Farmakoterapi Viral Hepatitis: Universitas Ma Chung, 2017

September 23, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Farmakoterapi Viral Hepatitis: Universitas Ma Chung, 2017...

Description

 

  Farmakoterapi Viral Hepatitis

Martanty Aditya

Universitas Ma Chung, 2017 

 

Virus Hepatitis

Hepatitis A International travelers to endemic areas (e.g., Africa, Asia, and parts of South America) Sexual contact with infected persons (e.g., men having sex with other men) Shellfish infected with HAV (e.g., raw oysters) Day care centers or household contacts with people infected with HAV Health care workers Intravenous drug users using unsterilized needles Workers involved with non-human primates Food service handlers Patients with clotting factor disorders Individuals residing in health care instituti institutions ons Hepatitis B and Hepatitis D Men having sex with other men Individuals with multiple heterosexual partners Intravenous drug users using unsterilized needles Recipients of blood products Household contacts with acute hepatitis B with open cuts Health care providers in contact with contaminated needles Patients undergoing dialysis Hepatitis C Recipients of blood products Health care providers in contact with infected needles Individuals having multiple sexual partners Perinatal transmission (less than 5%) Unprofessional body piercing and tattooing Hepatitis E International travelers to endemic areas (e.g., parts of Asia, Africa, and Mexico) Ingesting foods and drinks contaminated with bodily waste Virus hepatitis terdiri atas 5 tipe dimana ada yang bersifat akut maupun kronik yang didasarkan pada lama penyakit. Hepatitis akut dihubungkan dengan 5 tipe virus namun tidak semuanya berkembang menjadi kronis atau lebih dari 6 bulan. Hepatitis kronis dihubungan dengan virus B, C dan D. virus hepatitis dapat berkembang menjadi sirosis yang dapat menginduksi end-stage liver disease (ESLD). Komplikasi yang ditimbulkan oleh ESLD adalah edema, asites, jaundice, ensefalopati hepatik, infeksi dan perdarahan varises esofageal. Hal ini yang menyebabkan mengapa hepatitis kronis perlu diterapi untuk mencegah terjadinya ESLD.

Gejala umum virus hepatitis  Awalnya kebanya kebanyakan kan pasien yang terinfeksi dengan virus tidak memiliki gejala. Namun ada pula yang

 

memiliki gejala diantaranya adanya gejala seperti flu, demam, kelelahan/rasa tidak enak badan, anoreksia, mual, muntah, diare, urin berwarna gelap, gatal dan nyeri perut. Tanda lainnya adalah jaundice dengan adanya bintik putih pada mata (icterus sclera) atau kulit, adanya hepatomegaly dan splenomegaly serta hepatik ensefalopati ditandai dengan koma.

Hepatitis A Epidemiologi dan Etiologi Prevalensi tertinggi yaitu pada negara kurang berkembang termasuk afrika dan America selatan, timur tengah dan asia tenggara sedangkan di negara maju seperti Australia, eropa utara, jepang dan amerika prevalensiny rendah, hal ini disebabkan karena adanya program vaksin. Sebanyak 31% populasi  Amerika terinfeksi HIV dan seluruh Meksiko Amerika memiliki risiko yang lebih besar mengala mengalami mi HAV dan Amerika Afrika lebih mudah terinfeksi dibandingkan Kaukasian. HAV terdeteksi pada feses yang terkontaminasi dan orang yang terinfeksi melalui rute oral-fekal. Wabah terutama terjadi lingkungan dengan sanitasi yang kotor. Sampai saat ini HAV jarang dihubungkan dengan kondisi kronis dimana manifest terbanyak dihubungkan dengan hepatitis fulminant dimana rata-rata 1:100 mengalami kematian.

Patofisiologi Hepatitis A adalah sebuah RNA untai tunggal tidak terlapisi diklasifikasi diklasifikasikan kan sebagai gen hepatovirus dari keluarga Picornaviridae. Satu-satunya Satu-satunya host HAV adalah manusia dengan sel hepar sebagai tempat untuk replikasi virus. Proses degradasi virus, HAV dilepaskan masuk ke dalam sistem bilier menyebabkan peningkatan konsentrasi virus di feses. Hepatitis A

IgM anti-HAV IgG anti-HAV IgM anti-HAV

Negative Negative Positive

Susceptible to infection

IgG anti-HAV

Positive

Immune due to either natural infection or HAV vaccine

Acutely infected

Diagnosa  hepatitis A ditandai dengan adanya kadar IgM anti-HAV yang muncul setelah 3 minggu terpapar dan tidak terdeteksi lagi sampai dengan 6 bulan. Sebaliknya apabila nilai IgM dan IgG anti HAV positif menandakan adanya proteksi dan sistem imun bawaan melawan hepatitis A TABLE 21–3. Recommended Intramuscular Doses of Hepatitis A Vaccines Product VAQTA Havrix  

Recipient Age (Years)

Dose

1–18 Greater than or equal to 19 1–18 Greater than or equal to 19

25 units 50 units 720 EL units 1440 EL units

Volume (mL)

No. of Doses

Schedule (Months)

0.5 1 0.5 1

2 2 2 2

0, 6–18 0, 6 0, 6–12 0, 6–12

 

Terapi Immunoglobulin digunakan untuk pencegahan sebelum dan setelah terpaparHAV. Sediaan steril mengandung antibody. Dosis yang digunakan untuk profilaksis jangka pendek 2,000 international international units/mL

Negative:

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF