Flying Book 26

March 18, 2017 | Author: 2853hilda | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

buku islam...

Description

Flying Book 26

Risalah Rabbi ku

One Million Phenomena Good news for modern men FAHMI BASYA

BOX Infaq fii sabiilillaahh: BANK CENTRAL ASIA (BCA) KCP PALMERAH 3191017607 FAHMI BASYA HAMDI

NO(5,6) D

Mutakabbir Muhhaimin Akbar Syadiiqul’iqoob Dzikir

Mutakabbir (YANG MENYOMBONGKAN DIRI)

Sebenarnya, bahwa Allaahh mengetahui apa-apa yang mereka sembunyikan dan apa-apa yang mereka nyatakan, sesungguhnya Dia tidak suka kepada orang-orang Yang Menyombongkan Diri. (Al-Quran, surat An-Nahl, ke 16 ayat 23) Dia berkata: “Pergilah daripadanya, karena tidak patut engkau menyombong padanya. Maka keluarlah, sesungguhnya engkau dari orang yang rendah” (Al-Quran, surat Al-A’raf, ke 7 ayat 13)

“Lantaran itu masuklah ke pintu-pintu neraka dengan keadaan kekal padanya, maka sesungguhnya jelek tempat orang-orang Yang Menyombongkan Diri” (Al-Quran, surat An-Nahl, ke 16 ayat 29)

Dia Allaahh Yang tidak ada Tuhan melainkan Dia Raja Yang AgungYang Mensejahterakan, Yang Berpendirian Teguh, Yang Melengkapi,Penakluk Yang Menggagahi Yang Menyombongkan Diri,Maha Penggerak Allaahh dari hal apa yang mereka sekutukan. (Al-Quran, surat Al-Hasyar, ke 59 ayat 23)

Muhhaimin (Yang Melengkapi) Dan kami turunkan kepadamu Kitab dengan lengkap membetulkan untuk apa yang di hadapannya dari kitab dan MELENGKAPI atasnya. Maka putuskanlah antara mereka dengan apa yang telah diturunkan Allaahh dan jangan kamu ikuti hawa-hawa mereka. (Al-Quran, surat Al-Maidah, ke 5 ayat 48) Dia Allaahh Yang tidak ada Tuhan melainkan Dia Raja Yang AgungYang Mensejahterakan, Yang Berpendirian Teguh, Yang Melengkapi,Penakluk Yang Menggagahi Yang Menyombongkan Diri,Maha Penggerak Allaahh dari hal apa yang mereka sekutukan. (Al-Quran, surat Al-Hasyar, ke 59 ayat 23)

AKBAR Melalui lorong waktu kita mendatangi zaman Nabi Yusuf as. Kita melihat perempuanperempuan kota duduk berbaris sedang memegang pisau mengupas mangga, atas undangan Amratul ‘Aziz.

Yang terjadi adalah dibuatnya KAMUS kata AKBAR. Sebab itu konteks kisah ini dimasukkan di dalam Kitab Al-Quran. 31.Maka ketika mereka melihatnya, mereka meng-akbarkannya, dan mereka potong tangan-tangan mereka…. (Al-Quran surat Yusuf, ke 12 ayat 31)

Memulai sholat kita mengucap “Allaahhu Akbar”. Setelah itu apa yang kita kerjakan ?. Yang kita kerjakan memusatkan perhatian. Itulah manifestasi mengakbarkan Tuhan, yaitu dengan membaca ayat-ayat dan memahami artinya.

Ketika Ibrahim melihat Bintang, kemudian Bulan, ia tidak terkejut, walau besar bulan demikian menyolok dibanding dengan besarnya bintang dilihat dari bumi, tetapi ketika ia melihat matahari mengapa ia mengatakan AKBAR ?. Apakah arti AKBAR di sini ? . Akbar di sini artinya “Ini Lebih Menyolok”, bukan “Ini lebih besar”, karena Ibrahim bukan sedang mencari yang besar.

Maka ketika ia melihat matahari terbit, ia berkata : ”Inikah Rabbi ku, ini lebih menyolok” (Al-Quran surat Al-An’am, ke 6 ayat 78)

Kalau anda artikan Akbar = Lebih Besar di sini, maka anda akan terjebak pada pernyataan VOLUME. Yaitu Volume Matahari lebih besar dari Bulan. Kita, kalau membeli beras misalnya, kita akan tanya berapa se kilo atau berapa se liter, atau berapa sekarung. Tidak boleh kita tanya berapa se meter. Karena meter bukan satuan dari beras. Begitu juga Akbar, ia bukan satuan Volume. Ia satuan Memperhatikan, Melihat, Mengingat, seperti ayat ini menyebutkan:

Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu dari Tulisan dan dirikan sholat, sesungguhnya sholat menahan dari fahsya dan kemungkaran, dan ingatlah Allaahh dengan lebih menyolok, dan Allaahh mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan. (surat Al-Ankabut, ke 29 ayat 45)

Padanan dari kata mengingat(menyebut) dengan lebih menyolok ini adalah mengingat dengan lebih dahsyad (Asyaddu dzikro) seperti disebut pada data ini:

Maka apabila kamu telah sempurnakan manasik (haji) kamu, maka ingatlah Allaahh seperti kamu mengingat bapak-bapak kamu atau ingatan yang lebih dahsyad (surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 200)

Jadi data (012,031) itu pemahamannya :

31.Maka ketika mereka melihatnya, mereka memusatkan perhatian kepadanya,dan mereka potong tangan-tangan mereka…. (surat Yusuf, ke 12 ayat 31)

Jadi ada makna PUSAT PERHATIAN pada kata AKBAR itu. Phenomena ini melihatkan seakan-akan Yusuf sebagai Berhala yang menjadi pusat semadi.

Melalui lorong waktu kita mendatangi zaman Nabi Ibrahim as. Kita melihat ia sedang masuk ke dalam kuil dengan kampak di tangannya, kemudiaan ia jadikan kepingkeping berhala-berhala yang besar-besar di pinggir kuil sebagai berhala pengawal yang kasar pahatannya, dan ia tinggalkan berhala kecil yang menyolok yang menjadi pusat semadi kaumnya, agar mereka kembali kepadanya. Apa yang terjadi ?. Yang terjadi adalah Kamus kata Kabir. Bahwa Kabir berarti Pusat Perhatian atau Yang Menyolok, Yang Menarik Perhatian sebagai Pusat Semadi.

Maka ia menjadikan mereka keping-keping, kecuali yang jadi pusat semadi bagi mereka, agar mereka kembali kepadanya (surat Al-Anbiya’, ke 21 ayat 58) Mungkin dalam keseharian kita akan tetap mengatakan Allaahhu Akbar itu berarti Allaahh Maha Besar, tetapi ingatlah bahwa Besar tidak dalam makna Volume. Kata Allaahhu Akbar pada adzan yang diucapkan oleh muadzin pada dasarnya memanggil, menyeru (nuudiy) atau memberitahukan bahwa telah masuk waktu untuk Mengingat Allaahh atau Memusatkan perhatian kepada Allaahh. Ini dijelaskan pada surat Al-

Hai orang yang beriman, apabila diseru (dipanggil lewat adzan) untuk sholat dari hari jum’at, maka hendaklah kamu bersegera (berjalan) kepada mengingat Allaahh…….. (surat Al-Jumu’ah, ke 62 ayat 9) Jadi aba-aba “Allaahhu Akbar” yang diucapkan Imam seperti aba-aba “Memusatkan Perhatian kepada Allaahh dimulai”. Dan itupun sebagai rangkaian dari kamus Akbar. Dan kata Nuudiy yang berarti Seru ini dikamuskan pada kisah Musa, ketika ia diseru di Lembah Muqaddas Thuwaa, seperti disebut pada ayat berikut :

Maka ketika ia datang kepadanya diseru (nuudiy):”Hai Musa !, sesungguhnya Aku Penguasa mu, maka tanggalkanlah dua sendalmu, sesungguhnya engkau di Lembah Besar Thuwaa” (surat Tho Hha, ke 20 ayat 11-12)

Kata Nuudiy ini benar-benar Panggil, bukan Wahyu, sebab ayat selanjutnya mengatakan agar Musa mau mendengarkan apa yang akan diwahyukan.

“Dan Aku telah piliih mu oleh sebab itu dengarlah apa yang akan diwahyukan” (surat Tho Hha, ke 20 ayat 13) Jadi kata KUBROO dapat diartikan Luar Biasa. Seperti data ini : “Untuk kami lihatkan kepadamu (Musa) sebagian dari ayat-ayat kami yang luar biasa” (surat Tho Hha, ke 20 ayat 23) Ingatlah AKBAR tidak termasuk ASMAA-UL HUSNA.

Syadiidul ‘iqoob Dalam surat Ali-‘Imran ayat 11 dikatakan bahwa Allaahh Dahsyad pembalasan-Nya. Yang jadi pertanyaan “Apa itu Dahsyad ?”.

Dan Allaahh dahsyad pembalasan-Nya (surat Ali-‘Imran, ke 3 ayat 11) Dengan memahami AKBAR kita dapat memahami Dahsyad, karena kedua kata ini disepadankan pada dua ayat berikut :

1.Fithnah itu lebih dahsyad dari pembunuhan (surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 191)

2.Fithnah itu lebih menyolok dari pembunuhan. (surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 217)

dzikir Kamus Dzikir atau ayat muhkamat dari istilah ini adalah pada data (002,235), yang menerangkan bahwa ingat itu seperti seorang laki-laki mengingat calon isterinya.

Dan tidak ada larangan atas kamu tentang peminangan yang kamu sindirkan kepada perempuan-perempuan atau kamu simpan dalam diri-diri kamu. Allaahh mengetahui bahwa kamu akan mengingat-ingat mereka….. (surat Al-Baqarah, ke 2 ayat 235)

Dan ingatlah Allaahh banyak-banyak agar kamu mendapat kejayaan (surat Al-Jumu’ah, ke 62 ayat 10) Yang mengingat Allaahh sambil berdiri dan sambil duduk dan sambil berbaring,Dan memikirkan peristiwa dalam penciptaan langit dan bumi (surat Ali-‘Imran, ke 3 ayat 191) “Sesungguhnya Aku Allaahh, tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah Aku,dan dirikan sholat untuk mengingat Aku” (surat Tho Hha, ke 20 ayat 14)

Oleh sebab itu ayat Al-Quran yang dibaca dalam sholat, menjadi tanda bahwa Al-Quran itu adalah sebuah Peringatan. Sebab itu orang sering memahami kata Dzikir (Peringatan) pada ayat berikut adalah Al-Quran.

Sesungguhnya kami yang menurunkan peringatan, dan sesungguhnya kami kepadanya sungguh menjaga. (surat Al-Hijir, ke 15 ayat 9)

Demikian Risalah Rabbi ku No:(5,6) D One Million Phenomena

Flying Book 26 berlanjut ke no 27

BOX Infaq fii sabiilillaahh: BANK CENTRAL ASIA (BCA) KCP PALMERAH 3191017607 FAHMI BASYA HAMDI

Fahmi_Basya @ hotmail.com

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF