Fitur Kamera Nikon

August 2, 2017 | Author: Lunk J'mbut | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

gokil...

Description

Fungsi Tombol Kamera DSLR Nikon D3200

Bentuk Nikon D3200 mirip denganNikon D3100 dengan perbedaan layout kontrol yang diatur kembali dalam beberapa tempat. Penerima sensor sinyal infra merah terdapat di bagian depan hand gop dan di atas belakang kiri dari kamera (fitur yang tidak ada di Nikon D3100). Nikon D3200 menghilangkan tombol live view dan tombol rekam video.Sebagai penggantinya adalah live view dapat di aktifkan dengan tombol di belakang kamera dimana tombol rekam yang diatur tepat di belakang tombol shutter untuk menjadi aktif

Tampilan sisi Atas Kamera DSLR Nikon D3200

Dari sisi atas, yang menonjol adalah lampu flash D3200 dengan titik "hotshoe" yang dapat dipasang oleh beragam Speedlight flash buatan Nikon. Sebelah kiri dari sisi atas kamera terlihat kosong, sedangkan sebelah kanan dipenuhi oleh kumpulan control point

Tombol putar Nikon D3200 memberikan pilihan yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan D3100, yaitu movie record. Selain itu terdapat tombol on - off, tombol display, dan tombol info yang memberikan informasi tentang setting menu untuk potographer pemula.

Sisi depan kamera Nikon D3200 memberikan tombol lampu flash multi fungsi. Tombol ini bisa ditekan untuk memakai flash, atau ditahan agak lama dan digunakan dengan kombinasi dari kontrol dial untuk mengganti kompensasi lampu flash. Tombol flash ini memberikan kemudahan dalam mengatur langsung lampu flash yang merupakan daya tarik tersendiri karena tersedia dalam entry level kamera DSLR.

Tombol Fn digunakan untuk mengatur / memilih dari 4 pilihan setting yaitu Image Quality/Size, ISO, White Balance, atau mengaktifkan D-Lighting dengan cara menahan tombol dan memutar control dial

Tampilan sisi Belakang Kamera DSLR Nikon D3200

Dari sisi belakang, Nikon D3200 memberikan nuasana serupa tapi tak sama dengan Nikon D3100. Penambahan nya adalah adanya tombol drive mode yang letaknya ditas tombol delete disis kiri bawah body Nikon D3200

Tambahan lain dibandingkan dengan Nikon D3100 adalah tersedianya penerima sensor infra merah dibelakang yang terletak di atas kiri yang merupakan salah satu dari 2 receiver infra merah yang ada di Nikon D3200 sehingga anda bisa mengontrol kamera dari jarak jauh dengan menggunakan remote infra merah Share ke: Artikel Terkait Fitur Kendali Kamera DSLR Nikon D3200 :

Fungsi tombol AEL – AFL by ENCHE TJIN on SEPTEMBER 30, 2014

Tombol AEL & AFL adalah tombol yang sering ditanyakan saat kelas kupas tuntas kamera. Dan sebenarnya untuk memahami fungsi tombol ini tidak sulit. Pertama-tama, kita harus tau singkatannya dulu, AEL = Auto exposure Lock, dan AFL = Auto Focus lock Dari namanya saja, kita tau bahwa fungsinya untuk mengunci nilai exposure (shutter speed, bukaan lensa/aperture, ISO) dan focus. Settingan pabrik/kamera, saat menekan setengah tombol shutter/jepret, yang terjadi adalah kamera menghitung dan mengunci exposure dan autofokus. Cara mengaktifkan tombol AEL & AFL biasanya harus ditekan dan ditahan, nilai exposure tersebut akan terkunci (tidak berubah lagi) meskipun anda menekan setengah tombol shutter berulang kali. Demikian juga autofokusnya (AFL) akan terkunci ke jarak tertentu dan tidak akan aktif mencari fokus lagi meskipun letak kamera berubah dan tombol shutter ditekan setengah. Di beberapa kamera, kita bisa mengubah setting AEL & AFL tidak harus ditahan. Untuk mengaktifkan hanya perlu tekan sekali dan tekan sekali lagi untuk menonaktifkan. (AE Lock hold) Jadi tombol AEL-AFL sebenarnya kapan harus dipakai? Di jaman dulu, banyak kamera hanya memiliki satu titik fokus, yaitu di tengah. Jika kita menghendaki posisi subjek ditengah-tengah, tentu gak ada masalah, tapi kalau ingin subjek yang fokus disebelah kanan atau kiri, tentunya akan lebih rumit. AEL-AFL membantu mengunci exposure dan fokus

sehingga Anda bebas melakukan rekomposisi selama AEL-AFL tertahan. Terang gelap (exposure) dan fokus akan tetap pada subjeknya. Di kamera modern saat ini, titik/area fokus sudah sangat banyak, jadi mengurangi kebutuhan untuk memotret dengan tombol ini. Jangan lupa bahwa AEL tidak akan berfungsi saat mode kamera yang digunakan adalah mode M/Manual, karena di mode tersebut, exposure tidak akan berubah. Jadi yang lebih keliatan efeknya adalah saat kita mengunakan mode P, A (Av), dan S (Tv). Saat menekan tombol AEL, maka ISO, bukaan dan shutter speed tidak akan berubah meskipun Anda mengarahkan kamera ke arah yang berbeda-beda. AEL & AFL akan berguna saat memotret panorama dengan mode P, A, S, supaya antara foto yang satu dengan yang lain tidak berbeda terang gelapnya. Juga membantu saat merekam video jika kameranya tidak mendukung mode manual seperti di kamera Nikon D90. AEL (saat dipisahkan dari AFL melalui setting di menu) juga membantu untuk membuat foto siluet, misalnya di pantai saat sunset. Kita bisa mengarahkan kamera ke latar belakang, tekan setengah tombol jepret/shutter, dan tahan tombol AEL. Kemudian baru bidik ke subjek, fokuskan dengan menekan dan menahan setengah tombol shutter dan kemudian sampai penuh.

Rekomendasi: pisahkan tombol AEL dengan AFL di menu. Misalnya di kamera DSLR Nikon, ada pilihan “AE Lock Only” Pahami dan gunakan tombol AF-ON juga jika kamera Anda memilikinya.

Kalau yang kamera DSLR Canon, tombol bersimbol bintang * itu sifatnya seperti AEL lock only (AFLnya dengan menekan setengah tombol shutter). Jadi tidak usah dipisahkan. Masih bingung dengan penjelasan diatas? Coba langsung praktik saja: 1.

Pilih mode P (Program), A atau S, hindari mode M (Manual).

2.

Arahkan kamera ke berbagai arah dan sesekali menekan setengah tombol shutter, coba lihat nilai bukaan dan shutter speed, apakah berubah-ubah?

3.

Bidik ke suatu objek, tekan setengah tombol shutter, tekan dan tahan tombol AEL-AFL, lalu arahkan ke tempat lain, periksa nilai bukaan dan shutter speednya? Apakah berubah?

Jika Anda berhasil, nilai exposure tidak akan berubah karena sudah dikunci saat Anda menekan dan menahan tombol AEL-AFL.

Sebuah Jurnal Fotografi

Mengenal Mode Fokus pada Kamera DSLR August 26, 2013 Pada saat ini hampir semua kamera DSLR dilengkapi dengan beberapa pilihan cara kamera melakukan autofokus (autofocus mode). Memotret vas bunga yang diam diatas meja tentu membutuhkan cara autofokus yang berbeda dengan memotret pemain sepak bola. Dahulu, lensa pada kamera memerlukan pengaturan fokus secara manual. Untuk mencari fokus, kita harus memutar ring fokus pada lensa dan melihat efeknya di jendela bidik untuk mendapatkan gambar yang paling tajam menurut penilaian kita. Kemudian ditemukanlah teknologi auto fokus yang memudahkan kita dalam memotret. Dengan AF (Auto Focus), kamera secara otomatis menggerakkan elemen lensa untuk mendapat hasil terbaik, dalam waktu yang cukup singkat. Mode fokus kamera digunakan sesuai dengan kondisi pemotretan dan gerakan obyek. AF tentu saja sangat membantu, tapi dalam kondisi cahaya yang buruk manual fokus bisa menolong. Pada kamera Nikon, hanya kamera SLR dengan fitur AF motor yang dapat auto focus dengan lensa AF non motor (lensa tipe AF atau AF-D). Sedangkan kamera entry level seperti Nikon D3100, D3200, D5100, D5200 tidak akan dapat fokus otomatis tanpa lensa tipe AF-S.

tombol pada kamera dslr nikon dan canon

Pada kamera SLR Canon EOS bisa dibilang tidak ada batasan AF seperti di Nikon karena modul auto focus-nya sudah ditanam di lensa. Tapi kekurangan canon adalah hanya memungkinkan lensa auto focus tipe EF-S berfungsi pada kamera tipe APS-C, harus digunakan lensa EF untuk kamera full frame-nya. Sedangkan Nikon tidak peduli jenis lensa AF, AF-D dan AF-S, DX atau pun bukan dapat digunakan di kamera APS-C atau 35mm full frame dan sebaliknya dengan limitasi. Mengenai perbedaan APS-C atau DX dan full frame FX ini dan kode/simbol lensa dibahas di artikel lain. Berikut ini kita bahas mode AF atau fokus otomatis satu persatu.

1. Nikon Single AF (AF-S), Canon One Shoot AF AF-S yang dimaksud di sini adalah mode fokus, bukan tipe lensa Nikon. Pada Single AF fotografer menentukan lokasi fokus yang diinginkan dengan memindahkan titik fokus kemudian menekan tombol shutter setengah. Biasanya fotografer menggunakan aperture/bukaan besar misalnya f/2.8 yang dikombinasikan dengan mode ini untuk menghasikan foto bokeh atau pemotretan portrait. Mode AF-S sangat direkomendasikan untuk semua situasi yang tidak memfoto obyek yang bergerak cepat karena fotografer diharap dapat menentukan titik fokus yang tepat.

tampilan pemilihan titik fokus secara manual pada kamera dslr canon

2. Nikon Continuous AF (AF-C), Canon AI Servo Mode ini khusus untuk menangani obyek foto yang bergerak seperti anak-anak yang sedang bermain, foto human interest dengan manusia yang aktif bergerak, mobil balap atau olahraga cepat lainnya juga termasuk burung terbang atau hewan liar. Fotografer cukup sekali menentukan obyek fotonya dan fokus dengan menekan tombol shutter setengah alias half pressed, selanjutnya cukup mengarahkan kamera agar tetap dapat otomatis mengikuti gerakan dari obyek foto. Jika obyek foto bergerak cepat dan kamera dapat fokus dengan tepat maka dapat dihasilkan foto dengan background atau latar kabur yang terarah/motion blur. Efek seperti ini sangat penting untuk fotografi olahraga. Keefektifan dari fokus seperti ini juga dipengaruhi oleh sistem fokus kamera; Semakin canggih kamera yang digunakan, semakin akurat tracking-nya.

tampilan pemilihan mode auto focus pada kamera dslr canon

3. Nikon Automatic AF (AF-A), Canon AI Focus

Mode ini akan memberikan keputusan pada kamera apakah akan menggunakan AF-S atau AF-C seperti yang dijelaskan di atas. Kamera akan memutuskan hal ini berdasarkan gerakan obyek foto yang ditangkapnya.

tampilan pada pemilihan mode auto focus kamera dslr nikon

4. Nikon Manual Focus (MF), Canon Manual Focus Pada situasi tertentu, misalnya kurang cahaya atau obyek foto terlalu datar atau teksturnya terlalu mulus, kamera dapat tidak mampu mengunci fokus atau fokus ke obyek yang salah. Kita dapat mengaktifkan AF assist, menggunakan flash untuk mengatasi hal ini atau menambahkan cahaya bantu lainnya seperti dari lampu atau reflektor. Flash tambahan seperti Nikon SB-800 atau SB900 memiliki AF assist yang sangat dapat diandalkan, dalam situasi gelap sekalipun. Tetapi bila tidak memungkinkan maka gunakan manual fokus.

auto focus dan manual focus switch pada kamera dslr canon

Fokus seperti ini cukup menyulitkan terlebih pada lensa tele; Untuk membantu mempermudah manual fokus maka gunakan diafragma atau aperture kecil f/4, f/5.6 atau lebih kecil lagi dan gunakan live view jika mungkin. Semua lensa AF bisa diset menjadi manual fokus, tetapi tidak sebaliknya. Lensa manual tidak akan pernah bisa auto focus dan belum tentu didukung oleh kamera untuk metering dan indikator fokusnya. Sedangkan bila kita memanualkan sebuah lensa AF kita tetap dapat melihat indikator fokus atau tidaknya obyek yang kita pilih menurut kamera. Auto focus kamera tingkat lanjut biasanya juga menawarkan pilihan jumlah titik fokus yang aktif. Pilihan standar adalah tidak mengaktifkan semua titik fokus kamera tapi hanya sekelompok bagian pada frame, biasanya di tengah dan dalam kebanyakan situasi sangat dapat diandalkan. Hanya pada mode AF-C saja direkomendasikan pengaktifan semua titik fokus pada pemotretan tracking obyek bergerak, agar dapat mengantisipasi gerakan obyek foto yang tak biasa.

Belajar fotografi pakai kamera DSLR pemula atau langsung yang canggih? by ENCHE TJIN on OCTOBER 3, 2013

Sering saya mendapatkan pertanyaan apakah sebaiknya pemula dalam hobi fotografi sebaiknya membeli kamera DSLR pemula atau yang canggih sekalian? Saya pribadi menyarankan membeli kamera untuk pemula terlebih dahulu meskipun kita memiliki dana yang cukup untuk kamera yang lebih canggih. Alasan dari calon pembeli yang ingin membeli kamera yang canggih biasanya karena tidak mau ganti-ganti kamera di masa depan, tapi teknologi kamera terus berkembang, upgrade kamera di masa depan tidak terelakkan, namun, bagaimana kita bisa tahu bahwa kamera canggih sasaran kita akan memenuhi kebutuhan fotografi kita? Biasanya, calon pembeli peduli dengan kualitas gambar yang dihasilkan. Kamera canggih dianggap dapat membuat foto dengan kualitas yang lebih bagus. Sebenarnya, jika dikaji dari kualitas gambar, perbedaan antara kamera DSLR pemula dengan kamera canggih yang memiliki ukuran sensor gambar yang sama tidak berbeda atau tidak jauh bedanya. Kamera DSLR Canon 550D, 600D, 60D sampai 7D kualitas gambarnya kurang lebih sama. Dalam hal ini, teknik fotografi dan kualitas lensa lebih menentukan kualitas gambar. KELEBIHAN – KEKURANGAN KAMERA DSLR PEMULA Kamera pemula memiliki antarmuka desain yang lebih sederhana dan ilustratif. Misalnya di Nikon D3200 atau D5200, kita bisa melihat ilustrasi bukaan lensa saat mengganti nilai bukaannya (f). Angka-angkanya juga lebih komplit, misalnya shutter speed ditulis 1/100 detik dan angka bukaan lensa f/8. Di kamera canggih, nilai shutter speed disingkat menjadi 100 dan bukaan lensa menjadi 8.0

Ada panduan dan peringatan juga. Misalnya di kamera DSLR pemula Canon, setiap mengganti mode kamera atau fungsi kamera, akan muncul sedikit ulasan tentang mode dan fungsi kamera tersebut. Di kamera DSLR Nikon pemula, ada peringatan jika setting yang kita tetapkan akan menyebabkan subjek foto terlalu gelap atau terlalu terang. Tentunya, DSLR pemula juga memiliki lebih banyak fungsi AUTO-nya yang akan mencoba menyesuaikan setting kamera terbaik dengan subjek foto/pemandangan. Keuntungan lain dari kamera pemula adalah biasanya ukurannya relatif ringan dan ringkas.

Antarmuka Nikon D5200 yang ilustratif. Gambar bukaan/diafragma akan membesar dan mengecil sesuai dengan nilai F yang disetting. KELEBIHAN – KEKURANGAN KAMERA DSLR CANGGIH Sebenarnya, langsung membeli kamera digital yang canggih juga dapat mengantarkan kita ke tujuan kita. Keuntungan dari langsung membeli kamera digital canggih adalah memiliki badan kamera yang lebih kokoh. Biasanya dibuat oleh bahan plastik yang lebih keras atau logam magnesium alloy. Ada LCD tambahan membantu untuk melihat setting-setting kamera

dengan cepat dikondisi apa saja, gelap ataupun terang. Kamera canggih juga biasanya memiliki kinerja lebih cepat, dan daya tampung buffer foto berturut-turut yang lebih lapang. Baterai yang digunakan juga lebih besar sehingga dapat memotret lebih lama sebelum mengganti baterai/cas. Kekurangannya, kamera canggih lebih sulit dipelajari karena lebih sedikit panduan di kamera, penulisan setting biasanya disingkat-singkat dan dilambangkan dengan simbol-simbol saja, sehingga pemula perlu lebih banyak mengingat/menghapal. Tombol-tombol dan menu item yang banyak juga dapat membuat pusing. Bagi yang hanya ingin mengunakan kamera tanpa mempelajari dasar fotografi, tentunya tidak tepat membeli kamera yang sangat canggih, karena fungsi otomatisnya tidak banyak atau malahan tidak ada sama sekali. Contohnya Nikon D700 dan D800 tidak memiliki mode Full Auto / Scene Mode. Di lain pihak, kamera Canon 5D mark III tidak memiliki lampu kilat terpasang, yang kadang-kadang praktis digunakan untuk memotret subjek dalam posisi backlight.

Cari fungsi Auto di kamera DSLR canggih Nikon D800? Sayang sekali, gak ada tuh, yang ada tombol2 fungsi lainnya. REKOMENDASI Kamera digital saat sekarang perbaharuannya juga cepat, setiap kali produsen kamera membuat kamera baru yang lebih canggih, kamera lama turun harga, dalam setahun, kurang lebih penyusutan harga kamera bekas sebesar 20% pertahun. Dengan mengunakan kamera DSLR pemula terlebih dahulu, kita dapat menghemat. Saat kita sudah menguasai fotografi dan siap untuk upgrade, kita bisa membeli kamera yang lebih tepat sesuai yang kita butuhkan. Tidak semua orang membutuhkan kamera canggih, dan orang yang membutuhkannya, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Secara alami, kita akan mengetahui kamera canggih yang kita perlukan dari pengalaman yang didapatkan saat mengunakan kamera pemula.

Maka itu, saya sarankan bagi yang baru ingin belajar untuk mengunakan kamera pemula terlebih dahulu, setelah menguasai semua tombol, fungsi, menu kamera dan mempelajari teknik fotografi yang baik baru upgrade ke kamera yang lebih canggih. Dengan demikian perjalanan belajar fotografi kita lebih mulus jalannya. Bagi yang sudah terlanjur memiliki kamera DSLR canggih, jalan memang lebih terjal, tapi jangan menyerah meskipun perlu lebih semangat lagi untuk belajar. Jangan lewatkan jadwal belajar fotografi, editing dan tour infofotografi.

Jalan berbatu-batu dan terjal, tapi masih bisa ditempuh, semangat! – ISO 80, f/2.8, 1/190 detik, Ricoh GRD IV , editing monochrome sepia via Adobe Lightroom

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Google+ dan Instagram: enchetjin

7 Aksesoris Penting Untuk Kamera DSLR Anda Oke, jadi anda sekarang telah memiliki kamera SLR baru, menenteng-nenteng SLR kemanapun anda pergi dan memotret beragam obyek, dari wajah orang-orang disekitaran sampai bakso langganan. Seiring dengan jam terbang yang meningkat, cepat atau lambat anda akan mulai berpikir untuk menambah aksesoris fotografi untuk melengkapi kamera DSLR dan lensa anda. Untuk menyeimbangkan dengan isi dompet, perlu bagi anda untuk membuat prioritas belanja aksesoris. Jadi, sebenarnya aksesoris fotografi apa saja sih yang paling berguna (dan juga paling populer) bagi pemilik DSLR? berikut saya pilihkan 7 aksesoris untuk anda: Tas Kamera

Tersedia beragam jenis tas kamera di pasaran, tinggal pilih yang sesuai selera: dari backpack, ikat pinggang, sling-slide (menyamping) sampai yang mirip koper. Yang jelas tas kamera disini berfungsi agar kita bisa menyimpan kamera dan lensa yang kita miliki selama bepergian secara aman. Tidak jatuh, aman dari benturan dan aman dari air. Kit Pembersih

Untuk menjaga kondisi eksterior lensa dan kamera agar selalu bersih, anda memerlukan lap mikrofiber dan cairan pembersih khusus. Terutama untuk lensa, sebisa mungkin anda melindungi lensa dengan filter UV (lihat filter dibawah), biasanya untuk lensa cukup gunakan blower. Kit pembersih bisa dibeli di toko-toko kamera.

Saya tidak menyarankan anda membersihkan bagian interior kamera (apalagi sensor), serahkan saja pada ahlinya: biasanya toko kamera menyediakan layanan sensor cleaning. Toh kebanyakan SLR sekarang memiliki fasilitas self-cleaning yang cukup handal untuk menyapu debu dari sensor. Baca juga cara mendeteksi ada atau tidaknya kotoran di sensor kamera anda. Tripod

Tripod, monopod, gorillapod, apapun fungsinya adalah membantu anda menghasilkan foto yang tajam saat mengambil eksposur long shutter. Dibandingkan jenis lainnya, tripod masih tetap paling populer, karena relatif lebih handal dan tangguh. Baca 12 alasan kenapa sebaiknya anda membeli tripod. Pastikan anda membeli tripod dengan kemampuan menahan beban yang cukup, kakikakinya cukup gampang di perpanjang (dan diperpendek), memiliki mekanisme pemasangan dan pelepasan kamera yang enak serta memiliki kepala dengan gerakan yang fleksibel (saya sarankan jenis ball head). Flash Eksternal

Flash ekternal akan secara drastis meningkatkan kualitas foto anda jika dibandingkan sewaktu anda menggunakan flash bawaan yang melekat di kamera SLR. Memiliki power yang jauh lebih besar, kemampuan kontrol yang jauh lebih fleksibel, dan kita bisa mengatur arah pencahayaan yang jatuh ke obyek secara lebih mudah.

Dengan flash eksternal anda akan bisa menghasilkan pencahayaan yang jauh lebih lembut, rata dan cerah dibandingkan kalau menggunakan flash bawaan. Filter

Filter adalah aksesoris yang cukup esensial bagi sistem SLR. Dari beragam jenis filter, ada 3 jenis yang layak anda pertimbangkan untuk dibeli: 

Filter Proteksi (Filter UV atau Netral) – fungsi nyatanya adalah melindungi lensa anda, filter ini relatif murah sehingga anda akan ‘ikhlas’ menjadikannya sebagai bemper yang dipasang didepan lensa. Biarkan filter yang bersentuhan dengan udara kotor-tangancipratan air, dan bukan lensa yang harganya bisa berlipat-lipat lebih mahal.



Filter Polarisasi atau CPL – mengubah langit sehingga terlihat lebih ‘dalam’, menghilangkan refleksi di air (atau kaca), agar pepohonan tampak lebih hijau. Gampangnya ini adalah ibarat kacamata hitam bagi lensa anda. Baca tentang fungsi dan cara menggunakan filter CPL disini.



Filter ND (Neutral density) dan Grad-ND – mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke kamera anda. Jika anda ingin menghasilkan foto air terjun yang tampak seperti kapas (shutter panjang) sementara hari masih terlalu siang, maka anda akan memerlukan Filter ND supaya cahaya bisa dikurangi (baca lebih jauh tentang filter ND disini). Sementara filter ND Gradasi (Grad-ND) berfungsi seperti ND dengan tingkat penggelapan yang bersifat gradasi (bagian atas lebih gelap dan semakin ke bawah semakin terang). Grad-ND sangat berguna saat anda akan memotret landscape yang melibatkan langit, karena beda terang yang sangat mencolok antara langit dan tanah.

Shutter Release

Selain tripod, aksesoris tambahan yang akan meningkatkan ketajaman hasil foto anda adalah shutter release. Dengan shutter release, kita tidak perlu memencet tombol shutter di kamera, cukup gunakan shutter release sehingga anda bisa mengaktifkan shutter dari jauh. Ya, fungsinya mirip remote control TV anda. Shutter release tersedia dalam 2 pilihan: kabel dan wireless. Verikal Grip (VG)

Jika anda mulai lebih intensif memotret sementara kamera anda belum memiliki fitur pegangan vertikal dari sononya, belilah vertikal grip tambahan. Selain sangat membantu saat memotret dalam orientasi portrait (vertikal), VG juga berfungsi sebagai batere cadangan, sehingga tidak perlu khawatir kehabisan batere saat asyik menjepret.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF