Fgd (Flue Gas Desulfurization) Dan Limbah

August 11, 2019 | Author: Prima | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

presentasi materi kuliah...

Description

FGD (Flue Gas Desulfurization) DAN LIMBAH PLTU M. ALI SUSANTO HIBATULLAH HIBA TULLAH ANIS ANTIE NURFITRIANI

FGD (FLUE GAS DESULFURIZATION)

PENGERTIAN Peralatan yang digunakan untuk mengurangi kadar sulfur dioksida dalam gas buang hasil pembakaran batubara dengan menyemprotkan batu kapur (limestone) ke dalam aliran gas.

PRINSIP KERJA

PRINSIP KERJA 1.

2.

Gas buang dari proses pembakaran sebelum dibuang melalui cerobong (stack / chimney ) dimasukkan ke mesin FGD dan disemprotkan udara hingga teroksidasi menjadi SO₃. Kemudian didinginkan dengan menggunakan air (H₂O) agar bereaksi menjadi asam sulfat (H₂SO₄).

PRINSIP KERJA 3.

Asam sulfat kemudian direaksikan dengan batu kapur hingga diperoleh hasil pemisahan berupa gipsum atau gipsum sintetis.

4.

Gas yang dibuang hanya uap air tanpa ada kandungan oksida sulfur   jika dilepaskan ke atmosfer , kombinasi SO₂ dengan oksigen dan air (H₂O) akan membentuk asam sulfat (H₂SO₄) yang berbahaya bagi lingkungan dan salah satu komponen yang dikenal sebagai hujan asam.

PRINSIP KERJA   

Berikut ini reaksi kimianya. SO₂ (gas) + O (gas) SO₃ (gas) SO₃ (gas) + H₂O (liquid ) H₂SO₄ (liquid ) H₂SO₄+ Ca(OH)₂ CaSO₄. 2HO₂  Jika dilepaskan ke atmosfer, kombinasi SO2 dengan oksigen dan air akan membentuk asam sulfat (H2SO4) yang berpotensi berbahaya bagi lingkungan dan salah satu komponen dari apa yang dikenal sebagai hujan asam. → →



SUBSISTEM FGD











FGD pada PLTU terdiri dari 4 subsistem utama serta 1 subsistem pendukung, yaitu: Limestone Handling and storage Reagent preparation Absorber system Dewatering Area Water System

SUBSISTEM FGD

LIMESTONE HANDLING AND STORAGE

REAGENT PREPARATION

ABSORBER SYSTEM 

Sistem absorber adalah untuk menghilangkan sulfur dioksida dalam gas buang melalui proses penyerapan yang disemprotkan berlawanan arah. Reaksi yang terjadi: CaCO3 + SO2 + H2O CaSO3. ½ H2O + CO2 CaSO3. ½ H2O + O2 + H2O CaSO4. 2H2O →





DEWATERING AREA

WATER SYSTEM 







Seawater Process water Service water Air pendingin

LIMBAH PLTU

PENGERTIAN Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 8 tahun 2009 tentang baku mutu air limbah bagi usaha pembangkit listrik tenaga termal, limbah yang dihasilkan berasal dari proses utama, kegiatan pendukung, dan kegiatan yang menghasilkan air limbah yang mengandung minyak.

LIMBAH DARI PROSES UTAMA Bersumber dari proses pencucian (dengan atau tanpa bahan kimia) dari: Semua peralatan logam, Blowdown cooling tower, Blowdown boiler, Laboratorium, dan Regenerasi resin water treatment plant.











LIMBAH DARI KEGIATAN PENDUKUNG 







Kegiatan fasilitas air pendingin, Kegiatan fasilitas desalinasi, Kegiatan fasilitas stockpile batu bara, dan Kegiatan air buangan dari fasilitas flue gas desulphurization (FGD) sistem seawater scrubber.

AIR LIMBAH YANG MENGANDUNG MINYAK 



Pencucian peralatan-peralatan, Tumpahan dari kegiatan operasional yang dibung ke media lingkungan melalui kolam separator atau oil separator atau oil catcher atau oil trap.

SKEMA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA PLTU TANJUNG  JATI B

DIAGRAM BLOK 

DIAGRAM BLOK

DIAGRAM BLOK Waste Water Treatment Plant merupakan sistem pengolahan air limbah dari pembangkit untuk mengolah limbah ke kolam penampungan dimana air limbah ini akan distabilkan dan diproses lebih lanjut untuk dinertalisasi. Air limbah dari PLTU bersumber dari Coal Run Off Basin, Boiler Area, Turbin Area,WTP (Water Treatment Plant), Laboratory Waste Water, dan FGD Plant

DIAGRAM BLOK 1.

Air limbah dari semua area PLTU ditampung retention basin, setelah dari retension basin, air limbah dipompakan ke pH adjustment tank untuk   disesuaikan pHnya. Setelah itu air masuk  ke coagulation tank untuk diinjeksikan koagulan yang berfungsi mengikat kotoran-kotoran yang terlarut dalam air limbah.

DIAGRAM BLOK 2.

Selanjutnya, air masuk ke clarifier untuk  pemisahan air dengan lumpur atau endapan. Air yang telah terbebas dari lumpur atau endapan masuk ke neutralized basin, dan disesuaikan lagi pHnya, dan kemudian dibuang ke outfall.

DIAGRAM BLOK 3.

Lumpur dari Clarifier kemudian di transfer ke Dewatering System menggunakan Screw Pump dengan proses Filter Press. Air dari Overflow langsung dibuang menuju saluran outfall dengan tetap memperhatikan kualitas airnya sebelum dibuang. Sedangkan sludge yang lebih solid ditampung di penampungan.

MAINTENANCE

PENGUJIAN MOTOR LISTRIK

1. 2.

Dalam melakukan maintenance terhadap motor listrik, sebelumnya harus dilakukan pengujian terlebih dahulu pada motor tersebut. Hal ini dilakukan untuk  mengetahui layak atau tidaknya motor tersebut dapat bekerja. Pengujian atau inspeksi pada motor listrik dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: Off Line Inspection On Line Inspection

Off Line Inspection

On Line Inspection



Pengukuran tahanan isolasi



Pengukuran tegangan



Pengukuran tahanan belitan



Pengukuran arus



Pengukuran temperature



Pengujian Polarisation Index (PI)





Pengukuran getaran (vibration) Pengukuran noise (kebisingan)

PENGUJIAN MOTOR LISTRIK 

LV Motor (Low Voltage Motor) Motor tegangan rendah yang bekerja pada tegangan 380 Volt. Maintenance pada LV motor harus dilakukan tiap bulan (monthly) dengan mengecek beberapa item berikut ini. 

Tegangan



Arus running motor



Temperatur Bearing



Kualitas supply



Abnormal sound



Korosi / polusi

MV Motor ( Medium Voltage Motor) Motor tegangan menengah (MV motor) bekerja pada tegangan sekitar 3 kV. Maintenance MV motor ini harus dilakukan tiap bulan (monthly) dengan mengecek beberapa item berikut ini. 

Tegangan



Filter Udara Arus running motor 



Kualitas supply



Vibrasi atau getaran





 Abnormal sound 



Temperatur Belitan



Korosi / polusi



Temperatur Bearing

MAINTENANCE MOTOR LISTRIK

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF