Farmakologi Asma
June 11, 2019 | Author: Izza Ayudia Hakim | Category: N/A
Short Description
terapi asma...
Description
Terapi Sasaran terapi pada pasien asma dengan menggunakan kortikosteroid inhalasi yaitu peradangan saluran nafas dan gejala asma. Terapi asma disini bertujuan untuk menghambat atau mengurangi peradangan saluran pernafasan serta mencegah dan atau mengontrol gejala asma, sehingga gejala asma berkurang/ hilang dan pasien tetap dapat bernafas dengan baik. Strategi terapi asma dapat dibagi menjadi dua yaitu terapi non farmakologi (tanpa menggunakan obat) dan terapi farmakologi (dengan obat).
Terapi Non Farmakologi Untuk terapi non farmakologi, dapat dilakukan dengan olah raga secara teratur, misalnya saja renang. Sebagian orang berpendapat bahwa dengan b erenang, gejala sesak nafas akan semakin jarang terjadi. al ini mungkin karena dengan berenang, pasien dituntut untuk menarik nafas panjang!panjang, yang berfungsi untuk latihan pernafasan, sehingga otot!otot pernafasan menjadi lebih kuat. Selain itu, lama kelamaan pasien akan terbiasa dengan udara dingin sehingga mengurangi timbulnya gejala asma. "amun hendaknya olah raga ini dilakukan secara bertahap dan dengan melihat kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan penjelasan kepada pasien agar menghindari atau menjauhkan diri dari faktor! faktor yang diketahui dapat menyebabkan timbulnya asma, serta penanganan yang harus dilakukan jika serangan asma terjadi.
Terapi Farmakolog Farmakologii Sedangkan untuk terapi farmakologi, dapat dibagi menjadi dua jenis pengobatan yaitu#
•
$uick!relief medicines, yaitu pengobatan yang digunakan untuk merelaksasi otot!otot di saluran pernafasan, memudahkan pasien untuk bernafas, memberikan kelegaan bernafas, dan digunakan saat terjadi serangan asma (asthma attack). %ontohnya yaitu bronkodilator.
•
&ong!term medicines, yaitu pengobatan yang digunakan untuk mengobati inflamasi pada saluran pernafasan, mengurangi udem dan mukus berlebih, memberikan kontrol untuk jangka waktu lama, dan digunakan untuk membantu mencegah timbulnya serangan asma (asthma attack). %ontohnya yaitu kortikosteroid bentuk inalasi.
•
'emberian obat pada asma dapat melalui berbagai macam cara, yaitu parenteral (melalui infus), per oral (tablet diminum), atau per inhalasi. 'emberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui hirupan. 'ada asma, penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurangi efek samping yang sering terjadi pada pemberian parenteral atau per oral, karena dosis yang sangat kecil dibandingkan jenis lainnya.
Terapi Inhalasi 'emberian per inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui hirupan. 'ada asma, penggunaan obat secara inhalasi dapat mengurangi efek samping yang sering terjadi pada pemberian parenteral atau per oral, karena dosis yang sangat kecil dibandingkan jenis lainnya. %ara memberikan obat melalui hirupan tersebut dikenal sebagai terapi inhalasi. Secara garis besar ada macam alat/jenis terapi inhalasi, yaitu nebulizer , *+ (metered dose inhaler ), ), dan *'+ (dry powder ). enis *'+ yang paling sering digunakan adalah turbuhaler . Terapi inhalasi memiliki keuntungan inhaler ).
dibandingkan dengan cara oral (diminum) atau disuntik, yaitu langsung ke organ sasaran, awitan kerja lebih singkat, dosis obat lebih kecil, dan efek samping juga lebih kecil. Untuk mendapatkan manfaat obat yang optimal , obat yang diberikan per inhalasi harus dapat mencapai tempat kerjanya di dalam saluran napas. -bat yang digunakan biasanya dalam bentuk aerosol, yaitu suspensi partikel dalam gas.
'emakaian alat perenggang (spacer) mengurangi deposisi (penumpukan) obat dalam mulut (orofaring), sehingga mengurangi jumlah obat yang tertelan, dan mengurangi efek sistemik. *eposisi (penyimpanan) dalam paru pun lebih baik, sehingga didapatkan efek terapetik (pengobatan) yang baik. -bat hirupan dalam bentuk bubuk kering (*'+ *ry 'owder +nhaler) seperti Spinhaler, *iskhaler, otahaler, Turbuhaler, 0asyhaler, Twisthaler memerlukan inspirasi (upaya menarik/menghirup napas) yang kuat. Umumnya bentuk ini dianjurkan untuk anak usia sekolah.
Jenis Terapi Inhalasi 'emberian aerosol yang idel adalah dengan alat yang sederhana, mudah dibawa, tidak mahal, secara selektif mencapai saluran napas bawah, hanya sedikit yang tertinggal di saluran napas atas, serta dapat digunakan oleh anak, orang cacat, dan orang tua. "amun keadaan ideal tersebut tidak dapat sepenuhnya tercapai.
Berikut beberapa alat terapi inhalasi: •
etered *ose +nhaler (*+)
•
*+ tanpa Spacer
•
Spacer (alat penyambung) akan menambah jarak antara alat dengan mulut, sehingga kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi berkurang. al ini mengurangi pengendapan di orofaring (saluran napas atas). Spacer ini berupa tabung (dapat ber1olume 23 ml) dengan panjang sekitar 43!53 cm, atau bentuk lain berupa kerucut dengan 1olume 633!4333 ml. 'enggunaan spacer ini sangat menguntungkan pada anak.
Dry Powder Inhaler (DPI) 'enggunaan obat dry powder (serbuk kering) pada *'+ memerlukan hirupan yang cukup kuat. 'ada anak yang kecil, hal ini sulit dilakukan. 'ada anak yang lebih besar, penggunaan obat serbuk ini dapat lebih mudah, karena kurang memerlukan koordinasi dibandingkan *+. *eposisi (penyimpanan) obat pada paru lebih tinggi dibandingkan *+ dan lebih konstan. Sehingga dianjurkan diberikan pada anak di atas 7 tahun.
Nebulier 8lat nebuli9er dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol secara terus!menerus, dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan, atau gelombang ultrasonik. 8erosol yang terbentuk dihirup penderita melalui mouth piece atau sungkup. :ronkodilator yang diberikan dengan nebuli9er memberikan efek bronkodilatasi (pelebaran bronkus) yang bermakna tanpa menimbulkan efek samping. asil pengobatan dengan nebuli9er lebih banyak bergantung pada jenis nebuli9er yang digunakan. 8d a nebuli9er yang menghasilkan partikel aerosol terus!menerus, ada juga yang dapat diatur sehingga aerosol hanya timbul pada saat penderita melakukan inhalasi, sehingga obat tidak banyak terbuang
!ortikosteroid Inhalasi ;ortikosteroid terdapat dalam beberapa bentuk sediaan antara lain oral, parenteral, dan inhalasi. *itemukannya kortikosteroid yang larut lemak (lipid!soluble) seperti beclomethasone, budesonide, flunisolide, fluticasone, and triamcinolone, memungkinkan untuk mengantarkan kortikosteroid ini ke
saluran pernafasan dengan absorbsi sistemik yang minim. 'emberian kortikosteroid secara inhalasi memiliki keuntungan yaitu diberikan dalam dosis kecil secara langsung ke saluran pernafasan (efek lokal), sehingga tidak menimbulkan efek samping sistemik yang serius. :iasanya, jika penggunaan secara inhalasi tidak mencukupi barulah kortikosteroid diberikan secara oral, atau diberikan bersama dengan obat lain (kombinasi, misalnya dengan bronkodilator). ;ortikosteroid inhalasi tidak dapat menyembuhkan asma. 'ada kebanyakan pasien, asma akan kembali kambuh beberapa minggu setelah berhenti menggunakan kortikosteroid inhalasi, walaupun pasien telah menggunakan kortikosteroid inhalasi dengan dosis tinggi selama 5 tahun atau lebih. ;ortikosteroid inhalasi tunggal juga tidak efektif untuk pertolongan pertama pada serangan akut yang parah. "ontoh kortikosteroid inhalasi yang tersedia di Indonesia antara lain: •
g /dosis) +nhalasi aerosol *ewasa dan anak ? 4@ tahun# 433!573 >g, 5 kali sehari8nak A!4@ tahunB 73!433 >g, 5 kali sehari
•
:eclomethasone dipropionate :ecloment (beclomethasone dipropionate 533>g/ dosis) +nhalasi aerosol +nhalasi aerosol# 533>g , 5 kali seharianak# 73!433 >g 5 kali sehari
•
:udesonide 'ulmicort (budesonide 433 >g, 533 >g, A33 >g / dosis) +nhalasi aerosolSerbuk inhalasi +nhalasi aerosol# 533 >g, 5 kali sehariSerbuk inhalasi# 533!4@33 >g / hari dalam dosis terbagianak# 533!233 >g/ hari dalam dosis terbagi
•
*osis untuk masing!masing indi1idu pasien dapat berbeda, sehingga harus dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter, dan jangan menghentikan penggunaan kortikosteroid secara langsung, harus secara bertahap dengan pengurangan dosis
Farmokinetik ;ortikosteroid bekerja dengan memblok en9im fosfolipase!85, sehingga menghambat pembentukan mediator peradangan seperti prostaglandin dan leukotrien. Selain itu berfungsi mengurangi sekresi mukus dan menghambat proses peradangan. ;ortikosteroid tidak dapat merelaksasi otot polos jalan nafas secara langsung tetapi dengan jalan mengurangi reaktifitas otot polos disekitar saluran nafas, meningkatkan sirkulasi jalan nafas, dan mengurangi frekuensi keparahan asma jika digunakan secara teratur.;ortikosteroid inhalasi secara teratur digunakan untuk mengontrol dan mencegah gejala asma. ;ontraindikasi bagi pasien yang hipersensitifitas terhadap kortikosteroid. 0fek samping kortikosteroid berkisar dari rendah, parah, sampai mematikan. al ini tergantung dari rute, dosis, dan frekuensi pemberiannya. 0fek samping pada pemberian kortikosteroid oral lebih besar daripada pemberian inhalasi. 'ada pemberian secara oral dapat menimbulkan katarak, osteoporosis, menghambat pertumbuhan, berefek pada susunan saraf pusat dan gangguan mental, serta meningkatkan resiko terkena infeksi. ;ortikosteroid inhalasi secara umum lebih aman, karena efek samping yang timbul seringkali bersifat lokal seperti candidiasis (infeksi karena jamur candida) di sekitar mulut, dysphonia (kesulitan berbicara), sakit tenggorokan, iritasi tenggorokan, dan batuk. 0fek samping ini dapat dihindari dengan berkumur setelah menggunakan sediaan inhalasi. 0fek samping sistemik dapat terjadi pada penggunaan kortikosteroid inhalasi dosis tinggi yaitu pertumbuhan yang terhambat pada anak! anak, osteoporosis, dan karatak. 'ada anak!anak, penggunaan kortikosteroid inhalasi dosis tinggi menunjukkan pertumbuhan anak yang sedikit lambat, namun asma sendiri juga dapat menunda pubertas, dan tidak ada bukti bahwa
kortikosteriod inhalasi dapat mempengaruhi tinggi badan orang dewasa. indari penggunaan kortikosteroid pada ibu hamil, karena bersifat teratogenik.
"ara Penggunaan Inhaler •
Sebelum menarik nafas, buanglah nafas seluruhnya, sebanyak mungkin
•
8mbillah inhaler, kemudian kocok
•
'eganglah inhaler, sedemikian hingga mulut inhaler terletak dibagian bawah
•
Tempatkanlah inhaler dengan jarak kurang lebih dua jari di depan mulut (jangan meletakkan mulut kita terlalu dekat dengan bagian mulut inhaler)
•
:ukalah mulut dan tariklah nafas perlahan!lahan dan dalam, bersamaan dengan menekan inhaler (waktu saat menarik nafas dan menekan inhaler adalah waktu yang penting bagi obat untuk bekerja secara efektif)
•
Segera setelah obat masuk, tahan nafas selama 43 detik (jika tidak membawa jam, sebaiknya hitung dalam hati dari satu hingga sepuluh)
•
Setelah itu, jika masih dibutuhkan dapat mengulangi menghirup lagi seperti cara diatas, sesuai aturan pakai yang diresepkan oleh do kter
•
Setelah selesai, bilas atau kumur dengan air putih untuk mencegah efek samping yang mungkin terjadi.'engobatan asma harus dilakukan secara tepat dan benar untuk mengurangi gejala yang timbul. 'engobatan asma memerlukan kerja sama antara pasien, keluarga, dan dokternya. -leh karena itu pasien asma dan keluarganya harus diberi informasi lengkap tentang obat yang dikonsumsinyaB kegunaan, dosis, aturan pakai, cara pakai dan efek samping yang mungkin timbul. 'asien hendaknya juga menghindari faktor yang menjadi penyebab timbulnya asma. Selain itu, pasien harus diingatkan untuk selalu membawa obat asma kemanapun dia pergi, menyimpan obat!obatnya dengan baik, serta mengecek tanggal kadaluarsa obat tersebut. al ini perlu diperhatikan agar semakin hari kualitas hidup pasien semakin meningkat.
View more...
Comments