Esty Badar - 219033495025 - LK1 - Modul4

August 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Esty Badar - 219033495025 - LK1 - Modul4...

Description

 

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri  Judul Modul  Judul Kegiatan Kegiatan Belajar (KB (KB))

No 1

Butir Refleksi Daftar

Dasar Dasar Dasar Kimia An Analisis alisis 1.  Analisisi Kualitatif dan Kuantitatif Klasik (Gravimetri, Volumetri) 2.  Elektrometri 3.  Spektrofotometri 4.  Kromatografi Respon/Jawaban

KB1. Analisisi Kualitatif dan Kuantitatif Klasik (Gravimetri, Volumetri)

peta konsep (istilah dan definisi) di modul ini

pendahuluan

fisis Analisis sifat fisis

kualitatif 

Analisa kation anion

gravimetri

Penentuan titik leleh,  pengamatan bentuk kristal, indeks bias, titik didih, sifat keasaman &kebasaan sampel

kation anion

kuantitatif 

Warna, bau, wujud sampel, kelarutan, keasaman zat,  pemanasan zat pada pipa  pijar

Sistem H2S

Preparasi, penimbangan sampel, pelarutan, penimbangan, penyaringan Asidi alkalimetri

volumetri

Redoks (oksidimetri) pengendapan kompleksometri

1.  Analisis Kualitatif /analisis jenis adalah analisa yang digunakan untuk menentukan macam atau jenis zat atau komponen bahan menggunakan sifat fisika atau kimia dari zat atau bahan yang akan dianalisis. Berdasarkan metode: a.  Analisis Kualitatif berdasar sifat fisis : i.  Analisis pendahuluan adalah analisa yang berdasar berdasar pada : -  Warna bau, bentuk/wujud sampel -  Kelarutan

 

--  Keasaman Pemanasanlarutan zat pada pipa pijar(perubahan warna, meumer, menyublim, keluar uap airgas, tes nyala) ii.  Analisis Sifat fisis, ditentukan oleh : -   Titik leleh adalah suhu dimana terjadi keadaan setimbang antara fasa padat dan fasa cair

 

-  Pengamatan bentuk kristal -  Indeks bias menunjukkan suatu ukuran seberapa besar suatu bahan membiaskan cahaya atau bisa dikatakan indeks bias suatu zat adalah perbandingan kelajuan cahaya di udara dengan kelajuan cahaya di dalam zat tersebut. Alat yang digunakan untuk melihat indeks bias cahaya adalah refraktometer -   Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap jenuh zat cair sama dengan tekanan udara luar -  Sifat keasaman dan kebasaan sampel b.  Analisis Kualitatif Kation dan Anion i.  Analisis Kation berdasarkan Sistem H2S, metode analisa yang didasarkan pada pengendapan sulfida dalam pH tertentu. Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan kelompok kation tertentu dari larutannya. Jenis Kation: -  Golongan I : Pb 2+, Hg+, Ag+  -  Golongan II : Hg 2+, Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+  -  Golongan III : Co2+, Ni2+, Fe2+, Zn2++, Mn2+, Cr3+, Mn2+, Cr3+, Al3+  -  Golongan IV : Ca2+, Sr2+, Ba2+  -  Golongan V : Mg 2+, Na+, K+, NH4+  ii.  Analisis Anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam –  garam  garam perak, garam kalsium, barium dan seng. 2.  Analisis Kuantitatif Klasik adalah analisa yang dilakukan untuk menentukan jumlah zat yang terkandung di dalam suatu sampel : a.  Analisis Gravimetri merupakan teknik analisis yang didasarkan atas pengukuran massa. Metode : i.  Secara konvesional : -  Metode pengendapan , analit dipisahkan dari larutan sampel sebagai endapan dan diubah menjadi senyawa yang diketahui komposisinya dan dapat ditimbang -  Metode penguapan, analit dipisahkan dari konstituen lain dalam sampel dengan diubah menjadi gas yang diketahui komposisinya. -  Gravimetri partikulat, analit dipisahkan dari matrik dengan penyaringan penyaringa n atau ekstraksi ii.  Secara instrumental : -  Elektrogravimetri , sampel yang akan dianalisis ditempatkan di dalam sel elektrolisa. Setelah dilakukan elektrolisis hasil berupa deposit logam pada katoda dan selanjutnya ditimba ditimbang ng -   Termogravimet  Termogravimetri ri , metode untuk menentukan produk dari dekomposisi termal untuk memantau massa sampel sebagai fungsi temperatur sehingga perubahan massa setiap saat dapat disajikan dalam sebuah grafik. iii.  Metode dengan pengendapan, pada metode ini analit diubah menjadi endapan, disaring, dicuci hingga bebas pengotor, diubah menjadi bentuk yang diketahui komponennya, dipanaskan, dipijarkan dan ditimbang b.  Analisis Volumetri merupakan suatu teknik analisis yang didasarkan atas pengukuran volumenya larutan : i.  Asidi alkalimetri yaitu titrasi saam basa adalah teknik analisis berupa titrasi yang didasarkan pada reaksi penetralan suatu asam oleh basa : Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat dan Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat ii.   Titrasi Redoks (Oksidimetri (Oksidimetri)) adalah titrasi suatu larutan standar oksidator dengan suatu reduktor atau titrasi yang didasarkan pada reaksi oksidasi- reduksi antara analit dan titran. Analit yang mengandung reduktor dititrasi dengan titran yang berupa larutan standar dari oksidator atau sebaliknya. Terdiri dari : -   Titrasi dengan larutan standar oksidator kuat,misal : MnO4-,

 

CrO72-  dalam larutan asam, serta I2  dalam larutan I. Biasanya digunakan untuk larutan yang mudah dioksidasi -   Titrasi dengan reduktor, misal Fe2+. Digunakan untuk larutan  yang bersifat bersifat oksidator kua kuatt -   Titrasi secara tidak langsung , misal iodometri. Digunaka Digunakan n untuk larutan yang bersifat oksidator. Untuk menentukan titik akhir titrasi : a.  Mengikuti titrasi secara potensiometri b.   Titran bertindak bertindak sebaga sebagaii auto-indikator c.  Indikator spesifik adalah suatu zat yang bereaksi secara spesifik dengan salah satu pereaksi dalam suatu titrasi sehingga menghasilkan sebuah warna d.  Indikator redoks adalah zat warna yang dapat berubah warnanya bila direduksi atau dioksidasi. Indikator yang dipilih harus mempunyai perubahan warna yang dekat dengan titik ekuivalen titrasi.  Jenis titrasi titrasi redoks : a.  Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan titran KMnO4 yang merupakan merupakan oksidat oksidator or kuat b.  Iodimetri ( cara langsung) adalah titrasi yang dilakukan langsung dengan larutan standar iodium sebagai pengoksidasi, dilakukan dalam suasananetral atau sedikit asam. Iodometri (tak langsung) zat yang akan ditentukan direaksikan dengan ion iodida berlebih biasanya digunakan KI berlebih iii.  Titrasi  Titrasi pengenda pengendapan pan (argentomet (argentometri) ri) adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi pengendapan analit oleh larutan standar titran yang spesifik mampu mengendapkan analit. Titran yang banyak digunakan adalah AgNO3. Metode penentuan titik akhir titrasi : -  Mohr : pada metode ini ion kromat bertindak sebagai indikator  yang banyak digunak digunakan an untuk titrasi argentometri argentometri ion klorida dan bromida. Titik akhir ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata dari perak kromat -  Volhard : menggunakan larutan standar ion tiosianat untuk menitrasi ion perak -  Fajans : pada metode ini yang bertindak sebagai indikator adalah suatu senyawa organik yang dapat diserap pada permukaan endapan yang terbentuk selama titrasi berlangsung/dikenal berlangsung/ dikenal sebagai indikator adsorpsi iv.  Titrasi kompleksomet kompleksometri ri adalah analisis volumetri yang melibatkan pembentukan kompleks yang stabil pada reaksi antara titrat(analit)dengan titran. Ion kompleks adalah agregat bermuatan poliatomik terdiri dari ion logam yang bermuatan positif dikombinasikan dengan ligan (molekul netral atau ion negatif).ligan dapat berupa ion negatif monoatomik (F -, Cl-,Br-) atau molekul poliatomik (H2O, CN-, SCN-).Jenis titrasi : -   Titrasi yang melibatkan liga ligan n monodenta monodentatt : • Titrasi sianida dengan io ion n perak (Met (Metode ode Liebig) • Titrasi ion logam logam dengan EDTA -   Titrasi komplek EDTA dengan logam. Titrasi ion logam dengan EDTA dapat dilakukan sebagai berikut : • titrasi langsung, larutan ion logam yng akan dititrasi diberi buffer pH tertentu • titrasi kembali, dilakukan pada logam  –   logam tertentuyang tidak dapat dititrasi langsung karena dapat mengenda mengendap p pada pH tertentu yang sesuai untuk titrasi sehingga logam tersebut ditambahkan larutan standar EDTA berlebih kemudian diberi larutan buffer, lalu kelebihan EDTA dititrasi dengan larutan standar ion logam. • titrasi subsitusi, digunakan untuk ion logam  yang tidak bereaksi (kurang bereaksi) dengan indikator logam atau ion

