Etiologi Pes

April 4, 2018 | Author: arifm476 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

semoga pintar...

Description

A.

Pendahuluan Plague distribusinya seluruh dunia, dengan sebagian besar kasus manusia

dilaporkan dari negara-negara berkembang. Penyakit ini adalah, akut menular, penyakit demam tertular kepada manusia oleh infeksi gigitan kutu tikus. Plague adalah penyakit zoonosis yang menyerang, terutama tikus, manusia yang adalah penghuni insidentil. B.

Etiologi Pes (plague) adalah penyakit yang disebabkan oleh enterobakter yersina pestis

(dinamai dari bakteriolog Perancis A.J.E. Yersin). Penyakit pes dibawa oleh hewan pengerat (terutamatikus). Wabah penyakit ini banyak terjadi dalam sejarah, dan telah menimbulkan korban jiwa yang besar. Selama abad ke-14, pedagang dari kota-kota pelabuhan Laut Tengah dan Laut Hitam mengadakan perjalanan ke Cina, dan sepulangnya, membawa kembali sutera serta kulit binatang yang berharga. Ketika kembali dari perjalanan seperti ini pada tahun 1343, sekelompok pedagang dari Genoa menurut laporang lari ketakutan karena adanya pasukan orang Tartar, dan berlindung di balik tembok kota perdagangan Caffa di Semenanjung Krim. Orang Tartar segera mengepung kota tersebut. Selama tiga tahun tak ada pihak yang mendapatkan kemajuan, sampai pada suatu hari orang Tartar berhenti melemparkan batu ke dalam kota Caffa dan mulai melemparkan mayat-mayat tentara mereka sendiri yang meninggal karena pes. Sejak dahulu kala sampai kini, infeksi mikroba merupakan ancaman utama terhadap kesehatan manusia beradab. Penyakit pes – lebih daripada “pes-pes” di kemudian hari seperti misalnya kolera, cacar, demam kuning dan influenza-tetap merupakan contoh utama mengenai siatu penyakit infeksi yang datang dari luar negeri dan menyerang orang Filistin melalui pelabuhan laut mereka. Wabah raya penyakit pes yang pertama, yakni pes Justinius pada Abad ke-6, berkecamuk waktu perdagangan internasional meningkat.

Plague, disebut juga penyakit pes, adalah infeksi yang disebabkan bakteri Yersinia pestis (Y. pestis) dan ditularkan oleh kutu tikus (flea), Xenopsylla cheopis. Yesinia pestis penyebab pes berbentuk batang pendek, gemuk dengan ujung membulat dengan badan mencembung, berukuran 1,5 µ × 5,7 µ dan bersifat Gram positif. Kuman ini serirtutung menunjukkan pleomorfisme. Pada pewarnaan tampak bipolar, mirip peniti tertutup. Kuman tidak bergerak, tidak membentuk dari spora dan diselubu Selain jenis kutu tersebut, penyakit ini juga ditularkan oleh kutu jenis lain. Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara kutu carrier plague adalah Xenophylla astia. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus, gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh binatang yang terinfeksi. Kutu yang terinfeksi dapat membawa bakteri ini sampai berbulan2 lamanya. Selain itu pada kasus pneumonic plague, penularan terjadi dari dari percikan air liur penderita yang terbawa oleh udara. Kutu menyebarkan penyakit ketika mengisap darah tikus atau manusia. Tetapi bakteri wabah pes belum terbasmi tuntas. Di Bolivia dan Brazil, misalnya, terdapat lebih dari 100 laporan kasus pes per sejuta penduduk. Wabah pes dikenal dengan black death karena menyebabkan tiga jenis wabah, yaitu bubonik, pneumonik dan septikemik. Ketiganya menyerang system limfe tubuh, menyebabkan pembesaran kelenjar, panas tinggi, sakit kepala, muntah dan nyeri pada persendian. Wabah pneumonik juga menyebabkan batuk lendir berdarah, wabah septikemik menyebabkan warna kulit berubah menjadi merah lembayung. Dalam semua kasus, kematian datang dengan cepat dan tingkat kematian bervariasi dari 30-75% bagi bubonik, 90-95% bagi pneumonik dan 100% bagi septikemik. Akan tetapi, dengan pengobatan yang tepat, penyakit pes dapat disembuhkan, karena berhasil diobati dengan sukses menggunakan antibiotika. Ada 3 jenis penyakit plague yaitu: 1.

Bubonic plague : Masa inkubasi 2-7 hari. Gejalanya kelenjar getah bening yang

dekat dengan tempat gigitan binatang/kutu yang terinfeksi akan membengkak berisi cairan (disebut Bubo). Terasa sakit apabila ditekan. Pembengkakan akan terjadi. Gejalanya mirip flu, demam, pusing, menggigil, lemah, benjolan lunak berisi cairan

di di tonsil/adenoid (amandel), limpa dan thymus. Bubonic plague jarang menular pada orang lain. 2.

Septicemic plague : Gejalanya demam, menggigil, pusing, lemah, sakit pada

perut, shock, pendarahan di bawah kulit atau organ2 tubuh lainnya, pembekuan darah pada saluran darah, tekanan darah rendah, mual, muntah, organ tubuh tidak bekerja dg baik. Tidak terdapat benjolan pada penderita. Septicemic plague jarang menular pada orang lain. Septicemic plague dapat juga disebabkan Bubonic plague dan Pneumonic plague yang tidak diobati dengan benar. 3.

Pneumonic plague : Masa inkubasi 1-3 hari. Gejalanya pneumonia (radang

paru2), napas pendek, sesak napas, batuk, sakit pada dada. Ini adalah penyakit plague yang paling berbahaya dibandingkan jenis lainnya. Pneumonic plague menular lewat udara, bisa juga merupakan infeksi sekunder akibat Bubonic plague dan Septicemic plague yang tidak diobati dengan benar. Yersinia pestis adalah, nonmotile pleomorphic, coccobacillus gram-negatif yang nonsporulating. Bakteri yang mempunyai endotoksin lipopolisakarida, koagulase, dan fibrinolisin, yang merupakan faktor utama dalam patogenesis plague.

Jurnal Masyarakathttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas

Kesehatan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF