Flight Conveyor
May 20, 2019 | Author: ScandyinHavia Emmuachh | Category: N/A
Short Description
conveyor...
Description
FLIGHT CONVEYOR
Disusun Oleh :
Anna Kristin BR Pandiangan
21030115120102 21030115120102
Athaya Fairuz Mahadita
21030115140153 21030115140153
Dina Riyanti
21030115130108 21030115130108
Triana Devi Sijabat
21030115130127 21030115130127
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2016
BAB I PENDAHULUAN
Industri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menghasilkan produk dari proses pengolahan bahan dengan menggunakan suatu teknologi, sehingga dapat menghasilkan suatu produk
yang
bernilai
ekonomis
dan
dapat
di
manfaatkan
lebih
lanjut
Proses pengolahan bahan untuk memperoleh produk dapat berlangsung secara fi sik dan kimia Untuk menunjang kegiatan industri dibutuhkan suatu bagian produksi yang bertugas menjalankan proses suatu pabrik.Transportasi merupakan proses yang paling sering berlangsung dalam industri kimia. Berbagai tahap proses teknik kimia seringkali dihubungkan satu sama lain melalui instalasi pengangkut. Berdasarkan keadaan agregat dari bahan yang akan diangkut, maka transportasi dapat dibedakan menjadi pengangkutan bahan padat, pengangkutan cairan pengangkutan gas (Handojo,1995). Transportasi produk (material padatan) merupakan salah satu komponen vital. Bahan bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan (Handojo,1995).
Oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme yang baik dalam sistem transportasi produk ini. Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional, karena pemindahan bahan merupakan salahsatu kegiatan yang memiliki presentase cukup besar dalam kegiatan produksi. Sehingga pemindahan bahan harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat(Cullen,1985). Dalam pemilihan alat pengangkut tersebut tentu diperlukan berbagai pertimbangan. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalahconveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.Pemilihan alat transportasi material padatan antara lain tergantung pada : kapasitas yang ditangani, jarak perpindahan material, kondisi pengangkutan (horizontal, vertical, inklinasi), ukuran, bentuk, dan sifat material, hargaperalatan
tersebut.
Adapun
jenis-jenis
conveyor adalah
sebagai
berikut:belt
conveyor,chain conveyor , scraper conveyor, apron conveyor, bucket conveyor, bucket elevator,screw conveyor, pneumatic conveyor (Petters,1984).
Setiap jenis konveyor memiliki karakteristik dan fungsi masing-masing, jenis konveyor yang paling tepat mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (secrew konveyor). Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini yang disebut flight. Pada bab selanjutnya akan dibahas lebih detail tentang flight konveyor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat transportasi padat atau konveyor
sangat
dibutuhkan dalam industri untuk untuk menunjang proses produksi tetapi pemilihan konveyor senidiri disesuaikan dengan kebutuhan pada proses produksi tersebut.
BAB II PEMBAHASAN
II.1. Definisi Salah satu konveyor yang digerakkan oleh rantai adalah flight konveyor. Flight konveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis konveyor lainnya. Konveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Konveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari flight konveyor:
Fleksibel dalam penggunaan,bisa datar atau miring
Desain sederhana
Tingkat kebisingan rendah
Proses Kontinyu
Mampu membawa beban berkapasitas besar
Bisa diatur kecepatan sabuk sehingga didapatkan material yang dipindahkan per jamnya
Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m. (seberapa banyak kapasitas yang direncanakan untuk diangkut dalam tiap jamnya dan kapasitas conveyor dalam per jam dan per RPM. Setelah kedua factor tersebut dibandingkan, maka diperoleh lah kecepatan flight conveyor yang baik pada kisaran maksimum 150 ft/m).
Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada flight konveyor:
Mempunyai jarak yang pendek.
Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
Sabuk rentan rusak.
Flight Conveyor termasuk konstruksi pesawat pengangkut yang sangat berat, karena alat tersebut terbuat dari baja dan memiliki konstruksi yang kuat untuk menahan beban bahan yang akan diangkut. Jika menggunakan bahan yang ringan, maka conveyor tidak akan bisa menahan berat bahan yang diangkut dan tidak mampu mengimbangi gerak laju conveyor dalam mengangkut bahan. suaranya cukup bising itu dikarenakan terjadinya gesekan antara penggaruk dan talang. Prinsip dasar flight conveyor adalah sistem pemindahan material dengan cara penggarukan. Komponen terpenting dari flight conveyor ini adalah :
Skraper (Pengaduk)
Trough (talang)
Driving unit
Rantai Mekanisme pengangkutannya secara Scraper (bahan dapat terjadi pengecilan
ukuran ) dimana bahan yang diangkut tersebut di dorong atau di garuk. jika rantai berputar maka flight akan mendorong bahan yang ada di depannya. Flight-conveyor dirancang untuk menangani berbagai
proses pengeringan,
bahan massal bebas yang mengalir baik secara horisontal, di sebuah lereng atau kombinasi keduanya. Rantai pada flight konveyor dapat menggunakan single chain maupun double chain. Perbedaan dari masing-masing kinerja chain adalah apabila menggunakan single chain maka barang yang diangkut hanya berjarak dekat, bahan yang dapat diangkut sedikit karena kekuatan mekanis dari flight konveyor sendiri rendah. Jika menggunakan double chain maka jarak serta bahan yang dapat diangkut lebih tinggi karena kekuatan mekanis dari konveyor bertambah, digerakan oleh dua rantai dikedua sisi.
II.2. Klasifikasi Jenis Flight Conveyor
Dilihat dari klasifikasi jenis flight conveyor sendiri terbagi atas: 1. Suspended Flight
Pada suspended flight ini terdapat bagian sepatu yang menempel pada flight untuk membawa material keluar maupun mengembalikannya dari talang sepanjang jalur lintasan. 2.
Roller Flight
Tipe roller flight ini hampir sama dengan suspended flight, perbedaannya adalah jika pada suspended flight menggunakan sepatu/penumpu yang menempel pada flight, pada roller flight ini penumpunya diganti dengan roller yang berputar. 3. Scraper Flight
Pada tipe scraper flight ini, flight di tarik pada sepanjang jalur trough/talang.
II.3. Kriteria Bahan yang akan Diangkut
Flight conveyor digunakan untuk material kecil yang non-abrasive seperti sisa makanan, sampah, batubara, lignite dan gypsums, biji-bijian, serpihan kayu, dan lainlain. Namun tidak cocok untuk bahan abrasive seperti klinker, kerikil atau bijih besi. Flight Conveyor tidak bisa untuk bahan yang abrasive karena trough dari flight conveyor dapat terbuat dari kayu/besi apabila bahan yang dilewati pada flight conveyor keras atau kasar maka dapat merusak trough, maka dari itu untuk flight conveyor hanya diperuntukkan untuk bahan yang tidak keras/kasar yang dapat merusak conveyor. Dapat berupa bahan yang teksturnya lembut seperti bubur atau yg dapat diperhalus dengan size reduction Conveyor ini digunakan secara khusus untuk materi atau bahan yang basah, lengket, atau gumpalan, seperti butiran, batu yang belum diproses, dan silage (hijauan yang diawetkan dengan cara fermentasi dalam kondisi air yang tinggi 40-80% untuk makanan ternak). Flight conveyor banyak digunakan untuk mengangkut berbagai macam bentuk serbuk, granul dan material dalam bentuk bongkahan. Pengangkut ini banyak dijumpai pada industri pengolahan batubara, untuk mengangkut batubara dan industri kimia. Dapat juga digunakan sebagai alat transportasi serbuk/abu dan kotoran.
II.4. Gambar Alat 1. Flight Conveyor dengan dua rantai
Gambar flight conveyor dengan 2 rantai
Flight conveyor dengan dua rantai ini digunakan apabila material yang diangkut cukup berat dan jarak tempuhnya cukup jauh, s ehingga dibutuhkan daya
yang lebih besar untuk mengangkutnya, oleh karena itu dipasang 2 rantai pada sisi kanan dan kiri conveyor untuk meningkatkan daya angkut dari conveyor itu sendiri.
2. Flight Conveyor dengan 1 rantai
Flight Chain
Flight
Trough
Drive Unit
Framework
Gambar flight conveyor dengan 1 rantai
Flight conveyor dengan satu rantai ini digunakan untuk mengangkut material yang ringan dan memiliki jarak tempuh yang cukup pendek, sehingga daya yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
II.5. Fungsi Bagian Alat
Fungsi Bagian Alat :
Trough : talang yang mengalur sepanjang bahan t ersebut akan dipindahkan dan sekaligus sebagai frame penyangga.
Hauling Chain : membantu menggerakkan scraper atau flight yang dapat mendorong bahan ke arah yang diinginkan.
Scraper : alat pendorong dan penggaruk bahan.
Drive Sprocket : Roda gigi sebagai tempat berputarnya rantai atau chain
Driving Mechanism : mesin penggerak
Keterkaitan susunan alat : Flight conveyer terdiri dari satu atau dua rantai panjang melalui trough (talang). Rantai mempunyai plat dari kayu atau baja yang disebut flight yang berjarak tertentu. Flight dibentuk menyesuaikan trough. Rantai tersebut berputar melingkar memutari dua roda gigi pada ujung dan pangkalnya yang digerakkan oleh motor. Ketika motor penggerak menggerakkan rantai yang terpasang pada Flight, maka Flight akan mendorong bahan yang ada di depannya. Bila bahan yang dihandle berat maka rantai dipasang di kanan dan kiri sehingga alat ini disebut Twin Chain Flight Conveyor.
II.6. Prinsip Kerja Jika rantai berputar maka flight akan mendorong bahan yang ada di depannya. Muatan diletakan pada suatu alur (trough) dan bergerak disepanjang alur tersebut baik oleh beratnya sendiri atau suatu dorongan/gerekan( pushed /dragged along )yang disebabkan oleh drive unit (mesin penggerak). Flight conveyer merupakan alat angkut yang prinsip pengangkutannya secara horizontal dan mekanisme pengangkutannya secara scrapper dimana bahan didorong dan digaruk. Flight conveyer terdiri dari satu atau dua rantai panjang melalui trough (suatu alur). Rantai mempunyai plat dari kayu atau baja yang disebut flight yang berjarak tertentu. Flight dibentuk menyesuaikan trough. Rantai tersebut berputar melingkar memutari dua roda gigi (sprocket) pada ujung dan pangkalnya. Flight akan mendorong bahan yang ada di depannya. Bila bahan yang dihandle berat maka rantai dipasang di kanan dan kiri sehingga alat ini disebut Twin Chain Flight Conveyor. Flight konveyor cocok untuk bahan yang tidak padat atau berbentuk bubur, slurry karena bahan yang diangkut tersebut tidak akan tumpah sebab dilindungi oleh frame yang mengikuti sepanjang alur trough. Kecepatan pengangkutan lebih baik pada sekitar 100 fpm, tetapi kecepatan dapat bervariasi dari 25-200 fpm. Flight conveyer dapat digunakan sampai kemiringan 450, tetapi lebih baik dengan batasan 30 0. Kapasitas flight conveyor dapat diperkirakan dengan persamaan berikut (efisiensi 80%).
= Keterangan T
= kapasitas (ton/jam)
6000
B
= lebar flight (in)
D
= tinggi flight (in)
S
= kecepatan conveyor (fpm)
= bulk density material yang ditangani (lb/ft3) Persamaan di atas berlaku untuk conveyor horizontal dan untuk conveyor yang
miring dengan sudut yang tidak melebihi angle of repose. Tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan flight conveyor dapat diperkirakan dengan persamaan berikut.
=
()() + ()()() + 10 1000
Keterangan: Hp
= total hoursepower
T
= material yang dihandle (ton/jam)
L
= panjang conveyor dari pusat sprocket ke pusat sprocket lainnya (ft)
W
= berat total rantai dan flight (lb) per feet jarak antar pusat ke pusat. Biasanya harganya sekitar Tmax/4
a
= konstanta untuk material
b
= konstanta untuk conveyor
Berikut tabel konstanta untuk flight conveyor Tabel konstanta untuk flight conveyor Inclination
00
50
100
150
200
250
300
350
400
450
Anthracite
0.343
0.42
0.50
0.586
0.66
0.73
0.79
0.85
0.90
0.945
Bituminous
0.60
0.69
0.76
0.83
0.88
0.95
1.02
1.08
1.13
1.15
Ashes
0.54
0.62
0.72
0.80
0.85
0.90
0.97
1.03
1.06
1.10
0.03
0.03
0.03
0.029 0.028 0.027 0.026 0.025 0.023 0.020
with horizontal
a
Flights and chain supported b
on blocks which slide directly on the track
Flights supported
0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.004 0.003 0.003 0.003 0.003
by 31/2-in rollers
II.7. Perawatan Flight Conveyor Ada 3 cara perawatan flight conveyor, yaitu : 4.
Program pemeliharaan Preventive: Umumnya termasuk jadwal rutin dari kegiatan pemeliharaan jadwal yang berdasarkan pengalaman yang lalu dan rekomendasi dari pabrik pembuatnya. Kegiatan program preventive maintenance biasanya berdasarkan pemeriksaan dan sempel secara periodic. Team preventive maintenance yang tidak memiliki skill kemungkinan akan membiarkan kondisi peralatan yang rusak. Suku cadang yang memadai
dan personel yang tersedia harus dialokasikan ketika dijadawalkan
shutdown dan overhaul. 5.
Program Pemeliharaan Predictive Metode monitoring secara sistimatic untuk kinerja peralatan berputar dilakukan pada jadwal regular untuk menentukan kondisi peralatan. Predictive Maint memberikan informasi catatan kinerja yang lalu dan yang sedang berjalan untuk memprediksi masalah mekanikal dengan objective. Prediksi berdasarkan analisis dari formulir informasi untuk tindakan perbaikan atau penggantian yang harus dilakukan. Untuk mengoperasikan Industri moderen dengan efisien, Mesin produksi harus dioperasikan mendekati kapasitas disain denganminimum down time. Tujuan utama suatu kualitas program prediksi maintenance untuk mengurangi kerusakan mesin yang tidak terjadwalkan, mengurangi biaya maintenance dankehilangan produksi untuk mencapai tujuan. Tugas yang harus dilakukan terdiri dari: inspeksi, penyetelan, lubrikasi keliling, pembersihan, pengerasan baut, pembacaan.
6.
Corrective Maintenance (CM) Kegiatan maintenance untuk perbaikan atau penggantian mengembalikan asset ke kondisi operasi normal, biasanya dilakukan sebagai hasil inspeksi yang terjadwal.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, George. 1959. “Unit Operation” Modern Asia Edition, Jhon Willey and Soninc,New York,. (halaman 53) Cook, T. M, & Cullen. 1985. “ Industri Kimia Operasi :Aspek-Aspek Keamanan Dan Kesehatan”. Gramedia. Handojo, Lienda. 1995. “Teknologi Kimia jilid I CetakanPertama”. Pertja. James R. Couper, W. Roy Penny, James R. Fair and Stan Walas . 2005. “Chemical Process Equipment: Selection and Design”, 2nd Edition. Gulf Professional Publishing. ISBN 0-7506-7510-1. (halaman 74) Peters, Maxs. 1984. “ Elementary chemical engineering, Second Edition, Mc. Graw-Hill, Book Company”. USA.
Pertanyaan : 1. Dari : Hermawan Pertanyaan : Berapa kapasitas maksimum dari flight conveyor dan kecepatan maksimumnya? Jawaban : Kapasitas dan kecepatan conveyor itu sendiri ditentukan berdasarkan ukuran dari material, berat jenis, lebar flight, maupun kapasitas yang akan diangkut per jamnya, sehingga berdasarkan data pada tabel brown terdapat hubungan antara ukuran material dan kecepatan flight conveyor itu sendiri. Secara umum, kapasitas maksimum yang mampu diangkut oleh flight conveyor adalah 3600 ton/jam dengan kecepatan maksimum 15 0 fpm. 2. Dari : Andhika Mennix Pertanyaan : Kelemahan dari Flight Conveyor apa? Dan kalau ada kerusakan, bagian mana yang lebih sering terkena kerusakan? Jawaban : kelemahan dari flight conveyor itu sendiri adalah tidak dapat mengangkut material yang bersifat abrasive seperti klinker, kerikil atau bijih besi. Flight Conveyor tidak bisa untuk bahan yang abrasive karena trough dari flight conveyor dapat terbuat dari kayu/besi apabila bahan yang dilewati pada flight conveyor keras atau kasar maka dapat merusak trough, maka dari itu untuk flight conveyor hanya diperuntukkan untuk bahan yang tidak keras/kasar yang dapat merusak conveyor. Selain itu, dibandingkan dengan conveyor yang lain, flight conveyor ini tidak bisa untuk mengangkut material dengan jarak tempuh yang jauh. 3. Dari : Muhammad Ainul Yaqin Pertanyaan : Kalau materialnya basah, susah untuk didorong. Hal itu bisa mempengaruhi kerja dari driver sprocketnya atau tidak? Jawab : driver sprocket berhubungan dengan rantai dari conveyor itu sendiri. Apabila bahan yang diangkut basah atau lengket, maka hal itu tidak berpengaruh kepada kerja dari drive sprocketnya, namun berpengaruh pada kapasitas produk yang dihasilkan karena kemungkinan masih ada produk yang tertinggal atau yang tidak terdorong oleh flight. 4.
View more...
Comments