Fisika Eter Rahasia.pdf

April 7, 2017 | Author: Nyonk Benyalo Al Qoyim | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Fisika Eter Rahasia.pdf...

Description

FISIKA ETER RAHASIA sistem hidden space propulsion milik Tesla dan konspirasi yang menutupinya

WILLIAM LYNE ©1997

FISIKA ETER RAHASIA sistem hidden space propulsion milik Tesla dan konspirasi yang menutupinya

Diterjemahkan oleh SeSa Media anggota dari JSF [WORKGROUP] SeSa Media & logo adalah merek milik JSF [WORKGROUP] Penerjemahan & penyuntingan oleh Jookut dkk. Desain sampul & grafis oleh RGB@SKY Studio Buklog Bukupedia SeSa Media Terjemahan Occult Ether Physics / SeSa Media a4. h. mm. JRCW 12347 970FT 108RR 1. Eter. 2. Fisika. 3. Konspirasi. EA3—2009.tr0737L Semua hasil kerja SeSa Media terdaftar di JOO Rights Commons Work. Dengan demikian, telah dapat dipastikan bahwa hasil terjemahan ini tidak muncul dengan sendirinya dan menjadi pengakuan jelas & tegas bahwa SeSa Media-lah yang telah mengerjakan semua proses penerjemahan buku ini. Agar di kemudian hari tidak muncul fitnah bahwa buku ini tidak diterjemahkan melainkan muncul dengan sendirinya begitu saja, atau fitnah bahwa si penerjemah buku ini hanya mengaku-aku menerjemahkan. Jooright 2009 SeSa Media Joo rights reserved. Semua yang kami lakukan bukan demi kepentingan komersial. Jadi, kami tidak menghutangi Anda dengan apa yang kami lakukan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami minta agar hasil terjemahan kami tidak dikomersialkan oleh pembaca sekalian. Jika Anda tidak mengindahkannya, maka pernyataan ini dapat diartikan sebagai bentuk tanggungjawab kami kepada mereka yang mengerti dan mengindahkan.

Terjemahan ini diterbitkan oleh SeSa Media, UKM., Jl. Hidup 47, Long East, 12347. Jooright 2009 SeSa Media, UKM. Joo rights reserved. Terjemahan ini telah dicatat sebagai salah satu karya SeSa Media dalam JOO Rights Commons Work. Tak satupun di dalam bagian terjemahan ini yang muncul dengan sendirinya. Kunjungi situs kami di http://sesamedia.wordpress.com

PRAKATAW

SECARA KHUSUS, kami mohon maaf kepada William Lyne dan juga mereka yang terlibat dalam pembuatan buku “OCCULT ETHER PHYSICS: TESLA’S HIDDEN SPACE PROPULSION SYSTEM AND THE CONSPIRACY TO CONCEAL IT”. Proses penerjemahan ini kami lakukan tanpa meminta izin kepada Anda sekalian. Karena itu, dengan ini kami juga mengakui bahwa kami akan disalahkan jika ada penggunaan istilah yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan. Jika yang kami lakukan ini dapat dikatakan sebagai bentuk kebebasan (meskipun dalam beberapa bagian ataupun sebagian, kami tidak setuju seluruhnya), semoga Anda setuju dengan apa yang kami lakukan. Kami tidak mengambil keuntungan apa-apa dari penerjemahan buku ini. Untuk Anda pembaca terjemahan ini, kami nyatakan bahwa kami tidak menambah atau mengurangi sesuatu apapun dalam isi terjemahan ini. Jika ada kekurangtepatan dalam menyampaikan maksud kalimat dan istilah, kami mohon maaf dengan sebesar-besarnya, baik kepada yang sangat mengerti Fisika, Konspirasi, Teknologi, Bahasa Indonesia, ataupun Bahasa Inggris. Akhirnya, kami persembahkan setiap hasil terjemahan kami ini khusus kepada Umat Islam di negeri ini dari Merauke sampai Sabang, dari Talaud sampai Rote, dan secara umum untuk masyarakat Indonesia. GRATIS! FREE!

COPYRIGHT

Copyright ©1997 William Lyne All rights reserved. No part of this book may be reproduced without written permission from the publisher. The publisher takes no responsibility for the use of any of the materials or methods described in this book, nor for the products thereof.

6

Kebenaran bisa saja mengalir dari kebohongan, tapi kebohongan tak dapat mengalir dari kebenaran. Arthur Schopenhauer

Saya persembahkan untuk anak saya, Angus Lyne dan Matthew Olay

7

DAFTAR ISI

Joo Rights Commons Work Prakataw Copyright KATA PENGANTAR

9

PENDAHULUAN: Rencana Awal Nikola Tesla di tahun 1875 Menyembunyikan yang Sebenarnya

13 18

BAB 1: Teori Eter Rahasia dan Elektropulsi Karakteristik Partikel Eter Dasar Penyebab Hukum Gravitasi “Kuadrat Terbalik” Pipa Gaya Mikrohelikal ZPR Sebuah Kotak Kayu Tua dan Sistem Pedoman Kelembaman Milik Jerman Gelombang Low-Frequency & High-Frequency dan Transmisi Energi Nirkabel Tesla Penemuan TELEFORCE Tesla

20 21 26 28 29 30 35 38

BAB 2: Menggali Sifat Eter Latar Belakang “Momentum Elektromagnetik” J.J. Thomson Pertunjukan Tesla Gerakan Kosmik dan Momentum Lokal Momentum Lokal dan Pergerakan Angkasa

42 42 44 44 49 50

BAB 3: Observasi Rub-a-Dub-Dub, Tujuh Orang Dalam Bak Mandi Panas Perbandingan dengan Penampakan Lain Eter dan “Materi Berat” Planet dan Satelit yang Mengorbit

57 60 63 64 69

8 BAB 4: Sejarah Perkembangan Teori Gerak Rotasi dan “Efek Sekrup” Muatan Elektrostatis yang Diangkut

70 70 72

BAB 5: Tesla dan Good Old Boys’ Club Teori Gravitasi Dinamis Tesla Rahasia Tesla Sifat Listrik

79 84 91 93

KESIMPULAN

97

BAB 6: Pembantaian Free Energy: Proses Atom Hidrogen Tabir Asap dari Academia Bukti Mengejutkan dan Metode Hidrogen Lainnya Bagaimana Cara Kerjanya? Penggunaan Proses Secara Tepat Tungku Pembakaran Atom Hidrogen Kejutan Free Energy Kesimpulan Referensi tentang Proses Atom Hidrogen SeSa Na Nuhun Ka

101 109 115 118 124 126 126 128 129

9

KATA PENGANTAR

S

EKARANG ini terdapat kekhawatiran terhadap kata “cult” (pemujaan) dan “occult” (gaib), serta pengertiannya. Banyak orang merasa cemas apakah organisasi, kelompok, atau agamanya, masuk dalam kategori ini. Karena kata “occult” hanya merujuk pada “secret” (rahasia) atau “hidden” (tersembunyi), maka kalangan dokter memakai kata tersebut untuk menggambarkan bakteri tak dikenal sebagai “occult”. Sedangkan dalam hal agama, filsafat, organisasi, atau kelompok pergerakan lainnya, “cult” berarti “ajaran rahasia” (secret teaching) yang hanya bisa dikenal oleh beberapa anggota atau “pendeta” tertentu. Apakah mungkin jika seluruh area ilmu fisika telah dinyatakan “occult” (tersembunyi) dan “off-limit” (terlarang) bagi masyarakat umum atau individu oleh suatu kelompok kuat, sehingga semua pendidikan sains atau pun data-data yang pada umumnya beredar di masyarakat telah “disaring” untuk menghilangkan keterangan/bukti menuju sains itu sendiri? Apakah mungkin jika sains asli yang digunakan dalam “elektro-propulsi” (electro-propulsion) telah diganti dengan “sains palsu”, yang digembargemborkan dan disebarluaskan sedemikian rupa sehingga tak seorang pun yang mengetahui kebenarannya, kecuali para “elit esoterik”? Jika demikian, apakah sains “occult” telah menjadi wewenang eksklusif yang dipegang oleh beberapa “pendeta” korporat/pemerintahan? Saya mulai meneliti kontroversi ini—termasuk sains yang terlibat—saat saya berusia 8 tahun, di tahun 1946, setelah mewawancarai pekerja pompa ladang minyak yang pernah melihat “piring terbang” berwarna keperakan di ladang minyak terpencil tersebut, di sebelah barat Texas dan sebelah selatan gurun New Mexico. Saat berusia 13 tahun, saya menghabiskan hari-hari saya dengan mengunjungi banyak tempat di Albuquerque, New Mexico, bersama Dr. Lincoln La Paz. La Paz dipekerjakan oleh pemerintah AS untuk membantu menutup-nutupi teknologi piring terbang milik Nazi yang dibawa ke New Mexico setelah Perang Dunia II. Keyakinan awal saya kemudian menguat

10 ketika memperoleh sebuah kepingan hardware dari piring terbang Jerman tahun 1943 di Pangkalan Sandia di mana La Paz bekerja. Karena kebenaran tentang elektropropulsi didasarkan pada fisika “eter” (A.K.A. “aether”) yang dikumpulkan, dan lalu disembunyikan, atau dinyatakan sebagai “rahasia keamanan nasional”, atau dilenyapkan melalui propaganda palsu yang begitu hebat sehingga masyarakat umum tidak menyadari fakta yang ada di depan mata, maka saya menjuluki fisika eter yang terkait dengan elektro-propulsi sebagai “Occult Ether Physics” (Fisika Eter Rahasia). Buku ini didedikasikan untuk menemukan kembali, menguji, dan menyatukan rahasiarahasia itu sehingga dapat diketahui oleh masyarakat. Pendeta tinggi dalam pengetahuan rahasia ini adalah elit monopolis yang berkuasa yaitu para korporat perbankan, industri, perusahaan pertambangan, dan kelompok kepentingan lainnya, yang memperkenankan bergabungnya beberapa ilmuwan, anggota militer, dan pejabat pemerintahan ke dalam ajaran rahasia mereka jika memang diperlukan, untuk melaksanakan dan melangsungkan konspirasi besar, supaya teknologi/pengetahuan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai “rahasia negara” yang bisa dikendalikan dan dipaksakan melalui cara-cara inkonstitusional berupa “undang-undang keamanan nasional”, otoritas resmi sipil dan militer, serta kepolisian. Tindakan ini untuk melindungi teknologi dan sumber daya usang yang dikendalikan oleh para elit tersebut, dari persaingan pasar bebas. Disebabkan oleh propaganda dan manipulasi pengetahuan dan sains selama 76 tahun (atau lebih) terakhir, mayoritas ilmuwan mengejek konsep eksistensi eter dan piring terbang, seolah-olah pemikiran tersebut termasuk dalam kategori teori “bumi datar” (dianggap sebagai pemikiran yang asing/ aneh—penj) dan hanya ocehan “manusia kecil hijau” dari planet lain, padahal yang benar adalah sebaliknya. Para pendukung teori Relativitas dan Big Bang (“Big Bangers”) ingin agar Anda meyakini bahwa alam semesta itu terbatas, jadi jika Anda pergi “terlalu jauh”, Anda akan “terjatuh dari alam semesta”, hampir sama dengan teori “bumi datar”. Apa bedanya? Bumi datar (flat earth)...alam semesta terbatas (finite universe)..., keduanya adalah teori dungu. Kebohongan apa yang harus dilakukan “manusia kecil hijau” dengan mesin terbang elektrik eksklusif buatan manusia, teknologi berbasis suara, serta sains dan fisika listrik yang (seperti eksistensi eter itu sendiri) disimpan dalam ruang rahasia, untuk menjauhkan Anda dari pemanfaatannya,

11 sementara Anda sendiri disuapi dengan kepalsuan dan “teori-teori” tak berguna? Cakupan ini, mulai dari “ruang melengkung” (curved space), “perjalanan waktu” (time travel), “Big Bang”, dan kisah-kisah “penculikan oleh alien”, hingga “alam semesta paralel” (parallel universe), “perjalanan antardimensi” (interdimensional travel), dan cerita-cerita luar biasa lainnya, dibuat oleh hantu-hantu pemerintah, personel keamanan nasional, dan agenagen rahasia dalam komunitas “UFOlogy” dan “pseudo-debunker” (“pseudodebunker” dalam pengertian saya adalah juru bicara resmi pemerintah atau ilmuwan serba tahu yang tugasnya adalah menyangkal sepenuhnya eksistensi piring terbang, atau mencemooh sesama rekan rahasianya, para UFOlog, para new-ager, atau para paranormal). Sebelum Anda memutuskan bahwa tak ada yang namanya eter, atau piring terbang, atau sebelum Anda mempercayai kebohongan “primetime” yang berulang kali menyebutkan bahwa alien ada “di sini”, atau bahwa perjalanan waktu itu mungkin untuk dilakukan, Anda sebaiknya bertanya pada diri Anda apakah pemikiran Anda dalam subjek-subjek ini telah dikondisikan oleh Kebohongan Besar para Big Brother. Jika Anda meyakini Relativisme, saya harus menunjukkan kepada Anda bahwa “perjalanan waktu” adalah bagian integral dari itu, yang merupakan kemustahilan luar biasa dan membuat “sains” sandaran Anda menjadi kepingan sampah pseudo-intelektual tak bernilai yang diramu oleh seseorang yang ingin menyabotase pikiran Anda demi kepentingan pendeta tinggi “Occult Ether Physics” (yang mengangkat dirinya sendiri). Apakah pemikiran Anda menjadi barometer sifat pengendalian pikiran? Apakah Anda begitu lepas kendali dari konsep dan filsafat epistemologi Anda sendiri tentang metafisik, hingga Anda harus mengambil pemikiran dari “barang-barang rekaman” NASA (NAZIA) atas kebaikan Kantor Intelijen Saintifik CIA (“OSI”)? Apakah pendidikan Anda adalah program TV saat makan malam, yang dipersiapkan oleh suatu Pemerintahan Rahasia, sehingga Anda takkan pernah menemukan bahan yang benar untuk dipikirkan? Bagi orang-orang yang tidak familiar dengan penjelasan lengkap saya mengenai mengapa, kenapa, apa sebab, siapa, dan fakta lainnya terkait propaganda berskala besar yang dirancang dan disebarkan untuk kepentingan korporat negara yang monopolis dan berkuasa dalam rangka menyembunyikan electropropulsion piring terbang, “free energy”, serta teknologi canggih lainnya, Anda dapat membaca buku saya sebelumnya, “Space Aliens From the

12 Pentagon”, copyright Wm. R Lyne, 1993, ISBN 0-9637467-0-7; Edisi ke-2, 1995, ISBN 0-9637467-1-5; Edisi ke-3, 1999, ISBN 0-9637467-7-4. Piring terbang adalah hasil kerja seumur hidup Nikola Tesla, itu adalah penemuannya yang paling penting (penemuan lain miliknya masih dicari), meski Anda belum pernah mendengar fakta ini dari siapapun. Lalu bagaimana saya bisa tahu? Saya telah mendokumentasikannya melalui penelitian bertahun-tahun, melacak pengembangan Tesla dan kata-katanya yang diucapkan dan dipublikasikan (yang tersebar dalam sumber yang sedikit namun mencukupi), saat dia berhasil menduduki pencapaian puncak mengungguli karya para pemikir saintifik terbesar dunia abad 19, yang merupakan inspirasi Tesla. Ini diduga terbukti pada 29 Mei 1919, “...bahwa kita hidup dalam ruang-waktu 4-dimensi yang melengkung.” Albert Einstein mengatakan bahwa benda masif yang berputar di ruang “...akan menyeret ruang dan waktu di sekitarnya...”, inilah asal-mula dari apa yang disebut “frame-dragging” dan “space-curvature”. “Gravitasi tak lagi menjadi kekuatan misterius di kejauhan, tapi merupakan hasil dari objek yang berusaha berjalan lurus menerobos ruang dilengkungkan oleh kehadiran benda materil.” (Gary Taubes, Relativists in Orbit, Discover, March, 1997). Sekalipun teori-teori semacam itu...yang diketahui Relativistik, dijalin dengan istilah-istilah seperti “the fabric of space-time”, “space-curvature”, dan “frame-dragging”, walau disamarkan, semua itu menunjukkan eksistensi eter, kendati dengan konsep eter yang keliru. Sejak 1919, penemuan elektropropulsi Nikola Tesla telah disembunyikan melalui tekanan pemerintah, pencurian, cemoohan, sementara “sains” telah menjadi game matematis pseudo-saintifik yang membawa hasil baru yang kecil dan kurang sesuai dengan realitas. Kini saatnya mengungkapkan kebenaran.

13

PENDAHULUAN: RENCANA AWAL TESLA DI TAHUN 1875

V

ISI awal Tesla, dalam hari-hari kuliahnya di tahun 1872, mengenai “mesin terbang ideal”-nya adalah mesin elektropropulsi, yang realisasinya mendorongnya mengatakan bahwa dirinyalah yang pertama kali memasuki bidang sains kelistrikan di tahun 1875. Ini adalah permasalahan yang dia embankan pada dirinya sendiri sebagai pekerjaan utamanya sepanjang hidup. (Frank Parker Stockbridge, The Tesla Turbine. The World’s Work, March, 1912, pp. 543-48). Pada mulanya, mengantisipasi jika kebutuhan tenaga listrik pesawat elektropropulsif terlalu besar bagi generator listrik on-board (karena kapal miliknya sama sekali tak memiliki bidang untuk menahan), dia memulai pengembangan sistem “transmisi tenaga nirkabel” untuk mentransmisikan tenaga listrik dari generator dan stasiun berbasis darat. Beberapa ide awal Tesla ini tak berguna untuk mesin terbangnya, jadi dia mengubahnya untuk tujuan komersial. Karena konsepnya bahwa eter bersifat relatif low-density, serta konsepnya bahwa gaya elektromagnetik tidak jauh lebih besar dari gaya gravitasi, temuan Tesla berikutnya (yakni antisipasi kebutuhan tenaga listrik yang lebih besar) membawa pada pengubahan pesawat elektropropulsif-nya, dan menghasilkan surplus teknologi “spin-off” yang berlimpah. Selama tahun 1920-an, saat dia membutuhkan uang dalam jumlah besar untuk menyelesaikan pesawat elektropropulsif, dia tak berhasil menarik minat pemerintah AS terhadap surplus teknologi “spin-off” ini. Dalam sebuah artikel yang tak pernah dipublikasikan, Tesla mengatakan, “..kita harus segera mendorong pengembangan mesin terbang dan transmisi energi nirkabel dengan dukungan kekuatan dan sumber daya negara.” Hubungan langsung di sini adalah antara “mesin terbang” (bukan “pesawat”) dan “transmisi energi nirkabel”. Tesla memiliki banyak hak paten yang tak menghasilkan uang sepeser pun, karena Morgan dan Rockefeller telah menyatakan paten-paten tersebut terlarang. Tak seorang pun yang sanggup meminjam uang dari bank untuk mempraktikkan salah satu sistem ini, dan seorang yang cukup bodoh

14 untuk melakukan hal demikian terhadap uangnya sendiri boleh menanti turunnya murka dewa atasnya seperti petir dari Zeus. Karena penemuannya yang hampir rampung bahwa kebutuhan tenaga listrik on-board tidak akan terlalu besar, dan kegagalannya menarik minat orang-orang terhadap pengembangan sistem transmisi energi nirkabel miliknya, Tesla mengajukan paten di tahun 1913 atas turbin hebat yang dia temukan sekitar 1909. Ini mungkin dilakukan mengingat meningkatnya perkembangan dan pemahaman pengetahuan yang menunjukkan bahwa interaksi elektromagnetik adalah 1040 kali lebih besar dari interaksi gravitasi (George Gamow, Gravity, Anchor Books, N.Y. 1962, hal. 138). Menurut Hendrick Lorenz, gaya tarik listrik adalah 2 x 1039 kali lebih besar dari gaya tarik gravitasi. Perubahan strategi Tesla tampaknya terjadi antara tahun 1915 (waktu ketika Tesla mengujicoba misil elektropropulsif yang menggunakan energi nirkabel yang diarahkan ke misil dari darat melalui power beam [sorot daya]) dan 1934 (pengumuman hari kelahiran Tesla). Perkembangan baru ini mungkin dipicu oleh temuan awal, sebab tanpa sistem energi nirkabel, konsep terdahulu akan menjadi tak berguna. Para pengusaha energi menyingkirkan ini selama-lamanya, jadi Tesla dibiarkan sendirian dengan peralatannya dan tak bisa mengharapkan pihak manapun. Miskonsepsi awal masih sedikit ada dalam benak Tesla saat dia mengembangkan turbin secara komersial di bawah slogan Tesla Propulsion Company, “20 Horsepower Per Pound”, dengan maksud tersembunyi yaitu menggunakan turbin untuk menggerakkan alternator berfrekuensi tinggi (yang dia rancang khusus) guna menghidupkan kapal. Setelah mengembangkan turbin yang demikian ringan dan kuat (dapat mencapai kecepatan 30.000 rpm, di mana unit seberat 20 pon dapat menghasilkan kekuatan 200 tenaga kuda atau lebih dengan menggunakan bensin), dia juga merancang dan memperoleh paten di tahun 1928 untuk jenis baru pesawat tipe “VTOL” berpenggerak baling-baling, dihidupkan oleh 2 turbin yang dipasang bersama yang dapat menetralkan tenaga putar baling-baling dan menghapuskan kebutuhan akan baling-baling penyeimbang—seperti yang terdapat di badan belakang helikopter. Pesawat ini, jika dibuat, dapat memiliki rasio berat:tenaga kuda yang superior—mungkin 3:1—dan bisa sangat cepat dalam penerbangan datar, lepas landas secara vertikal. Tesla, setelah memahami penggunaan mesin pesawat yang berat dan tidak efisien yang kala itu digunakan, dan persyaratan pesawat yang tidak

15 praktis dengan area sayap yang lebih lebar, tampaknya ingin mengkomersilkan turbinnya dengan merancang dan mempatenkan pesawat jenis baru, yang secara spesifik menggunakan turbin buatannya, untuk mengumpulkan modal guna merampungkan proyek elektropropulsi-nya yang berbiaya lebih tinggi. Berdasarkan pengalamannya dengan paten terdahulu, Tesla tahu bahwa paten takkan berharga sama sekali jika dirinya tidak bisa mendapatkan modal (dari paten tersebut sebelum periodenya habis) untuk menjalankan proyek, dan dia juga tahu bahwa pengungkapan paten dapat membuat orang lain melakukan hal yang sama 17 tahun setelah paten miliknya diakui, yang selama 17 tahun itu bisa saja penemuannya mengendur akibat kekurangan dana bagiannya, lantaran kelompok kepentingan finansial menentang Tesla. Saat dalam tahap pengembangan awal, Tesla tampak tidak terlalu peduli dengan kemampuan sejati “tenaga” temuannya, hingga ujicoba di tahun 1915 membuktikan bahwa kemampuannya ternyata “dahsyat”. Pada tahun 1893 dan 1894, Tesla telah “menyelesaikan sepenuhnya” Teori Gravitasi Dinamis (Dynamic Theory of Gravity)-nya, setidaknya dalam “teori”. Sistem elektropropulsi inheren dengan teori tersebut, tapi dalam tahap formatif dan teoritis. Namun mempublikasikan teori ini sama halnya dengan menyingkapkan teknologi dasar, yang akan membuat para pesaing berdana dan bersumber daya besar menyelesaikan dan mengambil penghargaan atas karya terpenting Tesla dan penemuan terbesar dalam sejarah manusia tersebut. Tesla kekurangan uang, dan tak bisa memperoleh uang. Dia tak dapat menolong dirinya sendiri lewat paten, sebelum dia menyelesaikan dan mengujicoba contoh mesin berskala cukup besar untuk menarik minat industri pesawat terbang dan pemerintah. Mungkin takdir, selama masa kebutuhan finansial besar inilah, padahal dia masih memiliki stamina untuk menjalankan proyeknya, dia diletihkan oleh pungutan uang dan penyitaan atas perintah J.P. Morgan dan kelompoknya, semua dimaksudkan untuk menghancurkan Tesla lantaran terus-menerus muncul dengan sistem tenaga listrik baru yang membuat sistem terdahulu menjadi usang. Karena sistem-sistem tersebut akan mengganggu Morgan dan Rockefeller, dan karena semua penemuan yang dipasarkan oleh Tesla (untuk mendapat laba besar) akan membuatnya memperoleh modal untuk membangun sistem energi miliknya, maka dia harus disingkirkan. Tesla tampaknya tak pernah menyadari bahwa kedermawanan palsu Morgan tak lebih dari sekadar rencana untuk mengkompromikan kontrak Tesla dengan Morgan, dan sebagai cara untuk membuat Tesla bergantung

16 pada pihak lain dibanding pada dirinya sendiri. Perlakuan ini melemahkan Tesla secara emosional, finansial, dan teknis, serta menurunkan harga dirinya pada satu titik hingga menyembah-nyembah, memohon pada Morgan supaya menepati janji, tidak memanfaatkan dirinya, tapi seperti semua figur tragis lainnya, ada sebuah peripide—mempertegas kembali kekuatan Arturian yang hebat dan sempurna milik sang pahlawan tragis—sebelum dia meninggal secara heroik dan dilupakan, sementara penemuannya, seperti pedang Excalibur, tenggelam ke bawah air danau dusta “keamanan nasional”, kebiasaan korporat yang rakus, memaksa, dan memeras. Satu-satunya kekuatan sisa yang tampaknya dimiliki Tesla adalah menyembunyikan penemuannya dari dunia, untuk melindungi rahasianya dari tangan para pencuri, kecuali jika dia menerima kompensasi atau penghargaan yang pantas, tapi ini tidak penting, sebab mereka telah mencuri karyanya sebelum mayatnya tenang, dan tak pernah membayarnya sepeserpun atas kesulitan yang dia alami. Setelah sadar akan kekuatan sejati “tenaga” temuannya —100.000.000.000.000.000 kali lebih kuat dari gravitasi—Tesla mulai mengejar ide sistem tenaga listrik “on-board” untuk pesawat berawak yang digunakan dalam transportasi, di mana “transmisi daya nirkabel” miliknya dialihtugaskan ke “misil” elektropropulsif robotik kendali jarak jauh, untuk digunakan dalam peperangan, dengan tenaga listrik yang ditransmisikan ke misil dari darat. Setelah beberapa waktu bungkam, menyusul ujicoba contoh mesin misil berpenggerak listrik di tahun 1915, Tesla mulai menyebut tenaga penggerak tersebut sebagai “dahsyat” dalam pengumuman berikutnya yang dimulai pada tahun ‘1930’-an. Kata “dahsyat” tidak menunjuk pada sesuatu yang bereaksi secara lemah lalu terbang sedikit di atas tanah, tapi menunjuk pada sesuatu yang naik dengan kekuatan besar dan mengejutkan, seperti ketika saya melihat penampakan piring terbang tahun 1953...hanya 10 tahun setelah kematian Tesla. Jika “dahsyat” menunjuk pada sesuatu seperti pesawat terbang atau roket konvensional—sebagaimana yang dikatakan para agen misinformasi CIA/NASA—lantas kata apa yang bisa dipakai untuk melukiskan suatu kekuatan yang menggerakkan piring terbang pada kecepatan 9.000 mil/jam dalam 3 detik? Kata “alat propulsi”, yang digunakan Tesla dalam wawancaranya dengan William L. Laurence dari New York Times di tahun 1940, adalah sangat penting untuk orang-orang yang tertarik memahami konspirasi misinformasi

17 dan kekurangan dokumentasi atas penemuan Tesla yang disembunyikan. Dalam konteks mereka, kata ini menunjuk pada alat elektropropulsif on-board yang digunakan dalam mesin terbang “ideal” milik Tesla, baik berawak atau tanpa awak, yang dikendalikan “secara mekanis” oleh pilot on-board, atau “secara remote lewat energi nirkabel” oleh pengendali yang ada di darat. Kata “alat propulsi” tidak menunjuk pada “proyektil” seperti “mimis” atau “peluru”, yang sama sekali tidak memiliki “sistem propulsi” dan hanya didorong oleh senapan, dan kata itu juga tidak menunjuk pada suatu jenis “pesawat terbang”—karenanya alat Tesla disebut “mesin terbang”—sebab mesin Tesla tak memiliki sayap, kemudi guling, baling-baling, atau perlengkapan luar lainnya. “Propulsi” di sini maksudnya adalah sistem on-board untuk keberterusan gerakan, melalui peralatan elektromagnetik, yang disuplai dengan tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator on-board, atau dengan energi listrik dan sinyal kontrol yang ditransmisikan lewat power beam dari darat. Ide perjalanan antarplanet menarik perhatian Tesla, dengan pemikiran bahwa sepanjang energi listrik untuk propulsi dapat ditransmisikan dari bumi, maka kapal antariksa tak lagi memerlukan tangki bahan bakar. Dalam suratnya kepada teman yang juga penopang keuangannya, B.A. Behrend, di tahun 1930-an, Tesla secara samar menyebutkan penemuannya dalam elektropropulsi: “Apa yang akan saya capai dengan penemuan lain itu, terutama mempertimbangkanmu, tak berani saya ceritakan padamu. Ini saya nyatakan dengan sepenuh kesungguhan hati.” Tesla tampaknya sedang menyimpulkan suatu rencana untuk menemukan “dunia lain” di luar angkasa dengan mesin listriknya. Tesla menyadari bahwa semua benda padat memuat “kandungan listrik”, dan berperilaku seperti rongga gema, yang berinteraksi secara elektromagnetik dengan berbagai gaya elektrostatis dan eter untuk menentukan interaksi dan pergerakan gravitasinya di luar angkasa. Teori ini diujicoba dan dikonfirmasikan hingga tingkat tertentu dalam Colorado Springs Experiments Tesla tahun 1899. Pemerintah AS tak pernah memberi perhatian kepada Tesla, dan penemuan besarnya dalam elektropropulsi jatuh ke tangan para elit Nazi saat Wernher von Braun mendapatkan dan memulai pengembangan proyek “p2” di Los Alamos, New Mexico, pada tahun 1936, dan membawa kembali proyek tersebut ke Jerman saat musim gugur 1937 (yang kemudian dikembangkan di Peenemunde, wilayah Baltik, sampai proyek rahasia ini dan lainnya dijual ke korporasi dan pemerintah Amerika sebagai

18 pertukaran, di bawah Operasi Paperclip, persis setelah gencatan senjata proyek rahasia ini ditukar dengan amnesti bagi banyak penjahat perang, sejalan dengan perjanjian atas beberapa ribu orang untuk bekerja bagi pemerintah dan korporasi AS). Semua orang yang memiliki informasi teknis penting mendapat perlindungan. MENYEMBUNYIKAN YANG SEBENARNYA Sejak penemuan piring terbang Tesla berada di bawah pengawasan pemerintah AS di tahun 1945, muncul program propaganda palsu—yang pada mulanya dikembangkan oleh RSHA Amt VI (Reichsicherheithaupt Amt VI, diterjemahkan menjadi National Security Agency Division 6), organisasi dalam Gestapo yang dipenuhi rahasia tinggi German Reich dan yang berkuasa dalam Nazi Jerman, setara dengan komunitas UFOlogy, new ager, dan jaringan misinformasi pesudo-skeptik kita. Pemerintah AS mempekerjakan aparat kontra-intelijen yang pernah bekerja dalam proyek piring terbang Nazi, dan beberapa dari agen misinforman Nazi-lah (yang dipekerjakan di Holloman A.F.B., New Mexico) yang merancang dan mengimplementasikan “Roswell Hoax” di tahun 1947. Meski dibayangi dengan bekas kepura-puraan “kemananan nasional” dan militer, penutup-nutupan ini diperpanjang atas nama negara korporat yang monopolis dan berkuasa, bahkan sejak akuisisi rahasia tersebut oleh Nazi di tahun 1936, sebab jika teknologi ini jatuh ke tangan swasta Jerman pada waktu itu, kematian Nazi akan lebih cepat terjadi. Bisakah Anda membayangkan akibatnya jika transportasi jenis ini berada di tangan swasta? Alat ini dapat membawa seorang manusia biasa pergi ke semua tempat di dunia, mengunjungi semua tempat yang bahkan tak bisa dia jangkau saat ini dengan mahalnya ongkos penerbangan maskapai. Sebuah piring terbang kecil milik pribadi akan berbiaya lebih rendah dibanding membangun mobil, tidak memerlukan bahan bakar, berjalan dengan kecepatan ribuan mil per jam, tahan lama, dan tidak memerlukan pemeliharaan. Bisakah Anda membayangkan efeknya terhadap komunis totalitarian, fasis, atau pemerintahan korporat, dan kelompok ekonomi ‘yang diistimewakan’? Bisakah Anda membayangkan jika rakyat keluar dari pasar real-estate, ketika mendadak kita semua dapat tinggal di mana saja, bahkan di tempat-tempat yang tidak memiliki jalan raya? Bisakah Anda membayangkan masalah di sepanjang perbatasan negara, saat piring terbang

19 melintas dan kembali tanpa pemeriksaan “kepabeanan”? Masalah utamanya adalah, seperti yang bisa Anda lihat, ada pada para otoritas gila kekuasaan (yang paranoid dan khawatir pada kejahatan), yang tiba-tiba akan kehilangan banyak wewenang yang diperlukan untuk melangsungkan “pekerjaan” mereka, melindungi dan memelihara kepentingan elit pemaksa. Pertimbangan-pertimbangan di atas dapat mengindikasikan pelaku “penutup-nutupan”. Ada banyak pembicaraan dalam program TV, talkshow radio, surat kabar, buku, majalah, dan video-video, tentang “...penutupnutupan pemerintah kita yang berurusan dengan alien selama 50 tahun.” Jika Anda melihatnya dalam program prime-time TV setiap malam, satusatunya informasi tentang “penutup-nutupan” yang dapat dipercaya adalah bahwa berita-berita tersebut saling bertentangan, mereka berpura-pura menceritakan kebenaran kepada Anda. Program-program tersebut adalah “penutup-nutupan” itu sendiri. Volume kebohongan ini sangat besar sampaisampai hampir tak masuk akal, mengingat fakta bahwa itu merupakan bukti tentang pemerintah kita yang secara tertutup beraksi di balik layar untuk membohongi kita. Kapan pun pemerintah terlibat dalam penyiaran sampah KEBOHONGAN BESAR kepada setiap rumah di Amerika, ada baiknya kita bertanya, “Kebohongan apa lagi yang mereka katakan kepada kita?” Buku ini, dan buku saya sebelumnya, didedikasikan untuk mengakhiri kediktatoran sosio-ekonomi dan teknologi rahasia.

