Etik Dan Disiplin

July 9, 2019 | Author: Winda Karunia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

etik...

Description

KONSEP PENJAMINAN DAN MEEODE AUDIE EEIK-DISIPLIN PROFESI DALAM KOMIEE KEPERAWAEAN

Penyusun Ns. Candra Dewi Rahayu S. !e"

Edi#$r Ns. Kusnadi Jaya S. Ke"

PRO%RAM SEUDI MA%ISEER KEPERAWAEAN KEPERAWAEAN FAKULEAS KEDOKEERAN UNI&ERSIEAS DIPONE%ORO SEMARAN% '()*

A. KAEA PEN%ANEAR  Mahasiswa

Magister

Keperawatan,

Konsentrasi

Manajemen

Keperawatan,

Bermaksud mengadakan Seminar Ilmiah dan Pelatihan Pengembangan Komite Keperawatan di Rumah Sakit dengan tema

+Pen,ean,an

Pr$/esi$na0ise

1er!e0an2u#an Me0a0ui Pen2ainan Mu#u dan E#i!-Disi"0in Pr$/esi da0a Pra!#e!  Ke"erawa#an3 . Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan

Sumber a!a Manusia "SM# terutama dalam men!iapkan pembentukan dan  peningkatan komite keperawatan rumah sakit. $ntuk memperlan%ar kegiatan pelatihan tersebut, maka disusunlah buku pedoman &Pen2a,aan dan Audi# E#i!-Disi"0in Pr$/esi Da0a K$i#e Ke"erawa#an3 . 'arapan kami, dengan tersedian!a buku ini, mutu pen!elenggaraan pen!elenggaraan pelatihan dapat ditingkatkan. ditingkatkan. emikian dan selamat mengikuti pelatihan

Semarang, September ()*+

Pen!ususn

1 | M O D U L E T

U

K L D

U

S

B. DAFEAR ISI A.

Kata Pengantar Pengantar    * *

B.

a-tar a-tar Isi Isi                 ( (

.

a-tar a-tar /ambar /ambar       0 0

.

Pendahuluan Pendahulu an         + *. Tujuan Tujuan Instridk Instridksion sional al $mum $mum1 1 (. 2ntr! Beha3ior Beha3ior       1 1 0. Pentingn Pentingn!a !a Pempelajar Pempelajarii Modul Modul   4 4

2

Sajian Sajian Materi Materi   5 5 *. $raian Materi         5 a. Konsep Konsep Penja Penjagaan gaan 2tik an isiplin isiplin   5 5 *# 2tika Pro-esi Keperawatan       *) (# isipl isiplin in Pro-esi Keperawa Keperawatan tan             *+  b. Metoda Audit 2tik dan isiplin *# Metoda Metoda 6PP2 6PP2  *1 *1 (# Metoda Metoda 7PP2 7PP2    (( (( (. ontoh dan Ilustras Ilustrasii                (+ 0. 8atihan        0)

6

Rang Rangku kuma man n                                     

0

/

/losarium

0

'

a-tar Pustaka

0

C. DAFE DAFEAR AR %AM1 %AM1AR  AR  %aar ) -ormat 6PP2 (Focused Professional Practice Evaluation) ----------

*:

23alua uast stin in Repo Report rt                             %aar ' 23al

*4

%aar 4 /ambar estimasi time line depertemen re3iew dalam minggu -----

*5

%aar 5 epartemen re3iew ------------------------------------------------------

(*

. PENDA6ULUAN Rumah

Sakit

sebagai

institusi

pela!anan

kesehatan

mempun!ai

-ungsi

 pen!elenggaraan pela!anan kesehatan, pendidikan dan pelatihan sumber da!a manusia, serta pen!elenggaraan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi bidang kesehatan. $ndang$ndang ;omor ++ tahun ())5 tentang Rumah Sakit dalam pasal *0 a!at "0# mengamanatkan bahwa &Setiap tenaga kesehatan !ang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai dengan standar pro-esi, standar pela!anan Rumah Sakit, standar   prosedur operasional !ang berlaku, etika

pro-esi, menghormati hak pasien dan

mengutamakan keselamatan pasien a# jenis pela!anan keperawatan !ang diberikan? b# sumber da!a manusia tenaga keperawatan sebagai pemberi pela!anan? dan %# manajemen tata kelola  pemberian pela!anan. Mengingat besarn!a populasi tenaga keperawatan di Rumah Sakit maka dibutuhkan tenaga keperawatan !ang kompeten, mampu berpikir kritis, selalu  berkembang serta memiliki etika pro-esi sehingga pela!anan keperawatan dapat diberikan dengan baik, berkualitas dan aman bagi pasien dan keluargan!a, sebagaimana diamanatkan $ndang$ndang ;omor 04 tahun ()*+ tentang Keperawatan pasal (4  bahwa praktik keperawatan harus didasarkan pada kode etik, standar pela!anan, standar   pro-esi, dan standar prosedur operasional.

Agar pro-esionalisme tenaga keperawatan dapat tumbuh dan terus berkembang maka dibutuhkan suatu mekanisme dan sistem pengorganisasian !ang teren%ana dan terarah !ang diatur oleh wadah kepro-esian !ang sarat dengan aturan dan tata norma  pro-esi sehingga dapat menjamin bahwa sistem pemberian pela!anan dan asuhan !ang diterima oleh pasien, memang diberikan oleh tenaga keperawatan dari berbagai jenjang kemampuan atau kompetensi dengan benar " scientific# dan baik "ethical # serta dituntun oleh etika pro-esi. @adah pengorganisasian hal tersebut dikenal dengan Komite Keperawatan. Komite Keperawatan

sendiri

sebenarn!a

telah dikenal sejak lama berkat

Keputusan Menteri alam ;egeri nomor * tahun ())( tentang Pedoman Susunan 7rganisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit aerah. Tetapi pelaksanaann!a masih belum memberikan kontribusi maksimal terhadap pengembangan pro-esionalisme keperawatan dan tata kelola klinis !ang bermutu, sehingga akhirn!a diatur kembali melalui Peraturan Menteri Kesehatan nomor +5 tahun ()*0 tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit. Meskipun Permenkes ini lahir lebih dulu dari $ndang$ndang Keperawatan, dan bukan merupakan peraturan turunan dari $ndang$ndang tersebut, namun kaidahkaidahn!a sejalan dengan gagasan pengembangan pro-esionalisme !ang diinginkan oleh $ndang $ndang Keperawatan. Bahkan hasil kerja Komite Keperawatan !ang baik juga menjadi salah satu da!a ungkit Akreditasi Rumah Sakit Instrumen KARS 3ersi ()*( edisi *.

*. Tujuan Instruksional $mum Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta mengenai penjagaan etik  dan disiplin perawat dalam konteks pengembangan kepro-esian berkelanjutan dalam wadah Komite Keperawatan. (.  Entry Behavior  i Indonesia melalui perjuangan !ang %ukup panjang, maka pada tahun *5:1 telah disepakati dan diterima kode etik perawat Indonesia !ang merupakan salah satu langkah maju demi pertumbuhan keperawatan pro-esional. Tujuan keperawatn adalah memberikan asuhan keperawatn baik se%ara indi3idu maupun berkelompok !ang titik  sentraln!a adalah manusia dengan memperhatikan harkat, martabat dan penghargaan terhadap keluhuran insani. Sebagai seorang pro-esional, perawat menerima tanggung jawab dan mengemban tanggung jawab untuk memnbuat keputusan dan mengambil langkah langkah tentang asuhan keperawat !ang diberikan. Perawat juga bekerja di berbagai tatanan dan mengemban berbagai peran !ang membutuhkan interaksi bukan saja dengan klien=pasien, keluarga dan mas!arakat tetapi juga dengan tim kesehatan lain. alam melaksanakan tugasn!a perawat akan sering mengalami kon-lik, baik  dengan klien=pasien beserta keluargan!a maupun dengan tim kesehatan lain. isamping itu perawat harus mempertahankan dan meningkatkan kompetensin!a dalam praktek sesuai dengan perkembangan IPT2K keperawatan dan kesehatan, terutama !ang berkaitan dengan perpanjangan hidup !ang sering menimbulkan dilema etik. 2tik keperawatan berkaitan dengan hak, tanggung jawab dan kewajiban dari tenaga keperawatan pro-esional dan institusi pela!anan dimana klien=pasien dirawat. Pern!ataan kode etik perawat dibuat untuk membantu dalam pembuatan standar dan merupakan pedoman dalam pelaksanaan tugas, kewajiban dan tanggung

 jawab perawat pro-esional. Kode etik merupakan %iri mutlak dari suatu pro-esi !ang memberi makna bagi pengaturan pro-esi itu sendiri meliputi bentuk pertanggung  jawaban dan keper%a!aan !ang dilakukan oleh mas!arakat. Saat seseorang mulai memasuki pro-esi keperawatan, maka ia s%eara langsung akan menerima tanggung jawab, keper%a!aan dan kewajiban !ang melekat pada kode etik itu sendiri. Telaah tentang maslaah etik dan isu=kon-lik !ang mungkin timbul dalam praktek keperawatan dapat dipakai sebagai landasan kerja bagi perawat dalam  pendekatan !ang sistematik terhadap perilaku etis. 'al ini juga akan memberikan  peningkatan kesadaran tentang bergam masalah etik dan pengambilan keputusan dalam asuhan keperawatan. Perawat dapat menjaga perspekti- etis dengan jalan men!adari bahwa semua keputusan !ang diambil dalam praktek mempun!ai dimensi etis. 'al ini disebabkan karena perawat bekerja dengan berbagai urusan manusia !ang berbeda dan membuat  pertimbanganpertimbangan tentang

apa !ang perlu dilakukan

untuk mereka.

Regulasi menjadi penting karena regulasi merupakan kebijakan=ketentuan !ang menagtur pro-esi keperawatan dalam melaksanakan tugas spro-esin!a dan tekait kewajiban dan hak. Pada saat ini regulasi dilakukan dengan menga%u pad keputusan Menteri Kesehatan no. *(05 tahun ())* tentang registrasi dan praktek keperawatan !ang dibuat oleh konsil keperawatan serta per,enkes no. +5 tahun ()*0

tentang

komite keperawatan engan adan!a registrasi, lisensi dan serti-ikasi, serta  penjaminan etik dan disiplin maka mutu pela!anan dan tingkat kepuasan klien meningkat dan malpraktek dapat di%egah. Modul etik dan disiplin ini disusun dengan maksud dan tujuan untuk memberikan landasan tentang mengapa perawat harus mempelajari dan mengha!ati tentang etika pro-esi keperawatan.

0. Pentingn!a Mempelajari Modul Setelah mempelajari modul ini perawat sebagai bagian dari ti m sub komite etik dan disiplin mampu untuk> a. Men!usun Standar 2tik Pro-esi, hak dan kewajiban perawat= bidan, hak dan kewajiban pasien, peraturan rawat inap dan mensosialisakann!a.  b. Men!usun prosedur penanganan etik= disiplin pro-esi dan sanksin!a. %. Menge3aluasi penerapan kode etik pro-esi keperawatan dan kebidanan. d. Membantu ketua komite dalam memberikan rekomendasi= masukan kepada departemen

keperawatan

terhadap

tenaga

keperawatan

!ang

melakukan

 pelanggaran etik= disiplin pro-esi. e. Melakukan sosialisasi dan promosi tentang disiplin pro-esi kepada seluruh tenaga keperawatan. -. Melakukan pembinaan terhadap tenaga keperawatan !ang melanggar etik= disiplin pro-esi. g. Bekerjasama dengan panitia K0RS dalam memantau ketertiban dan kepatuhan  peraturan rumah sakit serta rawat inap.

2. SAJIAN MAEERI *. Uraian Ma#eri Komite keperawatan merupakan gabungan dari karakteristik terbaik beberapa indi3idu untuk menghasilkan hasil !ang e-ekti-, ber-ungsi mengumpulkan dan memberikan in-ormasi, memberikan masukan atau nasehat, membuat keputusan,  bernegosiasi, mengkoordinasi dan berpikir kreati- untuk men!elesaikan masalah operasional dan maningkatkan mutu pela!anan. Komite keperawatan juga merupakan sebuah wadah non struktural rumah sakit !ang mempun!ai -ungsi utama mempertahankan dan meningkatkan pro-esionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu atau pro-esi dan memelihara etika dan disiplin pro-esi serta emiliki otonomi untuk mengatur diri sendiri dalam upa!a meningkatkan kerja pro-esionaln!a "'amid A. ())), Swansburg dalam 2rnawati. ()*), Permenkes ;o +5 tahun ()*0#. ijelaskan dalam Permenkes ;o. +5 tahun ()*0 tentang Komite Keperawatan Rumah sakit dalam pasal ( !ang menegaskan bahwa pen!elenggaraan komite keperawatan

dibentuk

untuk

dapat

meningkatkan

pro-esionalisme

tenaga

keperawatan serta mengatur tata kelola klinis !ang baik agar mutu pela!anan keperawatan !ang berorientasi pada keselamatan pasien di Rumah Sakit lebih terjamin dan terlindungi. alam pasal ** a!at *"%# menjelaskan salah satu tugas Komite Keperawatan perlu dilengkapi dengan sub Komite 2tik dan isiplin, !ang meiliki tugas utama dalam pembinaan etik dan disiplin tenaga keperawatan. a. K$nse" Pen2a,aan E#i! dan Disi"0in Pr$/esi  ;ilai etik sangat diperlukan bagi tenaga keperawatan sebagai landasan dalam memberikan pela!anan !anng manusiawi berpusat pada pasien. Prinsip &%aring< merupakan inti pela!anan !ang diberikan oleh tenaga keperawatan.

Pelanggaran terhadap standar pela!anan, disiplin pro-esi keperawatan dan kebidanan hampir selalu dimulai dari pelanggaran nilai moraletik !ang akhirn!a akan merugikan pasien dan mas!arakat. Beberapa -aktor !ang mempengaruhi timbuln!a masalah etik antara lain tinggin!a beban kerja tenaga keperawatan, ketidakjelasan Kewenangan Klinis, menghadapai keadaan pasien gawatkritis dengan kompetensi !ang rendah serta  pela!anan !ang sudah berorientasi pada bisnis. Kemampuan praktek !ang etis han!a merupakan kemampuan !ang dipelajari pada saat masa pendidikan, belum merupakan hal !ang penting dipelajari dan diimplementasikan dalam praktek. Berdasarkan hal tersebut,  penegakan disiplin pro-esi dan pembinaan etika pro-esi perlu dilakukan se%ara teren%ana, terarah dan dengan semangat !ang tinggi sehingga

pela!anan

keperawatan dan kebidanan !ang diberikan benarbenar menjamin pasien akan aman dan memberikan kepuasan. *# E#i!a Pr$/esi Ke"erawa#an 2tik berasal dari kata ði%s< !ang berarti prinsip moral atau aturan  beperilaku, aturan tersebut dihimpun dalam suatu pedoman !ang disebut kode etik. Sedangkan pengertian etika se%ara umum Menurut Bertens K "()))# dalam Sumijatun ()** a# ;ilainilai dan normanorma moral !ang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakun!a.  b# Kumpulan asas atau nilai moral, !ang dimaksud disini adalah &Kode 2tik Memenuhi kebutuhan pasien. 2tika

dalam

keperawatan

mempun!ai

peranan

penting

dalam

menentukan perilaku !ang beretika dan dalam pengambilan keputusan etis,  prinsip ber-ungsi se%ara spesi-ik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan, atau diijinkan dalam suatu keadaan !ang diperlukan untuk

membuat

keputusan etis "potter  perr!, ())9# 2tika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan  prinsipprinsip !ang menjadi penuntun berperilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hakhak manusia. 2tika diperlukan oleh semua pro-esi, termasuk juga keperawatan, !ang mendasari prinsipprinsip suatu pro-esi dan ter%ermin dalam standar praktek pro-esi "onhen!, ook, Stoper, *54(#. PrinsipPrinsip Moral = 2tis dalam mengambil keputusan perawat hendakn!a senantiasa mendasarkan dan mempertimbangkan pada prinsipprinsip moral !ang si-atn!a uni3ersal. Prinsip !ang paling dasar adalah > & 'ormat terhadap pribadi manusia &.Pribadi manusia !ang memiliki martabat !ang begitu tinggi dan luhur, karena manusia di%iptakan oleh Allah sendiri sesuai dengan %itran!a. ari  prinsip dasar inilah dikembangkan prinsipprinsip lain !aitu > Menghargai otonomi "Autonom!#, tidak merugikan "non male-i%en%e#, berbuat baik   bene-i%en%e#,

11 | M O D U L E T

U

adil

K L D

U

"justi%e#,

S

jujur

"Cera%it!#,

menjaga

kerahasiaan

"Pri3a%!=on-identialit!#, setia=memegang teguh janji "-idelit!# dan menjaga kerahasiaan "%on-identialit!# a# Menghargai otonomi > Perawat wajib men!adari dan menghargai keunikan indi3idu, !aitu menghargai hak orang tersebut untuk menjadi dirin!a sendiri, hak untuk  memutuskan tujuan bagi dirin!a sendiri. Misaln!a > *# Meminta persetujuan setiap tindakan !ang akan dilakukan pada  pasien. (# Menghargai hakhak pasien dalam mengambil keputusan. 0# Menerima keluhankeluhan sub!ekti- pasien. +# Meminta in-ormed %onsent bila akan dilakukan suatu pemeriksaan dan tindakantindakan untuk terapi.  b# Tidak merugikan Kewajiban untuk tidak berbuat !ang merugikan = membaha!akan. Membaha!akan ini bisa dengan sengaja, resiko dan tidak dimaksudkan. Membaha!akan dengan sengaja adalah tidak dapat diterima dan dibenarkan se%ara etis. Tidak bermaksud membaha!akan, resiko juga harus

dipertimbangkan

tingkatann!a,

dimana

kebaikann!a

dan

man-aatn!a akan lebih besar dari pada baha!a atau kerugiann!a. %# Berbuat baik  Perawat wajib berbuat kebaikan !ang menguntungkan pasien, dan disini  perawat

sekaligus

juga

mempertimbangkan

kerugian

atau

!ang

membaha!akan pasien. Misaln!a > Perawat menganjurkan pasien dengan  pen!akit jantung untuk mengikuti program latihan -isik se%ara intensi-  dengan maksud meningkatkan kesehatann!a se%ara umum, tetapi itu tidak 

 perlu dilakukan, karena dengan latihan intensi- tersebut ada resiko bagi  pasien terkena serangan jantung. d# Adil Perawat wajib berlaku adil dalam membuat keputusan dan bert indak untuk   pasienn!a. Misaln!a > *# Perawat seorang diri bertugas di I/, menerima pasien ( orang, mana  pasien !ang harus diberi pengobatan dulu D Apa pertimbangann!a D (# Misaln!a menolong dulu pasien !ang lebih gawat dan kesakitan. 0# Bila peralatan atau tenaga terbatas, sedangkan kebutuhann!a lebih,  bagaimana perawat membagi peralatan dan tenaga !ang ada tersebut dipertimbangkan dengan rasa keadilan sesuai dengan kebutuhan ob!ekti-. e# Kesetiaan Perawat berkewajiban memegang=menepati perjanjian=persetujuan !ang telah dibuat dan bertanggung jawab atas kesanggupann!a sehingga dapat diper%a!a.Misaln!a > Perawat !ang sudah berjanji pada pasienn!a akan mengganti pembalut !ang kotor setelah pasien makan, dan perawat menepati janjin!a itu. -# Kejujuran Perawat wajib mengatakan hal !ang sebenarn!a, dengan bijaksana demi kebaikan pasienn!a. Misaln!a > Perawat memberitahukan keadaan  pen!akit

pasien

!ang

sebenarn!a

kepada

pasien

!ang

ingin

mengetahuin!a, dengan tetap mempertimbangkan situasi dan kesiapan  pasien untuk meneriman!a. g# Menjaga kerahasiaan

'al ini dijelaskan dalam $$ ;o 04 tahun ()*+ tentang keperawatan pasal 04 huru- e !ang kemudian diperjelas dalampasal 05 a!at * bahwa  pengungkapan rahasia kesehatan Klien dilakukan atas dasar> kepentingan kesehatan Klien, pemenuhan permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, persetujuan Klien sendiri, kepentingan  pendidikan dan penelitian dan ketentuan Peraturan Perundangundangan. (# Disi"0in Pr$/esi Ke"erawa#an Istilah ini dikembangkan dari latin !aitu &dis%iplina< "dis%iplus# !ang  berarti instruktion, tea%hing. ijelaskan juga dalam %assellEs new latin di%tionar! disebutkan juga body of knowladge that which is touch, learning   science. alam arti !ang lebih luas juga disebitkan sebagai training, education dicipline of boys, of slaves, military training, dicipline, ordered  wau of life "/uwandi ())9#. Adapun disiplin pro-esi pada dasarn!a adalah etika !ang khusus  berlaku bagi orang atau kelompok orang tertentu !ang melakukan praktik   pro-esi tertentu pula, namun dengan bentuk dan kekuatan sanksi !ang lebih tegas dibanding sanksi etika pada umumn!a, meskipun tetap lebih &lunak< dibandingkan sanksi hukum. Sanksi !ang dian%amkan oleh suatu disiplin  pro-esi relati- lebih keras dibandingkan sanksi etika pada umumn!a, karena sanksi disiplin berkaitan dengan dapat atau tidakn!a pemegang pro-esi tertentu untuk terus memegang atau menjalankan pro-esin!a. alam $$ ;o 04 tahun ()*+ dalam keperawatan !ang mengatur tentang disiplin pro-esi adalah konsil keperawatan. ijelaskan dalam pasal 9) huru- d bahwa konsil keperawatan menetapkan dan memberikan sanksi disiplin pro-esi. Perawat Fika kita merujuk pada $$ ;o (5 tahun ())+ dapat diketahui bahwa arti

disiplin pro-esi adalah &aturanaturan dan=atau ketentuan penerapan keilmuan dalam pelaksanaan pela!anan pasal 9+ a!at * dan ( dari $$  ;o.(0 tahun *55( tentang kesehatan Fo. PP. ;o.0( tahun *551 tentang tenaga kesehatan . Majelis isiplin Tenaga Kesehatan "MTK# inilah !ang berhak  dan berwenang untuk meneliti dan menentukan adatidakn!a kesalahan atau kelalaian dalam menerapkan standard pro-esi !ang dilakukan oleh Tenaga

Kesehatan terhadap mereka !ang disebut sebagai pasien. "3ide > pasal 9 dari Kepres RI ;o.91 tahun *559 tentang MTK#. Menurut Permenkes ;omor 05 Tahun ()*+ maka pelanggaran etik dan disiplin ini adalah tugas dari sub komite keperawatan !aitu sub komite etik  dan disiplin. alam hal ini sub komite etik dan disilin merekomendasikan  pen!elesaian masalahmasalah pelanggaran disiplin dan masalahmasalah etik  !ang telah dilakukan oleh perawat, selanjutn!a berdasarkan analisa !ang telah dilakukan oleh sub komite akan memberikan pertimbangan dan mengambil keputusan !ang selanjutn!a merekomendasikan pen%abutan Kewenangan Klinis

(clinical

privilege)

dan=atau

surat

Penugasan

Klinis

(clinical 

appointment) sesuai dengan maslah. Mekanisme kerja Melakukan prosedur penegakan disiplin pro-esi dengan tahapan> *# Mengidenti-ikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin di dalam rumah sakit? (# Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan disiplin  pro-esi. 0# Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik pro-esi dilakukan dengan melibatkan panitia Adho%. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa> *# Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi pro-esi keperawatan "PP;I# di Rumah Sakit melalui Ketua Komite (# Pelanggaran disiplin pro-esi diteruskan kepada direktur medik dan keperawatan=direktur keperawatan melalui Ketua Komite Keperawatan

0# Rekomendasi

pen%abutan Kewenangan

Klinis (clinical

privilege)

diusulkan kepada Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada kepala=direktur Rumah Sakit. +# Melakukan pembinaan etik dan disiplin pro-esi tenaga keperawatan, meliputi> a# Pembinaan ini dilakukan se%ara terus menerus melekat dalam  pelaksanaan praktik keperawatan seharihari  b# Men!usun program pembinaan, men%akup jadwal, materi=topik dan metode serta e3aluasi. %# Metode pembinaan   dapat

berupa

diskusi, %eramah,

lokakar!a,

&coaching  *:)=*)), RR> (+ L=mt, ;> 14 L=mt. Kondisi pada hari ketujuh  perawatan didapatkan Kesadaran %ompos mentis, T> *9)=*)), ;> 14, hemiparese anggota gerak deLtra atas dan bawah, bi%ara pelo, mulut men%ong kiri. klein dapat mengerti bila diajak bi%ara dan dapat menjawab pertan!aan dengan baik tetapi  jawaban klien tidak jelas "pelo#. Tetapi saat sore hari sekitar pukul *:.)) wib terdengar bun!i gelas plastik jatuh dan setelah itu terdengar bun!i seseorang jatuh dari tempat tidur, diruang ()1 dimana tempat klien dirawat. Saat itu juga perawat !ang mendengar suara tersebut mendatangi dan masuk ruang ()1, saat itu perawat mendapati klien sudah berada dilantai dibawah tempat tidurn!a dengan barang  barang disekitarn!a berantakan. Ketika peristiwa itu terjadi keluarga klien sedang berada dikamar mandi, dengan adan!a peristiwa itu keluarga juga langsung mendatangi klien, keluarga juga terkejut dengan peristiwa itu, keluarga menan!akan kenapa terjadi hal itu dan mengapa, keluarga tampak kesal dengan kejadian itu. Perawat dan keluarga menan!akan kepada klien kenapa bapak jatuh, klien mengatakan iJin !ang diberikan oleh pemilik produk atau jasa kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak "bukan pengalihan hak# untuk  menggunakan produk atau jasa tersebut, baik untuk seluruh atau sebagian jenis  barang dan=atau jasa !ang dida-tarkan dalam jangka waktu dan s!arat tertentu. 5. Moral > merupakan pengetahuan !ang men!angkut budi pekerti manusia !ang  beradab. *). Perawat adalah seseorang !ang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri !ang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan. **. Klien > perseorangan, keluarga, kelompok, atau mas!arakat !ang menggunakan jasa Pela!anan Keperawatan. *(. Regulasi > %ara untuk mengendalikan manusia atau mas!arakat dengan suatu aturan atau pembatasan tertentu *0. Sanksi administrati- > sanksi !ang dikenakan terhadap pelanggaran administrasi atau ketentuan undangundang !ang bersi-at administrati-. *+. Sanksi hukum > hukuman !ang dijatuhkan pada seseorang !ang melanggar hukum.

'. DAFEAR PUSEAKA epartement of #edicine& ())4.  Focused Professional Practice Evaluation (FPPE)& http!www&medicine&northwestern&eduaboutacademic-affairsregular facultyfppe&html & $orthwestern %niversity Feinberg chool of #edicine "i akses tanggal 12 'uli 1342 irektorat Bina Pela!anan Keperawatan irektorat Fendral Pela!anan Medik Kementerian Kesehatan RI Fakarta 6ebruari ()** 2hren-eld, 'enneman FP et all. ()*(. 7ngoing pro-essional per-orman%e e3aluation "7PP2# using automati%all! %aptured ele%troni% anesthesia data. Ft omm F ual Patient Sa-. ()*( 6eb?04"(#>:04). PubMed  indeLed -or M28I;2 2rnawati T,())) 'ubungan Tugas Pokok an 6ungsi Kepala Seksi an Komite Keperawatan engan 2-ekti-itas Pela!anan Keperawatan di RS$ r Soegarso Pontianak  /uwandi. ()*). 'ukum Medik "Medi%al 8ow#. 6akultas Kedokteran $ni3ersitas Indonesia 'amid . A. . "()))#. Pengenalan Konsep Komite Keperawatan dan Kedudukkan!a di alam Rumah Sakit Fiwa > Furnal Menejemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia 'ort!, Springer  Mattern, P., ()**. Pro-essional Pra%ti%e 23aluation Poli%!. Medi%al enter 7- 8ewis3ille Kamus Besar Bahasa Indonesia "KBBI#. ()*9. Kamus 3ersi online=daring "dalam  jaringan#. http>==kbbi.web.id= Pedoman Pen!elengaraan Komite Keperawatan Rumah Sakit Peraturan Menteri Kesehatan ;o. +5 tahun ()*0 tentang Komite Keperawatan Rumah sakit Potter, Patri%ia A. "())9#. 6undamental o- ;ursing> on%epts, Proses adn Pra%ti%e *st 2dition. Fakarta> 2/.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF