fender pelabuhan

May 2, 2019 | Author: Muhammad Aris Mahmud | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

cara mjenhitung fender pelabuhan...

Description

nah, kali ini Mister akan mencoba berbagi mengenai analisis fender. apa itu fender? fender yang dimaksud pada sebuah dermaga adalah suatu material atau sistem yang berfungsi meredam sebagian energi benturan dari kapal yang bertambat.

E = Energi benturan dari kapal R = Reaksi dari fender Nantinya nilai sebesar R inilah yang masuk ke struktur dermaga, ingat! bukan E yang masuk ke struktur dermaga, tapi R! sekali lagi ingat! bukan E yang masuk ke struktur dermaga, tapi R! sekali lagi…. hehehe, biar ga lupa, Mister ingatkan berulang-ulang. pada postingan ini, karena judulnya “analisis kebutuhan fender”, maka energi benturan kapal akan diasumsikan. asumsikan saja E = 150 kNm selanjutnya, untuk bisa mengetahui berapa besar redaman dan reaksi dari sebuah fender, kita perlu mengetahui “performa” dari fender yang akan kita gunakan dalam perencanaan. sekilas mengenai cara mendapatkan performa sebuah fender adalah dengan pengujian, fender yang ingin diperoleh data performanya ditekan sehingga berdefleksi (gepeng) sampai maksimum, kemudian direkam berapa energi yang dibutuhkan dan reaksi fender untuk setiap unit panjang dari defleksinya.

d = defleksi hahaha, susah juga gambar langsung pakai tetikus (mouse red.), yah mudah2an cukup jelas gambarnya. Yang biru disebelah kiri itu adalah fender yang sedang diuji, biasanya fender ditekan dengan kecepatan tertentu. Setelah diuji dan direkam, akan muncul kurva hasil uji yang disebut dengan “kurva performa” fender. Lalu bagaimana cara mendapatkan kurva performa sebuah fender tersebut? harus uji??? hehehe, tidak usah khawatir, produsen fender biasanya sudah menyediakan kurva performa untuk masingmasing tipe fender yang diproduksinya, sehingga perekayasa hanya tinggal menggunakannya saja. nah, salah satu cara merencanakan kebutuhan suatu fender, adalah dengan merencanakan “berapa besar defleksi yang direncanakan akan terjadi pada saat ditumbuk kapal” silakan diresapi dulu :p…  “berapa besar defleksi (tingkat kegepengan) yang direncanakan saat ditumbuk kapal”…

nah, diatas adalah salah satu bentuk dari kurva fender, bentuk tersebut biasanya dimiliki oleh fender tipe V dan tipe konus, ada juga yang bentuk kurva reaksinya tidak memiliki titik balik seperti contoh di atas. kalau ada kesempatan, akan Mister coba bahas kenapa kurva reaksi untuk tipe fender diatas memiliki titik balik. Kemudian, kurva performa diatas biasa disebut “kurva generik”, karena satuan bilangannya adalah dalam persen, bukan dalam satuan bilangan yang sebenarnya. pertama-tama, tentukan berapa defleksi yang direncanakan, pada contoh diatas Mister tentukan sebesar 37 persen (untuk diperhatikan! semakin besar defleksi yang direncanakan, maka fender akan bekerja semakin optimal dan irit dari segi ke butuhan, namun semakin beresiko pula, resikonya adalah apabila ternyata defleksi akibat benturan kapal melebihi defleksi yang direncanakan, hasilnya maka Reaksi fender pun akan meleset dari yang direncanakan yang artinya gaya yang masuk ke struktur dermaga akan lebih besar dari yang direncanakan) kemudian, lihat ke kurva Energi (E), pada contoh diatas didapat E = 65 %, sebelumnya kita sudah mengasumsikan E rencana = 150 kNm. Maka, pada perhitungan ini artinya fender yang direncanakan harus berdefleksi 37 % dari tebal sebelum berdefleksi ketika ditumbuk oleh Energi sebesar 150 kNm. Nah, tabel katalog fender biasanya menyajikan nilai performa maksimun dari fender-fender yang ditawarkan, jadi masih ada satu perhitungan lagi untuk mencari fender yang akan dipakai, yaitu mencari “berapa nilai performa maksimum dari fender yang kita rencanakan”  silakan “diresapi” dulu, hehehe.. Mister mau buat teh dulu… nah, gimana? sudah “meresap”? nilai performa maksimum dari fender yang kita rencanakan adalah E/65%, hihih, mudah ya ternyata



kira-kira kenapa yah dibagi 65%, berikut penjelasan ulang dari Mister (karena sebelumnya sudah dijelaskan di atas, tapi akan coba Mister jelaskan dalam cara lain agar semakin “meresap”)

E65% = 150 kNm menyebabkan defleksi 37% pada f ender E100% = ??? kNm menyebabkan defleksi maksimum pada fender berapakah E100%, ya mudah saja toh, 150 kNm (E65%) dibagi 65% = E100% Sekali lagi Mister ingatkan, kenapa kita harus mencari E100%? karena katalog yang tersedia menyajikan nilai maksimum dari performa fender yang ditawarkan.  jadi E100% = 150 kNm/0.65 = 230.77 kNm —–> kemudian lihat katalognya, cari fender yang E nya mendekati (harus >=) 230.77 kNm

umumnya, satuan untuk tebal = mm; satuan untuk E = kNm; satuan untuk R = kN; maka, fender yang bisa digunakan adalah fender tebal 200, E=235kNm, R=705kN artinya, fender 200 ini akan berdefleksi sebesar 37% x 200 = 74 mm saat ditumbuk energi E = 150 kNm, lantas jadinya berapa gaya R yang masuk ke struktur? lihat ke kurva reaksi ( R), didapat R = 95%, maka R = 95% x 705 = 669.75 kNm selesai

, mudah bukan? hehehe, tapi Mister punya tips sendiri dalam menentukan R yang masuk

ke struktur, Mister biasanya mengambil nilai R max karena Mister merencanakan fender di titik dimana nilai R max pada kurva reaksi terlampaui, jadi walaupun pada saat berdefleksi 37% reaksinya 95%(lihat kurva performa), namun sebelum mencapai defleksi 37% tersebut (kira2 pada defleksi 28%), nilai R sempat mencapai 100% terlebih dahulu baru kemudian turun lagi berangsur hingga 95 % pada defleksi 37%. Intinya nilai R 100% sempat terjadi, maka nilai 100% itu yang Mister gunakan. perlu diperhatikan! menambah jumlah fender pada satu titik tumbuk BUKAN BERARTI MENGURANGI GAYA YANG MASUK KE STRUKTUR DERMAGA, yang mungkin berkurang adalah defleksinya, namun gaya yang masuk ke dermaga sama besar bahkan bisa LEBIH BESAR. Alasannya akan rekan2 pahami dengan sendirinya bila rekan2 sudah meresapi artikel singkat di atas semoga bermanfaat, mohon maklum bila ada kekurangan dan kesalahan, maklum Mister juga masih “mendalami”.. Categories:

Menghitung Energi Berthing February 23, 2011ag8882Leave a commentGo to comments

Pada prinsipnya, energi benturan kapal ini adalah energi kinetik (masih ingat kan rumusnya, diajari waktu smp kl ndak salah yo?), dengan bangga Mister tampilkan rumusnya:

m = massa objek v = kecepatan objek namun pada analisis energi benturan kapal ini, ada parameter-parameter lainnya yang mempengaruhi rumus diatas sehingga rumusnya menjadi seperti berikut:

waduh… jadi ada Ce, Cm, Cs, dan Cc, kalau Mister ga jelaskan pasti nanti ada yang tanya, yah karena sudah terlanjur ditampilkan, sekalian Mister coba jelaskan namun di post yang lain ya, karena masing-masing parameter tersebut cukup tidak singkat untuk diulas, pada postingan yang ini akan mister tampilkan rumusnya saja dulu (sunda: jadi katempuhan euy).. pada dasarnya koefisien2 ini mereduksi energi benturan kapal. Ce adalah koefisien eksentrisitas, ini nih penjelasan dari referensinya yang masih pake bahasa sono:  “The Eccentricity Coefficient allows for the energy dissipated in rotation of the ship when the point of impact is not opposite the centre of mass of the vessel” (sumber : PIANC) kira kira kalau diterjemahkan maksudnya kurang lebih “koefisien eksentrisitas adalah koefisien reduksi energi akibat rotasi kapal yang terjadi karena titik bentur tidak berlawanan (tidak tegak lurus kali ya maksudnya? haha) dengan pusat masa kapal (yang merupakan titik pusat gaya)”  nah, karena fenomena di atas, maka muncul eksentrisitas antara titik bentur dan pusat masa kapal.. nyahahahaha, mudah2an terjemahannya tepat sasaran

(kalau salah mohon dibantu)

 jadi kalau dijelaskan lewat gambar mungkin kurang lebih seperti ini:

kalau kapal membentur seperti ini, tidak ada reduksi akibat eksentrisitas karena tida ada eksentrisitas antara pusat masa dengan titik bentur

nah, kalu seperti ini, ada eksentrisitas antara pusat massa kapal dengan titik bentur, sehingga sebagian gaya bentur terdisipasi menjadi rotasi. sekarang baru ke rumus, ini rumus2nya:

(mister lanjut nanti… ada meeting :p)

Possibly related posts: (automatically generated)

Criteria pemilihan rubber fender  A.Pendahuluan Fender adalah Produk barang jadi yang digunakan untuk mencegah benturan langsung antara kapal dengan dinding dermaga yang dapat mengakibatkan kerusakan ,baik pada sisi kapal yang langsung bersandar maupun sisi dermaga yang menahan badan kapal. sesuai dengan fungsi dan kegunaannya,Fender harus mampu mengabsorpsi energinya,benturan yang tinggi dengan gaya reaksi yang relative rendah serta melibatkan perhitungan terhadap jenis/berat kapal,kecepatan dan sudut sandarnya. Faktor Penting dalam memilih Fender adalah * Energi Absorpsi * Gaya Reaksi * Defleksi rata-rata B. Energi Absorpsi Merupakan kemampuan sebuah fender dalam setiap tumbukan yang mengenainya.Penyerapan ini satunya terjadi dengan merubah gaya luar yang mengenainya menjadi gaya untuk perubahan bentuk fender(deformasi).  Atas dasar tersebut,bentuk /desain suatu fender harus mendukung terjadinya deformasi itu,dan deformasi tersebut tidak boleh bersifat permanent,sehingga desain compounya harus memiliki compression set rendah. C.Gaya Reaksi / Reaction Force  Adalah Gaya reaksi dari fender pada saat menerima beban .gaya ini timbul sebagai gaya aksi reaksi fender  itu yang sebagian diteruskan ke konstruksi pelabuhan dan sebagian lainnya dikembalikan ke kapal yang membanturnya sebagai gaya pantul. gaya reaksi fender harus lebih rendah daripada daya tahan konstruksi pelabuhannya.bila hal ini diabaikan maka akan terjadi kerusakan struktur pada pelabuhan. D.Defleksi Rata-Rata adalah nilai Energy Absortion/Reaction Force atau EA/RF dari kedua karakteristik terdahulu,maka sebaiknya sebuah fender memiliki nilai defleksi rata-rata(EA/RF) yang rendah karena ini menunjukkan performance fender bagaimana ia bereaksi ketika menerima beban Bollard adalah istilah yang dipakai untuk menamai benda di samping. Apakah itu? Adalah sebuah benda besar untuk menambatkan tali kapal yang sedang berlabuh di dermaga.

 Apa bedanya dermaga dan pelabuhan? Pelabuhan adalah kata yang dipakai untuk mewakili sebuah kawasan yang punya lantai dermaga untuk kapal merapat, trestle dan atau causeway yang menghubungkan dermaga dan jalan di daratan, juga kadang punya gedung yang berfungsi sebagai terminal tempat penumpang datang menunggu dan pergi. Jadi bollard ini ada di tepi dermaga. Tergantung panjang dermaganya, bollard bisa jadi cuma satu, bisa juga banyak. Kapal mendekati pelabuhan, merapat di dermaga, talinya diturunkan dan diikatkan di bollard supaya kapalnya tetap di dermaga, tidak lari dibawa arus atau gelombang laut selama mengadakan kegiatan bongkar muat atau kegiatan lain seperti perbaikan atau pengisian bahan bakar.

Kata bollard sendiri diambil dari Boulard, nama asli Norman-French yang masih sering ditemui di daerah Normandy. Bila sebuah kapal besar sudah bergerak merapat di dermaga, gambarannya kurang lebih seperti yang terlihat di bawah. Kapal dengan 6 buah tali, otomatis memerlukan 6 buah bollard. Bentuk bollard canggih yang dapat membuat kapal merapat dalam waktu singkat serta melepaskan kapal dari dermaga dalam waktu yang sama singkatnya adalah yang tidak menggunakan tali pengikat seperti gambar di atas. Bollard masa kini biasa dipakai untuk dermaga kapal besar pengangkut peti kemas atau barang curah, memakai vacuum pad untuk ‘memegang’ kapal supaya tetap merapat di dermaga. Contohnya bisa dilihat di dokumen pdf yang ada sini: http://www.moormaster.com/index.asp?menu=2&idprod=225&flashok=1&lang=eng

Nomer

Nama

Guna

1

Bow line

Mencegah gerakan mundur  

2

Forward Breast line

Merapatkan kapal ke dermaga

3

After Bow Spring line

Mencegah gerakan maju

4

Forward Quarter Spring line

Mencegah gerakan mundur  

5

Quarter Breast line

Merapatkan kapal ke dermaga

6

Stern line

Mencegah gerakan maju

DISIMPAN DALAM ILMU PENGETAHUAN DITANDAI DENGAN BOLLARD

Konsep Konstruksi 5 SEPTEMBER 2010 OLEH GADABINAUSAHA TINGGALKAN SEBUAH KOMENTAR

1.

Konstruksi

adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Hasil kegiatan antara lain : gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan air  dan drainase, bangunan sanitasi, landasan pesawat terbang, dermaga, bangunan pembangkit listrik, transmisi, distribusi dan bangunan jaringan komunikasi. Kegiatan konstruksi meliputi perencanaan, persiapan, pembuatan, pembongkaran dan perbaikan bangunan. 2.

Kontraktor Umum

adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan, perubahan/perombakan, perbaikan dan pembongkaran gedung-gedung, jalan raya, jalan-jalan dalam kota, gorong-gorong, saluran bawah tanah, pipa air minum, jalan kereta api, dermaga, trowongan kereta api bawah tanah, jalan bebas hambatan, jembatan, sanitasi, irigasi, tanggul (pengendali banjir), pembangkit listrik tenaga air, saluran gas, pelabuhan udara, kincir air, lapangan atletik, lapangan golf, kolam renang, lapangan tenis, tempat parkir, sistem komunikasi, jalur telepon, telegraph dan sebagainya. Juga termasuk perusahaan yang melakukan konstruksi di laut seperti pengerukan lumpur, pemindahan batu karang di bawah air, pemancang tiang, pengolahan tanah, konstruksi pelabuhan dan terusan. Selain itu perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan seperti : persiapan dan pembangunan daerah pertambangan, pengeboran minyak dan sumber gas alam. 3.

Kontaktor Khusus

adalah perusahaan yang khusus mengerjakan sebagian dari satu pekerjaan proyek pembangunan dan atas dasar sub-kontrak dari kontraktor lain, atau mengerjakan sesuatu pekerjaan dari pemilik (“bouwheer”/investor). Jenis-jenis konstruksi tersebut seperti : pemasangan alat pendingin ruangan (AC), alat pemanas ruangan (heater), batu, ubin, batu marmer, dekorasi, pintu, jendela, lantai, atap, instalasi listrik, fasilitas sanitasi, pondasi, pembongkaran, perbaikan dan pemeliharaan rumah/gedung dsb.

4.

Perusahaan

adalah suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang/jasa, terletak di suatu bangunan fisik pada lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya, serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas resiko usaha. Badan usaha perusahaan konstruksi dapat berbentuk PT, CV, Firma, PT (Persero), Perusahaan Umum atau Perusahaan Jawatan. 5.

Jenis Pekerjaan 1.

Penyiapan Lahan

meliputi usaha pembongkaran dan penghancuran gedung atau bangunan lain serta pembersihannya, termasuk peledakan, tes pengeboran, pengurukan dan perataan, pemindahan tanah, pembuatan saluran untuk mengeringkan lahan. Tidak termasuk di dalamnya penyiapan lahan untuk usaha pertambangan, seperti untuk pertambangan batu bara dan minyak/gas. 2.

Konstruksi Umum

Konstruksi umum meliputi konstruksi sipil gedung dan konstruksi selain gedung. a.

Konstruksi Sipil Khusus Gedung

meliputi usaha pembangunan gedung yang dipakai untuk bangunan hunian biasa, gedung pendidikan, peribadatan, balai pengobatan, perkantoran, penginapan, pusat perdagangan, kawasan industri/pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olah raga, gedung kesenian/hiburan, bangunan pergudangan, hanggar dsb. b.

Konstruksi sipil selain gedung meliputi 1.

Konstruksi jalan, jembatan, dan landasan pesawat terbang

adalah usaha pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan jalan, jembatan, dan landasan pesawat terbang, termasuk kegiatan pembangunan penunjang landasan dan perlengkapannya, seperti pagar/tembok penahan, trotoir jalan, marka jalan, rambu-rambu. 2.

Konstruksi Jalan dan Jembatan Kereta Api :

meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan rel, jembatan dan jalan layang kereta api. 3.

Bangunan Terowongan

meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan terowongan bawah tanah, pegunungan/perbukitan dan bawah permukaan air. 4.

Konstruksi pengairan

meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bendungan, waduk, jaringan irigasi, tanggul pengendali banjir, turap dsb. 5.

Konstruksi sistem penyaluran dan penampungan air bersih, air limbah

dan drainase meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan seperti bangunan penyadap dan transmisi air baku, bangunan pengolah air baku, bangunan menara air dan r eservoir air,  jaringan transmisi dan distribusi serta tangki air bersih, saluran air limbah kota, jaringan drainase pemukiman, bangunan pompa, basin retensi. 6.

Konstruksi pengolahan, penyaluran dan penampungan minyak dan

gas : meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan pengolahan minyak

dan gas, termasuk bangunan dan transmisi penyadap minyak, bangunan pengolahan reservoir minyak/gas, jaringan penyaluran dan tangki minyak gas. 7.

Pengerukan

meliputi pengerukan sungai, rawa, danau dan alur pelayaran, kolam dan kanal pelabuhan baik bersifat pekerjaan ringan, sedang maupun berat. 8.

Konstruksi Dermaga

meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan dermaga, sarana pelabuhan, penahan gelombang, dan sejenisnya. 9.

Konstruksi Sipil Lainnya

meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan sipil lainnya yang belum termasuk dalam jenis bangunan sipil di atas, seperti lapangan olahraga, sarana pemukiman, tempat parkir, dan sejenisnya. 3.

Elektrik dan Telekomunikasi

Kegiatan konstruksi elektrik dan telekomunikasi meliputi : 1. Konstruksi Elektrikal: meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan pembangkit tenaga listrik, transmisi tegangan tinggi dan distribusi, pembangunan gardu induk, pemasangan tiang listrik, konstruksi listrik penunjang angkutan kereta api, meteorologi dan geofisika 2. Konstruksi Telekomunikasi sarana bantu navigasi laut dan rambu sungai : meliputi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan menara, pelampung suar, lampu sinyal pelabuhan dan peralatan suar lainnya. 3. Telekomunikasi navigasi udara dan peralatan penyelematan : meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan pemancar/penerima radar, konstruksi antena, dan sejenisnya. 4. Sinyal dan telekomunikasi kereta api : meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi sinyal lalu lintas dan telekomunikasi kereta api. 5. Sentral telekomunikasi : meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan sentral telepn/telegraf, konstruksi menara pemancar/penerima radar microwave, bangunan bumi kecil/stasiun satelit. 6. Konstruksi elektrik dan telekomunikasi lainnya : meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan konstruksi elektrikal dan telekomunikasi lainnya. 2.

Konstruksi Khusus

Kegiatan konstruksi khusus terdiri dari : 1. Pemasangan pondasi dan pilar : meliputi kegiatan khusus pemasangan berbagai pondasi dan pilar gedung, jalan/jembatan, konstruksi pengairan dan dermaga. 2. Pembuatan/pengeboran sumur air : meliputi kegiatan khusus pembuatan/pengeboran untuk mendapatkan air tanah, baik skala kecil, skala sedang atau skala besar dan tekanan tinggi.

3. Pembuatan/pengeboran sumur air : meliputi kegiatan khusus pembuatan/pengeboran untuk mendapatkan air tanah, baik skala kecil, skala sedang atau skala besar dan tekanan tinggi. 4. Pemasangan steiger : meliputi kegiatan khusus pemasangan steiger pada bangunan gedung, jalan/jembatan, konstruksi pengairan/dermaga dsj. 5. Pembuatan atap : meliputi kegiatan khusus pemasangan atap gedung baik tempat tinggal maupun non tempat tinggal 6. Pemasangan bangunan/konstruksi prefab dan pemasangan kerangka baja : meliputi kegiatan khusus pemasangan prefab dab kerangka baja. 7. Konstruksi khusus lainnya : meliputi usaha konstruksi khusus lainnya yang belum disebutkan sebelumnya. 8. Instalasi gedung : adalah kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi yang berada di dalam gedung atau bangunan. Kegiatan tersebut meliputi instalasi air bersih, air limbah dan saluran drainase; instalasi listrik, termasuk di dalamnya instalasi air conditioning; instalasi gas; instalasi elektronika, seperti pemasangan sistem alarm, sircuit televisi, sound sistem; dan mekanikal, seperti lift, tangga berjalan, ban berjalan dan pintu otomatis. 9. Instalasi bangunan sipil : adlah kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi bangunan sipil. Kegiatan tersebut terdirir dari pemasangan dan pemeliharaan instalasi listrik jalan raya, jalan kereta api dan lapangan udara; pemasangan dan pemeliharaan instalasi navigasi laut dan sungai seperti instalasi menara suar, lampu suar, pelampung suar, lampu pelabuhan dan sejenisnya; pemasangan dan pemeliharaan instalasi meteorologi dan geofisika skala kecil, sedang atau besar. Pemasangan dan pemeliharaan instalasi navigasi udara, seperti navigasi Konstruksi Komunikasi Udara, pemancar dan penerima sinyal, vasi, lampu pendekatan, DVOR, ILS, NDB; pemasangan dan pemeliharaan instalasi sinyal dan telekomunikasi kereta api;pemasangan dan pemeliharaan instalasi sinyal dan permabuan jalan raya; pemasangan dan pemeliharaan instalasi telekomunikasi pada sentral telepon/telegraf, stasiun pemancar r adar, microwave, stasiun bumi kecil/stasiun satelit dan sejenisnya termasuk kegiatan pemasangan transmisi dan  jaringan telekomunikasi; dan instalasi sipil lainnya. 10. Penyelesaian Konstruksi Sipil adalah tahap akhir konstruksi sipil, seperti : pemasangan kaca dan aluminium; pengerjaan lantai, dinding, peralatan saniter dan plafon gedung; pengecatan; pengerjaan interior dan dekorasi dalam penyelesaian akhir,; pengerjaan eksterior dan pertamanan pada bangunan gedung atau konstruksi sipil lainnya; dan kegiatan penyelesaian akhir lainnya pada gedung/konstruksi. 3.

Penyewaan Alat Konstruksi

adalah penyewaan alat konstruksi seperti crane, lorries, molen, buldozer, concrete mixer, mesin pancang disertai dengan operatornya. Tidak termasuk penyewaan peralatan konstruksi yang tidak disertai dengan operatornya. 4.

Pekerja/Karyawan

1. Pekerja adalah semua orang yang pada saat pencacahan bekerja di perusahaan, meliputi pekerja dibayar dan pekerja tidak dibayar. 2. Pekerja dibayar  adalah semua orang yang bekerja di perusahaan/usaha dengan mendapat upah/gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya baik berupa uang maupun barang, meliputi pekerja tetap dan pekerja harian lepas. Pekerja harian lepas adalah pekerja yang tidak terikat secara tetap dengan perusahaan, dimana mereka hanya bekerja selama pekerjaan/proyek ada dan bila pekerjaan/proyek telah selesai maka secara otomatis mereka tidak mempunyai hubungan kerja lain dengan perusahaan. 3. Pekerja tidak dibayar  meliputi pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang ikut aktif pada perusahaan tetapi tidak mendapat upah/gaji. Pekerja keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 jam kerja biasa, tidak dihitung sebagai pekerja. 4. Pekerja teknik adalah semua pekerja yang langsung terlibat dalam pembuatan bangunan atau yang berhubungan dengannya, misal : pengawas, mandor, operator peralatan, juru ukur, arsitek, juru gambar, perencana. 5. Pekerja non teknik adalah semua pekerja selain pekerja teknik, seperti karyawan tata usaha, keuangan, resepsionis, sekretaris, juru ketik, dsb. 5.

Nilai konstruksi

adalah nilai pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pihak pemborong berdasarkan surat perjanjian atau surat perintah kerja antara pemilik dengan kontraktor. 6.

Barang Modal Tetap

adalah barang yang dimiliki dan digunakan untuk menunjang kegiatan perusahaan. Adapun jenis barang modal seperti tanah, jalan, jembatan, gedung, serta konstruksi lainnya, mesin, kendaraan dan barang modal lain yang penggunaannya lebih dari setahun. 7.

Peralatan Proyek yang Dikuasai

adalah semua mesin dan peralatan proyek yang penguasaannya berada pada perusahaan ini, baik milik sendiri maupun milik pihak orang lain, tidak termasuk peralatan atau mesin yang sedang disewakan atau dipinjamkan pada pihak lain. Sumber : http://www.bps.go.id/aboutus.php?id_subyek=04&tabel=1&fl=2 DISIMPAN DALAM ILMU PENGETAHUAN DITANDAI DENGAN KONSEP, KONSTRUKSI

Galangan Kapal 7 AGUSTUS 2010 OLEH GADABINAUSAHA TINGGALKAN SEBUAH KOMENTAR

Fasilitas Galangan Kapal http://me-poltekkapal.info/2010/03/fasilitas-galangan-kapal/ Galangan Kapal – Shipyard

Galangan Kapal adalah suatu tempat atau fasilitas yang diutamakan untuk membangun kapal, tetapi kita tahu bahwa dimanapun tidak ada tempat produksi yang tidak dilengkapi juga fasilitas untuk reparasi / perbaikan kapal. Suatu Galangan Kapal, minimal mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut: 1. Kantor  2. Fasilitas perancangan. 3. Gudang material. 4. Bengkel pelat dan pipa. 5. Bengkel mesin dan Listrik. 6. Tempat untuk pembangunan kapal. 7. Tempat untuk mereparasi kapal. Perletakan kantor, bengkel dan fasilitas-fasilitas yang lain sangat tergantung kepada bentuk tanah dimana galangan kapal tersebut berada. Yang harus diperhatikan dalam penyusunan letak bengkel ialah berusaha memudahkan urutan rangkaian pekerjaan dan aliran material. Untuk jelasnya perhatikanlah bagan aliran kegiatan berikut ini. a. Kantor. Bagian kantor biasanya mengurusi atministrasi kebutuhan galangan, mengatur keuangan dan segala kegiatan yang berhubungan dengan sistem perjalanan perusahaan. b. Perancangan Bagian perancangan bertugas untuk melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan order yang diterima, maksudnya segala perhitungan dan gambar dilakukan di bagian ini, termasuk perhitungan harga, kebutuhan material, sampai dengan gambar kerja untuk dilaksanakan di bengkel. c. Gudang material. Tempat yang memiliki fungsi sebagai penyimpanan bahan baku pembuatan kapal atau peralatan yang digunakan untuk penggunaan pembangunan kapal d. Bengkel Pelat dan Pipa Bagian pelat bertugas untuk mengerjakan penggambaran dengan skala 1 : 1 sebagai dasar membuat rambu untuk pemotongan dan pembentukan pelat, pemotongan dan pembentukan profil untuk gadinggading dan segala pekerjaan pelat yang lain. Di bengkel pelat juga merupakan tempat untuk merangkai pelat dan profil yang sudah terpotong berdasarkan gambar kerja, menjadi seksi-seksi konstruksi badak kapal ( untuk bangunan baru ), serta menyiapkan potongan pelat yang sudah terbentuk sesuai kebutuhan reparasi. Bagian pipa bertugas untuk memotong dan membentuk pipa sesuai gambar kerja, baik untuk kebutuhan bangunan baru maupun untuk kebutuhan reparasi. Mengingat tugas yang dikerjakannya, bengkel pipa sangat erat hubungannya dengan bengkel mesin, maka biasanya di galangan kapal yang besar bagian pipa ini di pisah dari bengkel pelat. Sesuai dengan pekerjaan pelat dan pipa, maka didalam

pekerjaansi bengkel pelat dan pipa selalu disertai pekerjaan memotong (dengan brander) serta mengelas untuk merangkai bagian-bagian konstruksi/pipa. e. Bengkel Mesin dan Listrik Bagian mesin bertugas untuk penyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan mesin perkakas, seperti: membubut, frais, skrap, bor, koter dan sebagainya, serta pekerjaan permesinan kapal. Bagian listrik bertugas untuk memasang instalasi listrik dan membuat serta memasang panel-panel listrik di kapal. Bagian ini juga bertugas untuk pebaikan dan atau pemasangan motor-motor listrik generator. Seperti halnya pada bengkel pipa, biasanya di galangan kapal yang besar bagian listrik ini di pisahkan dari bengkel mesin. f. Tempat pembangunan kapal Di tempat pembangunan kapal, selalu dilengkapi dengan alat angkat berat ( kran ), untuk mengangkat seksi-seksi konstruksi yang telah di selesaikan di bengkel pelat. Tempat pembangunan kapal, mempunyai paling tidak 1 (satu) lajur balok konstruksi beton, yang merupakan sebagai tempat untuk meletakkan lunas kapal pada saat pembangunan kapal (baru). g. Tempat untuk mereparasi kapal. Tempat yang digunakan untuk melakukan perbaikan kapal, seperti perbaikan rudder ( kemudi ), propeller  ( baling-baling ), sterntube, main engine, dll.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF