Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung

October 7, 2017 | Author: deeqhis | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung...

Description

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN TELUR AYAM KAMPUNG (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara)

SKRIPSI

OLEH :

HOTMAIDA VERONIKA SAMOSIR 030304027 SEP-AGRIBISNIS

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN TELUR AYAM KAMPUNG (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara)

SKRIPSI

OLEH : HOTMAIDA VERONIKA SAMOSIR 030304027 SEP-AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Disetujui oleh : Komisi Pembimbing

(Ir. Iskandarini, MM) Ketua

(Ir. A. T. Hutajulu, MS) Anggota

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

RINGKASAN

HOTMAIDAVERONIKA SAMOSIR (030304027/SEP-AGRIBISNIS) dengan judul skripsi ”FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN TELUR AYAM KAMPUNG”. Studi kasus Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dibimbing oleh Ibu Ir. Iskandarini, M.M dan Ibu Ir. A. T. Hutajulu, M.S. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam kampung, untuk mengetahui hubungan faktor Umur, pekerjaan, pendapatan, tingkat pendidikan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung. Metode analisis yang digunakan yaitu metode regresi linier berganda dan korelasi rank spearman. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut : 1. Permintaan telur ayam kampung secara serempak dan signifikan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu harga, jumlah tanggungan, pendapatan dan harga telur ayam lain. 2. Secara parsial permintaan telur ayam kampung tidak dipengaruhi oleh harga, jumlah anggota keluarga, harga telur ayam lain, tetapi dipengaruhi oleh pendapatan. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung . 5. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung . 6. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di P. Siantar, 16 Agustus 1985 dari ayah A. SAMOSIR, S.H dan Ibu N. TAMBUN, Amd. Pendidikan yang di tempuh penulis adalah sebagai berikut : 1. Tahun 1990 masuk Sekolah Dasar di SD Negri 094155, tamat Tahun 1997. 2. Tahun 1997 masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negri 1 P. Siantar, tamat Tahun 2000. 3. Tahun 2000 masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SLTA Negri 4 P. Siantar, tamat Tahun 2003. 4. Tahun 2003 diterima di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). 5. Bulan Juni – Juli 2007 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbul-Sidikalang, Kabupaten Dairi. 6. Bulan Juli 2008 melakukan penelitian skripsi di Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan yang ada di Kotamadya Medan.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan segala anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah “Fakor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung” dengan studi kasus Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara. Pada kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.

Ibu Ir. Iskandarini, M.M., selaku Ketua Komisi Pembimbing (terimakasih untuk segala bantuan dan kesabaran ibu).

2.

Ibu Ir. A. T. Hutajulu, M.S, selaku Anggota Komisi Pembimbing (terimakasih untuk kebaikan ibu).

3.

Bapak Ir. Luhut Sihombing, M.P., selaku ketua Departemen SEP, FP-USU.

4.

Ibu Dr. Ir. Salmiah, M.S., selaku sekretaris Departemen SEP, FP-USU.

5.

Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai di Departemen SEP, FP-USU.

6.

Seluruh Instansi yang terkait dengan penelitian ini, atas bantuannya selama penulis mengambil data penelitian.

7.

Seluruh sampel konsumen telur ayam kampung, yang telah membantu penulis dalam melengkapi data-data yang dibutuhkan selama penelitian. Segala hormat dan terimakasih kepada Ayahanda tercinta A. SAMOSIR, S.H dan

Ibunda N. TAMBUN, Amd atas kasih sayang dan dukungan doanya. Juga buat adikHotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

adikku Evelint Ridho, S.Pd., Zunhelty, Vensus, Jayent H. terimakasih untuk dukungan doanya. Terimakasih juga kepada seluruh teman-teman SEP ’03, teman dekatku Meijona Sinaga dan kepada semua yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat.

Medan, Februari 2009 Penulis

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

RINGKASAN ................................................................................................ i DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................... iii DAFTAR ISI.................................................................................................. v DAFTAR TABEL .......................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 Latar Belakang .................................................................................. 1 IdentifikasiMasalah ........................................................................... Tujuan Penelitian .............................................................................. 3 Kegunaan Penelitian ......................................................................... TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN ......................................................................... Tinjauan Pustaka............................................................................... Landasan Teori ................................................................................. 6 Kerangka Pemikiran.......................................................................... 6 Hipotesis Penelitian .......................................................................... METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 8 Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penarikan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi Batasan Operasional DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

KONSUMEN SAMPEL ................................................................................ Deskripsi Daerah Penelitian .............................................................. Letak dan Keadaan Geografis ................................................... Tata Guna Lahan/Tanah ........................................................... Keadaan Penduduk ................................................................... Sarana dan Prasarana ................................................................ Karakteristik Sampel......................................................................... 10 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 11 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Telur Ayam Kampung ......................................................................................... Hubungan Umur dengan perilaku Konsumen dalam Membeli Telur Ayam Kampung ......................................................................................... Hubungan Pekerjaan dengan perilaku Konsumen dalam Membeli Telur Ayam Kampung .............................................................................. Hubungan Pendapatan dengan Perilaku Konsumen dalam Membeli Telur Ayam Kampung........................................................................ Hubungan Tingkat Pendidikan dengan perilaku Konsumen dalam Membeli Telur Ayam Kampung ..................................................................... KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 18 Kesimpulan....................................................................................... 18 Saran ................................................................................................ 18 Saran Kepada Pedagang ........................................................... Saran Kepada Petani................................................................. Saran Kepada peneliti Lain ....................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

1. Banyaknya Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan di Kotamadya Medan Tahun 2006 .......................................................................................... 2. Produksi Telur Ayam Kampung di Medan Tahun 2002-2006 ............... 3. Konsumsi Telur Unggas Per Kapita Sumatera Utara Tahun 2002-2006 4. Perbandingan kandungan yang ada dalam telur ayam Buras dengan telur ayam lain 5. Kandungan Gizi Telur Ayam Kampung ............................................... 6. Jenis dan Alamat Daerah Penelitian Pasar di Kota Medan.................... 7. Jumlah Sampel Konsumen ................................................................... 8. Jumlah Penduduk Kota Medan menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2006 .......................................................................................... 9. Jumlah penduduk Kota Medan menurut Jenis Pekerjaan ...................... 10. Jumlah Penduduk Kota Medan menurut Tingkat Pendidikan ................ 11. Sarana dan Prasarana. .......................................................................... 12. Distribusi Konsumen Sampel berdasarkan Kelompok Umur ................ 13. Tingkat Pendidikan Konsumen Sampel ................................................ 14. Jumlah Tanggungan Keluarga Konsumen Sampel ................................ 15. Pendapatan Rata-Rata Keluarga per Bulan ...........................................

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

16. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Telur Ayam Kampung ............................................................................................. 17. Skor Harapan Perilaku Konsumen........................................................ 18. Frekuensi Konsumen Menurut Perilaku Konsumen .............................. DAFTAR LAMPIRAN

1. Karakteristik Konsumen Sampel Pada Tahun 2008 .................................... 2. Permintaan Telur Ayam Kampung Pada Tahun 2008 ................................. 3. Parameter Perilaku Konsumen ................................................................... 4. Hasil Output Regresi Permintaan Telur Ayam Kampung .......................... 5. Korelasi Rank Sperman antara Umur dengan Perilaku Konsumen. ............. 6. Korelasi Rank Sperman antara Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Konsumen. .................................................................................................................. 7. Korelasi Rank Sperman antara Pendapatan dengan Perilaku Konsumen. .... 8. Korelasi Rank Sperman antara Pekerjaan dengan Perilaku Konsumen........ 9. Parameter Perilaku Konsumen ...................................................................

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

1. Skema Kerangka Pemikiran .........................................................................

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

PENDAHULUAN

Latar Belakang Dalam pembangunan nasional Indonesia, sub sektor peternakan merupakan bagian dari sektor pertanian. Disadari atau tidak, sub sektor peternakan memiliki peranan yang strategis dalam kehidupan perekonomian dan pembangunan sumberdaya manusia Indonesia. Peranan ini dapat dilihat dari fungsi produk peternakan sebagai penyedia protein hewani yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Oleh karenanya tidak mengherankan bila produk-produk peternakan disebut sebagai bahan ”pembangun” dalam kehidupan ini. Selain itu, secara hipotetis, peningkatan kesejahteraan masyarakat akan diikuti dengan peningkatan konsumsi produk-produk peternakan, yang dengan demikian maka turut menggerakan perekonomian pada sub sektor peternakan (http://suharyanto.wordpress.com). Indonesia sebenarnya masih sangat kekurangan produksi ternak. Ternak sangat dibutuhkan manusia sebagai sumber makanan bergizi, terutama protein hewani, sebagai sumber pupuk organis dan membantu petani dalam pengadaan tenaga kerja. Usaha peternakan yang paling berkembang sekarang di Indonesia adalah usaha ternak unggas (pedaging dan telur) sedangkan ternak rumininsi (sapi, kerbau, kambing, domba) masih dalam tahap perkembangan (Simanjuntak,2004). Beberapa hewan dapat menghasilkan telur, tetapi hanya jenis telur tertentu yang biasa diperdagangkan dan dikonsumsi manusia yaitu telur ayam, telur bebek, telur itik, telur puyuh, telur penyu dan telur ikan. Pada kenyataannya telur ayam dan telur bebek yang paling populer di kalangan konsumen. Ada dua jenis telur ayam yaitu telur ayam Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

kampung (buras) dan telur ayam negeri (ras). Demikian pula untuk telur bebek ada dua macam yang berwarna biru dan berwarna putih, berasal dari bebek yang berbeda (http://pustakamaya.diknas.go.id/ index.php). Masalah utama dalam ekonomi pertanian adalah tenggang waktu yang cukup lebar dalam proses produksi, biaya produksi, tekanan jumlah penduduk, sistem usahatani, tetapi ada masalah juga yang sangat penting yang menyangkut kepada semua masalah utama tersebut yaitu pemasaran hasil pertanian. Jika pemasaran hasil pertanian tidak berhasil maka sia-sialah semua usahatani yang dilakukan dengan kata lain biaya produksi tidak tercukupi. Masalah inilah yang sering dihadapi petani dimana harga hasil pertanian mereka sangat rendah bahkan ditolak di pasar (Daniel, 2002). Pasar tradisional dan pasar swalayan merupakan tempat yang dipilih konsumen dalam membeli telur unggas. Pemasaran telur ke pasar-pasar tradisional dapat langsung ke pengecer. Telur dari kandang langsung masuk peti dan langsung di lempar ke pasar tersebut dan dijual kepada konsumen akhir. Konsumen dapat memilih kualitas telur unggas beraneka dan harga yang relatif murah, tempat yang nyaman, sejuk, teratur, aman (Rasyaf, 2002). Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan/ konsumen. Jika petani dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan permintaan komoditi yang mereka usahakan maka masalah kegagalan pasar atau anjloknya harga dapat diminimalisasi. Oleh sebab itu, petani (pemasar) perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli suatu produk (Kotler, 1997). Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Perilaku

konsumen

adalah

tindakan-tindakan

yang

dilakukan

individu,

masyarakat kelompok, atau organisasi yang berhubungan dalam proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan (Mangkunegara, 2002). Konsumen biasanya bersedia membeli lebih banyak jika harga turun. Sebagai contoh, harga yang lebih rendah dapat mendorong konsumen yang sudah membeli barang itu untuk membeli dalam jumlah yang lebih besar lagi, dan memungkinkan pembeli lain yang sebelumnya tidak mampu membeli barang tersebut membeli juga. Tentu saja, jumlah barang yang bersedia dibeli konsumen dapat bergantung kapada hal-hal lainnya di samping harga. Khususnya pendapatan, adalah sesuatu yang penting. Dengan pendapatan yang semakin tinggi, konsumen dapat membelanjakan uangnya lebih banyak untuk barang apa saja, dan beberapa konsumen akan melakukan hal itu terhadap kebanyakan barang (Pindyck dan Rubinfield, 2001). Kota Medan memiliki 55 pasar tradisional dan 30 pasar swalayan. Pasar tradisional dan swalayan ini tersebar di 20 kecamatan yang ada di kota Medan. Tabel 1 berikut ini memperlihatkan jumlah penduduk (Rumah tangga), Pasar Tradisional dan pasar Swalayan di kota Medan.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Tabel 1. Banyaknya Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan di Kotamadya Medan Tahun 2006. Sumbe Kecamatan Penduduk Banyaknya Banyaknya r : (Rumah tangga) Pasar Pasar Tradisional Swalayan BPS, 1. Medan Tuntungan 16.289 1 2. Medan Johor 24.745 2 1 Meda 3. Medan Amplas 22.529 1 4. Medan Denai 29.878 1 n 5. Medan Area 24.567 4 1 6. Medan Kota 19.086 9 4 Dala 7. Medan Maimun 11.287 2 3 8. Medan Polonia 10.961 3 1 m 9. Medan Baru 11.574 2 3 10. Medan Selayang 19.107 Angka 11. Medan Sunggal 24.787 2 1 12. Medan Helvetia 30.978 2 2 2006 13. Medan Petisah 14.945 3 5 14. Medan Barat 20.664 4 3 15. Medan Timur 25.259 5 2 16. Medan Perjuangan 23.302 4 2 Tabel 17. Medan Tembung 30.308 1 18. Medan Deli 32.266 1 1 1 di 19. Medan Labuhan 22.049 5 20. Medan Marelan 24.073 1 atas 21. Medan Belawan 21.430 4 Jumlah 460.080 56 30 menu njukkan dari 55 pasar tradisional yang ada di kecamatan di kota Medan. Pasar tradisional terbanyak terdapat pada kecamatan Medan Kota yaitu 9 pasar tradisional dan pasar swalayan terbanyak terdapat pada Kecamatan Medan Petisah yaitu 5 pasar swalayan. Ada berbagai macam telur unggas yang masuk ke dalam pasar tradisional dan swalayan di Sumatera Utara. Salah satunya adalah telur ayam kampung. Berikut dapat dilihat tabel yang menunjukkan jumlah produksi telur ayam kampung Tahun 2002-2006.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Tabel 2. Produksi Telur Ayam Kampung di Medan Tahun 2002-2006 Tahun Produksi (butir) 2002 763 792 2003 83 289 2004 165 557 2005 96 224 2006 100 656 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006 Produksi telur ayam kampung mengalami kenaikan dan penurunan. Berdasarkan Tabel 2 diketahui produksi paling tinggi diperoleh pada tahun 2002. Tahun 2003 tercatat produksi paling rendah. Ini disebabkan virus flu burung merebak di akhir tahun 2003 dan mematikan ratusan ribu ekor ayam di Indonesia. Pada tahun 2006 produksi telur ayam kampung bertambah dari tahun sebelumnya 2005 yakni sebanyak 4.432 butir. Perbedaan angka kenaikan produksi yang demikian besar memberikan gambaran masih terbukanya peluang untuk memacu peningkatan produksi telur ayam buras. Telur ayam buras termasuk sebagai telur konsumsi di pasar, dimana bila dicermati , konsumen telur ayam buras ternyata lebih spesifik. Telur ayam buras yang dijual dengan harga yang lebih mahal cenderung hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan terbatas saja, misalnya untuk konsumsi anggota rumah tangga (dalam jumlah yang terbatas), pelengkap minum jamu, atau pelengkap acara adat. Dengan kemajuan kesadaran akan kualitas gizi di kalangan masyarakat, diharapkan akan menaikkan konsumsi telur ayam kampung (Triharyanto, 2001).

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Tabel 3. Konsumsi Telur Unggas Per Kapita Sumatera Utara Tahun 2002-2006 Komoditi 2002 2003 2004 2005 2006 Ayam ras 8,48 10,87 10,42 3,99 3,95 Ayam buras 1,48 1,59 1,57 1,33 1,31 Itik 0,91 0,91 0,91 0,74 0,73 Total 10,87 13,37 12,90 6,06 5,99 Sumber: Dinas Peternakan Sumatera Utara, 2006 Tabel 3 di atas memperlihatkan perkembangan konsumsi telur unggas di Sumatera Utara Tahun 2002-2006. Jika dilihat dari Tabel 2, tahun 2003, tercatat konsumsi telur per kapita adalah sebesar 1,59 kg/kapita/tahun, sedangkan pada tahun 2006 telah menurun menjadi 1,31 kg/kapita/tahun. Masyarakat yang semakin maju tingkat pengetahuannya serta semakin meningkatnya pendapatan, semakin sadar akan pentingnya kebutuhan protein dalam kehidupan mereka. Sumber protein dalam makanan dapat diperoleh baik dari sumber nabati maupan hewani. Sumber protein dari hewani dapat diperoleh dari ternak, salah satunya adalah ayam. Ternak memberikan kontribusi yang sangat penting untuk memproduksi zat-zat makanan yang esensial bagi manusia. Usaha peternakan adalah usaha yang menghasilkan bahan pangan hewani yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Telur merupakan salah satu produk peternakan yang banyak digunakan sebagai bahan olahan makanan. Nilai gizi menyebabkan telur memiliki kelas di mata masyarakat Indonesia. Salah satu telur unggas yang dikonsumsi masyarakat adalah telur ayam kampung. Oleh karena itu perlu diperhatikan oleh peternak atau unit pengolahan, yaitu bagaimana perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung tersebut agar tidak terjadi kegagalan pemasaran produk. Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Identifikasi Masalah 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permintaan telur ayam kampung ? 2. Bagaimana hubungan faktor umur, pekerjaan, pendapatan, tingkat pendidikan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung ? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam kampung. 2. Untuk menentukan hubungan faktor umur, pekerjaan, pendapatan, tingkat pendidikan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi para pembaca dan khalayak ramai yang memiliki ketertarikan dalam mengembangkan pemasaran telur ayam kampung. 2. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi peternak telur ayam kampung dalam memprediksi persediaan dan permintaan konsumen akan telur ayam kampung.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

Tinjauan Pustaka Ayam liar atau ayam hutan yang ada sudah dipelihara oleh masyarakat di Indonesia sejak zaman dahulu. Ayam liar ini kemudian disebut ayam kampung karena keberadaan ayam itu memang di pedesaan. Ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam buras yang telah turun temurun dipelihara masyarakat di Indonesia. Telur ayam kampung ini bentuknya bulat lonjong. Sejak lama orang menganggap bahwa telur ayam kampung ini rasanya gurih (Tim redaksi, 2002). Ayam kampung warna bulunya bervariasi: dari yang putih, kuning, kemerahan, sampai yang hitam. Pada umur 4 bulan beratnya mencapai 1,4 kilogram. Berat telur yang normal berkisar antara 50-57 gram per butir dengan volume sebesar 63 cc (Rasyaf, 2002). Setiap butir telur terdiri dari 11% bagian kulit telur, 58% bagian puith telur, dan 31% bagian kuning telur. Telur ayam kampung mengandung beberapa zat. Setiap butir telur mengandung : air 74%, protein 13%, lemak 11% dan zat lainnya 2 %. Lemak yang terdapat pada telur terdiri dari lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Telur juga mengandung vitamin A, vitamin B kompleks (thiamin, riboflavin, dan niacin), vitamin D, zat besi dan fosfor (Tim redaksi, 2001). Umur ayam yang terlalu tua akan menyebabkan kulit telur yang dihasilkannya menipis. Suhu yang terlalu panas akan mengurangi nafsu makan induk ayam petelur Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

sehingga mempengaruhi telur yang dihasilkan. Suhu yang diperkenankan maksimal mencapai 290C (850F). Air dan kelembapan ideal harus diterapkan jangan terlalu tinggi atau rendah. Seperti kualitas induk, kualitas pakan juga mempengaruhi kualitas telur. Kandungan pakan, seperti kalsium, fosfor, mangan, vitamin D akan mempengaruhi kualitas telur (Tim redaksi, 2002).3 Produksi telur akan bagus jika jumlah atau kuantitas makanan yang dimakan unggas itu cukup. Dalam hal ini kualitas makanan adalah kandungan nutrisi yang ada dalam makanan itu. Kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ayam dan mendukung produksi telur yang bagus tergantung pada bahan makanan yang digunakan untu membentuk makanan tersebut. Produksi telur yang sesuai harapan tidak hanya tergantung pada makanan yang cukup dan berkualitas baik, tetapi perlakuan dan suasana lingkungan juga turut mendukung. Dalam temperatur ruang, telur segar ini mampu bertahan 2-3 minggu sejak dikeluarkan dari kandang. Telur ayam tanpa diawetkan dan dalam temperatur kamar akan cepat rusak. Telur yang kotor juga akan mempercepat proses pembusukan. Di dalam lemari es, telur mampu bertahan lebih dari 2 bulan. Telur segar yang mulai rusak akan tercim bau busuk dengan sendirinya (Rasyaf, 2002). Kajian terhadap kandungan nutrisi telur menunjukkan bahwa kandungan protein ayam buras paling tinggi. Demikian juga kandungan lemaknya lebih tinggi dibanding kandungan lemak telur ayam yang lain. Perbandingan kandungan gizi telur dari dua jenis ayam dapat dilihat pada tabel 4. Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Tabel 4. Perbandingan kandungan yang ada dalam telur ayam Buras dengan telur ayam lain Jenis Ayam Protein (%) Lemak (%) Karbohidrat (%) Air (%) Ayam Buras 12,80 11,50 0,75 74,00 Ayam Ras 12,10 10,50 1,00 65,60 Sumber : Triharyanto (2001) Protein telur disusun dari asam-asam amino yang menentukan mutu protein. Dari sebutir telur berbobot 50 gram total proteinnya adalah 6 gram. Protein sangat dibutuhkan untuk membangun sel tubuh yang rusak. Itulah sebabnya telur sering diberikan kepada anak kecil untuk membantu pertumbuhan badan dan kepada orang yang dalam proses penyembuhan untuk mengganti sel tubuh yang rusak Sementara itu, lemak telur hanya sekitar 5 gram

(Tim redaksi, 2001).

Tabel 5. Kandungan Gizi Telur Ayam Kampung Komponen Putih telur (%) Protein 10,9 Lemak Sedikit Karbohidrat 1,0 Air 87,6 Sumber : Tim redaksi, 2002

Kuning telur (%) 16,5 32,0 1,0 49,0

Protein telur mudah dicerna, dan banyak terdapat di dalam kuning telurnya yaitu 16,5%. Semua lemak terdapat di dalam kuning telur. Di dalam putih telur hampir tidak terdapat lemak. Oleh sebab itu, putih telur sangat baik untuk orang yang ingin menurunkan berat badannya dan membentuk bagian tubuhnya secara baik, seperti para atlet khususnya olahragawan binaraga.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Lemak telur terdiri atas trigliserida (lemak netral), fosfolida (umumnya berupa lesitin yang baik untuk paru-paru), dan kolesterol. Trigliserida dipakai sebagi energi sehari-hari. Kolesterol dipakai untuk metabolisme lemak tubuh yang berasal dari makanan, juga dipakai untuk membentuk hormon seksual dan adrenalin. Seluruh penggambaran manfaat telur bagi manusia ini adalah untuk menjelaskan bahwa telur memang terdiri dari banyak elemen penting yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan sel kehidupan (Tim redaksi, 2001). Perilaku konsumen sangat penting untuk diketahui dalam memasarkan suatu produk, agar pemasar dapat memasarkan produknya sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan kata lain tidak ditolak pasar. Perilaku konsumen yang akan datang menunjukkan kebosanan akan suatu produk lama dan menginginkan perubahan. Mereka menginginkan produk baru, mau membuang produk sebelum usang, dan secara aktif mencari apa yang baru dan berbeda. Ketidakstabilan merupakan sifat pembeli mendatang yang mencerminkan ketidaksenangan konsumen. Keadaan lingkungan akan mempengaruhi sifat- sifat tadi, dan kemampuan untuk mendaur ulang produk yang dibuang merupakan pertimbangan pada saat pembelian, perusahaan yang mementingkan hal ini akan berjalan baik (Irwan dan wijaya, 1996).

Landasan Teori Konsumen melakukan kegiatan pembelian untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen akan memenuhi semua yang diperlukan oleh tubuhnya sehingga tidak akan

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

kekurangan apapun, karena tubuh yang sehat akan memudahkan konsumen dalam beraktifitas. Perilaku konsumen adalah tindakan- tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang- barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan (Mangkunegara, 2002). Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau bertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila konsumen kebutuhannya tidak terpenuhi, ia akan menunjukkkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi, konsumen akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi rasa puasnya (Mangkunegara, 2002). Permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Salah satu konsep permintaan dalam pasar yaitu permintaan

konsumen. Permintaan konsumen (secara

perseorangan) tidak akan mampu mempengaruhi harga dan persediaan barang, akan tetapi jika bersama-sama akan membentuk sisi permintan dalam pasar (Umar, 2000). Penjelasan mengenai perilaku konsumen yang paling sederhana didapati dalam hukum permintaan. Dalam hukum permintaan dikatakan bahwa “apabila harga suatu barang turun maka permintaan konsumen akan barang itu meningkat dan sebaliknya, jika harga suatu barang naik maka permintaan konsumen akan barang itu menurun ”, apabila semua faktor-faktor lain yang mempengaruhi jumlah yang diminta dianggap tidak berubah cateris paribus (Nopirin, 1994).

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Bila harga suatu komoditi turun, orang mengurangi pembelian atau komoditikomoditi lain dan manambah pembelian pada yang mengalami penurunan harga tersebut. Harga yang lebih rendah memungkinkan pembeli lain yang sebelumnya tidak mampu membeli komoditi tersebut untuk mulai membelinya. Penurunan harga suatu komoditi mendorong para konsumen yang sudah membeli komoditi tersebut untuk membeli lagi dalam jumlah yang lebih besar. Bila harga suatu komoditi naik, para pembeli mencari komoditi lain yang dapat digunakan sebagai pengganti atas komoditi yang mengalami kenaikan harga. Di samping itu kenaikan harga menyebabkan para pembeli untuk mengurangi pembeliannya atas komoditi yang mengalami kenaikan harga (Sugiarto, dkk, 2000). Faktor-faktor lain (selain harga barang ybs.) yang ikut mempengaruhi permintaan masyarakat akan suatu barang, (tetapi tidak/belum diperhatikan karena dianggap sama atau tidak berpengaruh) adalah : 1. Jumlah pembeli/ konsumen 2. Besarnya penghasilan yang tersedia untuk dibelanjakan 3. Harga barang-barang lain 4. Pengaruh musim, mode, selera, kebiasaan, perubahan jaman, pengaruh lingkungan 5. Harapan atau pandangan orang tentang masa depan. Jika jumlah pembeli suatu barang tertentu bertambah, maka pada harga yang sama jumlah yang mau dibeli bertambah banyak juga, hal ini dapat terjadi misalnya karena pertambahan penduduk. Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Besar penghasilan yang tersedia untuk dibelanjakan jelas berpengaruh sekali terhadap permintaan. Dari penghasilan yang lebih tinggi orang akan dapat membeli lebih banyak dari segala macam barang dan jasa. Dalam hal ini hanya ada satu perkecualian, yaitu yang disebut inferior goods atau juga disebut Giffen goods, yaitu barang-barang yang permintaannya justru berkurang bila penghasilan konsumen naik. Harga barang lain ikut mempengaruhi permintaan. Apakah kenaikan harga barang lain itu memperbesar atau justru memperkecil permintaan masyarakat akan suatu barang tertentu itu tergantung apakah barang itu barang pelengkap (= komplementer), barang penggati (= substitut) atau barang lepas (= independent/ netral) (Gilarso, 1993). Penawaran diartikan sebagai kuantitas barang-barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam hal ini, bila harga suatu barang naik, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Penjualan barang pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya harga barang itu sendiri, harga barang lain, ongkos produksi, tingkat teknologi, dan tujuan-tujuan perusahaan (Sukirno, 1997). Perilaku konsumen tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan karena itu perlu dicari informasi semaksimal mungkin. Banyak pengertian

perilaku

konsumen yang dikemukakan ahli, salah satunya oleh “Enggel” yaitu suatu tindakan yang langsung mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahuluinya dan penyusul tindakan tersebut. Perilaku konsumen terbagi 2 yaitu perilaku yang tampak diantaranya jumlah pembelian, waktu, karena siapa, bagaimana dilakukan pembelian itu, sedangkan yang kedua adalah perilaku Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

yang tidak tampak diantaranya persepsi, ingatan terhadap informasi dn pemasaran kepemilikan oleh konsumen (Umar, 2000). Teori konsumen menerangkan perilaku konsumen dalam membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh alat-alat pemuas kebutuhan, yang dapat berupa barang-barang konsumsi ataupun jasa-jasa konsumsi. Kesimpulan-kesimpulan yang dapat dihasilkan oleh teori konsumen antara lain adalah bagaimana reaksi konsumen dalam kesediaannya membeli terhadap berubahnya jumlah pendapatan yang ia peroleh, terhadap berubahnya harga barang yang bersangkutan. Fungsi utama dari barang dan jasa konsumsi adalah memenuhi kebutuhan langsung pemakainya. Mereka yang bertindak sebagai pemakai

barang-barang dan jasa-jasa

konsumsi disebut konsumen (Soediyono, 1981). Membahas pasar dapat dimulai dengan meneliti perilaku konsumen. Apa yang menentukan kuantitas diminta (quantity demanded) terhadap sebuah barang, yaitu jumlah barang yang ingin dan mampu dibeli oleh pembeli. Kurva permintaan memperlihatkan bagaimana kuantitas sebuah barang yang dimnta tergantung pada harganya. Menurut hukum permintaan, ketika harga barang turun, kuantitas yang diminta meningkat (Mankiw, 2003). Dalam ilmu ekonomi, istilah permintaan menunjukkan jumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode waktu dan keadaan tertentu. Periode waktu tersebut bisa satu tahun dan keadaan yang harus diperhatikan antara lain harga barang yang akan dibeli, harga barang lain, pendapatan konsumen, selera, dan lain-lain (Arsyad, 2000).

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Perilaku konsumen adalah soal keputusan. Lebih jauh lagi adalah keputusan adalah soal pilihan. Keputusan meliputi pilihan ” Antara dua atau lebih alternatif, tindakan atau perilaku ”. Pilihan meliputi produk, merk, dealer, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. Pembelian- pembelian itu digolongkan sebagai respons. Keputusan membeli ada pada diri konsumen. Proses keputusan konsumen akan terdiri atas tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan kepuasan konsumen (Sumarwan, 2003). Perilaku

konsumen

adalah

tindakan-tindakan

yang

dilakukan

individu,

masyarakat kelompok, atau organisasi yang berhubungan dalam proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan (Mangkunegara, 2002). Konsumen biasanya bersedia membeli lebih banyak jika harga turun. Sebagai contoh, harga yang lebih rendah dapat mendorong konsumen yang sudah membeli barang itu untuk membeli dalam jumlah yang lebih besar lagi, dan memungkinkan pembeli lain yang sebelumnya tidak mampu membeli barang tersebut membeli juga. Teori perilaku konsumen merupakan deskripsi tentang bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan diantara barang dan jasa yang berbeda-beda untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka. Dimana di dalam pengalokasian ini konsumen menetukan permintaan untuk beragam barang dan jasa. Keputusan pembelian konsumen akan membantu kita memahami bagaimana perubahan pendapatan dan harga mempengaruhi permintaan untuk barang dan jasa (Pindyck dan Rubinfeld, 2001).

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Korelasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal dan bebas distribusi, maka data tersebut terlebih dahulu harus diubah menjadi data ordinal dalam bentuk rangking. Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen dinaik turunkan nilainy. Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono, 2006). Karakteristik (Faktor) yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Pembelian konsumen amat dipengaruhi karakteristik konsumen. Sebagian besar, pemasar tidak dapat mengendalikan faktor-faktor seperti itu, tetapi mereka harus memperhitungkan semuanya. 1. Umur Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Umur berhubungan dengan selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. 2. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka (Kotler dan Armstrong, 1996). 3. Pendapatan Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi atau rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada uang yang sedikit untuk dibelanjakan, sehingga masyarakat akan membelanjakan lebih sedikit uang untuk beberapa dan mungkin pula terhadap sebagian besar barang. Jika permintaan terhadap sebuah barang berkurang ketika pendapatan berkurang, barang tersebut dinamakan barang normal (Normal good). Pendapatan seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat. 4. Tingkat pendidikan Kalau orang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari proses pendidikan yang dijalani (pengalaman). Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi pilihannya. Apabila pendidikan konsumen tinggi maka akan lebih memilih barang yang berkualitas baik, tingkat pendidikan dapat dilihat dari pendidikan terakhir konsumen (Setiadi, 2003). Manusia adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi perubahanperubahan yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya. Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan adalah : a. Harga barang itu sendiri Naik

atau

turunnya

harga

barang/jasa

akan

mempengaruhi

sedikit/banyaknya terhadap jumlah barang yang diminta. Kuantitas akan menurun ketika harganya meningkat dan kuantitas yang diminta meningkat ketika harganya menurun, dapat dikatakan bahwa kuantitas yang diminta berhubungan negatif (negatively related) dengan harga.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta seperti ini berlaku untuk sebagian besar barang dalam perekonomian, dan memang begitu nyata terjadi sehingga para ekonom menamakannya hukum permintaan (law of demand). Dengan menganggap hal lainnya tetap ketika harga sebuah barang yang diminta akan menurun. b. Pendapatan Pendapatan

masyarakat

mencerminkan

daya

beli

masyarakat.

Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada uang yang sedikit untuk dibelanjakan, sehingga masyarakat akan membelanjakan lebih sedikit uang untuk beberapa dan mungkin pula terhadap sebagian besar barang. Jika permintaan terhadap dinamakan barang normal (Normal Good). c. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat. Hal ini berkaitan dengan usaha pemenuhan akan kecukupan kebutuhan setiap individu yang ada di suatu tempat. d. Barang Pengganti (substitusi) Apabila penurunan harga barang yang satu menurunkan permintaan terhadap barang lain, maka kedua barang tersebut dinamakan barang substitusi (substitutes). Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan barang tersebut akan dipengaruhinya (Setiadi, 2003).

Kerangka Pemikiran Konsumen melakukan kegiatan pembelian untuk memenuhi kebutuhannya. Konsumen akan memenuhi semua yang diperlukan oleh tubuhnya sehingga tidak akan kekurangan apapun, karena tubuh yang sehat akan memudahkan konsumen dalam beraktifitas. Adapun yang mempengaruhi permintaan telur ayam kampung adalah harga telur ayam kampung, pendapatan rata-rata per bulan, jumlah tanggungan, dan harga telur ayam lain. Perilaku konsumen atau keputusan pembelian oleh konsumen juga dipengaruhi karakteristik konsumen yaitu faktor umur, pekerjaan, pendapatan dan tingkat pendidikan. Setelah mempertimbangkan

berbagai faktor dalam membuat keputusan, akhirnya

konsumen memutuskan untuk membeli ataupun tidak membeli. Apabila keputusan konsumen telah ditetapkan dengan dilakukannya pembelian telur ayam kampung maka telur ayam kampung tersebut dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga dari keputusan membeli telur ayam kampung tersebut dapat dilihat pengaruhnya terhadap permintaan. Secara skematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut: Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Skema Kerangka Pemikiran

KONSUMEN

Perilaku Konsumen

Permintaan Telur ayam kampung

Faktor yang mempengaruhi : 1. Harga telur ayam kampung 2. Pendapatan rata-rata/bln 3. Jumlah tanggungan 4. Harga telur ayam lain

KARAKTERISTIK KONSUMEN :

Faktor umur, pekerjaan, pendapatan, tingkat pendidikan

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Keterangan : : adanya pengaruh : Proses pembelian : Adanya hubungan

Hipotesis Penelitian

1.

Permintaan konsumen terhadap telur ayam kampung dipengaruhi oleh harga telur ayam kampung, pendapatan rata-rata keluarga/ bulan, jumlah tanggungan, dan harga telur ayam lain.

2. a. Ada hubungan umur konsumen dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung. b. Ada hubungan pekerjaan konsumen dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung. c. Ada hubungan pendapatan konsumen dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung. d. Ada hubungan tingkat pendidikan konsumen dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

METODE PENELITIAN

Metode Penentuan Daerah Sampel Daerah penelitian kajian perilaku konsumen telur ayam kampung yaitu Kota Medan, dimana daerah ini merupakan kota pemasaran dan pengkonsumsi telur ayam kampung di Sumatera Utara. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di beberapa Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan yang ada di Kota Medan. Berikut akan diuraikan beberapa pasar tradisional dan pasar swalayan di kota Medan yang akan dijadikan tempat pengambilan sampel konsumen pada saat penelitian berlangsung. Tabel 6. Jenis dan Alamat Daerah Penelitian Pasar di Kota Medan. Jenis Pasar Nama dan Alamat Pasar

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Pasar Tradisional

1. Pasar Pusat Pasar Medan di Kec. Medan Kota 2. Pasar Petisah Medan di Kec. Medan Petisah 3. Pasar Desa Lalang di Kec. Medan Sunggal 4. Pasar Sukaramai di Kec. Medan Area 5. Pasar Padang Bulan di Kec. Medan Baru Pasar Swalayan 1. Carrefour di Kec. Medan Petisah 2. Hypermart di Kec. Medan Kota Sumber : Diolah dari data BPS, Medan Dalam Angka 2006 Tabel 6 di atas menunjukkan terdapat 2 jenis daerah penelitian pasar pada penelitian ini, yaitu pasar tradisional dan pasar swalayan. Penelitian untuk jenis pasar tradisional dilakukan di 5 pasar yang tersebar di 5 kecamatan yang berbeda yakni: Pasar Pusat Pasar Medan di Kecamatan Medan Kota, Pasar Petisah Medan di Kecamatan Medan Petisah, Pasar Desa Lalang di Kecamatan Medan Sunggal, Pasar Sukaramai di Kecamatan Medan Area, dan Pasar Padang Bulan di Kecamatan Medan Baru. Penelitian di pasar swalayan dilakukan di 2 pasar swalayan di Kota Medan yakni: Carrefour di Kecamatan Medan Petisah, dan Hypermart di Kecamatan Medan Kota. Metode Pengambilan Sampel

23

Metode penarikan sampel konsumen dilakukan dengan metode penelusuran (Accedental). Metode penarikan sampel, terlebih dahulu menentukan pasar menurut kategori pasar tradisional dan pasar swalayan. Pengambilan sampel dari konsumen yang sedang membeli telur ayam kampung. Konsumen diambil dari kelompok populasi pembeli telur ayam kampung di Kota Medan, yang menjadi anggota sampel sebagian dari anggota sub populasi dan tiap anggota kelompok populasi mempunyai probability yang sama untuk dimasukkan ke dalam sampel (Bungin, 2005). Tabel 7. Jumlah Sampel Konsumen Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Jenis Pasar

Jumlah Pasar 56

Sampel Populasi Penduduk (Rumah Tangga) Pasar 5

Pasar Tradisional

Sampel Konsumen

460.080

30

60

3

Pasar Swalayan

86 8 Sumber : Diolah dari data BPS, Medan Dalam Angka 2006 Tabel 7 di atas menunjukkan jumlah populasi konsumen telur ayam kampung di pasar Tradisional dan pasar Swalayan yang adalah populasi penduduk kota Medan. Dari seluruh populasi penduduk kota Medan diambil 60 jiwa sampel konsumen telur ayam kampung. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah >30 sampel sesuai dengan Teori Bailey yang menyatakan untuk penelitian yang menggunakan analisa statistik, ukuran sampel paling minimum 30 (Hasan, 2002).

Metode Pengambilan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara kepada konsumen sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan/ kuisioner yang telah dibuat sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait dengan penelitian ini seperti Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Utara,

Badan Pusat Statistik (BPS), serta dari

literatur dan sumber pendukung lainnya. Metode Analisis Data Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi, selanjutnya dianalisis sesuai dengan hipotesa yang akan diuji.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

1). Hipotesis 1 diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Data yang dibutuhkan adalah

harga telur

ayam

kampung,

pendapatan

rata-rata per

Keluarga/bulan, jumlah tanggungan, harga telur ayam lain, dengan menggunakan rumus : Y = a0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Keterangan : Y = Jumlah permintaan telur ayam kampung (butir/bln) a = Konstanta b = Koefisien Regresi X1 = Harga telur ayam kampung (Rp/Butir) X2 = Pendapatan rata-rata (Rp/bln) X3 = Jumlah tanggungan (Jiwa) X4 = Harga telur ayam lain (Rp/Butir)

Pengambilan keputusan : Jika :

th < t tabel, tolak H1 ; terima H0 th > t tabel, tolak H0 ; terima H1 H0 : tidak ada pengaruh H1 : ada pengaruh

2). Hipotesis 2 dianalisis dengan koefisien rank spearman. N

rs = 1 −

6∑ di 2 i =1 3

n −n

t hitung = rs

n−2 1 − rs 2

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

tα = α/2 ; db (n-2) Keterangan : rs : Koefisien Korelasi Rank Spearman di : Selisih antara peringkat n : Jumlah sampel α : Derajat nyata db : Derajat bebas

Kriteria uji hipotesa adalah : Jika :

th ≤ t α/2 berarti terima H0 atau tidak terima H1 th > t α/2 berarti terima H1 atau tidak terima H0 H0 : tidak ada hubungan H1 : ada hubungan

Defenisi dan Batasan Operasional Defenisi Operasional 1.

Konsumen adalah konsumen yang tujuannya mengkonsumsi langsung telur ayam kampung (telur segar) untuk keluarga.

2.

Permintaan adalah jumlah telur ayam kampung yang dibeli konsumen dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.

3.

Sampel adalah konsumen yang membeli telur ayam kampung di pasar tradisional dan pasar swalayan.

4.

Konsumsi telur ayam kampung dihitung dalam butir/Bulan.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

5.

Jumlah tanggungan adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan konsumen untuk dibiayai kebutuhan hidupnya.

6.

Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen individu dalam hal membeli dan mengkonsumsi telur ayam kampung.

7.

Tingkat pendidikan adalah pendidikan terakhir yang dijalani sampel.

8.

Umur adalah usia sampel pada saat penelitian berlangsung.

Batasan Operasional 1. Penelitian diadakan di pasar swalayan dan pasar tradisional yang menjual telur ayam kampung di Kota Medan. 2. Waktu penelitian dilaksanakan tahun 2008. 3.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang diteliti adalah umur, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan pendapatan.

4.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan yang diteliti adalah harga telur ayam kampung, pendapatan, jumlah tanggungan dan harga telur ayam ras. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL

Deskripsi Daerah Penelitian Letak dan Keadaan Geografis Penelitian dilakukan di Kota Medan yang merupakan ibu kota dari Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan terletak antara 20.27| – 20.47| dan 980.35| -980.44| BT. Kota Medan berada pada ketinggian 2,5 m – 37,5 m di atas permukaan laut. Menurut batas

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

administratifnya, Kota Medan berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah utara, selatan, barat dan timur. Kota Medan merupakan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km2. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli. Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Sampali berkisar antara 23,3 0C – 24,4 0C dan suhu maksimum berkisar antara 30,9 0C – 33,6 0C. Hari hujan di Kota Medan pada tahun 2004 menurut Stasiun sampali rata-rata per bulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan per bulannya 171,2 mm. Tata guna Tanah/Lahan Pola penggunaan tanah di Kota Medan sangat beragam jenisnya. Penggunaan tanah terdiri dari bangunan-bangunan yang menjulang tinggi dan sangat besar yaitu mulai dari bangunan pemukiman, perkantoran, pemerintahan, tempat ibadah, pusat-pusat perbelajaan modern, pasar-pasar tradisional, fasilitas umum, bangunan pendidikan, tempat rekreasi, restoran, hotel dan 28 lahan pertanian di pinggiran kota. Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia sehingga keadaan bangunan sangat padat dan rapat dengan jumlah penduduk yang banyak. Keadaan Penduduk a. Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Medan Penduduk Kota Medan berjumlah 2.036.185 orang dengan 460.080 rumah tangga yang tersebar disetiap kecamatan dan kelurahan di Kota Medan. Untuk mengetahui lebih Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

jelas mengenai jumlah dan persentase penduduk kota Medan berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 8. Jumlah Penduduk Kota Medan menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2006. Golongan Laki-Laki Perempuan Jumlah Umur (Jiwa) Jiwa Persen(%) Jiwa Persen(%) 0-4 101.775 51,52 95.778 48,48 197.553 5-9 101.269 51,61 94.953 48,39 196.222 10 - 14 103.651 51,17 98.904 48,83 202.555 15 - 19 117.631 49,32 120.873 50,68 238.504 20 - 24 111.668 46,92 126.338 53,08 238.006 25 - 29 99.908 47,82 109.029 52,18 208.937 30 - 34 87.795 49,53 89.473. 50,47 177.268 35 - 39 72.206 49,66 73.186 50,34 145.392 40 - 44 62.618 50,86 60.490 49,14 123.108 45 - 49 47.771 51,52 44.961 48,48 92.732 50 - 54 32.519 50,97 31.285 49,03 63.804 55 - 59 25.591 49,94 25.652 50,06 51.243 60 - 64 20.563 49,81 20.716 50,19 41.279 65+ 27.075 45,44 32.507 54,56 59.582 Jumlah 1.012.040 49,70 1.024.045 50,30 2.036.185 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006 Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa jumlah penduduk Kota Medan pada tahun 2006 adalah sebanyak 2.036.185 jiwa yang terdiri dari 1.012.040 jiwa laki-laki (49,70 %) dan 1.024.045 jiwa perempuan (50,30 %). Jadi jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki. Dari Tabel 8 juga menunjukkan

jumlah umur produktif (15-54 tahun) adalah sebanyak

1.287.751 jiwa (63,25 %). Umur produktif adalah umur dimana seseorang memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa dengan efektif. Sedangkan umur tidak produktif (0-14 tahun) sebanyak 596.330 jiwa (29,28 %) dan manula (>55 tahun) sebanyak 152.104 jiwa (7,47 %). Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

b. Penduduk menurut Jenis Pekerjaan Untuk mengetahui jumlah penduduk Kota Medan menurut jenis pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 9 . Tabel 9. Jumlah penduduk Kota Medan menurut Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa) 1 Pegawai Negeri 18.670 2 Pegawai Swasta 14.570 3 TNI/ POLRI 3.562 4 Tenaga Pengajar 43.551 5 Tenaga Keseehatan 2.399 6 Lain-lain 300.000 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006

Persentase (%) 4,88 3,81 0,93 11,38 0,63 78,37

Dari Tabel 9 menunjukkan bahwa penduduk Kota Medan yang memiliki pekerjaan dengan jumlah terbesar adalah sebagai tenaga pengajar yaitu sebesar 43.551 jiwa (11,08 %), pegawai negeri 18.670 jiwa (4,88 %), pegawai swasta 14.570 jiwa (3,81 %).

c. Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Penduduk Kota Medan berdasarkan tingkat pendidikan terdiri dari tamat SD,SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Untuk mengetahui lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Jumlah Penduduk Kota Medan menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 SD 412.893 21,51 2 SLTP 626.617 32,65 3 SLTA 670.597 34,94 4 Perguruan Tinggi 209.246 10,90 Jumlah 1.919.353 100 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Tabel 10 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kota Medan paling besar berada pada tingkat pendidikan menengah yaitu Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebesar 670.597 orang (34,94%), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) sebesar 626.617 orang (32,65%), Sekolah Dasar (SD) berjumlah 412.893 orang (21,51%), dan perguruan tinggi (PT) 209.246 orang (10,90%). Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan mempercepat laju pembangunan. Sarana dan prasarana di Kota Medan saat ini sangat baik, hal ini dapat kita lihat dari kesehatan, transportasi dan pasar yang sudah cukup memadai. Sarana transportasi di Kota Medan sangat lengkap baik didalam kota, keluar kota maupun ke luar negeri. Transportasi yang tersedia yaitu darat (Bus, Angkutan Kota, dan Kereta Api), laut (Kapal) serta udara (Pesawat). Untuk transportasi didalam kota, sebagian besar masyarakat Kota Medan memanfaatkan jasa angkutan kota (angkot) dengan trayek yang bermacam-macam. Untuk transportasi laut, pelabuhan yang terkenal di Kota Medan adalah pelabuhan Belawan. Untuk transportasi udara, di Kota Medan terdapat bandara Polonia Medan. Untuk mengtahui lebih jelas sarana dan prasarana di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Sarana dan Prasarana Kota Medan No Sarana dan Prasarana Sekolah a. SD 1 b. SLTP c. SLTA

Jumlah (Unit) 797 335 322

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

d. Perguruan Tinggi Kesehatan a. Puskesmas b. Pustu 2 c. BPU d. Rumah Bersalin e. Rumah Sakit Transportasi a. Jalan Baik 3 b. Jalan Sedang c. Jalan Rusak Pasar 4 a. Pasar Tradisional b. Pasar Swalayan Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2006

28 39 41 375 270 68 1.869,60 Km 446,15 Km 128,37 Km 56 30

Sarana pendidikan di Kota Medan sangat lengkap mulai dari Play Group, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas hingga Perguruan Tinggi. Status sekolah pun beragam mulai dari negeri, swasta maupun sekolah luar negeri yang tersebar di setiap sudut dan pelosok Kota Medan. Sarana kesehatan sangat diperlukan oleh penduduk kota besar seperti Kota Medan yang berpenduduk besar. Sarana kesehatan yang ada yaitu BPU 375 unit, rumah bersalin 270 unit, rumah sakit 68 unit, pustu 41 unit dan puskesmas 39 unit yang tersebar di seluruh kecamatan. Sarana tempat ibadah di Kota Medan juga sangat memadai. Tempat-tempat ibadah berdiri dengan megah di setiap sudut kota sesuai dengan agama yang dianut masingmasing masyarakat.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Adapun tempat-tempat ibadah yang ada di Kota Medan adalah Mesjid rumah ibadah untuk agama Islam, Gereja sebagai rumah ibadah agama Kristen, Wihara sebagai rumah ibadah agama Budha dan Kuil sebagai rumah ibadah agama Hindu. Pasar-pasar atau pusat perbelanjaan di Kota Medan juga sangat banyak dan sangat cukup memadai. Pasar-pasar yang ada di Kota Medan dapat digolongkan menjadi pasar tradisional dan pasar swalayan. Pasar tradisional indentik dengan bangunan-bangunan yang biasa saja, atau tidak terlalu megah. Sedangkan pasar swalayan identik dengan bangunan-bangunan yang besar dan megah.

Karakteristik Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen telur ayam kampung yang dibagi pada pasar tradisional dan pasar swalayan. Karakteristik konsumen sampel yang dimaksud adalah meliputi karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan pendapatan. Umur Tingkat pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh usianya, orang akan merubah pola pembeliannya selama umurnya terus bertambah demikian pula pada sampel konsumen telur ayam kampung. Adapun keadaan umur konsumen sampel di daerah penelitian dapat dilihat dari Tabel 12 berikut.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Tabel 12. Distribusi Konsumen Sampel berdasarkan Kelompok Umur No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Jumlah (%) 1 20-24 4 6,66 2 25-29 10 16,6 3 30-34 8 13,33 4 35-39 9 15 5 40-44 6 10 6 45-49 14 23,33 7 50-54 3 5 8 > 55 6 10 Jumlah 60 100 Sumber : Data diolah dari lampiran 1 Dari Tabel 12 di atas dapat dilihat jumlah konsumen sampel yang terbesar berada pada kelompok umur 45-49 tahun dengan jumlah 14 orang atau 23,33 % dan yang terkecil pada kelompok umur 50-54 tahun dengan jumlah 3 orang atau 5 %. Tingkat Pendidikan Pendidikan konsumen sangat erat hubungannya dengan pengetahuan terhadap suatu barang baik dari segi kualitas maupun manfaatnya. Adapun pendidikan konsumen sampel di daerah penelitian Kota Medan bervariasi dari SD sampai Perguruan Tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah. Tabel 13. Tingkat Pendidikan Konsumen Sampel No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) 1 SD 7 2 SLTP 2 3 SLTA 25 4 Diploma 11 5 Sarjana 15 Jumlah 60 Sumber : Data diolah dari lampiran 1

Jumlah (%) 11,66 3,33 41,66 18,33 25 100

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Dari tabel 13. di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan konsumen sampel rata-rata SLTA dan Pereguruan Tinggi. Untuk jumlah konsumen sampel yang terbesar adalah pada SLTA yaitu sebesar 25 orang atau 41,66% sedangkan terkecil berada pada tingkat SD yaitu sebesar 2 orang atau 3,33%. Jumlah Tanggungan Dalam membeli dan mengkonsumsi telur ayam kampung, jumlah konsumsi sampel juga sangat dipengaruhi oleh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Adapun jumlah tanggungan atau jumlah anggota keluarga pada daerah penelitian dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14. Jumlah Tanggungan Keluarga Konsumen Sampel No Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah (Jiwa) 1 0-2 32 2 3-5 26 3 >6 2 Jumlah 60 Sumber : Data diolah dari Lampiran 1

Jumlah(%) 53,33 43,33 3,33 100

Dari Tabel 14 diatas dapat dilihat jumlah tanggungan terbanyak ada pada kelompok 0-2 yaitu sebanyak 32 orang (53,33%) dan yang terkecil pada kelompok > 6 yaitu sebanyak 2 orang (3,33%).

Pendapatan Daya beli masyarakat dapat dilihat melalui pendapatannya, jika pendapatan yang diperoleh cukup tinggi, maka pada umumnya daya beli masyarakat juga tinggi. Pendapatan sampel konsumen telur ayam kampung di daerah penelitian bervariasi, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 15 berikut. Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Tabel 15. Pendapatan Rata-Rata Keluarga per Bulan No Pendapatan Jumlah (Jiwa) 1 < Rp 900.000 12 2 Rp 900.000-Rp.2.000.000 25 3 > Rp 2.000.000 23 Jumlah 60 Sumber : Data diolah dari Lampiran 1

Jumlah (%) 20 41,67 38,33 100

Dari Tabel 15 di atas dapat dilihat pendapatan rata-rata konsumen sampel terbesar pada kelompok Rp 900.000-Rp 2.000.000/bulan yaitu sebanyak 25 orang (41,67%) dan yang terkecil pada kelompok < Rp 900.000/bulan yaitu sebanyak 12 orang (20%).

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Telur

Ayam Kampung

Permintaan konsumen terhadap telur ayam kampung, selain telur segar juga bentuk olahan yaitu jamu. Permintaan telur ayam kampung dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu harga, jumlah tanggungan, pendapatan, dan harga telur ayam lain. a. Harga Harga telur ayam kampung tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan tingkat konsumsi telur ayam kampung dari konsumen rumah tangga. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kota Medan diperoleh harga telur

ayam kampung yang bervariasi per

butirnya. Dari data diketahui pada lampiran 2, harga rata-rata telur ayam kampung adalah Rp 1300/Butir, harga telur

ayam kampung tertinggi adalah Rp 1.700/Butir

sedangkan yang terendah adalah Rp 1.100/Butir. Tingkat harga telur ayam kampung berkaitan dengan mutu telur ayam kampung dan juga tempat penjualan yaitu pada Pasar Swalayan dan Pasar Tradisional. Untuk Pasar Swalayan memiliki harga yang lebih mahal dibanding dengan Pasar Tradisional. b. Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan tidak berpengaruh terhadap jumlah konsumsi telur ayam kampung. Dari hasil pengumpulan data pada lampiran 2, jumlah tanggungan keluarga Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

paling banyak 12 orang. Jumlah responden yang memiliki tanggungan 12 orang ada 1 responden, dimana masing-masing konsumsinya per bulan adalah 6 butir. Walaupun jumlah tanggungan atau anggota keluarganya besar, tetapi konsumsi telur

ayam

kampung per bulannya rendah. Hal ini terjadi karena responden ini hanya menggunakan telur ayam kampung sebagai obat. Responden yang paling banyak mengkonsumsi telur ayam kampung adalah sebanyak 3 responden dengan konsumsi 40 butir per bulan. c. Pendapatan Dari hasil pengujian terhadap data yang dikumpulkan diketahui bahwa pendapatan rata-rata keluarga berpengaruh nyata terhadap permintaan telur ayam kampung. Berdasarkan data yang dikumpulkan, konsumen sampel memiliki pendapatan rata-rata sebesar Rp 3.100.000/bulan dimana pendapatan rata-rata keluarga tertinggi Rp 10.000.000/bulan dan yang terendah adalah

Rp 750.000/bulan.

Pengujian Statistik Berikut ini adalah pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan konsumen. Tabel 16. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen Akan Telur Ayam Kampung Variabel Koef. Regresi Std.Error Th Signifikan X1 0.004 0.008 0.466 Tn X2 0.000 0.000 8.904 * X3 -0.147 0.433 -0.340 Tn X4 -0.027 0.041 -0.657 Tn Constant 25.738 30.466 0.845 R2 = 0,625 F.Ratio = 22,884 Fα (0,05) = 2,37 Tα (0.05) = 1,675 Sumber : Diolah dari hasil analisis regresi pada Lampiran 7 Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Keterangan : Tn = Tidak nyata * = Nyata Berdasarkan tabel 16 di atas didapat sebuah persamaan : Y = 25,738+ 0,004 X1 +0,000 X2 - 0,147 X3 -0,027 X4 Keterangan : Y = Jumlah permintaan telur ayam kampung (Butir/bln) X1 = Harga telur ayam kampung (Rp/Butir) X2 = Pendapatan rata-rata (Rp/bln) X3 = Jumlah tanggungan (Jiwa) X4 = Harga telur ayam lain (Rp/Butir)

Dari hasil regresi dapat diketahui : 1. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa secara serempak faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam kampung (harga telur ayam kampung, jumlah tanggungan, pendapatan rata-rata keluarga, harga telur ayam lain) memberikan pengaruh yang nyata terhadap permintaan telur ayam kampung setiap bulannya. Hal ini disimpulkan berdasarkan harga F-hitung yang didapatkan sebesar 25,738 sedangkan F(0,05) adalah sebesar 2,37. Dalam pengambilan keputusan diketahui bahwa apabila F-hitung > F-tabel berarti H0 ditolak, berarti ada pengaruh nyata faktor-faktor permintaan telur ayam kampung terhadap permintaan telur ayam kampung.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

2. Dari hasil analisis regresi diatas dapat juga dilihat bahwa secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam kampung, penjelasannya adalalah sebagai berikut : a. Secara parsial nilai t-hitung harga telur ayam kampung (0.466) lebih kecil dari nilai t-tabel (1,675) pada taraf kepercayaan 95% yang berarti harga telur ayam kampung tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan konsumen telur ayam kampung. b. Pada variabel pendapatan rata-rata keluarga nilai t-hitung (8,904) lebih besar dari nilai T-tabel (1,675) pada taraf kepercayaan 95% yang berarti pendapatan konsumen berpengaruh nyata terhadap permintaan konsumen telur ayam kampung. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pendapatan konsumen maka akan semakin tinggi pula peluang konsumen untuk mengkonsumsi telur ayam kampung. Ini sesuai dengan teori yang ada bahwa pendapatan berpengaruh nyata terhadap peningkatan konsumsi. Pendapatan konsumen akan mempengaruhi pilihan produk. Tingkat penghasilan konsumen sangat berkaitan erat dengan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk. c. Untuk variabel jumlah tanggungan nilai t-hitung (-0,340 ) lebih kecil dari t-tabel (1,675) pada taraf kepercayaan 95 % yang berarti bahwa jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan konsumen telur ayam kampung. d. Untuk variabel harga telur ayam lain nilai t-hitung (-0,657 ) lebih kecil dari t-tabel (1,675) pada taraf kepercayaan 95 % yang berarti bahwa harga telur ayam lain berpengaruh nyata terhadap permintaan konsumen telur ayam kampung. 3. Nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,236 yang berarti bahwa model regresi yang di peroleh dapat menjelaskan keragaman variabel terikat Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

(permintaan telur ayam kampung) sebesar 62,5%, sedangkan sisanya sebesar 37,5% di terangkan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini, misalnya selera, hari raya/ libur, dan lain-lain. Tabel 17. Skor harapan Perilaku Konsumen Parameter

Skor Harapan

Skor Perilaku Konsumen

1 1-5 3,466667 2 1-5 3,016667 3 1-5 2,416667 4 1-5 3,966667 5 1-5 3,383333 Jumlah 5-25 16,18333 Sumber: Data diolah dari lampiran 3 dan 9

Keterangan (%) 21,42 18,64 14,93 24,51 20,90 100

Untuk melihat tinggi atau rendahnya perilaku konsumen dapat dilihat dari skor harapan 5 parameter (lihat lampiran 3) yakni berkisar antara 5-25, dimana apabila: skor 5-11 maka perilaku konsumen rendah, 12-18 perilaku konsumen sedang, dan 19-25 perilaku konsumen tinggi. Tabel 18. Frekuensi Konsumen Menurut Perilaku Konsumen Skor Perilaku Konsumen Pasar Jumlah (%) Rendah Sedang Tinggi Tradisional 2 (3,3%) 39 (65%) 14 (23,33%) 55 (91,7%) Swalayan 3 (5%) 1 (1,66%) 1 (1,66%) 5 (8,3%) Jumlah 5 (8,3%) 40 (66,66%) 15 (24,99%) 60 (100%) Sumber : Data diolah dari lampiran 3 Hubungan Umur, pekerjaan, Pendapatan dan Tingkat pendidikan dengan Perilaku Konsumen dalam Membeli Telur Ayam Kampung a.Hubungan Umur dengan Perilaku Konsumen dalam Membeli Telur Kampung

Ayam

Umur konsumen merupakan salah satu faktor pribadi yang memiliki kaitan erat dengan cara pandang dan cara berpikir dalam menentukan suatu keputusan.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis korelasi rank spearman pada lampiran 5 yaitu : Diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0.647 dan nilai t hitung = 6,45. Oleh karena itu t

hitung

= 6,45 > t tabel (α/2

0,025)

= 2,010 berarti H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat

hubungan antara umur dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan umur dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung diterima. b.Hubungan Pekerjaan dengan Perilaku Konsumen dalam Membeli Telur Ayam Kampung Pekerjaan konsumen dapat mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian konsumen diidentifikasi dari pekerjaan mereka, yang mempunyai minat terhadap telur ayam kampung. Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis korelasi rank spearman pada lampiran 8 yaitu diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0,616 dan nilai t hitung = 5,95. Oleh karena itu t

hitung

= 5,95 > t

tabel (α/2 0,025)

= 2,010 berarti H0 diterima dan H1 diterima,

artinya terdapat hubungan antara pekerjaan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan pekerjaan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung diterima. c. Hubungan Pendapatan dengan Perilaku Konsumen dalam Membeli Telur Ayam Kampung Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis korelasi rank spearman pada lampiran 7 yaitu diperoleh koefisien korelasi (rs) = -0,099 dan nilai t 0,757. Oleh karena itu t

hitung

= -0,757 < t

tabel (α/2 0,025)

hitung

=-

= 2,010 berarti H0 diterima dan H1

ditolak, artinya tidak terdapat hubungan antara pendapatan dengan perilaku konsumen Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

dalam membeli telur ayam kampung. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan pendapatan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung ditolak. d. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Konsumen dalam Membeli Telur Ayam Kampung Tingkat pendidikan menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Tingkat pendidikan formal yang dimiliki konsumen akan menunjukkan tingkat pengetahuan serta wawasan dalam mengambil keputusan. Hasil pengujian yang dilakukan berdasarkan analisis korelasi rank spearman yaitu : Pada lampiran 6 diperoleh koefisien korelasi (rs) = 0,472 dan nilai t 4,075. Oleh karena itu t

hitung

= 4,075 > t

tabel (α/2 0,025)

hitung

=

= 2,010 berarti H0 ditolak dan H1

diterima, artinya terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung diterima. Perkembangan Permintaan Konsumen Usaha peternakan ayam kampung petelur masih sangat sederhana dan belum dikomersilkan. Dari data pada tabel 2, dapat dilihat bahwa pada tahun 2004 produksi meningkat, sedangkan pada tahun 2005 produksi menurun. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti iklim, pemberian makanan yang kurang tepat, adanya serangan hama penyakit yang disebabkan virus flu burung atau terjadinya kesalahan dalam pencatatan data dan Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

sebagainya. Pada tahun 2006 produksi telur ayam kampung bertambah dari produksi tahun 2005. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan penjual telur ayam kampung, diketahui bahwa jumlah telur ayam kampung yang dibeli dari pedagang cukup memenuhi jumlah yang dibutuhkan konsumen. Sering sekali jumlah telur ayam kampung yang sedikit membuat harga telur ayam kampung naik. Untuk melihat perkembangan permintaan konsumen dapat juga dilihat dari jumlah rata-rata konsumsi telur ayam kampung pada tabel 3. Jika dilihat dari Tabel 3, tahun 2003, tercatat konsumsi telur per kapita adalah sebesar 1,59 kg/kapita/tahun, sedangkan pada tahun 2006 telah menurun menjadi 1,31 kg/kapita/tahun. Tabel 19. Permintaan Telur Ayam Kampung Tahun 2008 Pasar

Jumlah Permintaan(Butir/Bln)

Tradisional 1031 Swalayan 88 Total 1119 Sumber: Data diolah dari lampiran 2

Persentase (%) 92,14 7,86 100

Manfaat telur ayam kampung, yang semakin banyak di ketahui oleh masyarakat menambah minat banyak orang untuk mengkonsumsi telur ayam kampung. Hasil olahan telur ayam kampung sekarang ini sangat digemari dalam bentuk jamu, telur ayam kampung menjadi salah satu campuran jamu. Selain itu, telur ayam kampung sering dijadikan campuran obat tradisional. Untuk memenuhi permintaan pasar lokal jumlah produksi telur ayam kampung mencukupi. Telur ayam kampung memiliki prospek untuk menjadi komoditi ekspor tetapi produksi yang masih sedikit hanya mampu untuk

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

memenuhi pasar lokal saja. Apabila memasuki pasar nasional/ekspor perlu dilakukan pengembangan usaha terlebih dahulu atau memperbaiki produktifitas usaha peternakan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah : 7.

Permintaan telur ayam kampung secara serempak dan signifikan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu harga, jumlah tanggungan, pendapatan, dan harga telur ayam lain.

8.

Secara parsial permintaan telur ayam kampung tidak dipengaruhi oleh harga, jumlah anggota keluarga, harga telur ayam lain, tetapi dipengaruhi oleh pendapatan.

9.

Terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung.

10.

Terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

11.

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung.

12.

Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan perilaku konsumen dalam membeli telur ayam kampung.

Saran 1. Kepada Pedagang •

Sebaiknya pedagang melihat kesempatan untuk memasarkan telur ayam kampung dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (umur, pekerjaan, tingkat pendidikan).

2. Kepada Petani •

Sebaiknya peternak membuat usaha telur ayam kampung menjadi usaha komersial bukan sebagai usaha ternak sampingan

3. Kepada Peneliti Lain •

Sebaiknya peneliti lain meneliti dengan judul yang sama dengan variabel yang beda



Meneliti tentang prospek usaha peternakan ayam kampung petelur.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009



Meneliti seperti ini di daerah lain agar dapat melihat perbandingan permintaan telur ayam kampung dan perilaku konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. (http://pustakamaya.diknas.go.id/ index.php). Arsyad, L. 2000. Ekonomi Manajerial. BPFE- Yogyakarta. Yogyakarta Bungin, Triton. P., 2006. SPSS 13.0 Terapan: Riset Statistik Parametrik. ANDI. Yogyakarta

Daniel, M., 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta Gilarso, T., 1993. Pengantar Ilmu Ekonomi. Kanisius. Yogyakarta Irwan dan wijaya, F., 1996. Pemasaran 2000. BPFE Anggota IKAPI. Jakarta Kotler, P., 1997. Manajemen Pemasaran. PT Prenhallindo. Jakarta Kotler, P. dan Armstrong, G., 1996. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid I (Principles of Marketing 7e). PT. Prenhallindo. Jakarta Mangkunegara, P. A., 2002. Perilaku Konsumen. Refika Aditama. Bandung Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Mankiw, N, Gregory, 2003. Pengantar Ekonomi. Erlangga. Jakarta Mosher, A.T. 1966. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. C.V Yasa Guna. Jakarta Nopirin, 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. BPFE. Yogyakarta Pindyck, R.S. dan Rubinfeld, D.L., 2001. Mikro Ekonomi. PT Indeks. Jakarta Rasyaf, M., 2002. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya. Jakarta Setiadi, N.J., 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana. Jakarta Simamora, B., 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta Simanjuntak, S. B., 2004. Bahan Kuliah Pengantar Ilmu Pertanian. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan Soediyono, R., M., 1981. Ekonomi Mikro “Perilaku Harga pasar dan Konsumen” (Edisi kedua). Liberty. Yogyakarta Sugiarto, dkk, 2000., Ekonomi Mikro “ Suatu Pendekatan Praktis”. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. (http://suharyanto.wordpress.com). Sukirno, S., 1997. PT Raja Grafindo Persada.. Pengantar Teori Mikroekonomi (Edisi Kedua). Jakarta Sumarwan, V., 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia. Jakarta Tim Redaksi, 2001. Sukses Menetaskan Telur Ayam Kampung. AgroMedia Pustaka. Jakarta , 2002. Ayam Kampung Petelur. AgroMedia Pustaka. Jakarta Umar, H., 1997. Studi Kelayakan Bisnis, Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis Secara komprehansif. Gramedia pustaka utama. Jakarta

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Umar, H., 2000. Riset pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama dan JBRC. Jakarta

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Lampiran 1. Karakteristik Konsumen Sampel Pada tahun 2008

Pasar

Tradisional

No. sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Umur (Tahun) 22 45 40 48 53 45 25 21 37 21 29 40 60 60 56 52 30 46 35 56 33 29 35 29 48 42 25 32 40 32 66 55 26

Jumlah Tingkat pendidikan tanggungan Penghasilan/bulan (Rp/bulan) (orang) (tahun) 800000 0 12 1000000 3 9 2000000 6 12 2000000 2 17 2000000 3 6 750000 2 12 800000 1 12 800000 0 15 800000 0 6 800000 0 12 2000000 3 6 2000000 2 15 1000000 5 6 1500000 1 12 1800000 4 15 1000000 1 12 2000000 1 12 2000000 3 12 2000000 1 15 800000 5 6 800000 12 12 800000 3 15 2000000 2 17 2000000 0 12 3000000 2 12 10000000 3 12 3000000 3 12 3000000 3 12 2500000 1 12 3000000 0 12 1700000 1 12 900000 0 0 800000 2 6

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Swalayan

34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 Total Rataan 56 57 58 59 60 Total Rataan

37 12 2 800000 38 17 2 2000000 49 9 2 800000 53 12 1 2000000 48 17 3 2500000 46 15 3 1500000 32 12 2 4000000 22 15 0 3000000 45 17 3 2000000 30 15 3 2000000 46 12 2 2000000 35 15 4 1800000 47 12 4 4000000 27 17 3 3000000 25 17 5 3500000 26 15 2 5000000 37 17 2 4000000 32 17 4 3000000 47 12 4 2500000 49 17 3 3000000 37 17 3 3000000 43 15 4 5000000 2164 694 136 121750000 39.34545455 12.61818182 2.472727273 2213636.364 47 17 4 4000000 42 12 3 3000000 28 17 1 2000000 31 17 2 3500000 37 17 0 3000000 185 80 10 15500000 37 16 2 3100000

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Lampiran 2. Permintaan Telur Ayam Kampung Tahun 2008 Jumlah Pasar No. Permintaan Harga Pendapatan sampel (Butir/bulan/kel) (Rp/butir) (Rp) 1 6 1100 800000 2 8 1100 1000000 3 12 1100 2000000 4 15 1300 2000000 5 20 1300 2000000 6 8 1100 750000 7 4 1100 800000 8 5 1100 800000 9 11 1100 800000 10 9 1100 800000 11 20 1100 2000000 12 17 1100 2000000 13 13 1100 1000000 14 14 1300 1500000 15 21 1300 1800000 16 8 1300 1000000 17 22 1300 2000000 18 10 1300 2000000 19 12 1300 2000000 20 6 1300 800000 21 6 1300 800000 22 20 1300 800000 23 16 1100 2000000 24 15 1100 2000000 Tradisional 25 25 1100 3000000 26 40 1300 10000000 27 23 1300 3000000 28 21 1300 3000000 29 19 1300 2500000 30 30 1300 3000000 31 18 1300 1700000

Jumlah Tanggungan

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Swalayan

Total Rataan

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

7 4 5 21 6 22 26 19 34 31 21 8 16 15 33 28 37 40 34 29 23 28 30 40 12 12 20 20 24 1119 18.65

1300 1100 1100 1100 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1300 1550 1550 1700 1700 1550 76150 1269.166667

900000 800000 800000 2000000 800000 2000000 2500000 1500000 4000000 3000000 2000000 2000000 2000000 1800000 4000000 3000000 3500000 5000000 4000000 3000000 2500000 3000000 3000000 5000000 4000000 3000000 2000000 3500000 3000000 137250000 2287500

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Lampiran 3. Parameter Perilaku Konsumen Pasar

No. Parameter sampel 1 1 2 2 2 3 4 4 4 5 4 6 4 7 5 8 4 9 4 10 4 11 5 12 4 13 4 14 1 15 5 16 4 17 2 18 2 19 4 20 2 21 4 22 2 23 2 24 Tradisional 2 25 2 26 2 27 2 28 2 29 2

Perilaku

Konsumen

2

3

4

5

2

2

4

5

15

Sedang

2

2

4

4

14

Rendah

5

2

4

4

16

Sedang

2

4

5

3

21

Tinggi

5

2

4

2

14

Rendah

4

5

4

2

20

Tinggi

2

4

3

2

18

Sedang

4

3

4

3

16

Sedang

2

4

4

4

20

Tinggi

2

2

4

2

14

Rendah

2

4

4

2

17

Sedang

2

1

4

2

13

Rendah

2

2

5

3

16

Sedang

5

4

4

5

16

Sedang

5

4

4

4

22

Tinggi

2

1

5

4

19

Tinggi

1

2

4

4

14

Rendah

1

2

5

2

12

Rendah

4

1

4

5

15

Sedang

4

4

4

5

19

Tinggi

2

2

4

2

16

Sedang

2

4

4

4

16

Sedang

2

2

4

4

14

Rendah

1

2

4

4

14

Rendah

2

2

3

4

12

Rendah

1

2

4

3

13

Rendah

2

2

4

2

11

Rendah

2

2

5

4

15

Sedang

2

2

1

4

11

Rendah

Skor

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Kriteria

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Swalayan

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

4

2

2

4

3

15

Sedang

4

1

2

4

2

14

Rendah

4

2

4

2

2

13

Rendah

2

5

5

4

4

17

Sedang

4

5

4

4

5

22

Tinggi

2

3

1

4

5

17

Sedang

4

2

3

5

4

19

Tinggi

4

5

4

4

3

17

Sedang

4

5

2

4

2

17

Sedang

4

1

2

3

4

18

Sedang

4

5

2

4

5

14

Rendah

2

4

4

5

5

21

Tinggi

4

4

4

4

4

20

Tinggi

5

4

1

5

3

18

Sedang

5

4

2

4

2

17

Sedang

4

4

2

4

1

15

Sedang

5

1

2

5

4

20

Tinggi

4

5

2

4

4

15

Sedang

4

4

2

4

2

17

Sedang

4

4

2

5

4

19

Tinggi

5

4

1

5

5

20

Tinggi

4

2

2

4

4

16

Sedang

4

4

2

2

3

15

Sedang

4

4

2

4

1

15

Sedang

4

5

2

4

2

17

Sedang

5

4

2

5

5

21

Tinggi

5

5

1

4

4

19

Tinggi

2

1

1

4

3

11

Rendah

2

1

1

3

4

11

Rendah

4

5

2

2

4

17

Sedang

2

2

2

3

2

11

Rendah

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Lampiran 4.Hasil Output Regresi Permintaan Telur Ayam Kampung Variables Entered/Removed Variables Variables Entered Removed Method Harga Telur Ayam Lain, Jumlah Tanggungan, . Enter Pendapatan, Harga Telur Ayam Kampung(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: Permintaan Telur Ayam Kampung Model 1

Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1 .790(a) .625 .597 6.30958 a Predictors: (Constant), Harga Telur Ayam Lain, Jumlah Tanggungan, Pendapatan, Harga Telur Ayam Kampung b Dependent Variable: Permintaan Telur Ayam Kampung ANOVA(b) Model 1

Sum of Squares

df Mean Square F Sig. Regressio 3644.054 4 911.014 22.884 .000(a) n Residual 2189.596 55 39.811 Total 5833.650 59 a Predictors: (Constant), Harga Telur Ayam Lain, Jumlah Tanggungan, Pendapatan, Harga Telur Ayam Kampung b Dependent Variable: Permintaan Telur Ayam Kampung Coefficients(a) Model

Unstandardized Coefficients B Std. Error

Standardized Coefficients Beta

t

Sig.

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

1

(Constant) 25.738 30.466 Harga Telur Ayam .004 .008 Kampung Pendapatan .000 .000 Jumlah -.147 .433 Tanggungan Harga Telur -.027 .041 Ayam Lain a Dependent Variable: Permintaan Telur Ayam Kampung

.845

.402

.053

.466

.643

.787

8.904

.000

-.029

-.340

.735

-.072

-.657

.514

Lampiran 5. Korelasi Rank Spearman antara Umur dengan Perilaku Konsumen Nomor sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Umur 22 45 40 48 53 45 25 21 37 21 29 40 60 60 56 52 30 46 35 56 33 29 35 29 48 42 25 32 40

Jenjang Skor Jenjang umur Perilaku Perilaku (X) Konsumen Konsumen 3.5 15 22.5 39 14 14.5 33 16 30 48 21 57 52.5 14 14.5 39 20 53 6 18 44 1.5 16 30 28 20 53 1.5 14 14.5 13 17 38 33 13 9 58.5 16 30 58.5 16 30 56.5 22 59.5 54 19 48 15.5 14 14.5 42 12 6.5 24 15 22.5 56.5 19 48 22 16 30 13 16 30 24 14 14.5 13 14 14.5 48 12 6.5 35.5 13 9 6 11 3 19.5 15 22.5 33 11 3

di -19 24.5 3 9 38 -14 -38 -28.5 -25 -13 -25 24 28.5 28.5 -3 6 1 35.5 1.5 8.5 -8 -17 9.5 -1.5 41.5 26.5 3 -3 30

di2 361 600.25 9 81 1444 196 1444 812.25 625 169 625 576 812.25 812.25 9 36 1 1260.25 2.25 72.25 64 289 90.25 2.25 1722.25 702.25 9 9 900

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

32 66 55 26 37 38 49 53 48 46 32 22 45 30 46 35 47 27 25 26 37 32 47 49 37 43 47 42 28 31 37

19.5 60 55 8.5 28 31 50.5 52.5 48 42 19.5 3.5 39 15.5 42 24 45 10 6 8.5 28 19.5 45 50.5 28 37 45 35.5 11 17 28

15 14 13 17 22 17 19 17 17 18 14 21 20 18 17 15 20 15 17 19 20 16 15 15 17 21 19 11 11 17 11

22.5 14.5 9 38 59.5 38 48 38 38 44 14.5 57 53 44 38 22.5 53 22.5 38 48 53 30 22.5 22.5 38 57 48 3 3 38 3

-3 45.5 46 29.5 31.5 -7 2.5 14.5 10 -2 5 -53.5 14 -28.5 4 -1.5 -8 -12.5 -32 -39.5 -25 -10.5 22.5 -27.5 -10 -20 -3 32.5 8 -21 25

9 2070.25 2116 870.25 992.25 49 6.25 210.25 100 4 25 2862.25 196 812.25 16 2.25 64 156.25 1024 1560.25 625 110.25 506.25 756.25 100 400 9 1056.25 64 441 625 2 ∑di = 12714 rs = 0.647

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Lampiran 6. Korelasi Rank Spearman antara Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Konsumen

Nomor Tingkat sampel Pendidikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

12 9 12 17 6 12 12 15 6 12 6 15 6 12 15 12 12 12 15 6 12 15 17 12 12 12 12

Jenjang Skor Tingkat Perilaku Pendidikan Konsumen (X) 22 15 8.5 14 22 16 53 21 4 14 22 20 22 18 40 16 4 20 22 14 4 17 40 13 4 16 22 16 40 22 22 19 22 14 22 12 40 15 4 19 22 16 40 16 53 14 22 14 22 12 22 13 22 11

Jenjang Perilaku Konsumen 22.5 14.5 30 57 14.5 53 44 30 53 14.5 38 9 30 30 59.5 48 14.5 6.5 22.5 48 30 30 14.5 14.5 6.5 9 3

di -0.5 -6 -8 -4 -10.5 -31 -22 10 -49 7.5 -34 --31 26 -8 -19.5 -26 7.5 15.5 27.5 -44 -8 10 38.5 7.5 15.5 13 19

di2 0.25 36 64 16 110.25 961 484 100 2401 56.25 1156 961 676 64 380.25 676 56.25 240.25 756.25 19.36 64 100 1482.25 56.25 240.25 169 361

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

12 12 12 12 6 6 12 17 9 12 17 15 12 15 17 15 12 15 12 17 17 15 17 17 12 17 17 15 17 12 17 17 17

22 22 22 22 4 4 22 53 8.5 22 53 40 22 40 53 40 22 40 22 53 53 40 53 53 22 53 53 40 53 22 53 53 53

15 11 15 14 13 17 22 17 19 17 17 18 14 21 20 18 17 15 20 15 17 19 20 16 15 15 17 21 19 11 11 17 11

22.5 3 22.5 14.5 9 38 59.5 38 48 38 38 44 14.5 57 53 44 38 22.5 53 22.5 38 48 53 30 22.5 22.5 38 57 48 3 3 38 3

-0.5 19 -0.5 7.5 -5 --34 -37.5 15 -39.5 -16 15 -4 7.5 -17 0 -4 -16 17.5 -31 30.5 15 -8 0 23 -0.5 30.5 15 -17 5 19 50 15 50

0.25 361 0.25 56.25 25 1156 1406.25 225 1560.25 256 225 16 56.25 289 0 16 256 306.25 961 930.25 225 64 0 529 0.25 930.25 225 289 25 361 2500 225 2500 ∑di2 =19018 rs = 0.472

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Lampiran 7. Korelasi Rank Spearman antara Pendapatan dengan Perilaku Konsumen Nomor sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Pendapatan

800000 1000000 2000000 2000000 2000000 750000 800000 800000 800000 800000 2000000 2000000 1000000 1500000 1800000 1000000 2000000 2000000 2000000 800000 800000 800000 2000000

Jenjang Pendapatan (X)

Skor Perilaku Konsumen

Jenjang Perilaku Konsumen

7

15

22.5

-15.5

240.25

15

14

14.5

0.5

0.25

29.5

16

30

-0.5

0.25

29.5

21

57

-27.5

756.25

29

14

14.5

14.5

210.25

1

20

53

-52

2704

7

18

44

-37

1369

7

16

30

-23

529

7

20

53

46

2116

7

14

14.5

7.5

56.25

29.5

17

38

-8.5

72.25

29.5

13

9

20.5

420.25

15

16

30

-15

225

17.5

16

30

-12.5

156.25

20.5

22

59.5

-39.5

1560.25

15

19

48

33

1089

29.5

14

14.5

15

225

29.5

12

6.5

23

529

29

15

22.5

6.5

42.25

7

19

48

-41

1681

7

16

30

-23

529

7

16

30

-23

529

29.5

14

14.5

15

225

di

di

2

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

2000000 3000000 10000000 3000000 3000000 2500000 3000000 1700000 900000 800000 800000 2000000 800000 2000000 2500000 1500000 4000000 3000000 2000000 2000000 2000000 1800000 4000000 3000000 3500000 5000000 4000000 3000000 2500000 3000000 3000000 5000000 4000000 3000000 2000000 3500000 3000000

29.5

14

14.5

15

225

46

12

6.5

39.5

1560.25

60

13

9

51

2601

46

11

3

43

1849

45

15

22.5

22.5

506.25

39

11

3

36

1296

46

15

22.5

22.5

506.25

19

14

14.5

14.5

210.25

13

13

9

4

16

7

17

38

-31

961

7

22

59.5

-52.5

2756.25

29

17

38

-9

81

7

19

48

-41

1681

29.5

17

38

-8.5

72.25

39

17

38

1

1

17.5

18

44

-26.5

702.25

55.5

14

14.5

41

1681

46

21

57

11

121

29.5

20

53

23.5

552.25

29.5

18

44

14.5

210.25

29.5

17

38

8.5

72.25

20.5

15

22.5

-2.5

6.25

55.5

20

53

2.5

6.25

45

15

22.5

22.5

506.25

52.5

17

38

14.5

210.25

58.5

19

48

10.5

110.25

55.5

20

53

2.5

6.25

46

16

30

16

256

39

15

22.5

16.5

272.25

46

15

22.5

23.5

552.25

46

17

38

8

64

58.5

21

57

1.5

2.25

55.5

19

48

7.5

56.25

46

11

3

43

1849

29.5

11

3

26.5

702.25

52.5

17

38

14.5

210.25

46

11

3

43

∑di = 2

1849 39585.25

rs= -0.099 Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

Lampiran 8. Korelasi Rank Spearman antara Pekerjaan dengan Perilaku Konsumen Nomor sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Pekerjaan 2 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 1 5 4 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2

Jenjang Pekerjaan (X) 11.5 11.5 36.5 36.5 56 36.5 36.5 36.5 56 36.5 36.5 1 56 36.5 11.5 11.5 36.5 11.5 36.5 11.5 36.5 11.5 11.5 11.5 11.5 11.5

Skor Perilaku Konsumen 15 14 16 21 14 20 18 16 20 14 17 13 16 16 22 19 14 12 15 19 16 16 14 14 12 13

Jenjang Perilaku Konsumen(Y) 22.5 14.5 30 57 14.5 53 44 30 53 14.5 38 9 30 30 59.5 48 14.5 6.5 22.5 48 30 30 14.5 14.5 6.5 9

di -11 -3 6.5 20.5 22 3 12 6.5 -16.5 22 18 27.5 6.5 -29 3.5 -11.5 -3 5 14 36.5 6.5 -18.5 -3 -3 -5 2.5

di

2

121 9 42.25 420.25 484 9 144 42.25 272.25 484 324 756.25 42.25 841 12.25 132.25 9 25 196 1332.25 42.25 342.25 9 9 25 6.25

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60

2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 2 2 4 2

11.5 11.5 11.5 36.5 36.5 36.5 11.5 36.5 11.5 36.5 36.5 36.5 36.5 11.5 11.5 36.5 56 56 36.5 56 36.5 36.5 36.5 56 36.5 36.5 36.5 36.5 56 56 11.5 11.5 36.5 11.5

11 15 11 15 14 13 17 22 17 19 17 17 18 14 21 20 18 17 15 20 15 17 19 20 16 15 15 17 21 19 11 11 17 11

3 22.5 3 22.5 14.5 9 38 59.5 38 48 38 38 44 14.5 57 53 44 38 22.5 53 22.5 38 48 53 30 22.5 22.5 38 57 48 3 3 38 3

8 11 8 14 22 27.5 -26.5 -23 -26.5 -11.5 -1.5 -1.5 -7.5 -3 -45.5 -16.5 12 18 14 3 14 -1.5 -11.5 3 6.5 14 14 -1.5 -1 8 8.5 8.5 1.5 8.5 ∑di2 =

64 121 64 196 484 756.25 702.25 529 702.25 132.25 2.25 2.25 56.25 9 2070.25 272.25 144 324 144 9 144 2.25 132.25 9 42.25 144 144 2.25 1 64 72.25 72.25 2.25 72.25 13820.25

rs = 0.616

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

No.

Parameter

Penyataan

Skor

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

1.

Membeli telur ayam kampung untuk dikonsumsi karena pengaruh pekerjaan

2.

Membeli dan mengkonsumsi telur ayam kampung dengan jumlah yang berkurang, pada saat harga naik.

3.

Membeli dan mengkonsumsi telur ayam kampung dengan jumlah yang bertambah pada saat pendapatan naik

4.

Membeli telur ayam kampung untuk pola hidup sehat dalam berbagai usia

5.

Membeli dan mengkonsumsi telur ayam kampung karena manfaat kandungan yang terdapat di dalamnya

Jumlah skor

a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e. a. b. c. d. e.

Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Sangat tidak sejutu Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju Sangat tidak setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 5-25

Hotmaida Veronika Samosir : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus : Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara), 2008. USU Repository © 2009

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF