Fisiografi Dian

March 7, 2019 | Author: Miftha Mallauling | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Fisiografi Dian...

Description

FISIOGRAFI Kabupaten/Kota Maros

A.GEOGRAFI Luas wilayah kabupaten Maros 161,11 Km2 yang terdiri dari 14 kecamatan yang membawahi 103 Desa/kelurahan, kabupaten Maros merupakan wilayah yang  berbatasan langsung dengan ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini adalah kota Makassar dengan jarak kedua kota tersebut berkisar 30 km dan sekaligus terintegrasi dalam pengembangan kawasan Metropolitan Mamminasata. Dalam kedudukannya, kabupaten Maros memegang peranan penting terhadap pembangunan kota Makassar karena sebagai daerah perlintasan yang sekaligus sebagai pintu gerbang kawasan Mamminasata bagian utara yang dengan sendirinya memberikan  peluang yang sangat besar terhadap pembangunan di kabupaten Maros dengan luas wilayah 1.619,12 km2  dan terbagi dalam 14 wilayah kecamatan. Kabupaten Maros secara administrasi wilayah berbatasan dengan : 

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep



Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Bone



Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kota Makassar

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Selat Makassar Demikian pula sarana transportasi udara terbesar di kawasan timur Indonesia berada di Kabupaten Maros sehingga Kabupaten ini menjadi tempat masuk dan keluar dari dan Sulawesi Selatan. Tentu saja kondisi ini sangat menguntungkan perekonomian Maros secara keseluruhan 

. 1. Pembagian Administratif Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah Kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahankelurahan. Kabupaten Maros terdiri atas 14 Kecamatan, yang di bagi lagi 80 desa dan 23 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Turikale. Kecamatan tersebut : a)  b) c) d) e) f) g)

Turikale Maros Baros Lau Bontoa Mandai Marusu Tanralili

h) Moncongloe i) Tompobulu j) Bantimurung k) Simbang l) Cenrana m) Camba n) Mallawa

2. Kemiringan Lereng Lereng adalah derajat kemiringan permukaan tanah yang dihitung dengan melihat perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak horizontal dari dua  buah titik permukaan tanah di kali seratus persen. Lereng tanah merupakan  pembatas bagi sebagian besar usaha menempatkan suatu kegiatan dan keterbatasan dalam pemilihan teknologi pengilahan, selain itu lereng mempengaruhi besarnya erosi tanah sehingga secara tidak langsung mempengaruhi kualitas tanah. Di daerah Kabupaten Maros memiliki keadaan lereng permukaan tanah diklasifikasikan sebagai berikut : i. 0-2 % ii. 2-15% iii. 15-40% iv. > 40% Pada Kabupaten Maros dengan kemiripan lereng 0-2% merupakan daerah yang dominan dengan luas wilayah 70.822 km2 atau sebesar 44% sedangkan daerah yang memiliki luas daerah yang sempit berada pada kemiringan 2-5% dengan luas wilayah 9.165 km2 atau sebesar 6% dari luas total wilayah  perencanaan. Untuk pengembangan wilayah dengan tingkat kelerengan 0-2 % dominan berada pada sebelah Barat, dan pengembangan wilayah dengan tingkat kelerengan > 40 % berada pada sebelah Timur wilayah perencanaan

3. Ketinggian Muka Laut Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut terutama di daerah tropis dapat menentukan banyaknya curah hujan dan suhu. Ketinggian juga  berhubungan erat dengan konfigurasi lapangan, unsur-unsur curah hujan, suhu dan konfigurasi lapangan mempengaruhi peluang pembudidayaan komoditas. Ketinggian wilayah di Kabupaten Maros berkisar antara 0-2000 meter dari  permukaan laut. Di bagian Barat wilayah Kabupaten Maros dengan ketinggian 0-25 meter dan di bagian Timur dengan ketingiian 100-1000 meter lebih. Pada Kabupaten Maros dengan ketinggian 0-25 meter merupakan daerah yang dominan dengan luas wilayah 63.083 ha atau sekitar 39% sedangkan daerah yang memiliki luas daerah yang sempit berada pada ketinggian > 1000 meter dengan luas wilayah 7.193 ha atau sekitar 4% dari luas total wilayah  perencanaan. Kabupaten Maros terletak di bagian barat Sulawesi Selatan antara 5o01’ 04.0”  Lintang Selatan dan 119o34’35.0” Busur Timur yang  berbatasan dengn Kabupaten Pangkep sebelah Utara, kota Makassar dan Kabupaten Gowa sebelah Selatan, Kabupaten Bone di sebelah Barat. Luas

wilayah Kabupaten Maros 1.619,12 km2 yang secara administrasi  pemerintahannya menjadi 14 kecamatan dan 102 Desa/kelurahan. Berdasarkan pencatatan kelurahan Badan stasiun Meteorologi suhu udara di kabupaten Maros minimum berkisar pada suhu 22,80oC (terjadi pada bulan Juli dan Agustus) dan suhu maksimum berkisar 33,70oC (terjadi pada bulan Oktober).

B.GEOLOGI Aspek geologi merupakan aspek yang mempunyai kaitan yang erat hubungannya dengan potensi sumberdaya tanah. Struktur geologi tertentu  berasosiasi dengan ketersediaan air tanah, minyak bumi dan lain-lain. Selain itu struktur geologi selalu dijadikan dasar pertimbangan dalam pengembangan suatu wilayah misal pengembangan daerah dengan pembangunan jalan, permukiman,  bendungan, selalu menghindari daerah yang berstruktur sesar, kekar, struktur yang miring dengan lapisan yang kedap air dan tidak kedap air. Di Kabupaten Maros terdapat beberapa jenis batuan seperti batu pasir, batu bara, lava, breksi,  batu gamping, batu sedimen. Keadaan geologi secara umum menggambarkan  jenis, kedudukan, sebaran, proses dan waktu pembentukan batuan induk, serta kemampuan morfologi tanah seperti sesar tebing kaldera dan lain-lain. Sedangkan Jenis tanah berdasarkan hasil identifikasi yang pernah dilakukan di Kabupaten Maros terdapat lima jenis tanah yang tersebar dibeberapa daerah seperti jenis tanah aluvial, litosol, mediteran dan podsolik. Jenis tanah aluvial biasanya berwarna kelabu, coklat atau hitam. Jenis tanah ini tidak peka terhadap erosi karena terbentuk dari endapan laut, sungai atau danau dan jenis tanah ini terdapat disepanjang pantai sebelah barat Kabupaten Maros, luas  penyebarannya 56.053 ha atau 34%. Jenis tanah litosol terbentuk dari batu endapan, batuan beku, jenis tanah ini mempunyai sifat beraneka ragam dan sangat  peka terhadap erosi serta kurang baik untuk tanah pertanian, luas penyebarannya 51.498 ha atau 31%. Jenis tanah mediteranterbentuk dari batu endapan berkapur,  batua baku basis, intermediondan metamorf, jenis tanah ini berwarna merah sampai coklat dan kurang peka terhadap erosi, luas persebarannya 45.632 ha atau 28%. Jenis podsolik terbentuk dari batuan endapandan bekuan berwarna kuning sampai merah mempunyai sifat asam dan peka terhadap erosi. Jenis tanah ini dapat dijadikan tanah pertanian, perkebunan. Jenis tanah ini terdapat di daerah  berbukit sampai bergunung, luas persebarannya 8.729 ha atau 5% dan jenis tanah latosol mempunyai luas persebaran 17.862 ha atau 11%. Untuk lebih jelasnya sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel   Persebaran (dalam Ha)

Jenis

Tanah

di

 No Jenis Tanah Luas (Ha)Persentasi (%) 1 2

Aluvial Mediteran

38.191 51.498

23,5 32

3 4

Litosol Podsolik 

45.632 8.729

28,1 5,4

5

Latosol

17.862

11

Jumlah 161.912 100 Sumber : RTRW Kabupaten Maros

Sumber referensi :  

https ://maroskab.go.id/geografi https ://maroskab.go.id/geologi

 Nama : Nur Islami Aswat  Nim

: 1715441003

Jurusan : Pendidikan Geografi ICP

Kabupaten

Maros

FISIOGRAFI KABUPATE/ KOTA MAROS ENVIRONMENTAL EDUCATION

OLEH: NUR ISLAMI ASWAT 1715441003 PENDIDIKAN GEOGRAFI ICP

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2017/2018

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF