Estetika Dalam Arsitektur Karya Mario Botta Dan Louis Kahn
July 16, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Estetika Dalam Arsitektur Karya Mario Botta Dan Louis Kahn...
Description
Estetika dalam Arsitektur Karya Mario Botta dan Louis Kahn: Casa Rotonda, Évry Cathedral, National Assembly Building, dan Salk Institute
Dosen Kelas: Sudianto Aly, Ir., M.T. Kelas A
Kelompok 4 Diandra Ratu A.
2015420181
Patricia A.W.
2015420092
Anna Herluina
2016420038
Claudia Olivia
2016420134
Indira Rahma D.
2016420199
Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Dalam penugasan 1 ini, penulis memilih untuk memahami estetika arsitektur melalui karya arsitek Mario Botta dan Louis Kahn. Keduanya memiliki ciri khas dan identitas serta proses pemikiran yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Kary Karyaa arsitektur Mario Botta yang dipilih adalah Casa Rotonda dan Evry Cathedral, sementara karya arsitektur Louis Kahn yang dipilih adalah National Assembly Building dan Salk Institute. Tentunya, sebuah karya arsitektur tidak terlepas dari pemikiran dan pandangan arsiteknya. Pemikiran Mario Ma rio Botta dan Louis Kahn dapat diresapi melalui ringkasan biografi keduanya.
1.2
Biografi Mario Botta
figur Louis Kahn. Gambarhttps 1. Portrait Sumber: https://www.gettyimages.com ://www.gettyimages.com
Louis Isadore Kahn adalah seorang arsitek Amerika yang tinggal di Philadelphia. Ia lahir di Parnu, Estonia, pada tanggal 20 Februari 1901. Louis Kahn menempuh sekolah arsitektur di University of Pennsylvania dan membuka perusahaannya sendiri pada tahun 1935. Karya-karyanya banyak yang mendunia, diantaranya adalah Yale university Art Gallery, The Kimbell Art Museum, dan The Capitol Complex di Dhaka, Bangladesh. Ia meninggal pada tanggal 17 Maret 1974 di New York. Dalam mendesain, Louis Kahn dikenal sebagai “ Master of Light ” yang mengapresiasi logika, kesunyian, cahaya, eternity
of spirit , dan kesenian yang tidak terukur.
Louis Kahn membuat bangunan seakan berbicara. Ia membiarkan membuat karyanya seakan-akan karya bangunannya sendirilah yang menjelaskan kepada pengamat apa arti dari dirinya. Teori ini ia aplikasikan pada salah satu karyanya yaitu Franklin D. Roosevelet Four Freedoms Park di New York. Louis membiarkan bangunan bercerita seperti puisi tanpa kata. Menurutnya, material memiliki takdir untuk menjadi sesuatu. Apabila ia sedang kehilangan langkah untuk mencari inspirasi, Kahn seringkali mendalami rasa dengan bermonolog dengan material. ”If you think of Brick, you say to Brick, ‘What do you want, Brick?’ And Brick
says to you, ‘I like like an Arch.’ And And if you say to Brick, ‘Look, arches are expensive, and I can use a concrete lintel over you. What do you think of that, Brick?’ Brick says, ‘I like an Arch.’And it’s important, you see, that you honor the material that you use. You can only do it if you honor the brick and glorify the brick instead of shortchanging it.”
Bagi Louis Kahn, bentuk tidak selalu mengikuti fungsi. Bentuk dapat terbuat
monolithic masonry dan terbentuk dari geometri primer seperti lingkaran penuh, setengah lingkaran, atau segitiga. Ia membuat keindahan spasial dari komposisi komposisi dan bangunan yang memperlihatkan simbol universal yang kuat. Kahn terkenal membuat gaya bangunan menjadi sebuah monumental yang melebihi modernisme. Salah satunya adalah dengan membuat bangunan yang terlihat berat, tidak menyembunikan beratnya, material, atau perpaduannya. Louis Kahn terkenal sangat teliti dalam bekerja, membuat proposal yang provokatif. Ia disebut sebagai “ America’s foremost living architec architect t ””.. Selain itu, ia juga mengadopsi pendekatan back-to-the-basics dan mengembangkannya mengembangkannya dengan pergerakan modern
1.3
Biografi Louis Kahn
Gambar 2. Portrait figur Mario Botta (Sumber:La Prairie)
Mario Botta adalah seorang seorang arsitek yang lahir di Mendrisio, Ticino Ticino,, pada 1 April 1943. Perjalanan akademiknya dimulai setelah ia selesai menjadi internship di Lugano. Mario Botta mengawali pembelajarannya di Sekolah Tinggi Seni di Milan dan kemudian belajar di Universitas Institute of Architecture di Venice dan menerima gelar profesionalnya pada tahun 1969. Selama ting tinggal gal di Venesi Venesia, a, ia memilik memilikii kesempatan untuk bertemu dan bekerja untuk Le Corbusier dan Louis I. Kahn. Aktivitas profesionalnya dimulai pada tahun 1970 di Lugano dan sejak itu Mario Botta memulai kegiatan mengajar di jenjang kuliah, seminar dan kursus di banyak sekolah arsitektur Eropa, Asia, Amerika Serikat dan Amerika Latin. Mario Botta menjabat sebagai profesor tamu di Politeknik Institut Lausanne pada tahun 1976 dan di Sekolah Arsitektur Yale di New Haven (AS) pada tahun 1987. Pada tahun 1983 ia diangkat sebagai profesor di Sekolah Politeknik Swiss. Dari 1982 hingga 1987 adalah ia termasuk ke dalam anggota Komisi Federal Seni Rupa Swiss. Dari rumah keluarga tunggal di Ticino karyanya terdiri dari banyak tipologi bangunan lainnya seperti: sekolah, bank, gedung administrasi, administrasi, perpustakaan, museum dan bangunan ibadah.
ISI
2.1
Arsitektur Karya Mario Botta
2.1.1
Evry Cathedral Lokasi: Évry, Perancis Tahun: Perancangan: 1988 – 1992 1992 Pembangunan: 1992 – 1995 1995 Selesai: 1996 Luas tapak: 1.600 m2 Volume: 45.000 m3 Fungsi: Gereja Katolik
Gambar 3. Katedral Évry (sumber: tumblr.com)) tumblr.com
Ulasan Bangunan Cathedral of the Resurrection, atau yang lebih dikenal umum sebagai Katedral Évry merupakan satu-satunya katedral di Perancis yang didirikan di abad ke-21. Bangunan ini didirikan sebagai tempat peribadatan untuk 1.400 orang penganut Katolik di Perancis. Karena pemerintah tidak mampu membiayai katedral katedral publik sejak Revolusi, Revolusi, tidak banyak upaya untuk membangkitkan agama Katolik di Perancis. Katedral ini merupakan upaya pertama untuk
meningkatkan kesejahteraan umat Katolik.1 Katedral ini tidak hanya dibangun agar dapat melayani masyarakat sekitar, namun juga merupakan
Gambar 4. Denah dan tampilan Katedral Évry (sumber: Architectural Poetics -- Mario Botta)
Bentuk katedral ini terdiri dari persegi panjang yang terhubung dengan bentuk lingkaran yang lebih besar. Secara 3 dimensi, lingkaran berbentuk tabung yang disubtraksi secara diagonal di bagian atas. Pada bagian atas tabung, terdapat banyak pepohonan untuk membuat halo hijau yang digantung di langit kota. Volume silindris ini menghilangkan konsep fasad, melainkan menunjukkan orientasi gereja melalui bagian yang lebih tinggi dan memperjelas hierarki antara bangunan utama dengan bangunan pendukung katedral[i]. Ulasan Ulasa n E ste stetik tika a
Sebagai murid dari Louis Kahn dan Le Corbusier, rancangan Botta sangat terpengaruh oleh keduanya. Namun, semua karya Botta memiliki konotasi spiritual yang kuat, karena ia mencontohkan bahwa arsitektur merupakan ekspresi dari human memory. Botta mendefinisikan estetika dalam karya arsitekturnya melalui 8 poin penting dalam setiap perancangannya, yaitu: -
Importance of the site, city and historical stratification
1 Botta, Mario. Projects: Mario. Projects: Sacred Spaces [Online]. Tersedia di:
http://www.botta.ch/en/SPA http://www .botta.ch/en/SPAZIO%20DEL%20SACRO?idx ZIO%20DEL%20SACRO?idx=8 =8 (Diakses 28 September 2019)
Menurut Botta, arsitektur bukanlah ‘membangun di sebuah tempat, tetapi membangun tempat tersebut’. Teritori adalah bagian integral dalam sebuah proyek, dan pr oyek ini pun
bukan pengecualian.
Gambar 5. Letak Katedral Katedral Évry pada Kota Évry (sumber: (sumber: Google Maps) Maps) Botta menginginkan karyanya untuk dapat merepresentasikan urban fabric dari sebuah kota di era Medieval. Katedral ini dibangun ketika Évry masih merupakan kota kecil, oleh sebab itu pada masa kini kota Évry seakan-akan dibangun mengikuti posisi katedral yang terletak di jalan paling besar, seperti kota-kota pada era Medieval yang terbangun di sekitar gereja akibat pengaruh agama kuat. Katedral ini dikelilingi oleh kampus, perpustakaan, balai kota, dan alun-alun kota.
-
Light Pada tahap perancangan yang berlangsung selama 4 tahun, Botta sering menghabiskan waktu di tapak untuk memikirkan cara elemen-elemen alam seperti cahaya masuk ke dalam tapak agar ia dapat membuat bangunan yang memperlihatkan lingkungan, bukan memanipulasi elemen alam. alam. Walaupun dari luar bangunan ini terlihat ‘gelap’, permainan cahaya sangat kentara pada ruang
ibadah utama, dimana altar dibelakangi oleh jendela setengah lingkaran dan disinari atap metal putih yang memasukkan cahaya terdifusi kedalam ruangan yang terlihat paling indah pada waktu-waktu berlangsungnya berlangsungnya kegiatan ibadah. Cahaya yang terdifusi dari bagian atas yang
Gambar 6. Interior dan Potongan Katedral Evry (sumber: Architecture Poetics - Mario Botta)
memiliki ketinggian lebih dari skala manusia
menyinari ruang ibadah dengan lembut dan menambah kekhusyukan ketika sedang beribadah, dan juga menyimbolkan keberadaan Tuhan, sedangkan cahaya dari jendela adalah cahaya yang lebih terang dan memfokuskan pandangan jemaat pada altar di bagian depan. -
Gravity Volume bangunan yang masif dan simetri pada bangunan menunjukkan stabilitas
struktur, dengan distribusi berat yang seimbang. -
Geometry, symmetry, order
Salah satu karakteristik utama dalam perancangan Botta adalah simetri dari penggabungan bentuk geometri sederhana untuk menunjukkan order pada bangunan, seperti hierarki. Walaupun bentuk bangunan ini tidak sepenuhnya simetris, tampilan depan bangunan dibuat simetris.
Bentuk geometri sangat menunjukkan hirarki bangunan, dimana bila dilihat secara 2 dimensi massa lingkaran yang merupakan inti rancangan terlihat paling besar, dan secara 3 dimensi juga tidak proporsional dengan massa lain, di ketinggian 34 meter.
Gambar 7. Fasad Katedral Evry (sumber: botta.ch)
Subtraksi diagonal juga selain menambah keunikan bangunan dan menjadikannya landmark, juga memberi kesan dominan orientasi vertikal dan menandakan hubungan ketuhanan yang kuat (hubungan vertikal manusia-Tuhan).
Gambar 8. Gambar kerja Katedral vry (sumber:Architectural Poetics -- Mario Botta)
-
Natural materials
Botta menggunakan bata, material favoritnya yang jarang digunakan pada perancangan arsitektur gereja. Menurutnya, bata merah merupakan material yang sangat simbolis dan mewakilkan keempat elemen di bumi, karena
untuk
membuat
tanah
liat
diperlukan tanah dan air, yang kemudian
Gambar 9. Eksterior Bata Katedral Evry (Sumber: botta.ch)
dibakar dan dan dikeringkan. Alasan lain dalam pemilihan bata adalah durabilitasnya yang dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama. Untuk membangun katedral ini, diperlukan 800.000 buah batu bata yang disusun sedemikian rupa agar menciptakan tekstur geometris, membuat fasad yang tidak terlihat monoton dan masif. -
Territory of memory, respect of the great past
Pohon-pohon yang membentuk halo juga berkontribusi dalam pencahayaan di dalam bangunan, walaupun beberapa percaya bahwa makna ditempatkannya pohon di bagian atas tersebut merupakan sebuah simbolisasi dari mahkota duri Yesus Kristus. Botta sendiri mengatakan bahwa pohon-pohon tersebut merepresentasikan kehidupan. Struktur dome pada atrium juga terinspirasi dari gaya gereja era Romanesk abad ke-15 dan 16. -
Ethical meaning of architecture
Walaupun gereja ini merupakan gereja Katolik pertama yang dibangun setelah 150 tahun, banyak warga Perancis yang menentang rancangannya. Rancangan Botta dinilai menyimpang dari arsitektur klasik bergaya Gothic yang dianggap norma dalam perancangan gereja di Perancis2. Namun supporter katedral ini mengapresiasi desain katedral yang lebih modern, karena menganggap bahwa agama Katolik juga berprogres seiring berkembangnya 2 Drozdiak, William. “ Evry Cathedral Is Not Everyman’s. Everyman’s.”” The Washington Post. 22 Mei 1995.
https://www.washingtonpost. https://www .washingtonpost.com/archive/polit com/archive/politics/1995/05 ics/1995/05/22/evry-cathedral-is/22/evry-cathedral-is-not-everymans/eb53a not-everymans/eb53ac37-dac5-48ce-a6fcc37-dac5-48ce-a6fc3d5966116ca2/ . (Diakses 28 September 2019)
zaman.ii Botta sendiri berargumen bahwa rancangannya sudah menyampaikan makna secara cukup jelas: atap terbuka yang mendekatkan manusia kepada Tuhan dan bata merah yang mencakup semua elemen. Hal ini menunjukkan bahwa rancangan Botta memiliki sikap yang progresif dalam perkembangan zaman, namun juga tidak melupakan nilai-nilai dasar dari agama Katolik. Sebagai seorang arsitek, kita tidak boleh hanya memikirkan soal nilai estetika bangunan, namun juga nilai etis dari bangunan bangunan tersebut, bagaimana ia dapat berdialog dengan dengan elemen fisik dan sosial di tempat ia berada.
2.1.2
Casa Rotonda
Gambar 10 Casa 10 Casa Rotonda Sumber : : https://www.behance.net/gallery/11914493/Rotonda-House-Mario-Botta https://www.behance.net/gallery/11914493/Rotonda-House-Mario-Botta
Arsitek
: Mario Botta
Tahun
: 1980 (dibangun tahun 1981 – 1982) 1982)
Luas area
: 700 m2
Volume
: 1400 m3
Lokasi
: Stabio, Ticino, Switzerland
Tipe
: rumah
Klien
: Liliana & Ovidio Medici
Keunikan Bangunan Casa Rotonda merupakan salah satu karya Mario Botta yang terkenal dan dipilih karena keingintahuan dalam menganalisis proses poetic dari mendesain karya tersebut dan penerapan filosofi arsiteknya arsiteknya yakni Mario Botta. Dalam proses merancang, umumnya arsitek memulai dengan studi lingkungan dengan menganalisis dan mencoba memenuhi kebutuhan dari kliennya. Mario Botta menggunakan metode yang berbeda. Pertama – tama tama ia memulai dengan penegasan bentuk geometris yang sederhana yakni lingkaran yang terlihat pada denahnya. Bentuk volumenya adalah tabung silinder. Langkah awalnya dengan membentuk ruang geometrik (batasan ruang oleh elemen elemen arsitektural) pada bangunan yang berfungsi sebagai rumah tersebut. Pertama - tama dibuat bukaan yang membelah silinder menjadi dua dari atas bangunan. Bukaan tersebut membelah dari ujung utara ke ujung selatan yang membantu masuknya cahaya alami dari luar ke dalam bangunan. Cahaya tersebut menerangi bagian dalam rumah seakan memberikan kesan elemen yang berada di luar bangunan dapat hadir di dalam bangunan. Bukaan pada ujung selatan ini kemudian bercabang ke kedua sisi membuat bukaan jendela yang besar untuk memasukan cahaya ke ruang keluarga dan ruang makan pada lantai pertama. Pada ujung selatan, terdapat apse dari tangga yang berdiri layaknya kolom dari lantai dasar hingga atap, membuat jendela berada di kedua sisinya. Pada atasnya apse, terbentuk suatu spiral yang seakan menjadi kepala kolom. Jenis kolom ini adalah sentuhan klasik dari desain konstruksi bangunan di kota - kota Eropa.
Gambar 11. Jendela (kiri) dan Apse pada Casa Rotonda (kanan) Sumber : : http://www.archimagazine http://www.archimagazine.com/aborotonda.htm .com/aborotonda.htm & https://www.behance.net/gallery/11914493/Rotondahttps://www.behance.net/gallery/11914493/Rotonda House-Mario-Botta
Mario Botta memegang delapan filosofi yang hadir di setiap karyanya yaitu
importance of the site, the city and the historical stratification, light , gravity, geometry, symmetry, order , natural material , the territory of memory, respect of the great past , dan ethical meaning of architecture.3
3 Botta, Mario. Mario Mario. Mario Botta Architectti : Philosophy [Online]. Tersedia di: http://ww http://www.botta.ch/en/PRI w.botta.ch/en/PRINCIPI NCIPI
(Diakses 28 September 2019)
Lokasi Casa Rotonda berada di tepi utara dari lingkungan perumahan di pinggiran kota Stabio. Bagian belakangnya terdapat sebuah bukit di mana dapat terlihat kumpulan chalet , gaya rumah yang banyak terdapat di daerah Alpine, Switzerland. Rumah ini terbuat dari kayu dan memiliki atap yang lebar dan berat.
Gambar 12. Lokasi Rotonda di utara permukiman Sumber : https://www.flickr.com/photos/79069903@N00/2112816548 : https://www.flickr.com/photos/79069903@N00/2112816548
Dari konteks lingkungannya, hal yang perlu dipertimbangkan adalah kode bangunan yang sudah ditetapkan di peraturan bangunan, proyek pembangunan yang berada dekat kota tua, jaringan jalan setapak setapak yang berkembang menjadi rute transportasi dan pola dari ladang serta bukit yang ditutupi oleh kebun anggur.4 Walaupun dalam perancangannya, Mario Botta memulai dari penegasan bentuk, ia tidak melupakan lingkungan sekitarnya. Ia membayangkan sebuah bangunan yang melingkar, dilintasi bukaan yang mengiris dari poros utara-selatan berupa celah untuk memasukan cahaya pada siang siang hari. Volume bangunan bangunan berbentuk berbentuk silinder yang bagian dalamnya dalamnya dipotong dipotong oleh tiga tiga level lantai, memberikan ruang - ruang untuk difungsikan. Tujuannya untuk menghindari 4
Casa Rotonda, Stabio, Ticino, Ticino, Switzerland, 1982 [Online]. Tersedia labolg. 2014. Atlas 2014. Atlas of Interior : Mario Botta, Casa di: http://www.atlasofinteriors.po http://www.atlasofinteriors.polimi.it/2014 limi.it/2014/03/19/mario-bo /03/19/mario-botta-casa-rotonda-stabio tta-casa-rotonda-stabio-ticino-swit -ticino-switzerland-1982 zerland-1982(Diakses 28 September 2019)/ 2019)/
perbandingan dan/atau kontras dengan bangunan disekitarnya. Walau begitu tetap memiliki hubungan spasial dengan lanskap dan horizon. Dari filosofi the city and the historical stratification dan respect of the great past , kota Eropa merupakan salah satu kota dengan model agregasi yang luar biasa lewat ekspresi tertinggi dari kehidupan sosialnya. Lewat Casa Rotonda, Mario Botta secara implisit mengkritik arsitektur kapitalisme karena dianggap sebagai produk kreatif yang tidak bermoral dan tidak disiplin. Ia mengusulkan kembali rancangan yang ‘sopan dan
santun’ dan
menampilkan martabat dari sisi tradisional kota – kota kota di Eropa lewat Casa Rotonda. Hal ini digambarkan dengan konstruksi yang kokoh dan agung tapi tidak menggunakan elemen kolom, kepala kolom dan entablature. Cahaya yang ada dalam perancangan menurut salah satu filosofinya dapat menghasilkan suatu ruang dan memberi penekanan serta ritme. Casa Rotonda dirancang dengan skylight pada atapnya yang memakan ¾ dari panjang sumbu sumbu utara-selatan. Rancangan ini memberikan aliran cahaya alami yang konstan mengikuti pergerakan matahari. Terdapat pula barisan jendela dari lantai ke langit – langit langit yang terletak di sepanjang fasad utara dan selatan untuk memaksimalkan cahaya yang masuk dan membiarkan lanskap dari luar masuk ke dalam ruang. Keadaan ini seakan mengkoneksik mengkoneksikan an antara ruang luar dan ruang dalam. Pada sore hari, cahaya buatan berupa lilin yang tempatnya diletakan secara strategis pada dinding dan lampu gantung menerangi bagian dalam rumah.
Gambar 13. Filosofi cahaya pada Casa Rotonda Sumber : : http://www.archimagazine.c http://www.archimagazine.com/aborotonda.htm om/aborotonda.htm
Ritme yang diberikan dari perancangan ini adalah pencahayaan yang terus – menerus menerus ke dalam bangunan baik oleh pencahayaan alami maupun pencahayaan buatan. Botta mencoba memasukan apa yang ada di luar ke dalam bangunan dan mengaburkan batasan antara eksterior dan interior. Botta terkenal dengan karyanya yang sangat geometris, simetris, dan memiliki order. Casa Rotonda dengan bentuk silinder dan pembagian sama sisi dari fasad dan denah dapat langsung ditangkap secara langsung oleh indera bahwa bangunan ini memiliki suatu keseimbangan dari tatanannya. Denah mengambil bentuk dasar lingkaran dan ruang di dalamnya dapat dibagi secara simetri melalui garis sumbu yang tertera pada gambar.
Gambar 14. Denah Casa Rotonda Sumber : : https://jor https://jordanaj-blog.tum danaj-blog.tumblr.com/post/93 blr.com/post/936824555/proj 6824555/project-intensive-20 ect-intensive-20
Tampak dikarenakan silinder secara volume, pada tampak 2D terlihat
bangunan mengambil bentuk bentuk dasar segi empat.
Gambar 15. Tampak Casa Rotonda Sumber : : https://jordanaj-blog.tumblr.com https://jordanaj-blog.tumblr.com/post/936824555/pro /post/936824555/project-intensive-20 ject-intensive-20
Desain rancangan baik dari segi denah, potongan, maupun tampak memenuhi filosofi geometry, symmetry, order . Bentukan yang dapat terlihat adalah bentukan – bentukan bentukan dasar geometri yakni segi empat, lingkaran dan segitiga.
Gambar 16. Bentukan geometri pada Casa Rotonda Sumber : : https://jordanaj-blog.tumblr.com https://jordanaj-blog.tumblr.com/post/936824555/proj /post/936824555/project-intensive-20 ect-intensive-20
Struktur yang dipakai adalah bearing wall yang yang terbuat dari bata, namun telah rusak dan timbul retakan. Dalam menangani hal ini, Mario Botta mencoba menambahkan sambungan dan siku logam yang tersembunyi dalam menjaga keseimbangan beton untuk mencapai ketegangan pada dinding untuk menutupnya. Penyaluran beban dari atas dibagi ke sisi – sisi sisi dari bukaan di pusat bangunan yang berupa skylight ke ke tanah sehingga bangunan Casa Rotonda mencapai kondisi statis. Material utama pelingkup bangunan yang digunakan adalah semen, bata pada bagian muka, baja dan kaca, sedangkan material lantai adalah kayu. Pemilihan material ini dikarenakan mudah didapat pada daerah sekitarnya. Tidak perlu mengimpor suatu bahan dari luar negeri ke dalam negeri. Botta memanfaatkan material yang bisa didapatnya dan menciptakan rancangan yang unik dan khas. Ruang – ruang ruang di dalam Casa Rotonda mewakili filosofi terakhir yakni ethical meaning
of architecture. Tangga yang berada di tengah simetri bangunan memberikan makna sebagai gerakan desain yang konsisten dengan memotong lantai mulai dari ruang bawah tanah hingga lantai ketiga dan berakhir pada rupa bentukan kepada kolom di atasnya. Lantai dasar dirancang sebagai filter antara ruang interior dengan ruang eksterior. Terdapat suatu beranda besar dan garasi yang mengapit entrance hall dan dan tangga. Terdapat pula toilet kecil. Lantai satu dirancang dengan mayoritas aktivitas yang berlangsung pada siang hari. Tanaman yang ada di dalamnya mendapatkan sinar dari jendela dan skylight pada pada atrium di lantai kedua. Meskipun, terdapat open plan, ruang yang difungsikan terdefinisi dengan baik oleh cahaya dan partisi, sehingga pengguna dapat merasakan batasan - batasan ruang secara geometrik yang ada didalamnya dengan baik. Ruang tamu dan ruang belajar berada pada salah satu sisi bukaan dan ruang makan serta dapur di sisi lainnya. Ruang makan dan ruang tamu memiliki akses yang sama ke balkon yang berlanjut membentuk silinder dari bangunan. Lantai kedua merupakan area dengan sifat paling privat di Casa Rotonda. Aktivitas di dalamnya berhubungan dengan tempat beristirahat. Terdapat tiga kamar tidur yang digunakan oleh klien. Area yang lebih privat memberikan rasa nyaman dan aman bagi penghuni untuk
beristirahat dengan dengan tenang, tanpa merasa terganggu. terganggu.5 Dari pembagian sifat ruang ini, area are a lantai bawah hingga lantai atas bersifat mulai dari publik, semi privat, dan privat. Mario Botta merancang ruang – ruang dalamnya dengan memperhatikan kebutuhan dari kliennya. Permainan cahaya yang dimasukan ke dalam ruang dan pengaturan dinding – dinding di dalamnya memberikan rasa nyaman, sehingga kualitas ruang yang terbentuk di dalamnya dapat meningkatkan kualitas hidup penggunanya. Jadi kedelapan filosofi dari Mario Botta sendiri tercermin pada Casa Rotonda dan penerapannya berhasil tersampaikan lewat gubahan massa dan rancangan desain luar maupun dalamnya yang bersifat geometrik.
Ulasan Estetika pada Karya Casa Rotonda Ulasan estetika secara singkat dari materi - materi perkuliahan yang pernah dibahas selama kuliah. Beberapa diantaranya yang dirasa dapat dibahas mengenai ruang geometrik dan ruang perseptual pada kasus Casa Rotonda. Dari sisi ruang geometrik, Casa Rotonda memiliki batasan - batasan yang jelas je las berdasarkan elemen - elemen arsitektural yang melingkupiny melingkupinya. a. Elemen - elemen tersebut diantaranya adalah elemen horizontal bawah (lantai, tanah, dsb.), elemen vertikal (dinding, jendela, pintu, dsb.), dan elemen horizontal atas (atap). Dari ulasan sebelumnya dibahas bentukan Casa Rotonda yang berupa silinder dengan atap skylight berbentuk segitiga. segitiga. Dari sisi sisi ruang perseptual, masuknya masuknya cahaya dari jendela dan skulight pada pada bangunan memainkan memainkan persepsi pengguna pengguna di dalamnya. Sebab persepsi adalah hal yang bersifat subjektif. Mario Botta sendiri merancang jendela dan skylight tersebut untuk memberikan kesan adanya koneksi antara ruang dalam dan ruang luar dengan memanfaatkan sinar matahari timur dan sinar matahari barat. Sequence cahaya matahari yang masuk mulai dari pagi hingga sore, memberikan kesan ruang - ruang di dalamnya terkoneksi oleh waktu dan situasi dari lingkungan luarnya. Kontras dari keadaan bangunan di siang hari, malam harinya lampu lampu di dalam bangunan seakan memberikan cahaya dari dalam keluar.
5 Anonim. WikiArquitectura : Building : Rotonda R otonda House [Online]. House [Online]. Tersedia di:
https://en.wikiarquitectura.com/ https://en.w ikiarquitectura.com/building/r building/rotonda-house/ otonda-house/ (Diakses 28 September 2019)
2.2
Arsitektur Karya Louis Kahn
2.2.1
Salk Institute Arsitek
: Louis Kahn
Lokasi
: 10010 N Torrey Pines Rd, San Diego, United States
Klien
: Jonas Salk
Tahun
: 1965
Ulasan Bangunan Salk Institute adalah pusat riset biologi non-profit di La Jolla, California yang dirancang oleh arsitek modern Louis Kahn untuk Jonas Salk, seorang pelopor penemuan vaksin polio. Kompleks Salk Institute terdiri dari 2 bangunan yang saling berhadapan dengan plaza terbuka di tengahnya, menciptakan ruang terbuka dengan bangunan institute sebagai
boundaries. Plaza ini merupakan perwujudan aksis tegas dari pintu masuk dan Samudera Pasifik, yang kemudian menjadi ruang ikonik yang membingkai Samudera Pasifik dan matahari yang terbenam ke dalam lautan luas.
Gambar 17. Ruang plaza Salk Institute yang merupakan aksis tegas dari Samudra Pasifik menuju pintu masuk kompleks. (Sumber: Brewminate)
Penggunaan material beton ekspos dengan campuran abu volkanik menciptakan nuansa merah muda pada hasil akhir beton. Lantai pada plaza menggunakan keramik travertine
dengan nada warna yang serupa dengan dinding bangunan. Selain itu furnitur plaza juga menggunakan nada warna yang disamakan dengan keramik travertine, sehingga keseluruhan ruang terbuka plaza terbentuk dari warna yang seirama. Dinding jendela kayu jati kemudian menjadi elemen penting dalam ruang plaza ini.
Gambar 18. Modul dinding jendela yang terbuat dari kayu jati jat i melengkapi material beton dengan nuansa merah muda yang pudah. (Sumber: Brewminate dan Archdaily Archdaily
Kemudian sebagai fasad bangunan Kahn menggunakan 203 buah dinding jendela dari bahan kayu jati prefabrikasi dalam berbagai bentuk, menyesuaikan ruang dalam yang dibatasinya. Elemen ini menjadi boundaries plaza di tengah kedua bangunan serta penanda skala manusia pada keseluruhan bangunan. Setiap jendela terdiri dari komposisi jendela geser, kisi-kisi, serta shutters yang berbeda-beda dan berfungsi untuk mengontrol udara dan cahaya yang masuk ke dalam ruang dalam.
Gambar 19. Siteplan Salk Institute, menunjukan keterhubungan ruang dalam laboratorium, serta keterhubungan ruang dalam dengan ruang luar. (sumber: archdaily) archdaily)
Pada tiap laboratorium di tiap lantai tidak terdapat dinding penyekat, selain untuk memudahkan komunikasi dan menimbulkan spontanitas dari para peneliti juga untuk mempermudah pembaharuan-pembaharuan terkait dinamika dunia teknologi dan sains. Antara ruang dalam dan ruang luar juga terdapat keterhubungan yang kontinu, menciptakan ruang yang kolaboratif, fungsional, dan simbolik, mengalir dan bertemu dengan aksis tegas di ruang plaza menuju Samudra Pasifik.
Ulasan Ulasa n Este E stetik tika a
Dalam perancangan arsitektur Kahn sebagai seorang arsitek modern sekaligus pengajar arsitektur di beberapa institusi pendidikan memiliki beberapa karakteristik desain yang berkembang sepanjang perjalanan kariernya sejak 1924. Pada pertengahan kariernya, Louis Kahn mulai menghindari modernisme ala internation international al style yang pada mulanya sangat kental terasa pada karya-karya rancangan Louis Khan. Ide dasar arsitektur Louis Kahn termanifestasi dalam ketuhanan, kemanusiaan dan kealamian, yang kemudian membentuk esensi konseptual dalam kemonumentalan arsitektur karya Louis Kahn (Ulva, 2016). Salk Institute adalah karya Kahn pada pertengahan kariernya, yaitu pada tahun 1965. Ide awal dalam perancangan Salk Institute adalah untuk menciptakan suatu lingkungan
kolaboratif dimana peneliti dapat mengeksplor prinsip-prinsip paling mendasar dari nilai-nilai kehidupan dan mengkontemplasikan segala bentuk implikasi dari penemuan penelitian demi kebaikan manusia. Untuk merealisasikan visi ini, Salk meminta bantuan Kahn sebagai arsitek penanggung jawab pembangunan pembangunan institusi ini. ini.
Gambar 20. Dua bangunan pada kompleks Salk Institute yang saling berhadapan dengan plaza dan aliran air di tengah; Fasad bangunan dengan beton ekspos dan komponen dinding jendela kayu jati (Sumber: Brewminate dan archdaily) archdaily)
Ruang terbuka di Salk Institute yang ‘penuh’ terisi dengan ‘kekosongan’ merupakan
simbolisasi dari lingkungan yang terbuka terhadap kreasi dan inovasi, sedangkan kualitas simetri yang secara tegas terekspresikan dari keseluruhan komposisi kompleks Salk Institute menjadi penanda kualitas presisi serta ketepatan logika dari ilmu pengetahuan, khususnya ilmu sains. Selain itu celah-celah pada bangunan yang tercipta dari bentuknya memungkinkan masuknya cahaya ke dalam bangunan, yang mana menurut Kahn cahaya alami adalah salah satu elemen yang menghidupkan arsitektur, sebagai simbolisasi masuknya cahaya penemuan. Permainan cahaya alami pun merupakan salah satu ciri khas dari perancangan Louis Kahn dan banyak ditemui di dalam karya-karyanya. Cahaya alami adalah elemen alam yang akan selalu berubah, dan dengan menyatunya dinamika dinamika alam dengan fisik arsitektur, suatu kualitas dalam hubungan antara manusia sebagai pengguna arsitektur dan alam pun terbentuk. Louis Kahn berprinsip bahwa arsitektur harus dapat hadir melebihi peran fungsional dari suatu bangunan tersebut, dan mampu menciptakan perasaan serta simbolisme dari nilai-nilai kemanusiaan yang tidak terbatasi oleh dimensi waktu. Karya Kahn ini kemudian
hingga hari ini dianggap sebagai masterpiece dari era arsitektur modern. Sebagai sebuah bangunan yang yang keberadaannya keberadaannya dapat melebihi identitas identitas fungsionalnya fungsionalnya sebagai sebagai pusat riset, Salk Institute merupakan sebuah lingkungan binaan yang dipenuhi dengan filosofi Salk dan Kahn mengenai penemuan dan kehidupan, serta kecintaan keduanya terhadap alam dan teknologi, tersampaikan melalui segala persepsi yang tercipta melalui keberadaan setiap jengkal materi fisik yang dirancang Kahn.
2.2.2
National Assembly Building
Gambar 21. National 21. National Assembly Building Building (sumber: archdaily) archdaily)
Arsitek
: Louis I. Kahn Kahn
Lokasi Lokasi
: Dhaka, Bangladesh Bangladesh
Kategori Kategori
: Bangunan administrasi publik
Tahun proyek : 1982 1982
K eunik unika an Ba B angunan
Pada tahun 1962, Louis Kahn ditunjuk untuk mendesain gedung parlemen yang terletak di Bangladesh sebagai perwujudan dari keinginan pemerintah Pakistan saat itu. itu. Rencana awal Louis Kahn mendesain gedung ini sebagai bangunan monumental pemerintahan, namun Bangladesh menjadi negara yang independen setelah berpisah dengan Pakistan pada tahun 1971 sehingga Louis Kahn memaknai gedung ini sebagai simbol demokrasi dan kebanggaan rakyat Bangladesh. Selain itu, Kahn menerapkan konsep hubungan gedung ini dengan konteks Kota Dhaka yang terkenal akan sungainya dan konsep spiritualitas rakyat Bangladesh. Bangladesh. Louis Kahn mewujudkan simbol kekuatan pemerintahan yang memiliki konteks lokal Bangladesh dengan menggunakan material beton berlapiskan marmer putih. Bentuk-bentuk geometris yang Kahn hadirkan pada fasad bangunan merupakan bagian dari budaya tradisional rakyat Bangladesh, yaitu penciptaan persilangan antara identitas budaya lama dan baru, juga berfungsi sebagai area masuknya cahaya ke dalam bangunan. Menurut Kahn, cahaya merupakan aspek yang penting dalam desain bangunan, cahaya alami membuat bangunan seperti ‘hidup’.
Gedung ini memiliki bentuk denah dasar bujur sangkar, kemudian dikembangkan menjadi segi delapan, dengan meletakkan ruang parlemen pada area tengah atau “service” lalu dikelilingi oleh delapan massa lainnya yang dikiaskan sebagai “servant” dari ruang tengah.
Selain itu, ketinggian ruang parlemen dijadikan paling tinggi dibandingkan kedelapan ruang yang lain untuk lebih menegaskan hierarki gedung ini.
archdaily) Gambar 22. Denah National Assembly Building (sumber: archdaily)
Gambar 23. Zoning National Assembly Building (sumber: slideshare.net) slideshare.net)
Gambar 24. Perspektif Eksterior National Assembly Building (sumber: nijhoom.com) nijhoom.com)
Ulasan Estetika pada Karya National Assembly Building Louis Kahn menghadirkan kesan sense of place yang kuat ke dalam bangunannya melalui permainan cahaya. Pada gedung ini, permainan cahaya dihadirkan melalui bentuk bentuk geometris yang ditampilkan secara void pada fasad. Sebagai ruangan dengan hierarki paling tinggi, atap parabolic shell pada pada ruang parlemen berbentuk segi delapan sesuai dengan bentuk gedungnya. Cahaya masuk dari delapan sisi atap yang menyimbolkan delapan massa “servant” yang mengelilingi ruang parlemen, dipantulk an an ke dinding di bawah atap, lalu masuk
ke dalam ruang parlemen. Hal ini memperkuat pentingnya ruang tersebut di dalam gedung ini. Penggunaan cahaya yang efisien dan estetik menjadi ciri khas Louis Kahn. Kahn.
Gambar 25. Ilustrasi Sinar Matahari pada Potongan (sumber: archdaily) archdaily)
Gambar 26. Parabolic Shell Roof pada Ruang Parlemen (sumber: archnet)
Gambar 27. Cahaya Alami pada Ruang Parlemen (sumber: archnet)
Kahn mewujudkan konsep spiritualitas masyarakat sekitar dengan penerapan cahaya yang berkonteks spiritual terdapat pada masjid di bangunan ini. Penyebaran cahaya yang memasuki masjid menciptakan suasana spiritual yang kuat, dimaksudkan untuk meningkatkan kekhusyukan dalam berdoa. berdoa.
Gambar 28. Ilustrasi 28. Ilustrasi Cahaya pada pada Masjid (sumber: slideshare)
Gambar 29. Cahaya Alami pada Masjid (sumber: slideshare) slideshare)
Kahn juga memasukkan unsur danau buatan sebagai bentuk perwujudan konsep hubungan gedung ini dengan Kota Dhaka, yang berhubungan dengan sungai, untuk menambahkan efek pantulan cahaya yang masuk ke dalam bangunan menjadi lebih dramatis, selain untuk mengatur penghawaan alami pada tapak bangunan. bangunan.
Gambar 30. Danau Buatan pada National Assembly Building (sumber: archdaily)
Louis Kahn menerapkan filosofi mimesisnya dengan memasukkan ‘sense of light’ dan dan ‘spiritualism’ pada pada rancangan gedung parlemen ini. Kahn mengarahkan pengguna bangunan
untuk merasakan hierarki yang tercipta pada ruang parlemen dan spiritualitas pada masjid dengan permainan cahaya yang Kahn masukkan dari atap. atap.
2.3
Kesimpulan
Mario Botta dalam menghasilkan karya-karya arsitekturnya memiliki sebuah ciri rancangan dengan penghadiran bentuk geometri yang utuh dan jelas. Pengolahan bentuk geometri dari Mario Botta selalu menghadirkan bentuk geometri yang jelas bentuknya tanpa banyak mengalami penambahan atau pengurangan bentuk, Mario Botta mendefinisikan estetika dalam karya arsitekturnya melalui beberapa poin penting dalam setiap perancangannya, yaitu
importance of the site and historical stratification, light, gravity, geometry, simetry, order, natural materials, territory of memory/ respect of the great past, dan ethical meaning of architecture. Bangunan Katedral Ervy dan Casa Rotonda memiliki kesan geometri tanpa mengalami banyak pengolahan bentuk bentuk dan secara keseluruhan menggunakan menggunakan bahan bangunan yang apa adanya, spontan, serta selalu terekspos tanpa adanya polesan terhadap bahan bangunan yang digunakan. digunakan. Melalui jabaran ulasan di atas, karya arsitektur karya Louis Kahn merupakan
pencarian Kahn akan sebuah esensi dalam arsitektur dari dar i pengaruh, ide, inspirasi hingga pada penciptaan desain. Esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn memiliki keterhubungan yang saling mempengaruhi antara teori, konsep, metoda dan deain itu sendiri. Di dalam arsitektur karya Louis Kahn, terdapat manifestasi-manifestasi seperti ketuhanan dan kemanusiaan yang diterjemahkan ke dalam bahasa bentuk, yang juga merupakan manifestasi arsitektur dalam sebuah esensi konseptual arsitektur karya Louis Kahn. Esensi ini dihadirkan Louis Kahn melalui sense of place yang kuat dalam bangunannya melalui permainan cahaya matahari, void, dan bentukan bukaan di bangunan Salk Institute dan National Assembly Building. Selain itu, Louis Kahn juga memainkan keindahan melalui material yang digunakan, contohnya penggunaan beton dengan campuran abu vulkanik pada dinding fassad Salt Institute yang menghasilkan efek visual dan sense tersendiri bagi pengguna bangunan.
Daftar Pustaka Inside the Conservation Work at the Salk Institute, Louis Kahn’s
Masterpiece, https://brewminate.com/inside-the-conservation-work-atMasterpiece, https://brewminate.com/inside-the-conservation-work-atthe-salk-institute-louis-kahns- masterpiece/ Jencks, Charles: The Language of Postmodern, 1980. London, Academy Edition Framton, Kenneth: Mario Botta Latour, Alesandra. 1991. Louis I. Kahn: Writing, Lecturers, Interview. Rizzoli: New York. Mario Botta, Architechture and Memory, https://www.archdaily.com/472903/mario-botta- architecture-and-memory Mario Botta’s Project, Project, http://www.botta.ch/en/SPAZIO%20DEL%20SACRO
National Assembly Building of Bangladesh / Louis Kahn, https://www.archdaily.com/83071/ad- classics-national-assembly-building-of bangladesh-louis-kahn
View more...
Comments