Essay

September 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Essay...

Description

 

KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh : Johana Elissa Mawikere ( 20011101063 )

Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi. (Komaruddin,1994;Schermerhorn, (Komaruddin,1994;S chermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988 ) Berkomunikasi dan berbicara sangatlah berbeda. Banyak orang pandai bicara, namun yang pandai berkomunikasi tidaklah sebanyak orang yang pandai bicara. Perbedaan berbicara dan berkomunikasi adalah berbicara hanya asal mengeluarkan kata-kata, tetapi  berkomunikasi memiliki ragam dan persyaratan lebih dari sekedar bicara. Komunikasi Komunikasi ini mengacu pada suatu tindakan seseorang yang mempunyai pengaruh dan melakukan umpan  balik. Tujuan dari komunikasi komunikasi yaitu mengerti, memahami, diterima, dan juga termotivasi. Walaupun kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan setiap orang sehari-hari, mulai antar teman, kelompok, organisasi. Tetapi sebenarnya ada banyak kegagalan dari komunikasi yang dilakukan. Penyebab dari hal tersebut adalah kebanyakan orang menganggap enteng pentingnya komunikasi tersebut. Dan juga tidak adanya saling kesepahaman, belum mengenal informasi yang akan di bahas, dan hal-hal lainnya. Unsur-unsur komunikasi yang harus di perhatikan dalam berkomunikasi adalah sumber dan pesan. Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan, sehingga  pesan yang diterima mempunyai validalitas tinggi, dapat berupa berupa Lembaga, instansi, atau dokter. Sedangkan, pesan adalah serangkaian informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, harus mempunyai isi atau inti pesan untuk memengaruhi perilaku komunikan. Selanjutnya, dalam komunikasi efektif ada faktor-faktor keakuratan pesan, dimana yang pertama penyampaian pesan melalui lisan, tatap muka, langsung, tidak langsung, dan menggunakan media. Lalu, ada bentuk pesan yaitu informatif (pemberian sejumlah keterangan dari komunikator kepada komunikan ), persuasif ( bujukan untuk membangkitkan atau memotivasi semangat individu ), dan koersif ( bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi, berupa instruksi, perintah, dll ). Lalu, ada perumusan pesan yang harus tersusun baik, tepat, dan jelas. Ada juga yang penting yaitu komunikator tentunya. Lalu media yang di pakai saat berkomunikasi, dan terakhir adalah hasil yang dapat dimengerti dan diterima bahkan komunikan termotivasi melakukan infromasi tersebut. Dan juga salah satu yang terpenting yaitu 5 hukum komunikasi, yaitu Respect  yaitu Respect  (  ( sikap menghargai yang akan menghasilkan kerja sama dan efektifitas kinerja yang baik ) , Humble ,  Humble

 

( sikap rendah hati yang mengacu pada sikap yang penuh melayani, mau mendengar, dan menerima kritik, tidak sombong ), Empathy ), Empathy ( kemampuan individu untuk menempatkan diri  pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang orang lain ), ), Audible  Audible (  ( dapat di dengarkan atau di mengerti dengan baik oleh penerima pesan ), Clarity ( kejelasan, yang juga berarti keterbukaan dan transparansi ). Tentunya, komunikasi sangat penting bagi semua orang. Betapa menderitanya manusia Ketika tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain, karena itu komunikasi tidak  bisa dipisahkan dari aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi Komunikasi dilakukan oleh individu, kelompok, ataupun masyrakat. Apalagi kita sebagai tenaga medis di masa depan tentunya sangat penting untuk menerapkan komunikasi yang baik dan efektif, karena kita akan secara langsung berkomunikasi memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Dalam dunia kedokteran, pastinya diharapkan terjadinya keberhasilan komunikasi antara dokter dan pasien, keberhasilan tersebut yakni melahirkan kenyaman dan kepuasan  bagi kedua belah pihak. Untuk Untuk menerapkan komunikasi yang efektif, mak makaa dokter harus mempunyai keterampilan yang memadai dan memahami dirinya dengan baik, dan juga dapat menghadapi, mempersepsikan, bereaksi, dan menghargai keunikan pasien. Menurut Yusa (2006), komunikasi efektif mampu mempengaruhi emosi pasien dalam pengambilan keputusan tentang rencana tindakan selanjutnya, sedangkan komunikasi tidak efektif akan mengundang masalah. Karena itu, kemampuan komunikasi harus dimiliki oleh setiap tenaga Kesehatan, baik itu dokter ataupun perawat. Kemampuan komunikasi yang harus dimiliki seorang tenaga Kesehatan tak hanya secara verbal, juga diharapkan mampu berkomunikasi secara non verbal. Dalam komunikasi yang dilakukan oleh dokter dan pasien, ada yang dinamakan komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah melibatkan satu atau beberapa orang, dan hal terpenting dalam komunikasi interpersonal adalah mendengar apa yang mereka tidak katakan seperti tekanan suara, getaran suara, intonasi, ekpresi wajah, dan lainlain. Dalam komunikasi interpersonal ada tiga tingkatan komunikasi interpersonal dalam hubungan dokter-pasien yaitu Komunikasi terapetik yaitu penukaran makna hidup, menggunakan hal-hal yang lebih esensil dan eksistensial, contohnya dengan “saya akan membantu anda”, selanjutbnya komunnikasi empatik/asertif yaitu pertukaran pikiran dan emosi, menggunakan perasaan dan empati, contoh “saya akan merasakan anda”, dan yang terakhir adalah komunikasi efektif tentunya, yaitu pertukaran pesan, menggunakan Bahasa verbal dan non verbal, contohnya “saya paham maksud anda”. Khusus hubungan komunikasi

 

interpersonal dokter-pasien, ha linin berkaitan dengan kepercayaan ( trust ), keterbukaan, dan kepatuhan. Selanjutnya, ada keterampilan komunikasi antara dokter dan pasien yaitu comfor t, t, acceptance,, responsiveness acceptance  responsiveness,, dan empathy empathy.. Efektif atau tidaknya komunikasi yang berlangsung akan menentukan sikap pasien  juga dalam menerima diagnosis yang ditetapkan oleh dokter, dokter, menjalani pengobatan, dan mematuhi anjuran dan nasihat yang diberikan oleh dokter dengan tepat dan jelas. Karena itulah kita mengetahui dan mempelajari cara berkomunikasi yang efektif sebagai seorang calon tenaga medis di masa depan. Bersyukurnya dalam kuliah di Fakultas Kedokteran UNSRAT, materi yang diajarkan  paling pertama adalah cara berkomunikasi, berpikir, dan lain sebagainya. Dengan Dengan materi KBKETI ini, saya banyak belajar tentang berbagai macam materi, yang tentunya sangat diperlukan dalam dunia kedokteran salah satunya cara komunikasi yang efektif untuk menjadi seorang tenaga kesehatan yang professional. Karena itu, saya juga akan terus mempelajari dan terus melatih cara komunikasi efektif yang baik ini .

REFERENSI : Materi Ketrampilan Komunikasi dari dr. Steward K. Mengko, SpTHT-KL dan  juga Materi Komunikasi efektif dari dr. Hendri Opod, M.Si M.Si

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF