epidemiologi dan faktor risiko jerawat.docx

March 19, 2019 | Author: Angeline Fanardy | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download epidemiologi dan faktor risiko jerawat.docx...

Description

i.

Epidemiologi  Acne vulgaris  vulgaris  sering dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Umumnya terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada pria dan pada masa itu, lesi yang predominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi beradang. Di poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang, selama kurun waktu 3 tahun (2006-2008), salah satu dari 10 penyakit kulit yang paling sering dijumpai adalah acne vulgaris  vulgaris  dengan perincian tahun 2006 sebanyak 8,58% dari seluruh kunjungan di poliklinik Kulit dan Kelamin. Sedangkan tahun 2007 sebanyak 9,96% dan sebanyak 15,37 % pada tahun 2008. 5

ii.

Penyebab dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Acne Terjadinya  Acne vulgaris Penyebab dari acne vulgaris, vulgaris, antara lain:4,5

1) Sebum Sebum merupakan minyak yang dihasilkan oleh kulit dan merupakan faktor utama  penyebab timbulnya acne. acne. Produksi sebum yang meningkat menyebabkan  peningkatan risiko penyumbatan pori pori dan inflamasi penyebab acne. acne. 2) Bakteri Mikroba yang terlibat pada terbentuknya acne  acne  adalah  Propionibacterium acnes, acnes, Staphylococcus epidermidis, epidermidis, dan  Pityrosporum ovale. ovale. Dari ketiga mikroba ini, yang terpenting adalah Propionibacterium adalah Propionibacterium acnes, acnes, yang bekerja secara tak langsung. 3) Hormon Hormon seks androgen memegang peranan yang penting karena kelenjar sebasea sangat sensitif terhadap hormon ini. Hormon ini menyebabkan kelenjar sebasea  bertambah besar dan produksi sebum meningkat. meningkat. Hormon-hormon dari kelenjar hipofisis. Jika terjadi kegagalan dari kelenjar hipofisis, sekresi sebum lebih rendah dibandingkan dengan orang normal. 4) Psikis Stres dan gangguan emosi dapat menyebabkan munculnya acne, acne, hal ini akan meningkatkan produksi sebum baik secara langsung atau melalui rangsangan terhadap kelenjar hipofisis. 5) Kosmetik Pemakaian bahan kosmetik tertentu, secara terus menerus dalam waktu lama, dapat menyebabkan suatu bentuk acne ringan acne ringan terutama terdiri dari komedo tertutup dengan  beberapa lesi papulopustular (kombinasi papul dan pustul) pada pipi dan dagu. Bahan yang sering menyebabkan acne  acne  ini terdapat pada berbagai krim muka seperti bedak dasar ( foundation),  foundation), pelembab (moisturizer  (moisturizer ), ), tabir surya ( sunscreen),  sunscreen), dan krim malam (night cream) cream) yang mengandung bahan-bahan seperti lanolin (zat berminyak yang digunakan sebagai pelembab), petrolatum (bahan pelembab), minyak tumbuhtumbuhan, dan bahan-bahan kimia murni (butil ( butil stearat, lauril alcohol, dan asam oleic). oleic). 6) Diet

Diet sebagai salah satu faktor penyebab timbulnya acne masih diperdebatkan. Secara umum dikatakan bahwa diet yang mengandung banyak lemak, pedas, coklat, susu, kacang-kacangan, keju, alkohol dan sejenisnya dapat merangsang timbulnya jerawat. Lemak yang tinggi pada makanan akan meningkatkan komposisi sebum, sedangkan makanan dengan kadar karbohidrat tinggi dapat meningkatkan susunan lemak pada  permukaan kulit. 7) Genetik Pada 60% dari pasien, riwayat acne  juga didapatkan pada satu atau kedua orang tuanya. Penderita acne yang berat mempunyai riwayat keluarga yang positif. Faktor genetik diduga berperan dalam gambaran klinik, penyebaran lesi, dan lamanya kemungkinan mendapat acne terutama genotip XYY. 8) Stress oksidatif Penelitian menyebutkan pasien dengan acne  memiliki jumlah penanda radang 43% lebih tinggi dibandingkan kontrol. Inflamasi (peradangan) merupakan akibat yang disebabkan oleh menumpuknya stress oksidatif di tubuh.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF