Estrogen Dan Progesteron

April 22, 2019 | Author: n u r m a | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Estrogen Dan Progesteron...

Description

ESTROGEN DAN PROGESTERON

Hormon Horm Hormon on adal adalah ah zat zat kimi kimiaw awii yang yang diha dihasi silk lkan an tubu tubuh h seca secara ra alam alami. i. Horm Hormon on meng mengat atur ur

akti aktivi vita tas s

sepe sepert rtii

meta metabo boli lism sme, e,

repr reprod oduk uksi si,,

pert pertum umbu buha han n

dan dan

perkembangan. Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun. Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Kele Kelenj njar ar Endo Endokr krin in meli melipu puti ti : Hipo Hipofi fisi sis s (pit (pitui uita tary ry), ), Kelen Kelenja jarr Tiro Tiroid id (kel (kelen enja jarr gondok gondok), ), Kelenj Kelenjar ar Parati Paratiro roid id (kelen (kelenjar jar anak anak ginjal ginjal), ), Kelenj Kelenjar ar Timus, Timus, Kelenj Kelenjar ar Anak Ginjal (Adrenal), Kelenjar Pankreas (Langerhans), (Langerhans), dan Kelenjar Kelamin. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hin hingga gga

menc encapai apai

organ gan



organ gan

ter terten tentu. tu.

Meski eskipu pun n

semua emua

hor hormone

mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel /  jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia: 

Peru Peruba baha han n Fisi Fisik k yang yang dita ditand ndai ai deng dengan an tumb tumbuh uhny nya a ramb rambut ut di daer daerah ah tertentu tertentu dan bentuk bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara (payudara membesar, lekuk lekuk tubuh feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).



Peru Peruba baha han n

Psik Ps ikol olog ogis is

:

Peri Perila laku ku

femi femini nin n

dan dan

mask maskul ulin in,,

sens sensiv ivit itas as,,

mood/suasana mood/suasana hati. 

Perubahan Perubahan Sistem Sistem Reproduk Reproduksi: si: Pematang Pematangan an organ organ reproduks reproduksi, i, produksi produksi organ seksual (estrogen (estrogen oleh ovarium ovarium dan testosteron testosteron oleh testis). testis).

Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut : 1. Dipr Diprod oduk uksi si dan dan dise disekr kres esik ikan an ke dala dalam m dara darah h oleh oleh sel sel kele kelenj njar ar endo endokr krin in dalam jumlah sangat kecil 1

2. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target target 3. Mengad Mengadaka akan n intera interaksi ksi dengan dengan resept reseptor or khusu khusus s yang yang terdap terdapat at dalam dalam sel target 4. Mempunyai pengaruh pengaruh mengaktifkan mengaktifkan enzim khusus khusus 5. Mempunyai pengaruh pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, target, tetapi dapat juga mempengaruhi mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan. Di balik balik fungsi fungsinya nya yang yang mengag mengagum umkan kan,, hormo hormon n kadang kadang jadi jadi biang biang keladi keladi berbagai masalah. Misalnya siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang tumbuh membabi buta di wajah. Hormon pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua orang pasti pernah mengalami hal ini, ini, teruta terutama ma saat saat pubert pubertas. as.Yan Yang g pasti, pasti, setiap setiap hormo hormon n memil memiliki iki fungsi fungsi yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu maca macam m horm hormon on bisa bisa memi memili liki ki aksi aksi yang yang berb berbed edaa-be beda da sesu sesuai ai sel sel yang yang menerimanya saat dialirkan oleh darah.

Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi kandungannya yang berbeda-beda sebagai berikut: 

Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan triodtironin).



Hormo Hormon n yang yang mengan mengandun dung g lipid lipid (testo (testoste stero ron, n, proges progester teron, on, estro estrogen gen,, aldosteron, dan kortisol).



Horm Hormon on

yang yang

menga engand ndun ung g

prot protei ein n

(ins (insul ulin in,,

prol prolak akti tin, n,

vaso vasopr pres esin in,,

oksitosin, hormon pertumbuhan (growth (growth hormone), hormone), FSH, LH, TSH).

Hormon-hormon ini bisa dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini merupakan bentuk utama kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia untuk untuk memud memudahk ahkan an merek mereka a menen menentuk tukan an saat saat yang yang tepat tepat : kapan kapan harus harus mempunyai anak dan jarak usia tiap anak.

Sistem Hormon Wanita 2

Horm Hormon on wani wanita ta teru teruta tama ma dibe dibent ntuk uk di ovar ovariu ium, m, seda sedang ngka kan n horm hormon on pria pria dibentuk di testis. Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya kadarnya yang berbeda. Hormon seksual estrogen . Hormon seksual pria antara wanita antara lain progesteron dan estrogen. lain androstenidion dan testosteron (androgen) . Pada wanita, hormon seksual kewanitaannya lebih banyak ketimbang pria. Begitu pula sebaliknya.

Sistem hormone wanita, terdiri dari 3 hierarki hormone sebagai berikut : 1. Horm Hormon one e yang yang dike dikelu luar arka kan n hipo hipota tala lamu mus, s, hormone hormone pelepas-go pelepas-gonadtr nadtropin opin (GnRH) 2. Horm Hormone one seks seks hipofi hipofisis sis anteri anterior or,, hormo hormone ne  perangsang folikel (FSH) dan horm hormon one e

lute lutein in

(LH) (LH),,

kedu keduan anya ya

dise disekr kres esii

seba sebaga gaii

resp respon ons s

terh terhad adap ap

pelepasan GnRH dari hipotalamus. estrogen dan progestero progesterone ne,, yang disekresi 3. Hormone Hormone-horm -hormon on ovarium, ovarium, estrogen oleh ovarium sebagai respons terhadap kedua hormone seks wanita dari

kelenjar hipofisis anterior.

Fungsi Hormon-Hormon Ovarium-Estradiol dan Progesteron

3

Kedua jenis hormone kelamin ovarium adalah estrogen dan progestin. Sejauh ini yang paling dikenal adalah hormone estradiol dan yang paling penting dari progestin progestin adalah adalah progester progesterone. one. Estrogen Estrogen terutama terutama meningkat meningkatkan kan prolifera proliferasi si dan dan pert pertum umbu buha han n selsel-se sell khus khusus us di dala dalam m tubu tubuh h yang yang berp berper eran an dala dalam m perkem perkemban bangan gan dan sebagi sebagian an besar besar karakt karakteri eristi stik k kelami kelamin n sekund sekunder er wanita wanita.. Prog Proges esti tin n berf berfun ungs gsii teru teruta tama ma untu untuk k mene meneri rima ma keha kehami mila lan n dan dan pers persia iapa pan n payudara untuk laktasi. 1. Estrog Estrogen en Estrogen Estrogen merupaka merupakan n bentukan bentukan dari androste androstenidio nidion n (hormon (hormon seksual seksual pria yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit.

Hormon Hormon estrogen estrogen merupakan merupakan salah satu hormon hormon steroid steroid kelamin, kelamin, karena karena mempunyai struktur kimia berintikan steroid yang secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem produksi wanita. Pria juga memp mempro rodu duks ksii estr estrog ogen en teta tetapi pi dala dalam m juml jumlah ah jauh jauh lebi lebih h sedi sediki kit, t, fung fungsi si utam utaman anya ya berh berhub ubun unga gan n erat erat deng dengan an fung fungsi si alat alat kela kelami min n prim primer er dan dan sekunder wanita. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid haid.. Pada saat meno menopa paus use, e,

estr estrog ogen en

mula mulaii

berk berkur uran ang g

sehi sehing ngga ga

dapa dapatt

meni menimb mbul ulka kan n

beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan.  Terdapat tiga hormon estrogen utama, yaitu yang disebut estradiol, estrone, dan estriol. 1. Estr stradio adioll

adal adalah ah

estr estro ogen gen

ter terkuat kuat,,

dip diprodu roduks ksii

oleh oleh

ovar ovariu ium m

dan

bertanggungjawab terhadap tumbuh kembangnya payudara. 2. Es Estr tron one, e, estr estrog ogen en yang yang lebi lebih h lema lemah, h, dipr diprod oduk uksi si oleh oleh ovar ovariu ium m dan  jaringan lemak. 4

3. Estrio Estriol, l, estrog estrogen en terlem terlemah ah dari dari ketiga ketiga estroge estrogen n utama, utama, dibuat dibuat di dalam dalam tubuh dari estrogen-estrogen lain. Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip irip

est estrogen ogen..

Zat

buat buatan an

yang ang

ber bersif sifat

seper eperti ti

estr estro ogen gen

dis disebut ebut

xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen. Beberapa indikasi dari estrogen, antara lain: 1. Kontrasepsi. Kontrasepsi. Estrogen sintetik paling banyak digunakan untuk kontrasepsi oral dalam kombinasi dengan progestin. 2. Menopause. Pada usia sekitar 45 tahun umumnya fungsi ovarium menurun.  Terapi pengganti estrogen dapat mengatasi keluhan akibat gangguan vasom vasomoto otor, r, antara antara lain lain hot flushe flushes, s, vagini vaginitis tis atrop atropika ikans ns dan dan mence mencegah gah osteoporosis. 3. Vagi Vagini niti tis s

Seni Senili lis s

atau atau

Atro At ropi pika kans ns..

Radang

pada

vagina

ini

seri ering

berhubungan dengan adanya infeksi kronik pada jaringan yang mengalami atrofi atrofi.. Dalam Dalam hal ini, ini, estro estrogen gen lebih lebih berper berperan an untuk untuk menceg mencegah ah daripa daripada da mengobati. 4. Osteoporosis. Osteoporosis. Kead Keadaa aan n ini ini terj terjad adii kare karena na bert bertam amba bahn hnya ya reso resorp rpsi si tula tulang ng disert dis ertai ai berkur berkurang angnya nya pemben pembentuk tukan an tulang tulang.. Pember Pemberian ian estro estrogen gen dapat dapat mencegah osteoporosis berkelanjuitan atau dapat pula diberikan estriol. 5. Karsinoma Prostat. Karena estrogen menghambat sekresi androgen secara tidak langsung maka hormon ini digunakan sebagai terapi paliatif karsinoma prostat. Fungsi Fungsi prime primerr dari dari estrog estrogen en adalah adalah untuk untuk menimb menimbulk ulkan an prolif prolifera erasi si sel dan pertumbuhan jaringan organ-organ kelamin dan jaringan lain yang berkaitan dengan reproduksi. Efek estrogen pada Uterus dan Organ Kelamin Luar Wanita

5

Selama masa kanak-kanak, estrogen disekresi hanya dalam jumlah kecil, tetapi pada saat pubertas, jumlah yang disekresi pada wanita di bawah pengaruh hormone-h hormone-horm ormon on gonadtrop gonadtropin in hipofisis hipofisis meningka meningkatt sampai sampai 20 kali lipat atau lebih. lebih. Pada Pada saat saat ini, ini, organ organ-or -organ gan kelam kelamin in wanita wanita akan akan beruba berubah h dari dari yang yang dimiliki seorang anak menjadi yang dimiliki seorang wanita dewasa. Ovarium, tuba tuba faloo faloopii pii,, uterus uterus,, dan vagina vagina.. Semuan Semuanya ya bertam bertambah bah besar. besar. Selain Selain itu, itu, genitalia eksterna membesar, dengan deposisi lemak pada mons pubis dan labia mayora disertai pembesaran labia minora. Selain itu, estrogen juga mengubah epitel vagina dari tipe kurboid menjadi bertingkat, yang dianggap lebih tahan terhadap trauma dan infeksi daripada epit epitel el sel sel kubo kuboid id pra pra pube pubert rtas as.. Infe Infeks ksii vagi vagina na pada pada anak anak seri sering ng dapa dapatt disembuhkan dengan pemberian estrogen hany karena estrogen yang dapat meningkatkan ketahanan epitel vagina. Selama beberapa tahun pertama sesudah pubertas, ukuran uterus meningkat menj menjad adii dua dua samp sampai ai tiga tiga kali kali lipa lipat, t, teta tetapi pi yang yang lebi lebih h pent pentin ing g dari daripa pada da bert bertam amba bahn hnya ya ukur ukuran an uter uterus us adal adalah ah peru peruba baha han n yang yang berl berlan angs gsun ung g pada pada endom endometr etrium ium uterus uterus di bawah bawah pengar pengaruh uh estro estrogen gen.. Es Estro trogen gen menyeb menyebabk abkan an ter terjad jadinya inya

prolif olifer eras asii

yang ang

nyat nyata a

str stroma

endo endom metr etrium ium

dan dan

sang angat

mening meningkat katkan kan perkem perkemban bangan gan kelenj kelenjar ar endom endometr etrium ium,, yang yang nantin nantinya ya akan akan membantu memberi nutrisi pada ovum yang berimplantasi. Efek Estrogen pada Tuba Fallopii Estro Estrogen gen berpen berpengar garuh uh pada pada mukos mukosa a yang yang memb membata atasi si tuba tuba fallop fallopii, ii, sama sama seperti efek estrogen terhadap endometrium uterus. Estrogen menyebabkan  jaringan kelenjar lapisan tersebut berproliferasi, dan yang penting, estrogen menyeb menyebab abkan kan jumlah jumlah sel-se sel-sell epitel epitel bersil bersilia ia yang yang membat membatasi asi tuba tuba fallop fallopii ii bert bertam amba bah h bany banyak ak.. Akti Aktivi vita tas s sili silia a juga juga meni mening ngka kat. t. Sili Silia a ters terseb ebut ut sela selalu lu bergerak kea rah uterus, yang membantu mendorong ovum yan telah dibuahi ke arah uterus. Efek Estrogen pada Payudara

6

Payuda Payudara ra primo primordi rdial al baik baik pada pada wanita wanita maupun maupun pria pria pada pada dasarn dasarnya ya sama. sama. Nyatanya, dan di bawah pengaruh hormone-hormon hormone-hormon yang tepat. Payudara pria, selama selama 2 dekade dekade kehidupan kehidupan yang pertama,dapa pertama,dapatt cukup cukup berkemba berkembang ng untuk untuk memproduksi memproduksi susu dengan cara yang sama seperti payudara wanita. Estrogen menyebabkan : •

Perkembangan jaringan stroma payudara



Pertumbuhan sistem duktus yang luas



Deposit lemak pada payudara

Lobulus dan alveoli payudara sedikit berkembang di bawah pengaruh estrogen sendiri, tetapi sebenarnya progesterone dan prolaktin lah yang mengakibatkan terj terjad adin inya ya

pert pertum umbu buha han n

yang yang

nyat nyata a

dan dan

berf berfun ungs gsin inya ya

stru strukt ktur ur-s -str truk uktu turr

tersebut. Estrogen memulai pertumbuhan payudara dan alat-alat pembentuk air susu payu payuda dara ra.. Es Estr trog ogen en juga juga berp berper eran an pada pada pert pertum umbu buha han n kara karakt kter eris isti tik k dan dan pena penamp mpil ilan an luar luar payud ayudar ara a wani wanita ta dewa dewasa sa.. Akan Akan teta tetapi pi,, estr estrog ogen en tida tidak k meny menyel eles esai aika kan n tuga tugasn snya ya yait yaitu u meng mengub ubah ah payu payuda dara ra menj menjad adii orga organ n yang yang memproduksi susu. Efek estrogen pada tulang rangka Estr Es trog ogen en meng mengha hamb mbat at akti aktivi vita tas s

oste osteok okla last stik ik di dala dalam m

tula tulang ng sehi sehing ngga ga

merangsang pertumbuhan tulang. Pada saat pubertas, ketika wanita masuk ke masa reproduksi, reproduksi, laju pertumbu pertumbuhan han tinggi tinggi badannya badannya menjadi cepat selama beberapa tahun. Akan tetapi, estrogen juga mempunyai efek poten lainnya terhadap pertumbuhan tulang rangka. Estrogen juga menyebabkan terjadinya penggabungan awal epifisis dengan batang tulang panjang. Efek estrogen ini lebih lebih kuat kuat diband dibanding ingkan kan dengan dengan efek efek serupa serupa dari dari testos testoster terone one pada pada pria. pria. Sebagai Sebagai akibatnya, akibatnya, pertumbuhan pertumbuhan wanita wanita biasanya biasanya terhenti terhenti beberapa beberapa tahun tahun lebih cepat daripada pertumbuhan pria. Wanita “kasim” (eunuch), yang sama sekali tidak memproduksi estrogen biasanya tumbuh beberapa inci lebih tinggi

7

daripada wanita dewasa yang normal, karena epifisisnya tidak menyatu pada waktu yang normal. Osteoporosis Tulang karena Kekurangan Estrogen pada Usia Tua Sesudah menopause, hampir tidak ada estrogen yang disekresi oleh ovarium. Kekurangan estrogen ini akan menyebabkan : •

Meningkatnya aktivitas osteoklastik pada tulang



Berkurangnya matriks tulang



Berkurangnya deposit kalsium dan fosfat tulang.

Pada Pada bebr bebrap apa a

wani wanita ta,,

efek efek ini ini

sang sangat at

heba hebat, t, sehi sehing ngga ga meny menyeb ebab abka kan n

osteop osteopor orosi osis. s. Karena Karena osteop osteoporo orosis sis dapat dapat sangat sangat melem melemahk ahkan an tulang tulang dan menyeb menyebab abkan kan fraktu frakturr tulang tulang,, khusus khususnya nya fraktu frakturr tulang tulang verteb vertebrat rata, a, maka maka banyak banyak wanita wanita pasca pasca menop menopaus ause e menda mendapat pat perawa perawatan tan profil profilaks aksis is dengan dengan penggantian estrogen untuk mencegah efek osteoporosis. osteoporosis. Efek estrogen pada Deposisi Protein Estrogen menyebabkan sedikit peningkatan total protein tubuh, yang terbukti dari dari adany adanya a keseim keseimban bangan gan nitro nitrogen gen yang yang sediki sedikitt positi positiff apabil apabila a diberi diberikan kan estrogen. Keadaan ini terutama dihasilkan dari efek pemacu pertumbuhan dari estrogen pada organ-organ kelamin, tulang, dan beberapa jaringan tubuh yang lain. Peningkatan deposisi protein oleh testosterone lebih bersifat umum dan  jauh lebih kuat daripada yang yang disebabkan oleh estrogen. estrogen. Efek estrogen pada Metabolisme dan Penyimpanan Lemak  Estro Estrogen gen sediki sedikitt menin meningka gkatka tkan n laju laju kecepa kecepatan tan metabo metabolis lism m seluru seluruh h tubuh, tubuh, tetapi hanya kira-kira sepertiga dari efek peningkatan yang disebabkan oleh horm hormon one e kela kelami min n pria pria,, yait yaitu u test testos oste tero rone ne.. Es Estr trog ogen en juga juga meny menyeb ebab abka kan n peni pening ngka kata tan n junl junlah ah simp simpan anan an lema lemak k dala dalam m jari jaring ngan an su subk bkut utan an.. Seba Sebaga gaii akibatnya, persentase lemak tubuh pada tubuh wanita dianggap lebih besar dibandingkan pada tubuh pria, yang mengandung lebih banyak protein. Selain sim simpana panan n lem lemak pada pada payu payuda dara ra dan dan jari jaring ngan an su subk bkut utan an,, estr estrog ogen en juga juga 8

menyeb menyebab abkan kan simpan simpanan an lemak lemak pada pada bokong bokong dan paha, paha, yang yang merupa merupakan kan karakteristik sosok feminine. Efek Estrogen pada Distribusi Rambut Estrogen tidak terlalu memepengaruhi persebaran rambut. Akan tetapi, rambut akan tumbuh di daerah pubis dan aksila sesudah pubertas. Peningkatan jumlah andr androg ogen en yang yang dibe dibent ntuk uk oleh oleh kele kelenj njar ar adre adrena nall sete setela lah h pube pubert rtas as adal adalah ah hormone yang terutama berperan pada pertumbuhan tersebut. Efek Estrogen pada Kulit Estrogen menyebabkan kulit berkembang membentuk tekkstur yang halus dan lembut lembut,, tetapi tetapi meski meskipun pun demiki demikian, an, kulit kulit wanita wanita lebih lebih tebal tebal daripa daripada da kulit kulit seorang anak atau kulit wanita yang dikastrasi. Estrogen juga menyebabkan kulit

menjadi

lebih

vascular,

efek

ini

seri ering

kali

berkaitan

dengan

meningkatnya kehangatan kulit, juga menyebabkan lebih banyak pendarahan pada pada permuk permukaan aan yang yang terluk terluka a diband dibanding ingkan kan pendar pendaraha ahan n pada pada permuk permukaan aan yang terluka dibandingkan perdarahan yang terjadi pada pria. Efek Estrogen pada Jantung dan Hati Estr Es trog ogen en memb memban antu tu peng pengat atur uran an prod produk uksi si kole kolest ster erol ol oleh oleh hati hati,, sehi sehing ngga ga menurunkan pembentukan pembentukan plak pada pembuluh darah arteri koroni. Efek Estrogen pada Otak  Estr Es trog ogen en

memba embant ntu u

mem mempert pertah ahan anka kan n

suhu su hu

tubu tubuh. h.

Estr Es trog ogen en

mungk ungkin in

menunda penurunan memori. Estrogen membantu pengaturan sebagian otak yang menyiapkan tubuh untuk perkembangan seksual dan reproduksi. Efek Estrogen pada Ovarium Estrogen menstimulasi pematangan dari ovarium. Estrogen juga menstimulasi awal siklus menstruasi pada wanita, sebagai indikasi bahwa sistem reproduksi seorang gadis sudah matang/dewasa. matang/dewasa.

9

2. Progester Progesteron on progesterone. Akan Sejauh Sejauh ini yang yang paling paling pentin penting g dari dari proge progesti stin n adalah adalah progesterone. tetapi, sejumlah kecil progestin lain, yaitu 17-α-hidroksi progesterone, disekresi bersam bersama a dengan dengan proges progester terone one dan memp mempuny unyai ai efek efek yang yang pada pada dasarn dasarnya ya sama. sama. Namu Namun, n, untuk untuk prakti praktisny snya, a, biasan biasanya ya proges progester terone one diangg dianggap ap sebaga sebagaii satu-satunya progresin yang penting. Progesteron

adalah

progestogenik.

hormon

Progesterone

wanita

lain

bert ertanggung

dalam jawab

tubuh

dengan

pada

efek

perubahan

endometrium pada paruh kedua siklus menstruasi. Progesterone menyiapkan lapisan uterus (endometrium) untuk penempatan telur yang telah dibuahi dan perk perkem emba bang ngan anny nya, a,

dan dan

mem mempert pertah ahan anka kan n

uter uterus us

sela selam ma

keha keham milan ilan..

Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH. 10

 Terdapat beberapa senyawa sintetik sintetik yang berefek progestogenik dan beberapa beberapa diantaranya juga berefek androgenik atau estrogenik yang disebut golongan progestin. Secara kimia, progesteron dibagi menjadi 2 kelompok: 1. Derivat progesteron: progesteron: hidroksiprogesteron, medroksiprogesteron, medroksiprogesteron, megestrol, megestrol, dan didrogesteron. 2. Deriv erivat at

test testos oste terron:

nor noretis etistteron eron,,

tib tibolon olon,,

nor norges gestrel trel,,

line lines stren treno ol,

desogestrel, gestoden dan alilestrenol. Semua zat ini memiliki efek androgen kecuali Alilestrenol. Linestrenol, Noretisteron dan Tibolon berefek estrogen. Norgestrel, Desogestrel dan Gestoden memiliki efek antiestrogen yang kuat, begitu

juga

dengan

Noretisteron,

Linestrenol,

Megestrol

dan

Medroksiprogesteron Medroksiprogesteron tetapi lebih lemah. Progesteron memiliki khasiat sebagai berikut: 1. Kontrasep Kontrasepsi. si. Beberapa Beberapa derivat progestin progestin sering sering dikombinasikan dikombinasikan dengan dengan derivat estrogen untuk kontrasepsi oral. 2. Disfu isfun ngs gsii

per perdarah arahan an

rahim ahim..

Per Perdarah arahan an

rah rahim

akib akibat at

gang angguan guan

keseim keseimban bangan gan estro estrogen gen dan proge progeste stero ron n tanpa tanpa ada kelain kelainan an organ organik ik ant antara ara

lain lain

perd erdarah arahan an

rahim ahim

fung fungsi sio onal. nal.

Untuk ntuk

mengh enghen enti tika kan n

perdarahan yang berlebihan dan pengaturan siklus hadi dapat diberikan progestin oral dosis besar. 3. Nyeri

haid.

Pemberian

kombinasi

estrogen

dengan

progestin

diindikasikan untuk nyeri haid yang tidak dapat diatasi dengan estrogen saja. 4. Endom Endometr etrios iosis. is. Penyeb Penyebab ab nyeri nyeri hebat hebat pada pada endom endometr etrios iosis is belum belum jelas jelas diketahui tapi dapat diberikan noretindron. Pada wanita normal yang tidak hamil, progesterone disekresi dalam jumlah cukup banyak hanya selama separuh akhir dari setiap siklus ovarium, ketika hormone ini disekresi oleh korpus luteum. Sejumlah besar progesterone juga

11

disekresi disekresi oleh plasenta plasenta selama selama kehamilan kehamilan,, khususny khususnya a sesudah sesudah kehamilan kehamilan bulan ke empat. Efek Progesteron pada Uterus Sejauh ini fungsi progesterone yang paling penting adalah untuk meningkatkan peruba perubahan han sekret sekretori orik k pada pada endom endometr etrium ium uteru uterus s selam selama a separu separuh h terakh terakhir ir siku sikulu lus s seks seksua uall bula bulana nan n wani wanita ta,, sehi sehing ngga ga memp memper ersi siap apka kan n uter uterus us untu untuk k menerima ovum yang sudah dibuahi. Selain dari efek terhadap endometrium, proges progester terone one juga juga mengu menguran rangi gi frekue frekuensi nsi dan intens intensita itas s kontra kontraksi ksi uteru uterus, s, sehingga membantu mencegah terlepasnya ovum yang sudah berimplantasi. Efek Progesteron pada Tuba Fallopii Progesterone juga meningkatkan sekresi pada mukosa yang membatasi tuba fallop fallopii. ii. Sekres Sekresii ini dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk nutris nutrisii ovum ovum yangte yangtelah lah dibuah dibuahi, i, dan sedang sedang meme memebel belah, ah, sewakt sewaktu u ovum ovum berger bergerak ak dalam dalam tuba tuba fallop fallopii ii sebelu sebelum m berimplantasi. Efek Progesteron pada Payudara Proges Progester terone one menin meningka gkatka tkan n perkem perkemban bangan gan lobule lobules s dan alveol alveolii payuda payudara, ra, mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar, dan menjadi bersifat sekretorik. Akan tetapi, progesterone tidak menyebabkan alveoli menyekresi air susu. Air susu disekresi hanya sesudah payudara yang siap dirangsang lebih lanjut oleh prolaktin dari kelenjar hipofisis anterior. Proges Progester terone one juga juga mengak mengakiba ibatk tkan an payuda payudara ra memb membeng engkak kak.. Sebagi Sebagian an dari dari pembengkakan ini terjadi karena perkembangan sekretorik dari lobules dan alveoli, tetapi sebagian lagi kelihatannya dihasilkan oleh peningkatan cairan di dalam jaringan subkutan. Siklus Bulanan Endometrium dan Menstruasi Produksi berulang dari estrogen dan progesterone oleh ovarium mempunyai kaitan dengan siklus endometrium pada lapisan uterus yang bekerja melalui tahapan berikut ini :

12



Proliferasi endometrium uterus



Perubahan sekretoris pada endometrium



Deskuaminasi endometrium yang dikenal sebagai menstruasi



Regenerasi

Fase Proliferasi Dinamakan juga fase folikuler, yaitu suatu fase yang menunjukan waktu (masa) ketika ketika ovarium ovarium beraktivit beraktivitas as membentu membentuk k dan mematang mematangkan kan folikel-fo folikel-folikeln likelnya ya serta uterus beraktivitas menumbuhkan lapisan endometriumnya yang mulai pulih dan dibentuk pada fase regenerasi atau pascahaid.

Pada siklus haid klasik, fase proliferasi berlangsung setelah perdarahan haid berakhir, dimulai pada hari ke-5 sampai 14 (terjadinya proses evolusi). Fase proliferasi ini berguna untuk menumbuhkan lapisan endometrium uteri agar siap menerima sel ovum yang telah dibuahi oleh sel sperma, sebagai persiapan terhadap terjadinya proses kehamilan.

Pada Pada fase fase ini ini terj terjas asii pema pemata tang ngan an foli folike kell-fo foli like kell di dala dalam m ovar ovariu ium m akib akibat at pengar pengaruh uh aktivi aktivitas tas hormo hormone ne FSH yang yang merang merangsan sang g folike folikel-f l-foli olikel kel terseb tersebut ut untuk menyintesis hormone estrogen dalam jumlah yang banyak. Peningkatan pembentukan dan pengaruh dari aktivitas hormone FSH pada fase ini juga mengakiba mengakibatkan tkan terbentuk terbentuknya nya banyak banyak reseptor reseptor hormone hormone LH dilapisan dilapisan sel-sel sel-sel granul granulose ose dan cairan cairan folike folikel-fo l-folik likel el dalam dalam ovariu ovarium. m. Pemben Pembentu tukan kan hormo hormone ne estrogen estrogen yang terus terus meningkat meningkat tersebut—sam tersebut—sampai pai kira-kira kira-kira pada hari ke-13 sikl siklus us haid haid (men (menje jela lang ng terj terjad adin inya ya pros proses es ovul ovulas asi) i)—a —aka kan n

meng mengak akib ibat atka kan n

terjadinya pengeluaran hormone LH yang banyak sebagai manifestasi umpan balik positif dari hormone estrogen (positive feed back mechanism) terhadap adenohipofisis.

Pada saat mendekati masa terjadinya proses ovulasi, terjadi peningkatan kadar hormo hormone ne LH di dalam dalam serum serum dan cairan cairan folike folikel-fo l-folik likel el ovariu ovarium m yang yang akan akan mema memacu cu ovar ovariu ium m untu untuk k mema memata tang ngka kan n foli folike kell-fo foli like kell yang yang diha dihasi silk lkan an di 13

dalamnya sehingga sebagian besar folikel di ovarium diharapkan mengalami pematangan (folikel de Graaf). Disamping itu, akan terjadi perubahan penting lainnya, lainnya, yaitu peningkata peningkatan n konsentra konsentrasi si hormone hormone estrogen estrogen secara secara perlahanperlahanlahan, kemudian melonjak tinggi secara tiba-tiba pada hari ke-14 siklus haid klasik (pada akhir fase proliferasi), biasanya terjadi sekitar 16-20 jam sebelum pecahnya folikel de Graaf, diikuti peningkatan dan pengeluaran hormone LH dari adenohipofisis, perangsangan peningkatan kadar hormone progesterone, dan dan peni pening ngka kata tan n su suhu hu basa basall bada badan n seki sekita tarr 0,5° 0,5°C. C. Ad Adan anya ya peni pening ngka kata tan n peng pengel elua uara ran n kada kadarr horm hormon one e LH yang yang menc mencap apai ai punc puncak akny nya a (LH(LH-Su Surg rge) e),, estrogen dan progesterone menjelang terjadinya proses tersebut di ovarium pada hari ke-14 siklus haid.

Di sisi lain, aktivitas hormone estrogen yang terbentuk pada fase proliferasi terseb tersebut ut dapat dapat memp mempeng engaru aruhi hi tersim tersimpan panny nya a enzimenzim-enz enzim im dalam dalam lapisa lapisan n endometrium uteri serta merangsang pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolis mukopolisakar akarida ida pada lapisan tersebut. tersebut. Zat-zat ini akan turut serta serta dalam pemb pemben entu tuka kan n dan dan pemb pemban angu guna nan n lapi lapisa san n endo endome metr triu ium m uter uteri, i, khus khusus usny nya a pembentukan stroma di bagian yang lebih dalam dari lapisan endometrium uteri. Pada saat yang bersamaan terjadi pembentukan system vaskularisasi ke dalam lapisan fungsional endometrium uteri.

Selam Selama a fase fase prolfe prolferas rasii dan terjad terjadiny inya a proses proses ovulas ovulasi—d i—dii bawah bawah pengar pengaruh uh hormone estrogen—terjadi pengeluaran getah atau lendir dari dinding serviks uteri dan vagina yang lebih encer dan bening. Pada saat ovulasi getah tersebut mengalami penurunan konsentrasi protein (terutama albumin), sedangkan air dan musin musin (pelumas) (pelumas) bertamb bertambah ah berangsur berangsur-ang -angsur sur sehingga sehingga menyebab menyebabkan kan terjadinya penurunan viskositas dari getah yang dikeluarkan dari serviks uteri dan vaginanya tersebut. Peristiwa ini diikuti dengan terjadinya proses-proses lain lainny nya a di dala dalam m vagi vagina na,, sepe sepert rtii peni pening ngka kata tan n prod produk uksi si asam asam lakt laktat at dan dan menuru menurunka nkan n nilai nilai pH (dera (derajat jat keasam keasaman) an),, yang yang akan akan mempe memperke rkecil cil resiko resiko terjad terjadiny inya a infeks infeksii di dalam dalam vagina vagina.. Banyak Banyaknya nya getah getah yang yang dikelu dikeluark arkan an dari dari daerah serviks uteri dan vagina tersebut juga dapat menyebabkan terjadinya kelainan yang disebut keputihan karena pada flora normal di dalam vagina  juga terdapat microorganisme microorganisme yang bersifat pathogen potensial. Sebaliknya, 14

sesudah terjadinya proses ovulasi (pada awal fase luteal)—di bawah pengaruh hormone progesterone—getah atau lendir yang dikeluarkan dari serviks uteri dan vagina menjadi lebih kental dan keruh. Sete Setela lah h terj terjad adin inya ya pros proses es ovul ovulas asi, i, geta getah h ters terseb ebut ut meng mengal alam amii peru peruba baha han n kembali dengan peningkatan konsentrasi protein, sedangkan air dan musinnya berkurang berkurang berangsur berangsur-angs -angsur ur sehingga sehingga menyebab menyebabkan kan terjadiny terjadinya a peningkata peningkatan n viskositas dan pengentalan dari getah yang dikeluarkan dari serviks uteri dan vaginanya. Dengan kata lain, pada fase ini merupakan masa kesuburan wanita.

Fase Luteal Dina Dinama maka kan n juga juga fase fase sekr sekres esii atau atau fase fase prah prahai aid, d, yait yaitu u su suat atu u fase fase yang yang menunj menunjuka ukan n waktu waktu (masa (masa)) ketika ketika ovariu ovarium m berakt beraktivi ivitas tas memb membent entuk uk korpus korpus lute luteum um dari dari sisa sisa-s -sis isa a foli folike kell matan atangn gnya ya (fol (folik ikel el de Graa Graaf) f) yang yang su suda dah h mengeluar mengeluarkan kan sel ovumnya ovumnya pada saat terjadinya terjadinya ovulasi dan menghasil menghasilkan kan horm hormon one e prog proges este tero rone ne yang yang akan akan digu diguna naka kan n seba sebaga gaii penu penunj njan ang g lapi lapisa san n endometriu endometrium m uteri uteri untuk bersiap-siap bersiap-siap menerima menerima hasil konsepsi konsepsi (jika terjadi kehamilan) atau melakukan proses deskuamasi dan penghambatan masuknya sel sperma (jika tidak terjadi kehamilan). Pada hari ke-14 (setelah terjadinya proses proses ovulas ovulasi) i) sampai sampai hari hari ke-28, ke-28, berlan berlangsu gsung ng fase fase luteal luteal.. Pada Pada fase fase ini mempunyai ciri khas tertentu, yaitu terbentuknya korpus luteum ovarium serta perubahan bentuk (menjadi memanjang dan berkelok-kelok) dan fungsi dari kele kelenj njar ar-k -kel elen enja jarr

di

lapi lapisa san n

endo endom metri etrium um

uter uterii

akib akibat at

peng pengar aruh uh

dari dari

peningkatan hormone LH yang diikuti oleh pengeluaran hormone progesterone. Adan Ad anya ya

peng pengar aruh uh akti aktivi vita tas s

horm hormon one e

prog proges este tero rone ne

dapa dapatt

meny menyeb ebab abka kan n

terjadinya terjadinya perubahan perubahan sekretor sekretorik, ik, terutama terutama pada lapisan lapisan endometriu endometrium m uteri. uteri. Pen Pengar garuh

akti aktiv vitas itas

hor hormone

pro proges gester terone one

selam elama a

fase ase

lute luteal al

dap dapat

meni mening ngka katk tkan an kons konsen entr tras asii geta getah h serv servik iks s uter uterii menj menjad adii lebi lebih h kent kental al dan dan memb memben entu tuk k jala jala-j -jal ala a teba teball di uter uterus us sehi sehing ngga ga akan akan meng mengha hamb mbat at pros proses es masuknya sel sperma ke dalam uterus. Bersamaan dengan hal ini, hormone progesterone akan mempersempit daerah porsio dan serviks uteri sehingga pengaruh aktivitas hormone progesterone progesterone yang lebih lama, akan menyebabkan degenerasi dari lapisan endometrium uteri dan tidak memungkinkan terjadinya proses nidasi dari hasil konsepsi ke dinding uterusnya. 15

Peningkatan produksi hormone progesterone yang telah dimulai sejak akhir fase folikuler akan terus berlanjut sampai akhir fase luteal. Hal ini disebabkan oleh peningkata peningkatan n aktivitas aktivitas hormone hormone estrogen estrogen dalam menyintesis menyintesis reseptorreseptorrese resept ptor orny nya a

(res (resep epto torr

horm hormon one e

LH dan dan prog proges este tero rone ne))

di ovar ovariu ium m dan dan

terjadinya perubahan sintesis hormon-hormon seks steroid (hormone estrogen menjadi hormone progesterone) di dalam sel-sel granulose ovarium. Perubahan ini secar secara a norma normall mencap mencapai ai puncak puncaknya nya pada pada hari hari ke-22 ke-22 siklus siklus haid haid klasik klasik karena karena pada pada masa masa ini pengar pengaruh uh horm hormone one proges progester teron one e terhad terhadap ap lapisa lapisan n endometrium uteri paling jelas terlihat. Jika proses nidasi tersebut tidak terjadi, hormone estrogen dan progesterone akan menghambat sintesis dan aktivitas hormo hormone ne FSH FSH dan LH di adenoh adenohipo ipofisi fisis s sehing sehingga ga membua membuatt korpus korpus luteum luteum menjad menjadii tidak tidak dapat dapat tumbuh tumbuh dan berkem berkemban bang g kembal kembali, i, bahkan bahkan mengal mengalam amii penyusutan dan selanjutnya menghilang. Di sisi lain, pada masa menjelang terjadinya perdarahan haid, pengaruh aktivitas hormone progesterone tersebut  juga akan menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh-pembuluh pembuluh-pembuluh darah yang diikuti dengan dengan terjadinya ischemia dan nekrosis pada sel-sel dan  jaringan endometrium uterinya sehingga memungkinkan terjadinya proses desk deskua uama masi si lapi lapisa san n endo endome metr triu ium m uter uterii yang yang dise disert rtai ai deng dengan an terj terjad adin inya ya perdarahan dari daerah tersebut yang dikeluarkan melalui vagina. Akhirnya, bermanifestasi

sebagai

perdarahan

haid.

Pada Pada saat saat setelah setelah terjad terjadiny inya a prose proses s ovulas ovulasii di ovariu ovarium, m, sel-se sel-sell granul granulos osa a ovarium akan berubah menjadi sel-sel luteal ovarium, yang berperan dalam peningkatan pengeluaran hormon progesteron selama fase luteal siklus haid. Faktanya menunjukan bahwa salah satu peran dari hormon progesteron adalah seba sebaga gaii pend penduk ukun ung g utam utama a terj terjad adin inya ya pros proses es keha kehami mila lan. n. Ap Apab abil ila a pros proses es kehamilan tersebut tidak terjadi, peningkatan hormon progesteron yang terjadi tersebut akan mengikuti terjadinya penurunan hormon LH dan secara langsung hormo hormon n proges progester teron on (bers (bersama ama dengan dengan hormo hormon n estro estrogen gen)) akan akan melak melakuka ukan n penghambatan terhadap pengeluaran hormon FSH, LH, dan LHRH, yang derajat hambatann hambatannya ya bergantun bergantung g pada konsentr konsentrasi asi dan lamanya lamanya pengaruh pengaruh hormon hormon prog proges este tero ron n ters terseb ebut ut.. Kemu Kemudi dian an mela melalu luii meka mekani nism sme e ini ini seca secara ra otom otomat atis is hormon-hormon hormon-hormon progesteron dan estrogen juga akan menurunkan pengeluaran hormon LH, FSH, dan LHRH tersebut sehingga proses sintesis dan sekresinya 16

dari dari

keti ketiga ga

horm hormon on

hipo hipofi fisi sis s

ters terseb ebut ut,,

yang yang

memun emungk gkin inka kan n

terj terjad adin inya ya

pertumbuhan folikel-folikel dan proses ovulasi di ovarium selama fase luteal, akan berkurang atau berhenti, dan akan menghambat juga perkembangan dari korpus luteum. Pada saat bersamaan, setelah terjadinya proses ovulasi, kadar hormon hormon estrogen estrogen mengalam mengalamii penurunan. penurunan. Hal ini disebabka disebabkan n oleh terjadinya terjadinya puncak peningkatan kadar hormon LH dan aktivitasnya yang terbentuk ketika proses proses ovulasi ovulasi terjadi terjadi dan berakibat terjadi prolifera proliferasi si dari sel-sel granulosa granulosa ovarium, ovarium, yang secara secara langsung langsung akan menghambat menghambat dan menurunk menurunkan an proses proses sintesis hormon estrogen dan FSH serta meningkatkan pembentukan hormon progesteron di ovarium.

Di akhir fase luteal, terjadi penurunan reseptor-reseptor dan aktivitas hormon LH di ovarium secara berangsur-angsur, yang diikuti penurunan proses sintesis hormon-hormon FSH dan estrogen yang telah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, pada masa akhir fase luteal akan terjadi pembentukan kembali hormon FSH dan estrogen dengan aktivitas-aktivitasnya di ovarium dan uterus.

Bebera Beberapa pa proses proses lainny lainnya a yang yang terjad terjadii pada pada awal awal sampai sampai perten pertengah gahan an fase fase luteal

adalah

terhentinya

proses

sintesis

enzim-enzim

dan

zat

muko mukopo poli lisa saka kari rida da yang yang tela telah h berj berjal alan an sebe sebelu lumn mnya ya seja sejak k masa masa awal awal fase fase prolife proliferas rasi. i. Akibat Akibatnya nya,, terjad terjadii pening peningkat katan an perme permeabi abilit litas as (keboc (kebocor oran) an) dari dari pem pembulu buluhh-pe pemb mbul uluh uh

dara darah h

di

lapi lapisa san n

endo endome metr triu ium m

uter uterii

yang yang

suda su dah h

berkem berkemban bang g sejak sejak awal awal fase fase proli prolifer ferasi asi dan dan banyak banyak zat-za zat-zatt makan makanan an yang yang terkandung di dalamnya mengalir menembus langsung stroma dari lapisannya tersebut.

Proses tersebut dijadikan sebagai persiapan lapisan endometrium uteri untuk melakukan proses nidasi terhadap hasil konsepsi yang terbentuk jika terjadi proses kehamilan. Jika tidak terjadi proses kehamilan, enzim-enzim dan zat mukopolis mukopolisakar akarida ida tersebut tersebut akan dilepaskan dilepaskan dari lapisan lapisan endometr endometrium ium uteri uteri sehingga proses nekrosis dari sel-sel dan jaringan pembuluh-pembuluh darah pada lapisan tersebut. Hal itu menimbulkan gangguan dalam proses terjadinya meta metabo boli lism sme e sel sel dan dan jari jaring ngan anny nya a sehi sehing ngga ga terj terjad adii pros proses es regr regres esii atau atau deskuamasi pada lapisan tersebut dan disertai perdarahan. 17

Pada saat yang bersamaan, peningkatan pengeluaran dan pengaruh hormon progesteron (bersama dengan hormon estrogen) pada akhir fase luteal akan menyebab menyebabkan kan terjadinya terjadinya penyempit penyempitan an pembuluh pembuluh-pem -pembuluh buluh darah di lapisan lapisan endom endometr etrium ium uteri, uteri, yang yang kemudi kemudian an dapat dapat menimb menimbulk ulkan an terjad terjadiny inya a proses proses ischemia di lapisan tersebut sehingga akan menghentikan proses metabolisme pada sel dan jaringanny jaringannya. a. Akibatnya Akibatnya,, terjadi terjadi regresi regresi atau deskuamasi deskuamasi pada lapisan tersebut disertai perdarahan. Perdarahan yang terjadi ini merupakan manifestasi dari terjadinya perdarahan haid.

Fase Menstruasi Dina Dinama maka kan n juga juga fase fase desk deskua uama masi si atau atau fase fase haid haid,, yait yaitu u su suat atu u fase fase yang yang menu menunj njuk ukan an wakt waktu u

(mas (masa) a) terj terjad adin inya ya pros proses es desk deskua uama masi si pada pada lapi lapisa san n

endo endom metri etrium um uter uterii

dise disert rtai ai peng pengel elua uara ran n

dara darah h

dari dari dala dalam m

uter uterus us dan dan

dikeluarkan melalui vagina.

Pada Pada akhi akhirr fase fase lute luteal al terj terjad adii peni pening ngka kata tan n horm hormon on estr estrog ogen en yang yang dapa dapatt kembali menyebabkan perubahan sekretorik pada dinding uterus dan vagina, beru berupa pa

peni pening ngka kata tan n

prod produk uksi si

dan dan

penu penuru runa nan n

kons konsen entr tras asii

geta getah h

yang yang

dike dikelu luar arka kan n dari dari serv servik iks s uter uterii dan dan vagi vagina na sert serta a peni pening ngka kata tan n kons konsen entr tras asii glik glikog ogen en dala dalam m serv servik iks s uter uterii dan dan vagi vagina na.. Hal Hal ini ini memu memung ngki kink nkan an kemb kembali ali terjad terjadiny inya a prose proses s pening peningkat katan an pengel pengeluar uaran an getah getah yang yang lebih lebih banyak banyak dari dari serviks

uteri

dan

vaginanya

serta

keputihan.

Pada saat akhir fase luteal, peningkatan kadar dan aktivitas hormon estrogen yang yang terben terbentuk tuk kembal kembalii masih masih belum belum banyak banyak sehing sehingga ga terjad terjadiny inya a prose prosessproses perangsangan produksi asam laktat oleh bakteri-bakteri flora normal dan penurunan nilai derajat keasaman, yang diharapkan dapat menurunkan resiko terjadinya infeksi di dalam vagina menjadi tidak optimal, dan ditambah penumpukan getah yang sebagian besar masih dalam keadaan mengental. Oleh karena itu, pada saat menjelang proses perdarahan haid tersebut, daerah vagi vagina na menj menjad adii sang sangat at bere beresi siko ko terh terhad adap ap terj terjad adin inya ya penu penula lara ran n peny penyak akit it (infeksi) melalui hubungan persetubuhan (koitus). 18

 Terjadinya pengeluaran getah dari serviks uteri dan vagina tersebut sering bercampu bercampurr dengan dengan pengeluara pengeluaran n beberapa beberapa tetesan tetesan darah yang sudah sudah mulai mulai keluar menjelang terjadinya proses perdarahan haid dari dalam uterus dan menyebabkan terlihatnya cairan berwarna kuning dan keruh, yang keluar dari vaginanya. Sel-sel darah merah yang telah rusak dan terkandung dari cairan yang keluar tersebut akan menyebabkan sifat bakteri-bakteri flora normal yang ada ada di dala dalam m vagi vagina na menj menjad adii bers bersif ifat at infe infeks ksiu ius s (pat (patog ogen en pote potens nsia ial) l) dan dan memuda memudahka hkanny nnya a untuk untuk berkem berkemban bang g biak biak dengan dengan pesat pesat di dalam dalam vagina vagina.. Bakteri-b Bakteri-bakter akterii infeksius infeksius yang terkandun terkandung g dalam getah tersebut, tersebut, kemudian kemudian dikeluarkan

bersamaan

dengan

pengelu eluaran

jaringan

dari

lapisan

endometriu endometrium m uteri yang mengalam mengalamii proses proses regresi regresi atau deskuamasi deskuamasi dalam bentuk perdarahan haid atau dalam bentuk keputihan yang keluar mendahului menjelang

terjadinya

haid.

Pada saat bersamaa bersamaan, n, lapisan lapisan endometr endometrium ium uteri uteri mengalami mengalami iskhemia dan nekrosis, akibat terjadinya gangguan metabolisme sel atau jaringannya, yang diseba dis ebabka bkan n terham terhambat batnya nya sirkul sirkulasi asi dari dari pembul pembuluhuh-pem pembul buluh uh darah darah yang yang memper memperdar darahi ahi lapisa lapisan n terseb tersebut ut akibat akibat dari dari pengar pengaruh uh horm hormona onal, l, ditamb ditambah ah dengan penonjolan aktivasi kinerja dari prostaglandin F2α(PGF2α) yang timbul akibat terjadinya gangguan keseimbangan antara prostaglandin E2(PGE2) dan F2α

(PG (PGF2α) 2α)

denga engan n

pro prostas stasik ikli lin n

(PGI (PGI2) 2),,

yan yang

disi disin ntesi tesis s

oleh oleh

selsel-se sell

endom endometr etrium ium uteri uteri (yang (yang telah telah mengal mengalam amii lutein luteinisa isasi si sebelu sebelumn mnya ya akibat akibat pengaruh dari homogen progesteroon). Semua hal itu akan menjadikan lapisan edometrium uteri mengalami nekrosis berat dan sangat memungkinkan untuk mengalami proses deskuamasi. deskuamasi.

Pada fase menstruasi ini juga terjadi penyusutan dan lenyapnya korpus luteum ovar ovariu ium m

(tem (tempa patt

mene meneta tapn pnya ya rese resept ptor or-r -res esep epto torr

sert serta a

terj terjad adin inya ya pros proses es

pemben pembentuk tukan an dan pengel pengeluar uaran an hormo hormon n proge progeste stero ron n dan LH selam selama a fase fase luteal).

Fase Regenerasi Dinama Dinamakan kan juga juga fase fase pascah pascahaid aid,, yaitu yaitu suatu suatu fase fase yang yang menun menunjuk jukan an waktu waktu (masa) terjadinya proses awal pemulihan dan pembentukan kembali lapisan 19

endo endome metr triu ium m

uter uterii

sete setela lah h

meng mengal alam amii

pros proses es

desk deskua uama masi si sebe sebelu lumn mnya ya..

Bersamaan dengan proses regresi atau deskuamasi dan perdarahan haid pada fase menstruasi tersebut, lapisan endometrium uteri juga melepaskan hormon prostaglandin E2 dan F2, yang akan mengakibatkan berkontraksinya lapisan mimom mimometr etrium ium uteri uteri sehing sehingga ga banyak banyak pembul pembuluh uh darah darah yang yang terkan terkandun dung g di dalam dalamnya nya menga mengalam lamii vasoko vasokontr ntriks iksi, i, akhirn akhirnya ya akan akan memb membata atasi si terjad terjadiny inya a proses perdarahan haid yang sedang berlangsung.

Di sisi sisi lain lain,, pros proses es peng penghe hent ntia ian n perd perdar arah ahan an haid haid ini ini juga juga didu diduku kung ng oleh oleh pengaktifan kembali pembentukan dan pengeluaran hormon FSH dan estrogen sehing sehingga ga memu memungk ngkink inkan an kembal kembalii terjad terjadiny inya a pemacu pemacuan an proses proses prolif prolifera erasi si lapisan endometrium uteri dan memperkuat kontraksi otot-otot uterusnya. Hal ini secara umum disebabkan oleh penurunan efek hambatan terhadap aktivitas adenohipofisis dan hipotalamus yang dihasilkan dari hormon progesteron dan LH (yang telah terjadi pada fase luteal), saat terjadinya perdarahan haid pada fase menstrua menstruasi si sehingga sehingga terjadi terjadi pengaktifa pengaktifan n kembali kembali dari hormon-ho hormon-hormo rmon n LHRH, LHRH, FSH, FSH, dan estro estrogen gen.. Kemudi Kemudian an bersam bersamaan aan dengan dengan terjad terjadiny inya a prose proses s penghentian perdarahan haid ini, dimulailah kembali fase regenerasi dari siklus

haid tersebut 20

21

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF