ETIKA , ISAs, DAN PENGENDALIAN MUTU
February 25, 2019 | Author: tikaa | Category: N/A
Short Description
ETIKA , ISAs, DAN PENGENDALIAN MUTU tuanakota...
Description
ETIKA , ISAs, DAN PENGENDALIAN MUTU Tinjauan Umum Pemberian audit dan jasa terkain lain yang bermutu sangatlah penting karena dapat melindungi kepentingan publik, memberikan kepuasan kepada klien, menikmati fee menikmati fee yang layak, memastikan kepatuhan terhadap standar profesi, dan mengembangkan serta mempertahankan reputasi profesional. Oleh karena itu harus diadakan pengembangan sistem kendali mutu dalam Kanntor Akuntan Publik (KAP). QC System (Sistem Kendali Mutu)
QC system terdiri lima unsur pengendalian internal yaitu control environment, risk assessment, information system, control activities dan monitoring. Kelima unsur tersebut merupakan bahan evaluasi auditor untuk memahami atas entitas yang diauditnya. Dalam KAP kelima unsur tesebut juga diterapkan untuk QC system dan hal-hal lain diluar QC system. s ystem. LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Peran kepemimpinan dan akuntabilitas KAP merupakan pengendalian yang harus dimonitor, karena QC pegawai yang buruk akan berdampak pada kesan pegawai yang tidak professional, mendorong pemberi layanan yang buruk, sanksi regulator dan kehilangan reputasi. Tanda-tanda ancaman bagi KAP yaitu pegawai memiliki sikap acuh tak acuh, mengabaikan pelatihan dan pengembangan SDM, serta kurangnya kedisiplinan. Dari tanda-tanda ancaman tersebut KAP mempraktikkan control environment yang sehat seperti penerapan tujuan, prioritas dan nilai-nilai KAP, komunikasi kepada staf secara teratur, mutakhirkan kebijakan dan prosedur QC, memberi tanggungjawab kepada staf, meningkatkan kompetensi staf dan memberikan reward, serta selalu memperbaiki atas kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam control environment. Penilaian Resiko KAP
Pengelolaan resiko di KAP membantu KAP mengantisipasi peristiwa negatif, mengembangkan kerangka pembuatan keputusan yang efektif dan mendayagunakan sumber daya KAP. KAP sering mempraktikan manajemen resiko yang informal dam tidak didokumentasikan. Para partner secara sendiri-sendiri mengidentifikasi resiko dan menanggapinya melalui
keterlibatan langsung partner tersebut dengan klien-kliennya. Proses manajemen resiko yang sederhana dapat digunakan oleh KAP, proses ini terdiri dari serangkaian kegiatan yang diringkas sebagai berikut ; tetapkan bagi KAP, toleransi terhadap resiko, identifikasi kesalahan apa yang bisa terjadi, prioritaskan resiko, tanggapan apa yang diperlukan, tetapkan tanggung jawab dan pantau kemajuan. Sistem Informasi
Sistem informasi harus dirancang untuk menangani resiko yang diidentifikasikan dan dinilai sebagai bagian dari proses penilaian resiko KAP. Aspek-aspek QC yang perlu didokumentasikan adalah : 1. Resiko yang dihadapi KAP dan komitmen terhadap mutu a. Penilaian atas menerima/melanjutkan hubungan dengan klien b. Komunikasi KAP secara menyeluruh mengenai mutu, dan lain-lain 2. Etika dan independensi a. Rinci investasi yang dilarang b. Rincian masalah etika, dan lain-lain 3. Personalia a. Pembukuan kesempatan kerja b. Bukti pelaksanaan pengecekan referensi untuk pegawai baru, dan lain-lain 4. Pengelolaan penugasan a. Tanggal pertemuan tim mengenai perencanaaan audit b. Bagaimana komentar pemantau ditanggapi, dan lain-lain
KEGIATAN PENGENDALIAN Kegiatan pengendalian dirancang untuk memastikan terjadinya kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkanoleh KAP.Salah satu cara untuk merancang, mengimplementasikan dan memantau pengendalian mutu adalah dengan proses PDCA ( Plan-Do-Check-Act). 1. Plan (rencanakan) :Tetapkantujuandan proses QC yang diperlukan agar KAP
dapat memberikan output yangdiharapkan. 2. Do (lakukan) : Implementasi proses baru, sedapat mungkin dalam skala kecil. 3. Check (periksa) :Ukur proses baru. Bandingkanhasilnyadengan yang diharapkan untuk memastikan ada tidaknya perbedaan.
4. Act (bertindak) : Analisis perbedaan dan jelaskan perbedaannya . Kegiatan pengendalian dapat dipertimbangkan untuk kebijakan arus kerja, semua kebijakan dan prosedur operasional, kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan urusan personalia. Kegiatan pengendalian pada jenjang KAP : 1. NIlai dan sasaran KAP : pembagian tugas dan wewenang di antara para partner
sehubungan
dengan
pengendalian
mutu,
mendokumentasikan
sistem
pengendalian mutu dan penyempurnaannya secara berkelanjutan. 2. Sikapdanperilaku : kepemimpinan , etika dan indepedensi, kearifan professional,
skeptisisme, supervise dan reviu Pada dasarnya kegiatan pengendalian di tingkat penugasan ialah ISAs khususnya yang berkenaan dengan menerima atau melanjutkan penugasan, membagi tugas dan tanggung jawab staf, dokumentasi, menerbitkan laporan, konsultasi dan menggunakan tenaga ahli.
Pemantauan Hal yang penting dalam sistem pengendalian adalah pemantauan atau monitoring mengenai berfungsinya sistem itu secara efektif. Proses pemantauan KAP terdiri atas dua bagian sebagai berikut :1. Pemantauan
berjalan (ongoing monitoring) , dilakukan untuk memastikan kebijakan dan prosedur KAP adalah relevan,cukup,dan berfungsi efektif 2. I npeksi file yang rampung berdasarkan siklus, Cyclical inspection membantu mengidentifikasikan kelemahan dan kebutuhan pelatihan dan memungkinkan KAP merubah/memperbaiki tepat pada waktu nyata
Siapa yang Diangkat sebagai Pemantau ? Pemantau kebijakan tingkat KAPs
Pemantau keatuhan terhadap kebijakan KAP adalah bukan orang yang bertanggung jawab mengelola atau mengembangkan QC di KAP. Seseorang diluar KAP dengan kompetensi dan kemampuan bertindak sebagai partner penugasan untuk meningkatkan inddependensi dan obyektivitas KAP.
Pemantau/inspektur file
Orang yang ditunjuk untuk menginspeksi file haruslah orang yang tepat dan qualified, dan tidak terlibat dalam pelaksanaan penugasan tersebut atau dalam pelaksanaan QC atas penugasan tersebut. Kepatuhan terhadap ISas yang Relevan
Kutipan ISA 200 dan 230 mengenai kepatuhan terhadap ISas :
ISA 200.18
Auditor wajib mematuhi ISas yang relevan dengan audit
ISA 200.22
Auditor wajib mematuhi ketentuan ISA kecuali jika ISA tidak
relevan
ISA 200.23
Auditor dapat berpendapat perlunya menyimpang dari ketentuan
yang relevan dalam ISA dan wajib melaksanakan prosedur audit alternate untuk mencapai tujuan ketentuan tersebut.
ISA 230.12
Auditor wajib mendokumentasikan bagaimana prosedur audit
alternative yang dilaksanaka. Penerapan ISas :
Status
ISas memberikan standar bagi pekerjaan auditor dalam memenuhi tujuan
auditor.
Relevan
Penyimpangan terhadap ketentuan ISas yang relevan perlu
didokumentasikan.
Undang-undang setempat
auditor harus mematuhi kewajiban hokum yang
dikeluarkan regulator.
Lain-lain
Lingkup, tanggal berlaku, dan pembatasan yang spesifik dalam penerapan
ISA yang spesifik.
View more...
Comments