei Kei | 2012

15

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

 Lucky Loser – Pemain kualifikasi yang beruntung masuk ke dalam babak utama karena pemain yang seharusnya masuk mengundurkan diri. M  Mac-Cam – Kamera berkecepatan tinggi yang dipakai untuk merekam jatuhnya bola dan dapat diputar ulang untuk melihat masuk atau keluarnya bola terutama di ujung garis baseline dalam permainan tenis.  Match point – Situasi dimana pemain membutuhkan satu poin untuk memenangkan sebuah permainan tenis. Apabila pemain tersebut dalam posisi servis untuk memenangkan pertandingan, maka istilahnya “Serving for the match” dan bila dalam posisi pertandingan final untuk memenangkan turnamen maka istilahnya “Serving for Championship“  Mini-break – memenangkan poin pada posisi menerima servis saat tie break.  Mis-hit – Situasi saat raket tidak mengenai daerah sweet spot pada raket tenis.  Mixed Doubles – Permainan tenis ganda campuran (laki-laki, perempuan vs laki-laki, perempuan).  Moonball – pukulan setengah melambung yang dilakukan dengan topspin. N  Net– Jaring-jaring yang dipasang melintang di tengah lapangan tenis dan dikaitkan pada tiang di sisi lapangan.  Net point – Poin yang dimenangkan dengan cara maju ke depan net.  New balls – Satu set bola baru untuk menggantikan bola lama yang telah aus dalam sebuah permaian tenis; pemain yang memegang servis dengan bola baru diharapkan menunjukan bola tersebut atau memberi tanda kepada pemain lain.

© Copyright by Kei Kei | 2012

16

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

 No-Man‟s Land – Daerah pada lapangan tenis yang terletak di antara garis servis dan baseline. O  Open stance – Memukul bola dengan posisi badan paralel terhadap garis baseline dan menghadap lawan.  Out – Semua bola yang jatuh di luar daerah permainan.  Overhead – (atau: „smash‟) Situasi dimana pemain memukul bola di atas kepalanya; bila pukulannya keras maka disebut “smash“.  Overrule – Keputusan wasit untuk menganulir penilaian dari hakim garis. P  Passing shot – Pukulan yang dapat menembus pemain lawan pada saat dia berada di depan net, tetapi bukan melewati dengan cara lob.  Poaching – Gerakan memotong bola lawan yang menuju ke arah partner kita dalam permainan ganda.  Point – Periode saat permainan dimulai dengan servis yang masuk hingga akhir bola keluar.  Pusher – Pemain yang tidak berinisiatif untuk melakukan winner dan hanya mengembalikan bola saja.  Putaway – Pukulan untuk mengakhiri suatu poin dari situasi yang menguntungkan. Q  Qualies – Babak kualifikasi dimana pemain bertanding untuk memperebutkan tempat ke babak utama.

© Copyright by Kei Kei | 2012

17

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

R  Racquet – (lihat Racket) Tongkat pemukul bola dengan gagang yang panjang dan memiliki rangka kepala yang bundar/melengkung serta dilengkapi oleh senar ditengahnya.  Rally – (Following the service of a tennis ball) – Situasi pada saat permainan berlangsung dan masing-masing pemain bertukar pukulan yang diakhiri oleh keluarnya bola dari daerah permainan karena kesalahan seorang pemain atau masuknya bola pada daerah permainan lawan tanpa bisa dijangkau oleh pemain tersebut.  Receiver – Pemain yang menerima pukulan servis.  Referee – Seseorang yang bertanggung jawab untuk menjadi wasit dalam pertandingan.  Retriever – Pemain baseliner dengan gaya permainan bertahan.  Round of 16 – Babak perdelapan final sebelum memasuki perempat final dimana tersisa 16 pemain yang berkompetisi.  Round Robin – Sistem turnamen dimana pemain tereliminasi setelah dua kali menelan kekalahan. S  Second Service – Kesempatan kedua dan terakhir bagi pemain untuk melakukan servis.  Serve – (atau „service„) Pukulan untuk memulai permainan.  Service game – Sebuah game dimana pemain memegang servis.  Serve and volley – Tipe permainan yang mengandalkan servis keras yang diikuti oleh pergerakan ke depan net untuk melakukan voli.  Set point – Situasi dimana pemain hanya membutuhkan satu poin untuk memenangkan suatu set.

© Copyright by Kei Kei | 2012

18

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

 Shank – Kesalahan dalam memukul bola dimana bola mengenai rangka dan bukan senar dari raket sehingga bola keluar daerah permainan.  Singles – Permainan tenis yang dimainkan oleh dua orang pemain yang saling berhadapan.  Sitter – Pukulan lemah yang jatuh agak tinggi dan baik untuk pemain melakukan “put away” atau mengakhiri poin.  Slice – (reli) memukul bola dengan underspin; (servis) servis dengan pukulan sidespin.  Smash – Variasi dari pukulan overhead dimana pemain memukul bola di atas kepalanya dengan keras dan sulit untuk diterima lawan.  Spank – Pukulan flat yang keras dan bertenaga.  Spin – Rotasi bola akibat efek dari pukulan pada saat bola melambung di udara.  Split step – Teknik footwork yang melakukan langkah-langkah kecil tepat sebelum akan memukul bola.  Spot Serving/Server – Pukulan servis dengan teknik memukul bola ke sudut, baik itu di tengah garis servis maupun di persimpangan antara garis servis dengan sisi garis permainan single.  Squash Shot – Pukulan slice dengan menggunakan forehand; umumnya digunakan pada posisi bertahan.  Stick the Volley – Hasil pukulan voli yang tajam dan mematikan.  Straight sets – Memenangkan pertandingan tanpa kehilangan satu set pun.  Strings – Material yang dikaitkan pada kepala raket untuk memukul bola.  Stroke – memukul bola.  Sweetspot – Bagian tengah dari kepala raket yang disenar yang merupakan tempat ideal untuk memukul bola.

© Copyright by Kei Kei | 2012

19

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

T  Tanking – Kesengajaan untuk mengalah dalam suatu permainan tenis karena mental yang buruk atau alasan lain.  Tennis Ball – Alat untuk bermain tenis yang terbuat dari bahan karet berisi udara dan dilapisi oleh serat bulu sintetis.  T – Garis perpotongan antara garis tengah dengan garis servis dan membentuk hurf T.  Tennis Bubble – Fasilitas lapangan tenis dalam ruangan yang berbentuk kubah.  Tennis Elbow – Cedera yang umumnya dialami oleh pemain pemula karena teknik yang kurang sempurna atau memakai raket yang menyalurkan getaran pukulan ke tangan.  Tiebreak (also: tiebreaker) – Game dengan perhitungan khusus pada posisi skor 6-6 untuk menentukan pemenang dari set tersebut. Pemain yang lebih dulu mendapatkan poin 7 dengan marjin 2 angka yang akan menjadi pemenangnya.  Topspin – Pukulan yang menghasilkan putaran bola ke depan dengan laju bola bersifat parabolik  Touch – Terjadi apabila bagian badan dari pemain menyentuh net pada saat bola masih dimainkan.  Tramline – Garis di sisi lapangan yang membatasi daerah permainan single atau ganda.  Tweener – Pukulan trik yang dilakukan dengan cara memukul bola diantara kaki atau selangkangan. Biasanya dilakukan oleh pemain yang menerima lob pada saat maju ke depan. Pukulan ini pertama kali dipopulerkan oleh Yannick Noah.

© Copyright by Kei Kei | 2012

20

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

 Twist Serve – Pukulan servis yang menggabungkan antara pukulan slice dengan topspin sehingga menghasilkan bola yang bersifat parabolik dan memantul tinggi di daerah lawan. U  Underspin – Putaran bola ke arah belakang dan mengakibatkan bola mengambang serta memantul rendah di permukaan lapangan.  Umpire – (during play) – Seseorang yang ditugaskan memimpin pertandingan sebagai wasit utama dan umumnya duduk di kursi yang tinggi di sebelah net.  Underarm service – Pukulan servis yang dilakukan dari posisi bawah bahu. Pada level profesional servis jenis ini dianggap sebagai penghinaan sebagaimana yang dilakukan oleh Martina Hingis dalam beberapa kesempatan.  Unforced error – Kesalahan yang dilakukan atas dasar kesalahan pemain sendiri dan bukan karena tekanan dari pemain lawan. V  Vibrazorb – Alat kecil yang ditempatkan diantara senar dan berguna untuk mengurangi getaran pada saat raket memukul bola.  Volley – Forehand atau backhand yang dilakukan tanpa menunggu bola memantul terlebih dahulu. W  Walkover (WO) - Walkover atau biasa disebut WO adalah kemenangan tanpa perlawanan. WO dapat dinyatakan sebagai bye dan umumnya terjadi ketika pemain lawan tidak datang ke pertandingan ataumengalami cedera.

© Copyright by Kei Kei | 2012

21

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

 Whiper Wip - Followthrough atau ayunan lanjutan yang umumnya digunakan oleh pemain modern saat ini. Pola ayunannya mirip dengan gerakan whiper mobil berbentuk kipas.  Wild card – Sebuah situasi khusus dimana pemain mendapatkan jatah untuk bermain pada suatu turnamen walaupun peringkatnya tidak mencukupi untuk dapat bermain dalam turnamen tersebut.  Winner – Pukulan yang tidak dapat dijangkau oleh lawan dan mendapatkan poin; pukulan servis yang dapat dijangkau namun tidak dapat dikembalikan oleh lawan dan menghasilkan poin.  WTA – Women‟s Tennis Association, Asosiasi tenis wanita profesional.

© Copyright by Kei Kei | 2012

22

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Peralatan Antara peralatan utama yang diperlukan untuk permainan tenis adalah seperti bola, gelanggang, jaring dan raket. Alatan Kekal Peralatan kekal gelanggang bukan hanya jaring, tiang jaring, kayu penanda (gelanggang perseorangan), tetapi juga merangkumi penghadang keliling, kerusi disekeliling gelanggang sama ada kekal atau boleh ubah, pengadil (Umpire), hakim-hakim (net-cord judge) dan pemungut bola ketika berada di tempat sepatutnya. 1. BOLA

Bola mesti mempunyai permukaan luar yang terdiri daripada fabrik seragam dan mesti putih atau kuning. Jika apa-apa pindaan adalah untuk menjadi lancar. Bola mestilah selaras dengan keperluan ini dan mesti mempunyai berat yang lebih besar daripada dan kurang dari 56,0 gram 59,4 gram.

© Copyright by Kei Kei | 2012

23

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Lebih daripada satu jenis bola yang dinyatakan. Setiap bola melantun mesti mempunyai lebih daripada 134,62 cm kepada 147,32 cm dan kurang apabila jatuh dari ketinggian 254cm ke atas yang rata dan tegar (konkrit contohnya,). Bola Jenis 1 (kelajuan pantas) mesti mempunyai kecacatan yang lebih besar daripada 0,495 cm dan kurang daripada 0,597 cm dan "ubah bentuk pulangan" lebih besar daripada 0,673 cm dan kurang daripada 0,914 cm di bawah berat 8,165 kg. Jenis bola 2 (kelajuan sederhana) dan Jenis 3 (kelajuan perlahan) hendaklah mempunyai pesongan yang lebih besar dan kurang daripada 0,559 cm 0,737 cm dan "ubah bentuk pulangan yang lebih besar daripada dan kurang daripada 0,800 cm 1,080 cm dengan berat 8,165 kg. Permainan lebih ketinggian 1.219m di atas paras laut, dua jenis tambahan bola boleh digunakan. i.

Jenis pertama adalah serupa dengan menaip dua bola (kelajuan sederhana) sebagaimana yang ditakrifkan di atas, kecuali bola melantun lebih 121,92 cm kepada 134,62 cm kurang daripada tekanan dalaman adalah lebih besar daripada tekanan luar. Ini jenis bola yang dikenali sebagai "bola bertekanan."

ii.

Jenis kedua sama dengan Jenis Bola 2 (kelajuan sederhana) seperti yang ditakrifkan di atas, kecuali bahawa bola mesti mempunyai 1 tekanan dalaman yang adalah lebih kurang sama dengan tekanan luaran dan mesti akan diaklimatisasi untuk 60 hari atau lebih pada ketinggian yang sama untuk kejohanan 1 khusus. Ini jenis bola dan 'yang dikenali sebagai "bola tanpa tekanan."

iii.

Jenis ketiga bola yang sesuai untuk digunakan dalam apa-apa jenis permukaan ketinggian 1.219m di atas bola Jenis 3 (kelajuan perlahan) sebagaimana yang ditakrifkan di atas.

© Copyright by Kei Kei | 2012

24

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Segala ujian untuk melompat saiz dan ubah bentuk yang mesti dibuat mengikut peraturan yang ditakrifkan oleh TFI. Kes 1: Apakah jenis bola yang perlu digunakan dalam apa jenis permukaan? Keputusan: Tiga jenis bola diluluskan untuk digunakan selaras dengan Peraturan Tenis, bagaimanapun: a) Jenis Bola 1 (kelajuan pantas) ditunjukkan untuk digunakan dalam blok permukaan perlahan. b) Jenis Bola 2 (kelajuan sederhana) ditunjukkan untuk digunakan dalam blok kelajuan sederhana permukaan. c) Jenis Bola 3 (kelajuan perlahan) ditunjukkan untuk kegunaan dalam blok permukaan kelajuan segera.

© Copyright by Kei Kei | 2012

25

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

2. GELANGGANG Permukaan gelanggang tenis hendaklah rata dan bebas daripada sebarang gangguan. Ia boleh dalam bentuk gelanggang berumput atau diperbuat daripada kayu,simen atau parguay. Ukuran gelanggang tenis adalah 23.77 meter (78kaki) panjang dan 8.23 meter (27 kaki) lebar untuk perseorangan dan 11.98 meter untuk keseluruhan gelanggang. Semua garisan atau tanda didalamnya hendaklah jelas dan sebaik-baiknya dengan garisan putih. Ia dibahagikan kepada 2 bahagian dengan jaring yang berada ditengahtengah dan yang tergantung pada tali atau tali kabel dengan diameter maksimum 1/3 daripada 1 inci (0.8 cm). Garis yang mengelilingi gelanggang ialah garisan belakang dan garisan tepi. Pada kedua-dua ruang antara net dan garis tepi (side line) dibahagi sama rata iaitu dipanggil gelanggang servis (service court). Ditanda pada tengah garis servis melepasi titik tengah garis jaring ke garisan servis gelanggang sebelah jaring, garisan ditanda selebar 2 inci, ianya selari dengan garis tepi. Setiap garis belakang (base line) perlu digambarkan berhubung dengan tengah garis servis dan satu garisan 4 inci panjang dan 2 inci lebar dipanggil „penanda tengah‟ atau „centre mark‟ yang dilihat di dalam gelanggang. Semua garisan lain yang ada pun tidak melebihi 1 kaki atau 2 kaki lebar. Semua ukuran dibuat bahagian luar garisan yang mana ianya adalah perlu seragam (sama). Papan tanda pengiklanan di bahagian-bahagian gelanggang tidak boleh mempunyai warna putih/kuning. Warna lembut hanya dibenarkan sekiranya tak mengganggu pemain.

© Copyright by Kei Kei | 2012

26

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

GELANGGANG

© Copyright by Kei Kei | 2012

27

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Terdapat pelbagai jenis gelanggang yang boleh dikelaskan. Gelanggang juga dikenali dengan lapangan. Perbezaannya ialah material atau permukaan lapangan tersebut : i.

Lapangan Rumput (Grass Court)

Seperti namanya, lapangan ini terbuat beralaskan rumput namun tentu saja yang ditumbuhkan pada tanah yang keras agar memiliki pantulan. Karakteristik lapangan ini adalah yang tercepat dalam hal laju bola di lapangan. Bola cenderung untuk meluncur dan hanya sedikit memiliki efek pantulan karena friksi minimum yang dihasilkan dari lapangan rumput. Karena biaya perawatannya yang mahal terutama untuk perawatan rumput dan tanahnya, saat ini lapangan rumput sudah jarang dijumpai.

© Copyright by Kei Kei | 2012

28

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

ii.

Lapangan Simen (Hard Court)

Lapangan ini adalah lapangan tenis yang paling populer di mana-mana. Umumnya lapangan hardcourt terbuat dari semen atau dibeberapa tempat terbuat dari bahan pasiran yang di aspal. Karakteristik lapangan ini termasuk cepat-sedang, tergantung dari bahan yang dibuat untuk lapangannya. Untuk lapangan yang terbuat dari semen memiliki karakteristik cepat, tapi untuk yang berbahan pasir atau kerikil yang di aspal umumnya sedang. Di luar negri terdapat pula bahan sintetis untuk melapisi lapangan tenis, contohnya bahan Deco Turf (terbuat dari akrilik) dipakai untuk lapangan di Flushing Meadows rumahnya US Open atau di Australian Open memakai Rebound Ace.

© Copyright by Kei Kei | 2012

29

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

iii.

Lapangan Tanah Liat (Clay Court)

Lapangan ini terbuat dari serpihan-serpihan tanah liat atau pasir dari batu bata yang dihancurkan. Lapangan model ini umumnya memiliki karakteristik lambat. Laju bola yang bergulir di lapangan memiliki putaran yang lambat sehingga memungkinkan bagi pemain untuk dapat memainkan bola lebih lama dengan rally-rally yang panjang. Di lapangan ini umumnya yang menguasai adalah baseliner karena sifatnya yang lebih defensif. Pemain yang memiliki pukulan topspin akan menghasilkan pukulan yang lebih melenting daripada biasanya di lapangan tanah liat.

© Copyright by Kei Kei | 2012

30

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

iv.

Lapangan Indoor

Istilah ini sebenarnya lebih pantas untuk masuk klasifikasi di luar negri. Di Indonesia lapangan indoor atau dalam ruangan yang umumnya adalah lapangan hard court, walaupun ada juga lapangan indoor clay seperti di lapangan tenis UMS 80, Kuningan, Jakarta. Tetapi kalau di luar negri, terutama di Amerika dan Eropa, lapangan dilapisi oleh karpet berbahan sintetis. ITF (International Tennis Federation) sendiri mengartikan lapangan karpet itu berbahan dasar dari karet seperti yang digunakan pada lapangan Tennis Masters. Namun ada pula yang memakai semacam rumput sintetis ataupun kayu tetapi jarang. Dari uraian di atas, karakteristik lapangan tenis menurut laju bolanya kirakira ada 2, iaitu : cepat dan sedang-lambat. Permainan yang dimainkan di lapangan cepat (grass court dan hard court) dimana bola meluncur dan efek pantulan sedikit terjadi sangat cocok bagi pemain yang memiliki servis yang keras, pukulan yang flat (mendatar dan tidak memantul) serta pemain volleyer. © Copyright by Kei Kei | 2012

31

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Contoh nyata pemain pro yang merajai di lapangan cepat umumnya memiliki tipe service-volley, seperti John McEnroe, Borris Becker, Pete Sampras dan All Around player seperti Roger Federer. Sedangkan untuk lapangan sedang-lambat (hard court dan clay) pemain yang memiliki permainan baseliner, biasa dengan rally-rally panjang dan pukulanpukulan topspin yang melenting akan diuntungkan di lapangan ini. Contoh pemain pro yang merajai di lapangan sedang-lambat adalah Andre Agassi, Sergi Bruguera atau raja clay saat ini yaitu Rafael Nadal. Jadi tipe permainan pun mau tidak mau tergantung dari lapangannya juga. Pemain yang biasa di lapangan lambat akan tidak efektif bila mengaplikasikan pukulan-pukulan topspin-nya di lapangan cepat terutama rumput dan sebaliknya pun begitu. Bahkan Federer pun hingga sekarang masih belum bisa merebut Grand Slam di lapangan clay (French Open) yang saat ini dikuasai Rafael Nadal, begitupun sebaliknya.

© Copyright by Kei Kei | 2012

32

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

3. JARING Jaring untuk permainan tenis dibuat daripada dawai keluli, kapas atau rami yang dipintal dan digantungkan kepada kabel yang tahan karat dan dlitutupi dengan pita putih. Setiap hujung jaring dipasang mengenai dan melepasi atas kedua-dua belah tiang tetapi tidak melebihi 6 inci (15 cm) empat segi / 6 inci (15 cm) diameter. Perletakan jaring di atas tiang tidak boleh melebihi 1 inci atas daripada dawai perentang net. Kedudukan tiang adalah 3 kaki (0.914 m) dari jaring ke garisan luar gelanggang, manakala tingginya pula mencapai bahagian atas dawai perentang net / jaring iaitu 3 kaki 6 inci (1.07 m) dari atas tanah. Bagi kombinasi permainan regu dange langgang perseorangan mempunyai perbezaan iaitu dengan menggunakan ukuran yang diukur dengan reket yang dipanggil „single stick‟ iaitu untuk permainan perseorangan. Ianya perlu disokong kepada ketinggian 3 kaki 6 inci. Titik tengah tiang (single) adalah diukur pada jarak 3 kaki dari garis luar kedua-dua belah gelanggang permainan. Jaring akan diregangkan sepenuhnya untuk memenuhi ruang antara dua tiang dan bertujuan untuk menghalang bola dari melepasi gelanggang. Ketinggian ditengah-tengah net/jaring mencapai 3 kaki. Ianya ditanda dengan pita penanda yang tak melebihi 2 inci lebar (5 cm) dan perlu berwarna putih. Dawai atau tali kabel perentang diselaputi dengan kain pembalut tidak lebih 2 ½ inci (6.35 cm) tebal dan berwarna putih. Pada jaring pita penanda atau pembalut net tidak boleh dilekatkan dengan apa-apa tanda iklan.

© Copyright by Kei Kei | 2012

33

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

JARING

© Copyright by Kei Kei | 2012

34

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

4. RAKET Terdapat pelbagai jenis raket yang boleh dipilih oleh seseorang pemain. Ada raket yang bingkainya diperbuat daripada kayu, keluli, aluminium, plastik dan besi. Berat raket juga adalah berbeza. Namun, bagi pemain lelaki berat raket hendaklah diantara 282.7 hingga 396.9 gram. Manakala bagi wanita pula beratnya hendaklah di antara 368 hingga 382 gram. Pemain harus memilih raket yang sesuai dengannya,terutama dari segi keselesaan pengangannya. Raket yang tidak menepati spesifikasi di bawah tidak dibenarkan penggunaannya di bawah undang-undang tenis I.

Permukaan raket hendaklah rata dan tali yang berselang-seli yang dihubungkan dibahagian bingkai raket. Corak tali hendaklah seragam dan dibahagian tengah talinya tidak tebal dan rapat. Tali hendaklah bebas dari sebarang objek. Alat tambahan tidak dibenarkan ditambah kecuali yang telah diluluskan dengan tujuan mencegah kerosakan atau getaran. Alat yang dibenarkan itu mestilah bersaiz yang munasabah dan ditempatkan di bahagian yang dibenarkan.

II.

Panjang bingkai raket secara keceluruhannya tidak melebihi 29 inci (73.66cm). Lebar termasuk pemegang dan keseluruhannya tidak melebihi 12 ½ inci(31.73 cm). Panjang bahagian permukaan bertali tidak melebihi 11 ½ inci(39.37 cm) dan lebarnya tidak melebihi 11 ½ inci (29.21 cm).

© Copyright by Kei Kei | 2012

35

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

III.

Bingkai termasuk pemegang hendaklah bebas dari sebarang objek atau sebarang alat tambahan yang boleh mengubah bentuk reker atau mengubah agihan berat raket dalam arah garis bujur yang mana ianya mengubah kelakuan hanyunan atau untuk mengubah dengan sengaja fizikal raket yang akanmemberi kesan pada keupayaan raket semasa permainan.

IV.

The International Tennis Federatation akan menentukan sama ada sesuatu reka bentuk reket yang dikeluarkan boleh digunakan atau tidak. Undang-undang diatas hendaklah dipatuhi oleh setiap individu, pengeluar reket dan pertubuhan antarabangsa. Semua undang-undang di atas adalah dirujuk kepada review dan hearing procedures of The International Tennis Federations.

RAKET © Copyright by Kei Kei | 2012

36

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

5. PAKAIAN

Setiap ahli sukan digalakkan mengenakan pakaian yang sesuai untuk permainan. Pakaian tersebut hendaklah tidak menjadi penghalang yang boleh mengganggu perjalanan sesuatu permainan. Bagi sukan berpasukan, pakaian seragam hendaklah dipakai. . Bagi sukan perseorangan, pemakaian pakaian seragam juga perlu walaupun mereka bermain secara perseorangan atau beregu. Pakaian pemain tenis terdiri daripada seluar pendek atau seluar trek panjang, baju-T berkolar atau tanpa kolar, stoking dan kasut getah. Untuk pemain wanita pula, skirt atau seluar panjang sukan digunakan. Biasanya semua peralatan ini berwarna putih.

© Copyright by Kei Kei | 2012

37

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Kemahiran atau teknik asas Kemahiran asas tenis termasuklah cara memegang raket tenis dan cara melakukan pukulan. Berikut merupakan beberapa cara memegang raket tenis yang biasa dilakukan oleh pemain tenis. 1. Forehand Continental Grip 2. Forehand Western Grip 3. Forehand Semi-Western Grip 4. Forehand Eastern Grip FOREHAND CONTINENTAL GRIP Pegangan ini merupakan pegangan klasik dimana tangan berada tepat di atas gagang raket dan pangkal telunjuk berada di sudut 1 (untuk pemain tangan kanan) atau sudut 4 (untuk pemain kidal). Pegangan ini sangat baik digunakan di permukaan lapangan rumput, dan digunakan oleh pemain untuk melakukan „Service Volley‟. Namun, ini tidak banyak yang menggunakan cara pegangan continental kerana tempo permainan yang semakin cepat dengan bola yang semakin berputar (spin). Cara pegangan ini adalah hanya boleh dipakai untuk pukulan mendatar (flat) dan mengiris (slice). Pemain yang menggunakan pegangan ini juga agak sukar menghadapi bolabola top spin yang bersifat agak melambung parabolik. Akan tetapi, cara ini merupakan cara standard untuk melakukan service, volley serta overhead kerana tangan kuat mencengkam gagang raket.Pemain pro modern yang tercatat masih menggunakan cara ini adalah Stefan Edberg dan sebelumnya adalah John McEnroe. FOREHAND WESTERN GRIP Cara pegangan ini merupakan pegangan yang ekstrim digunakan terutama untuk melakukan pukulan topspin. Pemain spesialis lapangan tanah liat (clay) umumnya menggunakan pegangan jenis ini, juga banyak pemain modern saat ini. Caranya adalah anda menempatkan posisi pangkal telunjuk pada sisi bawah

© Copyright by Kei Kei | 2012

38

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

dari gagang raket. Atau anda dapat memulai dari posisi semi-western kemudian bergeser satu sudut ke sisi bawah gagang raket. Grip ini sangat baik digunakan bagi pemain yang ingin memukul bola dengan top spin yang ekstrim. Arah bola dari hasil pukulan ini dapat melambung di atas net dan turun menurut garis parabolik yang ekstrim. Grip ini juga sangat nyaman digunakan untuk mengantisipasi bola-bola tinggi yang biasanya terjadi di lapangan tanah liat. Akan tetapi, minus dari grip jenis ini adalah tidak bisa dipakai untuk melakukan pukulan flat serta slice dan juga sangat sulit untuk mengantisipasi bola-bola slice yang jatuh rendah di lapangan cepat seperti rumput atau semen. Pemain pro yang mengadopsi jenis grip ini umumnya merupakan pemain spesialis tanah liat seperti Rafael Nadal, Carlos Moya atau sebelumnya adalah Sergi Bruguera. FOREHAND SEMI-WESTERN GRIP Grip jenis ini adalah grip yang paling banyak dipakai oleh pemain tenis modern, terutama yang memiliki tipe permainan baseliner.Anda dapat mencoba grip ini dengan menempatkan pangkal jari telunjuk anda di sudut 2 (untuk pemain tangan kanan) atau 3 (untuk pemain kidal). Atau bisa juga berawal dari grip eastern kemudian tangan anda diputar searah jarum jam satu sudut ke sudut 2 atau 3. Keunggulan dari grip ini adalah anda dapat memukul spin dengan baik sehingga kemungkinan bola untuk melewati net lebih besar karena sifatnya yang parabolik. Grip ini juga dapat dipakai untuk memukul flat tetapi tidak direkomendasikan untuk memukul slice. Minus dari grip ini adalah sulit untuk mengantisipasi bola-bola rendah yang dihasilkan dari pukulan flat atau slice terutama di lapangan cepat. Beberapa contoh pemain pro yang menggunakan grip ini adalah : Andre Agassi, Roger Federer, Marat Safin.

© Copyright by Kei Kei | 2012

39

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

FOREHAND EASTERN Eastern merupakan grip yang paling mudah diaplikasikan petenis pemula. Grip ini seringkali disebut sebagai „pegangan berjabat tangan‟. Anda dapat mencobanya dengan memulai pegangan dari leher raket, seperti menjabat tangan, lalu turun ke ujung gagang raket. Posisi dari pangkal telunjuk cenderung berada pada sisi kanan (untuk pemain tangan kanan) atau sisi kiri (untuk pemain kidal). Pegangan jenis ini dapat memberikan variasi pukulan yang lengkap, baik itu flat, slice, maupun spin. Pilihan grip ini cocok sekali bagi pemain yang sering mengandalkan permainan volley ke depan net karena anda dapat dengan mudah dan cepat menyesuaikan grip untuk pukulan volley ke depan net. Namun minus pegangan ini sekali lagi agak susah untuk menghadapi bola-bola topspin yang bersifat parabolik.

© Copyright by Kei Kei | 2012

40

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Teknik-teknik Bermain  Forehand : sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.  Backhand : sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.  Groundstroke : sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola memantul sekali di lapangan.  Slice : pukulan forehand atau backhand dimana kepala raket dimiringkan sedikit dan dipukul dengan cara mengayunkan raket dari atas ke bawah.  Spin : pukulan forehand atau backhand dimana raket dimiringkan sedikit atau banyak dimana jika mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).  Dropshot : sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan.  Smash : sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.  Lob : sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.  Passing shot : sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang berada di dekat net (lihat lob).  Volley : pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di lapangan.

© Copyright by Kei Kei | 2012

41

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Teknik-teknik Pukulan Tenis Teknik Pukulan Backhand Backhand, Pukulan dasar kedua dalam bermain tennis. Backhand adalah pukulan yang dilakukan dengan mengayun tangan dari tepi badan menuju depan atau menggunakan bahagian belakang raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda membelakangi bola. Pada zaman sekarang, pukulan ini terdapat dalam dua jenis pukulan iaitu: backhand menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua tangan. Masing-masing pukulan memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, pukulan backhand dua tangan lebih banyak dipakai oleh pemain pro kerana efektivitinya. Backhand satu tangan Terdapat beberapa kelebihan dalam memakai backhand satu tangan. Pertama, jangkauannya yang panjang sehingga bola-bola yang dapat ditangani dengan lebih mudah. Kedua, lebih mudah untuk melakukan voli berbanding satu tangan dan umumnya pemain yang memiliki backhand satu tangan lebih baik dalam memukul voli daripada pemain yang memiliki backhand dua tangan. Terdapat 2 jenis grip yang biasa digunakan dalam melakukan backhand dua tangan, iaitu eastern dan full-eastern (western) grip. Tahap-tahap gerakan backhand satu tangan adalah sbb: Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan jenis pukulan serta cara gengaman raket yang akan anda pakai. Pukulan backhand satu tangan yang baik adalah agak di depan badan anda. Raket diayunkan ke belakang beserta bahu dan punggung anda. Stance yang dipakai dalam backhand satu tangan umumnya adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus terhadap net atau garis baseline. Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Ingat, titik kontak sebaiknya berada © Copyright by Kei Kei | 2012

42

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

agak di depan badan dan bukan di samping. Kemudian ayunan diteruskan untuk melakukan tahap followthrough kira-kira ke arah jam 2 badan anda. Backhand dua tangan Backhand ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pemain tenis saat ini. Keuntungan dari grip ini adalah ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang dihasilkannya karena menggunakan dua tangan. Namun, kekurangannya

terutama

dalam

menghadapi

bola-bola

yang

melebar

dikarenakan tumpuan ayunan yang menggunakan 2 bahu. Grip yang dipakai dalam melakukan pukulan ini adalah tangan kanan berada pada ujung gagang raket dengan grip continental dan tangan kiri berada di atasnya dengan grip semi-western. Untuk selengkapnya dapat anda baca di sini. Tahapan untuk melakukan backhand dua tangan adalah sbb: Dari posisi bersiap, anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand dua tangan yang baik adalah di samping badan anda di sekitar daerah pinggang. Raket diayunkan ke belakang pada posisi kira-kira sejajar pinggang anda. Stance yang dipakai dalam backhand dua tangan umumnya closed stance, namun dapat pula dilakukan dengan open stance. Raket diayunkan ke depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari raket. Dalam ayunan ke depan ini, tangan kiri memegang peran yang dominan sedangkan tangan kanan sebagai penyeimbang dan pengarah bola. Kemudian ayunan diteruskan ke samping badan anda hingga raket ke arah punggung untuk melakukan tahap followthrough. Pukulan ini menggunakan tangan yang non dominan sebagai utamanya sedangkan tangan dominan sebagai penyeimbang dan pengarah bola. Untuk melatihnya anda bisa mencoba berlatih memukul forehand memakai tangan

© Copyright by Kei Kei | 2012

43

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

non-dominan anda. Apabila anda telah dapat memukul dengan baik dan konsisten, barulah mencoba untuk memukul dengan 2 tangan. Teknik Pukulan Forehand Forehand, pukulan yang paling utama dan paling mudah diajarkan dalam permainan tenis. Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari belakang badan menuju depan dan bahagian depan raket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola.  Gerakan dimulai dari pergerakan badan menuju arah bola dan kita telah menentukan tepatnya kawasan bola akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul tenis dengan grip continental atau eastern adalah pada daerah di depan badan anda, di daerah sekitar bawah perut.  Kemudian raket anda ayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi bahu tangan anda yang tidak memegang raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan dan badan tegak lurus terhadap garis baseline atau net untuk melakukan closed stance.  Ketika bola telah masuk pada zona pukulan yang anda kehendaki, raket anda ayunkan ke depan menuju titik kontak antara bola dengan raket.  Raket kontak dengan bola tenis dan usahakan bola harus berada pada sweetspot dari raket untuk kesempurnaan dari pukulan tersebut.  Setelah terjadi kontak maka kita melakukan followthrough dengan cara raket tetap diayunkan hingga melintasi badan kita ke arah jam 11. Teknik Pukulan Servis Servis merupakan pukulan pembuka permainan. Sebenarnya terdapat beberapa teknik servis. Namun yang akan saya paparkan di sini hanya dasarnya saja dan tentunya disertai oleh ilustrasi agar mudah untuk dimengerti. Pertama kali yang harus dilatih adalah koordinasi tangan ketika akan melemparkan bola untuk memulai serve. Anda harus dapat melempar bola (toss) secara konsisten pada satu tempat yang sama. Toss yang baik untuk servis adalah agak di depan kepala anda dan lemparkan bola lurus ke atas. Anda dapat

© Copyright by Kei Kei | 2012

44

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

melatihnya dengan menggambarkan lingkaran di lantai dan melakukan toss hingga tempat jatuhnya bola selalu berada pada tempat yang sama. Ada pun tahap untuk melakukan servis adalah: Berdirilah di belakang garis baseline dan pusatkan pikiran anda untuk mengarahkan bola pada daerah servis lawan. Posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang dengan arah kaki paralel dengan garis baseline. Grip yang dipakai untuk melakukan servis dalam hal ini adalah grip continental. Lemparkan bola ke atas kira-kira agak di depan kepala anda setinggi kurang lebih 20-30 cm. Kunci toss yang baik adalah tangan anda yang melempar bola harus lurus ke atas sehingga trayek bola pun lurus. Pada saat ini transfer berat badan anda ke kaki belakang. Bola telah melambung dan anda mulai mengayunkan raket ke belakang. Selalu fokuskan mata anda pada bola dan gunakanlah tangan yang melempar sebagai patokan dalam memukul bola. Pada saat bola sudah sampai pada titik kontaknya, raket diayunkan ke depan. Pada saat ini buang berat badan anda dari kaki belakang ke kaki depan untuk memberikan tenaga pada pukulan servis anda. Setelah kontak dengan bola lakukan followthrough dan bersiap kembali pada posisi untuk melakukan pukulan berikutnya. Teknik Pukulan Voli Pada tulisan kali ini, saya akan mengangkat topik mengenai bagaimana cara melakukan pukulan voli. Pukulan ini merupakan pukulan yang paling sulit untuk dikuasai khususnya bagi pemula karena untuk dapat menguasainya memerlukan konsentrasi ekstra dan reaksi yang cepat. Anda juga akan lebih agresif dan menutup sudut-sudut lapangan dengan memberikan tekanan kepada lawan. Untuk pemain rekreasional yang umumnya sering bermain ganda, maka pukulan inilah yang wajib dan kudu dikuasai.

© Copyright by Kei Kei | 2012

45

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Posisikan badan anda pada posisi bersiap dengan cara:  Peganglah raket pada grip untuk pukulan voli yaitu kontinental.  Rentangkan kaki anda hingga kira-kira sejajar bahu dan agak ditekuk sehingga anda berada pada titik keseimbangan yang baik.  Gerakanlah badan anda secara dinamis layaknya seorang penjaga gawang yang akan menghadang bola. Lakukan gerakan menjinjit  Posisikan siku anda di depan badan dan pegang raket ke atas setidaknya berada di atas pergelangan anda.  Tangan yang pasif (tidak memegang raket) berfungsi sebagai penyeimbang, biasakan untuk menempatkannya pada posisi memegang leher raket.

© Copyright by Kei Kei | 2012

46

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Saat bola datang, posisikan kepala dan tangan anda menuju bola layaknya seorang penerjun yang akan loncat dari pesawat. Rasakan bahwa badan anda menjemput bola dan biasanya kaki mengikuti. Cara memukul voli adalah dengan ayunan yang pendek. Bola yang datang dipukul saat berada di depan badan anda sehingga terjadi perpindahan berat badan ke depan. Anggaplah seperti pukulan jab pada tinju yang memakai ayunan tangan pendek namun menghasilkan momentum yang besar. Gunakanlah pergelangan anda dalam memukul dan posisikan raket agak terbuka. Ayunan pendek dengan cepat dari atas ke bawah seperti gerakan membacok agar memberikan sedikit efek spin pada bola. Bagi pemula yang baru belajar bermain tenis, untuk tahap awal gunakanlah pukulan voli yang sifatnya hanya memblok laju bola. Apabila telah mencapai tahap konsistensi, maka anda dapat memberikan sedikit ayunan agar bola lebih menekan. Gerakan voli yang baik adalah gerakan yang memukul dalam keadaan bergerak dan bukan statis. Artinya usahakan anda menjemput bola dengan bergerak ke depan atau diagonal. Lakukan followthrough ke arah yang anda inginkan untuk bola dipukul lalu kembali ke posisi tengah untuk bersiap menghadapi pukulan berikutnya.

© Copyright by Kei Kei | 2012

47

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Peraturan-peraturan Am Tenis Dalam sebuah permainan tentu saja terdapat peraturan-peraturan yang berfungsi sebagai titik tolak bagaimana bermain tenis serta batasan-batasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam sebuah permainan tenis. Kalau merujuk dari peraturan lengkap yang dikeluarkan oleh ITF (International Tennis Federation), banyak sekali yang harus ditulis pada blog ini. Oleh karena itu saya akan jelaskan hanya yang umumnya harus kita ketahui. 1. Skroing Mari kita mulai dari satuan terkecil terlebih dahulu. Standar perhitungan angka yang dipakai dalam tenis adalah sbb: -

nol (love)

-

15

-

30

-

40

-

Game

Apabila terjadi skor imbang pada poin 40, maka dinyatakan deuce (indonesia-jus) dan pemain berusaha merebut 2 poin berturut-turut untuk merebut game. Pemain yang memenangkan game akan mendapatkan 1 angka dan harus dikumpulkan hingga merebut 6 game. Namun apabila terjadi angka berimbang pada poin 5 (5-5), maka game dilanjutkan hingga 7. Apabila game masih berimbang pula pada angka 6 (6-6), maka game berlanjut pada perhitungan Tie Break. Tie Break terjadi pada skor game 6-6 dan pemain yang memiliki giliran serve memulainya dari sisi lapangan sebelah kanan pemain (deuce court) satu kali dan kemudian pindah serve pada lawannya yang memulai dari sisi kiri lapangan (ad court) dengan dua kali kesempatan dan selanjutnya masing-masing memperoleh dua kesempatan serve.

© Copyright by Kei Kei | 2012

48

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Apabila pemain telah memenangkan game-nya hingga 6 atau seperti tersebut di atas, maka pemain tersebut dikatakan merebut 1 set. Standat yang dipakai dalam turnamen tenis menerapkan 2 sistem set, iaitu : -

Best of Three : pemain membutuhkan 2 set untuk memenangkan

pertandingan. -

Best of Five : pemain membutuhkan 3 set untuk memenangkan

pertandingan.

2. Servis dan penerima Servis adalah pukulan pembuka suatu poin yang dilakukan pemain di sisi deuce court dan penerima adalah pemain yang menerima pukulan serve di sisi diagonal dari pemain serve atau sama-sama pada sisi deuce court. Pemain yang melakukan service diharuskan memukul bola ke arah deuce court pemain lawan pada daerah service line.

Pemain mendapatkan dua kali kesempatan untuk melakukan servis. Namun bila servis terkena net dan jatuh pada daerah di dalam daerah servis lawan, maka servis diulang menurut jatah servisnya (contohnya apabila saat servis kedua bola menyentuh net, maka servis diulang sebagai servis kedua dan mendapat kesempatan 1 kali servis lagi).

© Copyright by Kei Kei | 2012

49

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Untuk double, pemain yang pertama melakukan servis ditentukan sebelum game dimainkan dan begitupun penerimanya. Setelah game selesai, maka penerima bergantian menjadi pemegang servis kemudian berotasi kembali untuk pemain kedua dari tim yang servis pertama memegang kendali servis dst. Servis dilakukan di belakang garis baseline, di sisi kanan lapangan (deuce court) menuju digonal ke arah daerah servis lawan. Pemain yang menginjak garis baseline atau masuk ke daerah permainan tenis pada saat tangan mengayun raket untuk melakukan servis dianggap melakukan kesalahan (foot fault) dan poin untuk pihak penerima.

3. Daerah dan garis Permainan Untuk game single atau perorangan, daerah permainannya adalah zona dalam minus daerah alley, sedangkan untuk game double atau ganda garis permainannya meliputi seluruh lapangan didalam garis baseline.

Garis merupakan batas dari daerah permainan. Apabila seluruh bagian atau sebagian dari bola menyentuh garis permainan maka bola dinyatakan masuk karena bola menyentuh lapangan yang dibatasi oleh suatu garis.

© Copyright by Kei Kei | 2012

50

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

4. Poin Seorang pemain kehilangan poin apabila:  Melakukan dua kali kesalahan pada servis  Tidak dapat memukul bola setelah lebih dari satu kali bola menyentuh tanah.  Memukul bola namun jatuhnya bola di luar garis permainan (out).  Pemain yang menerima servis memukul bola sebelum bola memantul.  Pemain dengan SENGAJA memukul bola lebih dari 2 kali sentuhan.  Seorang pemain menyentuh bagian dari net dengan raketnya atau dengan bagian badannya saat bola masih dimainkan.  Pemain memukul bola sebelum bola melintasi net.  Bola menyentuh bagian tubuh atau apapun yang melekat pada tubuhnya selain raket tenis.  Bola menyentuh raket namun pemain tidak memegangnya.  Pada permainan ganda, kedua pemain menyentuh bola dengan raketnya sekaligus.

© Copyright by Kei Kei | 2012

51

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Analisa satu acara Olahraga – LARI BERPAGAR Pengenalan Acara berpagar adalah acara balapan yang menarik dan diminati ramai. Acara ini juga merupakan acara lari pecut tetapi menggunakan pagar sebagai halangan. Atlet seharusnya memiliki kepantasan berlari disertai dengan kebolehan melepasi pagar-pagar dengan lancar dan berkesan dalam masa yang paling minimum di udara. Kelancaran berlari semasa berada di antara pagar-pagar yang terentang dan sewaktu melepasi pagar-pagar tersebut merupakan keperluan utama bagi peserta untuk berjaya dalam sesuatu perlumbaan. Kelancaran pergerakan ini disebut ritma. Atlet perlu mempunyai fleksibiliti yang tinggi supaya dapat mengkoordinasikan pergerakan tangan dan kaki agar dapat menghasilkan larian yang lancar. Dalam acara lari berpagar, seseorang itu dikehendaki berlari seberapa pantas yang boleh di antara pagar dan melepasi halangan (pagar) itu. Masalah utama yang dihadapi oleh atlet ialah cara melepasi pagar. Ini mungkin disebabkan oleh kekurangan pengetahuan mengenai teknik lari berpagar,kekurangan kelembutan di sendi pinggul dan belakang dan rasa takut pada halangan (pagar). Untuk mencapai kejayaan dalam acara ini kelemahan-kelemahan ini hendaklah diatasi terlebih dahulu. Kemungkinan besar perkara ini sukar dicapai di kalangan pelajar sekolah. Namun begitu, acara lari berpagar boleh diperkenalkan untuk tujuan keseronokan dan kecergasan fizikal. Atlet yang tinggi dengan mempunyai kaki yang panjang, mempunyai kelembutan dan kepantasan biasanya berjaya dalam acara ini. Di peringkat antarabangsa acara yang dipertandingkan ialah 100meter (wanita), 110 meter (lelaki) dan 400 meter (lelaki dan wanita).

© Copyright by Kei Kei | 2012

52

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Namun begitu acara 55 m, 70 m, 75 m dan 80 m boleh diadakan di sekolah untuk tujuan mempopularkan acara ini. Sejarah dan perkembangan Pada tahun 1886, Arthur Crooml' dari England merupakan orang pertama melompat pagar dengan kaki hadapan diluruskan. Cara ini dicipta oleh Alvin Kraenzlein (USA) yang kemudiannya mencapai pingat emas dalam Olimpik 1990. Pada tahun 1896, semua acara lari berpagar melebihi 100 meter. Pada 1900 dua acara untuk lelaki diperkenalkan iaitu 110 m dan 400m. Acara lari berpagar untuk wanita diadakan pada tahun 1926 dengan jarak 80 m. Selepas itu 100 m wanita diperkenalkan padatahun 1968 dan diikuti dengan acara 400 m pada tahun 1971. Peralatan Acara ini adalah berlari sambil melompat pagar. Jadi peralatan utama untuk acara ini ialah pagar atau hurdles. Semuanya terdapat sepuluh pagar yang digunakan untuk setiap acara ini. Hanya kedudukan atau jarak antara satu pagar dengan pagar yang lain sahaja berbeza-beza, yakni mengikut jarak acara. Ketinggian pagar bergantung kepada jenis acara. Ini bermakna pagar yang digunakan untuk acara wanita adalah lebih rendah daripada pagar yang digunakan untuk acara lelaki. Begitu juga dengan pagar yang digunakan untuk acara 110 meter lelaki adalah lebih tinggi daripada pagar yang digunakan untuk bahagian yang sama tetapi untuk acara 400 meter lari berpagar, perbezaan pada ketinggian ini adalah bagi menyesuaikan larian dan jarak serta jenis jantina.

© Copyright by Kei Kei | 2012

53

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Selain pagar, tiada peralatan lain yang digunakan kecuali balapan atau lorong mengikut jenis acara. Pagar hendaklah dipasang sebelum bermula sesuatu acara larian berpagar. Pegawai pertandingan hendaklah memastikan supaya setiap pagar diletakkan pada kedudukan dan tempat yang betul. Semua lorong larian hendaklah bebas daripada sebarang gangguan. Jenis Pagar :

© Copyright by Kei Kei | 2012

54

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Kemahiran atau teknik asas Terdapat beberapa fasa dalam melaksanakan acara larian berpagar. Fasa melaksanakan acara larian berpagar. Fasa-fasa tersebut ialah : I.

Fasa Permulaan Teknik permulaan Acara lari berpagar adalah sama dengan acara lari pecut. Gunakan gaya

dekan di blok permulaan.  Letakkan kaki lonjakan di belakang blok permulaan untuk mendapatkan lapan langkah sebelum melepasi pagar atau letakkan kaki lonjakan di hadapan blok permulaan untuk mendapatkan tujuh langkah sahaja.  Lari dengan larian yang konsisten dari permulaan hingga dua langkah terakhir.  Pendekkan langkah terakhir supaya pusat graviti berada dihadapan daripada kaki yang melangkah pagar. II.

Fasa Lonjakan Jarak lonjakan ke arah pagar bergantung kepada beberapa faktor, iaitu:  Ketinggian atlet  Kelajuan larian  Jarak jangkauan kaki hadapan  Kelajuan langkah kaki hadapan Gaya lonjakan kaki yang baik  Meninggalkan permukaan trek sama seperti lari pecut  Melonjak dengan menggunakan hujung tapak kaki  Kaki hadapan diangkat tinggi  Kepala tegak memandang ke hadapan  Pusat graviti ke hadapan sedikit dari kaki yang melonjak

© Copyright by Kei Kei | 2012

55

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

III.

Fasa Layangan  Angkat dengan pantas kaki hadapan melepasi pagar. Ayunkan tangan yang selari dengan kaki hadapan dengan pantas.  Bengkokkan lutut kaki belakang ke sisi dengan tapak tangan mengarah keluar.  Condongkan badan ke hadapan. Badan seolah-olah melayangke udara.

IV.

Fasa Mendarat  Jatuhkan kaki hadapan ke tanah dengan pantas sebaik sahajakaki belakang melepasi pagar.  Mendarat dengan hujung kaki hadapan (lead leg).

V.

Fasa Penamat  Lari pecut ke garisan penamat.

© Copyright by Kei Kei | 2012

56

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Peraturan-peraturan am PERATURAN 163 1. Terdapat 10 pagar di sepanjang trek larian. 2. Pelari berlari dalam lorong masing-masing. 3. Pembatalan boleh dikenakan kepada seseorang pelari dalam keadaan berikut:  Mengheret kaki di bawah palang pagar.  Melompat pagar di lorong lain.  Menjatuhkan pagar dengan tangan atau kaki secara sengaja.

© Copyright by Kei Kei | 2012

57

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

Rumusan TIGA Bab Kesihatan Buku Teks ( BAB 4, BAB 5 & BAB 6 )

BAB 4 Kesihatan Diri dan Keluarga 4.1 Kesenggangan, rehat, istirahat dan tidur 1. Kesanggangan, rehat, istirahat dan tidur adalah penting untuk kesihatan yang menyeluruh. 2. Setelah penat melakukan kerja, badan dan otak memerlukan pemulihan supaya dapat bekerja dengan lebih baik. Pemulihan itu boleh berlaku semasa rehat, istirahat dan tidur. 3. Waktu rehat dan istirahat boleh diisi dengan melakukan aktiviti ringan seperti menonton televisyen, membaca majalah, mendengar muzik dan bersiar-siar. 4. Tidur merehatkan seluruh tubuh dan juga otak. Tidur yang cukup adalah amat perlu untuk menjamin kesihatan. 5. Apabila merancang aktiviti harian, waktu untuk rehat, istirahat dan tidur perlu diperuntukkan supaya badan dan otak tidak mengalami kelesuan.

© Copyright by Kei Kei | 2012

58

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

4.2 Emosi remaja 1. Emosi adalah perasaan dalaman seseorang yang boleh ditunjukkan melalui ekspresi wajah, posisi, gerak badan atau nada suara. Sebagai contoh memek yang masam menunjukkan seseorang itu dalam keadaan bersedih atau tidak berpuas hati tentang susuaty perkara. 2. Emosi seseorang remaja itu mudah berubah-ubah mengikut perdekitaran dan pergaulan. Bagi mengawal emosi tersebut remaja perlu aktif dalam bidang akademik dan kokurikulum agar mereka dapat mengawal emosi yang tidak stabil. 3. Dewasa ini, isu-isu remaja yang sering menjadi topik perbualan ialah budaya melepak, lari dari rumah, pembuangan anak dan masalah disiplin di sekolah. Sekiranya pelajar menghadapi masalah tersebut segeralah berjumpa dengan guru bimbingan dan kaunseling. 4. Terdapat empat faktor utama yang menyebabkan perubahan emosi remaja, iaitu perubahan fizikal, perubahan sosial, daya pemikiran danpersekitaran. Faktor-faktor tersebut boleh mengakibatkan stres jika tidak ditangani dengan betul. 5. Remaja yang berjaya mengawal dan memahami emosi, dan lebih berkeyakinan, bekeijasama, mempunyai penampilan diri yang lebih baik dan dapat meningkatkan daya ketahanan diri.

© Copyright by Kei Kei | 2012

59

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

4.3 Kekeluargaan 1. Institusi keluarga adalah unit yang penting dalam sesebuah masyarakat. Kemantapan institusi keluarga akan membentuk masyarakat yang cemerlang. 2. Perkahwinan yang sah berfungsi untuk menghasilkan zuriat yang akan menjadi anggota masyarakat. 3. Keharmonian, hormat-menghormati, kasih sayang, penghargaan dan tanggungjawab adalah antara aspek-aspek keluarga bahagia. 4. Setiap anggoa keluarga mempunyai kewajipan masing-masing. Salah satu kewajipan tersebut adalah menjaga kebajikan anggota kelarganya. 5. Setiap individu bertanggungjawab untuk menjaga dirinya supaya tidak terjebak dalam gejala sosial seperti melepak, sek bebas dan seks sebelum berkahwin. 6. Seks sebelum berkahwin akan menjejaskan emosi seseorang.

© Copyright by Kei Kei | 2012

60

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

BAB 5 Gaya Hidup Sihat 5.1 Pemakanan

1. Pemakanan yang seimbang adalah perlu untuk kesihatan. Makanan adlah makanan yang mengandungi semua zat-zat yang diperlukan oleh tubuh dalam kuantiti yang sesuai supaya pertumbuhan badan barlaku secara normal dan sihat. 2. Berlebihan mangambil makanan berkalori tinggi boleh mengakibatkan penyakit. Kegemukan atau obesiti berkait rapat dengan penyakit-penyakit diabetes, hipertensi dan penyakit jantung. 3. Makanan yang seimbang dapat menghindarkan kita daripada pelbagai penyakiy seperti osteoporosis, riketsia, anemia dan kwarshiokor. 4. Badan kita memerlukan zat makanan mikro untuk mengelakkan daripada penyakit tentu.

© Copyright by Kei Kei | 2012

61

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

5.2 Pengurusan stres dan konflik 1. Stres adalah keadaan yang mengakibatkan gangguan terhadap perjalanan hidup kita. Ia juga terbahagi kepada dua iaitu stres positif (eustress), dan stres negatif (distress). 2. Tujuan mempelajari cara menangani stres adalah untuk membolehkan kita berfikiran tenang, tidak mudah kecewa, mengelakkan daripada sakit fizikal dan dapat mengawal perubahan tingkah laku negatif. 3. Konflik ialah pandangan yang berbeza antara dari sendiri dengan orang lain. Konflik terbahagi kepada dua iaitu konflik positif dan negatif. Sekiranya kita menggunakan konflik positif pula boleh merosakkan kita. 4. Punca-punca konflik negatif ialah bersikap tidak yakin dan perbezaan sikap individu. 5.3 Penyalahgunaan bahan 1. Masalah penyalahgunaan bahan adalahglobal yang perlu diatasi bersama oleh setiap anggota masyarakat dan negara. 2. Penyalahgunaan bahan berlaku apabila sesuatu bahan digunakan bukan untuktujuan yang dibenarkan. Bahan-bahan yang biasanya disalahgunakan adalah dadah, pil ecstasy dan ubat batuk. 3. Dasar dadah negara

adalah

menjadikan

malaysia bebas

daripada

penyalahgunaan dadah pada tahun 2023. 4. Agensi Dadah Kebangsaan (ADK), PEMADAM, Pusat Serenti, Polis dan Kastam bergiat cergas membanteras penyalahgunaan dadah di Malaysia dengan menjalankan pelbagai langkah seperti melaksanakan hukuman mandatori, mengawal pintu masuk ke Malaysia dan memberi pendidikan kepada masyarakat.

© Copyright by Kei Kei | 2012

62

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

BAB 6 Kebersihan dan Keselamatan Persekitaran 6.1 Akta dan undang-undang 1. Undang-undang Malaysia memberikan ruang kepada wanita dan gadis yang dipergunakan untuk tujuan tidak bermoral mendapat pembelaan. Undangundang ini termaktub dalam Akta Perlindungan Wanita dan Gadis 1973. 2. Akta Perlindungan Wanita dan Gadis 1973 memberi peruntukan kepada kerajaan untuk memberi jagaan dan perlindungan kepada masyarakat yang memerlukannya

sebagai

satu

usaha untuk

membentuk

masyarakat

penyayang. 3. Dengan adanya Akta Perlindungan Wanita dan Gadis 1973, perlakuan negatif sosial di kalangan wanita dan gadis cuba dibendung oleh kerajaan. Wanita dan gadis yang terlibat diberi perlindungan dan pemulihan kelakuan di samping latihan untuk memajukan diri. 4. Kewujudan Akta Perlindungan Wanita dan Gadis 1973 masih belum dapat membendung masalah sosial di kalangan wanita dan gadis di negara ini. Kesedaran dan penglibatan semua pihak adalah penting untuk mengatasi masalah ini. 6.2 Pertolongan cemas 1. Pertolongan cemas adalah bantuan permulahan yang diberikan kepada seseorang yang tersedera dalam suatu kemalangan atau sakit secara mengejut sebelum mandapat rawatan daripada pengamal perubatan yang bertauliah. 2. Pertolongan cemas yang diberikan kepada mangsa dapat mengurangkan kesakitan dan dapat menyelamatkan nyawa mangsa. 3. Kecederaan fraktur boleh dibantu dengan melakukan prosedur R.I.C.E. iaitu merehatkan atau menenangkan mangsa (rest), mendemah bahagian yang tercedera (ice), melakukan tuaman pada bahagian yang tercedera (compression) dan meninggikan bahagian yang tercedera.

© Copyright by Kei Kei | 2012

63

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

4. Mangsa kecederaan yang mengalami tersekat pernafasan boleh dibantu dengan prosedur E.A.R. iaitu meninggikan (elevation) bahagian atas laluan (airway) supaya laluan udara tidak tersekat dan memberikan pemulihan pernafasan (resucitation) .

© Copyright by Kei Kei | 2012

64

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

RUMUSAN KESELURUHAN Saya begitu berpuas hati dengan hasil ini kerana berjaya menyiapkannya dengan lengkap dan tepat pada masanya. Dengan menjalankan folio ini saya telah mempelajari banyak faedah. Saya juga mengetahui patutlah makan makanan yang lazat dan juga bersenam untuk menjaga kesihatan diri sendiri supaya kita tidak mudah dijangkit penyakit. Selain itu, saya juga mempelajari sejarah-sejarah tentang permainan tenis dan acara lari berpagar. Selain itu, saya ingin mengucapkan jutaan terima kasih kepada guru Pendidikan Jasmani dan Kesihatan saya, Encik Teoh Chenn Kae yang sentiasa memberikan bimbingan dan tunjuk ajar sepanjang pelaksanaan projek ini dan ibu bapa yang telah memberi sokongan dan semangat kepada saya semasa projek tersebut dijalankan.

© Copyright by Kei Kei | 2012

65

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

RUJUKAN 1. Internet - http://sharldepiepiapie.blogspot.com/2011/08/kemahiran-asas-tenis.html - http://teknikbermaintennis.blogspot.com/2010/03/sejarah-danperkembangan-tenis.html - http://www.itftennis.com/shared/medialibrary/pdf/original/IO_23865_ori ginal.PDF - http://prasso.wordpress.com/2007/09/20/peraturan-permainan-tenis/ - http://www.scribd.com/doc/78033131/18943774-ACARA-LARIBERPAGAR - http://putra-mandiri-perkasa.blogspot.com/2011/02/istilah-istilah-dalampermainan-tenis.html - http://sitifathiyah.blogspot.com/2009/03/tennis.html - http://id.wikipedia.org/wiki/Tenis - http://www.scribd.com/doc/93333390/Folio-Pendidikan-JasmaniTingkatan-4

2. Buku rujukan - Buku Teks Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kesihatan Tingkatan 3 - Buku Teks Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kesihatan Tingkatan 4 - Buku Teks Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Kesihatan Tingkatan 5 - Buku Nota dan Latihan P.J.K.

© Copyright by Kei Kei | 2012

66

Pendidikan Jasmani dan Kesihatan Tingkatan 4 | 2012

TAMAT

© Copyright by Kei Kei | 2012

67

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF