Firqah Dan Kedudukan Aswaja

August 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Firqah Dan Kedudukan Aswaja...

Description

 

FIRQAH-FIRQAH DALAM IISLAM FIRQAH-FIRQAH SLAM DAN KEDUDUKAN ASWAJA DI DALAMNYA (SEJARAH DAN PERBEDAANNYA)  MAKALAH Diajukan Sebagai Tugas Matakuliah Ke NU-an Pada Program Studi Hukum Keluarga Islam Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU)  Nusantara Tangerang Dosen Pengampu: KH. Sholihin Shobroni, SHI, MA

Oleh:

Muhammad Manarul Hidayat Nim : 18.01.01.61

STISNU NUSANTARA TANGERANG, 2019

0

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT kami ucapkan kehadirat Illahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini memuat tentang”Firqah Islam” yang membahas mengenai konsep, tujuan, dan  proses dalam pendidikan yang dapat kita jadikan acuan untuk mengkaji lebih dalam tentang perbedaan dalam islam. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.Terima kasih. Tangerang, Januari 2018

1

 

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ............................................... ......................................

1

DAFTAR ISI .................................................................................................... ..................................................... ...............................................

2

ABSTRAK ..................................................................................................... ............................................... ........................................................ ..



PENDAHULUAN PENDA HULUAN



................................................. ....................................................................................... ......................................

1.1

Latar Belakang .......................................................................... ...................................................... ....................

4-5

1.2

Rumusan Permasalahan .......................................................... ............................................... ...........

5

1.3

Tujuan Penulisan ...................................................................... .................................................. ....................

5

PEMBAHASAN

 ................................................................................. ................................................... ..............................

6

2.1

Sejarah Timbulnya Firqah.................................... Firqah........................................................ ....................

6

2.2

Firqah-Firqah dalam islam…………………………………... islam…………………………………...  

7-8

2.3

Kedudukan aswaja dalam dala m firqah islam……………………….  islam………………………. 

9

………

PENUTUP

3.1

......................................................................................

10

Kesimpulan…….  ..................................................................... Kesimpulan……. ................................................. ....................

10

………

DAFTAR PUSTAKA

……………………………………............…… 

11

2

 

Abstrak

Makalah ini merumuskan dan menjelaskan tentang (1) sejarah timbulnya firqah dalam islam (2) firqah dalam islam (3) kedudukan aswaja dalam firqah islam. Islam Islam melalui tinta tinta sejarah, islam telah tercatat sebagai agama tersukses dengan dominasi penyebarannya ke  penjuru dunia. Hal ini tidak terlepas kerja keras Baginda Nabi Muhammad Saw. yang telah melakukan perombakan ahklak sehingga islam menjadi cahaya dan rahmat bagi seluruh alam, tersebar ke penjuru dunia.Islam pada masa Rasulullah menjadi mudah dan gampang karena segala sesuatu, baik masalah syari‟at sya ri‟at maupun i‟tiqod dapat langsung ditanyakan kepada  beliau, sehingga apabila ada persoalan yang kurang jelas dapat terselesaikan tanpa ada  perselisihan paham. Persoalan mulai muncul di hari wafatnya nabi. Saat itu para sahabat  berkumpul di d i sebuah balai yang dinamakan Saqifah bani Sa‟idah untuk menentukan khalifah  pengganti nabi yang akhirnya diputuskan Sayyidina Abu Bakar sebagai pemangku kepemimpinan selanjutnya.

Ditulis oleh Muhammad Manarul Hidayat mahasiswa semester 1 Program Hukum Huk um Keluarga Islam STISNU Tangerang Tahun 2019.

3

 

PENDAHULUAN 1.1 

Latarbelakang

Dalam sejarah islam telah tercatat adanya firqah-firqah dilingkungan umat islam,yang antara satu sama lainnya bertentangan fahamnya secara tajam yang sulit diperdamaikan apalagi disatukan.  Nabi Muhammad saw mengabarkan me ngabarkan sesuatu yang akan terjadi dalam d alam umat islam yaitu sesudah Nabi wafat akan ada perselisihan paham yang banyak sampai tujuh puluh tiga paham. Ada dua golongan yang tidak ada sangkut paut dengan islam yaitu Kaum Murji‟ah Murji ‟ah dan Kaum Qodariyah.  Qodariyah.  Umat Islam akan berfirqah sebanyak 73, semua akan masuk neraka kecuali 1 yaitu orang yang berpegang atau beritiqad kepada Al-Qur‟an, Al- Qur‟an, Sunnah Rosul dan para sahabatnya. Banyak hal yang melatar belakangi timbulnya aliran-aliran dalam Islam, baik  pada masa lalu maupun pada masa Jahiliyah modern saat ini. Ada yang dilatar belakangi oleh kepentingan politik, pribadi, kelompok atau golongan atau bahkan juga oleh agen-agen zionis yang ingin menghancurkan Islam baik secara langsung atau tidak langsung.

4

 

Indikasi tersebut dapat dilihat dari ajaran yang mereka ajarkan kepada Jama‟ah atau  pengikutnya, dimana diantara dia ntara aliran-aliran tersebut ada yang ajarannya ajarann ya menyimpang jauh dari ajaran Islam, bahkan justru ada yang membuat ajaran sendiri, menghina, merongrong, merobah, memalsu dan mencampur adukkan ajaran Islam dengan ajaran syetan. Sebagian diantara mereka menggunakan Islam hanya sebagai kedok dan A1-Qur‟an A1- Qur‟an serta hadits sebagai tameng belaka, sebab diantara aliran-aliran tersebut ada yang mempunyai kitab suci sendiri, mempunyai nabi dan bahkan mempertuhankan selain Allah SWT, diantara mereka ada yang meyakini bahwa Amir atau Imamnya mempunyai otoritas kenabian dan  bahkan ketuhanan. Diantara 72 firqah yang sesat itu berpokok pada pada 7 firqah yaitu, syi‟ah, khawarij, mu‟tazilah, murji‟ah, najariyah, jabariyah, dan musyabihah. 1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1.  Bagaimana sejarah tumbulnya firqah   2.  Bagaimna firqah-firqah dalam islam  3.  Bagaimana kedudukan aswaja firqah islam  1.3 

Tujuan Penulisan

Dari Rumusan masalah tersebut penulis dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini yaitu: 2.  Mengetahui sejarah timbulnya firqah 3.  Mengetahui firqah dalam islam 4.  Mengetahui kedudukn aswaja dalam firqah

5

 

PEMBAHASAN 2.1  Sejarah Timbulnya Firqah

Sejarah ummat Islam sepeninggal Rasulullah SAW ditandai dengan munculnya  berbagai golongan, golon gan, kelompok dan aliran. Kemunculan golongan, kelompok kelomp ok dan aliran tersebut dilatar belakangi oleh persoalan politik yang menyangkut pembunuhan terhadap khalifah Usman bin Affan yang berbuntut penolakan Muawiyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Peristiwa ini berlanjut dengan terjadinya perang “Shiffin” (37 H/657 M) antara tentara tentara Muawiyah dengan tentara khalifah Ali bin Abi Thalib yang berakhir dengan keputusan “tahkim”. Tahkim adalah gencatan senjata (arbitrase) antara pihak Ali dan Mu‟awiyah, untuk selanjutnya menetapkan siapa yang  berhak menjadi khalifah melalui perundingan. Sikap Khaliah Ali bin Abi Thalib yang menerima keputusan tahkim tidak disetujui oleh sebagian tentaranya. Mereka memandang bahwa sikap tersebut merupakan kesalahan, sehingga mereka keluar dari barisan khalifah Ali bin Abi Thalib. Dalam sejarah mereka dikenal d ikenal sebagai kelompok “Khawarij” (orang-orang (orang-orang yang memisahkan diri). Di samping itu masih banyak tentara yang setia kepada khalifah Ali bin Abi Thalib. Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai kelompok “Syiah”. Apabila golongan Khawarij sangat berlebihan berlebihan membenci Khalifah Ali bin Abi Thalib dan bahkan sampai ada yang mengkafirkannya, maka golongan syi‟ah sangat berlebihan memujanya. Selama kurun waktu pemerintahan Daulah Umayyah, muncul beberapa firqah dikalangan umat Islam yang antara satu dengan lainnya saling bertentangan dan sulit dikompromikan. Mereka berusaha untuk mengenbangkan dan membentengi firqah (kelompok)nya dengan merumuskan alasan-alasan (Hujjah) yang diambil dari pemahaman atau penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an Al-Qur‟an maupun hadist-hadist hadist-hadist Rasulullah SAW. 1

 

1 Faktor

munculnya firqoh  firqoh blueeshinee.blogspot.com/2018/02/sejarah-dan-faktor-munculnya-firqoh_55.html  blueeshinee.blogspot.com/2018/02/sejarah-dan-faktor-munculnya-firqoh_55.html . 10 Januari 2019

6

 

2.2  Firqah-Firqah dalam Islam

Dalam sejarah islam telah tercatat adanya firqah-firqah di kalangan umat islam yang antara satu dan yang lainnya saling berbeda faham dan sulit dikompromikan. Hal ini, memang pernah diprediksikan oleh Rosulullah Saw. Beliau pernah menggambarkan akan timbulnya firqah-firqah di kalangan umat islam.Banyak haditshadits Rasulullah Saw yang menjelaskan tentang adanya perpecahan atau firqah-firqah ini. Dari hadits-hadits tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1)  Sesudah Nabi Muhammad saw wafat, akan timbul kelompok umat islam yang saling berselisih faham yang jumlahnya tidak kurang dari 73 golongan. Di antara sekian banyaknya firqah (golongan) itu terdapat golongan yang disebut sebagai “Majusinya umat islam”, islam”, yaitu golongan yang mengingkari takdir. Bahkan, lebih tegas lagi dinyatakan bahwa dari sekian banyaknya golongan itu ada yang tidak lagi termasuk golongan umat islam, yaitu Murji‟ah dan Qodariyah.  Qodariyah.  

2)  Di antara golongan yang banyak itu ada yang benar, yaitu golongan Ahlussunnah Wal Jamaah, yaitu golongan yang selalu berpegang kepada sunnah Nabi dan sunnah Khulafaur Rasyidin. Di dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin karangan mufti syekh sayyid abdurrahman bin muhammad bin husen bin umar ba „Alawi, disebutkan  bahwa ada tujuh firqah (golongan) yang tidak termasuk Ahlussunnah Wal Jamaah, sekaligus rincian dari 73 golongan tersebut, di antaranya seperti di dalam bagan di bawah ini:

No.

Golongan

Karakteristik

Sempalan Keterangan

Yang berlebihan memuja sayyidina ali karramallahu 1.

Syi‟ah   Syi‟ah

wajhahu serta membenci para sahabat Rasullullah yang

22 aliran

lain. Golongan ini terpecah menjadi. 2.

Khawarij

Yang berlebihan membenci Sayyidina Ali K.W. bahkan

20 aliran 7

 

di antara mereka ada yang mengkafirkannya. 3.

Mu‟taziah   Mu‟taziah

4.

Najariah

Yang berlebihan menggunakan akal (rasio) dan banyak meninggalkan dalil naqli (Al-Qur‟an (Al-Qur‟an dan Hadits).  Hadits).  Yang mengingkari sifat-sifat than.

20 aliran 3 aliran

Yang berpendapat bahwa manusia itu majbur / tidak 5.

Jabariyah

1 aliran

 berdaya sama sekali. Yang sangat murah memberikan pengertian atau batasan

6.

Murji‟ah   Murji‟ah

mengenai

imam.

Mereka

memfatwakan

bahwa

kemaksiatan tidak akan memberikan mudlarrat terhadap

5 aliran

seseorang yang telah menyatakan beriman. 7.

2

Musyabbihah Yang menyerupakan tuhan dengan manusia.

1  aliran

 

2 73

golongan dalam islam whitekingdoms.wordpress.com/2013/03/30/73-golongan-firqah-dalam-islam/ 10 Januari 2019

8

 

2.3 

Kedudukan Aswaja dalam Firqah Islam

Aswaja bukanlah aliran baru yang muncul sebagai reaksi dari beberapa aliran yang menyimpang melainkan Aswaja adalah Islam yang murni yang langsung dari Rasulullah dan sesuai dengan yang telah digariskan dan diamalkan oleh para sahabat. Oleh karena itu, Aswaja tidak ada satupun yang menjadi pendirinya melainkan hanya ulama yang telah merumuskan kembali ajaran Islam ditengah beberapa faham yang yang berusaha mengaburkan ajaran Nabi. Definisi secara bahasa Ahlussunnah wa al-Jama‟ah al- Jama‟ah atau Aswaja terbentuk dari tiga kata, yakni:

   Ahl,  Ahl, berarti  berarti keluarga, golongan, atau pengikut.



   Al-Sunnah,  Al-Sunnah, bermakna  bermakna al-thariqah wa law ghaira mardhiyah berabti mardhiyah berabti



 jalan atau cara walaupun tidak diridlai.  Jama’ah,  berasal  berasal dati kata ijtima’  (perkumpulan), yang merupakan    Al- Jama’ah,



lawan kata taffaruq taffaruq(perceraian) (perceraian) dan furqah dan furqah (perpecahan).

Sedangkan,

definisi

secara

istilah

Aswaja

terdiri

dari

dua

pengertian,

yaitu Sunnah Sunnah   adalah suatu nama untuk cara yang diridlai dalam agama, yang telah ditempuh oleh Rasullulah atau selainnya dari kalangan orang yang mengerti tentang Islam, seperti para sahabat Nabi. Secara umum, Sunnah Sunnah   adalah segala sesuatu yang diperintahkan, dilarang, dan dianjurkan baik ucapan, perilaku, serta ketetapan oleh  Nabi. Dan Dan Jama’ah  Jama’ah  adalah kelompok kaum muslimin dari para pendahulu pendahu lu dari kalangan sahabat, tabi‟in, dan orang-orang orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka sampai hari kiamat. Syaikh Abdullah al-Harari menegaskan pengertian al-Jama‟ah al- Jama‟ah merupakan aliran yang diikuti oleh mayoritas kaum muslimin(al-sawad al-a‟zham). al-a‟zham).   Dapat disimpulkan, dalam al-Khawakib al-Lamma‟ah, al-Lamma‟ah, Aswaja adalah orangorangorang yang selalu berpedoman pada sunnah Nabi dan jalan para sahabat dalam masalah akidah keagamaan, amal-amal lahiriyah serta akhlak hati. 3

 



Perbedaan aswaja de dengan ngan firqoh lain http://annisamaghfir http://annisamaghfiroh.blogspot.com/2016/07/perbedaan-aswaja-denganoh.blogspot.com/2016/07/perbedaan-aswaja-denganaliran-firqoh.html . 10 Januari 2019

9

 

PENUTUP

3.1 

Kesimpulan

Pengklasifikasian firqah islam menjadi 73 adalah sebuah prediksi Rasulullah sesuai system berfikir yang akan berkembang di masa yang akan datang dalam memahami ajaran islam. Tapi semua kelompok itu masih dalam bingkai umat  Nabi Muhammad dan tidak sampai keluar dari din al-islam. Kelompok yang selamat adalah sebuah prilaku dari perorangan atau kelompok yang mengikuti sunnah Nabi dan para sahabatnya. Lintas organisasi, partai, madzhab, negara, generasi, tokoh atau lainnya.  Nahdlatul Ulama‟ mengaku sebagai kelompok ahlussunnah waljamaah tapi aswaja tidak hanya NU. Bisa saja orang mengaku NU tapi dalam pemahamannya tentang islam tidak sesuai dengan konsep aswaja. Jadi bisa saja seorang berada di golongan yang bukan NU tapi keyakinannya sesuai dengan konsep ASWAJA. Reinterpretasi sebuah konsep aswaja adalah kembali kepada pemahaman as-salaf as-shaleh yang paling dekat dengan system hidup Rasulullah dan sahabatnya. Dan upaya mencari kebenaran adalah dengan menggunakan pisau analisis para mujtahidin yang diakui kemampuan dan keikhlasannya dalam memahami islam. Bukan hanya dengan sebuah wacana yang dikembangkan oleh orientalis yang  berusaha membius pemikir muslim dan menghancurkan islam dari dalam. Wallahu a‟lam bis-shawab. bis-shawab.

10

 

DAFTAR PUSTAKA

  http://feeteemeehee.blogspot.com/2013/08/sejarah-timbulnya-



firqah-firqah-dalam.html

  https://mihwanuddin.wordpress.com/2011/01/31/firqah-firqah-



dalam-islam/

  http://blueeshinee.blogspot.com/2018/02/sejarah-dan-faktor-



munculnya-firqoh_55.html

  http://annisamaghfiroh.blogspot.com/2016/07/perbedaan-aswaja-



dengan-aliran-firqoh.html

  firqohfirqoh.blogspot.com/



  blueeshinee.blogspot.com/2018/02/sejarah-dan-faktor-munculnya-



firqoh_55.htm whitekingdoms.wordpress.com/2013/03/30/73-golo 13/03/30/73-golongan-firqah-dalamngan-firqah-dalam  whitekingdoms.wordpress.com/20



islam 

11

 

12

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF