Fister New

April 17, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Fister New...

Description

MAKALAH FISIOLOGI TERNAK 

“PENELITIAN SUHU TUBUH, PERNAFASAN DAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PADA AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus)” domesticus)”

Disusun oleh : Khisom Alwi

(H0512070)

Nurul Isnaini

(H0512089)

Restu Ratih Kinasih

(H0512097)

Rizky Aulia Fitra

(H0512102)

Rosyid Abdul Hamid

(H0512105)

Sulis Setiyono

(H0512113)

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2013 KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan melimpahkan rahmat dan karunia-Ny karunia-Nyaa sehingga sehingga penulis penulis dapat menyelesaikan menyelesaikan  penulisan makalah dengan judul “Penelitian Suhu Tubuh, Pernafasan dan Frekuensi Denyut Jantung pada Ayam Kampung (Gallus domesticus)”. domesticus)”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Ternak  serta untuk memberikan sedikit pengetahuan tentang suhu tubuh, pernafasan dan frekuensi denyut jantung pada ayam kampung kepada siapapun yang membaca makalah ini. Ucapan terimakasih tak lupa penulis sampaikan kepada: 1. Tuhan Yang Yang Maha Esa, atas segala rahmat, rahmat, hidayah, hidayah, dan inayah-Nya inayah-Nya kepada kepada kita semua. 2. Bapak Sunarto Sunarto selaku dosen dosen pengampu pengampu mata kuliah Fisiologi Fisiologi Ternak. Ternak. 3. Pihak perpust perpustakaan akaan Univers Universitas itas Sebelas Sebelas Maret. 4. Tema Temann-te tema man n dan dan semua semua piha pihak k yang yang turu turutt memb memban antu tu mele meleng ngka kapi pi dala dalam m  penyusunan makalah ini. Penulis menyadari menyadari dalam penulisan makalah makalah ini jauh dari sempurna. sempurna. Oleh karena karena itu penuli penuliss mengha mengharap rapkan kan kritik kritik dan saran saran yang yang memban membangun gun guna guna  perbaikan kualitas makalah dan kebaikan kita bersama. Semoga makalah ini dapat  bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta,

Penulis

ii

Maret 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………... i KATA PENGANTAR ………………………………………………………. ii DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1 A. Pendahuluan ………………………………………………………... 1 A.1. Latar Belakang …………………………………………….. 1 A.2. Tujuan ……………………………………………………… 2 A.3. Waktu dan tempat …………………………………………. 2 B. Tinjauan Pustaka …………………………………………………… 3 C. Alat, Bahan dan Cara Kerja ………………………………………… 5 BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………. 7 A. Suhu Tubuh Ayam Kampung ……………………………………… 7 B. Pernafasan Ayam Kampung ………………………………………... 8 C. Denyut Jantung Ayam Kampung ………………………………....... 10 D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan ……………………………….. 11 D.1. Hasil Pengamatan ………………………………………….. 11 D.2. Pembahasan ……………………………………………….. 12 BAB III PENUTUP …………………………………………………………. 14 A. Kesimpulan ………………………………………………………… 14 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

1. Latar belakang Di era globalisasi saat ini, pertumbuhan penduduk semakin pesat. Begitu juga dengan permintaan sembako atau bahan makanan yang semakin meningkat terutama ayam, yang dapat dimanfaatkan baik telur maupun dagingnya. Oleh karena itu, pengelolaan ternak pun menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan karena dengan pengelolaan ternak yang baik akan menghasilkan ternak-ternak yang unggul dan berkualitas. Pengembangan usaha ternak ayam petelur  (layer) di Indonesia masih memiliki prospek  yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih sedikit. Berkembangnya budidaya ayam kampung menyebabkan ada pihak  yang berkeinginan untuk mengganti nama ayam kampung (Gallus domesticus) menjadi ayam buras. Menamakan ayam kampung dengan ayam  buras sebenarnya kurang tepat karena pada dasarnya pengertian ayam buras adalah semua jenis ayam selain ayam ras. Ayam kampung hanyalah salah satu jenis ayam bukan ras. Saat ini penamaan ayam kampung masih tetap dianggap popular (Kliwon Sujionohadi, 2007). Di dunia peternakan tidak asing lagi dengan ayam yang sengaja diternakkan untuk dihasilkan daging atau telurnya, karena sudah banyak   peternakan ayam yang menyebar di seluruh Indonesia bahkan sampai di luar  negeri, baik peternakan pabrik maupun peternakan individu. Daging dan telur ayam kampung bagi masyarakat merupakan panganan komplemen atau  bisa merupakan panganan khusus. Seperti pada peternak ayam kampung yang kami kunjungi yang bertempat di Mulyorejo RT 7/IV Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar. Kami melakukan kunjungan atau observasi ke  peternak ayam kampung tersebut dengan tujuan untuk mengetahui suhu tubuh (termoregulasi), pernafasan dan frekuensi denyut jantung pada ayam kampung yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan disekitarnya.

1

Termoregulasi dalah proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur  suhu tubuhnya supaya tetap konstan, paling tidak supaya suhu tubuhnya tidak mengalami perubahan yang terlalu besar. Ayam kampung termasuk  hewan berdarah panas (endotermik/homeotermik) yang suhu tubuhnya diatur  dalam suatu batasan yang sesuai. Suhu ayam kampung biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitar. Termoregulasi ayam baru mulai bekerja  pada umur tujuh hari dan baru sempurna pada hari ke-21. Akibatnya, umur  awal kehidupan tergantung pada indukan (brooder). Respirasi merupakan seluruh proses pemasukan oksigen dan  pengeluaran karbondioksida sampai penggunaan energi di dalam tubuh. Pernafasan pada ayam kampung yaitu dengan menggunakan paru-paru. Pengukaran respirasi pada ayam kampung ini dapat diketahui dengan cara mengamati kembang kempisnya permukaan badan ternak atau perutnya. Frekuensi denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung persatuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute). Denyut jantung yang optimal untuk setiap makhluk hidup berbeda tergantung kapan waktu mengukur detak jantung tersebut. Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu. 2. Tujuan Tujuan dari observasi atau penelitian ke peternak ayam kampung adalah: a. Mengetahui suhu tubuh (termoregulasi) ayam kampung.  b. Mengetahui banyaknya pernafasan pada ayam kampung dalam waktu satu menit. c. Mengetahui frekuensi denyut jantung pada ayam kampung dalam satu menit. 3. Waktu dan Tempat Penelitian Suhu Tubuh, Pernafasan dan Frekuensi Denyut Jantung pada Ayam Kampung dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Maret 2013 pukul 10.00 WIBselesai bertempat di Mulyorejo RT 7/IV Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar.

2

B. Tinjauan Pustaka

Thermoregulasi adalah suatu sistem pengaturan panas pada makluk  hidup agar terdapat keseimbangan antara produksi panas (thermogenesis) dan  pembuangan panas (thermolisis). Makluk hidup dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu  perkiloterm (berdarah dingin) adalah makluk hidup yang suhu badanya dipengaruhi lingkungan (tidak sempurna) dan golongan  poikiloterm (berdarah panas) adalah makluk hidup yang suhu badannya konstan dan tidak dipengaruhi suhu disekitarnya ( Guyton, 1983 ). Suhu tubuh adalah panas tubuh yang terbentuk dari proses metabolisme dan dibawa oleh darah keluar ke seluruh tubuh. Pada keadaan tertentu suhu tubuh dapat meningkat ataupun dapat berkurang sesuai dengan keadaan dan kondisi tubuh itu sendiri. Tubuh akan merasakan dingin bila suhu disekitar juga dingin ataupun suhu dari dalam tubuh itu sendiri, begitu pula sebaliknya. Suatu kemampuan pada tubuh untuk dapat mengatur antara pemasukan dan  pengeluaran panas disebut thermoregulasi ( Gibson, 1990 ). Suhu normal dipertahankan dengan imbangan yang tepat antara panas yang dihasilkan dengan panas yang hilang dan hal ini dikedalikan oleh pusat  pengantar panas didalam hipotalamus yang sangat peka terhadap suhu dari yang melaluinya dan bekerja sehingga rhermostatif. Panas yang kelebihan  biasanya disebabkan kombinasi suhu luar, kegiatan fisik dan kegiatan tidak  sesuai ( Frandson, 1992 ). Pada temperatur limgkungan yang lebih rendah dari temperatur tubuh, secara normal akan terjadi kerja urat daging meningkat. Peningkatan kerja urat daging ini akan dapat meningkatkan produksi panas. Hewan yang ditempatkan dalam kawat dingin tanpa diberi kesempatan untuk menggerakan tubuh, hewan tersebut tidak dapat meningkatkan metabolismenya, sehingga temperatur  dingin dirasa dapat menguntungkan, semakin dingin temperatur lingkungan semakin pendek pula panas yang disimpan ( Prakkasi, 1986 ). Zona suhu kenyamanan (comfort  zone) pada ternak ayam di daerah tropik adalah antara 15-250C. Suhu lingkungan optimum atau thermoneutral   zone untuk ayam potong di Indonesia adalah 18 hingga 23 0C. Suhu lingkungan

3

optimum untuk ayam buras diIndonesia belum diketahui, namun dalam kisaran suhu lingkungan 18 hingga 25°C diperkirakan pertumbuhan ayam buras baik  (Jurnal Penelitian GUNAWAN dan D.T.H. SIHOMBING). Tabel kisaran temperatur rektal beberapa jenis hewan ternak :  No

Rata-rata

Spesies

temperature Kisaran (0C)

(0C) 1 Sapi 38 2 Kambing 39,1 3 Domba 38,75 4 Kelinci 39,5 5 Ayam 41,7 Sumber : Smith dalam www.scribd.com, 2013

36,7-39,1 38,5-39,7 38,5-39,0 38,5-40,1 41,5-41,9

Sistem respirasi memiliki fungsi utama untuk memasok oksigen ke dalam tubuh serta membuang CO 2 dari dalam tubuh. Respirasi eksternal sama dengan bernapas, sedangkan respirasi internal atau respirasi seluler ialah proses  penggunaan oksigen oleh sel tubuh dan pembuangan zat sisa metabolisme sel yang berupa CO 2 (Wiwi Isnaeni, 2006). Dalam

proses pernapasan,

oksigen

dibutuhkan untuk

oksidasi

(pembakaran) zat makanan. Zat makanan yang dioksidasi tersebut yaitu gula ( glukosa). Glukosa merupakan zat makanan yang mengandung energi. Proses oksidasi zat makanan, yaitu glukosa, bertujuan untuk menghasilkan energy. Jadi, pernapasan atau respirasi yang dilakukan organisme bertujuan untuk  mengambil energy yang terkandung didalam makanan ( Saktiyono, 2006). Menurut Duke’s (1995), bahwa temperatur rektal pada ternak  dipengaruhi beberapa faktor yaitu temperatur lingkungan, aktifitas, pakan, minuman, dan pencernaan produksi panas oleh tubuh secara tidak langsung tergantung pada makanan yang diperolehnya dan banyaknya persediaan makanan dalam saluran pencernaan.

Tabel berikut merupakan kisaran normal respirasi beberapa ternak :  No 1

Spesies Sapi

Kisaran respirasi (kali/menit) 24-42

4

2 3 4

Kambing Domba Kelinci

26-54 26-32 25-27

5

Ayam

18-23

Sumber : Frandson dalam www.scribd.com, 2013 Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengalirkan darah dari  jantung ke sel-sel tubuh dan kembali lagi ke jantung. Jantung ayam terdiri dari empat bilik seperti hewan mamalia, 2 atria dan 2 ventricle. Detak jantung tertinggi sekitar 300 denyut per menit (Roni Fadilah, 2009) C. Alat, Bahan dan Cara Kerja

1. Alat a. Termometer   b. Counter (Stopwatch) c. Stetoskop d. Kapas e. Alkohol 2. Bahan a. Ayam kampung betina usia 2 bulan dan 12 bulan  b. Ayam kampung jantan usia 3 bulan dan 6 bulan 3. Cara Kerja a. Pengamatan pernapasan ayam kampung Pengukuran respirasi ternak dapat diketahui dengan cara mengamati kembang kempisnya permukaan hewan ternak atau perutnya. Dilakukan selama satu menit sebanyak dua kali dan kemudian dicatat hasil rata-rata  perhitungannya.  b. Suhu Tubuh 1) Menyiapkan thermometer . 2) Memasukkan termometer pada bagian belakang ( anus ) pada ayam kampung. 3) Menentukan suhu tubuh rectal masing – masing ayam kampung. 4) Mencatat hasil pengukuran suhu tubuh pada ayam kampung.

5

c. Frekuensi Denyut Jantung 1) Mencari letak organ jantung pada ayam kampung. 2) Mengukur detak jantung menggunakan stetoskop selama satu menit. 3) Mencatat hasil perhitungan frekuensi detak jantung ayam kampung dalam satu menit.

6

BAB II PEMBAHASAN A. Suhu Tubuh Ayam Kampung

Ayam termasuk golongan hewan berdarah panas (endotermik  / homeotermik ) yang suhu tubuhnya diatur dalam suatu batasan yang sesuai. Secara normal, suhu tubuh ayam dewasa berkisar mulai dari 41-42 oC dengan variasi sekitar 1,5 oC (Aengwanich dan Chinrasri dalam Sugito dan Mira Delima, 2009). Ayam dapat berproduksi secara optimum bila faktor-faktor internal dan eksternal berada dalam batasan-batasan normal yang sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Suhu lingkungan merupakan salah satu factor eksternal yang dapat mempengaruhi produktivitas ayam. Suhu panas pada suatu lingkungan pemeliharaan ayam telah menjadi salah satu perhatian utama karena dapat menyebabkan kerugian ekonomi akibat peningkatan angka kematian ataupun penurunan produktvitas (St-Pierreet al. dalam Sugito dan Mira Delima, 2009). Keadaan

suhu

yang

relative

tinggi

pada

suatu

lingkungan

 pemeliharaan ayam menyebabkan terjadinya cekaman panas. Cekaman panas (heat stress) menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan pada ayam (Mashaly et al. dalam Sugito dan Mira Delima, 2009). Suhu lingkungan yang tinggi di daerah tropis dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan menurunkan produktivitas ayam buras, berupa  penurunan produksi dan berat telur, serta bobot badan. Penurunan  produktivitas ayam buras terutama disebabkan oleh penurtman konsumsi zat gizi maupun perubahan kondisi fisiologis ayam yang timbul karena pengaruh suhu lingkungan tinggi (Sugito dan Mira Delima, 2009). Suhu dan Kelembaban Ayam Kampung sangatlah penting dalam tata cara pemeliharaan ternak ayam kampung. Suhu dan kelembaban ayam kampung

yang baik akan meningkatkan produktifitas

hasil

ternak.

Managemen suhu dan kelembaban yang baik merupakan salah satu teknis

7

 penting dalam budidaya ayam kampung asli. Maka dari itu perlu diperhatikan dalam mengatur suhu dan kelembaban ayam kampung. Tabel Suhu dan Kelembaban Udara yang Nyaman bagi Ayam

Sumber : http://info.medion.co.id/index.php/artikel/broiler/tatalaksana/suhu-dan-kelembapan Tingkah laku ayam pada suhu lingkungan di atas thermoneutral  (>25oC) ialah pola yang dapat dicatat secara deskriptif berupa mengepak  sayap,

gelisah,

dan

bernapas

terengah-engah

( panting ) .

Sebelum

mengepakkan sayap, umumnya ayam terlihat merenggangkan bulu pada sayap dan bagian tubuh lainnya. Ayam terlihat telah mengepakkan sayap. Perenggangan bulu dan posisi sayap menurun ini merupakan tingkah laku ayam dalam upaya membantu pelepasan panas tubuh melalui evaporasi pada kulit. Perenggangan bulu ini memberikan ruang terbuka yang lebih luas pada kulit untuk dapat meningkatkan pelepasan panas via konduksi dan atau konveksi (Sugito dan Mira Delima, 2009). B. Pernapasan Ayam Kampung

Ayam bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kantong udara (air sacs). Secara umum sistem pernapasan dari unggas didukung oleh  beberapa organ, yaitu lubang hidung, larinx, trakhea, srinx, bronkhi, paru paru, kantung udara dan rongga tulang dan tampak pada gambar di bawah. Secara umum diuraikan sebagai berikut:

8

Lubang hidung (nares anteriores). Lubang hidung (nares anteriores)

 berjumlah sepasang, terdapat pada pangkal rostrum bagian dorsal dan merupakan lubang masuk pertama yang berhubungan dengan luar. Nares  posteriores (lubang hidung dalam), terletak pada palatum dan hanya satu  buah di tengah (Radiopoetrao, 1990). Larink (larynx ) disokong oleh cartilago cricoidea dan cartilage

arytenoidea yang berjumlah sepasang (Radiopoetrao, 1990). Trachea (trakhea) . Trakhea merupakan lanjutan dari larink kearah

caudal. Berupa suatu pita yang mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus trachealis (Radiopoetra, 1990).  Bronchus, adalah percabangan trachea ke kanan dan ke kiri , disebut

 bronchus dexter dan sinister. Tempat percabangan branchia tadi disebut : bifurcation tracheae (Radiopoetra, 1990).  Pulmo, terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang,

melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo ini dibungkus oleh selaput yang disebut pleura (Radiopoetra, 1990). Srink/pita suara (srynx ). Srink terdapat pada bagian bifurcatio

tracheae, tersusun dari beberapa annulus trachealis pada bagian kaudal dan annulus bronchialis pada daerah kranial. Alat ini membatasi bagian yang melebar yang disebut tympanum (Radiopoetro, 1990). Pita suara atau bagian  jakun bawah pada batang tenggorok (percabangan bronki menjadi dua) ini menghasilakan suara pada unggas. Pita suara merupakan satu-satunya bagian alat pernapasan yang mampu menghasilkan suara, sedangkan jakun merupakan bagian pembentuk suara.

9

Gambar. Bagian-bagian dari organ pernapasan ayam kampung

Keterangan: 1. Nares, 2. Glottis, 3. Larynx, 4. Trachea, 5. Syrinx, 6. Bronchi dan 7. Pulmo C. Denyut Jantung Ayam Kampung

Jantung merupakan organ berotot dengan empat ruang di dalamnya, yakni dua atrium dan dua ventrikel . Jantung berfungsi memompa darah dalam mencukupi keperluan sel tubuh atau substansi yang diangkut. Suatu denyutan lengkap jantung terdiri dari kontraksi ( sistol ) dan relaksasi (diastole) kedua atrium dan kedua ventrikel . Kedua atrium  berkontraksi secara serempak disebut  sistol atrium, sedangkan relaksasinya disebut diastole atrium. Kemudian kedua ventrikel  berkontraksi secara serempak disebut  sistol ventrikel , sedangkan relaksasinya disebut diastole ventrikel. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi kecepatan denyut  jantung adalah temperatur tubuh atau stimulasi reseptor panas pada kulit, emosi, ketakutan, hormonal, dan usia.

10

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan Tabel Hasil Pengukuran Suhu Tubuh pada Ayam Kampung Suhu tubuh ( celcius ) Percobaan

Jantan

Betina

6 Bulan 3 Bulan 12 Bulan 2 Bulan 1 40,9 41 41 41,9 2 41 41,3 41,5 42 3 41 41,5 42 42,2 Sumber : Pengamatan kelompok yang dilakukan di Mulyorejo RT 07 RW IV Kalijirak Tasikmadu Karanganyar. Tabel Hasil Pengukuran Frekuensi Pernasapasan pada Ayam Kampung Respirasi / menit Percobaan

Jantan 6 Bulan

Betina 3 Bulan

1 35 38 2 37 39 3 38 41 Sumber : Pengamatan kelompok

12 Bulan 2 Bulan 28 45 30 47 32 48 yang dilakukan di Mulyorejo RT 07 RW

IV Kalijirak Tasikmadu Karanganyar. Tabel Hasil Pengukuran Frekuensi Denyut Jantung Denyut jantung / menit Percobaan 1 2 3 Sumber

Jantan

Betina 6 Bulan 3 Bulan 12 Bulan 2 Bulan 190 210 198 288 200 231 209 290 205 251 230 295 : Pengamatan kelompok yang dilakukan di Mulyorejo RT 07 RW IV Kalijirak Tasikmadu Karanganyar.

Keterangan : percobaan dilakukan pada suhu lingkungan sekitar 30 oC 2. Pembahasan Thermoregulasi adalah suatu sistem pengaturan panas makhluk  hidup agar terjadi keseimbangan produksi panas dan pembuangan panas. Panas dikeluarkan tubuh melalaui radiasi, konduksi dan penguapan air  disaluran napas dan kulit. Keseibangan antara pembentukan panas menentukan suhu tubuh (Ganong, 1993).

11

Pada pengukuran suhu rectal rata-rata pada percobaan adalah sebagai berikut : Ayam Kampung kelamin jantan umur 6 bulan adalah 40,9 o

C, ayam kampung kelamin jantan umur 3 bulan adalah 41,2 oC, ayam

kampung berjenis kelamin betina umur 12 bulan ialah 41.5 oC dan ayam kampung berjenis kelamin betina umur 2 bulan ialah 42 oC. Secara normal, suhu tubuh ayam dewasa berkisar mulai dari 41420C dengan variasi sekitar 1,50C (Aengwanich dan Chinrasri dalam Sugito dan Mira Delima, 2009). Dari hasil pengukuran diperoleh data untuk temperature rectal pada ayam kampung rata – rata dari keempat sample 41,40C sehingga temperatur rectal kedua hewan ini dalam kisaran normal. Setiap makhluk hidup pasti mengalami respirasi, yaitu proses  pertukaran zat, metabolisme dan gas asam atau oksigen yang diambil dari udara oleh paru-paru dan setelah mengalami proses biokimiawi didalam  jaringan tubuh, dibebaskan lagi ke alam bebas dalam bentuk gas karbondioksida. Berdasarkan dari hasil pengamatan pada praktikum respirasi ini diperoleh data bahwa frekuensi pernapasan pada ayam kampung berjenis kelamin jantan (umur 6 & 3 bulan) dan berjenis kelamin  betina (umur 12 dan 2 bulan) dilakukan sebanyak tiga kali dan diperoleh rata-ratanya adalah ayam kampung jantan : umur 6 bulan ialah 37  pernapasan per menit dan umur 3 bulan ialah 39 pernapasan per menit, ayam kampung betina : umur 12 bulan ialah 30 pernapasan per menit dan umur 2 bulan ialah 47 pernapasan permenit. Dari keempat sampel ayam kampung yang telah diteliti diperoleh rata-rata pernapasan ayam kampung dengan 38 pernapasan per menit. Berdasarkan literatur yang diperoleh, respirasi normal ayam ialah 18-23 respirasi per menit. Jadi ayam kampung yang diamati berada dalam kisaran tidak normal atau dapat dikatakan ayam kampung dalam keadaan tidak sehat, karena jumlah respirasi diatas 23 per menit. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi hewan ternak yang strees dan ketakutan saat proses penelitian di lapangan.

12

Frekuensi denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung persatuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute). Detak jantung tertinggi sekitar 300 denyut per menit (Roni Fadilah, 2009). Pada pengukuran detak   jantung pada percobaan adalah sebagai berikut : ayam kampung kelamin  jantan umur 6 bulan adalah 198 denyut per menit, ayam kampung kelamin  jantan umur 3 bulan adalah 231 denyut per menit, ayam kampung berjenis kelamin betina umur 12 bulan ialah 212 denyut per menit dan ayam kampung berjenis kelamin betina umur 2 bulan ialah 291 denyut per menit. Dari keempat sampel ayam kampung yang telah diteliti diperoleh rata-rata detak jantung dengan nilai 233 denyut per menit. Dari data penelitian yang telah tercatat terlihat bahwa ayam kampung yang diteliti dalam kondisi normal karena denyut jantung tidak melebihi 300 denyut per menit.

BAB III PENUTUP Kesimpulan

Ayam termasuk golongan hewan berdarah panas (endotermik  / homeotermik ). Secara normal, suhu tubuh ayam dewasa berkisar mulai dari 41-

13

42°C. Suhu lingkungan yang tinggi di daerah tropis dapat mempengaruhi kondisi fisiologis dan menurunkan produktivitas ayam buras, berupa penurunan produksi dan berat telur, serta bobot badan. Tingkah laku ayam pada suhu lingkungan di atas thermoneutral (>25oC) ialah pola yang dapat dicatat secara deskriptif berupa mengepak sayap, gelisah, dan bernapas terengah-engah ( panting ). Dalam sampel ayam yang kami teliti tercatat suhu rata-rata dari keempat sampel ayam kampung yaitu 41,40C. Ini menunjukkan kondisi ayam kampung dalam keadaan normal atau sehat. Ayam bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kantong udara (air   sacs). Secara umum sistem pernapasan unggas didukung oleh beberapa organ, yaitu : Lubang hidung (nares anteriores), Larink (larynx), Trachea (trakhea),  Bronchus, Pulmo, Srink  (srynx)/  pita suara. Respirasi normal ayam ialah 18-23 respirasi per menit. Dalam sampel ayam yang kami teliti tercatat respirasi rata-rata dari keempat ayam kampung yaitu 38 respirasi per menit. Hal ini menunjukkan kondisi respirasi ayam kampung dalam keadaan tidak normal atau tidak sehat, karena jumlah respirasi diatas 23 per menit. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi hewan ternak yang sedang strees dan ketakutan saat dilakukan penelitian dilapangan. Jantung merupakan organ berotot dengan empat ruang di dalamnya, yakni dua atrium dan dua ventrikel . Jantung berfungsi memompa darah dalam mencukupi keperluan sel tubuh atau substansi yang diangkut. Frekuensi denyut  jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung  persatuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute). Detak jantung tertinggi sekitar 300 denyut per menit (Roni Fadilah, 2009). Dalam sampel ayam yang kami teliti tercatat denyut jantung rata-rata dari keempat ayam kampung ialah 233 denyut per menit. Hal ini menunjukkan kondisi ayam kampung dalam keadaan normal dan sehat.

14

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan dan D.T.H. Shihombing. Jurnal Penelitian  PENGARUH SUHU   LINGKUNGAN TINGGI TERHADAP KONDISI FISIOLOGIS DAN   PRODUKTIVITAS AYAM BURAS . Fakultas Peternakan IPB, Kampus Darmaga, Bogor. http://id.wikipedia.org/wiki/Ayam_kampung  diakses pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2013 pukul 13.00 WIB.

15

http://www.vemale.com/kuliner/tips-dapur/14847-membedakan-ayam-kampungdan-ayam-broiler.html  diakses pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2013  pukul 13.20 WIB. Kliwon Sujionohadi dan Ade Iwan Setiawan. 2007.  Ayam Kampung Petelur Edisi  Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta. Radiopoetro, Prof. Drs. 1990. Zoologi. Erlangga. Jakarta. Roni Fadila. 2009.  Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial  (ed.Revisi). Media Pustaka Terpadu. Depok. Saktiyono. 2006.  IPA Biologi SMP dan MTs Jilid 2 . Penerbit Erlangga. Yogyakarta. Sugito dan Mira Delima. 2009, Jurnal Penelitian  DAMPAK CEKAMAN PANAS  TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN, RASIO HETEROFIL :  LIMFOSIT DANSUHU TUBUH AYAM BROILER Vol. 3 No. 1 Maret 2009. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Wiwi Isnaeni. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius. Yogyakarta.

LAMPIRAN GAMBAR  Penelitian Suhu, Respirasi dan Denyut Jantung Ayam Kampung di Mulyorejo RT 7/IV Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar.

16

Gambar 1.1 Mengukur respirasi pada ayam kampung jantan 6 bulan

Gambar 1.2 Hasil pengukuran suhu pada ayam kampung jantan 6 bulan

Gambar 1.3 Kelompok fister ayam kampung

Gambar 1.4 Mengukur denyut jantung pada ayam kampung jantan 6 bulan

17

Gambar 1.5 Mengukur suhu ayam kampung betina 12 bulan

18

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF