Epilepsi Psikotik (Abd) - DT
October 8, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Epilepsi Psikotik (Abd) - DT...
Description
EPILEPSI PSIKOTIK DISKUSI TOPIK: ABIDAH BAZLINAH DERMAWAN I40611620140 PEMBIMBING: dr. Lollytha C. Simanjuntak, Sp. KJ
•
Gangguan psikotik psikotik pada pasien dengan epilepsi → Psychosis of Epilepsy (POE)
Sekumpulan gangguan psikotik dengan fenomena yang jelas dan (suspek) memiliki mekanisme etiopatologi yang berkaitan erat dengan seizure disorder •
POE memiliki hubungan bidireksional yg kompleks kompleks,, pasien epilepsi memiliki risiko tinggi untuk memiliki gangguan psikotik, pasien dgn gangguang psikotik primer juga berisiko besar untuk epilepsi
Pendahuluan
•
•
•
•
•
Prevalensi Preval ensi POE diestimasikan antara antara 7%-10%
Studi epidemiologi psikosis 5,6% pada pasien epilepsi(3 tahun) di Belanda prevalensi psikosis Hubungan bidireksional antara gangguan psikotik dan epilepsi→ hubungan temporal antara gangguan psikiatrik dan epilepsi Studi Taiwan: pasien skizofrenia 6 kali lipat memiliki risiko tinggi untuk terjadi epilepsi Studi UK’s General Practice Research Data Base: insiden rate ratio psikosis, psikosis, anxietas, dan depresi secara signifikan tinggi selama 3 tahun sebelum dan saat 3 tahun dengan diagnosa epilepsi
EPIDEMIOLOGY
Tradisional POE: berdasarkan hubungan temporal kejadian kejang dengan episode psikosis:
psikotik otik Ictal: gejala psik merupakan ekspresi klinis dari kejang
Post Ictal: episode psik psikotik otik
Alternative psychotic (APE): dikenal jugaepisode sbg fenomena forced normalization→terjadi pada pasien dengan riwayat treatment-resistant epilepsy kronik yang tiba-tiba menjadi bebas kejang
Klasifikasi
terjadi hingga 120 jam setelah kejang
Inter Ictal: episode psik psikotik otik yang independen terhadap kejang
Rayport & Ferguson POE Iatrogenic POE: Proses psikotik terjadi akibat efek iatrogenik iatrogenik dari obat anti epilepsi atau terapi pembedahan
Klasifikasi
Episodic POE: terjadi secara primer pada pasien dengan Temporal Lobe Epilepsy; berlangsung dari beberapa beber apa hari- beberapa beberapa minggu; Ekuivalen dengan PIPE & APE Kronik / Non- Episod Kronik Episodic ic POE: Ekuivalen dengan IPE
•
•
•
•
Prevalensi berkisar antara 0,3%-0,4% pada orang dewasa Prevalensi dengan epilepsi Terjadi diantara kejang & tidak dapat dihubungkan secara langsung dgn kejadian ictal
Gejala: paranoid hallucinatory syndrome mirip dengan skizofrenia namun berbeda yaitu tidak adanya gejala negatif, kondisii premorbid yg lebih baik, dan fungsi perawatan kondis perawatan diri yang lebih baik Terjadi sebagai epsisode akut dari beberapa hari atau minggu atau jika kronik dapat berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun
Interictal Psychosis of Epilepsy (IPE)
•
25% pada kasus POE
•
“Lucid interval” antara
kembalinya status mental normal setelah kejadian kejang dan mulainya episode psikotik 12 jam jam-- 7 har harii •
Gejala: waham (kebesaran, keagamaan dan keagamaan mistik) yang ditandai dgn peningkatan mood
POST-ICTAL POE (PIPE)
•
Fenomena forced normalization normalization diobservasi dengan berbagai penggunaan OAE (fenitoin primidone), carbamazepin, & asam valproat,& vigabatrin →gangguan psikotik terjadi akibat supresi kejang bukan dari efek samping OAE
•
Mekanisme patogenik: beberapa hipotesis : >> dopamin → penghentian
kejang dan munculnya gejala psikotik
Psychotic Episode Alternative Psychotic (APE)/forced normalizatio normalization n
EPISODE PSIKOSIS terkait OAE •
gangguan psikotik psikotik dapat terjadi saat penghentian OAE, khususnya OAE yang memiliki efek mood stabilizing.
•
Ketter et al: terjadi anxietas dan depresi (primer) tetapi Ketter juga beberapa beberapa kasus dimana pasien mengalami gejala psikosis akibat efek withdrawal dari carbamazepine dan asam valproat
EPISODE PSIKOSIS POST OPERASI •
Komplikasi yg jarang dari operasi epilepsi yang menjalani reseksi lobus anterior-temporal (3-10%)→ manic episode
Iatrogenic psychotic episodes
Iatrogenic psychotic episodes
•
•
•
•
Gejala psikotik berhubungan dengan epilepsi di lobus frontal dan mesial temporal Lesi fokal otak berhubungan dengan POE, khususnya jika lesi melibatkan struktur Limbic →ganglioglioma (predileksi di lobus temporal) ↔postsurgical psychotic psychotic episodes; sclerosis di struktur limbic Bear: manifestasi psikiatri terjadi akibat perubahan secara profresif dari struktur limbik yg terjadi scr sekunder terhadap aktivits kejang Keterlibatan extra-temporal: penyebaran kejang oleh subcortical synchronizers: thalamo-hippoc thalamo-hippocampal ampal circuits
ETIOLOGY, PATHOGENESIS, & PATHOPHYSIOLOGY
TERAPI FARMAKOLOGI •
•
•
•
•
Terapi semua jenis POE, kecuali episode psikosis ictal→ obat antipsikosis
Terapi PIPE: dosis rendah obat neuroleptic (haloperidol 2-5 mg/hari) Mothersill: reduksi dan/atau diskontinuasi Terapi APE (Ried & Mothersill: OAE sampai terjadi rekurensi kejang yg menyebabkan remisi dari gejala psikotik; Tellenbach Tellenbach:: tappering off secara cepat OAE dibawah monitoring EEG; Landolt: penggunaan ECT ) Terapi IPE: IPE: kontrol kejang (desireble) Obat antipsikosis→ atipikal antipsikosis (risperidone, aripiprazole),, dimulai dengan dosis rendah dgn kenaik aripiprazole) kenaikan an bertahap
MANAGEMENT
ELECTROSHOCK THERAPY (ECT) •
Bukan kontraindikasi pada pasien dengan POE berat dan harus dipertimbangkan epilepsi dgn gejala psikotik psik otik episode depresipada atau pasien manik yang gagal respons terhadap terapi antipsikotik
•
OAE diminum dipagi hari sebelum terapi (baseline doses)
MANAGEMENT
REFERENCES
TERIMA KASIH
View more...
Comments