 

logam yang membentuk kompleks EDTA. • titrasi alkalimetri  • titrasi tidak langsung  3.  Faktor yang mempengaruhi titik akhir titrasi : a.  Konsentrasi b.  kelarutan 4.  faktor yang mempengaruhi kurva titrasi : a.  pH larutan b.  harga Kf 5.  indikator ion logam adalah suatu zat warna oranik yang membentuk kelat berwarna dengan ion logam pada rentang tertentu. Beberapa kriteria nya adalah : a.  ikatan zat warna dengan ion logam harus lebih lemah daripada ikatan ion logam dengan EDTA b.  perubahan warna harus mudah diamati mata c.  reaksi warna harus spesifik atau selektif d.  harus ada perbedaan jelas antara warna indikator dan warna kompleks indikator logam. Salah satu indikator logam yang paling banyak digunakan adalah EBT KB2. Elektromet Elektrometri ri

pembanding Elektroda indikator Potensiometri Analisis ion Fluorida dalam pasta gigi Kadar zat besi dalam darah     i    r     t    e    m    o    r     t      k    e      l     E

Metode

Kadar nitrat dalam jaringan tumbuhan Kadar ion Ca, Na, Ag dalam air minum

 Titrasi konduktometri arus rendah Konduktometri

 Titrasi konduktometri konduktometri arus tinggi tinggi

1.  Potensiometri mempelajari hubungan antara konsentrasi larutan dengan harga potensial listrik dari suatu sel elektrokimia di antara dua elektroda . Analisis ini memerlukan: a.  elektroda pembanding (reference (reference electroda)  merupakan  merupakan suatu elektroda  yang memiliki harga potensial tetap, konstan dan tidak peka terhadap komposisi larutan yang sedang diukur b.  elektroda indikator/kerja (indicator (indicator /work electrode)  yaitu elektroda  yang memiliki nilai potensial yang tergantungpada tergantungpada konsentras konsentrasii analit. Dibagi menjadi dua kategori : i.  elektroda logam meliputi elektroda jenis pertama (menentukan

 

konsentrasi kation yang berasal dari logamnya), kedua (didasarkan pada reaksi pengompleksan) dan elektroda redoks (elektroda yang terbuat dari logam inert seperti Pt dan Au. ii.  Elektroda membran, elektroda ini adapt mementukan ion tertentu secara selektif. Membran sebagai bahan dasar dipilih karena tidak mudah keropos, tak larut dalam air dan stabil secara mekanis. Elektroda membran dibedakan menjadi : -  Elektroda membran kaca, terbuat dari kaca yang digunakan untuk mengukur pH -  Elektroda membran padat -  Elektroda membran cair, elektroda yang menggunakan senyawa penukar ion atau carier netral yang dilarutkan dalam pelarut organik yang tidak bercampur dengan air -  Elektroda sensor gas c.  alat pengukur potensial listrik(voltmeter)  listrik(voltmeter)   2.  peralatan yang digunakan dalam analisis potensiometri meliputi :alat pengukur potensial, elektroda, tempat analit, magnet pengaduk. Alat pengukur potensial yang digunakan adalah potensiometer yang merupakan voltmeter dengan tahanan yang sangat tinggi sehingga arus listrik tetap terjaga nol dan akibatnya potensial yang terukur relatif stabil.  Terdiri dari dua elektroda elektroda yaitu elektroda indika indikator tor dan pemba pembanding. nding. 3.  Analisis potensiometri dibedakan menjadi : a.  Potensiometri langsung : berdasarkan adanya perbedaan potensial  yang terjadi saat suatu elektroda indikator dicelupkan ke dalam larutan uji dan saat elektroda indikator dicelupkan ke dalam larutan standar.

4. 

5. 

6. 

7. 

8. 

b.  Metode standard addition : larutan sampel yang akan dianalisis diukur potensial selnya lalu dimasukkan sedikit demi sedikit larutan standar  yang telah diketahui k konsentrasin onsentrasinya ya dan diukur diukur potensial selnya selnya c.  Metode sample addition  :  : larutan standar dimasukkan terlebih dahulu dan larutan yang akan dianalisis dimasukkan kemudian.  kemudian.   Contoh analisa potensiometri : a.  analisis ion fluorida dalam pasta gigi,air laut dan air limbah b.  analisis kadar ion kalsium,natrium dan perak dalam air minum c.  analisis kadar nitrat dalam jaringan tumbuhan d.  analisis zat besi dalam darah titrasi potensiometri menggunakan elektroda pembanding, elektroda indikator dan alat pengukur potensial. Pengukuran potensial dapat dilakukan secara langsung dengan alat potensiometer atau tidak langsung melalui pengukuran pH dengan alat pH meter. Titik ekuivalen dapat ditentukan dengan membuat kurva hubungan antara potensial (volt) terhadap mL titran.  Titrasi kompleksomet kompleksometri ri dapat dilakukan dengan metode titrasi potensiometri. Penentuan Penentuan kadar ion logam Mm+ dalam suatu larutan dapat dilakukan dengan titrasi oleh senyawa pengompleks tertentu, pada umumnya EDTA Metode analisis secara konduktometri merupakan metode untuk menentukan konsentrasi suatu larutan berdasarkan pengukuran konduktansi atau daya hantar listriknya. Pengukuran konduktansi larutan elektrolit diantara dua elektroda yang bersifat inert dapat digunakan untuk mempelajari hubungan antara konsentrasi dengan daya hantar listrik. Jika perbedaan daya hantar listrik diantara sebelum dan sesudah penambahan reagen cukup besar maka dapat digunakan untuk mengikuti re  re reaksi titrasi yang dikenal sebagai titrasi konduktometri Konduktansi adalah kemampuan suatu media untuk membawa arus

listrik. 9.   Titrasi konduktomet konduktometri ri merupakan metode untuk menganalisa menganalisa larutan berdasarkan kemampuan ion dalam menghantarkan muatanlistrik di antara dua elektroda melalui tindakan titrasi. Dapat dilakukan melalui dua cara :

 

a.   Titrasi konduktometri konduktometri frekuen frekuensi si arus renda rendah h (300 Hz) b.   Titrasi konduktometri konduktometri frekuen frekuensi si tinggi (beb (beberapa erapa mega hertz) hertz) KB 3. Spektrofotome Spektrofotometri tri

S P E K T R O F O T O M E T R I

Spektrofotometri Ultraviolet& Sinar  Tam ak UV-Vis

Fotometer filter Spektronik 20 Spektrometer UVVis Double Beam Berkas tunggal (single beam)

Spektrofotometri infrared Berkas ganda (double beam)

Spektrofotometri serapan atom (SSA)

1.  Spektrofotometri merupakan salah satu metode analisis yang digunakan

2.  3. 

4.  5.  6.  7.  8. 

9. 

untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif didasarkan pada interaksi antara radiasi dan materi. Radiasi  yang dimaksud bisa berupa cahaya visibel, UV dan inframerah sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi. Analisa ini didasarkan pada spektroskopi. Spektroskopi adalah istilah umum untuk ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dengan interaksi dari berbagai jenis radiasi dengan materi. Instrumen yang digunakan dalam spektrofotometri terdiri atas beberapa komponen umum, yaitu sumber energi yang dapat diserap sampel, sarana untuk mengisolasi rentang panjang gelombang tertentu, detektor untuk mengukur sinyal, dan prosesor sinyal untuk menampilkan sinyal dalam bentuk yang dapat dianalisis lebih lanjut. Metode spektrofotometer didasarkan pada hukum Lambert  –   Beer atau biasanya disebut hukum beer. Prinsip pengukuran spektrofotometri UV  –   Vis adalah promosi elektron dari keadaan dasar (ground (ground state) ke keadaan tereksitasi (excited ( excited state)   akibat penyerapan sinar UV/ Vis oleh molekul/ion. Instrumen spektrofotometer Uv/Vis meliputi sumber radiasi, monokromator, kompartemen sampel dan detektor. Sumber radiasi terdiri dari dua lampu deutreum, lampu tungsten (wolfram) atau lampu merkuri. Lampu tungsten merupakan campuran dari filament tungsten dan gas iodin(halogen),oleh iodin(halogen ),oleh karena disebut sumber radias i “tungsten –  iodin”  Monokromator merupakan alat yang berfungsi mengubah cahaya yang polikromatk menjadi cahaya monokromatik dengan mendispersikan sinar ke dalam komponen  –  komponen   komponen panjang gelombangnya yang selanjutnya akan dipilih oleh celah.  Jenis –  jenis  jenis spektrofoto spektrofotometri metri UV/Vis : a.  Fotometer filter merupakan instrumen paling sederhana yang sat ini digunakan untuk penyerapan UV/Vis oleh molekul. Fotometer filter memiliki jalur optik tunggal antara sumber energi dan detektor sehingga disebut instrumen single beam. b.  Spektronik 20 mengguna menggunakan kan monokromator yang berfungsi menseleksi panjang gelombang, menggantikan menggantikan filter dalam fotometer. c.  Spektrometer UV/Vis double –   beam   dikembangkan untuk mengatasi

 

kelemahan sistem single –   beam . Pada sistem double –   beam   pengontrolan pengontrola n jalur sinar radiasi bergantian antara sampel dan blanko 10.  Spektrofotomete Spektrofotometerr Inframerah dilakukan pada daerah cahaya inframerah tengah yaitu pada panjang gelombang 2,5 -50µm atau bilangan gelombang 4000-200 cm-1. Energi yang dihasilkan oleh radiasi ini Akan menyebabkan vibrasi atau getaran pada molekul. a.  Instrumenta Instrumentasi si spektrofotometer inframerah, terdiri dari komponen : sumber radiasi, wadah sampel, monokromator, detektor, rekorder b.  Interpretasi spektrum. Signal yang dihasilkan dari detektor kemudian direkam sebagai spektrum infra merah yang berbentuk puncak-puncak absorbsi. Spektrum infra merah ini menunjukkan hubungan antara absorbsi dan frekuensi atau bilanqan gelombang atau panjang gelombang 11.  Instrumen Spektrofotometri Spektrofotometri Serapan Atom Katoda pada Hollow Cathode Lamp (HCL)  terbuat  terbuat dari logam yang jenisnya sesuai dengan logam yang akan dianalisis. Anoda terbuat dari logam wolfram, nikel atau zirkonium. KB4. KROMATOGRA KROMATOGRAFI FI

Fasa erak klasifikasi

Fasa diam konf konfii ur uras asii pemisahan

Kromatografi Waktu retensi tR  parameter

Faktor selektivitas Efisiensi kolom Resolusi (Rs) Kromatografi kertas

 jenis

Kromatografi lapis tipis Kromatograficair kinerja tinggi Kromatograficair gas

1.  Kromatografi merupakan metode pemisahan yang memisahkan senyawa  yang diinginkan dari pengotor atau mengisolasi masing  –   masing komponen campuran. Metode ini memiliki selektivitas yang tinggi dan dapat dilakukan pada suhu kamar. Teknik ini mengacu pada distribusi komponen  –   komponen di antara dua fasa yang tidak saling bercampur. Fasa diam dapat berupa padatan, cairan maupun campuran keduanya sedangkan fasa gerak berupa cairan atau gas. 2.  Berdasarkan fasa gerak dibagi menjadi : a.  Kromatografi gas menggunakan fasa gerak gas. Fasa diam dalam kromatografi gas berupa padatan atau cairan yang ditempatkan dalam kolom.(kromatografi kolom.(kromatogra fi cair-gas dan kromatografi padat-gas) b.  Kromatografi cair menggunakan fasa gerak cairan. Fasa diamnya berupa padatan atau cairan yang ditempatkan dalam kolom. 3.  Berdasarkan mekanismenya mekanismenya dibagi menjadi :partisi, adsorbsi, penukar ion, ekslusi, afinitas

 

4.  Berdasarkan konfigurasi konfigurasi sistem : kolom, kertas, lapis tipis. 5.  Parameter kromatografi : a.  Waktu retensi : selang waktu yang diperlukan oleh komponen untuk keluar dari kolom dan mencapai detektor b.  Faktor selektifitas : ukuran distribusi relatif komponen di antara fasa diam dan fasa gerak atau ukuran pemisahan komponen c.  Efisiensi kolom : fungsi parameter kolom yaitu : laju alur fasa gerak, ukuran partikel fasa diam,cara paking kolom, viskositas fasa diam dan fasa gerak. 6.   Jenis jenis kromatograf kromatografii kertas : kromatografi kertas menurun, kromatografi kertas menanjak, kromatografi kertas naik-turun, kromatografi kertas radial. 7.  Aplikasi kromatografi kertas : pemantauan reaksi, isolasi dan pemurnian, analisis zat warna dalam makanan dan minuman, analisis forensik, analisis bidang farmasi. 8.  kromatografi lapis tipis tergolong sistem kromatografi cair-padat, fasa gerak berupa cairan dan fasa diam berupa lapisan tipis (dapat berupa padatan, kombinasi cairan  –   padatan). Proses pemisahan terjadi pada suatu permukaan bidang datar (planar) sehingga tergolong teknik kromatografi planar. 9.  Aplikasi : identifikasi senyawa, mengevaluasi proses reaksi, memeriksa kinerja proses pemisahan, analisis biokimia, analisis dalam industri makanan dan kosmetik, analisis dalam industri farmasi. 10. KCKT KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi) merupakan proses pemisahan komponen-komponen berdasarkan kepolarannya yang terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan larutan tertentu sebagai fasa gerak, serta menggunakan tekanan tinggi untuk mendorong fasa gerak. Fasa gerak dan fasa diam yang digunakan dalam KCKT harus memiliki perbedaan kepolaran atau salah satu diantaranya harus lebih polar dibanding yang lain. 11. Instrumentasi Instrumentasi KCKT a.  Pompa : Sistem pompa bertekanan tinggi dalam KCKT digunakan untuk mengalirkan fasa gerak dari wadah fasa gerak ke kolom.  b.  Injektor : empat memasukkan campuran yang akan dianalisis ke dalam sistem KCKT. c.  Kolom (fasa diam) : Kolom umumnya dibuat dari stainlesteel dan biasanya dioperasikan pada temperatur kamar, tetapi bisa juga digunakan temperatur lebih tinggi, terutama untuk kromatografi penukar ion dan kromatografi eksklusi. d.  Fasa gerak : Fasa gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi e.  Detektor : digunakan untuk mendeteksi adanya komponen campuran di dalam kolom (analisis kualitatif) dan menghitung kadarnya (analisis kuantitatif) dan menghitun menghitung g kadarnya 12. Aplikasi Aplikasi metode analisis KCKT a.  Analisis Kualitatif, apabila detektor ditempatkan pada ujung akhir kolom, maka akan diperoleh sinyal yang digambarkan sebagai fungsi waktu, yang disebut kromatogram.kromatog kromatogram.kromatogram ram akan memperlihatka memperlihatkan n bahwa setiap senyawa meninggalkan kolom sebagai puncak simetri. Waktu yang menunjukkan puncak signal disebut waktu retensi (t R),  yaitu waktu yang yang dibutuhka dibutuhkan n komponen mulai sat diinjeks diinjeksikan ikan hingga terelusi dan keluar dari kolom pada konsentrasi maksimumnya. b.  Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif pada KCKT dapat dilakukan berdasarkan tinggi puncak atau luas puncak. Tinggi puncak diperoleh dengan membuat garis antara kedua dasar sisi puncak dan mengukur tegak lurus dari garis tersebut hingga puncak kromatogram. 13. K Kromatografi romatografi gas merupakan teknik pemisahan komponen dalam suatu sampel berdasarkan perbedaan distribusi komponen tersebut ke dalam

 

dua fasa yaitu fasa gerak berupa gas dan fasa diam berupa cairan atau padatan. Terdiri dari dua bagian a. kromatografi zat cair, berupa cairan yang sukar menguap dan melekat pada padatan pendukung berupa butiran halus yang inert. b. kromatografi gas padat, fasa diamnya berupa padatan karbon, zeolit dan silika gel. 14.  Instrumentasi kromatografi gas mengandung bagian fasa gerak (gas pembawa), fasa diam (kolom), sistem injeksi, detektor, dan sistem recorder . 15.  Dikenal dua jenis kolom pada kromatografi gas yaitu : kolom kemasan ( packed cloumn)  packed cloumn) dan kolom terbuka (open (open tubular coloumn)   16. Detektor Detektor merupakan perangkat yang diletakkan pada ujung kolom tempat keluar fasa gerak yang membawa komponen hasil pemisahan. Detektor pada kromatografi merupakan sensor elektronik yang berfungsi mengubah sinyal gas pembawa dan komponen  –   komponen di dalamnya menjadi sinyal elektronik. 17. Rekorder Rekorder berfungsi mengubah sinyal dari detektor yang diperkuat melalui elektrometer menjadi bentuk kromatogram. Elektrometer dihubungkan dengan sirkuit pengintergrasi yang bekerja dengan menghitung jumlah muatan atau jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh ol eh detektor. 18. Aplikasi Aplikasi metode analisis secara kromatografi gas : a.  Analisis kualitatif : membenadingkan waktu retensi analit dengan waktu retensi standar, menghubungkan kromatografi gas dengan detektor spektrometer massa atau IR, menghubungkan kromatografi gas dengan detektor NMR. b.  Analisis kuantitatif : metode standar kalibrasi, metode standar internal, metode normalisasi area c.  Aplikasi kromatografi gas dalam biokimia klinis, menentukan kandungan kolesterol dalam cairan tubuh, metabolit volatil dalam plasma d.  Aplikasi dalam analisis toksilogi : screening obat e.  Aplikasi dalam analisis lingkungan : pengujian sampel air, limbah 2

3

Daftar materi  yang sulit dipahami di modul ini Daftar

KB 1 : Gravimetri KB 2 : Elektrometri KB 3 : Spektrofotometri KB 4 : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, perhitungan selektifitas, resolusi, efisiensi kolom

materi  yang sering mengalami miskonsep si

KB 2 : Potensiometri dan Konduktometri KB 3 : konsep spektrofotometri berdasarkan jenis jenisnya KB 4 : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

KB 1 : Volumetri dan Gravimetri

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF