FISIKA DALAM KEPERAWATAN

December 26, 2016 | Author: Syahri Dzikri | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download FISIKA DALAM KEPERAWATAN...

Description

FISIKA DALAM KEPERAWATAN Oleh : SITI DENIK M., SST

Pengukuran Adalah tindakan yang bertujuan untuk menentukan kuantitas dimensi suatu besaran pada suatu sistem, dengan cara membandingkan dg satu satuan dimensi besaran tsb, menggunakan alat ukur yang terkalibrasi dg baik.

SATUAN  Dalam bidang kedokteran mempergunakan kwantitas ukuran dalam satuan non standar. - Massa (gram) - Panjang (cm) - Waktu (menit) - Tekanan (mmHg,atm)

PENGUKURAN 

PROSES PENGUKURAN Dalam pengukuran fisik dibagi 2 ( dua ), yaitu :  Proses

pegukuran pengulangan :  Proses pengukuran yang tidak ulang :

 Proses

pegukuran pengulangan :

Melibatkan sejumlah pengulangan per detik, per menit, per jam dsb. Misal : Pengukuran pernafasan diperoleh nilai pernafasan rata – rata ( breathing rate) kira – kira 15/menit, denyut nadi 70/menit.  Proses

pengukuran yang tidak ulang :

Proses pengukuran ini hanya dilakukan sekali terhadap individu. Misal : potensial aksi dari suatu sel syaraf

Pada proses pengukuran perlu perhatikan ketelitian ( accuracy ) dan kebenaran ( precision ) Ketelitian ( accuracy ) :

Menunjukkan pengukuran yang memberi pendekatan untuk memperoleh suatu standart, contoh : hasil ukur 1,765 meter, ketelitian mungkin 0,003 ( = 33 mm ) dibandinhkan dengan patokan ( standart ) meter.

Kebenaran ( precision ) : Berhubungan dengan kemampuan pengembalian dari suatu pengukuran tanpa memperdulikan pengukuran, contoh : hasil pengukuran suhu sebanyak 10 kali diperoleh hasil 36,1 °C, 36,0°C, 36,2 °C, 36,1°C,36,4°C,36,3°C,36.0°C,36.3°C,36,4°C,36, 2°C

Hasil tersebut menunjukkan kebenaran dalam pengukuran dengan nilai rata – rata 36,2°C dan variasi 0,2°C. Apabila dibandingkan dengan termometer standar tampak adanya ketidaksempurnaan dari termometer yang tidak dipakai, selisih pembacaan 3°C dibawahnya Tampak perbedaan yang jelas antara ketelitian dan kebenaran , termometer yang dipakai tidak teliti sedang hasil yang diperoleh itu betul – betul suatu kebenaran dari pengukuran.

REGISTRASI :

Mencatat hal – hal yang diperoleh dari hasil pengukuran. Registrasi ini penting untuk memperoleh informasi yang diperlukan.



SKEMA DASAR PENGUKURAN :

Proses pengukuran

Ketelitian dan Kebenaran Data-data lain

False Positif atau False Negatif

 FALSE POSITIF DAN FALSE NEGATIF Hasil pemeriksaan fisik dan hasil pengukuran laboratorium dapat menentukan apakah penderita itu sakit atau tidak. Dalam hal penentuan itu bisa terjadi false positif atau false negatif. False Positif : Merupakan suatu error ( penyimpangan ) yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali tidak. False Negatif : Merupakan suautu error yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal penderita tersebut menderita suatu penyakit

Untuk menghindari / mengurangi false positif atau false negatif perlu memperhatikan : 1. Dalam pengambilan pengukuran 2. Pengulangan pengukuran 3. Penggunaan alat –alat yang dapat dipercayai 4. Kalibrasi sepatutnya terhadap alat

Kalibrasi 

Kalibrasi menurut definisi Per-Menkes No. 363 Tahun 1998 : Adalah kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan atau bahan ukur.



Setiap alat kesehatan wajib dikalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai keluaran dan keselamatan pemakaian.



Kalibrasi alat kesehatan dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.

TERIMA KASIH

BIOMEKANIKA FISIKA KEDOKTERAN : 



FISIKA KESEHATAN KEDOKTERAN ENGINERING

HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA 1. Hukum Newton Pertama(Hukum Kelembaman) “Setiap obyek berlangsung dalam keadaan istirahat, atau gerakan yang sama pada suatu garis lurus.Kecuali benda itu dipaksa untuk berubah keadaan oleh gaya yang bekerja padanya”

2. Hukum Newton Kedua “Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka akan mengalami suatu percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya” F = m.a F = 1 KgmS-2 = 1N m = massa benda (kg) a = Percepatan 1 mS-2

3. Hukum Newton Ketiga “ Bilamana suatu benda A memberi gaya F pada suatu benda B, pada waktu bersama-sama benda B memberi gaya R pada benda A ; gaya R sama dengan gaya F tetapi mempunyai arah yang berlawanan” R

A B F

GAYA PADA TUBUH DALAM KEADAAN STATIS  



Tubuh dalam keadaan statis berarti tubuh dalam keadaan setimbang Berarti jumlah gaya dalam segala arah sama dengan nol dan jumlah momen gaya terhadap sumbu juga sama dengan nol. Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil

Ada 3 macam sistem pengumpil yang bekerja dalam tubuh manusia, yaitu : 1. Klas pertama sistem pengumpil Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan gaya otot

O = Titik tumpuan W = Gaya berat M = Gaya otot

2. Klas kedua sistem pengumpil Gaya berat diantara titik tumpuan dan gaya otot

O = Titik tumpuan W = Gaya berat M = Gaya otot

3. Klas ketiga sistem pengumpil Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat

O = Titik tumpuan W = Gaya berat M = Gaya otot

Dari ketiga klas ini, maka klas ketiga sistem pengumpil yang paling umum, kemudian kedua dan klas pertama.

ANALISA GAYA DAN PENGGUNAAN KLINIK 

GAYA VERTIKAL Apabila seseorang berdiri diatas suatu benda maka orang tersebut memberi gaya diatas benda tersebut, sedangkan benda tersebut akan memberi gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan orang itu (Hk. Newton ketiga)



GAYA HORIZONTAL 1. Traksi leher

2. Traksi Tulang

Pada traksi tulang ini berat pemberat sebesar 1/7 X Berat badan

3. Traksi Kulit

Pada traksi kulit ini berat pemberat sebesar 1/10 X Berat badan.

Traksi kulit hanya diperuntukkan bagi anak – anak kurang dari 12 tahun



GAYA YANG MEMBENTUK SUDUT Traksi kepala

Traksi kaki

TERIMA KASIH

Jawablah Pertanyaan Berikut! 1. Seorang pasien duduk diatas kursi roda. Massa pasien dan kursi roda 50 kg, kemudian ditarik dg gaya konstan 100N arah mendatar kekanan. Jika koefisien gesekan kinetik antara kursi roda dan lantai 0,05, hitunglah percepatan kursi roda.

2. Seorang pasien anak menjalani traksi kulit spt pd gambar. Massa betis kaki pasien (mA) 2kg dan massa pemberat (mB) 3kg (g=10m/s2). Bila koefisien gesekan kinetik badan pasien dengan papan 0,5 dan gesekan katrol serta massa tali diabaikan.Hitunglah percepatan pada sistem tsb? N

T WB

WA

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF