EVALUASI MODEL ROI.docx
March 12, 2018 | Author: Eli Meivawati | Category: N/A
Short Description
Download EVALUASI MODEL ROI.docx...
Description
EVALUASI MODEL ROI
A. Model Evaluasi Phillips’ ROI 1. Pengertian Evaluasi Phillips’ ROI Model Terdapat beberapa model evaluasi pelatihan, selain model empat level evaluasi dari Kirkpatrick, Jack J. Philips melengkapi menjadi pengukuran level 5 yaitu melakukan evaluasi diklat dari sisi tingkat pengembalian diklat (return on Investment/ROI) atau biasa juga dikenal dengan istilah Return on Training Investment/ROI yaitu mengukur manfaat diklat dibandingkan dengan biayanya. Phillips’ five-level ROI model (1997) memperpanjang Kirkpatrick’s framework dalam membuat proses evaluasi lebih spesifik. Berikut merupakan langkah-langkah dalam Phillips’ five-level ROI model. No
Level
Deskripsi
1
Reaction &
Mengukur atau mengetahui tingkat kepuasan dan reaksi
Planned Action partisipan dalam suatu program, antara lain berkenaan dengan: penyelenggaraan pelatihan, proses pelatihan, materi pelatihan, dan membuat rencana outline yang spesifik untuk implementasi. 2
Learning
Tapahan di mana peserta diuji sevcara tertulis untu mengetahui sejauh mana materi pelatihan telah diterima peserta. Dengan kata lain, evaluasi terhadap hasil pelatihan yang diantaranya pengetahuan, perubahan sikap dan psikomotorik peserta pelatihan. Pengukuran dpaat dilakukan selama atau setelah pelatihan.
3
Application
Menggambarkan
perilaku
peserta
pelatihan
setelah
and
mengikuti program pelatihan yang ditunjukkan pada tempat
Implementation kerja mereka bertugas. Mengukur perubahan kebiasaan (behavior)
dalam proses pelatihan dan progres dengan aplikasi tertentu, mengukur perubahan dalam kebiasaan dalam pekerjaan dan aplikasi yang spesifik dari materi pelatihan.
4
Business
Mengukur dampak perubahan kinerja peserta pelatihan yang
impact (result)
ditunjukkan pada lembaga tempat kerja baik peningkatan produktivitas, prestasi, dan sebagainya.
5
ROI (Return on Membandingkan manfaat program moneter terhadap Investment)
pembiayaan program. ROI adalah suatu ukuran dalam bentuk keuntungan moneter yang diperoleh suatu organisasi setelah jangka waktu tertentu sebagai timbal balik terhadap investasi
suatu
program
pelatiham.
ROI
dihitung
berdasarkan estimasi atau data terhadap biaya maupun keuntungan yang berhubungan dengan program pelatihan. Tujuan atau manfaat Evaluasi ROI yaitu unit bisnis dapat secara efektif mengalokasikan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kinerja dan mendorong keberhasilan suatu organisasi. Dalam dunia pendidikan perhitungan ROI dapat dibandingkan dengan mengkonversi data kinerja peserta pelatihan dengan mengasumsikan bahwa peningkatan kinerja merupakan aset yang tidak terhitung kepada nilai moneter. Empat langka mengukur ROI pelatihan yaitu: (1) mengisolasi pengaruh pelatihan ke dalam bentuk moneter, (2) mengkonversi pengaruh-pengaruh pelatihan ke dalam bentuk moneter, (3) menghitung biaya pelatihan, dan (4) membandingkan pelatihan dengan nilai tambah moneter yang diperoleh sebagai hasil pelatihan.
2. Metodologi Phillips ROI Metodologi Model Phillips ROI menyediakan langkah demi langkah proses unruk pengumpulan data, merangkum dan memroses data, mengisolasi efek dari program, mengkonvert data untuk nilai moneter, menangkap ROI yang sebenarnya.
3. Langkah-langkah Evaluasi ROI Phillips dengan model ROI nya, memperkenalkan tahapan evaluasi program diklat terdiri dari 4(empat) tahapan utama dengan 10 kegiatan seperti pada gambar berikut: Capture program Cost
Evaluating planning Develop HR Program Objective
Develop Evaluatio n plan
Data collection Collect data during program
Collect data after impleme
Data analysis Isolate effect of program
Convert data to monetery
values
1. Reaction 3. Aplication 2. Learning 4. Business Impact
Calculate the return on
investme nt
Reporting Generate impact study
5. ROI
Indentify Tangible Measures
6. Intangible Benefits Gambar 2. ROI Process Model
Tahapan perencanaan evaluasi terdiri dari dua kegiatan pokok yaitu mengembangkan tujuan evaluasi, dan mengembangkan rencana evaluasi. Tahapan kedua adalah pengumpulan data, yang terdiri dari dua kegiatan pokok, yang pertama adalah
pengumpulan data selama program pelatihan berlangsung – umumnya evaluasi level 1 dan level 2 – dan yang kedua adalah pengumpulan data setelah selesai program pelatihan – umumnya evaluasi level 3 dan level 4. Tahapan yang ketiga adalah melakukan analisis data yang terdiri dari 5 kegiatan pokok. Mengisolasi pengaruh pelatihan, mengkonversi data kedalam nilai uang, dapatkan biaya program pelatihan, hitung ROI, dan identifikasi manfaat lain (intangible benefits). Tahapan yang terakhir adalah melaporkan hasil evaluasi.
Phillips’ Model fukus pada pengumpulan data, mengisolasi dampak dari pelatihan lawan dampak dari faktor lain, dan menghitung manfaat hal-hal yang tidak nampak lebih lanjut. Phillips’ model menyatakan bahwa setelah menentukan dampak program pembelajaran pada 4 level Kirkpatrick, kamu dapat menerjemahkan dampak tersebut dalam istilah moneter dan membandingkan hal tersebut pada pengeluaran total dari program untuk menghitung ROI. Pengeluaran ini termasuk pengembangan dan pengiriman program dan pengeluaran waktu tenaga kerja siswa menyelesaikan pelatihan.
ROI =
𝒃𝒆𝒏𝒆𝒇𝒊𝒕 𝒐𝒇 𝒕𝒓𝒂𝒏𝒊𝒏𝒈− 𝒄𝒐𝒔𝒕 𝒐𝒇 𝒕𝒓𝒂𝒏𝒊𝒏𝒈 𝒄𝒐𝒔𝒕 𝒐𝒇 𝒕𝒓𝒂𝒏𝒊𝒏𝒈
× 100
Contoh: Dengan asumsi sumber yang tidak perlu untuk melakukan pembaharuan selama 2 tahum, kamu mengobservasi (atau memprediksi) 10% meningkat dalam tahun demi tahun penjualan. Bahwa, 10% meningkat dalam penjualan selama dua tahun selanjutnya untuk diperkirakan membawa $50.000 keuntungan tambahan. Maka, manfaat dari pelatihan $50.000 – tetapi hal tersebut sebelum kita memfaktorkan seperti berikut: Pengembangan sumber: kamu mengeluarkan $10.000 setelah membayar vendor pesta untuk mengembangkan sumber biaya untuk mendukung sumber. Waktu penyelesaian biaya: jika 100 orang sales – yang mana gaji individu per jam mencapai $40 mengambil waktu yang lama satu kali selama setahun, maka total biaya bagi
orang-orang penjualan untuk menyelesaikan pembinaan $8.000 (contoh 100 orang x $40 x 2 tahun). Biaya pelaksanaan: biaya pelaksanaan lainnya – seperti menanggapi bantuan tugas pencarian tentang sumber - $2.000. Dengan total biaya tambahan pelatihan sampai $20.000, ROI (atau perkiraan ROI) dihitung sebagai 150% - yang mana lebih dua kali lipat dari yang diinvestasikan.
ROI =
$50.000−$20.000 $20.000
× 100% =
$30.000 $20.000
× 100% = 150%
Mengkonversi Pengaruh-pengaruh Pelatihan ke dalam Nilai Moneter & Tahapannya Pengaruh atau nilai tambah yang diperoleh sebagai hasil dari program pelatihan harus selalu diidentifikasi, dipilah dan dikonversikan ke dalam bentuk moneter. Perubahan terhadap kinerja sebaiknya dinilai dengan melibatkan berbagai pihak seperti supervisor, direktur, manajer, dan pihak lain dalam organisasi. Pengaruh dapat bersifat terlihat (tangible) atau tak terlihat (intangible) dan biasanya disebut hard data dan soft data. Hard data bersifat kuantitatif, statistikal, berorientasi angka dan dengan mudah dapat dikonversikan ke dalam bentuk moneter. Soft data lebih bersifat kualitatif dan lebih sulit diukur dan dikonversikan ke dalam bentuk uang. Contoh soft data dapat berupa peningkatan kepuasan kerja, peningkatan komitmen organisasi, peningkatan komputer antar karyawan berbeda lini, dan sebagainya. Phillips mengemukakan 4 (empat) langkah konversi data kinerja dinilai penting sebagai data moneter, sebagai berikut: a. Menentukan ukuran kinerja yang dipengaruhi oleh program training. b. Menentukan nilai dari setiap unit ukuran tersebut = (V). c. Menentukan peningkatan/perubahan kinerja yang terjadi = (ΔP). d. Langkah 4: Menghitung nilai peningkatan kerja = (V x ΔP).
View more...
Comments