Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat
July 28, 2017 | Author: MelishaZee | Category: N/A
Short Description
saya ingin download...
Description
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Evaluasi Program Evaluasi program merupakan proses penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan, efektivitas atau kecocokan sesuatu sesuai dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi diartikan sebagain istilah dari penilaian- suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu objek,keadaan, peristiwa,atau kegiatan tertentu yang sedang diamati. Evaluasi dapat juga digunakan untuk membandingkan segala sesuatu yang diamati dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah kita ketahui atau kita miliki kemudian kita lakukan penilaian berdasarkan hasil perbandingan tersebut. Kegiatan evaluasi selalu mencakup kegiatan observasi (pengamatan), Membanding - bandingkan antara hasil pengamatan dengan pedoman yang ada atau telah ditetapkan terlebih dahulu, pengambilan keputusan atau penilaian atas objek yang diamati. Dalam evaluasi terdapat tiga langkah uji, yaitu: 1. Pertama, observasi atau mengumpulkan data. 2. Kedua, menerapkan beberapa standard atau kriteria pada observasi kita. 3. Ketiga, dibuatkan pertimbangan, menarik kesimpulan atau membuat keputusan (Warsito, 1986). Evaluasi program memiliki enam tujuan, yaitu: 1. Pertama, memberikan masukan bagi perencanaan program. 2. Kedua, menyajikan masukan bagi pengambil keputusan yang berkaitan dengan tindak lanjut, perluasan atau penghentian program. 3. Ketiga, memberikan masukan bagi pengambil keputusan tentang modifikasi atau perbaikan program. 4. Keempat, memberikan masukan yang berkenaan dengan factor pendukung dan penghambat program. 5. Kelima, memberi masukan untuk kegiatan motivasi dan pembinaan bagi penyelenggara, pengelola dan pelaksana program. Keenam, menyajikan data tentang landasan keilmuan bagi evaluasi program. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui empat hal utama (Warsito, 1986), yaitu: 1. Pertama,
efektivitas,
yaitu
melihat
sejauh
mana
tujuan
telah
dicapai
ataumempertimbangkan antara tujuan yang direncanakan dengan tujuan yang telah dicapai. 1
2. Kedua, efisiensi, yaitu melihat perbandingan antara input dan output dari segi waktu dan biaya/uang. 3. Ketiga, mutu, yaitu melihat sejauh mana yang dilakukan menghasilkan mutu yang sesuai dengan/lebih baik daripada standard. 4. Keempat, kegunaan, yaitu melihat apakah program yang dilaksanakan berguna bagi sasaran yang dituju (Sudjana, 2006). Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan sistematis yang meliputi hal-hal pengamatan untuk pengumpulan data atau fakta, penggunaan pedoman-yang telah ditetapkan, pengukuran atau membandingkan hasil pengamatan dengan pedoman-pedoman yang sudah ditetapkan terlebih dahulu . Penilaian dan pengambilan keputusan.evaluasi harus objektif-, dalam artian harus dilakukan berdasarkan dataatau fakta, bukan berdasarkan praduga atau intuisi seseorang. evaluasi
juga
harus
menggunakan
pedoman-pedoman
tertentu yang
telah
ditetapkan terlebih dahulu B. Jenis Evaluasi Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Evaluasi dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat memiliki banyak ragam dan jenis-jenis yang berbeda-beda, salah satunya yang pertama adalah evaluasi formatif dan evaluasi Sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan terhadap
program
atau
kegiatan
yang
telah
dirumuskan
sebelum program atau kegiatan itusendiri dilaksanakan. Sedangkan evaluasi sumatif merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan setelah progam selesai dilaksanakan. Evaluasi yang kedua yaitu On Going evaluation dan ex-post evaluation , On Going evaluation adalah evaluasi yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan itu masih atau sedang dilaksanakan, yang dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan pelaksanaan kegiatan dibanding program atau rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan ex-post evaluation sebenarnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu evaluasi
yang dilaksanakan pada
saat program
atau
kegiatan
direncanakan telah selesai dikerjakan. Evaluasi yang ketiga yaitu evaluasi intern dan evaluasi Ekstern. ditinjau dari pelaksana kegiatan evaluasi, kegiatan evaluasi dibedakan antara evaluasi intern dan evaluasiekstern. Ada evaluasi intern, pengambilan inisiatif diadakannya evaluasi maupun pelaksanaan kegiatan evaluasi adalah orang"orang atau aparat yang terlibat langsung dengan program yang bersangkutan. Sementara itu, e!alusi ekstern adalah evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak luar ( di luar organisasi pemilik atau pelaksana program ) meskipun inisiatif dilakukannya evaluasi dapat muncul dari kalangan orang 2
luar, atau justru
diminta
oleh organisasi pemilik atau pelaksana program yang bersangkutan. Evaluasi yang keempat yaitu evaluasi teknis dan evaluasi ekonomi. dilihat dariaspek kegiatan yang dievaluasi, dikenal adanya evaluasi teknis (fisik). Evaluasiteknis (fisik) adalah kegiatan evaluasi yang penerima manfaat dan ukurannya menggunakan
ukuran-ukuran teknis (fisik). Sementara itu, evaluasi
ekonomi atau keuangan, penerima
manfaatnya
adalah
pengelooaan keuangan dan penerima ini menggunakan ukuran-ukuran ekonomi. Evaluasi yang kelima yaitu evaluasi program pemantauan program, dan evaluasi dampak program. Evaluasi program adalah evaluasi yang dilakukan luntuk mengkaji kembai draft usulan program yang sudah dirumuskan sebelum program
itu
dilaksanakan.
Pemantauan
program
diartikan
sebagai
proses
pengumpulan inforasi dan pengambilan keputusan yang terjadi selama proses pelaksanaan program. Evaluasi dampak program sebagian dasar kegiatan evaluasi umumnya diarahkan untuk mengevaluasi tinjauan program atau dampak kegiatan yang telah dihasilkan oleh pelaksanaan program yang telah direncanakan. Evaluasi yang keenam adalah evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses
adalah
adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengevaluasi seberapa jauh proses
kegiatan
yang telah dilaksanakan itu sesuai dengan proses kegiatan yang seharusnya sesuai yang
dirumuskan
dalam
programnya.
Evaluasi
dilakukan untuk mengevaluasi tentang seberapa
hasil adalah evaluasi
jauh
tujuan-tujuan
yang yang
direncanakan telah dapat dicapai, baik dalam pengertian kuantitatif maupun kualitatif. C. Kegunaan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat 1. Kegunaan Operasional a. Dengan evaluasi kita dapat mengetahui cara yang tepat untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dan sekaligus dapat mengidentifikasi factorfaktor
kritis
(criticalfactors) yang sangat menentukan keberhasilan kegiatan (pemberda yaan) yang dilakukan. b. Melalui evaluasi, dapat kita lakukan perubahan"perubahan, modifikasi dansuper!ise terhadap kegiatan yang dilaksanakan ). c. Melalui evaluasi akan dapat dikembangkan tujuan-tujuan serta informasi yang bermanfaat bagi pelaporan kegiatan 2. Kegunaan analitis bagi pengembangan program
3
analisis
a. Untuk
mengembangkan
dan
dan perumusannya b. Untuk menguji asumsi-asumsi
mempertajam yang digunakan,
tujuan dan
program untuk lebih
menegaskannya lagi secara eksplisit c. Untuk membantu dalam mengkaji ulang proses kegiatan demi tercapainya tujuanakhir yang dikehendaki 3. Kegunaankebijakan a. Berlandaskanang hasil evaluasi daopat dirumuskan kembali, strategi pembangunan, pendekatan digunakan, serta asumsi-asumsi dan hipotesishipotesis yang akan diuji b. Untuk menggali dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang hubungan antar kegiatan pembangunan, yang sangat bermanfaat bagi peningkatan evektivitas dan efisiensi kegiatan dimasa"masa mendatang. D. Prinsip evaluasi aksi dna kualifikasi pemberdayaan masyarakat 1. Prinsip evaluasi aksi pemberdayaan masyarakat a. Kegiatan evaluasi harus merupakan bagian integral yang tak terpisahkan darikegiatan perencanaan program artinya tujuan evaluasi harus selaras dengan tujuanyang ingin dicapai yang telah dinyatakan dalam perencanaan programnya. b. Setiap evaluasi harus memenuhi persyaratan berikuta. Objektif Menggunakan pedoman tertentu yang telah dibakukan (standarized). Menggunakan metode pengumpulan data yang tepat dan teliti Menggunakan alat ukur yang tepat (valid, sahih) dan dapat dipercaya (teliti dan reliable) c. Setiap evaluasi harus menggunakan alat ukur yang berbeda untuk mengukur tujuan evaluasi yangberbeda pula d. Evaluasiharus dinyatakan dalam bentuk data kuantitatif dan uraian kualitatif 8) e. Evaluasi harus efektif dan efisien 2. Kualifikasi evaluasi & Aksi pemberdayaan Komunitas Untuk memperoleh hasil evaluasi yang baik, setiap evaluasi harus dilaksanakanagar memenuhipersyaratan berikut ini. a. b. c. d. e.
Memiliki tujuan jelas dan spesifik Menggunakan instrumen yang tepat dan teliti Memberikan gambaran jelas tentang perubahan perilaku penerima manfaat Evaluasiharus praktis Objektif
E. Pendekatan Sistem Evaluasi 4
1. Pendekatan Sistem dalam evaluasipemberdayaanMasyarakat Mengacu pada pengertian tentang pemberdayaan dan analisis tentang pendidikansebagai suatu sistem,kegiatan pemberdayaan dapat dipandang sebagai suatu sistem pendidikan, yang terdiri atas, a. Raw input atau bahan baku yang berupa penerima manfaat didik atau masyarakatyang menjadi penerima manfaat pemberdayaan. b. Instrumen input, atau perlengkapan yang berupa: fasilitator,
materi
pemberdayaan,metode pemberdayaan, dan keadaan kegiatan pemberdayaan. c. Environment input, atau lingkungan (sosial, ekonomi, budaya) asal masyarakatyang menjadi penerimamanfaat pemberdayaan d. Proses pemberdayaan itu sendiri e. Output atau hasil pemberdayaan yang berupa hasil langsung (perubahan perilaku)
dan
hasil akhir
(peningkatan
produkti!itas,
pendapatan,
dan kesejahteraan masyarakat penerima manfaat). Oleh karenanya diperlukan adanya evaluasi yang diarahkan untuk mengevaluasikeseluruhan unsur (sub sistem) dari sistem pemberdayaan itu Evaluasi kebijaksanaan (tujuan) program Eevaluasiproses (belajar mengajar) yang diprogramkan Evaluasi logistik yang diperlukan Evaluasisistem pengawasan 2. Pendekatan dalam Pelaksanaan Pemantauan Aksi pemberdayaan Masyarakat Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan untuk melaksanakan pemantauan,yaitu a. Penggunaan catatan-catatan atau rekaman data, yaitu kegiatan pemantauan yang dilakukan dengan membandingkan catatan jadwal kegiatan (termasuk targettargetnya), dengan informasi yang dapat dikumpulkan selama pelaksanaan program. b. Survei terhadap peserta program atau penerima manfaat dan pemangkukepenti ngan yang lain. c. Survei terhadap seluruh warga masyarakat, baik yang terlibat langsung maupuntidak langsung dalam program pemberdayaan. 3. Pendekatan dalam evaluasi dampak program & aksi pemberdayaan Masyarakat Pelaksanaan evaluasi terhadap dampak program bertujuan untuk menilai seberapa
jauh
tingkat
efekti!itas
program
dan
dampaknya
terhadap
masyarakat penerima manfaat, baik yang terlibat langsung dalam pelaksanaan 5
program maupun tidak. &da beberapa pendekatan dalam evaluasi dampak program aksi pemberdayaankomunitas, yaitu a. Pendekatan eksperimental, dengan merancang kegiatan evaluasi sebagai suaturiset eksperimental b. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan (Goal Orientation & Approach), dilakukan dalam evaluasi keberhasilan atau ketercapaian tujuan kegiatan, yangmemfokuskan kepada indikator"indikator ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan c. Pendekatan yang berfokus pada keputusan (The Decision Focused & Approach),
ditujukan
untuk
pengelola
program, bagi
pengambilan
keputusan"keputusan yangterkait dengan keberlanjutan program (perbaikan, pengembangan penghentian, danlain-lain d. Pendekatan yang berorientasi pada pemakai (The User Focused Approach), mengutamakan pada penilaian tentang seberapa jauh tingkat korbanan dan atau kemanfaatan program bagi penerima manfaat, baik dilihat yang terkait dengan proses,hasil, maupun dampak kegiatannya e. Pendekatan yang Responsi!e (The Responsivre Approach), sangat unik, karena evaluator harus mendengar informasi dari semua pemangku kepentingan untuk kemudian
melakukan
analisis
dan
sintesis
melalui
beragam
sudut
pandang yang dilatarbelakangi beragam kepentingan f. Pendekatan yang Bebas Tujuan (Goal Free Approach), pendekatan inimemberikan kebebasan untuk merumuskan tujuan dan metode evaluasinya. F. Model-Model Evaluasi Pemberdayanan Masyarakat Model adalah abstraksi suatu entitas
di
mana
abstraksi
adalah
penyederhanaan bentuk asli, dan entitas adalah suatu kenyataan atau keadaan keseluru han suatu benda, roses, ataupun kejadian 4alam hubungan ini terdapat beragam model, yaitu 1. Model fisik yaitu menggambarkan entitas dalam bentuk tiga dimensi 2. Model naratif yaitu menggambarkan entitas dalam bentuk lisan dan atau tulisan 3. Model grafik menggambarkan entitas dalam bentuk garis dan symbol 4. Model matematik yaitu menggambarkan entitas dengan menggunakan rumus"rum us persamaan tentang keterkaitan variabel 5. Model deskriptif, model ini menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan 6. Model prediktif, model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi 7. Model normatif, model ini menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil 6
8. Model ikonik, adalah model yang menirukan sistem aslinya, tetapi dalam suatuskala tertentu 9. Model analog, adalah suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkanya dengan benda atau sistem lain secara analog 10. Model simbolis, adalah suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbo-simbol biasanya dengan symbol-simbol matematis.
7
8
View more...
Comments