20

BAB 1: TEORI ETER RAHASIA DAN ELEKTROPULSI

T

EORI yang saya sertakan dalam buku ini didasarkan pada apa yang bisa dibenarkan dalam seluruh ucapan dan pengembangan Nikola Tesla serta implikasinya yang diuraikan secara logis, dan dikombinasikan dengan informasi khusus lainnya yang terkait, sebagaimana tersaji di buku ini dan buku saya sebelumnya (“Space Aliens From the Pentagon”). Teori saya ini dekat dengan Teori Gravitasi Dinamis Tesla, dan saya sering berpikir bahwa teori saya bisa menjadi koreksi, yang oleh Tesla sendiri mungkin telah atau akan dilakukan, seandainya dia hidup cukup lama. Seperti kebanyakan teori lainnya, teori saya ini tidak lengkap, bisa jadi mengandung kekeliruan, dan memerlukan pengembangan, ujicoba, koreksi, dan revisi lebih lanjut, baik oleh saya sendiri maupun oleh orang lain di masa mendatang. Di sini saya telah menyatakan pemikiran dasar saya mengenai subjek ini hingga sekarang, yang telah berkembang sedemikian rupa sejak buku saya sebelumnya, memakai terminologi saya sendiri menyangkut “Materi Omni” (A.K.A. “Ether”). Jika Anda mencermati judul bab ini, saya menggunakan istilah baru—”Elektropulsi”—untuk menyingkat “Elektropropulsi”. Karena buku ini ditujukan untuk masyarakat umum yang belum tahu, dan juga para peneliti, saya berusaha menulis dengan istilah-istilah yang mudah dipahami orang awam—sebab saya sendiri juga orang awam—dan menyediakan beberapa ilustrasi yang dapat membantu, untuk memberi pemahaman masuk akal atas konsep saya, daripada sekadar menjadi pesta matematis “mekanika quantum” yang biasa diiringi dengan halaman berisi persaman-persamaan dan angka-angka membosankan yang dihasilkan secara logis dari premis-premis tidak logis, tidak terbukti, dan saling bertentangan, yang begitu dihargai oleh para pendukungnya. Seolah-olah mereka mengatakan, “Hei! Lihat Bu, saya bisa memahami matematika!” “Fisika Eter”, berdasarkan sifat dan namanya, adalah fisika subatom, yang menurut saya berarti “subproton” dan “subelektron”. Saya tidak terlalu memperhatikan partikel nuklir subatom sendiri, tapi lebih kepada apa yang menurut saya

21 sebagai blok penyusun terbatas proton dan elektron, yang eksis dalam eter dalam bentuk lebih sederhana. Saya tidak membahas quark, muon, meson, lepton, dan lain-lain, serta “Relativistic Quantum Mechanics” (“R.Q.M.”) dan “persamaan elegan”-nya. KARAKTERISTIK PARTIKEL ETER DASAR Saya menyebut partikel eter dasar sebagai “Omni”, yang memiliki nukleus positif (“protette” yang disebut “Omnion”) dan subelektron negatif (“electrette” yang disebut “Omnitron”). Seperti yang Anda perhatikan, pola ini adalah versi sederhana atom hidrogen dasar beserta proton dan elektronnya. Seperti kebanyakan atom, Omni normalnya bersifat netral dan setimbang, tapi jauh lebih kecil, menjadikannya ultrahalus. Karena ukurannya yang kecil dan netralitasnya, Omni dapat menembus “benda padat” dengan mudah (kecuali jika “benda padat” tersebut sedang melewati dan menerobos Omni), dan berperilaku seperti zat padat saat terkena radiasi elektromagnetik highfrequency berentang tertentu yang berasal dari infra-merah lewat frekuensi cahaya visible, yang mengganggu kesetimbangannya, tapi, meski kita dapat merabanya, Omni tampak transparan dan tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Seperti gas hidrogen, terdapat suatu elastisitas, disebabkan oleh ketermampatan medan magnet, yang menjadikannya sebagai “zat padat elastis”, sebagaimana dikatakan Faraday. Dikarenakan ukuran Omni yang kecil, “ruang kosong” yang ada betul-betul hampir disesaki dengan materi sangat halus ini, yang berosilasi pada frekuensi demikian tinggi—jauh melebihi sinar X—tapi ukurannya kecilnya dan netralitas normalnya membuatnya dapat mempenetrasi “massa padat”—yang umumnya “kosong” (yang juga dipenuhi dengan Omni yang dipindahkan oleh sebuah massa untuk membuat ruang bagi Omni lainnya). Karena ‘ruang’ antarbintang adalah ekuivalen dengan ruang vakum yang mengandung sedikit materi gas—seperti sebuah pipa Lenard di mana muatan bergerak dengan mudah—Omni di ruang antarbintang bersifat sangat konduktif, di mana muatan bebas berpindah dari satu benda ke benda lainnya sesuai garis gaya magnet. Ruang yang disesaki Omni juga diinterpenetrasi secara omnidirectional oleh radiasi ultrahalus, yang normalnya setimbang, disebut “Zero Point Radiation” (“ZPR”). ZPR ini secara konstan “mendentingkan” awan elektron

22 materi atom, menciptakan ilusi “orbit elektron”, yang kenyataannya merupakan gelombang tetap di lapisan awan elektron berombak-ombak yang mengelilingi atom dan molekul. Karena materi yang diasosiasikan dengan awan elektron ini bergerak konstan, maka awan tersebut adalah arus, sebab “muatan yang diangkut merupakan arus”. Tenaga penggerak di balik arusarus tersebut adalah gerakan yang, sepanjang seragam, “tidak memerlukan dorongan” (force-free). Momentum yang hilang ‘diatasi’ oleh ZPR. Omni memiliki rasio muatan:massa yang hampir seimbang (“1:1”), dan merespon impuls positif dan negatif. Generator elektrostatis menjadi contoh sempurna atas perilaku elektris Omni. Pada voltase cukup tinggi, submuatan dinamis positif dan negatif dipisahkan oleh medan magnet dan berkondensasi membentuk elektron dan proton. Ada suatu alasan pokok tak diketahui mengapa muatan tersebut memiliki magnitudo tertentu, yang masih harus dijelaskan, tapi teori quantum secara praktis mengakui bahwa terdapat subdivisi muatan listrik dasar, dan bahwa elektron bersifat “divisible” (dapat dibagi/dipecah). Inilah pokok perdebatannya, sebab jika elektron memang divisible, maka Relativisme pasti runtuh. “Muatan dasar” yang dianggap sebagai muatan elektron, kelihatannya terkait dengan waktu (time-related); karena arus listrik bergerak pada kecepatan yang sama dengan cahaya, muatan elektron barangkali merupakan kumpulan muatan yang terhimpun dari sejumlah Omni berlainan pada suatu satuan waktu tersendiri, yang mencerminkan jarak yang ditempuh dalam ruang proton selama waktu tersebut, dengan muatan-muatan yang betul-betul beredar di antara Omni dan materi. Daya bervoltase tinggi—baik dalam pelepasan listrik atau radiasi— dibutuhkan untuk memutus ikatan Omnion-Omnitron. Prinsip yang sama berlaku pula pada elektropulsi. Getaran (pulse) negatif yang kuat, berfrekuensi tinggi, dan bervoltase tinggi dibutuhkan untuk mempenetrasi rintangan awan Omnitron negatif, guna bereaksi dengan Omnion positif, untuk membuat “penolakan kelembaman” Omni “muncul”, dengan maksud mengakses massanya untuk ditarik berlawanan, sehingga menggerakkan kapal antariksa menerobos ruang angkasa yang disesaki Omni, memanfaatkan gaya “sekrup” mikrohelikal1 pipa elektromagnetik berotasi di sekeliling inti Omni yang vakum dan tak berotasi. Pipa tersebut adalah hasil dari rotasi yang diberikan 1

Berbentuk kurva spiral [seperti pembuka tutup botol] atau kurva menggulung [seperti pér arloji]—penj.

23 oleh fluks magnetik kepada arus listrik, yang diperkuat oleh perubahan momentum. Jumlah besar Omni per volume ruang melambangkan densitas materi positif yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipunyai oleh massa ‘padat’ normal, karenanya Omni berfungsi sebagai “jangkar yang secara virtual tak bergerak” yang bisa dikunci dan diikuti oleh kapal elektropulsif untuk menggerakkan diri menerobos ruang angkasa. ‘Jangkar’ Omni nyatanya bersifat dinamis terhadap bumi, dengan kecepatan relatif ribuan mil per jam yang melambangkan kecepatan tertinggi bumi menerobos eter pada waktu tertentu. Meski gaya “pengakses” elektropulsif, ketika berlaku, ditransmisikan mendekati kecepatan cahaya, namun perbedaan komparatif antara kecepatan Omni dan bumi tidak signifikan. Praktisnya “seolah-olah bumi tak bergerak terhadap eter”, kecuali untuk efek yang disebut gravitasi. Implikasi dari kecepatan 186.000 mil per detik adalah, sebuah benda yang bergerak dengan kecepatan sekitar 20 mil per detik secara virtual terlihat “diam”. Perbedaan densitas antara hidrogen cair dan Omni, contohnya, berbanding dengan perbedaan ukuran antara atom hidrogen dan Omni kecil, serta volume ruang yang sebetulnya ditempati oleh Omnion dalam hubungannya dengan Omnitron. Bisa diasumsikan bahwa Omnion kecil, sebagai subdivisi proton, memiliki densitas jauh lebih tinggi per satuan ruang, disebabkan oleh kekurangan ruang di antara Omni, yang berkumpul membentuk proton, seperti ruang di antara batu bata yang diisi dengan adukan semen. ‘Adukan semen’ ini mungkin adalah suatu “cairan insulatif (menyekat)” Tesla yang “membasahi” benda dan ‘partikel’ positif, seperti “cairan utuh”. Seperti halnya magnitudo muatan elektron yang bersifat timerelative, magnitudo proton mungkin demikian pula, tersusun dari sejumlah Omnion berlainan yang terhimpun selama periode waktu berlainan. Meski tak terlihat oleh mata—lantaran periode getarannya melampaui frekuensi visible—Omni tidak imperceptible (tak terasa). Saat kita bergerak, kita dapat merasakan Omni sedang mencepat, melambat, atau berubah arah di dalam tubuh kita. Saat berlari, kita merasakan penolakan (“kelembaman”)— terhadap perubahan momentum—tercipta dalam tubuh kita, karena pipa Omni tertekan ke berbagai arah atau sedang mencepat/melambat menembus atom dan molekul tubuh kita. Jika kita mencapai kecepatan konstan, kita dapat merasakan bagaimana mikroheliks—dihasilkan oleh putaran pitch konstan Omnitron—’mengebor’ Omni, menciptakan “momentum” yang cenderung

24 membawa kita dalam garis lurus dan datar. Saat dalam kecepatan konstan, kita hanya perlu menyediakan energi yang hilang akibat pergesekan mekanis atau angin, atau gerakan tak menentu, demi mempertahankan kecepatan konstan. Kita juga bisa melihat efek Omni dalam perilaku objek seharihari—bagaimana benda-benda menolak perubahan gerak, jatuh, mencepat, meraih momentum, berjungkir-balik, berguling-guling, bertubrukan, pecah, terpelanting, atau menjadi berhenti. Saya menganalogikan sebuah massa padat dengan sekawanan angsa, yang menjaga “formasi”-nya (“bentuk”) saat terbang di “udara” (“Omni”):

Bumi dan segala sesuatu di atasnya bergerak di ruang angkasa penuh eter, pada kecepatan yang sangat besar. Selain itu, bumi berputar dan mengorbit, yang secara gradual mengubah pola mikrohelikal secara relatif terhadap polaritas “angin eterik” yang menginterpenetrasi. Magnitudo “gaya gravitasi”, diukur dari pusat massa sebuah benda, adalah lebih besar di permukaan laut dibanding di puncak Gunung Everest, di mana jarak antara pusatnya dengan pusat bumi adalah lebih besar, tapi pernyataan ini—berdasarkan hukum Newton—gagal memberitahu kita “mengapa” ada gravitasi, kekuatan apa yang menciptakannya, atau mengapa gaya tersebut berubah-ubah “secara berbanding lurus dengan massa, dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara (pusat) 2 benda”. Newton pun secara eksplisit mengakui bahwa hukumnya gagal menjelaskan penyebab, dan hanya menyatakan menggambarkan efek secara matematis. “Kandungan listrik” melekat pada semua materi padat. Atom mengandung nukleus yang tersusun dari proton positif dan neutron netral

25 (yang tersusun dari proton dan elektron). Di sekeliling nukleus terdapat “elektron” negatif. Semua materi yang sedang bergerak dan mengandung muatan elektrostatis, melambangkan “pengangkutan muatan listrik”, karenanya disebut arus, menciptakan medan magnet. Karena medan magnet memberi rotasi kepada medan elektromagnetik, ini menciptakan pipa elektromagnetik mikrohelikal berotasi di dalam benda, di sekeliling inti eter yang vakum dan tak berotasi. Pipa-pipa ini disekutukan/disejajarkan oleh gerakan relatif benda, di sepanjang poros gerakan seragam atau berubahubah, dan menciptakan momentum melalui “pengeboran” eter. Karena pada waktu tertentu pitch dan diameter mikroheliks bersifat konstan, maka ini bukan “pusaran”, yang melibatkan spiral logaritmik, baik ke arah dalam maupun ke arah luar. Setiap kali kecepatan atau arah berubah, pitch dan orientasi mikrohelis menolak, kemudian menyesuaikan diri dengan momentum baru. Bumi memiliki muatan negatif permukaan yang minimum, kira-kira sebesar 20 esu/cnr (20 unit elektrostatis per cm2). Ini merupakan fenomena atmosfer yang sebagian disebabkan oleh efek ionisasi radiasi kosmik, tapi hal ini tidak dapat dijelaskan tanpa merujuk pada kecepatan bumi menerobos Omni. Sifat atmosfer yang relatif non-konduktif, insulatif, dan dielektris turut memainkan peran. Di bawah muatan permukaan bumi terdapat kerak semi-konduktif yang mengandung surplus elektron berjumlah besar. Muatan permukaan bumi kurang-lebih konstan, disebabkan oleh area permukaan bumi, bervariasi berdasarkan ketinggian akibat perubahan tekanan atmosfer dan kadar lembap udara, serta akibat timbulnya radiasi kosmik dan frekuensinya. Semua atom—termasuk hidrogen—memiliki muatan positif netto. Ini lantaran muatan positif dasar proton melebihi magnitudo muatan negatif dasar elektron. Hidrogen, dengan proton dan elektron tunggalnya, memiliki rasio muatan:massa tertinggi dan gravitasi terendah dibanding semua unsur. Saat seseorang menyetel tabel periodik unsur, semakin meningkatkan kompleksitas di atas unsur hidrogen, unsur-unsur memiliki rasio muatan:massa yang semakin rendah, sebab rasio komparatif elektron sesuai dengan jumlah proton di dalam nukleus. Karena neutron bukan negatif, ia menambah massa positif secara relatif terhadap elektron, tapi tidak menyumbang apa-apa pada muatan listrik, dan rasio neutron naik pada tabel. Ini menghasilkan kelebihan massa positif bumi, yang permukaan

26 semi-konduktifnya mampu menerima dan mempertahankan surplus muatan negatif, yang sebagian besar dibawa ke bumi oleh ribuan petir per detik, dan tertahan akibat sifat dielektris dan insulatif atmosfer. Pelepasan listrik secara konstan dari atmosfer didorong oleh gerakan kosmik bumi, yang mengkonversi muatan elektrostatis menjadi arus. Ini dikonfirmasikan oleh eksperimen H.A. Rowland. Karena gas atmosfer merupakan insulator, kerak semi-konduktif bumi (pada umumnya alkali) sebagian besar menjadi material pendonor elektron, yang mempertahankan segudang besar muatan negatif yang disekat oleh atmosfer. Sinar kosmik yang menghantam gas ringan dan tipis ionosfer mempertahankan muatan positifnya. Efek gravitasi juga membantu, sebab helium dan hidrogen (keduanya adalah gas elektropositif tipis) mengendap ke ionosfer. Di antara ionosfer (kira-kira 620 mil di atas kita) dan permukaan bumi terdapat gradien kira-kira sebesar 150 volt/meter, total sekitar 176 juta volt, menciptakan banyak medan listrik, tapi medan listrik tersebut membentang jauh melebihi ionosfer. Medan listrik ini menghasilkan pemindahan listrik di Omni dalam jangkauannya, yang merupakan penyebab gravitasi. Efek medan listrik tersebut terhadap Omni hampir terjadi seketika, sebab ini mendekati kecepatan cahaya, sementara Omni berubah dari “ruang kosong” menjadi massa, di mana gaya gravitasi terkerahkan ke bawah, menuju sumber medan listrik. Tak ada efek gravitasi medan bumi yang signifikan di atas medan listrik ini. Karena medan magnet bumi meliputi bulan, maka demikian pula dengan medan listrik tersebut. Ketika “sub-ion” (Omni) ditempatkan di medan listrik, muatan subnegatif (Omnitron) ditarik oleh kutub positif (ionosfer) dan ditolak oleh kutub negatif (bumi). Efek gaya tarik/tolak ini adalah “pemindahan” setiap Omni, dan menempatkan atmosfer dielektris dan Omni dalam ketegangan, sehingga, di dekat bumi, awan Omnitron di sekitar masingmasing Omnion terdorong ke atas secara eksentris, sedangkan zona netral berada lebih 300 mil dari bumi. PENYEBAB HUKUM GRAVITASI KUADRAT TERBALIK Saat bumi berputar, kecepatan permukaan—dan kecepatan atmosfer yang menyertainya—pada titik tertentu berubah-ubah sesuai jaraknya dari pusat bumi. Sebuah objek yang berada di permukaan laut bergerak menerobos Omni secara lebih lambat dibanding benda di puncak Gunung Everest. Kekuatan

27 voltase di antara gas atmosfer ketinggian tinggi dan ionosfer adalah lebih kecil, tapi kekuatan voltase di antara atmosfer dan permukaan Gunung Everest lebih besar. Dengan demikian, bagi objek yang berada di permukaan laut, pemindahan awan Omnitron lebih besar, disebabkan oleh kekuatan total medan listrik yang lebih besar. Peningkatan kecepatan mengimbangi peningkatan efek medan terhadap Omni sehingga gaya gravitasi kurang-lebih setara di antara ketinggian rendah dan tinggi bagi objek di bumi, tapi efek gravitasi berkurang bagi objek terbang yang melampaui muatan permukaan bumi di atas Gunung Everest. Perbedaan tenaga listrik ini mengilustrasikan mengapa terdapat perbedaan pemindahan relatif awan Omnitron di “medan gravitasi” bumi dan dalam benda-benda yang bergerak di medan tersebut, dengan derajat pemindahan yang berbanding lurus dengan perbedaan “gaya gravitasi” dan ketegangan dielektris. Perbandingan ini menunjukkan bahwa sebuah benda pada ketinggian dan kecepatan lebih tinggi memiliki gravitasi lebih rendah karena medan listrik memiliki pengaruh pemindahan yang lebih rendah terhadap awan Omnitron, dan sebaliknya. Ini bertalian dengan elektropulsi, sebab kita harus mengurangi, membalik, memperbesar, atau mengendalikan pemindahan ini untuk secara instan mengumpulkan dan mengendalikan kelembaman, momentum, dan “gravitasi”. Pemindahan tersebut mempengaruhi momentum lantaran ia mempengaruhi pipa mikrohelikal yang bervibrasi dan cara pipa itu “mengebor” ruang eterik. Karena medan listrik agak tertahan di dalam benda padat, pipapipa cenderung jatuh ke rotasi konsentris, sehingga mentransfer downward force (gaya ke bawah) ke massa yang mereka tempati. “Gravitasi” adalah hasil dari penolakan terhadap perubahan pemindahan ini. Alasan mengapa sebuah bola yang bergerak akan mengalami peningkatan “massa virtual” ketika diberi muatan—yaitu peningkatan kebutuhan usaha untuk memindahkannya, bukan peningkatan gravitasinya—adalah karena efek “sangkar Faraday” muatan yang meningkat cenderung meningkatkan penolakan terhadap gerakan Omni menembus massa, mempengaruhi muatan negatif pada Omni. Karena medan listrik dan pengaruh pemindahannya diubah oleh perbedaan konstanta dielektris di dalam dan di luar benda padat, pipa-pipa mikrohelikal cenderung jatuh ke rotasi konsentris, sehingga mentransfer downward force ke massa yang mereka tempati. “Gravitasi” adalah hasil dari penolakan terhadap perubahan pemindahan ini.

28 PIPA GAYA MIKROHELIKAL Dikarenakan gerakan kosmik bumi, muatan molekul elektrostatis menjadi arus, yang menciptakan medan magnet dalam benda berat (ponderable). Arus dan medan di “wilayah kekuasaan” atom atau molekul disatukan oleh momentum atau medan magnet. Saat sebuah benda bergerak menerobos medan eter/Omni bersama bumi, terdapat efek “angin eterik”, yang “meniupkan” massa secara konstan dari arah yang berubah teratur. Karena Omnitron merupakan “subelektron”, maka ia juga beresonansi. Saat kandungan listrik membentuk jalur menembus Omni dalam benda, gerak resonan arus molekul membentuk medan magnet yang menanamkan rotasi mikrohelikal bidang polarisasi di sekeliling inti Omni yang tak berotasi. “Pipapipa” mikrohelikal ini memiliki “pitch” yang ditentukan oleh laju pergerakan linier per detik, bersama dengan diameter rotasinya (atau “gelombang”-nya) mendekati kecepatan cahaya. Gelombang-gelombang kecil ini memiliki bagian muka yang bundar, yang dapat bergabung membentuk gelombang bundar lebih besar. Pipa mikrohelikal gaya elektromagnet, yang memiliki pitch, berfungsi seperti bor, cenderung mengebor jalur secara lurus dengan pitch konstan dan kecepatan linier, di sekeliling inti Omni yang vakum dan tak berotasi (konsisten dengan hukum Newton untuk kelembaman dan momentum). Setiap perubahan arah atau kecepatan ditutup/diatasi oleh penolakan (“kelembaman”). Karena seluruh massa sedang bergerak, ia selalu memiliki momentum. Kelembaman yang diperagakan oleh sebuah benda yang relatif diam terhadap bumi, sebenarnya merupakan produk dari momentumnya, jadi kelembaman ini sebetulnya adalah momentum. Karena itu kelembaman merupakan penolakan benda terhadap perubahan status momentumnya. Dua istilah digunakan dengan cara berbeda, untuk mendefinisikan “perubahan relatif” dalam kecepatan dan/atau orientasi. Karena Omni di dekat bumi yang berputar tunduk pada muatan negatif lebih kuat dan massa positif bumi, Omnion tertarik ke bawah, sedangkan Omnitron di sekelilingnya tertolak ke atas, membentuk ‘awan’ eksentris. Bagi benda (“yang diam”) di permukaan laut, sewaktu Omni memasuki permukaannya, efek terhadap Omni medan listrik bumi diubah oleh perubahan konstanta dielektris, memaksa pipa mikrohelikal massa melompat ke bawah ke rotasi yang lebih konsentris, sebab densitas dan rigidity (kekakuan) Omni menolak perubahan semacam itu. Karena pipa elektromagnetik adalah bagian

29 dari massa, maka downward force dihasilkan oleh downward pressure Omnitron, yang kita sebut “gravitasi”. Efek tersebut serupa dengan selang air yang memuat aliran air bertekanan tinggi. Gaya helikal air menghasilkan stabilitas gyroskopis2 dan cenderung meluruskan air, dengan presesi3 teratur. Tindakan “meluruskan” air tersebut analogis dengan “gaya gravitasi”. Ini berlaku tak peduli ke arah mana pun benda padat bergerak menerobos eter, akibat adanya kecepatan relatif interaksi elektromagnetik pada kecepatan cahaya (secara virtual), dan polaritas medan listrik bumi. Oleh sebab itu, gravitasi merupakan hasil dari reaksi benda atas penolakan Omni terhadap perubahan momentum benda, ditransfer ke massa akibat perbedaan konstanta dielektrisnya, serta pergerakan, orientasi, dan kecepatannya yang terus berubah selagi menerobos ruang eterik universal.

ZPR Di samping Materi Omni, seluruh ruang juga diinterpenetrasi secara omnidirectional oleh Zero Point Radiation (“ZPR”), yang berfrekuensi, bertenaga, dan berdensitas sangat tinggi. Seorang ilmuwan mengatributkan “radiasi blackbody” pada ZPR (T.H. Boyer, Derivation of Blackbody Radiation Spectrum Without Quantum Assumptions, Phys. Rev. 182 [5], pp. 1374-83 [1969]). Boyer juga menemukan bahwa dipole nonlinier dapat menyerap energi dari mode tertentu spektrum ZPR (Random Electrodynamics: The theory of classical electrodynamics with classical electromagnetic zero-point radiation, 2

Gyroskop: roda berotasi yang porosnya bebas berubah tapi mempertahankan arah yang sudah ditetapkan kecuali jika mengalami perturbasi, terutama dipergunakan untuk stabilisasi atau bersama kompas dalam pesawat terbang—penj. 3 Pergerakan lambat poros sebuah benda yang berputar mengelilingi poros lain—penj.

30 Phys. Rev. D 11 [4], pp. 790-808 [1975]). Ilmuwan lain mengklaim telah mengukur densitas energi ZPR pada 1094 gram/cm3, untuk masing-masing fluktuasi ZPR acak, pada skala panjang Planck (10-33 cm), dengan memakai detektor radiasi standar, yang respon frekuensinya diubah khusus untuk membentang sampai spektrum super high-frequency yang dipergunakan (J.A. Wheeler, Geometrodynamics, Academic Press, N.Y. [1962]). Di bab yang lalu, saya menguraikan ekstraksi energi ZPR dalam proses atom hidrogen. Penelitian istimewa tahun 1962 hingga 1975 ini merupakan ex post facto, muncul jauh setelah penemuan besar Tesla. Penelitian ini menegaskan kembali bahwa agar radiasi super high-frequency sedemikian kuat dapat menerobos ruang, ia membutuhkan ruang yang benar-benar disesaki dengan eter yang lebih halus lagi, terdiri dari bundelan massa positif ultrahalus, super high-frequency, dan padat yang dikelilingi oleh muatan negatif subelektron. Kombinasi ini, seperti keterikatan berketerusan atom-atom silicon dioxide tetrahedronal yang menyusun kristal kwarsa padat, mampu bereaksi terhadap dan menghantarkan radiasi elektromagnetik mulai dari berfrekuensi halus tak terhingga sampai berfrekuensi paling kasar ke semua arah secara simultan (“secara omnidirectional”). Materi padat ini berperilaku seperti zat padat untuk menurunkan radiasi frekuensi di antara spektrum sinar X menjadi inframerah rendah, tapi juga berperilaku seperti “cairan utuh” yang dapat membasahi, menginterpenetrasi, dan merembes, berkenaan dengan (kandungan atom) benda padat yang bergerak, yang struktur atomnya memuat banyak ruang sehingga pada umumnya “kosong”. Elektropulsi memanfaatkan IR yang diproyeksikan secara eksternal ke radiasi berfrekuensi visible bervoltase sangat tinggi, untuk membuat Omni memunculkan “penolakan kelembaman”-nya, dikombinasikan dengan gelombang internal low-frequency untuk menciptakan pipa elektromagnetik berotasi (terpolarisasi), yang secara seketika mengumpulkan momentum dengan mengebor ruang penuh eter, untuk menggerakkan kapal antariksa menerobosnya. SEBUAH KOTAK KAYU TUA DAN SISTEM PEDOMAN KELEMBAMAN MILIK JERMAN Pada 1979, di sebuah pasar loak di Santa Fe, saya memeriksa sebuah kotak kayu tua milik seorang pria Pojoaque tua yang dipekerjakan dalam proyek rahasia bernama “p2” di tahun 1937, yang dijalankan oleh Wernher von Braun.

31 Pria tua itu membuat kotak kayu tersebut untuk menyimpan peralatan kerjanya. Dia mengukir, dengan “corak rakyat New Mexico”, sebuah “peta” yang menunjukkan jalan raya, lokasi, nama proyek, simbol proyek (segitiga dengan titik di tengahnya, yang merupakan simbol Illuminati Prussia di mana Wernher von Braun adalah anggotanya), serta tanggal proyek. Pojoaque— di mana pria tua itu tinggal—ditunjukkan secara mencolok dengan huruf “P” besar dan terdapat simbol zia di sekelilingnya. Di bawah ini terdapat gambar (buatan saya) kotak tua:

Minggu berikutnya, di musim semi 1979, saya pergi ke sebuah perusahaan barang bekas di sebelah timur Pusat Albuquerque—bernama “King’s Surplus City”—di mana saya sering membeli surplus barang-barang militer yang berkaitan dengan penelitian dan penemuan saya, dan saya senang saat menemukan gundukan material tak biasa yang tertumpuk dalam gundukan kecil terpisah. Di puncak gundukan tersebut ada sebuah alat yang segera saya kenali sebagai sejenis “kompas” navigasi yang pasti dibutuhkan dalam piring terbang awal yang pernah saya saksikan saat berbaring di halaman belakang rumah di Kermit, Texas, antara tahun 1949-1953; piring

32 terbang tersebut berputar dengan kenaikan kelipatan 30 derajat. Perangkat [navigasi] ini menunjukkan kenaikan 30 derajat, dan memiliki 14 kontak listrik—12 untuk masing-masing arah, 2 untuk motor 6 volt yang memutar cincin kompas—labelnya menunjukkan bahwa ia diproduksi di Jerman Nazi oleh Lizt pada 1 Oktober 1943, di kavling 127-178 (52 perangkat), untuk proyek bernama “KT-p2” (“Kreisel Teller - p2”, yang berarti “Gyrating Saucer - p2”). Perangkat ini disebut “Peiltochterkompass” (“polar slave compass”), yang dikendalikan oleh sinyal dari “Meisterkreiselkompass” (“master gyrocompass”), yang berarti perangkat tersebut adalah separuh dari sebuah sistem pedoman kelembaman. Gambar perangkat tersebut ditunjukkan di bawah ini:

Huruf “p2”, yang menandakan bahwa proyek di Los Alamos tahun 1937 tersebut dijalankan oleh von Braun, dimasukkan ke dalam penandaan nama rahasia resmi untuk proyek piring terbang Nazi di Jerman tahun 1943.

33 Sebagaimana saya uraikan secara eksplisit dalam buku Space Aliens, saya melihat rol film kamera senjata original yang dibuat selama Perang Dunia II di utara Jerman, pada tahun 1957, dan kemudian pada sore hari yang sama Mayor Donald Kehoe membawakan hoax-nya dalam TV nasional. Beberapa film tersebut dibuat oleh beberapa orang yang sama yang hadir kala itu, sebab kelompok Intelijen Angkatan Udara saya dipekerjakan pada kelompok Angkatan Udara ke-8 AS yang mengadakan pengebom khusus itu dalam pesawat pengebom B-17. Film-film tersebut memperlihatkan “penyu terbang” berawak—pesawat elektropulsif kecil—yang terbang pada kecepatan tinggi di sekitar pesawat pengebom, untuk memancing penembakan dan mengganggu misi mereka. Pada musim semi 1945, saat Rusia mendekati dan mengepung Berlin, Jenderal George Patton membawa pasukan khusus berlapis baja memasuki teritori yang dikepung Rusia, menuju pusat roket Nazi di Peenemunde di Baltik. Dipekerjakan pada pasukan khusus ini, dengan menyamar sebagai “komandan tank”, adalah pejabat intelijen Tentara yang diberi tugas khusus untuk memulihkan semua material piring terbang dan/atau menghancurkannya di proyek Peenemunde, bersama dengan pengambilan semua gambar teknis (dll.) yang strategis dan penting dalam proyek tersebut, sebelum direbut oleh Rusia. Ketika menemukan 200 sistem pedoman angkasa (A.K.A., sistem pedoman “kelembaman”) jauh di bawah tanah dalam sebuah gua garam, Jenderal Patton marah lantaran diperintah untuk menghancurkan sistem-sistem ini oleh atasannya, yang tidak mengetahui fakta bahwa gambar teknis dan spesifikasi sistem sudah ada dalam genggaman Amerika. Pengembangan sistem tersebut sangat penting untuk piring terbang, sebab kompas magnetik akan tak berguna akibat efek “sangkar Faraday” medan listrik di sekeliling piring, yang akan menghalangi medan magnet bumi. Master gyro disesuaikan hingga pas ke utara sebelum lepas landas, dan akan terus mempertahankan posisi tersebut selama penerbangan, sehingga kompas slave menjadikannya sebagai referensi, dalam rangka menghidupkan motor 6 volt dan mengarahkan kompas bergigi ke cincin untuk memantulkan arah penerbangan yang tepat. Peiltochterkompass tipe khusus ini digunakan pada kapal sirkuler yang dapat berputar secara peripheral—dalam 360 derajat, ke arah depan, samping, belakang, dan lain-lain, dengan kenaikan atau kelipatan 30 derajat—sementara perangkat lain digunakan pada beberapa tipe teranyar roket German “V” (“Vergetungswaffen”, atau “Revenge-weapons”),

34 yang mengangkut hulu ledak bom neutron, dan ditembakkan dari bawah air dari kapal selam kecil khusus yang digandeng di belakang “Electro-U-Boat” terbaru (yang digunakan dalam “Stalemate” final yang saya uraikan dalam buku Space Aliens). Setelah pembelian saya, para agen keamanan mendengar kepemilikan saya atasnya dan pengetahuan saya mengenainya, jadi mereka pergi ke Mark King, putra pemilik King’s Surplus City, dan menanyainya dengan keras. Mark menunjukkan kepada mereka kwitansi penjualan dari Sandia Base, sesuai dengan pembelian Mark atas tumpukan remeh barang-barang bekas dari pegawai Sandia Base yang biasa membawa barang bekas dari pangkalan tersebut untuk dia jual kepada Mark. Ternyata, pegawai tersebut mencuri tumpukan barang bekas yang classified (rahasia) dan menjualnya untuk keuntungan pribadi, dengan menggunakan ‘kwitansi ganda’ untuk menutupi jejaknya, tapi petugas penjaga menempatkan dia di bawah pengawasan, dan menangkap basah dia melakukannya lagi, kemudian menuntut, menghukum, dan memenjarakannya. Mereka tidak bisa mengambil kembali perangkat tersebut dari saya, karena saya adalah “pembeli tak bersalah”, dan karena hal itu akan memperkuat adanya kegunaan tersembunyi perangkat tersebut, yang melanggar prosedur keamanan. Saya membeli sebuah sistem pedoman kelembaman yang berasal dari piring terbang Nazi tahun 1943 yang kemudian dibawa ke Sandia Base di akhir 1945 di bawah Operasi Paperclip, bersama dengan lebih dari 116 ilmuwan piring terbang dan lebih dari 15.000 personel Jerman yang pernah dipekerjakan di New Mexico, sebagai bagian dari “kesepakatan” rahasia khusus yang dipangkas sesuai Stalemate. Terhadap pertanyaan mengenai pengertian “p2” secara ilmiah, penandaan serupa digunakan oleh Nikola Tesla untuk menandakan “tenaga”, “pelat”, atau “primer”. Gambar di bawah ini berasal dari informasi yang termuat dalam kuliah Tesla tahun 1890-an dan dikutip di halaman 70-73, dan menyediakan petunjuk terbaik yang saya temukan tentang bagaimana Tesla menciptakan “p2”-nya:

35

Elektroda ‘brush’ D.C. dan elektroda ‘compression’ A.C. akan menarik pengangkut eter menembus massa kapal dan isinya, menghasilkan pipa mikrohelikal yang mengebor eter. Elektroda di kiri akan dibantu oleh bulb khusus Tesla, sehingga, ketika dipasangkan dengan elektroda A.C. berlawanan, itu akan menaikkan sudut pitch mikroheliks, mempercepat eter menembus massa dan menggerakkan kapal. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK LOW-FREQUENCY & HIGH-FREQUENCY DAN TRANSMISI ENERGI NIRKABEL TESLA Gelombang elektromagnetik low-frequency dapat menembus benda padat, dan cenderung “merangkul bumi”, sedangkan gelombang high-frequency tidak mempenetrasi benda padat, menimbulkan “skin effect” pada benda padat, dan tidak “merangkul bumi”, tapi lebih cenderung pergi keluar bumi dalam garis lurus. Nikola Tesla, dalam Colorado Springs Experiments-nya, merupakan orang pertama yang menyelidiki gelombang low-frequency dan high-frequency bervoltase tinggi, dan efeknya terhadap bumi, atmosfer, dan benda padat. Lingkup eksperimen Colorado Spring Tesla itu begitu luas, sehingga sangat sedikit atau tidak ada yang dikatakan dalam jurnal-jurnal ilmiah mengenainya,

36 karena eksperimen tersebut membuat ilmuwan lain begitu tercengang hingga dilumpuhkan oleh kesalahpahaman. Banyak dari ujicoba Tesla di Colorado yang berkaitan dengan elektropulsi. Gelombang panjang mempengaruhi massa internal sebuah kapal antariksa, “mengumpulkan momentum”, dengan memanggil gerak berotasi elektromagnet, untuk menciptakan mikroheliks (“pipa gaya”) elektromagnetik mirip bor yang “mengebor” eter selagi massa bergerak. Pada waktu yang sama, frekuensi lebih tinggi di ujung lain kapal, berlawanan dengan arah tempuh perjalanan, menyebabkan eter mencepat sewaktu menembus massa kapal dan isinya, dengan sudut pitch yang naik, sehingga aksi pengeboran mikrohelikal mendorong kapal menerobos ruang angkasa. Gelombang low-frequency memungkinkan untuk memproyeksikan getaran elektromagnetik longitudinal yang sangat kuat ke titik jauh tertentu, dengan mengirimkan gelombang tersebut sepanjang konduktor atau “carrier beam” atmosferik terpolarisasi dari Ultra Violet atau radiasi berfrekuensi lebih tinggi. Gelombang panjang bervoltase tinggi, yang diangkut ke titik jauh oleh carrier beam (sorot pengangkut), pada gilirannya dapat mengangkut gelombang high-frequency tambahan yang melapisinya (superimpose), guna mengirimkan energi pembangkit berfrekuensi tinggi, pada puncak gelombang panjang yang kuat. Ini adalah dasar penemuan Tesla, “Transmisi Energi Listrik Tanpa Kabel”, power beam, dan death ray, karena sistem yang sama dapat digunakan untuk ketiganya. Manipulasi karakteristik gelombang ini pasti dilibatkan dalam elektropulsi, didorong oleh studi Tesla atas penelitian “fisikawan eter” abad 19, serta intuisi kreatif dan briliannya sendiri terhadap medan magnet berotasi, di Budapest Hongaria, pada 1882. Penemuan medan magnet berotasi terliputi dalam penemuan elektropulsi, karena Tesla sadar bahwa gaya berotasi medan magnet dapat dipakai untuk mengumpulkan “pipa gaya” berotasi—fenomena alami dalam benda padat yang dibicarakan oleh Faraday dan Maxwell serta diketahui oleh Tesla—guna menggerakkan kapal menerobos ruang angkasa. Pipa-pipa tersebut juga dibahas pada tahun 1881, oleh J.J. Thomson di Inggris, tapi Thomson tak pernah secara spesifik mengaitkan pipa itu dengan eter sampai Nikola Tesla menghubungkan pipa itu dengan calon elektropulsinya. Tesla menemukan bahwa dengan menggunakan getaran low-frequency yang diarahkan oleh sorot, dirinya dapat menghasilkan, pada seperempat panjang gelombang, letusan getaran elektromagnetik besar yang mampu,

37 dengan mengangkut gelombang pembangkit yang jauh lebih tinggi, membangkitkan gas atmosfer di satu kawasan, untuk secara eksplosif mengembangkan/memperluasnya, diikuti oleh implosi (ledakan ke dalam) sangat besar dan penyerapan sejumlah besar panas di kawasan tersebut, menyebabkan pembekuan segera. Proses ini akan menciptakan gelombang kejut eksplosif awal yang diikuti oleh gelombang balik implosif, serupa dengan peledakan nuklir. Sebagai contoh, dengan menggunakan frekuensi rendah 60 putaran per detik, dengan panjang gelombang 3.100 mil, yang diarahkan oleh carrier beam, sebuah getaran dapat dibuat meletus pada seperempat panjang gelombang—775 mil, terkoreksi menjadi 751 mil karena faktor kecepatan. Dengan melapiskan frekuensi pembangkit misalnya 50 MHz atau lebih, gas atmosfer dapat dibangkitkan untuk menimbulkan “implosi dingin” yang menyerap panas. Dengan mengubah panjang gelombang dan arah perambatan (propagation), hasilnya dapat diantarkan ke titik manapun di bumi. Bulb ion Tesla, yang fundamental untuk sorot Tesla, adalah belahan bola aluminium padat, yang terlingkungi dalam selubung vakum kaca, dibangkitkan oleh D.C. bervoltase tinggi yang dikenakan pada pusat ujung belahan bola. Sorot terpolarisasi dipancarkan normal ke pusat muka yang flat. Frekuensi ditentukan oleh voltase. Sorot ion mempolarisasikan, mengkonsentrasikan, dan memandu front gelombang panjang bundar, yang diperkuat oleh “gulungan ekstra” (extra coil) Tesla, ke target jauh, yang memperkuat front gelombang berfrekuensi lebih tinggi yang melapisinya, yang akan “berdering” di kawasan target pada seperempat panjang gelombang, yang kenyataannya berdering berkali-kali. Di bagian luar bulb, dekat dengan sorot Tesla, A.C. (“gelombang tenaga”) low-frequency bervoltase tinggi dipancarkan oleh elektroda berbentuk cincin, dan diarahkan sepanjang jalur konduktif (yang dihasilkan oleh sorot Tesla secara atmosferik), dan diproyeksikan ke target jauh di mana puncak gelombang seperempat mengantarkannya pada “titik” tenaga tertinggi. Ide Tesla ini mungkin didorong oleh konsep Maxwell bahwa konduktifitas sebenarnya terdapat pada zat dielektris sekeliling konduktor, di mana ‘konduktor’ bertugas “memandu” arus saja. Ledakan/implosi di Tungushka, Siberia, 30 Juni 1908, mungkin merupakan ujicoba beresiko atau akibat kecerobohan menggunakan osilator Wardenclyffe raksasa temuan Tesla, dan mungkin menjadi alasan tersembunyi mengapa proyek tersebut tak pernah

38 dirampungkan. Juga harus dikatakan bahwa metode ini melibatkan penyerapan energi “dari lingkungan”, sebab panas berubah menjadi dingin. Ini adalah penemuan hebat lainnya dalam energi. Metode Tesla “membuka” atmosfer terhadap kemungkinan ini, konsisten dengan apa yang dia katakan mengenai energi nuklir yang berasal dari “lingkungan”. Ledakan Tungushka mungkin juga merupakan pendorong atas “tawaran amat menggiurkan” yang disodorkan kepada Tesla bertahun-tahun sebelum V.I. Lenin, disebutkan dalam tinjauan kembali dalam surat Tesla kepada J.P. Morgan tertanggal 29 November 1934 (mikrofilm, Perpustakaan Kongres). Lenin mengajukan penawaran antara tahun 1917 dan 1934, dan disebutkan tidak berhasil dalam upaya menggoda Morgan. Senjata “sorot partikel” Tesla ditunjukkan dengan ilustrasi berikut:

PENEMUAN TELEFORCE TESLA Penemuan Teleforce Tesla, dikembangkan antara tahun 1900 dan 1940, terdiri dari cara “baru” untuk menciptakan sinar di udara bebas tanpa kevakuman,

39 cara “baru” untuk menciptakan “gaya listrik amat besar”, cara “baru” untuk “memperbesar” gaya, alat “baru” elektro-propulsi (William L. Laurence, New York Times, Sept. 22,1940,11, p. 7). Empat penemuan “baru” ini—yang semuanya dapat bekerja bersama—sebenarnya merupakan pensejajaran dan penerapan berbeda perangkat-perangkat Tesla yang telah diujicoba secara terpisah dalam eksperimen Colorado Spring atau kemudian di New York atau Wardenclyffe, dengan pengecualian bahwa pada 1915 dia telah mengujicoba misil elektropulsi bertenaga energi listrik yang diproyeksikan oleh sorot, dan telah mengujicoba sebuah prototipe elektropulsi kecil bermuat satu awak yang dia gunakan keluar dari jendela kamar hotelnya di malam hari di atas kota New York dalam eksperimen penerbangan ujicoba, dan yang menjadi basis eksperimen untuk kapal antariksa lebih besar dan lebih ambisius yang telah dia rancang, yang berulang-kali ditolak oleh pemerintah AS, mungkin karena mereka pikir dia sinting. Bahkan Nazi skeptis apakah teknologi elektro-propulsi Tesla dapat bekerja, mereka tidak yakin hingga Wernher von Braun betul-betul menguji konsep tesebut di Los Alamos pada tahun 1936 dan 1937, dan dia memperoleh persetujuan akhir dari Hitler. Sesaat setelah von Braun kembali ke Jerman di akhir 1937, konstruksi dimulai pada kapal besar “berbentuk cerutu”, pada mulanya menggunakan tekanan kuat lambung kapal U-boat, yang telah dilengkapi dengan sistem yang dapat disegel rapat yang memuat generator diesel untuk digunakan di atmosfer, serta baterei untuk digunakan di luar angkasa. Dengan perbedaan besar antara kekuatan interaksi dan gravitasi elektromagnetik, rupanya bobot bukan masalah. Karena Tesla telah memperoleh tawaran dari Rusia sebelum waktu itu, saya mempertimbangkan kemungkinan bahwa dia sadar atau tidak telah bekerjasama dengan Nazi dalam eksperimen Los Alamos mereka, melalui beberapa laboratorium rahasia yang dia bilang pernah bekerjasama dengannya, dan ini kemungkinan yang sangat nyata.. Dalam mencari kemungkinan adanya mata-mata Nazi, terdapat seseorang yang menyelinap ke dalam lingkungan orang-orang kepercayaan Tesla, yang kemudian orang tersebut dihukum dan dipenjara atas kegiatan spionasenya di Amerika, tapi sifat persis kegiatannya, selain penyebaran propaganda Nazi, tak pernah dirincikan dalam catatan publik. Koneksi ini merupakan penjelasan paling masuk akal tentang bagaimana penemuan elektropropulsi Tesla mendapatkan jalan menuju proyek “p2” Nazi, di mana

40 semua elemen benar-benar bertepatan dalam hal waktu. Fakta bahwa petualangan von Braun di New Mexico pra-perang telah disembunyikan dari publik oleh Pemerintahan Rahasia, derajat kerahasiaan yang tak bisa dijelaskan kecuali dengan merujuk proyek piring terbang Nazi, adalah sangat kuat. Fakta bahwa saya adalah teman pribadi seorang ilmuwan roket Amerika bernama Peter van Dresser, yang marah atas kerjasama Dr. Robert Goddard dengan von Braun pada masa pra-perang, dan yang hadir di New Mexico sejak tahun ‘1920’-an serta sangat familiar dengan hubungan tahun 1930an dengan aktivitas rahasia von Braun di Los Alamos, menyisakan sedikit hal yang masih harus dibuktikan, sebab tak ada lagi alasan keamanan untuk menyembunyikan hubungan semacam itu, jika “penelitian roket” merupakan satu-satunya hal yang melibatkan kehadiran Amerika pra-perang bersama von Braun. Dia sudah ditunjuk sebagai pimpinan proyek penelitian di Peenemunde, dan dipromosikan oleh Hitler dan Himmler menjadi Ubersturmbannfuehrer dalam SS, dan diberi “cuti” oleh Hitler untuk mengambil langkah beresiko dengan Amerika. Dr. Robert Goddard, yang memiliki laboratorium di Mescalero, New Mexico, dengan area peluncuran miliknya di Eden Valley, dekat Roswell, jauh ke selatan, tidak terlibat dalam setiap penelitian di Los Alamos pra-Perang Dunia II, dan mungkin tidak mengetahui apa-apa tentang proyek rahasia von Braun di sana. Salah satu kepingan bukti yang paling jitu menyangkut kesengajaan mis-interpretasi atas penemuan Tesla—khususnya persis setelah kematian Tesla pada Januari 1943, di mana semua paper dan peralatan Tesla jatuh ke tangan FBI—adalah pengertian kentara nama sistem Tesla—”TELEFORCE”— yang berarti “tenaga jarak jauh”, dalam konteks 4 bagian sistem yang digunakan bersamaan, yang jelas dapat diterapkan pada propulsi piring terbang, setelah saya mengurai penggelapan tersebut, dan menafsirkan pernyataan tersebut secara tepat pada 1993. Saya harus menyerahkan hal ini kepada hantu-hantu, yang telah mengerjakan tugas hebat dalam menyembunyikan hubungan antara piring terbang dan satu-satunya orang yang bisa menemukannya—dan orang yang harus diakui oleh publik sebagai penemu yang berhak dan layak memperoleh penghargaan atasnya—meskipun dia tak pernah mendapat kesempatan yang adil untuk memberikan temuan besarnya kepada dunia, karena kekurangan

41 uang untuk membangun contoh mesin dengan tenaga yang cukup dikembangkan untuk membuat kita terkesan. Alasan mengapa dia tak pernah mempunyai uang adalah lantaran “bill of attainder” rahasia yang dikenakan atas namanya oleh para monopolis rakus yang khawatir akan kebebasan teknologi dan pasar ide, barang, dan jasa yang betul-betul bebas.

42

BAB 2: MENGGALI SIFAT ETER LATAR BELAKANG ADA tahun 1997, setelah bertahun-tahun penelitian dan pemikiran mengenai kualitas eter, saya memutuskan memeriksa apa yang dikatakan pihak lain, sebelum merampungkan buku ini. Beberapa material yang saya peroleh adalah informasi pihak kedua, informasi yang sampai kepada orang lain dari orang lain lagi. Saya ingin memastikan “pernyataan berulang” ini akurat. Setelah mengalami beberapa kendala, saya mengakses salinan buku klasik, History of the Theories of the Aether and Electricity, karya Sir Edmund Whittaker (edisi kedua tahun 1951 yang telah direvisi dan diperbesar, Vol. I dan II). Edisi pertama (1910) buku ini barangkali merupakan buku paling komprehensif yang pernah diterbitkan berkaitan dengan teori eter ketika beredar pada tahun 1910, tapi revisi 1951 hanya menjelaskan fisika eter “yang dapat diakui”. Edisi pertama dicetak di Skotlandia, dengan judul History of the Theories of the Ether and Electricity, front the age of Descartes to the close of the nineteenth century. Edisi kedua memasukkan “material baru” terkait mekanika quantum. Teori klasik ada di Vol I, sedangkan Vol II dan III menyajikan asal-usul teori relativitas dan quantum hingga tahun 1926. Baik edisi pertama (1910) maupun revisi (1951) tidak menyebutkan Tesla, tapi urutan kronologisnya kelihatannya telah “diputar-balikkan” dalam edisi revisi, dengan sedikit atau tak ada upaya untuk menguraikan apa sebetulnya yang dimaksud oleh para ilmuwan dengan istilah elektropulsi. Meski informasi tentang Tesla dihilangkan, terdapat banyak informasi terkait yang berharga. Dalam kata pengantarnya, Whittaker menyatakan bahwa di mana ruang kini dianggap “kehampaan”—kecuali untuk sifat gelombang elektromagnetiknya yang merambat—perkembangan elektrodinamika quantum menyebut kevakuman dengan status baru sebagai sebagai lokasi osilasi ‘zero point’ medan elektromagnetik dan fluktuasi zero point muatan dan arus listrik, serta polarisasi yang sesuai dengan polarisasi konstanta dielektris, yang non-unity (yakni yang mengandung energi). Ini

P

43 mengimplikasikan kesadaran adanya ZPR, tapi teori quantum senantiasa mengesampingkan kemungkinan fluktuasi “zero point”, sebab semua gelombang demikian selalu dianggap memiliki setengah “quantum”. Whittaker mengatakan bahwa kegagalan para pendukung teori eter untuk mengamati gerakan bumi secara relatif terhadap eter telah menyebabkan keruntuhan teori tersebut, tapi fakta menunjukkan bahwa para relativis, disokong oleh kepentingan publikasi korporat, tergesa-gesa menggali kuburan dan melemparkan kotoran ke atas mayat teori eter meski teori tersebut masih hidup, untuk alasan yang keliru. Banyak kekeliruan muncul akibat fokus kepada pendukung terlemah yang meyakini bahwa seporsi eter “diangkut” oleh bumi, dan bahwa penyimpangan optis harus diamati pada suatu titik yang jauh dari bumi, untuk eksisnya eter. Dinyatakan pula bahwa kegagalan pengamatan ini adalah “kematian” teori eter “tersebut”. Dengan mengiklankan gagasan dan pendukung terlemah dan ter-error teori eter, media mempermudah penguburan tergesa-gesa RQM atas teori eter, dan meratakan jalan untuk penerimaan relativitasme oleh publik yang mudah tertipu. Saya menyimpulkan bahwa edisi tahun 1951 buku Whittaker secara sengaja memutar-balikkan fakta penting mengenai elektropulsi, yang saya berusaha luruskan dalam buku ini untuk Anda. Saya kini merasa lebih nyaman dengan teori Tesla versi saya, dibanding yang saya rasakan sebelum membaca buku Whittaker, tapi itu lantaran saya tahu apa yang saya cari. Fakta yang saya temukan hampir sama persis dengan apa yang saya katakan dalam buku Space Aliens saya edisi kedua. Dengan menyusun ulang materi Whittaker ke dalam urutan yang lebih benar, saya menemukan banyak dokumentasi “baru” (“lama”) bahwa para ilmuwan abad 19 mengejar pengetahuan tentang elektropropulsi, dan bahwa terdapat kesamaan minat antara pemikiran ilmuwan tertentu di era tersebut dan di era saya, yang dapat menghilangkan beberapa konsep keliru mengenai apa yang mereka ucapkan, dan menunjukkan kesamaan dengan apa yang saya amati dalam banyak kesempatan mengenai perilaku “piring terbang” elektropulsif, sebab “bukti manis”-nya muncul ketika piring terbang melintasi meja makan. Tujuan saya adalah memeriksa teori dikenal yang membuka jalan untuk Tesla, untuk mengetahui apa kontribusi Tesla terhadap penemuan mereka, dan untuk menentukan apa yang terjadi sejak saat itu hingga mengaburkan, menyalah-tafsirkan, dan akhirnya menyembunyikannya.

44 Sampai bagian akhir ini, saya menyajikan untuk Anda dokumentasi dan sejarah singkat dengan fisika eter yang bersangkutan. “MOMENTUM ELEKTROMAGNETIK” J.J. THOMSON Kembali ke konsep “pengangkutan” eter, Max Planck, pelopor mekanika quantum, menuliskan bentuk teori eter ini secara sebagian, mengatakan bahwa eter pasti tak berotasi, diangkut pada kecepatan konstan selagi bumi mendekati permukaannya, dan dapat dimampatkan serta tunduk pada gravitasi seperti atmosfer. Paling banter, keyakinan Planck memperlihatkan konseptualisasi mekanis lemah, sesuatu yang tidak terduga dari seseorang yang sangat diakui begitu mahir dalam “mekanika”. J.J. Thomson (1856-1942), penemu elektron, menuliskan teori eter yang berbeda dan lebih masuk akal. Thomson berteori—berdasarkan teori awal Maxwell—bahwa konduktor bundar bermuatan yang bergerak dalam garis lurus pasti menghasilkan arus pemindahan di medium tersebut (Phil. Mag. xi [1881], p. 229). Dua belas tahun kemudian, tahun 1893, dia mengklaim telah menemukan “momentum elektromagnetik”, dia mengatakan “... di setiap satuan volume medan elektromagnetik tersimpan sejumlah momentum mekanis, berbanding dengan hasil vektor vektor-vektor magnet dan listrik” (J.J. Thomson, Recent Researches in Elect. And Mag. [1893], p. 13.). Konon Thomson juga telah mengembangkan teori pipa gaya bergerak—yang mengingatkan kembali kepada karya awal Faraday—, pada 1891 dia mengatakan bahwa struktur molekul terkait erat dengan pipa gaya elektrostatis, sementara gaya magnet dianggap sebagai gaya sekunder. Dia menyatakan bahwa “...eter sendiri merupakan kendaraan momentum mekanis, sebesar (1/4 x 3,14 x C) [DB] per satuan volume” (Phil. Mag. xxxi [1891], p. 149; Recent Researches in Elect. and Mag. [1893], chap. 1.). PERTUNJUKAN TESLA Menarik untuk dicatat bahwa “penemuan” Thomson ini, walaupun didapat menyusul spekulasi awalnya yang didasarkan pada teori Maxwell, juga muncul setelah kuliah Tesla di hadapan American Institute of Electrical Engineers di Columbia College, New York, pada 20 Mei 1891, di mana Tesla menjelaskan eksperimen (yang dijalankan dengan memperoleh terlebih dahulu penelitian Thomson) dengan verifikasi, bersama dengan demonstrasi teknik dan mesin buatannya yang mendapat frekuensi dan voltase yang menurut W. Thomson

45 (Lord Kelvin) (Inggris) terdahulu “mustahil dicapai”. Dalam hal tersebut, semestinya “para pria tua baik” di Inggris mengakui bahwa karya Tesla muncul lebih dahulu, setelah mengakui tanpa sangkalan bahwa “mereka” tidak mampu menciptakan peralatan untuk menghasilkan frekuensi yang dibutuhkan untuk menyelidiki dan memverifikasi fenomena ini melalui eksperimen. Teori J.J. Thomson, yang menghubungkan gaya eletromagnet dengan momentum dengan cara matematis dan menyatu, di atas teori, agak mengulang kuliah Tesla terdahulu di tahun 1891, terbukti melalui eksperimen awalnya, tapi teori Tesla berbeda dari teori Thomson, yang teorinya tidak tepat. Momentum elektromagnetik Thomson dapat diciptakan secara seketika hanya dengan alat Tesla, yang eksis sebelum “penemuan” Thomson, hanya di laboratorium Tesla, jadi tak mungkin Thomson dapat mereduksi teori-”nya” untuk mempraktekkan dan memverifikasinya melalui eksperimen. Meski fakta menunjukkan bahwa Thomson lebih dulu dari Tesla dalam upaya mempublikasikan teori yang sah, Tesla tak bisa mempublikasikan teorinya sebelum penyempurnaan temuannya, sedangkan yang bukan merupakan faktor bagi Thomson. Tesla adalah orang pertama yang membuktikan teorinya dengan hasil eksperimen. Tesla tetap lebih dari seorang pria terhormat dalam hal ini, sering tunduk kepada Thomson, meski Thomson kemudian berusaha secara tak jujur mengklaim penemuan arus bolak-balik dan high-frequency Tesla. Penelitian awal Thomson (Phil. Mag. xi [1881], p. 229), menyangkut konduktor bundar bermuatan dan bergerak dalam garis lurus telah membangkitkan rasa hormat Tesla dan mungkin mempengaruhi penelitiannya, tapi penemuan Tesla tahun 1884 (penemuan medan magnet berotasi) telah mendahului itu semua, dan dokumentasi menunjukkan bahwa Tesla berargumen dengan “profesornya yang terpelajar” di Graz, yang menyebut Tesla “gila” sejak hari-hari kuliahnya di tahun 1870-an, untuk membuktikannya. Pasti sangat sulit bagi Tesla untuk tetap bisu mengenai teorinya yang rampung, yang tidak bisa dia publikasikan tanpa menyerahkan teknologinya, sebelum dia dapat menyempurnakan contoh mesin untuk memperoleh perlindungan paten. Layaknya menara Wardenclyffe, berbalik dalam angin ketidaklengkapan akibat kekurangan uang, disebabkan oleh bujukan palsu untuk membangun sistem mahal yang akan menghabiskan energi dan sumber finansialnya hingga menuju kebangkrutan.

46 Berkenaan dengan momentum, saya menganalogikannya sebagai berikut: saat sebuah benda dipegang oleh lengan yang berputar atau membusur, itu mengandung pipa gaya yang berubah yang dihasilkan oleh momentum sudut. Ketika dilepaskan, itu bergerak dalam vektor garis lurus, sesuai dengan kondisi/status pipa gaya pada waktu pelepasan. Sementara dipegang oleh lengan, gaya sentrifugal dihasilkan oleh kecenderungan pipa untuk bergerak dalam garis lurus, atau setidaknya untuk meneruskan pola melintang atau kompleks pergerakan pipa yang terdapat kemudian, yang menciptakan penolakan terhadap perubahan oleh pipa di waktu tertentu. Sekali dilepaskan, “sesuatu” (pipa gaya mikrohelikal, saat terdapat kemudian) menentukan arah pergerakan dan kecepatannya, yang di kevakuman akan menjadi force-free (tak memerlukan dorongan). Fakta-fakta ini konsisten dengan “pipa gaya” Tesla (Thomson, Faraday, Maxwell), yang nanti akan saya jelaskan secara detail. Sebagian besar penelitian Thomson tahun 1881 berhubungan dengan Maxwell, dan sebelum dia, Faraday, yang pada tahun 1831 telah menyatakan bahwa pergerakan benda bermuatan elektrostatis adalah ekuivalen dengan arus, yang digambarkan sebagai pipa gaya yang dihasilkan oleh pergerakan dan momentum (Faraday, Experimental Res. Sec. 1644; Maxwell, Treatise, Secs. 768-70). Dalam perhatiannya terhadap sifat “materi berat”, Faraday menyatakan bahwa atom mungkin tak lebih dari sekadar sebuah medan gaya—listrik, magnet, dan gravitasi—yang mengeliling titik pusat, yang sepenuhnya dapat dipenetrasi (Bence Jones, Life of Faraday, ii, p. 178). Fresnel kemudian menyatakan, “Dengan mempertimbangkan penyimpangan bintang-bintang, saya cenderung meyakini bahwa eter berkilauan merembes zat semua benda materil dengan sedikit atau tanpa penolakan, mungkin sebebas angin yang menerobos pohon belukar.” Konsep Fresnel menduga bahwa eter sekeliling bumi tak terpengaruh oleh gerakan bumi, dan secara umum selaras dengan apa yang betul-betul teramati, kecuali untuk kegagalannya mempertimbangkan bagaimana medan listrik dinamis bumi mempengaruhi eter. Bersama dengan teori eter elektris padat (elastis)-nya di sekitar tahun 1831, dan teori garis gaya magnet, Faraday menganggap bahwa semua ruang telah “terisi”.

47 Wm. Thomson (A.K.A. Lord Kelvin) (1824-1907), pada usia 17 tahun, didasarkan pada pengumuman awal Faraday, memperkenalkan ke dalam ilmu matematika sebuah ide tenaga listrik jarak jauh dengan memakai eter secara terus-menerus. Pada 1846, dia menganalogikan fenomena listrik dengan elastisitas mekanis. Konsep awalnya adalah bahwa atom materi bergerak menerobos eter ‘tanpa memindahkan atau memampatkannya’ (surat, FitzGerald kepada Heaviside, 4 Feb. 1889), konsep yang kemudian diadopsi oleh Tesla ketika mengatakan bahwa eter ‘berperilaku seperti cairan terhadap benda padat, dan seperti benda padat terhadap cahaya dan panas’. Sekitar tahun 1853, Bernhard Riemann (1826-1866) mengkonsepkan eter yang menolak pemampatan dan perubahan orientasi (Ann. D. Phvs. Cxii [1867], p. 237; Riemann’s Werke, 2e Aufl., p. 288; Phil. Ma2. xxxiv [1867], p. 368). Riemann pikir penolakan terhadap pemampatan menimbulkan efek elektrostatis dan gravitasi, sementara penolakan terhadap perubahan orientasi menimbulkan fenomena magnet dan optis, tapi dia gagal mengembangkan konsep ini lebih jauh. Bagaimanapun pandangan awal Riemann ini sangat mempengaruhi para pemikir berikutnya. Dia mengkonsepkan stationary ether (eter stasioner/tak bergerak) berdasarkan asumsi yang diterima umum bahwa saat bumi bergerak menerobos ruang angkasa, kemampuan seseorang untuk melihat bintang dengan citra tetap telah menyangkal keberadaan eter dinamis. Mengenai perambatan tenaga listrik menerobos ruang angkasa, Riemann mengajukan persamaan baru di mana voltase berubah keluar dari muatan berkecepatan C, tapi dia juga gagal menindaklanjuti pertimbangan yang benar atas sifat eter, karena dia meninggal terlalu muda. Pandangan Riemann terverifikasi hampir 50 tahun kemudian, 10 tahun lebih panjang dibanding usia hidupnya. Bertahun-tahun kemudian, setelah membaca Experimental Researches in Electricity (3 Volume) tahun 1831 milik Faraday, Maxwell menyusun konsepsi mekanis medan elektromagnetik, menghubungkan ide garis gaya magnet dan listrik Faraday dengan analogi matematis Wm. Thomson, membawa konsep Faraday selangkah lebih jauh (saya selalu senang mengatakan bahwa Maxwell “menanamkan matematika pada Faraday”, karena Faraday tak mampu mengerjakan banyak persoalan matematika, meski dia diakui sebagai “filsuf eksperimen” terbesar dalam sejarah. Faraday adalah seorang pemandu untuk mantan penjilid buku asal Irlandia. Dia memperoleh pendidikan dasarnya dari

48 buku-buku yang dia jilid, dan pada usia 21 tahun menulis surat kepada profesor kimia Sir Humphrey Davy di tahun 1812 dan membuatnya begitu terkesan sehingga di musim semi berikutnya dia ditunjuk sebagai kepala Royal Institution, sisanya adalah sejarah). Semacam Mozart-nya ilmu kelistrikan, Faraday tidak seperti yang lain, dia hampir selalu benar sejak permulaan, di pertengahan, dan jauh setelah kematiannya, dengan begitu banyak observasi dan pandangan luar biasa yang dihasilkan tanpa mempelajari halamanhalaman matematika yang menjemukan, dan Maxwell beruntung telah memberi kontribusi dalam proses ini. Faraday menyatakan bahwa gaya magnet yang terinduksi pada besi hanya eksis pada besi, bernilai nol pada eter bebas eksternal, dan merupakan basis untuk induksi listrik. “Pemindahan listrik pada zat dielektris” Maxwell analogis dengan induksi B magnet, yang dia katakan mungkin memiliki harga berbeda dari nol sekalipun pada eter bebas. Menurut Maxwell, terdapat pemindahan (yakni pergerakan listrik dari posisi setimbang) di mana pun terdapat tenaga listrik, baik ada ataupun tidak ada “benda materil” (dengan demikian mengangkut pemindahan listriknya ke dalam eter (Maxwell, Scientific Papers i, p. 451; p. 526). Terpikir oleh saya bahwa karena bumi dan benda “diam” di atasnya berada dalam gerakan seragam (atau gerakan yang berubah secara seragam) berkenaan dengan eter stasioner, bahwa terdapat perbedaan pemindahan listrik eter di ruang dalam benda padat dan ruang dalam eter bebas, disebabkan adanya polarisasi eter oleh medan listrik bumi, dan perbedaan konstanta dielektris antara kedua ruang tersebut. Saya menyimpulkan dari ini bahwa pergerakan konstan benda menerobos ruang penuh eter stasioner, mengangkut muatannya, menciptakan arus pemindahan. Maxwell menggambarkan garis gaya magnet Faraday (vektor induksi magnet) sebagai kecepatan cairan tak termampatkan (incompressible fluid), berdasarkan gagasan Faraday bertahun-tahun sebelumnya bahwa mungkin terdapat “kondisi dinamis” yang serupa dengan arus listrik, dan bahwa ‘garis fisik gaya magnet merupakan arus’ “cairan” ini. Ini selaras dengan “kondisi dinamis” medan listrik Faraday ’yang diangkut’ oleh bumi, ekuivalen dengan arus, menghasilkan gravitasi dan medan magnet bumi, akibat efek terhadap eter stasioner di medan listrik dinamis bumi. Ini juga mengimplikasikan bahwa garis gaya magnet adalah reaksi “setara dan berlawanan” terhadap arus listrik sebagaimana dinyatakan Faraday, dan sebaliknya, meskipun medan magnet

49 lebih merupakan efek sekunder arus listrik. Bagaimanapun, medan magnet sama pentingnya, dalam menghasilkan gerakan berotasi yang diberikan kepada listrik, yang bertanggung jawab atas “pipa gaya” mikrohelikal yang menghasilkan momentum yang mempertahankan gerakan perpetual benda angkasa di alam semesta, dan selamanya memandu arus listrik menerobos eter. Dan ini juga terdengar sangat mirip teori Tesla. GERAKAN KOSMIK DAN MOMENTUM LOKAL Bumi mengorbit matahari dengan kecepatan kira-kira 18,5 mil per detik (66.666 mil per jam). Tata surya mengorbit pusat bima Sakti secara jauh lebih cepat, dan Bima Sakti mengorbit Awan Magellan jauh lebih cepat, dan seterusnya. Hirarki kecepatan ini meningkat mulai dari bulan, bumi, Milky Way, dan lain-lain, meskipun ini relatif tak signifikan dibanding kecepatan elektromagnetik, sebab gerakan gaya bersifat time-relative. Secara keseluruhan, polaritas dan kecepatan bumi terhadap eter terus berubah menurut rotasinya, posisi orbit, dan peredaran galaksi. Saat berada di antara matahari dan pusat Bima Sakti, contohnya, bumi bergerak lebih lambat dibanding saat menuju “keluar”. Ketika bumi berotasi setiap hari, polaritas gerakannya menerobos eter berotasi 15,2 derajat per jam, dengan kecepatan rotasi permukaan saat di khatulistiwa kira-kira mencapai 1.041 mil per jam. Perubahan polaritas yang berketerusan ini begitu bertahap sehingga tak bisa dirasakan, tapi mungkin berkontribusi terhadap pemodulasian gaya gravitasi (dan mungkin bahkan mempengaruhi keadaan emosional kita!). Menurut W.B. Morton (Phil. Mag. xli [1896], p. 488), peningkatan muatan benda meningkatkan “massa virtual”-nya, yang pada gilirannya meningkatkan usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkannya sebesar 2e2/3ac2. Ini adalah koreksi terhadap angka J.J. Thomson. Kasus demikian mengisyaratkan sebuah dinamo yang terdiri dari bola-bola konduktif tersekat besar di ujung tangkai, yang secara bergantian di-charge (dialiri muatan) dan di-discharge (dihentikan dari pengaliran muatan) untuk meningkatkan dan menurunkan massa bola, sehingga merotasi tangkai. Tapi kemungkinan ini tampak seperti fantasi, sebab “peningkatan usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan bola” (dalam teori Thomson) berkaitan dengan peningkatan penolakan terhadap penetrasi oleh eter, yang disebabkan oleh kehadiran muatan tambahan, yang menurut Faraday menciptakan efek “sangkar Faraday” yang menghalangi masuknya garis gaya magnet. Tanpa garis gaya

50 magnet—atau dengan garis gaya yang tertahan atau kurang—perotasian pipa gaya oleh medan magnet akan kurang atau berhenti, mengakibatkan penyusutan atau penghapusan momentum. Proposisi ini memberi cukup bahan untuk dipikirkan. Andaikan Tesla terus meningkatkan muatan bumi dengan alat temuannya, dia mungkin telah menanggalkan tempo bumi, memperlambatnya, dan mungkin menyebabkannya mengeluyur ke arah matahari. Sadar akan fakta ini, dia kemudian menandainya dan bahkan menggolongkannya sebagai kemungkinan teknis di masa depan, yang juga menguatkan pengembangannya di bidang elektropulsi, jika seseorang telah memperhatikan. MOMENTUM LOKAL DAN PERGERAKAN ANGKASA Momentum adalah sesuatu yang aneh. Jika sebuah benda bergerak secara relatif terhadap bumi, momentumnya menuju ke arah gerakan, tapi saat benda bertumpu di sebuah lokasi di bumi, dia masih memiliki momentum sepanjang gerakan pokok lokasi tersebut terhadap eter. Gerakan ini campuran, tetapi momentum pokok benda sesungguhnya merupakan vektor yang melambangkan semua gaya yang beraksi terhadapnya. Bumi berotasi dengan kecepatan 1.041 mil per jam di khatulistiwa, jadi di situlah momentum berada, tapi kecepatan dan jalur orbit bumi di sekeliling matahari mengandung arti bahwa jalur umum bumi menuju ke arah orbitnya. Meski permukaan berotasi bumi, bagi seorang pengamat, tampak sedang bergerak terbalik dari arah gerakan orbitnya dalam periode satu hari, bumi senantiasa bergerak menuju jalur orbitnya karena kecepatan orbitnya (lebih dari 66.666 mil per jam) lebih besar daripada kecepatan rotasinya. Yang dilakukan oleh rotasi tersebut adalah secara periodik mengurangi dan meningkatkan kecepatan “lokasi” kita di permukaan bumi, dan secara gradual merotasi orientasinya sebanyak satu kali setiap 24 jam, sementara bumi bergerak di ruang angkasa. Dengan momentum dan gerakan campuran— bumi, tata surya, Bima Sakti, dan lain-lain—kita memiliki pola gerakan yang lebih kompleks, dan karena benda berada dalam gerakan konstan, campuran, gradual, dan selalu berubah secara relatif terhadap eter, beberapa efek menarik pasti dijumpai. Efek ini bukan, seperti digambarkan oleh hukum Newton, disebabkan oleh gaya tarik yang beraksi di kejauhan, menerobos ruang angkasa hampa.

51 Disebabkan oleh perubahan orbit dan rotasi yang relatif gradual berkenaan dengan gerakan bumi terhadap medan eter, gaya “eksternal” (“gravitasi”) relatif kecil harus selalu hadir supaya hukum Newton dapat berlaku meski pada level deskriptif belaka, kecuali untuk fenomena eter lokal (yang nanti akan saya jelaskan lebih jauh) yang menjamin gerakan perpetual force-free, meskipun ada efek gravitasi. Meski saya sependapat dengan bagian teori Einstein yang mengatakan bahwa gravitasi bukan disebabkan oleh aksi langsung suatu objek terhadap objek lainnya, saya tak sependapat dengan bagian yang mengatakan bahwa itu disebabkan oleh benda yang “melilit” ruang di sekitarnya dan “melengkungkannya”. Tanpa eter, tak ada yang dilengkungkan, dan dengan eter, tak ada teori Relativitas. Di awal tahun 1995, sebagai pertukaran salinan buku Space Aliens, saya menerima salinan buku The Big Bang Never Happened karya Eric Lerner, dan saya senang saat menemukan ada beberapa orang dalam dunia akademis fisika (atau astrofisika) yang menambah sebagian pandangan saya tentang Teori Big Bang, walaupun mereka tidak sejauh saya dalam mengatakan bahwa teori tersebut dibuat dan dipromosikan oleh para monopolis energi yang pemaksa, dengan maksud meniadakan free energy yang bisa didapat dari eter, disebabkan oleh apa yang saya sebut “Hukum Kekekalan Gerakan Perpetual” Buku Lerner juga menyegarkan saya, belum lagi bermanfaat dalam memetakan beberapa ide saya mengenai skala yang lebih kosmik. Pahlawan Lerner yang tak diakui itu adalah Hannes Alfven, seorang astrofisikawan dan kosmografer asal Norwegia, yang “pemakaman akademis”nya oleh para Relativis dibalikkan pada tahun 1970 oleh Hadiah Nobel yang dianugerahkan kepadanya atas pengembangan magnet-hidrodinamika serta konsep garis beku gaya magnet, sebuah teori yang kemudian sebagian disangkal oleh Alfven sendiri. Alfven mengganti kata “eter” dengan “plasma”, dan sangat tidak setuju dengan penyalahgunaan teori matematika oleh para Relativis, yang menurutnya ‘pasti senantiasa menjadi pelayan pemahaman dan observasi fisika, ketimbang menjadi penguasanya’. Dia mengklaim bahwa arus raksasa yang menerobos ruang angkasa, dari matahari menuju planetplanet, di sepanjang garis gaya magnet, sebetulnya mentransfer momentum sudut ke planet-planet. Penemuan ini, bersama dengan penelitiannya mengenai peristiwa MHD kosmik, menjadikan penelitian Alfven sangat dekat dengan Teori Gravitasi Dinamis Tesla.

52 Keberadaan buku-buku seperti milik Lerner tersebut merupakan perkembangan positif, yang melambangkan perbedaan pendapat yang tidak bisa ditolerir oleh para Relativis. Teori Big Bang sedang mengalami kemunduran Di kalangan para ilmuwan, meskipun terdapat propaganda palsu NASA di pers dan media massa yang berupaya untuk mempertahankan dan menyokongnya. Saya merekomendasikan buku Lerner, meski dia tak pernah memberi dukungan tegas terhadap teori eter, tapi dia berani menantang Relativitisme dan kosmologi Big Bang. Arah aktual yang diambil oleh lokasi tertentu di bumi melintasi alam semesta adalah lebih kompleks dibanding lokasi yang ada di matahari, sebab bumi melambangkan peredaran kecil dalam peredaran lebih besar. Relatif terhadap medan eter, seluruh gerakan tata surya dan Bima Sakti yang saling terkait membawa lokasi kita di bumi dalam garis bergelombang, yang di sepanjangnya kecepatan kita terhadap eter melaju dan melambat secara periodik. Prinsip momentum yang sama yang berlaku pada kosmos pasti juga berlaku pada gerakan benda lokal, kecuali bahwa efek tersebut didistorsi oleh kehadiran medan listrik, magnet, dan “gravitasi” bumi. Yang disinggung Alfven dalam penemuan (yang tak diakui) arus listrik dan magnet raksasa yang menerobos ruang angkasa, mirip dengan agen gaya tak diakui yang juga berlaku pada skala lokal. Ketika planet kita terlempar di ruang angkasa dengan kecepatan 70.000 mil per jam, dan kita bersamanya, terdapat hal-hal penting yang terjadi pada skala super-mikroskopis, yang memainkan peranan serba penting dalam panorama raksasa ini. Pertanyaan besarnya—yang diusahakan dikubur secara prematur oleh penemu kosmografi Big Bang—adalah bagaimana segala sesuatu dapat bertahan dalam gerakan perpetual di bawah teori Relativitas, tanpa melanggar hukum kekekalan energi...dan juga dengan demikian membuktikan ketidakbenaran teori Relativitas? Teori-teori Tesla yang terlahir mati masih menyedak kerongkongan mereka, bersama dengan teori Alfven, jadi mereka ingin menyembunyikan semua teori pesaing, dan mengabadikan diri mereka sendiri dalam sejarah ilmu pengetahuan sepanjang masa. Metode mereka adalah mempabrikasi skenario di mana satu ledakan raksasa awal merupakan ‘pangkal’ dan segala hal yang kita lihat sekarang ini tak lain hanyalah efek yang pada akhirnya akan “habis”, seperti mobil yang kehabisan gas.

53 Ide yang terlewatkan adalah bagaimana proses-proses alam semesta terus-menerus terperbaharui. Melalui hubungan saling mempengaruhi antara materi dan gaya kuat dan gaya lemah alami, gerakan perpetual terkekalkan. Gaya kuat mengatasi gaya yang lebih lemah. Radiasi kosmik berjalan menerobos eter, hingga bereaksi dengan plasma, membentuk materi. Ketika materi berkonsentrasi, gayanya juga berkonsentrasi. Dalam kontak dengan materi lain yang kurang berkonsentrasi, gaya kosmik kuat di ruang yang ditempatinya terlepas, menghasilkan transmutasi dan akhirnya semakin banyak radiasi kosmik, yang berjalan menerobos ruang angkasa hingga diserap dan dikonversi oleh plasma atau massa lainnya, menjadi semakin banyak massa atau radiasi berfrekuensi lebih rendah, dan proses ini terus berlangsung, tanpa akhir. Para pemikir kaku harus memiliki jawaban sederhana terhadap pertanyaan “dari mana materi berasal”, “ke mana materi menuju”, “apa tujuan kehidupan”, “apa yang membuat segalanya tetap berjalan”, dan lainnya. Terkadang kita harus menerima kenyataan, dan membuang teori-teori palsu yang berupaya memberi kita jawaban sederhana atas apa yang harus kita akui tidak kita ketahui, atau mesti mempertimbangkan beberapa pertanyaan yang terlalu bodoh untuk diajukan. Fakta-fakta menyangkut eksistensi materi universal, gaya, jarak besar, benda dan peristiwa masif, dan gerakan perpetual adalah “hukum pertama” atau dasar yang tak dapat dikurangi lagi mengenai realitas, yang harus kita terima sebelum kita bisa maju dengan menjawab pertanyaan khusus yang terkait dengan aspek-aspek eksistensi yang lebih berguna. Karena kecepatan orbit bumi mengelilingi matahari lebih besar dibanding kecepatan rotasi bumi, lokasi kita di bumi tak pernah bergerak “terbalik” terhadap eter. Karena kecepatan orbit Bima Sakti lebih besar dibanding kecepatan orbit tata surya atau kecepatan rotasi bumi, lokasi kita di bumi terus-menerus berada dalam jalur “bergelombang-gelombang” (wavywavy) di mana kita mencepat dan melambat selama peredaran singkat satu hari, sementara bumi bergerak dalam jalur bergelombang selama peredaran 365 hari, begitu seterusnya. Masih ada peredaran gerakan yang lebih besar selama periode waktu tertentu, di mana tata surya mengorbit Bima Sakti, Bima Sakti mengorbit Awan Magellan, dan seterusnya. Sebagaimana bisa dilihat dari gerakan peredaran ini, alam semesta adalah sistem tak terbatas berisi sistem-sistem saling berkaitan yang bergerak dengan presisi mirip

54 gigi/persneling, ketimbang dengan pola ledakan ala Big Bang. Gerakan alam semesta adalah pola peredaran lingkaran (atau elips) yang rapi, di dalam lingkaran-lingkaran, melambangkan osilasi mekanis yang terkait dengan osilasi elektromagnetik lebih kecil dan lebih besar. Pengecualian untuk ini— ledakan kosmik berkala, seperti ledakan supernova—adalah pengecualian yang membuktikan kebenaran aturan ini ketimbang menyanggahnya. Bahkan kadang-kadang komet mengikuti pola peredaran, sementara puing-puing peristiwa kosmik akhirnya membentuk pola-pola. Meski menurut skala kita ledakan semacam itu berukuran raksasa, menurut skala kosmik itu seperti riak kecil di kolam, dan ini tidak boleh membiaskan perspektif kita. Jika pekan lalu teleskop berkendali jarak jauh—seperti teleskop Hubble— memperlihatkan sebuah gerakan yang manakala dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya beberapa tahun lalu mengindikasikan pergerakan menjauh dari titik jauh di semesta, ingatlah bahwa ini hanya observasi terhadap pergerakan yang merupakan bagian dari pola osilasi jauh lebih besar dalam periode waktu jauh lebih lama, di mana pergerakan tersebut kemudian akan terlihat sedang menuju arah lain, dari sudut pandang kita, jika kita bisa melakukan observasi jutaan tahun atau lebih di masa depan. Dikarenakan pola memutar gerakan tersebut yang kita amati dalam hubungannya dengan bumi saat ini, serta struktur-struktur lebih besar di “lingkungan kita” di alam semesta, kita mempunyai alasan bagus untuk percaya bahwa semua gerakan semacam itu merupakan peredaran, dan untuk memperhitungkan waktu ketika penampakannya akan sungguh berbeda. Teori bahwa bumi dan benda angkasa lainnya merupakan hasil peristiwa Big Bang adalah menggelikan. Alam semesta tidak memiliki umur, sebab ia telah senantiasa eksis, dan akan senantiasa eksis. Semua teori tentang bagaimana planet-planet “tercipta”, adalah keliru. Bentuk kehidupan tak hanya harus eksis pada satu waktu di Mars, tapi di semua planet dan bintang pada suatu waktu. Kenyataannya, planetplanet tumbuh dari benda kecil sebagai akibat dari bentuk kehidupan, yang mengkonversi radiasi antarbintang menjadi massa padat. Kita tak perlu menggali kedalaman bumi, atau sebaliknya membuat bukti langsung, di mana kita takkan menemukan materi yang di masa lalu merupakan bagian benda hidup. Tentu saja teori ini membuat planet ini “terlalu tua” bagi para Big Banger, karena planet akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kondisinya yang sekarang, dan akan menyingkirkan “kalender” mereka—yang

55 dipakai oleh pendeta tinggi “Big Bangery” untuk menetapkan “tanggal kelahiran” bumi—. Sebagai contoh, salah satu komponen klorofil adalah besi. Besi bersama dengan endapan karbon dan unsur lainnya dihasilkan dari fotosintesis. Jika lapisan bumi, setebal ribuan kaki atau bahkan mil, tersusun dari sisa kehidupan binatang dan tumbuhan yang membusuk dan bermetaforfosis, biomassa awal melambangkan konversi radiasi lewat fotosintesis menjadi banyak unsur dan mineral yang menyusun lapisan tersebut, yang dapat dengan mudah ditelusuri dari proses ini, seperti besi, kalsium, fosfor, sulfur, nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan helium. Unsur-unsur semacam itu berakumulasi lewat tenaga bentuk kehidupan yang digerakkan secara kosmik. Mungkin terdapat konstanta proporsionalitas matematis universal antara bentuk kehidupan dan bentuk anorganik. Eter, medium yang menghantarkan ZPR, dapat dikonversi menjadi suatu bentuk materi atau energi. Sangat mungkin bagi kita untuk mengendapkan suatu unsur dari eter, menggunakan teknologi yang benar. Eter mengandung blok penyusun “materi padat”, yang buktinya memperkuat kemungkinan ini. Nikola Tesla akhirnya menyadari penggunaan eter dalam penemuan “gaya penggerak sangat besar”-nya. Teknologi elektropulsi Tesla dapat bekerja, dan itu lebih penting daripada membelah rambut...atau atom. Hanya eter yang terkait dengan momentum yang dapat menjelaskan gaya propulsi sebesar itu, seperti yang pernah saya amati pada tahun 1953. Gaya propulsi ini eksis di alam, yang di tangan manusia menjadi pasal kemauan, jika kita bisa mengetahui proses fisika dalam mengumpulkan dan memanipulasinya. Dari laju dan cara akselerasi, bersama dengan massa kapal yang saya amati, jelas terlihat seluruh volume bahan bakar kapal, jika diisi dengan bahan bakar jet atau roket konvensional, akan habis dalam 3 detik untuk melaju sampai kecepatan kira-kira 9.000 mil per jam dan menghilang di kejauhan, kecuali dengan keberadaan teknologi Tesla yang secara elektromagnetis dapat menghapuskan kelembaman dan mengumpulkan momentum baru secara seketika. Apa itu kelembaman? Kelembaman adalah momentum yang dimiliki benda ‘diam’ karena ia berada dalam kondisi gerakan seragam, namun bagi kita terlihat diam. Teknologi Tesla memanfaatkan interaksi elektromagnetik,

56 yang 1040 kali lebih besar dari gravitasi, untuk menciptakan “gaya penggerak sangat besar” yang secara instan memprogram ulang atom dan molekul kapal dengan pipa gaya mikrohelikal baru di sepanjang trayektori baru, dan menghancurkan “memori” pipa gaya yang menghasilkan kelembaman/ momentum sebelumnya. Elektropulsi adalah proses “tanpa energi” di mana energi yang eksis di lingkungan—”gravitasi” dan momentum—diatasi dan diganti oleh gaya elektromagnetik yang secara alami lebih kuat, untuk melakukan sejumlah besar usaha selama waktu yang tertentu, yang secara teoritis adalah usaha 1040 kali lebih besar, memanfaatkan “input energi” yang kecil untuk memicu perubahan. Jika “energi” adalah “kemampuan untuk melakukan usaha”, dan “usaha” adalah “gerakan massa menempuh suatu jarak”, maka gaya yang lebih kuat akan melakukan lebih banyak usaha dalam periode waktu tertentu. Perubahan bentuk energi dari gaya lemah menjadi kuat (yang eksis di lingkungan) memanfaatkan “energi lingkungan” untuk melakukan lebih banyak usaha dengan cara yang baru. Proses yang memungkinkan elektropulsi adalah dinamisme alam semesta, yang secara alami mempertukarkan gaya lemah dan kuat untuk mempertahankan gerakan perpetual, di mana setiap momentum yang hilang disuplai ulang oleh ZPR.

57

BAB 3: OBSERVASI

D

ENGAN teori Tesla dan latar belakang penelitian dan teori lama yang untuk sementara ditahan terkatung-katung, mari kita cermati apa yang telah diteliti oleh saya sendiri maupun orang-orang yang dikaitkan dengan diri saya. Apa yang mulai saya amati pada 1946, dan sejak saat itu terus berlanjut, adalah mesin-mesin terbang elektropulsif buatan manusia yang dapat melayang-layang, berbentuk kecil, terbang dengan kecepatan tinggi tanpa berjauhan, dan melaju hampir bersamaan hingga kecepatan 9.000 mil per jam tanpa menghasilkan suara terdengar atau dentuman sonik. Kapal yang pernah saya lihat pada tahun 1953 di siang bolong, melayang-layang sekitar 250 kaki di atas permukaan tanah, di jarak 300 kaki dari tempat saya berada, berpresesi (precession4) pada sudut tinggi—sekitar 45 derajat—dengan laju putar rendah yaitu sekitar 2 presesi per detik. Sesaat setelah saya melihatnya, kapal tersebut mulai menjauh ke arah barat, melaju cepat hingga 800 mil per jam, dan pada saat itu melakukan dua putaran persegi—satu putaran siku-siku lurus ke bawah dan satu putaran siku-siku kembali ke level terbang—kemudian melaju hingga titik terjauh di atas ufuk dalam waktu 3 detik. Konstruksi kapal tersebut seperti 2 buah mangkuk baja anti-karat berdiameter 50 kaki yang digabungkan menjadi seperti kulit kerang. Kapal itu memiliki “punggung” konsentris—lekuk selebar sekitar 1 inchi di atas permukaan—yang membuat separuh bagian bawahnya tampak seperti mangkuk “logam berputar” raksasa, saat berpresesi bersama sinar matahari yang menimpa permukaan logamnya yang terang. Pada saat itu matahari berada sekitar 10 derajat di atas ufuk. Ketika berputar, ia mengeluarkan korona elektris berkilauan “berwarna pelangi”, seperti permukaaan logam yang dialiri arus Tesla bervoltase tinggi. Pada bagian bayangan sebelah bawah kapal (akibat cahaya matahari), sementara kapal berpresesi, terlihat sinar inframerah yang ‘berawan’ dan lembut, yang mengindikasikan kemungkinan adanya gelombang mikro, sedangkan korona “pelangi” umum tampaknya berasal dari listrik bervoltase 4

Pergerakan lambat poros sebuah benda berputar mengelilingi poros lain—penj.

58 tinggi. Saat kapal itu mulai melaju, korona pelangi membentuk jejak asap (trail) berkilauan di belakang kapal, yang juga menunjukkan “tekstur” garisgaris pada jejak tersebut yang tampaknya mengindikasikan frekuensi getaran. Karena garis-garis tersebut terlihat berpisahan “sekitar” 5 kaki pada kecepatan “kira-kira” 200 mil per jam, frekuensinya mungkin sebesar 60 putaran per detik—frekuensi yang sangat rendah, dengan getaran berjarak 5 kaki muncul pada seperempat panjang gelombang. Perkiraan kasar ini didasarkan pada seperti apakah “200 mil per jam” dari titik yang menguntungkan. (Catatan: Di masa Tesla, “gelombang mikro” adalah gelombang yang berukuran beberapa kaki atau inchi saja, seperti gelombang yang Tesla ukur berasal dari bumi, saat dia menjalani Colorado Springs Experiments tahun 1899). Frekuensi “internal” yang mungkin digunakan bersama kapal ini—gelombang panjang yang mempenetrasi, diorientasikan sesuai arah laju, untuk mempolarisasikan “pipa gaya” yang dibutuhkan bagi gaya propulsi untuk beraksi terhadap eter— tampak dari luar seperti efek bergetar yang diilustrasikan oleh ruang 5 kaki yang tertinggal pada jejak ion berkilauan. Sesuai dengan perilaku yang teramati, sistem elektro-propulsi terlihat mengumpulkan kelembaman dan momentum secara seketika melalui cara atom internal, sesuatu yang normalnya menciptakan masalah akselerasi dan pembelokan, tapi diatasi oleh sistem tersebut sebagaimana ditunjukkan oleh bukti putaran persegi siku-siku. Sistem ini tampaknya hanya memiliki sedikit urusan dengan “gravitasi”, meskipun terungkap juga bahwa gravitasi rupanya disebabkan oleh jenis mekanisme elektromagnetik yang sama. Pengamatan ini dilakukan begitu saja, sebagai bukti fakta tertentu menyangkut sifat-sifat eter, gravitasi, kelembaman, momentum, dan “elektropulsi”. Saya telah mengamati keseluruhan skuadron piring terbang di malam hari, antara tahun 1947-1953; pada waktu-waktu itu saya tidur di luar rumah, di halaman belakang. Skuadron tersebut muncul di langit kota kami dari arah New Mexico (sekitar 10 mil dari perbatasan selatan New Mexico), dan pergi kembali ke arah tersebut setelah melakukan beberapa manuver. (Catatan: Kapal itu termasuk dalam penampakan tahun 1953 yang terbang dari arah timur, menuju ujung utara Ft. Bliss, dekat El paso, Texas. Ft. Bliss merupakan lokasi Markas Pusat U.S. Army Ordinance, dimana Wernher von Braun ditunjuk sebagai direktur penelitian pada musim panas 1945. Markas tersebut kemudian pindah, bersama dengan pangkalan utama operasi von Braun, ke Redstone Arsenal, Alabama, sekitar tahun 1951).

59 Skuadron piring terbang di malam hari itu berputar dengan sudut 30 derajat atau kelipatannya (30, 60, 90, 120, 180, dan seterusnya). Itu berarti mereka memiliki sistem kontrol dan navigasi yang sama dengan piring terbang Jerman tahun 1943 yang memakai Peiltochterkompass. Pengamatan saya, bersama dengan semua informasi yang tertulis pada Peiltochterkompass, serta analisis terhadap perangkat tersebut sendiri, mengungkapkan banyak sekali hal tentang “Kreisel Teller- p2” Jerman dan sistem propulsinya: 1. Kapal tersebut digerakkan secara elektrik; 2. Sistem propulsi menciptakan medan listrik di sekitar kapal tersebut yang mengharuskan pengembangan kompas dan sistem pedoman kelembaman, sebab kompas magnet takkan berguna lantaran adaya efek “sangkar Faraday”; 3. Kapal tersebut berbentuk cakram sirkuler, yang berputar ke 12 arah keliling kompas, plus “ke atas” dan “ke bawah”; 4. Kapal tersebut menggunakan master gyro-compass (“Meisterkreiselkompass”) yang diarahkan secara horizontal, disesuaikan untuk lepas landas lurus ke utara, sedangkan kerangka referensi untuk menavigasikan kapal menggunakan slave compass elektromagnetik, yang terinterkoneksi dengan stepping switch yang juga menggerakkan elektroda propulsi dwikutub kapal; 5. Sistem tersebut meniadakan efek normal gravitasi, kelembaman, dan momentum, serta secara instan mengumpulkan momentum ke arah yang diinginkan, tanpa mengganggu operasi master-gyro (yang terus mempertahankan arahnya selama penerbangan) disebabkan adanya kelembaman/momentum ‘internal’ pada cangkang luar kapal; 6. Putaran instan itu memperlihatkan adanya eter tak termampatkan yang secara utuh terkunci dengan massa dalam fenomena kelembaman, momentum, dan gravitasi. Sejak penampakan kapal di siang hari tahun 1953, saya telah melihat banyak kapal elektropulsif lainnya, tapi salah satu penampakan terbaik yang saya lihat adalah ketika saya berendam air panas saat malam diterangi sinar bulan.

60 RUB-A-DUB-DUB, TUJUH ORANG DALAM BAK AIR PANAS Pada Rabu malam, 24 Januari 1996, sekitar pukul 19.00, saya berendam air panas dengan 7 orang lainnya, di Ten Thousand Waves Japanese Bath House, yang terletak di lereng selatan Pegunungan Sangre de Christos, distrik Hyde Park, di atas Santa Fe, New Mexico. Ketika saya berendam, perbincangan antara saya dan suami-istri asal Denver mengeluyur dari topik tentang bahaya flouride ke pertanyaan, “Apa kegiatan Anda saat ini?”, saya menjawab, “Saya menulis beberapa buku”. Saat ditanya tentang apa yang telah saya tulis, saya menjawab, “Sebuah buku berjudul ‘Space Aliens from the Pentagon’”. Seorang wanita di sebelah kanan saya berseru, “Saya memiliki buku Anda. Saya teman Alex dan Rex. Saya sangat menyukai buku Anda, begitu juga mereka.” Saya berterima kasih padanya dan lalu kami saling memperkenalkan diri, dan saya berkata, “Saya hampir selalu melihat piring terbang setiap kali saya berada di sini saat malam...dan sebagai fakta, ada satu di atas sana” (sambil menunjuk kapal kelap-kelip yang terbang perlahan sekitar 15 derajat di arah timur menuju bagian kiri bawah bulan sabit, pada jarak kira-kira 10.000 kaki dari kami). Seseorang di seberang bak pemandian berteriak, “Wow, itu pesawat”, kemudian saya merespon, “Ada satu lagi...kalau mereka adalah pesawat, mengapa berhenti? Cahaya kelap-kelip menutupi cahaya utamanya. Mata terasa sakit akibat kilasan cahaya, dan tak ada waktu untuk pulih kembali sebelum kilasan berikutnya. Ketika bergerak lebih cepat, cahaya mereka lebih terang, itulah alasannya kenapa mereka bergerak begitu pelan sekarang.” Sesaat setelah saya berkata, kapal yang tidak bergerak di sebelah kiri berhenti mengeluarkan kilasan, dan pergi menembus gelap, memancarkan bentuk hijau seperti lapangan futbol yang dikelilingi lintasan lari. Di sekeliling “lintasan” terdapat bidang gelap, dengan korona ungu di bagian luarnya, dihasilkan oleh gulungan (coil) Tesla. Saya bisa melihat lekukan bagian bawahnya ketika kapal bergerak, terbang dalam lingkaran besar, saya mengikutinya dengan mengulurkan tangan dan jari telunjuk saya, dan rekan saya di bak mandi mengerling takjub. Berikut adalah gambar hitam-putih yang saya buat berkenaan dengan piring terbang tersebut, dilihat dari bawah:

61

Kapal itu kembali ke titik tolaknya, menyorong hingga berhenti, dan mulai mengeluarkan kilasan lagi. Ini terjadi selama kira-kira 10 detik. Karena kapal tersebut berukuran sekitar ½ sampai ¾ inchi di kejauhan (sekitar 2 kaki), pada jarak 10.000 kaki, ia memiliki panjang 400 kaki dan lebar 250 kaki. Karena diameter lingkaran dari atas ke bawah sekitar 30 derajat, kecepatannya sekitar 2.000 mil per jam (tidak membuat saya terkejut, sebab di tahun 1953 ketika berada di halaman belakang rumah saya pernah melihat kapal dengan kecepatan minimal 9.000 mil per jam saat ia pergi). Saya hampir tidak melihatnya, karena saya tidak mengenakan kacamata, dan karena kapal itu terlihat telah “di-stealth-kan”—dirancang agar tersembunyi oleh langit malam, dengan mengontrol emisinya supaya berwarna ungu dan hijau gelap, agar lebih sesuai dengan paduan dan tingkat cahaya di langit malam. ‘Rahasia’ utamanya adalah perbedaan warna. Teman-teman di bak mandi—yang sebagian besar tak mengenakan kacamata—bisa melihatnya dengan jelas dibanding saya, tapi mereka takkan

62 melihatnya jika saya tidak menunjukkannya. Saya sendiri mungkin tidak akan melihatnya, kalau tidak mengamati kapal kelap-kelip tersebut sebelumnya, dengan bulan yang begitu dekat di atas, menghasilkan cahaya penerangan (back-lighting) yang membantu saya melihat siluet gelap saat kapal itu mengembang. Lagipula, alasan saya melihatnya adalah berkat kondisi prasadar saya. Saya takjub akan ukurannya yang besar, karena, ketika mengeluarkan kilasan, kapal itu tampak jauh lebih kecil. Ketika saya berpaling ke sisi lain bak mandi, orang yang berteriak tadi sudah menghilang. Pemandangan piring terbang rupanya terlalu berat bagi orang tersebut. Andai para kru piring terbang mendengar ucapan saya, penampakan mereka mungkin akan lebih tepat waktu. Bravo! Apakah mereka juga memiliki suatu software komputer yang bisa membaca gerakan bibir? Menurut teori saya, pemerintah memilih lokasi tersebut untuk melakukan suatu “ujicoba” karena adanya sejumlah bak pemandian pribadi yang terbuka ke langit malam, ditempati oleh pasangan telanjang yang sedang saling bercumbu, siap untuk direkam oleh mereka. Saya perhatikan mereka menjual video rekaman di kalangan mereka sendiri, alasannya adalah untuk “...menjaga rahasia”, untuk menghindari penuntutan. Itulah pertama kalinya saya melihat tipe green-glowing yang dilaporkan bertahun-tahun lalu oleh astronom Clyde Tombaugh, penemu planet Pluto. Kesempatan di bak mandi itu adalah demonstrasi teknologi piring terbang paling jelas kedua kali yang saya saksikan. Jika saya tidak memperhatikannya, tak ada dari kami yang akan melihat sesuatu yang menakjubkan, kecuali wanita di sebelah saya yang menyukai buku saya, dan ia menjadi pesaing kuat bagi piring terbang. Secara kebetulan, bentuk payudaranya mungkin adalah “bentuk alami paling sempurna untuk desain piring terbang”. Hmmmm... mungkin kapal “berbentuk cerutu” didambakan oleh wanita. Tipe “greenglowing” sepertinya adalah hasil penelitian yang didesain untuk menjadikan kapal kurang terlihat di langit malam, sebab model awal—seperti “foo-fighter” (“Fliegende Schildkrote” [“Flying Turtle”] dan “Kugelblitz” [“Ball Lightning”])— berpijar terang. Desain bujur (dibedakan dari piring terbang sirkuler atau ‘peripheral’) bergerak dengan “tipe linier”. Menurut seorang teman yang ahli dalam spektografi, korona hijau mengindikasikan penyerapan atom (atomic absorption), yang saya duga sebagai teknologi ‘stealth’ yang digunakan untuk menyembunyikan spektrum cahaya putih. Dia menganggapnya lapisan berbasis sodium, sedangkan saya menganggapnya berbasis chromium, karena

63 terlihat berwarna hijau veridian (“chrome”). Hijau ‘mendung’ lembut tersebut juga mengindikasikan korona positif, berbeda dari korona (ungu) negatif ‘berambut’ di sekeliling bagian luar. PERBANDINGAN DENGAN PENAMPAKAN LAIN Penampakan di pemandian air panas itu tidak jelas, tidak dalam “jarak dekat”, dan bukan di “siang bolong”, tidak seperti penampakan bagus pertama yang saya lihat pada suatu sore cerah di akhir musim panas di West Texas tahun 1953, 300 kaki tepat di atas halaman belakang rumah kami di Kermit, Texas, ketika keluarga dan teman-teman sedang mengadakan pesta es krim. Saya adalah orang terakhir—di antara keluarga dan tetangga—yang melihat penampakan piring terbang secara jelas di siang bolong, sebab 3 piring terbang muncul dua hari berturut-turut, 1 dan 2 Juni 1950, sementara saya berada di Davis Mountains sekitar 120 mil arah barat. Ayah saya lebih sering melihat piring terbang daripada saya, dan suatu kali dia tertahan dalam mobilnya selama 15-30 menit pada malam 2 November 1957, di selatan Levelland, Texas, karena melihat satu piring terbang berbentuk telur sepanjang 200 kaki, yang membuatnya tersentak. Benda itu melayang-layang 10 kaki di atas mobil ayah, membuat mesin mobil berhenti, dan semua lampu mobil mati, tapi tidak mematikan sekering single pada sirkuit mobil. Medan listrik piring terbang begitu kuat sehingga menangkap arus searah, dan cukup kuat untuk menghilangkan medan magnet pada generator dan sirkuit. Filamen tungsten panas berpijar adalah bagian terlemah di sirkuit, dan arus getar piring terbang tampaknya menundukkan filamen-filamen tersebut kepada gaya gunting listrik dan magnet yang membuatnya berantakan. Ayah harus mengendarai mobilnya kembali menuju Levelland dalam kegelapan, menginap di motel, lalu pulang ke Odessa, Texas, saat fajar. Dia tiba di rumah sekitar pukul 7.00 pagi, selanjutnya dia makan pagi dengan cepat, dan pergi ke Sewell Ford untuk memperbaiki lampu mobilnya tanpa mengatakan apapun tentang piring terbang tadi. Setelah ayah pergi, saya menyalakan TV untuk menonton berita pagi, lalu saya sadar bahwa ayah adalah salah satu dari beberapa pengendara yang tertahan oleh kapal (atau kapal-kapal) tersebut pada malam itu. Saya pergi menuju Sewell Ford dan menanyai ayah mengenai hal tersebut sementara para montir memperbaiki lampu mobil. Ayah bertanya bagaimana saya bisa tahu, lalu saya jawab bahwa peristiwa itu ada dalam berita TV. Ayah bilang dirinya tak mau disebut “gila”.

64 Inilah yang saya sebut dengan “anti-paranoia”. Sangat beralasan untuk khawatir pada cemoohan yang diciptakan oleh propaganda pemerintah. Kemudian pada tahun 1963, saya berkesempatan mendiskusikan masalah ini lebih jauh dengan sheriff Hockley County, sambil bekerja di Brownfield, Texas, sebagai desainer grafis, mengerjakan pembuatan iklan untuk operasi penerbitan dan manufaktur yang memiliki hubungan dengan distrik konservasi tanah (soil conservation district) yang merupakan afiliasi sang sheriff. Kapal yang dilihat oleh ayah memiliki bentuk, penampilan, dan performa yang cocok dengan tipe yang pernah dilihat oleh deputi Lonnie Zamora, di dekat Soccorro, New Mexico. Zamora pada awalnya menggambarkan awak kapal tersebut sebagai G.L khas bersetelan hijaukelabu Angkatan Udara, tapi kemudian dia mengubah ceritanya dengan mengatakan bahwa mereka “...seukuran anak-anak”. Ini terjadi setelah petugas keamanan ‘bersandar’ padanya. Piring-piring terbang dapat dilihat hampir setiap malam di wilayah tempat tinggal saya, dan sangat melimpah serta lebih jelas di sekitar wilayah Cheyenne Mountain ke selatan Colorado Springs, dimana kompleks bawah tanah NORAD berlokasi. Dengan beberapa pengamatan langsung, atau laporan dari anggota keluarga saya atau dari teman dekat saya sebagai “bukti manis” yang tersimpan kuat dalam pikiran, mari kita lihat apa lagi yang dapat ditemukan dalam sejarah teori eter untuk memikirkannya. ETER DAN “MATERI BERAT” Pada 1879, James Clerk Maxwell (1831-1879) mengatakan bahwa kecepatan tata surya terhadap eter dapat ditentukan dengan mengamati perlambatan gerhana satelit-satelit Yupiter. Perilaku yang diamati—di mana cahaya bintang bisa dilihat dengan citra stabil meski bumi bergerak di angkasa— mengindikasikan eter yang tak bergerak terhadap bumi, tata surya, dan benda lainnya yang sedang bergerak. Eter tersebut ultrahalus, tapi sangat padat, dan tersusun dari materi listrik positif dan negatif yang mengisi semua “ruang kosong”, serta ruang yang “ditempati” oleh “massa”—yang oleh para fisikawan eter lampau disebut “materi berat” (“ponderable matter”)—karena sebagian besar “kosong”. Karena eter tidak bergerak, ‘benda berat’-lah yang menerobosnya eter, seperti dikatakan Fresnel, bukan sebaliknya. Eter bersifat transparan, dikarenakan oleh strukturnya yang berfrekuensi tinggi dan ultrahalus, yang tidak merefraksikan atau

65 merefleksikan cahaya visible, sebab ukuran ultrahalusnya terlalu kecil untuk bereaksi terhadap radiasi berfrekuensi serendah itu. Untuk tepat waktu “mengakses” eter dengan cara propulsif, diperlukan getaran bervoltase tinggi. Ini sesuai dengan teori “momentum elektromagnetik” J.J. Thomson, dan dikonfirmasi oleh ujicoba yang dijalankan Tesla pada tahun 1891 (yang kemudian dijelaskan dalam kuliah Tesla tahun 1891 di hadapan A.I.E.E., Columbia College, N.Y.). Ujicoba Tesla mengkonfirmasi reaksi yang lebih besar daripada reaksi ionik gas ringan (seperti misalnya “paten” T. Townsend Brown yang kemudian diupayakan untuk membujuk publik agar diyakini sebagai teknologi yang benar). Setelah ujicoba tersebut, Tesla menyatakan bahwa eter menjadi medium ‘wujud padat’ terhadap “cahaya dan panas” (cahaya inframerah dan visible), dan bisa diakses dengan menundukkannya kepada “frekuensi dan voltase yang cukup tinggi”. Eter menjadi lebih nyata ketika terdapat perubahan mendadak pada arah gerakan, laju akselerasi, atau kecepatan benda. Pergerakan benda bermuatan, ekuivalen dengan arus, menciptakan derajat pemindahan listrik baru pada eter yang karenanya ia bergerak, dan mempengaruhi penolakan terhadap perubahan kecepatan melalui eter yang terpengaruh oleh proton dan elektron yang menyusun benda itu sendiri. Peningkatan usaha yang diperlukan untuk menggerakkan bidang (sphere)—disebabkan oleh peningkatan “penolakan” yang disebut “kelembaman”—harus direfleksikan oleh peningkatan kecenderungannya untuk tetap bergerak yang disebut “momentum”, yang menunjukkan penyusunan ulang gaya pergerakan atau pemindahan muatan positif dan negatif yang disamakan dengan gerakan. Karena itu, sekali bergerak dengan kecepatan konstan, meski benda bermuatan membutuhkan lebih banyak usaha konvensional untuk menetapkannya dalam gerakan tersebut, momentumnya akan ditingkatkan oleh peningkatan muatan, sesuai dengan peningkatan “massa virtual”-nya. Jelas bahwa kelembaman dan momentum dihasilkan oleh hal yang sama, yakni persistensi oleh konfigurasi pola reaksi struktur atom dan listrik massa guna mempertahankan kondisinya. Sebagaimana perubahan medan magnet atau listrik diperlukan untuk induksi, perubahan medan melalui perubahan gerak merupakan basis kelembaman dan momentum. Semua benda berada dalam keadaan bergerak, dan di dalam semua benda itu, proton-proton dan elektron-elektron juga sedang bergerak, sebab “elastisitas” dan gerakan bervibrasi terdapat pada “materi berat” dan eter.

66 Eter menimbulkan pola gerakan tertentu pada elektron dan proton (dan atom dan molekul) dalam materi berat yang sedang menerobosnya. Ketika bumi menerobos eter, gaya elektrostatis eter—yang cepat berubah-ubah—menjangkau jarak tertentu dan mempolarisasikan komponen listrik negatif eter, dan mempengaruhi benda yang berada dalam jangkauannya, menciptakan apa yang kita sebut “gravitasi”. Stationary ether, yang terlihat bergerak menembus benda terikat bumi (karena gerakan bumi menerobos eter), mengalami perubahan pemindahan listrik, disebabkan oleh perbedaan konstanta dielektris antara ruang di luar benda dan ruang di dalam benda. Pemindahan listrik dalam eter di luar benda terjadi sebelum masuk, dan pemindahan listrik berubah ketika listrik memasuki dan menembus benda akibat perubahan konstanta dielektris, dan mempengaruhi “kandungan listrik” (proton dan elektron, muatan dan medan lsitrik, dan medan magnet) dalam benda. Perubahan ini pada gilirannya menyebabkan perubahan pemindahan listrik eter—downward thrust (daya dorong ke bawah) terhadap atom benda, jauh dari “posisi setimbang” semula yang diduduki atom dalam ketiadaan gravitasi—sebagaimana kata Maxwell. “Posisi setimbang” untuk partikel listrik materi berat berubah-ubah sesuai dengan konstanta dielektris. Perubahan konstanta dielektris mengakibatkan perubahan posisi setimbang, melalui pemindahan listrik, yang pada akhirnya akan menghasilkan posisi setimbang baru. Aspek time-relative gravitasi disebabkan oleh kelembaman benda jatuh pada suatu tahap kejatuhan, yang mendorong peningkatan pitch pipa mikrohelikal secara gradual. Secara ringkas, di bagian dalam benda terikat bumi yang diam terhadap bumi, terdapat perbedaan efek polarisasi dan pemindahan dengan bendabenda luar yang terdapat di angkasa bebas. Karena medan listrik bumi didapat melalui ruang tengah (intermediate space), di antara muatan negatif permukaan bumi dan muatan positif ionosfer, sifat dielektris tunduk kepada ketegangan yang diperoleh. Efek gravitasi dan pemindahan listrik berubahubah, mirip dengan hukum “kuadrat terbalik” Newton. Di sinilah perbedaan antara “gaya gravitasi” dan efek kelembaman dan momentum menjadi nyata terlihat. Secara tradisional, kelembaman selalu dianggap (menurut Hukum Gerak Pertama Newton) sebagai kecenderungan benda “diam” atau “berkecepatan konstan” terhadap bumi untuk meneruskan kondisi diamnya atau kecepatan konstannya, kecuali jika dipengaruhi oleh gaya eksternal. Namun karena semua

67 benda yang diam terhadap bumi sedang bergerak dengan “kecepatan konstan” bumi yang sama, maka hanya perubahan pergerakan terhadap bumi yang diperselisihkan, dan perubahan semacam itu mempengaruhi pola aliran dalam massa pipa gaya, selagi bumi menerobos eter pada waktu tertentu. Secara tradisional, karena hanya benda yang bergerak berkenaan dengan bumi yang dikatakan memiliki “momentum” (“produk massa dan kecepatan benda”), aturan ini keliru, sebab semua benda yang “diam” terhadap bumi telah memiliki “momentum” dan “kelembaman”. Momentum dan kelembaman disebabkan oleh “kecenderungan” yang sama, yang akhirnya berhubungan dengan kerangka referensi terhadap eter universal, tapi demi kemudahan—karena kita belum memiliki “ketetapan” absolut mengenai eter—kita menggunakan bumi bergerak sebagai kerangka referensi untuk mengukur laju perubahan benda terhadap eter, selagi bumi memelihara kecepatannya yang relatif konstan. Terdapat keadaan istimewa di bumi—karena eter dalam jangkauan medan listrik bumi telah “dikondisikan”— yaitu, konstanta dielektris bumi telah tunduk kepada ketegangan listrik. Ini sesuai dengan pernyataan Tesla menyangkut efek “gaya elektrostatis yang berubah-ubah cepat” yang keluar dari bumi. Bumi memiliki momentum dalam kerangka referensi matahari, sebagaimana mobil bergerak yang memiliki momentum dalam kerangka referensi bumi. Beberapa fisikawan telah keliru menerapkan gagasan “medan pengaruh” mereka mengira “medan pengaruh gravitasi” ini mengisolasi sebuah benda dari referensi di luar medan ini. Saya yakin bahwa “medan gravitasi” bumi adalah produk dari medan listriknya yang bergerak (“arus”) ketika mempengaruhi eter di dalamnya, dan bahwa “medan gravitasi” tak membentang melampaui medan listrik bumi. Momentum disebabkan oleh terbentuknya vibrasi tubular mikrohelikal struktur atom di dalam sebuah benda, yang tersusun dari partikel-partikel listrik—elektron dan proton—ketika benda tersebut menerobos eter ultrahalus. Rotasi mikrohelikal pipa ini merupakan hasil dari rotasi magnetik bidang polarisasi yang teridentifikasi oleh Faraday. Variansi/keberbedaan dari gerakan seragam bumi menghasilkan penolakan terhadap perubahan pitch mikrohelikal, sebab pipa gaya berotasi memutari begitu banyak inti eter tak berotasi (“Omni”) selama periode tertentu, dan perubahan gerakan mengharuskan pipa gaya untuk memutari jumlah Omni yang semakin banyak atau semakin sedikit, tergantung pada apakah perubahan itu merupakan

68 percepatan atau perlambatan. Pipa-pipa itu memiliki gaya elektromagnetik yang terkunci ke dalam pola aliran tersendiri di antara Omni dan pipa, yang berpasangan dengan struktur ‘materi berat’ yang merupakan penerima momentum. Sangat mungkin bahwa hubungan antara materi dan eter tersebut disebabkan oleh arus—dipersepsikan sebagai “muatan listrik”—yang secara konstan menembus materi pada laju yang sepadan dengan selisih kecepatan relatif. Meski pola aliran pipa mikrohelikal selalu berubah secara gradual— disebabkan oleh reorientasi bumi secara terus-menerus ketika bergerak dengan cara yang berubah “secara campuran seragam”—perubahan ini tak dapat dirasakan secara inderawi karena bersifat gradual, dengan efek yang hampir konstan. Meski perubahan tersebut terlalu lambat untuk dirasakan, peristiwa air pasang mungkin terkait dengan hal ini. Gaya gravitasi alami normalnya selalu mengarah ke bumi, yang bermuatan negatif, dalam medan gravitasi/listrik bumi, disebabkan oleh polaritas medan tersebut, karena komponen negatif eter di angkasa bebas dipindahkan ke atas secara elektris oleh tolakan muatan, sementara karakteristik lembam komponen positif yang lebih masif ditekan dan ditarik ke bawah, dan lebih tahan terhadap perubahan pemindahan. Saat eter memasuki benda diam yang ada di bumi, pemindahannya mengalami perubahan disebabkan oleh perubahan konstanta dielektris, sebagaimana Maxwell katakan. Saat konstanta dielektris benda berubah, pemindahan listrik eter dalam struktur atom benda yang tertekan juga berubah, menciptakan gaya ke bawah ketika tiap-tiap komponen listrik negatif eter bergerak ke bawah, menciptakan peningkatan gaya tarik terhadap proton yang ada di atas dan peningkatan gaya tolak terhadap elektron yang ada di bawah. Partikel eter yang bergerak menciptakan gaya gravitasi, serupa dengan bagaimana inverted aerodynamic airfoil pada pesawat terbang menciptakan gaya ke bawah. Namun disebabkan oleh kecepatan interaksi elektromagnetik yang lebih besar pada C, gaya ke bawah ini mengabaikan arah pergerakan bumi terhadap eter, karena interaksi antara komponen listrik materi dan eter pada C disebabkan oleh pengkondisian eter oleh medan listrik bumi, yang terpolarisasi secara vertikal, dan menciptakan efek yang kurang-lebih sama terhadap massa, mengabaikan orientasi bumi terhadap eter. Meski kecepatan bumi terhadap eter adalah ribuan mil per jam, ini tidak cukup cepat untuk “melampaui” interaksi elektromagnetik.

69 PLANET DAN SATELIT YANG MENGORBIT Konsep yang menyatakan bahwa satelit di orbit sekeliling bumi “ditahan” di orbit oleh “medan gravitasi bumi”, tampaknya tidak benar. Implikasi logis dari analisis saya adalah bahwa jalur orbit diambil oleh sebuah benda karena ia “melihat” jalur tersebut sebagai salah satu jalur yang paling sedikit resistensinya, seolah-olah itu merupakan jalur yang lurus dan datar. Karena dalam radius tertentu di atas bumi, eter dipindahkan ke derajat tertentu, sebuah benda yang sedang mengorbit akan mengalami gaya pemercepat yang akan dipenuhi oleh kelembaman, seolah-olah bergerak ke atas, dan gaya pemerlambat yang dipenuhi oleh momentum, seolah-olah bergerak ke bawah, sehingga jalurnya dalam kecepatan konstan tanpa gaya (force-free) tetap berada pada radius konstan atau level pemindahan eter, sebagai jalur yang paling sedikit resistensinya. Karena faktor penentu yang membatasi gerakan benda adalah reactance kandungan listrik internalnya dengan eter pada derajat pemindahan tertentu oleh medan listrik bumi, pada ketinggian tertentu, sebuah benda yang mengorbit “melihat” jalur orbitnya sepanjang jalur pemindahan, sebagai jalur yang lurus dan datar, sekalipun itu adalah jalur lurus dan mengorbit. Jalur ini agak konsentris terhadap bumi pada ketinggian tertentu. Ini serupa dengan ucapan Einstein bahwa ruang dan waktu “melilit” di sekeliling benda besar yang berputar ketika menembus ruang angkasa, yang tanpanya “ruang hampa” tak memiliki sesuatu untuk “dililit”, kecuali Einstein tidak mempercayai adanya eter. Salah satu fakta yang disingkirkan oleh film-film mengenai para astronot yang melayang-layang di ruang “bebas gravitasi” di stasiun antariksa yang sedang mengorbit adalah pernyataan kontradiktif bahwa stasiun antariksa “tertahan” di orbit oleh gravitasi bumi. Jika gravitasi bumi mengerahkan cukup gaya untuk menahan stasiun di orbit, lingkungan internal takkan “bebas gravitasi”, melainkan menarik para astronot jatuh ke lantai, bukan membiarkan mereka melayang-layang di dalam stasiun, sebagaimana sering kita lihat di TV. Terdapat cukup elastisitas dalam massa internal tubuh astronot, antara kandungan listrik dan eter, yang memperkenankan pergerakan seperti itu. Maxwell mengatakan elastisitas ini terletak pada medan magnet.

70

BAB 4: SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI GERAK ROTASI DAN “EFEK SEKRUP” M. THOMSON (Lord Kelvin) pertama kali menyatakan bahwa magnet memiliki karakter “rotasi” terkait dengan panas atau gerak termal sebuah benda (Proc. R.S. viii [1856], p. 150). Nikola Tesla banyak merujuk kepada Wm. Thomson, menunjuk penelitiannya sebagai pembuka untuk penemuan dan aplikasinya sendiri yang terutama diintensifkan pada tahun 1892. Sebuah tinjauan terhadap karya pemikir-pemikir besar dunia yang membawa kepada solusi Tesla sangat dibutuhkan untuk menunjukkan apa persisnya yang Tesla temukan dan apa pengaruhnya bagi fisika eter serta fisika secara umum. Sekitar tahun 1870, Thomson telah melakukan eksperimen yang sepertinya mengindikasikan bahwa “energi gravitasi” bisa dihasilkan oleh benda-benda spheroid yang diosilasi oleh arus listrik atau pulse (denyut/ getaran) mekanis (F. Guthrie Phil. Mag. xli [1871], p. 405). Pulsation permukaan bisa menimbulkan gaya tarik atau gaya tolak terhadap benda lain, sebagaimana diverifikasi oleh Thomson. Tesla mengetahui tentang penelitian Thomson selama hari-hari kuliahnya di Graz, Austria, mulai tahun 1875, ketika berusia 19 tahun. Penelitian Thomson tak diragukan lagi menjadi percikan inspirasi bagi Tesla dalam konsepsi awalnya mengenai “mesin terbang ideal” yang dapat digerakkan oleh listrik yang beraksi terhadap eter. Ini menjelaskan mengapa Tesla terus-menerus merujuk Thomson, seperti dalam demonstrasi tanda ‘kabel berkilau’ (saat pidatonya di London tahun 1892) yang ditenagai oleh kumparan Tesla, yang berbunyi “WILLIAM THOMSON”. Pada awalnya Thomson menemukan bahwa ponderomotive force (gaya berat dan lambat) beraksi di antara dua benda padat yang terbenam dalam cairan tak termampatkan, jika salah satu benda tersebut dilumpuhkan/ dihentikan dan dibuat berosilasi dengan gaya yang beraksi sepanjang garis di antara pusat benda dan pusat bola lebih besar yang bebas. Bola yang bebas

W

71 tertarik ke bola lebih kecil (yang dilumpuhkan/dihentikan) jika densitasnya lebih besar dibanding cairan, sedangkan bola berdensitas lebih kecil daripada cairan akan tertolak atau tertarik, tergantung rasio jaraknya ke vibrator dalam hubungan dengan kuantitas tertentu (Phil. Mag, xli [1871], p. 405; Letter, Thomson to F. Guthrie, p. 427). Eksperimen Thomson bersifat analogis, yang membuatnya memperoleh pujian dari rekan sezamannya walau masih berusia remaja, meskipun penolakannya untuk mempercayai pernyataan orang lain (kecuali orang itu mampu membangun model analogis untuk membuktikan eksperimennya) sering menimbulkan kekhawatiran orang-orang di zamannya, seperti Maxwell, yang acapkali bersandar pada persamaan matematika. Eksperimen bola dirancang agar menggunakan metode gelombang listrik dan mekanis dalam rangka membangun sebuah model untuk menyelidiki reaksi gravitasi, kelembaman, dan momentum benda padat di eter. Efek Faraday—rotasi bidang polarisasi radiasi dalam medium dielektris (seperti atmosfer, ruang angkasa, dan material padat tertentu) di medan magnet—menyatakan bahwa sudut rotasi radiasi bersifat proporsional dengan kekuatan medan magnet dan panjang jalur dalam medium di medan tersebut. Para pelaku eksperimen awal ini mengetahui adanya hubungan antara gerak rotasi dan momentum, dan berusaha menemukannya. Karakter rotasi (versus linier) fenomena magnet diperkuat oleh kesimpulan Thomson (yang telah dibuktikan melalui eksperimen) mengenai rotasi magnetik cahaya. Sifat rotasi ini tak hanya mempengaruhi penemuan ‘medan magnet berotasi’-nya Tesla, tapi juga sangat fundamental terhadap kelembaman dan momentum, sebagaimana yang akan saya jelaskan nanti, karena pergerakan benda bermuatan merupakan arus yang menciptakan medan magnet yang menimbulkan gerak rotasi yang “mengebor” eter, layaknya alat bor, guna menciptakan momentum. Sistem Thomson kemudian diselidiki oleh C.A. Bjerknes antara tahun 1877 sampai 1910. Bjerknes memperlihatkan bahwa saat dua bola yang terbenam dalam cairan incompressible digetarkan, mereka mengerahkan mutual attraction (saling tarik) yang mematuhi hukum kuadrat terbaliknya Newton jika getarannya sefase, sementara jika fasenya berbeda setengah gelombang, maka kedua bola itu saling menolak. Pada perbedaan ¼ gelombang, tidak ada aksi. Jika getarannya bersifat non-instan pada jarak yang jauh lebih besar dari ¼ panjang gelombang, maka gaya tarik dan gaya tolak

72 menjadi terbalik (Repertorium d. Mathematik I [Leipzig, 1877], p. 268; Proc. Camb. Phil. Soc. iii [1879], p. 276; iv [1880], p. 29). Publikasi riset dan eksperimen dalam jurnal-jurnal fisika Eropa ini didapat oleh Nikola Tesla selama hari-hari kuliahnya di Polytechnic Institute di Graz, Austria, dan di Universitas Prague, Cekoslowakia (kini pecah menjadi Ceko dan Slowakia—penj). Tesla dapat membaca dan memahami semua jurnal relevan ini dalam bahasa aslinya. Sekitar tahun 1878, George Francis FitzGerald (1851-1901) (Phil Trans. clxxi [1880], p. 691; FitzGerald’s Scientific Writings, p. 45) membandingkan kecepatan dan gaya magnet di benda padat quasi-elastis, didasarkan pada sebuah model yang ditemukan oleh James MacCullagh (1809-47) (Brit. Assoc. Rep., [1835], yang modelnya merupakan satu-satunya model yang dapat mempropagasikan/menjalarkan gelombang beratribut cahaya—tak pelak lagi, ini analogis dengan teori elektromagnetik cahaya—sebagaimana yang ditunjukkan oleh teori eter dan persamaan gerak eternya MacCullagh yang memungkinkan perluasan konsep-konsep eter guna menggambarkan fenomena optis, bersama dengan interaksi magnet dan listrik. MUATAN ELEKTROSTATIS YANG DIANGKUT Pada tahun 1879, Edwin H. Hall (Amer. Jour. Math, ii [1879], p. 287), seorang pelajar di Baltimore, mengulangi eksperimen yang diusulkan oleh H. A. Rowland, profesornya, yang eksperimen awalnya dengan cakram eboni bertutup kertas timah emas memperlihatkan bahwa muatan listrik pada cakram diangkut serta saat cakram diputar (Ann, d. Phys, clviii [1876], p. 487). Dalam eksperimen Hall, sehelai emas–yang di dalamnya arus mengalir— ditempatkan ke dalam celah magnetik. Ini menghasilkan gaya electromotive yang siku-siku terhadap medan magnet dan arus, yang proporsional dengan hasil kali keduanya. Ini dinamakan “Efek Hall”, dan sudah inheren pada tiga efek sebelumnya yang ditemukan jauh lebih dulu oleh Faraday. Faraday telah menemukan induksi, dengan mendorong sebuah konduktor melewati medan magnet, memotong garis gaya magnet dan menghasilkan arus dalam konduktor. Efek kedua (dari tiga serangkai efek Faraday) adalah pembentukan medan magnet di inti besi yang tidak termagnetisasi, dengan mendorong sebuah konduktor pengangkut arus melewati celah di antara kutub-kutub inti tersebut. Efek Faraday yang ketiga adalah pembangkitan arus. Meskipun efek Hall adalah inheren, faktanya itu

73 merupakan kebalikan dari gaya yang diperoleh Faraday untuk mendorong konduktor melewati medan magnet. Penelitian Hall melengkapi tiga serangkai efek Faraday, dengan mengumumkannya hingga disadari banyak pihak. Efek ini merupakan basis untuk generator MHD (Magneto-Hydrodynamic), dan elektropropulsi, lewat alat khusus yang akhirnya diperoleh melalui penelitian Tesla. Karena jarum galvanometer dalam eksperimen Hall hanya terdefleksi saat medan magnet timbul atau runtuh, gaya tolak fisikal yang tercipta merupakan hasil vektor yang telah diutarakan secara tegas dalam Risalat Maxwell (1862), hampir 15 tahun sebelumnya (diperoleh dari analisis Maxwell terkait dengan penelitian Faraday sekitar tahun 1845), meski Maxwell gagal menindaklanjutinya dengan eksperimen (karena ia wafat), persamaannya masih tetap digunakan. Meski dinyatakan oleh Whittaker bahwa efek Hall, seperti rotasi magnetik cahaya, hanya terjadi pada benda berat dan tidak pada “eter bebas”, pernyataan ini jelas-jelas palsu, karena efek tersebut sebetulnya tergantung pada konduktifitas suatu medium. Ini merupakan kebohongan nyata dari Whittaker, mungkin “diharuskan” menurut revisi 1951. Fakta bahwa efek tersebut terjadi pada “benda berat” dan “medium konduktif” merupakan hal yang penting bagi elektropropulsi, karena menunjukkan reaksi antara benda dan medium demikian dengan “kerangka eterik” pokok yang diakses dalam proses tersebut. Karena “medium alami” (eter dan atmosfer), yang sering disebutkan oleh Tesla dalam patennya, menjadi konduktif akibat pengaruh radiasi elektromagnetik berfrekuensi dan bervoltase cukup tinggi, efek-efek pada eter bebas (tergantung pada kondisi yang tepat) dapat mempengaruhi eter di dalam benda berat, sehingga mendorong benda tersebut melintasi eter bebas. Bukti paling mengejutkan bahwa efek Hall bekerja pada eter bebas, adalah “transmisi” energi listriknya Tesla lewat ruang melalui osilasi high frequency, sebagaimana diuraikan dalam kuliahnya tahun 1892 di hadapan Institute of Electrical Engineers, London. Karena medan listrik “memindahkan” eter—yang merupakan basis untuk pompa MHD (terutama saat digetarkan)—efek ini sebenarnya memperlihatkan “gaya electromotive” yang dapat dioperasikan, atau “gaya elektro-propulsi”, di antara benda berat dan eter, dengan memanfaatkan aksi elektromagnetik. Frekuensi tinggi dan voltase tinggi dibutuhkan oleh densitas

74 tinggi dan kehalusan eter. Saat Tesla berhasil mentransmisikan energi listrik dengan memanfaatkan arus—”gelombang radio”—berfrekuensi dan bervoltase tinggi, eter “terakses”. Penelitian Tesla pada poin tersebut telah memverifikasi, melalui eksperimen, semua hal yang telah dianalisis oleh Maxwell secara matematis sebagai sifat elektromagnetik cahaya. Meski hal ini sudah dinyatakan secara tidak langsung, literatur-literatur yang saya peroleh tidak secara tegas menyatakan bahwa kelembaman dan momentum merupakan produk dari gaya rotasi elektromagnetik yang beraksi dalam benda, terhadap eter incompressible padat yang merembesi semua benda dan ruang. Juga tidak dirinci bahwa bola bergetar atau benda berat lainnya dapat didorong secara elektris melewati eter, tanpa kehadiran bola lain atau benda berat lain untuk menarik—kecuali dalam pernyataan-pernyataan Nikola Tesla dan “mesin terbang elektris ideal” “model T”/”flivver” temuannya. Di tahun 1884, di mana Tesla menemukan medan magnet berotasi, J.J. Thomson berupaya menetapkan medan yang dihasilkan oleh bola terelektrifikasi yang bergerak, dan perkembangan matematis teori Maxwell mempercepat jalannya. Tentu saja lebih mudah mengatasi masalah demikian berdasarkan perilaku bentuk geometris sederhana yang dikenal—bidang datar, bola, dan silinder (J.J. Thomson, Proc. Lond. Math. Soc. xv [1884], p. 197). Kemungkinan bahwa eter terdiri dari muatan positif diam yang mengangkut muatan negatif ‘sub-elektron’-nya sendiri yang elastis dan dapat dipindahkan tampaknya telah terelak dari pemikiran Thomson. Walaupun dia berasumsi bahwa arus pemindahan pasti terjadi pada eter, awalnya dia mengira ini disebabkan oleh efek magnetik muatan yang bergerak, meski dia gagal memperlihatkan bagaimana arus pemindahan terjadi, atau apa efeknya dari segi kelembaman dan momentum. Ada semacam pertarungan antara pendukung elektrodinamik klasik dan pendukung teori elektromagnetik cahaya yang dipimpin Maxwell. Menurut pendukung teori klasik, konduktivitas terjadi pada kabel logam, dan lain-lain, sementara menurut Maxwell terjadi di ruang sekitar yang dielektris dan penuh eter, di mana konduktor hanya membantu “memandu” aksi. Tampaknya Tesla lebih cocok dengan Faraday/Maxwell. FitzGerald menyatukan dua pandangan tersebut dengan membuktikan bahwa unifikasinya Maxwell adalah valid sebab radiasi dapat dihasilkan melalui cara elektris murni. Sejalan dengan ini, Thomson (1884) pertama-tama mempertimbangkan bola bermuatan yang bergerak seragam dalam garis lurus. Dia berasumsi

75 bahwa muatan listrik terdistribusi secara seragam, dengan medan listrik yang sama di semua arah, tak peduli di mana posisi bola tersebut, tetap sama seolah-olah sedang berhenti. Asumsi ini terbukti benar sepanjang kecepatan bola dan kecepatan cahaya diabaikan. Di tahun 1889, Wm. Thomson (Proc. Roy. Irish Acad. i [30 Nov. 1889], p. 340), menyatakan, “Iinti pusaran rotasi harus dibuang; dan kita tidak boleh menyisakan apapun selain revolusi irotasi dan inti vakum.” Dengan ini, Thomson bermaksud bahwa “eter” vakum (di dalam pipa elektromagnet yang berotasi) tidak berotasi, barangkali lantaran densitasnya, tapi mungkin pula karena (jika inti tersebut berotasi bersama-sama dengan pipa gaya elektromagnetik yang berotasi) ia akan menetralisir aksi elektro-mekanis yang menghasilkan momentum. FitzGerald menemukan error disengaja dalam penelitian Thomson, yang menyatakan bahwa “syarat sirkuit” wajib tidak bisa terpenuhi kecuali kalau muatan bergerak pada bola dianggap sebagai arus, berkombinasi dengan arus pemindahan dan konveksi yang disebabkan oleh gerakan. Dalam mengkoreksi error Thomson, FitzGerald sangat antusias menyimpulkan bahwa gaya magnet yang disebabkan oleh arus pemindahan bola bergerak tidak menghasilkan efek apapun. Dalam kesimpulan ini, FitzGerald tampaknya melupakan efek “sangkar Faraday” dan efek “magneto-optical”, karena menurut pengakuannya bola bermuatan yang bergerak merupakan arus, dan semua arus menciptakan medan magnet, yang menimbulkan rotasi radiasi elektromagnetik dan cahaya di sekeliling eter sebagai efek. Pada tahun 1888, Oliver Heaviside menunjukkan bahwa unitunit elektromagnetik dan elektrostatis “menghilang” di dalam bola. Ini bertentangan dengan eksperimen Faraday di mana muatan elektrostatis yang ditempatkan di dalam bejana diam dan tertutup, “muncul” di bagian luar. Rupanya, bagi Heaviside pergerakan bola—yang meningkatkan momentumnya—terlihat mendorong muatan kembali ke dalam. Konsepsi Heaviside mengenai kesimetrian spheris muatan selama pergerakan dibantah oleh G.C.F. Searle di tahun 1896 (Phil. Trans, clxxxvii [1896], p. 675). Searle menemukan bahwa sistem “muatan titik” yang bergerak bukanlah bola, melainkan oblate spheroid (spheroid pipih), dengan poros kutub sepanjang arah gerakannya. Yang luput dijelaskan oleh Whittaker adalah, yang penting dalam penemuan ini, kaitan antara kelembaman, momentum, arus, muatan permukaan yang “menghilang” dan “muncul kembali”, dan polaritas

76 elektromagnetik sepanjang arah momentum, serta jalinan elektromekanis dengan eter, karena pemindahan garis listrik dan polaritas dapat disamakan dengan pergerakan, sesuai pemikiran saya bahwa pipa-pipa tersebut menciptakan momentum di dalam benda bergerak. Unit-unit elektrostatis/elektromagnetik yang “menghilang” ‘diduduki’ secara internal oleh mikroheliks, dalam mengekalkan/mempertahankan pergerakan benda melewati eter. Pada waktu itu, Nikola Tesla belum tertinggal. Dia telah memperlihatkan bahwa “syarat sirkuit” bisa dipenuhi dengan cara yang benar-benar baru. Dalam kuliahnya di depan A.I.E.E. di Columbia College, N.Y., 20 Mei 1891, dia mendemonstrasikan teknologi tuanya, dan menyatakan bahwa dirinya mengkoneksikan “satu terminal” dengan sebuah lampu dan terminal lainnya dengan “sebuah benda terisolasi berukuran sesuai. Dalam semua kasus, benda terisolasi membantu melepaskan energi ke ruang di sekelilingnya, dan ekuivalen dengan kabel pemulangan (return wire).” Dalam kuliah ini, Tesla juga mendemonstrasikan “momentum elektromagnetik” yang diatributkan pada J.J. Thomson dengan penemuan tahun 1893 (J.J. Thomson, Recent Researches in Elect. And Mag., [1893], p. 13). Di tahun yang sama dengan temuan Searle (1896), W.B. Morton (Phil. Mag, xli |1896], p. 488) juga memperlihatkan bahwa densitas permukaan benda bermuatan tidak diubah oleh gerakan, tapi garis gaya tak lagi meninggalkan permukaan secara tegak lurus. Dia juga menemukan bahwa energi medan sekitar jauh lebih besar ketika sedang bergerak dibanding ketika diam. Karena dibutuhkan lebih besar tenaga guna menghasilkan kecepatan tertentu untuk bola bermuatan, dibanding untuk bola tak bermuatan, dan karena bola tersebut dapat bergerak sedemikian rupa sehingga mengurangi tenaga, hubungan antara muatan bergerak dan eter terverifikasi. Ini dianggap benar karena muatan meningkatkan “massa virtual” bola, dan induksi arus konveksi terbentuk manakala muatan digerakkan oleh pergerakan bola, tapi rasanya tak satu pun dari penjelasan-penjelasan ini yang mencatat secara eksplisit bahwa gaya di antara massa bermuatan yang bergerak dan ruang yang dilaluinya harus memiliki kerangka eter guna mendorong atau menarik, atau bahwa arus terdorong terbang di antara materi dan eter akibat pergerakan. J. Larmor (Phil. Trans, clxxxvi [1895], p. 697) mengusulkan bahwa kelembaman materi berat mungkin pada akhirnya akan terbukti bersifat

77 demikian, karena atom terdiri dari sistem-sistem elektron. Satu-satunya keberatan terhadap ini adalah inkonsistensi “ketidakterbagian” elektron. Saya yakin ketidakterbagian ini disebabkan oleh “efek nyata” yang memperdaya, dihasilkan oleh instrumen pengukur yang cuma mengukur “seluruh” elektron, sebab instrumen cuma menggunakan “seluruh proton” ketimbang partikel-partikel eter. “Elektron tak terbagi” merupakan respon “setara dan berlawanan” terhadap “seluruh” muatan positif. Ini serupa dengan “prinsip ketidakpastian” Werner Heisenberg, dalam arti bahwa pengukuran tepat elektron yang kurang dari total menjadi mustahil akibat instrumen pengukuran. Jika efek “masa virtual” yang lebih besar (W.B. Morton, supra) dihasilkan secara elektris, yang meningkatkan atau menurunkan kemudahan pergerakan benda melewati “eter bebas”, dan meningkatkan total energi sistem yang bergerak, maka jalinan antara benda berat dan kerangka eterik dapat terbukti, dan cara untuk menciptakan ketidakseimbangan gaya yang dibutuhkan untuk elektro-propulsi—penggunaan muatan bergerak dengan cara spesifik guna mengumpulkan arus-arus sistem yang bergerak—hanya merupakan soal waktu dan uang bagi Nikola Tesla. Dalam penelitian Faraday, Maxwell, Wm. Thomson, J.J. Thomson, MacCullagh, Morton, Searle, Heaviside, Hall, dan FitzGerald, terdapat implikasi mengenai hubungan jelas antara momentum dan pergerakan muatan yang terhubung dengan massa, melewati eter (ultra-halus, netral, dinamis, dan seperti gas) yang eksis di semua ruang dan benda berat, yang terhadapnya gaya penderomotive elektromagnetik beraksi. Sekali ekuilibirum/ kesetimbangan eter dan ZPR “terganggu” oleh sistem bergerak, ‘pemindahan’ hanya dapat diralat oleh reaksi setara dan berlawanan, yakni aliran arus antara sistem bergerak dan eter. Thomson telah mengakui prinsip bahwa eter itu sendiri merupakan kendaraan momentum mekanis. Efek Hall telah memperlihatkan bahwa gaya tolak electromotive dihasilkan di sepanjang poros ketiga sebagai akibat dari arus dan medan magnet yang siku-siku, dan meski diduga bahwa gaya tolak ini tidak bisa dihasilkan “pada eter bebas”, melainkan hanya pada benda berat, penelitian Heaviside, Searle, dan Morton, menunjukkan bahwa muatan bergerak dapat meningkatkan atau menurunkan kemudahan normal pergerakan sebuah benda, membuktikan kemungkinan elektro-propulsi.

78 Karena proses elektris dapat dibalik, metode Tesla terdiri dari penggunaan metode MHD Hall untuk mendorong aliran arus di antara sistem ‘diam’ (relatif terhadap bumi) dan eter—seakan-akan merupakan sistem “dinamis”—sebab meniru arus sistem bergerak, dan menciptakan disturbansi pada eter yang hanya bisa diralat oleh pergerakan sistem. Sekali arus mulai mengalir, medan magnet tercipta, menanamkan gaya rotasi yang menghasilkan pipa-pipa gaya mikroheliks yang ‘mengebor’ jalannya di sekeliling inti eter irotasional, dan mengumpulkan momentum yang menggerakkan/mendorong sistem melintasi eter. Pernyataan Nikola Tesla (Kuliah di hadapan Institute of Immigrant Welfare, 12 Mei,1938), bahwa dirinya telah “menyusun” Teori Gravitasi Dinamis pada tahun 1893, dan beberapa dokumentasi ‘yang tersedia’ mengenai penelitian Tesla tahun 1891 atau lebih awal, menunjukkan bahwa dia telah mendahului ilmuwan Eropa yang dipimpin oleh Thomson, Searle, Morton, dan Larmor, yang pernyataan-pernyataannya muncul di akhir 1890-an. Mengenai perkembangannya di tahun 1915, Tesla menyatakan pada 8 Desember 1915 dalam sebuah artikel New York Times bahwa “...pesawat tanpa awak...” elektro-propulsif miliknya dapat menempuh “...300 mil per detik...” (1,08 juta mil/jam), “...tanpa sayap atau mesin penggerak, didorong oleh listrik ke titik manapun di bumi...” Artikel New York Times 22 September 1940 yang ditulis oleh Wm. L. Laurence melengkapi dokumentasi tersebut, menyatakan bahwa Tesla telah mengujicoba sistem Teleforce empat-bagian miliknya, yang mencakup “... sebuah metode baru untuk menghasilkan tenaga penggerak elektris yang sangat besar...”, sebagaimana digunakan pada pesawat listriknya.

79

BAB 5: TESLA DAN GOOD OLD BOYS’ CLUB

K

ETIKA Tesla mulai muncul ke layar, “Good Old Boy’s Club” di Inggris sudah memperdebatkan teori eter dalam waktu yang cukup lama, dan Tesla, si pendatang baru, pasti telah merusak kebanggaan mereka sebagai hakim garis, dengan melakukan perjalanan terakhir untuk pendaratan. Pada tahun 1847, Wm. Thomson, dalam mendiskusikan gerakan benda magnetizable di medan gaya non-seragam, mengatakan bahwa benda bermuatan menarik benda yang memiliki kapasitas induksi spesifik yang lebih besar daripada medium di sekelilingnya, dan menolak benda yang memiliki kapasitas induksi spesifik yang lebih rendah, untuk menghasilkan jalur berkonduksi terbaik menuju garis gaya. Thomson juga menyatakan bahwa elektroda yang terbenam dalam medium penyekat cair (analogi eksperimen dengan benda di ruang penuh eter), pada “...frekuensi cukup tinggi”, akan menyebabkan gravitasi gas di sekelilingnya semuanya menuju elektroda, tapi terdapat opini umum (darinya dan rekan-rekan se-Eropanya) bahwa “mustahil” frekuensi seperti itu dapat dicapai. Opini terakhir ini kemudian segera dibantah oleh seorang pengikut dan pengagum penelitian Thomson. Dalam pernyataan ulangan, Thomson yang lain—J.J. Thomson— mengklaim telah secara matematis mengembangkan teori pipa-pipa gaya bergerak (Phil. Mag, xxxi [1891], p. 149). Untuk penelitiannya, Recent Researches in Electricity and Magnetism (1893, p. 13), dia berhipotesis bahwa “eter adalah gudang momentum mekanis”, tapi apakah ini benar? Bukankah lebih mungkin bahwa “gudang” “momentum mekanis” berada dalam “materi berat” yang bereaksi dengan eter? Kuliah Nikola Tesla di hadapan A.I.E.E. di Columbia College pada tahun 1891 didasarkan pada eksperimen-eksperimen sebelumnya. Dia menyebutkan “pipa-pipa gaya” dan mengungkapkan beberapa penemuannya menyangkut eter dan momentum. Kuliahnya pada Februari 1892 di hadapan Institute of Electrical Engineers, London, pada masa Good Old Boys masih

80 memperdebatkan apakah aksi elektromagnetik dapat terjadi pada eter bebas, Tesla menjelaskan bahwa dirinya berencana menjalankan motor di kejauhan lewat energi nirkabel, dengan peralatan yang telah dia buat, serta berencana menyuling energi bebas dari lingkungan. Empat tahun kemudian, Wm. Thomson menyatakan “kecenderungan”nya untuk “berspekulasi” bahwa “perubahan gaya elektrostatis yang disebabkan oleh elektrifikasi yang berubah-ubah dengan pesat” dijalarkan oleh “gelombang-gelombang kondensasi pada eter bercahaya (luminiferous aether)” (Bottomley, Nature liii [1896], p. 268). Ini tampaknya mengindikasikan bahwa Thomson mulai menerima Tesla secara serius. Dalam kuliahnya untuk Good Old Boys di London pada tahun 1892, Tesla menyatakan bahwa frekuensi ‘yang diperlukan’ itu—yang oleh Thomson disebut “mustahil” diproduksi—”...lebih rendah dari yang diperkirakan semula”, dan selanjutnya (di bagian relevan, penekanan adalah tambahan dari saya): “Kita bisa saja membuat molekul-molekul gas saling bertubrukan dengan memanfaatkan impuls elektrik berfrekuensi tinggi yang berubah-ubah, sehingga kita dapat meniru proses nyala api; dan dari eksperimen-eksperimen high frequency yang telah mampu kita peroleh, saya pikir hasilnya dapat dibuat dengan impuls-impuls yang bisa ditransmisikan melalui konduktor.” “...Saya menaruh perhatian besar untuk mendemonstrasikan kekakuan gumpalan gas”...”dengan frekuensi serendah itu, katakanlah 10.000 per detik, yang dapat saya hasilkan dari alternator khusus tanpa kesulitan.” “... bagaimana medium gas harus bertindak di bawah pengaruh tekanan-tekanan elektrostatis sangat besar yang mungkin aktif di ruang antarbintang, dan yang mungkin berubah-ubah dengan kecepatan tak terbayangkan?” Dalam hal ini, Tesla tampaknya juga menyebut ZPR omnidirectional. Pernyataannya juga memperlihatkan bahwa dia sedang berupaya menyusun pikirannya tentang karakteristik eter, seperti pertanyaan apakah eter itu kaku atau cair, dan di bawah kondisi apa eter akan berubah, serta sifat dinamis atau statisnya, densitasnya tinggi atau rendah, dan seterusnya: “Apa yang menentukan kekakuan sebuah benda? Pasti kecepatan dan jumlah materi yang bergerak. Dalam lingkungan gas, kecepatan benda mungkin sangat tinggi, tapi densitasnya kecil sekali, dalam lingkungan cairan, kecepatannya kemungkinan besar kecil, meski densitasnya amat tinggi; dan dalam kedua kasus, penolakan kelembaman mempertegas dirinya. Sebuah benda bisa saja

81 bergerak dengan sedikit atau banyak kebebasan melewati massa bervibrasi, namun secara keseluruhan ia akan kaku.” Pernyataan ini mencerminkan ujicoba Tesla sebelumnya, karena, sebelum kuliahnya di London tahun 1892, dia telah menjalankan ujicoba antara dua pelat yang yang dielektrifikasi, menyatakan bahwa “ruang” di antara kedua pelat menjadi “solid state” (kondisi padat) saat terkena “frekuensi dan voltase cukup tinggi”. Ini menjawab isu tentang bagaimana “benda padat” dapat melewati massa eter yang padat, bervibrasi, dan interpenetrating (saling menembus) yang secara keseluruhan bersifat kaku. Inilah esensi bagaimana “penolakan kelembaman” ‘kerangka eter’ pokok dapat dikumpulkan oleh benda yang dielektrifikasi yang mengaktifkan eter dengan arus-arus “berfrekuensi dan bervoltase cukup tinggi”. Sementara penolakan kelembaman eter “mempertegas” diri, benda yang dielektrifikasi tersebut terdorong melintasi eter oleh gaya tolak MHD, yang sebenarnya merupakan gaya “bor mikroheliks”. “Alternator khusus” yang dibicarakan Tesla berdiameter 32 inchi, yang, jika serupa dengan tipe yang digunakan pada piring terbang yang saya lihat di tahun 1953, barangkali dikendalikan oleh salah satu turbin tanpa bilah (bladeless turbine) milik Tesla. Di tahun 1890-an, Tesla mengatakan bahwa alternator tersebut telah menghasilkan hingga 10 ampere dan 30 kilocycle. Salah satu alternator itu diperlihatkan di bawah ini:

Piring terbang yang saya lihat di tahun 1953 memperlihatkan karakteristik presesi yang boleh jadi disebabkan oleh penggunaan alternator demikian, yang output dan rpm (rotate per minute)nya di bawah keadaan tersebut dapat diubah-ubah bersama level tenaga piring terbang, seakan-akan

82 diputar semakin cepat oleh turbin saat pesawat menggunakan semakin banyak tenaga untuk berakselerasi. Sudut tinggi dan frekuensi rendah presesi sesuai dengan penggunaan alternator berdiameter besar dan berfrekuensi tinggi, yang diputar secara lebih lambat pada saat melayang-layang, dan rpmnya ditingkatkan untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar ketika pesawat berakselerasi. Karena alternator tersebut kemungkinan besar dipasangkan secara kuat pada airframe pesawat, itu dapat membuat keseluruhan pesawat bergerak presesi pada saat melayang-layang, sedangkan akselerasi menurun (downward acceleration) akibat gravitasi diseimbangkan oleh akselerasi elektropulsi naik (upward electropulsive acceleration), ketika pesawat melayang-layang pada tempatnya di atas bumi. Fenomena ini menunjukkan bahwa gerakan presesi yang saya lihat pada tahun 1953 disebabkan oleh mesin internal yang berotasi, atau oleh momentum sudut “virtual” yang dihasilkan oleh efek-efek elektropulsi. Gaya seimbang yang menahan pesawat di udara ekuivalen dengan menahannya di “gimbals5 udara”, sehingga pesawat melakukan gerakan presesi secara bebas menurut kecepatan massa dan momentum sudut alternator yang berotasi. Ini memerlukan tenaga yang sangat kecil, sebab gaya elektropulsi mengurangi kelembaman pesawat hingga hampir nol. Di sisi lain, gaya rotasi yang ditanamkan medan magnet pada arus listrik, untuk menghasilkan mikroheliks, boleh jadi merupakan penyebab presesi, sebagai “reaksi setara dan berlawanan”, melalui aksi rotasi presesi kolektif yang ditanamkan pada semua atom seluruh massa pesawat. Tesla memecahkan masalah bagaimana menetralkan kecenderungan pesawat untuk berotasi akibat tenaga putar alternator atau turbin, dengan menggunakan dua turbin atau alternator, dipasang pada poros paralel dalam satu arah atau berotasi-imbang, sebagaimana dinyatakan dalam patennya nomor 1.655.114, Apparatus for Aerial Transportation, 3 Januari 1928. Kenyataannya, alternator dan turbin tunggal yang berputar pada poros paralel terpisah, yang dihubungkan oleh gear box (kotak persneling), akan melakukan hal yang sama. Ketika pesawat berakselerasi hingga kekuatan dan kecepatan penuh, laju presesinya yang rendah dan sudut presesinya yang tinggi menjadi hanya 5

Susunan cincin dan poros guna mempertahankan posisi horizontal peralatan dalam kapal, pesawat, dan lain-lain—penj.

83 goyangan high frequency, sementara pesawat terlempar jauh dalam 3 detik (saya perkirakan sejauh 7,5 mil). Ini cocok dengan alternator yang diputar dengan kecepatan yang semakin tinggi. Goyangan presesi cepat keliling pesawat cenderung mengaburkan garis bentuknya, sehingga membuat kita sulit untuk memperoleh definisi tepat bentuk piring terbang dalam foto dan video. Berpasangan dengan getaran fisik ini adalah “efek Faraday”—”efek magneto-optical”—yang cenderung mengaburkan garis bentuk objek yang terkena medan elektromagnetik kuat. Perluasan medan listrik pesawat juga memperluas medan magnetnya, dan menimbulkan rotasi bidang optis, jadi di samping efek visual osilasi presesi high frequency, bidang optis betulbetul diputar untuk menciptakan “efek magneto-optical” aneh yang sering dilaporkan para saksi, dan menjadi terdistorsi dalam pikiran penganut mistik, yang berpikir bahwa itu adalah semacam efek “perjalanan waktu” atau “perjalanan antardimensi”, “lengkungan ruang” atau “pembelitan” “ruang dan waktu” oleh “benda berotasi” saat melintasi ruang, ala Einstein, kecuali piring terbang tidak “berputar”, sebagaimana terbukti melalui Peiltochterkompass milik saya, dan Einstein hanya omong-kosong. Piring terbang mungkin digerakkan oleh alternator Tesla, kumparan Tesla, atau kombinasi keduanya. Tesla menyatakan bahwa arus yang diperlukan dapat disampaikan oleh konduktor, yang memperkenankan kontrol instan pesawat dengan menggunakan stepping switch atau relay bervoltase tinggi. Karena biasanya dibutuhkan generator daya on-board, penggunaan alternator lebih tepat dibanding kombinasi kondensor, kumparan, dan spark gap, sebab pengubahan high frequency yang dibutuhkan dapat dengan mudah dinaikkan ke voltase lebih tinggi melalui beberapa kumparan “tambahan” yang terjalin erat, ditempatkan di sekitar pesawat. Mungkin juga kokpit berbentuk bola digunakan pada beberapa Kreisel Teller (“Gyrating Saucer”) Jerman tahun 1940-an. Kokpit berbentuk bola itu diberi tekanan udara, dipasang pada gimbals, dan digirostabilkan (gyro-stabilized) dengan Meisterkreiselkompass (“Master-gyro-compass”) berorientasi horizontal, yang tidak hanya akan menggirostabilkan kokpit saat bagian luar piring bergerak presesi secara liar, tapi juga akan menyediakan polar compass yang mengarah ke slave compass:

84

Ketika bagian luar pesawat bergerak presesi—lantaran alternator dikuncikan ke airframe bagian luar—kokpit bagian dalam akan digirostabilkan, sehingga pilot dan awak bisa melihat lingkungan luar. Dengan sudut presesi 45 derajat pun, pilot masih bisa melihat di mana dia berada, dan ke mana dia pergi. Saya tidak dapat melihat bagian atas piring terbang yang saya saksikan di tahun 1953, sehingga tak dapat mengatakan bagaimana sistem penglihatan yang dipakainya. TEORI GRAVITASI DINAMIS TESLA Berdasarkan kuliah Tesla yang disiapkan untuk Institute of Immigrant Welfare (12 Mei 1938), Teori Gravitasi Dinamis-nya merupakan salah satu dari dua penemuan luas, yang dia “...susun secara detail”, di tahun 1893 dan 1894. Kuliah 1893 tersebut terjadi kurang dari 5 tahun sebelum kematiannya. Pernyataan yang lebih lengkap menyangkut penemuan-penemuan ini hanya dapat dikumpulkan sedikit dari sumber-sumber yang terpencar dan berserakan, sebab paper Tesla disembunyikan di ruangan besi milik pemerintah untuk alasan “keamanan nasional”. Pada saat saya secara khusus meminta paper-paper ini di “National Security Research Center”—kini menjadi

85 “Robert J. Oppenheimer Research Center”—di tahun 1979, saya tidak diberi akses karena dokumen tersebut bersifat rahasia, meskipun pada hari yang sama saya menemukan perencanaan bom hidrogen di sebuah rak terbuka, dan saya menceritakannya kepada seorang mahasiswa sarjana Harvard di sebuah restoran di Santa Fe. Orang tersebut kemudian pergi ke Los Alamos, menyalin dokumen perencanaan itu, dan membeberkannya di Harvard. Dalam kuliahnya di tahun 1938, Tesla mengatakan bahwa dirinya sedang maju dengan penelitiannya, dan berharap untuk “segera” mempersembahkan teorinya kepada dunia, jadi sangat jelas bahwa tujuannya adalah “mempersembahkannya kepada dunia”, segera setelah dia menyelesaikan pengembangannya yang rahasia. “Dua penemuan besar” yang dihubungkan dengan Tesla adalah: 1. Teori Gravitasi Dinamis (Dynamic Theory of Gravity) – yang berasumsi penyimpangan gaya (afield of force) sebagai penyebab gerakan benda-benda di angkasa; asumsi medan gaya ini melepaskan konsep lengkungan ruang (ala Einstein); eter memiliki fungsi tak terhindarkan dalam fenomena tersebut (gravitasi universal, kelembaman, momentum, pergerakan benda-benda langit, dan juga semua materi atom dan molekul); 2. Energi Lingkungan (Environmental Energy) – Penemuan Kebenaran fisikal yang baru: tak ada energi dalam materi selain yang diterima dari lingkungan. Pada pengumuman ulang tahun Tesla yang biasa— pada ulang tahunnya yang ke-79 (1935)—Tesla memberi keterangan singkat mengenai teori ini dengan mengatakan bahwa itu berlaku pada molekul dan atom dan juga pada benda-benda langit yang paling besar, serta pada “...semua materi di alam semesta dalam semua fase eksistensinya mulai dari pembentukannya hingga kehancuran finalnya.” Mereka yang terilhami teori relativis sering merujuk “energi murni” dalam suatu “bentuk”, padahal tak ada hal semacam itu, sebab “energi” merupakan “kemampuan” abstrak yang senantiasa ada seterusnya. Siapa yang mengatakan “bentuk” mana yang “murni”, dan bentuk mana yang tidak? Filsuf idola saya, Ayn Rand, mengatakan: “Pada kenyataannya, tidak ada kontradiksi. Sesuatu adalah sesuatu, terlepas dari apakah kita mengetahuinya atau tidak. Periksalah premis Anda.” Jika istilah “energi” adalah satu-satunya abstraksi yang tepat, maka itu tak eksis dalam bentuk

86 fisik, dan sebetulnya menggambarkan potensi untuk melakukan work sebagai produk sampingan materi dan radiasi elektromagnetik dalam gerakan perpetual, yang beberapa gayanya dialihkan melewati satu jalur di mana ia melakukan work yang diinginkan sambil berjalan sukaria di alam semesta. Setiap perubahan bentuk materi atau radiasi melibatkan “work” yang merangsang perubahan, atau “work” yang dirangsang oleh perubahan. Tanpa “work” tak ada perubahan, tetapi semua work pada akhirnya merupakan produk alam semesta dalam gerakan perpetual dan self-sustaining, sebagai satu kaidah dan bukan pengecualian. Adapun teori Tesla, kita memiliki petunjuk, misalnya, bahwa bumi adalah “bintang kelahiran manusia”. Dengan ungkapan puitis, dia menyembunyikan maksud ilmiah dalam banyak pernyataannya, seperti, menggunakan “halilintar Jove” (dewa langit Indo-Eropa), manusia “menghancurkan waktu dan ruang”, sebagai kiasan terhadap penggunaan elektro-propulsi (“halilintar”), bepergian sangat cepat sehingga waktu dan ruang menjadi “hancur”. Di manapun pemerintah mencuri dokumennya, kita harus mencari pengertiannya di tempat lain. Dalam sebuah artikel, Man’s Greatest Achievement6, Tesla menguraikan Teori Gravitasi Dinamis-nya dalam bentuk puitis (sebagaimana saya uraikan): ■ Eter bercahaya memenuhi seluruh angkasa ■ Eter ditindak oleh gaya kreatif pemberi kehidupan ■ Eter terlempar ke dalam ”pusaran infinitesimal” (“mikroheliks”) mendekati kecepatan cahaya, menjadi materi berat ■ Saat gaya surut dan gerakan berhenti, materi kembali ke eter (bentuk “pembusukan atom”) ■ Manusia dapat memanfaatkan proses-proses ini untuk: – Mengendapkan materi dari eter – Menciptakan apapun yang dia inginkan dengan materi dan energi yang diperoleh – Mengubah ukuran bumi – Mengendalikan musim-musim di bumi (mengendalikan cuaca) – Memandu jalur bumi di alam semesta, seperti pesawat antariksa – Menyebabkan tubrukan planet-planet untuk menghasilkan matahari baru, bintang, panas, dan cahaya 6

John J. O’Neill, Prodigal Genius, 1944, pp. 251-252.

87 – Memulai dan mengembangkan kehidupan dalam bentuk-bentuk yang tak terbatas Tesla merujuk kepada energi tak terbatas, yang diperoleh dari lingkungan. Beberapa penemuan utamanya dalam free energy telah menjadi harta curian eksklusif Pemerintahan Rahasia kita. Pengkonversian energi menjadi gaya yang lebih kuat—elektropulsi—yang digunakan untuk mengendalikan gaya gravitasi yang jauh lebih lemah, akan menyelesaikan lebih banyak work dalam jumlah waktu yang sama, dan menghasilkan hasil yang “over unity”. Walaupun begitu, beberapa konseptualisasi Tesla yang luar biasa mengenai eter telah diuraikan secara rinci, dalam kuliah-kuliahnya yang terdahulu di tahun 1890-an.7 Belakangan dia mencemooh teori-teori Maxwell, Hertz, Lorentz, dan Einstein, yang keliru dan terbatas. Eter Tesla bukanlah eter “padat” dengan “kerenggangan baja” ala Maxwell dan Hertz, dan bukan pula eter gas ala Lorentz yang tanggung. Eter Tesla terdiri dari “pengangkut yang terbenam dalam cairan penyekat”, yang mengisi seluruh angkasa. Atributnya berubah-ubah sesuai pergerakan relatif, kehadiran massa, dan lingkungan listrik dan magnet. Eter Tesla dikakukan oleh gaya elektrostatis yang berubah-ubah cepat, dan dengan demikian terlibat dalam efek gravitasi, kelembaman, dan momentum, terutama di angkasa dekat bumi, karena, sebagaimana dijelaskan oleh Tesla, bumi itu “...seperti sebuah bola logam bermuatan yang bergerak di angkasa”, yang menciptakan gaya elektrostatis sangat besar yang berubahubah cepat yang intensitasnya berkurang seiring kuadrat jarak dari bumi, persis seperti gravitasi. Karena arah penjalaran menyebar dari bumi, gaya gravitasi tersebut mengarah ke bumi. Tesla mulai menyelesaikan Teori Gravitasi Dinamis-nya pada periode yang hampir sama dengan pengungkapan hasil-hasil eksperimen dan teoriteorinya dalam 3 kuliahnya, yang seringkali diilustrasikan dengan demonstrasi penggunaan peralatan temuan Tesla, sebagaimana diungkapkan dalam 8 kutipan berikut, di bagian relevan (penekanan adalah dari saya): 1. “Medium paling probabel yang memenuhi angkasa adalah medium yang terdiri dari pengangkut independen yang terbenam dalam cairan penyekat.” 7

T. C. Martin, Inventions, Researches and Writings of Nicola Tesla, 1894, Chapter XXV Introduction – The Scope of the Tesla Lectures.

88 2. “Dalam eksperimen-eksperimennya, dia pertama-tama memikirkan suatu fenomena yang dihasilkan oleh gaya elektrostatis, yang— berdasarkan teori-teori modern—dia anggap sebagai gaya terpenting di alam yang harus kita selidiki.” 3. “Dia mengilustrasikan bagaimana gerakan mekanis dihasilkan oleh gaya elektrostatis yang berubah-ubah yang beraksi di medium gas.” 4. “Salah satu hasil paling menarik yang dicapai dalam eksperimeneksperimen ini adalah demonstrasi fakta bahwa medium gas— yang padanya vibrasi ditanamkan oleh perubahan cepat tenaga elektrostatis—bersifat kaku.” 5. “Jika tekanan elektrostatis sangat besar (yang intensitasnya berubah-ubah cepat) diasumsikan beraksi di medium ini, itu akan memperkenankan gerakan benda melintasinya, tapi bersifat kaku dan elastis, walaupun cairan itu sendiri barangkali sama sekali tidak memiliki atribut ini.” 6. “...berdasarkan asumsi bahwa pengangkut independen berkonfigurasi sedemikian rupa sehingga resistensi cairan terhadap gerakan ke satu arah lebih besar daripada terhadap gerakan ke arah lain, tekanan bersifat tersebut akan menyebabkan pengangkutpengangkut itu menyusun diri secara berkelompok, karena mereka akan beralih ke sisi-sisi satu sama lain yang berdensitas elektris paling besar, yang dalam posisi tersebut resistensi cairan untuk mendekati akan lebih kecil daripada untuk menjauhi.” 7. “Jika kol terbentuk di medium berkarakteristik di atas oleh tenaga stabil, pertukaran pengangkut akan berlangsung terus-menerus, dan akan ada lebih sedikit pengangkut per unit volume pada brush daripada di ruang pada jarak tertentu dari elektroda, ini dapat disamakan dengan penipisan (rarefaction).” 8. “Jika tenaga tersebut berubah-ubah cepat, maka hasilnya akan sangat berbeda; semakin tinggi frekuensi pulse, semakin lambat pertukaran pengangkut; pada akhirnya, gerakan translasi di ruang terukur akan berhenti dan, dengan frekuensi dan intensitas tekanan cukup tinggi, pengangkut-pengangkut itu akan tertarik menuju elektroda, dan pemampatan akan dihasilkan.” Kedelapan kutipan di atas bisa lebih disingkat menjadi 4 pernyataan berikut yang relevan dengan teknologi elektro-propulsi:

89 1. Gerakan-gerakan mekanis bisa dihasilkan dengan mengubah-ubah gaya elektrostatis yang beraksi di medium gas (eter), yang dengan demikian menjadi kaku, tapi memperkenankan benda padat untuk lewat. 2. Di bawah pengaruh tekanan ke satu arah (di bawah pengaruh polarisasi cahaya atau panas), pengangkut-pengangkut dapat mengelompok, membentuk pipa-pipa gaya, menciptakan lebih banyak kemudahan pergerakan ke arah tersebut. 3. Jika kol (DC) dihasilkan oleh kekuatan stabil, pertukaran pengangkut secara terus-menerus terjadi sejalan dengan penipisan eter, sementara pipa-pipa gaya ditarik ke dalam konduktor. 4. Dengan intensitas tekanan dan frekuensi cukup tinggi ke arah berlawanan, pertukaran pengangkut terhalangi oleh pemampatan eter, memaksa pipa-pipa gaya untuk larut dalam konduktorkonduktor pesawat, menanamkan momentum elektromagnetik. Sistem ini, menggunakan dua jenis tenaga (AC dan DC), dikenal sebagai “p2”. Tenaga stabil kol menciptakan pertukaran pengangkut, ‘mengesahkan’ (meregangkan) medium kaku yang elastis (tersusun dari pengangkutpengangkut yang terbenam dalam cairan penyekat) mendahului pesawat, sementara AC high frequency di bagian belakang pesawat memampatkan mereka, menghalangi pertukaran dari bagian belakang pesawat, melarutkan pipa-pipa gaya (“mikroheliks” saya), menciptakan momentum instan, normal terhadap permukaan pesawat (yang siku-siku terhadap medan magnet dan listrik). Di tahun 1884, teorema John Henry Poynting menyatakan bahwa fluks energi di tempat manapun direpresentasikan oleh hasil vektor gaya magnet dan listrik, dikalikan dengan C/4*PI.8 Ini mengimplikasikan bahwa gayagaya pada konduktor dapat diubah ke dalam bentuk lain. Pada tahun 1893, J.J. Thomson menyatakan hal yang sama, dia mengatakan, “...eter itu sendiri merupakan kendaraan momentum mekanis, sebesar (1/4*PI*C) (D*B) per unit volume.9 (Menggunakan Unit e. -s. untuk D dan E dan Unit e. -m. untuk B dan H) 8 9

Phil Trans. clxxv (1884), p. 343. Recent Researches in Elect, and Mag. (1893), p. 13.

90 E = electrical force (gaya listrik) D = electrical displacement (pemindahan listrik) H = magnetic force (gaya magnet) B = magnetic induction (induksi magnet) Teori Heinrich Hertz10 menyatakan bahwa dua sistem arus yang berubah-ubah semestinya mengerahkan gaya ponderomotive terhadap satu sama lain akibat adanya perbedaan. Ketidaksetujuan Tesla rupanya didasarkan pada fakta bahwa dirinya telah membuktikan bahwa “gaya ponderomotive” tidak disebabkan oleh “arus-arus yang berubah-ubah” belaka, tapi oleh penipisan (rarefaction) dan pemampatan pengangkut eter, secara berturutturut, yang dihasilkan oleh jenis arus lain (elektrostatis DC AC yang berubahubah cepat). J.J. Thomson11 telah mengembangkan secara luas teori pipa-pipa gaya yang bergerak, baik gaya magnet maupun listrik, yang menyatakan bahwa efek magnetik adalah efek sekunder yang dihasilkan oleh pergerakan pipapipa listrik, dan berasumsi bahwa: ■ pipa-pipa eksis di setiap tempat di ruang, baik dalam sirkuit tertutup ataupun penghentian pada atom-atom; ■ gaya listrik hanya dapat dirasakan manakala pipa-pipa listrik memiliki kecenderungan lebih besar untuk membentang ke satu arah; ■ di medan magnet stabil, pipa-pipa positif dan negatif dapat bergerak dalam arah berlawanan dengan kecepatan setara; ■ sorot cahaya adalah sekelompok pipa-pipa listrik yang bergerak pada kecepatan C yang siku-siku terhadap panjang mereka (ini menjadi penjelasan yang baik atas polarisasi bidang rotasi). Tesla mengatakan bahwa “dirigible torpedo” (torpedo zeplin) miliknya dapat terbang dengan kecepatan maksimum 300 mil per detik, mungkin karena kecepatan melajunya sekitar pecahan maksimum C. Publikasi Thomson berikutnya mengenai subjek ini menyusul kuliah-kuliah Tesla tahun 1891 di hadapan Royal Society di London, dan tampaknya mengungkap penelitian Tesla, menyatakan bahwa:

10 11

Ann. d. Phys. Xxxi (1887), p. 421; Hertz's Electric Waves, translated by D.E. Jones, p. 29. Recent Researches in Elect. And Mag. (1893), p. 13.

91 ■ gaya ponderomotive dikerahkan pada konduktor yang mengangkut arus listrik, terdiri atas pemindahan momentum mekanis dari agen yang mengerahkan gaya tersebut ke benda yang mengalaminya; ■ jika pipa-pipa bergerak yang memasuki konduktor terlarut di dalamnya, momentum mekanis diberikan kepada konduktor tersebut; ■ momentum demikian harus siku-siku terhadap pipa dan terhadap induksi magnet; ■ momentum yang tersimpan dalam unit volume medan adalah proporsional dengan hasil vektor listrik dan magnet. Hipotesis Momentum Elektromagnetik “Thomson” kemudian dikembangkan oleh H. Poincare12 dan M. Abraham13. Pada tahun 1910, konon14 konsekuensi dari pengumuman-pengumuman ini meninggalkan 3 alternatif: 1. Memodifikasi teori tersebut untuk mengurangi gaya yang dihasilkan terhadap elemen eter bebas hingga nol (sebagaimana Maxwell, Hertz, dan Einstein); 2. Mengasumsikan bahwa gaya tersebut membuat eter bergerak (sebagaimana Helmholtz); 3. Menerima prinsip bahwa eter adalah kendaraan momentum mekanis sebesar [D-B] per unit volume (sebagaimana Poynting dan J.J. Thomson). Kekeliruan Whittaker yang terbesar adalah mengabaikan teori Tesla secara keseluruhan. Setelah eksperimen-eksperimen Tesla memverifikasinya, tepat di hadapan para anggota Royal Academy yang terhormat, “ketiga alternatif (terkemudian)” tersebut diperdebatkan, dan eksis sebuah teori baru, yaitu teori Tesla. RAHASIA TESLA Dikarenakan sikapnya yang suka damai, semula Tesla berpikir untuk menyerahkan mesin terbang elektrisnya kepada Konvensi Genewa atau Liga Bangsa-bangsa, untuk digunakan dalam ‘menjaga ketertiban dunia’ demi 12

Archives Ne erl (2) v (1900), p. 252. Gott, Nach., 1902, p. 20. 14 Sir Edmund Whittaker, A History of the Theories of the Aether and Electricity, 1910, Edinborough. 13

92 mencegah perang. Kemudian, kecewa setelah Perang Dunia I dengan runtuhnya Liga Bangsa-bangsa, dia mengatakan bahwa dirinya “... meremehkan kepasitas tempur manusia”.15 Di tahun 1919, alasannya untuk meningkatkan kerahasiaan muncul dalam sebuah wawancara dengan Frederick M. Kerby, untuk majalah Resolution, saat mendiskusikan pesawat yang mampu terbang pulangpergi antara New York dan London dalam “tiga jam”: “...sekarang kita menghadapi kemungkinan peperangan yang mengerikan antara bangsabangsa dari jarak ribuan mil, dengan persenjataan yang begitu destruktif dan mengacaukan sehingga dunia tak mampu memikulnya. Itulah mengapa tak boleh ada lagi perang.” Dengan tolakan pemerintah terhadap sarannya mengenai pertahanan, satu-satunya jalan bagi Tesla adalah menyembunyikan rahasianya dari dunia, dan mencegah penemuan ke arah tersebut. Pada tahun 1929, Tesla mengejek eksperimen-eksperimen Heinrich Hertz selama 1887-1889 yang membuktikan teori Maxwellian, eter “tanpa struktur” (structureless) yang mengisi semua ruang, dan “memiliki kerenggangan yang tak terbayangkan namun padat dan memiliki kekakuan yang lebih besar dibanding baja yang paling keras sekalipun”. Tesla waktu itu justru berargumen sebaliknya, dia mengatakan selalu percaya akan eter “gas” di mana dia telah mengamati gelombang yang lebih mirip dengan gelombang suara. Dia menceritakan bagaimana dirinya mengembangkan “pipa vakum bentuk baru” di tahun 1896 (yang saya sebut sebagai “Tesla bulb”) “...sanggup diisi muatan hingga mencapai tenaga yang diinginkan, dan mengoperasikannya dengan tekanan efektif sekitar 4.000.000 volt.” Dia menggambarkan bagaimana discharge korona keunguan di sekitar bulb saat digunakan, membuktikan eksistensi “partikel-partikel yang lebih kecil daripada udara”, dan gas yang begitu ringan sehingga volume seukuran bumi pun hanya berbobot 1/20 pon. Lebih jauh dia mengatakan bahwa gelombang suara bergerak dengan kecepatan cahaya di medium ini.16 Tesla menyebutkan penggunaan pipa khususnya untuk menyelidiki sinar kosmik17, mengatakan bahwa saat pancarannya ditimpakan pada material target, emisi radioaktif dihasilkan, dan bahwa benda-benda radioaktif merupakan “target” yang terus-menerus dibombardir oleh “peluru-peluru 15

New York Times, July 10, 1934. New York Herald Tribune, Sept. 22, 1929, pp. 1,29. 17 Letter, New York Times, Feb. 6,1932, p. 16, col. 8. 16

93 infinitesimal yang diproyeksikan dari semua bagian alam semesta”, yang tanpanya “semua keradioaktifan akan berhenti”. Deskripsinya soal “pelurupeluru” ini serupa dengan ZPR. Pada 15 April 193218, Tesla mengatakan bahwa teori Einstein yang menyangkut pengubahan materi menjadi gaya, dan gaya menjadi materi, adalah “absurd”. Dia menyamakannya dengan perbedaan antara tubuh dan pikiran, mengatakan bahwa gaya adalah “...fungsi materi”, dan bahwa, persis sebagaimana pikiran yang tak dapat hidup tanpa tubuh, “...tanpa materi, takkan ada gaya”. Pada 11 September 1932 (New York Herald Tribune), Tesla mencemooh eter Maxwellian/Hertzian, sambil mengatakan bahwa gelombang berfrekuensi lebih tinggi “...mengikuti lekukan bumi dan menekuki rintangan”, sedangkan dalam sebuah surat kepada New York Times bertanggal 8 April 1934 mengatakan bahwa gelombang pendek untuk “kegunaan daya” “berseni nirkabel” adalah tidak tepat, dan bahwa daya akan berjalan dalam “gelombang panjang”. Serangan Tesla di tahun 1929 terhadap teori eter Maxwellian/Hertzian—39 tahun kemudian, pada saat datangnya Relativisme— hanya relevan dengan teori rahasianya, bukan untuk menyingkap atau mempromosikannya, melainkan untuk menyembunyikannya. SIFAT LISTRIK Apa yang dirujuk oleh para fisikawan eter lama ketika mereka berusaha melukiskan “cairan sempurna yang tak termampatkan”? Apa yang dapat dilakukan oleh “cairan sempurna”? Ia mampu “membasahi” segala hal yang bersentuhan dengannya, misalnya proton, dan dapat mengalir ke mana pun tanpa resistensi. “Cairan” pertama—eter—dapat mengalir ke mana pun, dan berkat densitas dan kehalusannya yang sangat tinggi, tak ada yang dapat menghentikannya, dan ia tidak merasakan resistensi, tapi hanya materi yang merasakan resistensi, tergantung pada keadaan. “Cairan” lain—listrik—dapat mengalir di tempat-tempat tertentu, dan hanya membasahi benda tertentu, tapi seringkali menemui resistensi. Dalam rangka memahami eter, kita harus memahami listrik secara lebih dalam. Sebagaimana air, proton hanya akan menampung begitu banyak listrik di permukaannya, tapi ‘permukaan’ proton barangkali serupa dengan area luar sekawanan lebah mekanis berbentuk bola yang melayang-layang, yang 18

Nikola Tesla Papers, Rare Books and Manuscript Library, Columbia University.

94 ditenagai oleh ZPR, di mana kelompok “lebah” yang lebih sesak/padat mengarah ke pusat “bola”. Jika kawanan lebah ini terkena gelombang kabut hujan (‘angin’ eterik), semua lebah harus berputar untuk menghadap angin eterik tersebut demi mempertahankan formasi mereka. Tetesan ‘air’— submuatan listrik yang diangkut oleh angin eterik—cenderung mengelompok di sekitar sisi depan. Masing-masing lebah, saat mengepakkan sayapnya, hanya akan begitu basah (sehingga kelebihan ‘air’ terpercikkan dan terangkut ke lebah berikutnya, atau kawanan lebah berikutnya) oleh angin eterik, dan begitu seterusnya, sehingga ‘arus’ tetesan terus mengalir melewati bola lebah akibat gerakannya melewati angin eterik, dan mentransfer momentum di antara massa. ‘Air’ tersebut cenderung berguguran dalam tetesan lebih besar, yang terbentuk dari tetesan-tetesan kecil yang mengumpul di setiap lebah. Sebagaimana pada mekanika cairan, ukuran ‘tetesan’ adalah hasil dari kekohesifan ‘cairan’ listrik, area permukaan setiap ‘lebah’, dan ruang di antara setiap lebah, yang kesemuanya mempengaruhi ukuran akhir setiap ‘tetesan’ besar (“elektron”) yang cukup mengumpul untuk membentuknya. Jika seseorang menganalisa aliran “tetesan” (yaitu “quantum”) per unit massa secara matematis, maka dia akan mendapatkan laju rata-rata aliran charge/ cm3 angin eterik, untuk momentum, sebagaimana ditentukan oleh laju aliran “arus”. Seperti lebah-lebah ini, saat berhenti di atas bumi, sebuah benda (elektron-elektronnya, atom-atomnya, dan molekul-molekulnya, serta ‘ruang’ yang melimpah di dalam dan di antaranya) bergerak dengan kecepatan fantastik dan melewati medan eter alam semesta, akibat adanya revolusi bumi, orbit, dan gerakan lainnya. Dalam kuliah A.I.E.E.-nya di Columbia College tahun 1891, Tesla mengatakan dalam bagian relevan (penekanan adalah dari saya): “Apa itu listrik, dan apa itu magnetisme? ‘...Kita sekarang yakin bahwa fenomena listrik dan magnet dapat diatributkan pada eter, dan barangkali kita benar ketika mengatakan bahwa efek-efek listrik statis adalah efek-efek eter yang sedang bergerak’, ‘...kita dapat membicarakan listrik atau kondisi, keadaan, atau efek listrik’, ‘...kita harus membedakan dua efek semacam itu, berkarakter berlawanan yang saling menetralkan’, ‘...sebab di medium beratribut eter, kita tak mungkin bisa mengerahkan ketegangan/tekanan, atau menghasilkan pemindahan atau gerakan apapun, tanpa menimbulkan efek setara dan

95 berlawanan di medium sekitarnya’. ‘...kondisinya menentukan sifat positif dan negatif’. ‘Kita tahu bahwa ia bertindak seperti cairan tak termampatkan;’ ‘... teori elektro-magnetik cahaya dan semua fakta yang kita teliti mengajarkan kita bahwa fenomena listrik dan eter adalah identik’. ‘Perilaku eter yang membingungkan sebagai benda padat terhadap gelombang cahaya dan panas, dan sebagai cairan terhadap gerakan benda melewatinya, tentu saja dijelaskan dengan cara yang paling alami dan memuaskan dengan mengaasumsikannya sedang bergerak, sebagaimana dilontarkan oleh Sir William Thomson’. ‘Seseorang tak bisa membuktikan bahwa terdapat gelombang eter transverse (melintang) yang dipancarkan dari sebuah mesin arus bolak-balik; terhadap disturbansi selambat itu, eter, jika sedang diam, akan berperilaku seperti cairan sungguhan’. Dalam pernyataan-pernyataannya, Tesla mengimbangkan berbagai argumen dalam mempersiapkan keputusannya: “...Oleh karena itu, listrik tak bisa disebut eter dalam pengertian yang luas; namun tak ada yang akan menghalangi penyebutan eter listrik yang diasosiasikan dengan materi, atau eter terikat; atau, dengan kata lain, bahwa muatan statis molekul adalah eter yang diasosiasikan dengan molekul dalam suatu cara.” “...Densitasnya tidak berbeda, agar eter tak termampatkan: karenanya, ia harus berada di bawah suatu tekanan atau bergerak, dan yang terakhir adalah yang paling probabel.” Karena itu, Tesla meyakini eter yang bergerak relatif terhadap bumi, sebab bumi bergerak. Satu hal yang disadari oleh Tesla adalah bahwa eter memiliki muatan listrik yang tersimpan pada atom-atom. Dalam menopang konsep eter “dinamis”, dia mendukung konsep “eter diam”, karena “gerakan” yang dia rujuk adalah gerakan “tampak” eter yang dilihat oleh pengamat di bumi, relatif terhadap eter diam. Signifikansi gerakan kosmik terhadap efek elektromagnetik muatan statis diangkat oleh Tesla dalam kuliahnya: “Sekitar 15 tahun lalu, Prof. Rowland mendemonstrasikan fakta paling penting dan paling menarik, yaitu bahwa muatan statis yang diangkut menghasilkan efek arus listrik.” “...dan dengan memahami molekul-molekul bergerak yang diberi muatan secara elektrostatis, fakta eksperimen ini memberi kita ide magnetisme yang jelas. Kita dapat memahami garis-garis atau pipa-pipa gaya yang secara fisik eksis, terbentuk dari deretan molekul bergerak yang diarahkan; kita bisa melihat bahwa garis-garis ini pasti tertutup, sehingga mereka pasti cenderung memendek dan meluas/mengembang, dan sebagainya. Itu juga menjelaskan

96 secara masuk akal fenomena yang paling membingungkan, yaitu magnetisme permanen, dan secara umum memiliki semua keindahan teori Ampere tanpa adanya cacat vital yang sama, yakni asumsi mengenai arus-arus molekul. Tanpa membicarakan lebih jauh tentang subjek ini, saya ingin katakan bahwa saya menganggap semua fenomena elektrostatis, arus, dan magnet disebabkan oleh gaya elektrostatis molekul.” Dalam pernyataan-pernyataan ini, Tesla menunjukkan dirinya menyadari bahwa lokasi “diam” manapun di bumi sebetulnya bergerak dengan kecepatan fantastis (“70.000 mil per jam). Muatan-muatan elektrostatis yang “diangkut” adalah arus-arus antara atom dan eter, yang menghasilkan magnetisme. Fenomena ‘magnetisme permanen’ atau magnetisme yang ‘ditimbulkan secara kosmik’ rupanya disebabkan oleh muatan elektrostatis yang ‘diangkut’ oleh gerakan kosmik, di medan eter alam semesta. Karena tak ada yang bisa menahan sebuah atom atau molekul agar benar-benar diam—sebab ia bergerak fantastik—semua atom dan molekul mengangkut arus-arus yang menghasilkan medan magnet. Karena bidang magnet merupakan produk arus, tak ada seorang pun yang dapat menghasilkan medan magnet tanpa listrik, yang bergerak melintasi atau bergerak sepanjang konduktor, atau sebagai muatan elektrostatis dalam gerakan lokal atau kosmik. Teori Gravitasi Dinamis Tesla dan metode Spacial Electropulsion MHD membawakan pencapaian puncak kosmik pada penelitian Faraday, Wm. Thomson, J.J. Thomson, dan Edmund Hall.

97

KESIMPULAN

E

TER adalah medium universal, yang mengisi semua ruang. Ia terlihat relatif “dinamis” terhadap bumi yang bergerak ribuan mil per jam di angkasa. Eter normalnya bersifat netral secara elektris, sangat halus, dan mempenetrasi semua materi padat. Ada pula radiasi ultra high frequency yang tersebar di mana-mana, normalnya dalam keadaan setimbang, yang disebut Zero Point Radiation (“ZPR”), yang menginterpenetrasi eter, dan merepresentasikan radiasi elektromagnet dalam bentuknya yang paling halus dan padat, yang, bersama dengan eter, mempertahankan gerakan perpetual universal. Eter, bersama dengan ZPR, adalah sumber semua materi dan gaya. “Energi” tidak eksis dalam bentuk fisik, tapi ia adalah “kemampuan melakukan work”, yang setara dengan “gaya terus-menerus”. Kata “energi” adalah fiksi yang tepat, seperti “waktu”, yang merupakan ukuran acak laju gerakan materi di ruang penuh eter. Semua peristiwa terjadi saat ini, sedangkan “masa lalu” dan “masa depan” adalah metafora belaka. Disturbansi elektromagnet pada eter mengekstrak “energi” dari ZPR, yang hanya dapat dijelaskan oleh teori eter. “Energi bebas” ini, yang sebetulnya tidak terbatas, bekerja secara universal, dihasilkan oleh gerakan perpetual materi, dan pertukaran perpetual gaya lemah dan kuat, yang karenanya ekuilibrium alam semesta jadi terjaga, sehingga jumlah total semua proses sama dengan nol. Karena semua materi padat terus-menerus terlempar di angkasa, senantiasa bergerak, mereka selalu terkena “angin eterik” dan interaksi ZPR. Efek-efek ini tidak dapat dirasakan kecuali saat perubahan orientasi massa atau kecepatannya. Semua massa dan ruang memiliki atribut dielektris. Perbedaan atribut dielektris menyebabkan perubahan pemindahan elektromagnetik di dalam massa dan angin eterik. Medan listrik bumi menghasilkan efek pemindahan dielektris di dalam eter dan massa di medan listrik bumi. Perbedaan antara pemindahan dielektris di dalam massa dan

98 pemindahan dielektris di luar massa dalam angin elektrik menghasilkan gaya ke bawah (down-force) ke arah polaritas negatif, sementara angin eterik ‘bertiup’ melintasi massa. Ini disebut “gravitasi”. Karena semua massa dalam keadaan bergerak, massa-massa tersebut memiliki momentum, bahkan saat terlihat relatif “tak bergerak” terhadap bumi. Momentum merupakan resistensi benda terhadap perubahan keadaan gerakannya. Karena kelembaman juga merupakan resistensi benda terhadap perubahan momentumnya, kelembaman dan momentum ditimbulkan oleh hal yang sama, resistensi pipa-pipa mikroheliks elektromagnetik terhadap perubahan kecepatan (dan “pitch”), arah, gerakan samping (lateral motion), atau orientasi. Karena semua ruang dan massa hanya tersusun dari “kandungan listrik”, momentum/kelembaman bersifat elektromagnetik, dan dapat dikumpulkan secara elektromagnetik. Semua massa mengandung muatan elektrostatis, yang manakala “diangkut” di ruang penuh eter/ZPR oleh pergerakan ‘lokal’ atau angkasa akan menjadi arus. Arus-arus ini sebenarnya mengalir antara massa dan eter, dan menjadi bagian integral pada mekanisme tersebut yang dengannya momentum ditanamkan pada massa bergerak. Arus-arus ini menciptakan medan magnet sebagai imbangan setara-dan-berlawanannya, dan memberi gerakan rotasi pada kombinasi arus dan medan magnet dan listrik bidirectional, di sekeliling inti eter yang vakum dan irotasional. Aksi rotasi elektromagnetik ini menciptakan momentum, sebagai reaksi “tipe sekrup” tanpa gaya di dalam massa, menghasilkan gerakannya relatif terhadap inti eter, yang darinya gaya mekanis dikirimkan ke massa atom yang diasosiasikan dengan elektromagnetisme. Karena fenomena ini bersifat elektromagnetik, mereka dikumpulkan oleh pembentukan ulang kondisi-kondisi elektromagnetik yang akan diperagakan oleh benda akibat keadaan kinetis tertentu. Sebagaimana gelombang elektromagnetik low frequency bisa mempenetrasi sebuah benda, gelombang berfrekunsi tinggi—di atas LR dan di bawah UV—dapat menyebabkan eter “mempertegas resistensi kelembamannya”. Teknologi ini melibatkan arus ‘kol’ DC bervoltase tinggi, arus berfrekuensi tinggi, gaya elektrostatis yang berubah-ubah cepat, dan sorot cahaya/panas. Gaya elektrostatis yang berubah-ubah cepat akan “menipiskan” (meregangkan) pengangkut eter, sementara sorot cahaya/ panas mempolarisasi medium ke arah yang diinginkan, sambil arus ‘kol’ DC

99 menyebabkan pertukaran pengangkut, menghasilkan kevakuman di arah tersebut, menimbulkan gerakan. Di ujung lain pesawat, arus berfrekuensi tinggi menarik pengangkut melewati pesawat, dan menghasilkan pemampatan eter, sementara ia menembus massa padat dan mengumpulkan pipa-pipa mikroheliks berotasi, yang memutari inti eter sepanjang poros kutub, pada pitch yang ekuivalen dengan laju tertentu momentum. Karena kekuatan interaksi elektromagnetik 1040 lebih besar dari interaksi gravitasi, work yang jauh lebih banyak tersebut secara teoritis dapat dilakukan pada waktu yang sama, menggunakan “energi” yang sama. Ada pepatah “kalau sudah melihat baru percaya”, dan saya telah melihat, maka dari itu saya percaya. Perilaku piring terbang buatan manusia membuktikan eksistensi penemuan “free energy” Nikola Tesla ini, yang menunjukkan bahwa dia memang benar dalam penentangannya terhadap Relativisme, dan bahwa teori-teori umum yang diajarkan di lembaga-lembaga ilmu pengetahuan dunia jelas-jelas curang. Konsisten dengan ide bahwa “dinamit terdapat dalam kemasankemasan kecil”, buku kecil ini, bersama dengan buku saya sebelumnya, Space Aliens From the Pentagon, memprakarsai penemuan ulang, rekonstruksi, dan publikasi Teori Gravitasi Dinamis Nikola Tesla dan teknologi elektropulsi terkait, penemuan terbesar manusia. Pemerintahan Rahasia—entitas negara-korporat yang inkonstitusional, tersembunyi, dan curang—sampai sekarang menguasai teknologi elektropulsi dengan menyembunyikannya dan teknologi free-energy canggih lainnya, demi kepentingan para monopolis negara-korporat internasional yang memaksa. Pesawat elektropulsi disembunyikan melalui “efek khusus”, dan “teknologi penyamaran” (juga berbasis penemuan Nikola Tesla)—saat terbang dan melayang-layang di langit, dan dengan cara-cara “psiko-politik” (penebaran propaganda “alien” palsu dan “asal-usul extraterrestrial”)—lewat kelompokkelompok “UFOlogy” yang dipimpin oleh agen pemerintahan rahasia. Sementara juru bicara resmi pemerintah menyangkal eksistensi piring terbang, para agen pemerintahan rahasia, yang tampil sebagai “skeptis”, “UFOlog”, dan “paranormal”, menarik perhatian publik ke dalam perdebatan palsu. Si “skeptis” mencemooh para UFOlog dan paranormal, menyatukan mereka dengan kesaksian rasional, seolah-olah “...melihat piring terbang” sama menggelikannya dengan “...melihat hantu atau alien”. Perdebatan palsu berbasis logika palsu ini sangat selaras dengan sistem penutup-nutupan

100 secara keseluruhan, dirancang untuk menyembunyikan “teknologi canggih manusia”, bukan teknologi “alien”. Cengkeraman kediktatoran sosio-ekonomi rahasia ini bergantung pada pendapatan yang diperas secara paksa, dengan memaksa kita membeli tenaga dan bahan bakar kuno—yang mendanai pengendalian mereka atas komunikasi kita, keputusan politik dan moneter kita, pemaksaan undang-undang, regulasi, dan prosedur yang tak adil untuk memperluas kekuasaannya, sambil membatasi atau meniadakan hak asasi individu kita, dan mengingkari akses kita terhadap informasi, material, dan teknologi milik kita sebab kita membayarnya dengan pajak kita). Akses kita terhadap kebenaran sangat dibutuhkan demi kebebasan dan kelangsungan hidup kita sebagai manusia merdeka. Meskipun terdapat kebingungan, penyembunyian, KEBOHONGAN BESAR, dan penyalahgunaan pengadilan dan sosio-ekonomi oleh negarakorporat, kita dapat menghidupkan kembali KEBENARAN itu, menentukan teknologi yang benar, menyingkirkan penghalang, dan menggunakan kecerdasan kreatif kita untuk membangun pesawat ini untuk kepentingan kita sendiri, untuk membebaskan masyarakat kita dari Korpokrasi Fasis Rahasia.

101

BAB 6: PEMBANTAIAN FREE ENERGY: Proses Atom Hidrogen

A

DAKAH cara lebih baik untuk mengakhiri sebuah buku mengenai “Occult Ether Physics” selain dengan satu bab yang membahas proses “free energy” tersembunyi, yang menyuling energi dari eter—menggunakan teknik yang sama pada zat yang sama yang membuat elektro-propulsi Tesla menjadi mungkin? Dalam buku SPACE ALIENS FROM THE PENTAGON, saya merincikan proses free energy di mana helium dibuat memproduksi 460.000 kalori/ gram-atom, melalui pelepasan spark sederhana, yang didasarkan pada data dari sejumlah teks yang tersedia dan ensiklopedia saintifik. Ini adalah output energi terbesar yang saya ketahui dari noble gas (unsur gas yang hampir tak pernah menyatu dengan unsur lain—penj), dan gas tersebut dapat digunakan tanpa batas, satu-satunya energi input yang dibutuhkan untuk pelepasan spark. Karena helium rata-rata tidak tepat, dan karena outputnya mungkin lebih besar dari yang bisa Anda tangani, saya akan secara lebih tepat memperlihatkan kepada Anda bagaimana caranya menjalankan sebuah proses free energy lain, menggunakan gas yang paling mudah diperoleh, hidrogen. Saya juga akan memberi Anda penjelasan mengenai panas yang dihasilkan dalam “fusi dingin”, dan beberapa proses free energy lainnya, semuanya terkait erat dengan proses atom hidrogen dan fisika eter rahasia. Selama bertahuntahun, “Relativistic Quantum Mechanics” (“RQM”) menyembunyikan setiap proses atau reaksi yang menunjukkan kecacatan teori-teori mereka, “...untuk kepentingan keamanan nasional”. Teori-teori palsu mereka sebenarnya menjadi salah satu alat terpenting yang dengannya, dari sudut biro rahasia pemerintah, “rahasia nasional” itu tersembunyi, sementara pada saat yang sama, dari sudut para fasis korporat penguasa, semua teknologi “efisien dan membahayakan” yang akan menghancurkan cengkeraman keras mereka pada kita dapat disembunyikan. Menurut mekanika quantum relativis yang dusta, semua energi yang keluar dari sebuah reaksi, pasti masuk ke dalam reaksi tersebut, hanya dari sumber non-eter yang diakui oleh mereka, dan hanya

102 dalam “quantum-quantum” berlainan yang dibolehkan oleh penerapan keliru mereka atas teori quantum Max Planck awal. Ide dasar teori mekanika quantum Planck yang asli adalah bahwa level energi atom pasti berubah seluruh bilangan bulatnya (1,2,3, dst), disebut “quantum”, yang didasarkan pada muatan dasar elektron tunggal, yang hanya menerima level energi tertentu di atom dan molekul yang berbeda-beda, dan digunakan untuk menetapkan magnitudo semua kemungkinan perubahan—terkecil, menengah, terbesar—energi atom dan molekul. Semua perubahan energi atom harus sesuai dengan seluruh bilangan ekuivalen yang diperbolehkan atau perkalian quantum-quantum ini. Dengan demikian, energi yang diserap oleh atom harus sesuai dengan standar keras ini. Meskipun saya menganggap upaya jelas untuk menyembunyikan data fisik dasar bertentangan dengan prinsip ini—sebab disalahtafsirkan oleh para Relativis dan dimasukkan ke dalam teori mereka, seolah-olah itu merupakan teori milik mereka secara eksklusif dan bukan teori yang dipublikasikan lebih awal oleh Planck—proses yang akan saya diskusikan dengan Anda ini memiliki inkonsistensi mencolok, bahkan saat dilukiskan dan diukur secara keliru oleh para Relativis sekalipun. Mereka mengatakan bahwa proses disosiasi/penguraian molekul dwiatom hidrogen menjadi atom-atom terpisah sebagai atom hidrogen memerlukan penyerapan 109.000 kalori/gram molekul (“1,9 kilo kalori/gram molekul”). Tapi, dalam menerima atom hidrogen dasar dan mempertimbangkan masingmasing ‘quantum’-nya—baik dalam status atom atau molekul—menurut saya tidak terdapat status atom atau molekul hidrogen di mana energi tadi dapat “disimpan”, sekalipun menggunakan teori-teori RQM, terutama mengingat pernyataan irasional mereka bahwa energi masih dimiliki oleh molekul setelah dilepaskan! Mereka beranggapan bahwa atom hidrogen independen hanya dapat eksis demikian karena ia telah menyerap sejumlah besar panas, meskipun fakta menunjukkan bahwa menurut kriteria mereka sendiri atom tidak memiliki mekanisme yang dapat diidentifikasi oleh mereka hingga bisa berbuat demikian. Saat dua atom hidrogen semacam itu bersatu dalam kehadiran energi inisiasi yang cukup, menurut para Relativis sejumlah besar panas yang tersimpan dalam atom hidrogen akan dilepaskan. RQM tak pernah secara langsung mengukur jumlah energi penguraian yang dibutuhkan untuk membawa atom hidrogen dari status dwiatom menuju status atom, sebab mereka tidak mengetahui bagaimana melakukannya, tapi karena teori mereka menyatakan bahwa “semua reaksi bersifat reversible (dapat dibalik)”, mereka

103 mengatakan energi penguraian sama dengan energi yang dilepaskan saat rekombinasi (penyatuan ulang) atom-atom hidrogen. Lalu yang lebih buruk lagi, mereka mendefinisikan status atom hidrogen (dasar) seolah-olah merupakan status terstimulasi (excited state), dan mendefinisikan status molekul seolah-olah merupakan status dasar. Realistisnya, reaksi atom hidrogen hanya dapat dijelaskan secara memuaskan oleh perujukan, konstruksi, atau rekonstruksi teori eter. Sementara diperdebatkan bahwa “energi pengikat” antara dua atom molekul entah bagaimana ’memasukkan’ energi ini secara misterius dan tak dapat diterangkan, argumen ini sebetulnya mendukung teori eter, sebab energi pengikat bagaimanapun harus ditukar dengan energi yang dilepaskan ketika molekul terbentuk, konsisten dengan kaidah reaksi setara dan berlawanan. Kalau tidak, seseorang harus mempercayai pikiran ganda dan terbelakang ala Orwell, semacam pikiran bahwa RQM telah berbuat kejahatan, karena “...segala sesuatu sama relatif-nya, tuan.” Kebebasan seperti ini hanya dibolehkan untuk mereka, sedangkan orang-orang yang tak setuju akan ditarik ke standar lebih tinggi. Karakter pikiran ganda Relativisme berasal dari fakta bahwa Albert Einstein adalah seorang Kaballis-Eksistensialis—dan Illuminis— yang epistemologinya adalah epistemologi Platonis. Dalam filsafat, ada dua epistemologi dasar—teori tentang asal-usul, sifat, dan batas pengetahuan manusia—yang mewakili dua kategori dasar yang mencakup semua epistemologi filsafat, dan yang dianggap menjelaskan bagaimana seseorang mengetahui sesuatu berdasarkan satu filsafat tertentu...dengan cara apa mereka mengetahuinya...jika kenyataannya, mereka memang “mengetahui”nya. Karena seseorang yang menyatakan sesuatu mempunyai beban untuk membuktikannya, daripada orang yang tidak mempercayainya, maka cara-cara untuk mengetahuinya bisa menjadi pertanyaan. Tak ada seorang pun secara legal, moral, atau ‘spiritual’ berkewajiban meyakini sesuatu tanpa pertimbangan atau cara-cara valid untuk mengetahuinya sebagai hal yang “benar”. Semua epistemologi digolongkan sebagai Platonis atau Aristotelian. “Epistemologi Platonis” dinamai demikian lantaran teori yang diilustrasikan lewat analogi gua dalam buku Plato (filsuf Yunani kuno), The Republic. Dalam analogi gua-nya Plato, seorang pengamat di dalam sebuah gua, berhadapan dengan dinding sebelah dalam di malam hari, hanya dapat

104 melihat bayangan-bayangan kafilah yang sedang lewat yang terpantul pada dinding, diproyeksikan oleh api yang menyala di balik jalan yang dilalui oleh kafilah. Menurut Plato, manusia tak bisa mengetahui realitas, melainkan hanya melihat ‘bayangan’ realitas, sebab ada ‘dunia bentukbentuk sempurna yang lebih tinggi’, yang hanya eksis ‘di surga’. Karena itu, menjadi jelas bagaimana epistemologi ini mengikuti pemikiran keagamaan, dan bahwa banyak agama telah dipengaruhi olehnya sambil dengan suatu cara menambahkan ‘kepercayaan ilmiah’ pada gagasan-gagasan agama mereka, yang lebih didasarkan pada keyakinan daripada akal. Argumentasi seperti ini telah digunakan oleh seniman ilmiah, filsafat, ekonomi, politik, dan ‘spiritual’ selama berabad-abad, dan setiap filsafat totalitarian yang kita kenal bersandar pada ‘argumentasi’ keliru ini, yang identik dengan epistemologi Platonis. Kita bertanya-tanya bagaimana pengamat dalam gua Plato akan menarik garis antara ‘mengetahui’ bayangan dan “bayangan dari bayangan”, karena bayangan juga mungkin memiliki ‘bentuk yang lebih tinggi’, dengan teori ini. Sementara itu, “Epistemologi Aristotelian”—yang didasarkan pada teori Aristoteles (filsuf Yunani kuno)—berpendirian bahwa perasaan/indera (sense) adalah alat kognisi ilmiah dan valid yang dapat kita andalkan untuk mendeteksi fakta realitas yang perceivable (dapat dipahami/dirasakan/ dilihat), dan bahwa dengan bersandar pada fakta tersebut kita dapat mengetahui realitas dan memutuskan hal-hal lainnya, barangkali fakta-fakta realitas yang unperceivable. Sebagaimana dapat dilihat dari perbandingan dua epistemologi ini dan implikasinya, filsafat dan usaha keras berbasis Epistemologi Platonis dilapisi mistik, dan/atau totalitarian, sedangkan filsafat dan usaha keras berbasis Epistemologi Aristotelian lebih rasional dan objektif, khususnya manakal diterapkan pada ilmu pengetahuan alam. Bisa dilihat pula bahwa penggunaan Epistemologi Platonis oleh fisikawan mesti dianggap tak terampuni, sedangkan teori Einstein—yang dibangun berdasarkan epistemologi cacat dan fatal ini—telah dipopulerkan melalui monopoli komunikasi yang dikendalikan oleh elit-kekuasaan, karena keadaan ini membuat masyarakat yang berpotensi untuk bertanya-tanya dan ingin tahu akan lebih dungu dan lebih mudah untuk dikendalikan. Citra Einstein terus-menerus dibangun seolah-olah dia adalah makhluk mulia dan sempurna yang harus dihormati sebagai ‘dewa’. Propaganda ini tak hanya melindungi teori yang palsu, tapi juga membantu

105 menyembunyikan teori valid dan teknologi canggih yang dapat mengakhiri struktur kekuasaan korporat-negara di seluruh dunia, yang menganggap masyarakat telah mempunyai teknologi yang ‘dibutuhkan’, kalau tidak, ‘cengkeraman’ elit terhadap kepentingan industri dan perbankan dunia—yang tertahan di tempat oleh teknologi kuno yang mengekspolitasi mineral—yang mereka miliki bisa lepas. Saya memiliki sedikit pertentangan dengan teori quantum level energi atom, andaikata ia diperluas untuk mencakup teori eter, sebab semestinya telah diuraikan secara logis, tapi saya mengangkat isu mengenai perkembangannya, batasannya, dan penerapan kelirunya oleh RQM. Sikap saya adalah bahwa mereka telah benar-benar menerapkannya pada teori eter, bahwa penerapan ini disembunyikan dengan baik, dan bahwa buku ini diperlukan untuk memulai rekonstruksi kebenaran tersembunyi ini, demi kepentingan publik. Saat Planck mengatakan teori quantumnya berlaku pada sebuah “sistem”, dia tidak mengatakan bahwa “sistem” para Relativis—yang muncul setelah teorinya—adalah satu-satunya sistem yang bisa diterapi. Karena secara rasional teori mekanika quantum yang diperluas tidak akan mengesampingkan eter, julukan “RQM” saya membedakan antara penafsir keliru dan relativis mekanika quantum dan apa yang boleh disebut “Integrated Reality Mechanics” (“IRM”). Reaksi atom hidrogen pertama kali menarik perhatian saya pada tahun 1964, ketika saya sedang mempelajari proses-proses industri di Sam Houston State University, Huntsville, Texas, tahun setelah saya mengambil mata kuliah pengantar di fakultas fisika. Saat membaca kembali bahasan proses-proses pengelasan dalam sebuah buku teks, mata saya terpaku pada suatu proses lama yang disebut “pengelasan atom hidrogen”. Pada waktu itu, proses ini telah dianggap “usang”. Bagi saya, proses ini terlihat berharga, tak hanya karena ia menghasilkan temperatur sedemikian tinggi—di atas 3.4000 F, cukup untuk melelehkan tungsten, temperatur tertinggi yang dapat dihasilkan oleh manusia—tapi juga bersifat “self-shielding” dan dapat digunakan untuk mengelas bermacam-macam logam, acapkali tanpa flux19, dengan api terkonsentrasi yang menghasilkan sedikit distorsi panas ketika mengelas logam tipis. Dalam proses ini, dwiatom H2 ‘normal’ ditembakkan melewati arc20 listrik yang mengurainya menjadi “atom” hidrogen, H1. Atom hidrogen ini 19 20

Zat yang dicampur dengan logam untuk membantu fusi—penj. Discharge berkilau di antara dua elektroda—penj.

106 menyatu ulang di permukaan logam (yang dilas), menghasilkan panas sangat tinggi. Meski saat itu proses tersebut menarik perhatian saya, saya belum pernah melihat satupun unit pengelas atom hidrogen yang dijual, selama 31 tahun ini. Alasan jelas pihak industri untuk mengesampingkan proses berharga ini adalah bahwa ia telah ‘digantikan’ oleh proses ‘yang lebih baik’, seperti pengelasan Heliarc, TIG, dan MIG, meski mereka jarang menyebutkan “pengelasan arc plasma” (plasma arc welding), yang juga telah hampir menghilang dari pasar. Karena plasma arc welding hanya merupakan perluasan proses atom hidrogen, menggunakan torch yang didesain ulang secara khusus, alasan-alasan ‘misteriusnya’ tak diragukan sama. Proses tersebut mendidih dalam lubuk hati saya selama bertahun-tahun hingga tahun 1976, ketika saya mengobarkan kembali minat saya terhadap proses tersebut untuk kemungkinan penggunaan dalam pengelasan stainless steel serta pereduksian dan pemfusian senyawa logam platina, sebab hidrogen mereduksi senyawa semacam itu (yang juga pasti terlindungi dari oksigen) menjadi logam. Proses atom hidrogen tidak mengandalkan pembakaran hidrogen dengan oksigen di udara, tapi mengandalkan energi “atom” yang dilepaskan saat atom hidrogen menyatu ulang membentuk dwiatom hidrogen ‘normal’. Saya masih memiliki pertanyaan yang tak terjawab, karena berbagai data pengelasan yang saya miliki gagal menyebutkan detail yang cukup spesifik. Jika Nikola Tesla benar, dengan demikian saya pun benar, bahwa energi berasal dari eter. Karena saya tidak mengetahui satu sumber pun untuk membeli torch atom hidrogen, saya memutuskan membuatnya sendiri, tapi informasi yang saya miliki tidak cukup untuk bisa mengkonstruksi secara tepat. Dalam torch yang saya buat, gas hidrogen memasuki arc secara konsentris, di sekeliling kedua elektroda, ketimbang melewati arc secara siku-siku. Saya juga menggunakan jenis trafo arc yang salah, sehingga tidak bekerja dengan baik sebagaimana mestinya. Meskipun kecewa, saya tahu torch tersebut dapat bekerja lebih baik jika saya memperbaiki permasalahannya, jadi saya menaruh torch di dalam gudang hingga mendapat informasi yang lebih baik dan waktu yang cukup. Rasa penasaran saya akan hantu-hantu industri menjadi bangkit ketika saya menyewa tangki hidrogen berukuran besar di sebuah persediaan tukang las lokal, dan ini barangkali ikut berperan dalam percepatan mendadak gangguan yudisial yang diatur oleh CIA terhadap diri saya antara tahun 1974 hingga 1992

107 (18 tahun). Sepertinya mereka beranggapan bahwa saya sedang menggali proses tersebut karena potensi energinya, ketimbang untuk pengelasan semata, dan mereka memang benar. Torch milik saya diperlihatkan di bawah ini:

Di tahun 1970-an, saya mendapatkan sebuah buku teks ilmu kimia anorganik tua berbahasa Inggris, dibeli dari penampungan barang-barang bekas Los Alamos Scientific Laboratory seharga 25 sen, yang memuat foto halftone sebuah torch pengelasan atom hidrogen model tahun 30-an, beserta beberapa data pokok. Torch tersebut berbeda dari yang saya buat, ia menggunakan trafo arc bervoltase tinggi, dan tak memiliki mekanisme untuk menabrak elektroda-elektroda arc secara bersamaan untuk memulai arc, sebab voltase tinggi membuat hal itu tak diperlukan. Buku itu juga memperlihatkan gas yang melewati arc secara siku-siku. Dalam buku tua ini, di halaman 170 (penekanan adalah dari saya) dinyatakan sebagai berikut: “Langmuir (1912) menemukan bahwa hidrogen pada tekanan rendah dan bersentuhan dengan kawat tungsten yang dipanaskan oleh arus listrik akan terurai hingga taraf tertentu menjadi atom-atom: “...’Ini menyerap energi berjumlah besar, sekitar 100 kkal per gram-molekul.” “...atom hidrogen yang terbentuk sangat aktif secara kimiawi. Atom hidrogen terbentuk manakala arc listrik di antara 21

Ilustrasi foto yang tersusun dari titik hitam besar dan kecil hingga menghasilkan warna abuabu—penj.

108 elektroda-elektroda tungsten dibiarkan terbakar dalam hidrogen pada tekanan atmosfir. (Fig 106).” Kalimat tersebut bersambung: “Atom hidrogen yang terhembus dari arc oleh jet molekul hidrogen di seberang arc membentuk api yang sangat panas, mampu melelehkan tungsten (titik lebur 34000). Api ini memperoleh panasnya dari rekombinasi atom-atom hidrogen menjadi H2. “Hidrogen yang terlepaskan dalam reaksi kimiawi seringkali lebih reaktif dibanding gas hidrogen.” “...aktivitas hidrogen yang mulai timbul (baru lahir) seperti itu, dalam aksi membebaskan diri dari senyawa Us, adalah karena hidrogen tersebut berada dalam status atom.” Berikut adalah salinan “gbr. 106”:

Saat mengecek data ini dalam Encyclopedia of Science milik Van Nostrand yang lebih baru, pada halaman 1311 dinyatakan sebagai berikut dalam bagian relevan:

109 “Molekul-molekul hidrogen terurai menjadi atom-atom secara endotermis pada temperatur tinggi (panas penguraian sekitar 103 kal/gram mole) dalam arc listrik, atau oleh penyinaran (irradiation).” “...atom-atom hidrogen menyatu ulang di permukaan logam untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan untuk pengelasan.” Saya terkejut saat menemukan ini dalam ensiklopedia Van Nostrand, tapi saya juga menemukan bahwa pada tahun 1910, D. Van Nostrand Company menerbitkan sebuah buku karya Haller dan Cunningham yang berjudul The High Frequency Coil (Pembuatan Tesla Coil untuk amatir tingkat lanjut. 119 halaman), jadi terdapat semacam riwayat tentang hubungan Van Nostrand dengan Tesla. TABIR ASAP DARI ACADEMIA Bagi saya tampak aneh ketika kemudian diusulkan bahwa 103 kalori energi penguraian yang diserap dari paparan singkat arc adalah panas yang sama dengan yang “...dibutuhkan untuk pengelasan” sebagaimana dijelaskan, dan saya yakin akan lebih masuk akal bahwa kelebihan panas pasti berasal dari “tempat lain”. Energi penguraian dapat dianalogikan dengan seiris roti (@4 kal gram), dan output brutonya setara dengan 60 helai roti (@1814 kal pon), menurut kalorinya. Ada terlalu banyak disparitas di antara keduanya, dengan melimpahnya penghilangan dan kekacauan yang mencurigakan, dalam rangka menutup-nutupi kebenaran di antaranya. Buku yang lebih tua memperlihatkan konstruksi sebuah perangkat dengan lebih jelas, dan buku yang lebih anyar menunjukkan bahwa hanya 103 kal/gram mole yang diperlukan untuk penguraian, sedangkan buku yang lebih tua menunjukkan bahwa 100.000 kal/gram mole dilepaskan saat rekombinasi. Hanya dengan membaca-baca kedua sumber tersebut saya mampu mengumpulkan dokumentasi utuh, dan menemukan pertentangannya. Dari buku yang lebih anyar terlihat bahwa para penulisnya ingin agar kita percaya bahwa panas akhir 100 kkal/gram molekul—yang kemudian dinaikkan menjadi 109 kal/gram molekul—diserap dari arc, tapi angka panas penguraian 103 kal/gram molekul menunjukkan netto 108.897 cal/gram molekul yang tak dijelaskan. Jika terdapat sekitar 65 cm3 per mole hidrogen pada volume kritisnya, sepertinya sangat tidak mungkin bahwa energi yang cukup untuk mengelas diserap dari ‘arc pengurai’, selama waktu yang dibutuhkan oleh 65 cm3 gas untuk berlalu dari lubang dan melewati arc.

110 109.000 kal/gram mole setara dengan 432,6 BTU/gram mole—kasarnya energi panas yang terkandung dalam 60 helai roti—”energi panas tambahan” (yang mereka anjurkan agar kita percayai) ‘tersimpan’ dalam sejumlah atom hidrogen yang berbobot 1/28 ons, selama perjalanan singkatnya melewati arc! Bagaimana bisa trafo menghasilkan energi sebanyak itu, terutama jika ia hanya menggunakan separuh dari apa yang ia pakai dalam proses pengelasan konvensional? Kemungkinan besar kelebihan panas tersebut dapat disimpan dalam molekul-molekul ketimbang dalam atom-atom hidrogen yang ‘hampir telanjang’. Apa yang sesungguhnya terjadi pada atom kecil Bohr! Atom tersebut terus membesar... Di antara buku tua (1921-1950, dari edisi pertama hingga keenam) dan buku ensiklopedia sains Norton yang lebih anyar (1976), terlihat jelas bahwa sains jauh lebih berterus-terang pada saat sebelum diberlakukannya National Security Act, dan bahwa dalam buku yang lebih anyar, terdapat bayangan upaya-upaya mencurigakan, ditimbulkan oleh undang-undang keamanan nasional dan penguasa RQM yang lebih teguh, untuk menyembunyikan pengetahuan ilmiah tertentu yang telah ditemukan oleh Langmuir di tahun 1912. Selain diskrepansi antara pengukuran lama (menyangkut output sebanding antara pembakaran bensin dan pembakaran molekul hidrogen, dan output dari proses atom hidrogen) dan buku yang lebih anyar, terdapat pelalaian, sepanjang temuan saya, untuk menerangkan beberapa fakta penting mengenai atom hidrogen berdasarkan referensi yang tepat (atau hal lainnya yang saya temukan), dan bahkan misinterpretasi terhadap output komparatif aktual pembakaran bensin dan hidrogen, melalui uraian berbelit-belit—”lencana penipuan”—yang pernah saya bicarakan dalam buku Space Aliens. Norton tampaknya tertekan oleh keadaan hingga bersandar pada beberapa ‘ilmuwan’ yang mewakili kartel-kartel bahan bakar fosil dan kepentingan lainnya yang bertentangan, sedangkan buku yang lebih tua relatif bebas dari pengaruh-pengaruh semacam itu. Sebagai contoh, dalam buku yang lebih anyar, di halaman 1311, energi dari pembakaran hidrogen dinyatakan sebesar 29.000 kalori per gram (52.200 BTU/pon). Dalam buku lama, harga ini sebesar 62.000 BTU per pon hidrogen, dengan harga komparatif untuk bensin (“petroleum”) sebesar 19.800 BTU per pon (naik menjadi 20.825 BTU per pon dalam ensiklopedia yang lebih baru). Kasarnya, angka-angka ini menyesuaikan dengan angka-angka dalam ensiklopedia untuk n-Heptane (“gasoline”) yang seharga 19.314 BTU/pon dan

111 hidrogen seharga 51.571,4 BTU/pon, yang sedikit banyak diulang-ulang di halaman 1137 dengan n-Heptane seharga 10.737,2 kal/gram dan hidrogen seharga 28.669,6 kal/gram, tapi saya masih belum menemukan total output dari atom hidrogen dalam buku yang lebih baru, dan dalam buku baru maupun lama tidak ada yang menyatakan secara tegas bahwa hidrogen tidak “habis” dalam prosesnya. Angka koreksi (52.200 BTU/pon) menunjukkan, dalam perbandingan antara pembakaran “hidrogen normal” (untuk membentuk H2O atau air) dan bensin (untuk membentuk CO2), bahwa hidrogen memiliki berat kira-kira 2,7 kali lebih besar dibanding bensin. Kemudian kita sampai kepada perbandingan antara bensin dan atom hidrogen. Meskipun BTU dan pon keduanya bisa diperbandingkan, yang memperlihatkan output fenomenal atom hidrogen, ukuran riil proses atom hidrogen hanya terkumpul sedikit dari perbandingan antara “energi input”—103 kal/gram molekul—dan output netto. “Energi input” akan menjadi “unity” untuk proses, sebab proses tidak ‘menghabiskan’ hidrogen, tapi hanya mengembalikannya ke status tergabungnya (associated state) sebagai H2. Energi penguraian, dikurangi output bruto, akan menjadi output netto: 109.000 kal/gram mole (output panas bruto) Dikurangi 103 kal/gram mole (energi penguraian = “Unity”) Menyisakan 108.897 kal/gram mole (output netto – “Over-Unity” sebab, pertama, hidrogen tidak memiliki energi kalor sebanyak itu, dan, kedua, hidrogen tidak ‘terhabiskan’) Dalam proses atom hidrogen, hidrogen bukanlah betul-betul “bahan bakar”, tapi lebih sebagai “medium” yang digunakan dalam ekstraksi dan konversi energi dari eter, dengan mengubah radiasi tak nampak dan energi listrik menjadi radiasi infrared (panas). Energi yang diperlukan untuk memompa recombined hydrogen menuju tangki penahan, sebelum didaurulang dan ditembakkan kembali menyeberangi arc dan memasuki reaction chamber sekali lagi, tidak dipertimbangkan dalam perhitungan ini. Energi ini semestinya dapat diabaikan, karena energi penguraian hampir tidak lebih besar dari seperseribu output bruto, dan barangkali ada satu cara untuk membuat proses ini bekerja tanpa pompa.

112 Para manipulator informasi telah berbohong dan membuat perbandingan langsung antara atom hidrogen dan bensin menjadi sesulit mungkin, tapi saya telah mengarungi proses multitingkat uniter, kimiawi, fisikal, dan matematis, untuk memperoleh kebenaran. Atom hidrogen menghasilkan lebih dari 109 kkal/gram molekul, yaitu 109.000 kkal/kg. Dikurangi 103 kal/gram mole energi penguraian endotermis, dan menyisakan netto sebesar 108.897 kkal/kg. Satu kg setara dengan 2,205 pon, jadi satu pon setara dengan 453,51 gram. Anda harus membagi netto kal/kg dengan pon/kg untuk mendapatkan kal/pon, kemudian kalikan ini dengan 0F/0C (1,8) untuk mendapatkan 0F/pon. Ini kemudian dibagi dengan gram/pon untuk mendapatkan 196.015 BTU/pon. Brutonya adalah 196.200 BTU/pon. Dibandingkan dengan 19.314 BTU/pon untuk n-Heptane, atom hidrogen memiliki energi per pon (H1 per galon H2O) 10,5 kali lebih besar. Terdapat sebuah proses matematis yang lebih mudah, tapi ini memperlihatkan secara lebih jelas apa yang saya lakukan. Tak heran proses ini “lenyap dari penggunaan”. Dengan proses ini, seorang konsumen rumahan tak perlu membayar satu sen pun untuk memperoleh bahan bakar, sebab dia dapat memproduksi sejumlah kecil hidrogen di basement-nya, kapanpun ia memerlukannya, dan dapat menggunakannya berulangkali, tanpa batas. Dia bisa menghangatkan rumahnya, mengendarai mobilnya, dan menggunakannya untuk “industri rumahan”. Untuk kapal pesiar di lautan, seseorang tak perlu khawatir lagi tentang dari mana dia memperoleh “galon bahan bakar berikutnya”, atau berapa “biayanya”, sebab, seperti halnya sinar matahari, panas dari atom hidrogen bersifat “gratis”, selain itu, tak seperti sinar matahari, Anda bisa memproduksinya sebanyak apapun yang Anda mau, kapanpun, siang atau malam, musim panas atau musim dingin, saat hujan atau cerah; seorang petani tak perlu lagi tergantung kepada kartel minyak untuk energinya, dan dapat menjalankan mesinnya dan menghangatkan gudangnya secara “gratis”. Dia dapat mengatakan kepada para penyedia bahan bakar dan bankbank untuk memutar diri mereka sendiri. Masyarakat di utara Alaska dapat menghangatkan ruangan besar tanpa ongkos tinggi. “Industri utara” akan maju kembali. Orang-orang Nazi pengendali populasi akan membenci saya. Sudah jelas bahwa alasan korporasi-korporasi seperti ARCO banyak memproduksi peralatan energi surya di awal tahun 70-an, adalah agar mereka dapat mengendalikan dan akhirnya menaikkan biaya energi surya

113 (yang gratis),untuk membuatnya “kompetitif” dengan bensin dan bahan bakar fosil lainnya. Ada banyak cara yang digunakan dalam buku-buku kontemporer untuk mengacaukan fakta, tapi cara yang paling efektif adalah melalui penghilangan secara menyeluruh. Fakta-fakta semacam itu tidak mungkin disembunyikan “secara kebetulan” atau “kekhilafan” belaka, sebab fakta tersebut terlalu fenomenal. Hanya dengan meneliti proses matematis berbelit-belit dan unitunit membingungkan serta faktor lainnya maka motif sesungguhnya atas penyembunyian semacam itu pasti terungkap, tapi kenapa saya tak terkejut? Secara konservatif, proses atom hidrogen mengemban rasio 10,5:1 terhadap n-Heptane. Apakah Anda memperhatikan 315 mil per galon? Bagaimana dengan 550.000 mil? Itu semua tergantung pada seberapa kali Anda mendaur ulangnya. Angka-angka untuk n-Heptane nyata sekali membingungkan, sebagaimana anggapan orang, karena hanya ditunjukkan oleh perbandingan berat pembakaran hidrogen terhadap n-Heptane dengan rasio 2,7:1. Penipuan ini dilancarkan dengan bermain-main dengan unit berat dan panas berbeda, tekanan, dan volume, dan perbedaan antara skala centrigrade22 dan Fahrenheit. Angka “109.000 kal/gram mole” untuk atom hidrogen dihilangkan dari buku terbitan baru, meski seseorang mungkin telah mampu memperhitungkan kemungkinannya dari beberapa data kompleks yang dinyatakan di bidang lain di mana seseorang yang bersifat ingin tahu diharapkan tidak melihatnya. Terdapat ketiadaan total dalam buku baru atau data “baru” lainnya yang saya peroleh, mengenai perbandingan langsung output energi antara pembakaran petroleum dan hidrogen, kurang lebih proses atom hidrogen. Saya belum pernah melihat perbandingan langsung oleh ribuan ilmuwan bergelar Ph.D dalam bidang kimia atau fisika, yang semestinya telah menyadari fakta ini selama studi sepintas mereka. Yang membuat angkaangka ini lebih menggelikan lagi, dengan BTU (“British Thermal Units”), seseorang pasti mengira bahwa berat itu ditunjukkan dalam kg berdasarkan sistem metrik, bukan “pon” non-metrik. Akal bulus ini jelas terlihat bersandar pada asumsi yang cukup beralasan bahwa semua ilmuwan yang paham telah dikendalikan dan tidak bisa mengatakannya, sedangkan mereka yang belum dikendalikan akan dianggap “dukun” jika mencoba mengatakannya. Lagi-lagi, 22

Skala 100 derajat—penj.

114 ini kasus lazim soal “Siapa yang tahu, tidak bisa mengatakannya, dan siapa yang mengatakannya akan dianggap tidak tahu.” Trik bodoh lainnya ialah membandingkan “berat sistem”, berdasarkan asumsi palsu bahwa pengguna hidrogen hanya akan menggunakan sistem yang mereka hadirkan, menaikkan berat “sebanding” hidrogen terhadap bensin, menggunakan botol cyrogenic atau tangki penyimpan hydride yang tidak praktis, dan lain-lain, padahal angka-angka sederhana jelas menunjukkan bahwa 1/3 berat hidrogen dibutuhkan untuk proses pembakaran sebanding. Setiap kali sistem hydride disebutkan, terdapat penghilangan nyata sistem hydride cair yang dikembangkan oleh Dr. Gerald Schafflander dari California, yang karena pempromosiannya Schafflander dan rekan-rekannya dituntut secara licik oleh SEC, sebagaimana dinyatakan sebelumnya dalam buku Space Aliens. Tapi, proses atom hidrogen akan lebih dari cukup—bahkan fantastik—hanya dengan satu pon hidrogen, dan seseorang dapat membawa tambahan 25 pon hydride cair milik Dr. Schafflander di dalam koper. Di bawah ini terdapat perbandingan langsung antara BTU/pon untuk pembakaran bensin dan molekul hidrogen, dan proses atom hidrogen, secara berturutturut: Pembakaran bensin (n-Heptane) 19.314 BTU/pon Pembakaran hidrogen (H2 + O) 52.200 BTU/pon Atom hidrogen (H22H) 196.200 BTU/pon Perhatikan bahwa proses atom hidrogen tidak melibatkan “konsumsi” hidrogen, tapi sekalipun itu terjadi, rasio antara atom hidrogen dan bensin tetap 10,5:1. Perhitungkan juga bahwa semua metode terbaik untuk mencapai lebih dari seratus mil per galon (bahkan ratusan mil per galon) bensin dalam mesin mobil memanfaatkan penguapan bensin dan campurannya dengan udara sebelum pembakaran, sesuatu yang lebih mudah dilakukan dengan hidrogen, sebab ia berada dalam status gas pada tekanan dan temperatur normal. Pertimbangkan pula bahwa meski n-Heptane adalah bensin yang ‘lebih murni’, ia belum tersedia selama bertahun-tahun, dan kebanyakan “bensin” merupakan campuran dengan air dan berbagai bahan tambahan, dengan hanya sekitar 50% n-Heptane, jadi saya akan bersikap sebaik mungkin kepada “bensin”.

115 Jika satu pon bensin bisa menggerakkan mobil sejauh 30 mil, konsumsinya sebesar 666,6 BTU/mil. Pada skala yang sama, satu pon atom hidrogen akan mencapai jarak 315 mil. Kemudian Anda bisa menggunakannya berulang-ulang. Satu pon hidrogen dapat menyuplai semua kebutuhan energi Anda seumur hidup, dan Anda dapat memproduksi 100 pon lainnya secara elektrolitis, persis di basement Anda, dari air keran! Inikah free energy, atau apa?! Meski fakta-fakta proses hidrogen “rahasia” ini “tersembunyi dalam penglihatan biasa”, kita harus mewaspadai disinformasi, serta kekeliruan umum yang diciptakan oleh para “ilmuwan” yang telah ditipu oleh RQM. Sebagai contoh, dalam Norton Encyclopedia tahun 1976, Edisi ke-5, halaman 1311, sebagian besar fakta relevan mengenai hidrogen diperlihatkan. “109.000 kal/gram molekul” untuk recombined hydrogen, yang disebutkan dalam buku yang lebih tua, tidak ditunjukkan secara langsung, meski fakta yang ditunjukkan berikut merupakan catatan tersendiri: Panas penguapan pada 20,40K Energi yang dilepaskan saat pembakaran Panas pembakaran pada 250C Panas pembakaran pada 250C

107 kal/gram 29.000 kal/gram 63.317,4 kal/gram mole – bruto 57.791,6 kal/gram mole – netto

BUKTI MENGEJUTKAN DAN METODE HIDROGEN LAINNYA Ketika itu ensiklopedia Norton merupakan edisi ke-5, dan penulisan energi penguraian “103 kal/gram mole” tampaknya bukan merupakan kesalahan cetak, dan pasti saat itu telah dikoreksi bila ditemukan. Berapa banyak buku yang harus saya cari untuk menemukan ‘kesalahan cetak’ semacam itu, terutama karena saya tidak menyangka menemukan anomali tersebut lantaran upaya penyembunyian yang nyata? Tapi, dalam buku Physical Chemistry (1965) karya E. A. Moelwyn-Hughes dari Cambridge (Pergamon Press, London), di halaman 418, terdapat kalimat berikut: “Evaluasi spektroskopik energi penguraian Energi penguraian (De) dwiatom molekul adalah perbedaan antara energi potensial atom-atom ketika terpisah secara tak terbatas, dan energinya ketika atom-atom sedang tidak bergerak pada pemisahan kesetimbangan.” Perhatikan bahwa status “tidak bergerak” molekul-molekul dituliskan dalam bahasa yang membuat Anda berpikir bahwa atom-atom hidrogen yang

116 “terpisah secara tak terbatas” melambangkan “status terstimulasi” untuk unsur tersebut. Dalam istilah orang awam, sederhananya RQM mengeluarkan pernyataan bahwa energi penguraian dan rekombinasi harus sama, sebab teori mereka tergantung pada level energi yang sama tersebut. Kemudian mereka mengukur energi penguraian secara terbalik, dengan mengukur energi rekombinasi, dan menyatakan bahwa pengukuran itu seolah-olah merupakan energi penguraian. Pernyataan-pernyataan tersebut digantikan oleh banyak uraian RQM yang berbelit-belit, dengan “evaluasi spektroskopik” yang dimasukkan seperti minyak ular, sebab spektroskop “tidak mungkin bohong”. Terdapat pula pernyataan bodoh berikut, di buku yang sama, di halaman 417: “...Dalam satuan kilokalori per mole, De adalah sebesar 109.” Jika atom-atom hidrogen secara eksotermis melepas energi ketika mereka menyatu membentuk molekul-molekul, energi potensial telah hilang oleh molekul-molekul tersebut, tapi orang-orang itu mengatributkan “energi potensial” pada molekul-molekul hidrogen—terbalik—untuk mengelakkan mereka dari kewajiban menarik kesimpulan logis. Kebohongan ini diperlihatkan oleh sebuah grafik (“gbr. 4”) yang dimaksudkan untuk menunjukkan “energi potensial molekul hidrogen dalam status elektron dasar (ground electronic state)”. Ini jelas merupakan penggambaran keliru oleh seorang Ph.D. dalam bidang fisika dari “Royal Society”, bahwa hidrogen dalam “status atom” bukanlah berada dalam status dasar, melainkan dalam status terstimulasi. Menurut buku kimia fisika dari Inggris terbitan 1965 ini, energi panas yang dihasilkan saat rekombinasi atom hidrogen adalah 109.000 kal/gram mole, yang kemudian digambarkan secara keliru sebagai “energi potensial” “molekul-molekul hidrogen status dasar” yang baru terbentuk! Tapi “status dasar” hidrogen adalah status atom, dengan elektron di level energi terendahnya, jadi RQM terjebak oleh perbuatannya sendiri, karena tak mungkin atom-atom status dasar dapat “menyimpan” 109.000 kal/gram molekul. Di mana tepatnya energi ini “terletak”? Pada saat yang sama, angka ini secara palsu disamakan dengan panas yang dihasilkan secara eksotermal ketika dua atom hidrogen—masing-masing dalam “status terstimulasi”— bersatu membentuk sebuah molekul. Karena energi panas dilepaskan saat rekombinasi, molekul-molekul kekurangan energi potensial yang telah dilepaskan. Energi potensial atom-atom terpisah dalam status dasarnya adalah lebih besar daripada energi potensial molekul-molekul, sebab energi panas tersebut dilepaskan dari eter yang dilatih dan ZPR yang dikonversi—

117 bukan dari atom-atom hidrogen—ketika mereka bergabung membentuk molekul-molekul. Ini dengan demikian terbuka kedoknya sebagai pikiran ganda Orwellian. Sejak kapan energi potensial atom sebuah unsur diukur dari status molekulnya? Ini persis sama dengan mengatakan bahwa sebuah truk yang berada di dasar bukit memiliki lebih banyak “energi potensial” daripada truk yang berada di puncak bukit, lantaran energi yang dibutuhkan untuk mendorongnya ke puncak bukit! Betapa anehnya cara yang dipakai untuk mendefinisikan “energi potensial”. Ini sama dengan mengatakan bahwa gas hampa bisa memiliki energi potensial gas yang diperlukan untuk mengisi penuh! Hal unik mengenai atom hidrogen adalah bahwa ia “lahir” di puncak bukit! Atributnya yang mengejutkan terletak pada kemampuannya untuk berperan sebagai “pintu” antara eter dan dunia materi atom yang lebih familiar. Pernyataan-pernyataan para relativis tanpa disadari telah diterima sebagai hal yang benar, sebab menurut teori mereka tak mungkin ada eter atau Zero Point Radiation (ZPR), dan molekul-molekul pasti memiliki lebih banyak energi dibanding atom-atom terpisah, sebab “E = MC2”. RQM telah menyalah-deskripsikan dan menyembunyikan proses ini di mana atom-atom terpisah—dengan MASSA lebih rendah—memiliki lebih banyak energi “atom” dibanding molekul! Hah! Fakta-fakta hidrogen ini memperlihatkan bahwa E JAUH LEBIH BESAR DARI MC2. Menurut relativisme dan mekanika quantum, materi “padat” secara keliru dianggap sebagai bentuk tersimpan “energi atom” yangg paling “kompak”, sebab energi tersebut dikira dilepaskan oleh “tubrukan” dan penghancuran atau fusi atom-atom secara serentak, yang menurut Tesla tidak benar. Reaksi atom hidrogen dengan jelas memperlihatkan bahwa Tesla benar dan Einstein dan para relativis salah, sebab atom-atom hidrogen mempunyai lebih banyak energi potensial dalam status atom terpisah (separate atomic state) dibanding dalam status dwiatom molekul (diatomic molecular state)! Ini hanya boleh salah satu, sebab ketika terpisah, atom-atom “mengumpulkan” energi dari ZPR, dan menyemburkannya dari eter saat menyatu ulang! Dalam kedua kasus, energi tidak disimpan oleh atom-atom, dan tak lagi dimiliki oleh molekul-molekul setelah dilepaskan, kecuali jika ada kebohongan lebih besar lagi yang tersembunyi dalam semak relativis.

118 Argumen menyesatkan dan menyimpang mengenai energi potensial ini juga merupakan cara untuk mengacaukan molekul-molekul dwiatom hidrogen dengan atom-atom hidrogen yang baru lahir yang dihasilkan oleh hidrolisis air. Energi hidrolisis disamakan dengan energi penguraian, dan energi pembakaran disamakan dengan energi rekombinasi, tapi informasi yang disajikan di sini memperlihatkan bahwa dengan menggabungkan hidrolisis air, di mana atom hidrogen dihasilkan secara langsung, dengan proses rekombinasi atom hidrogen, bukan proses pembakaran—dan barangkali membuang oksigen— maka sekurang-kurangnya 10,5 kali lipat energi input hidrolisis bisa dihasilkan, masih dalam sepertiga proses free energy hidrogen yang mengejutkan. Ini benar sebab proses atom hidrogen, tak diragukan lagi, melepaskan sekurangnya 3,75 kali BTU menurut berat, sebagaimana hidrogen biasa dalam proses pembakaran. Para relativis sependapat bahwa “energi pembakaran” setara dengan setidaknya “energi hidrolisis” (meski diketahui luas bahwa produksi hidrogen industri melalui elektrolisis pada umumnya menghasilkan 120%). Produksi atom hidrogen langsung melalui hidrolisis, yang memangkas operasi penguraian terpisah, merupakan kemungkinan lain yang menarik. Ini tidak menghabiskan ekuivalen elektris 109.000 kal/gram molekul (hanya untuk memproduksi 65 cm3 gas hidrogen). BAGAIMANA CARA KERJANYA? Sebagai sebuah “proses pengelasan”, proses ini ‘disuangkan’ oleh pengelasan MIG dan TIG, yang tak satu pun dari keduanya mampu menyamainya dalam hal penggunaan dan efisiensi pengelasan. Karena proses pengelasan tersebut merupakan satu-satunya penggunaan “publik” bertahun-tahun lalu, prosesproses “baru” memungkinkan industri melemparkan proses “usang” itu ke dalam tumpukan sampah (kecuali untuk penggunaan ‘rahasia’ oleh mereka). Proses-proses “baru” dipromosikan oleh “Anda-Tahu-Siapa-Mereka”, dengan mendorong para penyuplai alat pengelasan dan perusahaan-perusahaan tenaga listrik di level mereka sendiri. Banyak barang kuno seperti tangki, trafo, meteran, torch, elektroda, gas, flux, tenaga listrik, dan lain-lain, yang dijual dengan keuntungan besar. Jika masyarakat menghasilkan hidrogen sendiri untuk pengelasan di rumah, berapa banyak peralatan, suplai, dan tenaga yang akan mereka beli? Bagaimanakah atom hidrogen memperoleh energinya, jika bukan dari “eter”? Tak heran penguasa sains tidak ingin Anda mengetahui bahwa ada eter.

119 Jika kita mempercayai “hukum kekekalan energi”, sebagaimana ditafsirkan oleh penguasa ‘sains’ (yang relativistik dan mengabaikan eter), proses ini mustahil, tapi menggunakan data yang tersedia dari buku-buku ‘standar’, saya telah membuktikan bahwa energi input sebesar 103 kal/gram dengan suatu cara telah ‘diperbesar’ menjadi 109.000 kal/gram molekul hidrogen—kelipatan lebih dari 1.058 kali—atau bahwa, dengan menggunakan hidrogen sebagai “medium”, bahwa 103 kalori tersebut adalah ‘bibit’ energi (disebut “energi aktivasi”), memicu penangkapan netto 108.897 kal/gram molekul oleh atom hidrogen, dari “eter”. Proses “atom helium” yang sama fenomenalnya (telah dijelaskan dalam Space Aliens) adalah 4,6 kali lipat dari output ini. Itu bisa dilakukan dengan cara yang sama, dan menghasilkan jenis energi listrik dan juga perubahan radiasi menjadi energi panas yang sama, di mana “massa” hanya merupakan “medium” yang digunakan dalam proses tersebut. Prinsip yang sama dipakai oleh Proses Atom Hidrogen, dalam Method and Means of Converting Atomic Energy into Utilizable Kinetic Energy-nya Josef Papp (Patent No. 3.670.494, 20 Juni 1972), dan beberapa penemuan lain yang disebutkan di sini. Jika prosesproses ini menggunakan energi listrik sebanyak yang dihasilkan, dan energi listrik merupakan produk akhir yang dicari, apa jadinya penggunaan proses tersebut, ya kan? Pada angka 30 mil per galon untuk n-Heptane, helium dapat mencapai 42,86 kali lipat dari itu, atau sekitar 1285,8 mil per pon. Menurut Scientific Encyclopedia Van Nostrand, edisi ke-5, Van Nostrand Reinhold Co. (1976), pembombardiran elektron sederhana gas helium, di sebuah chamber khusus, menstimulasi atom helium menjadi isotop radioaktif temporer yang ber-half-life23 sangat singkat. Dalam status ini, atom helium melepaskan elektronnya, menaikkan satu elektron ke status 2 (ia bertahan dalam status ini selama waktu yang sangat singkat), dan setelah itu melepaskan 460.000 kal/gram-atom (per gram helium) saat atom yang terstimulasi itu kolaps kembali ke status dasarnya. Panasnya berbentuk photon. Ini serupa dengan proses atom hidrogen, sebagaimana telah saya ilustrasikan. Menurut teori saya, sementara awan-awan elektron berada dalam status terstimulasi (mengembang), mereka menggumpal dan mengkonversi energi dari ZPR. Rupanya saat hidrogen melewati arc, medan magnet dan listrik, plus panas, menyediakan energi aktivasi yang memicu ‘penangkapan’ tambahan 23

Waktu yang diperlukan bagi keradioaktifan untuk jatuh ke setengah harga asalnya—penj.

120 108.897 kal/gram molekul energi penguraian endotermis oleh molekul. Mungkinkah hal ini terjadi? Karena setiap atom hidrogen terdiri dari satu proton dan satu elektron (masing-masing dengan sepasang muatan setara dan berlawanan), kita mengira bahwa gaya pengikat di antara molekulmolekul sangatlah lemah, tapi ketika atom-atom terpisah, mereka mengembang hingga berukuran sangat besar—sebab ion-ion negatif lebih besar dibanding atom-atom non-logam yang darinya mereka terbentuk— mencakupi volume besar Materi Omni (istilah yang saya pakai untuk “eter”). Pada saat rekombinasi, volume atom-atom menyusut, sebab kelebihan energi yang ‘terkumpul’ diperas dari eter sebagai free energy (panas). Penguraian “endotermis” hanya menyerap 103 kal/gram molekul, tapi pada saat rekombinasi, atom-atom secara “eksotermis” menghasilkan netto 108.897 kal/gram molekul. Bagaimana persisnya ini terjadi? Sebagaimana dinyatakan dalam Space Aliens, menurut teori saya, seluruh ruang dipadati dengan “Partikel Omni” (A.K.A. “eter”). Materi padat, sangat halus, dan sepenuhnya transparan, tapi sulit ditangkap ini, diinterpenetrasi secara omnidirectional oleh sesuatu yang disebut Zero Point Radiation (“ZPR”), berfrekuensi dan bervoltase demikian tinggi, yang sulit untuk diukur atau dipahami. Radiasi ini berada dalam keadaan setimbang (non-relativistik), oleh karenanya disebut sebagai radiasi “Zero Point”. Fakta-fakta yang terbukti oleh proses atom hidrogen, dijelaskan dengan keterlibatan Materi Omni dan ZPR, dilarang oleh teori relativitas dan mekanika quantum, di mana osilator harmonis sederhana tak mungkin memiliki status energi kinetik nol tak bergerak, sebab status dasar masih memiliki setengah quantum energi dan gerakan sesuai, sedangkan menurut kaidah relativitas ‘lainnya’, prinsip energi kinetik tak dapat diterapkan pada radiasi elektromagnetik (ZPR). Karena relativitas juga menolak eksistensi eter, tak ada sesuatu di “ruang hampa” untuk memuat energi pancaran semacam itu, dan proses atom hidrogen harus menciptakan energinya dari “nihil”, karenanya melanggar hukum kekekalan energi, sebagaimana disalahtafsirkan oleh para relativis, yang memandang semua fungsi energi sebagai bagian dari produk ‘turunan berliku-liku’ BIG BANG “awal”. Anda bisa melupakan apa kata para relativis. Kesetimbangan ZPR dapat dirusak oleh disturbansi yang dihasilkan dalam Materi Omni—yang saya bagi menjadi Omnion (partikel “subproton” positif sangat halus) dan Omnitron (muatan “subelektron” yang diangkut oleh Omnion)—yang kesemuanya

121 diinterpenetrasi oleh ZPR. Vibrasi (disturbansi) unidirectional dalam Materi Omni menyebabkannya mengumpulkan gaya pindahan dari ZPR, melemparkan Materi Omni dari kesetimbangan, dan mengembalikan kesetimbangan kepada ZPR. Kelebihan gaya milik Materi Omni kemudian ditransfer melalui atom-atom hidrogen (atau atom-atom lain yang membesar dan terstimulasi temporer yang mencakupinya) menjadi frekuensi massa atom, selama disturbansi, sehingga mengembalikan kesetimbangan kepada Materi Omni. Gaya pindahan ini bukan “energi yang diciptakan dari nihil”, tapi hanya merepresentasikan perubahan “bentuk” suatu energi tak terbatas (gaya terus-menerus), yang telah eksis di ‘ruang angkasa’ dalam bentuk-bentuk lain (seperti ZPR, ataupun muatan “subelektron”). Setiap kali H2 terurai menjadi 2H (H1), dan awan-awan elektron tunggal membesar hingga mencakupi lebih banyak Materi Omni (dipengaruhi oleh ZPR yang lebih besar), terdapat reaksi dengan dan transfer gaya dari sumbersumber atom eksotermis, melewati molekul-molekul, menuju OmnionOmnion telanjang yang diperangkap untuk mengikat atom-atom secara serentak. Energi eksotermis ini cukup untuk melemparkan Omnion dalam awan-awan elektron, dan terkonsentrasi di ruang antara atom-atom, melebihi perbatasan quantum elektronnya, sehingga energi tambahan yang dibutuhkan untuk menguraikan atom-atom diperoleh kembali dari Materi Omni dan ZPR sekeliling, mengembalikan kesetimbangan Materi Omni. Dengan rekombinasi atom hidrogen membentuk 2H, energi pancaran ZPR yang dikonversi dan muatan subelektron—yang saya sebut Omnitron—tersembur (terperas keluar) dari atom-atom, sebagai panas atau energi pancaran yang diinterkonversi lainnya yang berfrekuensi lebih rendah, sementara awan-awan elektron menyusut dengan bertambahnya charge positif yang diangkut oleh Omnion. Alasan mengapa densitas awan elektron molekul hidrogen lebih terkonsentrasi di area sekeliling ruang antara atom-atom adalah lantaran kehadiran OmnionOmnion terlatih di situ. Kalau tidak, dua muatan negatif yang diangkut oleh dua atom akan menyebabkan saling tolak. Sebenarnya, karena panas merupakan radiasi berspektrum infrared, proses ini dapat dipahami sebagai cara pengkonversian ZPR dari radiasi berspektrum positif (‘dingin’) yang ultra-penetrating menjadi radiasi berspektrum infrared (panas) yang reaktif terhadap massa, dan itu kurang lebih merupakan “sumber” “free energy”, dalam bentuk radiasi panas eksotermis. ZPR adalah dapat dianalogikan dengan sinar matahari, tapi ia mempenetrasi semua materi sepanjang waktu

122 dan tidak terpengaruh oleh siang atau malam, sehingga setiap saat dapat dikonversi menjadi energi yang berguna dengan teknologi yang sesuai, misalnya proses atom hidrogen. Secara kebetulan, proses atom hidrogen ini, sebagaimana pertama kali dipublikasikan sampai sekarang, juga jelas merupakan sumber nyata panas eksotermis ganjil yang dihasilkan dalam aqueous cavitation (peronggaan encer), dan juga dalam proses “fusi dingin”, yang merupakan dua proses free energy lainnya yang berbasis proses atom hidrogen. Tambahan pula, inilah fenomena yang rupanya bertanggung jawab atas aksi pemompaan berbasis cavitation yang kuat dan tanpa bahan bakar yang dihasilkan oleh “Hydro Vacuo Motor” milik Ernst Worrell Keely sekitar tahun 1870 Atom-atom hidrogen memiliki elektron-elektron tunggal tak berpasangan di dalam selongsong yang membesar. Atom-atom ini berada dalam Kelompok I-a Mendeleev, dan semua atom dalam kelompok tersebut memiliki elektron-elektron luar tak berpasangan, dan bersifat photoreactive (reaktif terhadap cahaya—penj) dan mengubah saat terpapar cahaya ultraviolet, sebagaimana semua atom unsur-unsur di bawah nomor atom 19. Beberapa dari unsur ini mengubah cahaya tampak dan infrared, dan mereka semua dapat digunakan untuk mengubah ZPR menjadi free energy yang berguna. Sifat photo-reactive ini menciptakan isotop temporer penghasilradioaktif-buatan yang ber-half-life singkat, dengan emisi energi photon yang mengembalikan kesetimbangan kepada atom-atom saat mereka kembali ke status dasar. Energi untuk emisi radioaktif ini berasal dari eter, bukan dari atom-atom itu sendiri. Atom-atom tersebut dapat dianalogikan dengan kristal-kristal tertentu, tergambarkan melalui Raman Effect, di mana cahaya yang melewati kristal “diturunkan” ke frekuensi lebih rendah. Cahaya berspektrum infrared yang dihasilkan melalui proses atom hidrogen bersifat reaktif termis terhadap atom dan molekul normal materi, lantaran panjang gelombangnya yang lebih panjang. Transfer gaya dari ZPR, via Materi Omni, melewati atom-atom H yang terurai, rupanya adalah sesuatu yang dikatakan oleh Tesla secara tersamar, saat dia menyatakan: “Tak ada energi dalam materi selain yang diterima dari lingkungan.” Dalam “fusi dingin”, sel elektrolit memproduksi “hidrogen baru”, persis seperti dalam proses atom hidrogen, dan rekombinasi monoatom hidrogen menjadi 2H melepaskan panas, produk yang diminta. Proses atom hidrogen ini

123 juga membuktikan teori Tesla bahwa “energi atom” berasal dari lingkungan, bukan dari atom-atom yang ‘bertubrukan’. Ini membuktikan bahwa “massa” bahkan tidak masuk ke dalam persamaan, dan bahwa E = MC2 Einstein itu salah. Teori Einstein menyatakan bahwa proses yang saya gambarkan ini hanya mungkin terjadi jika hidrogen ‘dihancurkan’, mengkonversi “massanya” menjadi panas, kalau tidak, maka akan mustahil. Tapi hidrogen tetaplah hidrogen, sebelum, selama, dan setelah proses, dan Einstein telah salah, salah, salah! Ini bertentangan dengan relativisme, prinsip “ketidakpastian” Heisenberg, mekanika quantum yang disalahtafsirkan, dan BIG BANG! Barangkali proses ini juga atau proses semacamnya yang dirujuk Leland Anderson dalam pidatonya mengenai Tesla, ketika dia menyebutkan unit-unit termal “penarik” miliknya “...tepat dari udara tipis”. Bagaimanapun juga, ketika dalam bentuk molekul 2H, atom-atom hidrogen adalah lebih kecil, karenanya mereka “termampatkan”. Pemampatan gas melepaskan radiasi panas, biasanya dianggap berawal dengan energi yang secara endotermis diserap selama decompression, tapi dalam kasus hidrogen, perubahannya dipengaruhi oleh proses fisikal alami rekombinasi menjadi 2H. Atom-atom molekul dapat ‘didekompres’ melalui sedikit penggunaan panas penguraian, sebab gaya pengikat (yang diciptakan oleh Omnion) yang kuat antara atom-atom lebih mudah diperlemah oleh sejumlah kecil energi eksotermis yang cukup untuk memisahkan atom-atom, sehingga Omnion memperoleh kembali muatan Omnitronnya dari eter dan ZPR sekeliling. Atom-atom hidrogen dikenal memiliki rasio muatan:massa paling tinggi, rasio yang menetralisir protonproton hampir secara menyeluruh. ‘Dekompresi’ awan-awan elektron terjadi selama penguraian, sebab terdapat kekurangan massa positif di dalam awanawan tersebut untuk menarik awan turun menuju proton. Saat proton-proton terurai dengan penggunaan 103 kal/gram molekul, ini memperkenankan awan-awan elektron atom yang mengembang untuk mencakupi volume atau Omnion yang lebih besar, mengangkut muatan Omnitron subelektron yang setara dengan 108.897 kal/gram molekul dari satu-satunya sumber yang tersedia, yaitu ZPR dan Materi Omni (A.K.A. “eter”). Karena tak terdapat aktivitas pendinginan yang tinggi di dekat area penguraian, ‘panas’ hanya bisa berasal dari Materi Omni dan ZPR, dan pada akhirnya terjadi konversi energi berbentuk ZPR ‘dingin’ acak, dan muatan Omnitron, menjadi bentuk radiasi panas yang koheren dan dapat dimanfaatkan. Proses ini, meski bisa dipicu secara termal, bukanlah proses sekadar termal, sebab netto energi yang

124 dilepaskan mulanya tidak dikonversi dari energi termal, tapi dari ZPR dan Omnitron, menjadi radiasi infrared (termal). Yang mengherankan, data mentah mengenai proses ini berasal dari buku-buku sains biasa, meski buku tertua diproduksi di Inggris, dan praktis tak bisa diperoleh oleh sebagian besar pelaku eksperimen di Amerika. Output dan magnitudo penuh yang sebanding dengan petroleum hanya tersingkir oleh konversi skala berat, ukuran, satuan, dan temperatur, menjadi gambaran konsisten, untuk mendapatkan netto output total. Sebagian besar fisikawan atau kimiawan akan menolak mempercayai hasilnya, sekalipun mereka sendiri telah mengkalkulasinya, dan bersikeras bahwa hitungan mereka keliru. Ini memang KEBOHONGAN BESAR yang terbalik, yang dikatakan sangat kecil, dan sering. KEBOHONGAN BESAR ini terdiri dari penolakan akan adanya eter, distorsi mekanika quantum, serta melebih-melebihkan dan meminimalisir pengukuran lain yang tidak cocok, dalam rangka menciptakan gambaran menyeluruh yang palsu. Ini kemudian ditopang oleh kekosongan informasi, dalam buku-buku dan sumber lainnya yang bisa diperoleh publik, yang diciptakan melalui National Security Act oleh Kartel Energi/Bahan Bakar. PENGGUNAAN PROSES SECARA TEPAT Nah, kita mulai memahami sistem free energy atom hidrogen kita, dan magnitudo outputnya yang besar, lalu bagaimanakah penggunaannya yang paling tepat dan dapat segera diaplikasikan? Penggunaan paling langsung dan tepat teknologi ini adalah menyediakan panas untuk rumah-rumah, dan juga untuk home-industry, seperti agrikultur. Penggunaan yang kedua adalah memproduksi panas untuk uap guna menggerakkan pembangkit listrik bertenaga turbin, atau untuk daya penggerak mobil, truk, perahu, kereta api, dan pesawat terbang. Sistem ini akan sangat luar biasa jika dipasangkan dengan pembangkit listrik turbo ber-loop tertutup yang digerakkan oleh refrigerant (zat pendingin), guna menyediakan tenaga listrik untuk piring terbang elektro-propulsi, transportasi pribadi yang paling hebat. Karena output nettonya adalah panas, pesanan pembelian yang pertama adalah heat exchanger spesial, untuk mentransfer panas ke air atau media lainnya, atau untuk menghasilkan uap untuk tenaga turbin. Panas di reaction chamber tungku pembakaran atom hidrogen harus cepat dihilangkan oleh exchanger tersebut untuk mencegah penambahan panas yang cukup

125 untuk melelehkan permukaan reaktor yang menerima dan mengkatalisasi atom-atom gas yang menyatu ulang. Rancangan sederhana yang diperlihatkan di bawah ini hanyalah sebuah usul. Bertahun-tahun lalu, para ahli metalurgi Jerman mengembangkan tungku pembakaran hidrogen yang menggunakan crucible24 berbahan tembaga dalam sebuah sistem tertutup yang menghasilkan “lingkungan hidrogen” yang diperlukan untuk mereduksi senyawa-senyawa golongan platina. Untuk bertahan terhadap temperatur tinggi yang diperlukan untuk reduksi tersebut, wadah tembaga didinginkan dari bawah oleh air, yang menghilangkan panas dengan cukup cepat untuk mencegah pelelehan tembaga, sementara logam-logam platina dilelehkan di dalamnya dari atas dengan torch. Kemacetan oksigen mencegah oksidasi wadah dan logam platina, dan memastikan reduksi senyawa platina oleh hidrogen. Ide ini, bersama dengan keakraban dan penggunaan pyro-technology selama 45 tahun serta pengelasan selama 34 tahun, telah mempengaruhi rancangan tungku pembakaran atom hidrogen (versi sederhana) ini:

24

Wadah tempat melebur logam—penj.

126 TUNGKU PEMBAKARAN ATOM HIDROGEN

KEJUTAN FREE ENERGY: Eter, ZPR, dan “Environmental” Energy Bagian ini membahas sebuah perangkat yang secara tegas membantah teoriteori relativitas Einstein dan membuktikan teori-teori nuklir Nikola Tesla.

127 Berdasarkan material dalam Space Aliens (hal. vii, 185 dan 187), seorang peneliti mengundang saya bekerjasama dalam pengembangan sebuah alat (secara fifty-fifty) (serupa dengan yang diperlihatkan di halaman vii), dengan syarat saya tidak membubuhkan namanya. Saya mengusulkan untuk menggunakan pipa besi dan trafo 15 kv, berbasis penggunaan “antena” besi oleh Tesla dalam eksperimen Colorado Spring. Dengan input kira-kira 1 amp/120 volt (12 watt), diperoleh output 48 kw. Karena level K-capture besi adalah 7.110 volt, saya menyarankan untuk mengeset dua kaki 7.500 volt ke 7.110 volt dengan variac (voltase total 14.220), di mana output naik menjadi 66 kw, meningkat lebih dari 38%. Dengan 120 v/1 amp/60 cps/14,22 kv yang masuk ke dalam perangkat ungrounded, outputnya (pada timah yang sama) rupanya terlapisi (superimposed) pada frekuensi tinggi, sehingga, sambil mempertahankan ‘medan listrik excitation’ bervoltase tinggi, output tersebut dapat diekstrak oleh filter dan rectifier25 berfrekuensi dan bervoltase tinggi, kemudian direduksi menjadi tenaga listrik berguna dengan sebuah inverter. Dalam “K-capture”, elektron “K-orbit” terdalam besi berjatuhan ke nukleus, mengkonversi proton menjadi neutron tambahan. Ini untuk membuat besi menjadi tak stabil (yakni “radioaktif” menurut pengertian Tesla), sehingga mengganggu kesetimbangan ZPR dan bereaksi dengan ZPR, mengkonversi beberapa di antaranya menjadi output listrik, via besi. Perangkat ini juga dikatakan mampu mengubah seng menjadi merkuri, manakala digunakan dengan satu cara lain untuk menghasilkan panas yang tinggi. Pada waktu itu, perangkat tersebut agak membingungkan, tampak menghasilkan energi besar. Begitu perangkat mengeluarkan dengungannya, tanpa menimbulkan arc, pertukaran udara dingin keluar dari bagian atasnya, dengan medan magnet/listrik yang kuat di sekitarnya. Beberapa ozon tampak terbentuk. Ini mungkin adalah (bagian dari) apa yang Tesla maksud saat dia mengatakan, “Saya menemukan kegunaan baru pada besi”, dan “...ketika segalanya senyaplah sesuatu betul-betul berlangsung”. Jika Anda ingin mendapatkan salinan buku Free Energy Surprise (© 1997, William R. Lyne), satu set perencanaan serta foto dokumenter, kirimkan uang sebanyak $10 (sekaligus perangko) ke alamat: Creatopia Productions, General Delivery, Lamy, New Mexico 87540; Tel/Faks (505) 466-3022. 25

Konverter AC menjadi DC—penj.

128 KESIMPULAN 196.200 BTU adalah banyaknya energi dari satu pon hidrogen. Saya harus mencubit diri saya sendiri. Kemudian mengulanginya 10.000 kali. Ketika “energi atom” jenis ini menghantam sebagian kecil publik Amerika yang tak paham—para pengelas—di akhir tahun 1940-an, ada beberapa artikel surat kabar yang mengatakan bahwa pelayaran transAtlantik Queen Mary boleh jadi ditenagai oleh sebongkah material radioaktif berukuran bola golf. Mereka mengatakan cerita yang dilebih-lebihkan seperti itu agar kita terpancing dan membelinya, tapi “reaktor nuklir” masa kini menghasilkan listrik pada level efisiensi yang sama dengan generator berbahan bakar batu bara dan gas (38%), dan kita masih harus menghadapi masalah yang tak terhindari yakni ongkos yang lebih besar, teknologi bahan bakar fosil dan “nuklir” yang stagnan, kuno, dan telah berurat akar, serta kemungkinan kehancuran, pemborosan, dan pembusukan nuklir ala Cernobyl. Batu sandungan untuk pemanfaatan hidrogen sebetulya adalah ilusi, yang diciptakan oleh para monopolis korporat-negara yang memaksa—CommuNazi (A.K.A. IllumiNazi). Proses atom hidrogen ditemukan pada tahun 1912 oleh Langmuir, dan dikembangkan sebagai “proses pengelasan” di tahun 1930an. Para ‘ilmuwan’ DOE di Los Alamos mengatakan bahwa pemanfaatan hidrogen membutuhkan peralatan dan tangki cyrogenic yang berat dan tidak praktis, hingga sistem hydride cair dikembangkan oleh Dr. Gerald Schafflander dari California, diuraikan oleh saya dalam sebuah surat kepada New Mexico pada 1980, memperolok upaya-upaya palsu mereka di tahun 1979. Kemudian Schafflander dan rekan-rekannya dituntut oleh SEC, sebab hydride cair menyimpan hidrogen di dalam sesuatu seperti “garam batu”—yang hancur pada suhu kira-kira 700C. Para ilmuwan DOE hanya menyebutkan sistem hydride logam padat yang lebih berat dan lebih tidak praktis. Sistem hydride cair yang lebih ringan milik Schafflander, yang menggunakan solar-voltaic untuk menghasilkan hidrogen, akan menjadi cara luar biasa untuk menyimpan dan melepaskan hidrogen untuk proses atom hidrogen. Selamat tinggal para kartel minyak, selamat datang atom hidrogen, saatnya membalas! Ngomong-ngomong, alasan mengapa proses “fusi dingin” milik saya (menggunakan katoda aneh berbasis timah), yang saya ujicoba di tahun 1980 silam, bekerja begitu baik (lihat Space Aliens from the Pentagon, hal. 198), adalah karena Langmuir, di tahun 1912, mengatakan bahwa katoda campuran timah menghasilkan “(atom) hidrogen baru”. Para pendukung fusi dingin

129 membuang katoda palladium26 Anda dan mendapatkan campuran timah! Perhatikan, harga air naik jadi $1,4 per galon. Bagaimanapun, mengapa “mereka” mesti membolehkan “kita” membeli seluruh galon “bahan kimiawi” H2O murni dengan harga yang lebih rendah, terutama jika satu galon sudah cukup untuk seumur hidup? REFERENSI TENTANG PROSES ATOM HIDROGEN 1. J. R. Partington (Emeritus Prof. Of Chem., Univ. Of London), A Text-Book of Inorganic Chemistry, (Sixth Edition, 1953), Macmillan & Co. Ltd., London 2. Van Nostrand’s Scientific Encyclopedia, Fifth Edition (Edited by Douglas M. Considine), Van Nostrand Reinhold Company (1976) 3. E. A. Moelwyn-Hughes, Physical Chemistry (Second Revised Edition), Pergamon Press, London (1965) 4. Nikola Tesla, Lecture Before the Institute of Immigrant Welfare, May 12,1938 5. William R. Lyne, Space Aliens From the Pentagon, (First Edition, 1993; Second Edition, 1995), Creatopia Productions, General Delivery, Lamy, New Mexico 87540

WILLIAM LYNE dilahirkan di Big Spring, Texas, pada tahun 1938, dan tumbuh besar di kota-kota yang mengalami booming minyak di barat Texas, dua tahun di Bay Area, utara California, selama Perang Dunia II, dan pedesaan Texas Big Thicket tenggara. Dia memperoleh gelar B.S. dalam Fine Arts and Industrial Arts (1965) dari Sam Houston State University, Huntsville, Texas, dan gelar M.F.A. dalam Studio Arts (1969) dari University of Texas di Austin. Dia telah tinggal di New Mexico selama 27 tahun, dan baru saja pindah ke selatan Santa Fe, di kota Lamy yang memiliki sedikit jalur kereta api, bersama putranya yang berusia 13 tahun, Angus. Pada tahun 1993, dia menerbitkan Space Aliens from the Pentagon: Flying Saucers are Man-Made Electrical Machines. Tahun 1995, dia mengeluarkan edisi kedua yang telah direvisi dan dikembangkan. Alhasil, muncul penebaran ilegal propaganda palsu pemerintah secara luas, melalui para agen intelijen rahasia dalam komunitas “UFOlogy”, untuk mengatasi efek dari buku tersebut. 25

Unsur logam putih yang digunakan sebagai katalisator dan dalam perhiasan—penj.

130

SESA NA

Free energy memang terdengar luar biasa, meskipun kami tak begitu paham sepenuhnya. Mungkin free energy adalah emas hitam masa depan yang akan sangat sulit ditambang, sebagai pengganti emas hitam masa kini yang jadi minuman koleksi kendaraan-kendaraan bermotor kita yang berbaris rapat di jalan-jalan, pengganti emas hitam yang mungkin tak sampai 16 tahun lagi akan menghilang. Pada akhirnya, ini adalah demi mengetahui apa arti 'kebutuhan' dan apa arti 'berlebihan' tentang cara mengelola pola pikir hawa nafsu dan kesenangan kita sebagai manusia. Kesan yang bisa kita dapatkan dari buku ini adalah sang penulis cenderung pada pemahaman alam semesta berosilasi dan juga menolak anggapan bahwa alam semesta diciptakan.

NUHUN KA

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaanNya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadiid [57]: 20) Perjalanan adalah sebagian dari siksaan. (HR. Al-Bukhari)

Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya.” | Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, | maka diapun menempuh suatu jalan. | Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka.” | Berkata Dzulkarnain: “Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tiada taranya. | Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami.” | Kemudian dia menempuh jalan (yang lain). | Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu, | demikianlah, dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya. | Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). | Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. | Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” | Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, | berilah aku potongan-potongan besi.” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu).” Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu.” | Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. | Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar.” Kadang sabar itu memanas seperti api... Kadang amarah itu mengalir seperti air...

“Aku tahu, setiap kali aku membuka sebuah buku, aku akan bisa menguak sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru, aku akan sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya . Dan segala yang kubaca akan membuat dunia dan diriku menjadi lebih besar dan luas.” (Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF