ETANOL

March 1, 2018 | Author: Ratih Oktaviana Yahya | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

bagus...

Description

ETANOL

Etanol disebut juga etil alkohol dengan rumus kimia C2H5OH atau CH3CH2OH dengan titik didihnya 78,4° C. Etanol memiliki sifat tidak berwarna, volatil dan dapat bercampur dengan air (Kartika dkk., 1997). Ada 2 jenis etanol menurut Rama (2008), etanol sintetik sering disebut metanol atau metil alkohol atau alkohol kayu, terbuat dari etilen, salah satu derivat minyak bumi atau batu bara. Bahan ini diperoleh dari sintesis kimia yang disebut hidrasi, sedangkan bioetanol direkayasa dari biomassa (tanaman) melalui proses biologi (enzimatik dan fermentasi). 1. Titik didih normal, ºC, 1 atm 2. Suhu kritis, ºC 3. Tekanan kritis, kPa 4. Volume kritis, L/mol 5. Densitas, �420, g/ml 6. Viskositas pada 20 ºC, mPa.s (=cP) 7. Kelarutan dalam air pada 20 ºC 8. Autoignition temperature, ºC 9. Titik nyala, ºC

+78,32 243,1 6383,48 0,167 0,7893 1,17 Saling larut 793,0 14

(Kirk. 1951) HASIL EKSTRAK ETANOL A. Metabolik sekunder Sirih hijau ( ekstrak etanol) Hasil penelitian Koesmiati (1966) menunjukkan bahwa 82,8% komponen penyusun minyak atsiri daun sirih terdiri dari senyawa-senyawa fenol, dan hanya 18,2% merupakan senyawa bukan fenol. Senyawa fenol yang merupakan komponen utama minyak atsiri diduga berperan sebagai anti mikroba dari daun sirih (Pelczar and Reid, 1979). HASIL EKSTRAK ETANOL sirih hijau: Alkaloid, Tanin, Fenolik( positif kuat & antimikroba), Steroid, Kaviko, Eugenol, karyovilen (a&B), 2-metoksi-4-(1-propenil) fenol, a-kopaen, silen (a&B silen), dan kaleren.(Suliantri, 2008)

B. Metabolik Sekunder Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas Penelitian fitokimia ekstrak etanol lengkuas putih (Alpinia galanga L.) didapatkan hasil metabolik sekunder positif mengandung alkaloid, saponin,steroid/triterpenoid,kuinon dan minyak atsiri.

Daftar Pustaka Gholib B, Darmono. 2008. Pengaruh Ekstrak Lengkuas Putih [Alpinia galangal (L.) Willd] terhadap Infeksi Trichophyton mentagrophytes pada Kelinci. Balai Besar Penelitian Veteriner. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta.

C. METODE MASERASI EKSTRAK

ETANOL (Diseminasi Yudi Purnomo,

2014) 1. Simplisia lengkuas dan sirih hijau serbuk sebanyak masing-masing 25 gram dimasukkan dalam gelas erlemeyer, kemudian ditambahkan 50 mL pelarut etanol 80%. Terakhir, ditutup menggunakan kertas alumunium foil. 2. Media yang berisikan campuran ekstrak dan pelarut etanol dimasukkan kedalam water shaker bath selama 12 jam. 3. Setelah proses maserasi selesai, larutan disaring menggunakan vacuum untuk mengambil hasil filtrasi. 4. Hasil filtrasi disimpan kedalam botol yang tertutup rapat. 5. Melakukan remaserasi sebanyak 3x, untuk memaksimalkan volume filtrasi. 6. Setelah hasil maserasi dan remaserasi terkumpul, dievaporasi hingga didapatkan sediaan gel.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF